Pangeran Kodok

8
Pangeran Kodok Brothers Grimm Pada jaman dahulu kala, ketika saat itu dengan mengharapkan sesuatu, hal itu dapat terwujud, ada seorang Raja yang mempunyai putri-putri yang sangat cantik jelita, dan putrinya yang termuda begitu cantiknya sehingga matahari sendiri yang melihat kecantikan putri termuda itu menjadi ragu-ragu untuk bersinar. Di dekat istana tersebut terletak hutan kayu yang gelap dan rimbun, dan di hutan tersebut, di bawah sebuah pohon tua yang mempunyai daun-daun berbentuk hati, terletak sebuah sumur; dan ketika cuaca panas, putri Raja yang termuda sering ke hutan tersebut untuk duduk di tepi sumur yang dingin, dan jika waktu terasa panjang dan membosankan, dia akan mengeluarkan bola yang terbuat dari emas, melemparkannya ke atas dan menangkapnya kembali, hal ini menjadi hiburan putri raja untuk melewatkan waktu. Suatu ketika, bola emas itu dimainkan dan dilempar-lemparkan keatas, bola emas itu tergelincir dari tangan putri Raja dan terjatuh di tanah dekat sumur lalu terguling masuk ke dalam sumur tersebut. Mata putri raja hanya bisa memandangi bola tersebut meluncur kedalam sumur yang dalam, begitu dalamnya hingga dasar sumur tidak kelihatan lagi. Putri raja tersebut mulai menangis, dan terus menangis seolah- olah tidak ada hyang bisa menghiburnya lagi. Di tengah-tengah tangisannya dia mendengarkan satu suara yang berkata kepadanya, "Apa yang membuat kamu begitu sedih, sang Putri? air matamu dapat melelehkan hati yang terbuat dari batu." Dan ketika putri raja tersebut melihat darimana sumber suara tersebut berasal, tidak ada seseorangpun yang kelihatan, hanya seekor kodok yang menjulurkan kepala besarnya yang jelek keluar dari air. "Oh, kamukah yang berbicara?" kata sang putri; "Saya menangis karena bola emas saya tergelincir dan jatuh kedalam sumur." "Jangan kuatir, jangan menangis," jawab sang kodok, "Saya bisa menolong kamu; tetapi apa yang bisa kamu berikan kepada saya apabila saya dapat mengambil bola emas tersebut?"

description

nnn

Transcript of Pangeran Kodok

Page 1: Pangeran Kodok

Pangeran Kodok

Brothers Grimm

Pada jaman dahulu kala, ketika saat itu dengan mengharapkan sesuatu, hal itu dapat terwujud, ada seorang Raja yang mempunyai putri-putri yang sangat cantik jelita, dan putrinya yang termuda begitu cantiknya sehingga matahari sendiri yang melihat kecantikan putri termuda itu menjadi ragu-ragu untuk bersinar. Di dekat istana tersebut terletak hutan kayu yang gelap dan rimbun, dan di hutan tersebut, di bawah sebuah pohon tua yang mempunyai daun-daun berbentuk hati, terletak sebuah sumur; dan ketika cuaca panas, putri Raja yang termuda sering ke hutan tersebut untuk duduk di tepi sumur yang dingin, dan jika waktu terasa panjang dan membosankan, dia akan mengeluarkan bola yang terbuat dari emas, melemparkannya ke atas dan menangkapnya kembali, hal ini menjadi hiburan putri raja untuk melewatkan waktu.

Suatu ketika, bola emas itu dimainkan dan dilempar-lemparkan keatas, bola emas itu tergelincir dari tangan putri Raja dan terjatuh di tanah dekat sumur lalu terguling masuk ke dalam sumur tersebut. Mata putri raja hanya bisa memandangi bola tersebut meluncur kedalam sumur yang dalam, begitu dalamnya hingga dasar sumur tidak kelihatan lagi. Putri raja tersebut mulai menangis, dan terus menangis seolah-olah tidak ada hyang bisa menghiburnya lagi. Di tengah-tengah tangisannya dia mendengarkan satu suara yang berkata kepadanya,

"Apa yang membuat kamu begitu sedih, sang Putri? air matamu dapat melelehkan hati yang terbuat dari batu."

Dan ketika putri raja tersebut melihat darimana sumber suara tersebut berasal, tidak ada seseorangpun yang kelihatan, hanya seekor kodok yang menjulurkan kepala besarnya yang jelek keluar dari air.

"Oh, kamukah yang berbicara?" kata sang putri; "Saya menangis karena bola emas saya tergelincir dan jatuh kedalam sumur."

"Jangan kuatir, jangan menangis," jawab sang kodok, "Saya bisa menolong kamu; tetapi apa yang bisa kamu berikan kepada saya apabila saya dapat mengambil bola emas tersebut?"

"Apapun yang kamu inginkan," katanya; "pakaian, mutiara dan perhiasan manapun yang kamu mau, ataupun mahkota emas yang saya pakai ini."

"Pakaian, mutiara, perhiasan dan mahkota emas mu bukanlah untuk saya," jawab sang kodok; "Bila saja kamu menyukaiku, dan menganggap saya sebagai teman bermain, dan membiarkan saya duduk di mejamu, dan makan dari piringmu, dan minum dari gelasmu, dan tidur di ranjangmu, - jika kamu berjanji akan melakukan semua ini, saya akan menyelam ke bawah sumur dan mengambilkan bola emas tersebut untuk kamu."

"Ya tentu," jawab sang putri raja; "Saya berjanji akan melakukan semua yang kamu minta jika kamu mau mengambilkan bola emas ku."

Tetapi putri raja tersebut berpikir, "Omong kosong apa yang dikatakan oleh kodok ini! seolah-olah sang kodok ini bisa melakukan apa yang dimintanya selain berkoak-koak dengan kodok lain, bagaimana dia bisa menjadi pendamping seseorang."

Page 2: Pangeran Kodok

Tetapi kodok tersebut, begitu mendengar sang putri mengucapkan janjinya, menarik kepalanya masuk kembali ke dalam ari dan mulai menyelam turu, setelah beberapa saat dia kembali kepermukaan dengan bola emas pada mulutnya dan melemparkannya ke atas rumput.

Putri raja menjadi sangat senang melihat mainannya kembali, dan dia mengambilnya dengan cepat dan lari menjauh.

"Berhenti, berhenti!" teriak sang kodok; "bawalah aku pergi juga, saya tidak dapat lari secepat kamu!"

Tetapi hal itu tidak berguna karena sang putri itu tidak mau mendengarkannya dan mempercepat larinya pulang ke rumah, dan dengan cepat melupakan kejadian dengan sang kodok, yang masuk kembali ke dalam sumur.

Hari berikutnya, ketika putri Raja sedang duduk di meja makan dan makan bersama Raja dan menteri-menterinya di piring emasnya, terdengar suara sesuatu yang meloncat-loncat di tangga, dan kemudian terdengar suara ketukan di pintu dan sebuah suara yang berkata "Putri raja yang termuda, biarkanlah saya masuk!"

Putri Raja yang termuda itu kemudian berjalan ke pintu dan membuka pintu tersebut, ketika dia melihat seekor kodok yang duduk di luar, dia menutup pintu tersebut kembali dengan cepat dan tergesa-gesa duduk kembali di kursinya dengan perasaan gelisah. Raja yang menyadari perubahan tersebut berkata,

"Anakku, apa yang kamu takutkan? apakah ada raksasa berdiri di luar pintu dan siap untuk membawa kamu pergi?"

"Oh.. tidak," jawabnya; "tidak ada raksasa, hanya kodok jelek."

"Dan apa yang kodok itu minta?" tanya sang Raja.

"Oh papa," jawabnya, "ketika saya sedang duduk di sumur kemarin dan bermain dengan bola emas, bola tersebut tergelincir jatuh ke dalam sumur, dan ketika saya menangis karena kehilangan bola emas itu, seekor kodok datang dan berjanji untuk mengambilkan bola tersebut dengan syarat bahwa saya akan membiarkannya menemaniku, tetapi saya berpikir bahwa dia tidak mungkin meninggalkan air dan mendatangiku; sekarang dia berada di luar pintu, dan ingin datang kepadaku."

Dan kemudian mereka semua mendengar kembali ketukan kedua di pintu dan berkata,

"Putri Raja yang termuda, bukalah pintu untuk saya!, Apa yang pernah kamu janjikan kepadaku? Putri Raja yang termuda, bukalah pintu untukku!"

"Apa yang pernah kamu janjikan harus kamu penuhi," kata sang Raja; "sekarang biarkanlah dia masuk."

Ketika dia membuka pintu, kodok tersebut melompat masuk, mengikutinya terus hingga putri tersebut duduk kembali di kursinya. Kemudian dia berhenti dan memohon, "Angkatlah saya supaya saya bisa duduk denganmu."

Page 3: Pangeran Kodok

Tetapi putri Raja tidak memperdulikan kodok tersebut sampai sang Raja memerintahkannya kembali. Ketika sang kodok sudah duduk di kursi, dia meminta agar dia dinaikkan di atas meja, dan disana dia berkata lagi,

"Sekarang bisakah kamu menarik piring makanmu lebih dekat, agar kita bisa makan bersama."

Dan putri Raja tersebut melakukan apa yang diminta oleh sang kodok, tetapi semua dapat melihat bahwa putri tersebut hanya terpaksa melakukannya.

"Saya merasa cukup sekarang," kata sang kodok pada akhirnya, "dan saya merasa sangat lelah, kamu harus membawa saya ke kamarmu, saya akan tidur di ranjangmu."

Kemudian putri Raja tersebut mulai menangis membayangkan kodok yang dingin tersebut tidur di tempat tidurnya yang bersih. Sekarang sang Raja dengan marah berkata kepada putrinya,

"Kamu adalah putri Raja dan apa yang kamu janjikan harus kamu penuhi."

Sekarang putri Raja mengangkat kodok tersebut dengan tangannya, membawanya ke kamarnya di lantai atas dan menaruhnya di sudut kamar, dan ketika sang putri mulai berbaring untuk tidur, kodok tersebut datang dan berkata, "Saya sekarang lelah dan ingin tidur seperti kamu, angkatlah saya keatas ranjangmu, atau saya akan melaporkannya kepada ayahmu."

Putri raja tersebut menjadi sangat marah, mengangkat kodok tersebut keatas dan melemparkannya ke dinding sambil menangis,

"Diamlah kamu kodok jelek!"

Tetapi ketika kodok tersebut jatuh ke lantai, dia berubah dari kodok menjadi seseorang pangeran yang sangat tampan. Saat itu juga pangeran tersebut menceritakan semua kejadian yang dialami, bagaimana seorang penyihir telah membuat kutukan kepada pangeran tersebut, dan tidak ada yang bisa melepaskan kutukan tersebut kecuali sang putri yang telah di takdirkan untuk bersama-sama memerintah di kerajaannya.

Dengan persetujuan Raja, mereka berdua dinikahkan dan saat itu datanglah sebuah kereta kencana yang ditarik oleh delapan ekor kuda dan diiringi oleh Henry pelayan setia sang Pangeran untuk membawa sang Putri dan sang Pangeran ke kerajaannya sendiri. Ketika kereta tersebut mulai berjalan membawa keduanya, sang Pangeran mendengarkan suara seperti ada yang patah di belakang kereta. Saat itu sang Pangeran langsung berkata kepada Henry pelayan setia, "Henry, roda kereta mungkin patah!", tetapi Henry menjawab, "Roda kereta tidak patah, hanya ikatan rantai yang mengikat hatiku yang patah, akhirnya saya bisa terbebas dari ikatan ini".

Ternyata Henry pelayan setia telah mengikat hatinya dengan rantai saat sang Pangeran dikutuk menjadi kodok agar dapat ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh sang Pangeran, dan sekarang rantai tersebut telah terputus karena hatinya sangat berbahagia melihat sang Pangeran terbebas dari kutukan.

Page 4: Pangeran Kodok

Frog Prince

Brothers Grimm

In the days of yore, when the time to expect something, it can be realized, there was a King who has daughters who are very beautiful, and the youngest daughter so beautiful that the sun itself sees beauty youngest daughter became hesitant to shine. Near the palace lies the dark woods and lush, and in the forest, beneath an old tree that has heart-shaped leaves, is a well, and when the weather is hot, the youngest daughter of King often to the woods to sit on cold edge of the pit, and if the time were long and tedious, he will issue a ball made of gold, threw it up and catch it again, this has become entertainment princess to pass the time.

One time, the gold ball was played and thrown thrown upwards, the ball slipped from his hand the golden king's daughter and fell on the ground near the well and then tumbled into the well. Eyes of the king's daughter could watch the ball just slid into a deep well, until the bottom of the well so it does not look anymore. The king's daughter began to cry, and cried as if nothing could cheer again hyang. In the midst of his cries he heard a voice saying to him,

"What makes you so sad, the Princess? Your tears can melt hearts of stone."

And when the princess saw a sound source from which it originates, no seseorangpun visible, just a frog the size of the ugly stick his head out of the water.

"Oh, it you who spoke?" princess said: "I'm crying because my golden ball slipped and fell into the well."

"Do not worry, do not cry," answered the frog, "I can help you, but what can you give me if I could take the gold ball?"

"Whatever you want," he said; "dress, pearls and jewelry wherever you want, or gold crown that I wear this."

"Clothes, pearls, jewelry and gold crown you are not for me," answered the frog; "If only you liked me, and regard me as a playmate, and let me sit at your desk, and eat from your plate and drink from your glass, and sleep in your bed, - if you promise to do all this, I'll dive down the well and fetch the golden ball for you. "

"Yes of course," replied the princess; "I promise to do everything you ask for if you want to get my golden ball."

But the princess was thinking, "What nonsense to say this frog! As if the frog is able to do what he asked but berkoak-koak with other frogs, how can she be a companion someone."

But the frog is, when he heard the princess say she promised, pulling his head back into the placenta and begin to dive turu, after a while he re-surfaced with a gold ball in his mouth and threw it into the grass.

Daughter of the king became very pleased to see his toys back, and he picked it up quickly and ran away.

Page 5: Pangeran Kodok

"Stop, stop!" cried the frog; "take me away, I can not run as fast as you!"

But it was not useful because the princess did not want to listen to and accelerate the flight home, and quickly forget the incident with the frog, which go back into the well.

The next day, when the daughter of the King was sitting at the dinner table and eat with the king and his ministers in his golden plate, the sound of something jumping up and down the stairs, and then there was a knock at the door and a voice saying "the king's youngest daughter , then let me go! "

King's youngest daughter was then walked to the door and opened the door, when he saw a frog sitting outside, he closed the door again quickly and hastily sat back in his chair uneasily. King is aware of the change said,

"Son, what are you afraid of? Is there a giant standing outside the door and ready to take you away?"

"Oh .. no," she answered; "there is no giant, only the ugly frog."

"And what did the frog ask?" asked the King.

"Oh daddy," she replied, "when I was sitting in the well yesterday and played with the gold ball, the ball slipped down into the well, and when I was crying because it lost the gold ball, a frog came and promised to get him the ball with the terms that I would let him accompany me, but I think that he may not leave the water and came to me: now he was out the door, and wanted to come to me. "

And then they all heard a second knock at the door again and said,

"King's youngest daughter, open the door for me!, What ever you promised me? The youngest princess, open the door for me!"

"What have you promised you shall meet," said the King; "now let him go."

When she opened the door, the frog jumped in, followed continued until the daughter was sitting back in his chair. Then he stopped and begged, "Lift me so I can sit down with you."

But the daughter of the King did not care for frogs until the King ordered him back. When the frog was sitting in a chair, he requested that he be raised above the table, and there he said again,

"Now can you draw closer to your food dish, so that we can eat together."

And daughter of the King is doing what is asked by the frog, but all can see that the princess was only forced to do so.

"I feel pretty now," said the frog in the end, "and I feel very tired, you should take me to your room, I'll sleep in your bed."

Then the king's daughter began to cry to imagine the cold frog is sleeping in his bed clean. Now the King angrily said to his daughter,

"You are the daughter of the King and what you promise you must fulfill."

Page 6: Pangeran Kodok

Now the daughter of the King lifted the frog with his hands, took her to his room upstairs and put it in the corner, and when the princess started to lie down to sleep, the frog came and said, "I am now tired and wanted to sleep like you, lift me onto bed , or I will report it to your father. "

Daughter of the king became very angry, picked up the frog up and threw it into the wall, crying,

"Shut up you ugly toad!"

But when the frog fell to the floor, he turned from a frog into a person who is very handsome prince. It was also the prince told all the events they experience, how a magician made a curse to the prince, and no one can remove the curse except the princess who has been in destined to jointly rule in his kingdom.

With the consent of the King, they were both married and then came a carriage drawn by eight horses and accompanied by the Prince Henry's loyal servant to bring the Princess and the Prince to his own kingdom. When the train started carrying them, the prince was listening to the sound as if something broke in the rear of the train. It was immediately said to the Prince Henry's faithful servant, "Henry, the wheels may be broken!", But Henry replied, "wagon wheel is not broken, only the chains that bind my heart broken, I finally could get rid of this bond."

Apparently Henry's faithful servant has bound him with chains while the Prince was cursed into a frog to be able to feel the suffering experienced by the Prince, and now the chain has been broken because his heart is very happy to see the prince was freed from the curse.