Panduan PKL 2011

28
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pendidikan sarjana kehutanan ditempuh melalui serangkaian kegiatan dan menerapkan metoda pembelajaran yang saling menunjang satu sama lain untuk menghasilkan keluaran yang terbaik. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB merangkaikan proses belajar bagi mahasiswanya dengan kegiatan utama perkuliahan di dalam kelas, praktikum di laboratorium, praktikum di hutan pendidikan, dan praktek pada kegiatan-kegiatan pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga kehutanan. Praktek Kerja Lapang (PKL) Pengelolaan Hutan adalah suatu rangkaian kegiatan penerapan ilmu pengetahuan kehutanan oleh mahasiswa Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB secara langsung di lapangan. Mahasiswa melaksanakan pengamatan, pengukuran, wawancara, analisis, peragaan, perancangan dan uji coba yang mencakup seluruh aspek pengelolaan hutan. Mahasiswa Program Mayor Manajemen Hutan IPB diprioritaskan untuk memilih lokasi PKL pengelolaan hutan alam di Luar Jawa. Dalam melaksanakan PKL mahasiswa dapat membangun kerjasama dengan perusahaan swasta pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Hutan Alam (HA) ataupun Hutan Tanaman (HT), BUMN (PT. Inhutani), Hutan Tanaman Rakyat (HTR) atau Lembaga pengelola hutan lainnya. Dalam kondisi dimana praktek di Luar Jawa tidak 1

description

New Trik Inteeeeeeeeeeeeeeeeeeernet Gratis Three AON Januari 2013

Transcript of Panduan PKL 2011

Page 1: Panduan PKL 2011

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pendidikan sarjana kehutanan ditempuh melalui serangkaian

kegiatan dan menerapkan metoda pembelajaran yang saling menunjang satu

sama lain untuk menghasilkan keluaran yang terbaik. Departemen Manajemen

Hutan Fakultas Kehutanan IPB merangkaikan proses belajar bagi

mahasiswanya dengan kegiatan utama perkuliahan di dalam kelas, praktikum di

laboratorium, praktikum di hutan pendidikan, dan praktek pada kegiatan-

kegiatan pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga

kehutanan.

Praktek Kerja Lapang (PKL) Pengelolaan Hutan adalah suatu rangkaian

kegiatan penerapan ilmu pengetahuan kehutanan oleh mahasiswa Manajemen

Hutan Fakultas Kehutanan IPB secara langsung di lapangan. Mahasiswa

melaksanakan pengamatan, pengukuran, wawancara, analisis, peragaan,

perancangan dan uji coba yang mencakup seluruh aspek pengelolaan hutan.

Mahasiswa Program Mayor Manajemen Hutan IPB diprioritaskan untuk

memilih lokasi PKL pengelolaan hutan alam di Luar Jawa. Dalam

melaksanakan PKL mahasiswa dapat membangun kerjasama dengan

perusahaan swasta pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

(IUPHHK) Hutan Alam (HA) ataupun Hutan Tanaman (HT), BUMN (PT.

Inhutani), Hutan Tanaman Rakyat (HTR) atau Lembaga pengelola hutan

lainnya. Dalam kondisi dimana praktek di Luar Jawa tidak memungkinkan dan

dengan pertimbangan tertentu maka PKL dapat dilaksanakan di Pulau Jawa

seperti di Perum Perhutani dan Lembaga pengelola hutan lainnya.

Panduan ini disusun secara umum dan dapat menjadi pedoman bagi

mahasiswa yang melaksanakan PKL di hutan alam atau hutan tanaman di Luar

Jawa, maupun di hutan tanaman di Jawa.

1

Page 2: Panduan PKL 2011

B. Tujuan Praktek Kerja Lapang

Tujuan dari kegiatan PKL secara umum adalah :

1. Memperoleh kemampuan profesional pengelolaan hutan dengan penda-

laman dan pemantapan pemahaman konsep atau teori melalui penggalian

informasi dan pemahaman implimentasi teori oleh unit pengelola hutan serta

pengembangan kemampuan teknis melalui kerja penerapan teori di lokasi

praktek.

2. Membangun kemampuan untuk melakukan pengambilan keputusan dalam

kegiatan pengelolaan hutan berlandaskan pada ilmu pengetahuan

manajemen hutan, mencakup: identifikasi masalah, perumusan masalah,

pengumpulan data, analisis dan sintesis, serta pengambilan keputusan;

3. Merasakan dan menghayati kehidupan dan suasana kerja dalam

pengelolaan hutan di perusahaan IUPHHK- HA dan HT, PT. Inhutani, Perum

Perhutani, atau Lembaga pengelola hutan, antara lain suasana tinggal di

hutan, hubungan dengan berbagai kelompok masyarakat yang terdapat di

sekitarnya (para pekerja dan masyarakat di sekitar hutan);

4. Menumbuhkan dan mengembangkan kepribadian, kerjasama tim, etos kerja

dan etika profesi dalam lingkungan kehutanan dan kehidupan rimbawan.

II. KETENTUAN UMUM

1. PKL bersifat wajib untuk dilaksanakan oleh mahasiswa Manajemen Hutan

Fakultas Kehutanan IPB. Kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh mahasiswa

yang sudah menyelesaikan semester VII, sebelum menyelesaikan studinya.

PKL diberi bobot 3 (tiga) SKS.

2. Mahasiswa peserta PKL adalah yang telah mengikuti Praktek Pengelolaan

Hutan (P2H) dan telah menyelesaikan perkuliahan 7 semester.

3. PKL dilaksanakan selama 2 (dua) bulan. Mahasiswa dapat memilih waktu

pelaksanaan PKL, yaitu periode I pada bulan Februari sampai April atau

periode II pada bulan Juni sampai Agustus setiap tahun.

4. Kelulusan PKL merupakan salah satu syarat untuk dapat melaksanakan

Penelitian, Seminar skripsi dan Ujian Komprehensif.

2

Page 3: Panduan PKL 2011

III. MATERI DAN METODE PRAKTEK

A. Materi Praktek

Materi PKL meliputi tujuh aspek, yaitu perencanaan hutan, pembinaan

hutan, perlindungan hutan, konservasi sumberdaya hutan, pemanenan hasil

hutan, Pembangunan Masyarakat Desa Hutan.dan Pengelolaan DAS.

Secara rinci materi praktek disesuaikan dengan lokasi dimana dilaksanakan

PKL dengan tetap berpedoman pada tujuh materi tsb. di atas sebagaimana

tercantum pada lampiran 1. Pengelompokkan materi praktek berdasarkan

lokasi dilakukan mengingat adanya perbe-daan bentuk pengelolaan hutan

antar lokasi tersebut. Pengelompokkan lokasi tersebut adalah : IUPHHK-HA,

IUPHHK-HT, Perum Perhutani, Hutan Tanaman Rakyat dan Lembaga

pengelola hutan lainnya.

B. Metode Praktek.

Sesuai dengan tujuan PKL, maka pelaksanaan PKL dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

1. Peserta praktek memilih dan menentukan lokasi praktek dengan terlebih

dahulu mendiskusikannya dengan dosen pembimbing skripsi dan komisi

praktek lapang DMNH. Satu kelompok peserta praktek minimal

berjumlah 2 orang.

2. Membahas dan mendiskusikan materi dan penjadwalan praktek lapang

bersama dengan pihak pengelola lokasi praktek. Pelaksanaan PKL

terbagi menjadi 2 bagian. Pertama, mahasiswa melaksanakan beberapa

kegiatan perusahaan yang terkait dengan materi PKL dan sedang

dilakukan di lapangan. Kedua, mahasiswa melaksanakan PKL sesuai

dengan materi yang tercantum dalam panduan.

3. Setiap kelompok menyusun Proposal Pelaksanaan Praktek Kerja lapang

disesuaikan dengan lokasi praktek dan panduan PKL. Proposal minimal

berisikan : Pendahuluan, maksud dan tujuan, materi praktek,

penjadwalan PKL, rencana biaya dan biodata peserta praktek.

3

Page 4: Panduan PKL 2011

4. Peserta praktek melakukan pengamatan, identifikasi kegiatan,

melakukan kerja, pengukuran atau pendataan menurut aspek materi

praktek di lapangan.

5. Peserta praktek menggali informasi dan mendiskusikan aspek materi

praktek yang ada di lapangan tentang latar belakang suatu kegiatan,

kegunaannya, prosedur/metode pelaksanaan, bahan dan alat, prestasi

kerja, tata waktu, sistem administrasi (dari perenca-naan sampai

pelaporan/monitoring & evaluasi), permasalahan atau kendala

pelaksanaan dengan para pelaksana lapangan.

6. Peserta praktek mengolah data dan informasi yang diperoleh,

menganalisis termasuk mengkaji permasalahan yang dihadapi pengelola

di lapangan, membuat usulan atau mengajukan gagasan pemecahan

masalah pengelolaan tersebut.

7. Peserta praktek membuat laporan secara perorangan untuk seluruh

materi yang telah dipraktekkan mengikuti format yang telah ditentukan

(lampiran 2).

C. Lokasi Praktek.

Lokasi PKL diprioritaskan di Luar Jawa, dapat dilaksanakan di perusahaan

pemegang IUPHHK – HA dan HT, BUMN, HTR atau lembaga pengelolaa

hutan lainnya. Dalam hal kondisi di atas tidak memungkinkan maka dengan

pertimbangan tertentu PKL dapat dilaksanakan di Pulau Jawa yaitu di

Perum Perhutani, Hutan Tanaman Rakyat atau lembaga pengelola hutan

lainnya.

D. Waktu Pelaksanaan.

Pelaksanaan PKL dilaksanakan dalam 2 periode setiap tahunnya. Periode I

dilaksanakan pada bulan Februari–April sedangkan periode II dilaksanakan

pada bulan Juni–Agustus untuk setiap tahunnya. Mahasiswa dapat memilih

satu diantara kedua periode tersebut. Pelaksanaan Kuliah pembekalan

hanya dilaksanakan satu kali yakni pada bulan Februari, sebelum

pelaksanaan PKL periode I. Kuliah pembekalan wajib diikuti oleh

mahasiswa yang mengambil PKL periode I maupun periode II.

4

Page 5: Panduan PKL 2011

IV. SISTIM PENILAIAN

Nilai akademik mahasiswa peserta PKL dinyatakan dengan huruf mutu

sebagaimana yang berlaku di IPB. Unsur penilaian terdiri dari nilai kuliah

pembekalan, nilai laporan, nilai ujian (tertulis atau lisan), dan nilai kegiatan di

lapangan dari Pembimbing Lapangan.

A. Cara Penilaian

1. Laporan praktek

Laporan praktek dibuat oleh setiap mahasiswa peserta PKL. Laporan

diserahkan kepada Sekretariat Departemen Manajemen Hutan IPB 2

minggu setelah selesai pelaksanaan PKL berupa :

a. 1 eksemplar hardcopy laporan PKL yang nantinya akan diserahkan

kepada dosen penguji PKL.

b. Softcopy laporan untuk satu regu mahasiswa berupa CD sebagai arsip

AJMP Departemen Manajemen Hutan IPB.

Laporan diperiksa dan dinilai oleh dosen penguji PKL. Penilaian laporan

mencakup kelengkapan laporan dan mutu laporan. Kelengkapan dan mutu

laporan adalah sebagai berikut.

a. Kelengkapan laporan

Laporan dikatakan lengkap jika mencakup :

(1) Unsur-unsur pokok laporan sesuai dengan format laporan yang telah

ditentukan.

(2) Dilampiri jurnal harian, dan lampiran data atau informasi yang

diperoleh dari kegiatan praktek lapang.

b. Mutu laporan

(1) Adanya fakta yang disajikan, baik berupa mekanisme atau proses

pelaksanaan pekerjaan aktual di lapangan, hasil analisis data

(data/informasi yang dikumpulkan atau diperoleh di lampirkan),

(2) Mutu pembahasan

(3) Mutu kesimpulan dan saran

5

Page 6: Panduan PKL 2011

2. Ujian Laporan. PKL

Ujian laporan PKL dilaksanakan oleh dosen penguji PKL yang ditunjuk oleh

Departemen Manajemen Hutan. Pelaksanaan Ujian dapat berupa ujian tulis

maupun lisan. Waktu dan tempat pelaksanaan ujian ditentu-kan oleh dosen

penguji paling lambat 2 minggu setelah penunjukkan dosen penguji. Bagi

mahasiswa yang melaksanakan PKL dan dilanjut-kan dengan Penelitian

maka waktu ujian ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara dosen

penguji dengan mahasiswa peserta PKL.

3.. Nilai Kegiatan praktek lapang

Penilaian kegiatan praktek di lapangan untuk setiap mahasiswa dilakukan

oleh Pembimbing Lapangan. Penilaian ini mencakup seluruh kegiatan

selama melaksanakan praktek lapang. Form penilaian kegiatan Praktek

Kerja Lapang disajikan pada Lampiran 4

B. Pembobotan Nilai

Nilai akhir Praktek Kerja Lapang adalah penjumlahan dari keempat

komponen nilai di atas. Setiap komponen nilai memiliki bobot tertentu

sebagaimana disajikan pada Tabel 1.

C. Nilai Akhir Praktek Kerja Lapang

Nilai angka mutu akhir praktek adalah nilai total berdasarkan pembobotan

nilai di atas, dan nilai huruf mutu ditentukan sebagaimana tercantum pada

Tabel 2.

6

Page 7: Panduan PKL 2011

Tabel 1. Pembobotan Komponen penilaian PKL

No Unsur yang dinilai Bobot (%)Bobot dari nilai total

(%)

1. 2

3

4

Kuliah PembekalanLaporan praktek (1) Kelengkapan laporan(2) Fakta yang disajikan(3) Pembahasan(4) Kesimpulan dan saran

Ujian Laporan PKL

Nilai Kegiatan lapangan

20303020

1030

30

30

Nilai Total 100

Tabel 2. Penentuan Nilai Akhir PKL

No. Selang angka mutu Huruf mutu

1234

> 80> 70 - < 79> 55 - < 69

< 55

ABCD

7

Page 8: Panduan PKL 2011

V. ETIKA, ETOS KERJA DAN TATA TERTIB

1. Setiap mahasiswa peserta praktek dilarang untuk melakukan kegiatan yang

tidak sopan atau asusila menurut ukuran norma dan etika yang berlaku di

masyarakat.

2. Setiap mahasiswa peserta praktek bersikap santun dan jujur, saling

menghormati atau saling menghargai, tolong menolong untuk kebaikan dan

kebenaran, membangun persahabatan, kesetiakawanan dan kerjasama

tim.

3. Setiap mahasiswa berpakaian rapih dan sopan menurut aturan dan norma

berlaku di masyarakat, menerapkan budaya bersih, tidak membuang

sampah sembarangan, memelihara kenyamanan dan ketenangan di

tempat praktek, tidak merusak ataupun mencemari lingkungan

4. Setiap mahasiswa menghindari dan tidak melakukan tindakan pelecehan

seksual, pemaksaan, intimidasi, penganiyaan maupun perkelahian

5. Setiap mahasiswa peserta praktek di larang membawa, menyebarkan dan

menggunakan minuman keras, NAFZA (narkotika, psikotropik zat adiktif),

dan pornografi

6. Setiap mahasiswa melaksanakan praktek secara bersemangat,

berkeinganan memperoleh pengetahuan dan pengalaman penerapan teori

di lapang, bertanggung jawab, sabar dan tangguh menghadapi tantangan

dan kesulitan kondisi lapang.

7. Setiap mahasiswa peserta praktek tidak diperkenankan meninggalkan

tempat praktek selama masa praktek, kecuali keadaan yang sangat

memaksa seperti sakit, orang tua meninggal dan alasan serupa. Apabila

hal-hal tersebut terpaksa terjadi, maka harus ada izin tertulis dan diketahui

oleh Komisi Praktek Lapang atau Pembimbing lapangan

8. Setiap mahasiswa peserta praktek wajib mengikuti ujian, membuat dan

menyerahkan laporan praktek secara perorangan disertai dengan jurnal

kegiatan praktek harian, dan data atau informasi hasil kegiatan praktek

lapang untuk setiap materi praktek.

8

Page 9: Panduan PKL 2011

9. Semua mahasiswa peserta praktek wajib mematuhi semua aturan lainnya

yang ditetapkan oleh Komisi Praktek Lapang.

Lampiran 1

MATERI PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Perencanaan Hutan

A.1. Perencanaan Hutan di IUPHHK – Hutan Alam (HA)

1. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB)

2. Penyusunan Renc. Kerja Umum (RKU) dan Renc. Karya Tahunan (RKT).

3. Penataan batas, pengukuran areal, & pembuatan berita acara tata batas.

4. Penataan areal dalam rangka penentuan tata ruang dan penggunaan lahan, pengaturan pembagian blok dan petak tebang.

5.1. Inventarisasi tegakan sebelum penebangan (ITSP) :

Pencatatan dan pengukuran pohon dalam areal blok kerja tahunan untuk mengetahui :a. Jumlah pohon inti dan pohon yang dilindungi

b. Jumlah dan volume pohon yang akan ditebangc. Pembuatan peta pohond. Pencatatan data lapangan lainnya (antara lain : tanda-tanda alam

(sungai, jurang, dll.), kelerengan, altitude; pembuatan peta topografi dan trase jalan)

5.2. Inventarisasi flora dan fauna di areal konservasi/lindung

6. Inventarisasi Sumberdaya Hasil Hutan Non Kayu berupa: rotan, tumbuhan obat, damar /getah, buah/bahan pangan, pewarna, aromatik, dan lain-lain.

A.2. Perencanaan Hutan di IUPHHK – Hutan Tanaman

1. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB).

2. Penyusunan Renc. Kerja Umum (RKU) & Renc. Karya Tahunan (RKT).

3. Penataan batas, pengukuran areal, & pembuatan berita acara tata batas.

4. Penataan areal dalam rangka penentuan tata ruang dan penggunaan lahan, pengaturan pembagian blok dan petak tebang.

9

Page 10: Panduan PKL 2011

5. Inventarisasi tegakan (untuk evaluasi keberhasilan

tanaman, evaluasi perkembangan tanaman dan preharvest)

A.3. Perencanaan Hutan di Perum Perhutani

1. Penataan dan Pengorganisasian Kawasan Hutana. Pengenalan peta b. Pengukuran batas hutan/rekonstruksi batasc. Pengenalan pal, alur dan tanda batas lainnyad. Organisasi kawasan hutan (bagian hutan, petak/anak petak)e. Organisasi pengelolaan hutan (KPH, BKPH, RPH)

2. Inventarisasi Hutana. Perencanaan inventarisasi hutanb. Penggunaan teknik penarikan contoh (sistematik)c. Efisiensi penarikan contohd. Pembuatan petak contoh (bentuk dan ukuran)e. Pengolahan data petak ukur (jumlah pohon, DKd dan DKn, luas

bidang dasar, volume)f. Penyusunan Register Risalah Hutang. Rekapitulasi tegakan sediaan

3. Penghitungan Etat, Uji Jangka Waktu Penebangan dan Pembuatan Bagan Tebang Habis selama Jangka a. Penetapan daurb. Perhitungan etat luas dan etat volumec. Pengujian jangka waktu penebangand. Pembuatan bagan tebang

4. Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH)a. Penentuan kelas perusahaanb. Prosedur Penyusunan buku RPKHc. Sistematika buku RPKHd. Rencana teknik tahunan (aspek : perencanaan hutan, pembinaan

dan pengamanan hutan, eksploitasi hutan, dan perhutanan sosial)

A.4. Perencanaan Hutan di Hutan Rakyat

1. Penataan Kawasan Hutan (blocking)

2. Inventarisasi sediaan tegakan

3. Penyusunan tabel volume hutan rakyat

10

Page 11: Panduan PKL 2011

B. Pembinaan Hutan

B.1. Pembinaan Hutan di IUPHHK - HA1. Perapihan dan Pembebasan

a. Membebaskan permudaan spesies komersial dari tumbuhan

pengganggu

b. Membebaskan pohon inti

2. Inventarisasi Tegakan Tinggal

a. Inventarisasi pohon inti dan pohon penghasil benih

b. Inventarisasi permudaan tingkat tiang dan pancang

3. Pengadaan Bibit

a. Penyiapan tempat pembibitan serta pengadaan sarana dan prasarana

b. Pembuatan dan pemeliharaan bibit

c. Inventarisasi tegakan benih

4. Penanaman/Perkayaan

a. Penyiapan lapangan serta pengadaan sarana dan prasarana

b. Pelaksanaan penanaman/pengayaan

5. Pemeliharaan Tahap Pertama

a. Tanaman baru : penyiangan dan pendangiran, penyulaman,

pengendalian hama dan penyakit, pemupukan

b. Pohon inti : pembebasan tanaman pengganggu dengan memotong

liana yang membelit pohon inti.

6. Pemeliharaan Lanjutan

a. Pembebasan lanjutan

b. Penjarangan

B.2. Pembinaan Hutan di IUPHHK – HT

1. Pengadaan benih / bahan tanaman

a. Seleksi dan penyimpanan benih

b. Pengadaan bahan tanaman dari kultur jaringan

11

Page 12: Panduan PKL 2011

c. Pengadaan kebun benih dan tegakan benih

2. Persemaian

a. Penyiapan tempat persemaian serta pengadaan sarana dan

prasarana

b. Pembuatan dan pemeliharaan bibit

c. Penyiapan bibit untuk penanaman

3. Persiapan lapangan penanaman

a. Pengolahan tanah

b. Persiapan lubang tanam

4. Pengangkutan bibit

5. Penanaman bibit

6. Pemeliharaan Tanaman

B.3. Pembinaan Hutan di Perum Perhutani

Praktek pembinaan hutan ini mencakup komponen-komponen pokok

dalam pengelolaan hutan tanaman Aspek yang dipraktekkan mencakup

perencanaan atau persiapan lapangan, pelaksanaan penanaman dan

pemeliharaan tegakan serta administrasi pembinaan hutan. Beberapa pokok

materi praktek pembinaan hutan ini adalah :

1. Pengadaan benih, meliputi kebun benih dan tegakan benih, seleksi dan

penyimpanan benih, kebutuhan benih dan perlakuan benih.

2. Persemaian seperti luas dan persyaratan lokasi, lay-out persemaian,

pembuatan unit persemaian, bedeng tabur, bedeng sapih, kontainer,

selokan dan jalan pemeriksaan, penaburan dan penyapihan bibit,

pemeliharaan serta administrasi persemaian.

3. Sistem pembuatan tanaman seperti tumpangsari,, banjar harian dan

borongan, cemplongan, sistem komplangan.

4. Teknik penanaman, dan pengaturan pola tanam (1) tanaman pokok, (2)

tanaman sela, (3) tanaman tepi, (4) tanaman pengisi dan (5) tanaman

peneduh, tanaman agroforestri.

C. Perlindungan Hutan

12

Page 13: Panduan PKL 2011

Kegiatan perlindungan hutan alam atau hutan tanaman mencakup :

1. Pengendalian hama dan penyakit

2. Pengendalian kebakaran

3. Pengendalian perladangan berpindah

4. Pencegahan perambahan hutan

5. Pencegahan penggembalaan

6. Pencegahan pencurian kayu

D. Konservasi Sumberdaya Hutan

1. Inventarisasi jenis-jenis kawasan lindung yang ada di tempat praktek, baik

kawasan lindung yang berfungsi melindungi sumber alam (hutan lindung,

hutan suaka alam, taman nasional hutan wisata, taman hutan raya,

sempadan sungai, sempadan pantai, kawasan sekitar mata air, kawasan

resapan air, kawasan konservasi plasma nutfah (KKPN), maupun kawasan

lindung yang berfungsi melindungi sumberdaya buatan (kawasan sekitar

danau/waduk)

2. Mengenal dan mencatat cirri-ciri dari masing-masing jenis kawasan lindung

yang tersebut pada butir 1, seperti letak berdasarkan ketinggian tempat,

luas, obyek utama (ekosistem, spesies) yang dilindungi.

3. Inventarisasi keanekaragaman hayati (flora dan fauna) kantong konservasi

plasma nutfah, lakukan analisis vegetasi dan buat specimen herbarium

spesies komersil/bernilai ekonomi untuk diidentifikasi di Herbarium

Bogoriense dan Balitbang Kehutanan Bogor.

4. Mengetahui dan mencatat upaya-upaya pengelolaan jenis-jenis kawasan

lindung pada butir 1, meliputi :

a. Upaya-upaya penetapan (peraturan atau keputusan tentang kepastian

status hokum dari pemerintah (pusat, Pemda Tk.I, Pemda Tk.II beserta

peta dan skala peta yang memuatnya ; pengumuman secara terbuka

kepada masyarakat).

13

Page 14: Panduan PKL 2011

b. Upaya-upaya pelestarian (tata batas, berbagai upaya pemerintahan

dalam menyadarkan masyarakat akan tanggung jawanya dalam

pengelolaan kawasan lindung).

c. Upaya-upaya pengendalian pemanfaatan (jenis kegiatan pemanfaatan

yang saat ini berlangsung di dalam kawasan lindung, baik yang

diperkenankan maupun yang dilarang, materil maupun non materil).

5. Upaya-upaya pelestarian spesies-spesies tumbuhan langka atau dilindungi

yang terdapat di petak tebangan sesuai dengan hasil ITSP.

6. Mengenal dan mencatat spesies-spesies satwa liar yang dilindungi yang

terdapat di tempat praktek, serta upaya-upaya pelestarian yang telah

dilakukan.

1. Mengenal dan mencatat jenis-jenis dampak lingkungan kegiatan-kegiatan

kehutanan (erosi, hilangnya plasma nutfah, social maupun ekonomi, limbah,

bahan pencemar) serta berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan yang

telah dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan kehutanan (penanaman,

eksploitasi, industri)

E Pemanenan Hasil Hutan Kayu

E.1. Rencana dan pelaksanaan PWH

1. Pertimbangan dan penentuan rencana lokasi /letak:

Petak tebang, TPn, TPK antara, TPK, Log pond, Basecamp, Tujuan akhir

(pabrik pengolahan kayu), jembatan dan gorong-gorong.

2. Rencana jaringan jalan angkutan

3. Klasifikasi jalan angkutan

4. Rencana Sistem Logging (pertimbangan pemilihan sistem)

5. Pembuatan Jalan angkutan (teknik dan tahapan pembuatan, komponen

biaya)

6. Pemeliharaan jalan angkutan

7. Teknik Reduce Impact Logging

E.2. Teknik Pemanenan Kayu

14

Page 15: Panduan PKL 2011

1. Teknik dan Produktivitas Penebangan

2. Teknik Pembagian batang

3. Bucking policy

4. Teknik dan Produktivitas penyaradan

5. Teknik dan produktivitas muat bongkar

6. Teknik dan produktivitas pengangkutan

7. Kapasitas dan kegiatan di TPn dan TPk

8. Scaling dan Grading

9. Perakitan (rafting) dan pengangkutan lewat sungai (ponton), teknik,

produktivitas dan kendala.

10. Pengawetan kayu (bila ada)

E.3. Manajemen Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

1. Pembuatan jalan sarad (peta dan lapangan)

2. Kebutuhan (jumlah, jenis, spec) peralatan logging, alat tebang,alat sarad,

alat muat bongkar, alat angkut, alat pembuatan jalan) *)

3. Pemeliharaan, perbaikan peralatan logging serta pengelolaan suku

cadang.*)

4. Tata Usaha Kayu (Penandaan fisik , administrasi/blanko, peraturan Tata

Usaha Kayu)

5. Organisasi dan tenaga kerja

6. Sistem pengupahan

7. Biaya produksi /m3 kayu yang dikeluarkan

8. Sistem Pemasaran Kayu

9. Organisasi dan tupoksi K3, Mekanisme penanggulangan kecelakaan

kerja

10. Potensi bahaya/resiko kecelakaan kerja

11. Pengadaan dan penggunaan Alat Pelindung Diri

12. Statistik Kecelakaan Kerja

13. Perhitungan biaya kecelakaan kerja

E.4. Pemanenan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

15

Page 16: Panduan PKL 2011

1. Indentifikasi jenis HHBK

2. Potensi HHBK (volume/ha)

3. Teknik pemanenan HHBK (Alat, produktivitas, periode panen)

4. Biaya produksi HHBK, termasuk Upah dan tenaga kerja HHBK

5. Penanganan pasca panen (pengumpulan, pengangkutan)

6. Pemasaran HHBK

Catatan:

Materi praktek aspek pemanenan secara garis besar seperti tercantum diatas.

Namun kondisi tidak sama antara IUPHHK,HPHTI, Perhutani dapat terjadi

misalnya:

1. Sistem perencanaan jalan sarad pada tebang pilih (IUPHHK- HA)

berbeda dengan tebang habis di IUPHHK – HT dan Hutan Jati perhutani

2. Spesifikasi dan daya dukung jalan

3. Alat pemanenan kayu (bulldozer/crawler, loader, truck trailer di IUPHHK

sedangkan fellerbuncher, forwarder, excavator grapple dan truck di

HPHTI; sedangkan di perhutani tenaga manusia, sapi,traktor pertanian,

truk sampai ke tunggak dll).

4. HHBK belum tentu ada disetiap lokasi (misal di KPH tertentu hanya kelas

perusahaan jati, tidak ada pinus atau rimba)

5. Pengangkutan melalui sungai, pengawetan kayu, sistem K3, reduce

impact logging adalah materi yang mungkin ada di lokasi tertentu tetapi

bisa tidak dijumpai dilokasi lain.

F. Pengembangan Masyarakat Desa Hutan ( PMDH)

F.1. PMDH di IUPHHK HA dan HT

1. Kondisi potensi dan masalah sosial ekonomi masyarakat. dan bentuk

interaksi masyarakat lokal dengan sumberdaya hutan. (PRA & PGD

perencanaan PMDH/kelola sosial), Survei pemanfaatan HHNK oleh

masyarakat

16

Page 17: Panduan PKL 2011

2. Identifikasi kebijakan resolusi konflik dan pemberdayaan masyarakat oleh

pemerintah daerah dan IUPHHK/HTI. (Struktur Organisasi, Anggaran,

PROGRAM)

3. Persepsi dan harapan Pemerintahan Desa tentang IUPHHK dan program

kehutanan yang ada di IUPHHK/HTI

4. Kelembagaan Kelompok Tani (Permasalahan, organisasi dan aturan main

kelompok tani, upaya penguatan kelembagaan kelompok tani)

F.2. PMDH di Perum Perhutani

1. Identifikasi dan pendataan kondisi potensi dan masalah sosial ekonomi

masyarakat. (PRA & PGD perencanaan PMDH/kelola sosial), Survei

pemanfaatan HHNK oleh masyarakat

2. Kebijakan dan program pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah desa

3. Persepsi dan harapan Pemerintahan Desa tentang Perum Perhutani dan

program kehutanan yang ada di Perum Perhutani

4. Kelembagaan Kelompok Tani (Masalah kontrak kerjasama antara

penggarap dengan Perum Perhutani, organisasi dan aturan main kelompok

tani, upaya penguatan kelembagaan kelompok tani

G. Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Lahan & Hutan

1. Mengamati Lahan kritis

2. Memahami konsep rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

3. Menganalisis aspek-aspek Konservasi Tanah dan Air (KTA)

4. Memahami dinamika sosial masyarakat tentang lahan.

5. Mengamati problema sosial yang terkait dengan DAS

6. Mengetahui pemantauan DAS

17

Page 18: Panduan PKL 2011

Lampiran 2. FORMAT LAPORAN

Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) dibuat dengan berpedoman pada format dan pokok-pokok isi sebagai berikut :

KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR GAMBARDAFTAR LAMPIRANI. PENDAHULUAN

II. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEKA. Letak Geografis dan LuasB. Tanah dan GeologiC. IklimD. Keadaan Hutan (Potensi, Jenis)E. KetenagakerjaanF. Sosial ekonomi dan Budaya masyarakat

III. MATERI DAN METODE PRAKTEK

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Kondisi Areal Kerja untuk Setiap Materi Praktek B. Proses dan Hasil Kegiatan untuk setiap Materi Praktek ( Deskripsi

Pelaksanaan, Data dan Peta) C. Pembahasan ( Analisis Masalah dan Rekomendasi Pemecahan masalah)

V. . Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk jurnal kegiatan)

18

Page 19: Panduan PKL 2011

Lampiran 3. Contoh Format jurnal Kegiatan

Nama Mahasiswa : …………………………………….

NRP : …………………………………….

Tempat Praktek : (nama perusahaan atau kelompok masyarakat)

Desa/Kecamatan/Kabupaten/Propinsi : …………………………………….

Tgl/bln/thNama

Kegiatan

Lokasi (no. Petak/Bagian Hutan/Desa)

Hasil pengukuran/pengamatan/wawancara

Nama/tandatangan Pendamping(staf

perusahaan/petani)

Dibuat oleh Diketahui oleh(nama Mahasiswa) Pembimbing Lapangan

……………………………. ……………………(Nama)

Jabatan

19

Page 20: Panduan PKL 2011

Lampiran 4. Unsur-unsur Penilaian oleh Pembimbing Lapangan

No. Unsur Nilai1. Budi Pekerti2. Kedisiplinan3. Kerjasama Kelompok4. Kemampuan Teknis5. Kesungguhan6. Kemampuan menyampaikan pendapat7. Inovasi8. Kreatifitas

Pembimbing Lapangan,

……………………….(nama)

20