PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam...

29
PANDUAN SI STEM PERKADERAN I KATAN MAHASI SWA MUHAMMADI YAH ( S P I I M M ) DEWAN PIMPINAN DAERAH IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH JAWA TENGAH Sekretariat: Jl. Singosari 33 Semarang T (024) 8314823 F (024) 8417060 2009

Transcript of PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam...

Page 1: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

PANDUAN

SISTEM PERKADERAN

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

( S P I I M M )

DEWAN PIMPINAN DAERAH IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH JAWA TENGAH

Sekretariat: Jl. Singosari 33 Semarang T (024) 8314823 F (024) 8417060 2009

Page 2: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 2

BAB I

POLA DASAR STRATEGI PERKADERAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka membentuk satu kesatuan gerakan, arah serta wawasan kekaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, diperlukan sebuah rumusan dasar mengenai pokok-pokok arah kekaderan dalam IMM yang akan menjadi pedoman pelaksanaan dan sekaligus landasan konseptual strategi kekaderan IMM.

Rumusan dasar yang dimaksud memuat petunjuk-petunjuk pokok dan strategis berkenaan dengan sistem perkaderan IMM mengenai latar belakang, tujuan, arah, sasaran, landasan, kurikulum, metode, komponen serta pengorganisasian perkaderan di lingkungan IMM. Dari seluruh rumusan tersebut dapat dipahami kerangka ideologis yang terbangun dalam jati diri kader IMM serta profil kader yang diharapkannya, sebagai salah satu Organisasi Otonom Muhammadiyah dan bagian dari gerakan kepemudaan nasional dalam perannya sebagai caracter builder generasi muda, terutama mahasiswa.

Pola dasar strategi perkaderan disusun sebagai upaya optimalisasi proses kekaderan IMM secara nasional serta pedoman baku dalam pelaksanaan perkaderan IMM di setiap komponen dan jenjang.

B. LATAR BELAKANG

Muhammadiyah sering disebut sebagai gerakan pembaharuan. Pilihan gerakan pada bidang dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar sejak awal pendiriannya merupakan fenomena baru dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini.

Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis dan dikembangkannya, Muhammadiyah harus memiliki kekuatan pendukung, penggerak dan pelangsung gerakan, bahkan bila mungkin menyempumakannya. Kekuatan ini akan menjadi basis pendukung yang pada saatnya akan tampil menjadi kekuatan inti gerakan. Dengan demikian Muhammadiyah membutuhkan kader-kader untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ada tiga jalur proses kaderisasi yang ditempuh Muhammadiyah dalam rangka mengusahakan lahirnya kader-kader yang diharapkan, yaitu : (1) jalur pendidikan formal, melalui lembaga-lembaga formal yang dimiliki Muhammadiyah, (2) Jalur informal, berupa penanaman misi di lingkungan keluarga, dan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat, (3) Jalur Program khusus Badan Pendidikan Kader dan Organisasi-organisasi Otonom. Ketiga jalur ini diharapkan bisa menjadi "pemasok" kader-kader yang akan melestarikan khittah gerakannya.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan bagian dari organisasi otonom Muhammadiyah dengan basis anggota yang relatif homogen : Mahasiswa. Sebagai wahana kaderisasi, IMM diharapkan dapat menghasilkan komunitas kader-kader yang memiliki kualitas intelektual, kapasitas moral dan peran sosial yang memadai.

Untuk mencapai kualifikasi kekaderan seperti demikian, IMM dituntut untuk menyelenggarakan program perkaderan dengan strategi perencanaan yang serius dan kerangka kerja yang jelas. Dengan demikian, kurikulum dan metode menjadi acuan utama guna pencapaian hasil yang optimal. Sehingga dari proses kaderisasi yang dikembangkan IMM dapat lahir kader-kader yang rnemahami benar misi dan cita-cita Muhammadiyah.

C. ARAH DAN TUJUAN PERKADERAN

Sebagai salah satu bagian dari gerakan kader dalam Muhammadiyah orientasi kekaderan IMM diarahkan pada terbentuknya kader yang siap berkembang sesuai dengan spesifikasi profesi yang ditekuninya, kritis, logis, trampil dan progresif. Kualitas kader yang demikian ditransformasikan dalam tiga lahan aktualitas, yakni : persyarikatan, ummat dan bangsa.

Secara substansial, arah perkaderan IMM adalah penciptaan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas akademik yang memadai sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman,

Page 3: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 3

yang berakhlak karimah dengan proyeksi sikap individual yang mandiri, bertanggung jawab dan memiliki komitmen dan kompetensi perjuangan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar.

Sebagai sebuah proses organisasional, perkaderan IMM diarahkan pada upaya transformasi ideologis dalam bentuk pembinaan dan pengembangan kader, baik kerangka ideologis maupun teknis manajerial.

Dalam tahapan yang lebih praktis, akumulasi proses perkaderan diarahkan dalam rangka transformasi dan regenerasi kepemimpinan IMM di setiap level kepemimpinan.

D. SASARAN DAN TARGET PERKADERAN

Sesuai dengan masing-masing komponen dan jenjang, sasaran perkaderan IMM adalah mahasiswa, anggota, calon pimpinan, pimpinan dan calon instruktur.

Target perkaderan diproyeksikan untuk terbentuknya sumber daya kader struktural dan fungsional yang profesional.

Target perkaderan utama adalah terinternalisasikannya nilai-nilai perjuangan, visi dan misi IMM dan sekaligus terciptanya kader pimpinan yang memiliki kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan level/ tingkatan kepemimpinan masing-masing. Sementara target perkaderan khusus diproyeksikan pada terbentuknva pengelola perkaderan (instruktur) yang profesional. Sedangkan target perkaderan pendukung adalah meningkatnya kualitas sumber daya kader menurut minat, bakat, profesi, ketrampilan dan keahlian pada bidang tertentu.

E. LANDASAN PERKADERAN

1. Landasan Nilai/Etik : Adalah landasan yang mengatur secara normatif dan mendasar seluruh pelaksanaan kegiatan perkaderan IMM, yaitu: A1-Qur'an dan As-Sunnah yang secara operasional dijabarkan dalam Khittah Perjuangan Muhammadiyah dan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah.

2. Landasan Hukum : 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. UU No 8 th 1985 tentang keormasan.

3. Landasan Formal Organisasi : 1. Keputusan PP Muhammadiyah tentang Qaidah Ortom 2. Keputusan Muktamar IX IMM di Medan 3. Program Kerja DPP IMM Bidang Kader.

F. KURIKULUM PERKADERAN

Materi perkaderan IMM dikembangkan dalam lima kelompok materi, masing-masing: 1. Materi Pokok Ideologi 2. Materi Pokok Keorganisasian/Kepemimpinan 3. Materi Pokok Wawasan 4. Materi Pokok Terapan 5. Materi Suplemen

Dari kelima kelompok itu dikembangkan silabi untuk masing-masing komponen dan jenjang yang dibangun dengan pendekatan Muatan Nasional dan Muatan Lokal yang dikemas secara ideal dan dinamis.

G. PRINSIP METODE PERKADERAN

Dalam rangka menciptakan proses perkaderan seperti yang diharapkan, ketetapan metode merupakan aspek yang tidak bisa diabaikan. Meskipun tidak berdiri sendiri, metode turut menentukan proses.

Metode perkaderan IMM dibangun dan dikembangkan atas dasar prinsip-prinsip : 1. Internalisasi Ideologi 2. Orientasi visi dan misi 3. Pengembangan wawasan, minat dan bakat. 4. Aplikasi nilai/etik

Page 4: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 4

5. Proses akhlak al-Karimah

Keberhasilan suatu metode yang dipakai dipengaruhi antara lain faktor materi, narasumber dan media yang digunakan. Efektifitas suatu metode bukan hanya tergantung pada metode itu sendiri, melainkan ditunjang dan membutuhkan daya dukung faktor lain.

Pada dasarnya metode perkaderan bersifat fleksibel, tergantung situasi dan kondisi setempat, sepanjang memenuhi standar mutu yang diharapkan.

H. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN

Komponen dan jenjang perkaderan dalam IMM terbagi sebagai berikut : 1. Komponen Pra Perkaderan

Yaitu suatu komponen awal yang berfungsi untuk mengenalkan dan memasyarakatkan IMM sekaligus sebagai wahana rekruitmen anggota serta sebagai persiapan untuk memasuki perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD). Komponen pra perkaderan ini selanjutnya disebut Masa Ta'aruf yang disingkat Masta.

2. Komponen Perkaderan Utama Yaitu komponen utama yang bersifat wajib dan merupakan komponen pokok perkaderan IMM. Komponen ini bersifat mengikat dan secara struktural menjadi prasyarat tertentu. Secara berjenjang, perkaderan utama terdiri dari tingkatan-tingkatan sebagai berikut: a. Darul Arqam Dasar (DAD) b. Darul Arqam Madya (DAM) dan c. Darul Arqam Paripurna (DAP)

3. Komponen Perkaderan Khusus Yaitu komponen perkaderan yang ditujukan dalam rangka mendukung komponen utama dengan pendekatan khusus. Komponen ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kecakapan khusus. Komponen perkaderan khusus terdiri dari : a. Latihan Instruktur Dasar (LID) b. Latihan Instruktur Madya (LIM) c. Latihan Instruktur Paripurna (LIP)

4. Komponen Perkaderan Pendukung Yaitu komponen perkaderan yang dilaksanakan untuk meningkatkan potensi kader sesuai dengan minat, bakat, ketrampilan, keahlian dan kemampuan dalam rangka mendukung keberhasilan proses kaderisasi ikatan. Komponen perkaderan pendukung dilaksanakan secara integral dengan pelaksanakan aktivitas dan program organisasi itu sendiri. Komponen perkaderan pendukung terdiri dari : a. Perkaderan Pendukung Pokok

Adalah perkaderan yang dilaksanakan secara sistematik yang diatur, dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing bidang. Sebagai contoh : Pelatihan Jurnalistik, Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Penelitian dan penulisan karya I lmiah, pendidikan wanita dan lain-lain.

b. Perkaderan pendukung tambahan Adalah semua bentuk dan proses kaderisasi yang tidak diatur secara khusus (terbuka dan bebas). Sebagai contoh adalah kelompok studi, penokohan kader, forum kajian dan lain-lain.

I. SIFAT PERKADERAN IMM

Sifat perkaderan yang dilaksanakan IMM diproyeksikan masing-masing dalam rangka : 1. Pengembangan Karir Kepemimpinan 2. Pengembangan Keinstrukturan 3. Pengembangan Wawasan 4. Pengembangan Ketrampilan 5. Pengembangan Profesi

J. PENGORGANISASIAN KEGIATAN

Dalam rangka optimalisasi proses perkaderan guna terciptanya eks trainer dengan kualifikasi yang diharapkan, perlu didukung dengan sistem manajemen perkaderan yang tepat.

Page 5: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 5

Sistem manajemen dimaksud dalam rangka mengatur pelaksanaan jalinan program perkaderan, sinkronisasi, legalitas pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban masing-masing level kepemimpinan.

Pengorganisasian perkaderan IMM terbagi sebagai berikut : 1. Tanggung jawab jalur perkaderan utama

a. Darul Arqam Dasar (DAD) oleh Pimpinan Komisariat b. Darul Arqam Madya (DAM) oleh Pimpinan Cabang c. Darul Arqam Paripurna (DAP) oleh Dewan Pimpinan Daerah.

2. Tanggung jawab jalur perkaderan khusus a. Latihan Instruktur Dasar (LID) oleh Pimpinan Cabang b. Latihan Instruktur Madya (LIM) oleh Dewan Pimpinan Daerah c. Latihan Instruktur Paripurna (LIP) oleh Dewan Pimpinan Pusat

3. Tanggung jawab jalur Perkaderan Pendukung Diserahkan kepada masing-masing struktur kepemimpinan atau bidang yang melaksanakannya, baik secara mandiri atau proyek bersama berdasarkan atas asas mashlahat, manfaat bersama, strategis dan tidak mengorbankan prinsip gerakan. Perkaderan pendukung (sesuai hasil Lokakarya Nasional dan Tanwir) terbagi dua yaitu perkaderan pendukung pokok dan perkaderan pendukung tambahan. Perbedaan yang mendasar dari dua hat itu adalah perkaderan pendukung pokok memiliki silabi (guide line), akan tetapi untuk perkaderan pendukung tambahan hanya mencantumkan nama kegiatannya akan tetapi bentuk dan guide linenya disesuaikan dengan kondisi masing-masing level institusi.

Setiap pelaksanaan perkaderan secara struktural dilaporkan kepada pimpinan di atasnya. Operasionalisasi pelaksanaan bisa didelegasikan kepada panitia yang dibentuk tersendiri dibawah pengawasan pimpinan yang bertanggung jawab.

K. SISTEM EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Setiap komponen dan jenjang disertai dengan evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi perkaderan dilaksanakan dalam dua bidang. 1. Evaluasi Program :

Yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai upaya introspeksi pencapaian tujuan perkaderan, baik menyangkut tujuan instruksional maupun target kurikuler. Guna memastikan ukuran pencapaian maka diperlukan instrumen standar mengenai aspek yang diukur. Standarisasi instrumen-instrumen keberhasilan perkaderan menjadi tanggung jawab program.

2. Evaluasi pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai upaya introspeksi menyangkut manajemen perangkat keras, baik berupa fasilitas, maupuan sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses perkaderan.

3. Tidak lanjut Yaitu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas perkaderan dan melestarikan hubungan silaturrahim dengan ekstrainer. Tindak lanjut bisa dilaksanakan secara variatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya penugasan, penggarapan program, transformasi kader dan lain-lain.

L. PENUTUP

Sebagai pedoman pokok, rumusan pedoman perkaderan ini hanya berisi masalah bersifat garis besar yang akan menjadi pedoman umum secara nasional.

Dalam rangka operasional dan teknis, masing-masing struktur pimpinan IMM hendaknya mengantisipasi problematika internal dan kebutuhan lokalnya. Dengan demikian, sistem perkaderan ini bisa diberlakukan secara dinamis.

Aspek-aspek lain yang berkembang akan ditetapkan kemudian.

Page 6: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 6

BAB II

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERKADERAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

A. PENDAHULUAN

Setiap institusi perkaderan dalam melakukan proses perkaderannya secara sistematis senantiasa berorientasi kepada kualitas output yang ideal. Dalam rangka itu maka berbagai konsep disiapkan guna menunjang pencapaian hasil yang diharapkan.

Sistem yang dirumuskan secara konseptual tidak akan mencapai sasaran tanpa sistem-sistem penyelenggara yang terencana, terarah, terorganisir, berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif). Untuk itu, diperlukan sebuah rumusan pedoman penyelenggaraan IMM secara nasional.

Rumusan pedoman penyelenggaraan perkaderan ini merupakan seperangkat konsep aplikatif yang disiapkan sebagai guidance operasional perkaderan. Konsep-konsep itu kemudian diturunkan secara teknis dalam masing-masing komponen dan jenjang yang operasionalnya di lapangan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.

Pedoman penyelenggara perkaderan IMM merupakan rumusan yang menyangkut : 1. Tujuan Penyelenggaraan 2. Pengorganisasian : Organisasi dan Tugas 3. Langkah Penyelenggaraan 4. Evaluasi 5. Sarana, prasarana dan dana.

B. TUJUAN PENYELENGGARAAN

Dalam rangka mencapai tujuan pada umumnya, maka perlu dipahami tujuan penyelenggaraan perkaderan yang dilaksanakan di lingkungan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Dengan memahami tujuan penyelenggaraan perkaderan, diharapkan setiap pimpinan penyelenggara perkaderan dapat memahami, memperoleh pegangan, memiliki kemampuan dan ketrampilan rnemadai dalam berbagai lingkup dan tahapannya.

Perlu dipahami bahwa tujuan diselenggarakannya perkaderan di lingkungan IMM adalah sebagai berikut :

1. Terlaksananya perkaderan secara terorganisir, terencana, terprogram, berkesinambungan, efektif dan efisien.

2. Perkaderan yang dilaksanakan dapat dinilai tingkat keberhasilannya. 3. Perkaderan dapat didukung dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. 4. Komponen dan jenjang perkaderan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan khusus

masing-masing.

C. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tersusun hirarkis sebagai berikut : 1. Penanggung jawab :

Yaitu struktur pimpinan Ikatan yang bertanggung jawab langsung secara keseluruhan terhadap penyelenggaraan perkaderan. Penanggung jawab program diserahkan kepada pimpinan Ikatan sesuai dengan jenis, komponen dan jenjangnya.

2. Tim Instruktur Yaitu tim yang bertugas memandu dan memegang kendali orientasi, materi dan kualitas acara perkaderan sebagai proses melahirkan eks trainer yang ideal. Tim instruktur adalah kelompok instruktur yang dari segi keinstrukturan dan perkaderan memenuhi persyaratan sebagai pengelola dengan tugas khusus disamping tugas umum. Tim Instruktur terdiri dari : 2.1. Master Of Training

Yaitu seseorang yang mendapat tugas memimpin dan secara umum bertanggung jawab atas pelaksanaan keinstrukturan.

2.2. Imam Training

Page 7: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 7

Yaitu seseorang yang mendapat tugas memandu keinstrukturan dalam aspek pelaksanaan syariat Islam dan akhlaq karimah.

2.3. Anggota tim instruktur Yaitu sekelompok orang yang secara bersama-sama menjalankan tugas keinstrukturan dan masing-masing bertanggung jawab terhadap aspek-aspek tertentu dari materi perkaderan, hal mana menurut spesifikasinya tersebut ia mengarahkan kepada tujuan yang diharapkan.

3. Nara Sumber Nara sumber dalam kegiatan perkaderan IMM adalah para ahli yang kompeten dalam bidang-bidang yang disajikan dalam proses perkaderan. Diharapkan nara sumber yang dilibatkan dalam perkaderan IMM adalah mereka yang memiliki komitmen perjuangan Islam yang jelas, menguasai materi, bisa dijadikan contoh, berpengalaman dan sesuai dengan kepentingan perkaderan.

4. Panitia Pelaksana Panitia pelaksana dalam perkaderan IMM adalah tim petugas bersifat teknis yang bertugas menjadi penanggung jawab pelaksana perkaderan sesuai kepentingan teknis.

D. PENYELENGGARAAN

Yang dimaksud dengan penyelenggaraan perkaderan adalah menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

Perencanaan berupa serangkaian proses pra pelaksanaan perkaderan dan merupakan tahap persiapan. Dalam setiap level kepemimpinan IMM perkaderan harus direncanakan secara menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Pelaksanaan adalah merupakan tahap pokok proses perkaderan, penyerapan kurikulum, yang tercermin di acara.

Dalarn tahap ini tim instruktur bertugas menyusun dan melaksanakan rangkaian acara berupa :

1. Pembukaan 2. Pelaksanaan kurikulum 3. Pengenalan awal 4. Pengarahan umum dan dialog. 5. Penerapan kurikulum, pengelolaan kelas, pengembangan peserta 6. Pelaksanaan tugas dan wewenang instruktur. 7. Pengembangan kegiatan, keaktifan dan partisipasi peserta. 8. Evaluasi akhir. 9. Penutupan.

Tindak lanjut (follow up) adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindakan pasca perkaderan dalam rangka menciptakan kondisi yang mengikat peserta dan mendukung optimalisasi tujuan perkaderan.

Tindak lanjut penyelenggaraan perkaderan dapat berupa : 1. Laporan penyelenggaraan secara menyeluruh. 2. Pelulusan peserta dan penyerahan syahadah 3. Pemantauan ekstrainer : aktivitas & prestasi 4. Pendataan ekstrainer & potensinya. 5. Pengembangan kegiatan

E. EVALUASI

Guna mengukur tingkat keberhasilan acara, sesuai pelaksanaan pengkaderan harus diikuti dengan evaluasi dalam rangka melakukan introspeksi atas acara tersebut.

Kategori evaluasi penyelenggaraan menyangkut 2 hal : 1. Penyajian materi

Yaitu evaluasi yang menyangkut teknis penyampaian materi, suasana belajar. 2. Pengelolaan

Yaitu evaluasi yang menyangkut aktifitas peran setiap bagian yang terlibat dalam proses pelaksanaan perkaderan. Guna mengukur tingkat akurasi evaluasi hendaknya ditetapkan diktum-diktum pointers instrumen evaluasi.

Page 8: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 8

F. SARANA, PRASARANA DAN DANA

Dalam operasionalisasinya, kegiatan perkaderan tidak bisa dilepaskan dari faktor pendukung berupa sarana, prasarana dan dana. Kelengkapan tersebut sangat penting dan turut menentukan kualitas proses dan hasil sebuah perkaderan. Oleh karena itu setiap perkaderan hendaknya memperhatikan betul-betul aspek-aspek sarana, prasarana dan dana ini.

Pada prinsipnya sarana, prasarana dan dana yang digunakan dalam kegiatan perkaderan harus memperhatikan asas hemat, manfaat dan tidak berlebihan (mubazir).

Sarana penyelenggaraan perkaderan antara lain berupa administrasi, alat kegiatan belajar mengajar, alat transportasi, konsumsi dan lain-lain.

Prasarananya antara lain berupa gedung, ruangan untuk belajar, ibadah, tidur, makan, mandi/WC, olah raga, evaluasi, sidang, kantor/sekretariat dan lain-lain.

Dana penyelenggaraan perkaderan diharapkan berasal dari dana mandiri (SWP-SWO), kerjasama, bantuan kas PTM, Muhammadiyah dan amal usahanya, Pemerintah, serta pihak lain yang halal dan tidak mengikat.

G. PENUTUP

Demikian pedoman penyelenggaraan perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan perkaderan. Diharapkan dengan pedoman ini pelaksanaan perkaderan bisa dilakukan secara terpadu, terarah, efektif dan efesien.

Demikian keberhasilan penyelenggaraan pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan. Namun demikian, faktor manusia sebagai subjek pelaku sangat menentukan keberhasilan, kedisiplinan dan keaktifan penyelenggaraan dan pengelolaannya. Antara keduanya harus terjadi sinkronisasi yang serasi.

Page 9: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 9

BAB III

KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

I. PENGERTIAN

Komponen perkaderan di lingkungan IMM adalah seperangkat kelembagaan perkaderan yang menjadi ciri khas dan terprogram, baik utama, khusus maupun pendukung. Sedangkan jenjang perkaderan adalah stratifikasi pentahapan perkaderan menurut tingkat kualifikasi peserta dan level kepemimpinan penyelengga.

II. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN UTAMA 1. DARUL ARQAM

1.1. UMUM a. Pengertian

Darul Arqam adalah bagian utama sistem perkaderan IMM yang diselenggarakan dalam kesatuan waktu tertentu dan berjenjang. Nama Darul Arqam asalnya berarti rumah Arqam, dinisbatkan kepada pemilik Arqam Ibn Abil Arqam yang digunakan oleh Rasulullah SAW. Sebagai tempat perkaderan Islam di masa-masa pertama. Dari Darul Arqam itulah lahir tokoh-tokoh Islam generasi pertama seperti Abu Bakar, Ali Ibnu Thalib, Aisyah, dan lain-lain.

b. Jenjang Darul Arqam memiliki tiga jenjang, yaitu : 1. Darul Arqam Dasar (DAD) 2. Darul Arqam Madya (DAM) 3. Darul Arqam Paripurna (DAP)

c. Tujuan Perkaderan Darul Arqam ditujukan dalam rangka membentuk karakter dan meningkatkan mutu kader sehingga tercapai kualifikasi Profil Kader Ikatan dengan wawasan tertentu sesuai dengan jenjang stratifikasinya.

1.2. Darul Arqam Dasar a. Pengertian

Yaitu perkaderan utama tingkat pertama dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan prasyarat bagi calon pimpinan IMM tingkat Komisariat.

b. Peserta Prasyarat peserta 1. Memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelengara. 2. Karakteristik Umum Peserta

a. Sudah mengenal IMM b. Berada dalam tahap usia dewasa awal. c. Jenjang pendidikan tinggi relatif masih rendah. d. Sifat, persepsi, motivasi masih beragam.

Jumlah peserta Darul Arqam Dasar hendaknya dibatasi sedemikian rupa agar tidak terlalu banyak. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 5.

c. Penanggung jawab Darul Arqam Dasar dilaksanakan di bawah tanggung jawab Pimpinan Komisariat IMM.

d. Pelaksana Panitia pelaksana Darul Arqam Dasar adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Komisariat IMM.

e. Instruktur Instruktur DAD adalah tim instruktur yang ditetapkan oleh PC IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya :

1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota Instruktur

Page 10: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 10

f. Tujuan

Membentuk karakter dan kepribadian serta mutu anggota hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat komisariat dan cabang serta internalisasi dasar-dasar Islam dan meletakkan dasar pemahaman intelektualitas.

g. Target 1. Intemalisasi nilai-nilai ideologis 2. Menumbuhkan wacana intelektual 3. Terbentuknya kader yang siap menjadi pimpinan di tingkat Komisariat dan

Cabang. h. Kurikulum

Lihat pada tabel kurikulum dan silabi. i. Sifat

Darul Arqam Dasar dilaksanakan dengan pendekatan persuasif edukatif. j. Metode

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktek 4. Penugasan 5. Terapi Psikologis

k. Waktu Darul Arqam Dasar diselenggarakan dalam satuan waktu 4 (empat) hari 4 (empat) malam atau 96 jam. Alokasi waktu 96 jam dibagi dalam : 1.a. Materi wajib 1 : 15 x 1,5 jam = 22,5 jam 1.b. Materi suplemen dan muatan lokal : 8 x 1,5 jam = 12 jam 1.c. Paket =20,5 jam 1.d. Istirahat = 61 jam

l. Evaluasi Aspek yang dinilai 1) Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut :

1.a. Tertib Ibadah 1.b. Patisipasi kehadiran 1.c. Sikap (akhlaq al karimah)

2) Penilaian aktifitas, menyangkut 2.1. Tingkat keseriusan 2.2. Daya tangkap dan daya tanggap. 2.3. Ketrampilan.

1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama PK IMM sebagai penanggung jawab perkaderan

2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh Pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

1.3. Darul Arqam Madya (DAM) a. Pengertian

Yaitu perkaderan utama tingkat kedua dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan prasyarat bagi calon pimpinan IMM tingkat Cabang.

b. Peserta Prasyarat Peserta 1. Telah lulus Darul Arqam Dasar (DAD) 2. Mendapat mandat dari pimpinannya. 3. Memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. Karakteristik umum peserta : 1. Sudah mengenal IMM dan Muhammadiyah lebih jauh. 2. Jenjang Pendidikan tinggi relatif telah cukup. 3. Telah memiliki persepsi dan motivasi sendiri.

Page 11: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 11

Jumlah peserta Darul Arqam Madya hendaknya dibatasi sedemikian rupa agar tidak terlalu banyak tetapi dapat mengakomodir potensi Pimpinan Komisariat yang ada di wilayah PC penyelenggara. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 7

c. Penanggung jawab Darul Arqam Madya dilaksanakan dibawah tanggung jawab Pimpinan Cabang IMM.

d. Pelaksana Panitia pelaksana Darul Arqam Madya adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang IMM.

e. Instruktur Instruktur DAM adalah Tim Instruktur yang dibentuk oleh DPD IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya : 1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 orang anggota instruktur

f. Tujuan Membentuk karakter dan kepribadian serta mutu anggota hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat daerah.

g. Target 1. Terbentuknya visi intelektual kader. 2. Terbentuknya kader yang siap menjadi Pimpinan tingkat Cabang & daerah.

h. Kurikulum Lihat pada tabel kurikulum dan silabi

i. Sifat Darul Arqam Madya dilaksanakan dengan pendekatan edukatif andragogik.

j. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktek 4. Penugasan 5. Tes

k. Waktu Darul Arqam Madya diselenggarakan dalam satuan waktu 5 (lima) hari 5 (lima) malam atau 120 jam. Alokasi waktu 120 jam dibagi dalam : 1. Materi Wajib 15 x 1,5 jam : 52,5 jam 2. Materi suplemen dan muatan lokal 8 x 1,5 jam : 16,5 jam 3. Paket : 24,5 jam 4. Istirahat : 58 jam

l. Evaluasi 1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama PC IMM sebagai

penanggung jawab perkaderan. 2. Evaluasi Pelaksanaan

Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh Pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

1.4. Darul Arqam Paripurna (DAP) a. Pengertian

Yaitu perkaderan utama tingkat ketiga dari tiga tingkatan perkaderan, dan merupakan prasy arat bagi calon pimpinan IMM tingkat pusat.

b. Peserta

Prasyarat peserta : 1. Telah lulus Darul Arqam Madya (DAM) 2. Mendapat mandat dari pimpinannya 3. Memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.

Page 12: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 12

Karakteristik umum peserta : 1. Memiliki motivasi dan bakat kepemimpinan yang kuat. 2. Memiliki wawasan ke-Islaman dan keMuhammadiyahan yang luas. 3. Peka dan tanggap terhadap perkembangan politik dan kemasyarakatan. Peserta Darul Arqam Paripurna (DAP) diharapkan dapat mengakomodir potensi seluruh DPD, baik skala nasional maupun regional. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 10.

c. Penanggung jawab Darul Arqam Paripurna berada dalam tanggung iawab Dewan Pimpinan Daerah IMM. DPD IMIM dapat melaksanakan Darul Arqam Paripurna tingkat nasional maupun regional.

d. Pelaksana Panitia pelaksana Darul Arqam Paripurna adalah panitia yang dibentuk oleh Dewan Pimpinan Daerah IMM.

e. Instruktur Instruktur Darul Arqam Paripurna adalah tim instruktur yang ditetapkan oleh DPP IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya : 1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota instruktur. Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur DAP adalah minimal telah lulus latihan Instruktur III dan atau pernah menjadi Pimpinan DPP IMM.

f. Tujuan Meningkatkan mute anggota IMM hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat nasional. Spesifikasi orientasi DAP adalah pada penguatan wawasan kepemimpinan.

g. Target 1. Terbentuknya kemampuan peran sosial kemasyarakatan. 2. Terbentuknya kader yang siap menjadi Pimpinan tingkat Nasional.

h. Kurikulum Lihat pada tabel dan silabi.

i. Sifat Darul Arqam Paripurna dilaksanakan dengan pendekatan liberatif emansipatoris.

j. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi /seminar 3. Praktek 4. Problem solving 5. Studi Kasus 6. Observasi 7. Penugasan 8. Dialektika Forum 9. Tes

k. Waktu Darul Arqam Paripurna diselenggarakan dalam satuan waktu 7 (tujuh) hari 7 malam atau 168 jam. Alokasi waktu 120 jam dibagi dalam : 1. Materi wajib 15 x 1,5 jam : 39 jam 2. Materi suplemen dan muatan lokal 8 x 1,5 jam : 36 jam 3. Paket : 25,5 jam 4. Istirahat : 87 jam

l. Evaluasi 1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPD IMM sebagai

penanggung jawab perkaderan. 2. Evaluasi Pelaksanaan

Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan kepada aspek esensi dan teknis operasional.

Page 13: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 13

III. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN KHUSUS

1. LATIHAN INSTRUKTUR (LI) 1.1. Umum

a. Pengertian Latihan Instruktur adalah perkaderan khusus yang menjadi fasilitas didik resmi dan disusun secara berjenjang sebagai upaya untuk meningkatkan kualifikasi kader secara bertahap agar memperoleh kompetensi dalam mengelolah perkaderen Ikatan.

b. Dasar Pemikiran IMM sebagai organisasi kader memerlukan kader-kader yang mempunyai kualifikasi tertentu untuk mengelola lembaga-lembaga perkaderan yang dilaksanakan Ikatan sesuai dengan jenjang kompetensinya.

c. Jenjang Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang memiliki kelayakan untuk mengelola perkaderan di masing-masing level kepemimpinan sesuai dengan jenjang kompetensinya.

1.2. Jenjang Latihan Instruktur (LI) 1.2.1. Latihan Instruktur Dasar (LID)

a. Pengertian Latihan Instruktur Dasar (LID) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingkat Cabang, yang memiliki kewenangan mengelola perkaderan utama dalam lingkup wilayah kepemimpinan Pimpinan Komisariat.

b. Tujuan Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi menjadi pemandu Masta, dan perkaderan di tingkat Komisariat.

c. Peserta Peserta adalah anggota dan pimpinan IMM yang telah memenuhi syarat.

Syarat peserta LI Dasar, yaitu : 1. Telah lulus Darul Arqam Dasar (DAD) 2. Mendapat mandat dari pimpinannya. 3. Lulus Tes.

d. Penangung jawab Penganggung jawab program adalah Pimpinan Cabang IMM.

e. Pelaksana Pelaksana program adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang IMM.

f. Instruktur Instruktur LID adalah tim Instruktur yang ditetapkan oleh PC IMM dan terdiri dari sekurangkurangnya 1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota instruktur. Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LID adalah minimal telah lulus Latihan Instruktur Madya.

g. Kurikulum Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri.

h. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Simulasi 4. Workshop 5. Penggasan 6. Observasi 7. Studi Kasus 8. Dinamika kelompok 9. Roll playing

Page 14: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 14

i. Waktu

Diselenggarakan dalam waktu 4 (empat) hari 4 (empat) malam atau 96 jam. Alokasi waktu 96 jam dibagi dalam : 1. Kegiatan belajar mengajar : 41 jam 2. Kegiatan terstruktur . 12 jam 3. Kegiatan tidak terstruktur : 26 jam

j. Evaluasi 1. Evaluasi peserta

a. Aspek yang dinilai meliputi aspek apektif, kognitif dan psikomotorik 1. Pre test dan post test. 2. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan,

Menyangkut : 2.1. Tertib Ibadah 2.2. Partisipasi kehadiran 2.3. Sikap (akhlaq al karimah)

3. Penilaian aktifitas menyangkut 3.1. Tingkat keseriusan. 3.2. Daya tangkap dan daya tanggap. 3.3. Ketrampilan 3.4. Kepemimpinan 3.5. Kemandirian.

b. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama PC IMM sebagai penanggung jawab perkaderan.

2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

2.2.2. Latihan Instruktur Madya (LIM) a. Pengertian

Latihan Instruktur Madya (LIM) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingkat Daerah, yang memiliki kewenangan mengelola perkaderan utama dalam lingkup wilayah kepemimpinan Pimpinan Daerah IMM.

b. Tujuan Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi menjadi instruktur perkaderan di tingkat Daerah.

c. Peserta Peserta adalah anggota dan pimpinan IMM yang telah memenuhi syarat. Syarat peserta LIM, yaitu : 1. Telah lulus Latihan Instruktur Dasar. 2. Mendapat mandat dari pimpinannya.

d. Penangung jawab Penganggung jawab program adalah Dewan Pimpinan Daerah IMM.

e. Pelaksana Pelaksana program adalah panitia yang dibentuk oleh DPD IMM.

f. Instruktur Instruktur LIM adalah tim Instruktur yang ditetapkan oleh DPD IMM dan terdiri dari sekurang-kurangny a : 1. 1 (satu) prang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota instruktur. Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LIM adalah minimal telah lulus Latihan Instruktur Paripurna.

g. Kurikulum Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri.

Page 15: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 15

h. Metode

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Simulasi 4. Gladi 5. Penugasan 6. Observasi 7. Studi Kasus

i. Waktu LIM Diselenggarakan dalam waktu 6 (enam) hari 6 (Enam) malam atau 144 jam. Alokasi waktu 144 jam dibagi dalam : a. Kegiatan belajar mengajar : 51 jam b. Kegiatan terstruktur : 56 jam c. Kegiatan tidak terstruktur : 37 jam

j. Evaluasi 1. Evaluasi peserta

a. Aspek yang dinilai meliputi aspek apektif, kognitif dan psikomotorik : 1. Pre test dan post test. 2. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut :

1. Tertib Ibadah 2. Partisipasi kehadiran 3. Sikap (akhlaq al karimah)

3. Penilaian aktifitas menyangkut : 1. Tingkat keseriusan 2. Daya tangkap dan daya tanggap 3. Ketrampilan 4. Kepemimpinan 5. Kemandirian.

b. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPD IMM sebagai penanggung jawab perkaderan.

2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perk ad eran yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

3.2.3. Latihan Instruktur Paripurna (LIP) a. Pengertian

Latihan Instruktur Paripurna (LIP) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingkat Pusat, yang memiliki kewenangan mengelola perkaderan utama dalam lingkup wilayah kepemimpinan Pimpinan Pusat IMM.

b. Tujuan Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi menjadi instruktur perkaderan di tingkat Nasional dan Regional.

c. Peserta Peserta adalah anggota dan pimpinan IMM yang telah memenuhi syarat. Syarat peserta LIP, yaitu : 1. Telah lulus Latihan Instruktur Madya. 2. Mendapat mandat dari pimpinannya.

d. Penangung jawab Penganggung jaw ab program adalah Dewan Pimpinan Pusat IMM atau dilimpahkan kepada DPD.

e. Pelaksana Pelaksana program adalah panitia yang dibentuk oleh DPP IMM.

f. Instruktur Instruktur LIP adalah tim Instruktur yang ditetapkan oleh DPP IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya :

Page 16: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 16

1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota instruktur. Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LIP adalah minimal telah lulus Latihan Instruktur Paripurna.

g. Kurikulum Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri.

h. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Simulasi 4. Gladi 5. Penugasan/Observasi 6. Studi Kasus 7. Waktu LIP diselenggarakan dalam waktu 6 (enam) hari 6 (Enam) malam atau 144 jam. Alokasi waktu 144 jam dibagi dalam : a. Kegiatan belajar mengajar : 51 jam b. Kegiatan terstruktur : 56 jam c. Kegiatan tidak terstruktur : 37 jam

i. Evaluasi 1. Evaluasi peserta

a. Aspek yang dinilai meliputi aspek apektif, kognitif dan psikomotorik : a. Pre test dan post test. b. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan,

menyangkut : 1. Tertib lbadah 2. Partisipasi kehadiran 3. Sikap (akhlaq al karimah)

c. Penilaian aktifitas menyangkut 1. Tingkat keseriusan 2. Daya tangkap dan daya tanggap 3. Ketrampilan 4. Kepemimpinan 5. Kemandirian.

b. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPP IMM sebagai penanggung jawab perkaderan.

2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

Page 17: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 17

BAB IV

TINDAK LANJUT PERKADERAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

A. PENDAHULUAN

IMM menetapkan pola perkaderan sebagai upaya pokok aktivitas kelembagaan yang menjadi urat nadi kegiatan. Segala bentuk kegiatan IMM pada dasarnya direfleksikan dalam bentuk-bentuk konstruk perkaderan yang dititikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia muda, khususnya mahasiswa.

Kegiatan resmi perkaderan dalam setiap komponen dan jenjang tidak berakhir dalam satuan waktu tertentu yang terbatas dan insidental. Upaya itu mesti dilanjutkan dengan program pasca latihan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan kualitas anggota secara kontinue dan terprogram. Hal mi merupakan konsekuensi logis komitmen kekaderan IMM.

Disadari bahwa mengandalkan pembinaan kualitas kader melalui perkaderan utama saja tidak cukup dan sangat terbatas. Dengan demikian setiap struktur kepemimpinan IMM bertanggung jawab untuk melaksanakan proses tindak lanjut perkaderan di lingkungannya.

B. PRINSIP FOLLOW UP

Proses tindak lanjut (follow up) perkaderan dilaksanakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis.

C. SIFAT DAN FUNGSI

Tindak lanjut perkaderan dilaksanakan dengan sifat 1. Silaturrahim, baik secara personal maupun kelompok. 2. Jaringan informal kualitatif, baik antara personal maupun profesional. 3. Promosi dan transformasi kader di kawasan persyarikatan, Ummat dan bangsa.

D. MATERI DAN BENTUK TINDAK LANJUT

Materi tindak lanjut (follow up) perkaderan herupa 1. Pendalaman ke-Islaman, keMuhammadiyahan, keilmuan, kemanusiaan, dan kelndonesiaan. 2. Pengembangan materi khusus profesional. 3. Kajian masalah kontemporer Bentuk pembinaan 1. Study Wawasan 2. Penugasan 3. Kunjungan lapangan. 4. Pemagangan 5. Monitoring 6. Silaturrahim 7. Dll. E. PENANGGUNG JAWAB

1. Organisasi Tindak lanjut perkaderan secara organisasional berada dalam tanggung jawab Bidang Kader masing-masing level pimpinan.

2. Fungsional Secara fungsional tanggung jawab terletak pelatih di setiap level kepemimpinan.

F. KOMPONEN DAN JENJANG PENGKADERAN PENDUKUNG

Komponen dan jenjang perkaderan pendukung terbagi menjadi :

1. Perkaderan pendukung pokok : Jenis-jenis perkaderan pendukung pokok : a. Pelatihan Mubaligh. b. Pendidikan Politik c. Pelatihan pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. d. Pelatihan Kewirausahaan

Page 18: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 18

e. Pelatihan Tarjih f. Pelatihan Ketrampilan g. Pelatihan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

2. Perkaderan Pendukung Tambahan (Perincian, jenis dan teknisnya ditentukan secara bebas sesuai kebutuhan)

Page 19: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 19

Lampiran 1

MATERI PERKADERAN FORMAL IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

DARUL ARQAM

Alokasi Waktu Materi KBM ALOKASI WAKTU/JAM

KELOMPOK JENIS MATERI DAD DAM DAP

IDEOLOGIS Risalah Islamiah KeMuhammadiyahan Ibadah Dakwah

9 4,5 3

1,5

6 3 3 3

6 3 - -

KEORGANISASIAN KEPEMIMPINAN

Keilmuan Manajemen Sistem perkaderan Administrasi Permusyawaratan Kewirausahaan

4,5 3 -

1,5 1,5 -

4,5 4,5 3 3

1,5 3

4,5 3 3 - -

1,5

WAWASAN Sosiologi Antropologi Sejarah Perjuangan Umat Islam Filsafat Politik Pancasila

- - 3

1,5 - -

2,5 2,5 1,5

3 1,5 1,5

1,5 1,5 -

3 3 -

TERAPAN Logika Komunikasi Teknik Negosiasi Retorika Metode Penelitian Network Planning

1,5 - - - - -

- 3 -

1,5 1,5 -

- 3

1,5 1,5 1,5 1,5

SUPLEMEN Kapita Selekta Muatan Lokal

- *

1,5. *

1,5 *

Jumlah 34,5 52,5 39

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

Page 20: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 20

Lampiran 2

LATIHAN INSTRUKTUR

Alokasi Waktu Materi KBM ALOKASI WAKTU

KELOMPOK JENIS MATERI LIM LIP

IDEOLOGIS Risalah Islamiah Kemuhammadiyahan Keimanan

5 5 3

5 4 3

KEORGANISASIAN– KEPEMIMPINAN

Manajemen Umum Sistem Perkaderan Administrasi Manajemen Pelatihan

2 1 3 1

2 1 3 1

WAWASAN Metodologi Perubahan Sosial Filsafat Manusia Filsafat Agama Filsafat Pendidikan Psikologi Analisa Pendekatan Sistem

2 1 1 1 2 1

2 2 2 2 3 2

TERAPAN Manajemen Kelas Dinamika Kelompok Keinstrukturan Pola Belajar Orang Dewasa Monitoring dan Evaluasi Pengenalan Potensi Diri

2 2 3 - 1 2

2 2 3 2 2 2

SUPLEMEN Kebijakan Pendidikan Nasional Rekayasa Sumberdaya Manusia Muatan Lokal

- 2

*

2 2

-

JUMLAH 96 51

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

Page 21: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 21

Lampiran 3

DARUL ARQAM

Alokasi Waktu Kegiatan Terstruktur ALOKASI WAKTU/JAM

JENIS KEGIATAN DAD DAM DAP

Shalat Berjamaah Kuliah Singkat Tadarus Olah Raga Refleksi Wawancara Test Tertulis Penulisan Makalah Seminar Gladi (Lagu-Lagu Kepanitiaan, Dll) Survai Investigasi Resensi Buku

2,5 2 3

1,5 0,5 1 1 - - 2 - - -

4,5 4 5

2,5 1 1 1 1 3 2 2 - 3

6 6

10,5 3,5 2 1 3 3

20 - 5 3 -

Jumlah 12,5 28 63

LATIHAN INSTRUKTUR

Alokasi Waktu Kegiatan Terstruktur Alokasi Waktu

JENIS MATERI LIM LIP

Shalat Berjamaah Kuliah Singkat Tadarus Olah Raga Refleksi Wawancara Test Tertulis Penulisan Makalah Seminar Gladi Keinstrukturan Survai/Observasi Apresiasi

3,5 3,5 4 2 1 1 1 3 4 3

1,5 1,5

6 6 6 3 2 1 3 7 12 4 3 3

JUMLAH 29 56

Page 22: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 22

Lampiran 4

SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG

A. DARUL ARQAM DASAR

JENIS MATERI ASPEK BAHASAN JAM Risalah Islamiah

Ibadah

Dakwah Kemuhammadiyahan

Ke-IMM-an

Manajemen

Administrasi Permusyawaratan Sejarah Perjuangan Umat Islam di Indonesia Filsafat

Logika Muatan Lokal

Hakekat Islam Tauhid Al Qur’an Akhlak Islam Sirah Nabi Muhammad Islam Dan Peradaban

Filsafat Ibadah Islam Ibadah Praktis Harian

Metodologi Dakwah Islam Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Gerakan Pembaharuan Di Indonesia Kepribadian Muhammadiyah

Sejarah Pendirian IMM Kepemimpinan IMM Khittah dan Identitas IMM

Sistem Kepemimpinan Islam Teori Leadership

Administrasi Organisasi Musyawarah Dalam Islam Perjuangan Islam Di Indonesia

Dakwah Islam Dalam Masyarakat– Indonesia Membangun Logika Ilmiah

1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

1,5 1,5

1,5 1,5 1,5 1,5

1,5 1,5 1,5

1,5 1,5

1,5 1,5

1,5

1,5

1,5 *

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

Page 23: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 23

Lampiran 5

SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG

B. DARUL ARQAM MADYA

JENIS MATERI ASPEK BAHASAN JAM Risalah Islamiah

Ibadah

Dakwah

Kemuhammadiyahan

Ke-IMM-an

Manajemen

Sistem Perkaderan

Administrasi Kewirausahaan

Sosiologi Antropologi Sejarah Perjuangan Umat Filsafat

Politik

Komunikasi Retorika Metodologi penelitian Kapita selekta Muatan Lokal

Faham Agama Dalam Muhammadiyah Ijtihad Dalam Islam Problema Dunia Islam Jihad Dalam Islam Perbandingan Madzhab Pola Kebijakan Tarjih Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah IMM Dakwah dan Tantangan Global (Pemurtadan) Metode ijtihad tarjih Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Warga Muhamma-diyah Khittah Perjuangan Muhammadiyah IMM dan Gerakan Mahasiswa Nasional IMM dan Transformasi Kader dalam Muhammadiyah IMM dan Transformasi Kader dalam Masyarakat Pola Kepemimpinan Muhammadiyah Pola Kepemimpinan Mahasiswa Manajemen Organisasi Muhammadiyah Sistem Perkaderan IMM Sistem Perkaderan Muhammadiyah Administrasi Dalam Pandangan Islam Manajemen Wiraswasta Wirausaha dalam Islam Wirausaha Sukses (teori dan Pengalaman) Sosiologi Masyarakat Indonesia Antropologi Budaya Arah Perjuangan Muhammadiyah Kini dan Nanti

Epistimologi Islam Aliran-aliran Filsafat Filsafat Pancasila Kebijakan Politik Nasional Dasar-dasar komunikasi Komunikasi Massa Retorika dakwah Metodologi penelitian ilmiah * *

1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 * *

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

Page 24: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 24

Lampiran 6

SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG

C. DARUL ARQAM PARIPURNA

JENIS MATERI ASPEK BAHASAN JAM Risalah Islamiah

Kemuhammadiyahan

Ke-IMM-an

Manajemen

Sistem Perkaderan

Kewirausahaan Sosiologi Antropologi Filsafat

Komunikasi

Retorika Metodologi penelitian Network Planning Kapita selekta

Perjuangan Politik Umat Islam Indonesia Islam dan Kecenderungan Masa Depan Konsep Masyarakat Islam Gerakan Pemikiran Islam di Indonesia Muhammadiyah dan Rekayasa Pemberdayaan Umat Ideologi Politik Perjuangan Muhammadiyah Kebijakan Politik Kemahasiswaan Metodologi Pemahaman IMM (Visi Intelektual, Kultural dan Manajerial) Akhlaq Kepemimpinan Pengembangan Manajemen Persyarikatan Profil Kader IMM Pola dan Arah Transformasi Kader IMM Kebijakan Ekonomi Nasional Rekayasa Sosial Masyarakat Masa Depan Religius Kebudayaan Filsafat Kekuasaan dalam Islam Filsafat Gerakan (Harakah) Islamiah Politik Komunikasi dan Komunikasi Politik Moral Politik Retorika Dakwah Metodologi Penelitian Sosial Teori dan Praktek Networking Planning *

1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 *

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

Page 25: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 25

Lampiran 7

SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG

A. LATIHAN INSTRUKTUR DAERAH

JENIS MATERI ASPEK BAHASAN JAM

Risalah Islamiah

Ibadah

Kemuhammadiyahan

Ke-IMM-an

Manajemen

Sistem Perkaderan

Administrasi Perubahan Sosial Filsafat

Psikologi

Keinstrukturan

Sumber Daya Muatan Lokal

Pemahaman dan Pendalaman Materi Tentang Hakekat Islam dan Prisip-Prinsip Dasar Al Islam Pemahaman dan Pendalaman Dan Penertiban Praktek Ibadah Sehari-Hari Wawasan Tentang Praktek Ibadah Sehari-Hari Menurut Pendirian Berbagai Madzhab Pemahaman dan Pendalaman Materi Tentang Keyakinan Hidup Islami Menurut Muhammadiyah Filosofi Gerakan Muhammadiyah Reinterpretasi Pola dan Arah Gerakan IMM Tingkat Komisariat-Cabang-DPD Manajemen Umum Manajemen Pelatihan Manajemen Kelas Analisa Pendekatan Sistem Kajian Materi Perkaderan DAD dan DAM Administrasi Umum Metodologi Perubahan Sosial Masyarakat Berkembang Filsafat Manusia Filsafat Agama Filsafat Pendidikan Psikologi Umum Psikologi Perkembangan Dinamika Kelompok Teori dan Praktek Analisa Peran Monitoring dan Evaluasi Pengenalan Potensi Diri Rekayasa Sumberdaya Manusia *

5

2

3

2 2

1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 *

Jumlah 43

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

Page 26: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 26

Lampiran 8

SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG

B. LATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL

JENIS MATERI ASPEK BAHASAN JAM

Risalah Islamiah

Ibadah

Kemuhammadiyahan

Ke-IMM-an

Manajemen

Sistem Perkaderan Administrasi Perubahan Sosial Filsafat

Psikologi

Keinstrukturan

Pendidikan Sumber Daya Muatan Lokal

Pemahaman dan Pendalaman Materi Tentang Hakekat Islam dan Prisip-Prinsip Pergerakan Al Islam Kajian Masalah-masalah Kontemporer Pemahaman dan Pendalaman Dan Penertiban Praktek Ibadah Sehari-Hari Wawasan Tentang Praktek Ibadah Sehari-Hari Menurut Pendirian Berbagai Madzhab Pemahaman dan Pendalaman Materi Tentang Strategi Perjuangan Muhammadiyah Kontemporer Profil Pimpinan Muhammadiyah (Analisis Masa Depan) Reinterpretasi Pola dan Arah Gerakan IMM Tingkat DPD dan Skala Nasional Manajemen Personalia Manajemen Pelatihan Manajemen Kelas Analisa Pendekatan Sistem Kajian Materi Perkaderan IMM, DAM dan DAP Administrasi Personalia Metodologi Perubahan Sosial Masyarakat Maju Filsafat Islam tentang Manusia Filsafat Islam tentang Kehidupan Filsafat Pendidikan Islam Psikologi Sosial Psikologi Orang Dewasa Psikologi Massa Dinamika Kelompok Analisa Proses dan dinamika Keinstrukturan Monitoring dan Evaluasi Pengenalan Potensi Diri Kebijakan Pendidikan Nasional Rekayasa Sumberdaya Manusia *

2 3

2

3

2 1

2 2 2 2

3 1 2 2 2 2

1 1 1 2 3 2 2 2 2

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

Page 27: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 27

Lampiran 9

PERKADERAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

Wa

ktu

120

120

120

120

120

120

120

240

120

SU

B.

PO

KO

K B

AH

AS

AN

-

Pe

nger

tian

-

Si

stem

pen

didi

kan

Isla

m

-

Fu

ngsi

dan

pri

nsip

-

Si

stem

pen

didi

kan

isla

m

dala

m p

erba

ndin

gan

-

Pe

nger

tian

-

Fi

lsaf

at p

endi

dika

n, U

nsur

da

n pr

insi

p fil

safa

t pe

nddk

n

-

Pe

nger

tian

-

Vis

i, m

isi d

an t

ujua

n pe

ndid

ikan

Muh

amm

adiy

ah

-

Pend

idik

an M

uham

mad

iyah

da

lm p

erke

mba

ngan

zam

an

-

Peng

ertia

n -

Ura

ian

sist

em p

erka

dera

n M

uham

mad

iyah

-

Prob

lem

atik

a pe

rkad

eran

M

uham

mad

iyah

-

Vis

i dan

mis

i kep

emud

aan

Nas

iona

l -

Tan

tang

an G

erak

an

Kep

emud

aan

Nas

iona

l -

IMM

dal

am k

onst

elas

i G

erak

an K

epem

udaa

n.

-

Peng

ertia

n -

Prin

sip

gera

kan

IMM

-

Idea

lism

e ge

raka

n IM

M

-

Tan

tang

an d

an

prob

lem

atik

a

-

Peng

ertia

n -

Ura

ian

psik

olog

i pe

rkem

bang

an

-

Peng

ertia

n -

Uns

ur-u

nsur

Psi

kolo

gi

Pend

idik

an

-

Ura

ian

Psik

olog

i pen

didi

kan

-

Peng

ertia

n -

Syar

at,k

epri

badi

an &

tug

as

Inst

rukt

ur

-

Tat

a ke

rja

peng

elol

aan

-

Inst

rum

en p

aket

yan

g ha

rus

diku

asai

unt

uk

perk

ader

an T

k I

-

Latih

am P

eran

PO

KO

K B

AH

AS

AN

Pe

ng

an

tar

Pe

nd

idik

an

Isl

am

Fils

afa

t P

en

did

ika

n

Sis

tem

Pe

nd

idik

an

Mu

ha

mm

adiy

ah

(T

uju

an

His

tori

s T

inja

ua

n)

Sis

tem

pe

rkad

era

n

Mu

ha

mm

adiy

ah

IMM

da

n S

iste

m

Ke

pem

ud

aa

n

Na

sio

na

l

Pri

nsi

p d

an

Id

ea

lism

e G

era

ka

n

IMM

Psi

ko

log

i M

ah

asi

swa

Psi

ko

log

i P

en

did

ika

n

Ke

-In

stru

ktu

r-a

n

TU

JUA

N M

AT

ER

I P

EN

UN

JAN

G

Pese

rta

mem

iliki

bek

al d

asar

de

ngan

men

gena

l dan

men

ghay

ati

sist

em n

ilai I

slam

dal

am s

etia

p as

pek

pend

idik

an.

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

dan

pe

mah

aman

ten

tang

fils

afat

pe

ndid

ikan

.

Pese

rta

mem

iliki

pem

aham

an d

an

peng

haya

tan

tent

ang

prin

sip

dan

idea

lism

e M

uham

mad

iyah

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

dan

pe

mah

aman

ten

tang

sis

tem

pe

rkad

eran

Muh

amm

adiy

ah

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

dan

pe

mah

aman

ten

tang

sis

tem

ke

pem

udaa

n da

n po

sisi

IM

M

dala

m s

kala

Nas

iona

l.

Pese

rta

mem

iliki

pem

aham

an d

an

peng

haya

tan

tent

ang

prin

sip

dan

Idea

lism

e IM

M

Pese

rta

mem

iliki

pem

aham

an

tent

ang

Psik

olog

i um

um b

agi

mah

asis

wa

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

dan

pe

ngua

saan

ten

tang

Psi

kolo

gi

Pend

idik

an

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

dan

ke

caka

pan

seba

gai I

nstr

uktu

r pe

ngak

ader

an t

ingk

at s

atu

TU

JUA

N M

AT

ER

I

Pese

rta

mem

iliki

waw

asan

, pe

ngha

yata

n da

n ak

tual

isas

i Al-

Isla

m s

ebag

ai s

iste

m h

idup

dan

la

ndas

an g

erak

an

Pese

rta

mem

iliki

w

awas

an,

peng

haya

tan

dan

aktu

alis

asi

prin

sip-

prin

sip

dan

idea

lism

e M

uham

mad

iyah

Pese

rta

mem

iliki

waw

asan

, pe

ngha

yata

n da

n ak

tual

isas

i pr

insi

p-pr

insi

p da

n id

ealis

me

gera

kan

IMM

seb

agai

ger

akan

ke

mah

asis

waa

n

Pese

rta

men

gena

l waw

asan

da

n m

emah

ami t

enta

ng a

spek

ps

ikol

ogis

kem

ahas

isw

aam

dan

di

nam

ikan

ya

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

da

n ke

caka

pan

seba

gai

inst

rukt

ur

M

AT

ER

I

Al –

Isla

m

Ke

Mu

ham

ma

diy

aha

n

Ke

IMM

-an

Ma

teri

Da

sar

Um

um

Ma

teri

Da

sar

Kh

usu

s

TU

JUA

N M

AT

ER

I IN

DU

K

Aga

r pe

sert

a m

emili

ki

waw

asan

dan

das

ar

peng

emba

ngan

sik

ap d

an

nila

i kei

man

an d

ari g

erak

an

Aga

r Pe

sert

a m

emili

ki

pem

aham

an d

an

peng

uasa

an d

asar

-das

ar

Um

um P

engk

ader

an

Aga

r Pe

sert

a m

emili

ki

peng

etah

uan

dan

peng

uasa

an d

asar

-das

ar

khus

us k

eins

truk

tura

n

MA

TE

RI

IND

UK

Mat

eri I

nduk

yan

g be

rken

aan

deng

an n

ilai d

an s

ikap

ke

prib

adia

n

Mat

eri I

nduk

ten

tang

nila

i-ni

lai

dasa

r U

mum

ke-

Inst

rukt

uran

Mat

eri I

nduk

ten

tang

nila

i-ni

lai

dasa

r K

husu

s ke

inst

rukt

uran

NO

01

02

03

Page 28: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 28

W

ak

tu

15

0

180

120

120

180

120

150

180

SU

B.

PO

KO

K B

AH

AS

AN

-

Pe

nger

tian

-

T

ujua

n pe

ngka

dera

n -

K

ompo

nen

& j

enja

ng p

erka

dera

n -

Po

kok-

poko

k pe

rkad

eran

-

Po

kok-

poko

k pe

rkad

eran

tk

I -

A

spek

pen

gem

bang

an p

eser

ta

-

Pe

nger

tian

man

ajem

en

-

T

ahap

-tah

ap p

rose

s pe

laks

anaa

n pe

rkad

eran

-

Ura

ian

man

ajem

en p

erka

dera

n

-

Peng

ertia

n -

Ura

ian

pend

ekat

an a

ndra

gogi

dan

pa

edag

ogi

-

Ura

ian

tent

ang

jeni

s-je

nis

met

oda

andr

agog

i dan

pae

dago

gi

-

Peng

ertia

n ku

riku

lum

-

Uns

ur-u

nsur

kur

ikul

um

-

Asa

s ku

riku

lum

-

Ura

ian

kuri

kulu

m p

erka

dera

n tk

I

-

Peng

ertia

n -

Fung

si e

valu

asi

-

Tek

nik

eval

uasi

-

Peng

anta

r -

Tuj

uan

dan

fung

si

-

Prin

sip-

prin

sip

pela

ksan

aan

Din

amik

a K

elom

pok

-

Peng

ertia

n -

Tuj

uan

peng

kade

ran

-

Poko

k-po

kok

perk

ader

an t

k II

-

Asp

ek p

enge

mba

ngan

pst

-

Ura

ian

kuri

kulu

m p

erka

dera

n tk

II

-

Wor

ksho

p

PO

KO

K

BA

HA

SA

N

Sis

tm P

erk

ade

ran

I

Ma

na

jem

en d

an

Pe

rkad

era

n

Te

ori

Be

laja

r d

an

P

emb

ela

jara

n

An

ato

mi K

uri

ku

lm I

Sis

tem

eva

lua

si

Din

amik

a

Kel

om

po

k

Sis

tem

Per

ka

der

an

II

An

ato

mi

Ku

rik

ulu

m I

I

TU

JUA

N M

AT

ER

I P

EN

UN

JAN

G

Pese

rta

mem

iliki

pem

aham

an d

an

peng

uasa

an p

okok

-pok

ok p

erka

-der

an

tk I

dan

mam

pu m

ener

apka

nnya

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

dan

pe

ngua

saan

ten

tang

man

ajem

en

perk

ader

an d

an m

ampu

m

ener

apka

nnya

Pese

rta

men

guas

ai m

etod

e-m

etod

e ya

ng d

igun

akan

dal

am p

erka

dera

n tk

I

Pese

rta

men

guas

ai g

aris

bes

ar m

ater

i da

n tu

juan

kur

ikul

um p

erka

dera

n tk

I

Pese

rta

men

guas

ai d

an m

ampu

m

engk

lasi

fikas

ikan

sis

tem

eva

luas

i pe

rkad

eran

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

tan

tang

va

rias

i din

amik

a ke

lom

pok

dan

mam

pu

men

erap

kann

ya

Pese

rta

mem

iliki

pem

aham

an d

an

peng

uasa

an s

erta

men

erap

kan

sist

em

peng

kade

ran

tk I

I

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

dan

w

awas

an d

an k

etra

mpi

lan

tent

ang

kuri

kulu

m p

engk

ader

an t

k II

TU

JUA

N M

AT

ER

I

Pese

rta

dapa

t m

engu

asai

pok

ok-

poko

k pe

ngka

dera

n IM

M d

an m

ampu

m

ener

apka

nnya

Mem

bent

uk k

emat

anga

n si

kap,

ke

luas

an p

enge

tahu

an d

an

ketr

ampi

lan

dala

m m

enge

lola

pe

rkad

eran

Mem

bent

uk k

emat

anga

n si

kap,

ke

luas

an p

enge

tahu

an d

an

ketr

ampi

lan

dala

m p

engg

unaa

n m

etod

e pe

rkad

eran

Pese

rta

mem

iliki

pem

aham

an d

an

peng

uasa

an t

enta

ng k

urik

ulum

pe

rkad

eran

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

&

pem

aham

an t

enta

ng s

iste

m

peng

kade

ran

dala

m I

kata

n

Pese

rta

mem

aham

i dan

men

guas

ai

sert

a m

ampu

men

erap

kan

Pese

rta

dapa

t m

engu

asai

pok

ok-

poko

k pe

rkad

eran

IM

M d

an m

ampu

m

ener

apka

nnya

Mem

bent

uk k

emat

anga

n si

kap.

K

elua

san

peng

etah

uan

dan

ketr

ampi

lan

dala

m m

enge

lola

pe

rkad

eran

MA

TE

RI

TU

JUA

N M

AT

ER

I IN

DU

K

MA

TE

RI

IND

UK

N

O

Page 29: PANDUAN SISTEM PERKADERAN IKATAN MAHASISWA · PDF fileMahasiswa Muhammadiyah, ... dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis

pdf-ized by kaderjateng—singosari33smg 29

W

ak

tu

150

180

120

150

240

150

180

150

180

150

120

SU

B.

PO

KO

K B

AH

AS

AN

-

Pe

nger

tian

-

A

nasl

isa

SWO

T

-

St

anda

rt k

eber

hasi

lan

suat

u si

stem

-

St

rate

gi o

ptim

alis

asi f

ungs

i sis

tem

-

Pe

nger

tian

-

Fu

ngsi

dan

land

asan

pen

yusu

nan

test

-

Je

nis-

jeni

s da

n be

ntuk

tes

t -

Pa

ram

eter

keb

erha

sila

n -

K

rite

ria

isi t

est

-

Peng

anta

r -

Tuj

uan

dan

fung

si

-

Prin

sip-

prin

sip

pela

ksan

aan

Man

ajem

en K

onfli

k

-

Mac

am-m

acam

per

kade

ran

AM

M

-

Hub

unga

n an

tar

perk

ader

an A

MM

-

Pera

n &

hub

. D

g M

uh.

-

Peng

ertia

n -

Tkn

ik p

enyu

suna

n m

odul

-

Ura

ian

Mas

tery

Lea

rnin

g

-

Kar

akte

rist

ik O

rgan

isas

i -

Poko

k pi

kira

n pe

ngem

b.

-

Stra

tegi

pen

gem

b. O

rg

-

Ana

lisa

perk

ader

an

-

Vis

i dan

mis

i per

kade

ran

-

Perk

ader

an I

MM

dlm

per

band

inga

n

-

Jeni

s po

tens

i pes

erta

-

Car

a m

enge

nali

dan

men

ggal

i pot

ensi

pes

erta

-

Car

a m

embi

mbi

ng d

an m

enya

lurk

an p

oten

si

PO

KO

K

BA

HA

SA

N

An

ali

sa S

iste

m

Pen

yusu

na

n T

est

Ma

na

jem

en

Ko

nfl

ik

Sis

tem

P

erk

ad

era

n A

MM

Ma

ster

y Le

arn

ing

, B

ela

jar

Mo

du

l

Str

ate

gi

Pen

gem

b.

Org

an

isa

si

Per

ka

der

an

da

lam

P

erb

an

din

ga

n

Men

gen

al

da

n

Pen

gem

ba

ng

an

P

ote

nsi

Pa

ket

Lo

ka

l P

ak

et n

asi

on

al

Ref

lek

si

TU

JUA

N M

AT

ER

I P

EN

UN

JAN

G

Pese

rta

men

geta

hui s

eluk

bel

uk u

nsur

da

n pr

insi

p si

stem

Pese

rta

mem

puny

ai k

emam

puan

dan

pe

ngua

saan

ket

ram

pila

n da

lam

pe

nyus

unan

tes

t da

n dp

t m

ener

apka

nya

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

dan

ke

caka

pan

dlm

man

ajem

en k

onfli

k yg

m

uncu

l di o

rgan

isas

i

Inst

rukt

ur m

emili

ki p

enge

tahu

an d

an

waw

asan

sis

tem

per

kade

ran

di A

MM

Pese

rta

men

geta

hui,

mem

aham

i dan

ca

kap

dlm

men

yusu

sn m

odul

ser

ta

oper

asio

nalk

anny

a

Pese

rta

mem

iliki

kem

ampu

an u

tk

men

entu

kan

lang

kah

stra

tegi

s pe

ngem

bang

an o

rg.

mel

alui

akt

ifita

s pe

rkad

eran

Pe

sert

a dp

t m

enga

nalis

a dg

jen

is s

iste

m

perk

ader

an I

kata

n &

mam

pu m

beda

kan

dg s

iste

m p

erka

dera

n yg

lain

Pese

rta

men

geta

hui p

oten

si p

eser

ta

perk

ader

an d

an m

ampu

m

enge

mba

ngkn

anny

a

TU

JUA

N M

AT

ER

I

Pese

rta

mem

aham

i dan

men

guas

ai

sert

a m

ampu

men

erap

kan

tekn

ik

Man

ajem

en K

onfli

k

Pese

rta

mem

iliki

pen

geta

huan

, pe

mah

aman

ten

tang

per

kade

ran

dala

m A

MM

Pese

rta

mem

aham

i dan

men

guas

ai

sert

a m

ampu

men

erap

kan

tekn

ik

peny

usun

an M

odul

MA

TE

RI

TU

JUA

N M

AT

ER

I IN

DU

K

MA

TE

RI

IND

UK

N

O