Panduan tesis
-
Upload
bilal-cazarez -
Category
Documents
-
view
475 -
download
12
Transcript of Panduan tesis
PEDOMANPENYUSUNAN TESISPROGRAM STUDI MAGISTER
TEKNOLOGI PENDIDIKANFKIP UNIVERSITAS BENGKULU
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI
PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS BENGKULU
2009
i
TIM PENYUSUN
ii
Penanggung Jawab : Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd.Koordinator : Dr. Hadiwinarto, M.Psi.Anggota : Dr. Alexon, M.Pd. Prof. Dr. Wachidi, M.Pd.Sekretariat : Nella Andam Sari, S.Sos. Sri Vivi Kasmarleni, SP Meino, SE
KATA PENGANTAR
Tesis magister merupakan sebagian
persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan gelar magister. Proses
penyelesaiannya dilakukan dengan berpedoman
kepada kaidah dan struktur penelitian ilmiah yang
sudah disepakati. Mahasiswa yang melaksanakan
penyusunan tesis akan dibimbing oleh Tim
Pembimbing yang bertugas memberikan arahan
dan masukan agar tesis yang dihasilkan
memenuhi kriteria dan persyaratan kaidah dan
struktur penelitian ilmiah.
Proses penyusunan tesis oleh mahasiswa,
termasuk proses pembimbingannya oleh Tim
Pembimbing, tidak semata-mata dilakukan oleh
perorangan, melainkan dengan sistem
kelembagaan. Oleh karena itu, dibutuhkan
pedoman penyusunan tesis yang dapat dijadikan
sebagai acuan.
Buku pedoman ini diterbitkan untuk maksud
sebagaimana dijelaskan di atas, yakni menjadi
iii
acuan sehingga proses penyusunan tesis lebih
efektif dan efisien.
Bandung, 10 Oktober 2009
Ketua Program,
Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd.
iv
DAFTAR ISI
Tim Penyusun............................................ i
Kata Pengantar.......................................... ii
Daftar Isi..................................................... iv
BAB I. Pendahuluan................................. 1
A. Pengantar................................ 1
B. Tujuan..................................... 4
Bab II. Isi Tesis......................................... 5
A. Bagian Awal............................. 5
B. Bagian Utama.......................... 9
C. Bagian Akhir............................ 10
Bab III. Format Penulisan Laporan Hasil
Penelitian...................................... 10
A. Bahan dan Ukuran................... 10
B. Tipografi................................... 10
C. Penomoran.............................. 14
D. Tabel dan Gambar................... 15
E. Bahasa..................................... 18
F. Penulisan Nama....................... 19
v
G. Teknik Notasi............................ 22
Bab IV. Sistematika Jenis Penelitian............ 26
A. Penelitian Kuantitatif................... 26
1. Penyusunan Proposal.......... 28
2. Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian.............................. 30
B. Penelitian Kualitatif.................... 42
1. Penyusunan Proposal.......... 43
2. Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian............................. 45
C. Penelitian Kaji Tindak (Action
Research)………………………. 47
1. Penyusunan Proposal......... 49
2. Penyusunan Laporan Hasil
Penelitian............................ 51
Lampiran :
Lampiran 1 : Contoh Sampul Kulit Depan Lampiran 2 : Contoh Abstrak Lampiran 3 : Halaman PersetujuanLampiran 4 : Contoh Lembar PernyataanLampiran 5 : Bukti Pengesahan Perbaikan TesisLampiran 6 : Contoh Daftar Pustaka
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Merupakan suatu keharusan setiap
mahasiswa Program Magister Teknologi
Pendidikan FKIP Universitas Bengkulu mampu
merancang, menyusun dan melaksanakan
penelitian untuk tujuan menulis tesis. Proses
penulisan tesis melibatkan banyak pihak. Selain
mahasiswa yang bersangkutan, pihak
pembimbing, bahkan pihak program studipun
terkait dalam proses tersebut. Keterlibatan
berbagai pihak dalam proses penulisan dan
penelitian itu, memberi peluang terjadinya
berbagai variasi dalam struktur maupun format
penulisan tesis. Sehingga sering terjadi beberapa
hal atau unsur dalam penulisan tesis tidak
mendapatkan kesepakatan antara mahasiswa
dengan pembimbing.
Ketidaksepakatan terjadi misalnya dalam
hal format penulisan yang sesuai dengan
vii
permasalahan penelitian, jenis dan metode
penelitian yang dipilih, teknik analisis data, teknik
penulisan, teknik pengutipan, sistematika
pelaporan hasil penelitian, sampai kepada teknik
pengetikan. Ketidaksepakatan yang terjadi,
menimbulkan dampak pada keterlambatan
penyelesaian tesis, akhirnya menyebabkan
keterlambatan penyelesaian studi.
Pedoman penulisan tesis ini disusun
berdasarkan referensi yang selama ini dijadikan
acuan perguruan tinggi. Persyaratan minimal
kualitas akademik, khususnya dalam penulisan
tesis, diharapkan dapat terpenuhi. Suatu
penelitian ilmiah, tentu mengacu kepada fokus
permasalahan yang dipilih sesuai dengan disiplin
ilmu peneliti, menggunakan landasan teoretik, dan
epistemologi dari substansi disiplin ilmu tersebut.
Saat ini berkembang berbagai jenis dan
metodologi penelitian berdasarkan paradigma
yang berbeda. Satu pihak berpegang pada
paradigma ilmiah yang dikenal dengan aliran
positivism dan di lain pihak menggunakan
paradigma alamiah yang dikenal dengan aliran
postpositivism. Aliran positivism melahirkan
viii
berbagai metode penelitian, seperti: korelasional,
eksperimen, kausal komparatif, dan survei.
Paradigma alamiah yang dikenal dengan
penelitian kualitatif, melahirkan metode seperti:
naturalistik inkuiri, studi etnografis, studi kasus,
dan studi fenomenologi. Paradigma kritis
melahirkan penelitian kaji tindak (action research)
atau Participatory Action Research (PAR).
Alasan rasional melaksanakan penelitian
bagi aliran positivism adalah untuk menemukan
keberaturan-keberaturan alamiah yang ada dalam
suatu kehidupan, sehingga suatu peristiwa dapat
diprediksi serta dapat dilakukan kontrol.
Sedangkan paradigma interpretif, alasan rasional
melaksanakan penelitian adalah untuk memahami
dan menggambarkan makna-makna yang
terdapat dalam konteks kehidupan sosial maupun
hasil karya manusia, misalnya sastra. Dalam
konteks sastra, penelitian ini dikenal dengan
metode Hermeneutik. Sedangkan di paradigma
kritis, alasan rasional melaksanakan penelitian
adalah untuk maksud mengadakan
pemberdayaan, perbaikan, perubahan, melalui
ix
aksi atau intervensi tindakan yang direncanakan
terhadap subjek yang diteliti secara kolaboratif.
Mahasiswa yang akan melakukan
penulisan tesis, harus mempunyai wawasan yang
cukup berkaitan dengan perkembangan
paradigma penelitian. Dengan demikian, mereka
dapat memilih pendekatan yang tepat sesuai
dengan substansi permasalahan yang diteliti,
epistemologi teori yang mendukung untuk
pemecahan masalah, dan hasil atau produk
penelitian yang diharapkan. Sesuai de dengan
ketentuan, tesis mahasiswa calon magister,
diharapkan memiliki standard kualitas minimal.
Dalam rangka mewujudkan harapan tersebut,
dipandang perlu diterbitkan suatu pedoman
penulisan tesis dalam lingkup Program Studi
Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Bengkulu.
B.Tujuan
Tujuan diterbitkannya pedoman penulisan
tesis ini secara ringkas sebagai berikut:
1. Menyediakan suatu petunjuk akademik bagi
mahasiswa dan para pembimbing dalam
x
rangka penulisan tesis, sesuai dengan
persyaratan penulisan ilmiah dan substansi
metodologi yang berkembang saat ini.
2. Menyediakan bahan pedoman dasar untuk
dapat digunakan rujukan bagi para mahasiswa
dan bagi para pembimbing dalam rangka
proses penyusunan atau penulisan tesis.
3. Menyediakan kemudahan teknis dan praktis
berupa pedoman penulisan tesis bagi para
mahasiswa dalam rangka penyelesaian studi
akhir.
BAB II
ISI TESIS
A. Bagian Awal
Bagian awal mencakup halaman sampul
depan, halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar, daftar gambar (jika
ada), daftar lampiran dan abstrak, dengan urutan
sebagai berikut.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan memuat judul tesis,
maksud tesis, lambang Universitas Bengkulu,
xi
nama dan nomor mahasiswa, instansi pemberi
gelar, dan tahun penyelesaian tesis.
a. Judul tesis dibuat sesingkat-singkatnya.
b. Maksud tesis ialah untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh Gelar
Magister Teknologi Pendidikan.
c. Lambang Universitas Bengkulu berbentuk
segi lima dengan diameter sekitar 5,5 cm.
d. Nama mahasiswa yang mengajukan tesis
ditulis lengkap (tidak boleh memakai nama
singkatan) dan tanpa gelar. Nomor
mahasiswa dicantumkan di bawah nama.
e. Instansi penyelanggara pendidikan ialah
Program Magister Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Bengkulu.
f. Tahun penyelesaian tesis ialah tahun ujian
tesis dan ditempatkan di bawah tulisan.
Universitas Bengkulu.
(Contoh: lihat lampiran 1)
xii
2. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama
dengan halaman sampul, tetapi diketik di atas
kertas putih.
3. Abstrak
Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris. Abstrak
merupakan uraian singkat tetapi lengkap
tentang tujuan tesis, cara penelitian, dan hasil
tesis. Abstrak diketik dengan jarak satu spasi
dan tidak boleh lebih dari satu halaman.
(Contoh: lihat lampiran 2)
4. Halaman Persetujuan
Halaman ini memuat tanda tangan dosen
pembimbing dan dosen penguji dan tanggal
ujian.
(Contoh: lihat lampiran 3)
5. Halaman Pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi tesis
tidak merupakan hasil plagiarisme.
(Contoh: lihat lampiran 4)
xiii
6. Kata Pengantar
Kata Pengantar mengandung uraian singkat
tentang maksud tesis, penjelasan-penjelasan,
dan ucapan terima kasih. Dalam kata
pengantar, tidak terdapat hal–hal yang tidak
bersifat ilmiah.
7. Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang isi tesis
dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin
langsung melihat suatu bab atau sub subjudul.
Di dalam daftar isi tertera urutan judul,
subjudul, dan sub subjudul disertai dengan
nomor halaman.
8. Daftar Tabel
Jika dalam tesis terdapat banyak tabel, perlu
adanya daftar tabel yang memuat urutan judul
tabel beserta dengan nomor halamannya.
Akan tetapi kalau hanya ada beberapa tabel
saja, daftar ini tidak perlu dibuat.
(Contoh: lihat lampiran 6)
xiv
9. Daftar Gambar (jika ada)
Daftar gambar berisi judul gambar secara
berurutan dan nomor halamannya.
10. Daftar Lampiran
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar
gambar, daftar lampiran dibuat bila tesis
dilengkapi dengan banyak lampiran. Isinya
ialah urutan judul lampiran dan nomor
halamannya.
11. Arti lambang dan Singkatan (jika ada)
Arti lambang dan singkatan berupa daftar
lambang dan singkatan yang dipergunakan
dalam tesis disertai dengan arti dan
satuannya, bila dalam tesis dipergunakan
banyak lambang dan singkatan.
B. Bagian Utama
Bagian utama tesis, memuat tubuh tesis
secara lengap, mulai Bab Pendahuluan hingga
Daftar Pustaka. Contoh: lihat Bab IV, bagian
contoh penyusunan laporan penelitian dari
berbagai jenis penelitian.
xv
C. Bagian Akhir
Bagian akhir tesis memuat lampiran-
lampiran dan daftar riwayat hidup.
BAB IIIFORMAT PENULISAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Bahan dan ukuran
1. Naskah dibuat dengan kertas HVS 80 gram
dan tidak bolak-balik.
2. Warna sampul tesis adalah merah maroon.
3. Untuk keperluan ujian, mahasiswa
menyerahkan tesisnya dalam bentuk dijilid
biasa (jilid sampul plastik), sebanyak 5
(lima) eksemplar.
4. Ukuran naskah adalah ukuran Kuarto, yaitu
21,5 cm x 28 cm.
5. Untuk mengikuti wisuda, naskah tesis
sudah dijilid hardcover.
B. Tipografi
Pada pengetikan disajikan: jenis huruf,
bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi,
pengisian ruangan, alinea baru, permulaan
xvi
kalimat, judul dan subjudul, perincian ke bawah,
dan letak simetris.
1. Jenis Huruf
a. Naskah diketik dengan huruf Arial font 12,
dan untuk seluruh naskah harus dipakai
jenis huruf yang sama.
b. Penggunaan jenis huruf miring hanya
dipergunakan untuk kata-kata asing dan
atau dianggap asing yang berada dalam
teks bahasa Indonesia.
c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda
yang tidak dapat diketik, harus ditulis
dengan rapi memakai tinta hitam.
2. Bilangan dan Satuan
Beberapa aturan mengenai bilangan dan
satuan adalah sebagai berikut.
a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali
pada permulaan kalimat, misalnya.
”Sepuluh langkah pembelajaran ............”
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma,
bukan dengan titik, misalnya berat telor
50,5 g.
xvii
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan
resminya tanpa titik di belakangnya,
misalnya m, g, kg, cal. Kecuali pada akhir
kalimat, disertai dengan titik.
3. Jarak baris
Naskah harus ditulis dengan jarak baris dua
spasi, kecuali abstrak, kutipan langsung, judul
tabel, daftar tabel, judul gambar, daftar gambar
dan daftar pustaka, yang diketik dengan jarak
baris satu spasi.
4. Batas tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi
kertas, diatur sebagai berikut: tepi atas 4 cm,
tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm, dan tepi kanan
3 cm.
5. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketukan ke enam dari
batas tepi kiri.
6. Permulaan kalimat
Bilangan yang digunakan untuk memulai suatu
kalimat, harus dieja, misalnya : Sepuluh
langkah pembelajaran ..........
xviii
7. Judul, subjudul, anak subjudul dan lain-lain.
Beberapa aturan mengenai judul, subjudul,
anak subjudul adalah sebagai berikut.
a. Judul harus ditulis dengan huruf besar
(kapital) semua dan diatur supaya simetris
di tengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas
tanpa diakhiri dengan titik.
b. Subjudul ditulis rata kiri, semua kata
dimulai dengan huruf besar (kapital),
kecuali kata panghubung dan kata depan,
tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama
sesudah subjudul dimulai dengan alinea
baru.
c. Sub subjudul diketik mulai dari batas tepi
kiri dengan huruf pertama berupa huruf
besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat
pertama sesudah anak subjudul dimulai
dengan alinea baru.
d. Sub subjudul ditulis mulai dari ketikan
keenam dengan titik. Kalimat pertama yang
menyusul kemudian, diketik terus ke
belakang dalam satu baris dengan sub
anak judul. Kecuali itu sub anak judul,
ditulis langsung berupa kalimat, tetapi yang
xix
berfungsi sebagai sub anak judul di
tempatkan paling depan.
8. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang
harus disusun ke bawah, pakailah nomor urut
dengan angka atau huruf sesuai dengan
derajat rincian. Penggunaan garis penghubung
(-) yang ditempatkan di depan rincian tidaklah
dibenarkan.
9. Letak simetris
Gambar, tabel (daftar), judul, dan subjudul
ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan. Gambar dan tabel diberi nomor.
C. Penomoran
Penomoran berkaitan dengan penomoran
halaman, tabel (daftar), gambar, dan persamaan.
1. Halaman
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman
judul sampai ke daftar lampiran, diberi
nomor halaman dengan angka Romawi
kecil, ditempatkan di bagian bawah tengah.
xx
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari
Pendahuluan (Bab I) sampai ke halaman
terakhir Daftar Pustaka, memakai angka
biasa sebagai nomor halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah
kanan atas, kecuali pada lembar bab,
nomor halaman di tempatkan pada bagian
bawah tengah.
2. Tabel (daftar)
Tabel ataupun daftar tabel diberi nomor urut
dengan angka biasa, dengan menyertakan
angka Bab. Misalnya: Tabel 3.1, berarti tabel 2
dalam bab 3..
3. Gambar
Penomoran Gambar dengan menggunakan
angka biasa, ditempatkan di bawah gambar.
D. Tabel dan Gambar
1. Tabel
Beberapa ketentuan tentang penyajian tabel,
sebagai berikut.
xxi
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul
ditempatkan simetris di atas tabel, tanpa
diakhiri titik.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau
memang panjang, sehingga tidak mungkin
diketik dalam satu halaman. Pada halaman
lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan
kata lanjutan, tanpa judul.
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar
pemisahan antara yang satu dengan yang
lainya cukup tegas.
d. Kalau tabel lebih besar dari ukuran lebar
kertas, sehingga harus dibuat memanjang
kertas, maka bagian atas tabel harus
diletakkan di sebelah kiri kertas.
e. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis
batas, agar terpisah dari uraian pokok
dalam masalah.
f. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang
harus dilipat, ditempatkan pada lampiran.
2. Gambar (jika ada)
Beberapa aturan mengenai gambar sebagai
berikut.
xxii
a. Bagian grafik, peta, dan foto semuanya
disebut gambar (tidak dibedakan).
b. Nomor gambar yang diikuti dengan
judulnya diletakkan simetris di bawah
gambar tanpa diakhiri dengan titik.
c. Gambar tidak boleh dipenggal dalam dua
halaman.
d. Gambar, judul, keterangannya harus
menjadi satu kesatuan dalam satu halaman
yang sama.
e. Bila posisi gambar melebar sepanjang
tinggi kertas, maka bagian atas gambar
harus diletakkan di sebelah kiri atas.
f. Ukuran gambar diusahakan supaya
sewajarnya (jangan terlalu kurus atau
terlalu gemuk).
g. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah
dipakai untuk mengadakan interpolasi atau
ekstrapolasi.
h. Letak gambar diatur supaya simetris di
tengah.
xxiii
E. Bahasa
1. Pemakaian Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia
yang baku (ada subjek dan predikat, dan
supaya lebih sempurna, ditambah dengan
objek dan keterangan).
2. Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan
orang pertama dan orang kedua (saya, aku,
kami, engkau, dan lain-lain). Sebagai
pengganti kata ”orang pertama” dapat
digunakan kata ”penelitian ini.” Untuk
menghindari kata orang pertama dapat juga
dilakukan dengan membuat kalimat berbentuk
pasif. Pada penyajian ucapan terimakasih
pada prakata, ”saya” diganti ”penulis”.
3. Istilah
a. Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia
atau yang sudah di Indonesiakan.
b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing,
maka kata tersebut harus dicetak miring.
xxiv
4. Kesalahan yang sering terjadi
a. Kata penghubung, seperti sehingga,
sedangkan, tidak boleh dipakai memulai
kalimat.
b. Kata depan, misalnya pada, sering dipakai
tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan
di depan subjek, hal ini merusak susunan
kalimat.
c. Kata ”di mana” dan ”dari” kerap kurang
tepat pemakaiannya.
d. Dalam bahasa Indonesia kata ”di mana”
menunjukkan kata tempat bukan kata
pemanis.
e. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan
kata depan ke dan di.
f. Tanda baca harus dipergunakan dengan
tepat.
F. Penulisan Nama
Penulisan nama mencakup nama penulis
yang diacu dalam uraian, nama di daftar pustaka,
nama yang lebih dari satu kata, nama dan tanda
hubung, nama yang diikuti dengan singkatan, dan
gelar dan sebutan.
xxv
1. Nama penulis yang diacu dalam uraian
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian
hanya disebutkan nama akhirnya saja, dan
kalau lebih dari dua orang, hanya nama akhir
penulis pertama yang dicantumkan diikuti
dengan dkk. atau et al. Contoh sebagai
berikut.
a. Hasil penelitian Fama (1970: 214)
menunjukkan umumnya strategi filter rules
tidak memberikan hasuil yang lebih baik
daripada denghan beli simpanan secara
sembarang.
b. Percobaan yang dilakukan (Santos dan Ali,
1989: 24) menghasilkan.........
c. Earning release, anomalies & the behavior
of security returns (Foster, et al., 1984: 56).
2. Nama penulis dalam daftar pustaka
Semua penulis harus dicantumkan namanya di
dalam daftar pustaka, dan tidak boleh hanya
penulis pertama ditambah et al. saja.
Contoh: Lihat lampiran 7.
xxvi
3. Nama penulis lebih dari dua kata
Jika nama penulis terdiri dari dua atau lebih,
cara penulisannya adalah nama akhir diikuti
dengan koma, singkatan nama depan, tengah
dan seterusnya, yang semuanya diberi titik,
atau nama akhir diikuti dengan suku kata
nama depan, tengah dan seterusnya.
Contoh:
a. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis,
Alisyahbana S. T., atau Alisyahbana, Sutan
Takdir.
b. Donal Fitzgerald Othmer ditulis: Othmer, D.
F.
4. Nama dengan tanda hubung
Kalau nama penulis dalam sumber asli ditulis
dengan garis penghubung di antara dua suku
katanya, maka keduanya dianggap sebagai
satu kesatuan.
Contoh: Sulastin-Sutrisno ditulis Sulastin-
Sutrisno.
5. Nama yang diikuti dengan singkatan
Singkatan yang menjadi bagian dari nama
ditulis setelah nama utamanya.
xxvii
Contoh:
Williams D. Ross Jr. ditulis Ross Jr., W. D.
6. Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan dan sebutan tidak boleh
dicantumkan, baik di dalam daftar pustaka
maupun di dalam naskah tesis..
G. Teknik Notasi
1. Pengacuan Sumber Pustaka
Penulisan yang menunjukan acuan sumber
pustaka, ditulis dengan ketentuan sebagai
berikut.
a. Penulisan nama pengarang, tahun
penerbitan dan nomor halaman ditulis
dalam naskah, dapat ditempatkan di awal
kalimat, di tengah kalimat, ataupun di akhir
kalimat).
Contoh nama penulis pada bagian
permulaan kalimat
”Jensen & Bennington (1970: 24)
menyimpulkan bahwa falsafah sapu lidi....”
Contoh nama penulis pada bagian tengah
kalimat: ”Dengan menggunakan uji filter
xxviii
rules, Fama (1970: 21) menunjukkan
umumnya .... yang lebih baik.”
Contoh nama penulis pada bagian akhir
kalimat ”Beberapa anomali terhadap
hipotesis pasar efisien bentuk setengah
kuat, antara lain terjadi pada perusahaan-
perusahaan kecil (Banz 1981: 45).”
b. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka
keduanya harus disebutkan.
Contoh:
Efton & Gruber (1991: 20) menyimpulkan
bahwa ternyata return rata-rata portofolio
acak juga lebih tinggi daripada portofolio
reksadana.”
”Rata-rata prestasi reksadana selama
periode Desember 1953 hingga September
1958 lebih rendah dari portofolio pasar
(Rosen et al., 1962: 75).
c. Jika yang diacu lebih dari 2 sumber, Kalau
nama penulis masuk dalam uraian, semua
sumber disebutkan sebagai berikut.
xxix
Contoh:
”Dengan menggunakan Single Model Index
(King 1966: 34; Cohen and Pogue 1967:
67; serta Elton and Gruber 1973: 98)
menemukan bahwa ada korelasi yang
cukup kuat antara return saham dan return
pasar, disimpulkan bahwa faktor pasar
masih menjadi faktor yang dominan dalam
mempengaruhi return saham.”
2. Istilah baru
Istilah-istilah baru yang belum dikenal dalam
komunitas akademi ataupun praktisi dapat
digunakan asal konsisten. Pada penggunaan
yang pertama kali perlu diberikan padanannya
dalam bahasa asing cetak miring (dalam
kurung).
3. Kutipan
a. Kutipan sebaiknya tidak menggunakan
kutipan langsung, akan tetapi
menggunakan pernyataan yang telah
disimpulkan sendiri (paraprase).
xxx
b. Jika terpaksa menggunakan kutipan
langsung, maka ditulis dalam bahasa
aslinya dan jika lebih dari 5 baris, maka
diketik dengan jarak baris satu spasi.
Kutipan ini diketik menjorok ke dalam. Jika
bahasa aslinya bahasa asing, maka disertai
terjemahan menggunakan bahasa
Indonesia.
c. Pengutipan dari sumber kedua harus
menyebutkan nama penulis aslinya dan
nama penulis buku atau majalahnya yang
dibaca.
Contoh: ”Kesimpulan yang bertentangan
dengan penelitian Sharp & Jensen (1980)
adalah pengeluaran yang dilakukan oleh
reksadana untuk menganalisis dan
memperoleh informasi tidak sia-sia (dalam
Ippolito, 1989: 24).” Dalam hal ini yang
masuk ke dalam daftar pustaka hanyalah
tulisan Ippolito (1989).
d. Kutipan ini diketik menjorok ke dalam dan
tidak diterjemahkan.
xxxi
4. Kata Asing
Transliterasi dan penyerapan dari bahasa
asing mengikuti SKB Menteri Agama (dari
bahasa Arab) dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan.
BAB IV
SISTEMATIKA JENIS PENELITIAN
A. Penelitian Kuantitatif
Paradigma penelitian kuantitatif adalah
positivism, bahwa dunia kehidupan sosial dapat
diteliti berdasarkan prinsi-prinsip dari hukum
sebab akibat. Paradigma merupakan framework
(kerangka pandang) yang berfungsi sebagai
petunjuk bagi kalangan ilmuwan (sceintific) dalam
menentukan jawaban atau memecahkan masalah
atau isu-isu penting serta dalam rangka
memberikan penjelasan definisi dan teori-teori.
Paradigma itu sendiri menentukan tidak hanya
pendekatan atau metode-metode yang akan
digunakan, akan tetapi juga menentukan tujuan-
xxxii
tujuan penelitian serta peran-peran peneliti di
dalamnya.
Pendekatan positivism memandang bahwa
ontologi realitas dapat dipecah-pecah, dapat
dipelajari, independen, dieliminasi dari obyek yang
lain, dan dapat dikontrol. Tinjauan dari unsur
epistemologi, tujuan penelitiannya yakni untuk
menyusun bangunan ilmunomothetik, yakni ilmu
yang berupaya membuat hukum berdasarkan
hasil generalisasi. Tinjauan dari unsur aksiologi,
positivism menuntut agar penelitian itu berbasis
nilai yang mengusahakan obyektivitas agar dapat
ditampilkan prediksi atau hukum yang
keberlakuannya bebas waktu dan tempat.
Asumsi dari penelitian kuantitatif bahwa
fakta-fakta dari aspek penelitian memiliki realitas
obyektif dan variabel-variabel yang dapat
didefinisikan secara operasional dan hubungan-
hubungannya dapat diukur. Alasan atau tujuan
melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan
deskripsi penjelasan-penjelasan kausal,
mendapatkan generalisasi hasil dan memprediksi
suatu peristiwa berdasarkan sejumlah variabel
prediktor.
xxxiii
Proses pendekatan penelitiannya secara
ringkas mencakup: (1) permasalahan penelitian;
(2) deduksi teori; (3) hipotesis; (4) desain
penelitian; (5) rancangan pengukuran, instrumen
penelitian; (6) penentuan populasi dan sampel; (7)
ujicoba instrumen; (8) pengumpulan data; (9)
mengolah dan analisis data; (10) menarik
kesimpulan atau menentukan temuan-temuan
hasil penelitian.
1. Penyusunan Proposal
Berdasarkan ciri paradigma positivsm, dan
digunakan oleh Program Magister Teknologi
Pendidikan FKIP Universitas Bengkulu, maka
proposal penelitian kuantitatif mencakup isi
yang menguraikan unsur-unsur sebagai
berikut.
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
xxxiv
II. Kerangka Teoretik
A. Deskripsi Teoretik
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
III. Metodologi Penelitian
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Populasi dan Sampling
E. Teknik Pengumpulan Data, mencakup
penjelasan tentang variabel-variabel yang
diteliti.
1. Definisi Konseptual
2. Definisi Operasional
3. Kisi-kisi Instrumen
4. Uji Coba (kalibrasi) Instrumen
a. Pengujian validitas
b. Perhitungan reliabilitas instrumen
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Statistik
Daftar pustaka
xxxv
2. Penyusunan Laporan (Hasil Penelitian)
Berdasarkan ciri paradigma positivsm, dan
digunakan oleh Program Magister Teknologi
Pendidikan FKIP Universitas Bengkulu, maka
Laporan Hasil Penelitian sebagai berikut.
Contoh Format Laporan Jenis Penelitian Korelasional
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
BAB II KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Variabel Terikat (dependent
variabel)
2. Variabel Bebas (independent
variabel) pertama
3. Variabel Bebas (independent
variabel) kedua
4. Variabel Bebas (independent
variabel) ketiga
xxxvi
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan variabel bebas dan terikat
pertama
2. Hubungan variabel bebas dan terikat
kedua.
3. Hubungan variabel bebas dan terikat
ketiga.
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian (bersifat operasional)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Populasi dan Sampling
E. Teknik Pengumpulan Data, mencakup
penjelasan tentang variabel-variabel
yang diteliti.
1. Definisi Konseptual
2. Definisi Operasional
3. Kisi-kisi Instrumen
4. Uji Coba (kalibrasi) Instrumen
a. Pengujian validitas
b. Perhitungan reliabilitas instrumen
F. Teknik Analisis Data
xxxvii
G. Hipotesis Statistik
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
1. Hubungan variabel bebas dan terikat
pertama
2. Hubungan variabel bebas dan terikat
kedua.
3. Hubungan variabel bebas dan terikat
ketiga.
D. Keterbatasan Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrumen Penelitian
Lampiran 2: Pengujian Validitas
Lampiran 3: Pengujian Reliabilitas
Lampiran 4: Data semua variabel
Lampiran 5: Perhitungan Statistik Dasar
xxxviii
Lampiran 6: Perhitungan Persyaratan Analisis
Lampiran 7: Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 8: Surat-surat Pendukung
Daftar Riwayat Hidup
Contoh Format Laporan Jenis Penelitian Eksperimen dan Expost Facto.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
BAB II KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Variabel Terikat (dependent variabel)
2. Variabel Eksperimen (main effect)
3. Variabel Moderator (kontrol)
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan antar sub-faktor A1 dan sub-
faktor A2 sebagai main effect.
xxxix
2. Perbedaan antar sub-faktor B1 dan sub-
faktor B2 sebagai simple effect.
3. Pengaruh Interaksi antara A dan B
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian (bersifat operasional)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode dan Disain Penelitian
D. Populasi dan Teknik Sampling
E. Teknik Pengumpulan Data.
1. Instrumen Variabel Terikat
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Uji Coba (kalibrasi) Instrumen
2. Kontrol terhadap variabel internal
(bebas)
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
d. Uji Coba (kalibrasi) Instrumen
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Statistik
xl
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan
E. Keterbatasan Penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrumen Penelitian
Lampiran 2: Pengujian Validitas
Lampiran 3: Pengujian Reliabilitas
Lampiran 4: Data semua variabel
Lampiran 5: Perhitungan Statistik Dasar
Lampiran 6: Perhitungan Persyaratan Analisis
Lampiran 7: Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 8: Surat-surat Pendukung
xli
Daftar Riwayat Hidup
Contoh Format Laporan Jenis Penelitian Evaluasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
BAB II ACUAN TEORETIK
A. Pengertian Evaluasi
B. Model Penelitian Evaluasi
C. Kajian Teori (berkaitan dengan obyek
penelitian)
D. Hasil Penelitian yang Relevan
E. Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Penelitian (jika perlu)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Evaluasi
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Evaluasi
D. Teknik Pengambilan Sampel
xlii
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pembahasan
1. Prediksi
2. Evaluasi
3. Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrumen Penelitian
Lampiran 2: Pengujian Validitas
Lampiran 3: Pengujian Reliabilitas
Lampiran 4: Data semua variabel
Lampiran 5: Perhitungan Statistik Dasar
Lampiran 6: Perhitungan Persyaratan Analisis
Lampiran 7: Perhitungan Uji Hipotesis
xliii
Lampiran 8: Surat-surat Pendukung
Daftar Riwayat Hidup
Contoh Format Laporan Jenis Penelitian Kebijakan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
BAB II ACUAN TEORETIK
A. Pengertian Kebijakan
B. Model Penelitian Penelitian Kebijakan
C. Kajian Teori (berkaitan dengan obyek
penelitian)
D. Hasil Penelitian yang Relevan
E. Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Penelitian (jika perlu)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Kebijakan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Motode Penelitian
xliv
D. Teknik Pengambilan Sampel (Pelaku
Kebijakan)
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pembahasan
1. Prediksi
2. Evaluasi
3. Rekomendasi
C. Keterbatasan Penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrumen Penelitian
Lampiran 2: Pengujian Validitas
Lampiran 3: Pengujian Reliabilitas
Lampiran 4: Data semua variabel
Lampiran 5: Perhitungan Statistik Dasar
xlv
Lampiran 6: Perhitungan Persyaratan Analisis
Lampiran 7: Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 8: Surat-surat Pendukung
Daftar Riwayat Hidup
Contoh Format Laporan Jenis Penelitian Pengembangan Model
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Kajian teoretik (variabel yang diteliti)
B. Kajian dan Pengertian Model
C. Hasil Penelitian yang Relevan
D. Kerangka Model (yang akan
dikembangkan)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Motode Penelitian
xlvi
D. Langkah-langkah Penelitian
Pengembangan
E. Perencanaan dan Penyusunan Model
F. Teknik Pengambilan Sampel
G. Teknik Pengumpulan Data
H. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kerangka Model Teoretik
B. Hasil Analisis Ujicoba Model
C. Hasil Pengujian Model
D. Keterbatasan Penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrumen Penelitian
Lampiran 2: Pengujian Validitas
Lampiran 3: Pengujian Reliabilitas
Lampiran 4: Data semua variabel
Lampiran 5: Perhitungan Statistik Dasar
xlvii
Lampiran 6: Perhitungan Persyaratan Analisis
Lampiran 7: Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 8: Surat-surat Pendukung
Daftar Riwayat Hidup
B. Penelitian Kualitatif
Paradigma penelitian kualitatif adalah
interpretive/ constructivism, bahwa realitas adalah
dibangun (dikonstruksi) dalam suatu konteks dan
kehidupan sosial. Penelitian ini mengarahkan
peneliti kepada pemahaman dan penafsiran
makna menurut apa yang dikonstrusi subyek yang
diteli berdasarkan interaksi sosialnya, dan bukan
menurut rumusan peneliti. Variabel-variabelnya
adalah kompleks, saling berkaitan dan sulit diukur.
Penelitian dilakukan dalam konteks yang
alamiah subyek (naturalistic incuiry), peneliti
melakukan kontak langsung dengan subyek di
lapangan. Alasan atau tujuan penelitian adalah
untuk memperoleh pemahaman menyeluruh,
penafsiran makna, yang bersifat kontekstual.
Pendekatan analisis data adalah induktif dan
berpeluang tinggi untuk menghasilkan hipotesis
dan teori-teori yang bersifat substantial. Penelitian
xlviii
kualitatif menekankan pada proses. Disain
penelitiannya fleksibel, bersifat sementara.
Peneliti merupakan instrumen kunci.
Pengambilan sampel propursive, sifat
naturalistik menghindari pengambilan sampel
acak, dengan maksud agar memperoleh kasus-
kasus yang akan diteliti. Ada kesepakatan makna
dan tafsir dari data yang diperoleh dengan
sumber-sumbernya. Model laporan seperti studi
kasus. Penafsiran idiografik (dalam arti
keberlakuan kasus) bukan monotetik (mencari
hukum keberlakuan umum).
1. Penyusunan Proposal
Berdasarkan ciri paradigma konstruktivism,
dan digunakan oleh Program Magister
Teknologi Pendidikan FKIP Universitas
Bengkulu, maka proposal penelitian kualitatif
mencakup isi yang menguraikan unsur-unsur
sebagai berikut.
I. Pendahuluan
A. Konteks Penelitian (Latar Belakang dan
Alasan)
xlix
B. Fokus Penelitian (dapat dirinci menjadi
rumusan masalah dan pertanyaan
penelitian)
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan dan Manfaat Penelitian
II. Acuan Teoretik
A. Teori Fokus Penelitian
B. Teori Sub Fokus 1
C. Teori Sub Fokus 2
D. Teori Sub Fokus 3
E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
III. Metodologi Penelitian
A. Tujuan Khusus Penelitian
B. Pendekatan Penelitian (etnografi, studi
kasus, fenomenologis, grounded theory,
partisipative inquiry, focus group,
naturalistic inquiry), sertakan alasan
penggunaannya.
C. Latar Penelitian (seperti tempat dan waktu)
D. Data dan Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman
Data
F. Analisis Data
l
G. Trianggulasi Data
DAFTAR PUSTAKA
2. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
Kualitatif
Berdasarkan karakteristik penelitian kualitatif,
maka penyusunan laporan hasil penelitiannya
mencakup unsur-unsur sbb:
BAB I PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian (Latar Belakang dan
Alasan)
B. Fokus Penelitian (dapat dirinci menjadi
rumusan masalah dan pertanyaan
penelitian)
C. Tujuan Khusus Penelitian
D. Kegunaan dan Manfaat Penelitian
BAB II ACUAN TEORETIK
A. Teori Fokus Penelitian
B. Teori Sub Fokus 1
C. Teori Sub Fokus 2
D. Teori Sub Fokus 3
li
E. Acuan lainnya yang mendukung
pelaksanaan penelitian.
F. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Khusus Penelitian
B. Pendekatan Penelitian (etnografi, studi
kasus, fenomenologis, grounded theory,
partisipative inquiry, focus group,
naturalistic inquiry), sertakan alasan
penggunaannya.
C. Latar Penelitian (seperti tempat dan
waktu)
D. Data dan Sumber Data
E. Prosedur Pengumpulan dan Perekaman
Data
F. Analisis Data
G. Trianggulasi Data
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN
PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Temuan Penelitian
C. Pembahasan (temuan penelitian dikaitkan
dengan justifikasi teori yang relevan)
lii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Pedoman Wawancara
Lampiran 2: Pedoman Observasi
Lampiran 3: Catatan Lapangan
Lampiran 4: Contoh matrik analisis data
Lampiran 5: Daftar Riwayat Hidup
C. Penelitian Kaji Tindak (Action Research)
Paradigma penelitian kaji tindak adalah
emansipatori, partisipatori dan berdasarkan pada
teori-teori kritis. Berorientasi pada paradigma
praxis, yang menyatakan bahwa suatu
pendekatan penelitian sebaiknya memiliki
kontribusi terhadap perbaikan situasi, efek
perubahan, karena adanya suatu penelitian dapat
bermanfaat bagi subyek yang diteliti, penelitian
memberikan kesempatan kepada subyek yang
diteliti untuk memberdayakan diri, meningkatkan
partisipasi, pelibatan, emansipasipatori subyek
yang diteliti.
liii
Penelitian kaji tindak dikenal juga dengan
nama lain, (seperti: participatory research,
collaborative inquiry, emancipatory research,
action learning, contextual action learning),
merupakan penerapan prinsip “learing by doing”
dari suatu kelompok orang yang menemukan
adanya suatu masalah, kemudian mengupayakan
solusinya, kemudian mengadakan pengamatan
hasilnya, dan apabila tidak sesuai dengan yang
diharapkan, maka akan diusahakan pengulangan
kembali.
Karakteristik penelitian kaji tindak yakni (1)
berkaitan dengan rancangan praktis perubahan-
perubahan sosial. (2) tujuan penelitian adalah
perbaikan; (3) proses penelitiannya merupakan
siklus, berdasarkan rambu-rambu sistematika
inquiry. (4) proses penelitian melibatkan prinsip
refleksi, melibatkan potensi partsipatif subyek; (5)
hasil penelitian manfaatnya dirasakan subyek
yang diteliti; (6) berfokus kepada solusi masalah,
educative, context-specific, dan future-oriented;
(7) cenderung lebih bersifat kualitatif; (8) Peranan
peneliti sebagai planner leader, catalyzer
liv
facilitator, teacher designer, listener observer,
synthesizer reporter.
Dalam setiap proses siklus penelitian
mencakup aspek-aspek dasar, yakni: (1)
mengidentifikasi masalah; (2) menyusun
perencanaan peneltian; (3) Melaksanakan
tindakan dan mengamati hasil dari tindakan; (4)
melakukan evaluasi proses dan hasil tindakan
(refleksi); (5) mengidentifikasi temuan-temuan
penelitian; (6) tindak lanjut dan perencanaan
tindakan kembali.
1. Penyusunan Proposal
Berdasarkan karakteristik penelitian kaji tindak,
maka dalam penysunan proposal tesis mencakup
sbb:
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
C. Pembatasan Fokus Penelitian
D. Perumusan Masalah (pertanyaan
penelitian)
E. Kegunaan Hasil Penelitian
lv
II. Kajian Teoretik
A. Acuan teoretik area dan fokus penelitian.
B. Acuan teoretik (rancangan-rancangan
alternatif atau disain-disain alternatif
intervensi tindakan yang dipilih)
C. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan
D. Pengembangan Konseptual Perencanaan
Tindakan
III. Metodologi Penelitian
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Disain Intervensi Tindakan atau Rancangan
Siklus Penelitian
D. Subyek Penelitian (subyek yang terlibat
dalam penelitian)
E. Peran dan Posisi Peneliti (dalam penelitian)
F. Tahapan Intervensi Tindakan
G. Hasil Intervensi Yang Diharapkan
H. Data dan Sumber Data
I. Instrumen Penelitian
J. Teknik Pengumpulan Data
K. Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
lvi
2. Penyusunan Laporan Penelitian Kaji Tindak
Berdasarkan karakteristik penelitian kaji tindak,
maka dalam penysunan Laporan Hasil Penelitian
Kaji Tindak untuk Tesis mencakup sbb:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
C. Pembatasan Fokus Penelitian
D. Perumusan Masalah (pertanyaan-
pertanyaan penelitian)
E. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Acuan teoretik area dan fokus penelitian.
B. Acuan teoretik (rancangan-rancangan
alternatif atau disain-disain alternatif
intervensi tindakan yang dipilih)
C. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan
D. Pengembangan Konseptual Perencanaan
Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
lvii
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Subyek Penelitian (subyek yang terlibat
dalam penelitian, serta perannya masing-
masing)
D. Peran Peneliti (dalam penelitian)
E. Sumber Data
F. Instrumen Penelitian
G. Rancangan Siklus Penelitian (intervensi
yang akan dilakukan)
1. Siklus 1:
a. Perencanaan Tindakan 1 (apa
yang akan dilakukan)
b. Melaksanakan tindakan dan
mengamati hasil dari tindakan
c. Refleksi 1 (melakukan evaluasi
proses dan hasil tindakan)
d. Temuan-temuan Siklus 1
2. Siklus 2:
a. Perencanaan Tindakan 2 (apa
yang akan dilakukan)
b. Melaksanakan tindakan dan
mengamati hasil dari tindakan
lviii
c. Refleksi 2 (melakukan evaluasi
proses dan hasil tindakan)
d. Temuan-temuan Siklus 2
3. Siklus 3:
a. Perencanaan Tindakan 3 (apa
yang akan dilakukan)
b. Melaksanakan tindakan dan
mengamati hasil dari tindakan
c. Refleksi 3 (melakukan evaluasi
proses dan hasil tindakan)
d. Temuan-temuan Siklus 3
4. dst
H. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data (masing-masing siklus, data
kualitatif maupun data kuantitatif)
B. Hasil Analisis Data
3. Hasil Analisis Siklus 1
4. Hasil Analisis Siklus 2
5. Hasil Analisis Siklus 3
C. Pembahasan (perbandingan hasil analisis
antar siklus, dikaitkan dengan acuan
lix
teoretik, evaluasi, prediksi dan
rekomendasi)
D. Keterbatasan Penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Pedoman Wawancara
Lampiran 2: Pedoman Observasi
Lampiran 3: Catatan Lapangan
Lampiran 4: Transkrip Rekaman Data
Lampiran 5: Contoh matrik analisis data
Lampiran 6: Daftar Riwayat Hidup
lx
Lampiran 1: Contoh sampul kulit depan
PENGUKURAN KINERJADENGAN METODA BALANCED
SCORECARD
Muhammad Lutfi AnsoriNo. Registrasi: 08/12345/PEK/2346
Program Studi Teknologi Pendidikan
Tesis yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Magister
Teknologi Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS BENGKULU
2010
lxi
Lampiran 2: Contoh Abstrak
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BUDI PEKERTI
Study Pembakuan Instrumen Penilaian Budi Pekerti Siswa dan Cara Penggunaannya Untuk
Sekolah Menengah Atas
THE DEVELOPMENT OF CHARACTER ASSESSMENT INSTRUMENT
A Standardized Study for Students’ Character Assessment Instrument and Its Application for
Upper Secondary School
ABSTRACT
This study is aimed at developing standardized instrument to assess students’ characters in schools. The study was conducted at Sekolah Menengah Atas Negeri in Bengkulu Province from 2005 to 2006 with 580 respondents. This study applied the following procedure: concept building, instrument formulation, expert test, instrument and empirical trial. The data were collected using questionnaires and tests. The data analysis was conducted by applying items validity test with product moment correlation and biserial correlation techniques, whereas the reliability of the instrument used Alpha Cronbach and KR-20 techniques as well as factor analysis to test the content of the item. The result of the study shows that standardized instrument contains four aspects, i.e.: affective, cognitive, behavior in learning process, and behavior beyond the learning process. Each aspect consists of two dimensions with 9 factors. The affective aspect instrument consists of 60 items with the validity coefficient of 0.173 (the lowest), 0.645 (the highest), and the reliability coefficient of 0.916. The cognitive aspect consists of 50 items with the validity coefficient of 0.123 (the lowest), and 0.607 (the highest), and reliability coefficient of 0.849. The instrument for behavioral aspect within the learning process consists of 60 items, with the validity coefficient of 0.124 (the
lxii
lowest), 0.628 (the highest) and reliability coefficient of 0.942. The result of the study also suggests that the standardized instrument resulted from the research be used to assess the students’ character in schools because it contains as more comprehensive factors and aspects. The assessment was conducted by teachers of field of study, school administration staff, and the students themselves.
Lampiran 3: Halaman Persetujuan.
lxiii
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
Pembimbing, Pembimbing,
................................... ............................
Tanggal : ............................. Tanggal : .........................
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN MAGISTER
Ketua Program, Dekan,
.............................................. ..........................................
Tanggal : ........................... Tanggal : ..........................
Nama mahasiswa : ................................
NIM : ................................
Tanggal Lulus : .................................
Lampiran 4: Contoh Lembar Pernyataan
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Studi Magister (S2) Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tesis yang saya kutip dari hasil karya orang lain, telah dituliskan sumbernya secara jelas
lxiv
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Bengkulu, ....... Nama Mahasiswa,
Materi 6000
.............................
Lampiran 5:
BUKTI PENGESAHAN PERBAIKAN TESIS
Nama : ..........................
No. Registrasi : ..........................
Program Studi : Teknologi Pendidikan
No. Nama Tanda Tangan
Tanggal
1. Ketua Program Studi
lxv
2. Pembimbing 1
3. Pembimbing 2
4. Penguji 1
5. Penguji Ahli
Lampiran 6: Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
Bab I
Tabel 1.1. Matrik penilaian budi pekerti siswa ...48
Bab III
Tabel 3.1. Kisi-kisi Isntrumen penilaian budi
pekerti ...............................................63
lxvi
Bab IV
Tabel 4.1. Catatan perbaikan dari kelompok panelis terhadap Isntrumen penilaian budi pekerti.......................................97
Tabel 4.2. Rangkuman butir-butir valid dan tidak valid Instrumen penilaian budi pekerti siswa …..
…....................................................120
Lampiran 7: Contoh daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Afif, Z. 2001. “Pendidikan Budi Pekerti dalam Pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah”. Makalah Konvensi Nasional XII IPBI . Bandar Lampung.
Aiken, Lewis R. 1996 Rating Scales and Checklists: Evaluating behavior, personality, and attitudes. New York: John Welly and Sons, Inc.
lxvii
Aeni, Kurotul dan Sudaryanto. Proses pendidikan budi pekerti di Taman Muda Majelis Ibu Pawiyatan Taman Siswa Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Evaluasi. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Yogyakarta. Nomor 1 tahun VII, 2005.
Amin, Moh. 2004. Sepuluh Induk Akhlak Terpuji. Jakarta: Kalam Mulia.
Anastasi, Anne. 1976. Psychological Testing. Fourth Edition. (New York: MacMillan Publishing Co., Inc.
Drajad, Z; Sadali, A; Yusuf A.F; Ishaq A; Mustofa; Muchsin; dan Miftah F. 1984. Dasar-dasar Agama Islam: Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Bulan Bintang.
lxviii