Paper Jensen

8
Paper Jensen Hipotesa Efficient Market mungkin menjadi salah satu dalil di bidang ekonomi yang didukung bukti empiris yang kuat. Hipotesa ini sudah teruji dengan sdikit sekali pengecualian, konsisten terhadap semua jenis pasar, pasar modal New York dan pasar modal Amerika, pasar modal Jerman, Australian dan Inggris , pasar komoditas berjangka, pasar obligasi baik korporasi maupun pemerintah. Namun sesuai dengan yang dijelaskan Thomas Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolutions seperti memasuki tahapan dimana masih banyak bukti yang muncul yang sepertinya tidak sesuai dengan teori. Namun seiring dengan didapatkannya kualitas data yang lebih baik dan pengukuran ekonometrik yang makin canggih kita mulai menemukan inkonsistensi atas data mentah dan teknik yang dulu tidak kita dapatkan. Dan bukti ini tentunya tidak dapat kita abaikan begitu saja. Salah satu tujuan jurnal ini adalah menyatukan kembali bukti2 anomali pasar yang efisien. Ball (1978) menunjukkan dalam hasil surveynya, secara satu persatu beberapa bukti reaksi harga saham terhadap pengumuman pendapatan perusahaan yang tidak konsiten dengan teoti ternyata tidak banyak, sekalipun begitu secara keseluruhan masing masing bukti mulai muncul yang membuktikan akan kebutuhan akan kehati hatian dalam melihat

description

terjemahan jensen

Transcript of Paper Jensen

Paper Jensen

Hipotesa Efficient Market mungkin menjadi salah satu dalil di bidang ekonomi yang didukung bukti empiris yang kuat. Hipotesa ini sudah teruji dengan sdikit sekali pengecualian, konsisten terhadap semua jenis pasar, pasar modal New York dan pasar modal Amerika, pasar modal Jerman, Australian dan Inggris , pasar komoditas berjangka, pasar obligasi baik korporasi maupun pemerintah. Namun sesuai dengan yang dijelaskan Thomas Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolutions seperti memasuki tahapan dimana masih banyak bukti yang muncul yang sepertinya tidak sesuai dengan teori. Namun seiring dengan didapatkannya kualitas data yang lebih baik dan pengukuran ekonometrik yang makin canggih kita mulai menemukan inkonsistensi atas data mentah dan teknik yang dulu tidak kita dapatkan. Dan bukti ini tentunya tidak dapat kita abaikan begitu saja.

Salah satu tujuan jurnal ini adalah menyatukan kembali bukti2 anomali pasar yang efisien. Ball (1978) menunjukkan dalam hasil surveynya, secara satu persatu beberapa bukti reaksi harga saham terhadap pengumuman pendapatan perusahaan yang tidak konsiten dengan teoti ternyata tidak banyak, sekalipun begitu secara keseluruhan masing masing bukti mulai muncul yang membuktikan akan kebutuhan akan kehati hatian dalam melihat kembali pemahaman kita atas konsep efisiensi pasar dan prosedur dan metodologi yang digunakan.

Dalam kebanyakan kasus pengujian atas efisiensi pasar antara lain pengujian gabungan hipotesa antara efisiensi pasar dan penentuan harga pasar.Hasil Pengujian ini bisa gagal bila salah satu hipotesis salah atau jika keduanya salah.Bukti bukti pada masalah ini perhatian utamanya pada gabungan teori ini dan kritik terbaru atas model harga aset. Pada akhirnya anomali ini akan menghasilkan teori yang lebih tepat dan lebih umum mengenai efisiensi pasar dan model keseimbangan penentuan harga aset.

HIPOTESA EFISIENSI PASAR

Hipotesis efisiensi pasar adalah sebuah konsep yang penting dan mulai diterima sejak akhir 1950 dan awal 1960 dalam rubrik ' Theory Of Random Walks' . Memang Hipotesis efisiensi pasar berawal dari keingintahuan beberapa peneliti atas paradigma di bidang keuangan dan munculnya revolusi makro ekonomi, (dimana para principal masih rasional).Hipotesis efisiensi pasar diterima sebagai kenyataan di kehidupan, dan para peneliti yang meneliti perilaku sebaliknya menemui kesulitan pembenaran dalam tugasnya.Hipotesis efisiensi pasar pada dasarnya merupakan perluasan dari kondisi laba nol ekuilibrium yang kompetitif dari kepastian teori harga klasik dengan perilaku dinamis dari harga di pasar yang spekulatif dalam kondisi ketidakpastian.Pasar dikatakan efisien terhadap sekumpulan informasi t jika tidak mungkin untuk membuat keuntungan ekonomi dengan perdagangan atas dasar informasi set.Dengan keuntungan ekonomi maksudnya resiko disesuaikan kembali setelah dikurangi biaya.Penerapan kondisi zero profit terhadap pasar yang spekulatif dengan asumsi zero storage cost dan zero transaction cost memberi kita hasil bahwa harga aset ( setelah penyesuaian yang diperlukan ) akan berperilaku sebagai pemicu berkenaan dengan sekumpulan informasi t.Banyak pembahasan yang membahas tentang Hipotesis efisiensi pasar, perbedaan ternjadi seputar defisini atas sekumpulan informasi t yang digunakan.

Tiga kategori hipotesis yang berkembang adalah :1. The Weak form of the Efficient Market HypothesisDimana sekumpulan informasi t hanya dari sejarah harga masa lalu dalam kurun waktu t.

2. The Semi-strong form of the Efficient Market HypothesisDimana informasi t berisi seluruh informasi yang dapat dipublikasikan dalam kurun waktu t, (termasuk di dalamnya informasi dalam weak form)

3. The strong form of the Efficient Market HypothesisDimana informasi t berisi seluruh informasi yang dapat diketahui oleh semua orang dalam kurun waktu t.

INTI MASALAH

Dalam surveynya Anomalies in Relationships Between Securities Yields an Yield-Surrogates , Ball (1978) menguji bukti bukti dari sekitar 20 studi tentang reaksi harga saham terhadap pengumuman pendapatan . Ball mengemukakan argumentasi bahwa non zero abnormal return karena tidak terpenuhinya dua parameter model harga aset yang digunakan dalam studi untuk menyesuaikan perbedaan risiko dan tidak inefisiensi dalam harga saham.Watts (1978) dalam papernya " Systematic Abnormal Returns After Quarterly Earnings Announcement " , secara statistik abnormal return tidak konsisten meskipun telah dilakukan semua langkah yang disarankan oleh Ball. Watt kemudian melakukan test untuk menentukan apakah abnormal return muncul dari efisiensi pasar atau kekurangan dari model harga aset.Wat menyimpulkan bahwa abnormal return muncul dari efisiensi pasar bukan dari kekurangan dari model harga aset.

Thompson (1978) dalam studinya "The Information Content of Discounts and Premium on Closed-End Funds Shares". Thomson tidak dapat membedakan apakah abnormal return muncul dari efisiensi pasar atau dari kekurangan dari model harga aset. Dia berpendapat bahwa abnormal return sepertinya muncul dari kekurangan dari model harga aset dan bukan efisiensi pasar.Galai (1978) dalam papernya " Empirical Tests of Boundary Conditions for CBOEOptions menguji (1) apakah harga saham di NYSE dan harga di Chicago Board Options Exchange berperilaku seperti pasar yang sama, (2) apakah didapatkan keuntungan yang sama dari dua pasar tersebut.Galai menyimpulkan bahwa kedua pasar tersebut tidak berperilaku sama.Chiras dan Manaster (1978) dalam studinya The Information Content of OptionPrices and a Test of Market Efficiency menggunakan model harga yang digunakan oleh Black-Scholes-Merton dan harga aktual untuk menghitung implikasi yang berbeda dari pendapatan saham mendatang. Variasi ini memberikan perkiraan yang lebih baik terhadap pendapatan saham mendatang dibandingkan dari harga saham sebelumnya.

Dalam papernya The Market Valuation of Cash Dividends: A Case to Consider, Long (1978) menguji harga histori yang berkaitan dengan dua jenis saham pada perusahaan pelayanan publik. Dua jenis perusahaan ini hampir serupa kecuali pembayaran devidennya. Satu membayar hanya dalam bentuk saham dan satu lagi deviden dibagi dalam bentuk uang tunai.. deviden saham tidak dikenakan pajak . perusahaan jenis ini menyediakan laboratorium - jenis eksperimen yang unik di mana kita dapat mengamati efek di pasar atas kebijakan dividen tunai . Bukti-bukti menunjukkan bahwa harga aset disedemikian rupa sehingga memberikan premi sedikit pada dividen tunai.Selain itu, untuk semua tujuan praktis , kebanyakan pemegang saham kas dividen menyadari sesuai dengan korelasinya terhadap pendapatan setelah pajak dibandingkan pemegang non cash deviden.Ini berimplikasi bisa terdapat kemingkinan (1) pasar tidak efisien atau (2) dua parameter nilai/harga aset kurang baik sehingga rupanya tidak dihitung pada permintaan cash deviden. Jadi tidak ada alasan rasional terhadap permintaan akan jenis cash deviden.

Dalam dua studinya , Charest (1978a, 1978b) menguji keragaman persoalan metodologi yang berhubungan dengan teknik estimasi abnormal return. Charest menerapkan teknik ini pada pemisahan saham dan pada pengumuman perubahan cash deviden di saham saham umum di NYSE selaam periode 1947-1967. Hasil studi pada pemisahan saham mengindikasikan non-zero abnormal return. Charet menyimpulkan penyesuain harga pasar pada pemisahan saham secara umum konsisten dengan efisiensi pasar.Charest menemukan bahwa sehubungan dengan reaksi harga pasar terhadap perubahan pada cash deviden meskipun berbeda dengan hasil pemisahan saham adalah, bukti bukti yang ia temukan mengungkapkan adanya abnormal return yang signifikan pada bulan setelah deviden mengalami perubahan.Rata rata harga harga dari saham di NYSE tidak bereaksi terhadap pengumuman perubahan deviden terutama yang mengalami penurunan. Sekali lagi bukti ini tidak konsisten terhadap hipotesa dimana pasar akan efisien dalam pengertian Semi-Strong Form. Dan penentuan harga aset cukup dijelaskan oleh dua parameter model. Charest tidak dapat menentukan secara pasti penyebab abnormal return.

KESIMPULAN

Sulit untuk menemukan sebuah kesimpulan dalam banyak topik yang dibahas mengenai hipotesa efisiensi pasar ini.Secara keseluruhan penelitian penelitian diatas memberikan stimulus yang kuat dan memberikan pencerahan terhadap fakta banyaknya kekurangan dalam pengetahuan kita saat ini. Diyakini bahwa ke depan akan dokumentasi tentang anomali dan pencarian terhadap penyebabnya yang hasilnya tentunya tidak akan meninggalkan konsep efisiensi itu sendiri ataupun model penilaian aset.