Panel

3
SMKN 6 SURAKARTA Lokasi SMKN 6 Surakarta terletak tepat di pinggir Jalan Adisucipto no.38, tepatnya di sebelah Utara perempatan bundaran Manahan dan berseberangan dengan POM Bensin Manahan. SMKN 6 Surakarta merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Surakarta. Bangunan SMKN 6 ini didominasi unsur kolonial dengan plafon yang tinggi serta daun jendela krepyaknya yang khas, yang dipadukan unsur lokal Jawa melalui bentukan atapnya. Bangunan Denah Tabel Pengamatan 1 2 Titik Pengamatan 3 1 2 3 Retno Ningsih I0212066 Yumna Kamilia Yasmin I0212086

description

panel arstropis

Transcript of Panel

  • SMKN 6 SURAKARTA Lokasi

    SMKN 6 Surakarta terletak tepat di pinggir Jalan Adisucipto no.38, tepatnya di sebelah Utara perempatan bundaran Manahan dan berseberangan dengan POM Bensin Manahan.

    SMKN 6 Surakarta merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Surakarta. Bangunan SMKN 6 ini didominasi unsur kolonial dengan plafon yang tinggi serta daun jendela krepyaknya yang khas, yang dipadukan unsur lokal Jawa melalui bentukan atapnya.

    Bangunan

    Denah

    Tabel Pengamatan

    1

    2

    Titik Pengamatan

    3

    1

    2

    3

    Retno Ningsih I0212066 Yumna Kamilia Yasmin I0212086

  • Analisa

    Memiliki temperatur tertinggi dan kelembaban terendah dibanding

    objek yang lain. Hal ini dikarenakan orientasi bangunan yang

    menghadap ke Timur. Sehingga antara pukul 9-10 pagi, cahaya

    matahari sangat berpengaruh terhadap udara yang panas tersebut.

    Pada selasar ini pergerakan angin pun rendah dikarenakan arah

    angin yang bergerak dari Utara-Selatan, sementara pada bagian

    Utara dan Selatan selasar tersebut tertutup oleh bangunan.

    Selasar

    Mushala (Jauh dari Bukaan)

    Titik objek ini memiliki kelembaban

    tertinggi. Namun memiliki kecepatan

    angin, temperatur, serta cahaya

    matahari terendah dibanding objek

    lain. Hal ini dikarenakan titik objek yang

    jauh dari bukaan, serta cahaya matahari

    terhalang oleh bangunan yang berada

    di depannya

    Mushala (Dekat dari Bukaan)

    Titik objek ini memiliki kecepatan

    angin dan intensitas cahaya matahari

    tertinggi dibanding objek yang lain. Hal

    ini dikarenakan objek yang berada di

    lantai dua, sehingga cahaya matahari

    dan angin dapat masuk dengan

    leluasa.

    Komponen Iklim Tropis

    Berfungsi untuk pencahayaan dan

    penghawaan alami pada ruangan.

    Namun, dalam hal ini jendela

    merupakan jendela mati, sehingga

    dirasa kurang optimal untuk

    penghawaan alami.

    Berfungsi untuk secondary skin pada

    ruangan, untuk meminimalisir intensitas

    cahay amatahari yang tinggi yang masuk

    ke dalam ruangan. Dalam hal ini,

    penggunaan dianggap sudah optimal.

    Pintu dan Jendela

    Roster

    Terdapat jendela pada setiap ruang

    kelas, yang juga berfungsi sebagai

    pencahayaan dan penghawaan

    alami pada ruangan.

    Jendela pada ruang kelas

    Terdapat tritisan pada

    setiap fasad ruangan,

    berfungsi untuk mencegah

    air hujan dan cahyaa

    matahari yang berlebih ke

    dalam ruangan.

    Tritisan

  • KESIMPULAN Berikut adalah kesimpulan hasil pengukuran komponen iklim tropis:

    a. Temperatur

    Selasar Barat lantai 1 > bagian mushala dekat bukaan > bagian mushala jauh dari bukaan

    b. Kecepatan Angin

    Bagian mushala dekat bukaan > selasar Barat lantai 1 > bagian mushala jauh dari bukaan

    c. Kelembaban

    Bagian mushala jauh dari bukaan > bagian mushala dekat bukaan > selasar Barat lantai 1

    d. Intensitas Cahaya

    Bagian mushala dekat bukaan > selasar Barat lantai 1 > bagian mushala jauh dari bukaan.

    SMKN 6 Surakarta telah dilengkapi komponen bangunan yang tanggap terhadap iklim tropis, antara lain sebagai berikut:

    a. Plafon yang tinggi untuk meminimalisir panas di iklim tropis

    b. Banyaknya penempatan jendela di tiap ruangan, terutama ruang kelas sebagai akses masuknya cahaya

    matahari

    c. Banyaknya pengadaan roster sebagai akses masuk cahaya matahari, sekaligus sebagai akses sirkulasi udara

    d. Penggunaan tanah liat sebagai material atap sehingga mampu mereduksi panas ke dalam ruang

    e. Pengadaan teritisan sepanjang fasad lantai teratas serta tepat di atas tiap bukaan untuk mencegah air hujan masuk

    ke dalam ruang

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa SMKN 6 Surakarta termasuk ke dalam satu contoh konkrit dari bangunan arsitektur tropis karena telah

    menerapkan prinsip-prinsip arsitektur tropis pada bangunannya.