Pada Praktikum Ini Dilakukan Uji Kualitatif Protein

download Pada Praktikum Ini Dilakukan Uji Kualitatif Protein

of 9

description

aaaa

Transcript of Pada Praktikum Ini Dilakukan Uji Kualitatif Protein

Pada praktikum ini dilakukan uji kualitatif protein yang bertujuan untukmemisahkan protein dengan makromolekul yang larut bersama protein dengan penambahan etanol absolute danmengidentifikasiprotein secara kimia dengan mengenal sifat pengendapan dan perubahan warna yang terjadi bila ditambahkan dengan senyawa kimia tertentu.Larutan protein yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan albumin. Albumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapatterkoagulasi oleh panas. Albumin terdapat dalam serum darah dan putih telur.Praktikum pertama yaitu pengendapan protein dengan etanol absolute. Pada praktikum ini kami menggunakan sampel albumin telur dan serum darah manusia. Dari hasil pengamatan kami dapatkan dimana etanol yang bersifat sangat higroskropis akan menarik molekul air yang berinteraksi dengan molekul protein. Akibatnya molekul molekul protein beragregasi satu sama lain sehingga membentuk endapan. Dengan terjadinya pengendapan atau disebut juga koagulasi, protein mengalami perubahan konformasi serta posisinya sehingga aktivitasnya berkurang atau kemampuannya untuk menunjang aktivitas organ tubuh tertentu akan hilang.Selanjutnya, endapan yang terbentuk kami pisahkan dari filtratnya ( makromolekulnya). Hal ini kami lakukan untuk persiapan perlakuan berikutnya yaitu dengan uji perubahan warna dengan pereaksi biuret. Pereaksi ini akan menguji adanya ikatan peptide dalam larutan sampel yang kami sudah pisahkan tadi.perlakuan selanjutnya yaitu uji warna protein dengan menggunakan pereaksi biuret.Pada reaksi biuret diperoleh hasil reaksi berupa warna ungu pada bagian atas dan bagian bawah kental. Hal ini terjadi karena ion Cu2+dari pereaksi biuret yang berasal dari penambahan CuSO4dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks bewarna ungu seperti yang dihasilkan.Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida.Ini berarti bahwa protein yang terkandung dalam putih telur adalah tidak kurang dari dua ikatan peptida. Jadi ikatan peptida hanya terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi. Pada percobaan untuk uji biuret, terjadi kesalahan dimana pada saat kami memindahkan filtrat, ada sedikit endapan yang ikut tertarik. Sehingga larutan filtrat juga memberi reaksi yang positif terhadap uji biuret.

H.KESIMPULANDari hasil dan analisis di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :Protein dapat terdenaturasi oleh sebab antara lain : perubahan pH, suhu dan penambahan ion atau logam berat tertentu.Protein dapat dipisahkan dari makromolekulnya serta didentifikasi oleh reaksi pengendapan oleh etanol absolut.karenaprotein mempunyai gugus NH2, -NH, -OH , -CO yang mengikat air.Etanol yang bersifat higroskopis akan menarik air tersebut sehingga protein kehilangan air, mempunyai kelarutan terkecildan mudah mengendap.

Test Biuret yang merupakan tes umum untuk proteinprotein yang terkandung dalam putih telur adalah tidak kurang dari dua ikatan peptida.Albumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasi oleh panas. Albumin terdapat dalam serum darah dan putihtelur.Pengendapan albumin Dasar reaksi : denaturasi protein adalah rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein. Dapat disebabkan karena pemanasan dan penambahan asam kuat. Denaturasi hanya merusak ikatan sekunder, tersier, dan kuartener.Fungsi penambahan reagen NaOH : mencegah endapan Cu(OH)2,memecah ikatan protein sehingga terbentuk urea, sbg katalisator CuSO4donor Cu2+. Dasar reaksi : reaksi positif ditandai dengan terjadinya warnaungukarena adanya kompleks yang terjadi antara ikatan peptide denganOdari air.

Purwo Arbianto,1996.Biokimia Konsep-Konsep Dasar. DEPDIKBUDThenawijaya Maggy, 1990.Dasar-Dasar Biokimia Jilid Satu. Erlangga; Jakarta

Uji biuret++++-Tabel 1. Hasil Pengamatan Praktikum Isolasi ProteinKeterangan tabel:+ = berwarna ungu, jumlah tanda (+) menunjukkan intensitas.- = berwarna biruHasil percobaan salting out ini menunjukkan bahwa pada Tabung 1(presipitat 50%) larutan berubah warna menjadi warna ungu. Begitu pula pada Tabung 2 (filtrat 50%), larutan berubah menjadi warna ungu.Pada Tabung 3 (presipitat 100%), larutan berubah warna menjadiwarna ungu yang lebih pekat dibandingkan tabung 1 dan tabung 2. Sedangkan, pada Tabung 4 (filtrat 100%), larutan berubah warnamenjadi biru.

VI.AnalisisTabungWarnaHasil uji biuretAnalisis1Lembayung (Merah)+Mengandung globulin2Lembayung (Merah)+Mengandung albumin3Lembayung (Merah)+Mengandung albumin4Biru-Tidak mengandung proteinTabel 2. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum Isolasi ProteinEndapan I, merupakan presipitat 50% yang kemudian diencerkandengan menambahkan NaCl 0,9 % sebanyak 2 ml dan dilakukan uji biuretkepada endapan tersebut. Dilakukan uji biuret dengan menambahkan 2 ml NaOH 10% kedalam larutan setengah jenuh (presipitat 50%) dan kemudianditambahkan CuSO4 0,1 % tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan. Setelah ditetesi CuSO 4larutan berubah warna menjadi ungu yangmenandakan bahwa di dalam larutan tersebut terdapat protein globuler. Hal inidikarenakan berat dan ukuran protein globulin lebih besar dibanding proteinalbumin sehingga pada proses pengendapan setengah jenuh protein globulintidak dapat melewati kertas penyaring.Filtrat I, merupakan filtrat 50% yang kemudian diencerkan denganmenambahkan NaCl 0,9% sebanyak 2 ml kemudian dilakukan uji biuret. Uji biuret dilakukan dengan menambahkan NaOH 10% sebayak 2 ml dankemudian ditambahkan CuSO4 tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan. Setelah diberikan CuSO4 tetes demi tetes, larutan berubah warna11

menjadi ungu yang membuktikan adanya protein yang terkandung dalamlarutan tersebut. Protein yang terkandung dalam larutan tersebut ialahAlbumin, sebab albumin tidak mengendap pada larutan setengah jenuhsehingga akan melewati kertas penyaring sehingga akan tetap berada dalamfiltrat.Pemberian amonium sulfat pada tahap 2 menyebabkan sebagian proteinlarut air ( salting in) dan lolos dari kertas saring sedangkan sebagian lainnyatertahan. Hal ini juga yang memberikan intensitas warna ungu yang mirip padatabung 1 dan 2.Endapan II, merupakan presipitat 100% yang kemudian diencerkandengan menambahkan NaCl 0,9 % sebanyak 2 ml dan dilakukan uji biuretkepada endapan tersebut. Dilakukan uji biuret dengan menambahkan 2 ml NaOH 10% kedalam larutan jenuh (presipitat 100%) dan kemudianditambahkan CuSO4 0,1 % tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan. Setelah ditetesi CuSO 4 larutan berubah warna menjadi ungu yangmenandakan bahwa di dalam larutan tersebut terdapat protein. Warna ungu pada presipitat 100% ini lebih pekat dibandingkan warna ungu pada presipitat50%. Semakin kuat intensitas warna ungu yang dihasilkan, semakin besar konsentrasi protein. Ini berarti tabung 3 (Presipitat 100%) memiliki larutanyang memiliki protein dengan konsentrasi lebih besar dibandingkan tabung 1dan tabung 2 karena tabung 3 berasal dari filtrat 50% yang diberi ammoniumsulfat hingga jenuh (terjadi presipitasi protein, salting out ). Tabung 3(Presipitat 100%) ini mengandung protein albumin.Filtrat II, merupakan filtrat 100% yang kemudian diencerkan denganmenambahkan NaCl 0,9% sebanyak 2 ml kemudian dilakukan uji biuret. Uji biuret dilakukan dengan menambahkan NaOH 10% sebayak 2 ml dankemudian ditambahkan CuSO4 tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna pada larutan. Setelah diberikan CuSO4 tetes demi tetes, larutan berubah warnamenjadi biru yang membuktikan bahwa tidak ada protein yang terkandungdalam larutan tersebut. Perubahan warna biru pada larutan menunjukkan tidak adanya ikatan peptida pada larutan yang diuji, seperti pada tabung 4.Ditemukannya albumin pada presipitat 100% sedangkan globulin tidak disebabkan oleh dua hal, yakni berat molekul dan konsentrasi kedua protein12 tersebut. Protein albumin memiliki berat molekul yang lebih besar daripada berat molekul globulin (Berat molekul albumin serum adalah 69 kDasedangkan 2-mikroglobulin memiliki berat molekul 11.5 kDa). Hal tersebutterkait pula dengan tingkat konsentrasi kedua protein dalam plasma.Konsentrasi albumin serum dalam plasma adalah 35 45 mg/ml sedangkankonsentrasi 2-mikroglobulin dalam plasma adalah 0.0013 mg/ml. Tingginyakonsentrasi albumin serum dalam plasma mengindikasikan keberadaannyadalam fase presipitat 100% sedangkan rendahnya konsentrasi 2-mikroglobulin dalam plasma mengindikasikan keberadaannya dalam fasefiltrat 100% yang nol (tidak ada).VII.KesimpulanTabung 1,2 dan 3 berubah warna menjadi ungu setelah diuji dengan uji biuret menunjukkan adanya protein. Intensitas warna ungu yang lebih kuat pada tabung 3 menunjukkan larutan pada tabung 3 memiliki konsentrasi protein yang lebih besar dibandingkan tabung 1 dan tabung 2. Tabung 3menunjukkan perubahan warna menjadi biru sebagai tanda bahwa tidak ada protein pada larutan ini.Globulin merupakan protein yang berukuran lebih besar sehingga dapatdipisahkan pada penyaringan pertama. Albumin berukuran lebih kecil daripadaglobulin sehingga bovine serum harus diberi garam sampai jenuh untuk dapatdipisahkan. Pada campuran setengah jenuh, presipitan mengandung globulindan filtrat mengandung albumin. Pada campuran jenuh, presepitanmengandung albumin dan filtrat tidak mengandung protein.REFERENSI1. Dennison C. A Guide to Protein Isolation. 2nd Edition. Dordrecth: Kluwer Academic Publishers; 2003. p. 74-81.2.Ghosal S, Srivastava AK. Fundamentals of Bioanalytical Techniques andInstrumentation. New Delhi: PHI Learning Private; 2009. p.75-78,3.Kaul RH, Mattiason B. Isolation and Purification of Protein. New York:Marcel Dekker, Inc; 2003.p. 256-261,