Paper Mineralogi

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Dalam Pengamatan Konoskop · Untuk menentukan bias ganda · Untuk meenentukan tanda optik. · Untuk mencari arah sayatan pada mineral · Untuk menentukan karakter optic anuxial dan biaxial 1.2 Pengertian Konoskop Konoskop merupakan suatu pengamatan dimana fungsi Mikroskop sebagai teleskop, untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga. Jadi kita tidak lagi melakukan pengamatan langsung pada peraga sinar tersebut. Dalam melakukan pengamatan digunakan lensa “ Amici-Bertrand “ dan lensa-lensa yang lainnya seperti kondensor, polarisator, dan analisator. Kita tidak langsung mengamati dalam suatu peraga, akan tetapi yang kita lihat dalam suatu mikroskop adalah kenampakan dari gambar interfernsi (isogire, isofase, dan melatope). Urutan cara pengamatan secara konoskop pada mikroskop polarisasi : 1. Lensa perbesaran diatur dengan menggunakan perbesaran maksimal 1

Transcript of Paper Mineralogi

Page 1: Paper Mineralogi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Dalam Pengamatan Konoskop

·  Untuk menentukan bias ganda

· Untuk meenentukan tanda optik.

· Untuk mencari arah sayatan pada mineral

· Untuk menentukan karakter optic anuxial dan biaxial

1.2 Pengertian Konoskop

Konoskop merupakan suatu pengamatan dimana fungsi Mikroskop

sebagai teleskop, untuk mengamati suatu titik tak terhingga melalui peraga.

Jadi kita tidak lagi melakukan pengamatan langsung pada peraga sinar

tersebut. Dalam melakukan pengamatan digunakan lensa “ Amici-Bertrand “

dan lensa-lensa yang lainnya seperti kondensor, polarisator, dan analisator.

Kita tidak langsung mengamati dalam suatu peraga, akan tetapi yang

kita lihat dalam suatu mikroskop adalah kenampakan dari gambar interfernsi

(isogire, isofase, dan melatope). Urutan cara pengamatan secara konoskop

pada mikroskop polarisasi :

1. Lensa perbesaran diatur dengan menggunakan perbesaran maksimal

2. Memasangkan kondensator, aperture diafrgma terbuka maksimal, pada

posisi nikol silang

3. Pasang lensa tambahan kondensor

4. Masukkan lensa amici-bertrand atau lepas okuler dan langsung lihat ke

tubus mikroskop

Tanda optik mineral pada pengamatan konoskop dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Tanda optik Mineral Sumbu 1 (Unaxial)

Sinar ordiner sejajar sumbu C kristalografi

Sinar ordiner atau biasa dan ekstra ordiner atau luar biasa

Addisi = abu-abu –biru atau Substraksi = abu-abu –orange

VE < V0 (+) atau VE > V0 (-)

1

Page 2: Paper Mineralogi

Dimana kecepatan sinar ordiner dan extra ordiner pada kristal sumbu satu

(Uniaxial) adalah tidak sama. Pada meneral tertentu sinar ekstra ordiner lebih

cepat dari sinar ordiner. Tanda Optik Negatif (-) terdapat pada mineral unixial

yang mempunyai sinar ekstra ordiner lebih cepat dari sinar ordiner. Sebaliknya

untuk mineral Uniaxial yang mempunyai sinar ordiner lebih cepat dari sinar ekstra

ordiner diberi tanda optik positif.

2. Tanda Optik mineral Sumbu 2 (Biaxial)

Pada mineral sumbu dua, kecepatan sinar x, sinar y, dan sinar z

adalah tertentu, artinya pada setiap mineral sinar x merupakan sinar yang

paling cepat, sinar y merupakan sinar yang intremediet dan sinar z

merupakan sinar yang paling lambat. Yang membedakan antara mineral

satu dengan mineral lainnya adalah kedudukan / posisi dari sumbu

indikatrik sinar – sinar tersebut dikaitkan dengan garis bagi sumbu optik.

Mineral sumbu 2 dikaitakan dengan tanda optik positif, jika sumbu

indikatrik sinar z berhimpit dengan Garis Bagi Sudut Lancip (BSI) dan

sumbu indikatrik sinar x berhimpit dengan garis Bagi Sudut Tumpul

(BST). Sebaliknya jika sumbu indikatrik sinar z berhimpit dengan Garis

bagi sudut tumpul (BST) dan sumbu indikatrik sinar x. Cara

mengidentifikasi mineral yaitu :

Terdapat pada sayatan yang dipotong tegak lurus sumbu optiknya

(sayatan Isotropik).

Memperlihatkan isogire dengan empat lengan serta melatop persis

ditengah.

Bila meja obyek diputar, gambar interferensi tidak berubah sama

sekali.

Memperlihatkan gelang-gelang ini sangat bergantung pada harga

bias rangkap masing-masing mineral. Makin besar harga bias

rangkapnya, makin banyak gelang-gelang warnanya.

Cara penentuan tanda optik mineral pada interferensi terpusat :

2

Page 3: Paper Mineralogi

a. Komponen sinar luar biasa selalu bergetar didalam bidang yang

memotong bidang pandangan sebagai jari-jari

b. Untuk mengetahui apakah sinar luar biasa merupakan sinar lambat

ataupun cepat, maka dipergunakan komparator.

c. Jika kwadran 1 dan 3 menunjukkan gejala addisi, sedang kwadran

2 dan 4 menunjukkan gejala substraksi berarti sinar luar biasa

merupakan sinar lambat. Maka Kristal mempunyai tanda optik

positif. Sebaliknya jika Kwadran 1 dan 3 menunjukkan gejala

substraksi, kwadran 2 dan 4 menunjukkan gejala adisi. Mineral

mempunyai tanda optik negatif.

3

Page 4: Paper Mineralogi

DAFTAR PUSTAKA

Djoko Isbandi, 1986. Mineralogi, Nur Cahaya, Yogyakarta.

Yudith B. M, Hadi Sutomo, Soekardi M, 1982. Mineral Optik, Pusat Penerbitan

Fakultas Teknik UGM.

http://www.mpch-mainz.mpg.de/~jesnow/Polmik/Week5.htm jumat, 4 Mei 2012

jam 17.15

4