Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

10
PERKEBUNAN SAWIT BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF DIANTARA TUNGGAKAN DAN KETELANJURAN Dies Natalis ke-20 Fakultas Pertanian Universitas PALANGKARAYA, 2013 Kussaritano Mitra Ligkungan Hidup Kalimantan Tengah

description

Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

Transcript of Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

Page 1: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

PERKEBUNAN SAWIT BERKELANJUTAN DALAM PERSPEKTIF DIANTARA TUNGGAKAN DAN KETELANJURAN

Dies Natalis ke-20 Fakultas Pertanian Universitas PALANGKARAYA, 2013

KussaritanoMitra Ligkungan Hidup Kalimantan Tengah

Page 2: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

Lesson Learned Perkebunan Sawit• Saat ini Indonesia merupakan negara produsen sawit terbesar, pada tahun

2012 Indonesia telah memproduksi lebih dari 23,4 juta ton dan diperkirakan pada tahun 2013 akan mencapai lebih dari 25 juta ton.

• Dari total jumlah produksi tersebut, sebanyak lebih dari 19 juta ton akan diekspor ke luar negeri, artinya negara terluas yg memiliki perkebunan kelapa sawitnya…???

• Industri sawit di tuduh "mengakibatkan deforestasi, membunuh satwa langka, memiskinkan petani serta mengeluarkan gas rumah kaca yang tinggi, perapasan lahan, pelanggaran HAM, korupsi dan pelanggaran penggunaan kawasan hutan, tindak pidana dalam beberapa tahun terakhir sangat marak, tidak hanyanya dilakukan oleh NGO, tetapi juga ditingkat negara dengan menerapkan hambatan nontarif terhadap minyak sawit” Hal ini terjadi karena adanya kehawatiran minyak nabati yang diproduksi oleh Negara tersebut kalah bersaing dengan minyak sawit.

(istilah sebuah bendera, semakin berkibar, semakin kuat angin nya, yang penting adalah tali and tiang bendera tersebut)

Page 3: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

Kisi-Kisi Lain Berkelanjutan“Dalam sebuah Panel Diskusi Lokakarya Buruh Perkebunan”• Mengutip statement seorang Komisioner Komnas, bahwa

“Pasca 98, Komnas HAM mendapatkan banyak pengaduan dari sektor perkebunan terkait prilaku polisi, sebelum tahun 98 adalah TNI

• Dalam kontek buruh, bahwa buruh perkebunan selama ini terabaikan hak2 normatifnya karena lokasi perkebunan yg jauh di pelosok, jauh dari akses informasi, ada permainan antara perusahaan dgn agen penyedia jasa tenaga kerja;

• Harus ada kolektif action untuk melakukan setting regulasi terkait kesejahteraan buruh perkebunan.

• Harus ada perubahan sistem dimana modal dan state tidak lagi melakukan perselingkuhan utk menghisap buruh kebun.

Page 4: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

BEBERAPA PRASYARATAN PENTING YANG TERTUANG DI DALAM BERBAGAI KEBIJAKAN

BERKELANJUTAN :

Kegiatan PUP, ISPO (7 prinsip, 41 kriteria dan 130 indikator yang mencakup isu hukum, ekonomi, lingkungan dan sosial yang diekstraksi dari 137 ketentuan), RSPO, Perhitungan GHG, HCVF, CSR, FPIC, Tata Ruang (Penataan dan Penaatan), berapa kali hal ini telah di lakukan sosialisasi• Peraturan Menteri Pertanian No 98 Tahun 2013, perubahan

Peraturan Menteri Pertanian No 26 Tahun 2007• Peraturan Menteri Pertanian No 7 tahun 2009 tentang Pedoman

Penilaian Uasaha Perkebunan,• Peraturan Menteri Pertanian No 19 Tahun 2011 tentang Pedoman

Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia.• Peraturan Menteri Pertanian No 36 tahun 2009 tentang Persyaratan

Penilaian Usaha Perkebunan• Peraturan Dirjenbun No.174 tahun 2009 tentang Kuesioner

Penilaian Usaha Perkebunan dan Pengolahan Data untuk Penilaian Usaha Perkebunan Tahap Pembangunan dan Operasional,

• Serta berbagai Pedoman Umum dan Pedoman Teknis nya (SOP dan Rekaman Dokumen)

PEMERINTAH SEMPURNAKAN STANDARD PERKEBUNAN SAWIT BERKELANJUTAN

Page 5: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

BAGAIMANA DENGAN KALTENG :

• Tata ruang belum selesai (alokasi, transparanasi, peruntukan, penataan dan penaatan ruang) sedangkan kegiatan di lapangan speedomternya jalan terus

• Di pusat, sector perkebunan berada di bawah Departemen Pertanian, di daerah Kalimantan Tengah, Dinas Perkebunan dan Dinas Pertanian dan Peternakan berdiri sendiri (koordinasi dan sinkronnisasi policy nasional hingga ke pemprop dan pemkab

• Sekian ratus kebun yg keluar ijin nya, hanya 84 yang dianggap Clear nd Clean..?ada yang Clear nd Clean tapi lokasi nya di peta berada di dalam propinsi lain…????

• Dari 229 unit perusaaan kebun yang mengajukan permohonan pelepasan 

• kawasan hutan sesuai PP.60 Tahun 2012 (keterlanjuran dan pemutihan), sebanyak 136 unit berasal dari Kalteng, mesti berhitung ulang tukar menukar kawasan hutan dengan areal penggantinya….(jika rata-rata 10 ribu ha di kali 136, sama dengan 1,3 juta loh), belum termasuk dengan rel kereta api batubara sepanjang Panjang 424km x lebar 14,35m = Luas ± 6.148 KM²

(http://nusantara-mancanegara.pelitaonline.com/news/2013/03/08/kalimantan-bersiap-miliki-kereta-api)

Lanjutan

Page 6: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

BAGAIMANA DENGAN KALTENG :

• Prinsif, Kriteria dan Indicator Clear and Clean nya tidak jelas (contoh kasus, surat Bupati Kapuas, yang menindaK lanjut Surat Gub Kalteng, di duga tebang pilih)

• Sangat susah di akses data serta informasi nya (Amdal)…?? (alamat tidak jelas, ini tugas siapa)

• Ada yang beropreasi mengabaikan FPIC (free pirot inform consens), apa konsesi nya..???apakah perlu membuat FPIC Plus

• Ada yang hanya nanam saja dan ada yang memiliki pabrik, terus bagaimana dengan industry hilirnya..?

• Bagaimana perlakukan terhadap limbah sawit yg bisa di gunakan sebagai enegi yg terbarukan..???

• Banyak menggunakan jalan propinsi sebagai sarana pengangkutan• Berkonplik, dengan berbagai tipologinya• Ada saling tidak percaya antara pusat dan daerah, ada saling

sandera

Page 7: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

APAKAH HAL TERSEBUT DIATAS MAMPU DI JAWAB OLEH PERDA NO 05 TAHUN 2011….???

• Apakah telah ada Pergub, bagaimana tindak lanjut aspek teknis nya…????terutama tentang perda tersebut mengakomodir hukum adat yang beragam di kalteng (Ngaju, Maanyan, Witu, Ot Danum, Kadorih, Taboyan, dll)

• Perlu di revisi karena tumpang tindih dengan beberapa peraturan yg lebih tinggi

• Banyak menimbulkan multi tafsir• Perda di berlakukan kepada “penerima ijin”, bagaimana dengan

“pemberi ijin”• Perlu ada beberapa Perda atau Pergub pendukung sebagai

konsekwensi• Konsekwesi pemberlakukan PP 60 dalam kontek areal pengganti

(semenara APL terbatas)• Konsekwensi Perda tersebut terhadap Putusan MK No 35 Tahun 2012

tentang Hutan AdatLanjutan

Page 8: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

APAKAH HAL TERSEBUT DIATAS MAMPU DI JAWAB OLEH PERDA NO 05 TAHUN 2011….???

• Merespon semangat terhadap aspek perubahan iklim, bahwa Kalteng telah di tetapkan sebagai pilot propinsi REDD Plus

• Di dalam Perda tersebut ada bicara tentang Inventarisasi Flora dan Fauna serta Masyarakat hukum adat (apakah di kalteng telah memiliki di Kalteng udah ada belum Perda tentang Kawasan Adat, Hutan Adat dan Hukum Adat…????

• Apakah ada The Roadmap of Sustainable Palm Oil Plantation in Central Kalimantan.

• Bagaimana dengan hasil audit kepatuhan dan legal compalice di sektor perkebunan…????

Page 9: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

KOREKSI KONSTRUKTIF SEBAGAI MASUKAN DAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN SAWIT YANG BERKELANJUTAN

Makro• Evaluasi dan Sinkronisasi berbagai peraturan perudang-undangan (UU

hingga ke level Perda) apalagi berkaitan dengan Energi Baru dan Terbaharukan

• Masalah perkebunan jangan hanya di pegang oleh dirjend, mestinya level menteri, atau di rubah menjadi Menteri Pertanian dan Perkebunan;

• Penanganan ketelanjuran dan tunggakan mesti di lakukan dengan berbagai pendekatan;

• Perlu di lakukan review UU perkebunan karena tidak sesuai dengan kemajuan jaman dan perlu di tinjau kembali;

• Apakah Otda bukan memberangus Pembangunan Sawit BerkelanjutanMikro• Bicara “pembenahan” jangan hanya pada si penerima ijin, tapi juga

pada pemberi ijin (banyak perijinan tumpang nindih)• Perlu di lakukan berbagai pelibatan dengan berbagai pihak, serta

pemberlakukan peraturan dengan segala konsekwensi nya• Mungkinkah aspek sawit berkelanjutan menjadi salah satu “mata

kuliah” di UNPAR• Jangan ada tebang pilih atau pilih kasih• Lakukan amputasi terhadap dynasty politik dan property partai

(berkaitan dengan lahirnya perijinan dan tumpang tindih perijinan 

Page 10: Paparan Dies Natalis Fakultas Pertanian UNPAR 2013_Itan_Draft

SELAMAT BERDISKUSI