PAPER 1 INTRODUCE HK PERUSAHAAN.doc

download PAPER 1 INTRODUCE HK PERUSAHAAN.doc

of 16

Transcript of PAPER 1 INTRODUCE HK PERUSAHAAN.doc

MAKALAH HUKUM PERUSAHAAN

Hukum Perusahaan ditinjau dari sudut hukum ekonomi sebagai organ masyarakat

Di susun oleh :

ANANG PURWONO, SH

11010114410023

Magister Ilmu Hukum

Universitas Diponegoro

2015

Hukum Perusahaan ditinjau dari sudut hukum ekonomi sebagai organ masyarakatOleh : Anang Purwono, SHKalau diantara kta pernah merasakan tahu atau tempe. Tahu dan tempe tersebut merupakan olahan dari kacang kedelai, kacang kedelai ditanam oleh petani kedelai yang kemudian setelah masa untuk siap panen di ambil oleh industri/produsen untuk diolah menjadi tahu dan tempe.. Dan dari produsen inilah para ibu rumah tangga atau konsumen yang lain bisa mendapatkan tahu dan tempe untuk memenuhi kebutuhan lauk pauk melalui proses distribusi. Petani yang menanam kedelai, industri/produsen, dan ibu rumah tangga/kosumen dapat dikatakan sebagai pelaku ekonomi.Dalam melakukan kegiatan ekonomi tersebut tidak cukup hanya dengan berusaha dan bekerja keras di sisi lain perlu bermodalkan ilmu pengetahuan, keterampilan, akal, dan sebagainya yang hanya dapat terjadi karena cipta, rasa, dan karsa yang dimiliki manusia.. Kebutuhan manusia sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, tentunyaberhubungan dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dimaksud dapat meliputi kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi yang ketiganya dapat saling terintegrasi dalam suatu sistem atau terpisah dalam sistem yang berbeda. Sistem yang dimaksud dapat dilakukan individu atau orang perseorangan, maupun oleh suatu badan usaha yang berkembang yang lazim disebut perusahaan. Pada dekade terakhir ini perusahaan merupakan salah satu sendi utama dalam kehidupan masyarakat modern. Merupakan sendi karena perusahaan itu adalah salah satu pusat kegiatan manusia guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Di samping itu perusahaan juga merupakan salah satu sumber pandapatan negara, melalui berbagai jenis pajak dan wadah dari penyaluran tenaga kerja masyarakat.

Sadar atau tidak, kehadiran perusahaan menjadipenting dalam setiap kegiatan ekonomi masyarakat. Perusahaan, apapunbentuknya, pasti memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat. Dampak tersebut berpengaruh secara holistik dalam setiap aspek kehidupan manusia, baik dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Berdasarkan uraian tersebut, tentu kita pun mulai berpikir mengenaiperusahaan ini. Telah disebutkan bahwa kehadiran perusahaan merupakan konsekuensi logis dari pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat. Namun, di sisi lain, kehadiran perusahaan juga memberikan dampak disetiap aspek kehidupan masyarakat yang tidak jarang dampak tersebut memberikan dampak yang negatif, terutama yang berkaitan dengan aspek sosial, budaya serta dampak pada lingkungan sekitar. Hukum Perusahaan merupakan bagian dari hukum ekonomi yaitu hukum yang mengatur suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi. Dalam hal ini posisinya selalu ada di dalam masyarakat karena organ masyarakat/menjadi penting karena fungsinya seperti organ tubuh kita. Eksistensi perusahaan bisa di analisa dengan metoda pendekatan makro dan pendekatan mikro. Karena hukum ekonomi ada di 2 ranah yaitu ranah publik dan ranah privat. Pada metode pendekatan secara mikro,dalam hal ini perusahaan pada ranah privat kajian hukum ekonomi di pandang sebagai salah satu subyek hukum yaitu subyek hukum dari para pelaku ekonomi. Subyek hukum yang dimaksud adalah :

1. Manusia (naturalijke persoon)Menurut Hukum secara umum adalah tiap-tiap seorang manusia sudah menjadi subyek hukum secara kodrati atau secara alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek hukum. Manusia dianggap sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subyek hukum bila terdapat urusan atau kepentingan yang menghendakinya (Pasal 2 KUH Perdata). Namun, yang dimaksud dalam kajian Hukum Ekonomi adalah sejak manusia dinyatakan dewasa yaitu menurut Pasal 330 KUH Perdata dan Pasal 1330 KUH Perdata yaitu orang yang telah berumur 21 tahun atau sudah pernah menikah dan tidak dalam pengampuan, sampai dengan meninggalnya orang yang dimaksud, yang kemudian beralih ke ahli warisnya. Termasuk dalam pengertian ini, adalah setiap individu atau kelompok pada kategori pelaku ekonomi yaitu individu dan kelompok yang melakukan perbuatan secara terus-menerus, terang-terangan pada kedudukan tertentu serta memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.2. Badan Hukum (Rectpersoonlijkeheid)Suatu badan yang terdiri dari kumpulan orang yang diberi status persoon oleh hukum sehingga mempunyai hak dan kewajiban. Badan hukum dapat menjalankan perbuatan hukum sebagai pembawa hak manusia. Seperti melakukan perjanjian, mempunyai kekayaan yang terlepas dari para anggotanya dan sebagainya. Pada pandangan Hukum Ekonomi sebagai subyek hukum, badan hukum harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang.Pelaku ekonomi yang dimaksudkan, meliputi Pelaku ekonomi pada sekala besar, menengah, kecil dan mikro. Kategori pelaku ekonomi ini, dapat didasarkan pada jumlah permodalan yang dimiliki oleh pelaku ekonomi dan dapat juga didasarkan pada jumlah tenaga kerja yang diserap oleh pelaku ekonomi tersebut.Sedangkan kalau ditinjau dari sudut metode pendekatan makro, arah stratifikasi pelaku ekonomi menurut pemahaman ranah publik didasarkan pada :

Fasilitas yang diberikan kepada pelaku ekonomi yaitu berkaitan dengan kebijaksanaan ekonomi, yang bermula dari politik ekonomi kekuasaan tertentu Politik ekonomi dari kekuasaan tertentu akan berubah seiring dengan perubahan kekuasaan negaraDari sudut pandang ranah publik, kegiatan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi dalam mengadakan hubungan hukum telah dijamin dengan hirarki perundang-undangan yang ada. Stratifikasi perundang-undangan yang menentukan arah kebijaksanaan ekonomi makro secara langsung maupun tidak langsung mendorong terciptanya iklim investasi yang kondisif terhadap hubungan hukum yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat secara luas.Jika kita menganalisa Hukum Ekonomi dalam ranah Hukum publik dan privat, memandang Perusahaan sebagai organ masyarakat yang memiliki 2 fungsi sekaligus, yaitu :1. Perusahaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga apabila produk atau jasa yang dihasilkan dari perusahaan sudah tidak lagi dibutuhkan oleh masyarakat maka produk atau jasa itu akan menghilang.2. Perusahaan berfungsi menyerap tenaga kerja dari masyarakat

Perusahaan dalam ranah publik ini akan menumbuhkan sektor ekonomi dengan cara melakukan transaksi ekonomi, menyerap tenaga kerja sehingga dengan kegiatan yang dilakukan oleh Pelaku Ekonomi akan menimbulkan Multy Player Effect (efek domino) terhadap masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya.

Jika ditinjau darai asal-muasalnya Istilah perusahaan merupakan istilah yang menggantikan istilah pedagang sebagaimana diatur dalam Pasal 2 s/d 5 WvK lama. Istilah perusahaan yang menggantikan istilah pedagang mempunyai arti yang lebih luas. Banyak orang dahulu menjalankan perusahaan dalam pengertian menurut S. 1938 No. 276, tetapi tidak termasuk dalam pengertian pedagang menurut Pasal 2 KUHD lama.

Berbagai sarjana mengemukakan pengertian tentang perusahaan, seperti Molengraaff, sebagaimana dikutip R. Soekardono, menyatakan bahwa perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak ke luar untuk memperoleh penghasilan, dengan cara memeperniagakan/memperdagangkan, menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.

Rumusan-rumusan definisi perusahaan tersebut diperkuat oleh banyak ahli di bidang Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, seperti Sri Redjeki Hartono yang menyatakan bahwa kegiatan ekonomi pada hakekatnya adalah kegiatan menjalankan perusahaan, yaitu suatu kegiatan yang mengandung pengertian bahwa kegiatan yang dimaksud harus dilakukan :

1) Secara terus menerus dalam pengertian tidak terputus-putus;

2) Secara terang-terangan dalam pengertian sah (bukan illegal); dan

3) Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan memberi definisi perusahaan sebagai berikut : Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Sedangkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan dalam Pasal 1 Angka 1 dijelaskan bahwa : perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.Apabila kedua definisi yang disebut dalam kedua undang-undang tersebut dibandingkan, maka terdapat perbedaan sebagai berikut. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 menggunakan rumusan menjalankan setiap jenis usaha, sedangkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 menggunakan rumusan melakukan kegiatan (kegiatan berarti mengandung pengertian yang sangat umum dan luas, tanpa ada pembatasan dalam bidang ekonomi). Meskipun rumusan perusahaan sebagaimana disebut dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1997 sangat umum dan luas namun karena undangundang tersebut berkenaan dengan perusahaan, maka dapat diartikan bahwa kata kegiatan juga diartikan/dimaksudkan dalam bidang perekonomian.Di samping istilah perusahaan, terdapat istilah lain yang terkait dengan perusahaan, yaitu pelaku usaha. Istilah Pelaku usaha tersebut sepadan dengan istilah pelaku bisnis dan pelaku ekonomi. Pelaku usaha adalah subjek yang melakukan kegiatan usaha atau melakukan kegiatan ekonomi. Pelaku bisnis adalah subjek yang melakukan kegiatan bisnis sama dengan pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi adalah subjek yang menjalankan/melakukan kegiatan ekonomi, yang dapat berupa memproduksi barang dan atau jasa, atau melakukan distribusi barang atau jasa.

Dari penjelasan pasal tersebut dapat dinyatakan bahwa termasuk dalam pengertian pelaku usaha adalah perusahaan, Badan Usaha Milik Negara, koperasi, importir, pedagang, distributor dan lain-lain. Dari pengertian di atas mengandung makna bahwa yang termasuk pelaku usaha tidak hanya produsen pabrikan yang menghasilkan barang dan/atau jasa, tetapi juga para rekanan, termasuk para agen, distributor, serta jaringan-jaringan yang melaksanakan fungsi pendistribusian dan pemasaran barang dan/atau jasa kepada masyarakat luas selaku pemakai dan/atau pengguna barang dan/atau jasa.

Pelaku ekonomi atau pelaku usaha atau pelaku bisnis sebagaimana diuraikan di atas pada dasarnya terdiri atas kemungkinan-kemungkinan yaitu:

(1) Pelaku ekonomi orang perorangan secara pribadi yang melakukan kegiatan ekonomi pada skala yang sangat kecil dengan kapasitas yang juga sangat terbatas dan terdiri atas para wirausahawan pada tingkat yang paling sederhana;

(2) Pelaku ekonomi badan-badan usaha bukan badan hukum (Firma dan atau CV) dan badan-badan usaha badan hukum yang bergerak pada kegiatan ekonomi dengan skala usaha dan modal dengan fasilitas terbatas, pelaku ekonomi ini juga merupakan pelaku ekonomi dengan kapasitas terbatas, baik modal maupun teknologi; (3) Pelaku ekonomi badan-badan usaha badan hukum yang dapat meliputi koperasi dan perseroan terbatas, pelaku ekonomi ini biasanya bergerak pada bidang usaha yang bersifat formal, sudah memiliki atau memenuhi persyaratan-persyaratan teknis dan non teknis yang lebih baik dari pada pelaku ekonomi bukan badan hukum;

(4) Pelaku ekonomi badan usaha badan hukum dengan kualifikasi canggih dengan persyaratan teknis/non teknis, termasuk persyaratan kemampuan finansial yang cukup dan didukung dengan sumber daya manusia yang profesional sesuai dengan bidangnya.Untuk diketahui bahwasannya pembangunan nasional itu bertujuan untukmenciptakan masyarakat adil dan makmur sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam alinea keempat Pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Dalam prosespembangunan tersebut, kalangan dunia usaha baik swasta maupun negara memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam berbagai bidang atau sektor, antara lain perdagangan, pertanian dan perkebunan, jasa, pariwisata dan sebagainya. Oleh karena itu, pemerintah memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat warga Negara Indonesia untuk melakukan usaha di segala bidang atau dengan kata lain mendirikan perusahaan. Sebagai lembaga ekonomi yang memiliki fungsi multiplayer, eksistensiperusahaan menjadi salah satu sendi utama dalam kehidupan masyarakat,berbangsa dan bernegara karena dengan adanya kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan tadi, maka kebutuhan masyarakat akan dapat dipenuhi, aktivitas masyarakat di bidang ekonomipun dapat berjalan, termasuk adanya penyerapan tenaga kerja melalui perusahaan tersebut. Sebaliknya perusahaan dalam Eksistensi Perusahaan dalam Kehidupan Perekonomian Masyarakat menjalankan kegiatan usahanya selalu berdampingan dengan masyarakat karenaperusahaan memiliki peran ganda, yaitu sebagai produsen yang memerlukan masyarakat sebagai konsumen dan pendukung kelancaran usahanya, perusahaanjuga memiliki peran sebagai konsumen. Oleh karena itu tercipta hubungan timbalbalik dan saling pengaruh-mempengaruhi antara perusahaan, masyarakat dan jugapemerintah. Dalam hal ini perusahaan melakukan kegiatan usahanya guna meraih keuntungan atas barang maupun jasa yang diperdagangkannya, kebutuhan masyarakat akan barang atau jasa akan terpenuhi sedangkan pemerintah akan memperoleh pendapatan dari sektor pajak.

Telah disebutkan pula sebelumnya bahwa perusahaan merupakan salah satu sumber pendapatan negara, melalui berbagai jenis pajak dan wadah dari penyaluran tenaga kerja. Sebagai salah satu wadah penyaluran tenaga kerja, maka dapat disebutkan bahwa perusahaan juga sebagai sumber pendapatan masyarakat. Dan yang terpenting itu semuanya sesuai dengan fungsinya yang pertama, makaperusahaan adalah sebagai wadah penanaman modal, baik domestik maupun modal asing bagaimana dan apapun bentuknya.

Selain sebagai sumber pendapatan negara tersebut, perusahaan juga menjalankan perannya dalam setiap aspek kehidupan masyarakat terutama dalamperekonomian masyarakat, yang hadir dalam bentuk badan usaha, baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Namun, dalam paper ini tidak akan membahas lebih lanjut perusahaan yang berbadan hukum atau tidak, melainkan lebih membahas perusahaan dalam kehidupan masyarakat. Sebelumnya disebutkan bahwa perusahaan merupakan tempatberlangsungnya proses produksi, yang hadir dalam bentuk badan usaha. Namun disini perlu dijelaskan terlebih dahulu perbedaan antara perusahaan dan badan usahaini. Badan usaha merupakan kesatuan yuridis dan ekonomi atau kesatuanorganisasi yang terdiri dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencarikeuntungan. Badan usaha merupakan rumah tangga ekonomi yang bertujuanmencari laba dengan menggunakan faktor-faktor produksi.Dengan demikian, kita melihat ada perbedaan yang jelas antara perusahaan dengan badan usaha, yaitu:1. Perusahaan menghasilkan barang dan jasa, sedangkan Badan Usaha menghasilkan keuntungan atau sebaliknya mendatangkan kerugian;2. Perusahaan adalah alat atau badan usaha yang dapat berupa bengkel pabrik, toko, atau pun kantor, sedangkan badan usaha merupakan kesatuan organisasiyang dapat berupa kesatuan yuridis dan ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan;3. Perusahaan merupakan alat badan usaha untuk mencari keuntungan, sedangkan badan usaha itu sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yangbertujuan mencari keuntungan.Pada umumnya perusahaan-perusahaan di Indonesia, dikelola dengan cara tertutup, karena pada kenyataannya memang banyak perusahaan di Indonesia dimiliki oleh pribadi-pribadi atau perorangan. Tidak hanya dimiliki olehperorangan, namun tak jarang juga dimiliki oleh beberapa subjek hukum atas dasar kerja sama (perjanjian). Perusahaan yang dimiliki atas dasar perjanjian inimerupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan bentuk-bentuk perusahaan saat ini. Misalnya saja perusahaan dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT), yang wajib dibentuk atas dasar perjanjian, berarti ada lebih dari satuh pihak yang mendirikan PT. Pengertian Perusahaan terdapat dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 3Tahun 1992 tentang Wajib Daftar Perusahaan, yang menyebutkan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap, dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.Sedangkan pengusaha adalah setiap orang yang menjalankan perusahaan, yang dapat terdiri dari satu orang (individu), beberapa orang yang berupa persekutuan (Partnership) dan badan hukum (Corporate Body).

Pada dasarnya perusahaan adalah istilah ekonomi yang dipakai dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang dan Peraturan Perundang-undangan di luarKUHD. Tetapi terminologi dari perusahaan itu sendiri tidak dijelaskanpengertiannya secara resmi. Para ahli ekonomi secara umum memberikanpengertian bahwa perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitaspengelolaan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasabagi masyarakat, mendistribusikan serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.Disamping itu, terdapat 6 (enam) unsur perusahaan, antara lain:

1) Unsur badan usaha, yang menjalankan kegiatan dalam bidang ekonomidengan bentuk tertentu seperti Perusahaan Dagang, Persekutuan Perdata, Firma, Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas BUMN, dan Koperasi. Identitas usaha ini dapat dilihat pada Akta Pendirian Perusahaan dan atau Izin Usaha.2) Unsur kegiatan dalam bidang ekonomi, yaitu obyek kegiatan bidang ekonomi berupa harta kekayaan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba melalui kegiatan berupa perdagangan, pelayanan dan industri.3) Unsur terus-menerus Kegiatan usaha yang terus menerus adalah kegiatan dalam bidangekonomi yang tidak terputus, yakni tidak secara insidental, tidak sambilan, tetapi bersifat tetap untuk jangka waktu yang lama. Jangka waktu tersebut dapat dilihat di dalam Akta Pendirian Perusahaan atau dalam Surat IjinUsaha.4) Unsur terang-terangan Kegiatan usaha itu terbuka untuk umum, transparan, tidak ada selundupan atau tersembunyi. Usaha itu juga diakui dan dibenarkan oleh masyarakat serta diakui dan dibenarkan oleh pemerintah menurut undang-undang, dan secara leluasa untuk berhubungan dengan pihak lain (pihakketiga).5) Unsur keuntungan atau laba Keuntungan merupakan tujuan dari diadakannya suatu perusahaan. Setiap kegiatan usaha yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan harus dijalankan berdasarkan hukum yang berlaku, bukan dilakukan secara melawan hukum seperti penyelundupan, penggelapan pajak, pemerasan terhadap karyawan dan persaingan usaha tidak sehat dengan menghalalkan segala cara.6) Unsur pembukuan Sebenarnya sistem pembukuan bukanlah merupakan aspek hukum, tetapi adalah merupakan suatu kewajiban bagi setiap pihak yang menjalankanperusahaan untuk mengadakan dan memelihara catatan-catatan yangberkenaan serta berhubungan dengan penyelenggaraan perusahaan. Pembukuan itu antara lain meliputi catatan-catatan mengenai semua transaksi dengan pihak-pihak lain, penyetoran/pengeluaran uang, penerbitan/penerimaan cek atau wesel, hutang-hutang yang sudah / belum dibayar, tagihan-tagihan dan lain-lain. Pencatatan semua hal tersebut, di atassangat penting arti dan kedudukannya, baik bagi pihak yang menjalankanperusahaan sendiri, pihak ketiga, negara maupun masyarakat luas yangberkepentingan, sebab dari catatan-catatan tersebut segera dapat diketahuipada suatu saat, mana yang menjadi hak dan mana yang menjadi kewajibandari pihak-pihak yang bersangkutan.Adapun yang menjadi dasar Hukum Perusahaan antara lain adalah :1) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang;2) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;5) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;6) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, DanMenengah;7) Peraturan pelaksanaan undang-undang, seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden; dan8) Kebiasaan dan Jurisprudensi.Dalam rangka menata kehidupan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dansekaligus sebagai upaya mensejahterakan masyarakat, keberadaan perusahaan memberi kontribusi yang besar, juga sama besarnya dengan kontribusi masyarakat terhadap perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan saling ketergantungan antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah. Hubungan saling ketergantungan antara perusahaan dan masyarakat tampak pada keberlangsungan kegiatan perusahaan, yang tumbuh danberkembang karena adanya peran masyarakat, terutama dari masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi di mana perusahaan itu berdiri. Sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkembang karena kehadiran masyarakat baik sebagai penggunamaupun pemasok barang atau bahan baku (bagi perusahaan yang melakukankegiatan produksi barang tertentu), maupun sebagai pendukung ketenagakerjaan yang dibutuhkan perusahaan. Selain itu masyarakat pun juga dapat berperan sebagai pemakai barang hasil produksi perusahaan, baik barang maupun jasa. Pada sisi lain, sebagai pelaku ekonomi, keberadaan perusahaan mempuyai arti yang sangat penting dan strategis sekaligus merupakan salah satu sendi utama kehidupan masyarakat dan negara, karena kedudukan dan peranannya sangatbesar, yaitu :1.Salah satu kegiatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kehidupannyaatau dengan kata lain sebagai sumber pendapatan masyarakat;

2.Salah satu wadah penyalur tenaga kerja;

3.Salah satu sumber pendapatan negara, yaitu melalui berbagai pemasukanpemerintah dari sektor pajak.Berkenaan dengan peningkatan perekonomian nasional, negara dan perusahaan merupakan salah satu mata rantai yang saling mendukung dan mempunyai keterkaitan satu dengan lainnya. Prof Sri Redjeki Hartono SH dalam bukunya Kapita Selekta Hukum Ekonomi mengatakan bahwa, kegiatan ekonomi yang terjadi dalam masyarakat sangat membutuhkan campur tangan negara, mengingat tujuan dasar kegiatan ekonomi itu sendiri adalah untuk mencapai keuntungan. Sasaran tersebut mendorong terjadinya berbagai penyimpangan yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu, bahkan pada semua pihak. Oleh karena itu sangat dibutuhkan campur tangan negara terhadap kegiatan ekonomi secara umum dalam rangka hubungan hukum yang terjadi agar tetap dalam batas-batas keseimbangan kepentingan semua pihak.Berdasarkan uraian mengenai eksistensi perusahaan tersebut di atas, selanjutnya dapat dilihat pula peran dan dampak kehadiran perusahaan di tengah-tengah masyarakat. Eksistensi perusahaan sebagai pelaku ekonomi di tengah masyarakat tidak dapat dielakkan lagi karena perusahaan merupakan anggotakomunitas masyarakat. Hadirnya perusahaan di masyarakat telah membuat tatanan baru dalam komunitas akar rumput (masyarakat bawah). Tatanan tersebut dapat berupa tatanan ekonomi maupun tatanan sosiologis. Hadirnya perusahaan ditengah-tengah masyarakat ini tentunya memainkan peran dalam sistem ekonomi diIndonesia.Peran yang dimaksud secara garis besar adalah sebagai berikut:1. Peran dalam menciptakan lapangan kerjaTelah disebutkan sebelumnya bahwa perusahaan juga berperansebagai wadah penyalur tenaga kerja. Dengan demikian, dapat dilihat andilperusahaan dalam menciptakan stabilitas perekonomian nasional, yaknidalam hal menciptakan lapangan pekerjaan. Hadirnya perusahaan ditengah-tengah masyarakat memberikan kontribusi riil akan salah satu permasalahannasional yaitu pengangguran. Perusahaan menggerakkan masyarakat yangberada di sekitar perusahaan untuk melakukan aktivitas yang bersifatproduktif, maka secara langsung peran perusahaan adalah berhubungan erat dalam menciptakan stabilitas perekonomian dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Kegiatan Produksi dan Distrubusi yang dilakukan oleh perusahaan tentunya membutuhkan pelaksana kegiatan tersebut dalam bentuk sumberdaya manusia atau tenaga kerja. Kegiatan produksi dan distrubusi tidakmungkin tanpa mebutuhkan paran dan campur tangan manusia (tenaga kerja) dalam proses aktivitasnya. Oleh karena itu, hadirnya perusahaan dimasyarakat pasti berhubungan erat dengan lingkungan dan masyarakat sekitar untuk menjalankan aktivitas perusahaan.2. Peran tanggung jawab sosial dan lingkungan Tanggung jawab sosial dan lingkungan ini lebih populer dengan sebutan Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab SosialPerusahaan. Mengenai CSR ini khusus untuk perusahaan berbentuk PerseroanTerbatas (PT). CSR ini adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya, yang diatur secara spesifik dalam Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentangPerseroan Terbatas.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kehadiran perusahaan di tengah masyarakat memberikan kontribusi yang luarbiasa terhadap perekonomian masyarakat, sehingga memberikan dampak yangluar biasa pula terhadap stabilitas perekonomian nasional. Tak dapat dipungkiripula bahwa kehadiran perusahaan ini merupakan salah satu elemen penting bagimasyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhan dan kepentingannya dalam kehidupannya sehari-hari.Daftar PustakaBuku

Johanes Ibrahim, Hukum Organisasi Perusahaan : Pola Kemitraan danBadan Hukum, (Bandung: Refika Aditama,2006)Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, (Bandung: CV Mandar Maju 2000)-------- ---------- , Kapita Selekta Hukum Ekonomi, (Bandung: Mandar Maju, 2000)Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentangPerseroan TerbatasInternetBudi Setyawan, Peran Perusahaan dalam Masyarakat sebagai Pelaku Ekonomi di Indonesia, http://rangselbudi.wordpress.com/2011/07/24/peran-perusahaan-dalam-masyarakat-sebagai-pelaku-ekonomi-di-indonesiahttp://urai28imam.blogspot.com/2011/03/eksistensi-perusahaan-dalam-masyarakat.html Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Perusahaan, (Bandung : CV Mandar Maju, 2000)

Sri Redjeki Hartono, kegiatan ekonomi sebagai awal hadirnya Hukum Perusahaan, Materi kuliah disampaikan pada S2 Magister Hukum UNDIP Akhir Pekan, Semarang 6 Mei 2015

Ibid

Ibid, materi kuliah

R. Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid I (bagian pertama), (Jakarta : Dian Rakyat, 1983) hlm 19

Ibid, hlm 21

Sri Redjeki Hartono, Kapita Selekta Hukum Ekonomi, (Bandung : CV Mandar Maju, Bandung, 2000) hlm 4

Sri Redjeki Hartono, Hukum Ekonomi Indonesia, (Malang : Bayumedia, 2007) hlm 98

Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm 5

Op Cit, Sri Redjeki Hartono, Hukum Ekonomi , hlm 98-99.

http://urai28imam.blogspot.com/2011/03/eksistensi-perusahaan-dalam-masyarakat.html, diakses pada 15 Juli 2015

Prof.Dr. Sri Redjeki Hartono, Op.cit. hal 28

Prof.Dr. Sri Redjeki Hartono, Ibid. hal 31

Urai Imamuddin,Op.cit.

Johanes Ibrahim, Hukum Organisasi Perusahaan : Pola Kemitraan dan Badan Hukum, (Bandung: Refika Aditama, 2006), hl 45