Panduan Workshop Item Development

9
Panduan Penulisan Soal Workshop Item Development dan Item Review Uji Kompetensi OSCE Pembuatan soal Uji Kompetensi OSCE dilakukan dalam workshop yang mengundang penulis soal dari berbagai institusi di Indonesia. Pada workshop ini, penulis soal diminta untuk menyusun 3 naskah soal sesuai dengan kepakaran masing-masing. Ketiga soal tersebut memiliki kriteria: Keluhan serupa Penulis soal dapat melihat pada daftar keluhan dalam SKDI 2012. Kompetensi yang diujikan sama dengan bobot yang sama Ketiga naskah soal harus mengujikan komposisi kompetensi yang sama dari delapan aspek kompetensi yang diujikan. Pemberian bobot pada rubrik penilaian harus identik sesuai kompetensi yang diujikan pada tiga naskah soal. Panduan penulisan template soal adalah sebagai berikut 1. Nomor Station Tidak perlu diisi 2. Judul Station Diisi: [Kategori Sistem Tubuh] – [Nama Penyakit] Contoh: Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier dan Pankreas – Ulkus Duodenum 3. Alokasi Waktu Diisi: 15 menit Durasi waktu untuk satu station soal adalah 15 menit, terdiri dari 1 menit untuk membaca soal pintu dan 14 menit waktu efektif untuk mengerjakan tugas. 4. Tingkat Kemampuan Kasus yang Diujikan Diisi: Tingkat Kemampuan SKDI: [3A/3B/4A] dan definisi dari tingkat kemampuan tersebut. Untuk 3A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat. Untuk 3B: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus gawat darurat. 1

description

Panduan penulisan soal OSCE untuk kedokteran

Transcript of Panduan Workshop Item Development

Page 1: Panduan Workshop Item Development

Panduan Penulisan SoalWorkshop Item Development dan Item Review

Uji Kompetensi OSCE

Pembuatan soal Uji Kompetensi OSCE dilakukan dalam workshop yang mengundang penulis soal dari berbagai institusi di Indonesia. Pada workshop ini, penulis soal diminta untuk menyusun 3 naskah soal sesuai dengan kepakaran masing-masing. Ketiga soal tersebut memiliki kriteria:

Keluhan serupaPenulis soal dapat melihat pada daftar keluhan dalam SKDI 2012.

Kompetensi yang diujikan sama dengan bobot yang samaKetiga naskah soal harus mengujikan komposisi kompetensi yang sama dari delapan aspek kompetensi yang diujikan. Pemberian bobot pada rubrik penilaian harus identik sesuai kompetensi yang diujikan pada tiga naskah soal.

Panduan penulisan template soal adalah sebagai berikut1. Nomor Station

Tidak perlu diisi

2. Judul StationDiisi: [Kategori Sistem Tubuh] – [Nama Penyakit]

Contoh: Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier dan Pankreas – Ulkus Duodenum

3. Alokasi WaktuDiisi: 15 menitDurasi waktu untuk satu station soal adalah 15 menit, terdiri dari 1 menit untuk membaca soal pintu dan 14 menit waktu efektif untuk mengerjakan tugas.

4. Tingkat Kemampuan Kasus yang DiujikanDiisi: Tingkat Kemampuan SKDI: [3A/3B/4A] dan definisi dari tingkat kemampuan tersebut.Untuk 3A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat.Untuk 3B: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus gawat darurat.Untuk 4A: Mampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas.

Contoh:Tingkat Kompetensi SKDI: 3AMampu mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, merujuk kasus bukan gawat darurat.

5. Kompetensi Diujikan

1

Page 2: Panduan Workshop Item Development

Tebalkan aspek kompetensi yang dinilai untuk kasus yang diujikan tersebut (terdapat 8 aspek kompetensi):

1) Anamnesis2) Pemeriksaan fisik/psikiatri3) Interpretasi data/kemampuan prosedural pemeriksaan penunjang4) Penegakan diagnosis dan diagnosis banding5) Tatalaksana nonfarmakoterapi6) Tatalaksana farmakoterapi7) Komunikasi dan edukasi pasien8) Perilaku professional

Mohon penulis soal memperhatikan:a. Waktu efektif yang tersedia (14 menit)b. Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2012 (Daftar Keterampilan dan

Daftar Penyakit).c. Aspek nomor 8 yaitu perilaku profesional WAJIB diujikan.

6. Kategori Sistem tubuhTebalkan kategori sistem tubuh yang sesuai dengan kasus.

1) Sistem Saraf2) Psikiatri3) Sistem Indra4) Sistem Respirasi5) Sistem Kardiovaskular6) Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas7) Sistem Ginjal dan Saluran Kemih8) Sistem Reproduksi9) Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi10) Sistem Hematologi dan Imunologi11) Sistem Muskuloskeletal12) Sistem Integumen

7. Instruksi Peserta UjianInstruksi peserta ujian seyogyanya dibuat secara ringkas dan padat, namun tidak mengerucut pada diagnosis/diagnosis banding yang pasti. Instruksi peserta ujian terdiri dari:

a. Skenario klinikTuliskan skenario kasus yang diujikan, minimal terdiri dari: Jenis kelamin, dengan istilah:- Laki-laki- Perempuan- Anak/bayi ditambahkan keterangan di depan jenis kelamin

(contoh: seorang bayi laki-laki) Usia

Tempat tugas, dapat berupa:- Unit gawat darurat RS- Klinik umum RS- Unit gawat darurat puskesmas

2

Page 3: Panduan Workshop Item Development

- Klinik umum puskesmas- Praktik dokter umum- Rumah pasien- Luar ruang (contoh: lapangan/jalan raya/pantai)

Keluhan utama (tidak menggambarkan spesifik kasus tertentu)

Contoh:Seorang perempuan usia 52 tahun, datang ke praktik umum mengeluhkan nyeri perut.

Untuk kasus/station dengan titik berat pada keterampilan prosedural, dapat mencantumkan hasil anamnesis/pemeriksaan yang relevan pada kasus tersebut (khususnya pada station yang tidak menilai kemampuan peserta ujian dalam anamnesis atau pemeriksaan fisik).

b. Tugas pesertaTuliskan tugas peserta dengan kalimat perintah yang singkat dan jelas. Bila dianggap perlu, tugas yang tidak perlu dilakukan oleh peserta dapat dicantumkan pula. Jika peserta diminta untuk menyampaikan sesuatu (misal: usulan pemeriksaan, diagnosis, dan edukasi) harus ditulis dengan jelas kepada siapa hal tersebut disampaikan.

Berikut adalah panduan umum pertanyaan sesuai aspek kompetensi yang diuji: Lakukan anamnesis pada pasien! Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien/manekin! Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan lakukan interpretasi atas

data yang didapatkan! Tegakkan diagnosis dan dua (2) diagnosis banding! Berikan tatalaksana farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada

penguji/jelaskan pada pasien! Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan! Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien terkait

penyakit/tatalaksana/prognosisnya!

8. Instruksi pengujiInstruksi penguji terdiri dari INSTRUKSI UMUM serta INSTRUKSI KHUSUS mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan penguji selama bertugas di dalam station soal. Selanjutnya tugas untuk penguji dituliskan dengan jelas, termasuk hal-hal yang wajib maupun tidak boleh dilakukan penguji. Selain itu terdapat pedoman penilaian untuk station tersebut sehingga membantu penguji memahami tujuan station serta memiliki penilaian yang sama. Jika ada pertanyaan yang perlu diujikan maka dicantumkan beserta jawaban dan modalitas nilainya.

Instruksi Umum: tidak perlu diubah (sesuai template).Instruksi Khusus:

3

Page 4: Panduan Workshop Item Development

Berikan informasi sesuai dengan kompetensi yang dinilai:a. Hasil pemeriksaan fisik

Hasil pemeriksaan fisik harus dituliskan dengan detail dan lengkap, sesuai dengan pemeriksaan fisik yang diminta.

Tanda-tanda vital: Tekanan darah (TD mmHg), Laju Nadi (N/menit), Laju Pernapasan (R/menit), dan suhu (t oC) HARUS dicantumkan apapun kasus yang diujikan.

Hasil normal tetap perlu dituliskan dengan rinci hasilnya (misal: Tekanan Darah 120/80 mmHg, dst.). Hal ini akan membantu penguji saat melaksanakan tugasnya.

Jika perlu, foto prosedur atau hasil pemeriksaan fisik dapat disertakan. Prosedur pemeriksaan fisik yang spesifik (misal: posisi duduk, teknik memegang alat, dsb.)

b. Hasil pemeriksaan penunjang Hasil pemeriksaan penunjang dan interpretasinya harus dituliskan

dengan lengkap. Foto hasil pemeriksaan penunjang harus disertakan jika memang

diperlukanc. Diagnosis dan atau diagnosis banding

Penulis harus menuliskan dengan jelas diagnosis dan minimal 2 (dua) diagnosis banding yang sesuai. Diagnosis dan diagnosis bandung yang tertulis harus sesuai dengan rubrik yang akan dibuat.

d. Tatalaksana Nonfarmakoterapi Tatalaksana nonfarmakoterapi mencakup tindakan yang dilakukan dalam manajemen kasus. Jika tindakan berupa prosedur, mohon dapat menuliskan detail langkah-langkah prosedur. Tambahkan gambar/ foto jika diperlukan. Hal ini akan membantu penguji, mengingat tidak semua penguji memiliki referensi/ pengalaman yang sama.

e. Tatalaksana Farmakoterapi Tatalaksana farmakoterapi mencantumkan dengan jelas nama obat (generik), sediaan, dosis, dan cara pemberian.Jika terdapat pilihan obat lini kedua atau ketiga mohon untuk menuliskan juga, karena terdapat kemungkinan peserta akan memilih obat tersebut.

f. Komunikasi dan Edukasi Pasien Tatalaksana pasien dalam bentuk edukasi yang spesifik dapat dituliskan pada bagian ini.

9. Instruksi Pasien StandarInformasi yang terdapat dalam instruksi pasien standar terdiri dari:

a. IdentitasNama, umur, jenis kelamin, pekerjaan dituliskan untuk setiap pasien standar. Jika memerlukan lebih dari satu pasien standar, maka identitasnya juga harus dituliskan. Dalam menentukan identitas pasien standar, sesuaikan dengan kasus. Jika tidak spesifik, cukup ditulis sesuai dengan pasien standar, agar tidak menyulitkan saat berlatih.

b. Keluhan utama

4

Page 5: Panduan Workshop Item Development

Tuliskan keluhan utama dengan menggunakan bahasa awam, sesuai dengan skenario klinik.

c. Riwayat penyakit sekarangTuliskan riwayat penyakit sekarang dengan urutan waktu. RPS memuat detail seperti lokasi, durasi, frekuensi, keluhan penyerta, hal yang meringankan atau memperberat keluhan, dan sebagainya.

d. Riwayat penyakit dahuluTuliskan riwayat penyakit dahulu dan pengobatannya.

e. Riwayat penyakit keluargaTuliskan riwayat penyakit keluarga yang relevan

f. Riwayat lingkungan dan sosialTuliskan hal yang berkaitan dengan lingkungan dan sosial yang relevan dengan kasus.

g. Riwayat tumbuh kembangKhusus untuk kasus anak, penulis harus menuliskan riwayat tumbuh kembang, riwayat kehamilan dan persalinan ibu, serta riwayat imunisasi.

h. Peran yang harus dilakukanPenulis harus mencantumkan apa yang harus diperankan PS selama berinteraksi dengan peserta ujian. Hal ini mencakup

Penampilan: apakah ada penampilan/ pakaian khusus yang harus dikenakan oleh pasien

Bahasa tubuh: ekspresi wajah, cara duduk/ berjalan, ekspresi khusus terkait keluhan (misal: menahan sakit, cemas, sesak napas, batuk, dan lain-lain). Hal ini termasuk kapan harus ditampilkan, apakah selama berinteraksi atau hanya saat tertentu saja.

Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh peserta: bagaimana pemeriksaan akan dilakukan (tidak perlu menyebut nama pemeriksaan, cukup proses saja) dan bagaimana merespon pemeriksaan tersebut.

Pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan peserta ujian dan jawabannya.Tuliskan juga bagaimana PS harus merespon pertanyaan yang informasinya tidak ada dalam skenario PS.

10. Tata Letak StationTerdiri dari:Model 1 (ruang klinik umum)Model 2 (ruang unit gawat darurat sederhana)Model 3 (ruang tindakan dengan kebutuhan troli steril/tindakan bedah)

11. Kebutuhan LaboranApabila untuk kasus ini diperlukan laboran, mohon dituliskan Ada/Tidak ada. Bila ADA, mohon jelaskan dengan singkat tugas/fungsi laboran dalam station tersebut yang diperlukan/diperbolehkan.

5

Page 6: Panduan Workshop Item Development

Contoh:Ada, laboran bertugas merapikan set alat steril dan mengambilkan bahan habis pakai. Tidak untuk menjadi asisten tindakan.

12. Kebutuhan ManekinPilihlah manekin yang diperlukan dari daftar manekin yang ada (ada 18 jenis manekin yang dapat dipilih).

13. Kebutuhan Set AlatPilihlah set alat/set BHP yang diperlukan dari daftar peralatan yang ada. Bila tidak ada dalam daftar/tidak lengkap, tuliskan dengan detail jenis alat yang dibutuhkan dan jumlahnya.

14. PenulisTulislah dengan lengkap a. Nama dan gelar penulis soalb. Bagian/departemen dan institusi asal penulis.

15.ReferensiTuliskan referensi yang digunakan saat membuat soal.

Rubrik PenilaianSetelah template soal, penulis soal membuat rubrik penilaian. Berikut adalah penjelasan dan panduan penulisan rubrik penilaian.1. Kemampuan anamnesis

Aspek ini menilai kemampuan peserta ujian memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya. Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat. Memberikan respon yang sesuai terhadap isyarat pasien baik yang verbal maupun non verbal.

Tuliskan dengan jelas hal-hal yang utama dan relevan ditanyakan selama anamnesis. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

2. Kemampuan pemeriksaan fisikKemampuan peserta ujian melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang logis, sistematik/ runut dan efisien. Peserta juga harus tanggap terhadap kenyamanan pasien dan memberikan penjelasan ke pasien. Peserta harus mencuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan fisik.

Tuliskan dengan jelas pemeriksaan fisik utama dan relevan yang harus dilakukan peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

3. Melakukan tes/ prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau diagnosisKemampuan peserta ujian untuk melakukan suatu tes/ prosedur klinik dengan benar dan menyampaikan prosedur atau hasilnya ATAU menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan benar dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat.

6

Page 7: Panduan Workshop Item Development

Tuliskan dengan jelas pemeriksaan penunjang yang harus diusulkan dan atau diinterpretasikan oleh peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

4. Penegakan diagnosis/ diagnosis bandingKemampuan peserta ujian menetapkan diagnosis/ diagnosis banding yang tepat, sesuai dengan masalah klinik pasien.

Tuliskan dengan jelas diagnosis banding dan atau diagnosis yang harus ditentukan oleh peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

5. Tatalaksana nonfarmakoterapi (tindakan)Kemampuan peserta ujian melakukan tindakan yang sesuai masalah klinik pasien dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan.

Tuliskan dengan jelas tindakan yang harus dilakukan oleh peserta ujian, dengan singkat dan jelas. Tidak perlu mencantumkan semua langkah dengan detail, karena informasi detail prosedur ada dalam instruksi penguji. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

6. Tatalaksana farmakoterapiKemampuan peserta ujian memilih obat yang rasional.

Tuliskan dengan jelas tatalaksana farmakoterapi harus diusulkan dan atau resep yang harus ditulis oleh peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

7. Komunikasi dan atau edukasi pasienKemampuan peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik, meliputi menggali perspektif pasien dengan bahasa yang bisa dimengerti, memberikan kesempatan bertanya kepada pasien, menanggapi pertanyaan/pernyataan pasien baik verbal maupun non verbal, melakukan diskusi, negosiasi dan membina hubungan baik dengan pasien dan atau memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien dengan cara yang tepat.

Tuliskan edukasi yang harus disampaikan oleh peserta ujian. Perhatikan deskripsi performa untuk masing-masing skor.

8. Perilaku ProfesionalKemampuan peserta ujian menunjukkan aspek profesionalisme dengan baik diantaranya meminta informed consent, melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa hormat kepada pasien, serta menyadari keterbatasan.

9. Penilaian akhir peserta ujian secara keseluruhan (Global performance)Aspek ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta ujian secara keseluruhan apakah peserta ujian mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada. Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus

7

Page 8: Panduan Workshop Item Development

serta superior. Nilai borderline akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus station.

8