DELAPAN SUDU DARI BAHAN ALUMINIUM DENGAN TIGA … · menggunakan neraca pegas, ... dicarai energi...
Transcript of DELAPAN SUDU DARI BAHAN ALUMINIUM DENGAN TIGA … · menggunakan neraca pegas, ... dicarai energi...
i
KINCIR ANGIN MODEL AMERICAN MULTI-BLADE
DELAPAN SUDU DARI BAHAN ALUMINIUM
DENGAN TIGA VARIASI PITCH ANGLE
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Teknik Mesin
Oleh :
DOMINIKUS DWI WIDARYANTO
NIM : 115214039
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
AN EIGHT BLADES AMERICAN MULTI-BLADES
WINDMILL MODEL FROM ALUMINIUM MATERIAL WITH
THREE PITCH ANGLE VARIATIONS
FINAL PROJECT
Presented as partial fulfilment of the requirement
to obtain the Sarjana Teknik degree
in Mechanical Engineering
by
DOMINIKUS DWI WIDARYANTO
Student Number : 115214039
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
INTISARI
Sumber energi merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia karena memegang peranan yang penting untuk memenuhi
semua kebutuhan manusia baik secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Pemanfaatan energi terbarukan saat ini sangat dibutuhkan dengan produksi bahan
bakar minyak yang semakin terbatas. Salah satu alternatif contoh energi yang
dapat diperbarui adalah energy angin. Tujuan dari penelitian ini dan membuat
kincir angin yang selanjutnya digunakan dalam penelitian untuk mengetahui
koefisien daya maksimal tertinggi untuk tiga variasi pitch angle sudu kincir dan
tip speed ratio optimalnya.
Model kincir angin yang digunakan adalah kincir angin poros horisontal
jenis kincir angin American multi-blade berdiameter 80 cm dengan jumlah
delapan sudu yang terbuat dari bahan aluminium dengan variasi pitch angle 10˚,
20˚, 30. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sebuah terowongan angin
(wind tunnel) dengan menghubungkan poros kincir pada mekanisme pengereman
yang berfungsi untuk menambah pembebanan. Besarnya pembebanan diukur
menggunakan neraca pegas, putaran diukur menggunakan takometer dan
kecepatan angin diukur dengan anemometer. Data yang diambil pada saat
penelitian adalah kecepatan angin, putaran poros kincir, daya kincir, daya angin,
tip speed ratio, dan gaya pengimbang torsi.
Dari hasil perolehan data, kincir angin dengan variasi pitch angle 10o
menghasilkan daya output maksimal sebesar 7,60 watt pada kecepatan angina
8,34 m/s dengan koefisien daya maksimalnya adalah 4,4 % pada nilai tip speed
ratio optimal 0,74. Kincir angin dengan pitch angle 20o nilai daya output
masimalnya sebesar 10,37 watt pada kecepatan angin 8,66 m/s dengan koefisien
daya maksimal adalah 5,4 % pada nilai tip speed ratio optimal 0,97. Kincir angin
dengan pitch angle 30o menghasilkan nilai daya output maksimal sebesar 31,72
watt pada kecepatan angin 8,85 m/s dengan koefisien daya adalah 16,3 % pada tip
speed ratio optimal 1,05. Dari semua peroleh data hasil perhitungan untuk semua
variasi pitch angle bila dibandingkan dapat diperoleh kesimpulan bahwa yang
merupakan variasi terbaik adalah variasi pitch angle 30o
karena menghasilkan
koefisien daya dan daya output maksimal yang paling tinggi dari semua variasi.
Kata kunci: American multi-blade, pitch angle, koefisien daya, tip speed ratio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
berkat yang diberikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan sebagai salah satu syarat yang wajib untuk setiap
mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Tugas Akhir ini dilaksanakan dalam rangka
memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S-1 pada Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Berkat bimbingan, dukungan dan nasihat dari berbagai pihak, akhirnya Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini dengan segenap
kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ir. PK. Purwadi, S.T.,M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Ir. Rines, S.T, M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
selaku Dosen Pembimbing TA.
4. Bapak R. Bernardus Wihadi Dwisuseno, MT sebagai Kepala Laboratorium
Energi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Intan Widanarko selaku Laboran Laboratorium Energi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Bapak Antonius Sukirno dan (Alm.) Ibu Theresia Jumarni orang tua saya
yang telah memberi dukungan baik material maupun spiritual hingga saat
ini.
7. Susanna Purwaninastiti selaku saudara kandung saya yang memberikan
dorongan semangat serta membantu agar segera terselesaikannya Tugas
Akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
8. Dimas Citra Manggala Yudha, Yoseph Seno T serta Tomas Prasetya Widi.
selaku rekan-rekan saya, yang telah membantu dalam perancangan,
pembuatan, perbaikkan alat dan pengambilan data.
9. Teman-teman Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma dan teman-teman
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas segala
bantuannya.
Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna. Segala kritik dan saran yang membangun akan sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan dikemudian hari. Akhir kata seperti yang penulis harapkan
semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 05 Juni 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
TITLE PAGE ................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
DAFTAR DEWAN PENGUJI ....................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ............................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... vi
INTISARI ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
1.5 Manfaat penelitian ................................................................................. 4
BAB II DASAR TEORI ................................................................................ 5
2.1 Konsep Dasar Angin .......................................................................... 5
2.2 Kincir Angin ....................................................................................... 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2.2.1 Kincir Angin Poros Horisontal ............................................................ 6
2.2.2 Kincir Angin Poros Vertikal ............................................................... 9
2.3 Rumus Perhitungan ........................................................................... 12
2.3.1 Daya Angin ....................................................................................... 12
2.3.2 Torsi Kincir Angin ............................................................................ 13
2.3.3 Daya Kincir Angin ............................................................................ 14
2.3.4 Tip Speed Ratio ................................................................................. 15
2.3.5 Koefisien Daya ..................................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 17
3.1 Bahan-bahan ......................................................................................... 17
3.2 Alat-alat ................................................................................................ 19
3.3 Desain Sudu Kincir .............................................................................. 21
3.4 Variabel Peneliti .................................................................................. 24
3.4 Variabel yang Diukur ........................................................................... 25
3.4 Parameter yang Dihitung ..................................................................... 25
3.5 Langkah Percobaan .............................................................................. 25
3.6 Langkah Pengolahan Data .................................................................... 28
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN .................................... 30
4.1 Data Percobaan .................................................................................... 30
4.2 Perhitungan ......................................................................................... 32
4.2.1 Perhitungan Daya Angin (Pin) .......................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
4.2.2 Perhitungan Daya Kincir (Pout) ........................................................ 32
4.2.3 Perhitungan Tip Speed Ratio ........................................................... 33
4.2.4 Perhitungan Koefisien Daya Kincir (CP) ......................................... 33
4.3 Data Hasil Perhitungan ...................................................................... 33
4.4 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan ......................................... 37
4.4.1 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Variasi Picth
Angle 10o ........................................................................................ 37
4.4.2 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Variasi Picth
Angle 20o ........................................................................................ 40
4.4.3 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Variasi Picth
Angle 30o ........................................................................................ 43
4.5 Grafik Dari Hasil Perhitungan dan Pembahasan 3 Variasi Pitch
Angle .................................................................................................. 46
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 49
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 49
5.2 Saran ....................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 51
LAMPIRAN .................................................................................................. 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kincir Angin American multi-blade ........................................ 7
Gambar 2.2 Kincir Angin Dutch four arm .................................................. 8
Gambar 2.3 Kincir Angin Savonius .......................................................... 10
Gambar 2.4 Kincir Angin Darieus ............................................................ 11
Gambar 2.5 Grafik HubunganAntara Koefisien Daya (CP) Dengan Tip
Speed Ratio (tsr) Dari Beberapa jenis Kincir ........................ 14
Gambar 3.1 Penyangga sudu .................................................................... 17
Gambar 3.2 Dudukan sudu dari tutup pipa ............................................... 18
Gambar 3.3 Mal pembentukan belahan sudu pada permukaan
lingkaran ................................................................................ 21
Gambar 3.4 Pembentukan kemiringan sudut sudu setelah pemotongan
sudu ...................................................................................... 22
Gambar 3.5 Mal pembentukan sektor sudut kemiringan sudu .................. 23
Gambar 3.6 Model kincir angin yang akan dibuat dalam penelitian ....... 24
Gambar 3.7 Skema susunan alat-alat pengujian ....................................... 27
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Putaran poros dengan Torsi variasi pitch
angle 100 ............................................................................... 36
Gambar 4.2 Grafik Hubungan torsi dengan daya output pada variasi pitch
angle 100
............................................................................... 37
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Koefisien daya (Cp) dengan Tip speed ratio
variasi pitch angle 10˚ .......................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Putaran poros dengan Torsi variasi pitch
angle 20o ................................................................................ 39
Gambar 4.5 Hubungan torsi dengan daya output variasi pitch
angle 20o ............................................................................... 39
Gambar 4.6 Grafik Hubungan Koefisien daya (Cp) dengan Tip speed ratio
(tsr) variasi pitch angle 20˚ .................................................. 40
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Putaran poros dengan Torsi variasi pitch
angle 30o ................................................................................ 41
Gambar 4.8 Hubungan torsi dengan daya output variasi pitch
angle 30o ............................................................................... 42
Gambar 4.9 Grafik Hubungan Koefisien daya (Cp) dengan Tip speed ratio
(tsr) variasi pitch angle 30˚ ................................................... 42
Gambar 4.10 Grafik Hubungan Koefisien daya dan Tip speed ratio untuk
semua variasi kemiringan sudu .............................................. 44
Gambar 4.11 Grafik hubungan putaran kincir (rpm) dan torsi (T) untuk
semua variasi sudut kincir angina ........................................ 45
Gambar 4.11 Grafik hubungan daya kincir (Pout) dan torsi (T) untuk semua
variasi pitch angle kincir angin .............................................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data percobaan dengan variasi pitch angle 100 ........................... 30
Tabel 4.2. Data percobaan dengan variasi pitch angle 200 ........................... 31
Tabel 4.3. Data percobaan dengan variasi pitch angle 300 ........................... 31
Tabel 4.4. Data Perhitungan untuk pitch angle 100 ...................................... 34
Tabel 4.5. Data Perhitungan untuk pitch angle 200 ...................................... 35
Tabel 4.6. Data Perhitungan untuk pitch angle 300 ...................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angin merupakan sumberdaya alam yang tidak akan habis. Berbeda
dengan sumberdaya alam yang berasal dari fosil seperti gas dan minyak.
Cadangan energi fosil semakin berkurang sedangkan kebutuhan konsumsi bahan
bakar minyak terus meningkat. Perkiraan kandungan minyak bumi di Indonesia
dengan tingkat konsumsi bahan bakar minyak seperti saat ini akan habis dalam
waktu 10 sampai 15 tahun lagi. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia
dan dunia, ketika dihadapkan pada kondisi dimana sebagian besar masih
tergantung pada energi bahan bakar fosil.
Pada dasarnya, kebutuhan manusia terhadap energi semakin meningkat,
setelah dimulainya revolusi industri, orang mulai menggunakan sumber energi
yang tidak dapat diperbaharui. sumber dayanya yaitu bahan bakar fosil, batubara,
gas alam dan minyak bumi. Bahan bakar fosil ini merupakan sumber daya energi
konvensional dan tidak terbaharui dan jumlahnya terbatas. Dengan hal ini, maka
timbul kecemasan manusia terhadap sumber daya konvensional yang tidak dapat
di perbaharui, dan agar mempertahankan eksistensi manusia di bumi ini. harus
dicarai energi alternatif untuk menggantikan energi bahan bakar fosil. salah satu
contoh energi alternative pengganti fosil yaitu energi angin.
Kebutuhan energi merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia karena mempunyai peranan yang penting untuk
memenuhi semua kebutuhan manusia baik dari segi ekonomi, sosial, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
lingkungan. Karena perkembangan jaman yang semakin pesat, saat ini sumber
energi dikembangkan hingga berbagai macam bentuk dan salah satunya yang
belum maksimal di negara Indonesia adalah energi angin karena mengingat
negara Indonesia ini merupakan negara agraris yang memiliki sumber energi
angin yang bisa dimanfaatkan lebih optimal dan lebih efektif.
Pemanfaatan energi terbarukan saat ini sangat dibutuhkan dengan
produksi bahan bakar minyak yang semakin terbatas. Keterbatasan produksi
bahan bakar minyak menjadikan harga bahan bakar naik. Salah satu energi
terbarukan yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah pemanfaatan energi
angin. Potensi pemanfaatan energi angin di Indonesia masih terbuka luas karena
Indonesia memiliki garis pantai sekitar 95.000 km, demikian juga potensi
kecepatan angin yang dimiliki berkisar 5 m/s hingga 11 m/s.
Pemanfaatan energi angin saat – saat ini masih belum optimal dan dalam
penggunaannya masih belum efektif. Maka dari itu diperlukan suatu mekanisme
yang tepat untuk memanfaatkan energi angin menjadi energi yang tepat guna,
salah satunya adalah mengubah energi angin menjadi energi listrik.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah yang ingin dipecahkan dalam Tugas Akhir ini adalah :
a. Angin adalah salah satu sumber energi yang berlimpah, gratis, memiliki
potensi untuk dikembangkan dan tidak menimbulkan banyak dampak
negatif bagi lingkungan dan manusia namun belum dimanfaatkan secara
optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
b. Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi diperlukan desain kincir angin
yang khusus, seperti pitch angle pada sudu kincir.
1.3 Batasan Masalah
Pembuatan kincir angin dengan memperhatikan batasan – batasan sebagai
berikut :
a. Model kincir angin yang digunakan adalah kincir angin American
multi-blade dengan jumlah delapan sudu mengunakan bahan
aluminium dengan diameter 80 cm.
b. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sebuah terowongan angin
(wind tunnel) di laboratorium konversi energi Universitas Sanata
Dharma.
c. Variasi yang diambil adalah kemiringan sudut sudu (pitch angle)
dengan sudut 10˚, 20˚ dan 30˚.
d. Data yang diambil pada saat penelitian adalah kecepatan angin,
putaran poros kincir, dan gaya pengimbang torsi.
e. Hasil penelitian adalah koefisien daya dan tip speed ratio untuk tiga
variasi kincir angin.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Merancang dan membuat kincir angin American multi-blade dengan
jumlah delapan sudu yang terbuat dari bahan aluminium.
b. Untuk mengetahui daya output maksimal kincir dan torsi optimal kincir
angin American multi-blade dengan variasi pitch angle 10˚, 20˚, 30˚.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
c. Mengetahui unjuk kerja kincir angin American multi-blade variasi pitch
angle 10˚, 20˚, 30˚ yaitu koefisien daya (Cp) dan tip speed ratio (tsr).
d. Mengetahui unjuk kerja kincir angin American multi-blade yang terbaik
dari tiga variasi yang diteliti dengan membandingkan koefisien daya (Cp)
dan tip speed ratio (tsr).
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembuatan kincir angin adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan pengetahuan mengenai energi terbarukan khususnya
energi angin.
b. Mencari alternatif pengganti bahan bakar fosil dengan memanfaatkan
kincir angin yang bersih dan ramah lingkungan. Memperluas dan
menambah pengetahuan tentang pembuatan kincir angin dengan bahan
aluminium.
c. Membuat pengembangan energi angin dengan bahan yang murah dan
sederhana supaya mudah dalam pembuatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Konsep Dasar Angin
Sejak dulu energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia
sebagai sumber tenaga alam. Contohnya perahu-perahu layar menggunakan
energi ini untuk berlayar menyeberangi perairan sudah sejak dari jaman dulu.
Sebagaimana diketahui, energi angin merupakan energi yang berasal dari alam.
angin ini disebabkan karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara
dingin. Di daerah panas, udaranya menjadi panas sehingga mudah mengembang
dan menjadi ringan, udara tersebut akan naik ke atas dan bergerak ke daerah yang
dingin. Udara yang bergerak ke daerah dingin akan menjadi dingin dan turun ke
bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara. Perpindahan inilah yang
disebut sebagai angin.
Sekarang ini, energi angin hanya memenuhi sebagian kecil saja dari
kebutuhan akan energi. Dengan demikian kemajuan teknologi. penggunaan energi
angin makin meningkat dan biaya pekamaiannya semakin murah.
Dengan demikian didapatkan analisis bahwa energi angin merupakan energi
yang berasal dari perbedaan suhu antar udara panas dan dingin. dengan biaya
pemakaiannya yang murah.
2.2 Kincir Angin
Kincir angin adalah sebuah alat yang mampu mengkonversi energi angin
menjadi energi mekanik dalam arti lain bisa digunakan untuk menangkap atau
memperoleh energi angin yang dipergunakan tidak hanya sebagai penumbuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
biji-bijian dan memompa air untuk mengairi sawah tetapi dapat juga
dikonversikan menjadi tenaga listrik yang berasal dari putaran kincir.
Berdasarkan posisi porosnya, kincir angin dibedakan menjadi dua
kelompok utama, yaitu: kincir angin poros horizontal dan kincir angin poros
vertikal.
2.2.1 Kincir angin poros horisontal
Kincir angin jenis ini ialah jenis kincir angin yang paling banyak digunakan
sekarang. Kincir ini terdiri dari sebuah menara yang di puncaknya terdapat sebuah
baling-baling yang berfungsi sebagai rotor dan menghadap atau membelakangi
arah angin. Kebanyakan turbin angin jenis ini yang dibuat sekarang mempunyai
dua atau tiga bilah baling-baling walaupun ada juga turbin bilah baling-balingnya
banyak.
Kincir angin ini memiliki poros utama sejajar dengan tanah dan arah poros
utama sesuai dengan arah angin. Kincir ini terdiri dari sebuah menara sedangkan
kincir berada pada puncak menara tersebut. Poros kincir dapat berputar 3600
terhadap sumbu vertikal untuk menyesuaikan arah angin.
Ada beberapa jenis kincir angin horisontal yang sudah umum dikenal dan
dikembangkan:
1. Kincir angin American Multi-blade
Kincir angin American Multi-blade adalah salah jenis kincir angin yang
mempunyai jumlah sudu yang banyak , biasa kincir angin ini memiliki jumlah
sudu lebih dari tiga buah. Gambar kincir angin American Multi-blade dapat
dlihat pada Gambar 2.1. Sesuai dengan namanya kincir angin ini banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dtemukan di negara Amerika Serikat, biasa digunakan untuk menggerakkan
pengaliran air, penggilingan biji-bijian dan sebagai alternatif pengganti energi
listrik.
Gambar 2.1 American Multi Blade
(Sumber : http://panzoelgituloh.blogspot.com, diakses 12 Maret 2015 )
2. Kincir angin Dutch four arm
Kincir angin Dutch four arm atau lebih dikenala dengan kincir angin
Belanda adalah kincir angin yang memiliki 4 lengan sudu, gambar kincir
angin Dutch four arm dapat dilihat pada Gambar 2.2. Kincir angin ini
biasanya digunakan oleh negara Belanda untuk menggerakkan pompa dengan
memanfaatkan kincir angin untuk mengeringkan lahan, dengan cara air tanah
itu di pompa keluar lahan yang dinamakan dengan polder. Adanya angin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
secara teratur menjamin pompa itu dapat berfungsi secara teratur menjamin
pompa itu dapat berfungsi secara teratur pula. Sejak berabad-abad Belanda
secara massive telah menggunakan kincir angin baik untuk menggiling
gandum maupun untuk memompa air demi mengeringkan negerinya yang
lebih rendah dari laut.
Gambar 2.2 Kincir Angin Dutch four arm
(Sumber: http:// lailyychan.blogspot.com diakses 7 Mei 2015)
Kincir angin poros horisontal memiliki beberpaa dari kelebihan diantaranya
adalah:
a. Dasar menara yang tinggi memberikan akses ke angin yang lebih kuat.
b. Mampu mengkonversikan energi angin pada kecepatan tinggi.
c. Memberikan kinerja yang lebih baik pada produksi energi dibandingkan
dengan turbin angin dengan sumbu vertikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Selain memiliki kelebihan, kincir angin poros horisontal juga memiliki
kekurangan diantaranya:
a. Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter
sulit diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20%
dari seluruh biaya peralatan turbin angin.
b. Kincir yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang sangat tinggi
dan mahal serta dibutuhkan operator yang terampil.
c. Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah
yang berat, gearbox, dan generator.
d. Kincir angin membutuhkan mekanisme kontrol tambahan untuk
membelokkan kincir ke arah angin.
2.2.2 Kincir angin poros vertikal
Kincir ini memiliki poros/sumbu rotor utama yang disusun tegak lurus.
Kelebihan utama susunan ini adalah kincir tidak harus diarahkan ke angin agar
menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna di tempat-tempat yang arah
anginnya sangat bervariasi. Kincir ini mampu mendayagunakan angin dari
berbagai arah.
Dengan sumbu yang vertikal, generator serta gearbox bisa ditempatkan di
dekat tanah, jadi menara tidak perlu menyokongnya dan lebih mudah diakses
untuk keperluan perawatan.
Ada beberapa jenis kincir angin horisontal yang sudah umum dikenal dan
dikembangkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Kincir Angin Savonius
Kincir angin Savonius adalah salah satu jenis kincir angin dengan axis
vertikal yang mampu mengubah energi angin horizontal menjadienergi
kinetik rotasi. Kincir ini dikembangkan oleh insinyur asal Finlandia Sigurd
Johannes Savonius pada tahun 1922. Kincir angin Savonius dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kincir Angin Savonius
(Sumber: http://cleangreenenergyzone.com, 12 Maret 2015)
2. Kincir Angin Darrieus
Kincir angin Darrieus merupakan suatu sistem konversi energi angin yang
digolongkan dalam jenis kincir angin berporos tegak. Turbin angin ini
pertama kali ditemukan oleh GJM Darrieus tahun 1920. Keuntungan dari
turbin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme orientasi pada
arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kecepatannya) seperti pada kincir angin propeller. Kincir angin Darrieus
memiliki ukuran dan efisiensi yang berbeda. Kincir angin Darrieus dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.4 Kincir Angin Darrieus
(Sumber: http://1.bp.blogspot.com, diakses 12 Maret 2015)
Kincir angin poros vertikal memiliki beberpaa dari kelebihan diantaranya
adalah:
a. Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di
tempat-tempat yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan
arah angin) antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfir
bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas,
kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Kincir ini tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah.
c. Kincir ini bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan
bagian-bagiannya yang bergerak jadi lebih mudah.
Selain memiliki kelebihan, kincir angin poros vertikal juga memiliki
kekurangan diantaranya:
a. Kebanyakan kincir ini memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi
kincir angin poros horisontal karena drag tambahan yang dimilikinya saat
kincir berputar.
b. Kebanyakan kincir ini mempunyai torsi awal yang rendah, dan
membutuhkan energi untuk mulai berputar.
c. Sebuah kincir angin poros vertikal yang menggunakan kabel untuk
menyanggahnya memberi tekanan pada bantalan dasar karena semua berat
rotor dibebankan pada bantalan. Kabel yang dikaitkan ke puncak bantalan
meningkatkan daya dorong ke bawah saat angin bertiup.
2.3 Rumus-Rumus Perhitungan
Berikut ini rumus-rumus yang digunakan dalam melakukan perhitungan
dan analisa dalam penelitian unjuk kerja kincir angin ini adalah sebagai berikut:
2.3.1 Daya Angin
Energi yang terdapat pada angin adalah energy kinetik, sehingga secara
umum disampaikan pada Persamaan (1):
Ek=
m v2
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan Ek adalah energi kinetik (J), m adalah massa udara (kg), dan v adalah
kecepatan angin (m/s).
Daya merupakan energi per satuan waktu, maka dari persamaan diatas
dapat dituliskan:
Pin =
ṁ v2
(2)
dengan adalah daya yang dihasilkan angin, J/s (watt), ̇ adalah massa udara
yang mengalir per satuan waktu, kg/s, v adalah kecepatan angin, m/s.
Massa udara yang mengalir per satuan waktu adalah:
ṁ = ρ A v (3)
dengan ρ adalah massa jenis udara (1,18 kg/ ), A adalah luas penampang yang
membentuk sebuah lingkaran (m2).
Dengan menggunakan Persamaan (3), maka daya angin (Pin) dapat
dirumuskan menjadi:
Pin =
(ρAv)v2
yang dapat disederhanakan menjadi:
Pin =
ρ A v
3 (4)
2.3.2 Torsi Kincir Angin
Torsi adalah gaya yang bekerja pada poros yang dihasilkan oleh gaya
dorong pada sumbu kincir, dimana gaya dorong memiliki jarak terhadap sumbu
poros yang berputar. Persamaannya adalah :
T = F . r (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dengan T adalah torsi dinamis yang dihasilkan dari putaran poros (Nm), F
adalah gaya penyeimbang torsi (N), dan r adalah jarak lengan torsi ke poros (m).
2.3.3 Daya Kincir Angin
Daya kincir angin adalah daya yang dihasilkan oleh poros kincir akibat
daya angin yang melintasi sudu-sudu kincir.
Daya efektif yang dapat diambil kincir angin adalah sebesar 59,3%. Angka
59,3% adalah batas Betz ( Betz Limit, diambil dari ilmuan jerman Albert Betz).
Gambar 2.5 merupakan karakteristik dari beberapa kincir.
Gambar 2.5 Grafik hubungan antara koefisien daya (Cp) dengan tips speedratio
(tsr) dari beberapa jenis kincir.
(Sumber : http://www.intechopen.com, diakses 12 februari 2015)
Umumnya perhitungan daya gerak melingkar dapat dituliskan dengan
persamaan:
Pout = T ω (6)
dengan T adalah torsi dinamis (Nm), ω adalah kecepatan sudut (rad/s).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kecepatan sudut (ω) didapat dari:
ω = n rpm
= n
=
=
(7)
Dengan demikian daya yang dihasilkan oleh kincir dinyatakan dengan
persamaan :
Pout = Tω
Pout = T
W (8)
dengan pout adalah daya yang dihasilkan kincir angin (watt), n adalah putaran
poros (rpm).
2.3.4 Tip Speed Ratio
Tip Speed Ratio (tsr) adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu
kincir angin yang berputar dengan kecepatan angin.
Rumus kecepatan diujung sudu ( ) adalah:
vt = ω r (9)
dengan adalah kecepatan ujung sudu, adalah kecepatan sudut (rad/s), dan
adalah jari-jari kincir (m).
Tip Speed Ratio (tsr) nya dapat dirumuskan dengan:
tsr =
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dengan r adalah jari-jari kincir angin (m), n adalah putaran poros (rpm), v adalah
kecepatan angin (m/s).
2.3.5 Koefisien Daya
Koefisien daya (Cp) adalah perbandingan antara daya yan dihasilkan oleh
kincir ( ) dengan daya yang disediakan oleh angin ( ), sehingga dapat
dirumuskan:
Cp =
100% (11)
dengan Cp adalah koefisien daya (%), Pout adalah daya yang dihasilkan oleh kincir
(watt), Pin adalah daya yang dihasilkan oleh angin (watt).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang diperlukan pada penelitian ini dapat adalah sebagai
berikut:
a. Bahan untuk sudu-sudu kincir.
Sudu-sudu kicir angin dipilih dari bahan aluminium dengan
ketebalan 1 mm.
b. Bahan untuk penyangga sudu kincir.
Penyangga sudu juga menggunakan bahan aluminium berbentuk
pipa persegi dengan panjang 400 mmlebar 15 mm dan tinggi 5 mm yang
diberi lubang berukuran 5 mm untuk menempelkan sudu pada
penyannga,seperti yang ditunjukan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Penyangga sudu
5 mm
10 mm 15 mm
15 mm 11
m
m
370 mm
70 mm 70 mm 100 mm 80 mm 22,5 mm
5 mm
2,5 mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Dudukan sudu atau Hub
Sedangkan dudukan sudu merupakan bagian komponen yang
berfungsi untuk pemasangan sudu. Dudukan sudu ini dari tutup pipa
paralon yang memiliki diameter 6 inchi. Untuk memasang sudu pada
dudukan, maka dibuat lubang berdiameter 5 mm untuk memasang
penyangga sudu yang dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Dudukan sudu dari tutup pipa
c. Baut dan Mur
Baut dan mur berfungsi untuk merangkai bagian sudu dengan
penyangga sudu kemudian dirangkai pada dudukan sudu atau hub ar dapat
menjadi rangkaian model kincir angin. Baut yang digunakan memiliki
ukuran M 5.
60 mm
170 mm
5 mm
10 mm
4 mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Bahan untuk poros utama kincir.
Poros utama kincir yang dipasang tetap pada lubang poros kincir
dan ditahan oleh dua bantalan tiang penahan pada tiang penahan kincir,
menggunakan bahan pejal silindris berdiameter ¾ inci.
e. Bahan-bahan untuk tiang penahan kincir.
Tiang penahan kincir dibuat dari pipa baja berdiameter 1 inci. Di
tengah-tengah tiang terdapat rumah bantalan untuk tumpuan poros kincir
dengan desain dari papan baja dengan ketebalan 6 mm.
3.2 Alat-alat
Alat-alat yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu:
a. Alat-alat kerja atau alat untuk pembuatan kincir, meliputi:
1. Mesin bor beserta Mata Bor
2. Gergaji
3. Mesin Gerinda
4. Mesin tekuk
5. Gunting Seng
6. Obeng
7. Tang
8. Cutter
b. Alat tambahan dan alat bantu pengukuran, meliputi:
1. Terowongan angin yang dilengkapi blower, untuk pengkondisian
angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Anemometer untuk pengukuran kecepatan angin yang dihasilkan
blower.
3. Takometer untuk pengukuran putaran kincir.
4. Neraca pegas untuk pengukuran pembebanan yang diberikan pada saat
pengeremanan yang diasumsikan sebagai pengimbang torsi dinamis.
5. Mekanisme pengereman alat ukur gaya tangensial berfungsi sebagai
pengerem atau penghambat putaran kincir dalam melakukan
pengambilan data torsi dan daya kincir.
c. Tiang penahan kincir di dalam terowongan angin.
Rangka penahan kincir angin yang akan dibuat dalam penelitian ini
adalah seperti yang ditunjukan dalam gambar 1. Secara garis besar rangka
penahan yang dipasang dalam terowongan angin ini terdiri atas tiga
bagian, yakni tumpuas atas, tumpuan bawah dan rumah bantalan tempat
kedudukan poros kincir. Terdapat dua bantalan yang akan dipasang di
sebelah depan dan sebelah belakang rumahnya. Kedua bantalan ini
digunakan untuk menumpu poros utama kincir angin.
d. Poros utama kincir
Poros kincir yang dibuat berbahan dasar baja dengan bentuk dan
ukuran yang sudah disesuaikan dengan kincir. Poros ini dipasang pada hup
atau pusat kincir dan selanjutnya sebagian ujungnya (ujung belakang)
dipasang pada tiang penyangga kincir melalui dua bantalan berdiameter 15
mm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3.3 Desain Sudu Kincir
Sudu-sudu kincir yang dipilih memiliki penampang flat dari bahan
aluminium yang memiliki ketebalan 1 mm. sudu dibuat tiga variasi sudut sudu
(α), yakni 10o,20
o,dan 30
o. Sudu dibuat dari delapan bagian sebuah lingkaran,
seperti yang ditunjukan dalam Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Mal pembentukan belahan sudu pada permukaan lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Setelah mengalami pemotongan sudu kincir angin kemudian dilubangi
sebesar 5 mm menggunakan mesin bor. Lubang pada sudu kincir angin berfungsi
untuk merangkai sudu pada penyangga sudu. Setelah pembuatan lubang, sudu
kemudian ditekuk menggunakan mesin tekuk. Sudu ditekuk sesuai dengan variasi
yang telah ditentukan, yaitu sudu ditekuk dengan kemiringan sudu atau pitch
angle 10 o, 20
o, 30
o. Sketsa pembuatan lubang dan kemiringan sudut sudu setelah
pemotongan sudu dapat dilihat pada Gambar 3. 4, ukuran panjang, lebar dan
ketebalan menggunakan satuan mm.
Gambar 3.4. Pembentukan kemiringan sudut sudu setelah pemotongan sudu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pembentukan kemiringan sudut pada permukaan sudu menggunakan
mesin tekuk dengan cara dijepit kemudian ditekuk sesuai dengan sudut yang telh
ditentukan. Dalam proses pembentukan kemiringan sudu supaya mendapatkan
bentuk sesuai dengan sektor sudut yang dirancang maka diperlukan sebuah
cetakan atau mal. Setelah sudu sudah ditekuk sesuai dengan sektor sudut masi-
masing kemudian sudu dimal. Sisi permukaan aluminium yang akan ditekuk
diberi garis acuan sesuai dengan ukuran sisi yang akan ditekuk yang sudah
ditentukan sesuai rancangan. Kemudian garis disayat dengan menggunakan cutter
sesuai garis yang dibuat pada bagian sisi yang akan digunakan untuk pemasangan
penyangga sudu. Setelah semua garis tersayat, sudu akan mudah ditekuk.
Sehingga permukaan sudu tetap rata setelah mengalami proses menekukan
dengan menggunakan mesin tekuk.
Gambar 3.5. Mal pembentukan sektor sudut kemiringan sudu.
Setelah pembuatan kemiringan sudu, kemudian sudu-sudu dirangkai pada
penyangga sudu dan hub sehingga membentuk model kincir. Hub kincir yang
Mal sudut 30o
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dibuat memiliki delapan sudu. Bentuk tipikal dan ukuran garis besar model kincir
angin american multi-blade yang akan dibuat adalah seperti yang ditunjukan
dalam Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Model kincir angin yang akan dibuat dalam penelitian.
3.4 Variabel Penelitian
Beberapa variabel penelitian yang harus ditentukan sebelum melakukan
penelitian adalah sebagi berikut :
a. Variasi pembebanan kincir yaitu dari posisi kincir berputa rmaksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
sampai kincir dalam posisi diam (terhenti).
b. Variasi kemiringan sudu yaitu 10˚, 20o, 30
o.
3.5 Variabel yang Diukur
Sesuai dengan tujuan, variabel yang akan diukur adalah sebagai berikut:
a. Kecepatan angin (v)
b. Gaya pengimbang (F)
c. Putaran poros kincir (n)
3.6 Parameter yang Dihitung
Untuk mendapatkan karakteristik yang didapat dalam penelitian
menggunakan parameter sebagai berikut:
a. Daya angin ( )
b. Daya kincir ( )
c. Koefisien daya (Cp)
d. Tip Speed Ratio(tsr)
3.7 Langkah Percobaan
Proses pengambilan bdata :
a. Poros kincir angin di hubungkan dengan mekanisme pengereman.
b. Memasang anemometer pada terowongan di depan kincir angin untuk
mengukur kecepatan angin di saluran terowongan angin.
c. Memasang neraca pegas untuk mengukur beban pengereman pada
tempat yang telah ditentukan.
d. Memasang tali yang menghubungkan antara neraca pegas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
lengan pada mekanisme pengereman.
e. Jika sudah siap, fan blower dihidupkan untuk menghembuskan angin
pada terowongan angin.
f. Pada percobaan pertama variasi kincir angin berjumlah sudu 12 dengan
kemiringan 10o, kedua dengan kemiringan 20
o, ketiga dengan
kemiringan 30o.
g. Untuk mengatur kecepatan angin dalam terowongan angin dengan cara
memundurkan jarak fan blower terhadap terowongan angin agar dapat
menetukan variasi kecepatan anginnya. ( dalam percobaan ini kecepatan
angin disamakan atau dibuat sama).
h. Pada mekanisme pengereman untuk mendapatkan variasi beban di
gunakan 1 karet, 2 karet, 3 karet, 4 karet, dan seterusnya.
i. Jika kecepatan angin dan variasi beban telah sesuai dengan yang
diinginkan maka, pengukuran dapat dilakukan dengan cara membaca
massa pengimbang yang terukur dalam neraca pegas.
j. Untuk ukur kecepatan kincir angin, suhu dan putaran poros dengan
mengunakan takometer dengan secara bersamaan.
k. Mengamati penelitian selama batas waktu yang telah ditentukan.
Pengambilan data kecepatan angin, beban, dan kecepatan putar poros kincir
dilakukan secara bersama-sama. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Konversi Energi Prodi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma dengan
memakai sebuah terowongan angin yang dilengkapi dengan sebuah blower
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
berkapasitas 5,5 kW. Skema susunan alat-alat uji dalam proses penelitian ini
adalah seperti yang ditunjukan dalam Gambar 3.6.
Gambar 3.7. Skema susunan alat-alat pengujian.
Blower digunakan untuk menarik udara masuk ke dalam terowongan angin.
Proses pengukuran bisa dilakukan saat kondisi di dalam terowongan sudah siap.
Parameter yang divariasikan(sebagai variabel) adalah beban pengereman yang
diberikan pada mekanisme rem yang setiap kali pengujian gaya tangensial akibat
aksi pengereman diatur besarnya dengan memakai neraca pegas. Dengan
demikian, setiap kali pengujian, beban torsi yang diberikan pada poros kincir
dapat dihitung besarnya.
Parameter-parameter yang diukur dalam setiap kali pengujian adalah
kecepatan angin, putaran poros kincir dan temperature udara, kecepatan angin
diukur dengan menggunakan anemometer yang dipasang sekitar 1 m di depan
rotor kincir. Putaran poros atau rotor kincir diukur dengan menggunakan
takometer (tachometer). Pada neraca pegas dipasangkan tali pengait yang akan
dihubungkan dengan sistem pembebanan.Dalam satu siklus (running) pengujian,
pengambilan data pengukuranselalu diawali dari tanpa beban atau tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pengereman, selanjutnya dengan beban yang secara bertahap ditambah sedikit
demi sedikit samapai kincir berhenti berputar. Untuk satu model rotor kincir
dilakukan tiga kali (tiga siklus) pengujian.
3.8 Langkah Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari hasil pengukuran diolah melalui beberapa
tahapan. Untuk setiap siklus pengujian, dari kecepatan angin (vt) terukur, daya
yang disediakan angin (Pin) dihitung dengan menggunakan Persamaan (1). Gaya
tangensial hasil pengukuran dikalikan dengan panjang lengan torsi (l) yang diatur
sepanjang 10 cm untuk menghasilkan torsi yang membebani poros kincir. Torsi
terhitung selanjutnya dikalikan dengan kecepatan sudut (ω) yang diperoleh dari
hasil pengukuran putaran poros kincir (n) akan menghasilkan outputdaya mekanis
(Pout) yang dihasilkan oleh kincir atau mengikuti Persamaan (2). Berikutnya
koefisien daya (Cp) dapat dihitung dengan membandingkan output daya (Pout) dan
daya yang disediakan angin (Pin) atau seperti yang dinyatakan dalam Persamaan
(3). Kemudian, menghitung nilai tip speed ratio berdasarkan Persamaan (4).
Dengan demikian nilai-nilai Cp dan tsr yang dihasilkan dari satu kali pengujian ini
berlaku untuk sebuah kondisi kecepatan angin dan pembebanan tertentu. Cara
analisis yang sama dilakukan untuk menghitung nilai-nilai Cp dan tsr untuk
kondisi yang lain.
Bila nilai Cp dan tsr untuk semua kondisi pembebanan telah dihitung, maka
langkah selanjutnya adalah menggambarkan sebuah grafik yang telah menunjukan
hubungan Cp dan tsr untuk satu model kincr angin tertentu. Grafik yang dihasilkan
secara tipikal akan berbentuk kurva hiperbola, yang memiliki nilai Cp puncak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kurva hubungan Cp dan Tsr umumnya dapat didekati dengan persamaan
kwadratis. Nilai-nilai Cp puncak (Cpmax inilah yang dijadikan sebagai
perbandingan diantara model-model kincir yang diteliti, karena menunjukan
efisiensi maksimum dari sebuah kincir dalam mengkonversikan daya kinetic
angin menjadi daya mekanis yang dihasilkan kncir. Grafik hubungan Cp dan tsr
ini disajikanserupa seperti yang umum digunakan dalam pustaka-pustaka untuk
menunjukan karakteristik dari tipe-tipe kincir yang telah dikenal.
Pengolahan data untuk penelitian ini seluruhnya akan dilakukan dengan
menggunakan spreadsheet Microsoft Excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Percobaan
Hasil pengujian kincir angin meliputi : kecepatan angin (m/s), putaran
poros (rpm), gaya pengimbang (N). Data diambil dengan kemiringan sudut atau
pitch angle 10˚, 20˚ dan 30˚ dengan kecepatan angin yang dibuat menjadi 8,5 m/s.
Hasil dari pengambilan data dengan pitch angle 100 dilihat pada Tabel 4.1.
Hasil dari pengambilan data dengan pitch angle 200 dilihat pada Tabel 4.2. Hasil
dari pengambilan data dengan pitch angle 300 dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.1 Data percobaan dengan variasi pitch angle 100
No Putaran Poros, n (rpm) Gaya, F (N)
1 355 0
2 326 0,49
3 273 0,98
4 234 1,37
5 216 1,66
6 178 1,96
7 148 2,45
8 80 2,94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 4.2 Data Percobaan dengan variasi pitch angle 200
No Putaran Poros, n (rpm) Gaya, F (N)
1 474 0
2 423 0,98
3 402 1,47
4 388 1,96
5 354 2,84
6 336 3,92
7 273 4,90
8 224 5,88
9 171 7,16
10 138 8,33
11 100 9,22
12 49 10,30
Tabel 4.3 Data Percobaan dengan variasi pitch angle 300
No Putaran Poros, n (rpm) Gaya, F (N)
1 484 0
2 434 0,88
3 425 1,47
4 382 2,45
5 350 3,43
6 313 4,41
7 283 5
8 257 5,88
9 218 6,86
0 192 7,84
11 147 8,82
12 115 9,81
13 78 10,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4.2. Perhitungan
Langkah-langkah perhitungan dapat dilihat pada contoh sampel yang
diambill dari tabel: Tabel 4.1, 4.2, 4.3.
4.2.1 Perhitungan Daya Angin
Daya yang dihasilkan angin pada kincir angin dengan A= 0,503 dan
kecepatan angin 8 m/s, dapat dicari dengan menggunakan Persamaan (4).
Pin = . A .v3
= 0,5 . 1,18 . 0,503 (8,5 m/s)3
= 182,216 watt
4.2.2 Daya Kincir
Daya yang dihasilkan oleh kincir angin dapat dicari dengan menggunakan
Persamaan (8), untuk mendapatkan daya kincir harus diketahui kecepatan sudut
dan torsi. Daya output perlu dicari dahulu menggunakan Persamaan (7) dan (6) .
Rumus untuk mencari kecepatan sudut dan torsi kincir adalah:
ω =
=
= 34,139 rad/s
T = F . r
= 0,491 . 0,2
= 0,098 Nm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pout = T . ω
= 0,098 Nm. 34,139 rad/s
= 3,3 watt
4.2.3 Tip Speed Ratio
Untuk mengetahui besarnya perbandingan kecepatan ujung kincir dengan
kecepatan angin atau Tip Speed Ratio dapat dicari dengan menggunakan
persamaan 08:
tsr =
=
= 1,6 rad/s
4.2.4 Koefisien Daya Kincir
Koefisien daya kincir dapat dicari dengan menggunakan ersamaan (9) :
Cp =
=
= 1,9 %
4.3 Data Hasil Perhitungan
Parameter yang diperoleh dari penelitian diolah dengan menggunakan
Microsoft Excell untuk menampilkan hubungan besarnya Torsi yang dihasilkan
oleh kincir angin untuk setiap posisi kemiringan sudu (Grafik 4.1; 4.4; 4.7),
besarnya Pout untuk setiap posisi kemiringan sudu (Grafik 4.2; 4.5; 4.8), Koefisien
daya dan tip speed ratio (Grafik 4.3; 4.6; 4.9 pada saat pengambilan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tab
el 4
.4 D
ata
per
hit
un
gan
pit
ch a
ngle
10
0
No.
Kec
.
An
gin
, v
B
eba
n, F
P
uta
ran
,
n
Gaya,
F
Tors
i, T
K
ec. S
ud
ut,
Tω
E
Da
ya
inp
ut,
Pin
Da
ya
ou
tpu
t,
Pou
t T
ip s
pee
d
rati
o,
tsr
Ko
ef.
Da
ya, C
p
(m/s
) (
gra
m )
R
pm
(N
) (N
.m)
(rad
/s)
(watt
) (w
att
)
1
8,4
6
0
355
0
0
37
,1
17
9
0
1,7
5
0
2
8,4
2
50
326
0
,49
0,0
9
34
,1
17
7
3,3
4
1,6
2
1,9
3
8,4
2
10
0
273
0
,98
0,1
9
28
,6
17
7
5,6
1
1,3
5
3,2
4
8,3
4
14
0
234
1
,37
0,2
7
24
,5
17
2
6,7
4
1,1
7
3,9
5
8,4
2
17
0
216
1
,66
0,3
3
22
,6
17
7
7,5
5
1,0
7
4,3
6
8,3
5
20
0
178
1
,96
0,3
9
18
,7
17
3
7,3
4
0,8
9
4,2
7
8,3
4
25
0
148
2
,45
0,4
9
15
,4
17
2
7,6
0
0,7
4
4,4
8
8,3
3
30
0
80
2
,94
0,5
8
8,4
4
17
1
4,9
7
0,4
0
2,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tab
el 4
.5 D
ata
per
hit
un
gan
pit
ch a
ngle
20
0
No
.
beb
an
K
ec.
An
gin
, v
Pu
tara
n
Kin
cir, n
G
aya,
F
Tors
i, T
K
ecep
ata
n
Su
du
t (
ω )
Da
ya
inp
ut,
Pin
Da
ya
ou
tpu
t,
Pou
t
Tip
spee
d
rati
o,
tsr
Ko
ef.
Da
ya
, C
p
( g
ram
)
(m/s
) R
pm
(N
) (N
.m)
(rad
/s)
(watt
) (w
att
)
1
0
8,7
3
379
0
0
39
,7
19
7
0
1,8
1
0
2
50
8
,66
306
0,4
9
0,0
9
32
1
92
3,1
4
1,4
8
1,6
3
10
0
8,3
5
299
0,9
8
0,1
9
31
,3
17
3
6,1
5
1,5
3
,6
4
15
0
8,7
4
251
1,4
7
0,2
9
26
,3
19
8
7,7
4
1,2
3
,9
5
20
0
8,6
8
221
1,9
6
0,3
9
23
,2
19
3
9,0
9
1,0
6
4,7
6
25
0
8,6
6
202
2,4
5
0,4
9
21
,2
19
2
10,3
7
0,9
7
5,4
7
31
0
8,6
0
150
3,0
4
0,6
0
15
,7
18
8
9,5
7
0,7
3
5,1
8
37
0
8,7
8
109
3,6
3
0,7
2
11
,4
20
1
8,2
8
0,5
2
4,1
9
43
0
8,0
2
37
4,2
1
0,8
4
3,9
4
15
3
3,3
2
0,1
9
2,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tab
el 4
.6 D
ata
per
hit
un
gan
pit
ch a
ngle
30
o
No.
beb
an
K
ec.
An
gin
, v
Pu
tara
n
Kin
cir
Gaya,
F
Beb
an
Tors
i, T
Kec
epata
n
Su
du
t (
ω )
Da
ya
inp
ut,
Pin
Da
ya
ou
tpu
t,
Pou
t T
ip s
pee
d
rati
o,
tsr
ko
ef.
Da
ya
,
Cp
( g
ram
)
(m/s
) R
pm
(N
) (N
.m)
(rad
/s)
(watt
) (w
att
)
1
0
8,4
8
484
0
0
50,7
1
81
0
2,3
9
0
2
90
8,6
6
434
0,8
8
0,1
7
45,4
1
92
8,0
2
2,0
9
4,2
3
15
0
8,7
1
425
1,4
7
0,2
9
44,5
1
95
13
,09
2,0
4
6,7
4
25
0
8,7
382
2,4
5
0,4
9
40
1
95
19
,62
1,8
3
10
5
35
0
8,9
350
3,4
3
0,6
8
36,6
2
09
25
,16
1,6
4
12
6
45
0
8,9
4
313
4,4
1
0,8
8
32,7
2
12
28
,93
1,4
6
13,6
7
51
0
8,9
4
283
5
1
29,6
2
12
29
,65
1,3
2
14
8
60
0
8,7
4
257
5,8
8
1,1
7
26,9
1
97
31
,72
1,2
3
16
9
70
0
8,6
6
218
6,8
6
1,3
7
22,8
1
93
31
,44
1,0
5
16,3
10
80
0
8,8
5
192
7,8
4
1,5
7
20,1
2
05
31
,55
0,9
1
5,4
11
90
0
8,5
5
147
8,8
2
1,7
6
15,3
1
85
27
,18
0,7
2
14,7
12
10
00
8,7
8
115
9,8
1
1,9
6
12
2
00
23
,62
0,5
4
11,8
13
11
00
8,3
8
78
10
,79
2,1
5
8,2
1
74
17
,77
0,3
9
10,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4.4 Grafik Hasil perhitungan dan Pembahasan
Dari data yang telah diperoleh, kemudian diolah kembali ke dalam bentuk
grafik untuk mengetahui hubungan antara torsi (N.m) dengan kecepatan putar
kincir (rpm), daya yang dihasilkan kincir (Pout) dengan kecepatan putar kincir
(rpm) dan koefisien daya kincir (Cp) dengan tip speed ratio (tsr). Grafik yang
disajikan untuk setiap variasi percobaan dapat dilihat pada grafik berikut ini :
4.4.1 Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan Variasi Picth Angle 10o
Berikut ini merupakan beberapa penyajian grafik untuk variasi percobaan
pitch angle 10o : grafik hubungan antara torsi (N.m) dengan kecepatan putar kincir
(rpm) yang dapat dilihat pada Gambar 4.1, daya yang dihasilkan kincir (Pout)
dengan torsi (N.m) yang dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan koefisien daya kincir
(Cp) dengan tip speed ratio (tsr) yang ditunjukkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.1 Hubungan Putaran poros dengan Torsi variasi pitch angle 100
0,0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Tors
i, T
(N.m
)
Putaran poros kincir, n (rpm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 4.2 Hubungan torsi dengan daya output pada variasi pitch angle 10
0
Gambar 4.3 Hubungan Koefisien daya (Cp) dengan Tip speed ratio variasi pitch
angle 10˚
Pout = -52,294T2 + 39,969T - 0,0851
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
Day
a O
utp
ut,
P o
ut (
Wat
t)
Torsi, T (N.m)
cp = -0,0579tsr2 + 0,1056tsr - 0,0041 0
1
2
3
4
5
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0
Ko
efi
esi
en
day
a (C
p)
Tip speed ratio ( tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1, bahwa semakin besar
kecepatan putar kincir maka semakin kecil torsi yang dihasilkan. Semakin kecil
kecepatan putar kincir maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Untuk
kecepatan angin 8,5m/s, torsi maksimal yang dihasilkan 0,58 N.m dan kecepatan
putar maksimal yang tercapai adalah 355 rpm.
Gambar 4.2. memperlihatkan bahwa daya (Pout) dengan torsi (T), jika torsi
semakin besar maka daya yang dihasilkan juga akan semakin besar sampai
kondisi tertentu (maksimal) kemudian (Pout) mengecil pada torsi (T) yang semakin
besar. Untuk variasi pitch angle 10o, daya maksimal dicapai pada Torsi 0,49 N.m
sebesar 7,60 watt. Pada grafik diatas dengan melakukan pendekatan diperoleh
persamaan Pout = -52,294T2 + 39,969T – 0,0851 lalu kemudian persamaan
tersebut dideferensialkan sehingga didapat
= 2 . -52,294T + 39,969. Dari
perhitungan, didapat nilai koefisien daya (Pout) maksimal adalah: 7,55 watt, pada
torsi optimal: 0,45 N.m.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3. dapat dilihat bahwa semakin
besar tsr maka semakin beasr Cp yang dihasilkan, sampai kondisi tertentu
(maksimal) kemudian Cp mengecil. Pada grafik variasi pitch angle 10o diatas
dengan melakukan pendekatan diperoleh persamaan Cp = - 0,0579tsr2 + 0,1056tsr
- 0.0041 lalu kemudian persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat
= 2 . -0,0579tsr + 0,1056. Dari perhitungan, didapat nilai koefisien daya (Cp)
maksimal adalah: 4,4 %, pada tip speed ratio (tsr) optimal: 0,93.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4.4.2 Grafik Hasil perhitungan dan Pembahasan Variasi Pitch Angle 20o
Berikut ini merupakan beberapa penyajian grafik untuk variasi percobaan
pitch angle 20o : grafik hubungan antara torsi (N.m) dengan kecepatan putar kincir
(rpm) yang dapat dilihat pada Gambar 4.4, daya yang dihasilkan kincir (Pout)
dengan torsi (N.m) yang dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan koefisien daya kincir
(Cp) dengan tip speed ratio (tsr) yang ditunjukkan pada Gambar 4.6.
Gambar 4.4 Hubungan Putaran poros dengan Torsi variasi pitch angle 20o
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Tors
i, T
(N.m
)
Putaran poros kincir, n (rpm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 4.5 Hubungan torsi dengan daya output variasi pitch angle 20o
Gambar 4.6 Hubungan Koefisien daya (Cp) dengan Tip speed ratio (tsr) variasi
pitch angle 20˚
Pout = -44.456 T2 + 43.009T - 0.4668
0
2
4
6
8
10
12
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
Day
a O
utp
ut,
Po
ut (
wat
t)
Torsi, T (N.m)
Cp = -0.0579tsr2 + 0.1015tsr + 0.005 0
1
2
3
4
5
6
0 0,5 1 1,5 2
Ko
efi
sie
n d
aya,
(C
P)
Tip speed ratio, (tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4, bahwa semakin besar
kecepatan putar kincir maka semakin kecil torsi yang dihasilkan. Semakin kecil
kecepatan putar kincir maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Untuk variasi
pitch angle 20o, torsi maksimal yang dihasilkan 0,84 N.m dan kecepatan putar
maksimal yang tercapai oleh pitch angle 20o adalah 379 rpm.
Gambar 4.5. memperlihatkan bahwa daya (Pout) berbanding lurus dengan
torsi (T), jika torsi semakin besar maka daya yang dihasilkan juga akan semakin
besar, dan sebaliknya jika daya torsi semakin kecil maka daya yang dihasilkan
juga kecil. Untuk variasi pitch angle 20o, daya maksimal dicapai pada Torsi 0,49
N.m sebesar 10,37 watt. Pada grafik diatas dengan melakukan pendekatan
diperoleh persamaan Pout = -44,456 T2 + 43,009T – 0,4668 lalu kemudian
persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat
= 2 . -44,456 T +
43,009. Dari perhitungan, didapat nilai koefisien daya (Pout) maksimal adalah:
9,89 watt pada torsi 0,45 N.m.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.6. dapat dilihat bahwa semakin
besar tsr maka semakin beasr Cp yang dihasilkan, sampai kondisi tertentu
(maksimal) kemudian Cp mengecil. Pada grafik diatas dengan melakukan
pendekatan diperoleh persamaan Cp = - 0,0579tsr2 + 0,1015tsr + 0,005 lalu
kemudian persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat
= 2 -0,0579tsr
+ 0,1015. Dari perhitungan, didapat nilai koefisien daya (Cp) maksimal adalah:
4,94 %, pada tip speed ratio (tsr) optimal: 0,87.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4.4.3 Grafik Hasil perhitungan dan Pembahasan Variasi pitch angle 30o
Berikut ini merupakan beberapa penyajian grafik untuk variasi percobaan
pitch angle 10o : grafik hubungan antara torsi (N.m) dengan kecepatan putar kincir
(rpm) yang dapat dilihat pada Gambar 4.7, daya yang dihasilkan kincir (Pout)
dengan torsi (N.m) yang dapat dilihat pada Gambar 4.8 dan koefisien daya kincir
(Cp) dengan tip speed ratio (tsr) yang ditunjukkan pada Gambar 4.9.
Gambar 4.7 Hubungan Putaran poros dengan Torsi untuk pitch angle 300
0
100
200
300
400
500
600
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Pu
tara
n p
oro
s ki
nci
r, n
(rp
m)
Torsi, T (N.m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.8 Hubungan torsi dengan daya output untuk variasi pitch angle 300
Gambar 4.9 Hubungan koefisien daya dengan tip speed ratio untuk variasi pitch
angle 300
Pout = -19,015T2 + 49,267T + 0,0476
0
5
10
15
20
25
30
35
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Day
a o
utp
ut,
Po
ut (
Wat
t)
Torsi, T (N.m)
Cp = -9,7283tsr2 + 21.289tsr + 3.7039 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tip speed ratio (tsr)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.7, bahwa semakin besar kecepatan
putar kincir maka semakin kecil torsi yang dihasilkan. Semakin kecil kecepatan
putar kincir maka semakin besar torsi yang dihasilkan. Untuk variasi pitch angle
30o, torsi maksimal yang dihasilkan 2,158 N.m dan kecepatan putar maksimal
yang tercapai adalah 484rpm.
Gambar 4.8. memperlihatkan bahwa daya (Pout) berbanding lurus dengan
torsi (T), jika torsi semakin besar maka daya yang dihasilkan juga akan semakin
besar, dan sebaliknya jika daya torsi semakin kecil maka daya yang dihasilkan
juga kecil. Untuk variasi pitch angle 30o, daya maksimal dicapai pada Torsi 1,17
N.m sebesar 31,72 watt. Pada grafik diatas dengan melakukan pendekatan
diperoleh persamaan Pout = -19,015T2 + 49,267T + 0,0476 lalu kemudian
persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat
= 2. -19,015T + 49,267.
Dari perhitungan, didapat nilai koefisien daya (Pout) maksimal adalah: 31,6 watt
pada torsi 1,23 N.m.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9. dapat dilihat bahwa semakin
besar tsr maka semakin beasr Cp yang dihasilkan, sampai kondisi tertentu
(maksimal) kemudian Cp mengecil. Pada grafik diatas dengan melakukan
pendekatan diperoleh persamaan Cp = -9,7283tsr2 + 21,289tsr + 3,7039 lalu
kemudian persamaan tersebut dideferensialkan sehingga didapat
= 2.-9,7283tsr
+ 21,289. Dari perhitungan, didapat nilai koefisien daya (Cp) maksimal adalah:
15,34 %, pada tip speed ratio (tsr) optimalnya 0,87.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4.5. Grafik Dari Hasil Perhitungan dan Pembahasan 3 Variasi Pitch Angle.
Setelah masing-masing variasi ditampilkan dalam bentuk grafik, berikut ini
adalah grafik untuk semua variasi percobaan pitch angle 10o, 20
o,30
o yang
ditampilkan pada : grafik hubungan antara torsi (N.m) dengan putaran poros
kincir (rpm) yang dapat dilihat pada Gambar 4.10, daya yang dihasilkan kincir
(Pout) dengan torsi (N.m) yang ditunjukkan pada Gambar 4.11 dan koefisien daya
kincir (Cp) dengan tip speed ratio (tsr) yang ditampilkan pada Gambar 4.12.
Gambar 4.10 Grafik Hubungan Koefisien daya dan Tip speed ratio untuk semua
variasi kemiringan sudu
Pada Gambar 4.10 memperlihatkan bahwa koefisien daya maksimal
diperoleh dengan variasi pitch angle 30o, yaitu 0,102 % pada tip speed ratio
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0,14
0,16
0,18
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
Ko
efi
sie
n d
aya
(Cp
)
Tip speed ratio (tsr)
sudut 10
sudut 20
sudut 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
0,393. atau pitch angle 300 adalah sudut yang memiliki nilai maksimal yang
paling tinggi jika dibandingkan dengan variasi pitch angle 100, dan 20
0.
Gambar 4.11 Grafik hubungan putaran kincir (rpm) dan torsi (T) untuk semua
variasi sudut kincir angin.
Gambar 4.11 memperlihatkan bahwa putaran kincir maksimal ditunjukan
pada variasi ketiga yaitu: variasi pitch angle atau pitch angle 30o, dengan putaran
kincir adalah 484,333 rpm, serta torsi: 2,158 N.m. Sedangkan putaran kincir
maksimal ditunjukan pada variasi pitch angle 10o, dengan putaran kincir adalah
355 rpm, serta torsi: 0,589 N.m. . Variasi pitch angle atau kemiringan sudut 30o
adalah variasi sudut sudu yang terbaik jika dibandingkan dengan variasi pitch
angle yang lain.
0
100
200
300
400
500
600
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Pu
tara
n p
oro
s ki
nci
r, n
(rp
m)
Torsi, T (N.m)
sudut 30
sudut 10
sudut 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 4.12 Grafik hubungan daya kincir (Pout) dan torsi (T) untuk semua
variasi pitch angle kincir angin.
Gambar 4.12 memperlihatkan bahwa daya kincir maksimal ditunjukan
pada variasi ketiga yaitu: variasi pitch angle 30o dengan daya kincir adalah
31,723 watt, serta torsi: 1,177 N.m. Sedangkan putaran kincir minimal ditunjukan
pada variasi pitch angle 10o, dengan daya kincir adalah 7,602 watt, serta torsi:
0,491 N.m. Variasi pitch angle atau kemiringan sudut 30o
adalah variasi pitch
angle yang terbaik jika dibandingkan dengan variasi pitch angle yang lain.
0
5
10
15
20
25
30
35
0 0,5 1 1,5 2 2,5
Day
a O
utp
ut
Kin
cir,
Po
ut (
Wat
t)
Torsi, T (N.m)
sudut 10
sudut 20
sudut 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan terhadap Kincir Angin American multi-blade dengan
jumlah sudu delapan dan perhitungan-perhitungan yang telah dihasilkan, secara
singkat dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Telah berhasil dibuat dan telah digunakan dalam penilitian kincir angin
American multi-blade berdiameter 80 cm menggunakan bahan aluminium
dengan tiga variasi pitch angle, yaitu: 10o, 20
o, dan 30
o.
2. Dari hasil perolehan data, model kincir angin dengan pitch angle 10o
menghasilkan daya output maksimal 7,60 watt pada torsi 0,49 N.m dan
pada kecepatan angin 8.34 m/s. Kincir angin dengan pitch angle 20o
memberikan nilai daya output maksimal sebesar 10,37 watt pada torsi 0,49
N.m dan pada kecepatan angin 8,66 m/s. Kincir angin dengan pitch angle
30o menghasilkan nilai daya output maksimal sebesar 31,72 watt pada
torsi 1,17 N.m dan pada kecepatan angin 8,85 m/s.
3. Model kincir angin dengan pitch angle 10o menghasilkan koefisien daya
maksimal 4,4 % pada nilai tip speed ratio 0,74. Kincir angin dengan pitch
angle 20o memberikan nilai koefisien daya maksimal sebesar 5,4 % pada
nilai tip speed ratio 0,97. Untuk kincir angin dengan pitch angle 30o
memberikan nilai koefisien daya maksimal sebesar 16,3 % pada tip speed
ratio 1,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4. Dari semua perbandingan hasil perhitungan untuk semua model kincir
pitch angle dapat diperoleh kesimpulan bahwa yang merupakan variasi
terbaik adalah model dengan pitch angle 30o
karena menghasilkan
koefisien daya dan daya output maksimal yang paling tinggi dari semua
variasi.
5.2 Saran
Setelah melakukan beberapa pengujian dan penelitian terhadap kincir yang
telah dibuat maka penulis dapat memberikan beberapa point saran yang perlu
diperhatikan untuk bahan refrensi penelitian selanjutnya dibidang kincir angin
jenis horizontal diantaranya adalah:
1. Pastikan hasil dari pembuatan desain kincir angin mempunyai ukuran yang
presisi sesuai dengan desain yang ditelah di rencanakan untuk mendapatkan
hasil pengujian yang akurat.
2. Usahakan dalam pembuatan kincir angin menggunakan alat-alat yang sesuai
dan dengan cara pembuatan yang dianjurkan oleh dosen pembimbing.
3. Menggunakan ketelitian dalam mendesain sudu kincir angin dalam
menentukan ukuran dan bentuk sudu kincir, agar putaran kincir lebih balance
dan beraturan.
4. Disarankan untuk lebih teliti dalam membuat variasi sudu kincir usahakan
dalam membuat atau mengubah variasi sesuai dengan variasi yang telah
ditentukan. Agar dihasilkan data yang dapat lebih akurat antara variasi yang
satu dengan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
DAFTAR PUSTAKA
Culp, Archie W., 1985, “Prinsip-Prinsip Konversi Energi.”, Terjemahan oleh
Darwin Sitompul, Erlangga, Bandung.
Daryanto,Y., 2007, “Kajian Potensi angin UntukPembangkit Listrik Tenaga
Bayu”, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2005.
Pengelolaan Energi Nasional.
Ginting, Soeripno, J., 1993, “Pemasangan dan Uji Coba Pemanfaatan Kincir
Angin Poros Horisontal.”, Lembaga Fisika Nasional LIPI,Bandung
Johnson, G.L., 2006, “Wind Energy System”, Manhattan. Diakses : Tanggal 12
April 2015.
Kadir, A., 1995, “ Energi : Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensial
Ekonomi.”, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Sari, Eka. 2012, “Belanda Sang Negeri Kincir Angin”,
http://www.1powerbloger.com, diakses : Tanggal 22 April 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
LAMPIRAN
Wind tunnel
blower
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Anemometer
Tacometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Neraca pegas
Sistem pengereman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI