Panduan Identifikasi Pasien

4
Panduan Identifikasi Pasien By Cahya in Regulasi Sistem Kesehatan 05/03/2015 2 Comments Rumah sakit dan pasien adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Rumah sakit yang sukses, secara kasarnya bisa dibilang jika selalu ramai dengan kunjungan para pasien, walau tidak selalu bermakna demikian. Oleh karena jumlah pasien yang jamak ini, maka tenaga kesehatan juga dituntut memberikan pelayanan yang baik, dan mengutamakan keselamatan pasien, salah satunya melalui identifikasi pasien. Mengapa identifikasi pasien menjadi salah satu nilai penting dalam keselamatan pasien? Bayangkan saja seorang pasien yang harusnya mendapat obat A, justru diberikan obat B yang mungkin berbahaya baginya – hanya karena petugas kesehatan di rumah sakit gagal mengidentifikasi bahwa itu adalah obat yang keliru bagi pasien tersebut. Atau bayi baru lahir yang tertukar di rumah sakit, karena tidak adanya penanda identitas bayi yang mencukupi.

description

education

Transcript of Panduan Identifikasi Pasien

Page 1: Panduan Identifikasi Pasien

Panduan Identifikasi PasienBy Cahya in Regulasi Sistem Kesehatan 05/03/2015 2 Comments

Rumah sakit dan pasien adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Rumah sakit yang sukses, secara kasarnya bisa dibilang jika selalu ramai dengan kunjungan para pasien, walau tidak selalu bermakna demikian. Oleh karena jumlah pasien yang jamak ini, maka tenaga kesehatan juga dituntut memberikan pelayanan yang baik, dan mengutamakan keselamatan pasien, salah satunya melalui identifikasi pasien.

Mengapa identifikasi pasien menjadi salah satu nilai penting dalam keselamatan pasien? Bayangkan saja seorang pasien yang harusnya mendapat obat A, justru diberikan obat B yang mungkin berbahaya baginya – hanya karena petugas kesehatan di rumah sakit gagal mengidentifikasi bahwa itu adalah obat yang keliru bagi pasien tersebut. Atau bayi baru lahir yang tertukar di rumah sakit, karena tidak adanya penanda identitas bayi yang mencukupi.

Identifikasi adalah hal yang sangat penting dalam keselamatan pasien di rumah sakit. Gelang identitas adalah salah satu alat yang umum digunakan. Sumber gambar: easyid.org

Page 2: Panduan Identifikasi Pasien

Guna mencegah hal-hal tersebut menjadi suatu kejadian yang tidak diharapkan, atau bahkan kejadian sentinel, maka rumah sakit umumnya membuat regulasi, baik dalam bentuk kebijakan, panduan, atau standar prosedur operasional yang menjadi acuan bagi staf rumah sakit dalam melakukan identifikasi pada pasien.

Dalam panduan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), pada bab ketiga tentang Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit, terdapat sasaran pertama berupa “Ketepatan Identifikasi Pasien”. Di sana dijelaskan bahwa pasien tidak selalu dapat diidentifikasi hanya dengan seperti kita saling kenal dengan teman atau keluarga kita. Banyaknya petugas dan prosedur di rumah sakit, kondisi pasien, membuat identifikasi pasien menjadi suatu kebijakan yang niscaya adanya.

Identifikasi pasien umumnya menggunakan gelang identitas pasien yang digunakan pada pasien di area IGD, yang rawat inap, atau menjalani prosedur tertentu (seperti transfusi darah). Identifikasi juga penting untuk kewaspadaan bagi tenaga kesehatan seandainya seorang pasien memiliki riwayat alergi atau bahaya, semisal risiko jatuh. Atau pasien dalam tahap terminal yang menolak tindakan resusitasi jika waktunya telah tiba.

Sasaran penilaian akreditasi cukup ringan, namun jika belum pernah diterapkan di rumah sakit bisa menjadi tantangan sendiri untuk mengubah paradigma lama yang sudah ada. Beberapa penekanan yang diberikan oleh KARS, misalnya adalah:

1. Melakukan identifikasi dengan dua identitas unik pasien.2. Selalu melakukan identifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah.

3. Selalu melakukan identifikasi sebelum pengambilan sampel atau spesimen.

4. Selalu melakukan identifikasi sebelum pemberian terapi atau tindakan invasif/prosedur.

5. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten di seluruh area rumah sakit guna mendukung identifikasi pasien yang tepat dan efektif.

Permasalahannya kemudian, tidak semua pihak bisa menyusun sebuah kebijakan atau pun panduan akan bagaimana menerapkan identifikasi pasien secara tepat dan efektif di rumah sakit. Sebenarnya sudah ada banyak contoh di Internet jika kita mau mencari, hanya saja yang namanya panduan selalu bersifat “selayaknya” disesuaikan dengan kondisi rumah sakit yang bersangkutan. Panduan A di rumah sakit A, tentunya tidak serta merta dapat diterapkan di rumah sakit B.

Berikut adalah sebuah contoh panduan identifikasi pasien yang saya sadurkan dari pelbagai sumber, salah satu yang paling menginspirasi adalah NHS dari negara Inggris sana, di mana sistem serupa BPJS Kesehatan – Universal Health Coverage juga diterapkan sejak lama.