Paparan Rencana Induk Litbang Maret 2015

49
STRATEGI PERCEPATAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK SIMPUL TRANSPORTASI Biro Perencanaan, Maret 2015

description

Rencana

Transcript of Paparan Rencana Induk Litbang Maret 2015

  • STRATEGI PERCEPATAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK SIMPUL TRANSPORTASI

    Biro Perencanaan, Maret 2015

  • DASAR LEGALITAS

    Transportasi Darat

    UU Nomor 22 Tahun 2009tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    Transportasi Perkeretaapian

    UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian

    PP Nomor 56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian

    Transportasi Laut

    UU Nomor17Tahun 2008 tentang Pelayaran

    PP Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan

    Transportasi Udara

    UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

    PP Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara

    Permenhub Nomor KM.31 Tahun 2006 tentang Pedoman Dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan

    2

  • DASAR LEGALITAS (1)

    TRANSPORTASI DARAT

    3

    UU 22 / 2009

    TENTANG LALU LINTAS

    DAN ANGKUTAN

    JALAN

    Pasal 40 Ayat (1) Huruf CPembangunan Terminal harus dilengkapi dengan

    Rencana Induk Terminal

  • DASAR LEGALITAS (2)

    TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

    UU 23 / 2007

    TENTANG PERKERETA-

    APIAN

    Pasal 19 Huruf aPembangunan prasarana perkeretaapian umum

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a, wajibberpedoman pada ketentuan rencana induk

    perkeretaapian

    PP 56 / 2009TENTANG

    PENYELENG-GARAAN

    PERKERETA-APIAN

    Pasal 35 Ayat 2 Rencana pembangunan perkeretaapian sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disusun dengan mengacu pada

    Rencana Induk Perkeretaapian

    4

  • DASAR LEGALITAS (3)

    TRANSPORTASI LAUT & SDP (SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN)

    UU 17 / 2008

    TENTANG PELAYARAN

    Pasal 73 Ayat 1 Setiap pelabuhan wajib memiliki Rencana Induk

    Pelabuhan

    PP 61 / 2009TENTANG

    KEPELABU-HANAN

    Pasal 79Pembangunan pelabuhan hanya dapat dilakukanberdasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan

    Rencana Induk Pelabuhan

    Pasal 89Pengembangan pelabuhan hanya dapat dilakukanberdasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan

    Rencana Induk Pelabuhan5

  • DASAR LEGALITAS (4)

    TRANSPORTASI UDARA

    UU 1 / 2009

    TENTANG PENERBANGAN

    Pasal 201 Ayat 3 Huruf aPenetapan lokasi bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) dilakukan dengan memperhatikan Rencana Induk NasionalBandara

    Pasal 457Rencana Induk Bandar Udara pada bandar udara yang beroperasi

    harus disesuaikan dan ditetapkan paling lambat 3 (tiga) tahunsejak Undang-Undang ini berlaku

    PP 40 / 2012 TENTANG

    PEMBANGUNAN DAN

    PELESTARIAN LINGKUNGAN

    HIDUP BANDAR UDARA

    Pasal 23Pemegang izin mendirikan bangunan Bandar Udara dalammelaksanakan pembangunan wajib : c. melaksanakan pekerjaan pembangunan Bandar Udara sesuai

    dengan Rencana Induk Bandar Udarae. melaksanakan pekerjaan pembangunan Bandar Udara sesuai

    dengan jadwal dan tahapan pembangunan/pengembangandalam Rencana Induk Bandar Udara

    6

  • - PANCASILA

    - UUD 1945

    SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    RENCANA UMUM PENGEMBANGAN

    PERHUBUNGAN (RUPP)

    VISI,MISI

    PRESIDEN

    TERPILIH

    RPJP NASIONAL

    RPJM NASIONAL

    TATANAN MAKRO STRATEGIS PERHUBUNGAN (TMSP)

    TATRANAS

    TATRALOK

    SISTRANAS

    RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN

    PERHUBUNGAN (RTPP)

    PETUNJUK, PEDOMAN

    DAN STANDARDISASI

    TEKNIS PENGEMBANGAN

    PERHUBUNGAN (PSTPP)

    L

    I

    N

    G

    K

    U

    N

    G

    A

    N

    S

    T

    R

    A

    T

    E

    G

    I

    S

    SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERHUBUNGAN (SP3)

    RENCANA STRETEGIS

    (RENSTRA) KEMENHUB

    RENCANA KERJA KEMENHUB

    RENCANA PEMBANGUNAN

    JANGKA PANJANG KEMENHUB

    (RPJPP)

    ROLLING

    PLAN

    ROLLING

    PLAN

    RENCANA KERJA

    PEMERINTAH (RKP)

    RKA KEMENHUB DIPA

    TATRAWIL

    RTRWN

    RTRW PULAU

    RTRW

    KAB/KKOTA

    UU TATA RUANG

    RTRWProv

    UU

    TRANSPORTASI

    KERANGKA PIKIR RENCANA PEMBANGUNAN TRANSPORTASISISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

    7

  • TAHAPAN RENCANA TEKNIS PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN (PEMBANGUNAN)

    Pra StudiKelayakan

    Studi Kelayakan

    Rencana Induk(Master Plan)

    Studi Amdal

    1. PraDesain

    Survey Invstigasi, danRancanganDasar

    Rancangan Rinci(Detailed Design/Engineering Design)

    2. Desain Rencana Kerja

    dan Syarat-syarat (RKS)

    3. Konstruksi

    EvaluasiHasil/ManfaatProyek

    4. PascaKonstruksi

    *) Ketidaksesuaian proses pembangunan simpul transportasi pada umumnya berupa ketidaklengkapan dokumen perencanaan, misalnya:

    a. Pembangunan baru : Dokumen dalam tahap pra-desain (Pra-FS, FS, MP);

    b. Lanjutan/Rehab/Peningkatan : TOR/RAB, gambar desain, administrasi (SPTJM). 8

  • 9MANFAAT RENCANA INDUK

    Arah pembangunan menjadi jelas, bersinergi & terpadu dengan tata ruang wilayah

    Tahapan pembangunan menjadi lebih terukur, dengandemikian tahapan pembangunan/ pengembangandisesuaikan kebutuhan

    Penggunaan anggaran untuk pembangunan menjadilebih efisien

    Kebutuhan lahan dapat diantisipasi lebih awal

  • RENCANA INDUK TRANSPORTASI NASIONAL

    Keputusan Menteri Perhubungan No.6 Tahun 2010 -Cetak Biru Pengembangan Jaringan Pelayanan Lalu Lintas ASDP

    Peraturan Menteri Perhubungan No.43 Tahun 2011 -Rencana Induk Perkeretaapian Nasional

    Keputusan Menteri Perhubungan No.KP 414 Tahun 2013 -Rencana Induk Pelabuhan Nasional

    Peraturan Menteri Perhubungan No.69 Tahun 2013 Tatanan Kebandarudaraan Nasional

    10

  • 11

    PENTINGNYA RENCANA INDUK INDIVIDUAL

    Kondisi Saat Ini

    Pembangunan simpul transportasiselama ini tidak berdasarkanRencana Induk, dan hanyaberdasarkan usulan. Sehinggaakuntabilitas pembangunan kurangoptimal karena bersifat subjektif

    Rencana Induk disahkan olehMenteri Perhubungan melaluikajian studi dan telah melaluiproses internal Kemenhub secaraberjenjang sehingga pembangunansimpul transportasi yang memiliki dokumen Rencana Induk tidakdapat disalahgunakan/ diintervensi dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan subjektif.

    Ke Depan

  • 12

    PELABUHAN PENYEBERANGAN DI INDONESIA

    Jumlah Pelabuhan Penyeberangan : 155 Pelabuhan

    1. Pengelola Pemda : 117 Pelabuhan

    2. Pengelola UPT Kemenhub : 3 Pelabuhan

    3. Pengelola BUMN PT ASDP : 35 Pelabuhan

    117

    0 1 6 8

    3

    0

    35

    015 18 2

    Total Pelabuhan Rencana Induktelah selesai dan

    disahkan Menhub

    Rencana Induktelah selesai tetapi

    belum disahkanMenhub

    Rencana Induksedang dalamproses studi

    Rencana Indukyang diusulkan

    TA.2015

    Pemda UPT Kemenhub PT. ASDP

    155

    0 24 1016

    Total Pelabuhanyang belum memiliki

    Rencana Induk : 105 Pelabuhan

    (Pemda : 103, UPT Kemenhub : 2,

    BUMN : 0)

  • 13

    PELABUHAN LAUT DI INDONESIA

    Jumlah Pelabuhan di Indonesia(RIPN, KP 414 Tahun 2013)

    : 1240 Pelabuhan

    Pengelola Pemda : 536

    Pengelola UPT Kemenhub : 519

    Pengelola BUMN : 111

    591

    1056 36 30

    111

    33

    Total Pelabuhan Rencana Induktelah selesai dan

    disahkan Menhub

    Rencana Induktelah selesai tetapi

    belum disahkanMenhub

    Rencana Induksedang dalamproses studi

    Rencana Indukyang diusulkan

    TA.2015

    UPT Kemenhub BUMN

    630

    43 56 5085

    Total Pelabuhanyang belum memiliki

    Rencana Induk : 396 Pelabuhan

    (UPT Kemenhub : 387, BUMN : 9)

    Total Pelabuhan yang menjadi Kewenangan Kemenhub dalam menyusun Rencana Induk : 630 Pelabuhan

    29 20 20

    519

  • 14

    BANDARA DI INDONESIA

    Jumlah Bandara di Indonesia

    (PM 69 Tahun 2013)

    : 237 Bandara

    Pengelola Pemda : 41

    Pengelola UPT Kemenhub : 168

    Pengelola BUMN : 26

    Pengelola Swasta : 2

    48

    Total Bandara yang belum memilikiRencana Induk :

    47 Bandara, yang pengelolanya

    UPT Kemenhub

    Total Bandara yang menjadi Kewenangan Kemenhub & BUMN dalam menyusun Rencana Induk : 194 Bandara

    2

    4

  • 1) Dari 156 Pelabuhan Penyeberangan yang dikelola baik Pemda, UPT Kemenhub, dan PT ASDP belum ada Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan yang telah selesai dan disahkan oleh Menteri Perhubungan.

    2) Dari 630 Pelabuhan Laut yang dikelola oleh UPT Kemenhub dan BUMN (PT Pelindo I, II, III, IV) dan menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan dalam menyusun Rencana Induk, yaitu :

    3) Dari 194 Bandara yang menjadi kewenangan Kemenhub dan BUMN (PT AP I & II) dalam menyusun Rencana Induk, yaitu :

    15

    Rekapitulasi Rencana Induk Sektor Transportasi

    PENGELOLA Rencana Induk telahselesai dan disahkan

    Menhub

    Rencana Induk telahselesai tetapi belum

    ditetapkan olehMenhub

    Rencana Induksedang dalamproses studi

    Rencana Indukyang diusulkan

    TA.2015

    Tidak memilikiRencana Induk

    Pemerintah Daerah 0 0 6 8 103

    UPT Kemenhub 0 1 0 0 2

    PT. ASDP 0 15 18 2 0

    PENGELOLA Rencana Induk telahselesai dan

    disahkan Menhub

    Rencana Induk telahselesai tetapi belum

    ditetapkan olehMenhub

    Rencana Induksedang dalamproses studi

    Rencana Indukyang diusulkan

    TA.2015

    Tidak memilikiRencana Induk

    UPT Kemenhub 10 56 36 30 387

    PT. Pelindo I, II, III & IV 33 29 20 20 9

    PENGELOLA Rencana Induk telahselesai dan

    disahkan Menhub

    Rencana Induk telahselesai tetapi belum

    ditetapkan olehMenhub

    Rencana Induksedang dalamproses studi

    Rencana Indukyang diusulkan

    TA.2015

    Tidak memilikiRencana Induk

    UPT Kemenhub 28 46 20 27 47

    PT. AP I & II 20 2 4 0 015

  • KESIMPULAN

    1Rencana Induk telah diamanahkan dalam Undang-Undang sektor transportasi, maupun Peraturan

    Pemerintah, namun masih banyak prasarana transportasi atau outlet transportasi belum memiliki RencanaInduk

    2Belum adanya pemahaman yang sama diantara sub sektor dalam menyusun substansi Rencana Induk;

    3

    Sebagai akibat belum keseluruhan prasarana transportasi memiliki Rencana Induk, maka prosespelaksanaan pembangunan/pengembangan transportasi kurang sesuai dengan persyaratan dalamdokumen perencanaan sebagaimana telah ditetapkan. Hal ini dapat berakibat hasilpembangunan/pengembangan prasarana transportasi tidak efisien dan efektif, serta tidak dapat segeradimanfaatkan secara optimal dan pengalokasian anggaran tidak berdasarkan tahapan pengembangansuatu prasarana transportasi sesuai kebutuhan;

    4Tidak adanya Rencana Induk berindikasi tidak terlihat adanya tahapan pengembangan secara terukur.

    Dengan demikian tidak transparan dan terprogram kapan suatu prasarana tersebut dikembangkan. Selainitu anggaran tidak dapat direncanakan dan dialokasikan secara akuntabel

    5Memperhatikan kondisi keterbatasan anggaran Pemerintah, disamping masih terdapat prasarana

    transportasi belum memiliki Rencana Induk mengakibatkan mekanisme rencana bergulir (Rolling Plan) menjadi tidak berjalan

    6Rencana Induk dapat mengantisipasi kebutuhan lahan secara awal dimana proses pembebasan lahan

    dapat segera dilakukan untuk memenuhi kebutuhan serta memenuhi aspek permintaan sesuai proyeksipertumbuhan penumpang/barang sebagaimana dipersyaratkan dalam Rencana Induk.

    16

  • SARAN

    1Rencana Induk perlu dilegalkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan, sebagai suatu dokumen perencanaan yang wajib dilaksanakan sebelum tahapan pembangunan

    2Memperkuat proses perencanaan dengan mematuhi seluruh tahapan perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan sehingga semua kegiatan pembangunan prasarana transportasi dilengkapi dengan Rencana Induk maupun dokumen perencanaan lainnya

    3Dalam Renstra Kemenhub 2015-2019, kegiatan penyusunan Rencana Induk untuk semuasimpul transportasi yang akan dibangun maupun yang sudah dibangun namun belummemiliki Rencana Induk menjadi prioritas

    4Perlu adanya peningkatan koordinasi/sinergi dengan Pemprov/Pemkab/ Pemkot terkait peningkatan peran serta pembiayaan melalui APBD guna penyusunan Rencana Induk untuk prasarana transportasi yang wewenang penyelenggaraannya berada pada Gubernur/Bupati/ Walikota

    5Dalam rangka keseragaman substansi untuk penyusunan Rencana Induk Prasarana Transportasi, perlu adanya standar/pedoman penyusunan rencana induk yang nantinya dapat menjadi acuan oleh sub sektor dalam menyusun rencana induk simpul/outlet/prasarana transportasi

    17

  • Lampiran

    18

  • RINCIAN RENCANA INDUK PELABUHAN PENYEBERANGAN

  • 20

    Rencana Induk Yang Telah Selesai Tetapi Belum Disyahkan Oleh

    Menteri Perhubungan

    NONAMA PELABUHAN PENYEBERANGAN

    PROVINSI PULAUTAHUN

    PENYUSUNAN MASTERPLAN

    PELAKSANAPENGELOLAPELABUHAN

    1. BAKAUHENI LAMPUNG Sumatera 2012 Pusat PT. ASDP

    2. MERAK BANTEN Jawa 2012 Pusat PT. ASDP

    3. GORONTALO GORONTALO Sulawesi 2012 UPT Gorontalo UPT Gorontalo

    4. MUNTOK BANGKA BELITUNG

    Bangka 2013 OPP Merak PT. ASDP

    5. KETAPANG JATIM Jawa 2013 OPP Gilimanuk PT. ASDP

    6. GILIMANUK BALI Bali 2013 OPP Gilimanuk PT. ASDP

    7. PADANGBAI BALI Bali 2013 OPP Lembar PT. ASDP

    8. LEMBAR NTB Lombok 2013 OPP Lembar PT. ASDP

    9. KAYANGAN NTB Lombok 2013 PT. ASDP Cab.Kayangan

    PT. ASDP

    10. POTOTANO NTB Sumbawa 2013 PT. ASDP Cab.Kayangan

    PT. ASDP

    11. BOLOK NTT Timor 2013 OPP Lembar PT. ASDP

    12. ROTE NTT Rote 2013 OPP Lembar PT. ASDP

    13. LARANTUKA NTT Flores 2013 OPP Lembar PT. ASDP

    14. PAGIMANA SULTENG Sulawesi 2013 OPP Pagimana PT. ASDP

    15. BAJOE SULSEL Sulawesi 2013 OPP Pagimana PT. ASDP

    16. KOLAKA SULTRA Sulawesi 2013 OPP Pagimana PT. ASDP

  • 21

    Rencana Induk Sedang Dalam Proses Studi

    NONAMA PELABUHAN PENYEBERANGAN

    PROVINSI PULAUTAHUN

    PENYUSUNAN MASTERPLAN

    PELAKSANAPENGELOLAPELABUHAN

    1. MAMUJU SULBAR Sulawesi 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    2. BITUNG SULUT Sulawesi 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    3. BASTIONG MALUT Ternate 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    4. RUM MALUT Tidore 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    5. SIDANGOLE MALUT Halmahera 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    6. POKKA MALUKU Ambon 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    7. GALALA MALUKU Ambon 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    8. HUNIMUA MALUKU Ambon 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    9. WAIPIRIT MALUKU Seram 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    10. NAMLEA MALUKU Buru 2014 OPP Pagimana PT. ASDP

    11. DUMAI RIAU Sumatera 2014 Dishub Provinsi Riau PT. ASDP

    12. TANJUNG UBAN KEPRI Bintan 2014 OPP Merak PT. ASDP

    13. TELAGA PUNGGUR KEPRI Batam 2014 OPP Merak PT. ASDP

    14. BATU LICIN KALSEL Kalimantan 2014 OPP Gilimanuk PT. ASDP

    15. PENAJAM KALTIM Kalimantan 2014 OPP Gilimanuk PT. ASDP

    16. SAPE NTT Sumbawa 2014 OPP Lembar PT. ASDP

    17. LABUAN BAJO NTT Flores 2014 OPP Lembar PT. ASDP

    18. PACIRAN JATIM Jawa 2014 Pusat -

    19. BAHAUR KALTENG Kalimantan 2014 Pusat -

    20. GARONGKONG SULSEL Sulawesi 2014 Pusat Pemda

    21. KENDAL JATENG Jawa 2014 Pusat -

    22. KUMAI KALTENG Kalimantan 2014 Pusat -

    23. MENGKAPAN RIAU Sumatera 2014 Pusat Pemda

    24. KAMPUNG BALAK RIAU Tebing Tinggi 2014 Pusat Pemda

  • 22

    Usulan studi rencana induk untuk Tahun Anggaran 2015

    NONAMA PELABUHAN PENYEBERANGAN

    PROVINSI PULAUTAHUN

    PENYUSUNAN MASTERPLAN

    PELAKSANA

    PENGELOLAPELABUHAN

    1. UJUNG JATIM Jawa 2015 OPP Gilimanuk PT. ASDP

    2. KAMAL JATIM Madura 2015 OPP Gilimanuk PT. ASDP

    3. SIBOLGA SUMUT Sumatera 2015 Pusat Pemda

    4. GUNAKSA BALI Bali 2015 Pusat -

    5. NUSA PENIDA BALI Bali 2015 Pusat Pemda

    6. AMURANG SULUT Sulawesi 2015 Pusat Pemda

    7. TOLI-TOLI SULTENG Sulawesi 2015 Pusat Pemda

    8. LIKUPANG SULUT Sulawesi 2015 Pusat Pemda

    9. TAGULANDANG SULUT Sulawesi 2015 Pusat Pemda

    10. BIARO SULUT Sulawesi 2015 Pusat Pemda

    Catatan : 2 (dua) Pelabuhan Penyeberangan (UPT) yang belum memiliki rencana induk yaitu Kariangau dan Kalabahi.

  • RINCIAN RENCANA INDUK PELABUHAN LAUT

  • 24

    A. Rencana Induk Yang Telah Selesai dan Disyahkan Oleh

    Menteri Perhubungan

    No. Provinsi Kabupaten/Kota Nama PelabuhanHierarki

    PelabuhanLegalitas

    1

    Kepulauan Riau

    BatamBatam, Batu Ampar, Sekupang, Kabil, Batam Center

    PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 77 Tahun 2009 tanggal 15 Desember 2009 tentang Rencana Induk Pelabuhan Batam

    2 Karimun Tg. Balai Karimun, (Termasuk Parit Rempak dan) Malarko,

    PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2013 tanggal 1Maret 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Balai Karimun

    3

    Riau

    Dumai Dumai PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 39 Tahun 2006 tanggal 8 September 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Dumai

    4 Indragiri Hilir Kuala Enok PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 51 Tahun 2009 tanggal 11Juli 2009 tentang Rencana Induk Pelabuhan Kuala Enok

    5

    Sumatera Utara

    Batubara Kuala Tanjung PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2012 tanggal 5 April 2012 tentang Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung

    6 Medan Belawan PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 21 Tahun 2012 tanggal 13 April 2012 tentang Rencana Induk Pelabuhan Belawan

    7 Sumatera Barat Padang Teluk Bayur PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 74 Tahun 2004 tanggal 10 Oktober 2004 tentang Rencana Induk Pelabuhan Teluk Bayur

    8

    Jambi

    Tg. Jabung Barat Kuala Tungkal PPSurat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2010 tanggal 10 November 2010 tentang Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tungkal

    9 Tg. Jabung Timur Muara Sabak PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2010 tanggal 25 November 2010 tentang Rencana Induk Pelabuhan Muara Sabak

    10 Tg. Jabung Timur Talang Duku PPSurat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 Tahun 2010 tanggal 5 November 2010 tentang Rencana Induk Pelabuhan Talang Duku

    11 Bengkulu Pulau Baai PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2008 tanggal 8 April 2008 tentang Rencana Induk Pelabuhan Pulau Baai

    12 Bangka Belitung Bangka Pangkal Balam PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 39 Tahun 2007 tanggal 13 Agustus 2007 tentang Rencana Induk Pelabuhan Pangkal Balam

    13 Sumatera Selatan Palembang Boom Baru/ Palembang PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 21 Tahun 2006 tanggal 2 Mei 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Palembang

    14 Lampung Lampung Selatan Panjang PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 32 Tahun 2006 tanggal 6 Juli 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Panjang

    15 Bengkulu Kaur Linau PRPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 84 tahun 2011 tanggal 12 Oktober 2011 tentang Rencana Induk Pelabuhan Linau

    21

  • 25

    No. Provinsi Kabupaten/Kota Nama PelabuhanHierarki

    PelabuhanLegalitas

    16 Banten Serang Bojonegara PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2005 tanggal 31 Oktober2005 tentang Rencana Induk Pelabuhan Bojonegara

    17 DKI Jakarta JakartaTanjung Priok (Termasuk Cilamaya, Marunda)

    PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 38 Tahun 2012 tanggal 13 Juni 2012 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok

    18Jawa Tengah

    SemarangTanjung Emas (termasuk kendal)

    PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 tanggal 1 Maret 2013 tentangRencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas

    19 Tegal Tegal PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun 2013 tanggal 4 November2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tegal

    20 Jawa Timur Surabaya Tanjung Perak PUSurat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 54 Tahun 2006 tanggal 6 Oktober 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Perak

    21 Nusa Tenggara Timur Kupang Tenau/Kupang PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 41 Tahun 2006 tanggal 21 September 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tenau Kupang

    22 Kalimantan Selatan Tanah Bumbu Simpang Empat Batu Licin PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 19 Tahun 2007 tanggal 19 Juni 2007 tentang Rencana Induk Pelabuhan Batu Licin

    23

    Kalimantan Timur

    Bontang Lok Tuan PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 75 Tahun 2009 tanggal 2 Desember2009 tentang Rencana Induk Pelabuhan Lhok Tuan

    24 Samarinda Samarinda PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 28 Tahun 2006 tanggal 7 Juni 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Samarinda

    25 Kutai Timur Maloy/Sangkulirang PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 tahun 2011 tanggal 14 November 2011 tentang Rencana Induk Pelabuhan Maloy/Sangkulirang

    26 Sulawesi Utara Bitung Bitung PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 50 Tahun 2006 tangal 4 Oktober 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Bitung

    27 Gorontalo Gorontalo Anggrek PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 44 Tahun 2006 tanggal 22 September 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Anggrek Gorontalo

    28

    Sulawesi Selatan

    Palopo Palopo PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2006 tanggal 04 Oktober 2006 tentang Rencana Induk Pelabuhan Palopo

    29 MakassarMakassar (Termasuk Garongkong)

    PU

    Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 2 Tahun 2004 tanggal 23 Januari 2004 tentang Rencana Induk Pelabuhan MakassarPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 92 Tahun 2013 tanggal 13 Desember2013 tentang Review Rencana Induk Pelabuhan Makassar

    A. Rencana Induk Yang Telah Selesai dan Disyahkan Oleh

    Menteri Perhubungan

  • 26

    A. Rencana Induk Yang Telah Selesai dan Disyahkan Oleh

    Gubernur

    No. Provinsi Kabupaten/Kota Nama PelabuhanHierarki

    PelabuhanLegalitas

    1

    Sumatera Barat

    Pesisir Selatan Carocok Painan PR

    Peraturan Gubernur Sumatera Barat No.44 Tahun 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Rencana Induk Pelabuhan Panasahan Carocok Painan Tahun 2010 - 2029

    2 Kep. Mentawai Subelen PR

    Peraturan Gubernur Sumatera Barat No.45 Tahun 2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Rencana Induk Pelabuhan Muara Saibi Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2010 - 2029

    3 Sulawesi Selatan Jeneponto Jeneponto PR

    Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.1670/VIII/Tahun 2013 tanggal 27 Agustus2013 tentang Penetapan Rencana IndukPelabuhan Pengumpan Regional KabupatenJeneponto

  • 27

    B. Posisi Studi Rencana Induk Pelabuhan (APBN)

    TA No Provinsi Nama Pelabuhan Hierarki Posisi

    20071 Sulawesi Barat Sungai Nyamuk PP Disusun kembali Tahun 2014

    2 Maluku Tulehu PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    2008

    3 Sumatera Barat Sikakap PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    4 Sumatera Barat Siuban PR sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    5 Jawa Tengah Juwana PR sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    6 Jawa Timur Bawean PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    7 Nusa Tenggara Timur Reo PR sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    8 Nusa Tenggara Timur Labuan Bajo PP Disusun kembali Tahun 2014

    9 Kalimantan BaratTeluk Melano / Teluk Batang

    PP Disusun kembali Tahun 2015

    10 Kalimantan Barat Paloh / Sakura PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    11 Sulawesi Utara Lirung PR sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    12 Gorontalo Kwandang PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    13 Sulawesi Tengah Poso PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    14 Sulawesi Tengah Leok PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    15 Sulawesi Tengah Kolonedale PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    16 Sulawesi Barat Polewali PR sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    17 Sulawesi Selatan Malili PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    18 Sulawesi Tenggara Kolaka PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    19 Maluku Utara Sanana PP KSOP belum mengusulkan penetapan RIP, Belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    20 Maluku Utara Labuha / Babang PR sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    21 Maluku Utara Dobo PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    22 Papua Barat Arar PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    23 Papua Agats PP sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    24 Jawa Tengah Batang PR sudah dirapatkan, perbaikan blm disampaikan, dan masih diperlukan update data dan proyeksi

    24

  • 28

    B. Posisi Studi Rencana Induk Pelabuhan (APBN)

    TA NO PROVINSI PELABUHAN HIERARKI POSISI

    2009

    25 Kepulauan Riau Tarempa PP belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    26 Jawa Timur Brondong PR Penyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP

    27 Kalimantan Selatan Pelaihari / Swarangan PP belum ada rekomendasi dari Walikota/Bupati

    28 Sulawesi Barat Bunta PP belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    29 Sulawesi Selatan Jeneponto PR Keputusan Gub Sulsel No.1670/VIII/THN 2013 tgl 27 Agt 2013

    30 Sulawesi Selatan Selayar PP Penyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP

    31 Maluku Amahai PP Penyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP

    32 Papua Barat Wasior PP Penyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP

    2010

    33 Lampung Teluk Betung PP Penyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP

    34 Jawa Tengah Tegal PPPeraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun 2013 tanggal 4 November 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tegal

    35 Jawa Timur Probolinggo / Tg.Tembaga PU dokumen di KSOP Probolinggo untuk dilakukan review

    36 Kalimantan Tengah Sampit PUSurat Permohonan Penetapan RIP dari KSOP Sampit Nomor PR.805/23/12/KSOP.SPT-14 tanggal 25 April. Namun dokumen masih harus disempurnakan

    37 Sulawesi Barat Mamuju PP dokumen final report belum diserahkan ke Ditpelpeng

    38 Maluku Utara Jailolo PRPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Walikota/Bupati

    39 Papua Barat Bintuni PPPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

  • 29

    B. Posisi Studi Rencana Induk Pelabuhan (APBN)

    TA NO PROVINSI PELABUHAN HIERARKI POSISI

    2011

    40 Riau Selat Panjang PPPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasidari Gubernur dan Walikota/Bupati

    41 Jambi Nipah Panjang PRPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasidari Walikota/Bupati

    42 Nusa Tenggara Timur Larantuka PPPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasidari Gubernur dan Walikota/Bupati

    43 Nusa Tenggara Timur Waingapu PPPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    44 Kalimantan Timur Nunukan PPPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    45 Sulawesi Selatan Garongkong PPPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    46 Jawa Tengah Tanjung Intan PUPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    2012

    47 Kalimantan Timur Tanjung Santan PPPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    48 Papua Barat Oransbari PLPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    50 Jawa Tengah Tanjung Wangi PUPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    51 Nusa Tenggara BaratPemenang / Tanjung

    PRPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasi dari Gubernur dan Walikota/Bupati

    52 Sumatera Utara Gunung Sitoli PP dokumen final report belum diserahkan ke Ditpelpeng

    53 Sumatera Utara Sibolga PP dokumen final report belum diserahkan ke Ditpelpeng

    49 Banten Banten PU dokumen final report belum diserahkan ke Ditpelpeng

    54 Bali Benoa PU belum ada rekomendasi dari Walikota Denpasar

    55 Kalimantan Selatan Banjarmasin PUPenyelenggara Pelabuhan belum mengusulkan penetapan RIP, belum ada rekomendasidari Gubernur

    56 Jawa Timur Tanjung Perak PU Finalisasi Dokumen RIP57 Kalimantan Timur Samarinda PP Finalisasi Dokumen RIP

    58 Sulawesi Selatan Makassar PUPeraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 89 Tahun 2013 tanggal tentang Review Rencana Induk Pelabuhan Makassar 26

  • 30

    B. Posisi Studi Rencana Induk Pelabuhan (APBN)

    TA NO PROVINSI PELABUHAN HIERARKI POSISI

    2013

    59 Sumatera Utara Pangkalan Dodek PR Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP60 Sumatera Utara Natal / Sikara-kara PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP61 Sumatera Utara Tanjung Beringin PR Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP62 Riau Batu Panjang PL Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP63 Riau Tanjung Medang PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP64 Babel Manggar PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP65 Jawa Tengah Brebes PR Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP

    66 Sulawesi Tengah Kotabunan PL Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP

    67 Sulawesi Tengah Pagimana PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP

    68 Sulawesi Barat Majene PR Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP

    69 sulawesi Tenggara Langara PL Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP

    70 sulawesi Tenggara Bau-Bau PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP

    71 Maluku Tual PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP

    72 Nusa Tenggara Barat Benete PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KUPP

    73 Sulawesi Tenggara Bungkutoko PP Finalisasi Dokumen RIP

    74 Sumatera Utara Pangkalan Susu PPKSOP sudah mengajukan permohonan penetapan RIP mll surat nomor PP.108/01/01/KSOP.PS-14 tanggal 4 Juli 2014

    75 Sumatera Utara Tanjung Balai Asahan PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP76 Riau Bengkalis PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP77 Riau Rengat PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP78 Riau Bagan Siapi-api PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP79 Bali Celukan Bawang PU Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP

    80 Nusa Tenggara Barat Lembar PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP

    81 Nusa Tenggara Barat Bima PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP

    82 Nusa Tenggara Timur Maumere PPKSOP telah mengajukan permohonan penetapan RIP namun masih perlu penyempurnaan dokumen RIP

    83 Kalimantan Tengah Kumai PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP

    84 Kalimantan Selatan Kotabaru PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP

    85 Kalimantan Timur Balikpapan PU Finalisasi Dokumen RIP

    86 Kalimantan Utara Tarakan PP Penyampaian Dokumen RIP kepada Kepala KSOP

    87 Sulawesi Tengah Pantoloan PU Finalisasi Dokumen RIP

    88 Maluku Ambon PU Finalisasi Dokumen RIP 27

  • 31

    B. Posisi Studi Rencana Induk Pelabuhan (APBN)

    TA NO PROVINSI PELABUHAN HIERARKI POSISI

    2014

    89 Sumatera Utara Teluk Leidong PP Laporan Akhir

    90 Sumatera Utara Sirombu PR Laporan Akhir

    91 Sumatera Utara Pulau Tello PP Laporan Akhir

    92 Sumatera Utara Teluk Dalam PR Laporan Akhir

    93 Riau Sungai Guntung PP Laporan Akhir

    94 Sumatera Selatan Sungai Lumpur PR Laporan Akhir

    95 Banten Karangantu PP Laporan Akhir

    96 Bali Buleleng PR Laporan Akhir

    97 Nusa Tenggara Timur Baranusa PR Laporan Akhir

    98 Nusa Tenggara Timur Atapupu PR Laporan Akhir

    99 Kalimantan Barat Kendawangan PP Laporan Akhir

    100 Gorontalo Tilamuta PR Laporan Akhir

    101 Gorontalo Anggrek PP Laporan Akhir

    102 Papua Sarmi PP Laporan Akhir

    103 Jawa timur Branta PR Laporan Akhir

    104 Bangka Belitung Tanjung Sadai PP Laporan Akhir

    105 Lampung Kota Agung PR Laporan Akhir

    106 Jawa Tengah Karimun Jawa PR Laporan Akhir

    107 Nusa Tenggara Timur Labuan Bajo PP Laporan Akhir

    108 Nusa Tenggara Timur Waikelo PR Laporan Akhir

    109 Kalimantan Barat Teluk Melano/Teluk Batang PR Laporan Akhir

    110 Kalimantan Timur Sangatta PP Laporan Akhir

    111 Kalimantan Timur Sungai Nyamuk PP Laporan Akhir

    112 Sulawesi Tengah Ogoamas PR Laporan Akhir

    113 Sulawesi Tengah Ampana PP Laporan Akhir

    114 Sulawesi Tenggara Pomalaa PR Laporan Akhir

    115 Sulawesi Selatan Bajoe PP Laporan Akhir

    116 Sulawesi Selatan Pattirobajo PR Laporan Akhir

    117 Sulawesi Selatan Sinjai/Larea-Rea PP Laporan Akhir

    118 Maluku Saumlaki PP Laporan Akhir

    119 Sulawesi Selatan Biringkasi PR Laporan Akhir

    120 Maluku Utara Buli PR Laporan Akhir

    121 Maluku Utara Tobelo PP Laporan Akhir

    122 Maluku Utara Daruba/Wayabula PR Laporan Akhir

    123 Papua Barat Kaimana PP Laporan Akhir

    124 Papua Barat Taminabuan PP Laporan Akhir 28

  • 32

    B. Posisi Studi Rencana Induk Pelabuhan (APBN)

    TA NO PROVINSI PELABUHAN HIERARKI POSISI

    2014

    125 Riau Kuala Enok PP Laporan Akhir

    126 Riau Sungai Pakning PP Laporan Akhir

    127 Riau Pulau Sambu PP Laporan Akhir

    128 Riau Tembilahan PP Laporan Akhir

    129 Kepulauan Riau Tanjung Pinang PP Laporan Akhir

    130 Kalimantan Barat Singkawang PP Laporan Akhir

    131 Kalimantan Barat Sintete PP Laporan Akhir

    132 Kalimantan Barat Telok Air PP Laporan Akhir

    133 Kalimantan Barat Ketapang PP Laporan Akhir

    134 Bangka Belitung Tanjung Pandan PP Laporan Akhir

    135 Jawa Timur Panarukan PR Laporan Akhir

    136 NTB Badas PP Laporan Akhir

    137 NTT Ende-Ippi PR - PP Laporan Akhir

    138 Jawa Timur Kalianget PR Laporan Akhir

    139 Kalimantan Tengah Pangkalan Bun PP Laporan Akhir

    140 Sulawesi Utara Bitung PU Laporan Akhir

    141 Sulawesi Selatan Pare-Pare PP Laporan Akhir

    142 Maluku Utara Ternate PU Laporan Akhir

    143 Papua Biak PP Laporan Akhir

    144 Gorontalo Gorontalo PP Laporan Akhir

  • RINCIANRENCANA INDUK BANDARA

  • A. Rencana Induk Yang Telah Selesai dan Disyahkan Oleh Menteri

    Perhubungan dan Bupati/Walikota

    NO BANDARA DITETAPKAN KETERANGAN PENGELOLA

    1 Sultan Iskandar Muda - Banda Aceh KP 622 Tahun 2012 PT. AP II

    2 Teuku Cut Ali - Tapak Tuan KP 596 Tahun 2014 UPT DJU

    3 Kualanamu - MedanKM 30 Tahun 2007 Dan

    KM. 61 Tahun 2007 Review AP II Tahun 2014 PT. AP II

    4 Minangkabau - Padang KM. 44 tahun 1999 Review AP II Tahun 2011 PT. AP II

    5 Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru KM. 3 Tahun 2008 Review AP II Tahun 2013 PT. AP II

    6 Japura - RengatSurat Bupati Inhil

    No. 8 Tahun 2006 UPT DJU

    7 Hang Nadim - Batam KP. 8 Tahun 2011 UPT DJU

    8 RH. Fisabilillah - Tj. Pinang KP. 629 Tahun 2011 PT. AP II

    9 Ranai - NatunaPeraturan Bupati

    No. 7 Tahun 2007Satker DJU

    10 Depati Amir - Pangkal Pinang(*) KP 623 Tahun 2012 PT. AP II

    11 H.AS. Hanandjoeddin - Tj. Pandan KM. 2 Tahun 2008 Review APBN 2014 UPT DJU

    12 Sultan Thaha - Jambi KP. 621 Tahun 2012 PT. AP II

    13 Depati Parbo - KerinciSK Bupati No. 209.A

    Tahun 2004UPT DJU

    14 Muko-Muko - Muko-Muko Perbup. 24 Tahun 2008 UPT DJU

    15 S.M. Badaruddin II - Palembang KM 10 Tahun 2010 PT. AP II

    16 Nusawiru - Ciamis KP 407 Tahun 2014 UPT DAERAH31

  • NO BANDARA DITETAPKAN KETERANGAN PENGELOLA

    17 Soekarno-Hatta - Tangerang KM 48 Tahun 2008 Review AP II Tahun 2013 PT. AP II

    18 Budiarto - Curug KM. 16 Tahun 2008 Review APBN Satker Tahun

    2013UPT DJU

    19 Adi Sumarmo - Boyolali KP. 504 Tahun 2010 PT. AP I

    20 Ahmad Yani - Semarang

    KM 53 Tahun 2007

    Review

    KP 93 Tahun 2014

    PT. AP I

    21 Tunggul Wulung - Cilacap KP. 970 Tahun 2012 UPT DJU

    22 Dewa Daru - Karimunjawa KP. 451 Tahun 2011 UPT DJU

    23 Adi Sutjipto - Yogyakarta KM 51 Tahun 2008 Review AP I Tahun 2010 PT. AP I

    24 Juanda - Surabaya KM. 20 Tahun 2002 PT. AP I

    25 Blimbingsari - Banyuwangi KP. 112 Tahun 2013 UPT DJU

    26 I Gusti Ngurah Rai - Denpasar KP. 364 Tahun 2010 Review AP I Tahun 2013 PT. AP I

    27 Lombok Baru - Lombok Tengah KM 33 Tahun 2007 PT. AP I

    28 H.Hasan Aroeboesman - EndePeraturan Bupati Ende

    Nomor 3 Tahun 2005Tinjau ulang Tahun 2015 UPT DJU

    29 Gewayantana - Larantuka KP. 462 Tahun 2014 UPT DJU

    30 Mali - AlorPeraturan Bupati

    No 15 Tahun 2008 Review APBD Tahun 2013 UPT DJU

    31 Supadio - Pontianak KM 38 Tahun 2002 Review Tahun 2011 PT. AP II

    32 Rahadi Oesman - Ketapang KP 545 Tahun 2012 UPT DJU

    A. Rencana Induk Yang Telah Selesai dan Disyahkan Oleh Menteri

    Perhubungan dan Bupati/Walikota

    32

  • NO BANDARA DITETAPKAN KETERANGAN PENGELOLA

    33 Tjilik Riwut - Palangkaraya KM 62 Tahun 2009 UPT DJU

    34 Syamsuddin Noor - Banjarmasin KP 27 Tahun 2012 PT. AP I

    35 Gusti Syamsir Alam - KotabaruKeputusan Bupati No. 32

    Tahun 2008 Review APBD Tahun 2012 UPT DJU

    36 Sepinggan - Balikpapan KP 309 Tahun 2011 Review Studi AP I Tahun 2013 PT. AP I

    37 Juwata - Tarakan KM 821 Tahun 2011 UPT DJU

    38 Sam Ratulangi - Manado(**) KP. 607 Tahun 2011 Review Studi AP I Tahun 2013 PT. AP I

    39 Djalaluddin - Gorontalo KM 50 Tahun 2004 Review APBN Satker Tahun 2013 UPT DJU

    40 Mutiara - Palu PM 45 Tahun 2006 Tinjau Ulang APBN Tahun 2014 UPT DJU

    41 Syukuran Aminuddin Amir - Luwuk KM 39 Tahun 2005 Tinjau Ulang APBN Tahun 2015 UPT DJU

    42 Sultan Bantilan (Lalos) - Toli-toliKep Bupati No :

    188.45/68/Bag. Pemb/2004 Review APBN Tahun 2014 UPT DJU

    43 Pogogul - BuolKep Bupati Buol

    No.17 Tahun 2005 Tinjau Ulang APBN Tahun 2015 UPT DJU

    44 Sultan Hasanuddin - Makassar KP 725 Tahun 2012 PT. AP I

    45 Beto Ambari - Bau-bau / Pulau ButonPeraturan Walikota

    No 47 Tahun 2007Review APBN Satker Tahun 2012 UPT DJU

    46 Tanggetada (Sangia Nibandera) - KolakaPeraturan Bupati Kolaka No.

    01 Tahun 2009 UPT DJU

    47 Ewer - Asmat KP. 451 TAHUN 2013 UPT DJU

    48 Rendani - Manokwari KM 6 Tahun 2007 Tinjau Ulang APBN Tahun 2015 UPT DJU

    49 Domine Eduard Osok - Sorong KM 19 Tahun 2002 UPT DJU

    A. Rencana Induk Yang Telah Selesai dan Disyahkan Oleh Menteri

    Perhubungan dan Bupati/Walikota

    33

  • B. Rencana Induk Yang Telah Selesai Tetapi Belum Disyahkan Oleh

    Menteri Perhubungan

    NO BANDARA STUDI KETERANGAN PENGELOLA

    1 Cut Nyak Dhien - Nagan Raya Studi APBN 2013Belum ada tindaklanjut

    perbaikan studiUPT DJU

    2 Lasikin - Sinabang Studi APBD 2004 UPT DJU

    3 Alas Lauser - Kutacane Studi APBN 2012Belum ada tindaklanjut

    perbaikan studiUPT DAERAH

    4 Aek Godang - Padang Sidempuan Studi 2009 UPT DJU

    5 Lasondre - Pulau-pulau batu Studi BRR 2006 UPT DJU

    6 Tempuling - Indragiri Hilir Studi APBD Final UPT DAERAH

    7 Pinang Kampai - Dumai Studi APBD UPT DAERAH

    8 Dabo - Singkep Studi APBN 2009 Belum ada tindaklanjut

    perbaikan studiUPT DJU

    9 Silampari - Lubuk LinggauStudi APBN 2006

    Review Tahun 2013

    Belum ada tindaklanjut

    perbaikan studiUPT DAERAH

    10 Pangsuma - Putusibau Studi APBN 2009 Belum ada tindaklanjut

    perbaikan studiUPT DJU

    11 Husein Sastranegara - Bandung Studi PT.AP II 2013

    Belum ada tindaklanjut

    perbaikan studi & rekomendasi

    Gubernur dan Bupati

    PT. AP II

    12 Halim Perdanakusuma - Jakarta Studi PT.AP II 2013

    Belum ada tindaklanjut

    perbaikan studi & rekomendasi

    Gubernur dan Bupati

    PT. AP II

    13 Komodo - Labuhan Bajo

    Studi APBN 2006

    (Review APBN Satker

    2013)

    Evaluasi UPT DJU

    14 Radin Inten II (Branti) - Lampung Studi APBD 2010Belum ada tindaklanjut

    perbaikan studiUPT DJU

    34

  • B. Rencana Induk Yang Telah Selesai Tetapi Belum Disyahkan Oleh

    Menteri Perhubungan

    NO BANDARA STUDI KETERANGAN PENGELOLA

    15 Abdul Rachman Saleh - Malang Studi 2007 Belum ada rekomendasi TNI AU UPT DAERAH

    16 Trunojoyo - Sumenep Studi APBD 2007 UPT DJU

    17 M. Salahuddin - Bima Studi APBN 2006 UPT DJU

    18 Frans Seda - Maumere Studi APBN 2006 UPT DJU

    19 Umbu Mehang Kunda - Waingapu Studi APBN UPT DJU

    20 Frans Sales Leda - Ruteng Studi APBN 2007 UPT DJU

    21 Lekunik (David Constantijn Saudele) - Rote

    Studi APBD 2006

    (Review APBN Satker

    2013

    Belum ada tindaklanjut perbaikan

    studiUPT DJU

    22 Tambolaka - Waikabubak Studi 2008 Belum ada rekomendasi Gubernur

    dan BupatiUPT DJU

    23 Tardamu - Sabu Studi APBN 2010

    Belum ada Rekomendasi Gubernur

    dan Bupati karena Pemda

    mengusulkan relokasi ke Bandara

    baru

    UPT DJU

    24 Soa - Bajawa Studi APBN Satker 2008Belum ada rekomendasi Gubernur

    dan BupatiUPT DJU

    25 Paloh - Sambas Studi APBD 2007 UPT DAERAH

    26 Iskandar - Pangkalan Bun Studi APBN 2006 UPT DJU

    27 Sanggu - Buntok Studi APBN 2009 Belum ada rekomendasi Gubernur

    dan BupatiUPT DJU

    28 Kuala Pembuang - Kota Waringin Timur Studi APBD 2006 UPT DJU

    29 Kuala Kurun - Kuala KurunStudi APBN SATKER

    2006 UPT DJU

    30 Yuvai Semaring - Longbawan Studi APBN 2009 Belum ada tindaklanjut perbaikan

    studiUPT DJU 35

  • B. Rencana Induk Yang Telah Selesai Tetapi Belum Disyahkan Oleh

    Menteri Perhubungan

    NO BANDARA STUDI KETERANGAN PENGELOLA

    31 Nangapinoh - Nagapinoh APBN 2013Evaluasi dan belum ada

    Rekomendasi Gubernur & Bupati)UPT DJU

    32 Tanjung Harapan - Tj. Selor Studi APBD 2013Belum ada rekomendasi Gubernur

    dan BupatiUPT DJU

    33 Datah Dawai- Datah Dawai Studi APBD 2008 UPT DJU

    34 Kalimarau - Tj.RedepStudi APBD 2002

    Review APBD 2012

    Belum ada tindaklanjut perbaikan

    studiUPT DJU

    35 Nunukan - Nunukan Studi APBD 2013 Evaluasi UPT DJU

    36 H. Asan - Sampit Studi APBN 2006 UPT DJU

    37 Naha - Tahuna Studi 2002 UPT DJU

    38 Tampa Padang - Mamuju Studi FinalBelum ada Rekomendasi Gubernur

    dan BupatiUPT DJU

    39 Andi Jemma - Masamba Studi APBN 2010 (final) Belum ada Rekomendasi Gubernur UPT DJU

    40 Seko - Seko Studi APBN 2010 (final) Belum ada Rekomendasi Gubernur UPT DJU

    41 Rampi - Rampi Studi APBN 2010 (final) Belum ada Rekomendasi Gubernur UPT DJU

    42 Matahora - Wakatobi Review Studi 2013Belum ada tindaklanjut perbaikan

    studiUPT DAERAH

    43 Kuabang - Kao Studi APBN 2007 Usulan penetapan UPT DJU

    44 Haluoleo - Kendari Studi APBD UPT DJU

    45 Sugimanuru - Naha Studi APBD 2013Belum ada tindaklanjut perbaikan

    studi dan belum ada rekomendasiUPT DJU 36

  • B. Rencana Induk Yang Telah Selesai Tetapi Belum Disyahkan Oleh

    Menteri Perhubungan

    NO BANDARA STUDI KETERANGAN PENGELOLA

    46 Sultan Babullah - Ternate Studi Final 2010 Belum ada rekomendasi Gubernur dan

    BupatiUPT DJU

    47 Gamar Malamo - Galela Studi APBN 2007 UPT DJU

    48 Oesman Sadik - Labuha Studi APBD 2010 Belum ada rekomendasi Gubernur dan

    BupatiUPT DJU

    49 Sentani - JayapuraStudi APBN 2007 (Review

    APBD 2013)Belum ada tindaklanjut perbaikan studi UPT DJU

    50 Elelim - Yalimo Studi APBD 2010 Belum ada tindaklanjut perbaikan studi SATKER DJU

    51 Senggeh - Keerom Studi APBD 2008 UPT DJU

    52 Oksibil - Pegunungan Bintang Studi APBD UPT DJU

    53 Aboyaga - Nabire Studi APBN 2007 UPT DAERAH

    54 Mozes Kilangin - Timika Studi APBD 2013 Belum ada tindaklanjut perbaikan studi UPT DAERAH

    55 Bintuni - Teluk Bintuni APBD 2013 Belum ada tindaklanjut perbaikan studi UPT DJU

    56 Kenyam - Nduga Studi APBD 2011 Belum ada tindaklanjut perbaikan studi UPT DAERAH

    57 Mapnduma - Nduga Studi APBD 2011 Belum ada tindaklanjut perbaikan studi UPT DAERAH

    58 Mugi - Nduga Studi APBD 2011 Belum ada tindaklanjut perbaikan studi UPT DAERAH

    59 Paro - Nduga Studi APBD 2011 Belum ada tindaklanjut perbaikan studi UPT DAERAH

    60 Torea - Fak-fak APBN 2009 Menunggu Rekomendasi Gubernur dan

    BupatiUPT DJU

    61 Merdey - Manokwari Studi APBD 2013Belum ada tindaklanjut perbaikan studi

    dan belum ada rekomendasiUPT DJU

    37

  • C. Rencana Induk Sedang Dalam Proses Studi

    NO BANDARA STUDI KETERANGAN PENGELOLA

    1 Silangit - Siborong-borongStudi APBN 2006 Review PT.

    AP II Tahun 2014PT. AP II

    2 Frans Kaisiepo - Biak Studi Tahun 2014 PT. AP I

    3 Eltari - Kupang Studi Tahun 2014 PT. AP I

    4 Pattimura - AmbonStudi 2002 Review Tahun

    2014PT. AP I

    5 Dr. Ferdianand L. Tobing - SibolgaStudi 2006

    Review APBN 2014UPT DJU

    6 Seibati (Raja Haji Abdullah) - Tj. Balai KarimunStudi APBD 2008 (Review

    APBN 2014)UPT DJU

    7 Fatmawati Soekarno - BengkuluStudi APBN 2007 Review

    APBN 2014UPT DJU

    8 Haliwen (A.A. Bere Tallo) - AtambuaStudi APBN 2008

    Review APBN 2014UPT DJU

    9 Long Apung - Long Apung Studi APBN 2014 UPT DJU

    10 Melalan - Melak Studi APBN 2014 UPT DJU

    11 Tumbang Samba - Tumbang Samba Studi APBN 2014 UPT DJU

    12 H. Aroepala - Pulau SelayarStudi APBD 2004

    Review APBN 2014UPT DJU

    13 Bua (Lagaligo) - LuwuStudi APBD 2002 Review

    APBN 2014UPT DJU

    14 Melongguane - Sangir TalautStudi 2002 Review APBN

    Tahun 2014UPT DJU

    15 Buli - Maba Studi APBN 2014 UPT DJU38

  • C. Rencana Induk Sedang Dalam Proses Studi

    NO BANDARA STUDI KETERANGAN PENGELOLA

    16 Mopah - MeraukeStudi final 2005 Review

    2009 Review 2014Dalam proses studi UPT DJU

    17 Wamena - JayawijayaStudi APBN 2007 Review

    APBN 2014UPT DJU

    18 Batom - Pegunungan Bintang Studi APBN 2014 UPT DJU

    19 Ayawasi - Sorong Selatan Studi APBN 2014 UPT DJU

    20 Kambuaya - Ayawaru,Manokwari Studi APBN 2014 UPT DJU

    21 Inanwatan - Sorong Selatan Studi APBN 2014 UPT DJU

    22 Babo - Teluk BintuniStudi BP Migas

    Review APBN 2014UPT DJU

    23 Utarom - KaimanaStudi Final 2009 Review

    Tahun 2014Dalam proses studi UPT DJU

    24 Kebar - Manokwari Studi APBN 2014 UPT DJU

    39

  • D. Usulan studi rencana induk untuk Tahun Anggaran 2015

    NO BANDARA KETERANGAN PENGELOLA

    1 Binaka - Gn. Sitoli Tinjau Ulang UPT DJU

    2 Pasir Pangaraian - Pasir Pangaraian Tinjau Ulang UPT DJU

    3 Cakrabuana (Penggung) - Cirebon Tinjau Ulang UPT DJU

    4 Brangbiji (Sultan Muh. Kaharuddin) - Sumbawa Besar Tinjau Ulang UPT DJU

    5 Wonopito - Lewoleba Tinjau Ulang UPT DJU

    6 Kol. RA. Bessing (Seluwing) - Malinau Tinjau Ulang UPT DJU

    7 Kasiguncu - Poso Tinjau Ulang UPT DJU

    8 Dobo - Pulau Aru Tinjau Ulang UPT DJU

    9 John Becker - Pulau Kisar Tinjau Ulang UPT DJU

    10 Liwur Bunga - Pulau Larat Usulan UPT DJU

    11 Kamur - Asmat Usulan UPT DJU

    12 Kimam - Merauke Usulan UPT DJU

    13 Bomakia - Boven Digoel Usulan UPT DJU

    14 Enarotali - Paniai Usulan UPT DJU40

  • D. Usulan studi rencana induk untuk Tahun Anggaran 2015

    NO BANDARA KETERANGAN PENGELOLA

    15 Mararena - Sarmi Usulan UPT DJU

    16 Tanah Merah - Boven Digoel Usulan UPT DJU

    17 Moanamani - Nabire Usulan UPT DJU

    18 Mindip Tanah - Boven Digoel Usulan UPT DJU

    19 Kepi - Mappi Usulan UPT DJU

    20 Bokondini - Wamena Usulan UPT DJU

    21 Okaba - Merauke Usulan UPT DJU

    22 Numfor - Biak Numfor Usulan UPT DJU

    23 Illaga - Puncak Usulan UPT DJU

    24 Bade - Mappi Usulan UPT DJU

    25 Karubaga - Tolikara Usulan UPT DJU

    26 Senggo - Senggo Usulan UPT DJU

    27 Sugapa - Paniai Usulan UPT DJU

    Sumber : Pagu Anggaran Sementara Ditjen Perhubungan Udara Tahun Anggaran 2015

    Ket. :Usulan Penyusunan Baru 18 Bandara

    Tinjau Ulang 9 Bandara41

  • E. Belum Memiliki Rencana Induk Bandara

    NO BANDARA KETERANGAN PENGELOLA

    1 Maimun Saleh - Sabang SATKER DJU

    2 Rembele - Takengon SATKER DJU

    3 Singkil (Hamzah Fansuri) - Singkil UPT DAERAH

    4 Kuala Batu - Blang Pidie UPT DAERAH

    5 Malikul Saleh - Lhok Seumawe UPT DAERAH

    6 Sibisa - Parapat UPT DJU

    7 Rokot - Sipora SATKER DJU

    8 Notohadi Negoro - Jember UPT DAERAH

    9 Lunyuk - Sumbawa UPT DAERAH

    10 Susilo - Sintang

    Relokasi ke Tebelian Sintang dan

    telah memiliki dokumen RI Peraturan

    Bupati Sintang Nomor : 41 Tahun

    2009 (Sedang dalam proses revisi)

    UPT DJU

    11 Beringin - Muara Teweh

    Relokasi ke Muara Teweh Baru dan

    telah memiliki dokumen RI Peraturan

    Bupati Barito Utara Nomor 20 Tahun

    2007

    UPT DJU

    12 Tanjung Warukin (BU Khusus) UPT DAERAH

    13 Bersujud - Batu Licin UPT DAERAH

    14 Kotabangun - Kotabangun SATKER DJU

    15 Temindung - Samarinda

    Relokasi ke Sungai Siringan dan

    telah memiliki dokumen RI KM 28

    Tahun 2002

    UPT DJU

    16 Long Layu UPT DAERAH

    17 Muara Wahau UPT DAERAH

    18 Tanjung Bara (Sangata) SWASTA42

  • E. Belum Memiliki Rencana Induk Bandara

    NO BANDARA KETERANGAN PENGELOLA

    19 Binuang UPT DAERAH

    20 Pongtiku - TorajaRelokasi ke Buntu Kunik dan

    telah memiliki dokumen RI KP 514

    Tahun 2011

    UPT DJU

    21 Amahai - Pulau Seram SATKER DJU

    22 Namrole - Pulau Buru SATKER DJU

    23 Bandaneira - Pulau Banda UPT DJU

    24 Wahai - Pulau seram SATKER DJU

    25 Olilit - SaumlakiRelokasi ke Saumlaki Baru dan

    dokumen RI berupa studi APBD

    Tahun 2003

    UPT DJU

    26 Dumatubun - Langgur, TualRelokasi ke Tual Baru dan

    telah memiliki dokumen RI Kep Bupati

    No 8 Tahun 2006

    UPT DJU

    27 Namlea - Pulau BuruRelokasi ke Namniwel dan telah

    memiliki dokumen RI Kep Bupati BuruSATKER DJU

    28 Emalamo - Sanana SATKER DJU

    29 Pitu - MorotaiSATKER DJU (Enclave

    Sipil)

    30 Gebe - Halmahera Tengah (BU Khusus) SWASTA

    31Dofa Benjina Falabisahaya - Mangole, Kab. Kep.

    SulaUPT DAERAH

    32 Ubrub - Keerom SATKER DJU

    33 Dabra - Mambramo Raya UPT DJU

    34 Yuruf - Keerom SATKER DJU

    35 Molof - Keerom SATKER DJU

    43

  • E. Belum Memiliki Rencana Induk Bandara

    NO BANDARA KETERANGAN PENGELOLA

    36 Manggelum - Boven Digoel SATKER DJU

    37 Kelila - Mamberamo Raya SATKER DJU

    38 Kiwirok - Pegunungan Bintang SATKER DJU

    39 Bilorai - Intan Jaya SATKER DJU

    40 Bilai - Intan Jaya SATKER DJU

    41 Kebo - Paniai SATKER DJU

    42 Akimuga - Mimika SATKER DJU

    43 Mulia - Puncak Jaya UPT DJU

    44 Kokonau - Mimika UPT DJU

    45 Illu - Puncak Jaya UPT DJU

    46 Tiom - Lanni Jaya UPT DJU

    47 Lereh - Keerom UPT DJU

    48 Taive II - Tolikara UPT DAERAH

    49 Yahukimo - Yahukimo SATKER DJU

    50 Sudjarwo - SeruiRelokasi ke Kamanap Baru dan

    dokumen RI berupa Studi APBD Tahun

    2011

    UPT DJU

    51 Nabire (Douw Aturure) - NabireRelokasi ke Nabire Baru dan Dokumen

    RI disusun melalui Studi APBD Tahun

    2013

    UPT DJU

    52 Waghete WagheteRelokasi ke Waghete Baru dan

    dokumen RI berupa Studi APBN Tahun

    2009

    UPT DJU

    53 Sinak - Puncak JayaRelokasi ke Sinak Baru dan telah

    memiliki dokumen RI Kep. Bupati

    Puncak Jaya No 63 Tahun 2003

    UPT DJU

    54 Aboy - Pegunungan Bintang UPT DAERAH44

  • E. Belum Memiliki Rencana Induk Bandara

    NO BANDARA KETERANGAN PENGELOLA

    55 Yaniruma - Boven Digoel UPT DAERAH

    56 Nop Goliat Dekai - Yahukimo SATKER DJU

    57 Kobakma - Membramo Tengah Relokasi ke Taria Belum ada RI UPT DAERAH

    58 Apalapsili - Yalimo UPT DAERAH

    59 Fawi - Puncak Jaya UPT DAERAH

    60 Borome - Borome UPT DAERAH

    61 Beoga - Intan Jaya UPT DAERAH

    62 Jila - Mimika UPT DAERAH

    63 Jita - Mimika UPT DAERAH

    64 Potowai - Mimika UPT DAERAH

    65 Bilogai - Intan Jaya UPT DJU

    66 Obano UPT DJU

    67 Tsinga - Mimika UPT DAERAH

    68 Alama - Pegunungan Bintang UPT DAERAH

    69 Wangbe - Puncak UPT DAERAH

    70 Waris/Towehitam - Keerom UPT DJU

    71 Wasior - Teluk Wondama UPT DJU

    72 Teminabuan - Sorong Selatan UPT DJU

    73 Ijahabra - Manokwari UPT DJU

    74 Anggi - Manokwari UPT DAERAH

    75 Werur - Manokwari SATKER DJU

    76 Ransiki - Manokwari UPT DAERAH45

  • Biro PerencanaanSekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan

    Jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110Telp. : (021) 3458066, 3505006

    Fax. : (021) 345407449