PAN MPR) TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS...

5
1 C. MATER I LOM BA 1. Pancasila; 2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Bhinneka Tunggal lka; 5. Ketetapan MPR RI; 6. Undang-Undang yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya yang berkaitan dengan Lembaga Negara yang tugas dan kewenangannya diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang bidang politik (Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD; Pemilu Presiden; Partai Politik; UU tentang B. TUJ UAN Penyelenggaraan cerdas cermat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: a. Membangun semangat nasionalisme dalam diri generasi bangsa sejak dini; b. Menumbuhkembangkan budaya perbedaan pendapat secara konstruktif dalam memahami implementasi ketatanegaraan dan kehidupan berbangsa dan bernegara. c. Memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal lka, dan Ketetapan MPR. d. Membangun dan membina persahabatan antargenerasi muda yang dapat memperkukuh persatuan bangsa. e. Memahami pentingnya kebhinekaan dalam program budaya dan hidup berbangsa di kalangan siswa SL TA. A. LAT AR BELAK ANG Cerdas Cermat Empat Pilar MPR sebagai salah satu metode kegiatan sosialisasi yang . dilakukan oleh MPR sebagai implementasi tugas MPR yang terdapat dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 khususnya Pasal 5 huruf a dan b, yang menyebutkan bahwa MPR memiliki tugas untuk memasyarakatkan Ketetapan MPR, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal lka. Cerdas Cermat Empat Pilar MPR merupakan kegiatan yang mengedepankan pemahaman materi sosialisasi MPR melalui kompetisi yang dipadukan dengan rnateri- materi ketatanegaraan. Kegiatan ini mendapat reSf?On dan tanggapan yang positif dari peserta dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Kegiatan ini telah membuka ruang pemahaman peserta terhadap nilai-nilai luhur bangsa yang kemudian terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari disekolah. CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR ~ (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA , BHiNNEKA TUNGGA L IKA , DAN KETETJ\PAN MPR) TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS TAHUN 2018 PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

Transcript of PAN MPR) TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS...

1

C. MATERI LOMBA 1. Pancasila; 2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Bhinneka Tunggal lka; 5. Ketetapan MPR RI; 6. Undang-Undang yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya yang berkaitan dengan Lembaga Negara yang tugas dan kewenangannya diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang bidang politik (Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD; Pemilu Presiden; Partai Politik; UU tentang

B. TUJUAN Penyelenggaraan cerdas cermat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: a. Membangun semangat nasionalisme dalam diri generasi bangsa sejak dini; b. Menumbuhkembangkan budaya perbedaan pendapat secara konstruktif dalam

memahami implementasi ketatanegaraan dan kehidupan berbangsa dan bernegara. c. Memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal lka, dan Ketetapan MPR.

d. Membangun dan membina persahabatan antargenerasi muda yang dapat memperkukuh persatuan bangsa.

e. Memahami pentingnya kebhinekaan dalam program budaya dan hidup berbangsa di kalangan siswa SL TA.

A. LATAR BELAKANG Cerdas Cermat Empat Pilar MPR sebagai salah satu metode kegiatan sosialisasi yang

. dilakukan oleh MPR sebagai implementasi tugas MPR yang terdapat dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 khususnya Pasal 5 huruf a dan b, yang menyebutkan bahwa MPR memiliki tugas untuk memasyarakatkan Ketetapan MPR, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal lka. Cerdas Cermat Empat Pilar MPR merupakan kegiatan yang mengedepankan pemahaman materi sosialisasi MPR melalui kompetisi yang dipadukan dengan rnateri­ materi ketatanegaraan. Kegiatan ini mendapat reSf?On dan tanggapan yang positif dari peserta dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Kegiatan ini telah membuka ruang pemahaman peserta terhadap nilai-nilai luhur bangsa yang kemudian terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari disekolah.

CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR ~ (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN MPR)

TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS TAHUN 2018

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

-------

2

PESERTA V')

a: 3 z <( <( .... :::> z z ::c .... <( ~- ""::C- <( - z s~ "" a, s 'at'- .... 'at'- ::c l!) ""s z <( ~ :::>"' s ~o z a:~ ~~- a, m :::> a, a, .... - :E ~~ w 0 ::::; a: ... .... 0:: ~ 0..

SEKOLAH A 15 so 80 145 6+28 +12.5= 46,5 2

SEKOLAH B 25 40 80 145 h0+28+10 = 48 1

Contoh Perhitungan dengan pembobotan nilai:

E. KETENTUAN PERLOMBAAN 1. Perlombaan akan di!akukan dengan satu putaran SMA dan satu putaran SMK. 2. Peringkat 1 SMA dan peringkat 1 SMK akan menjadi wakil seleksi ke Tingkat

Provinsi. 3. Penentuan peringkat nilai tertinggi adalah sebagai berikut:

a. Sekolah yang memperoleh nilai tertinggi dari lomba yang sudah dilaksanakan; b. Apabila terdapat lebih dari satu sekolah yang memperoleh nilai sama, maka

akan dihitung melalui pembobotan nilai berdasarkan kelompok soal, nilai Babak Topik Kasus diberikan bobot nilai 40%, nilai Babak Benar Salah diberikan bobot nilai 25%, dan nilai Babak Satu Lawan Satu diberikan bobot nilai 35%;

c. Apabila setelah dilakukan pembobotan masih terdapat lebih dari satu sekolah yang merriiliki nilai sama maka penentuan peringkat yang berhak mengikuti babak berikutnya akan dilakukan dengan cara undian;

d. Contoh perhitungan pembobotan nilai berdasarkan kelompok soal sebagaimana dimaksud pada huruf b, adalah sebagai berikut:

D. PESERTA 1. Peserta Seleksi Tingkat Kab/kota terdiri dari 3 SMA dan 3 SMK.

f

2. Sekolah-sekolah yang telah mengikuti putaran Final di Jakarta pada' tahun 2017, tidak diperkenankan lagi untuk mengikuti penyisihan tingkat provinsi.

3. Tiap sekolah terdiri dari sepuluh siswa yang tercatat sebagai siswa sekolah yang bersangkutan.

4. Penentuan Sekolah peserta seleksi sepenuhnya diserahkan kepada pihak UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Kab/Kota, berkoordinasi dengan MKKS SMA dan SMK.

5. Pakaian yang digunakan pada saat perlombaan adalah pakaian ser¥am sekolah masing-masing.

MPR, DP.R, DPD, dan DPRD), undang-undang tentang Pemerintahan Daerah, undang-undang tentang warga negara, dan undang-undang yang mengatur tentang lembaga negara.

7. Wawasan tentang budaya nasional, antara lain meliputi pengetahuan tentang nama pahlawan nasional dan asal daerah, lagu kebangsaan dan penciptanya, lagu daerah dan asa daerahnya, dan lain sebagainya.

3

4. Babak Satu Lawan Satu a. Soal pada babak Satu Lawan Satu adalah sebanyak 10 (sepuluh) soal. b. Setiap regu mengirimkan utusannya secara bergantian untuk menjswab soal

yang akan dibacakan.

3. Babak Pilihan Benar Salah. a. Pada babak penyisihan, semua Regu akan diberikan 10 (sepuluh) buah soal

yang sama dalam bentuk pernyataan BENAR atau SALAH. b. Setiap peserta memberikan jawabar. benar atau salah dengan cara

menentukan pilihan dengan peralatan yang telah disediakan. c. Jawaban harus disampaikan selambat-lambatnya lima detik setelah soal selesai

dibacakan. d. Jika dalam batas waktu yang disediakan peserta tidak memberikan jawaban,

maka [awaban dianggap salah. Jawaban salah diberikan nilai 0. e. Peserta dilarang memberitahukan jawaban kepada anggota Regunya dengan

cara· apapun (berbisik, isyarat, dan lain-lain). Apabila ada peserta yang diketahui memberitahukan jawabannya, maka Regu yang bersangkutan tidak mendapat nilai pada soal tersebut.

f. Nilai yang diberikan adalah O sampai dengan 10.

2. Babak Topik Kasus , a. Masing-masing Regu akan diberikan 1 (satu) buah topik kasus secara berurutan

dengan cara memilih amplop. b. Regu yang memilih amplop akan memberikan argumentasi sesuai dengan topik

kasus yang dimintakan dalam soal. c. Waktu menyampaikan argumentasi untuk masing-masing regu adalah 180

detik. d. Seluruh anggota Regu berhak menyampaikan argumen atau menambahkan

dalam batas waktu yang tersedia. e. Unsur yang dinilai adalah pemahaman terhadap topik, cara membangun

argumentasi, cara penyampaian, kesesuaian materi, dan ketepatan penggunaan waktu.

f. Nilai yang diberikan kepada Regu adalah antara O sampai dengan 25 (pemberian nilai merupakan kelipatan 5).

g. Topik kasus hanya dibacakan satu kali untuk setiap regu.

F. SEGMEN LOMBA

Masing-masing Regu terlebih dahulu diberikan nilai awal 50 sebelum memasuki babak demi babak. I 1. Yel Sekolah

a. Setiap sekolah menampilkan yel-yel sekolah dalam waktu maksimal 60 (enam puluh) detik. l

b. Muatan yel-yel hendaknya mengandung unsur-unsur nilai yang terdapat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal lka.

c. Yel akan dinilai oleh dewan juri dan diumumkan pada akhir perlombaan d. Nilai yel tidak dihitung dalam penentuan peringkat lomba e. Sekolah yang memperoleh nilai tertinggi akan mendapatkan hadiah

4

H. JURI Dalam setrap perlombaan, Sekretariat Jenderal MPR akan menentukan juri yang ditunjuk untuk memberikan penilaian dan sekaligus menentukan pemenang pada setiap perlombaan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Juri dalam setiap lomba adalah tiga orang; b. Juri berasal dari tim yang ditunjuk; c. Pemenang setiap babak lomba akan diurnurnkan oleh Dewan Juri.

G. MEKANISME PROTES Segala bentuk prates disampaikan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas perlombaan dan etika sopan santun.

c. Wakil regu yang berhak menjawab adalah yang lebih dahulu ,venekan bel. d. Pembawa acara menentukan wakil regu mana yang berhak memberikan

jawaban. e. Jika terjadi kekeliruan pembawa acara dalam menentukan wakil regu yang

berhak menjawab maka penentuan wakil regu yang berhak menjawab ditetapkan oleh dewan juri.

f. Jawaban harus sudah disampaikan paling lambat lima detik setelah dipersilahkan oleh pembawa acara.

g. Jika jawaban tidak disampaikan dalam batas waktu yang telah ditetapkan atau jawaban yang disampaikan dinilai salah maka Regu yang bersangkutan dikurangi S dan pertanyaan akan dibacakan kembali hanya untuk satu kali kesempatan untuk diperebutkan oleh wakil regu lainnya.

h. Penilaian akan langsung diberikan oleh dewan juri. i. Unsur yang dinilai adalah ketepatan dalam memberikan jar,,aban. j. Nilai diberikan dengan ketentuan jawaban benar adalah 10 dan untuk jawaban

salah atau tidak menjawab setelah menekan bel ad~lah (-5). 1

r- ~ 0 c -t

" m C) - ~ )> 2 r-

-f 0 z s: G) ex,

" l> ~~ n .)> m " ::c )> c :::ic c ~2 l> ~

N v, 0 n ~ ...... m m z 00 :::0

" s 0

~ ; m s ~ ~ "'tJ r- l> :::0 s: "'tJ :::0 :::ic

s: m '- )> 0 '- "C c (t) ... :::0 II.I s: r+

0 ... n

"' '' l ·:~\ ~.i.1m~; ,.,. J~ -\!i) .rc . ·•"- Jo'!:'.' •u· .._.

.!:.-._ f ~; ;;.:. : .u . ~1. ~1· ~-·· ·-~~- . . :·-f.··. ,,,.,J~';·vt• .. i ,.~ .... , .. ·,

1,: ., ,· ·.)

- •-. ~ •••. .,, .. ,r ""•, ,. ... ...., ,.... .. ~--·

•! !-,i

'"7~ .V 1~·. :p· -- ; ,:,,- ~. --; ... )

t% (< .. ~' (/ ~. t

i r+« ·~. .-:.-f .. '.l'.:1.1 .., r,j v :~ ~ u.L_ '(/ '"r-i',, ~- v uu,J. ~1 \~ :::'!'l'.J " .

·--- ... _i :~I ~.1.r ~~;

-, .., i ~ ....... :..._)