Paket Penyuluhan Kemoterapi

27
PAKET PENYULUHAN PERAWATAN DAMPAK KEMOTERAPI

description

penyuluhan kemoterapi pada anak

Transcript of Paket Penyuluhan Kemoterapi

Praktek Klinik Kaperawatan Dewasa 3

PAKET PENYULUHANPERAWATAN DAMPAK KEMOTERAPI

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) IRNA IVRSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANGMALANG2015

LEMBAR PENGESAHANPAKET PENYULUHANPERAWATAN DAMPAK KEMOTERAPIDi Ruang IRNA IV RSU dr. Saiful Anwar Malang

Oleh:D III KEPERAWATANFIK UNMUH PONOROGO1. Amin Yulaika2. M. Ikhsan3. Ana Youanis

Telah diperiksa kelengkapannya pada:Hari:Tanggal:

Mengetahui

Pembimbing InstitusiNIPPembimbing Ruangan IRNA IVNIP

PAKET PENYULUHAN

Pokok Bahasan: Perawatan Dampak KemoterapiSasaran : Keluarga pasien, pasien, dan pegunjung IRNA IVTempat : Ruang Penyuluhan IRNA IVWaktu : Kamis, 2 April 2015Alokasi waktu: 30 menitPenceramah: Ana Youanis

A. LATAR BELAKANGBila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan kanker. Tumor ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Penyebaran ini disebut metastase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat. Terdapat kurang lebih 130 jenis penyakit kanker, yang mempengaruhi kondisi tubuh kita dengan berbagai macam cara dan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Tetapi semua jenis kanker itu memiliki kesamaan: terdiri atas sel-sel yang membelah dengan cepat dan tumbuh tak terkontrol. Fungsi utama obat-obat kemoterapi (Ing. Chemotherapy) adalah mengenali dan menghancurkan sel-sel seperti ini. Kemoterapi telah digunakan sejak tahun 1950-an. Biasa diberikan sebelum atau sesudah pembedahan. Tujuannya adalah membasmi seluruh sel-sel kanker sampai ke akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk mengontrol sel-sel Kanker agar tidak menyebar lebih luas. Pengobatan kanker tergantung pada jenis atau tipe Kanker yang diderita dan dari mana asal kanker tersebut. Umur, kondisi kesehatan umum pasien serta sistem pengobatan juga mempengaruhi proses pengobatan kanker.

B. TUJUAN INSTRUKSIONALa. Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu memahami tentang kemoterapi dan cara perawatan dampak kemoterapi.b. Tujuan KhususSetelah dilakukan tindakan penyuluhan, keluarga pasien mampu untuk:a) Memahami pengertian kemoterapib) Memahami tujuan dan manfaat kemoterapic) Memahami syarat pemberian kemoterapi pada penderita kankerd) Memahami efek samping kemoterapi e) Memahami perawatan pasien kemoterapiC. MEDIA/SARANAa. Laptopb. LCDc. LeafletD. METODECeramah dan tanya jawab.E. MATERI PENYULUHANTerlampirF. KEGIATAN PENYULUHANTahap KegiatanKegiatan penyajiKegiatan peserta

Pembukaan (5 menit) Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam. Menjelaskan tujuan umum dan khusus pertemuan kali ini. Memberi pertanyaan perihal yang akan disampaikan. Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang akan disampaikan pada hari ini. Menjawab salam. Memperhatikan dan mendengarkan. Menjawab pertanyaan.

Penyajian (10 menit )Menyampaikan materi : Menjelaskan pengertian kemoterapi. Menjelaskan tujuan dan manfaat kemoterapi. Menjelaskan syarat pemberian kemoterapi pada penderita kanker. Menjelaskan efek samping kemoterapi. Menjelaskan perawatan pasien kemoterapi Memperhatikan dan mendengarkan.

Tanya Jawab(10 menit) Memberikan kesempatan untuk bertanya hal yang belum dimengerti. Mengajukan pertanyaan pada penyaji.

Penutup ( 5 menit) Menggali pengetahuan peserta tentang materi penyuluhan yang telah disampaikan. Menyimpulkan hasil dari kegiatan penyuluhan. Menutup kegiatan penyuluhan dengan ucapan terima kasih dan salam penutup. Mengungkapkan apa yang telah dipahami dari penyampaian penyuluhan. Mendengarkan dan memperhatikan. Menjawab salam.

G. EVALUASIa. Evaluasi Prosesa) Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir.b) Peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali tentang:1. Pengertian kemoterapi2. Tujuan dan manfaat kemoterapi3. Indikasi kemoterapi4. Kontra indikasi kemoterapi5. Efek samping kemoterapi6. Perawatan pasien kemoterapic) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar.d) Peserta mengikuti acara dengan antusias.b. Evaluasi Hasila) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan memahami tentang kemoterapi.b) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dengan kemoterapi mampu memahami dan melakukan perawatan dampak kemoterapi secara mandiri.

LAMPIRAN : MATERI

PERAWATAN DAMPAK KEMOTERAPI

A. Pengertian KemoterapiKemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker atau menghambat proliferasi sel-sel kanker dan diberikan secara sistematik. Obat anti kanker yang artinya penghambat kerja sel. Untuk kemoterapi bisa digunakan satu jenis sitostika. Pada sejarah awal penggunaan kemoterapi digunakan satu jenis sitostika, namun dalam perkembangannya kini umumnya dipergunakan kombinasi sitostika atau disebut regimen kemoterapi, dalam usaha untuk mendapatkan hasiat lebih besarSebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi maka semakin peka terhadap sitostatika hal ini disebut Kemoresponsif, sebaliknya semakin lambat proliferasinya maka kepekaannya semakin rendah , hal ini disebut Kemoresisten. Obat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah :1. Obat golongan Alkylating agent, platinum Compounds, dan Antibiotik Anthrasiklin obat golongsn ini bekerja dengan mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel tersebut tidak dapat melakukan replikasi.2. Obat golongan Antimetabolit, bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat menghambat sintesis DNA.3. Obat golongan Topoisomerase-inhibitor, Vinca Alkaloid, dan Taxanes bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.4. Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA dari sel-sel kanker tersebut.

Obat kemoterapi diberikan dengan melalui berbagai cara, diantaranya yaitu:1) Intra Vena (IV)Kebanyakan sitostatika diberikan dengan cara ini, dapat berupa bolus IV pelan-pelan sekitar 2 menit, dapat pula per drip IV sekitar 30 120 menit, atau dengan continous drip sekitar 24 jam dengan infusion pump agar lebih akurat tetesannya.2) Intra Tekal (IT)Diberikan ke dalam canalis medulla spinalis untuk memusnahkan tumor dalam cairan otak (liquor cerebrospinalis) antara lain MTX, Ara.C.3) RadiosensitizerYaitu jenis kemoterapi yang diberikan sebelum radiasi, tujuannya untuk memperkuat efek radiasi, jenis obat untuk kemoterapi ini antara lain Fluoruoracil, Cisplastin, Taxol, Taxotere, Hydrea.4) OralPemberian per oral biasanya adalah obat Leukeran, Alkeran, Myleran, Natulan, Puri-netol, Hydrea, Tegafur, Xeloda, Gleevec.5) Subkutan dan IntramuskularPemberian subkutan sudah sangat jarang dilakukan, biasanya adalah L-Asparaginase, hal ini sering dihindari karena resiko syok anafilaksis. Pemberian per IM juga sudah jarang dilakukan, biasanya pemberian Bleomycin.6) Topikal7) Intra Arterial8) Intraperitoneal/IntrapleuralIntraperitoneal diberikan bila produksi cairan acites hemoragis yang banyak pada kanker ganas intra-abdomen, antara lain Cisplastin. Pemberian intrapleural yaitu diberikan ke dalam cavum pleuralis untuk memusnahkan sel-sel kanker dalam cairan pleura atau untuk menghentikan produksi efusi pleura hemoragis yang amat banyak , contohnya Bleocin.B. Tujuan dan Manfaat KemoterapiKemoterapi bertujuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan membunuh sel kanker. Sedamgkan manfaat kemoterapi antara lain:1. PengobatanBeberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis kemoterapi atau beberapa jenis kemoterapi.2. Kontrol Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.3. Mengurangi gejalaBila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka kemoterap yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukurran kanker pada daerah yang diserang.C. Syarat Pemberian Kemoterapi pada Penderita Kanker1. Fungsi organ baik2. Jenis sel darah merah dan darah putih cukup3. Tidak demam4. Tidak berdarah5. Dapat melakukan kegiatan sehari-hari sendiri (keadaan sehat)6. Sebelum kemoterapi dilakukan, biasanya akan dilakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi penyakit pasien, kondisi kesehatan pasien secara umum, termasuk kesehatan pasien secara umum, termasuk kesehatan fungsi hati dan ginjal pasien.D. Efek Samping Kemoterapi1. Depresi sumsum tulangSumsum tulang merupakan cairan yang berada di bagian dalam tulang, yang berfungsi memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan trombosit. Sumsum tulang sangat sensitif terhadap efek dari kemoterapi. Penurunan sel-sel darah tidak akan terjadi pada awal kemoterapi, karena kemoterapi tidak menghancurkan darah yang berada di aliran darah tepi tetapi darah yang baru saja diproduksi oleh sumsum tulang.Masing-masing sel darah mempunyai masa hidup yang berbeda-beda. Netrofil yang merupakan bagian dari sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh mempunyai umur 6 jam, sedangkan trombosit mempunyai umur 10 hari, dan sel darah merah mempunyai umur yang terpanjang yaitu 120 hari. Sehingga netrofil akan turun lebih cepat dibandingkan sel darah merah yaitu satu sampai dua minggu sedangkan sel darah merah sekitar 4 minggu.Menurut National Cancer Institute USA, keadaan yang perlu diperhatikan yaitu Neutropenia dimana jumlah netrofil di bawah 1000 sel per meter kubik-jika dibawah 500 sel per meter kubik disebut severe neutropenia-. Hal ini disebabkan oleh karena tubuh jadi mudah terkena infeksi. Gejala yang sering menyertai neutropenia antara lain panas, nyeri tenggorok, batuk, pilek, sesak, nyeri saat buang air kecil, phlebitis. Demam merupakan gejala yang paling sering muncul sebagai akibat dari infeksi pada keadaan neutropenia yang biasa dikenal dengan demam neutropenia yang perlu perhatian dan penanganan khusus. Dalam keadaan ini biasanya kemoterapi akan ditunda kemudian diberikan antibiotik, anti jamur, anti virus dan obat perangsang pertumbuhan netrofil.Perdarahan sebagai akibat dari kekurangan trombosit pada pengobatan kemoterapi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Lennan menyebutkan bahwa kadar trombosit kurang dari 20.000 akan berpatensi signifikan menimbulkan perdarahan spontan apabila kemoterapi dilanjutkan. Untuk meningkatkan kadar trombosit diperlukan tranfusi trombosit concentrate, selain tranfusi dapat juga diberikan oprelvelkin untuk merangsang pembentukan trombosit.Anemia merupakan keadaan lain yang juga harus diperhatikan, kadar hemoglobin dibawah 12 g/dl atau hematokrit kurang dari 37 % merupakan definisi dari anemia. Dalam keadaan yang berat transfusi sel darah merah diperlukan untuk mengatasi kegawatan, tindakan lain yaitu dengan memberikan erithropoetin untuk mempercepat pembentukan darah merah.Pada beberapa pusat pendidikan dan protokol kemoterapi menerapkan syarat profil hematologi yang aman untuk menerima kemoterapi. Kadar hemoglobin minimal 10 g/dl, hitung leukosit diatas 2000 dan atau jumlah neutropil absolut diatas 1000 serta hitung trombosit diatas 50.000 dipandang aman untuk pemberian kemoterapi. Persyaratan profil hematologi ini berbeda di setiap pusat pendidikan atau protokol kemoterapi.2. Mual dan muntahEfek samping yang juga sering timbul pada pengggunaan kemoterapi adalah mual dan muntah. Ada beberapa penjelasan mengenai munculnya muntah oleh karena efek samping kemoterapi. Pertama oleh karena teriritasinya mukosa usus halus sehingga akan merangsang saraf-saraf tertentu yang akan mengaktifasi vomiting center dan chemoreseptor trigger zone di otak. Kedua area di otak ini juga dapat diaktifasi oleh karena obstruksi saluran cerna, peradangan, perlambatan pengosongan lambung yang kesemuanya dapat disebabkan oleh kemoterapi.Penangulangan mual dan muntah yang disebabkan oleh karena efek samping kemoterapi antara lain dengan pemberian anti mual dan muntah seperti ondansentron yang termasuk golongan penghambat serotonin. Selain pemberian preparat anti mual dan anti muntah dapat juga diberikan ekstrak jahe, akupuntur, akupresure dan terapi relaksasi.3. Kerontokan rambutKemoterapi akan menyebabkan kerusakan pada folikel rambut sehingga rambut akan mudah patah dan rontok. Kerontokan rambut ini secara klinis tidak membahayakan, akan tetapi dapat mengganggu aspek sosial dan psikologis dari penderita kanker. Kerontokan rambut ini tidak bersifat permanen sehingga apabila kemoterapi dihentikan maka rambut akan tumbuh kembali. Penggunaan kompres dingin di kepala untuk pencegahan kerontokan rambut masih menjadi kontroversi.4. Kerusakan epitel mukosa saluran pencernaan Epitel mukosa saluran pencernaan merupakan sel normal tubuh yang sering menerima dampak kemoterapi oleh karena sel epitel mukosa saluran pencernaan membelah dengan cepat. Manifestasi klinis dari rusaknya sel epitel mukosa saluran cerna dapat berupa stomatitis, ulcer, diare dan kolitis.Stomatitis merupakan salah satu efek samping kemoterapi yang sering timbul akibat kemoterapi. Hal ini disebabkan oleh karena rusaknya mukosa akibat dari pemberian kemoterapi. Biasanya stomatitis muncul setelah dua sampai dengan empat minggu setelah kemoterapi, dan akan sembuh sempurna setelah kemoterapi dihentikan.Kerusakan mukosa juga akan menimbulkan gejala diare. Hal yang perlu diperhatikan adalah gejala dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi akibat diare. Kolitis dan ulcer merupakan perlukaan pada lambung dan usus akibat lesi pada sel epitel.5. Gangguan jantung, hati dan ginjalBeberapa kemoterapi meyebabkan gangguan pada otot pada otot jantung. Hal ini dapat menyebabkan terjadi kegagalan pompa jantung. Untuk menghindari efek fatal dari gangguan jantung sebelum kemoterapi dimulai biasanya dilakukan pemeriksaan untuk menilai fungsi jantung seperti EKG, CK, CKMB, dan Ekokardiografi.Pemecahan sebagian jenis obat kemoterapi terjadi di hati, dan sebagian lagi terjadi di ginjal, namun disayangkan kemoterapi juga merusak hati dan ginjal. Namun seperti efek samping yang lainnya, hal ini hanya bersifat sementara. Apabila obat kemoterapi dihentikan maka fungsi jantung, hati dan ginjal akan kembali normal. Pemeriksaan penunjang ureum dan kreatinin harus rutin dilakukan untuk memantau fungsi ginjal. Peningkatan ureum diatas 50 mg/dl dan kreatinin diatas 1 mg/dl harus diwaspadai bila akan memberikan kemoterapi. Untuk pemantauan fungsi hati dilakukan pemeriksaan enzim SGOT dan SGPT, apabila terjadi peningkatan diatas 3-4 kali lipat dari kadar normal perlu dilakukan penyesuaian dosis atau bahkan penghentian kemoterapi.6. FatiqueFatique adalah perasaan lelah atau kurang energi. Penyebab dan mekanisme pastinya sampai saat ini belum diketahui. Namun demikian fatique hampir selalu timbul pada setiap penderita yang menjalani kemoterapi. Fatique akibat efek samping kemoterapi berbeda dengan kondisi fatique sehari-hari yang biasanya hilang setelah istirahat. Fatique akibat kemoterapi biasanya muncul tiba-tiba dan tidak hilang atau berkurang dengan istirahat.Gejala fatique berbeda pada setiap individu dan sangat subyektif, tergantung juga pada jenis obat dan dosis obat kemoterapi yang digunakan. Dapat berlangsung dalam waktu seminggu atau bahkan sampai sebulan, tetapi biasanya berkurang sesuai sel kanker yang respon terhadap kemoterapi yang dilakukan.E. Perawatan Pasien Kemoterapi1. ANOREKSIAPenanganan yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan kepada pasien cara mengatur makanan:1) Kebutuhan karbohidrat, sebagai sumber energi harus dikonsumsi secara teratur, bisa diperoleh dari tepung, sereal, pasta dan roti, tetapi hindari yang terlalu manis seperti permen dan kue-kue basah.2) Kebutuhan protein, penting karena banyak mengandung vitamin dan mineral. Bisa dengan mengkonsumsi suplemen nutrisi seperti ensure, sustacal, resource, bisa juga dengan osmolit, isocal, isosource. Untuk menambah masukan protein bisa juga dengan makan telur rebus, daging, yoghurt.2. PERUBAHAN INDRA PENGECAP1) Hindari makanan yang pahit2) Makanan lunak berprotein ( susu, ikan,ayam )3) Pertahankan rasa manis4) Konsumsi makanan tambahan5) Lakukan tes pengecapan6) Karbohidrat pada pasien yang tidak suka manis7) Gunakan tambahan bumbu3. STOMATITIS DAN ESOFAGITISUntuk mencegah dan meminimalkan terjadinya stomatitis dan esofagitis :1) Melakukan pemeriksaan gigi 14 hari sebelum kemoterapi pertama2) Gosok gigi 30 menit setelah makan dan sebelum tidur, gunakan sikat gigi yang lembut, gunakan air hangat untuk kumuran pertama kemudian bilas dengan air dingin. Kemudian letakkan sikat gigi di tempat yang kering.3) Gunakan pasta gigi berflouride atau yang mengandung baking soda.4) Jaga bibir tidak kering5) Minum air 3 l perhari, kecuali merupakan kontra indikasi.6) Hindari rokok dan alcohol7) Hindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu banyak mengandung zat kimia.8) Kontrol gigi setelah selesai semua sesi kemoterapi.4. MUAL DAN MUNTAHUntuk mencegah atau meminimalkan mual dan muntah :1) Makan makanan yang dingin atau yang disajikan dengan suhu ruangan karena makanan panas meningkatkan sensasi mual.2) Minum segelas jus apel, lemon, gelatin, teh atau cola untuk meredakan mual.3) Hindari makanan yang terlalu manis, berlemak dan telalu pedas.4) Hindari makan dan minum 1-2 jam sebelum dan setelah kemoterapi.5) Gunakan teknik distraksi ( musik,radio,televisi )6) Gunakan untuk tidur saat terasa mual5. KONSTIPASI1) Sediakan waktu untuk BAB secara teratur2) Minum jus buah atau makan buah setelah waktu makan3) Minum air hangat4) Minum 3l air kecuali merupakan kontraindikasi5) Usahakan agar diet yang dikonsumsi mengandung serat6) Hindari produk yang banyak mengandung tepung7) Tingkatkan aktivitas fisik6. DIARE1) Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti : sereal, roti dari tepung, kacang, biji-bijian, coklat, buah segar atau yang dikeringkan, jus buah (pisang, avocado, apel dan anggur diperbolehkan), sayur mentah, makanan yang banyak mengandung gas, makanan dan minuman yang mengandung kafein.2) Gunakan untuk beristirahat.3) Minum 3 l perhari kecuali merupakan kontraindikasi.4) Makan sedikit tapi sering.5) Hindari makanan yang terlalu panas atau dingin.6) Hindari susu atau produk susu7. ALOPECIAPenanganan untuk meminimalkan alopecia adalah :1) Gunakan sampho bubuk atau yang lembut, sampho dengan bahan dasar protein, diikuti dengan penggunaan minyak rambut atau kondisioner setiap 3-5 hari.2) Minimalkan penggunaan hair dryer, jika memang diperlukan gunakan dengan panas rendah.3) Hentikan penggunaan mesin dengan listrik seperti alat pelurus rambut. Selain itu hentikan pula penggunaan roll rambut, bandana yang menekan rambut, hair spray, semir rambut karena akan menyebabkan kerapuhan rambut.4) Hindari menggosok rambut dan menyisir rambut terlalu keras.5) Hindari manipulasi rambut yang berlebihan seperti mengikatnya ekor kuda.6) Gunakan bantal yang lembut.

LAMPIRANEVALUASI PRE/POST PAKET PENYULUHANPERAWATAN DAMPAK KEMOTERAPI

Petunjuk: Lingkari jawaban yang saudara anggap benar!!!1. Apa yang saudara ketahui tentang kemoterapi?a. Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk terapi kanker.b. Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk terapi tumor.2. Apa yang saudara ketahui tentang tujuan dan manfaat kemoterapi?a. Pengobatan kanker saja.b. Pengobatan kanker dan mengontrol gejala kanker yang muncul.3. Apa yang saudara ketahui tentang syarat pemberian kemoterapi pada penderita kanker?a. Dalam keadaan sehat, fungsi organ baik, tidak demam, tidak berdarah, cukup sel darah merah dan putih.b. Dalam keadaan sehat, fungsi organ baik, tidak demam, tidak berdarah, lebih sel darah merah dan putih.4. Apa yang saudara ketahui tentang efek samping dari kemoterapi?a. Pusing, nyeri otot, berdebar-debar.b. Lemas, mual muntah, rambut rontok.5. Apa yang saudara ketahui tentang perawatan pasien kemoterapi, dengan kondisi lemah?a. Diistirahatkan.b. Dihentikan kemoterapinya.

DAFTAR PUSTAKAJoyce., 1993, Nursing Management of Symptoms Associated with Chemotherapy, 3rd edition, Profesional Service by Farmitalio Carlo Erba.

Brunner and Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC.

Rumah kanker. 2010. Kemoterapi, Kawan atau Lawan? http://rumahkanker.com/pengobatan/medis/19-kemoterapi-kawan-atau-lawan

The Medical News. 2010. Jenis Kemoterapi. http://www.news-medical.net/health/Chemotherapy-Types-%28Indonesian%29.aspx