PANDUAN TESIS (RINGKASAN)

download PANDUAN TESIS (RINGKASAN)

of 47

Transcript of PANDUAN TESIS (RINGKASAN)

KUANTITATIF ASOSIATIF 1. SISTEMATIKABAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan Masalah

D. Perumusan Masalah

E. Kegunaan Hasil Penelitian

BAB IIKAJIAN TEORETIKA. Deskripsi konseptual 1. Variabel Terikat atau Dependent Variable ( Y)

2. Variabel Bebas atau Independent Variable (Xi, i=1,2,..k)B. Hasil Penelitian yang Relevan

C. Kerangka TeoretikD. Hipotesis PenelitianBAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Metode Penelitian

D. Populasi dan Sampel

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Terikat (Y)2. Variabel Bebas (Xi , i = 1, 2, ..., k)F. Teknik Analisis DataG. Hipotesis Statistika

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data

C. Pengujian Hipotesis

D. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Implikasi

C. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen

Lampiran 2 Hasil Uji cobaLampiran 3 Kisi-kisi Akhir Instrumen (sesudah Uji coba)

Lampiran 4 Data Hasil Penelitian (Data Variabel Terikat dan Variabel Bebas)

Lampiran 5 Pengujan Persyaratan Analisis

Lampiran 6 Hasil perhitungan koefisien korelasi, koefisien jalur, koefisien muatan faktor (loading factor), dan reliabilitas pada setiap variabel atau indikator dari setiap variabel laten penelitian

Lampiran 7 Pengujian Hipotesis

2. PENJELASAN ISI SISTEMATIKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta (das sein) dan harapan (das solen) yang menjadi masalah utama penelitian (Variabel terikat). Fakta dapat merupakan apa yang ada sekarang berupa data sekunder, hasil observasi, pengalaman pribadi, atau hasil penelitian lainnya, sedangkan harapan dapat berupa apa yang ada yang terdapat pada undang-undang, peraturan, visi-misi, renstra, kurikulum, atau teori-teori dalam text book (literature) dan jurnal. B. Identifikasi Masalah

Peneliti mengidentifikasi beberapa penyebab terjadinya masalah utama yaitu semua hal-hal yang berhubungan dengan atau menjadi penyebab munculnya masalah utama penelitian, yang telah diungkapkan pada latar belakang masalah. Hasil identifikasi dituliskan dalam bentuk pernyataan.C. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian dan minat peneliti.D. Perumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Contoh :

Penelitian Korelasi Model Korelasi Multipel1. Apakah X1 berpengaruh terhadap Y?2. Apakah X2berpengaruh terhadap Y?3. Apakah X3 berpengaruh terhadap Y?4. Apakah X1, X2, X3 secara bersama-sama mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap Y?E. Kegunaan Penelitian

Peneliti mengungkapkan secara spesifik manfaat yang akan dicapai yang dapat disumbangkan dalam:

1. Pengembangan IPTEKS

2. Pemecahan masalah praktis dalam pembangunan

BAB II

KAJIAN TEORETIKA. Deskripsi Konseptual

Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual dari berbagai teori atau konsep para ahli. Kajian konseptual ini dimulai dari variabel terikat (Y) dilanjutkan dengan variabel bebas (Xi). Untuk setiap variabel penelitian dituntut menggunakan minimal 5 (lima) rujukan konsep para ahli (untuk Tesis) dan 7 (tujuh) rujukan konsep para ahli (untuk disertasi). Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber tetapi hasil analisis dari berbagai konsep, kemudian membandingkan hasil analisis berbagai konsep. Dalam membandingkan hasil analisis berbagai konsep ditemukan persamaan dan perbedaan. Persamaan itu menjadi dasar sintesis yang akan menjadi konsep/konstruk dari variabel yang akan diteliti (Analisis masuk substansi subjek yang diteliti).B. Penelitian yang Relevan

Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang relevan dengan masalah penelitian, baik yang mendukung maupun yang bertentangan. Hasil penelitian yang relevan dapat diambil dari buku teks, jurnal, hasil penelitianyang bertujuan untuk menjelaskan persamaan dan/atau perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada.

C. Kerangka TeoretikPeneliti mendeskripsikan kajian berupa penalaran yang bersifat deduktif dari konsep-konsep setiap variabel, yang mengarah ke hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam kerangka teoretik ini peneliti membahas keterkaitan antara Xi dan Y yang didukung oleh teori yang sudah ada/atau hasil pemikiran peneliti yang didukung oleh argumentasi yang logis untuk menghasilkan hipotesis penelitian. Kerangka teoretik ini dijadikan sebagai dasar dalam mengarahkan penyusunan hipotesis penelitian.Banyaknya subjudul kerangka teoretik sama dengan banyaknya butir pada perumusan masalah.(Ada hasil penelitian yang relevan)Contoh :

Subjudul untuk kerangka teoretik;

1. Variabel X1 dan Y

2. Variabel X2 dan Y

3. Variabel X3 dan Y

4. Variabel X1, X2,X3 secara bersama-sama dengan Y D. Hipotesis Penelitian Peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian dan berbentuk pernyataan tentang karakteristik populasi yang merupakan hasil dari proses teoretik. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka teoretik. Banyaknya hipotesis sama dengan banyaknya subjudul pada kerangka teoretik dan banyaknya butir pada perumusan masalah. Contoh : Penelitian Korelasi 1. Terdapat hubungan positif/negatif antara X1 dan Y

2. Terdapat hubungan positif/negatif antara X2 dan Y

3. Terdapat hubungan positif/negatif antara X3 dan Y

4. Terdapat hubungan antara X1, X2,dan X 3secara bersama-sama dengan Y

PenelitianKorelasi Kausal

1. Terdapat pengaruh positif/negatifX1 terhadap Y

2. Terdapat pengaruh positif/negatifX2 terhadap Y

3. Terdapat pengaruh positif/negatifX3 terhadap Y

4. Terdapat hubungan/pengaruh positif/negatifX1, X2,danX3 secara bersama-sama dengan Y BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Peneliti mendeskripsikan tujuan penelitian yang ingin dicapai disesuaikan dengan perumusan masalah.B. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti mendeskripsikan di mana lokasi penelitian dilakukan dan kurun waktu yang digunakan selama penelitian mulai dari penyusunan rencana (proposal) sampai dengan penyusunan laporan penelitian itu selesai dilakukan.C. Metode Penelitian

Peneliti menjelaskan pendekatan, metode, teknik yang digunakan dalam penelitian, variabel penelitian dan konstelasi penelitian yang ditetapkan. Konstelasi penelitian mengambarkan bagan hubungan/pengaruh antar variabel

Contoh : Penelitian Korelasi Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survei dan teknik korelasional. Variabel terikat adalah Y dan variable bebasnya adalah X1, X2,dan X 3Kontelasi Penelitiannya adalah

D. Populasi dan Sampel

Peneliti menjelaskan unit analisis dan unit sampling, populasi yang akan diteliti yang meliputi populasi target dan populasi terjangkau, teknik pengambilan sampel dan tahap-tahap pengambilan sampel, serta penentuan ukuran sampel yang akan digunakan secara representatif mewakili populasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan instrumen berbentuk tes, skala, kuesioner dan lain-lain. Pengembangan instrumen untuk setiap variabel disajikan dalam bentuk konseptual, definisi operasional, kisi-kisi instrument, uji validitas instrumen dan reliabilias.1. Instrumen Variabel Terikat

Definisi Konseptual

Peneliti menjelaskan konsep dari variabel yang diteliti berdasarkan sintesis peneliti terhadap konsep-konsep yang dianalisis. Definisi operasionalPeneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi dengan rincian indikator penelitian (terukur) dan unit analisis pengukuran variabel yang dibuat instrumennya, serta responden yang akan mengisi instrumen.

Kisi-kisi Instrumen

Peneliti menyajikan kisi-kisi instrumen sesuai dengan definisi konseptual. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk tabel yang berisikan dimensi, indikator atau kompetensi dasar, nomor butir (butir positif, butir negatif) dan jumlah butir untuk setiap indikator yang dievaluasi.

Uji Validitas Instrumen dan Reliabilitas

Peneliti menyajikan hasil validasi teoritik/konstruk/isi yang dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi operasional, dimensi atau kompetensi dasar, indikator, dan butir instrumen.Peneliti menjelaskan pakar yang menelaah instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan hasil validasi panel secara kuantitatif. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan uji validitas empiris dan perhitungan koefisien reliabilitas.Uji validitasempiris menggunakan korelasi biserial, korelasi point biserial atau korelasi produc moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau politomi). Demikian pula dengan perhitungan koefisien reliabilitas menggunkaan KR20 atau Alpha Croncach disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau politomi)

2. Instrumen Variabel Bebas Definisi Konseptual

Peneliti menjelaskan konsep dari variabel yang diteliti berdasarkan sintesis peneliti berdasarkan teori-teori (konsep-konsep) yang digunakan

Definisi operasionalPeneliti menjelaskan definisi yang terukur yang dilengkapi dengan rincian indikator penelitian (terukur) dan unit analisis pengukuran variabel yang dibuat instrumennya.

Kisi-kisi Instrumen

Peneliti menyajikan kisi-kisi instrumen sesuai dengan definisi konseptual. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk tabel yang berisikan dimensi, indikator nomor butir (butir positif, butir negatif) dan jumlah butir untuk setiap aspek yang dievaluasi.

Uji Validitas Instrumen dan Reliabilitas

Peneliti menyajikan hasil validasi teoretik/konstruk/isi yang dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari definisi konseptual, definisi operasional, dimensi indikator, dan butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar yang menelaah instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan hasil validasi panel secara kuantitatif. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan uji validitas empiris dan perhitungan koefisien reliabilitas. Uji validitas empiris menggunakan korelasi biserial, korelasi point biserial atau korelasi produc moment disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau politomi). Demikian pula dengan perhitungan koefisien reliabilitas menggunkaan KR-20 atau Alpha Croncach disesuaikan dengan bentuk skor butir (dikotomi atau politomi)

E. TeknikAnalisis Data

Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan statistika deskriptif, analisis data dengan statiska inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistika deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, steam and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis). Analisis data dengan statiska inferensial sesuai dengan hipotsesis penelitian yang akan diuji. F. HipotesisStatistikaPeneliti menuliskan hipotesis statisika berupa simbol atau lambang parameter statistika yang menggambarkan pernyataan tentang karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Pernyataan tersebut berbentuk proposisi sebagai hasil dari kerangka teoretik. Jumlah hipotesis statistika sesuai dengan hipotesis penelitian.

Contoh : Penelitian Korelasi Asosiatif

HipotesispertamaHo. : y1 0

H1. : y1> 0HipotesiskeduaHo. : y2 0

H1. : y2> 0HipotesisketigaHo. : y3 0

H1. : y3> 0HipotesiskeempatHo. : y.123 0

H1. : y.123> 0BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi DataPeneliti menyajikan hasil analisis deskriptif data variabel terikat (Y) dan data variabel bebas (X) yang dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, steam and leaf (diagram batang daun) atau box plot (diagram kotak garis)yang dilengkapi dengan interpretasi data. Banyaknya penyajian data variabel terikat (Y) dan variabel beas (X) sesuai dengan banyaknya variabel penelitian. Contoh : Penelitian Korelasi Asosiatif

Peneliti menyajikan deskripsi data variabel Y, X1, X2, dan X3 dengan tabel distribusi frekuensi dan histogram .

B. Pengujian Persyaratan Analisis DataPeneliti menjelaskan hasil uji persayaratan analisis data.Uji persyaratan analisis disesuaikan dengan statiska inferensial yang digunakan. Untuk analisis korelasi dan analisis jalur persyaratan analisis yang harus diuji adalah normalitas galat taksiran regresi dan linearitas regresi sederhana.

Contoh : Penelitian Korelasi Asosiatif

Uji persyaratan analisis yang dilakukan adalah Uji Normalitas galat taksiran regresi sederhana, Uji Linearitas dan keberartian regresi sederhana.C. Pengujian HipotesisPeneliti menyajikan hasil perhitungan statistika uji dan hasil pengujian hipotesis statistika. Banyaknya subjudul sebagai penjelasan hasil pengujian hipotesis disesuaikan dengan banyak hipotesis penelitian. .

D. PembahasanPenelitian

Peneliti membahas hipotesis yang tidak teruji dengan mengemukakan argumentasi mengapa hipotesis tidak teruji termasuk keterbatasan penelitian. Hipotesis yang teruji dibahas berdasarkan teori dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan untuk menunjukkan apakah hasil penelitian mendukung atau menolak teori dan/atau hasil-hasil penelitian yang relevan.BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARANA. Kesimpulan

Peneliti mendeskripsikan kesimpulan yang merupakan tesis atau hipotesis penelitian yang teruji atau hipotesis penelitian yang didukung oleh data empiris.B. Implikasi

Peneliti menjelaskan implikasi yang merupakan konsekuensi logis dari kesimpulan penelitian yang ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan.Contoh:

Kesumpulan: Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Artinya perbaikan lingkungan kerja akan mengakibatkan peningkatan kinerja karyawan. Implikasinya adalah: kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki lingkungan kerja. Selanjutnya kemukakanlah upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki lingkungan kerja agar berdampak pada peningkatan kinerja karyawan. C. Saran

Peneliti menuliskan saran yang berasal dari pemikiran peneliti yang berkaitan dengan operasional implikasi penelitian kepada berbagai pihak terkait dengan masalah penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen

Lampiran 2 Hasil Uji coba Instrumen

Lampiran 3 Kisi-kisi Akhir (sesudah Uji coba)

Lampiran 4 Data Hasil Penelitian (Variabel Terikat dan data dari variabel bebas)

Lampiran 5 Pengujan Persyaratan Analisis

Lampiran 6 Penghitungan Besaran Statistik (Misal koefisien korelasi, koefisien jalur, muatan faktor, reliabilitas indikator )

Lampiran 7 Pengujian Hipotesis (perhitungan statistik uji , hasil dan kesimpulan uji)

KELOMPOK KUALITATIF(ETNOGRAFI, STUDI KASUS, FENOMENOLOGI, GROUNDED THEORY, NARATIF/HISTORIS, DAN ANALISIS ISI)

1. SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus dan Subfokus PenelitianC. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

D. Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIKA. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian

B. Hasil Penelitian yang Relevan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Latar Penelitian

D. Metode dan Prosedur Penelitian

E. Data dan Sumber Data

F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

G. Prosedur Analisis Data

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

1. Kredibilitas2. Transferabilitas3. Dependabilitas4. KonfirmabilitasBAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum tentang Lokus PenelitianB. Temuan Penelitian

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASIA. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1Pedoman Observasi

Lampiran 2Pedoman wawancara

Lampiran 3Catatan Lapangan Hasil Observasi

Lampiran 4Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Lampiran 5Dokumen Pendukung (Foto dan dokumen)

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

2. PENJELASAN ISI SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Peneliti menguraikan konteks atau situasi yang mendasari munculnya permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Konteks permasalahan bisa berupa tinjauan historis, ekonomis, sosial,dan kultural. Penggambaran konteks permasalahan penelitian dapat dilakukan dengan menunjukkan fenomena-fenomena, fakta-fakta empiris atau kejadian aktual dan unik yang terjadi di masyarakat yang sudah terpublikasikanmelalui media massa, buku-buku, hasil-hasil penelitian sebelumnya, atau sumber lainnya. Peneliti dapat juga menyertakan data statistik untuk menunjukkan aktualitas dan trend atau perkembangan fenomena yang menjadi latar belakang masalah penelitian.Peneliti dapat juga menyertakan hasil studi pendahulu (pre-eliminary study) atas fenomena tertentu yang berupa data kuantitatif ataupun kutipan wawancara.Bagian latar belakang masalah ini sebaiknya diakhiri dengan batasan yang dibuat oleh peneliti berkaitan dengan fenomena,fakta empiris, ataupun kejadian aktual yang sudah dipaparkan sebelumnya.Batasan atas fenomena tersebut diharapkan dapat mengantarkan peneliti menuju fokus penelitian yang akan diteliti sekaligus menunjukkan penting dan menariknya permasalahan tersebut.B. Fokus dan Subfokus PenelitianPeneliti menetapkan fokus penelitian, yaitu area sepesifik yang akan diteliti. Setelah fokus ditentukan, selanjutnya ditetapkan sudut tinjauan dari fokus tersebut sebagai sub-subfokus penelitian.

C. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk kalimat tanya yang bersifat umum (grand tour question) sebagai pertanyaan payung. Kemudian rumusan masalah ini dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih sepesifik (research question) sesuai dengan sub-subfokus penelitian.D. Kegunaan Penelitian

Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian. Kegunaan dapat diklasifikasikan menjadi kegunaan teoretis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoretis adalah bagaimana hasil penelitian menjadi bagian dari proses pengembangan ilmu. Manfaat praktis adalah bagaimana hasil penelitian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan.BAB II KAJIAN TEORETIKA. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian

Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan penelitian yang berhubungan dengan fokus dan subfokus penelitian. Konsep tersebut didasarkan pada tinjauan pustaka dari berbagai buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Deskripsi konseptual ini diperlukan untuk memberikan gambaran tentang fokus penelitian dan bagaimana fokus penelitian dikembangkan menjadi subfokus penelitian.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti mengkemukakan hasil penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian yang dilaksanakan. Hasil penelitian yang relevan dimaksudkan untuk menunjukkan posisi penelitian yang dilakukan di antara penelitian-penelitian yang berkaitan yang pernah dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Tujuan Penelitian

Penelitian menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang fokus dan subfokus penelitian.

B. Metode dan Prosedur Penelitian

Peneliti menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan serta prosedur pelaksanaannya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian sesuai dengan jenis penelitian kualitatif yang digunakan (etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded theory, naratif, atau analisis isi). Prosedur penelitian menjelaskan langkah-langkah penelitian. Prosedur penelitian kualitatif pada umumnya bersifat siklus.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti menjelaskan dimana penelitian dilakukan dan kapan penelitian itu dilakukan. Waktu penelitian adalah sejak melakukan observasi awal sebagai persiapan penulisan proposal sampai pada penulisan laporan penelitian. Khusus penelitian analisis isi tidak terikat dengan tempat tertentu.

D. Latar Penelitian

Peneliti menjelaskan latar penelitian yang menggambarkan situasi sosial yang menjadi latar penelitian. Untuk menjelaskan latar penelitian ini peneliti perlu melakukan observasi pendahuluan. Peneliti sudah mengumpulkan data tentang gambaran umum konteks penelitian berupa subjek, lokasi, kegiatan dan waktu yang melatari fenomena yang menjadi fokus penelitian.

E. Data dan Sumber Data

Peneliti menjelaskan informasi atau data yang dikumpulkan sehubungan dengan fokus dan subfokus penelitian. Kemudian dijelaskan pula sumber-sumber data primer maupun sekunder yang digunakan dalam penelitian baik informan, peristiwa, maupun dokumen.

F. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti menjelaskan teknik dan prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data yang meliputi: (1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumen, dan (4) focus group discution.

G. Prosedur Analisis Data

Peneliti menjjelaskan prosedur analisis data, baik selama proses pengumpulan data maupun setelah data terkumpul. Prosedur analisis dapat menggunakan salah satu dari model-model analisis data kualitatif yang sesuai dengan jenis (metode) penelitian kualitatif yang digunakan (model Milles & Hubberman, Spradly, Bogdan & Biklen, Strauss & Corbin, Yin, atau Analisis Isi).

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti menjelaskan bagaimana keabsahan data yang mencakup kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan komfirmabilitas.

Kredibilitas (Credibility). Kredibilitas merupakan penetapan hasil penelitian kualitatif yang kredibel atau dapat dipercaya dari persepektif partisipan dalam penelitian tersebut. Karena dari perspektif ini tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan atau memahami fenomena yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan. Partisipan adalah satu-satunya orang yang dapat menilai secara sah kredibelitas hasil penelitian tersebut. Strategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif, dan memberchecking.

Transferabilitas (Transferability). Transferabilitas merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif untuk dapat digeneralisasikan atau ditranfer pada konteks atau seting yang lain. Dari sebuah perspektif kualitatif transferabilitas merupakan tanggung jawab seseorang dalam melakukan generalisasi. Peneliti kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral pada penelitian tersebut. Orang yang ingin mentransfer hasil penelitian pada konteks yang berbeda bertanggung jawab untuk membuat keputusan tentang bagaimana transfer tersebut masuk akal.

Dependabilitas (Dependability). Dependabilitas menekankan perlunya peneliti untuk memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam penelitian yang dilakukan. Peneliti bertanggung jawab menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam seting dan bagaimana perubahan-perubahan tersebut dapat mempengaruhi cara pendekatan penelitian dalam studi tersebut.

Konfirmabilitas (Confirmability). Konfirmabilitas atau objektivitas merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian yang dikonfirmasikan oleh orang lain. Terdapat sejumlah strategi untuk meningkatkan konfirmabilitas. Peneliti dapat mendokumentasikan prosedur untuk mengecek dan mengecek kembali seluruh data penelitian. Peneliti lain dapat mengambil suatu peran devils advocate terhadap hasil penelitian, dan proses ini dapat didokumentasikan. Peneliti secara aktif dapat menelusuri dan mendeskripsikan contoh-contoh negatif yang bertentangan dengan pengamatan sebelumnya.

BAB IV HASIL PENELITIANA. Gambaran Umum

Peneliti menguraikan tentang latar sosial, historis, budaya, ekonomi, demografi, lingkungan, sebagai gambaran umum penelitian yang melatari temuan penelitian.

B. Temuan Penelitian

Peneliti mendeskripsikanhasil analisis dan temuan penelitian sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian.

a. Subfokus 1

b. Subfokus 2

c. Subfokus 3

d. Subfokus 4

e. Subfokus 5

f. Subfokus dst. BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIANPeneliti membahas temuan penelitian seperti yang dideskripsikan pada hasil penelitian. Pembahasan temuan penelitian sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian merupakan interpretasi atau verifikasi temuan dengan menghubungkan dengan konsep-konsep dan teori yang ada. Temuan berupa proposisi.

a. Subfokus 1

b. Subfokus 2

c. Subfokus 3

d. Subfokus 4

e. Subfokus 5f. Subfokus dst.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASIA. Kesimpulan

Peneliti menuliskan kesimpulan penelitian yang berisi proposisi-proposi atau tema-tema sebagai hasil interpretasi atau verifikasi temuan dengan konsep-konsep dan teori-teori yang sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian.

B. Rekomendasi

Peneliti mengemukakaan rekomendasi tentang perlunya penelitian lanjutan dan implementasi temuan penelitian tersebut dalam pemecahan masalah praktis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1Pedoman Observasi

Lampiran 2Pedoman wawancara

Lampiran 3Catatan Lapangan Hasil Observasi

Lampiran 4Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Lampiran 5Dokumen Pendukung (Foto dan dokumen)

Lampiran 6 Hasil Analisis Data

EVALUASI PROGRAM ATAU EVALUASI KEBIJAKAN

1. SISTEMATIKABAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Penelitian

C. Perumusan Masalah

D. Kegunaan Penelitian

BAB II

KAJIAN TEORETIKA. Deskripsi Konseptual Evaluasi Program/KebijakanB. Deskripsi Program/Kebijakan yang DievaluasiC. Model EvaluasiProgram/Kebijakan yang DipilihD. Hasil Penelitian yang RelevanE. Kriteria EvaluasiBAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Pendekatan, Metode dan Desain Model Penelitian

D. Instrumen Penelitian

a) Kisi-kisi Instrumen

b) Validasi Instrumen

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

F. Teknik Analisis Data

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Evaluasi

B. Pembahasan

BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1Pedoman Observasi

Lampiran 2Pedoman wawancara

Lampiran 3Angket

Lampiran 4Catatan Lapangan Hasil Observasi

Lampiran 5Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Lampiran 6Dokumen Pendukung (Foto, dokumen program dan kebijakan yang dievaluasi sesuai fokus)

2. PENJELASAN ISI SISTEMATIKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peneliti menjelaskan tentang mengapa program atau kebijakan tersebut penting untuk diteliti. Alasannya harus berdasarkan kepada fakta empiris yang dibandingkan dengan konsep program atau kebijakan.Dalam menuliskan latar belakang masalah peneliti memulai dengan gambaran faktual secara induktif dibandingkan dengan konsep atau secara deduktif diawali dengan konsep dilanjutkan dengan faktual.Uraikan secara singkat gambaran model evaluasi yang sesuai dengan program atau kebijakan yang akan dievaluasi. Pada akhir penjelasan latar belakang masalah perlu ditekankan pentingnya evaluasi program atau kebijakan tersebut dilakukan.

B. Fokus Penelitian

Peneliti menuliskan fokus penelitian, karena dalam suatu penelitian tidak mungkin peneliti meneliti semua permasalahan dalam suatu program atau kebijakan. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang masalah,peneliti perlu menetapkan fokus permasalahan yang mencakup komponen-komponen apa yang akan dievaluasi pada suatu program atau kebijakan. Fokus penelitian dinyatakan dalam bentuk pernyataan.

C. Perumusan Masalah

Peneliti menjabarkan fokus permasalahan penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian yang menekankan kepada efektivitas masing-masing komponen pada model evaluasi yang ditentukan.D. Kegunaan Penelitian

Peneliti mendeskripsikan kegunaan penelitian yang berisi penjelasan tentang kegunaan hasil penelitian sebagai salah satu bahan informasi bagi pengambil kebijakan/keputusan.

BAB IIKAJIAN TEORETIKA. Deskripsi Konseptual Evaluasi Program/KebijakanPeneliti membahas konsep yang berkaitan dengan evaluasi program/kebijakan. Pada tesis minimal 3 (tiga) rujukan konsep dan disertasi minimal 5 (lima) rujukan konsep. Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep. Setelah mengkomparasikan antar konsep ditemukan persamaan dan perbedaanya. Persamaan itu menjadi dasar sintesis dari konsep. B. Konsep Program/Kebijakan yang ditelitiPeneliti memberikan gambaran tentang program atau kebijakan yang akan dievaluasi diantaranya: tujuan, sasaran, kebutuhan, rumusan kebijakan/program, gambaran keberadaan program/kebijakan secara real di lapangan, yang dapat diperoleh melalui survei pendahuluan sebelum menyusun proposal penelitian. C. Model EvaluasiProgram/Kebijakan

Peneliti mendeskripsikan model-model evaluasi program atau evaluasi kebijakan yang relevan dengan karakteristik penelitian.Selanjutnya peneliti menentukan model evaluasi yang relevan dengan karakteristik program/kebijakan yang akan diteliti. Model evaluasi yang telah ditentukan dijabarkan ke dalam komponen evaluasi secara rinci dengan mengaitkan pada program/kebijakan yang diteliti. Hasil penjabaran model evaluasi yang dipilih akan menjadi acuan dalam menyusun pertanyaan penelitian.

D. Hasil Penelitian yang Relevan (Jika Ada)

Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan relevan dengan fokus penelitian. Selanjutnya peneliti menjelaskan posisi penelitiannya dengan cara mendeskripsikan persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukannya dengan penelitian relevan yang disajikan.

E. Kriteria EvaluasiPeneliti membahas konsep yang berkaitan dengan aspek yang akan dievaluasi pada setiap komponen sehingga diperoleh kriteria/standar evaluasi setiap aspek yang diteliti. Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep secara runtut dari berbagai sumber tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep. Sumber yang digunakan untuk penentuan kriteria dapat dikembangkan dari standar yang telah ada atau peneliti dapat mengembangkan berdasarkan teori.Selanjutnya Kriteria/standar evaluasiyang disajikan dalam bentuk tabel yang berisikan kolom komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, dan kriteria/standar evaluasi/keberhasilan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Peneliti mendeskripsikan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti mendeskripsikan di mana lokasi penelitian dilakukan dan kurun waktu yang digunakan selama penelitian mulai dari penyusunan rencana (proposal) hingga penyusunan laporan penelitian itu selesai dilakukan.

C. Pendekatan, Metode dan Desain Model Penelitian

Peneliti menentukan pendekatan, metode penelitian yang digunakan dan menjelaskannya menurut ahli tertentu. Selanjutnya peneliti menjelaskan desain model evaluasi program atau kebijakan yang telah ditetapkan. Desain disajikan dalam bentuk bagan yang dilengkapi dengan penjelasan.

D. Instrumen Penelitian

1. Kisi-kisi Instrumen

Peneliti merancang kisi-kisi instrumen sesuai dengan komponen dan aspek yang dievaluasi. Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk tabel yang berisikan aspek yang dievaluasi, indikator, nomor butir (butir positif, butir negatif) dan jumlah butir untuk setiap aspek yang dievaluasi.

2. Validasi Instrumen

Validasi teoritik/konstruk dilakukan dengan telaah pakar dan/atau panel. Proses penelaahan teoretis suatu konsep dimulai dari komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, indikator sampai kepada penjabaran dan penulisan butir instrumen. Peneliti menjelaskan pakar yang menelaah instrumen, prosedur telaah dan hasil telaahnya secara kualitatif. Selanjutnya peneliti menjelaskan prosedur telaah dan hasil uji validasi panel secara kuantitatif.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara, observasi, angket, telaah dokumen dan focus group discution. Selanjutkan peneliti menyajikam teknik pengumpulan data dalam bentuk tabel atau bagan yang meliputi komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, sumber data, instrumen yang digunakan dan sumber data, teknik pengumpulan data dan jenis instrumen yang digunakan.Peneliti menjelaskan prosedur pengumpulan data yang disesuaikan dengan komponen-komponen evaluasi.

F. Teknik Analisis Data

Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan statistika deskriptif dan analisis data secara kualitatif. Analisis data dengan statistika deskriptif disajikan dalam bentuk tabel atau grafik tentang aspek yang diukur. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan cara analisis selama pengumpulan data dan analisis setelah data terkumpul. Analisis selama pengumpulan data meliputi: mengembangkan catatan lapangan, mengkategorikan data, memberi kode pada data, memasukkan data ke dalam format analisis, dan mengembangkan pertanyaan untuk mengumpulkan dataselanjutnya; sedangkan analisis setelah data terkumpul meliputi: mengumpulkan dan memberi nomor secara kronologis sesuai dengan waktu pengumpulan data, meneliti ulang data dan mengelompokkannya dalam satu format kategori dan klasifikasi data sesuai dengan kodenya, memaparkan data yang telah dianalisis sesuai dengan komponen model evaluasi, dan penarikan beberapa kesimpulan.G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti menjelaskan bagaimana keabsahan data yang mencakup kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan komfirmabilitas

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Evaluasi

Peneliti menguraikan hasil evaluasi untuk setiap komponen yangdievaluasi. Data kuantitatif yang dijaring melalui angket disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, sedangkan data kualitatif yang dijaring melalui hasil wawancara, observasi dan data dokumentasi dideskripsikan secara naratif dan dimaknai untuk setiap komponen evaluasi.

B. Pembahasan

Peneliti membandingkan hasil temuan dengan kriteria evaluasi sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Selanjutnya kesimpulan penelitian dibahas kemengapaannya dengan dukungan data kualitatif yang telah dimaknai dan mengaitkan dengan antar komponen-komponen model evaluasi.

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Peneliti mendeskripsikan hasil evaluasi untuk setiap komponen secara umum.

B. Rekomendasi

Peneliti menyusun rekomendasi untuk memperbaiki implementasi program atau kebijakan. Rekomendasi tidak hanya memuat apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya tetapi juga harus mempertimbangkan: pembuat program atau kebijakan yang menerima rekomendasi, alat dan bahan yang tersedia bagi kemungkinan implementasi rekomendasi, waktu implementasi, dan kondisi lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1Pedoman Observasi

Lampiran 2Pedoman wawancara

Lampiran 3Instrumen

Lampiran 4Catatan Lapangan Hasil Observasi

Lampiran 5Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Lampiran 6Dokumen Pendukung (Foto, dokumen program dan kebijakan yang dievaluasi sesuai fokus)DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PENGEMBANGAN MODEL1. SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahB. Identifikasi MasalahC. Pembatasan MasalahD. Perumusan Masalah

E. Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Konsep Pengembangan Model

B. Acuan TeoretikC. Penelitian yang Relevan

D. Desain Model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan PenelitianB. Tempat dan Waktu PenelitianC. Karakteristik Sasaran Penelitian D. Pendekatan dan Metode PenelitianE. Langkah-langkah Pengembangan Model

1. Penelitian Pendahuluan

2. Analisis Kebutuhan3. Rancangan Model

4. Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model

5. Implementasi Model

a. Pengumpulan Data

b. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengembangan Model1. Hasil Analisis Kebutuhan2. Model Draft 13. Model Draft 2 (dst.)4. Model FinalB. Kelayakan Model (teoretik dan empiris)C. Efektivitas Model (melalui uji coba)D. PembahasanBAB V KESMIPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Implikasi

C. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN INSTRUMEN

LAMPIRAN HASIL

LAMPIRAN BUKU PENJELASAN2. PENJELASAN ISI SISTEMATIKABAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang masalahPeneliti memaparkan latar belakang permasalahan berupa fakta yang memberikan informasi bahwa model yang sedang dilaksanakan diasumsikan belum memungkinan ketercapaian tujuan. Permasalahan dapatdimaknai sebagai kesenjangan antara yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi. Jadi, latar belakang masalah memuat apa, mengapa, dan bagaiman serta untuk apa model dikembangkan?.

B. Identifikasi Masalah

Peneliti menyajikan hasil identifikasi permasalahan yang diturunkan dari masalah-masalah yang muncul pada latar belakang akibat dari kesenjangan yang ada. Idetifikasi masalah dinyatakan dalam kalimat pernyataan.C. Perumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah berkaitan dengan judul, berorientasi pada teori pengembangan modelyang dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.Perumusan masalah merupakan usaha untuk mengemukakan pertanyaan-pertanyaan penelitian secara eksplisit.D. Kegunaan Penelitian

Peneliti memaparkan kegunaan penelitian pengembangan model adalah untuk memberikan solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORETIKA. Konsep Pengembangan ModelPeneliti mendeskripsikan konsep yang mendasari pengembangan model. Setiap model dikembangkan berlandaskan pradigma/teori tertentu. Setelah mendeskripsikan dan menganalisis beberapa model maka peneliti melakukan sintesis untuk menentukan pilihan model yang relevan dengan fokus penelitian.

Dalam pengembangan model, peneliti memperhatikan tiga hal:

a. Menggambarkan Struktur Model yang digunakan secara singkat, sebagai dasarpengembangan produk.

b. Apabila model yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada, maka perlu dijelaskan alasan memilih model, komponen-komponen yang disesuaikan, komponen-komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam pengembangan

c. Prosedur penelitian pengembangan memaparkan prosedur yang ditempuh oleh peneliti/pengembang dalam membuat produk.

B. Acuan TeoretikPeneliti menuliskan kerangka teoretik diawali dengan mendeskripsikan beberapa model yang ada, kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis model tersebut, sampai akhirnya peneliti dapat menentukan pilihan model yang akan dikembangkan dengan dukungan teori.

C. Penelitian yang Relevan

Peneliti menuliskan hasil perbandingan pelelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian yang relevan dapat diambil dari jurnal ataupun disertasi. Peneliti juga harus memaparkan kedudukan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian lainnya yang relevan.

D. Desain Model

Peneliti memaparkan rangkaian kegiatan sbb :

1. Penelitian Pendahuluan 2. Perancangan Pengembangan Model3. Uji coba, Evaluasi, dan Revisi Model4. Implementasi model

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Tujuan PenelitianPeneliti menjelaskan tujuan penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian harus sinkron dengan rumusan permasalahan penelitian atau jumlah sub fokus penelitian pada Bab IB. Tempat dan Waktu PenelitianPeneliti menuliskan dengan jelas tempat dimana peneliti melaksanakan penelitian dan jelaskan berapa lama waktu yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian tersebut.C. Karakteristik Sasaran Penelitian Peneliti mendeskripsikan karakteristik sasaran penelitian setelah melakukan penelitian pendahuluan.

D. Pendekatan dan Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode pengembangan model.

E. Langkah-langkah Pengembangan Model

1. Penelitian Pendahuluan Penelitii memaparkan hasil penelitiian pendahuluan berupa analisis kebutuhan (Need Assesment). Peneliti juga menjelaskan produk yang dihasilkan benar-benar produk yang sesuai dengan kebutuhan (based on need), sehingga penjelasan menggambarkankebutuhan model tersebut sebagai jawaban atas kesenjangan (gap) antara keadaan yang seharusnya (ideal) dengan kenyataan yang ada.

2. Perencanaan Pengembangan ModelPeneliti memaparkan model yang direncakan dalam kegiatan pendidikan/pembelajaran. Dalam perencanaan model iniharus dijelaskan sejauhmana keterlibatan dari berbagai pakar dalam pengembangan model tersebut.3. Validasi, Evaluasi, dan Revisi ModelPeneliti menjelaskan

a) Prosedur dan hasil uji coba model dengan menjelaskan sasaran uji coba tersebut.

b) Prosedur dan hasil evaluasi berdasarkan data uji coba dengan menjelaskan teknik evaluasi yang digunakan dan bagian-bagian atau kompomen model yang harus direvisi.

c) Produk model yang telah dirivisi.

.Ada tiga hal yang harus dijelaskan pada bagian ini yaitu penjelasan kelompok yang dijadikan subyek uji coba produk penelitian pengembangan, Misalnya: para pakar, sasaran kelompok kecil dan kelompok besar yang sifatnya lebih heterogen.

1) Telaah Pakar (Expert Judgement)Peneliti menjelaskan prosedur dan hasil telaah pakar yang dilakukan oleh para pakar yaitu untuk mencermati produk yang telah dihasilkan, kemudian mereka diminta untuk memberikan masukan tentang produk tersebut.Berdasarkan masukan dari para pakar, produk tersebut direvisi.Para pakar yang sejak awal sudah terlibat itulah yang diminta untuk mencermati program/model.2) Uji coba kepada kelompok kecil (Small Group Try-out)Peneliti menyajikan prosedur dan hasil uji coba pada kelompok kecil, misalnya kumpulkan sekitar 10 hingga 15 responden (yang dianggap memiliki karakteristik yang sama dengan peserta didik yang akan menjadi target sasaran program atau main audience) untuk menonton tayangan program, kemudian mereka diminta memberikan komentar/masukan tentang program yang baru saja mereka tonton. Berdasarkan masukan-masukan dari smallgroup ini program direvisi. Sebagai contoh jika yang menjadi sasaran utamanya anak-anak usia SD, maka uji coba program juga diberikan kepada siswa SD.3) Uji coba Lapangan (Field Try-out)Peneliti menjelaskan prosedur dan hasil uji coba lapangan. Isi penjelasan adalah uji cobadilakukan kepada sejumlah responden yang banyak dengan subyek yang lebih heterogen. Kalau uji coba kepada para pakar dan kelompok kecil bisa dilakukan oleh pihak internal yang terlibat dalam kegiatan penelitian pengembangan, maka uji coba lapangan sebaiknya dilakukan oleh pihak luar.Hal ini dimaksudkan untuk menjaga obyektivitas dari kesimpulan yang dihasilkan.Masukan dari hasil uji coba lapangan inilah yang menjadi dasar terakhir bagi perbaikan dan penyempurnaan produk.Setelah diperbaiki sesuai masukan dari lapangan, maka produk dianggap final dan siap untuk disebarkan atau digunakan secara massal.

4. Implementasi Model

Peneliti menjelaskan bagaimana mengimplementasikan produk yang dianggap final (final product). Kemudian bagaimana penyebaran produk (disemination) tersebut dilakukan. Untuk mengetahui keberhasilan implementasi kalau model akan dilaksanakan, maka perlu dilakukan sebuah evaluasi sumatif yaitu setelah pemanfaatan produk berjalan selama periode tertentu. Hal ini dilakukan untuk menilai apakah produk efektif dan efisien atau tidak.Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk menentukan apakah program tersebut diteruskan atau tidak. Evaluasi pada tahap ini disebut dengan evaluasi sumatif., sedangkan evaluasi pada tahap uji coba pakar, kelompok kecil dan lapangan disebut dengan evaluasi formatif yang tujuannya untuk memperbaiki/ menyempurnakan produk.

5. Pengumpulan Data dan Analisis DataPeneliti mengemukakan bagaimana cara data dikumpulkan dan prosedur analisis data yang dilakukan dalam menganalisis data uji coba. Penjelasan ini dikemukakan dalam bagian ini yang disertai alasan-alasannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan ModelPeneliti menjelaskan secara mendalam, analisis tentang proses model yang telah dikembangkan secara naratif. Hasil penelitian dideskripsikan dalam subjudul yang memuat poin-poin pada tujuan umum dan tujuan khusus, untuk menggambarkan bahwa hasil penelitian ini dapat menguji efektivitas model .Penyajian hasil penelitian dan pembahasan diawali dengan pemberian gambaran lokasi penelitian dan karakteristik responden. Dilanjutkan poin-poin yang sinkron dengan jawaban atas tujuan umum dan tujuan khusus penelitian.Peneliti menyajikan hasil penelitian pengembangan dalam bentuknarasi, tabulasi, semi-tabulasi atau grafik dengan jelas dan benar, sehingga keberadaan tabel atau grafik dalam penyajian dapat dimengerti. B. Kelayakan Model

Peneliti mendeskripsikan langkah-langkah yang digunakan dalam menguji kelayakan model, yaitu melakukan analisis kebutuhan, mengembangkan produk, mengujicobakan produk, menyempurnakan produk dan menyebarkan produk.C. Efektivitas Model (dalam tahapan uji coba)

Peneliti menjelaskan hasil uji coba dari awal proses pengembangan hingga akhir model produk yang dihasilkan..Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan model bisa berupa kurikulum pendidikan/ pembelajaran, sistem pengelolaan pendidikan /pembelajaran, media pendidikan/ pembelajaran dan lain-lain.D. Pembahasan

Peneliti membahas mengenai faktor pendukung dan penghambat model yang dirancang dalam penelitian. Kebaikan-kebaikan atau kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan model yang ditawarkan yang telah dibahas disajikan secara rinci.BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARANA. Kesimpulan

peneliti menunjukan pointers-pointers yang terkait dengan tujuan dan pertanyaan penelitian pengembangan model yang mencakup kelebihan dan kekurangan model yang kita hasilkan: B. Implikasi

Peneliti menyajikan implikasi penelitian yaitu konsekwensi logis dari teori dan temuan penelitian kita yang diwujudkan dengan pernyataan jika-maka .

C. Saran

Peneliti menyampaikan saran dalam mengembangan produk-produk model pendidikan dan pembelajaran apa yang hendak ditempuh melalui pendekatan Penelitian Pengembangan.

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN INSTRUMEN

LAMPIRAN MODEL

LAMPIRAN BUKU PENJELASAN

ACTION RESEARCH

1. SISTEMATIKA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Penelitian

C. Perumusan Masalah

D. Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual

B. Penelitian yang Relevan

C. Acuan Teoretis

D. Model Tindakan

E. Hipotesis Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Tujuan PenelitianB. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Metode Penelitian

D. Rancangan Tindakan

E. Disain dan Prosedur Tindakan

F. Sumber DataG. Teknik Pengambilan Data

1. Definisi Konseptual 2. Definisi Operasional

3. Kisi-kisi Instrumen

4. Jenis Instrumen

5. Validasi Instrumen

F. Keabsahan Data1. Telaah Model Tindakan2. Validitas DataBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil PenelitianB. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. ImplikasiC. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1Model Tindakan

Lampiran 2 Instrumen Pengambilan Data

Lampiran 3 Hasil Pengujian Keabsahan Data

Lampiran 4 Catatan Lapangan Kolaborator

Lampiran 5Hasil Tindakan

Lampiran 6 Dokumen dan Foto Pelaksanaan Tindakan2. PENJELASAN ISI SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

Peneliti mengungkapkan konteks permasalahan yang hendak dipecahkan. Uraian harus diawali dengan mengidentifikasikan kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu.Berbagai alternatif untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu dipaparkan secara singkat disertai dengan identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya.Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta rasionalnya dikemukakan pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah.

B. Fokus Penelitian

Peneliti menjelaskan fokus penelitian yang dikerucutkan dari berbagai permasalahan yang ada, peneliti menfokuskan salah satu permasalahan yang akan diteliti. Fokus penelitian digunakan untuk memilih masalah yang penting untuk dijawab atau diselesaikan permasalahannya.

C. Perumusan Masalah

Peneliti memamparkan perumusan masalah dengan kalimat tanya. Perumusan masalah memuat alternatif pemecahan yang ditawarkan serta rasional mengapa alternatif itu yang dipilih sebagai cara pemecahan yang paling tepat terhadap masalah yang ada.

D. Kegunaan Penelitian

Peneliti memaparkan kegunaan hasil penelitian bagi pengembangan keilmuan. Kegunaan penelitian hendaknya dipaparkan mengenai bagaimana bentuk dan di mana hasil penelitian ini dapat diimplementasikan.

BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual

Peneliti mendeskripsikan konsep atau teori yang mendasari variabeldengan mengemukakan konsep atau teori dari pustaka yang relevan, dan memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan tindakan. Penjelasan kajian konsep atau teori yang dipaparkan digunakan sebagai kerangka acuan pengembangan tindakan. Kerangka acuan disusun berdasarkan kajian berbagai aspek teoretik dan empiris yang terkait dengan permasalahan dan upaya yang akan ditempuh untuk jawaban atau penyelesaiannya. Uraian-uraian dalam bab ini menjadi landasan konseptual dan teoretik mengapa masalah itu perlu dijawan atau dicarikan pemecahannya dan mengapa cara pengembangan tindakan tersebut dipilih.

B. Penelitian yang Relevan

Peneliti menjelaskan temuan dari penelitian lain yang memiliki kesamaan permasalahan dengan masalah yang peneliti lakukan. Pembahasan penelitian yang relevan digunakan untuk mengetahui state of the art permasalahan yang diteliti.C. Acuan Teoretis

Peneliti memaparkan keterkaitan konsep-konsep yang digunakan untuk menghasilkan prosedural tindakan. Kerangka teoritis yang dihasilkan berupa desain tindakan secara teoretis.

D. Model Tindakan

Peneliti menjelaskan berbagai motode penelitian Action Research yang ada dengan memberikan informasi kelebihan dan kekurangan masing-masing metode penelitian Action Research. Peneliti harus dapat menjelaskan kesesuaian metode penelitian Action Research yang dipilih dengan model tindakan yang akan diteliti.

E. Hipotesis Tindakan

Peneliti merumuskan hipotesis tindakan berupa jawaban tentative berupa prediksi model tindakan sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian.BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan

Peneliti memaparkan hasil yang diharapkan dari penelitian ini. Tujuan dipaparkan secara jelas dan operasional.Rumusan tujuan harus mengarah kepada upaya perbaikan untuk mengatasi permasalah yang diteliti. (Untuk memperbaiki).B. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti menjelaskan lokasi dan kurun waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan.

C. Metode PenelitianPeneliti menjelaskan metode peneltian Action Research yang digunakan dalam pemecahan masalah.

D. Rancangan TindakanPeneliti menjelaskan siklus yang dirancang dalam penelitian. Siklus terdiri atas empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.

E. Desain dan Prosedur Tindakan

1. Desain TindakanPeneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.2. Prosedur Tindakan (Minimal dua siklus).Peneliti menjelaskan tahapan dalam melaksanakan tindakan. Setiap tahapan dijelaskan apa yang dilaksanakan dan bagaimana pelaksanaannya. F. Indikator/Ukuran Keberhasilan Tindakan

Penelitian memberikan kriteria keberhasilan tindakan untuk mengetahui keberhasilan setiap siklus sekaligus mengetahui ada kemajuan atau tidak. (Minimal dua siklus) yang dilihat peningkatan hasil dari perubahan setiap siklus (ada dampak)G. Sumber data

Peneliti menjelaskan siapa dan apa yang menjadi sumber data dalam penelitian.

H. Instrumen Pengumpul Data

1. Definisi Konseptual

Peneliti menjelaskan secara konseptual aspek yang akan diukur dalam tindakan.

2. Definisi Operasional

Peneliti menjelaskan secara operasional aspek yang akan diukur dalam tindakan.

3. Kisi-kisi Instrumen

Peneliti menjelaskan kisi-kisi instrumen yang memuat aspek yang akan diukur dalam tindakan.

4. Jenis Instrumen

Peneliti menjelaskan instrumen yang digunakan sebagai alat pengambilan data dalam tindakan penelitian.

5. Validasi InstrumenPeneliti menjelaskan teknik yang digunakan untuk pengujian validitas instrumen.

I. Keabsahan Data1. Telaah Model TindakanPeneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam menelaah model. Dalam penjelasan memuat prosedur dan pakar yang menelaah model tindakan.

2. Validitas DataPeneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam menvalidasi data dan kolaborator yang digunakan pelaksanaan dalam tindakan.

J. Teknik Analisis Data

Peneliti menjelaskan teknik dan kreteria analisis yang digunakan untuk menganalisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan

Peneliti menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, menyangkut berbagai aspek yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan. Tunjukkan adanya perbedaan tindakan dengan kegiatan yang biasa atau sering dilakukan.Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dengan grafik, dan kelemahan yang terjadi.Kemukakan ada perubahan/kemajuan/perbaikan yang terjadi pada diri peserta didik, lingkungan kelas, pengajar, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar.Kemukakan hasil dari keseluruhan siklus ke dalam ringkasan untuk bahan dasar analisis dan pembahasan. Bahan/data tersebut ditulis dalam bentuk tabel atau bagan sehingga akan memperjelas adanya perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistematik dan jelas. (hasilnya bersifat deskripsi) jangan diuji.C. Pembahasan

Peneliti membahas hasil penelitian secara keseluruhan dengan menjelaskan keberhasilan intervensi yang dilakukan pada siklus serta kelemahan yang ada dengan adanya intervensi tersebut. Dalam pembahasan ini peneliti mengacu pada konsep atau teori yang mendasari variabel yang dibahas. (hasilnya bersifat deskripsi) jangan diuji.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Peneliti memaparkan kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan/masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya.

B. ImplikasiPeneliti mendeskripsikan implikasi mengenai pemanfaatan hasil penelitian pada pembelajaran secara operasional, serta contoh implementasi hasil penelitian tersebut dalam pembelajaran yang relevan.

C. Saran

Peneliti menyampaikan saran berupa tindak lanjut berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 1Model Tindakan

Lampiran 2 Instrumen Pengambilan Data

Lampiran 3 Hasil Pengujian Keabsahan Data

Lampiran 4 Catatan Lapangan Kolaborator

Lampiran 5Hasil Tindakan

Lampiran 6 Dokumen dan Foto Pelaksanaan TindakanTeknik Notasi Ilmiah

A. KutipanKarya ilmiah dapat mengutip pendapat, konsep dan teori dari sumber lain dengan menyebutkan sumbernya sesuai dengan notasi yang diacu oleh penulis. Ada dua cara mengutip pendapat, konsep dan teori yaitu kutipan langsung dan tak langsung.1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah pengambilan bagian tertentu dari tulisan orang lain tanpa melakukan perubahan ke dalam tulisan kita. Syarat kutipan langsung adalah sebagai berikut:

1) Tidak boleh melakukan perubahan terhadap teks asli yang dikutip

2) Menggunakan tiga titik berspasi [. . . ]jika ada bagian yang dikutip dihilangkan

3) Menyebutkan sumber sesuai dengan teknik notasi yang digunakan.

4) Bila kutipan langsung pendek (tidak lebih tiga baris) dilakukan dengan cara:

a. Integrasikan langsung dalam tubuh teks

b. Diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks

c. Diapit oleh tanda kutip

Bila kutipan langsung panjang (lebih dari tiga baris) dilakukan dengan cara

Dipisahkan dengan spasi (jarak antarbaris) lebih dari teks

Diberi jarak rapat antarbaris dalam kutipan

Contoh Kutipan Langsung Pendek (kurang dari tiga baris)

Contoh Kutipan Langsung Panjang lebih dari tiga baris

2. Kutipan Tak Langsung

Kutipan tak lansung adalah kutipan yang menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri. Kutipan ini dapat dibuat panjang atau pendek dengan cara mengintegrasikan dalam teks, tidak diapit dengan kata kutip dan menyebutkan sumbernya sesuai dengan teknik notasi yang dijadikan pedoman dalam menulis karya ilmiah.Contoh Kutipan Taklangsung

Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang kita kutip dengan mempergunakan angka Arab yang naik diketik setengah spasi. Atau bisa juga mempergunakan lambang tertentu dengan catatan bahwa lambang yang sama dapat diulangi dalam halaman yang berbeda, namun lambang yang berbeda harus dipergunakan untuk tiap catatan kaki dalam halaman yang sama. Catatan kaki dengan mempergunakan angka diberi nomor mulai dari angka 1 sampai habis catatan kaki dalam satu bab. Untuk bab baru catatan kaki dimulai lagi dengan angka 1 dan seterusnya.Dalam satu kalimat dapat mengutip lebih dari satu kutipan. Setiap pernyataan atau konsep yang dikutip diberi tanda kutip. Semua tanda kutip disebutkan sumbernya pada catatan kaki.

Contoh kutipan lebih dari satu kutipan dalam satu kalimat.

Sekiranya kalimat di atas yang menggunakan tiga kutipan dalam satu kalimat disusun menjadi tiga buah kalimat yang masing-masing mengandung satu kutipan maka tanda catatan kaki ditulis sesudah tanda baca penutup:

B. Catatan Kaki

Catatan kaki adalah penyebutan sumber yang dijadikan kutipan. Fungsi catatan kaki adalah memberikan penghargaan terhadap sumber yang dikutip dan aspek ligalitas untuk izin penggunaan karya tulis yang dikutip, serta yang terpenting adalah etika akademik dalam masyarakat ilmiah sebagai wujud kejujuran penulis.Kalimat yang dikutip tersebut harus dituliskan sumbernya secara tersurat dalam catatan kaki. Kutipan yang diambil dari halaman tertentu harus disebutkan halamannya dengan singkatan h, umpamanya, h.143. Sekiranya kutipan itu disarikan dari beberapa halaman maka dituliskan halaman-halaman yang dimaksud, umpamanya, hh. 6-10.Contoh:

Dali S. Naga, Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan (Jakarta: Besbats, 1992), h. 306.

2R. I. Arends, Learning to Teach (Singapore: McGraw-Hill Book Company, 1989), hh.12-16.Catatan kaki ditulis dalam satu spasi dan dimulai langsung dari pinggir, atau dapat juga dimulai setelah beberapa ketukan ketik dari pinggir, asalkan dilakukan secara konsisten. Nama pengarang yang jumlahnya sampai tiga orang dituliskan lengkap sedangkan jumlah pengarang lebih dari tiga orang hanya dituliskan nama pengarang pertama ditambah kata et al.(et all, artinya, dan kawan-kawan).Contoh :

3David L. Goetsch dan Stanley B. Davis,Quality Management: Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Service (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000), h. 35.4Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan dan H. Jane Rogers,

Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage

Publications, 1991), hh.12-13.5John A. R. Wilson et al., Psychological Foundation of Learning and Teaching(New York: McGraw-Hill Book Company, 2004), h. 406.Jika nama pengarangnya tidak ada maka langsung saja nama bukunya dituliskan atau dituliskan Anon. (Anonymous) di depan nama buku tersebut. Sebuah buku yang diterjemahkan harus ditulis baik pengarang maupun penterjemah buku, sedangkan sebuah kumpulan karangan cukup disebutkan nama editornya sebagai berikut:6Rencana Strategi Pendidikan(Jakarta:Kementerian Pendidikan Nasional, 2010).7Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1.8Peter Lauster, Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo (Jakarta: Gramedia: 2007), h. 27.

9K.R. Rose danG. Kasper (Eds). Pragmatics in Language Teaching (Cambridge: Cambridge University Press: 2010), h.13.Sebuah makalah yang dipublikasikan dalam majalah, koran, kumpulan karangan atau dituliskan dalam forum ilmiah dituliskan dalam tanda kutip disertai informasi mengenai makalah tersebut:

10Defri Werdiono,Upaya Menyelamatkan Gambut, Kompas, 10 Agustus 2010, h.16.11Douglas Koch dan Mark Sanders, The Effects of Solid Modeling and Visualization on Technical Problem Solving, Journal of Technology Education, Vol. 22 (2),Spring2011, hh. 1-5.12H. Diessel dan M. Tomasello, Why Complement Clauses Do Not Include a That-Coplementizer in Early Child LanguageProceedings of the Berkeley Linguistic Society, 2009, h. 14.13Jujun S. Suriasumantri, Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga Rampai (Eds) Soedjatmoko et. al. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986),hh. 10-15.

Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan memakai notasi op. cit.(opere citato, artinya, dalam karya yang telah dikutip) dan loc. cit. (loco citato, artinya, dalam tempat yang telah dikutip) dan ibid. (ibidem, artinya, dalam tempat yang sama). Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan pengulangan nama pengarang tidak ditulis lengkap melainkan cukup nama familinya saja. Sekiranya pengulangan dilakukan dengan tidak diselang oleh pengarang lain maka dipergunakan notasi ibid.seperti tampak dalam contoh berikut:

14Ibid., h. 131.

15Ibid.Artinya, dalam catatan kaki nomor 14 kita mengulangi kutipan dari karangan JujunS. Suriasumantri seperti tercantum dalam catatan kaki nomor 13 dengan nomor halaman yang berbeda. Sementara dalam catatan kaki nomor 15, kita mengulangi kutipan dari karangan JujunS. Suriasumantri seperti tercantum dalam catatan kaki nomor 13 dan tidak diselang oleh pengarang lain dengan nomor halaman yang sama.

Sekiranya kita mengulang karangan H. Diessel & M. Tomasello dalam catatan kaki nomor 12 yang terhalang oleh karangan Jujun S. Suriasumantri maka kita tidak lagi menggunakan ibid.melainkan loc. cit. seperti contoh di bawah ini:15Diessel dan Tomasello, loc. cit.Ulangan halaman yang berbeda dan telah diselang oleh pengarang lain ditulis dengan mempergunakan op. cit. sebagai berikut:

16Diessel dan Tomasello, op.cit.,h.7.Sekiranya dalam kutipan yang dipergunakan terdapat seorang pengarang yang menulis beberapa karangan maka penggunaan loc. cit.atau op. cit.akan membingungkan. Oleh sebab itu sebagai penggantinya dituliskan nama karangannya. Bila judul itu panjang maka dapat dilakukan penyingkatan selama hal itu mampu mewakili judul karangan yang dimaksud. Contoh

17Diessel dan Tomasello, Why complement clauses, h. 9.Kadang-kadang kita ingin mengutip sebuah pernyataan yang telah dikutip dalam karangan orang lain. Untuk itu maka kedua sumber itu dituliskan sebagai berikut:18Guilford di dalam Howard Gardner, Frames of Mind (New York: Basic Books. Inc. Publisher, 1983), hh. 73-75.

Semua kutipan tersebut di atas, baik yang dikutip langsung maupun tidak langsung, sumbernya kemudian disertakan dalam daftar pustaka. Hal ini kita kecualikan untuk kutipan yang didapatkan dari sumber kedua sebagaimana tampak dalam catatan kaki nomor 18. Dalam catatan kaki nama pengarang dituliskan lengkap dengan tidak mengalami perubahan apa-apa, umpamanya, J. LeDoux ditulis lengkap Joseph LeDoux sedangkan dalam daftar pustaka nama pengarang disusun berdasarkan urutan abjad nama huruf awal nama familinya, yakni, LeDoux, Joseph.Tujuan utama catatan kaki adalah mengidentifikasi lokasi yang spesifik dari karya yang dikutip. C. Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan rujukan penulis selama ia melakukan dan menyusun penulisan baik sebagai penunjang maupun sebagai data. Tujuan utama dari daftar pustaka adalah mengidentifikasi karya ilmiah itu sendiri. Untuk itu, dalam daftar pustaka tanda kurung yang membatasi penerbit, domisili penerbit dan lokasi halaman dihilangkan, tanda koma diganti dengan tanda titik. Dengan demikian maka catatan kaki (CT) pada contoh 1, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 bila dimasukkan ke dalam daftar pustaka (DP) mengalami perubahan sebagai berikut:

[catatan kaki]

1Dali S. Naga, Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan (Jakarta: Besbats, 1992), h.306.

[daftar pustaka]

Naga, Dali S. Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan. Jakarta: Besbats, 1992.[catatan kaki]

4Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan dan H. Jane Rogers,

Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage Publications, 1991), hh. 12-13.[daftar pustaka]

Hambleton, Ronald K., H. Swaminathan, dan H. Jane Rogers.

Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage

Publications, 1991), hh.12-13.[catatan kaki]

5John A. R. Wilson et al., Psychological Foundation of Learning and Teaching(New York: McGraw-Hill Book Company, 2004), h. 406.[daftar pustaka]

5Wilson, John A. R.,et al.Psychological Foundation of Learning and Teaching.New York: McGraw-Hill Book Company, 2004.[catatan kaki]

6Rencana Strategi Pendidikan (Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, 2010).

[daftar pustaka]

Kementerian Pendidikan Nasional.Rencana Strategi Pendidikan. Jakarta, 2010.[catatan kaki]

7Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1.[daftar pustaka]

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1.[catatan kaki]

8Peter Lauster, Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo (Jakarta: Gramedia: 2007), h. 27.

[daftar pustaka]

Lauster, Peter. Tes Kepribadian terjemahan D.H. Gulo. Jakarta: Gramedia: 2007.[catatan kaki]

9K.R. Rose dan G. Kasper (Eds),Pragmatics in Language Teaching(Cambridge:Cambridge University Press: 2010), h. 13.[daftar pustaka]

Rose, K.R. dan G. Kasper (Eds). Pragmatics in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press: 2010.Untuk contoh nomor (11) tersebut di atas, kita mengutip karangan Douglas Koch and Mark Sandersdalam halaman 1, yang sumbernya berada dalam Journal of Technology Education,dari halaman 1 sampai dengan 5. Hal ini juga sama dengan kutipan seorang pengarang yang berada dalam kumpulan karangan, umpamanya, contoh Catatan Kaki nomor 13.[catatan kaki]13Jujun S. Suriasumantri, Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga Rampai (Eds) Soedjatmoko et. al. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986), hh. 10-15.[daftar pustaka]

Suriasumantri, Jujun S., Pembangunan Sosial Budaya Secara Terpadu, dalam Masalah Sosial Budaya Tahun 2000: Sebuah Bunga Rampai (Eds) Soedjatmoko et. al.(Yogyakarta: Tiara Wacana, 1986), hh. 10-15.Daftar pustaka ini kemudian disusun menurut urutan abjad dari nama famili pengarangnya dan diletakkan dalam bab tersendiri yang biasanya diletakkan di bagian belakang karangan. Untuk pengetikan dengan mempergunakan komputer maka judul buku yang dituliskan dengan garis di bawahnya dapat diganti dengan huruf miring (italic).

Demikianlah secara singkat telah dibahas salah satu contoh teknik notasi ilmiah yang biasa dipergunakan dalam karangan ilmiah. Materi yang telah dibahas telah mencakup pokok-pokok cara mengutip karya orang lain dalam penulisan ilmiah. Dengan mengetahui struktur dan teknik notasi ilmiah ini maka kita dapat mengutip jenis karya yang lain. Umpamanya, kita dapat mengutip jurnal ilmiah, yang strukturnya sama saja dengan majalah: 10Defri Werdiono, Upaya Menyelamatkan Gambut, Kompas, 10 Agustus 2010, h. 16.

Dalam daftar pustaka ditulis:

Werdiono, Defri, Upaya Menyelamatkan Gambut, Kompas, 10 Agustus 2010.Mengutip sebuah disertasi, atau karya ilmiah lainnya, yang tidak dipublikasikan sama saja dengan buku:[catatan kaki]

20 Gabriella Fressa, Strategies in Childrens Route Directions

(Unpublished Dissertation, University of Leiden: 2010), h. 78.

[daftar pustaka]

Fressa, Gabriella,Strategies in Childrens Route Directions. Unpublished Dissertation, University of Leiden: 2010[catatan kaki]

21Y. Trisakti, Kualitas Kinerja Widyaiswara Berdasarkan Penilaian Peserta Pendidikan dan Pelatihan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jakarta, (Disertasi, Universitas Negeri Jakarta, 2008), h. 25.[daftar pustaka]

Trisakti, Y. Kualitas Kinerja Widyaiswara Berdasarkan Penilaian Peserta Pendidikan Dan Pelatihan Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jakarta. Disertasi, Universitas Negeri Jakarta, 2008.Mengutip sebuah karya tulis yang diambil dari internet dapat dituliskan sebagai berikut: Dari situs World Wide Web sites

[catatan kaki]

22NAACP, "Legal Affairs," NAACP Online ; http://www.naacp.org/programs/legal.html (diakses 3 Mei 2009).[daftar pustaka]

NAACP. "Legal Affairs," NAACP Online. http://www.naacp.org/programs/legal.html (diakses 3 Mei 2009).

Dari Terbitan komersial berkala secara On-Line

[catatan kaki]

3Maura I. Strassberg, "Distinctions of Form or Substance: Monogamy, PolygamyandSame-Sex Marriage," 75 N.C. L. Rev. 1501, 1507 (1997),Law Reviews,http://web.lexis-nexis.com/ universe (diakses 4Februari 2009) (part 1 of 2).

[daftar pustaka]

Strassberg, Maura I. "Distinctions of Form or Substance: Monogamy, Polygamy and Same-Sex Marriage." Law Reviews,http://web.lexis-nexis.com/universe (diakses 4 Februari 2009).Dari JournalElectronic (E-Journal)

[catatan kaki]7 Tessa Bartholomeusz, "In Defense of Dharma: Just-War Ideology in Buddhist SriLanka,"Journal of Buddhist Ethics 6 (1999), http://jbe.la.psu.edu/6/bartho991.html (diakses 15 Februari 2010).[daftar pustaka]Bartholomeusz, Tessa. "In Defense of Dharma: Just-War Ideology in Buddhist Sri Lanka. Journal of Buddhist Ethics 6 (1999). http://jbe.la.psu.edu/6/bartho991.html (diakses 15 Februari 2010).Dari CD-ROM:1Jeffrey Michael Jones, "A Survey of the Use of Household Appliances in Middle-Class American Homes, 1925-1960" (Disertasi, University of Chicago, 2010), abstractinDissertation Abstracts International 55 (2010): 3578A, Dissertation Abstracts Ondisc [CDROM],November 1995.

[daftar pustaka]

Jones, Jeffrey Michael. "A Survey of the Use of Household Appliances in Middle-ClassAmerican Homes, 1925-1960." Disertasi, University of Chicago, 2010. Abstract inDissertation Abstracts International 55 (2010): 3578A, Dissertation Abstracts Ondisc[CD-ROM], November 2010.Terdapat berbagai variasi dalam penulisan teknik ilmiah ini namun pada hakikatnya tujuannya sama namun berbeda dalam cara penulisannya. Buku yang dapat dirujuk mengenai notasi ilmiah ini antara lain adalah karangan Kate L .Turabian, Manual for the Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations, 7th ed., rev. ed. revised by Wayce C. Booth, Gregory C. Colomb, Joseph M. Williams, and the University of Chicago Press Editorial Staff (Chicago: University of Chicago Press, 2007).

Kecerdasan emosi merupakan kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan tindakan.1

1 Joseph LeDoux, The Emotional Brain (New York: Simon & Schuster, 1996), h. 143.

Mayer dan Salovey mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai berikut:

Emotional intelligence involves the ability to perceive accurately, appraise, and express emotion; the ability to understand emotion and emotional knowledg; and ability to regulate emotions to promote emotional and intellectual growth.1

2 Peter Salovey & D.J. Sulyster, Emotional Develompment and Emotional Inteligence (New York: Basic Books, 1997), hal. 10.

Modernisasi sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, yang merupakan salah satu dari ketiga kesatuan kebudayaan modern, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan ekonomi kapitalis, dan berkembangnya masyarakat borjuis.

1 Slamet Sutrisno, Budaya Keilmuan dan Situasinya di Indonesia Moedjanto et al. (ed.) Tantangan Kemanusiaan Universal (Yogyakarta: Kanisius, 1993), hal 145

Emosi adalah persepsi mental yang merupakan umpan balik dari stimulus1,bila ditinjau dari sudut pandang biologi emosi adalah ekspresi dan perasaan.yang ada pada cortex 2, sedangkan emosi dari konteks sosial adalah perasaan pribadi dan pendekatan perilaku sebagai bawaan.3

Joseph LeDoux, The Emotional Brain (New York: Simon & Schuster, 1996), h. 143.

2K.T. Strangman, The Psychology of Emotion (New York: Chichester, John Wiley & Sons, 1996), h. 143.

3Peter Salovey & D.J. Sulyster, Emotional Develompment and Emotional Inteligence(New York: Basic Books, 1997), h. 13

Menurut LeDoux, emosi adalah persepsi mental yang merupakan umpan balik dari stimulus. Berbeda dengan pendapat Strangman, bahwa emosi ditinjau dari sudut pandang biologi adalah ekspresi dan perasaan. Dalam hal ini ekspresi berada pada hypothalamus, sedangkan perasaan pada ncortex. 2 Salovey & Sulyster mendefinisikan emosi dari konteks sosial adalah perasaan pribadi dan pendekatan perilaku, emosi dipandang sebagai bawaan. 3

Joseph LeDoux, The Emotional Brain (New York: Simon & Schuster, 1996), h. 143.

2K.T. Strangman, The Psychology of Emotion (New York: Chichester, John Wiley & Sons, 1996), h. 143.

3Peter Salovey & D.J. Sulyster, Emotional Develompment and Emotional Inteligence (New York: Basic Books, 1997), h. h. 13

12