Pandangan Kritis Terhadap Teori Behavioristik Dari Clark Hull

download Pandangan Kritis Terhadap Teori Behavioristik Dari Clark Hull

of 7

description

Pendidikan yang benar yaitu apabila proses dan teori belajarnya pun benar ataupun cocok.

Transcript of Pandangan Kritis Terhadap Teori Behavioristik Dari Clark Hull

  • PANDANGAN KRITIS TERHADAP TEORI BEHAVIORISTIK DARI

    CLARK HULL

    Rangga Romana Putra

    120721435498

    [email protected]

    ABSTRAK: Berbagai masalah yang timbul pada jaman sekarang ini menuntut setiap individu untuk bertindak aktif, kreatif dan kritis terhadap satu hal. Diharapkan dengan kekritisan tersebut, seorang individu dapat memecahkan masalah yang ada. Untuk membentuk pribadi yang aktif, kreatif, dan kritis maka diperlukan peran pendidikan. Pendidikan yang benar yaitu apabila proses dan teori belajarnya pun benar ataupun cocok. Justru teori yang digunakan sekarang ini membuat peserta didik bersifat pasif. Yakni teori behavioristik khususnya yang dikemukakan Clark Hull tentang penguatan stimulus terhadap respon. Tidak ada perhatian khusus terhadap sifat yang ada di dalam manusia yang cenderung mempunyai keinginan berbeda beda. Maka stimulus tidaklah sama setiap individu. Dan juga hal yang terpenting yaitu di dalam satu pembelajaran dibutuhkan satu proses bukan hasil akhir.

    Kata Kunci : Stimulus, Respon, Pembelajaran, Manusia.

    Dewasa ini pendidikan merupakan sarana utama untuk mengasah individu

    untuk bisa cepat dan tanggap terhadap satu masalah yang ada. Maka dari itu seorang

    peserta didik dituntut untuk mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan

    imajinasi, logika,dan rasa ingin tahuan yang tinggi. Kemampuan kemampuan

    tersebut didapatkan dari satu proses pembelajaran yang benar. Proses pembelajaran

    yang benar ditentukan oleh teori belajar yang benar.

    Tidak bisa dipungkiri bahwa teori pembelajaran yang diterapkan oleh guru

    akan berpengaruh terhadap keberhasilan guru dan peserta didik dalam

    pembelajaran. Hal ini tentu harus disesuaikan dengan memperhatikan karakteristik

    peserta didik itu sendiri termasuk materi yang diajarkan. Peserta didik pada dewasa

    ini sangat kritis terhadap suatu hal. Maka dari itu dibutuhkan suasana pembelajaran

    yang aktif dimana terjadi banyak interaksi di dalamnya sehingga peserta didik akan

    terlatih untuk aktif kreatif dalam pembelajaran tersebut.

    Namun pada kenyataannya masih banyak yang menggunakan teori

    pembelajaran yang membuat peserta didik sebagai objek dari pembelajaran

    tersebut. Yakni teori behaviorisme, hal ini kita bisa lihat dalam pembelajaran sehari-

    hari dikelas. Ada berbagai asumsi atau pandangan yang muncul tentang teori

  • behaviorisme. Teori behaviorisme memandang bahwa belajar adalah mengubah

    tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi

    mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar

    perubahan mendekati tujuan yang diinginkan, dan guru pemberi hadiah siswa yang

    telah mampu memperlihatkan perubahan bermakna sedangkan hukuman diberikan

    kepada siswa yang tidak mampu memperlihatkan perubahan makna. Cenderung

    peserta didik akan pasif akibat terlalu banyaknya peran yang dilakukan oleh guru

    tersebut. Maka dari itu perlulah peserta didik tersebut ditempatkan sebagai subjek

    di dalam pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses bukanlah suatu hasil saja.

    Peserta didik akan aktif dan kreatif terhadap materi-materi yang disuguhkan

    sehingga mereka akan tanggap terhadap suatu masalah.

    Salah satu dari teori behaviorisme tersebut dikemukakan oleh Clark Hull.

    Tulisan ini mencoba menelaah kekurangan-kekurangan yang terdapat pada teori

    yang beliau kemukakan.

    Pandangan Behaviorisme Menurut Clark Hull

    Clark L. Hull mendasarkan teori belajarnya pada tingkah laku yang

    diselidiki dengan hubungan perkuatan S- R. Metode yang digunakan merupakan

    metode matematika, deduktif, dan dapat dites atau diuji. Teori dari Hull sebenarnya

    tidak jauh beda dengan teori belajar lainnya. Beberapa persamaan teori belajar Hull

    dengan teori belajar sebelumnya adalah sebagai berikut:

    1) Berdasarkan asosiasi S-R

    2) Berdasarkan cara melangsungkan hidup.

    3) Berdasarkan kebutuhan biologis dan pemenuhannya.

    4) Orientasinya kepada teori Pavlov.

    Hull juga mengembangkan beberapa definisi, antara lain:

    a. Kebutuhan (Need)

    Kebutuhan merupakan keadaan organisme yang menyimpang dari kondisi

    biologis optimum pada umumnya yang digunakan untuk melangsungkan hidupnya.

  • Jika kebutuhan tersebut timbul maka organisme akan bertindak untuk memenuhi

    kebutuhannya, hal tersebut dinamakan mereduksi kebutuhan dan teori belajarnya

    disebut teori reduksi kebutuhan atauneed reduction theory.

    b. Dorongan (Drive)

    Kondisi kekosongan ganda organisme sehingga mendorong untuk

    melakukan sesuatu. Istilah lain dari dorongan adalah motif. Adakalanya seseorang

    merasa ingin melakukan sesuatu namun orang tersebut tidak memiliki dorongan

    untuk melakukannya.

    c. Perkuatan (Reinforcement)

    Sesuatu yang dapat memperkuat hubungan S- R, dan respon terhadap

    stimulus tersebut dapat mengurangi ketegangan kebutuhan. Perkuatan biasanya

    berupa hadiah

    Dalam teorinya, Clark Hull mengatakan bahwa hadiah dapat mempengaruhi

    besarnya respons yang diberikan. Hadiah di sini berdiri sebagai penguat. Dalam arti

    lain semakin besar si peserta didik diberi hadiah dalam volume yang besar maka

    kecenderungan semangat untuk belajar menjadi tinggi. Diharapkan bila semangat

    belajar tinggi akan memperoleh nilai yang bagus.

    Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa Clark Hull tidak melihat aspek per

    individu. Dimana setiap individu mempunyai keinginan yang berbeda-beda. Setiap

    individu akan menginginkan hadiah yang berbeda. Kecenderungan individu untuk

    berubah minat pun besar. Apabila individu tersebut tidak tertarik terhadap apa yang

    diberikan maka tidak akan ada yang namanya respons.

    Aplikasi Teori Behavioristik Menurut Hull dalam Pendidikan

    Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari

    beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik

    pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang

    dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan

    adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan

    rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah

  • memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau

    pebelajar (Jarvis, 2012).

    Teori belajar Hull adalah teori reduksi dorongan atau reduksi stimulus

    dorongan. Mengenai soal spesiafibilitas tujuan, keterlibatan kelas, dan proses

    belajar dari yang sederhana ke yang kompleks, Hull sepakat dengan Thorndike.

    Menurutnya belajar melibatkan dorongan yang dapat direduksi. Sulit

    membayangkan bagaimana reduksi dorongan primer dapat berperan dalam belajar

    di kelas, tetapi, beberapa pangikut Hull (misalnya, Janet Taylor Spence)

    menekankan kecemasan sebagai sebentuk dorongan dalam proses belajar manusia.

    Berdasarkan penalaran ini, maka mereduksi kecemasan murid adalah syarat yang

    diperlukan untuk belajar di kelas. Tetapi, terlalu sedikit kecemasan tidak akan

    menimbulkan proses (karena tidak ada dorongan yang akan direduksi), dan terlalu

    banyak kecemasan akan mengganggu. Karenanya, siswa yang merasakan

    kecemasan ringan ada dalam posisi terbaik untuk belajar dan karenanya lebih

    mudah untuk diajari.

    Latihan harus didistribusikan dengan cermat agar hambatan tidak muncul.

    Guru Hullian akan membagi topiktopik yang diajarkan sehingga pembelajaran

    (siswa) tidak akan kelelahan yang bisa mengganggu proses belajar. Topik topik

    itu juga diaturkan sedemikian rupa sehingga topik yang berbeda beda akan saling

    berurutan. Misalnya, urutan pelajaran yang baik adalah matematika,

    pendidikan olahraga, bahasa Inggris, seni, dan sejarah (Jarvis, 2012).

    Miller dan Dollard (1941) meringkaskan aplikasi teori Hull untuk

    pendidikan sebagai berikut: Driver: Pembelajaran harus menginginkan

    sesuatu. Cue: Pembelajaran harus memerhatikan sesuatu.Response: Pembelajaran

    harus melakukan sesuatu. Reinforcement: Respons pembelajaran harus

    membuatnya mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

    Menurut teori Hull, kondisi yang disusun secara optimal akan

    mempermudah siswa untuk belajar. Belajar di kelas dapat diklasifikasikan dalam

    tiga tipe yaitu: stimulus discrimination, respon differentions, dan

    reward/punishment konsequences. Proses belajar dibedakan menjadi belajar

    tentang kebiasaan dan belajar tentang incentiv (Parwira, 2012).

  • Terdapat dua motivasi terhadap belajar siswa yaitu dorongan atau kebutuhan

    siswa terhadap situasi belajar dan harapan murid terhadap konsekuensi belajar.

    Adanya dorongan belajar, maka belajar merupakan penguatan. Makin banyak

    belajar, makin banyak reinforcement (penguatan) menjuadi makin besar motivasi

    untuk menggunakan respon yang menuju keberhasilan belajar. Oleh karena itu guru

    atau kepala sekolah harus merencanakan kegiatan belajar berdasarkan pengamatan

    yang dilakukan terhadap dorongan yang mendasari siswa.

    Belajar dipandang sangat erat dengan adaptasi survival. Beberapa

    pertanyaan dasar yang menurut teori Hull sangat berperan dalam proses

    pembelajaran di kelas adalah:

    (1) Bagaimana menyediakan stimulus di kelas dalam usaha membantu kegiatan

    belajar siswa ke arah pencapaian tujuan pendidikan dan tujuan-tujuan

    pengajaran?

    (2) Apa kebutuhan yang paling penting dari setiap siswa?

    (3) Penghargaan apa yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan-

    kebutuhan siswa?

    (4) Bagaimana cara untuk meningkatkan dorongan belajar pada siswa?

    (5) Bagaimana merencanakan kegiatan belajar dengan memperhitungkan

    kebutuhan-kebutuhan siswa dan penghargaan-penghargaan yang diperlukan?

    (6) Bagaimana cara meningkatkan kebutuhan membuat kegiatan di kelas agar

    lebih sesuai dan lebih tepat dengan kebutuhan siswa? (Ahmad & Supriyono,

    2008)

    Pertanyaan-pertanyaan tersebut apabila dikaji secara seksama akan

    memberikan arah dan rambu-rambu bagaimana pengajaran di kelas harus

    dilakukan. Arah dan rambu-rambu tersebut adalah :

    (1) Pentingnya tujuan bagi siswa, yang dirumuskan melalui tujuan-tujuan

    pembelajaran

    (2) Pemberian stimulus oleh guru ditujukan pada pencapaian tujuan pengajaran

    (3) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh ada tidaknya kebutuhan belajar pada diri

    siswa

    (4) Motivasi sangat penting dalam pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

  • (5) Program belajar-mengajar harus dirancang sedemikian rupa sesuai dengan

    kebutuhan siswa.

    (6) Prinsip-prinsip tersebut hendaknya dijadikan dasar dalam menyusun teori

    pengajaran.

    Kelemahan Teori Clark Hull

    Di dalam teorinya, Clark Hull mempunyai beberapa kekurangan,

    diantaranya yaitu:

    (1) Teorinya dianggap terlalu kompleks dan sulit dimengerti. Dalam setiap

    penelitiannya Hull selalu mengembangkan sistem yang rumit dan sangat

    bergantung kepada matematika elaborasi.

    (2) Idenya tentang proses internal dianggap abstrak dan sulit dibuktikan melalui

    eksperimen empiris

    (3) Partikularistik, usaha untuk menggeneralisasi hasil eksperimen secara

    berlebihan.

    KESIMPULAN

    Teori Clark Hull memang baik dalam hal menguatkan respons yang ada

    namun Hull tidak memperhatikan aspek manusianya Dimana keinginan setiap

    manusia berbeda-beda. Tidak semua manusia akan tertarik dengan hadiah yang

    diberikan. Pun juga hadiah yang diinginkan juga berbeda. Di dalam diri manusia

    terdapat sebuah gejolak jiwa. Dimana sewaktu waktu kemauan yang ada di dalam

    jiwa tersebut akan berubah. Hull juga terlalu memperhitungkan seorang individu

    ke dalam aspek kuantitatif, yang mana manusia tidak bisa diukur dengan angka.

    Manusia memiliki perasaan dan kemauan. Perasaan tersebut akan terpengaruhi

    juga apabila melewati sebuah proses yaitu proses pembelajaran. Pembelajaran

    sendiri bukan hanya stimulus, respons, penguat, ataupun masukan dan hasil saja.

    Namun juga sebuah prosen yang ada di dalamnya. Peserta didik merupakan

    makhluk hidup yang memiliki nyawa, pikiran, perasaan. Dibutuhkan gerakan

    gerakan oleh peserta didik itu sendiri di dalam pembelajaran tersebut. Peserta didik

    seharusnya ditempatkan sebagai subjek yang siap untuk bekerja terhadap suatu

  • masalah yang ada bukan hanya sebagai objek yang hanya menerima apa yang

    diberikan.

    DAFTAR RUJUKAN

    Malika, Ainun. 2011. Teori Clark Hull diakses melalui

    (http://ainunmalikah.blogspot.com/2011/12/teori-hull.html diakses

    tanggal 7 April 2013).

    Naomi, Dea. 2012 Teori Belajar Clark Hull diakses melalui

    (http://naomidea.blogspot.com/2012/10/teori-belajar-clark-hull.html

    diakses tanggal 7 April 2013).

    Musliadi. 2012 Psikologi Pendidikan; Behaviorisme diakses melalui

    (http://musliadiuhamka.blogspot.com/2012/01/psikologi-pendidikan-

    behaviorisme.html diakses tanggal 7 April 2013).