KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

66
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK TERHADAP TINDAKAN SISWA JURUSAN OTOMOTIF DI SMK 1 YAPIM MEDAN VITA ROSDELINA RITONGA P07539015028 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI 2018

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

1

1

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK TERHADAP TINDAKAN

SISWA JURUSAN OTOMOTIF DI SMK 1 YAPIM MEDAN

VITA ROSDELINA RITONGA P07539015028

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI

2018

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

2

2

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK TERHADAP TINDAKAN

SISWA JURUSAN OTOMOTIF DI SMK 1 YAPIM MEDAN

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi

Diploma III Farmasi

VITA ROSDELINA RITONGA P07539015028

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI

2018

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

3

3

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Tindakan Siswa Jurusan Otomotif di SMK 1 YAPIM Medan

NAMA : Vita Rosdelina Ritonga

NIM : P07539015028

Telah Diterima Dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji Medan, Agustus 2018

Menyetujui Pembimbing

Rosmayani Silitonga, S.Pd, M.Kes NIP 195312101981032002

Ketua Jurusan Farmasi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra.Masniah,M.Kes,Apt NIP 196204281995032001

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

4

4

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Tindakan Siswa Jurusan Otomotif di SMK 1 YAPIM Medan

NAMA : Vita Rosdelina Ritonga

NIM : P07539015028

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes

Medan, Agustus 2018

Penguji I Penguji II

Maya Handayani Sinaga, S.S,M. Pd Dra. D.Elysa Putri M, M.Si, Apt NIP. 197311261994032002 NIP. 195410101994032001

Ketua Penguji

Rosmayani Silitonga, S.Pd, M.Kes NIP 195312101981032002

Ketua Jurusan Farmasi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Dra.Masniah,M.Kes,Apt NIP 196204281995032001

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

iv

iv

SURAT PERNYATAAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG

BAHAYA MEROKOK TERHADAP TINDAKAN

SISWA JURUSAN OTOMOTIF

DI SMK1 YAPIM MEDAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Agustus 2018

Vita Rosdelina Ritonga

NIM. P07539015028

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

v

v

MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH PHARMACY DEPARTMENT SCIENTIFIC PAPER, AUGUST 2018 VITA ROSDELINA RITONGA The Relationship of Knowledge and Attitudes About the Dangers of Smoking towards the Actions of Automotive Department Students at SMK YAPIM 1 Medan xiii + 52 pages, 6 tables, 1 picture, 8 attachments

ABSTRACT The phenomenon of smoking among teenagers is a problem that must be handled immediately, because the consequences are very influential on the development of the young generation who will lead the future of our country. The number of smokers in Indonesia continues to increase. This study aimed to determine the the relationship of knowledge and attitudes about the dangers of smoking towards the actions of Automotive Department students at SMK YAPIM 1 Medan.

This research was an analytical survey study with a cross sectional approach. The samples were collected through simple random sampling techniques. About 163 students of grade 10 and 11 were the population of this study, and 62 students were taken as the samples. The data were collected through questionnaires and analyzed by bivariate analysis with and tested with Chi Square test.

The following data were found through the research: 37 students (59.7%) had good knowledge about smoking and 25 students (40.3%) had poor knowledge, 39 students (62.9%) had positive attitude and 23 students (37.1%) had negative attitude, 26 students (41.9 %) smoked and 36 students (58.1%) did not smoke. The relationship of knowledge about the dangers of smoking to students' actions showed p = 0.000 (p <0.05). The relationship of attitudes about the dangers of smoking to students' actions showed a p value = 0.000 (p <0.05).

This study concluded that there was a significant relations between knowledge, attitudes and student action about the dangers of smoking at automotive department at SMK 1Yapim Medan.

Keywords : Knowledge, Attitude, Dangers of Smoking, Students Reference : 16 (2010-2017)

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

vi

vi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN FARMASI KTI, AGUSTUS 2018 VITA ROSDELINA RITONGA Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Tindakan Siswa Jurusan Otomotif di SMK 1 YAPIM Medan xiii + 52 halaman, 6 tabel, 1 gambar, 8 lampiran

ABSTRAK

Masalah merokok di kalangan remaja merupakan masalah yang harus segera diatasi, karena akibat yang ditimbulkan sangat berpengaruh pada perkembangan generasi muda yang nantinya akan memimpin masa depan Negara kita. Jumlah perokok di Indonesia terus mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok terhadap tindakan siswa jurusan otomotif di SMK1 Yapim Medan. Penelitian dilakukan dengan metode survei analitik dengan pendekatan Cross sectional. Teknik pengumpulan sampel adalah Simple Random Sampling. Populasinya kelas X dan XI berjumlah 163 orang, diperoleh sampel sebanyak 62 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan baik 37 orang (59.7%), dan 25 orang (40.3%) pengetahuan tidak baik. Siswa di sekolah ini memiliki sikap positif 39 orang (62.9%) dan sikap negatif 23 orang (37.1%). Siswa yang merokok yaitu 26 orang (41.9%) dan tidak merokok 36 orang (58.1%). Hubungan pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap tindakan siswa diperoleh nilai p = 0.000 (p<0.05). Hubungan sikap tentang bahaya merokok terhadap tindakan siswa diperoleh nilai p = 0.000 (p<0.05). Kesimpulan, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok terhadap tindakan siswa jurusan otomotif di SMK1 Yapim Medan. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Bahaya Merokok, Siswa Daftar Bacaan : 16 ( 2010-2017)

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

vii

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa

atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Hubungan

Pengetahuan dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Tindakan

Siswa Jurusan Otomotif di SMK 1 YAPIM Medan

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan ,

bantuan, saran serta dukungan doa dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesarnya –

besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Ibu Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Medan.

2. Ibu Dra. Masniah, M.Kes., Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes

Kemenkes Medan.

3. Ibu Maya Handayani Sinaga, S.S, M.Pdselaku Pembimbing Akademik

yang telah membimbing penulis selama menjalani perkulihaan di Jurusan

Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan.

4. Ibu Rosmayani Silitonga, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing dan Ketua

Penguji Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang selalu memberikan saran

serta bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah hingga menghantarkan penulis mengikuti Ujian Akhir

Program (UAP).

5. Ibu Maya Handayani Sinaga,S.S, M.Pd selaku Penguji I yang telah

menguji dan memberikan saran kepada penulis .

6. Ibu Dra. D Elysa Putri M. M.Si.,Apt selaku Penguji II yang telah

menguji dan memberikan saran kepada penulis

7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan.

8. Teristimewa kepada kedua Orangtua tercinta penulis Ayahanda Birman

Ritonga dan Ibundaku tercinta Ny.Rambe, serta adik dan keponakan

penulis Nailan Najaa Ritonga dan Imam F Ritonga sekaligus abang

kakakku yang selalu memberikan doa dan dukungan baik moral, materi

serta motivasi yang sangat berarti kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan perkuliahan, melaksanakan penelitian dan

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Kepada Sahabat penulis Reoks, Husna, Liani, Desi dan teman – teman

sembimbingan suicide squad yang telah mendukung penuh dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Teman - teman seperjuangan stambuk 2015 Poltekkes Kemenkes Medan

Jurusan Farmasi dan semua pihak yang tidak dapat penulis satu persatu

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

viii

viii

sebutkan yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya bagi kita semua dan semoga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Medan, Agustus 2018

Penulis

Vita Rosdelina Ritonga

P07539015028

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

ix

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv ABSTRACT ...................................................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................. 3 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3

1. Tujuan Umum .................................................................................. 3 2. Tujuan Khusus ................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4 2.1 Pengetahuan ........................................................................................ 4

2.1.1 Pengertian Pengetahuan ........................................................... 4 2.2 Sikap .................................................................................................... 5

2.2.1 Pengertian Sikap ....................................................................... 5 2.3 Tindakan (praktik) ................................................................................ 6 2.4 Remaja dan Rokok ............................................................................... 7

2.4.1 Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja ..................... 7 2.4.2 Mengatasi Anak yang Suka Merokok ......................................... 7

2.5 Rokok ................................................................................................... 8 2.5.1 Pengertian dan Sejarah Rokok .................................................. 8

1. Pengertian Rokok ................................................................ 8 2. Sejarah Rokok ..................................................................... 9 3. Jenis Rokok ........................................................................ 11

2.5.2 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan dan Orang di Sekitarnya ...... 12 2.5.3 Zat-Zat yang Terkandung dalam Rokok .................................... 13 2.5.4 Tipe Perokok ............................................................................ 13 2.5.5 Masalah yang Ditimbulkan Oleh Rokok .................................... 14

2.6 Kerangka Konsep................................................................................ 15 2.7 Defenisi Operasional ........................................................................... 15 2.8 Hipotesa .............................................................................................. 16

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 17 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................... 17 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 17

3.2.1 Lokasi Penelitian ...................................................................... 17 3.2.2 Waktu Penelitian ....................................................................... 17

3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 17 3.3.1 Populasi .................................................................................... 17

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

x

x

3.3.2 Sampel ..................................................................................... 17 3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data .................................................... 18

3.4.1 Jenis data ................................................................................. 18 3.4.2 Cara Pengumpulan Data .......................................................... 18

3.5 Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 18 3.5.1 Pengolahan Data ...................................................................... 18 3.5.2 Analisis Data............................................................................. 19

3.6 Metode Pengukuran Variabel ............................................................. 19 3.6.1 Pengetahuan ............................................................................ 19 3.6.2 Sikap ........................................................................................ 20 3.6.3 Tindakan ................................................................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 22

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 22 4.1.1 Profil Lahan .............................................................................. 22 4.1.2 Karakteristik Sampel ................................................................. 22 4.1.2.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Kelas ............................ 22 4.1.2.2 Pengetahuan ...................................................................... 23 4.1.2.3 Sikap .................................................................................. 23 4.1.2.4 Tindakan Merokok .............................................................. 24 4.1.3 Analisis Bivariat ........................................................................... 25

4.1.3.1 Hubungan Pengetahuan Terhadap Tindakan Merokok ....... 25 4.1.3.2 Hubungan Sikap Terhadap Tindakan Merokok ................... 25

4.2 Pembahasan ...................................................................................... 26 4.2.1 Hubungan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok

Terhadap Tindakan Merokok ....................................................... 26 4.2.2 Hubungan Sikap Tentang Bahaya Merokok

Terhadap Tindakan Merokok ....................................................... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 29 5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 29 5.2 Saran .................................................................................................. 29 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 30

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

xi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Kelas ...................................... 22

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan ........................... 23

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan ................. 24

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Merokok ........................................................................ 24

Tabel 4.5 Hasil Uji Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Dengan Tindakan Merokok ............................... 25

Tabel 4.6 Hasil Uji Hubungan Antara Sikap Tentang Bahaya Merokok dengan Tindakan Merokok ................................ 26

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

xii

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 15

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

xiii

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian .................................................................. 32

Lampiran 2 Master Data Penelitian ............................................................... 35

Lampiran 3 Hasil Pengolahan Data .............................................................. 36

Lampiran 4 Leaflet Bahaya Merokok............................................................. 47

Lampiran 5 Surat Balasan Perizinan Penelitian Dari SMK 1 Yapim Medan .................................................................. 48

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian Dari Potekkes Kemenkes Medan ............... 49

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian.............................................................. 50

Lampiran 8 Daftar Jadwal Bimbingan KTI ..................................................... 52

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara

sosial dan ekonomis (Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang

Kesehatan).

Kesehatan merupakan hal yang harus di tingkatkan baik dalam hal

pengetahuan, sikap dan tindakan. Dalam hal ini salah satu tindakan yang paling

sering di temui adalah merokok. Merokok merupakan masalah besar yang masih

dicari pemecahannya hingga saat ini. Kebiasaan merokok di masyarakat

merupakan pemandangan yang tidak asing lagi, baik itu di kantor, di jalan, di

pasar, di sekolah dan di tempat umum lainnya, bahkan di kalangan rumah

tangga. Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah sering di

publikasikan kepada masyarakat melalui berbagai media massa, akan tetapi

produksi dan kebiasaan merokok masih saja terus meningkat. Melihat realitas di

lapangan, kebiasaan merokok sudah sangat meluas hampir di seluruh lapisan

masyarakat di Indonesia terutama di kalangan remaja.

Secara psikologis, remaja berada pada tahapan dimana mereka mulai

mencari identitas, sehingga remaja sering terjebak dalam arus coba-coba. Selain

itu, remaja cenderung meniru dan mengikuti perilaku orang dewasa, salah

satunya merokok. Selain hanya ingin coba-coba merokok, rasa keingintahuan

remaja yang sangat besar juga dapat mendorong mereka ke hal yang lebih

buruk lagi seperti penyalahgunaan narkoba (Gultom, 2017).

Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja sangat mengkhawatirkan,

karena kurangnya pengetahuan siswa tentang rokok. Merokok merupakan

masalah yang masih sulit diselesaikan. Banyaknya faktor yang mendorong di

kalangan siswa untuk merokok. Salah satu yang memengaruhi kebiasaan

tersebut adalah pengetahuan dan sikap terhadap bahaya rokok itu sendiri.

Pengetahuan dan sikap ini dapat diubah dengan penyuluhan dan bimbingan

kesehatan (Fitriani, 2011 dalam Santi, 2013).

1

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

2

Masalah merokok di kalangan remaja merupakan masalah yang harus

segera diatasi, karena akibat yang ditimbulkan sangat berpengaruh pada

perkembangan generasi muda yang nantinya akan memimpin masa depan

Negara kita. Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai jumlah perokok

terbesar di dunia setelah China dan India. Jumlah perokok di Indonesia dari

tahun ke tahun mengalami peningkatan. Menurut data World Health Organization

(WHO) tahun 2011 prevalensi perokok usia 10 tahun keatas di Indonesia sebesar

46,8% pada laki-laki dan 3,1% pada perempuan, dengan jumlah perokok

mencapai 62,8 juta dimana 40% di antaranya berasal dari kalangan sosial

ekonomi rendah (Nessa, 2016).

Menurut data Riskesdas Provinsi Sumatera Utara tahun 2007 persentase

merokok tiap hari menurut umur sudah dimulai sejak umur 10-14 tahun yang

kemudian meningkat menjadi 14% pada umur 15-24 tahun, persentase merokok

terus meningkat seiring bertambahnya umur dan pada puncaknya pada umur 45-

54 tahun (36,6%). Selanjutnya persentase merokok menurun setelah umur 54

tahun. Perokok umumnya pada laki-laki, dan menurut pendidikan terbanyak

pada yang berpendidikan tamat SMA (29,3 %), selanjutnya tamat SMP. Tidak

tampak perbedaan pada tingkat pengeluaran perkapita per bulan, yaitu rata-rata

22 persen. Persentase penduduk Provinsi Sumatera Utara umur 10 tahun ke

atas yang merokok tiap hari sebesar 23 persen. Di Kabupaten Nias (16%)

terendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, sedangkan Kabupaten

Karo (41%) tertinggi dari kabupaten/kota yang lain. Atau dapat dikatakan di

Kabupaten Karo setiap 10 orang ada empat orang perokok. Kota Medan,

perokok wanita jumlahnya relatif kecil (laki-laki 48,3%, wanita 3,9%) tetapi rata-

rata jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari lebih banyak pada wanita (laki-

laki 12-13 batang, wanita 14-15 batang).

Di Kota Medan anak sekolah juga sudah merokok baik terang-terangan

maupun sembunyi-sembunyi, termasuk salah satu sekolah yang menjadi daerah

penelitian yaitu di jurusan Otomotif SMK 1 Yapim Medan, banyak siswanya yang

sudah merokok. Hasil survey awal penuis melalui wawancara langsung pada

siswa, mereka mengatakan merokok secara diam-diam.

Kebiasaan merokok sangat merugikan, dimana dari aspek kesehatan

kebiasaan merokok dapat memicu timbulnya berbagai penyakit seperti kanker,

serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Apabila kebiasaan

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

3

merokok terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama maka akan dapat

menyebabkan kematian. Menurut Demografi Universitas Indonesia, sebanyak

427.948 orang meninggal di Indonesia rata-rata per tahunnya akibat berbagai

penyakit yang disebabkan rokok.

Sehubungan dengan masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian antara hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya

merokok terhadap tindakan siswa jurusan otomotif di SMK 1 YAPIM Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu, apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok

terhadap tindakan siswa jurusan otomotif di SMK 1 YAPIM Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Bahaya Merokok

Terhadap Tindakan Siswa jurusan Otomotif di SMK1 Yapim Medan.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa jurusan Otomotif SMK 1

YAPIM Medan tentang bahaya merokok bagi kesehatan.

2. Untuk mengetahui sikap siswa jurusan Otomotif SMK 1 YAPIM

Medan terhadap bahaya merokok bagi kesehatan.

3. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan kelas

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah pengetahuan siswa jurusan otomotif tentang bahaya

merokok bagi kesehatan di SMK 1 YAPIM Medan.

2. Sebagai masukan bagi SMK 1 YAPIM Medan.

3. Untuk menerapkan hidup sehat bebas rokok kepada siswa SMK 1 jurusan

Otomotif YAPIM Medan.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indra-indra yang dimilikinya (mata, hidung,dan

sebagainya), dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga

menghasilkan pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2014). Pengetahuan

seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda-

beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu tahu ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa

orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,

menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

3. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang telah

diketahui tersebut pada situsai yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen

yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi

bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis

apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan,

mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas

objek tersebut.

4

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

5

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis

adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang telah ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri

(Notoadmodjo, 2014).

2.2 Sikap

2.2.1 Pengertian Sikap

Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau

objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan

sebagainya). Campbell (1950) mendefenisikan sangat sederhana, yakni “An

indivisual’s attitude is syndrome of response consistency with regard to object”.

Jadi jelas di sini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindrom atau kumpulan gejala

dalam merespons stimulus atau objek. Sehingga sikap itu melibatkan pikiran,

perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain.

Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap

adalah merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum

merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan

predisposisi perilaku (tindakan), atau reaksi tertutup.

Menurut Allport (1954) dalam sikap itu terdiri dari 3 komponen pokok,

yakni:

a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek, artinya

bagaimana keyakinan, pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana

penilaian (tekandung di dalamnya faktor emosi) orang tersebut terhadap

objek.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

6

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah

merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka.

Sikap adalah merupakan ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku

terbuka (tindakan).

Ketiga komponen tersebut di atas secara bersama-sama membentuk

sikap yang utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini,

pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.

Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat

berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut.

a. Menerima (receiving):

Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus yang

diberikan (objek).

b. Menanggapi (responding):

Menanggapi di sini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap

pertanyaan atau objek yang dihadapi.

c. Menghargai (valuing):

Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif

terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain,

bahkan mengajak atau memengaruhi atau menganjurkan orang lain

merespons.

d. Bertanggung Jawab (responsibel)

Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggung jawab terhadap apa

yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu

berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil risiko bila ada orang

lain yang mencemoohkan atau adanya risiko lain (Notoadmodjo, 2014).

2.3 Tindakan (praktik)

Tindakan (praktik) dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut

kualitasnya, yakni:

a. Praktik terpimpin (guided response):

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih

tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.

b. Praktik secara mekanisme (mechanism):

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu

hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanik.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

7

c. Adopsi (adoption):

Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya,

apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah

dilakukan modiikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas

(Notoadmodjo, 2014).

2.4 Remaja dan Rokok

2.4.1 Faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja

1. Pengaruh Orang Tua

Remaja yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis dan memiliki

orangtua yang juga perokok akan lebih mudah untuk menjadi perokok.

2. Pengaruh Teman

Kebanyakan remaja pertama kali merokok karena pengaruh teman. Remaja

perokok akan mempunyai teman yang sebagian besar adalah perokok juga.

3. Faktor Kepribadian

Remaja mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu, melepaskan diri

dari masalah dan rasa bosan.

4. Pengaruh Iklan

Melihat iklan di media cetak dan elektronik yang menampilkan gambaran

bahwa perokok adalah lambang kejantanan telah mendorong rasa ingin tahu

remaja dan membuat remaja sering kali terpicu untuk mengikuti perilaku

seperti yang ada dalam iklan tersebut (Nasution, 2011 dalam Gultom, 2017).

2.4.2 Mengatasi Anak yang Suka Merokok

1. Komunikasi yang Baik dengan Anak

Pada kasus anak yang merokok, memarahi anak agar berhenti merokok

justru akan membuat anak melakukannya secara sembunyi-sembunyi agar

tidak ketahuan. Untuk itu, ajaklah anak ngobrol dengan komunikasi yang

baik agar anak mengerti akan keinginan anda.

2. Beri Pengertian Akan Bahaya Merokok

Hampir dapat di pastikan bahwa anak-anak suka merokok karena mereka

tidak memahami akan bahaya rokok. Untuk itu, orangtua harus memberikan

pemahaman kepada anak akan bahaya rokok. Ajaklah anak berbicara empat

mata agar lebih efektif. Anda harus berkomunikasi dengan lembut.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

8

Sampaikan bahwa merokok memiliki efek negatif bagi kesehatan. Jika perlu,

berikan contoh orang-orang dikenalnya mengenai dampak buruk merokok.

3. Alihkan dari Teman Perokok Aktif

Jika penyebab anak anda merokok adalah karena pengaruh temannya,

usahakan untuk memisahkan anak anda dengan teman-temannya tersebut.

Sebab, pengaruh teman biasanya lebih kuat daripada pengaruh iklan di TV

maupun media massa lainnya. Untuk itu, orangtua juga harus mengenal

teman-teman yang biasa bergaul dengan anaknya.

4. Kerjasama dengan Pihak Sekolah

Jika anak merokok di luar pengawasan anda, misalnya di sekolah, maka

Anda perlu bekerjasama dengan pihak sekolah. Hal ini tidak hanya berguna

untuk anak Anda, tapi juga bisa mencegah lebih banyak lagi siswa yang

merokok (Novi, 2015 dalam Gultom, 2017).

2.5 Rokok

2.5.1 Pengertian dan Sejarah Rokok

1. Pengertian Rokok

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti

merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu

terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang

di sekitar perokok yang bukan perokok (Jaya, 2016).

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa rokok adalah

silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi

tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun

tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan

dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen, 200 di antaranya

berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan

karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan

menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf

dan peredaran darah. Zat ini bersifat kersinogen, dan mampu memicu kanker

paru-paru yang mematikan. Karbon monok-sida adalah zat yang mengikat

hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen (Jaya,

2016)

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

9

2. Sejarah Rokok

a. Asal Mula Rokok

Menurut sejarah, masyarakat di dunia yang merokok untuk pertama

kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti

memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua

Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut-ikutan mencoba menghisap

rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan

merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan

bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok

hanya untuk kesenangan semata-mata.

Abad 17 Masehi, para pedagang Spanyol masuk ke Turki, dan pada saat

itu, kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Jadi usia rokok

belumlah terlalu lama, sekitar 3 abad lebih. Telah banyak riset yang

membuktikan bahwa rokok dapat menyebabkan kecanduan. Disamping itu rokok

juga dapat menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit

pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.

b. Sejarah Rokok di Indonesia

Dari segi bahan, rokok mempunyai beberapa istilah, yaitu rokok sigaret

dan rokok kretek. Yang dimaksud dengan rokok atau sigaret adalah terbuat dari

daun tembakau, dan kretek adalah rokok dengan aroma dan rasa cengkeh. Jadi

rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun tembakau dan mempunyai

campuran aroma dan rasa cengkeh. Masyarakat Jawa sebagai perokok pertama,

juga mengenal istilah rokok putih, sebutan untuk rokok tanpa cengkeh

(Joglosemar, 2003 dalam Jaya, 2016).

Ada pula istilah rokok klobat yang terbuat dari daun jagung kering yang

diisi dengan daun tembakau murni dan cengkeh. Haji Jamhari diyakini sebagai

pencipta rokok kretek dan memomulerkannya pada sekitar tahun 1880.

M.Nitisemito yang juga dipercaya sebagai penemu rokok kretek (Joglo Semar,

2003 dalam Jaya, 2016). M.Nitisemito berasal dari Kudus, sekitar 50 km arah

Timur Semarang, Jawa Tengah. Sekitar tahun 1906, Nitisemito menderita batuk

dan asma yang tak kunjung sembuh. Dikarenakan keputusasaan dalam

menghadapi sakitnya, ia mencampur tembakau dicampur dengan cengkeh yang

telah digiling dan dibungkus dengan daun jagung kering yang kemudian

disebutnya sebagai rokok klobot. Nitisemito pun merasa sehat setelah merokok

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

10

klobot tersebut dan bermaksud menularkan kebiasaannya tersebut secara luas

kepada masyarakat.

Terlepas dari siapa yang menemukan rokok kretek untuk pertama kalinya,

M Nitisetimo adalah orang pertama yang memperdagangkan rokok kretek

dengan kemasan dan diberi merek. Sebelumnya, Nitisetimo hanyalah seorang

priyayi yang senang merokok klobot sekaligus sebagai pedagang tembakau.

Perkenalannya dengan dunia usaha rokok berawal dari pertemuannya dengan

Nasilah, seorang pembuat dan penjual rokok klobot. Para pelanggannya adalah

para buruh, penjaja, atau pedagang kaki lima dan sais dokar yang ada di sekitar

rumahnya (Jaya, 2016)

Jalinan kerjasama antara Nitisemito dan Nasilah kemudian menjadi suami

istri. Inilah yang merupakan titik balik sejarah industrialisasi rokok kretek di

Indonesia. Di bawah bendera perusahannya, NV Bal Tiga, Nitisemito menjual

rokok kretek tersebut dengan merk Bal Tiga yang bermoto: “Djangan Loepa Saja

Poenja Nama” (Jawa Pos,Kamis Legi, 28 Agustus 2003 ). Inilah rokok kretek

pertama di Indonesia yang dicetak dengan dan menggunakan merk. Namun

nasib perusahaan Nitisemito tak semulus perkembangan rokok kretek

ciptaannya. Perusahannya mengalami bangkrut pada tahun 1953, disebabkan

karena ketidak mampuannya bersaing dengan para pesaingnya yang semakin

lama semakin banyak menyusul tumbuh pesatnya industri rokok kretek

(Joglosemar, 2003 Jaya, 2016).

Sejarah juga mencatat sejumlah perusahaan yang mengikuti jejak

Nitisemito mendirikan industri rokok. Perusahaan rokok tersebut antara lain

Nojorono yang didirikan tahun 1932. Nojorono dibangun oleh Tjoa Kang Hay dan

dua kakaknya yaitu Tan Tjiep Siang dan Tan Kong Ping dengan nama

perusahaan Trio. Produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah astrokoro,

555, dan Kaki Tiga. Beberap waktu kemudian Tjoa Kang Hay meninggalkan

perusahaan Trio untuk kemudian bekerjasama dengan pengusaha dari Kudus

yaitu Ko Djie Siong dan Tan Djing Dhay untuk mendirikan perusahaan Nojorono.

Produk yang masih terkenal sampai saat ini adalah Minak Djinggo.

Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan lahan usaha berkembang

pesat dan menjanjikan dalam bidang perekonomian, baik bagi pengusaha,

maupun bagi pemerintah dengan pendapatan dari pajaknya. Namun demikian

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

11

banyak pula dampak negatif dari rokok baik bagi kesehatan, pendidikan,

ekonomi, dan budaya.

3. Jenis Rokok

Indonesia pada umumnya, rokok dibedakan menjadi beberapa jenis.

Perbedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi

rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.

a. Rokok berdasarkan bahan pembungkus

1 .Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

2. Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren

3. Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas

4. Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

b. Rokok berdasarkan bahan baku

1. Rokok Putih : rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau

yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

2. Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun

tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa

dan aroma tertentu.

3. Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun

tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan

efek rasa dan aroma tertemtu

c. Rokok berdasarkan proses pembuatannya

1. Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan

cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat

bantu sederhana.

2. Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya

menggunakan mesin.

d. Rokok berdasarkan penggunaan filter

1. Rokok Filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya

terdapat gabus.

2. Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak

terdapat gabus.

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

12

2.5.2 Bahaya Merokok Bagi Kesehatan dan Orang di Sekitarnya

Rokok merupakan benda yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Merokok

sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya

merokok terhadap kesehatan tubuh telah di teliti dan di buktikan banyak orang.

Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.

Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko

timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh

darah, kanker paru-paru, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat janin.

Kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui

orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk

mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari

kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.

(Jaya, 2016).

Rokok pada dasarnya merupakan pabrik bahan kimia. Sekali satu batang

rokok di bakar maka ia akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia seperti

nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hydrogen cyanida, ammonia,

acrolein, acetilen, benzaldehyde, dan lainnya. Secara umum bahan-bahan ini

dapat di bagi menjadi dua golongan besar yaitu komponen gas dan komponen

padat atau partikel, sedangkan komponen padat atau partikel di bagi menjadi

nikotin dan tar.

Setiap isapan asap rokok mengandung 1014 radikal bebas dan 1016

oksidan, yang semuanya tentu akan masuk terisap ka dalam paru (Aditama,

2017). Jadi bila sesorang membakar kemudian mengisap rokok, maka ia akan

sekaligus mengisap bahan-bahan kimia. Bila rokok di bakar, maka asapnya juga

akan beterbangan di sekitar si perokok. Asap rokok yang diisap si perokok

disebut dengan “asap utama” (mainstream smoke) dan asap yang keluar dari

ujung rokok yang terbakar yang diisap oleh orang sekitar perokok disebut “asap

sampingan” (saidstream smoke atau secondhandsmoke ) atau bisa disebut juga

dengan perokok pasif.

Setelah mengisap rokok bertahun-tahun, si perokok mungkin menderita

sakit. Makin lama ia punya kebiasaan merokok maka makin besar kemungkinan

mendapat penyakit. Tetapi, secara umum, penyakit-penyakit seperti kanker,

penyakit jantung dan lain-lain akan di derita setelah mengisap rokok selama 10-

20 tahun. (Aditama, 2017).

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

13

Merokok memberi dampak negatif pada kesehatan reproduksi pria dan

wanita. Campuran komponen toksis rokok mempengaruhi kualitas dan kuantitas

spermatozoa, pada pria meliputi disfungsi ereksi, libido, ejakulasi, dan gangguan

organisme (Sari dkk, 2010 dalam Santi 2013).

2.5.3 Zat-zat yang Terkandung dalam Rokok

Di dalam rokok banyak sekali zat-zat yang sangat berbahaya bagi

kesehatan tubuh. Rokok yang sedang terbakar menghasilkan lebih dari 4000 zat

kimia; banyak di antaranya yang bersifat toksik dan sekitar 40 zat kimia

menyebabkan kanker. Senyawa-senyawa ini tetap berada di udara sebagai asap

tembakau yang dihirup oleh orang lain di kawasan tersebut. Zat-zat berbahaya

tersebut diantaranya adalah :

1. Aceton

2. Naftalen

3. Arsenik

4. Tar

5. Metanol

6. Vinyl chlorida

7. Fenol Butane

8. Potassium Nitrat

9. Polonium

10. Amonia

11. DDT

12. Hidrogen sianida

13. Nikotin

14. Cadmium

15. Karbon monoksida( Jaya, 2016)

2.5.4 Tipe Perokok

1. Perokok Aktif

Perokok aktif adalah orang yang menghisap rokok secara langsung.

Berdasarkan jumlah rokok yang dihisap, perokok aktif dikategorikan atas

beberapa tipe, antara lain:

a. Perokok berat, yaitu mereka yang merokok sekitar 20 batang sehari

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

14

b. Perokok sedang, yaitu mereka yang merokok sekitar 10-19 batang rokok

sehari

c. Perokok ringan, yaitu mereka yang merokok sekitar 1-9 batang rokok

sehari.

2. Perokok Pasif

Perokok pasif adalah mereka yang sebenarnya tidak merokok tetapi berada

di sekeliling perokok dan menghirup asap rokok yang dihembuskan oleh

perokok (Nasution,2011 dalam Gultom, 2017).

2.5.5 Masalah yang Ditimbulkan Oleh Rokok

1. Kanker

Zat utama pemicu kanker yang terdapat dalam asap rokok adalah tar.

Selain tar, asap rokok juga bertanggung jawab atas kanker paru-paru, dan

berhubungan dengan kanker mulut, bibir, lidah, lambung, dan usus.

2. Penyakit Jantung

Dua zat terpenting dalam rokok yang berkaitan dengan penyakit jantung

adalah nikotin dan karbon monoksida. Dimana nikotin dapat mengganggu

irama jantung dan menyebabkan penyumbatan dalam pembuluh darah

jantung. Sedangkan karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin darah

yang menyebabkan pasokan oksigen untuk jantung berkurang.

3. Penyakit Paru-paru Kronis Menahun

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan paru-paru kronis menahun

(Chronic Obstructive Pulmonary Disease /COPD) yaitu penyakit saluran

pernafasan yang bercirikan kesulitan bernafas karena adanya pemblokiran

saluran udara disertai dengan batuk dan sekresi dahak yang berlebihan.

4. Impotensi

Pada laki-laki berusia 30-40 tahunan, merokok dapat meningkatkan

disfungsi ereksi. Nikotin yang beredar melalui darah dapat menghambat

penyaluran darah ke berbagai organ tubuh termasuk bagian reproduksi.

Nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah yang menuju penis sehingga

mengurangi aliran darah dan tekanan darah menuju penis sebagai akibatnya

ereksi tidak dapat terjadi.

5. Gangguan Kehamilan dan Janin

Kesehatan janin dan kandungan sangat ditentukan oleh plasenta karena

plasenta merupakan jalur transportasi zat makanan dan oksigen dari tubuh

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

15

ibu ke janin. Wanita hamil yang merokok, plasenta dapat terangsang untuk

melakukan suatu pembekuan darah yang dapat mengecilkan pembuluh

darah, menyebabkan aliran darah yang membawa makanan dan oksigen

yang dibutuhkan janin menjadi tidak lancar masuk ke plasenta, akibatnya

plasenta akan menjadi non aktif lalu rusak sehingga dapat mengakibatkan

terputusnya aliran makan dan oksigen yang disalurkan kepada janin. Hal ini

dapat menyebabkan bayi yang dikandung oleh wanita yang merokok memiliki

resiko lahir dengan berat badan yang rendah, dapat mengalami keguguran,

bahkan bayi dapat meninggal saat dilahirkan (Nasution,2011 dalam Gultom,

2013).

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

2.7 Definisi Operasional

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu siswa tentang rokok yang diukur dengan

skala Guttman dan ditentukan dengan skala ordinal dan terdiri dari 2

kategori yaitu baik dan tidak baik.

2. Sikap

Sikap adalah reaksi atau respon tertutup siswa tentang bahaya merokok

yang diukur dengan skala Likert dan ditentukan dengan skala ordinal dan

terdiri dari 2 kategori yakni positif dan negatif

3. Tindakan

Tindakan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh siswa terhadap

merokok yang ditentukan oleh skala ordinal merokok dan tidak merokok.

4. Rokok

Rokok adalah produk yang cara pemakaiannya di bakar dan di hisap dan

asapnya mengandung nikotin dan tar.

Pengetahuan Siswa Tindakan Merokok Siswa

jurusan otomotif SMK 1 Yapim

Medan Sikap Siswa

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

16

2.8 Hipotesa

1. Ada hubungan antara pengetahuan siswa jurusan Otomotif di SMK1

Yapim Medan tentang bahaya merokok bagi kesehatan terhadap

tindakan merokok .

2. Ada hubungan antara sikap siswa jurusan Otomotif di SMK1 Yapim

Medan tentang bahaya merokok bagi kesehatan terhadap tindakan

merokok .

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

survei analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara simple random sampling dimana penelitian ini akan melihat

hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok terhadap

tindakan siswa SMK Otomotif.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di lingkungan SMK 1 YAPIM Medan

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada periode bulan Mei sampai dengan Juni 2018 di

jam sekolah yang telah ditentukan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i di jurusan otomotif SMK 1

YAPIM Medan. Jumlah populasinya sebanyak 163 Orang

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoadmodjo,2016). Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan: = Besar Sampel

N = Populasi

d2 = Tingkat Kepercayaan (0.1)

Jumlah keseluruhan siswa SMK 1 kelas X dan XI adalah 163 orang. Maka jumlah

sampel yang diambil :

17

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

18

n = 61.97 === dibulatkan menjadi 62

Dengan demikian jumlah sample penelitian adalah 62 orang siswa laki-laki

jurusan otomatif SMK 1 Yapim Medan

3.4 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu :

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti.

Data dikumpulkan dari lembaran laporan yang berupa kuesioner yang

diberikan kepada responden yang berisi pertanyaan dan dipilih jawaban

yang telah disiapkan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

peneliti akan tetapi diperoleh dari data yang sudah ada atau sudah

dikumpulkan pihak lain atau instansi tertentu. Pada penelitian ini data

sekunder diperoleh dari sekolah.

3.4.2 Cara Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, alat pengumpulan data yang digunakan adalah

kuesioner. Alat pengumpulan data dirancang oleh peneliti dengan mengacu pada

kerangka konsep yang telah dibuat yang berhubungan dengan penelitian.

Penelitian ini menggunakan skala tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan yang

digunakan untuk mengumpulkan data dan kuesioner.

3.5 Pengolahan dan Analisis Data

3.5.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Penyuntingan Data (Editing)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu.

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

19

b. Membuat Lembaran Kode (Coding Sheet)

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor

responden, dan nomor-nomor pertanyaan.

c. Memasukkan Data (Data Entry)

Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode

sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulasi

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti.

3.5.2 Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menyajikan data deskriptif dari variabel

bebas maupun terikat secara terpisah. Variabel yang dianalisis adalah

pengetahuan siswa/i

2. Analisis Bivariat

Analisis biavariat digunakan untuk menyajikan data mengenai hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan

Chi Square.

1. Ha : terdapat hubungan antara variabel bebas (Pengetahuan dan Sikap)

terhadap variabel terikat (Tindakan siswa terhadap bahaya merokok).

2. Ho : tidak terdapat hubungan antara variabel bebas (Pengetahuan dan

Sikap) terhadap variabel terikat (Tindakan siswa terhadap bahaya

merokok).

3.6 Metode Pengukuran Variabel

3.6.1 Pengetahuan

Pengetahuan dapat diukur dengan menggunakan skala Guttman

(Sugiyono, 2016).

Pengetahuan dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan

dimana penilaian diberikan dengan skor 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan

skor 0 (nol) untuk jawaban yang salah, jumlah pertanyaan 10 maka nilai tertinggi

adalah 10 dan skor terendah adalah 10 x 0 = 0 sehingga diperoleh interval skor

sebagai berikut :

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

20

p = kategori

minimumskor -maksimumSkor =

2

0-10= 5

Dengan demikian, kategori pengetahuan adalah :

Tidak baik, jika mendapat skor 0-5

Baik, jika mendapat skor 6-10

Arikunto (1996) dalam Aspuah (2013)

3.6.2 Sikap

Sikap diukur dengan berdasarkan Skala Likert yakni skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2016) dimana sikap dibuat

menjadi pertanyaan positif dan pertanyaan negatif.

Sikap diukur dengan menggunakan 10 item pernyataan menggunakan

skala likert dengan opsi jawaban 4 yakni

1. Sangat Setuju (SS) = 4

2. Setuju (S) = 3

3. Tidak setuju (TS) = 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Sehingga diperoleh skor tertinggi = 10 x 4 = 40 dan skor terendah 10x1=10

sehingga diperoleh interval skor sebagai berikut :

p = kategori

minimumskor -maksimumSkor =

2

10-40= 15

Dengan demikian, kategori sikap adalah :

Negatif , jika mendapat skor 10-25

Positif, jika mendapat skor 26-40

Arikunto (1996) dalam Aspuah (2013)

3.6.3 Tindakan

Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni

dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa

jam, hari, atau bulan yang lalu (Sugiyono, 2016). Tindakan diukur dengan

menggunakan skala Guttman, penilaian tindakan baik diberi skor 1 dan tindakan

tidak baik diberi skor 0.

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

21

Tindakan dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan dimana

penilaian diberikan dengan skor 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan skor 0

(nol) untuk jawaban yang salah, jumlah pertanyaan 10 maka nilai tertinggi adalah

10 dan skor terendah adalah 10 x 0 = 0 sehingga diperoleh interval skor sebagai

berikut:

p = kategori

minimumskor -maksimumSkor =

2

0-10= 5

Dengan demikian, kategori tindakan adalah :

Tidak baik , jika mendapat skor 0-5

Baik, jika mendapat skor 6-10

Arikunto (1996) dalam Aspuah (2013)

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Lahan

SMK Indonesia Membangun (YAPIM) terletak di jalan Air Bersih No. 59

Medan, Sudirejo 1, Medan Kota. Yayasan ini berdiri sejak tahun 1996 dengan

izin operasional 420/6127/PPMP/2012. Sekolah ini memiliki fasilitas diantaranya

1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang OSIS, 1 ruang BP, 1 ruang Serba

Guna/Aula, 1 Musholla, 17 ruang teori, 1 ruang laboratorium, 2 ruang Teknik

Komputer dan Jaringan, 1 ruang Teknik Audio dan Video, 3 ruang Teknik

Otomotif, 1 ruang Administrasi, 1 lapangan Futsal, 1 lapangan Bulu Tangkis, 1

Lapangan Bola Volly.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di SMK 1 Yapim Medan, antara

lain : Karate, Marching Band, dan Futsal. Jumlah seluruh siswa yaitu sebanyak

462 orang , yang terdiri dari kelas X, XI, XII.

4.1.2 Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa jurusan otomotif SMK 1 Yapim

Medan dengan karakteristik kelas, pengetahuan, sikap dan tindakan merokok

dengan distribusi frekuensi sebagai berikut :

4.1.2.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Kelas

Umur dalam penelitian ini dikategorikan kedalam 2 kelompok yakni kelas

X dan kelas XI dengan distribusi frekuensi sebagai berikut ;

Tabel 4.1.

Karakteristik Sampel Berdasarkan kelas

No Kelas n %

1 X 31 50.0

2 XI 31 50.0

Total 62 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

22

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

23

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa dari 62 sampel penelitian, 31 orang

(50.0%) adalah kelas X dan 31 orang (50.0%) adalah kelas XI. Dengan

demikian, jumlah sampel dari kelas X dan kelas XI adalah sama yakni 31 orang

(50.0%).

4.1.2.2 Pengetahuan

Pengetahuan dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan

dimana berdasarkan rekapitulasi jawaban responden terhadap ke-10 item

pertanyaan tentang pengetahuan responden tentang bahaya merokok terhadap

kesehatan, maka pengetahuan responden tentang bahaya merokok terhadap

kesehatan dikategorikan kedalam 2 tingkatan yakni baik dan tidak baik dengan

distribusi frekuensi sebagai berikut ;

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan

No Pengetahuan n %

1 Baik 37 59.7

2 Tidak baik 25 40.3

Total 62 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa dari 62 orang responden penelitian, 37

orang (59.7%) memiliki pengetahuan baik tentang bahaya rokok terhadap

kesehatan dan 25 orang (40.3%) memiliki pengetahuan tidak baik. Dengan

demikian, mayoritas responden memiliki pengetahuan baik tentang bahaya

rokok terhadap kesehatan yakni sebanyak 37 orang (59.7%).

4.1.2.3 Sikap

Sikap dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan dimana

berdasarkan rekapitulasi jawaban responden terhadap ke-10 item pertanyaan

tentang sikap responden mengenai bahaya merokok terhadap kesehatan, maka

sikap responden tentang bahaya merokok terhadap kesehatan dikategorikan

kedalam 2 tingkatan yakni positif dan negatif dengan distribusi frekuensi sebagai

berikut ;

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

24

Tabel 4.3

Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Sikap

Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan

No Sikap n %

1 Positif 39 62.9

2 Negatif 23 37.1

Total 62 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa dari 62 orang responden penelitian, 39

orang (62.9%) memiliki sikap positif tentang bahaya rokok terhadap kesehatan

dan 23 orang (37.1%) memiliki sikap negatif. Dengan demikian, mayoritas

responden memiliki sikap positif tentang bahaya rokok terhadap kesehatan yakni

sebanyak 39 orang (62.9%).

4.1.2.4 Tindakan Merokok

Tindakan merokok dalam penelitian ini diukur dengan 10 item pertanyaan

dimana berdasarkan rekapitulasi jawaban responden terhadap ke-10 item

pertanyaan tentang tindakan merokok maka tindakan merokok responden

dikategorikan kedalam 2 tingkatan yakni merokok dan tidak merokok dengan

distribusi frekuensi sebagai berikut ;

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Merokok

No Tindakan Merokok n %

1 Merokok 26 41.9

2 Tidak merokok 36 58.1

Total 62 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari 62 orang responden penelitian, 26

orang (41.9%) merokok dan 36 orang (58.1%) tidak merokok. Dengan demikian,

mayoritas responden adalah tidak merokok yakni sebanyak 36 orang (58.1%).

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

25

4.1.3 Analisis Bivariat

4.1.3.1 Hubungan Pengetahuan Terhadap Tindakan Merokok

Hubungan Pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap Tindakan

Merokok dilakukan dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat

kepercayaan 95% ( p<0.05).

Tabel 4.5.

Hasil Uji Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok

Terhadap Tindakan Merokok

Pengetahuan

Tindakan Merokok

Total

p

Merokok Tidak merokok

n % N % N %

Baik 5 13.5 32 86.5 37 100.0

Tidak baik 21 84.0 4 16.0 25 100.0 0.000

Total 26 41.9 36 58.1 62 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Hasil hubungan pada Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa dari 37

responden yang memiliki pengetahuan baik tentang bahaya merokok terhadap

kesehatan, 5 orang (13.5%) merokok dan 32 orang (86.5%) tidak merokok.

Selanjutnya, dari 25 responden yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang

bahaya merokok terhadap kesehatan, 21 orang (84.0%) merokok dan 4 orang

(16.0%) tidak merokok. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak

merokok adalah yang memiliki pengetahuan baik tentang bahaya merokok

terhadap kesehatan yakni sebanyak 32 orang (86.5%).

Hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai sig-p = 0.000, lebih kecil

dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang bahaya

merokok terhadap kesehatan memiliki hubungan signifikan dengan tindakan

merokok.

4.1.3.2 Hubungan Sikap Terhadap Tindakan Merokok

Hubungan Sikap terhadap Tindakan Merokok dilakukan dengan

menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% ( p<0.05).

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

26

Tabel 4.6.

Hasil Uji Hubungan Antara Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap

Tindakan Merokok

Sikap

Tindakan Merokok

Total

P

Merokok Tidak merokok

n % N % n %

Positif 8 20.5 31 79.5 39 100.0

Negatif 18 78.3 5 21.7 23 100.0 0.000

Total 26 41.9 36 58.1 62 100.0

Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Hasil hubungan pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa dari 39

responden yang memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap

kesehatan, 8 orang (20.5%) merokok dan 31 orang (79.5%) tidak merokok.

Selanjutnya, dari 23 responden yang memiliki sikap negatif tentang bahaya

merokok terhadap kesehatan, 18 orang (78.3%) merokok dan 5 orang (21.7%)

tidak merokok. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak merokok

adalah yang memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap kesehatan

yakni sebanyak 31 orang (79.5%).

Hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai sig-p = 0.000, lebih kecil

dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap memiliki hubungan signifikan

terhadap tindakan merokok.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hubungan Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Terhadap

Tindakan Merokok

Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden

memiliki pengetahuan baik tentang bahaya rokok terhadap kesehatan yakni

sebanyak 37 orang (59.7%) dan mayoritas responden adalah tidak merokok

yakni sebanyak 36 orang (58.1%). Hal ini berarti bahwa ada hubungan linier

negatif antara pengetahuan dengan tindakan merokok. Dengan kata lain,

semakin baik pengetahuan seseorang, semakin kecil kemungkinan merokok,

demikian juga sebaliknya. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil uji chi-

square dimana dari 37 responden yang memiliki pengetahuan baik tentang

bahaya merokok terhadap kesehatan, 5 orang (13.5%) merokok dan 32 orang

(86.5%) tidak merokok. Sebaliknya, dari 25 responden yang memiliki

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

27

pengetahuan tidak baik tentang bahaya merokok terhadap kesehatan, 21 orang

(84.0%) merokok dan 4 orang (16.0%) tidak merokok. Dengan demikian,

mayoritas responden yang tidak merokok adalah yang memiliki pengetahuan

baik tentang bahaya merokok terhadap kesehatan yakni sebanyak 32 orang

(86.5%). Menurut peneliti hal ini dikarenakan pihak sekolah telah bekerja dengan

baik dalam mendidik dan memberikan pengarahan kepada siswanya dengan

diadakannya bimbingan konseling secara rutin.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Doppy Andika dengan judul

Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Merokok Pada Pelajar SMPN 1

Pariaman dimana hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara

tingkat pengetahuan tentang rokok dan kejadian merokok pada pelajar SMPN 1

Pariaman.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya suatu tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan

penelitian, ternyata perilaku didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng

daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan adalah

hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Sikap

adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang

sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Sekolah

merupakan perpanjangan tangan keluarga, artinya sekolah merupakan tempat

lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termasuk perilaku

kesehatan. Peran guru dalam promosi kesehatan di sekolah sangat penting,

karena guru pada umumnya lebih dipatuhi oleh anak-anak dari pada orang

tuanya. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat kondusif untuk

berperilaku sehat bagi anak-anak (Notoatmodjo, 2010).

Pentingnya pengetahuan tentang bahaya rokok adalah karena rokok

merupakan faktor terjadinya berbagai macam penyakit bagi kesehatan

seseorang. Banyak penelitian membuktikan bahwa bahaya merokok terhadap

kesehatan tubuh sangat banyak. Dari sebatang rokok tersebut mengandung

4000 bahan kimia beracun dan tidak kurang dari 69 diantaranya bersifat

karsinogenik, sehingga rokok dan lingkungan yang terpapar asap rokok dapat

membahayakan kesehatan individu dan masyarakat. Kandungan bahan kimia

yang dapat menyebabkan berbagai penyakit yang tidak menular seperti

serangan jantung, impotensi, kanker lambung, kanker paru, kanker mulut, asma

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

28

bronkhial, dan lain-lain. Selain itu rokok juga dapat menyebabkan kemandulan,

gangguan imunitas bayi, dan peningkatan kematian serta pertumbuhan fisik

maupun IQ (intelegent Quotient) yang lambat (Aditama, 2006).

4.2.2 Hubungan Sikap Tentang Bahaya Merokok Terhadap Tindakan Merokok Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden

memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap kesehatan yakni

sebanyak 39 orang (62.9%) dan mayoritas responden adalah tidak merokok

yakni sebanyak 36 orang (58.1%). Hal ini berarti bahwa ada hubungan linier

negatif antara sikap terhadap tindakan merokok. Dengan kata lain , semakin

positif sikap seseorang, semakin kecil kemungkinan merokok, demikian juga

sebaliknya. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil uji chi-square dimana

dari 39 responden yang memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap

kesehatan, 8 orang (20.5%) merokok dan 31 orang (79.5%) tidak merokok.

Sebaliknya, dari 23 responden yang memiliki sikap negatif tentang bahaya

merokok terhadap kesehatan, 18 orang (78.3%) merokok dan 5 orang (21.7%)

tidak merokok. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak merokok

adalah yang memiliki sikap positif tentang bahaya merokok terhadap kesehatan

yakni sebanyak 31 orang (79.5%). Dalam hal ini sekolah telah berhasil mendidik

siswa dalam menyikapi bahaya rokok.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Devita Rosalin Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Dengan Perilaku

Merokok Pada Remaja Putra Di SMA Negeri 1 Tompasobaru dimana hasil

penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan sikap

tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada remaja putra di SMA

Negeri I Tompasobaru.

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam

kehidupan sehari-hari.Merokokmerupakan bagian hidup masyarakat. Dari segi

kesehatan, tidak ada yang menyetujui dan melihat manfaat yang dikandungnya.

Namun tidak mudah untuk menurunkan terlebih menghilangkannya.Gaya hidup

ini menarik sebagai suatu masalah kesehatan, minimal dianggap sebagai faktor

risiko dari berbagai macam penyakit (Bustan, 2010).

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

29

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

tentang hubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok terhadap

tindakan siswa jurusan otomotif di SMK 1 Yapim Medan, dapat disimpulkan

bahwa :

1. Mayoritas responden memiliki pengetahuan baik tentang bahaya rokok

terhadap kesehatan yakni sebanyak 37 orang (59.7%) dan mayoritas

responden adalah tidak merokok yakni sebanyak 36 orang (58.1%).

2. Pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan memiliki

hubungan signifikan terhadap tindakan merokok.

3. Sikap tentang bahaya merokok terhadap kesehatan memiliki hubungan

signifikan terhadap tindakan merokok.

5.2. Saran

Mengingat hasil penelitian belum maksimal menggambarkan hubungan

pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok terhadap tindakan siswa

jurusan otomotif, maka dengan ini disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada SMK 1 Yapim Medan, disarankan untuk lebih meningkatkan

promosi kesehatan khususnya tentang bahaya merokok terhadap

kesehatan sehingga siswa sejak dini sudah dibekali dengan

pengetahuan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan.

2. Kepada siswa jurusan otomotif SMK 1 Yapim Medan, disarankan

untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang bahaya

rokok terhadap kesehatan sehingga tindakan atau kebiasaan

mengkonsumsi rokok dapat lebih diminimalkan.

3. Kepada peneliti berikutnya, disarankan untuk melakukan penelitian

sejenis dengan skala penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan

hasil penelitian terbaru yang lebih akurat.

29

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

30

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T.Y., 2017. Rokok dan Kesehatan. Universitas Indonesia. Jakarta

Aspuah, S., 2013. Kumpulan Kuesioner dan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Bustan, M. N.,2010. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.Jakarta : Rineka

Gultom, D., 2017. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa Terhadap Bahaya Merokok di Sekolah Harapan Baru Medan Johor. Medan: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Jaya, M., 2016. Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz′ma

Nasution, L.A., 2011 dalam KTI Gambaran Pengetahuan dan Sikap Siswa Terhadap Bahaya Merokok di Sekolah Harapan Baru Medan Johor. Medan: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan

Notoadmodjo, S., 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Andika, D., 2013. Hubungan Pengetahuan Dengan KejadianMerokok Pada Pelajar Smpn 1 Pariaman. Pariaman repository.unand.ac.id/21591/2/abstrak.pdf [diakses tanggal 12 Juli 2018]

Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara, 2007. Laporan hasil Riset kesehatan dasar (riskesdas) Provinsi sumatera utara [PDF]. Medan: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. terbitan.litbang.depkes.go.id/penerbitan/index.php/lpb/catalog/download/63/.../226-1 [ diakses pada tanggal [diakses pada tanggal 8 Mei 2018]

Fitriani, S., 2011 dalam Santi 2013. Hubungan pengetahuan tentang rokok dengan sikap terhadap bahaya merokok pada siswa SMK Batik 1 Surakarta. Surakarta: eprints.ums.ac.id/26192/11/02._Naskah_Publikasi.pdf [diakses pada tanggal 22 Maret 2018]

Maseda, D.R, dkk.2013. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Putra di SMA Negeri 1 Tompasobaru. Manado: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2176 [diakses tanggal 12 Juli 2018]

Nessa, A., 2016. Analisis pelaksanaan program promosi kesehatan prilaku hidup bersih dan sehat (phbs) berhenti merokok di wilayah kerja puskesmas pauh padang tahun 2016. Padang: scholar.unand.ac.id/12023/ [diakses tanggal 4 Juni 2018]

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

31

Novi, B., 2015 dalam Gultom 2017. Kebiasaan-kebiasaan Buruk Sehari-hari. Flashbook. Jakarta

Sari, dkk. 2010 dalam Santi 2013. Hubungan pengetahuan tentang rokok dengan sikap terhadap bahaya merokok pada siswa SMK Batik 1 Surakarta. Surakarta: eprints.ums.ac.id/26192/11/02._Naskah_Publikasi.pdf [diakses pada tanggal 22 Maret 2018]

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

32

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden

Petunjuk pengisian : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda

(√) pada kolom benar atau salah !

Tanggal pengisian kuesioner :

Nama :

Umur :

Kelas :

B. Pengetahuan Responden

No Pengetahuan Benar Salah

1 Rokok berbahaya bagi kesehatan

2 Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit

3 Asap rokok berbahaya bagi kesehatan orang yang

tidak merokok atau disebut sebagai perokok pasif

4 Teman sebaya merupakan salah satu penyebab

seseorang mulai merokok

5 Iklan rokok kurang pantas bila dilihat oleh remaja

6 Kebanyakan remaja menganggap bahwa merokok

merupakan salah satu simbol kejantanan

7 Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen,

200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan.

8 Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida adalah racun

utama dari rokok

9 Efek Nikotin dapat menyebabkan kecanduan

10 Peringatan pada bungkus rokok ditulis untuk

mengingatkan bahwa rokok berbahaya bagi

kesehatan

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

33

C. Sikap Responden

Keterangan : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No Sikap SS S TS STS

1 Apakah saudara setuju dengan

merokok ?

2 Saya tidak senang jika ada teman saya

yang merokok dilingkungan sekolah

3 Saya bebas merokok dimana saja yang

saya inginkan

4 Saya akan menegur orang yang

merokok di area yang tidak

diperbolehkan (Sekolah, Rumah Sakit,

Angkutan Umum, Restoran, Hotel,

Bandara dan tempat pelayanan umum

lainnya

5 Pemerintah sebaiknya menaikkan harga

rokok

6 Menghirup udara bebas tanpa asap

rokok merupakan hak asasi manusia

7 Berhenti merokok tidak mudah, namun

tidak mustahil

8 Anda setuju dengan adanya larangan

merokok di lingkungan sekolah

9 Untuk menangggulangi bahaya

merokok perlu diadakan penyuluhan di

sekolah

10 Anda setuju dengan adanya sanksi

yang tegas yang diberikan kepada

siswa yang tertangkap tangan merokok

di lingkungan sekolah.

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

34

D. Tindakan Responden

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda pernah merokok?

2 Apakah anda berteman dengan orang yg merokok?

3 Apakah anda pernah membeli rokok ?

4 Apakah anda pernah di ajak teman untuk merokok secara

sembunyi-sembunyi di lingkungan sekolah ?

5 Setiap batang rokok, apakah anda menghisapnya sampai

habis ?

6 Apakah anda pernah ketahuan saat sedang merokok ?

7 Apakah anda pernah mencari informasi tentang bahaya

merokok dan perda tentang rokok ?

8 Apakah anda pernah menegur teman ataupun keluarga

anda yang ingin memulai merokok ?

9 Apakah anda pernah mengikuti sosialisasi tentang bahaya

merokok ?

10 Apakah anda pernah berusaha untuk terhindar dari

rokok?

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

35

Lampiran 2

MASTER DATA PENELITIAN

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

36

Lampiran 3

HASIL PENGOLAHAN DATA

Frequency Table Karakteristik Responden

Frequency Table PENGETAHUAN (X1)

Kelas

31 50.0 50.0 50.0

31 50.0 50.0 100.0

62 100.0 100.0

Ke las X

Ke las XI

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Rokok berbahaya bagi kesehatan

38 61.3 61.3 61.3

24 38.7 38.7 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit

43 69.4 69.4 69.4

19 30.6 30.6 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Asap rokok berbahaya bagi kesehatan orang yang tidak merokok atau

disebut sebagai perokok pasif

30 48.4 48.4 48.4

32 51.6 51.6 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Teman sebaya merupakan salah satu penyebab seseorang mulai

merokok

40 64.5 64.5 64.5

22 35.5 35.5 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcent

Cumulative

Percent

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

37

Iklan rokok kurang pantas bila dil ihat oleh remaj a

28 45.2 45.2 45.2

34 54.8 54.8 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Kebanyakan remaj a menganggap bahwa merokok merupakan salah

satu simbol kejantanan

40 64.5 64.5 64.5

22 35.5 35.5 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen, 200 diantaranya

berbahaya bagi kesehatan.

41 66.1 66.1 66.1

21 33.9 33.9 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcent

Cumulative

Percent

Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida adalah racun utama dari rokok

37 59.7 59.7 59.7

25 40.3 40.3 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Efek Nikotin dapat menyebabkan kecanduan

45 72.6 72.6 72.6

17 27.4 27.4 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Peringatan pada bungkus rokok ditulis untuk mengingatkan bahw a

rokok berbahaya bagi kesehatan

37 59.7 59.7 59.7

25 40.3 40.3 100.0

62 100.0 100.0

Benar

Sa lah

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

38

Frequency Table SIKAP

Pengetahuan

37 59.7 59.7 59.7

25 40.3 40.3 100.0

62 100.0 100.0

Ba ik

Ti dak ba ik

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Apakah saudara setuju dengan merokok ?

26 41.9 41.9 41.9

20 32.3 32.3 74.2

9 14.5 14.5 88.7

7 11.3 11.3 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Saya tidak senang j ika ada teman saya yang merokok dilingkungan sekolah

27 43.5 43.5 43.5

16 25.8 25.8 69.4

9 14.5 14.5 83.9

10 16.1 16.1 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Saya bebas merokok dimana sa ja yang saya inginkan

25 40.3 40.3 40.3

21 33.9 33.9 74.2

7 11.3 11.3 85.5

9 14.5 14.5 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Saya akan menegur orang yang merokok di area yang tidak diperbolehkan (Sekolah,

Rumah Sakit, Angkutan Umum, Restoran, Hotel, Bandara dan tempat pelayanan

umum lainnya

25 40.3 40.3 40.3

24 38.7 38.7 79.0

8 12.9 12.9 91.9

5 8.1 8.1 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

39

Pemerintah sebaiknya menaikkan harga rokok

26 41.9 41.9 41.9

23 37.1 37.1 79.0

8 12.9 12.9 91.9

5 8.1 8.1 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Menghirup udara bebas tanpa asap rokok merupakan hak asasi manusia

31 50.0 50.0 50.0

17 27.4 27.4 77.4

8 12.9 12.9 90.3

6 9.7 9.7 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Berhenti merokok tidak mudah, namun tidak mustahil

24 38.7 38.7 38.7

24 38.7 38.7 77.4

6 9.7 9.7 87.1

8 12.9 12.9 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Anda setuj u dengan adanya larangan merokok di lingkungan sekolah

19 30.6 30.6 30.6

21 33.9 33.9 64.5

9 14.5 14.5 79.0

13 21.0 21.0 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Untuk menangggulangi bahaya merokok perlu diadakan penyuluhan di sekolah

19 30.6 30.6 30.6

19 30.6 30.6 61.3

11 17.7 17.7 79.0

13 21.0 21.0 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

40

Frequency Table TINDAKAN MEROKOK

Anda setuj u dengan adanya sanksi yang tegas yang diberikan kepada siswa yang

tertangkap tangan merokok di lingkungan sekolah.

20 32.3 32.3 32.3

29 46.8 46.8 79.0

10 16.1 16.1 95.2

3 4.8 4.8 100.0

62 100.0 100.0

Sangat setuju

Se tuju

Ti dak setuju

Sangat tidak se tuju

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Pe rcen t

Cumulative

Percent

Sikap

39 62.9 62.9 62.9

23 37.1 37.1 100.0

62 100.0 100.0

Positif

Negatif

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Apakah anda pernah merokok?

38 61.3 61.3 61.3

24 38.7 38.7 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Apakah anda berteman dengan orang yg merokok?

37 59.7 59.7 59.7

25 40.3 40.3 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Apakah anda pernah membeli rokok ?

32 51.6 51.6 51.6

30 48.4 48.4 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

41

Apakah anda pernah di ajak teman untuk merokok secara

sembunyi-sembunyi di lingkungan sekolah ?

41 66.1 66.1 66.1

21 33.9 33.9 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Setiap batang rokok, apakah anda menghisapnya sampai habis ?

33 53.2 53.2 53.2

29 46.8 46.8 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Apakah anda pernah ketahuan saat sedang merokok ?

33 53.2 53.2 53.2

29 46.8 46.8 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Apakah anda pernah mencari informasi tentang bahaya merokok dan

perda tentang rokok ?

40 64.5 64.5 64.5

22 35.5 35.5 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Apakah anda pernah menegur teman ataupun keluarga anda yang ingin

memulai merokok ?

37 59.7 59.7 59.7

25 40.3 40.3 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

To tal

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Apakah anda pernah mengikuti sosialisasi tentang bahaya merokok ?

42 67.7 67.7 67.7

20 32.3 32.3 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

42

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Apakah anda pernah berusaha untuk terhindar dari rokok?

42 67.7 67.7 67.7

20 32.3 32.3 100.0

62 100.0 100.0

Ya

Ti dak

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percen t

Cumulative

Percent

Tindakan Merokok

36 58.1 58.1 58.1

26 41.9 41.9 100.0

62 100.0 100.0

Ti dak m erokok

Merokok

Total

Va lid

Frequency Percent Va lid Percent

Cumulative

Percent

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Va lid

Excludeda

To tal

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the p rocedure.

a.

Reliability Statistics

.828 10

Cronbach's

Al pha N of Items

Item-Tota l Statis tics

4.3000 8.424 .469 .817

4.4000 8.248 .530 .811

4.4667 8.671 .385 .825

4.3667 8.171 .557 .808

4.4000 8.524 .428 .821

4.3333 8.437 .460 .818

4.4000 7.834 .690 .794

4.4333 8.185 .559 .808

4.3333 8.437 .460 .818

4.3667 8.033 .610 .803

Peng1

Peng2

Peng3

Peng4

Peng5

Peng6

Peng7

Peng8

Peng9

Peng10

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-T otal

Co rrelation

Cronbach's

Al pha if Item

De leted

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

43

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Va lid

Excludeda

Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the p rocedure.

a.

Reliability Statistics

.856 10

Cronbach's

Al pha N of Items

Item-Total Sta tistics

20.1333 52.120 .432 .853

19.8667 46.395 .643 .835

19.9333 50.409 .441 .853

19.6333 45.895 .666 .833

19.7000 46.907 .623 .837

20.1000 51.886 .416 .854

19.6667 46.437 .633 .836

19.7333 47.099 .633 .836

19.9333 50.409 .441 .853

19.6000 45.697 .659 .834

Si kap1

Si kap2

Si kap3

Si kap4

Si kap5

Si kap6

Si kap7

sikap8

Si kap9

Si kap10

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Al pha if Item

De leted

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Va lid

Excludeda

To tal

Cases

N %

Listwise deletion based on all

variables in the p rocedure.

a.

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

44

Crosstabs

Pengetahuan * Tindakan Merokok

Reliability Statistics

.834 10

Cronbach's

Al pha N of Items

Item-Total Statistics

4.1667 8.282 .577 .814

4.2333 8.599 .466 .825

4.3000 8.769 .421 .829

4.2000 8.303 .571 .814

4.2000 8.786 .394 .832

4.1333 8.602 .460 .825

4.2333 8.047 .675 .804

4.2333 8.254 .595 .812

4.1333 8.602 .460 .825

4.1667 8.144 .630 .809

Ti ndk1

Ti ndk2

Ti ndk3

Ti ndk4

Ti ndk5

Ti ndk6

Ti ndk7

Ti ndk8

Ti ndk9

Ti nd10

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-T otal

Co rrelation

Cronbach's

Al pha if Item

De leted

Crosstab

5 32 37

13.5% 86.5% 100.0%

21 4 25

84.0% 16.0% 100.0%

26 36 62

41.9% 58.1% 100.0%

Count

% within Pengetahuan

Count

% within Pengetahuan

Count

% within Pengetahuan

Ba ik

Ti dak ba ik

Pengetahuan

To tal

Merokok

Ti dak

merokok

Ti ndakan Merokok

To tal

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

45

Sikap * Tindakan Merokok

Chi-Square Tests

30.442b 1 .000

27.616 1 .000

33.040 1 .000

.000 .000

29.951 1 .000

62

Pearson Chi-Square

Continuity Co rrectiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact T est

Linea r-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Va lue df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed on ly for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The mi nimum expected coun t is 10.

48.

b.

Risk Estimate

33.600 8.078 139.753

6.216 2.703 14.297

.185 .075 .458

62

Odds Ratio for

Pengetahuan (Tidak baik /

Ba ik)

For coho rt Tindakan

Merokok = Merokok

For coho rt Tindakan

Merokok = Tidak merokok

N of Vali d Cases

Va lue Lower Upper

95% Confidence

Interval

Crosstab

8 31 39

20.5% 79.5% 100.0%

18 5 23

78.3% 21.7% 100.0%

26 36 62

41.9% 58.1% 100.0%

Count

% within Sikap

Count

% within Sikap

Count

% within Sikap

Positif

Negatif

Si kap

To tal

Merokok

Ti dak

merokok

Ti ndakan Merokok

To tal

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

46

Chi-Square Tests

19.814b 1 .000

17.514 1 .000

20.666 1 .000

.000 .000

19.495 1 .000

62

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact T est

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Va lue df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Computed on ly for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The mi nimum expected coun t is 9.

65.

b.

Risk Estimate

13.950 3.960 49.145

3.815 1.983 7.340

.273 .124 .604

62

Odds Ratio for Sikap

(Negatif / Positi f )

For coho rt Tindakan

Merokok = Merokok

For cohort Tindakan

Merokok = Tidak merokok

N of Vali d Cases

Va lue Lower Upper

95% Confidence

Interval

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

47

Lampiran 4

WHAT WOULD

STUDENS DO ?

Rokok

mengandung

kurang lebih 4000

elemen,

@Vitarosdelinaritonga

Farmasi Poltekkes Kemenkes Medan

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

48

Lampiran 5

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

49

Lampiran 6

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

50

Lampiran 7

Dokumentasi Penyebaran Kuesiner

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

51

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN …

52

Lampiran 8