Papa

12
Title : Memory of The Sky Genre : Angst/Family Rated : T (this chap : semi-M) Pairing : 6927, D18, 8059, PAST! DaeGio, 1stCavaAlau, U02 This chapter : Semi-Full U02 Warning : Angst, death character, typo, OOC . Another (Fallen) Sky . Dan sampai sekarang kalian belum menemukan siapa yang ada dibalik semua ini?” Pria berambut hitam tampak menatap beberapa orang yang ada diruangannya dengan tatapan tajam. Mata cokelatnya tampak mengedar, memberikan sensasi menusuk yang ditujukan pada semua orang disana yang membuat mereka bergidik ngeri. “Lakukan apapun untuk mencari siapa yang ada dibalik pembunuhan Alaude—“ pemuda itu mengeratkan kepalan tangannya dan juga giginya. Menunjukkan kalau saat itu ia bisa saja lebih meledak daripada saat ini, “—kalian tidak memiliki hak untuk membunuhnya... aku yang akan melakukannya...” Primo Cavallone—Enzo, adalah seorang pemimpin kelompok Cavallone yang terkenal ramah dan juga baik meskipun terkadang ia sedikit blak-blakan dalam mengatakan sesuatu. Tetapi, sepertinya semenjak ia mendapati kabar tentang kematian sang boss Vongola dan Cloud Guardiannya, tidak ada yang tidak bisa melihat kalau sifat pria itu berubah 180 derajat. “Boss—ia sudah datang...” pria paruh baya yang berkumis tampak menghampiri dan berbisik pada Enzo yang tampak segera mengangguk dan berdiri. Membuka pintu hanya untuk melihat anak laki-laki berusia 12 tahun yang tampak berdiri mematung didepan pintu. “Dino, ada apa?” ... “Tidak...” Dino—anak dari Enzo dan calon pemimpin kelompok Cavallone adalah anak dari Enzo dan juga mendiang istrinya. Tentu saja anak itu, meskipun masih tergolong muda tampaknya mengerti perubahan dari ayahnya, “—bolehkah aku pergi ketempat Kyouya?” “Tentu, Romario akan menemani—“

description

a

Transcript of Papa

Title : Memory of The SkyGenre : Angst/FamilyRated : T (this chap : semi-M)Pairing : 6927, D18, 8059, PAST! DaeGio, 1stCavaAlau, U02This chapter : Semi-Full U02Warning : Angst, death character, typo, OOC.Another (Fallen) Sky.Dan sampai sekarang kalian belum menemukan siapa yang ada dibalik semua ini?Pria berambut hitam tampak menatap beberapa orang yang ada diruangannya dengan tatapan tajam. Mata cokelatnya tampak mengedar, memberikan sensasi menusuk yang ditujukan pada semua orang disana yang membuat mereka bergidik ngeri.Lakukan apapun untuk mencari siapa yang ada dibalik pembunuhan Alaude pemuda itu mengeratkan kepalan tangannya dan juga giginya. Menunjukkan kalau saat itu ia bisa saja lebih meledak daripada saat ini, kalian tidak memiliki hak untuk membunuhnya... aku yang akan melakukannya...Primo CavalloneEnzo, adalah seorang pemimpin kelompok Cavallone yang terkenal ramah dan juga baik meskipun terkadang ia sedikit blak-blakan dalam mengatakan sesuatu. Tetapi, sepertinya semenjak ia mendapati kabar tentang kematian sang boss Vongola dan Cloud Guardiannya, tidak ada yang tidak bisa melihat kalau sifat pria itu berubah 180 derajat.Bossia sudah datang... pria paruh baya yang berkumis tampak menghampiri dan berbisik pada Enzo yang tampak segera mengangguk dan berdiri. Membuka pintu hanya untuk melihat anak laki-laki berusia 12 tahun yang tampak berdiri mematung didepan pintu.Dino, ada apa?...Tidak... Dinoanak dari Enzo dan calon pemimpin kelompok Cavallone adalah anak dari Enzo dan juga mendiang istrinya. Tentu saja anak itu, meskipun masih tergolong muda tampaknya mengerti perubahan dari ayahnya, bolehkah aku pergi ketempat Kyouya?Tentu, Romario akan menemaniTidak apa-apa, Enzio bersama denganku. Lagipula Reborn juga ada disana, Dino mencoba untuk tersenyum seperti biasa, dan ayahnya hanya bisa tersenyum tipis sebelum menepuk kepalanya dan berlalu begitu saja. Ayahnya melakukan apapun demi menemukan pelaku yang membunuh Alaude dan juga Giotto.Bahkan dengan bekerja sama dengan beberapa kelompok yang bahkan dimata anak itu tampaknya memiliki rencana yang tidak bagus. Tentu ia juga sedih dengan kematian pria yang ia tahu ayahnya sangat mencintainya, namun ia lebih sedih saat melihat ayahnya berubah seperti itu..Oh hari ini kau sendirian bocah?Dino tampak tersenyum saat penjaga yang ada didepan markas membawanya ke pintu depan dan disambut oleh G yang memang saat itu berada didekat pintu masuk. Mempersilahkan Dino masuk, G tampak menutup pintunya. Terima kasih G-san, aku ingin bertemu dengan Tsuna dan yang lainnya?Ia berada di ruangan depanTsunayoshi sedang berlatih dengan Reborn, wajah Dino memucat. Reborn memang tutornya juga selain menjadi tutor Tsuna. Dan ia tahu bagaimana latihan yang diberikan oleh Reborn biasanya padanya, tenang saja, lagipula latihan yang diberikan oleh Reborn atas kemauan Tsunayoshi.Ah, Dino tampak mengangguk pelan meskipun masih tampak ragu apa yang akan dilakukan oleh Reborn yang terkenal sadis pada anak-anak seusia siapapun juga, tetapi keadaan Tsuna baik-baik saja bukan?Begitulah, walaupun tidak berubah sepenuhnya tetapi ia sudah bisa mengendalikan dirinya sendiri, dan perjalanan mereka kembali hening saat itu, bagaimana dengan ayahmu?...Iabaik-baik saja... semuanya baik-baik saja, Dino tampak mencoba untuk tersenyum meskipun tidak memberikan kontak mata sama sekali pada G yang menyadari keanehan itu, ia sedang sibuk dengan pekerjaannya. .Orang-orang mengatakan kalau menjadi tangan kanan seorang boss adalah sebuah posisi yang bagus untuk mendapatkan kekuasaan. Jika sang boss tewas dan keturunannya tidak ada atau belum dewasa, maka sang tangan kanan yang akan mengambil alih. Bagi banyak orang, G adalah sosok yang sempurna untuk menggantikan Giotto. Ia mengetahui semua hal yang Giotto ketahui, dan keprofesional dia pada pekerjaannya menjadikannya sosok yang ideal sebagai pemimpin.Tetapi tidak untuk G sendiriia merasa tidak bisa melakukan itu. Dalam hatinya, semua ini hanya memberatkannya. Giotto bukan hanya seorang boss, bukan hanya langit yang harus dilindungiGiotto adalah sahabatnya.Seseorang yang sangat mengerti tentangnya.Aku ingin menjadi kuat Gaku tidak bisa membiarkan orang-orang terluka lagi. Aku harus melindungi semuanyaG mengacak rambutnya, berjalan di lorong mansion Vongola. Sudah beberapa minggu lamanya Giotto tewas, dan semua pekerjaan harus ia tanggung untuk kelangsungan kelompok ini. Ia sudah biasa melakukannyatetapi tidak tanpa sosok Giotto.Aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan iniG-sama, bagaimana dengan laporan dan pertemuan dengan kelompok ini salah satu anak buah tampak memberikan sebuah laporan pada G yang duduk di tempat kerjanya. Namun, saat ia akan mengambilnya, tampak seseorang mengambil laporan itu dan membuatnya terkejut.Aku akan mengurusi inisebaiknya kau tinggalkan semua ini, Ugetsu tampak tersenyum pada anak buah yang membawakan laporan itu. Sang anak buah tampak terkejut dan gugup sebelum akhirnya mengangguk, membungkuk beberapa kali sebelum pergi dari sana.Jangan mengganggu pekerjaanku UgetsuSudah berapa lama Ugetsu tampak menatap kearah G, dengan pertanyaan yang seolah tidak selesai itu. Namun G mengerti, apa yang ingin ditanyakan oleh sang Rain Guardian, aku tahu kau mengerti maksudku G, sudah berapa lama?Entahlah aku tidak pernah menghitung kapan terakhir kali aku tidur, G tampak memalingkan wajahnya dan Ugetsu tampak menghela nafas seolah tahu kalau itu adalah jawaban apa yang akan ia tanyakan pada G, aku tidak punya waktu untuk memikirkan itu...Bisakah sedikit saja kau menjaga dirimu sendiri? Giotto sudah tidak ada, dan satu-satunya orang yang bisa memaksamu untuk menjaga dirimu sendiri adalah dia, Ugetsu tampak mengambil kursi dan membawanya ke samping G, jangan menghukum dirimu sendiri seperti ini G...Aku tidak menghukum diriku, G masih tidak menatap Ugetsu yang ada disampingnya. Meskipun mengatakan seperti itu, tetapi Ugetsu bisa melihat penolakan di wajah G. Ia tahu sebagai tangan kanan ada sebuah pertanyaan yang akan ada di fikiran G saat initertuama tangan kanan yang over protective sepertinya.Kenapa bukan dia yang berada disana saat itu?Kenapa ia tidak bisa melindungi Giottoyang memang sudah menjadi tugasnya untuk melindungi sang boss bahkan dengan nyawanya sendiri?Kenapa... kenapa... dan kenapa...G...Bisakah kau pergi Ugetsu? Aku sedang tidak ingin bertengkar denganmupekerjaanku masih terlalu banyak untuk meladenimu, G tampak menghela nafas lelah dan kembali mengambil laporan yang ada di tangan Ugetsu, aku harus mempertahankan kelompok ini hingga Tsunayoshi bisa menggantikan Giotto. Aku tidak punya waktu untukmu...Glihat aku, Ugetsu tampak menatap G yang masih tidak menatapnya. Ugetsu mengerti kalau G kehilangan Giottotetapi melihat bagaimana pemuda itu menyiksa dirinya sendiri, apakah menurutmu melihat keadaanmu yang sekarang akan membuat Giotto senang?Jangan berbicara seolah kau mengetahui semuanya Ugetsu! Kau sama sekali tidak tahu apapundan sekarang tinggalkan aku sendiri atau aku akan melubangi kepalamu sekarang juga! G tampak menatap tajam Ugetsu yang yang menatapnya kesal sebelum memegang tangannya dengan erat. G bisa merasakan tangan Ugetsu yang mencengkram pergelangan tangannya sangat kuat.Apa yang kauMPH! Sebuah ciuman yang kasar ia dapatkan saat Ugetsu mendekatkan wajahnya pada G dan memaksakan sebuah ciuman padanya. Ugetsu memaksa mulut G untuk membuka dan memasukkan lidahnya dalam mulut pemuda berambut magenta itu.Aapa yang kau G tampak terkejut, sungguh bahkan sebodoh apapun Ugetsu ia tidak pernah tidak memberinya kesempatan. Tidak bahkan untuk bernafas, *hh* aU-Ugetsu!Ugetsu tampak menatap mata ruby milik G saat wajahnya ia jauhkan sedikit. Tidak ada senyuman bodoh yang selalu dilihat oleh G disaat menatap wajah Ugetsu selama ini. Ia seperti orang asing yang tidak dikenalnya. Hanya ada orang asing yang menakutkan untuknya.Siapa orang di depannya ini?Ikut aku Ugetsu menarik paksa tangan G meninggalkan meja kerja miliknya dan tentu yang bersangkutan tampak melawan.Apa-apaan kau Asari Ugetsu!? Aku tidak ingin meninggalkan tempat ini sampai pekerjaanku selesai! G mencoba untuk menepis tangan Ugetsu yang masih menggenggam tangannya. Tangannya yang bebas tampak bergerak cepat, mengambil pistol dan mengacungkannya pada Ugetsu yang segera berhenti berjalan, lepaskan aku...Ugetsu membulatkan matanya, bukanbukan karena G mengacungkan pistol padanya. Aku tidak akan segan-segan menembakmu sekarangaku serius...Lakukan, Ugetsu tampak melepaskan genggaman tangannya, menatap kearah G yang tampak serius. Ia tahu G benar-benar akan menembaknya, dan ia tahu kapan G sedang serius atau sedang bermain-main, kalau kau memang ingin melakukannyatembak aku sekarang....Tanganmu gemetar kau tahu Ugetsu tampak bergerak dan menyentuh tangan G yang memegang pistol, kau tidak akan bisa melakukannya G... tidak menembakku, tidak melawanku... kau tidak akan bisa menjaga Vongola dengan keadaanmu seperti ini...PRAK!Lalu apa nafas G tampak memburu dan ia melemparkan laras pendek yang ada di tangannya itu pada Ugetsu. Ugetsu melihat dinding tak kasat mata yang ada di diri G, yang belum bisa retakyang tidak mudah untuk retak dan menunjukkan apa yang dirasakan oleh pemuda itu, LALU MENURUTMU APA YANG HARUS KULAKUKAN BRENGSEK!Ugetsu tampak membuka mulutnyanamun tidak ada suara yang keluar. Beberapa kali, hingga waktu seolah berjalan terlalu lama hanya untuk mendengar Ugetsu mengatakan sesuatu yang tidak pernah keluar dari mulutnya.Paman Ugetsu, kakek tua? G dan Ugetsu melihat Hayato dan juga Takeshi yang berjalan bersama setelah menjaga Tsuna. Sepertinya mereka cukup heran karena teriakan dari G dan juga situasi yang dilihat oleh mereka saat ini. Tidak ingin mengatakan apapun lagi, G tampak menatap tajam kearah Ugetsu.Tinggalkan aku sendiri! Dan jangan sekalipun berbicara padaku lagi SELAMANYA!Dan ia berjalan menuju ke ruangannya lagi, sebelumBLAM!menutup serta mengunci pintu dibelakangnya.Otou-san, Takeshi menatap Ugetsu yang masih diam melihat pintu ruangan G yang tertutup rapat saat ini. Takeshi dan Hayato benar-benar bingung dengan kejadian saat ituia sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi di markas saat ini yang benar-benar kacau setelah Giotto meninggal.Jangan khawatir Hayato, Takeshiaku tidak apa-apa... aku hanya ingin mengembalikan G seperti dulu Ugetsu mengusap sudut bibirnya yang robek karena terkena lemparan dari pistol G. Dan ia menepuk kepala kedua anak laki-laki itu sebelum beranjak dan menuju ke ruangannya sendiri..Tidakkelompok Vongola tidak akan mengikat aliansi manapun saat ini. Meskipun kami kehilangan boss dan juga guardian terkuat, bukan berarti kami lemah dan membutuhkan kekuatan kalian, G tampak menatap kearah salah satu dari beberapa kelompok yang ingin membuat aliansi. Tentu saja ia bisa membedakan bagaimana kelompok yang hanya ingin mendapatkan kekuatan dari cincin Vongola dan yang mana yang benar-benar ingin membantu.Tetapi Signor G, jika seperti ini Vongola akanBRAK!...Sampai kapanpuncincin Vongola tidak akan kalian dapatkan... kekuatan dan kekuasaan bukan tujuan kami. Tetapi melindungi apa yang kalian incar, itu yang kami lakukan saat ini G menatap tajam kearah sang don yang ada di depannya itu yang bergidik ngeri karena tatapan G.G yang merasa urusannya sudah selesai tampak berdiri dan menghampiri Knuckle yang saat itu menemaninya.Ah G tampak menghentikan langkahnya saat ia seolah mengingat sesuatu, sebelum berbalik dan menatap mereka tajam dan juga dingin, jika kalian berani menargetkan anak-anak, bahkan jangan harap mayat kalian akan bisa ditemukan....Biar aku yang mengemudi Knuckle tampak tersenyum dan meminta kunci mobil pada G yang menatapnya sebelum memberikan kunci itu pada sang Sun Guardian. Ia tahu dari saat G mengemudi ke tempat pertemuan, jika tangannya masih gemetarhingga sekarang.G tidak berbicara apapun, dan hanya masuk ke kursi penumpang dan duduk serta memakai sabuk pengamannya. Knuckle sendiri duduk di kursi supir dan segera menjalankan mobil mereka. Sesampai di dalam mobil dan perjalanan pulang, G tampak membaca laporan lain seolah tidak ada waktu untuknya beristirahat sama sekali.Kenapa kau tidak meminta Ugetsu untuk menemanimu?...Bukan urusanmu...Akhir-akhir ini kalian berdua aneh kau tahu Knuckle tampak menghela nafas dan tersenyum sambil tetap mengamati jalanan malam itu. Mereka semakin waspada semenjak kematian Giottodan tentu saja semenjak kematian Giotto, Knuckle tidak pernah melihat G menyetir tanpa tangannya gemetar seolah ia takut untuk melakukannya.ia khawatir padamu, begitu juga denganku dan juga Lampo bahkan Spade. Tsunayoshi, dan juga yang lainnya, Knuckle tahu jika G tampaknya mendengarkannya jadi ia melanjutkan dan tampak menatap kearah G sejenak, jangan menanggungnya sendirian, meskipun Giotto sudah tiada bukankah masih ada kami?...Jangan berbicara saat menyetir, kau bisa menabrak sesuatu Knuckle G tampak tidak menatap Knuckle dan melanjutkan pekerjaannya. Knuckle hanya menghela nafas, sebelum handphonenya berbunyi dan membuatnya mengangkat telpon itu.Tsunayoshi? Ada apa G untuk kali pertama tampak melihat Knuckle yang menerima telpon dari Lampo, eh? Markas diserang oleh musuh...?Mata G membulat mendengar itu.Tetapi bukankah hanya ada Ugetsu saat ini di markas? Bagaimanaia melawan sendiri? Baiklah, kami akan segera kesana dalam waktu 15LIMA MENIT, kau, Hayato, dan juga Takeshi bersembunyi di tempat yang aman! Begitu juga dengan Chrome, Kyouya, dan juga Mukuro serta Lambo! Knuckle sedikit tersentak saat melihat G yang mengambil handphonenya begitu saja. Dan lima menit, apa yang akan dilakukan oleh G?!G menutup handphonenya dan menoleh pada Knuckle.Aku yang mengemudi..Kyouya-kun, bawa Tsunayoshi dan juga yang lainnya bersembunyiaku akan menahan mereka semua, Ugetsu menoleh pada Kyoua yang berada didekatnya ia tahu kalau Kyouya mirip seperti ayahnya yang keras kepala, tetapi dalam keadaan seperti ini, Kyouya pasti bisa memakai otaknya.Hn, Kyouya tidak berbicara apapun dan segera membawa semuanya bersembunyi. Ugetsu yang melawan mereka sendirian tampak mencoba untuk menahan mereka yang akan masuk ke markas sambil menunggu G dan juga yang lainnya.Anak buah lainnya tampak membantu, namun beberapa dari mereka dikalahkan oleh musuh-musuh itu.Mereka terlalu banyak, Ugetsu berdecih.BANG! BANG!Ukh, pedangnya terlepas saat sebuah tembakan mengenai kaki dan tangannya. Ia tidak bisa berdiri, peluru mengenai kakinyadan ia sudah cukup lelah dengan penggunaan flame sebelumnya. Tetapi ia tidak bisa membiarkan musuh begitu saja masukia harus segera menyelesaikannya.Menyerahkan Asari UgetsuVongola sudah tamat, salah satu dari mereka tampak berjalan mendekat, dan dengan segera mengacungkan pistol yang ada di tangannya kearah Ugetsu yang ada disana.Kau salah, Tsunayoshi akan membuat Vongola lebih kuatdan kau tidak akan bisa mengalahkan kami, Ugetsu tampak tersenyum dan menatap orang itu, yang sudah akan menarik pelatuk pistol itu, seperti ini? Aku akan menyusul Giotto-dono dan juga Alaude-dono?Matilah...maafkan aku, G...BANG!Suara tembakan tampak terdengar, namun Ugetsu sama sekali tidak merasakan sakit. Menoleh pada orang yang akan menembaknya itu, tumbang perlahan seolah ia yang terkena tembakan itu.Ugetsu! suara Knuckle tampak terdengar membuatnya menoleh. Menemukan G dan juga Knuckle yang berada disana, tampak menghampirinya sambil membunuh beberapa musuh yang mencoba menghalanginya, aku akan mengobati lukamu!Dan kau terluka seperti itu hanya karena musuh seperti mereka? G mencoba untuk terlihat tidak khawatir, namun pada akhirnya ia tidak bisa menghilangkan perasaan itu. Ugetsu hanya tertawa mendengar itu.Bukankah sudah kukatakan untuk tidak melibatkan anak-anak? Sepertinya, aku harus membuktikannya terlebih dahulu sebelum kau percaya....Bagaimana kau bisa kalah dari musuh seperti mereka bodoh...G tampak menghela nafas dan menatap musuh terakhir yang masih bangun di depannya. Sepertinya mereka hanya kalah jumlah, kemampuan mereka benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan musuh sebelumnya. Maa, aku melawan sebagian sendirian, tentu saja aku kewalahan Ugetsu tertawa dan menatap kearah G yang menghela nafas dan berbalik akan meninggalkan tempat itu.Kita harus memeriksa keadaan Tsuna dan juga yang lainnya... dan sepertinya batas tubuhnya sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Ia sangat lelah dan benar-benar bisa merasakan hasil dari ia yang tidak tidur dengan teratur.G! suara Ugetsu bergema tiba-tiba membuatnya menolehBANG!dan suara tembakan terdengar bersamaa dengan itu. Tidak, tidak ada rasa sakit yang ia rasakannamun hanya ada Ugetsu yang berdiri di belakangnya dan menatapnya dengan senyuman bodohnya yang biasa ia lihat....Ugetsu?Kau tidak apa-apa?Ah... syukurlah Ugetsu tertawa, namun G tahu ada sesuatu yang aneh dengan tawanya. Dan saat Ugetsu mendekapnya, ia semakin tahu apa yang aneh.Ooi Ugetsu, lepaskan aku!Otou-san! G mendengar suara Takeshi, namun saat melihat ekspresinya, entah kenapa itu membuatnya tersentak. Ia mencoba melepaskan pelukan itu, menatap kearah Ugetsu yang ada dihadapannya.UUgetsu? Ia bisa merasakan nafas pemuda itu yang memburu, dan saat mata hitam yang mencoba fokus padanya itu semakin tidak fokus dan terlihat menutup perlahan, ttunggu, apa?!...Dan sebelum ia memproses apapun yang terjadi, tubuh itu semakin berat terasa. Hingga akhirnya G harus menahan beban tubuh Ugetsu yang terjatuh begitu saja. Saat merasakan tangan yang menyentuh punggung Ugetsu tampak basah, ia melihatnya dan menemukan cairan merah yang membasahi tangannya.Darah?Disana! Knuckle tampak melihat salah satu anak buah musuh yang masih sadar dan tampak mencoba menembk G. Sementara Kyouya yang entah sejak kapan berada disana melayangkan tonfanya dan membuat anak buah itu tidak sadarkan diri.Ooi Ugetsu, bertahanlah!Aahahaha, ada apa dengan wajahmu itu G? Aku tidak apa-apa, Ugetsu mencoba untuk tertawa dan melihat G yang tampak menatapnya khawatir, aku tidak pernah menyangka kalau akan melihat wajahmu seperti itu... hanya karena keadaanku yang seperti ini.. apakah aku harus senang karena kau menangis karenaku?G bahkan tidak pernah menyadari kalau air mata yang bahkan tidak keluar saat Giotto dinyatakan tewas keluar begitu saja. Ia hanya tidak ingin kehilangan lagiterlebih orang dihadapannya saat ini.Diamlah, jangan berisik! Kau hanya perlu diam dan membiarkan kami menolongmu! G mencoba untuk menghentikan darah yang keluar dari dada Ugetsu. Pelurunya mengenai dadanya, aku harus segera menghentikan pendarahannya dan mengeluarkan peluru ini, Knuckle mencoba untuk menyalurkan sun flamenya sambil memeriksa keadaan Ugetsu yang kesadarannya semakin berkurang....G...JANGAN BERANI-BERANI MENINGGALKANKU JUGA BODOH!tenang saja, aku tidak akan apa-apa... aku tidak akan meninggalkanmu. Jadi Ugetsu tampak menggerakkan tangannya dan menyentuh pipi G yang ada dihadapannya. Menghapus air matanya, jangan memandangku seperti itu... hahaha...Memandangmu seperti apa bodoh, kalau kau tewas disini anakmu yang akan sedih! G tampak membiarkan tangan itu menyentuh pipinya, namun sesaat kemudian tangan itu seolah tidak memiliki tenaga sama sekali, dan akan terjatuh begitu saja.Ugetsu! Hei, bertahanlah!.Aku tidak menyangka ia masih bisa bertahan hidup, Knuckle tampak menghela nafas setelah keluar dari kamar milik sang Rain Guardian setelah menolongnya yang tertembak tadi. Beruntung sepertinya peluru tidak mengenai jantungnya, namun Ugetsu tidak sadarkan diri karena darah yang keluar cukup banyak.Dimana G? Knuckle tampak menoleh kehadapannya. Hanya ada Tsuna, Takeshi, Hayato, dan juga Lampo. Paman G kembali ke ruangannya dan bekerja lagi, Knuckle tampak menghela nafas mendengar perkataan dari Tsuna. Sepertinya G benar-benar tenggelam dalam pekerjaannya hingga ia sama sekali tidak memikirkan Ugetsu. Padahalsudah menjadi rahasia umum jika G dan juga Ugetsu memiliki perasaan satu sama lainnya.Paman Knuckle, Knuckle menoleh pada Tsuna yang tampak tersenyum, biarkan paman G, ia akan baik-baik saja...Knuckle mengerti, Tsuna memilki kekuatan yang sama seperti GiottoHyper Intuition sejak dulu saat ia masih kecil. Lagipula, ia juga mengerti kalau G akan baik-baik saja, dan pada akhirnya ia hanya bisa tersenyum dan mengangguk..Entah sudah berapa lama Ugetsu tidak sadarkan diri dan sama sekali tidak bangun. Semua orang cukup khawatir, namun Knuckle mengatakan kondisinya stabil dan semakin membaik. G masih sibuk dengan pekerjaannya dan semua kembali seperti semula.Dimata semua orang, sepertinya G sama sekali tidak perduli dengan Ugetsu. Namun hanya sedikit yang mengetahui apa yang dilakukan oleh G setiap malam di kamar Ugetsu. Menunggu sang Rain Guardian, dan beberapa kali menanyakan keadaan Ugetsu pada anggota lainnya.Aku lelah kau tahu, G, untuk kesekian kalinya berada di ruangan Ugetsu dan duduk disamping tempat tidur Ugetsu yang masih belum sadar dan bergerak, dasar bodohkau hanya membuatku semakin tidak bisa istirahat meskipun kau yang menyuruhku untuk istirahat....Bangunlah bodoh, aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan jika kau meninggalkanku juga G menghela nafas dan menyentuh tangan Ugetsu, ...jangan meninggalkanku seperti Giotto. Aku benar-benar akan hancur kalau kau sampai tewas karena melindungiku...Entah sudah berapa kali G menghela nafas, ia membawa tangan Ugetsu dan mengatupkannya dengan kedua tangannya dan membawanya mendekati bibirnya dan mengecupnya. Mendekatkan wajahnya, G menatap mata hitam milik Ugetsu sebelum berbisik dengan mulut tepat didepan bibir pemuda itu.Aku akan menunggumu kapanpun... jadi bangunlah...Dan sebuah kecupan tampak ia berikan pada sang Rain Guardian.....Mmmm... Ugetsu tampak membuka matanya perlahan, tampak menyipitkan matanya sebelum mengerjap karena cahaya yang menyinari tubuhnya. Menoleh kekiri dan kekanan seolah ia mencari seseorang, ia menemukan sang Sun Guardian yang baru saja masuk ke ruangan itu.Ah Ugetsu, kau sudah bangun?! Sudah 3 hari kau tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah! Knuckle benar-benar senang melihat sang Rain Guardian sadar. Namun yang bersangkutan tampak hanya diam dan mengangguk, menyentuh bibirnya sendiri.Apakah ada seseorang yang masuk sebelum kau Knuckle-dono?Tidak, ini masih pagianak-anak juga belum bangun. Ada apa?...Tidak, entah kenapa Ugetsu seolah merasakan malam tadi saat G menciumnya. Wajahnya sedikit memerah, namun tentu ia tidak tahu sama sekali apa yang dilakukan oleh G..Akhirnya dia tertidur juga ya? Ugetsu melihat G yang tertidur di mejanya dengan beberapa tumpukan kertas yang mengelilinginya. Menghela nafas, ia tampak menggendong bridal style pemuda bergelar Storm Guardian itu, aduh-aduhoke ide yang buruk untuk menggendong seseorang saat lukaku masih belum sembuh......mmm... Ugetsu tampak tersentak saat G bergumam, mengira kalau ia terbangun dari tidurnya. Kalau sampai seperti ituoke, ia pasti akan dirawat lagi karena lukanya terbuka dihajar oleh G dengan pistolnya.Tetapi saat ia hanya bergerak dan menggeliat, Ugetsu menghela nafas dan menatap wajah G yang ada di gendongannya....cepatlah bangun Ugetsu bodoh... igauan dari G tampak membuatnya tersentak. Wajahnya bersemu merah menatap sang Storm Guardian yang masih belum terbangun. Menaruh G di ranjang yang ada di ruangan itu, sebelum menatap wajah tidur dari G dengan wajah tersipu....Ini salahmu karena bersikap sangat manis seperti ini G-dono... Dan sebuah ciuman diberikannya pada pemuda itu.T B CEhehe, ga angst kan? Untuk chapter ini U02 fluffy dulu karena G ga mungkin ga sedih pas Giotto mati. Dan karena itulah Ugetsu ada~ ^o^Mulai chap depanmau cerita tentang Spade sama 1st Cavallone pasca meninggalnya Giotto sama Alaude atau mau skip kebagian Tsuna dengan beberapa flash back?Makasih buat yang sudah review~Profe Fest : Hehehe, karena memang saya lagi galaunya pas bikin chap dua. Makasih ya ^u^ untuk chap ini fluffy dulu~ dan lagi-lagi salah di kata yang sama ._. maaf Typonya.VandQ : Ga dulu, chap ini tentang U02 Fluffy2 (yang gagal) chap depan entah tentang Dae sama 1st Cavallone atau langsung ke Tsuna :/Urara S. H : Makasih ^^Kazue Ichimaru : Makasih ^^ ini untuk anda~ fluffy U02semoga memuaskan uwuNatsu Yuuki : sebenarnya... saya juga ga begitu yakin alasan saya pake Giotto sama Alaude C: tapi mungkin karena kalau mereka berdualebih ngena dan lebih bisa nyambungin ke Cavallone XD *kabur*Mizuki arisawa : Whoamakasih pas mampir mau ke ffic saya *bow* ^u^Yuuki Igarashi : Fon sama Reborn masih belum jadi Arcobaleno. Maunya sih ntar bakal diceritain gimana mereka bisa jadi Arcobaleno :DHikage Natsuhiko : Makasih ^^ SunakumaKYUMIN : KyoyaFonAlaude memang enak dibikin angst family XDD *ditonfa+borgol*Shizuka miyuki : Iya kasihan para seme yang kehilangan ukenya :) karena Alaude sama Giotto itu lebih enak dibikin jadi angst :D #plakRyuichi : Wakatta :DSakazuki123 : Woles mbak OAO makasih sudah baca, ini lanjutannya ^^Dan terima kasih juga untuk yang follow dan juga fave baik yang review ataupun yang tidak. Happy Reading~