PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

17
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA ADY SOFYAN P. (14.141.089) NUR AFIANA (14.141.125) KURNIA AYU S .(14.141.131)

Transcript of PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Page 1: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

ADY SOFYAN P. (14.141.089)NUR AFIANA (14.141.125)KURNIA AYU S .(14.141.131)

Page 2: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Assalamu’alaikum wr wb,.,.

Page 3: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

PENGERTIAN ETIKA

Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah “Pancasila sebagai suatu sistem etika .

Etika berasal dari kata ethos ( bahasa yunani ) dalam bentuk tunggal artinya padang rumput , kebiasaan , adat , watak dan lain – lain dan bentuk jamak artinya kebiasaan . Etika berarti ilmu yang biasa di lakukan atau ilmu tentang kebiasaan .

Page 4: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

ETIKA PANCASILA

Hakikat Pancasila pada dasarnya merupakan satu sila yaitu gotong royong atau cinta kasih dimana sila tersebut melekat pada setiap insan , maka nilai – nilai Pancasila identik dengan kodrat manusia , oleh sebab itu penyelenggaraan Negara yang di lakukan oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan harkat dan martabat manusia,terutama masyarakat yang tinggal di wilayah Indonesia .

Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.Suatu perbuatan di katakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nilai – nilai tersebut namun juga sesuai dan mempertinggi nilai – nilai Pancasila tersebut

Page 5: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

ETIKA ADALAH SUATU ILMU YANG MEMBAHAS TENTANG BAGAIMANA DAN MENGAPA KITA MENGIKUTI SUATU AJARAN MORAL TERTENTU, ATAU BAGAIMANA KITA HARUS MENGAMBIL SIKAP BERTANGGUNG JAWAB BERHADAPAN DENGAN BERBAGAI AJARAN MORAL (SUSENO, 1987)

Kata yang dekat dengan etika adalah moral , berasal dari bahasa latin “ mores “ artinya adat kebiasaan .

Dalam bahasa Indonesia , moral di terjemahkan dengan arti susila.

Moral ialah sesuai ide – ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan wajar.

Etika lebih bersifat teori , sedangkan moral menyatakan ukuran .

Page 6: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Posisi Pancasila sebagai cita-cita moral bangsa ini dapat kita temukan dalam Penjelasan UUD 1945 yang menyatakan bahwa pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 itu mewujudkan (merupakan perwujudan dari) Rechtsidee (cita-cita hukum) yang menguasai hukum dasar Negara, baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis.

Page 7: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas humanism, karenanya Pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja. Sekalipun Pancasila memiliki sifat universal, tetapi tidak begitu saja dapat dengan mudah diterima oleh semua bangsa. Perbedaannya terletak pada fakta sejarah bahwa nilai-nilai secara sadar dirangkai dan disahkan menjadi satu kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa. Dalam arti bahwa Pancasila adalah milik khas bangsa Indonesia dan sekaligus menjadi identitas bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai khusus yang termuat dalam Pancasila dapat ditemukan dalam sila-silanya.

Page 8: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

NILAI-NILAI ETIS PANCASILA (KETUHANAN, KEMANUSIAN,

PERSATUAN, KERAKYATAN DAN KEADILAN)

Nilai yang pertama adalah ketuhanan. Secara hirarkis nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai yang tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak.

Nilai yang kedua adalah kemanusiaan. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Nilai yang ketiga adalah persatuan. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan

Page 9: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Nilai yang keempat adalah kerakyatan. Dalam kaitan dengan kerakyatan ini terkandung nilai lain yang sangat penting yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan.

Nilai yang kelima adalah keadilan. Apabila dalam sila kedua disebutkan kata adil, maka kata tersebut lebih dilihat dalam konteks manusia selaku individu.

Melihat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Pancasila dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.

Page 10: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PROBLEM BANGSA, SEPERTI KORUPSI, KERUSAKAN

LINGKUNGAN, DEKADENSI MORAL DLLSebagaimana telah dikatakan bahwa moralitas memegang kunci sangat penting dalam mengatasi krisis. Kalau krisis moral sebagai hulu dari semua masalah, maka melalui moralitas pula krisis dapat diatasi. Indikator kemajuan bangsa tidak cukup diukur hanya dari kepandaian warganegaranya, tidak juga dari kekayaan alam yang dimiliki, namun hal yang lebih mendasar adalah sejauh mana bangsa tersebut memegang teguh moralitas. Moralitas memberi dasar, warna sekaligus penentu arah tindakan suatu bangsa. Moralitas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu moralitas individu, moralitas sosial dan moralitas mondial.

Moralitas individu lebih merupakan kesadaran tentang prinsip baik yang bersifat ke dalam, tertanam dalam diri manusia yang akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak.  Moralitas sosial juga tercermin dari moralitas individu dalam melihat kenyataan sosial. Bisa jadi seorang yang moral individunya baik tapi moral sosialnya kurang, hal ini terutama terlihat pada bagaimana mereka berinteraksi dengan masyarakat yang majemuk.

Page 11: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Moralitas dapat dianalogikan dengan seorang kusir kereta kuda yang mampu mengarahkan ke mana kereta akan berjalan. Arah perjalanan kereta tentu tidak lepas dari ke mana tujuan hendak dituju. Orang yang bermoral tentu mengerti mana arah yang akan dituju, sehingga pikiran dan langkahnya akan diarahkan kepada tujuan tersebut, apakah tujuannya hanya untuk kesenangan duniawi diri sendiri saja atau untuk kesenangan orang lain atau lebih jauh untuk kebahagiaan ruhaniah yang lebih abadi, yaitu pengabdian pada Tuhan.

Alinea pertama, “bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Alinea ini menjadi payung moral para pejuang kita bahwa telah terjadi pelanggaran hak atas kemerdekaan pada bangsa kita. Pelanggaran atas hak kemerdekaan itu sendiri merupakan pelanggaran atas moral mondial, yaitu perikemanusiaan dan perikeadilan. Apapun bentuknya penjajahan telah meruntuhkan nilai-nilai hakiki manusia.

Moralitas individu dan sosial yang begitu kuat dengan dipayungi moralitas mondial telah membuahkan hasil dari cita-cita mereka, meskipun mereka banyak yang tidak sempat merasakan buah perjuangannya sendiri. Dasar moral yang melandasi perjuangan mereka terabadikan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang termuat dalam alinea-alineanya. 

Page 12: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Apabila ditilik dari Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 tampak jelas bahwa moralitas sangat mendasari perjuangan merebut kemerdekaan dan bagaimana mengisinya. Alasan dasar mengapa bangsa ini harus merebut kemerdekaan karena penjajahan bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan keadilan (alinea I). Secara eksplisit founding fathers menyatakan bahwa kemerdekaan dapat diraih karena rahmat Allah dan adanya keinginan luhur bangsa (alinea III). Ada perpaduan antara nilai ilahiah dan nilai humanitas yang saling berkelindan. Selanjutnya, di dalam membangun negara ke depan diperlukan dasar-dasar nilai yang bersifat universal, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Moralitas, saat ini menjadi barang yang sangat mahal karena semakin langka orang yang masih betul-betul memegang moralitas tersebut. Namun dapat juga dikatakan sebagai barang murah karena banyak orang menggadaikan moralitas hanya dengan beberapa lembar uang. Ada keterputusan (missing link) antara alinea I, II, III dengan alinea IV. Nilai-nilai yang seharusnya menjadi dasar sekaligus tujuan negara ini telah digadaikan dengan nafsu berkuasa dan kemewahan harta. Egoisme telah mengalahkan solidaritas dan kepedulian pada sesama. Lalu bagaimana membangun kesadaran moral anti korupsi berdasarkan Pancasila?

Page 13: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Korupsi secara harafiah diartikan sebagai kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian (Tim Penulis Buku Pendidikan anti korupsi, 2011: 23). Kasus korupsi yang terjadi di Indonesia semakin menunjukkan ekskalasi yang begitu tinggi.

Membangun kesadaran moral anti korupsi berdasar Pancasila adalah membangun mentalitas melalui penguatan eksternal dan internal tersebut dalam diri masyarakat. Di perguruan tinggi penguatan tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan kepribadian termasuk di dalamnya pendidikan Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila apabila betul-betul dipahami, dihayati dan diamalkan tentu mampu menurunkan angka korupsi. Penanaman satu sila saja, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, apabila bangsa Indonesia menyadari jati dirinya sebagai makhluk Tuhan, tentu tidak akan mudah menjatuhkan martabat dirinya ke dalam kehinaan dengan melakukan korupsi.

Page 14: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Kemiskinan, pendidikan yang mahal, keadilan yang diperjual-belikan, korupsi yang merajalela serta tidak adanya kebebasan memeluk agama merupakan sedikit polemik yang dihadapi rakyat pada saat sekarang ini. Banyak kesan yang didapat rakyat dari masalah-masalah tersebut, namun mereka tidak sanggup untuk mengungkapkannya. Sehingga seolah-olah rakyat tidak dapat merasakan adanya Pancasila.

Penanaman satu nilai tentunya tidak cukup dan memang tidak bisa dalam konteks Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila merupakan kesatuan organis yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dengan demikian, akan menjadi kekuatan moral besar manakala keseluruhan nilai Pancasila yang meliputi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan dijadikan landasan moril dan diejawantahkan dalam seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam pemberantasan korupsi.

Page 15: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

Sehingga tercapailah cita-cita sang perumus Pancasila yaitu menjadikan Pancasila menjadi jalan keluar dalam menuntaskan permasalahan bangsa dan Negara.

Apabila nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila di implikasikan di dalam kehidupan sehari-hari maka tidak akan ada lagi kita temukan di Negara kita namanya ketidak adilan, terorisme, koruptor serta kemiskinan. Karena di dalam Pancasila sudah tercemin semuanya norma-norma yang menjadi dasar dan ideologi bangsa dan Negara.

Page 16: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

TERIMA KASIH

Page 17: PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA

APAKAH ADA PERTANYAAN ????