Pancasila Dan Pengetahuan Ilmiah
-
Upload
purbo-prasojo -
Category
Documents
-
view
27 -
download
2
description
Transcript of Pancasila Dan Pengetahuan Ilmiah
PENDIDIKAN PANCASILA
Oleh :Drs. H. Aidil Fitri. M. Hatta, MM, M.Si
Lahir Tanggal : 17 – 8 – 1947 HP : 0817 – 17 – 8 – 47 – 0
0821 – 24 – 9 – 34 – 123 021 – 468 – 30 – 295
UNIVERSITAS YARSI FAKULTAS KEDOKTERAN
PERIODE 2012 / 2013JAKARTA
Lahir Tanggal : 17 – 8 – 1947 HP : 0817 – 17 – 8 – – 47 – 0 0821 – 24 – 9 – 34 – 123 021 – 468 – 30 – 295
A. Landasan Perkuliahan dan Pengertian Pancasila 1. Pengetahuan Ilmiah
KAELAN 1999 : 15Membagi tingkat pengetahuan ilmiah menjadi
4 :a. Pengetahuan deskriptif :
Menjawab pertanyaan “Bagaimana” yakni :
1. Memberikan keterangan 2. Penjelasan yang obyektif tanpa adanya
unsur subyektif Pancasila dapat diuraikan secara
objektif Misalnya :1. Dalam perspektif kajian sejarah
perusahaannya 2. Kedudukan dan fungsinya3. Sebagai dasar ideologi bangsa dan
Negara Indonesia
b. Pengetahuan KAUSAL Memberi jawaban terhadap pertanyaan
ilmiah “Mengapa” Sehingga sifat jawabannya adalah tentang sebab akibat
Dalam kaitannya dengan Pancasila pengetahuan ini berhubungan dengan KAUSALITAS terjadinya Pancasila yang meliputi 4 KAUSA :1. KAUSA MATERIALIS (asal mula
bahan dari Pancasila)2. KAUSA FORMALIS (asal mula
bentuk)3. KAUSA EFISIEN (asal mula karya)4. KAUSA FINALIS (asal mula tujuan)1
c. Pengetahuan NORMATIF :
Merupakan hasil dari pertanyaan ilmiah “Kemana”
Yang berkaitan dengan :
1. Ukuran-ukuran
2. Parameter
3. Norma-norma
Dalam tingkatan ini dibedakan :
1. Apa yang SE – NYATA – NYA (DAS - SEIN)
2. Apa yang SE – HARUS – NYA (DAS - SOLLEN)
2.a. DAS-SOLLEN = Bagaimana seharusnya Pancasila itu direalisasikan
Sehingga diperlukan NORMA
Ukuran yang jelas
- Seperti misalnya :
1. Norma Hukum
2. Norma Kenegaraan
3. Norma Moral
2.b. Sedangkan DAS SEIN adalah Pacasila dalam kenyataan faktual yang senantiasa mengikuti :
1. Dinamika kehidupan
2. Perkembangan zaman
2
d. Pengetahuan ESENSIAL
1. Mengajukan pemecahan terhadap pertanyaan : Apa (apa sebenarnya)
2. Merupakan persoalan terdalam
3. Karena diharapkan dapat mengetahui hakikat
Pengetahuan ESENSIAL tentang Pancasila adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang : SARI atau MAKNA terdalam SILA-SILA PANCASILA
atau secara FILSAFAT untuk mengkaji hakikatnya
Keterangan
1. Pelajaran atau perkuliahan pada perguruan tinggi
2. Oleh karena itu :
a. Tidak = pelajaran Pancasila yang diberikan pada sekolah menengah
3. Demikian pula sebenarnya :
a. materi maupun pendekatan Pendidikan Pancasila di sekolah menengah tidaklah =
tingkat sekolah dasar
4. Sedangkan di masyarakat luas dapat dipilih jenjang sesuai dengan kemampuan yang ada
5. Bertolak dari hal tersebut :
a. CIVITAS akademika
a.1. Di lingkungan pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk mempelajari
3
a.2. Mengembangkan Pancasila secara formal ilmiah, baik dalam tingkat :
a. DESKRIPTIFb. KAUSALc. NORMATIFd. ESENSIAL – FILOSOFIS
6. Tanggung jawab yang lebih besar untuk mempelajari dan mengembangkan PANCASILA itu sesungguhnya terkait dengan kebebasan yang dimilikinya
7. Menurut ACHMAD CHARRIS ZUBAIR (1995 : 44) a. Sikap moral yang dewasa bagi orang yang memiliki
KEBEBASAN adalah sikap bertanggung jawab b. Tidak ada kebebasan tanpa tanggung jawab c. KEBEBASAN mengandung pengertian :
c.1. Kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri c.2. Kemampuan untuk bertanggung jawabc.3. Kemampuan manusiac.4. Keseluruhan kondisi yang memungkinkan
manusia untuk melaksanakan tujuan hidupnya
8. Dalam kaitannya ini, seseorang yang memiliki kepandaian atau tingkat pendidikan lebih tinggi dari pada orang lain
9. Seharusnya lebih mampu untuk membebaskan diri dari :9.a. Ketidaktahuan 9.b. Kebodohan9.c. Sehingga memiliki tanggung jawab yang lebih
besar pula
4
Tujuan Pendidikan Pancasila 1. Mengembangkan watak bangsa yang kukuh2. Bangsa Indonesia menghadapi banyak tantangan yang terkait dengan percaturan global
3. Membentuk sikap pandang agar mahasiswa dapat :3.a. Memahami3.b. Menghayati3.c. Melaksanakan Pancasila dan UUD 45 dalam
kehidupan sehari-hari sebagai warga negara RI (SK Dirjen Dikti No. 356/Dikti/Kep/1995)
4. Menguasai pengetahuan :a. Hukumb. Kedokteran & Kesehatan Masyarakat c. Politik d. Komunikasi e. Teknologi Komputer f. Pertanian dll
5. Pemahaman tentang beragam masalah 5.a. Dasar kehidupan bermasyarakat 5.b. Berbangsa5.c. Bernegara
6. Yang hendak diatasi dengan pemikiran yang berlandaskan :6.a. Pancasila6.b. UUD 1945
7. Memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma Pancasila (Kaelan, 1998 : 12)
8. Keterangan : a. Sangat relevan dan logis dengan melihat situasi dunia b. Adanya pengaruh arus perkembangan teknologi dan informasi
5
B. LANDASAN PERKULIAHAN PENDIDIKAN PANCASILA
1. Landasan Material :a. Perguruan Tinggi merupakan
1. Piranti2. Wahana
Dalam mempersiapkan warga masyarakat memasuki kehidupan masa depan
Memiliki peran serta dalam proses :1. Evolusi ilmu pengetahuan 2. Teknologi3. Fasilitas pengajaran4. Penelitian
Ada 4 unsur kegiatan :1. LEARNING TO KNOW =
Belajar untuk mengetahui / mengenal 2. LEARNING TO DO =
Belajar untuk melakukan / bertindak 3. LEARNING TO LIVE TOGETHER =
Belajar untuk hidup bersama 4. LEARNING TO BE =
Belajar untuk menjadi . . . (untuk mencapai cita-cita)
Itulah bentuk kurikulum yang dapat menyatukan : 1. Hasil dalam mengikuti pendidikan2. Proses tinggi dimasa yang datang3. Nilai tambah
Di Indonesia salah satunya adalah pendidikan 1. Pancasila2. Kewarganegaraan
Di Amerika Serikat dimulai sejak 1790 = CIVICS EDUCATION, merupakan AMERICAN ZATION = PENG – AMERIKA – AN = adalah menjadikan seseorang Amerika atau orang yang ingin menjadi warga Negara Amerika / Berbudaya Amerika
6
Negara-negara lain pun di dunia memiliki kepentingan sama untuk menjadikan warganya CINTA terhadap TANAH AIR dan bangsanya
Contoh :1. CINTA TANAH AIR ada 3 :
1. T.A. Riil (NYATA)2. T.A. FORMAL :
a. AKTE KELAHIRANb. KK, KTP, PASPOR, SIMc. NPWP
3. T.A. FORMAL yang penuh dengan IDEOLOGI
Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi dipelajarisecara ilmiah : 1. Secara material sebagai dasar
- MEWADAI- MEWAKILI kepentingan bangsa yang
BERANEKA RAGAM SUKU + ETNIS 2. Dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari 3. Untuk menyesuaikan model-model pembangunan 4. Memperhatikan SIMBIOTIS & KELESTARIAN bangsa 5. Membahas proses REFORMASI 6. Merupakan ASSET NASIONAL7. Untuk menuju CITA-CITA
“Sebagaimana kemerdekaan Indonesia diperjuangkan kelahirannya pada tanggal 17 Agustus 1945”
- MASYARAKAT ADIL & MAKMUR Yang kemudian dirumuskan dalam PEMBUKAAN
UUD 1945 (LIHAT Pembukaan UUD 45 + BACA + DIARTIKAN dalam setiap jiwa bangsa Indonesia
7