Panduan PKL 2011
-
Upload
yohanor-saputera -
Category
Documents
-
view
151 -
download
5
description
Transcript of Panduan PKL 2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan sarjana kehutanan ditempuh melalui serangkaian
kegiatan dan menerapkan metoda pembelajaran yang saling menunjang satu
sama lain untuk menghasilkan keluaran yang terbaik. Departemen Manajemen
Hutan Fakultas Kehutanan IPB merangkaikan proses belajar bagi
mahasiswanya dengan kegiatan utama perkuliahan di dalam kelas, praktikum di
laboratorium, praktikum di hutan pendidikan, dan praktek pada kegiatan-
kegiatan pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
kehutanan.
Praktek Kerja Lapang (PKL) Pengelolaan Hutan adalah suatu rangkaian
kegiatan penerapan ilmu pengetahuan kehutanan oleh mahasiswa Manajemen
Hutan Fakultas Kehutanan IPB secara langsung di lapangan. Mahasiswa
melaksanakan pengamatan, pengukuran, wawancara, analisis, peragaan,
perancangan dan uji coba yang mencakup seluruh aspek pengelolaan hutan.
Mahasiswa Program Mayor Manajemen Hutan IPB diprioritaskan untuk
memilih lokasi PKL pengelolaan hutan alam di Luar Jawa. Dalam
melaksanakan PKL mahasiswa dapat membangun kerjasama dengan
perusahaan swasta pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
(IUPHHK) Hutan Alam (HA) ataupun Hutan Tanaman (HT), BUMN (PT.
Inhutani), Hutan Tanaman Rakyat (HTR) atau Lembaga pengelola hutan
lainnya. Dalam kondisi dimana praktek di Luar Jawa tidak memungkinkan dan
dengan pertimbangan tertentu maka PKL dapat dilaksanakan di Pulau Jawa
seperti di Perum Perhutani dan Lembaga pengelola hutan lainnya.
Panduan ini disusun secara umum dan dapat menjadi pedoman bagi
mahasiswa yang melaksanakan PKL di hutan alam atau hutan tanaman di Luar
Jawa, maupun di hutan tanaman di Jawa.
1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapang
Tujuan dari kegiatan PKL secara umum adalah :
1. Memperoleh kemampuan profesional pengelolaan hutan dengan penda-
laman dan pemantapan pemahaman konsep atau teori melalui penggalian
informasi dan pemahaman implimentasi teori oleh unit pengelola hutan serta
pengembangan kemampuan teknis melalui kerja penerapan teori di lokasi
praktek.
2. Membangun kemampuan untuk melakukan pengambilan keputusan dalam
kegiatan pengelolaan hutan berlandaskan pada ilmu pengetahuan
manajemen hutan, mencakup: identifikasi masalah, perumusan masalah,
pengumpulan data, analisis dan sintesis, serta pengambilan keputusan;
3. Merasakan dan menghayati kehidupan dan suasana kerja dalam
pengelolaan hutan di perusahaan IUPHHK- HA dan HT, PT. Inhutani, Perum
Perhutani, atau Lembaga pengelola hutan, antara lain suasana tinggal di
hutan, hubungan dengan berbagai kelompok masyarakat yang terdapat di
sekitarnya (para pekerja dan masyarakat di sekitar hutan);
4. Menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian, kerjasama tim, etos kerja
dan etika profesi dalam lingkungan kehutanan dan kehidupan rimbawan.
II. KETENTUAN UMUM
1. PKL bersifat wajib untuk dilaksanakan oleh mahasiswa Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan IPB. Kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh mahasiswa
yang sudah menyelesaikan semester VII, sebelum menyelesaikan studinya.
PKL diberi bobot 3 (tiga) SKS.
2. Mahasiswa peserta PKL adalah yang telah mengikuti Praktek Pengelolaan
Hutan (P2H) dan telah menyelesaikan perkuliahan 7 semester.
3. PKL dilaksanakan selama 2 (dua) bulan. Mahasiswa dapat memilih waktu
pelaksanaan PKL, yaitu periode I pada bulan Februari sampai April atau
periode II pada bulan Juni sampai Agustus setiap tahun.
4. Kelulusan PKL merupakan salah satu syarat untuk dapat melaksanakan
Penelitian, Seminar skripsi dan Ujian Komprehensif.
2
III. MATERI DAN METODE PRAKTEK
A. Materi Praktek
Materi PKL meliputi tujuh aspek, yaitu perencanaan hutan, pembinaan
hutan, perlindungan hutan, konservasi sumberdaya hutan, pemanenan hasil
hutan, Pembangunan Masyarakat Desa Hutan.dan Pengelolaan DAS.
Secara rinci materi praktek disesuaikan dengan lokasi dimana dilaksanakan
PKL dengan tetap berpedoman pada tujuh materi tsb. di atas sebagaimana
tercantum pada lampiran 1. Pengelompokkan materi praktek berdasarkan
lokasi dilakukan mengingat adanya perbe-daan bentuk pengelolaan hutan
antar lokasi tersebut. Pengelompokkan lokasi tersebut adalah : IUPHHK-HA,
IUPHHK-HT, Perum Perhutani, Hutan Tanaman Rakyat dan Lembaga
pengelola hutan lainnya.
B. Metode Praktek.
Sesuai dengan tujuan PKL, maka pelaksanaan PKL dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Peserta praktek memilih dan menentukan lokasi praktek dengan terlebih
dahulu mendiskusikannya dengan dosen pembimbing skripsi dan komisi
praktek lapang DMNH. Satu kelompok peserta praktek minimal
berjumlah 2 orang.
2. Membahas dan mendiskusikan materi dan penjadwalan praktek lapang
bersama dengan pihak pengelola lokasi praktek. Pelaksanaan PKL
terbagi menjadi 2 bagian. Pertama, mahasiswa melaksanakan beberapa
kegiatan perusahaan yang terkait dengan materi PKL dan sedang
dilakukan di lapangan. Kedua, mahasiswa melaksanakan PKL sesuai
dengan materi yang tercantum dalam panduan.
3. Setiap kelompok menyusun Proposal Pelaksanaan Praktek Kerja lapang
disesuaikan dengan lokasi praktek dan panduan PKL. Proposal minimal
berisikan : Pendahuluan, maksud dan tujuan, materi praktek,
penjadwalan PKL, rencana biaya dan biodata peserta praktek.
3
4. Peserta praktek melakukan pengamatan, identifikasi kegiatan,
melakukan kerja, pengukuran atau pendataan menurut aspek materi
praktek di lapangan.
5. Peserta praktek menggali informasi dan mendiskusikan aspek materi
praktek yang ada di lapangan tentang latar belakang suatu kegiatan,
kegunaannya, prosedur/metode pelaksanaan, bahan dan alat, prestasi
kerja, tata waktu, sistem administrasi (dari perenca-naan sampai
pelaporan/monitoring & evaluasi), permasalahan atau kendala
pelaksanaan dengan para pelaksana lapangan.
6. Peserta praktek mengolah data dan informasi yang diperoleh,
menganalisis termasuk mengkaji permasalahan yang dihadapi pengelola
di lapangan, membuat usulan atau mengajukan gagasan pemecahan
masalah pengelolaan tersebut.
7. Peserta praktek membuat laporan secara perorangan untuk seluruh
materi yang telah dipraktekkan mengikuti format yang telah ditentukan
(lampiran 2).
C. Lokasi Praktek.
Lokasi PKL diprioritaskan di Luar Jawa, dapat dilaksanakan di perusahaan
pemegang IUPHHK – HA dan HT, BUMN, HTR atau lembaga pengelolaa
hutan lainnya. Dalam hal kondisi di atas tidak memungkinkan maka dengan
pertimbangan tertentu PKL dapat dilaksanakan di Pulau Jawa yaitu di
Perum Perhutani, Hutan Tanaman Rakyat atau lembaga pengelola hutan
lainnya.
D. Waktu Pelaksanaan.
Pelaksanaan PKL dilaksanakan dalam 2 periode setiap tahunnya. Periode I
dilaksanakan pada bulan Februari–April sedangkan periode II dilaksanakan
pada bulan Juni–Agustus untuk setiap tahunnya. Mahasiswa dapat memilih
satu diantara kedua periode tersebut. Pelaksanaan Kuliah pembekalan
hanya dilaksanakan satu kali yakni pada bulan Februari, sebelum
pelaksanaan PKL periode I. Kuliah pembekalan wajib diikuti oleh
mahasiswa yang mengambil PKL periode I maupun periode II.
4
IV. SISTIM PENILAIAN
Nilai akademik mahasiswa peserta PKL dinyatakan dengan huruf mutu
sebagaimana yang berlaku di IPB. Unsur penilaian terdiri dari nilai kuliah
pembekalan, nilai laporan, nilai ujian (tertulis atau lisan), dan nilai kegiatan di
lapangan dari Pembimbing Lapangan.
A. Cara Penilaian
1. Laporan praktek
Laporan praktek dibuat oleh setiap mahasiswa peserta PKL. Laporan
diserahkan kepada Sekretariat Departemen Manajemen Hutan IPB 2
minggu setelah selesai pelaksanaan PKL berupa :
a. 1 eksemplar hardcopy laporan PKL yang nantinya akan diserahkan
kepada dosen penguji PKL.
b. Softcopy laporan untuk satu regu mahasiswa berupa CD sebagai arsip
AJMP Departemen Manajemen Hutan IPB.
Laporan diperiksa dan dinilai oleh dosen penguji PKL. Penilaian laporan
mencakup kelengkapan laporan dan mutu laporan. Kelengkapan dan mutu
laporan adalah sebagai berikut.
a. Kelengkapan laporan
Laporan dikatakan lengkap jika mencakup :
(1) Unsur-unsur pokok laporan sesuai dengan format laporan yang telah
ditentukan.
(2) Dilampiri jurnal harian, dan lampiran data atau informasi yang
diperoleh dari kegiatan praktek lapang.
b. Mutu laporan
(1) Adanya fakta yang disajikan, baik berupa mekanisme atau proses
pelaksanaan pekerjaan aktual di lapangan, hasil analisis data
(data/informasi yang dikumpulkan atau diperoleh di lampirkan),
(2) Mutu pembahasan
(3) Mutu kesimpulan dan saran
5
2. Ujian Laporan. PKL
Ujian laporan PKL dilaksanakan oleh dosen penguji PKL yang ditunjuk oleh
Departemen Manajemen Hutan. Pelaksanaan Ujian dapat berupa ujian tulis
maupun lisan. Waktu dan tempat pelaksanaan ujian ditentu-kan oleh dosen
penguji paling lambat 2 minggu setelah penunjukkan dosen penguji. Bagi
mahasiswa yang melaksanakan PKL dan dilanjut-kan dengan Penelitian
maka waktu ujian ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara dosen
penguji dengan mahasiswa peserta PKL.
3.. Nilai Kegiatan praktek lapang
Penilaian kegiatan praktek di lapangan untuk setiap mahasiswa dilakukan
oleh Pembimbing Lapangan. Penilaian ini mencakup seluruh kegiatan
selama melaksanakan praktek lapang. Form penilaian kegiatan Praktek
Kerja Lapang disajikan pada Lampiran 4
B. Pembobotan Nilai
Nilai akhir Praktek Kerja Lapang adalah penjumlahan dari keempat
komponen nilai di atas. Setiap komponen nilai memiliki bobot tertentu
sebagaimana disajikan pada Tabel 1.
C. Nilai Akhir Praktek Kerja Lapang
Nilai angka mutu akhir praktek adalah nilai total berdasarkan pembobotan
nilai di atas, dan nilai huruf mutu ditentukan sebagaimana tercantum pada
Tabel 2.
6
Tabel 1. Pembobotan Komponen penilaian PKL
No Unsur yang dinilai Bobot (%)Bobot dari nilai total
(%)
1. 2
3
4
Kuliah PembekalanLaporan praktek (1) Kelengkapan laporan(2) Fakta yang disajikan(3) Pembahasan(4) Kesimpulan dan saran
Ujian Laporan PKL
Nilai Kegiatan lapangan
20303020
1030
30
30
Nilai Total 100
Tabel 2. Penentuan Nilai Akhir PKL
No. Selang angka mutu Huruf mutu
1234
> 80> 70 - < 79> 55 - < 69
< 55
ABCD
7
V. ETIKA, ETOS KERJA DAN TATA TERTIB
1. Setiap mahasiswa peserta praktek dilarang untuk melakukan kegiatan yang
tidak sopan atau asusila menurut ukuran norma dan etika yang berlaku di
masyarakat.
2. Setiap mahasiswa peserta praktek bersikap santun dan jujur, saling
menghormati atau saling menghargai, tolong menolong untuk kebaikan dan
kebenaran, membangun persahabatan, kesetiakawanan dan kerjasama
tim.
3. Setiap mahasiswa berpakaian rapih dan sopan menurut aturan dan norma
berlaku di masyarakat, menerapkan budaya bersih, tidak membuang
sampah sembarangan, memelihara kenyamanan dan ketenangan di
tempat praktek, tidak merusak ataupun mencemari lingkungan
4. Setiap mahasiswa menghindari dan tidak melakukan tindakan pelecehan
seksual, pemaksaan, intimidasi, penganiyaan maupun perkelahian
5. Setiap mahasiswa peserta praktek di larang membawa, menyebarkan dan
menggunakan minuman keras, NAFZA (narkotika, psikotropik zat adiktif),
dan pornografi
6. Setiap mahasiswa melaksanakan praktek secara bersemangat,
berkeinganan memperoleh pengetahuan dan pengalaman penerapan teori
di lapang, bertanggung jawab, sabar dan tangguh menghadapi tantangan
dan kesulitan kondisi lapang.
7. Setiap mahasiswa peserta praktek tidak diperkenankan meninggalkan
tempat praktek selama masa praktek, kecuali keadaan yang sangat
memaksa seperti sakit, orang tua meninggal dan alasan serupa. Apabila
hal-hal tersebut terpaksa terjadi, maka harus ada izin tertulis dan diketahui
oleh Komisi Praktek Lapang atau Pembimbing lapangan
8. Setiap mahasiswa peserta praktek wajib mengikuti ujian, membuat dan
menyerahkan laporan praktek secara perorangan disertai dengan jurnal
kegiatan praktek harian, dan data atau informasi hasil kegiatan praktek
lapang untuk setiap materi praktek.
8
9. Semua mahasiswa peserta praktek wajib mematuhi semua aturan lainnya
yang ditetapkan oleh Komisi Praktek Lapang.
Lampiran 1
MATERI PRAKTEK KERJA LAPANG
A. Perencanaan Hutan
A.1. Perencanaan Hutan di IUPHHK – Hutan Alam (HA)
1. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB)
2. Penyusunan Renc. Kerja Umum (RKU) dan Renc. Karya Tahunan (RKT).
3. Penataan batas, pengukuran areal, & pembuatan berita acara tata batas.
4. Penataan areal dalam rangka penentuan tata ruang dan penggunaan lahan, pengaturan pembagian blok dan petak tebang.
5.1. Inventarisasi tegakan sebelum penebangan (ITSP) :
Pencatatan dan pengukuran pohon dalam areal blok kerja tahunan untuk mengetahui :a. Jumlah pohon inti dan pohon yang dilindungi
b. Jumlah dan volume pohon yang akan ditebangc. Pembuatan peta pohond. Pencatatan data lapangan lainnya (antara lain : tanda-tanda alam
(sungai, jurang, dll.), kelerengan, altitude; pembuatan peta topografi dan trase jalan)
5.2. Inventarisasi flora dan fauna di areal konservasi/lindung
6. Inventarisasi Sumberdaya Hasil Hutan Non Kayu berupa: rotan, tumbuhan obat, damar /getah, buah/bahan pangan, pewarna, aromatik, dan lain-lain.
A.2. Perencanaan Hutan di IUPHHK – Hutan Tanaman
1. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB).
2. Penyusunan Renc. Kerja Umum (RKU) & Renc. Karya Tahunan (RKT).
3. Penataan batas, pengukuran areal, & pembuatan berita acara tata batas.
4. Penataan areal dalam rangka penentuan tata ruang dan penggunaan lahan, pengaturan pembagian blok dan petak tebang.
9
5. Inventarisasi tegakan (untuk evaluasi keberhasilan
tanaman, evaluasi perkembangan tanaman dan preharvest)
A.3. Perencanaan Hutan di Perum Perhutani
1. Penataan dan Pengorganisasian Kawasan Hutana. Pengenalan peta b. Pengukuran batas hutan/rekonstruksi batasc. Pengenalan pal, alur dan tanda batas lainnyad. Organisasi kawasan hutan (bagian hutan, petak/anak petak)e. Organisasi pengelolaan hutan (KPH, BKPH, RPH)
2. Inventarisasi Hutana. Perencanaan inventarisasi hutanb. Penggunaan teknik penarikan contoh (sistematik)c. Efisiensi penarikan contohd. Pembuatan petak contoh (bentuk dan ukuran)e. Pengolahan data petak ukur (jumlah pohon, DKd dan DKn, luas
bidang dasar, volume)f. Penyusunan Register Risalah Hutang. Rekapitulasi tegakan sediaan
3. Penghitungan Etat, Uji Jangka Waktu Penebangan dan Pembuatan Bagan Tebang Habis selama Jangka a. Penetapan daurb. Perhitungan etat luas dan etat volumec. Pengujian jangka waktu penebangand. Pembuatan bagan tebang
4. Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)a. Penentuan kelas perusahaanb. Prosedur Penyusunan buku RPKHc. Sistematika buku RPKHd. Rencana teknik tahunan (aspek : perencanaan hutan, pembinaan
dan pengamanan hutan, eksploitasi hutan, dan perhutanan sosial)
A.4. Perencanaan Hutan di Hutan Rakyat
1. Penataan Kawasan Hutan (blocking)
2. Inventarisasi sediaan tegakan
3. Penyusunan tabel volume hutan rakyat
10
B. Pembinaan Hutan
B.1. Pembinaan Hutan di IUPHHK - HA1. Perapihan dan Pembebasan
a. Membebaskan permudaan spesies komersial dari tumbuhan
pengganggu
b. Membebaskan pohon inti
2. Inventarisasi Tegakan Tinggal
a. Inventarisasi pohon inti dan pohon penghasil benih
b. Inventarisasi permudaan tingkat tiang dan pancang
3. Pengadaan Bibit
a. Penyiapan tempat pembibitan serta pengadaan sarana dan prasarana
b. Pembuatan dan pemeliharaan bibit
c. Inventarisasi tegakan benih
4. Penanaman/Perkayaan
a. Penyiapan lapangan serta pengadaan sarana dan prasarana
b. Pelaksanaan penanaman/pengayaan
5. Pemeliharaan Tahap Pertama
a. Tanaman baru : penyiangan dan pendangiran, penyulaman,
pengendalian hama dan penyakit, pemupukan
b. Pohon inti : pembebasan tanaman pengganggu dengan memotong
liana yang membelit pohon inti.
6. Pemeliharaan Lanjutan
a. Pembebasan lanjutan
b. Penjarangan
B.2. Pembinaan Hutan di IUPHHK – HT
1. Pengadaan benih / bahan tanaman
a. Seleksi dan penyimpanan benih
b. Pengadaan bahan tanaman dari kultur jaringan
11
c. Pengadaan kebun benih dan tegakan benih
2. Persemaian
a. Penyiapan tempat persemaian serta pengadaan sarana dan
prasarana
b. Pembuatan dan pemeliharaan bibit
c. Penyiapan bibit untuk penanaman
3. Persiapan lapangan penanaman
a. Pengolahan tanah
b. Persiapan lubang tanam
4. Pengangkutan bibit
5. Penanaman bibit
6. Pemeliharaan Tanaman
B.3. Pembinaan Hutan di Perum Perhutani
Praktek pembinaan hutan ini mencakup komponen-komponen pokok
dalam pengelolaan hutan tanaman Aspek yang dipraktekkan mencakup
perencanaan atau persiapan lapangan, pelaksanaan penanaman dan
pemeliharaan tegakan serta administrasi pembinaan hutan. Beberapa pokok
materi praktek pembinaan hutan ini adalah :
1. Pengadaan benih, meliputi kebun benih dan tegakan benih, seleksi dan
penyimpanan benih, kebutuhan benih dan perlakuan benih.
2. Persemaian seperti luas dan persyaratan lokasi, lay-out persemaian,
pembuatan unit persemaian, bedeng tabur, bedeng sapih, kontainer,
selokan dan jalan pemeriksaan, penaburan dan penyapihan bibit,
pemeliharaan serta administrasi persemaian.
3. Sistem pembuatan tanaman seperti tumpangsari,, banjar harian dan
borongan, cemplongan, sistem komplangan.
4. Teknik penanaman, dan pengaturan pola tanam (1) tanaman pokok, (2)
tanaman sela, (3) tanaman tepi, (4) tanaman pengisi dan (5) tanaman
peneduh, tanaman agroforestri.
C. Perlindungan Hutan
12
Kegiatan perlindungan hutan alam atau hutan tanaman mencakup :
1. Pengendalian hama dan penyakit
2. Pengendalian kebakaran
3. Pengendalian perladangan berpindah
4. Pencegahan perambahan hutan
5. Pencegahan penggembalaan
6. Pencegahan pencurian kayu
D. Konservasi Sumberdaya Hutan
1. Inventarisasi jenis-jenis kawasan lindung yang ada di tempat praktek, baik
kawasan lindung yang berfungsi melindungi sumber alam (hutan lindung,
hutan suaka alam, taman nasional hutan wisata, taman hutan raya,
sempadan sungai, sempadan pantai, kawasan sekitar mata air, kawasan
resapan air, kawasan konservasi plasma nutfah (KKPN), maupun kawasan
lindung yang berfungsi melindungi sumberdaya buatan (kawasan sekitar
danau/waduk)
2. Mengenal dan mencatat cirri-ciri dari masing-masing jenis kawasan lindung
yang tersebut pada butir 1, seperti letak berdasarkan ketinggian tempat,
luas, obyek utama (ekosistem, spesies) yang dilindungi.
3. Inventarisasi keanekaragaman hayati (flora dan fauna) kantong konservasi
plasma nutfah, lakukan analisis vegetasi dan buat specimen herbarium
spesies komersil/bernilai ekonomi untuk diidentifikasi di Herbarium
Bogoriense dan Balitbang Kehutanan Bogor.
4. Mengetahui dan mencatat upaya-upaya pengelolaan jenis-jenis kawasan
lindung pada butir 1, meliputi :
a. Upaya-upaya penetapan (peraturan atau keputusan tentang kepastian
status hokum dari pemerintah (pusat, Pemda Tk.I, Pemda Tk.II beserta
peta dan skala peta yang memuatnya ; pengumuman secara terbuka
kepada masyarakat).
13
b. Upaya-upaya pelestarian (tata batas, berbagai upaya pemerintahan
dalam menyadarkan masyarakat akan tanggung jawanya dalam
pengelolaan kawasan lindung).
c. Upaya-upaya pengendalian pemanfaatan (jenis kegiatan pemanfaatan
yang saat ini berlangsung di dalam kawasan lindung, baik yang
diperkenankan maupun yang dilarang, materil maupun non materil).
5. Upaya-upaya pelestarian spesies-spesies tumbuhan langka atau dilindungi
yang terdapat di petak tebangan sesuai dengan hasil ITSP.
6. Mengenal dan mencatat spesies-spesies satwa liar yang dilindungi yang
terdapat di tempat praktek, serta upaya-upaya pelestarian yang telah
dilakukan.
1. Mengenal dan mencatat jenis-jenis dampak lingkungan kegiatan-kegiatan
kehutanan (erosi, hilangnya plasma nutfah, social maupun ekonomi, limbah,
bahan pencemar) serta berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan yang
telah dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan kehutanan (penanaman,
eksploitasi, industri)
E Pemanenan Hasil Hutan Kayu
E.1. Rencana dan pelaksanaan PWH
1. Pertimbangan dan penentuan rencana lokasi /letak:
Petak tebang, TPn, TPK antara, TPK, Log pond, Basecamp, Tujuan akhir
(pabrik pengolahan kayu), jembatan dan gorong-gorong.
2. Rencana jaringan jalan angkutan
3. Klasifikasi jalan angkutan
4. Rencana Sistem Logging (pertimbangan pemilihan sistem)
5. Pembuatan Jalan angkutan (teknik dan tahapan pembuatan, komponen
biaya)
6. Pemeliharaan jalan angkutan
7. Teknik Reduce Impact Logging
E.2. Teknik Pemanenan Kayu
14
1. Teknik dan Produktivitas Penebangan
2. Teknik Pembagian batang
3. Bucking policy
4. Teknik dan Produktivitas penyaradan
5. Teknik dan produktivitas muat bongkar
6. Teknik dan produktivitas pengangkutan
7. Kapasitas dan kegiatan di TPn dan TPk
8. Scaling dan Grading
9. Perakitan (rafting) dan pengangkutan lewat sungai (ponton), teknik,
produktivitas dan kendala.
10. Pengawetan kayu (bila ada)
E.3. Manajemen Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
1. Pembuatan jalan sarad (peta dan lapangan)
2. Kebutuhan (jumlah, jenis, spec) peralatan logging, alat tebang,alat sarad,
alat muat bongkar, alat angkut, alat pembuatan jalan) *)
3. Pemeliharaan, perbaikan peralatan logging serta pengelolaan suku
cadang.*)
4. Tata Usaha Kayu (Penandaan fisik , administrasi/blanko, peraturan Tata
Usaha Kayu)
5. Organisasi dan tenaga kerja
6. Sistem pengupahan
7. Biaya produksi /m3 kayu yang dikeluarkan
8. Sistem Pemasaran Kayu
9. Organisasi dan tupoksi K3, Mekanisme penanggulangan kecelakaan
kerja
10. Potensi bahaya/resiko kecelakaan kerja
11. Pengadaan dan penggunaan Alat Pelindung Diri
12. Statistik Kecelakaan Kerja
13. Perhitungan biaya kecelakaan kerja
E.4. Pemanenan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
15
1. Indentifikasi jenis HHBK
2. Potensi HHBK (volume/ha)
3. Teknik pemanenan HHBK (Alat, produktivitas, periode panen)
4. Biaya produksi HHBK, termasuk Upah dan tenaga kerja HHBK
5. Penanganan pasca panen (pengumpulan, pengangkutan)
6. Pemasaran HHBK
Catatan:
Materi praktek aspek pemanenan secara garis besar seperti tercantum diatas.
Namun kondisi tidak sama antara IUPHHK,HPHTI, Perhutani dapat terjadi
misalnya:
1. Sistem perencanaan jalan sarad pada tebang pilih (IUPHHK- HA)
berbeda dengan tebang habis di IUPHHK – HT dan Hutan Jati perhutani
2. Spesifikasi dan daya dukung jalan
3. Alat pemanenan kayu (bulldozer/crawler, loader, truck trailer di IUPHHK
sedangkan fellerbuncher, forwarder, excavator grapple dan truck di
HPHTI; sedangkan di perhutani tenaga manusia, sapi,traktor pertanian,
truk sampai ke tunggak dll).
4. HHBK belum tentu ada disetiap lokasi (misal di KPH tertentu hanya kelas
perusahaan jati, tidak ada pinus atau rimba)
5. Pengangkutan melalui sungai, pengawetan kayu, sistem K3, reduce
impact logging adalah materi yang mungkin ada di lokasi tertentu tetapi
bisa tidak dijumpai dilokasi lain.
F. Pengembangan Masyarakat Desa Hutan ( PMDH)
F.1. PMDH di IUPHHK HA dan HT
1. Kondisi potensi dan masalah sosial ekonomi masyarakat. dan bentuk
interaksi masyarakat lokal dengan sumberdaya hutan. (PRA & PGD
perencanaan PMDH/kelola sosial), Survei pemanfaatan HHNK oleh
masyarakat
16
2. Identifikasi kebijakan resolusi konflik dan pemberdayaan masyarakat oleh
pemerintah daerah dan IUPHHK/HTI. (Struktur Organisasi, Anggaran,
PROGRAM)
3. Persepsi dan harapan Pemerintahan Desa tentang IUPHHK dan program
kehutanan yang ada di IUPHHK/HTI
4. Kelembagaan Kelompok Tani (Permasalahan, organisasi dan aturan main
kelompok tani, upaya penguatan kelembagaan kelompok tani)
F.2. PMDH di Perum Perhutani
1. Identifikasi dan pendataan kondisi potensi dan masalah sosial ekonomi
masyarakat. (PRA & PGD perencanaan PMDH/kelola sosial), Survei
pemanfaatan HHNK oleh masyarakat
2. Kebijakan dan program pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah desa
3. Persepsi dan harapan Pemerintahan Desa tentang Perum Perhutani dan
program kehutanan yang ada di Perum Perhutani
4. Kelembagaan Kelompok Tani (Masalah kontrak kerjasama antara
penggarap dengan Perum Perhutani, organisasi dan aturan main kelompok
tani, upaya penguatan kelembagaan kelompok tani
G. Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Lahan & Hutan
1. Mengamati Lahan kritis
2. Memahami konsep rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
3. Menganalisis aspek-aspek Konservasi Tanah dan Air (KTA)
4. Memahami dinamika sosial masyarakat tentang lahan.
5. Mengamati problema sosial yang terkait dengan DAS
6. Mengetahui pemantauan DAS
17
Lampiran 2. FORMAT LAPORAN
Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) dibuat dengan berpedoman pada format dan pokok-pokok isi sebagai berikut :
KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANI. PENDAHULUAN
II. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEKA. Letak Geografis dan LuasB. Tanah dan GeologiC. IklimD. Keadaan Hutan (Potensi, Jenis)E. KetenagakerjaanF. Sosial ekonomi dan Budaya masyarakat
III. MATERI DAN METODE PRAKTEK
IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Kondisi Areal Kerja untuk Setiap Materi Praktek B. Proses dan Hasil Kegiatan untuk setiap Materi Praktek ( Deskripsi
Pelaksanaan, Data dan Peta) C. Pembahasan ( Analisis Masalah dan Rekomendasi Pemecahan masalah)
V. . Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk jurnal kegiatan)
18
Lampiran 3. Contoh Format jurnal Kegiatan
Nama Mahasiswa : …………………………………….
NRP : …………………………………….
Tempat Praktek : (nama perusahaan atau kelompok masyarakat)
Desa/Kecamatan/Kabupaten/Propinsi : …………………………………….
Tgl/bln/thNama
Kegiatan
Lokasi (no. Petak/Bagian Hutan/Desa)
Hasil pengukuran/pengamatan/wawancara
Nama/tandatangan Pendamping(staf
perusahaan/petani)
Dibuat oleh Diketahui oleh(nama Mahasiswa) Pembimbing Lapangan
……………………………. ……………………(Nama)
Jabatan
19
Lampiran 4. Unsur-unsur Penilaian oleh Pembimbing Lapangan
No. Unsur Nilai1. Budi Pekerti2. Kedisiplinan3. Kerjasama Kelompok4. Kemampuan Teknis5. Kesungguhan6. Kemampuan menyampaikan pendapat7. Inovasi8. Kreatifitas
Pembimbing Lapangan,
……………………….(nama)
20