Pancasila

49
Semester 1 ( Ganjil ) By : Endang Wahyuni, S.SOS, M.Si

Transcript of Pancasila

Semester 1 ( Ganjil )

By : Endang Wahyuni, S.SOS, M.Si

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

A. Landasan Pendidikan Pancasila1. Landasan HistorisTerbentuknya bangsa Indonesia melalui proses sejarah

dimana pada kehidupan bangsa Indonesia tersebut prinsip hidup yang tersimpul di dalam pandangan hidup atau fisafat hidup bangsa (jati diri) yang oleh para pendiri bangsa/Negara dirumuskan dalam rumusan sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip, yaitu Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri kemudian dirumuskan dalam sidang-sidang BPUPKI. Ditetapkan sebagai Dasar Negara dan dalam sidang Pleno PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

2. Landasan KulturalPancasila adalah nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia.

Sebagai nilai sosial budaya, pancasila berwujud sebagai :

Kepribadian bangsa Indonesia. Jiwa bangsa Indonesia. Moralitas bangsa Indonesia

3. Landasan Yuridis Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun

1945 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Thn

2003 tentang sistem pendidikan nasional. UU No. 2 Thn 1989 dan UU No. 2 thn 2003

“Jenjang pendidikan tinggi memuat mata kuliah pengembangan kepribadian”

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 38/DIKTI/2002 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

4. Landasan FilosofiPancasila adalah sistem filsafat bangsa Indonesia.Filsafat Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani

“philein” (cinta) , “sophos” (hikmah) kebijaksanaan, Filsafat Cinta kebijaksanaan.Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang :

saling berhubungan, saling bekerja sama, untuk suatu tujuan tertentu, dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

Sebagai sistem filsafat, sila-sila dlm Pancasila saling berhubungan secara hirarkis Sila I menjadi basis dari Sila II, III,IV dan V.Ketuhanan YME adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, serta berkeadilan sosial, sehingga setiap sila terkandung sila-sila lainnya. diwujudkan sebagai falsafah bangsa atau pandangan hidup bangsa Indonesia dalam konteks bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

B. Tujuan Pendidikan Pancasila1. Tujuan NasionalPembukaan UUD 1945 alinea keempat: a) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia b) Memajukan kesejahteraan umum c) Mencerdaskan kehidupan bangsa d) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan keerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Tujuan Pendidikan NasionalPendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILAMengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan

terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan , perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia(SK Ditjen Dikti No. 265/DIKTI/Kep./200)

Pendidikan Pancasila bertujuan menghasilkan peserta didik bersikap dan berperilaku :

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME2. Berperikemanusian yang adil dan beradab3. Mendukung persatuan bangsa4. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan

kepentingan bersama di atas kepentingan individu maupun golongan

5. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat

SEJARAH, TEORI SERTA BENTUK-BENTUK NEGARA

A. SEJARAH TERJADI NEGARAAsal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah yaitu

berdasarkan kenyataan terjadinya negara-negara di dunia. Proses terjadinya negara ini antara lain:

1. Pendudukan (Occupatie)2. Peleburan (Fusi)3. Penyerahan (Cessie)4. Penaikan (Accesie)5. Pengumuman (Proklamasi)

Sebelum terbentuknya negara ada hal yang harus dipenuhi :1. Ada persatuan yang terwujud sebagai rakyat2. Adanya pemerintah3. Adanya wilayah4. De facto dan De yure

B. TEORI TERJADINYA NEGARA1. Teori Hukum Alam Pemikiran pada masa Plato &Aristoteles. Kondisi

alam ----------- Tumbuhnya manusia -------------- berkembangnya negara

2. Teori KetuhananSegala sesuatu adalah ciptaan tuhan3. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes)Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah

kekerasan. Manusia akan musnah bila tidak mengubah cara-caranya.

C.BENTUK-BENTUK NEGARA

1. Negara KesatuanKedaulatan negara kesatuan terletak pada

negara. Negara kesatuan dibedakan dalam dua bentuk :

a) Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi b) Negara kesatuan dengan sistem desentralisai

2. Negara FederalNegara federal terbentuk dari beberapa negara atau wilayah yang independen, yang sejak awal memiliki kedaulatan sendiri kemudian sepakat membentuk sebuah federal.

3. Negara KonfederasiSetiap negara yang tergabung dalam konfederasi tetap merdeka dan berdaulat.

D. KOMPARATIF DENGAN NEGARA INDONESIA

Menurut Fred Isjwara, negara kesatuan adalah bentuk kenegaraan yang paling kokoh, jika dibandingkan dengan federal. Dalam negara kesatuan, pemerintah pusat menjalankan kedaulatan tertinggi negara.

MASA KEJAYAAN NASIONAL

1.Masa Kerajaan Kutai2.Masa Kerajaan Sriwijaya3.Masa Kerajaan Majapahit

MAKNA SILA – SILA PANCASILA

1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esaa) Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima yaitu

Tuhan Yang Maha Esab) Menjamin penduduk untuk memluk agama masing-

masing dan beribadah menurut agamanyac) Tidak memaksa warga negara untuk beragamad) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya

kehidupan beragamae) Bertoleransi alam kehidupan beragamaf) Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya

agama dan iman warganya

2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

a) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan

b) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa

c) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemahManusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini

berarti bahwa manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum. Sejalan dengan sifat universal bahwa kemanusiaan itu dimiliki oleh semua bangsa, maka hal itupun juga kita terapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia

Nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan maupun warna kulit dan keturunan, menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan. Makna persatuan hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah.

4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Pada hakikatnya sila ini adalah demokrasi. Perbedaan secara umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada permusyawaratan. Permusyawaratan artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. Dalam melaksanakan keputusan dibutuhkan kejujuran bersama

5. Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan haknya.

Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagian bersama menurut potensi masing-masing. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.

PERJUANGAN SEBELUM ABAD KE XX

Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Timur. Diantaranya adalah Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.

Tujuannya : GOLD GLORY GOSPELDiantara mereka yang paling lama menguasai dan menjajah

Indonesia adalah bangsa Belanda.

Tahun 1596 Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, pertama kali mendarat di Banten. Tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie ) di Batavia untuk memperkuat kedudukannya.

VOC ingin menguasai pusat-pusat perdagangan, seperti Batavia, Banten, Selat Sunda, Makasar, Maluku, Mataram (Jawa), dan berbagai daerah strategis lain. Belanda mudah menguasai nusantara karena politik adu domba. Akhir abad ke-18 VOC bangkrut dan dibubarkan tanggal 31 Desember 1799. Indonesia diperintah oleh Kolonial Belanda dengan gubernur jendral pertama Daendels yang sangat kejam, Rakyat dipaksa kerja rodi membuat jalan sepanjang 1.000 km (dari Anyer–Panarukan), mendirikan pabrik senjata di Semarang dan Surabaya juga membangun Pelabuhan Merak.Daendels digantikan Jansens yang kemudian dikalahkan Inggris. Tahun 1816 Indonesia dikembalikan ke Belanda, dengan Van den Bosch sebagai gubernur. Ia menerapkan

politik tanam paksa.

3. Sultan Hasanudin dari Makasar ( SUL-SEL ) mendapat julukan ayam jantan dari timur oleh belanda pada masa pemerintahan Sultan Hasanudin. Kerajaan makasar mencapai masa kejayaan. Cita-citanya menguasai jalur perdagangan nusantara.

4. Pattimura ( Thomas Matulesi ) dari Maluku, pada tanggal 16 mei 1817 Rakyat maluku di bawah pimpinan Pattimura mengadakan penyerbuan ke pos Belanda dan berhasil merebut benteng Duurstede.

5. Imam Bonjol dari Sumatera Barat. Rakyat Minangkabau bersatu melawan belanda di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1830 – 1837.

6. Pangeran Diponegoro ( Ontowiryo ) dari Yogyakarta ( 1825-1830)

7. Pangeran Antasari dari Banjarmasin Perlawanan terhadap Belanda berlangsung dari tahun

1859 – 1863.

8. Sisingamangaraja XII dari Tapanuli Sumatra Utara Sisingamangaraja lahir di Baakara, Tapanuli pada 1849 dan menjadi raja pada tahun 1867. Saat bertahta, ia sangat menentang penjajah dan melakukan perlawanan, akibatnya ia dikejar-kejar

oleh penjajah.

Permulaan abad ke-XX bentuk perlawanan thd penjajahan belanda ialah membangkitkan ksadaran bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Usaha-usaha yang dilakukan adalah mendirikan berbagai macam organisasi antara lain :1.Budi Utomo (20 mei 1908) pelopornya adalah dr. Wahidin Sudirohusodo, pendirinya para mahasiswa Sekolah Dokter Pribumi, antara lain Sutomo, Suradji, dan Gunawan Mangun Kusuma pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta.

3. Indische Parti (1913) dengan pemimpin Douwes Dekker, Ciptomangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara.

4. Partai Nasional Indonesia (1927) yang dipelopori oleh Ir. Soekarno.

SUMPAH PEMUDA

A. Kongres Pemuda ( 1926 ) penyatuan organisasi-organisai yang telah ada. Organisasi bersifat nasional seperti Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPI) dan Pemuda Indonesia.

B. Kongres Pemuda 1 pd Tgl 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. Kongres ini menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda untuk mencapai Indonesia merdeka.

C. Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres yang dihadiri oleh Organisasi Pemuda dan sejumlah tokoh politik seperti

Sukarno, Sartono, Surnayo.

Para utusan yang datang mengucapkan sumpah yang berbunyi sebagai berikut :a) Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.b) Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangasa Indonesia.c) Kami Putera dan Puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Keputusan yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Penjajahan Jepang

Pada tanggal 7 Desember 1941 meletuslah Perang Pasifik, dengan dibomnya Pearl Harbour oleh Jepang. Pada tanggal 8 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia menghalau penjajah Belanda, Jepang mengetahui keinginan bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan bangsa dan tanah air Indonesia. Pada masa kekuasaannya rakyat mengalami penderitaan dan Pada tanggal 17 september 1944, Perdana Menteri Jepang Koiso mengemukakan akan memberi kemerdekaan kepada bangsa indonesia. Seminggu sebelum menyerah jepang menjanjikan kemerdekaan dengan di bentuknya BPUPKI (29 april 45) atau Dokuritsu Zunbi Choosakai dengan ketua Dr.K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat

NILAI SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

A.Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945Proklamasi kemerdekaan ini tidak lepas dari rentetan peristiwa sebelumnya, terutama ketika pihak tentara Jepang terdesak dari pihak sekutu dalam peperangan Asia Timur Raya. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi di Jalan Pegangsaan Timur 55, atas nama bangsa Indonesia Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

B. Proses perumusan Pancasila dan UUD 1945

Kronologis perumusan PancasilaPerumusan 1 :

Sidang BPUPKI Pertama ( 29 Mei – 1 Juni 1945)Menyampaikan usul dasar negara : Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republika). Muh. Yamin (29 Mei 1945)Dalam Pidatonya ia mengusulkan :Peri KebangsaanPeri KemanusiaanPeri KetuhananPeri Kerakyatan ( a.Permusyawaratan, b. Perwakilan, c. Kebijaksanaan)Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial)

b) Mr. Supomo ( 31 Mei 1945 ) Nama rumusannya : Negara integralistikPersatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan lahir dan batin,

Musyawarah dan Keadilan Sosial.Usulan tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI oleh

Muh Yamin yaitu :1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kebangsaan Persatuan Indonesia3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

c)Ir. Sukarno ( 1 Juni 1945 ) rumusan dasar : PancasilaRumusan Pancasila1. Kebangsaan Indonesia;2. Internasionalisme atau perikemanusiaan;3. Mufakat atau demokrasi;4. Kesejahteraan sosial;5. Ketuhanan Yang Maha Esa.Rumusan Trisila1.Socio-nationalisme

2.Socio-demokratie3.ke-Tuhanan

Rumusan Ekasila : Gotong-Royong

d) Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945 )BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang

beranggotakan sembilan orang sehingga disebut Panitia Sembilanyangterdiri atas Ir. Sukarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A. A. Maramis.

Sidang Kedua BPUPKI( 10 - 16 Juli 1945 ) BPUPKI membahas rancangan UUD, dibentuk Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir. Sukarno. Panitia tersebut membentuk kelompok kecil yang beranggotakan tujuh orang yang khusus merumuskan rancangan UUD. Kelompok kecil ini diketuai Mr. Supomo dengan anggota Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Singgih, H. Agus Salim, dan Sukiman. Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang pada sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945 Yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan undang-undang dasar, dan undang-undang dasar .

Pada tanggal 15 dan 16 Juli 1945 diadakan sidang untuk menyusun UUD berdasarkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Pada tanggal 17 Juli 1945 dilaporkan hasil kerja penyusunan UUD. Laporan diterima sidang pleno BPUPKI

16 Agustus 1945 : Hasil kerjanya disempurnakan kebahasaannya oleh

Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri HuseinJayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr. Supomo.

Perumusan terakhir materi pancasila disahkan oleh PPKI sebagai bagian dari pembukaan UUD 1945.

Sidang pertama PPKI ( 18 Agustus 1945 ) Mengesahkan berlakunya UUD 1945 Memilih Presiden dan Wakil Presiden

Proklamasi Kemerdekaan & MaknanyaProklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 mempunyai arti yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia. Secara garis besarnya arti penting proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :Bahwa Proklamasi kemerdekaan sebagai puncak perjuangan bangsa Indonesia.kedua bahwa Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan sumber hukum bagi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

ketiga, Titik tolak dari pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat.

terakhir keempat, Proklamasi kemerdekaan sebagai titik tolak perubahan dari tata hukum colonial menjadi tata hukum nasional.