PAI

62
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kantor UPT BSMKU Universitas Jember 2010

Transcript of PAI

Page 1: PAI

MATA KULIAHPENDIDIKAN AGAMA

ISLAM

Kantor UPT BSMKU Universitas Jember

2010

Page 2: PAI

Pengertian & Tujuan PAI di PTU

Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum adalah suatu mata kuliah atau program studi untuk menghasilkan para mhs yg memiliki Jiwa Agama dan taat menjalankan perintah agamanya.

Tujuan PAI:1. Utk membantu mahasiswa supaya beriman dan

bertakwa kpd Allah SWT., berbudi pekerti luhur, berpikir filosofis, bersikap rasional dan dinamis serta berpand. luas.

2. Membekali mhs dg ajaran agama Islam scr utuh agar mampu berpikir integral & komprehensif

3. Menghasilkan lulusan yg bertakwa dan toleran serta menghormati agama lain dalam mewujudkan persatuan nasional.

Page 3: PAI

PENGERTIAN ISLAM

Asal Kata Islam– Salima : Selamat. Silman/silmun : kedamaian– Aslama : tunduk, patuh, menyerahkan diriIslam (etimologi) adlh kepatuhan/penyerahan diri scr

total kpd. Allah utk mendapatkan keselamatan, kebahagiaan, dan kedamaian.

Islam (terminologi) adlh seperangkat nilai dan norma yg datang dari Allah kpd manusia sbg pedoman hidup melalui para utusan-Nya (sejak Nabi Adam s/d Nabi SAW) agar manusia mendapatkan keselamatan, kedamaian, dan kebahagiaan dunia-akhirat. Secara khusus ajaran Allah terakhir yg disampaikan oleh Nabi SAW utk seluruh umat manusia dan berlaku sepanjang masa.

Page 4: PAI

METODE MEMPELAJARI ISLAM

• Pelajarilah Islam dari sumber dasarnya (pokok) yaitu Al-qur’an, Al-hadits Rasulullah SAW. , Ijtihad (Ijma’ dan Qiyas)

• Pelajarilah Islam secara integral (kulli) jangan secara partial (Juz’i),

• Pelajarilah Islam dari referensi atau kepustakaan ulama Islam, para cendikiawan muslin yang teruji amaliyahnya secara Islam, jangan mempelajari Islam pemula dengan merujuk pada hasil pemikiran orientalis,

• Pelajarilah Islam dari kitab pedomannya sep. di atas, jangan mempelajari Islam hanya dari kenyataan perilaku umat Islam ansikh.

Page 5: PAI

MANUSIA dan AGAMAMengapa Man Butuh Agama ?

1. Agama merupakan sumber akhlak (moral)

2. Agama merupakan petunjuk kebenaran Ilahi yang mutlak (absolut)

3. Agama merupakan sumber informasi alam metafisika (ghaib)

4. Agama memberikan bimbingan kepada manusia baik jasmani maupun rohani dikala suka maupun duka

Page 6: PAI

MANUSIA DAN AGAMAISTILAH MANUSIA DALAM ASPEK KEHIDUPAN

1. Aspek historis, manusia = Bani Adam ; anak cucu Adam [selain Adam] (Al-A’raf: 7:31) :

2. Aspek biologis, manusia = Al-Basyar; mencerminkan sifat fisik-kimia-biologisnya (Al-Mukminun, 23:33)

3. Aspek kecerdasan, manusia = Insan; makhluk terbaik yg diberi akal shg mampu menyerap ilmu pengetahuan (Ar-Rahman, 55:3-4)

4. Aspek sosiologis, manusia = Annas yg menunjukkan sifatnya yang berkelompok sesama jenisnya (Al-Baqarah, 2 : 21)

5. Aspek posisi, manusia = Abdun yg menunjukkan kedudukannya sbg hamba Allah yg hrs tunduk dan patuh kpd-Nya (Saba’, 34 : 9)

Page 7: PAI

KOMPONEN BIOLOGIS MANUSIA

. Thuraab, yaitu tanah gemuk (Al-Kahfi, 18:37) :• Thiin, yaitu tanah lempung (As-Sajadah, 32:7): • Thiinul lazib, yaitu tanah lempung yang pekat

(Ash-Shaffat, 37:11) • Shalsalun, yaitu lempung yang dikatakan

kalfakhkhar (seperti tembikar). • Shalsalun min hamain masnun,= dr tanah liat

kering yg berasal dari lumpur hitam yg diberi bentuk (Al-Hijr, 14:26):

• Sulalatin min thiin, yaitu dari saripati lempung (dari tanah).

• Air yang dianggap sebagai asal usul seluruh kehidupan (Al-Furqan, 25:54)

Page 8: PAI

CIRI-CIRI MANUSIA

• Makhluk paling menarik, karena dicipta paling baik dan paling sempurna (Al-Tien: 4).

• Manusia memiliki potensi dasar beriman hanya kepada Allah.

• Manusia diciptakan untuk beribadah kepadaNya (Al-Dzariyat: 56).

• Manusia dicipta menjadi wakil Allah (Khalifah) di bumi (Al-Baqoroh :30).

• Disamping akal dan kalbu manusia dilengkapi pula perasaan dan kemauan atau berkehendak

• Manusia adalah makhluk yang berakhlak. Akhlak adalah ciri utama manusia dari pada makhluk lain.

Page 9: PAI

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Page 10: PAI

QS. Al-BAQARAH: 30

• Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi; mereka berkata: mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu org yg akan berbuat kerusakan pdnya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dg memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman :Sesungguhnya Aku mengetahui apa yg tidak kamu ketahui.

• Ayat tsb terkesan bhw manusia adalah khalifah pengganti manusia sebelumnya, seperti yg diungkap Malaikat:

• Sayyid Quthub mengatakan ada 4 kemungkinan Malaikat mengetahui umat sbl Adam dg berbagai argumen; (1) mengetahui secara pasti, (2) eksperimen yg telah lalu, (3) ilham yg dimilikinya, dan (4) kecenderungan kehidupan manusia di dunia

Page 11: PAI

TUGAS MANUSIA SBG KHALIFAH

1. Memakmurkan bumi (Hud ;61), oleh karenanya manusia diberi potensi hidup dinamis utk menjunjung potensinya (Al-A’raf :74)

2. Menegakkan keadilan dan kebenaran (Hud; 26)

3. Menjadi motivator dan dinamisator bagi pembangunan yg tercermin dalam akhlak dan tutur kata (Al-Anbiyak: 73)

Page 12: PAI

Sesungguhnya Aku akan menjadikan khalifah di bumi

1. Mayoritas Mufassirin: yakni suatu kaum menggantikan kaum yg lain, kurun demi kurun dan generasi demi generasi.

2. Ulama lain: menjadikan khalifah bagi makhluk sebelumnya yg terdiri dari jin atau makhluk lain yg mungkin berada di muka bumi yg ada sebelum spesies manusia.

Page 13: PAI

POTENSI MANUSIA• Fitrah : bawaan sejak lahir yg diberikan Allah• Nafs : organ rohani yg besar pengaruhnya & paling

banyak dianggota rohani yg mengeluarkan instruksi kpd anggota jasmani utk berbuat atau bertindak

• Qolbu : Jantung hati sanubari- Dlomirun dari segi sembunyinya- Fu’adun dari segi banyak gunanya- Kabidun dari segi bendanya- Qalbun dari segi berubah-ubahnya- Sirrun dari segi tempat menyimpan rahasia

• Roh : bentuk dan hakekat roh tdk dpt diterangkan• Akal : Tali pengikat, penghalang. Menghalangi

seseorang terjerumus dlm kesalahan dan dosa

Page 14: PAI

FITRAH MANUSIA

• Fitrah = ciptaan , suci, dan seimbang

• Fitrah = sifat yg ada pd setiap awal penciptaanNya, sifat alami manusia, agama dan sunnah.

• Fitrah = kondisi dimana Allah menciptakan manusia yg menghadapkan dirinya kpd kebenaran dan kesiapan utk menggunakan pikirannya

Page 15: PAI

9 MAKNA FITRAH (ULAMA)

1. Fitrah = suci jasmanai raohani

2. Fitrah = Islam (berpotensi menjadi org Islam)

3. Fitrah = mengakui ke Esaan Allah ( Tauhid)

4. Fitrah – murni (ikhlas) dlm menjalankan aktivitas

5. Fitrah = kondisi penciptaan manusia yg cendrung menerima kebenaran

6. Fitrah = potensi dasar manusia sbg alat utk mengabdi dan ma’rifatullah

7. Fitrah = ketetapan atau kejadian asal manusia mengenai kebahagiaan atau kesesatannya

8. Fitrah = tabiat alami manusia (watak) yg berbda-beda

9. Fitrah = insting (gharizah)dan wahyu dr Allah (Al-Munazzalah). (1) F. Almunazzalah = fitrah luar yg masuk ke dlm diri manusia sbagai pembmbing dan kendalinya al-qur’an dan sunnah (2) Fitrah Gharizah = fitrah inheren (berpautan)dlm diri manusia yg memberi daya akal yg berguna utk mengembangkan potensi dasar manusia

Page 16: PAI

CARA MEMPERTAHANKAN FITRAH (AL-GAZALI)

1. Dg jalan Muraqabah; jiwa yg mwerasa diawasi Allah shg ia selalu takut berbuat segala sesuatu yg menimbulkan kemarahannya (QS Al Mujadilah : 7)

2. Dg jalan Muahadah ; mengingat dan mengokohkan kembali perjanjian kita dengan aAllah di alam rohseblm menjadi janin yg dikta dg janji dan kesaksian ttg Allah (QS Al A’rof, 7: 172)

3. Dg jalan muhasbah (evaluasi);jiwa yg selalu memperhitungkan dan mempertimbangkan segala amalannya dlm perspetif kehidupan akhirat (QSaL-Hasyr; 18)

4. Dg jalan Mu’aqabah = selain mengingat perjanjian (mu’ahadah) sadar akan pengawasan (muraqabah ) dan sibuk mengalkulasi diridan perlu pula meneladani shabat dan slafus sholeh dalam mengiqab (menghukum atau menjatuhi sanksiatas atas diri mereka sendiri . Atau jiwa yg selalu menhukum dirinya apabila terlanjur khilaf berbuat maksiat (QS Al Haj : 78)

5. Dg jalan Mujahadah = upaya kerasutk bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah kpd Allah menjahui segala yg dilaranng dan mengerjakan apa yag diperintahnya (al-Hadits)

Page 17: PAI

KERANGKA AJARAN ISLAM (1) Aqidah (dasar hidup), (2) Syari’at (jalan

hidup), dan (3) Akhlak (sikap hidup)

• Akidah adalah peraturan yang berhubungan dengan kepercayaan kepada Allah, Rasul-Nya, kitab-Nya, Malaikat-Nya, Hari kiamat dan qada’ dan qadar.

• Akidah (Hamka), diartikan mengikatkan hati dan perasaan dg suatu kepercayaan dan tidak bisa ditukar lagi dg yg lain, shg jiwa dan raga, pikiran dan pandangan hidup terikat kuat kepada-Nya.

Page 18: PAI

Lanjutan AQIDAH

• Aqidah (bahasa) = yg dipercayai oleh hati”• scr istilah (disiplin ilmu Tauhid), = suatu

perkara yg wajib dibenarkan/dipercaya dlm hati, dg penuh keyakinan dl hati (kalbu/jiwa), shg terhindar dr keragu-raguan.

• Aqidah = identik dg iman atau kepercayaan • Aqidah berasal dari kata ‘aqoda - ya’qidu-

‘aqdan = mengikatkan atau mempercayai atau meyakini. Jadi aqidah = ikatan, kepercayaan/ keyakinan.

• Aqidah = ”ikatan antara manusia dg Tuhan”

Page 19: PAI

TINGKATAN AQIDAH

• Tk ragu-ragu (taklid), yakni org yg beraqidah hanya karena ikut-ikutan saja, tdk mempunyai pendirian sendiri.

• Tk Ilmu yakin, yaitu orang yg beraqidah dan mampu menunjukkan bukti, alasan atau dalilnya, namun belum mampu menemukan hubungan kuat antara obyek dg data

• Tk ‘ainul yakin yakni org yg beraqidah atau meyakini sesuatu scr rasional, ilmiah dan mendalam. Ia mampu menemukan hub. antara obyek dg data.

• Tk haqqul Yakin = org meyakini sesuatu scr rasional, ilmiah dan mendalam. juga mampu menemukan melalui pengamalan ajaran agama.

Page 20: PAI

SINONIM AQIDAH• Ilmu Tauhid; ilmu yg membahas ttg kepercayaan ke-

Esaan Allah Swt., dan segala sesuatu yg berhub. dg ke-esaan Allah itu (rukun iman), berdasar dalil naqliyah (Al-qur’an dan As-Sunnah) atau aqliyah (ratio),

• Ilmu kalam; ilmu yg membahas segala yg berhub. dg kepercayaan agama Islam, terutama pembicaraan yg bertalian dengan zat Tuhan Yang Maha Kuasa.

• Ilmu Ushuluddin; Suatu ilmu yg membahas pokok-pokok dasar ajaran agama Islam yg bersumber dari hukum naqli maupun aqli. Atau ilmu yg membicarakan segala persoalan yg berhub. dg mengenal, prinsip-prinsip meyakinkan adanya Allah.

• Ilmu Ma’rifat; suatu ilmu mengenal Allah berdasar hukum naqli dan aqli, shg dg demikian kita benar-benar dpt mengenal (ma’rifat) Allah dan hal-hal yg berhub. dg kepercayaan dlm Islam dg penuh keyakinan positif dan konkret.

Page 21: PAI

TAUHID

• Tauhid (penyatuan) merup konsep monotheisme Islam yg mempercayai bhw tuhan itu hanya satu.

• Tauhid itu adalah azas akidah• Tauhid = menegaskan penyatuan dg Allah• Ilmu Tauhid = ilmu yg menerangkan hk-2 syara’ dlm bid I’tiqad yg

diperoleh dr dalil-2 qath’I (pasti) yg berdasar ketetapan al-qur’an, hadits, dan akal

• Tauhid adalah pembebasan thd penyembahan kpd semua yg bukan kpd Allah dan penerimaan dg hati serta pengibadahan hanya kpd Allah semata

• Lihat Al-Baqarah : 163 dan QS: 40: 41-42

Page 22: PAI

MACAM-MACAM TAUHID

1. Tauhid Rububiyah = berasal dari kata “robb” pengakuan bhw sesungguhya Allah adalah Tuhan yg maha pencipta, pengatur, pembimbing, pendidik, pemilik, penguasa, dan pemelihara thd alam semesta atau seluruh makhluk-Nya. Tauhid ini bermaksud bhw Allah = pengatur segala sesuatu, Dia pemiliknya, Dia pencipta aturannya dan pemberi riskinya, Dia yg menghidupkan dan mematikan, pemberi manfaat dan madlarat, Dia menerima do’a, ditanganNya terletak seluruh kebaikan, Dia berkuasa atas segala apa yg Dia kehendaki (QS35:15), dan tiga surat (QS 10;31, QS,43;87, QS, 29;63) 3 dalil ini = org musyrik mengakui wujud Allah tapi menyekutukan-Nya dg yg lain

Page 23: PAI

2. Tauhid Uluhiyah

• Tauhid Uluhiyah/Tauhid Ubudiyah/Ibadah /iradat/kehendak= dr kt ‘ilah (tuhan yg patut disembah) ikhlas mengesakan Allah dg melakukan berbagai macam ibadah yg disyari’atkan, sep; berdoa, meminta, memohon pertolongan hanya kpd Allah, thawaf, menyembelih binatang qurban, bernadzar dan ibadah lainnya hanya karena Allah. Megesakan Allah dlm peribadatan (ini yg dingkari org musyrik dan org kafir). QS, Al-fatihah; 5, thaha; 14. QS;9:129, QS, 25:58, QS, 39:2, QS, 39:38, QS, 39:64-66). Ikhlas, rasa cinta, takut , mengharap, tawakkal, gemar dan hormat secara total hanya kpd Allah

Page 24: PAI

3. Tauhid Asma wa Sifat

• Mengesakan Allah melalui nama-nama dan sifat-sifat-Nya= bahwa Allah memp nama dan sifat-sifat yg baik yg sesuai dg keagingannya yg terdiri dr 99 (QS. 42:11). Tauhid ini = ikrar bhw sesungguhnyaAllah maha Tahukeadaan segala sesuatu, Maha Kuasa, Dia Maha hidp , tidak tidur dan tidak lupa dll. Dg T. ini tdk cukup seorang menjadi muslim , tp harus disertai dg tauhid rububiyah = pengesaan Allah dlm pengaturan dan T. Uluhiyah =pengesaan Allah dlm keTuhanan. Dasar 3 macam tauhid tsb (QSMaryam : 65)

Page 25: PAI

DEFINISI IMAN

1. Iman berasal dari kata kerja : amina-ya’manu-amanan artinya percaya atau pembenaran atau pembenaran hati terhadap apa yang didengar oleh telinga. Iman; percaya yg menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati.

2. Secara harfiyah iman ; rasa aman artinya kesejahteraan kesentosaan al-amanah (kepercayaan) ; keadaan bisa dipercaya atau diandalkan. Orang beriman jiwanya akan merasa tenang dan sikapnya penuh keyakinan dalam menghadapi semua problem hidup.

Page 26: PAI

LANJUTAN IMAN

3. Iman tidak hanya percaya adanya Tuhan namun hrs ada konsekuensi nyata sep. hanya kpd-Nya tempat bersandar atau berserah diri (tawakal), tempat menggantungkan harapan, optimis dan berpandangan posistif hanya kpd-Nya, menaruh kepercayaan dan cinta, rindu hanya kpd-Nya dsb.

4. HR. Ibnu Majah; Iman = keyakinan dlm hati, diikrarkan oleh lisan dan diwujudkan dlm amal perbuatan. Jadi Imam merup. keselarasan antara hati, ucapan dan tingkah laku.

5. Iman = suatu kekuatan yg ada dlm diri manusia yg tak mudah diketahui scr pasti ttg keadaan yg sebenarnya krn ia tak mudah dilihat. Ia hanya diketahui gejala lahiriyahnya yg tampak pd perilaku lahiriyah.

Page 27: PAI

HIKMAH KEIMANAN BAGI MANUSIA

• Terbebasnya jiwa dr kekuasaan org lain (Al-A’rof: 188)

• Dpt menimbulkan keberanian dan ingin terus maju krn membela kebenaran (Alu-Imran :145)

• Akan menimbulkan keyakinan bhw Allah jualah yg kuasa memberi rizki, mencabut dsb..(Hud: 6)

• Mendatangkan ketenangan hati& jiwa (Ar-Ra’d: 28)• Dpt mengangkat kekuatan seseorg kemudian

menghub. dg sifat dari zat Allah yg Maha Tinggi yg merup. sumber kebaikan (Yunus : 90)

• Kehidupan yg baik, adil, dan makmur akan dipercepat oleh Allah perolehannya bagi org mukmin, selagi mereka masih hidup.

Page 28: PAI

MENGENAL ALLAH

• Kata ilah, diartikan “Tuhan“, dlm al-Qur’an dipakai utk menyatakan berbagai obyek yg dibesarkan atau dipentingkan manusia, misalnya QS. Al-Jatsiyah : 23 : Maka pernahkah kamu melihat org yg menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya...QS. Al-Qashash : 38, kata ilah dipakai Fir’aun utk dirinya sendiri:“Dan Fir’aun berkata : Wahai pembesar kaumku, aku tdk mengetahui tuhan bagimu selain aku”.

• Ayat-ayat tsb menunjuk bhw ilah bisa mengandung arti berbagai benda, baik abstraks (nafsu atau keinginan pribadi ) maupun benda konkret (Fir’aun atau penguasa yg dipatuhi & dipuja).

• Perkataan ilah dalam al-Qur’an juga dipakai dlm bentuk tunggal (mufrad: ilahun), ganda (mutsanna: ilahaini), dan banyak (jama’: alihatun).

Page 29: PAI

PROSES PEMIKIRAN TTG TUHAN(Teori Evolusionisme)

• Dinanisme; Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitif telah mengaku adanya kekuatan yg berpengaruh dlm kehidupan. Mula-mula sesuatu yg berpengaruh tsb ditujukan pd benda. Setiap benda memp. pengaruh pd manusia, ada positif, ada negatif.

• Animisme; mempercayai peran ruh dlm hidupnya. tiap benda yg dianggap benda baik, memp. ruh. Oleh masyarakat primitif, ruh dipercayai sbg sesuatu yg aktif sekalipun bendanya telah mati.

Page 30: PAI

LANJUTAN PROSES PEMIKIRAN TTG TUHAN

• Politheisme ; Keperc. thp Ruh kemudian disebut dewa. Dewa mempuyai tugas dan kekuasaan tertentu sesuai dg bidangnya. Ada dewa yg bertanggungjawab thd cahaya, air, angin dsb

• Henotheisme; Satu bangsa hanya mengakui satu dewa yg disebut Tuhan, namun manusia masih mengakui Tuhan (ilah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan utk satu bangsa = henotheisme

• Monotheisme; Kepercayaan dlm bentuk henoteisme melangkah menjadi monoteisme. Dlm monotheisme hanya diakui satu Tuhan utk seluruh bangsa dan bersifat internasional. Bentuk monotheisme ditinjau dr filsafat Ketuhanan terbagi dlm tiga paham yaitu: deisme, panteisme dan teisme.

Page 31: PAI

PROSES MENGENAL ALLAH (Dalam Perspektif Qur’an)

• Melalui Akal pikiran dg melihat, merenung, Melalui Akal pikiran dg melihat, merenung, dan meneliti ciptaan-ciptaan-Nya, dan meneliti ciptaan-ciptaan-Nya, (Yunus :101, As-Saba’ :46, Yusuf : 105, Al-(Yunus :101, As-Saba’ :46, Yusuf : 105, Al-A’raf : 179, Al-Baqarah: 219-220, Yunus :101)A’raf : 179, Al-Baqarah: 219-220, Yunus :101)

• Melalui Sifat-Sifat-Nya, keagungan-Nya, Melalui Sifat-Sifat-Nya, keagungan-Nya, kenyataan-kenyataan dan keluhuran-Nya,, kenyataan-kenyataan dan keluhuran-Nya,, bukti-bukti kesucian-Nya, kelengkapan ilmu-bukti-bukti kesucian-Nya, kelengkapan ilmu-Nya, kelangsungan Kekuasaan-Nya dan Nya, kelangsungan Kekuasaan-Nya dan keesaan-Nya dalam hal menciptakan yg baru keesaan-Nya dalam hal menciptakan yg baru (An-Naml: 59:64, An-Nur : 4)(An-Naml: 59:64, An-Nur : 4)

• Melalui Nama-Nama-Nya yg tercantum dalam Melalui Nama-Nama-Nya yg tercantum dalam Asmaul Husna (Al-Isra’:110, Al-A’raf : 180)Asmaul Husna (Al-Isra’:110, Al-A’raf : 180)

Page 32: PAI

MENGENAL ALLAH MELALUI(Sifat-Sifat-Nya)

1. Sifat Dzat yaitu Sifat-sifat Tsubutiyah atau sifat-sifat Ma’nawiyah, meliputi: Sifat hidup, mengetahui, kuasa berkehendak, mendengar, melihat dan berfirman

2. Sifat Af’al seperti sifat menciptakan dan sifat memberi rizki

3. Sifat Salbiyah (yang menarik atau yang meniadakan dari Allah) sep. awal dan akhir, maha Esa, tidak serupa dg sesuatu.

Page 33: PAI

MENGENAL NABI/RASUL

• Persamaan : Keduanya mendapatkan wahyu Allah SWT

• Perbedaan (1) Nabi : mendapat wahyu ttp tdk berkewajiban menyampaikan ajaran Allah kpd umatnya (2) Rasul : mendapat wahyu & wajib menyampaikan kpd umat manusia

• Sifat Rasul As-Shiddiq (benar/jujur), Al Amanah (dpt dipercaya), At-Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas/ pandai)

• Ulul ‘Azmi = para rasul yg dianugerahi ketabahan dan kesabaran luar biasa dlm menjalankan misi kerasulan sekalipun mendapat tantangan yg berat dari umat dizamannya (ada 5 yaitu NIMIM)

• Mu’jizat = Kejadian laur biasa yg dianugerahkan Allah kpd Pr Nabi/Rasul sbgi bukti atas kerasulannya dan bersifat mengalahkan lawannya sesuai dg zamannya

Page 34: PAI

TUGAS PARA RASUL

• Menyampaikan syari’at rabbani kpd umat manusia• Menjelaskan makna nash yg diturunkan kpd

manusia• Menuntun umat kpd kebaikan & melarang

keburukan• Mendidik manusia dg met. syari’at rabbani = met.

yg lurus & penuh petunjuk (Hidayah Al-Irsyad)Indikator Pembawa Syari’at Rabbani• Tdk berharap keuntungan pribadi (Al-An’am :90)• Berlaku bijak dan memberi nasehat (An-Nahl:125)• Ber- Amar ma’ruf nahi munkar (As-Syuara’214-215)• Menjadi suri tauladan bagi umatnya (Hud:88)• Memimp.umat dlm urusan agama & dunia (An-

Nisa’:64)

Page 35: PAI

HIKMAH MENGENAL RASUL ALLAH

1. Meneruskan tugas rasul2. Meneladani sifat-sifat Rasul3. Meneladani perilaku Rasul4. Mentaati perintah dan menjahui larangan

RasulTujuan hidup Manusia:1. Mengabdi kepada Allah SWT2. Menjadi Pewaris/pelanjut para Nabi3. Menjadi Khalifah di bumi Allah4. Diuji siapa yg paling baik amalnya

Page 36: PAI

MA’RIFAT ALAM AKHIRAT• Akhirat/akhir; sesuatu yg dtg kemudian, yg penghabisan• Kronologi alam Akhirat: (1) Barzah = alam transisi tdk dunia,

tdk akhirat, namun lebih dekat ke akhirat. (2) Ba’ats = kebangkitan dr alam kubur sth kiamat, (3) Mahsyar = berkumpulnya manusia utk mempertanggung jawabkan, (4) Wukuf = berada di mahsyar menunggu hisab, (5) Hisab = perhitungan amal manusia selama hidup (pengadilan Allah), (6) Shuhuf = catatan amal hidup di dunia yg dicatat malaikat utk diserahkan kpd manusia (ada ash-habul yamin = tangan kanan = syurga dan ada ashbul syimal = tangan kiri = neraka), (7) Telaga (danau) = sbg sumber air minum Nabi dan Umatnya, digunakan minum setelah proses padang mahsyar sebelum masuk syurga, (8) Shirat = jembatan; di atas neraka jahannam yg dilalui sekembalinya dr mahsyar, (9) Syafa’at = pertol. yg diberikan Nabi, (10) Syurga = tempat kenikamatan, dan kesenangan yg tdk bisa dilukiskan dg bhs dunia (11) Neraka = tempat siksaan, dan (12) Melihat Allah = org mukmin dpt melihat dg mata kepala (asy’ariyah & AlMaturidi), Mu’tazilah sebaliknya Allah tak dpt dilihat.

Page 37: PAI

ALAM YG DILALUI MANUSIA

• Alam Roh: alam yg tidak diberitahukan letak dan suasananya oleh Allah (Al Isra’ :85)

• Alam Arham: alam kandungan dalam rahim ibu (Ali-Imran:6, Az-Zuar:6)

• Alam Dunia: Alam tempat manusia berbuat (Al-An’am:130, Al-A’raf:32)

• Alam Barzah: alam transisi (tidak di dunia dan belum di akhirat) setelah manusia meninggalkan dunia fana ini (Al Mukminun : 99-100)

• Alam Akhirat: alam yg abadi dan tdk berkesudahan (Al-Baqarah: 6-8)

Page 38: PAI

NAMA-NAMA SYURGA DALAM AL-QUR’AN

1. Jan nah al-ma'wa (surga tempat kembali),

2. Jannah `adn (surga sebagai tempat tinggal yang kekal),

3. dar al khulud (negeri yang kekal),

4. Firdaus, dar as-.salam (negeri yang sejahtera),

5. dar al-maqamah (negeri ketenangan),

6. Jannah an na’im (surga kenikmatan),

7. dan lain-lain

Page 39: PAI

NAMA-NAMA NERAKA DALAM AL-QUR’AN

(1) neraka wail (paling ringan siksaannya; QS.104:7), (2) neraka haawiyah (yg sangat dalam; QS.101:4-11), (3) neraka laza (yg bergejolak apinya & dapat

mengelupaskan kulit kepala; QS.70:75-78), (4) neraka sa'ir (yg menyala-nyala &menyediakan alat-

alat pelempar setan; QS.67:5), (5) neraka saqar (yg membakar manusia &

mengoyakkan kulitnya, yg terus berganti & berulang; QS.74:26-30),

(6) neraka khuthamah (yg membakar manusia sampai ke ulu hati; QS.104: 4),

(7) neraka jahim dan jahanam (yg paling dlm dan berat siksaannya, org yg tlh masuk ke dalamnya tdk akan pernah bisa keluar lagi; QS.7:179 dan QS.50:30).

Page 40: PAI

PENGERTIAN SYARI’AT

• Syari’at (etimologi) = jalan menuju sumber air, jalan yang nyata, jelas, dan peraturan

• Syari’at (teminologi). = Kumpulan peraturan-peraturan Allah yg diturunkan kpd Rasul-Nya utk manusia berakal, agar mengimani dan mempraktekkannya, dg demikian mereka memperoleh kebahagiaan dunia-akhirat, baik yg berhub. dg kepercayaan, hukum maupun akhlak

• Dua kandungan Ibadah ; (1) Muqadimatul Ibadah : seperti Jenis-jenis air, najis, mandi, wudlu, dan tayamum (2) Maqoshidul Ibadah; Seperti yang tercantum dalam 5 rukum Islam

Page 41: PAI

AZAS-AZAS HUKUM DALAM AL-QUR’AN

1. Meniadakan kesempitan dan kesukaran (Al-Jah:78, Al-Baqarah 286, Ibadah & makanan)

2. Sedikit Pembebanan (Al-Maidah :101, jenis binatang qurban)

3. Bertahap dalam sosialisasi hukum agama (Ibadah & mu’amalah, hukum zina)

4. Sejalan dengan kemaslahatan umat manusia (arah kiblat, wasiyat, ziarah kubur)

5. Mewujudkan keadilan (tanpa memandang status sosial)

Page 42: PAI

PRINSIP-PRINSIP SYARI’AT/HUKUM ISLAM

1. Tauhid (Alu-Iram:64)2. Berkomunikasi langsung (Al-Mukmin:60,Al Baqarah:1863. Menghargai Fungsi akal (Al-Baqarah 44,76,17,Yusuf:76)4. Menyempurnakan Iman (Al-Furqan: 63)5. Menjadikan Kewajiban untuk Membersihkan Jiwa (Al-

Maidah :6, Al-Taubah : 103)6. Memperhatikan Kepent. agama & Dunia (Al-Qoshas:77)7. Persamaan dan keadilan (Al-Hujurat :13)8. Amar Ma’ruf Nahi Munkar9. Musyawarah10. Toleransi (Al-Baqarah 256, Al-Kafirun : 6)11. Kemerdekaan dan Kebebasan (Al-Kahfi : 29)12. Hidup Gotong Royong

Page 43: PAI

PENGERTIAN DAN SYARAT DITERIMANYA IBADAH

Ibadah = Segala aktivitas yang di sukai dan diridloi oleh Allah, baik berupa perkataan atau perbuatan, terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi dan secara lahir maupun batin (menurut ulama)

• Dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. (Al-Bayyinah : 5) dan HR. Nasa’i (sesungguhnya Allah SWT., tidak menerima amal kecuali yang dikerjakan secara ikhlas dan untuk mendapatkan keridloaan-Nya)

• Dilakukan sesuai dengan petunjuk agama atau sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. (QS. Al-Kahfi :110)

Page 44: PAI

ESENSI DAN MOTIVASI PERIBADATAN HAMBA

• Disatu sisi; adnya kesadaran diri seseorang atas keterbatasannya dan pengakuan diri atas segala kemutlakan zat yang Maha Kuasa.

• Disisi lain; Yang bersangkutan menyadari akan posisinya dihadapan Allah sebagai hamba yang dimiliki, dikuasai dan diatur.

1. Karena dorongan lil-khaufi/rasa takut2. Karena dorongan lir-Rojai/rasa pengharapan3. Karena dorongan lil-wujub/kewajiban4. Karena dorongan lil-mahabbah/rasa cinta5. Karena dorongan lit-taladzdzudzi/rasa nikmat

Page 45: PAI

CARA MERAWAT IBADAH

1. Al- Istiqomah; ajek, kontinyu, terus-menerus dalam ibadah

2. Az-Zuhdu; hati tidak tertarik dengan kemewahan duniawi baik yang dimiliki sendiri amupun milik orang lain

3. Al-Faqru; Terus menerus merasa membutuhkan Allah baik dikala suka atau duka

Page 46: PAI

PEMBAGIAN IBADAH

• Ibadah Mahdlah (ibadah murni) adalah ibadah yang tata cara, jumlah, waktu, gerakan, dan bacaannya sudah ditentukan secara baku oleh agama (5 Rukun Islam)

• Ibadah Ghairu mahdlah adalah ibadah yang tata cara, jumlah, waktu dan bacaannya diserahkan kepada kemampuan individu masing-masing (ibadah sosial)

Page 47: PAI

Tujuan Hidup dan Tk Kebutuhan manusia

1. Untuk beribadah kepada Allah. (Al-Dzariyat : 56)2. Untuk diuji siapa yang terbaik amaliyahnya (Al-

Mulk : 2)3. Untuk menjadi Kholifah Allah di muka bumi

dengan segala tanggung jawabnya (Al-Baqarah : 30)

Kebutuhan manusia:1. Kebutuhan kepada udara2. Kebutuhan kepada minuman3. Kebutuhan kepada makan4. Kebutuhan kepada seksual5. Kebutuhan kepada Allah (agama/keyakinan)

Page 48: PAI

Al-Qur’an memadukan antara: akal & kalbu, pikir & dzikir, iman & ilmu

• Akal tanpa kalbu ; menjadikan manusia menjadi robot

• Fikir tanpa dzikir; menjadikan manusia seperti syetan

• Iman tanpa Ilmu; seperti pelita di tangan bayi

• Ilmu tanpa Iman; seperti pelita di tangan pencuri

Page 49: PAI

SUMBER HUKUM ISLAM

1. AL-Qur’an2. AL-Hadits/As-Sunnah3. Ijtihad =Ijtihad = mengerjakan sesuatu dg

segala kesungguhan atau menggunakan segala kemampuan berpikir utk menetapkan hk-hk agama. Atau Ijtihad = upaya sungguh-sungguh seorang (bbrp org) ulama tertentu , yg memiliki syarat-syarat tertentu, pd waktu-waktu tertentu, utk merumuskan kepastian hk (penilaian hk) mengenai suatu (bbrp) perkara tertentu yg tdk ada kepastian hk.nya scr tegas dan positis dlm Al-Qur’an dan As-Sunnah

Page 50: PAI

ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN

1. Bidang Ketauhidan, 2. Janji dan Ancaman Tuhan, 3. Bidang Ibadah, 4. Jalan dan Cara Mencapai

Kebahagiaan, dan 5. Ceritera-ceritera atau Sejarah

Umat Manusia sebelum Nabi Muhammad Saw. Dll.

Page 51: PAI

Isyarat-Isyarat Ilmiah Al-qur’an (M. Quraish Shihab)

• Ihwal reproduksi manusia,

• Ihwal kejadian alam semesta,

• Ihwal pemisah dua laut,

• Ihwal awan,

• Ihwal gunung,

• Ihwal pohon hijau, dan

• Ihwal kalender syamsiah dan qomariah.

Page 52: PAI

DEFINISI AS-SUNNAH/AL-HADITS

As-Sunnah/Hadits (etimologi); adat-istiadat, termasuk adat istiadat masyarakat Arab dalam pra Islam, baik persoalan agama, social maupun hukum. Karena itu adat istiadat zaman jahiliyah disebut sunnah jahiliyah.

As-Sunnah (terminologi); sesuatu yang merupakan perkataan perkataan, perbuatan-perbuatan, dan taqrir (penetapan) Rasulullah SAW. Atau segala sesuatu yang datangnya dari Nabi Muhammad SAW. baik berupa perkataan, perbuatan, sifat-sifat tingkah laku ataupun ketetapan/pengakuan.

Page 53: PAI

FUNGSI AL-HADITS

1. Menjelaskan masalah yang masih bersifat global (Bayanul Mujmal), Sep. cara shalat, zakat, haji dll

2. Membatasi masalah yang belum jelas batasannya (Taqyidul Mutalaq). Misalnya batasan potong tangan.

3. Mengkhususkan masalah yang masih umum 4. (Takhshishul ‘Am). Misalnya anak laki dua kali

dari perempuan, waris anak yang lain agama 5. Sunnah/Hadits merupakan ketetapan hukum

yang bersifat tambahan terhadap hal yang tidak terdapat dalam al-qur’an, seperti diharamkannya memakai cincin dan pakaian sutra bagi pria.

Page 54: PAI

(1) DEFINISI IJMA’ DAN KEDUDUKANNYA

Ijma’ (terminologi) berarti sepakat, setuju atau sependapat. Secara terminology (istilah syara’) Ijma’ adalah kebulatan pendapat semua ahli ijtihad umat Muhammad SAW., sesudah beliau wafat pd suatu masa ttg suatu perkara (hukum).

Kedudukan Hukum Ijma’ adalah berkedudukan sebagai dasar hukum (hujjah) selam dalam suatu masalah tidak didapati nashnya dalam al-qur’an dan hadits. Ijma’ dalam kedudukan hukum Islam menempati ketiga setelah al-qur’an dan al-hadits. (QS. An-Nisa’ ; 59)

Page 55: PAI

(2) DEFINISI QIYAS

• Qiyas (etimologi) berarti mengukur, membatasi.

• Qiyas (terminology) berarti menetapkan hukum suatu perkara yang belum ada ketentuan hukumnya berdasarkan suatu hukum yang telah ditentukan oleh nash, karena adanya persamaan illat (sebab) hukum diantara keduanya

Page 56: PAI

PERBEDAAN ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK

• Etika; ajaran yang membahas kebaikan dan keburukan berdasarkan ukuran akal

• Moral; ajaran ttg kebaikan & keburukan dg ukuran tradisi yg berlaku di suatu masy. tertentu.

• Akhlak; ajaran yg membahas ttg kebaikan dan keburukan, terpuji dan tercela, baik perkataan atau perbuatan manusia lahir dan bathin berdasarkan wahyu.

Page 57: PAI

Definisi Akhlak

Akhlak (Al-Ghazali) adalah suatu yang tertanam dalam jiwa yang dari sifat itu timbul perbuatan –perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan akal pikiran (lebih dahulu)

Obyek Kajian Akhlak• Pengertian baik dan buruk • Menetapkan apa yang harus dilakukan oleh

seorang manusia terhadap manusia lainnya• Menjelaskan tujuan yang seharusnya dicapai oleh

manusia dengan perbuatan-perbuatannya• Menerangkan jalan yang harus dilalui untuk

berbuat

Page 58: PAI

INDIKATOR : Akhlak Mahmudah dan Madzmumah

• Akhlak Mahmudah1. Dlabtun Nafsi (mengendalikan nafsu) 7. Bersabar2. Qona’ah (menerima apa adanya) 8. Bersyukur3. As-Shidqu ( jujur-benar) 9. Khauf4. Amanah (setia/dapat dipercaya) 10. Bertwakkal5 Tasamuh (toleran) 11. Ikhlas6. Taubat 12. Raja’

Akhlak Madzmumah1. Al-kidzbu (dusta) 6. Musyrik2. Takabbur (sombong) 7. Murtad3. Menerima suap 8. Munafik4. Berjudi 9. Riya’

5. Berzina 10. Thamak/rakus

Page 59: PAI

MANFAAT AKHLAK BAGI MANUSIA

• Memberi pengetahuan pada manusia tentang hal-hal yang hak dan yang bathil

• Dapat menghindarkan manusia dari sifat munafik

• Mendidik manusia untuk memiliki disiplin dalam hidup

• Menuntun manusia untuk selalu berbuat kebajikan dan menghindarkan diri dari perbuatan tercela.

Page 60: PAI

DASAR TOLERANSI DALAM ISLAM

1. Tidak ada paksaan dlm memeluk agama (QS. Al-Baqarah:256)

2. Allah tidak melarang kalian berbuat kebaikan dan jujur terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian (QS. Al-Mumtahinah: 8-9)

3. Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana (QS. An-Nahl:125)

4. Bersikap lemah lembut terhadap orang lain, tidak kasar dan berkeras kepala. (QS. Alu-Imran: 159)

5. Tawaran untuk beriman atau kufur/ingkar (QS. 18:29)6. Tidak perlu dipaksa manusia mau beriman atau tidak (QS.

Yunus: 99)7. Ketidak mampuan manusia untuk memberi petunjuk kepada

siapapun (QS. Al-Qashas:56)8. Kewenangan memberi petunjuk hanyalah Allah (QS. An-

Nahl:37)

Page 61: PAI

UPAYA MEMLIHARA KERUKUNAN

• Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kpd Allah • Membina sikap saling menghormati antara pemeluk agama.• Membina kerjasama & kerukunan sesama pemeluk agama• Meningkatkan kesadaran bahwa masing-masing pemeluk

agama sebagai makhluk Tuhan• Membina dan mengembangkan sikap mencintai sesama

manusia dan bertenggang rasa• Meningkatkan kesadaran bahwa berani membela kebenaran

dan keadilan dengan penuh kegigihan• Membina dan menjunjung tinggi persatuan dengan berdasar

prinsip Bhinneka Tunggal Ika• Membina dan menjunjung tinggi nilai kebenaran & keadilan• Tdk memaksa org lain memeluk agama yg seagama dg kita• Mengakui bahwa hubungan antara manusia dengan Tuhjan

adalah hubungan pribadi yang hakiki

Page 62: PAI

PENGHAMBAT KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

• Egoisme

• Ekstrimisme

• Fanatisme