Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

11
Pancreoticoduodenektom i (Prosedur Whipple)

description

y

Transcript of Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Page 1: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Pancreoticoduodenektomi(Prosedur Whipple)

Page 2: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Pendahuluan

• Pancreatikoduodenektomi (PD) dilakukan pada 70 pasien termasuk 24 pasien antara September 1995 dan Agustus 2000, dan 46 antara September 2000 dan Agustus 2005

• Angka kematian setelah PD adalah 8,6%. Tapi kematian PD selama 5 tahun terakhir menurun menjadi 4,1%

Page 3: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Pendahuluan

• Morbiditas terjadi karena komplikasi yang berat seperti infeksi rongga perut, perdarahan saluran cerna bagian atas, perdarahan perut, kegagalan multiple sistem organ, fistula pankreas, fistula empedu, dan obstruksi usus adalah 20,0%

Page 4: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Pendahuluan

• Untuk karsinoma kaput pankreas yang resectable, metode pembedahan yang sering dilaksanakan adalah prosedur whipple standar (pancreaticoduodenectomy) dan modifikasi prosedur whipple atau pylorus-preserving pancreaticoduodenectomy (PPPD)

Page 5: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Pendahuluan

• Selain itu pankreatektomi total dan pankreatektomi regional juga dapat dilakukan untuk kasus – kasus tertentu

• Prosedur ini mengangkat tumor secara “en bloc” yaitu terdiri dari kaput pankreas dan korpus pankreas, duodenum, pylorus, bagian distal lambung, bagian distal koledokus, dan kelenjar limfe regional. Disamping itu juga dilakukan kolesistektomi

Page 6: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Pendahuluan

• Sejak pankreatoduodenektomi pertama dilakukan oleh Dr Whipple pada tahun 1935, hanya ada 15 kasus diterbitkan bertahan hidup selama lima tahun setelah operasi untuk kanker kaput pankreas

Page 7: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Prosedur Whipple

• Prosedur Whipple ini dapat dilakukan melalui insisi garis tengah dari xifoideus ke umbilikus atau melalui suatu insisi subkostal bilateral

• Hati, viscera dan permukaan parietal peritoneal dinilai secara menyeluruh. Omentum gastrohepatic dibuka dan area axis celiac diperhatikan bila ada pembesaran kelenjar getah bening

Page 8: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Prosedur Whipple

• Dasar dari mesokolon transversum di kanan pembuluh darah kolika mediana dinilai bila ada penyebaran tumornya

• Manuver kocher dilakukan dengan membedah di bagian belakang kaput pankreas

• Selanjutnya diperiksa juga melalui palpasi, vena dan arteri mesenterika superior.

Page 9: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Prosedur Whipple

• Penting juga untuk memperhatikan bila terjadi kelainan pada arteri hepatika, yang sebelumnya ditemukan pada 20% pasien

• Dilanjutkan dengan mengamati porta hepatis. Pembesaran kelenjar getah bening yang bisa dihilangkan dan mengarah ke kaput pankreas yang akan dikeluarkan, tidak menghalangi reseksi

Page 10: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Prosedur Whipple

• Jika dalam tahap penilaian tidak ditemukan kontra indikasi prosedur whipple, maka dimulailah fase reseksi

• Pada tumor kaput pankreas yang tidak dapat dilakukan reseksi lagi karena invasi keluar hulu (kaput) pankreas atau metastase limfe maka dilakukan tindakan paliatif

Page 11: Pancreoticoduodenektomi (Whipple Prosedur)

Prosedur Whipple

• Prinsip pembedahan paliatif terdiri atas anastomosis biliodigestif berupa koledoko-jejunostomi Roux-en-Y. untuk sumbatan pada duodenum maka dilakukan gastro-jejunostomi