Panduan Jaminan Sosial Tk

6
BPJS (Progam Wajib dari Pemerintah) BPJS Ketenagakerjaanan (ex. JAMSOSTEK) BPJS KESEHATAN (ex. ASKES. JAMKESMAS, JPK JAMSOSTEK) PANDUAN JAMINAN SOSIAL PT KERJA BUANA LESTARI FASILITAS yang di peroleh untuk Kedua Progam tersebut adalah Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua 1. Jaminan Kecelakaan Kerja adalah program perlindungan terhadap resiko kecelakaan hubungan kerja berupa kompensasi biaya dan santunan, iurannya ditanggung oleh Pengusaha. Kecelakaan kerja (JKK) : Memberikan kompensasi dan rehabilatasi bagi TK yg mengalami kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja (PAK) Kriteria kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja adalah ; Apakah ada perintah dari perusahaan / majikan, atau Apakah berkaitan dengan kepentingan perusahaan / majikan, atau Melakukan hal-hal lain yang sangat penting dan mendesak dalam jam kerja atas seijin Perusahaan / majikan. Penyakit Akibat Kerja (PAK)

description

PANDUAN JAMINAN SOSIAL

Transcript of Panduan Jaminan Sosial Tk

Page 1: Panduan Jaminan Sosial Tk

BPJS(Progam Wajib dari Pemerintah)

BPJSKetenagakerjaanan

(ex. JAMSOSTEK)

BPJSKESEHATAN

(ex. ASKES. JAMKESMAS, JPK JAMSOSTEK)

PANDUAN JAMINAN SOSIALPT KERJA BUANA LESTARI

FASILITAS yang di peroleh untuk Kedua Progam tersebut adalah Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua

1. Jaminan Kecelakaan Kerja

adalah program perlindungan terhadap resiko kecelakaan hubungan kerja berupa kompensasi biaya dan santunan, iurannya ditanggung oleh Pengusaha.

• Kecelakaan kerja (JKK) : Memberikan kompensasi dan rehabilatasi bagi TK yg mengalami kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja (PAK)

• Kriteria kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja adalah ;• Apakah ada perintah dari perusahaan / majikan, atau • Apakah berkaitan dengan kepentingan perusahaan / majikan, atau • Melakukan hal-hal lain yang sangat penting dan mendesak dalam jam kerja atas seijin Perusahaan / majikan.

Penyakit Akibat Kerja (PAK) Adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau kondisi lingkungan kerja.( 31 Golongan Penyakit Akibat kerja diatur dalam Keppres N0 22 th 1993) perlindungan kasus ini diberikan sampai dengan 3 tahun setelah tenaga kerja berhenti bekerja.

Ruang lingkup kecelakaan kerja adalah sejak tenaga kerja berangkat dan pulang dari rumah dan berada di jalan umum menuju ketempat kerja /kantor atau menuju ketempat lain sesuai perintah dan ada hubungan dengan tugas serta melalui jalan yang wajar.

Page 2: Panduan Jaminan Sosial Tk

TATA CARA PENGAJUAN JKK Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form BPJS KETENAGAKERJAAN 3

(laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada PT. BPJS KETENAGAKERJAAN tidak lebih dari 2x24 Jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan.

Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat / meninggal dunia, pengusaha wajib mengisi form 3a (laporan kecelakaan tahap II) dan dikirim kepada PT. BPJS KETENAGAKERJAAN tidak lebih dari 2X 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal. Selanjutnya PT. BPJS KETENAGAKERJAAN akan menghitung dan membayar santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerja/ahliwaris.

Form BPJS KETENAGAKERJAAN 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran jaminan disertai bukti-bukti:

Fotokopi kartu peserta. Fotokopi KTP tenaga kerja. Bukti Print out absensi dari perusahaan. Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form BPJS KETENAGAKERJAAN

3b atau 3c. Kwitansi semua biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan. Biaya

diatas 250.000 menggunakan matrai 3000, biaya perawatan diatas 1.000.000 menggunakan matrai 6000.

Bukan merupakan kecelakaan kerja, merupakan perluasan JKK sehingga masuk dalam ruang lingkup kecelakaan Kerja apabila :

Page 3: Panduan Jaminan Sosial Tk

Tenaga kerja pada saat bekerja ditempat kerja tiba2 meninggal dunia tanpa melihat penyebab dari penyakit yang dideritanya.

Tenaga kerja mendapat serangan penyakit di tempat kerja kemudian langsung dibawa ke dokter/unit pelayanan kesehatan atau rumah sakit dan tidak lebih dari 24 jam kemudian meninggal dunia.

PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK): Ada 31 macam yg timbul karena hubungan kerja DATA PENDUKUNG DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS P A K Data hasil pemeriksaan kesehatan awal Data hasil pemeriksaan kesehatan berkala Data hasil pemeriksaan khusus Data hasil pemeriksaan lingkungan kerja oleh balai hyperkes atau institusi lain yang

berwenang Data hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara umum di unit kerja tersebut.

2. Jaminan Kematian Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat dari kecelakaan kerja, akan

mengakibatkan terputusnya penghasilan dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh Karena itu diperlukan Jaminan Kematian dalam upaya meringankan beban keluarga.

Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.

Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan jaminan kematian yang diberikan adalah Rp 21.000.000,- terdiri dari: Rp 14.200.000,- santunan kematian dan Rp 2 juta biaya pemakaman dan santunan berkala Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan) *(pembayaran bisa

dibayarkan sekaligus atau berkala sesuai permintaan ahli waris).Tata Cara Pengajuan Jaminan Kematian Pengusaha/keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia mengisi dan mengirim form 4 kepada BPJS Ketenagakerjaan disertai bukti-bukti:

1. Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan (KPJ) Asli tenaga Kerja yang Bersangkutan 2. Surat keterangan kematian dari Rumah sakit/Kepolisian/Kelurahan 3. Salinan/Copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga Tenaga Kerja bersangkutan yang masih berlaku 4. Identitas ahli waris (photo copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga) 5. Surat Keterangan Ahli Waris dari Lurah/Kepala Desa setempat 6. Surat Kuasa bermeterai dan copy KTP yang diberi kuasa (apabila pengambilan JKM ini

dikuasakan) BPJS Ketenagakerjaan hanya akan membayar jaminan kepada yang berhak

Page 4: Panduan Jaminan Sosial Tk

3. Jaminan Hari TuaDefinisi

Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.

Iuran Program Jaminan Hari Tua: Ditanggung Perusahaan = 3,7% Ditanggung Tenaga Kerja = 2%

o Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya.

o Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja: Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap Berhenti bekerja yang telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun dan masa tunggu 1 bulan Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI

Ilustrasi manfaat taabungan hari tua di masa yang akan datang (asumsi bunga +/- 9% pertahun)Iuran JHT setiap bulan:

Ditanggung Perusahaan = 3,7%---------------------------------- Rp. 44.622; Ditanggung Tenaga Kerja = 2%----------------------------------- Rp. 24.120;

----------------------------------------------------------------------------------------------+ Rp. 68.742

Dihitung dalam setahun = Rp. 68.782; x 12-----------------RP. 824.904;Ditambah hasil pengembangan 9%(dapat berubah sewaktu-waktu) Rp. 72.241;

Tabungan setelah 5 tahun Rp. 5.626.590,00Tabungan setelah 10 tahun Rp. 15.838.381,00Tabungan setelah 15 tahun Rp. 33.534.337,00Tabungan setelah 25 tahun Rp. 112.314.696,00Ilustrasi diatas bukan merupakan saldo terakhir JHT, terantung besaran upah dan bunga saldoTata Cara Pengajuan Jaminan 1. Setiap permintaan JHT, tenaga kerja harus mengisi dan menyampaikan formulir 5 BPJS

Ketenagakerjaan kepada kantor BPJS Ketenagakerjaan setempat dengan melampirkan: a. Kartu peserta Jamsostek (KPJ) asli b. Kartu Identitas diri KTP/SIM (fotokopi) c. Surat keterangan pemberhentian bekerja dari perusahaan atau Penetapan

Pengadilan Hubungan Industrial d. Kartu Keluarga (KK)

2. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang mengalami cacat total dilampiri dengan Surat Keterangan Dokter

3. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggalkan wilayah Republik Indonesia dilampiri dengan:

a. Pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia b. Photocopy Paspor c. Photocopy VISA

4. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum usia 55 thn dilampiri:

a. Surat keterangan kematian dari Rumah Sakit/Kepolisian/Kelurahan b. Photocopy Kartu keluarga

Page 5: Panduan Jaminan Sosial Tk

5. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang berhenti bekerja dari perusahaan sebelum usia 55 thn telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun telah melewati masa tunggu 1 (satu) bulan terhitung sejak tenaga kerja yang bersangkutan berhenti bekerja, dilampiri dengan:

a. Photocopy surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan b. Surat pernyataan belum bekerja lagic. Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang menjadi Pegawai Negeri

Sipil/POLRI/ABRI Selambat-lambatnya 30 hari setelah pengajuan tersebut BPJS Ketenagakerjaan melakukan pembayaran JHTInfo lebih lengkapnya bisa cek di www.BPJS KETENAGAKERJAAN.co.id

Perhitungan Iuran utuk ketiga Progam (JKK, JKM, JHT)

Data Upah (Rp.) Iuran JKK (Rp) 0.89%

Iuran JK (Rp) 0,3%

Iuran JHT Perusahaan

(Rp) 3.7%

Iuran JHT TK (Rp) 2%

Total Iuran (Rp)

1.206.00010.733 3.618 44.622 24.120 83.093

Diptogkan dari gaji

karyawan setiap bulan dan menjadi

tabungan karyawan

Dibayarkan oleh perusahaan

sejumlah

Rp. 58.973;