Sebagai komunitas praktisi global, kita mengetahui dampak pandemic Covid-19 pada organisasi penyelenggara layanan penyediaan air minum, sanitasi, dan air limbah.

Panduan ini berfokus pada kesehatan dan keselamatan pekerja di sektor air minum dan air limbah, dan berbagi pengalaman dengan mitra Australia dalam menghadapi situasi pandemi ini. Informasi ini didesain khusus untuk penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Sistem Penyediaan Air Limbah (SPAL), khususnya di negara-negara Indo-Pasifik.

Diketahui bahwa di banyak wilayah, penyelenggara SPAM/SPAL mungkin tidak ada, atau bila ada, mungkin hanya melayani sebagian kecil masyarakat, dan saat ini mungkin tidak menyuplai air yang aman atau sanitasi yang layak. Dalam situasi seperti itu, virus COVID-19, seperti halnya patogen lainnya, tidak akan terkontrol sebagaimana seharusnya.

Pentingnya keandalan layanan air minum, sanitasi dan air limbahSuplai air bersih dan penyediaan layanan sanitasi dan pembuangan air limbah adalah penting. Ini merupakan bagian terpenting dari sistem perlindungan kesehatan masyarakat, menjaga lingkungan dan menyediakan air untuk keperluan penting lainnya. Sehingga, mereka yang bekerja di bidang pelayanan publik yang penting, seperti di perusahaan air minum, harus terus melaksanakan tugasnya demi kesejahteraan masyarakat.

Memahami virus untuk mengendalikan penyebarannyaPoin-poin berikut tentang bagaimana virus COVID-19 ini menyebar dapat membantu memandu pengelolaan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Dua cara penularan utama yaitu:

a. Penularan secara langsung: virus-virus yang ditularkan dari orang yang terinfeksi melalui lendir dan tetesan kecil/droplet dari paru-paru dan tenggorokan (saat mereka batuk, bersin atau bicara) masuk melalui mulut, hidung atau tenggorokan orang yang tertular. Menjaga jarak fisik (physical distancing) akan membantu mengurangi risiko penularan.

b. Penularan secara tidak langsung: tetesan kecil/droplet yang mengandung virus mendarat pada suatu permukaan dan kemudian

berpindah ke mulut, hidung, mata atau tenggorokan orang lain. Minimalkan menyentuh permukaan benda yang berpotensi terkontaminasi. Bersihkan dan sterilkan permukaan tersebut. Cuci tangan dan hindari menyentuh wajah untuk mengurangi risiko tertular.

Informasi berguna lainnya tentang virus untuk membantu memandu tindakan dan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, meliputi poin-poin sebagai berikut:

• Virus adalah partikel mikroskopik (terlalu kecil untuk dilihat).• Virus hanya dapat memperbanyak diri jika mereka menginfeksi

seseorang.• Virus COVID-19 dikelilingi oleh lapisan minyak, sehingga penggunaan

air dan sabun atau deterjen dan sanitizer tangan (mengandung alkohol > 60%) sangat efektif untuk membersihkan; permukaan benda dapat dibersihkan menggunakan disinfektan antivirus termasuk tisu dan cairan sanitasi.

Membiasakan tangan selalu bersih• Kebersihan tangan adalah salah satu cara paling efektif untuk

memperkecil penularan penyakit. • Jagalah kebersihan tangan dengan meminimalkan kontak/memegang

benda dan tidak bersalaman.• Fasilitas cuci tangan atau sanitiser tangan harus tersedia di semua

tempat. • Mencuci tangan atau menggunakan sanitiser harus dilakukan oleh

semua pekerja.• Mencuci tangan atau menggunakan sanitiser harus dilakukan secara

menyeluruh, selama 20 detik.• Pasang/tempelkan poster petunjuk mencuci tangan di tempat-tempat

cuci tangan, misalnya poster yang dibuat WHO.• Jika mencuci tangan sering dilakukan, atau pekerja memiliki kulit

sensitif, saran dari dermatologis mungkin diperlukan. Berikut adalah contoh solusi dari masalah tersebut:• Basahi tangan terlebih dahulu sebelum menggunakan sabun untuk

menghindari sabun terkena tangan yang kering.• Cucilah tangan secara menyeluruh dari sisa sabun dengan

membilasnya dengan benar.• Lepaslah cincin jika iritasi terjadi di sekitar tempat tersebut.

Panduan tentang Covid-19Penyelenggara SPAM dan Asosiasi Air Minum Nasional

• Gunakan air hangat, bukan air panas atau dingin untuk mencuci tangan.

• Gunakan sabun yang ringan, tidak beraroma wangi, dan lembut. • Keringkan tangan menggunakan tisu segera dan menyeluruh setelah

mencuci tangan.• Lebih baik menggunakan sanitiser tangan berbasis alkohol daripada

sabun. • Gunakan sarung tangan untuk mengurangi frekuensi mencuci tangan.• Pakailah Vaseline atau krim kulit yang tidak beraroma wangi.• Pada kondisi dingin dan basah, gunakan sarung tangan yang hangat

dan tahan air.• Jika ada luka atau retak di kulit, kerjakan tugas lain yang lebih aman.

Kiat praktis berbagi ruang kerja dan peralatan dengan aman• Memaksimalkan bekerja dari rumah dan dari kantor dengan jumlah

pekerja yang sedikit di tempat tersebut.• Meminimalkan pertemuan tatap muka secara langsung; gunakan

telepon atau video konferensi jika memungkinkan.• Meminimalkan jumlah orang yang hadir pada pertemuan penting.• Pertimbangkan melonggarkan hari kerja dan menerapkan kerja shift/

bergilir sehingga hanya ada sedikit orang yang berada dalam satu tempat.

• Di ruang kerja, rapat atau pertemuan, jaga jarak fisik yang aman (>1,5m).

• Hindari memeluk, bersalaman dan mencium ketika menyapa rekan kerja.

• Memaksimalkan ventilasi ruangan dan pertimbangkan menggunakan area terbuka.

• Hindari menyentuh langsung permukaan benda yang banyak disentuh orang lain (tombol lift, gagang pintu, keran).

• Mengganjal pintu agar tetap terbuka (jika itu aman dilakukan) sehingga meminimalkan orang memegang gagang pintu.

• Meminimalkan penggunaan secara bersama alat-alat seperti komputer, printer, mesin fotokopi, alat-alat tulis.

• Sediakan tisu disinfektan antivirus dan sanitiser• Bersihkan permukaan benda dengan sabun dan air atau cairan

pembersih secara teratur.• Bersihkan permukaan yang sering dipegang (pegangan tangga, gagang

pintu dan bangku) setiap hari.• Bersihkan permukaan benda sebelum dan sesudah digunakan memakai

tisu dan cairan pembersih disinfektan antivirus.• Hindari bersin, batuk dekat orang lain atau mengenai permukaan benda• Memakai masker yang memiliki kualitas yang baik, mudah dipakai dan

dilepas.• Meminimalkan penggunaan ruang makan bersama: makan/minum di

meja sendiri atau berjarak aman dari orang lain.

• Cuci alat masak dengan baik (air panas dan deterjen atau mesin cuci piring disetel moda panas).

• Jika makanan disimpan dan dipersiapkan sebelumnya, simpan dalam keadaan tertutup dan tetap dalam kepraktisan yang wajar.

• Kurangi jumlah kursi dan meja yang tersedia untuk menghindari berkumpulnya orang dalam jumlah banyak

• Lengkapi kendaraan lapangan dengan sarana cuci tangan/hand sanitizer.• Alokasikan kendaraan hanya untuk satu orang untuk menghindari

penularan silang.• Sediakan set peralatan sendiri-sendiri untuk pekerja lapangan, jika

memungkinkan.• Kurangi menggunakan transportasi umum yang padat yang tidak

memungkinkan jarak fisik yang aman.• Pada transportasi umum, jagalah jarak fisik yang aman (berjarak > 1.5m)• Untuk barang-barang yang tidak dapat dibersihkan gunakan sarung

tangan sekali pakai saat memegang.• Jika fasilitas cuci tangan dan sanitiser tidak tersedia, kenakan sarung

tangan sekali pakai• Sarung tangan harus dapat dilepas dengan aman setelah digunakan

(WHO provides a useful poster).

Memisahkan pekerja• Penting untuk menjaga agar para pekerja tidak menjadi sakit atau

terpaksa diisolasi.• Identifikasi dan kelompokkan tugas-tugas penting dan staf dan unit

terkait yang melakukan tugas-tugas tersebut. Temukan cara untuk memecah/memisahkan tim.

• Beberapa staf dapat ditugaskan bekerja di belakang meja dan tugas perencanaan

• Jika hanya ada satu ruang kerja, buatlah para pekerja di shift yang berbeda.

• Batasi kunjungan yang tidak penting oleh orang lain ke lokasi di mana pekerja bertugas.

• Kurangi interaksi dan penggunaan fasilitas bersama, sepanjang dapat dilakukan secara wajar.

• Menyediakan kendaraan, alat, dan peralatan tambahan jika memungkinkan.

• Pertimbangkan menyewa ruang kantor sementara untuk membagi tim dan mengurangi penularan silang.

20s

Bekerja dengan kontraktor dan pemasok• Perusahaan harus memberikan saran kepada kontraktor dan pemasok

dan melihat bagaimana hal itu bisa sejalan dengan mereka.

Ketika pulang ke rumah• Berikan saran kepada orang-orang di rumah untuk mewaspadai dan

mencegah penularan patogen dari permukaan atau bahan yang berpotensi terkontaminasi di tempat kerja.

• Misalnya untuk mengganti pakaian di tempat kerja, membersihkan dan menyanitasi kendaraan, menjaga jarak fisik di rumah sampai orang yang baru pulang kerja selesai mandi dan ganti pakaian. Benda-benda yang berpotensi terkontaminasi agar dibungkus plastik.

Perencanaan cadangan• Amankan rantai pasokan barang yang diperlukan untuk memastikan

kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Misalnya tisu, sabun, tisu antivirus, sanitizer, termasuk orangnya.

• Staf pengganti atau pihak ketiga perlu diberikan training untuk membiasakan mereka dengan situasi dan kondisi kerja jika sewaktu-waktu mereka diperlukan secara mendadak.

Membuat prioritas kegiatan• Pengaturan perlu dilakukan untuk memastikan instalasi pengolahan dan

jaringan distribusi terus beroperasi dan hal ini harus menjadi prioritas utama.

• Untuk kegiatan monitoring, hal-hal yang tidak mendesak dan tidak penting harus ditunda jika memungkinkan.

Pertimbangan khusus untuk air limbah• Risiko tambahan COVID-19 bagi pekerja sanitasi dan air limbah

dianggap rendah dibanding virus-virus lain yang jauh lebih menular.• Untuk tugas-tugas yang saat ini membutuhkan alat pelindung diri (APD),

persyaratan APD yang ada masih berlaku. Saran tentang masker dari WHO (provided by WHO).

Melindungi pekerja yang berisiko lebih tinggi• Identifikasi pekerja yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami

komplikasi serius, yaitu mereka yang berusia 60+, atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan lemah.

• Sejauh memungkinkan, prioritaskan mengubah pola kerja staf berisiko tinggi untuk meminimalkan kontak mereka dengan orang lain sambil membantu mereka menjaga/mengisolasi diri.

Bekerja dengan aman dari rumah• Bekerja di rumah pun memiliki potensi bahaya.• Waspada agar tidak tergelincir/jatuh, hati-hati mengangkat benda

berat, bekerja dengan listrik, dan jika ada hewan berbahaya.

Mendorong pekerja dengan gejala agar mengisolasi diri dan menjalani pemeriksaan medis• Orang berpotensi tinggi untuk menularkan virus pada beberapa hari

pertama sejak menunjukkan gejala. Jika staf memiliki tanda dan gejala COVID-19, atau telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, mereka harus menghubungi dokter atau rumah sakit, dan tidak boleh datang ke tempat kerja sampai dinyatakan aman oleh dokter.

Meningkatkan kesadaran• Meningkatkan kesadaran akan informasi yang benar dan relevan sangat

berguna untuk membiasakan staf dengan penanganan pandemic COVID-19.

• Email, poster, video demonstrasi dan webinar dapat digunakan untuk berbagi informasi dengan staf, mendiskusikan pedoman-pedoman terkait dan informasi terkini.

For the full COVID-19 Utility Guidance and other resources, visit waterpartnership.org.au/our-offering/water-and-covid-19

For full and up-to-date details on COVID-19 in general, including in relation to water and sanitation, refer to the World Health Organization COVID-19 advice for the public.

Developed by the Australian Water Association, Water Services Association of Australia and WaterFutures with the support of the Australian Water Partnership.

Untuk informasi mengenai kerja sama penyelenggara SPAM Indonesia-Australia dalam menghadapi COVID-19, silakan hubungi

Dwike Riantara Kepala Biro Pemberdayaan Organisasi, Sekretariat Pengurus Pusat PERPAMSI

Telp/WA: 081296070725 | E: dwike.riantara@gmail.com | www.perpamsi.or.id

Copyright © 2020 eWater Ltd