Paket 1 · 2021. 6. 10. · Miopia > 6 D, hypermetropia > 5 D, astigmatisme > 2.00 D •Ambliopria...
Transcript of Paket 1 · 2021. 6. 10. · Miopia > 6 D, hypermetropia > 5 D, astigmatisme > 2.00 D •Ambliopria...
Paket 1
Glaukoma sudut tertutup
•Merupakan suatu keadaan mata akiat peningkatan tekanan intraocular akut yang disebabkan oleh penutupan sudut sebagian atau seluruhnya oleh iris perifer sehingga terjadi obstruksi saluran humor akuous
Glaukoma sudut tertutup
• Faktor risiko pada kondisi ini adalah • Usia > 40 tahun • Lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria • Riwayat keluarga • Terjadi pada pasien dengan hypermetropia • Sering terjadi pada ras Afrika dan kulit hitam
Glaukoma sudut tertutup
•Gambaran klinisnya umumnya terjadi secara mendadak pada satu mata
• Tekanan intraocular meningkat cepat dan dapat mencapai 45-75 mmHg
•Manifestasi klinis yang dapat terjadi adalah nyeri mata mendadak, sakit kepala, mata kabur, melihat cahaya Pelangi dan mual muntah
Glaukoma sudut tertutup
•Pada pemeriksaan lampu celah biomikroskop dapat ditemukan
•Kongesti pembuluh darah episklera dan konjungtiva
• Edema epitel kornea
•Bilik mata depan dangkal, flare, dan cells
•Pupil irregular
• Lensa memebsar dan terdorong ke depan
Glaukoma sudut tertutup
•Diagnosis banding pada glaucoma sudut tertutup akut • Glaukoma neovascular • Glaukoma fakomorfik • Iritis akut dengan glaucoma sekudner • Ektopia lentis
Glaukoma sudut tertutup
• Terapi medikamentosa pada glaucoma sudut terututup primer akut adalah dengan medikamentosa untuk menurunkan TIO secepat mungkin
• Terapi sistemik dilakukan dengan asetoazolamid 500 mg intravena sedangkan topical dapat dengan pilokaropin 1-2% 2-3 kali per jam
Glaukoma sudut tertutup
• Terapi laser dapat dilakukan dengan laser iridotomy perifer adalah pilihan efektif dan aman dibandingkan bedah insisi
•Merupakan terapi utama pada glaucoma sudut tertutup dengan blok pupil
•Dapat digunakan sebagai profilaksis
Glaukoma sudut tertutup
• Trabekuloktomi tidak dilakukan pada keadaan akut
•Dapat dilakukan pada serangan yang telah mencapai 36 atau 72 jam
•Diindikasikan pada PAS > 70%
Ambliopia
•Merupakan penurunan tajam penglihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata tanpa adanya kelainan structural bola mata yang disebabkan oleh kurangnya rangsangan pada periode perkembangan tajam penglihatan
Ambliopia
•Dapat dilasifikasikan sebagai
•Ambliopia strabismus deviasi yang disertai pemakaian terus menerus dari mata yang tidak berdeviasi sehingga terjadi kompetisi pada korteks visual
•Ambliopia anisometropia anomali refraksi antara kedua mata yang lebih dari 3D pada myopia, 1,50 D pada hypermetropia dan 1,50 D pada astigmatisma
Ambliopia
•Ambliopa ametropia anomali refraksi yang besar dan kurang lebih berimbang pada kedua mata. Miopia > 6 D, hypermetropia > 5 D, astigmatisme > 2.00 D
•Ambliopria depreivasi terjadi akibat hambatan aksis visual yang menyebabkan kaburnya bayangan pada retina
Ambliopia
• Tatalaksana
•Menghilangkan hambatan yang menghalangi aksis visual
•Koreksi anomali refraksi
•Memaksimalkan penggunaan mata amblyopia dengan membatasi penggunaan mata yang memiliki tajam penglihatan lebih baik
Presbiopia
• Berarti mata tua
• Menggambarkan kondisi refraksi yang berhubungan dengan usia tua, yang kompleks lensa dan muskulus siliaris kehilangan fleksiblitasnya untuk mempertahankan akomodasi sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan dekatnya
Klasifikasi
• Presbiopi dibagi menjadi presbyopia borderline dan presbiopia insipient atau presbyopia fungsional
• Presbiopia borderiline bila pasien memerlukan koreksi lensa sferis positif untuk melihat dekat yan gtimbulnga kadang-kadang saja
• Presbiopia fungsional adalah bila pasien selalu mengeluh kabur untuk melihat dekat dan dengan pemberian lensa sfreis positif keluhan akan hilang dan membaik
Gejala klinis
• Kabur melihat dekat pasien mengatakan tangannya terlalu pendek
• Kabur melihat jauh sesaat setelah melakukan pekerjaan dekat
• Astenopia mengeluh matanya seperti menonjol keluar
• Sakit sekitar mata
• Kemampuan membaca yang lebih baik pada siang hari
Koreksi
• Koreksi dilakukan dengan menambah akomodasi dengan cara memberi lensa sfresi positif untuk melihat dekat.
Umur (Tahun) Adisi
45 +1,00 sampai + 1,25
50 +1,50 sampai + 1,75
55 +2,00 sampai + 2,75
Hipermetropia
• Suatu klainan refraksi, yaitu berkas sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat tanpa akomodasi, dibiaskan membentuk bayanga di belakang retina. Hipermetropia disebut juga dengan rabun dekat, hyperopia, farsightedness, atau longsightedness.
Etiologi
• Sumbu aksial bola mata yang lebih pendek dari normal hypermetropia aksial
• Radius kurvatura korena dan lensa yang lebih kecil dari normal hypermetropia kurvatur
• Perubahanposisi lensa, jika lensa berubah posisi lebih ke belakang maka sinar yang masuk akan jatuh di satu titik di belakang retina
• Perubahan indeks bias refraksi pada usia tua di mana terjadi kekeurhan dan perubahan konsistensi dari korteks dan nukelus lensa
Klasifikasi
• Hipermetropia laten hypermetropia yang dapat dikoreksi sepenuhnya oleh kemampuan akomodasi penderita
• Hipermetropia manifes • Hipermetropia fakultatif hypermetropia yang dapat dikoreksi baik oleh
kemampuan akomodasi penderita maupun dengan pemberian koreksi lensa cembung
• Hipermetropia absolut, hypermetropia yang tidak dapat dikorksi dengan kemampuan akomodasi penderita, sehingga harus dikoreksi dengan lensa cembung
Gejala klinis
• Umumnya gejala akan muncul ketika derajat hypermetropia sudah melebihi 3 dioptri
• Sakit kepala di daerah frontal
• Sensitivitas terhadpa cahaya
• Spasme akomodasi yamg terjadi karena muskulus siliaris yang terus menerus berkontraksi untuk akomodasi
• Sensasi mata juling. Terjadi pada penderita yang sudah menderita esophoria sebelumnya
Pemeriksaan hipermetropia
• Subyektif trial and error dengan menggunakan kartu Snellen
• Obyektif retinoskopi atau autorefraktometer
Tatalaksana
• Dapat dilakukan dengan kacamata, lensa konta, dan bedah refraktif
• Kacamata yang diberikan adalah lensa sferis positif atau lensa plus terkuat yang menghasilkan tajam penglihatan terbaik
• Pada anak usia < 6 tahun umumnya ditemukan hypermetropia fisiologis, perlu koreksi ketika derajat besar atau didapatkan strabismus
• Pada anak usia > 6 tahun perlu dipertimbangkan kebutuhan akan kaca mata
• Pada penderita dewasa, pertimbangan disesauikan dengan kebutuhan pasien. < 3 dioptric dan tidak ditemukan asthenopia tidak perlu dikoreksi
1.Bagian yang digunakan untuk mengatur diopter lensa
adalah
• a. Diopter dial
•b. Rheostat
• c. Fillter switch
•d. Viewing window
• e. Diopter power display
a. Diopter dial
2. Pasien dengan TIO 55mmHg di puskesmas harus segera
dirujuk karena …
a.Mengancam jiwa
b.Mengancam penglihatan permanen
c.Meningkatkan tekanan intracranial
d.Mengancam kehilangan bola mata
e.Meningkatkan tekanan intracranial
B. Mengancam penglihatan permanen Diagnosis untuk kasus ini adalah glaucoma sudut akut tertutup karena terdapat peningkatan tekanan intraocular yang mendadak.
Pasien dengan gejala seperti ini harus segera dirujuk (jika datang ke FKTP) ke spesialis mata karena peningkatan TIK yang akut dan berat dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
3. Pasien 70 tahun, penglihatan kabur, dari pemeriksaan
didapatkan lensa berwarna coklat, nucleus jatuh ke
bawah. Termasuk jenis katarak…
a.Insipient
b.Immature
c.Matur
d.Hipermatur
e.Komplikata
Hipermatur
Diagnosis ini adalah katarak derajat hipermatur di mana lensa sudah berwana cokelat hingga hitam. Visus dari pasien umumnya 1/60 atau lebih buruk.
Karena keparahan gejala ini lensa pasien dapat tajuh ke bawah.
4. Pasien datang dengan injeksi perikorneal dan
konjungtival, keratic presipitat, sinekia posterior.
Komplikasi yang sering terjadi…
a.Neovaskularisasi iris
b.Katarak komplikata
c. Retinopati
d.Kalazion
e. Blepharitis
Katarak komplikata Pasien datang dengan injeksi perikorneal dan konjungtival, keratic presipitat, sinekia posterior mengarahkan diagnosis pada uveitis anterior.
Komplikasi akibat penyakit ini banyak ditemukan seperti katarak, glaucoma, dan edema pada macula. Komplikasi yang paling sering adalah katarak.
Katarak komplikata adalah katarak yang disebabkan oleh adanya penyebab lain seperti infeksi dan konsumsi steroid
5. Sinus yang terletak pada bagian medial orbita adalah …
a.Ethmoidal
b. Frontalis
c. Occipital
d. Nasal
e. Submandibula
Ethmoidal
6. Apabila terjadi penurunan visus mendadak, mata
tenang. Terdapat edema papil, tidak pusing, mual ataupun
muntah. Penyebabnya…
a.Papilledema
b.Posterior ischemic optic neuritis
c.Papilitis
d.Neuritis retrobulbar
e. Glaukoma
Papilledema Soal belum menerangkan dengan jelas.
Penyebab dari papil edema yang terjadi secara akut dapat disebbakan oleh neuropati optic infiltrtatif, neuropati optic toksik, dan hipertensi maligna. Pada ras kaukasian, penyaebab papilla edema adalah neuropati optic iskemik anterior
Jika ada riwayat trauma kepala, papilla edema dapat menjadi jawaban
7. Yang benar mengenai retina, kecuali
a.Nervus optikus adalah persarafan utama
b.Suplai vascular utamanya dari arteri retinal central
c.Sel kerucut sensitive saat gelap
d.Terletak pada segmen posterior
e.Terdiri dari sel kerucut dan sel batang
Sel kerucut sensitive saat gelap Retina adalah lapisan yang berisi sel fotoreseptor dan sel glia yang menangkap foton yang datang dan menyalurkannya ke jalur sinyal kimiawi dan elektrok
Retina terletak pada segmen posterior
Retina mengandung sel foto reseptor. Sel kerucut sensitive saat siang hari dan sel batang efektif saat malam hari
8. Pada pasien berusia 50 tahun, ukuran lensa adisi yang
diperlukan adalah
• a. +1.00 - +1.25
•b. +1.50 - +1.75
• c. +2.00 - +2.25
•d. +2.50 - +2.75
• e. +3.00 - +3.25
b. +1.50 - +1.75
Umur (Tahun) Adisi
45 +1,00 sampai + 1,25
50 +1,50 sampai + 1,75
55 +2,00 sampai + 2,75
9. Koreksi hypermetropia dapat dilakukan dengan
• a. Pemberian kacamata lensa cekung
•b. Pemberian kacamata lensa cembung
• c. Pemberian kacamata minus
•d. Pemberian kacamata lensa konveks
• e. Pemberian kacamata silindris
b. Pemberian kacamata lensa cembung Tatalaksana hypermetropia adalah dengan pemberian lensa positif atau lensa cembung
Tatalaksana dapat diberikan menggunakan bedah refraktif, kaca mata, lensa
10. Seorang pasien mengeluhkan diplopia jika melihat
dengan dua mata, penyebabnya adalah di bawah ini
kecuali …
a.Myasthenia Gravis
b.Blefaritis
c.Graves Ophthalmopathy
d.Stroke
e. Aneurisma intrakranial
Blefaritis Diplopia atau dalam Bahasa Inggris disebut double vision dapat terjadi akibat beberapa hal contohnya
• Astigmatisma
• Mata Kering
• Penyakit Grave
• Strabismus
• Diabetes melitus
• Multiple sklerosis
11. Apa yang diharapkan setelah dilakukan
trabekulektomi ?
a.Menurunnya TIO
b.Mengembalikan defek lapang pandang
c.Mengurangi cd ratio
d.Mencegah terjadinya infeksi
e.Mengurangi edema papil
Menurunnya TIO Tatalaksana glaucoma dapat dilakukan dengan tatalaksnaa medis dan pembedahan
Tatalaksana pembedahan intraocular yang paling sering dilakukan adalah trabekuloktomi
Trabekuloktomi dilakukan dengan membuat flap sklera partial di atas kamar anterior sehingga terdapat kanal ektra antara kamar anterior dan rongga sunkonjungtiva
12. Pasien muda dengan kacamata S –a C-a x 45 dan S-d C-
d x 135. Diagnosis nya…
a.Astigmatisme irregular
b.Astigmatisme regular against the rule
c.Astigmatisme regular with the rule
d.Astigmatisme regular oblique
e.Astigmatisme reguler
Astigmatisme regular oblique
Klasifikasi
• Astigmatisme regular • Dapat dikoreksi dengan lensa silinder • Jika meridian vertical memiliki daya bias terkuat disebut astimgatisme with
the rule pada usia muda dan dikoreksi dengan lensa silinder minus dengan aksis 180 derajat atau silinder plus dengan aksis 90 derajat
• Jika meridian horizontal memiliki daya bias terkuat disebut astimatisme against the rule pada usia tua dan dikoreksi dengan lensa silinder minus dengan axis 90 derajat atau silindur plus dengan aksis 180 derajat
• Astigmatisme hypermetropia simpleks salah satu meridian utama emetropia dan lainnya hypermetropia
• Astigmatisne myopia simpleks salah satu meridian utama emetropia dan lainnya myopia
Gejala klinis
• Pada jenis ringan keluhan utama adalah transient blurred vision pada jarak penglihatan dekat yang menghilang dengan dikucek
• Nyeri kepala di daerah frontal
• Astigmatisme aginst the rule menimbulkan keluhan lebih berat dan koreksi terhadpa astigmat jenis ini lebih sukar diterima oleh pasien
• Pada astigmat yang berat dapat disertai keluhan mata kabur, asthenopia, memiringkan kepala, memutar kepala, memincingkan mata, dan mendekatkan bahan bacaan pada mata
13. Kedudukan bola mata normal disebut …
a.Ortophoria
b.Diplopia
c. Amblyopia
d. Orthopnea
e. Disphoria
Ortophoria Orthoporia adalah kondisi fiksasi binocular ketika ditemukan garis penglihatan yang sejajar dengan obyek yang dituju oleh mata
Orthoporia diartikan sebagai kondisi yang normal di mana ditemukan adanya keseimbangan dari muskulus kedua mata
Kelainan fiksasi bola mata disebut sebagai esoforia dan eksoforia
14. Pemeriksaan saraf aferen mata dilakukan dengan …
a.Tes ishihara
b.Tes schirmer
c.Snellen test
d. Inverted slit lamp
e. RAPD
RAPD Relative afferent pupil defect test adalah sebuah tes untuk menilai bagaimana kedua mata merespon jika disinari cahaya
Pemeriksaan ini untuk mengentes reflek mata konsensual
Juga dapat digunakan untuk mengetes jalur aferen dan jalur eferen
15. Bagian mata yang tidak memiliki inervasi dan avascular
adalah …
a.Kornea
b.Lensa
c.Retina
d. Konjungtiva
e. Palpebra
Kornea Kornea yang normal bersifat avascular atau tidak memiliki pembuluh darah
Cairan aqueous humor adalah sumber nutrient utama dari kornea
Aliran darah untuk lokasi ini terletak di luar kornea yang disuplai oleh cabang terminal dari arteri fasialis dan ophalmika, kemudian mengalir lewat cairan aqueaous humor dan tear film
16. Ektropion yang disebabkan adanya tumor pada kulit
kelopak mata
a.Involutional
b.Mekanikal
c.Sikatrikal
d.Paralitik
e. Spasme
Sikatrikal Ektropion diklasifikasikan menjadi tiga yaitu paralitik, sikatrik, dan involusuional
Ektropion paaralitik terjadi akibat muskulus orbicularis okuli yang flasid
Ektropion sikatrik terjadi akibat trauma, atau deformitas lain yang menyebabkan terjadinya luka
Sedangkan ektropion involusional terjadi karena usia
17. Strabismus yang terjadi bergantian antara mata kanan
dan mata kiri adalah
a.Intermittent
b.Alternating
c.Fixed
d.Involuntary
e.Spasmic
Alternating Stabismus alternating atau yang paling sering esotropia adalah sebuah jenis strabismus yang dicirikan dengan seorang pasien terfiksasi dengan satu mata sedangkan satu mata lain tidak
Pasien umumnya berganti-ganti saat melakukan fiksasi, dari satu mata dan mata lain
Hal ini disebut sebagai strabismus alternating dapat disebabkan oleh sebab neurologis seperti stroke atau penyakit metabolik seperti tiroid
18. Strabismus yang hilang timbul disebut sebagai
strabismus
a.Intermiten
b. Alternating
c. Fixed
d. Involuntary
e. Voluntary
Intermiten Strabismus intermiten terjadi akibat satu mata terfiksasi dan satu mata mengalami strabismus (atau yang sering terjadi adalah exotrpia
Gejala lain yang dapat muncul adalah nyeri kepala, diplopia, sulit membaca, dan mata yang Lelah
Pasie dapat tidak memiliki gejala karena dapat tidak terlihat oleh orang lain
19. Pasien datang dengan keluhan mata kabur. Pada pasien ini
nampak rizzuti’s sign. Rizzuti’s sign adalah reflek berbentuk
kerucut dari arah temporal berasal dari
a.Keratoglobus
b.Keratoconus
c. Distrofi kornea
d. Lensa
e. Retina
Keratoconus Keratoconus adalah penyakit bilateral progresif yang tidak diketahui penyebabnya
Karakteristik penyakit ini adalah penepisan kornea, ectasia, dan pelanadaian kornea
Salah satu tandanya adalah Rizzuti sign yang nampak pada pasien dengan keratoconus berat
20. Ibu membawa anak dengan keluhan mata putih.
Pemeriksaan USG segmen posterior dalam batas normal.
Diagnosis untuk pasien ini adalah
a.Lekoma kornea
b.Katarak pediatric
c.Retinoblastoma
d.PHV
e. Diktyoma
Lekoma kornea Lekuoma adalah scarring pada kornea yang terjadi akibat trauma, proses ulserasi, atau inflamasi
Penyebab leukoma adalah
• Trauma
• Keratitis
• Pembedahan mata
• Opasitas kornea kongenital
• Penyakit konjungtiva
21. Pasien 50 tahun datang dengan keluhan mata buram
mendadak sepulang dari toko. Visus 1/60. Segmen
anterior normal. Segmen posterior ditemukan cherry red
spot. Diagnosis …
a.CRAO
b.BRAO
c.CRVO
d. BRAVO
e. CRBO
CRAO CRAO adalah oklusi dari arteri retina sentralis menyebabkan hipoperfusi, gangguan progresif dan hilangnya penglihatan
Survival dari retina tergantung aliran darah kolerateral dan durasi iskemia pada retina
Pada pemeriksaan fisik terjadi kehilangan penglihatan monookular mendadak, pada pemeriksaan fundoskopi akan nampak cherry red spot
22. Anisometropia akan menyebabkan perbedaan ukuran
bayangan di retina antara kedua mata yang disebut
dengan
a.Ambliopia
b.Antimetropia
c.Ametorpia
d.Anopsia
e.Aniseikonia
Aniseikonia Aniseikonia adalah sebuah kondisi yang terjadi akibat perbedaan refrkais pada kedua mata yang berlebihan
Gejala yang dpaat mucnul adala nyeri kepala, pusing, disorientasi dan mata yang nyyeri
Tatalaksana pada kasus ini adalah menggunakan lensa yang sesuai untuk masing-masing mata
23. Yang divaskularisasi oleh koroid adalah …
a.Ganglion layer
b.Neuroreseptor
c.Inner Limiting Membrane
d.Outer Plexiform Layer
e.RPE
Outer Plexiform Layer Koroid adalah lapisan mayor kedua dari retina
Tugasnya memvaskularisasi lapisan luar dari retina
Koriokapilaris adalah lapisan kapiler dari koroid, yang tebal di belakang fovea dan menipis saat mendekati perifer
24. Saraf untuk menutup mata …
a.III
b.IV
c.V
d.VI
e.VII
VIII Nervus fasialis bertanggung jawab untuk menutup mata dengan mengkontraksikan muskulus orbicularis okuli
Lesi pada nervus ini dapat menyebabkan palsi pada separuh bagian wajah ipsilateral
Mata yang tidak dapat menutup menyebabkan mata kering dan ulserasi kornea
25. Komponen air mata terbesar diprduksi oleh …
a.Meibom
b.Lakrimalis
c.Sel goblet
d.Zeiss
e.Moll
Lakrimalis Kelenjar lakrimalis adalah sepasang kelenjar eksokrin, satu untuk setiap mata Kelenjar ini bertugas untuk mensekresikan lapisan cairan ke tear film
Pada manusia kelenjar ini terletak pada regio superior di setiap orbita pada fosa lakrimal yang terbentuk oleh tulang frontal