Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1...

18
MASYARAKAT JAWA KUNA DAN LINGKUNGANNYA PADA MASA BOROBUDUR K Oleh : Timbul Haryono Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Kehidupan dan situasi keadaan masyarakat watak, dan wilayah wanua. Masing-masing Jawa abad IX dapat diketahui berdasarkan data wilayah dikendalikan oleh seorang penguasa yang terdapat di dalam sumber verbal maupun wilayah dan dibantu oleh para pejabat sesuai sumber piktorial. Sumber verbal berupa dengan tugasnya masing-masing. Nama-nama prasasti-prasasti dan sumber piktorial adalah jabatan yang tersebut di dalam prasasti cukup relief yang dipahatkan di Candi Borobudur. banyak, di antaranya adalah: rakai, sang Kedua jenis sumber tersebut dibandingkan pamgat, pangkur, tawan, tirip, patih i hino, patih untuk memperoleh gambaran keadaan kulumpang, patih i tiru ranu, parujar, tikasan, masyarakat. Gambaran tentang situasi dan rumwan, manimpiki, paranakan, kring kondisi masyarakat dapat dilihat dari dua aspek kehidupan mereka yaitu kehidupan domestik dan kehidupan ritualnya. Masyarakat Jawa kuna juga dapat dibedakan atas dasar struktur sosialnya, yaitu masyarakat bawah dan masyarakat penguasa. Masyarakat penguasa adalah para penguasa baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan para petugas kerajaan. Struktur perwilayahan masa itu terbagi menjadi: wilayah rajya, wilayah 81 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur Relief Karmawibhangga panil No. 122

Transcript of Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1...

Page 1: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

MASYARAKAT JAWA KUNA DAN LINGKUNGANNYA

PADA MASA BOROBUDUR

K

Oleh :Timbul Haryono

Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Gadjah Mada

Kehidupan dan situasi keadaan masyarakat watak, dan wilayah wanua. Masing-masing

Jawa abad IX dapat diketahui berdasarkan data wilayah dikendalikan oleh seorang penguasa

yang terdapat di dalam sumber verbal maupun wilayah dan dibantu oleh para pejabat sesuai

sumber piktorial. Sumber verbal berupa dengan tugasnya masing-masing. Nama-nama

prasasti-prasasti dan sumber piktorial adalah jabatan yang tersebut di dalam prasasti cukup

relief yang dipahatkan di Candi Borobudur. banyak, di antaranya adalah: rakai, sang

Kedua jenis sumber tersebut dibandingkan pamgat, pangkur, tawan, tirip, patih i hino, patih

untuk memperoleh gambaran keadaan kulumpang, patih i tiru ranu, parujar, tikasan,

masyarakat. Gambaran tentang situasi dan rumwan, manimpiki , paranakan, kr ing

kondisi masyarakat dapat dilihat dari dua aspek

kehidupan mereka yaitu kehidupan domestik

dan kehidupan ritualnya.

Masyarakat Jawa kuna juga dapat

dibedakan atas dasar struktur sosialnya, yaitu

masyarakat bawah dan masyarakat penguasa.

Masyarakat penguasa adalah para penguasa

baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan

para petugas kerajaan. Struktur perwilayahan

masa itu terbagi menjadi: wilayah rajya, wilayah

81Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief Karmawibhangga panil No. 122

Page 2: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

padamapuy, manghuri, airhaji, tapa haji, tuha sedang membajak sawah (amaluku). Bentuk

dagang. luku seperti yang digunakan petani Jawa

sekarang yang ditarik oleh dua ekor sapi. Secara

ASPEK KEHIDUPAN SEHARI-HARI tidak langsung relief ini juga memberikan

gambaran bahwa masyarakat Jawa kuna

Yang dimaksudkan dengan aspek memelihara ternak sapi untuk kepentingan

kehidupan sehari-hari di sini adalah aspek pengolahan lahan pertanian.

aktivitas kehidupan yang bersifat non ritual atau Pekerjaan menanam padi (atanam) di

bukan aktivitas religi. Di antara aspek kehidupan dalam masyarakat Jawa tradisional sekarang

tersebut adalah kehidupan ekonomi, sistem disebut 'tandur'. Setelah tanaman padi mulai

mata pencaharian, sistem teknologi, kehidupan tampak hijau lalu kegiatan amatun (matun)

berkesenian, hubungan antar warga. Dari dilakukan untuk membersihkan rumput atau

beberapa prasasti yang berasal dari periode tumbuhan lainnya yang mengganggu

abad IX diperoleh informasi tentang aktivitas di kesuburan tanaman padi. Hama tanaman

bidang perekonomian. Masyarakat Jawa ketika ternyata bukan hanya dari jenis tanaman akan

itu adalah masyarakat yang perekonomiannya tetapi juga dari jenis binatang tikus. Gambaran

berbasis pertanian baik sistem sawah basah t e r s e b u t d a p a t d i l i h a t p a d a r e l i e f

maupun sawah kering. Pertanian padi adalah Karmawibhangga (O.65). Istilah ahani di dalam

menjadi faktor penting sebagaimana dapat prasasti adalah pemanenan padi dengan

dilihat dari beberapa relief di Borobudur. menggunakan alat pemotong yang disebut ani-

Beberapa prasasti menginformasikan sistem ani pada masyarakat Jawa sekarang. Sistem

pengolahan sawah dari penyiapan lahan sampai irigasi menjadi sangat penting dalam pertanian

penanaman, dan panen. Beberapa istilah dalam sebagaimana diinformasikan dalam prasasti

pengolahan sawah masih bisa dijumpai sampai Kedulan bahwa pejabat daerah membuat

sekarang, antara lain: amaluku, atanam, amatun, bendungan; selain itu ada petugas yang khusus

ahani, anutu. Sekalipun prasasti yang memuat mengurusi irigasi, yaitu huluair dan panghulu

hal tersebut berasal dari awal abad XI, bukan banyu yang pada masyarakat sekarang petugas

berarti bahwa abad IX masyarakat tidak khusus tersebut disebut ulu-ulu.

mengenal istilah-istilah tersebut. Pada relief M a s y a r a k a t t i d a k s e m a t a

Borobudur (Iba336) adalah contoh ketika petani menggantungkan pada pertanian padi irigasi, Relief Lalitavistara serie Jataka panil No. 173

82 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Page 3: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

tetapi tampaknya pemanfaatan ladang atau menggunakan tulup.

tegal untuk padi non irigasi (padi gaga) sangat Dari prasasti yang sezaman dengan Candi

mungkin dilakukan. Selain itu, sebagai Borobudur, dapat diperoleh beberapa jenis

pelengkap di kebun mereka ditanami buah- makanan dan minuman. Prasasti Rukam (829

buahan untuk melengkapi kebutuhan Saka atau 907 Masehi) menyebutkan berbagai

masyarakat. Dalam beberapa relief dijumpai hidangan yang diberikan kepada para tamu

penggambaran jenis-jenis tanaman buah yang hadir di dalam upacara penetapan sima:

seperti pisang, nangka, mangga. Sebagai bukti nasi paripurna timan dengan segala macam

penguat, di dalam prasasti ada nama desa yang lauk-pauk seperti, deng kakap (dendeng kakap

menggunakan nama buah, yaitu: Poh yang kering), kadiwas (ikan kadiwas), ikan duri,

berarti mangga. Bererapa relief pada Candi hurang (udang), hantrini (telor), gtam (kepiting),

Borobudur membuktikan bahwa aneka ragam gangan hadangan sapi (gangan – jangan atau

tanaman pangan telah dibudidayakan oleh sayur daging kerbau, daging sapi. Di dalam

masyarakat Jawa kuna. prasasti Sangguran disebutkan: “ . . . inangsĕan

Selain pertanian, sumber untuk makanan skul dangdangan, hinirusan, kla-kla. . . .”. Kata

juga diperoleh dari sumber pangan hewani. 'hinirusan' dari kata dasar 'hirus' yang di dalam

Usaha peternakan unggas seperti jenis itik, bahsa Jawa menjadi 'irus ' (dibuat dari

ayam, kambing adalah untuk mencukupi akan tempurung kelapa). Berbagai teknik memasak

kebutuhan makanan hayati dan nabati. Prasasti nasi mungkin disesuaikan untuk kebutuhan

menyebutkan adanya kebutuhan akan hayam menyediakan makanan dalam jumlah tertentu.

(ayam – bahkan ada spesifik hayam ireng),

hantiga, hantrini atau hantlu (telor) yang

digunakan di dalam upacara ritiual khususnya

upcara penetapan sima (daerah perdikan).

Barangkali di sela-sela waktu masyarakat juga

berburu burung atau mencari ikan di sungai, di

danau atau di laut. Alat-alat penangkap ikan

adalah jala, icir, wuwu, sebagaimana digunakan

oleh para pencari ikan di sungai masa sekarang,

dan untuk menangkap burung mereka Relief Karmawibhangga panil No. 118

83Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Page 4: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

Skul dangdangan artinya adalah nasi yang karena mereka membutuhkan keranjang, bakul

dimasak dengan menggunakan dandang, (tenggok), membuat gerabah (mangdyun), dan

biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk benda-benda logam. Di antara alat-alat logam

menyediakan nasi dalam jumlah yang banyak yang disebutkan di dalam prasasti antara lain:

dalam hajatan. Untuk kebutuhan sehari-hari rimwas, patuk, lukai, twĕk, linggis, landuk,

mereka memasak dengan kendil, yang di dalam wyangkul, kurumbaghi, dom, kawat, dan masih

prasasti abad IX disebut 'pangliwĕtan' atau 'skul banyak lagi.

dinyun' (nasi liwet). Di prasasti lain disebut 'skul D i d a la m s u mber-sumber tertulis

matiman' (nasi tim?). seperti prasasti dan naskah sastra banyak

Untuk memenuhi kebutuhan alat-alat disebut-sebut kelompok profesi tukang logam

rumah tangga, mereka mengenal beberapa yaitu 'pande' atau 'pandai' sesuai dengan

jenis seperti: manganam-anam (seni anyaman) bidangnya masing-masing. Oleh karena itu

dikenal adanya pande mas, pandai salaka

(perak), pande tamra atau pande tamwaga

(tembaha), pande kamsa atau gangsa

(perunggu) dan pande wesi . Bahkan

spesialisasi pekerjaan bukan atas dasar bahan

saja tetapi atas dasar benda yang dihasilkan.

Pada masa itu dikenal pande dang (ahli dalam

pembuatan bejana atau dandang), pande dadap

(ahli di bidang pembuatan perisai), pande kawat

(ahli pembuatan kawat), pande singasingan atau

apande sisinghen (ahli di bidang pembuatan

senjata tajam).

M e r e k a ( m a s y a r a k a t p a n d e )

membentuk kelompok sendiri yang diketuai

oleh seorang pemimpin disebut dengan istilah

'tuha gusali' atau 'juru gusali'. Kata 'gusali'

tersebut sekarang menjadi 'besalen' yaitu

tempat pertukangan logam. Kelompok

84 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief Pande besi di Candi Sukuh

Page 5: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

masyarakat pande logam tersebut di dalam di Bali dikatakan bahwa yang termasuk

kehidupan sosial termasuk sebagai kelompok golongan asta candala adalah undagi (tukang

sang mangilala drawya haji atau sang maminta kayu), amalantĕn (tukang cuci pakaian), amahat

drwya haji yaitu para abdi dalam kraton yang (tukang pahat), anjun (pembuat gerabah),

tidak mendapatkan daerah lungguh sehingga apande sisinghen (pembuat senjata tajam),

kehidupan ekonominya tergantung dari gaji anguga (?), anggabag (?), acirigimani (?).

yang diambil dari perbendaharaan kerajaan. Sementara itu di dalam naskah Slokantara: 43

Spesialisasi dalam bidang teknologi dijelaskan bahwa candala itu jumlahnya lima

logam yang penuh misteri menyebabkan yaitu surasut (pemahat), krimidaha (pencuci

seorang empu (khususnya pembuat keris) pakaian), pranagha (jagal), kumbhakaraka

mempunyai kedudukan tersendiri di dalam (pembuat periuk), dan dhatudagdha (pandai

masyarakat. Ia dianggap mempunyai kekuatan emas).

magis (bahkan di Bali para pande besi Dengan muncu lnya ke lompok

merupakan klen tersendiri yaitu klen pande; dan masyarakat pande logam spesialisasi pekerjaan

mereka memiliki keahliannya berdasarkan yang lain yang berhubungan dengan pekerjaan

keturunan darah). Klen pande di Bali tidak benda logam muncul juga. Mereka adalah

tergabung dalam sistem kasta. Menurut pamanikan (pembuatan batu permata),

informasi di dalam salah satu babad pande, para pasimsim (tukang pembuat cincin), rumban

pande logam memiliki pengetahuannya tentang (tukang pemasang batu permata pada

pekerjaan logam dari Dewa Api yang berkuasa perhiasan cincin atau perhiasan jenis lainnya),

di selatan. Mereka mempunyai pendeta sendiri pangaruhan (tukang emas), dan limus galuh

untuk memimpin upacara keagamaan (Anom. (tukang pembuat permata).

1973 : 3 – 4). Berbagai teknik pembuatan artefak

Namun anehnya di dalam sumber logam pada masa klasik tampak sekali sudah

tertulis Slokantara mereka dimasukkan sebagai dikuasai oleh para pande logam. Pembuatan

kelompok masyarakat kelas bawah yang arca pada umumnya menggunakan teknik cetak

disebut sebagai kelompok candala (Rani, 1957). a cire perdue. Pertama-tama, sebuah model

Golongan candala jumlahnya delapan (asta benda yang ingin dihasilkan dibuat dari bahan

candala) atau sering disebutkan hanya lima lilin (tahap positif). Model tersebut kemudian

macam. Di dalam naskah lontar Agama-Adigma dibalut dengan tanah liat (tahap negatif). Model

85Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Page 6: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

yang telah terbalut dengan tanah liat tersebut masing-masing logam mempunyai kedudukan

kemudian dibakar. Lilin akan meleleh keluar yang berbeda dari yang tinggi sampai yang

meninggalkan rongga cetakan (tahap negatif). rendah sebagai berikut: suvarna (emas), rupya

Selanjutnya ke dalam rongga cetakan (perak), loha (besi), tamra (tembaga), trapu

dituangkan logam cair. Setelah dingin baru (timah putih), vangaja (seng), sisaka (timah

kemudian dipecah untuk mengeluarkan artefak hitam), dan riti (kuningan). Tradisi lain

logam hasil cetakan. Barang-barang keperluan menyatakan ada astalohamaya (8 logam yang

rumah tangga dan pertanian umumnya dibuat penting) ialah : suvara (emas), rajata (perak),

dengan teknik tempa. tamra (tembaga), paittala (kuningan), kamsya

Untuk pembuatan barang-barang (perunggu), ayasa (besi), saisaka (timah hitam),

perhiasan dari bahan emas, para pande emas trapusa (timah putih). Logam emas memiliki

telah pula menguasai berbagai teknik kedudukan yang paling tinggi jika dibandingkan

pembuatan maupun pembuatan dekorasinya. dengan perak karena logam emas memiliki

Barang-barang emas dibuat dengan teknik warna yang indah (su-varna) dan juga bersifat

cetak dan teknik tempa. Pande logam masa ke-surga-an (svar). Emas adalah simbol dari

Jawa Kuno ternyata tidak hanya menguasai semua yang dianggap superior. Perak

pengetahuan teknik saja yang telah dikuasai, mempunyai nilai simbolik meningkatkan

tetapi aspek-aspek yang berhubungan dengan kesucian, tembaga dianggap mempunyai daya

makna simbolis logam juga diketahui. Aspek- magis. Berkaitan dengan konsep kosmos maka

aspek simbolik telah mewarnai pandangan para logam mempunyai kesamaan dengan satelit

pande terhadap metalurgi. Hal ini dapat yaitu emas – Matahari, perak – Bulan, tembaga –

dicontohkan misalnya pada artefak arca Venus, besi – Mars, timah putih – Jupiter, timah

bimetalik yaitu sebuah arca Siwa yang dibuat hitam – Saturnus.

dari perak dan lapik arca dibuat dari perunggu

dan arca Budha dari emas tetapi lapik arca dan PASAR DAN PEDAGANGAN

pengiringnya dibuat dari bahan perunggu. Gambaran sekilas tentang aktivitas Penggabungan dua jenis logam yang berbeda

perekonomian dan perdagangan masa Jawa untuk satu artefak seperti tersebut tentunya

kuna dari sumber-sumber tertulis (prasasti) didasari atas pertimbangan simbolisasi.

dalam kegiatan jual-beli memang sudah ada Secara simbolis menurut tradisi India

86 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Page 7: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

namun apakah sudah menggunakan alat tukar masih bisa dijumpai. Salah satu bukti adanya

pengkhususan pasar berdasarkan sistem panca masih perlu penelitian mendalam. Jan

wara adalah di dalam prasasti Waharu 931 Wisseman bahkan menyatakan: “The ninth

Masehi yang menyebut istilah 'pkĕn kaliwwan'. century Javanese economy was marketized,

Dalam tradisi budaya Jawa, lima hari pasaran though probably not fully monetized” – sekalipun

dikaitkan juga dengan sistem mañca pat mañca dalam aktivitas perekonomian di Jawa pada

lima yang berhubungan dengan empat arah abad ke-9 sudah dikenal pasar namun belum mata angin dan satu di pusat (keblat papat lima tentu sepenuhnya menggunakan uang sebagai pancĕr). Pasaran 'legi' dihubungkan dengan

alat tukar. Istilah 'pasar', yang di dalam bahasa arah timur (wetan), paing dengan mata angin

Jawa kuna disebut pkĕn atau pkan memang selatan (kidul), pon dengan mata angin barat

sudah digunakan pada abad ke-9 sebaimana (kulwan, kulon), wage – selatan (kidul), dan

disebut di dalam beberapa prasasti dan lokasi kliwon – tengah atau pusat. Kalau arah pusat

pasar berdekatan dengan desa, jalan atau dihubungkan dengan letak pusat pemerintahan

sungai. Sebagai contoh, prasasti Muñcang (944 (di tingkat wanua), mungkin dapat dibayangkan

M) menginformasikan:bahwa masing-masing kegiatan pasar

(7) . . . lmah kiduling pkan ing muñcang . . . .disesuaikan tempatnya dari arah pusat,

(10) . . . loring pkan ing muñcang . . . .misalnya pasar legi ada di sebelah timur, pasar

Kata 'pasar ' da lam masyarakat paing di sebelah selatan, dan seterusnya.

tradisional di pedesaan dikaitkan dengan 'pañca

wara' yaitu hari lima yang terdiri dari: legi

(umanis), paing, pon, wage, dan kliwon

(kaliwuan). Masyarakat Jawa menyebutnya

dengan 'dina pasaran'. (dina = hari). Dengan

sistem lima hari pasaran tersebut kegiatan pasar

di setiap desa memusat pada salah satu hari

pasaran dan setiap desa satu dengan yang lain

berbeda-beda. Dengan demikian dikenal ada

'pasar legi', 'pasar paing', pasar pon', 'pasar

wage', dan 'pasar kliwon'. Sampai sekarang

penyebutan kegiatan pasar seperti tersebut

87Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief Karmmavibhangga Panil no. 01

Page 8: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

Dengan kata lain, keletakan pasar ada kaitannya aktivitas jual-beli dilakukan dengan cara

dengan pola-pola permukiman. memikul dagangannya dan menjajakannya

Penjual-penjual yang melakukan dengan cara berjalan keliling dari satu tempat ke

aktivitas jual-beli di dalam prasasti disebut tempat lain atau dari satu desa ke desa lain.

dengan istilah : Dengan demikian dapat menjangkau

Adwal – yaitu penjual dalam skala kecil, atau masyarakat sampai di pelosok yang jauh dari

penjaja keliling tempat pasar. Petugas pasar masa Jawa kuna

Apikul – penjaja barang dengan cara memikul termasuk sebagai 'sang mangilala drwya haji'

dagangannya yang tugasnya mengumpulkan pajak pasar.

Adagang – pedagang dan biasanya dalam skala Dalam jaman Mataram Islam nama-nama

kecil namun di atas adwal, dan wilayah petugas pasar (lurah pasar) biasanya memakai

jualannya lebih luas nama 'tanda'. Kata tersebut mengingatkan pada

Abakul atau adagang bakulan – penjual yang nama jabatan pada masa Jawa kuna.

mungkin lebih professional di pasar Perdagangan melalui jalur sungai

Banyaga bantal – pedagang yang lebih besar berkembang pada masa Jawa Timur, khususnya

Sayangnya, prasasti-prasasti tidak memberikan pada masa Jawa Timur karena banyak sungai di

gambaran langsung bagaimana aktivitas Jawa Timur yang dapat dilalui. Dari beberapa

t ransaks i d i pasa r, apakah dengan prasasti disebut-sebut keberadaan orang asing

menggunakan alat tukar atau sistem barter. seperti: juru cina, juru barata, juru kling, yang

Kata 'apikul' jelas menunjukkan bahwa juga masuk di dalam daftar mangilala drwya haji.

Ada juga yang termasuk di dalam kelompok

warga kilalan yaitu: orang Kmer, Campa,

Srilangka, Karnatak, Dravida, Aryya, Kalinga,

dan di antara mereka diperkirakan adalah para

pedagang.

Selain kegiatan ekonomi melalui jalan

darat, dan melalui sungai, perdagangan antar

pulau tentunya sudah berkembang maju dan

dalam skala yang lebih besar. Perkembangan

s a r a n a t r a n s p o r t a s i m e m u n g k i n k a n

berkembangnya pula perdagangan baik

kualintas barang maupun kualitasnya. Relief

88 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief awadana jataka Panil no. 41

Page 9: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

kapal dengan berbagai bentuk perahu di Candi keterangan tentang seni pertunjukan kecuali

Borobudur membuktikan bahwa sudah ada hanya penyebutan alat musik 'curing' dalam

perdagangan antar pulau dan perdagangan kaitannya dengan perlengkapan upacara.

'internasional' antara Pulau Jawa dengan India Kutiban singkat kalimatnya adalah:

dan Cina. Misalnya, sumber Cina menyebutkan 8. (hu) minamahkan pangliwattan

bahwa kerajaan Ko-ying (di Sumatra) pada 9. 1 padamaran 1 pamapi(r)nya

sekitar abad ke-3 telah menjalin kontak dagang 10. ngan 6 curi (ng) 1 …

dengan 'luar', sekalipun belum ditemukan bukti- Dalam prasasti Kuti tahun 762 Saka (18

bukti kuat adanya hubungan dagang dengan Juli 840) yang ditemukan di Joho, Sidoarjo,

Cina tetapi dengan India. Dari sisi komoditas (Jawa Timur) lempengan IVa dijumpai kata 'juru

yang diperdagangkan antara nusantara dengan bañol' bersama-sama dengan para pejabat

India membuktikan aktivitas, perdagangan lainnya seperti tuha dagang, misra hino, misra

seperti: kayu cendana (Santalum album Linn.), hanginangin (baris 3). Keterangan tenteng seni

cengkeh (Eugenia aromatic Kuntze), mrica, dari pertunjukan dijumpai pada lempengan IVa

nusantara bagian timur. Mrica disebut-sebut di sebagai berikut:

dalam kitab sutra agama Budha sebagai salah 1. hanapuk warahan kecaka tarimba

satu kekayaan raja Shê-yeh (raja Jawa). hatapukan haringgit abañol salahan.

Prasasti Jawa kuno biasanya berisi 2. tanparabyapara samangilalā drbya haji

tentang upacara penetapan sima (tanah sawakanya manganti i sang hyang dharmā

perdikan) oleh pejabat kerajaan. Meskipun simanira cañcu

uraian di dalam prasasti itu singkat namun 3. makuta sira cañcu manggala ring kuti.

diperoleh gambaran tentang jalannya upacara Mangkana yan pamujā mangungkunga

sima, perlengkapan dan alat-alat upacara, siapa curing hamaguta payung.

saja yang hadir, pesta makanan dan minuman, Istilah hanapuka, hatapukan, berasal dari kata

serta seni pertunjukan yang menyertainya. 'tapuk' yang berarti 'topeng', sedangkan kata

'haringgit' berasal dari kata 'ringgit' yang berarti

PERTUNJUKAN KESENIAN 'wayang'. Kata 'ringgit' sampai sekarang masih

ada di dalam bahasa Jawa baru yang artinya

Di dalam prasasti Gandasuli yang juga 'wayang' atau bentuk bahasa Jawa krama

berasal dari tahun 769 Saka, tidak banyak 'wayang'. Kata 'abañol' artinya lawak atau

89Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Page 10: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

dagelan. Mereka termasuk di dalam kelompok menunjukkan jenis seni pertunjukan adalah kata

'sang mangilala drbya haji' yaitu pejabat kraton 'widu mangidung' dan 'mapadahi'. Widu

yang memperoleh gaji dari kraton (abdi dalem). mangidung dapat diartikan sebagai penyanyi

Kalimat 'mangkana yan pamuja mangungkunga wanita atau di dalam seni pertunjukan

curing' dapat diartikan: 'demikianlah jika tradisional disebut 'pesindhen', 'waranggana'.

mengadakan pemujaan supaya menabuh Kata 'widu' dalam bahasa Indonesia sekarang ini

curing'. Dari kalimat tersebut dapat dinyatakan menjadi 'biduan', sedangkan kata 'mangidung'

bahwa menabuh curing dalam kaitannya artinya tembang (berasal dari kata 'kidung').

dengan upacara pemujaan. Adapun kata 'mapadahi' berasal dari kata

Pada sisi belakang (Ib) prasasti Waharu I 'padahi' yang berarti 'kendang. Kutipan tersebut

tahun 795 Saka (20 April 873) di jumpai kata: menunjukkan dengan jelas bahwa 'widu

widu mangidung dan mapadahi, yang termasuk mangidung' dan 'mapadahi' termasuk dalam

di dalam daftar para pejabat kerajaan atau 'watak 'watak i jro' yaitu golongan abdi dalem kraton.

i jro' (golongan dalam – abdi dalem) yang tidak Dalam prasasti Waharu I (B) diperoleh

boleh 'masuk' di daerah 'sima' tan katamana keterangan pula bahwa seniman mapadahi

ikanang sīma). Beberapa di antaranya seperti (pengendang) hadir dalam upacara penetapan

kutipan berikut: sima dan melakukan tugasnya menabuh

a. … tuha dagang juru gusali mangrumbe kendang setelah acara pesta makan: "sakrama

manggunje tuha nambi tuha judi. ni manadah ring dangu umangse ta jnu skar,

b. tuha hunjaman juru jalir pabisar pawung manabêh ta sang mapadahi".

kuwung pulung padi misra hino wli tambang Artinya: "setelah mereka selesai makan

… tpung demikian lama, kemudian jnu skar (?)

c. kawung sungsung pangurang pasuk alas maju dan sang penabuh kendang

payungan sipat jukung pānginangin menabuh kendang.

pamawasya hopan pangurangan skar tahun Dalam salah satu baris kalimat prasasti

kdi walyan widu ma- Mulak tahun 800 Saka (3 Oktober 878 M)

d. ngidung mapadahi sambal sumbul hulun lempeng III a brs 5 disebutkan bahwa seniman

haji amrsi watak i jro ityewamādi kabeh tan tuha padahi bernama si Kuwuk hadir dalam

katamana ikanang sīma… upacara sebagai saksi dan kepadanya diberi

Dari kalimat tersebut, kata yang hadiah (pasêk-pasêk) berupa kain:

90 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief Lalitavistara serie 1 A1

Page 11: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

Relief Lalitavistara serie 1 A1

III.a.5… tuha padahi si kuwuk rama ni mitra April 901) tentang upacara penetapan sima

wdihan rangga yu 1 diuraikan dengan lengkap. Di antara para

Artinya: … pimpinan pengendang (yang undangan yang hadir sebagai saksi adalah tuha

bernama) si Kuwuk ayahnya Mitra (diberi) kain padahi. Pesta yang diadakan adalah selain

wdihan rangga 1 pasang" Istilah tuha padahi makan minum juga menari atau mangigêl, serta

memberikan gambaran bahwa pada masa itu adu ayam jago (masawungan – sawung artinya

ada pimpinan grup pengendang. ayam jago). Menarik perhatian bahwa pesta

Prasasti Kwak I (Ngabean II) tahun 801 tarian dilakukan oleh semua yang hadir

Saka (27 Juli 879)yang berasal dari desa yang termasuk para pejabat kerajaan secara

sama dengan prasasti Mulak di atas berupa 1 bergantian, sebagaimana terungkap di dalam

lempeng tembaga menginformasikan tentang kutiban berikut:

seniman yang hadir dalam upacara sima: IV.a.9."… i sampun tanda rakryan masawungan

I.b.3… tuha padahi si dhanam/maregang si mangigêl ikanang rama kabeh molih

sukla/mangla 10. patang kuliling gumanti renanta

4. si buddha/madang si kundi/mawuai si mangigal …"

pawan kapua wineh mas mā 1 wdihan ragi Sementara itu di dalam prasasti

yu 1 sowang sowang. Panggumulan selain disebutkan tarian juga

Artinya: disebutkan gamelan yang ditabuh yaitu padahi,

3."… pimpinan pengendang, bernama Si rêgang, dan brêkuk, seperti dapat dibaca dalam

Dhanam, penabuh rêgang (kecer) (bernama) kutiban berikut:

si Sukla/ III.a.20. "…samangkana ng inigêlakên hana

4. tukang masak sayur (bernama) si Buddha, mapadahi marêgang si catu rama ni

tukang menanak nasi (bernama) si Kundi, kriya mabrêkuk si

tukang memasak air (bernama) si Pawan III.b.1 wara rama ni bhoga winaih wdihan

semuanya diberi emas 1 māsa dan kain sahlai mas mā 1 ing sowang sowang//

wdihan ragi masing-masing 1 pasang. Artinya: "…adapun yang ditarikan (yang

Dalam kutiban tersebut selain seniman tuha ditabuh) adalah mapadahi, marêgang

padahi juga seniman yang lain yaitu 'marêgang' (bernama) Si Catu ayahnya Kriya,

(penabuh regang – simbal atau kecer?). mabrêkuk (bernama) si Wara ayahnya

Dalam prasasti Taji tahun 823 Saka (8 Bhoga, (mereka) diberi sehelai kain

91Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Page 12: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

bebed dan emas 1 masa masing- 17. ruang juru //”

masing". Kalimat tersebut memberikan Artinya

gambaran juga bahwa para penabuh 13. "…penabuh padahi penabuh tuwung

padahi, penabuh brêkuk, dan penabuh (bernama) si Pati

rêgang juga sambil menari. 14. ayahnya Turawus penduduk desa Rapoh

Di dalam prasasti Poh tahun 905 M selain diberi kain 1 yugala dan emas 1 māsa 1

disebutkan adanya seni musik gamelan dan kupang, dan penabuh padahi (bernama)

juga seni tari dan lawak. Mereka (para seniman) Syuha ayahnya Wakul penduduk desa

diundang untuk menghadiri upacara penetapan Hinangan wilayah Luwakan diberi emas

sima sebagai saksi. Barangkali mereka juga 2 kupang, penabuh regang (bernama) si

menggelar pertunjukan. Gamelan yang ditabuh Wicar ayahnya Wisama penduduk desa

adalah padahi, rêgang, tuwung; sedangkan 15. Hijo wilayah Luwakan diberi kain 1 yugala

tariannya adalah tari topeng dan lawak: dan emas 1 māsa // penari topeng ada 2

IIb.13."…mapadahi matuwung si pati rama ni (bernama) si Mala penduduk desa

turawus ana Sawyan wilayah Kiniwang dan Si Parasi

14. kwanua i rapoh winaih wdihan yu 1 mas penduduk desa Tira wilayah Medang,

mā 1 ku 1 muwah mapadahai syuha rama semuanya diberi emas 1 māsa.

ni wakul anakwanua i hinangan watak 16. Masing-masing, juru pelawak ada 2

luwakan winaih mas ku 2 marêgang si (bernama) si Lugundung penduduk

wicar rama ni wisama anakwanu desa Rasuk wilayah Luwakan dan si

15. a i hijo watak luwakan winaih wdihan yu 1 Kulika penduduk desa Lunglang wilayah

mas mā 1//matapukan 2 si mala Tnep semuanya diberi kain 1 yugala dan

anakwanua i sawyan watak kiniwang emas 6 māsa

muang si parasi anakwanua i tira watak 17. untuk 2 orang juru

mdang kapua winaih mas mā 1 Dalam prasasti Lintakan tahun 841 Saka

16. ing sowangsowang mabañol jurunya 2 si (12 Juli 919) diperoleh data tentang instrumen

lugundung anakwanua i rasuk watak gamelan yaitu padahai, tuwung, rêgang, brêkuk,

luwakan muang si kulika anakwanua i gandirawana hasta . Gamelan tersebut

lunglang watak tnêp winaih wdihan yu 1 digunakan dalam perlengkapan upacara sima.

mas mā 6 kinabaihannya Selain itu di antara seniman yang hadir dalam

92 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Page 13: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

upacara adalah atapukan dan tarimwa (tarimba). rawanahasta bernama si Mandal

Sangat menarik dalam hal ini adalah jumlah semuanya diberi kain bĕb d 1 helai dan

atapukan (penari topeng) ada 30 pasang dan perak 8 māsa masing-masing

mereka adalah dari generasi muda (rarai – lare Di antara nama-nama pemusik tersebut, Kusni

bhs Jawa): adalah nama wanita. Dalam prasasti yang lain

III.8…. pinda atapukan kata widu sering diikuti oleh kata mangidung,

9. prana 30 hop rarai winehan pirak dha 1 atau hanya kata mangidung tanpa didahului kata

kinabaihannya. Tarimwanya winehan pirak widu.

ma 1 kinabaihannya Prasasti Paradah tahun 865 Saka (OJO

Artinya: 8…. Jumlah penari topeng XLVIII) selain menyebutkan padahi dan widu

9. ada 30 pasang semuanya anak mangidung sebagai watak i jro, mabañol

muda diberi perak 1 dharana, (adapun) bernama si Kalayar. Selain itu dalam acara sajian

tarimwa (penari?) diberi perak 1 masa tarian disebutkan:

semuanya. 46. … i tlas ning manamah mangigal

Dalam prasasti Prasasti Mantyasih III ya thakrama tuwung bungkuk

(OJO CVIII) nama instrumen gandirawana hasta ganding rawanahasta sampun

yang disebut dalam prasasti Lintakan ternyata sangkap ikanang iniga.

merupakan 2 macam instrumen yang berbeda, 47. lakên malungguh sira …

terbukti dari nama penabuhnya disebut Artinya:

terpisah: … sesudah melakukan sembah

b.4. widu si majangut matapukan si menarilah mereka yaitu tuwung,

barubuh juru padahi si nanja bungkuk, ganding, rawanahasta.

maganding si kusni rawanahasta si Sesudah selesai semua yang ditarikan

mandal kapua winaih hlai 1 pirak mereka kemudian duduk …

ma 8 sowang-sowang // Dalam kutipan tersebut terdapat kata 'bungkuk'

Artinya: widu (penyanyi) bernama Majangut, yang mungkin sekali artinya sama dengan

penari topeng bernama Si Barubuh, 'brekuk' pada prasasti lain.

juru kendang bernama si Nanja, Kalau di dalam prasasti sebelumnya

maganding (penabuh gending?) ditemukan istilah tuha padahi, juru padahai, di

bernama si Kusni, penabuh musik dalam prasasti yang berasal dari tahun 853 M

ĕ

93Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief bidadari di Kolam Pampa pada Relief Cerita Ramayana Candi Prambanan. Terlihat

kain bermotif ceplok yang dikenakan oleh bidadari

Page 14: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

(prasasti Air) ditemukan istilah padahi manggala bermacam-macam mengisyaratkan bahwa

(pemimpin pemain kendang). Selain itu juga selain adanya bermacam motif dan jenis kain

disebutkan adanya 'muraba'. Barangkali perlu barangkali juga ada semacam jenis kain/motif

disebutkan juga jenis seni pertunjukan yang lain yang hanya khusus untuk golongan tertentu.

ialah 'rara mabhramana tinonton' pada prasasti Dari bukti-bukti seni arca bisa diamati

Poh IIb.5: "rara mabhramana tinonton si karigna cara pemakaian kain beserta kelengkapannya,

si darini muang si rumpuk muang wêrêwêrêhnya motif hias kain, berbagai bentuk perlengkapan

si jaway si baryyut". Artinya: 'dara (anak gadis) perhiasan seperti kalung, gelang tangan, gelang

yang berkeliling ditonton bernama si Karigna, si lengan, perhiasan untuk kepala atau gelung

Darini, dan si Rumpuk serta tunangannya untuk putri. Istilah untuk gelang ada 'kankana'

bernama si Jaway dan si Baryyut". Kata 'tinonton' (gelang tangan), keyura (gelang lengan), simsim

jelas menunjukkan bahwa gadis-gadis tersebut untuk cincin, upawita (semacam-ulur-ulur).

tentu gadis penari. Perlu dijelaskan bahwa nama Sangat beruntung dan menarik bahwa telah

orang yang didahului kata sandang si ditemukan

menunjukkan bahwa yang bersangkutan adalah

rakyat biasa atau gadis desa.

TATABUSANA DAN KELENGKAPAN

Pada masa klasik itulah busana

dengan segala kelengkapannya makin bisa

dikaji. Beberapa sumber prasasti sejak abad ke-

9 Masehi menyebutkan istilah untuk pakaian

seperti: kulambi (dalam bahasa Jawa sekarang

menjadi 'klambi' (baju), 'sarwal' (kemudian

menjadi sruwal yang artinya celana), 'ken'

(berarti 'kain') istilah untuk kain yang dipakai oleh

kaum wanita dan 'wdihan' sebagai istilah kain

untuk kaum pria, dan sebagainya. Di dalam

prasasti, penyebutan untuk jenis kain ada

artefak-artefak perhiasan dari bahan

emas untuk berbagai jenis perhiasan di situs

Wonoboyo (Klaten) . Dapat d iperoleh

kesimpulan bahwa tatabusana masyarakat

Jawa kuna dapat dibedakan sesuai dengan

tingkat kedudukan dan fungsinya antara

masyarakat biasa (rakyat) biasa dan penguasa

(raja).

Pada masa antara abad ke-8 sampai

masa Majapahit akhir sekitar abad ke-16, fungsi

busana bukan semata-mata lagi sebagai

busana dalam fungsi teknomik sebagai

pelindung tubuh, akan tetapi telah berkembang

menjadi fungsi sosioteknik. Yang dimaksud

fungsi sosioteknik adalah suatu fungsi busana

yang dapat menunjukkan tingkat struktur sosial.

Busana dalam konteks ini dapat menunjukkan

94 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief pada Candi Pawon

Page 15: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

strata masyarakat apakah si pemakai berasal

dari golongan rakyat biasa atau golongan

bangsawan. Perbedaan fungsional tersebut

berakibat pada aspek bahan, bentuk, dan motif

ragam hiasnya. Sebagai contoh misalnya,

busana raja akan berbeda dengan busana para

pejabat kerajaan di bawah raja, dan akan

berbeda pula dengan busana rakyat

kebanyakan.

Selanjutnya pengertian busana yang

secara fungsional sebagai ideoteknik adalah

busana dan kelengkapannya yang dipakai

sebagai ciri aktivitas ritual. Ketika sang Raja

melaksanakan aktivitas ritual keagamaan tentu

akan berbeda ketika ia sedang dihadap para

punggawa kerajaan. Contoh seperti ini dapat

dilihat misalnya dalam pertunjukan wayang

purwa ketika sang dalang melukiskan sang raja

yang menjalankan samadi setelah audiensi di

pendapa pasewakan: “Sang Nata arsa munggah

jroning palanggatan, sigra lukar busana

kaprabon angrasuk busana kapandhitan . . . .”

DAFTAR PUSTAKA

Government from Central to east java in the 10th Century A.D. Bulletin of the Research Centre of Archaeology No. 10. Jakarta : Proyek Pelita Pembinaan Kepurbakalaan dan Peninggalan nasional Departemen P&K.

Brandes, J.L.A. 1913. Oud-javaansche oorkonden, nagelen transcripties van wijlen Dr. J.L.A. Brandes, uitgegeven door N.J.Krom, VBG LX.

De Casparis, J.G. 1956. Selected inascriptions from the 7th to 9th Century A.D., Prasasti Indonesia II. Bandung : Masa Baru.

Groeneveldt, W.P. 1960. Historical Notes on Indonesia and Malaya, Compiled from Chinese Sources. Jakarta.

Haryono, Timbul. 2008. Seni Pertunjukan dan Seni Rupa dalam Perspektif Arkeologi Seni. Surakarta : ISI Press.

Haryono, Timbul. 1980. Gambaran tentang Upacara penetapan Sima, Majalah Arkeologi (1-2), hlm. 35-54.

Haryono, Timbul. 1991. Logam Emas: Fungsi dan Maknanya dalam Sistem Budaya Masyarakat Jawa Kuna Abad VIII-XV. Laporan Penelitian Fakultas Sastra UGM.

Haryono, Timbul. 2001. Logam dan Peradaban Manusia. Yogyakarta : Philosophy Press.

Barret Jones, Antoinette M. 1984. Early Tenth Jan Wisseman Christie. 1982. Patterns of Trade Century Java from the Inscription.

in Western Indonesia: Ninth Through Dordrecht-Holland : Foris Publication.Thirteenth centuries AD. Disertasi, London: School of Oriental and African Studies.Boechari. 1976. Some Considerations of the

problem of the Shift of Mataram's Centre of

95Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief pada Candi Pawon

Page 16: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar

BIODATA PENULISKunst, Jaap. 1968. Music in Java, Its History, Its Theory and Its Technique. 3rd edition. The Hague : Martinus Nijhoff.

Prof. Dr. Timbul Haryono, lahir di Klaten, Jawa

Tengah pada 1944 dan merupakan Professor bidang Arkeologi Miksic, John. 1988. Small Finds Ancient Javanese Gold. Singapore : National di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Museum.

Mendapatkan gelar Master di bidang Arkeologi Asia Tenggara

Rani, Sharada. 1957. Slokantara and Old dari University of Pennsylvania pada tahun 1982 dan gelar Javanese Didactic Text. International Doktor dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1994. Selain Academy of India Culture.

jabatan utamanya sebagai professor di Jurusan Arkeologi, juga

Surti Nastiti, Titi. 1992. Pasar : Studi Pendahuluan mengajar di Program Pascasarjana Fakultas Filsafat, Kegiatan Ekonomi Masyarakat Desa di

Universitas Gadjah Mada. Pernah menjabat sebagai sekretaris Jawa pada Abad IX-XV Masehi. Pertemuan

Jurusan Arkeologi dan sekarang menjabat sebagai Kepala Ilmiah Arkeologi VI.

Kajian Seni Pertunjukan, Program Pascasarjana, Universitas

Gadjah Mada. Selain itu juga aktif menulis buku, artikel di

berbagai majalah dan jurnal.

96 Masyarakat Jawa Kuna dan Lingkungannya Pada Masa Borobudur

Relief Lalitavistara panil no. 1A 1

Page 17: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar
Page 18: Pada Masa Borobudur 81 - konservasiborobudur.orgkonservasiborobudur.org/download/buku/Trilogi 1 100... · baik di tingkat pusat maupun di tingkat desa dan ... Lilin akan meleleh keluar