repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih...
Transcript of repository.bsi.ac.id · pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih...
ANALISA RASIO SOLVABILITAS PADA PT ADHIKARYA
(PERSERO) TBK JAKARTA
PERIODE 2014-2016
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
RATNA WULANDARI
61140056
Program Studi Akuntansi
Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika
Jakarta
2017
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.Dimana tugas akhir ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis ambil
sebagai berikut, “Analisa Rasio Solvabilitas Pada PT. Adhikarya Jakarta”
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
program Diploma III Institusi. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil
penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung
penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari
semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, izinkanlah penulis penyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Direktur Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta.
2. Ketua Program Studi Akuntansi Akademi Manajemen Keuangan BSI Jakarta.
3. Ibu Ellyta Muchtar selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Bapak M. Nurul Kamali selaku Manager Keuangan dan Akuntansi PT.
Adhikarya Jakarta
5. Semua dosen dari perbankan Diploma III yang telah memberikan penulis
dengan semua bahan yang diperlukan.
vii
6. Ucapan terimakasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orang
tua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,
menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Sahabat terbaik Baiq dea widiya yang selalu memberikan dukungan untuk
menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman 61.6A.31 atas waktunya
selama kita bersama-sama.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga
terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini
masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagipenulis khususnya
dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 6 Juli 2017
Penulis
Ratna Wulandari
viii
ABSTRAK
Ratna Wulandari (61140056), Analisa Rasio Solvabilitas Pada PT. Adhikarya
(Persero) Tbk. di Jakarta.
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.Untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka
panjang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio keuangan selama tiga
tahun.Rasio solvabilitas yang dihitung berdasarkan Debt to Equity Ratio dan Debt
to Total Assets Ratio.Objek yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu laporan
keuangan yang berupa neraca perusahaan PT.Adhikarya (persero) Tbk. Periode
2014,2015 dan 2016. Metode pengumpulan data dalam penyusunan Tugas Akhir
adalah metode observasi, metode wawancara, metode studi dokumentasi dengan
metode analisanya berupa analisis kualitatif yaitu metode analisis data tanpa
menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat rasio-
rasio selama tiga tahun diperoleh perhitungan Debt to Equity Ratio sebesar
537,43% , 224,69% dan 269,21%. Debt to TotalAssets Ratio sebesar 84,31%,
69,20% dan 72,91% dari hasil perhitungan tersebut kondisi keuangan
PT.Adhikarya (Persero) Tbk di Jakarta selama tiga periode terakhir ini kurang
baik, karena nilai rasio diatas standar rasio perusahaan.
Kata kunci: Debt to equity Ratio, Debt to Total Assets Ratio.
ix
ABSTRACT
Ratna wulandari (61140056), Solvency Ratio Analysis on a PT. Adhikarya
Jakarta (Persero) Tbk Jakarta.
Solvency ratio is a ratio used to measure the extent to which assets the company
was financed with debt. To measure the company’s ability of fulfilling the
obligation or obligations short-term. This research aims to know the financial
ratios for three years. Solvency ratio calculated on the basis of the Debt to Equity
Ratio and Debt to Total Assets Ratio. Objects used in this final task, namely the
financial statements in the form of a balance sheet of the company PT. Adhikarya
Jakarta (Persero) Tbk. Period 2014,2015 and 2016. Data collection methods in
the preparation of the final project is a method of observation, interview method,
method of study documentation with the method analysis in the form of qualitative
analysis method of data analysis without the use of statistical analysis. The
research results showed that levels of ratio-the ratio of the three years obtained
the calculation of Debt to Equity Ratio of 537,43%, 224,69% and 269,21%. Debt
to Total Assets Ratio of 84,31%, 72,91% and 69,20% of the calculation results
financial condition based on calculation not good, because the value of the ratio
above the company’s standartd ratio.
Keywords: Debt to equity Ratio, Debt to Total Assets Ratio.
x
DAFTAR ISI
LembarJudul Tugas Akhir ............................................................................. i
LembarPernyataan Keaslian Tugas Akhir ..................................................... ii
LembarPernyataan Persetujuan Publikasi KaryaIlmiah ................................. iii
LembarPersetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ......................................... iv
LembarKonsultasi Tugas Akhir ..................................................................... v
Kata Pengantar ............................................................................................... vi
Abstrak ........................................................................................................... viii
Daftar Isi ........................................................................................................ x
Daftar Gambar .............................................................................................. xii
Daftar Tabel .................................................................................................. xiii
Daftar Lampiran ............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1. LatarBelakang ...................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 2
1.3. Tujuan danManfaat .............................................................. 3
1.4. Metode Pengumpulan Data .................................................. 4
1.5. RuangLingkup...................................................................... 4
1.6. Sistematika Penulisan .......................................................... 5
BAB II LANDASANTEORI .................................................................... 6
2.1. Laporan Keuangan ..................................................... 6
2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ................................6
2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ....................................... 7
2.1.3. Sifat Laporan Keuangan ........................................... 8
2.1.4. Keterbatasan Laporan Keuangan .............................. 9
2.1.5. Jenis-Jenis Laporan Keuangan ................................. 10
2.2. AnalisisLaporan Keuangan ................................................. 12
2.2.1. Pengertian AnalisisLaporan Keuangan ..................... 12
2.2.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ......................... 13
2.2.3. Metode Analisis Laporan Keuangan ........................ 14
2.3. Analisa Rasio ...................................................................... 14
xi
2.3.1. Pengertian Analisa Rasio .......................................... 14
2.3.2. Bentuk-bentuk Rasio Keuangan ............................... 15
2.4. Rasio Solvabilitas ................................................................ 16
2.4.1. Pengertian Solvabilitas ............................................. 16
2.4.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas .................. 17
2.4.3. Jenis-jenis Rasio Solvabilitas ................................... 18
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................... 21
3.1. Tinjauan Umum PT. Adhikarya (Persero) Tbk ................... 21
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Adhikarya
(persero) Tbk ............................................................ 21
3.1.2. Struktur dan Tata Cara Kerja PT. Adhikarya
(persero)Tbk ............................................................. 22
3.1.3.Kegiatan Usaha PT. Adhikarya (persero) Tbk ......... 24
3.2. Hasil Penelitian ................................................................... 26
3.2.1. Perhitungan Rasio Solvabilitas ................................ 26
3.2.2. Perbandingan Rasio Solvabilitas PT Adhikarya
(Persero) Tbk dari tahun 2014 – 2016 ...................... 31
BAB IV PENUTUPAN ........................................................................... 34
4.1. Kesimpulan ......................................................................... 34
4.2. Saran .................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 36
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. 37
SURAT KETERANGAN PKL ................................................................. 38
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 39
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar III.1 Struktur Organisasi 23
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel III.1 Neraca 26
Tabel III.2 Standar Rasio Solvabilitas 26
Tabel III.3 Perhitungan Total Assets to Total Debt Ratio PT.Adhikarya (persero)
Tbk Jakarta Tahun 2014 sampai 2016 28
Tabel III.4 Perhitungan Debt to Equity Ratio PT.Adhikarya (persero) Tbk Jakarta
Tahun 2014 sampai 2016 30
Tabel III.5 Perkembangan Debt to Equity Ratio PT.Adhikarya (persero) Tbk
Jakarta Tahun 2014 sampai 2016 32
Tabel III.6 Perkembangan Total Assets to Total Debt Ratio PT.Adhikary (persero)
Tbk Jakarta Tahun 2014 sampai 2016 33
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A1. Laporan Keuangan PT. Adhikarya (Persero) Tbk
Tahun 2014, 2015 dan tahun 2016 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perusahaan merupakansuatu unit kegiatanproduksi yang menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.Salah satu sarana
untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan dapat
dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan.Laporan keuangan
perusahaan umumnya terdiri dari laporan neraca dan laporan laba
rugi.Laporan neraca menggambarkan kondisi dari suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku. Sedangkan
laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang
atau jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil
tersebut. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau
kerugian bersih sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu.
Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau
menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisa tersebut digunakan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu
keputusan.Selain itu laporan keuangan juga dapat menilai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, struktur modal usaha,
keefektifan penggunaan aktiva, serta hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan keadaan financial perusahaan.
2
Dalam menganalisa data keuangan tersebut perlu adanya ukuran tertentu dan
ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan ialah rasio
keuangan.Rasio dalam analisa laporan keuangan adalah angka yang
menunjukan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan
keuangan. Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut
dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.
Meskipun analisa rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat
sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan,
terdapat juga unsure keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati-hatian
dalam mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Adapun rasio-rasio keuangan tersebut antara lain: Rasio Likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio aktiva.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memilih judul “ANALISA
RASIO SOLVABILITAS PADA PT.ADHIKARYA JAKARTA”
1.2.PerumusanMasalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah tentang :
1. Bagaimana tingkat Dept to Equity dan Dept to Assets Ratio pada
PT.Adhikarya Jakarta?
2. Bagaimana perkembangan rasio solvabilitas PT.Adhikarya Jakarta dari
tahun 2014-2016 ?
3
1.3.TujuandanManfaat
Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tingkat Debt to Equity Ratio dan Dept to Assets Ratio
pada PT.Adhikarya Jakarta.
2. Untuk mengetahui perkembangan rasio solvabilitas pada PT.Adhikarya
Jakarta.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini, antara lain :
1. Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan
dalam menganalisa rasio keuangan dan merupakan media perbandingan
antara teori yang telah diperoleh dari karya ilmiah dan perkuliahan dengan
aplikasinya pada perusahaan tempat diadakan penelitian.
2. Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pemikiran
untuk dijadikan sebagai bahan pemasukan untuk memajukan perusahaan
tersebut terutama dalam kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua
kewajiban keuangannya.
3. Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
dan dapat menjadikan bahan referensi untuk mengkaji topik-topik yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas yang berhubungan dengan
penelitian ini.
4
1.4.Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah :
1. Metode observasi
Dalam metode ini penulis melakukan pengamatan langsung ke
PT.Adhikarya Jakarta untuk mengkaji dan menganalisa terhadap rasio
solvabilitas.
2. Metode wawancara
Dalam metode ini penulis melakukan wawancara secara langsung kepada
staff dan karyawan PT.Adhikarya Jakarta.
3. Metode studi dokumentasi
Dalam metode ini penulis mengumpulkan dokumen-dokumen dari
PT.Adhikarya yang berhubungan denganan alias solvabilitas ataupun
sumberlainnya seperti buku referensi dan teori-teori.
1.5.Ruang Lingkup
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan yang penulis susun. Tugas akhir ini hanya membahas mengenai
Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio. Data yang diambil dari laporan
neraca periode 2014-2016 pada PT.Adhikarya Jakarta.
5
1.6.SistemPenulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian awal dalam penulisan laporan kegiatan, dalam
bab ini menyajikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat, metode pengumpulan data, ruang lingkup dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori tentang pengertian umum laporan
keuangan dan rasio solvabilitas.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan dalam menyusun Tugas Akhirya itu tinjauan
umum perusahaan atau organisasi, sejarah dan perkembangan perusahaan
atau organisasi, struktur dan tatakerja organisasi, kegiatan perusahaan atau
organisasi, data penelitian.
BAB IV PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan dan seluruh pembahasan yang ada di
dalam bab-bab sebelumnya serta memberikan saran-saran untuk
perkembangan laporan tersebut di masa depan.
6
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Laporan Keuangan
2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan
Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai
bentuk pertanggung jawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan
perusahaan selama suatu periode tertentu.Laporan keuangan disusun dengan
maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan.
Menurut Kasmir (2008:7), Laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri
dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
menunjukan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang
terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukan
sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas
perusahaan.
7
Menurut Fahmi (2012:22), Laporan keuangan merupakan suatu informasi
yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan
menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.
Menurut Sutrisno (2008:9), mengemukakan bahwa, Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama
yakni Neraca dan Laba Rugi.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang menjelaskan atau
melaporkan kegiatan perusahaan sekaligus untuk mengevaluasi keberhasilan
strategi perusahaan dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai.
2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir,dalam bukunya “Analisa laporan keuangan” (2012: 11),
berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
pada suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada
aktiva, pasiva dan modal perusahaan.
8
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.
Sedangkan menurut Hery, (2012:4) tujuan khusus laporan keuangan adalah
menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengenai posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan lain dalam posisi
keuangan.
Pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan
keuangan yaitu memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari
unsur-unsur laporan keuangan, serta menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip akuntansi mengenai posisi keuangan.
2.1.3. Sifat Laporan Keuangan
Pencatatan yang dilakukan dalam menyusun laporan keuangan harus
dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal
menyusun laporan keuangan didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu
sendiri.
Menurut Kasmir, (2012:11) sifat laporan keuangan yakni,
1. Bersifat historis
Artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu
atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang.Misalnya laporan keuangan
9
disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun kebelakang
(tahun atau periode sebelumnya).
2. Bersifat menyeluruh
Maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin.Artinya laporan
keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan
atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak akan
memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.
2.1.4.Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan laporan keuangan menurut Munawir, dalam bukunya
“Analisa Laporan Keuangan” (2007;9), diantaranya :
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya
merupakan interim report( laporan yang dibuat antara waktu tertentu
yang sifatnya sementara) bukan laporan yang final. Laporan keuangan
tidak menunjukan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam
pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan
oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
2. Laporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang kelihatan
bersifat pasti dan tepat. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan
hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan
harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu,
dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun,
10
disbanding dengan tahun-tahun sebelumnya,sehingga kenaikan volume
penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan atau
mencerminkan unit yang dijual semakin besar.
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuanagan perusahaan karena faktor-
faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang
(dikwantifisir).
2.1.5. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Menurut Agoes dan Trisnawati (2012;3), laporan keuangan terbagi
menjadi seperti berikut ini:
1. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menggambarkan hasil
usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.Laporan ini menunjukan
pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan
atau setahun.Jika jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya,
perusahaan dikatakan laba.Sebaliknya jika jumlah pendapatan lebih kecil
dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi.
2. Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukan perubahan
ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya
sebulan atau setahun.Laporan ini dibuat setelah laporan laba atau rugi,
tetapi sebelum neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode
harus dilaporkan dalam neraca.
11
3. Neraca
Neraca adalah suatu daftar aset,kewajiban dan ekuitas pemilik pada
tanggal tertentu, misalnya pada akhir bulan atau akhir tahun. Ada dua
bentuk neraca, yaitu bentuk akun dan bentuk laporan.
4. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukan penerimaan dan
pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau
setahun.
Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Arus kas dari aktivitas operasi, merupakan arus kas dari transaksi
yang memenuhi laba bersih.
b. Arus kas dari aktivitas investasi, merupakan arus kas dari transaksi
yang memengaruhi investasi dan non aset lancer.
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan, merupakan arus kas dari transaksi
yang memengaruhi ekuitas dan kewajiban jangka panjang.
5. Laporan catatan atas laporan keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang
memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan
penjelasan tertentu.
12
2.2. Analisis Laporan Keuangan
2.2.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010:35), “analisis laporan keuangan adalah
analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari
dari pada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk
menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan
perusahaan yang bersangkutan”.
Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan keuangan yaitu:
“menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat”.
Menurut Subramanyam (2010:4), adalah: “ Analisa laporan
keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisa untuk laporan
keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisa
bisnis”.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis
laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan
agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan,
hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari
hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu
13
laporan keuanagan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
2.2.2. Tujuan dan Manfaat Analisa Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012:68), ada beberapa tujuan dan manfaat bagi
berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum
dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,
baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat
ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.
14
2.2.3. Metode Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012:69), dalam praktiknya terdapat dua macam
metode analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu:
1. Analisis Vertikal (statis)
Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu
periode laporan keuangan saja.Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada
dalam satu periode.Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja
dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode.
2. Analisis Horizontal ( Dinamis)
Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil
analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode satu ke
periode yang lain.
2.3. Analisa Rasio
2.3.1. Pengertian Analisa Rasio
Rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan atau
perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain. Analisa
rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada
sebagai dasar penilaiannya, meskipun didasarkan pada data dan kondisi
masa lalu, analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai resiko
dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu
pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-
15
rasio keuangan memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan
tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Menurut Harahap (2009:297) “Rasio keuangan merupakan
merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun
laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang
releven dan signifikan”.
Menurut Kasmir (2012:104) merupakan “indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu
angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk
mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan”.
Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-
angka yang ada dalam laporan keuagan dengan cara membagi satu angka
dengan angka yang lainnya. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk
menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target
seperti yang ditetapkan, dapat dinilai kemampuan manajemen dalam
memberdayakan sumber daya perusahaan yang lebih efektif.
2.3.2. Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan
Menurut Rahardjo (2007:104) rasio keuangan perusahaan
diklarifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu :
a. Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yang menunjukan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
16
b. Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yang menunjukan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukan tingkat efektifitas
penggunaan aktiva atau kekayaan perusahaan.
d. Rasio profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios), yang
menunjukan tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding
penjualan atau aktiva.
e. Rasio investasi (investment ratios), yang menunjukan rasio investasi
dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan obligasi.
2.4.Rasio Solvabilitas
2.4.1. Pengertian Solvabilitas
Menurut Kasmir (2008:151) rasio solvabilitas atau leverage merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan hutang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan
disbanding dengan aktivanya.Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dibubarkan (dilikuidasi).
Sedangkan menurut Amri (2009:201), maksud dari rasio ini untuk
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jika perusahaan akan
dilikuidasi atau dibubarkan. Kewajiban itu dapat berupa kewajiban jangka
pendek ataupun kewajiban jangka panjang.
17
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayain dengan hutang.
2.4.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir (2008:153) ada 8 tujuan perusahaan dengan
menggunakan rasio solvabilitas, yaitu:
a. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada
pihak lainnya (kreditor).
b. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk
bunga).
c. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva
tetap dengan dengan modal.
d. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang.
e. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap
pengelolahan aktiva.
f. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
g. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih,
terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.
h. Tujuan lainnya.
18
Sementara itu, manfaat rasio solvabilitas menurut Kasmir (2008:154)
terdapat 8 manfaat, yaitu :
a. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap
kewajiban kepada pihak lainnya.
b. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran yang bersifat
bunga).
c. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya
aktiva tetap dengan modal.
d. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai
oleh hutang.
e. Untuk menganalisis seberapa besar hutang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
f. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka
panjang.
g. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan
ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri.
h. Manfaat lainnya.
2.4.3. Jenis – Jenis Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas antara lain :
1. Rasio hutang modal / Debt to Equity Ratio
Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio
19
yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang.Rasio
ini disebut juga rasio leverage.
Rasio leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa
bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan
pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham
preferen dan modal pemegang saham.
Menurut Riyanto (2008:22) struktur modal adalah
pembelanjaan permanen dimana mencerminkan pengimbangan antar
hutang jangka panjang dan modal sendiri.Modal sendiri adalah modal
yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari
mengambil bagian, peserta, atau pemilik (modal saham, modal peserta dan
lain-lain).
Jadi dapat disimpimpulkan bahwa debt to equity ratio
merupakan perbandingan antara total hutang (hutang lancar dan hutang
jangka panjang) dan modal yang menunjukan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan modal yang ada.
Rasio hutang modal dihitung dengan rumus :
Debt to equity ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)x 100%
20
Menurut Syari (2008:303) semakin kecil rasio hutang
modal maka semakin baik dan untuk keamanan pihak luar rasio terbaik
jika jumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama.
2. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio
Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.
Sehingga rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh
aktiva.
Menurut Sawir (2008:13), Debt ratio merupakan rasio yang
memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh
kekayaan yang dimiliki.
Rasio ini dihitung dengan rumus:
Apabila debt ratio semakin tinggi, sementara proporsi total
aktiva tidak berubah maka hutang yang dimiliki perusahaan semakin
besar. Dan sebaliknya apabila debt ratiosemakin kecil maka hutang yang
dimiliki perusahaan juga akan semakin kecil.
Debt Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎x 100%
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan umum PT. Adhikarya (Persero) Tbk.
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Adhikarya (Persero) Tbk.
PT Adhikarya (Persero) Tbk adalah perusahaan konstruksi yang beralamat
di Jalan Pasar Minggu KM. 18 Jakarta 12510, Indonesia.Merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang kontruksi.Perusahaan milik belanda ini dinasionalisasi
dan ditetapkan sebagai PN Adhikarya pada tanggal 11 maret 1960.Nasinonalisasi
ini menjadi pemacu pembangunan infrasktruktur di Indonesia.Status PN
Adhikarya berubah menjadi Perseroan Terbatas pada 1 Juni 1974, yang disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia.Pada tahun 2004, PT Adhikarya
menjadi perusahaan konstruksi pertama yang sahamnya tercatat di Bursa Efek
Indonesia.Sebagai Perseroan terbuka, PT Adhikarya terdorong untuk terus
memberikan yang terbaik bagi setiap pemangku kepentingan, terrmasuk bagi
kemajuan industri kontruksi Indonesia yang semakin pesat.Menghadapi
persaingan antar industri konruksi yang semakin ketat. Perseroan melakukan
redefinisi visi dan misi yakni: Menjadi perusahaan Kontruksi terkemuka di Asia
Tenggara. Perseroan juga mengenalkan tagline “Beyond Contruction”. Hal ini
menegaskan motivasi perseroan untuk bergerak ke bisnis lain yang masih terkait
dengan inti bisnis perseroan. PT Adhikarya (Persero) Tbk. Mempersiapkan
kemampuan internal untuk meningkatkan daya saing Perseroan melihat
kesempatan yang tidak terbatas dimasa depan, karena itu PT Adhikarya siap
menangkap setiap peluang di masa depan yang sangat menjanjikan.
22
Visi dan Misi PT Adhikarya (Persero) Tbk.
a. Visi
Menjadi perusahaan kontruksi terkemuka di Asia Tenggara.
b. Misi
1) Berkinerja berdasarkan atas peningkatan Corporate Value secara
incorporated.
2) Melakukan proses pembelajaran dalam mencapai pertumbuhan.
3) Menerapkan Corporate Culture yang simple tapi
membumi/dilaksanakan (down to earth).
4) Proaktif melaksanakan lima lini bisnis secara profesional govermance,
mendukung pertumbuhan perusahaan.
5) Partisipasi aktif dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) dan Corporate Social Responsibility (CSR).
3.1.2. Struktur dan Tata Cara Kerja PT Adhikarya (Persero) Tbk.
Struktur organisasi adalah suatu gambaran mekanisme kerja antar bagian
atau devisi yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan sebagai dasar
dalam melaksanakan prosedur kerja antar bagian dan menunjukan fungsi
masing-masing bagian.
Berikut ini adalah struktur organisasi PT.Adhikarya Jakarta dan setiap
bagian memiliki tugas masing-masing:
23
Sumber: PT. Adhikarya (persero) Tbk.
Gambar III.1
Struktur Organisasi PT. Adhikarya (persero) Tbk.
Uraian tata kerja di PT. Adhikarya (persero) Tbk. adalah sebagai berikut:
1. Direktur 1
Memimpin dan mengelola keuangan dan akuntansi, manajemen risiko
perusahaan, serta kegiatan legal.
24
2. Direktur II
Memimpin dan mengelola kegiatan joint operation,bisnis kerjasama,
manajemen risiko, Divisi Konstruksi I, Divisi Konstruksi II, Divisi Konstruksi
III, Divisi Konstruksi IV, Divisi Konstruksi V, Divisi Konstruksi VI, dan
Divisi Konstruksi VII.
3. Direktur III
Memimpin dan mengelola kegiatan joint operation, bisnis kerjasama,
manajemen risiko, Divisi Konstruksi I, Divisi Konstruksi II, Divisi Konstruksi
III, Divisi Konstruksi IV, Divisi Konstruksi V, Divisi Konstruksi VI, Divisi
Konstruksi VII, serta menjadi asisten direktur produksi konstruksi.
4. Direktur IV
Memimpin dan mengelola kegiatan joint operation, bisnis kerjasama,
manajemen risiko, Divisi Konstruksi I, Divisi Konstruksi II, Divisi Konstruksi
III, Divisi Konstruksi IV, Devisi Konstruksi V, Divisi Konstruksi VI, Divisi
Konstruksi VII, Divisi Hotel dan anak perusahaan.
5. Direktur V
Memimpin dan mengelola kegiatan manajemen risiko, Divisi PMU EPC,
Divisi Properti TOD, Divisi Engineering & Railway system LRT, Divisi
Konstruksi sipil dan TrackworksLRT, dan anak perusahaan.
3.1.3. Kegiatan Usaha PT Adhikarya (Persero) Tbk.
Saat ini PT Adhikarya memiliki ruang lingkup bidang usaha yang
mencakup:
25
1. Kontraktor Sipil dan Gedung
a) Kontraktor Sipil mengajarkan infrastruktur sipil milik pemerintah
maupun swasta.
b) Kontraktor Gedung mengajarkan bangunan gedung yang dimiliki
pemerintah maupun swasta.
2. EPC (Engineering Procurement Construction)
EPC adalah kegiatan usaha yang meliputi perencanaan,
pengadaan, dan sekaligus mengerjakan konstruksinya yang dalam
hal ini lebih menekankan pada jenis pekerjaan oil & gas dan power.
3. Bisnis Properti
Kegiatan usaha dalam pengembangan dan pengelolaan
kawasan dan pembangunan fasilitas gedung berupa perkantoran,
apartemen dan hotel.
4. Bisnis Real Estate
Kegiatan pengembangan kawasan dan pembangunan fasilitas
perumahan (landed house) dengan pola cluster di berbagai wilayah
strategis.
5. Investasi Infrastruktur
a) Infrastruktur antara lain pembangunan jalan told an monorel.
b) Perhotelan yakni memanfaatkan aset perseroan untuk
dikembangkan dan dioperasikan.
c) Power Producer (Independent Power Product/IPP) dalam
bentuk Public Private Partnership maupun skema investasi
lainnya.
26
3.2. Hasil Penelitian
Tabel III.1
PT.Adhikarya (Persero) Tbk. Jakarta
Neraca
Per 31 Desember 2014 – 31 Desember 2016
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan 2014 2015 2016
Jumlah Aset 10.458.881 16.761.063 20.095.435
Jumlah Liabilitas 8.818.101 11.598.931 14.652.655
Jumlah Ekuitas 1.640.780 5.162.131 5.442.779
Sumber: PT. Adhikarya (persero) Tbk. DiJakarta
Tabel III.2
Standar Rasio Solvabilitas Industri
No Jenis Rasio Standar Rasio
Perusahaan
1 Debt to Assets Ratio 35%
2 Debt to Equity Ratio 90%
Sumber : Kasmir (2008)
3.2.1. Perhitungan Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan PT.
Adhikarya (persero) Tbk Jakarta dalam memenuhi kewajiban finansial jangka
panjangnya. Apabila PT. Adhikarya (persero) Tbk Jakarta mampu memenuhi
kewajiban jangka panjangnya tepat waktu maka dapat dikatakan dikatakan
bahwa perusahaan tersebut solvable. Untuk mengukur tingkat solvabilitas PT.
27
Adhikarya (persero) Tbk Jakarta digunakan beberapa jenis rasio diantaranya
adalah:
1. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio
a. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio tahun 2014
Total hutang tahun 2014 adalah sebesar 8.818.101 sedangkan total aset
tahun 2014 sebesar 10.458.881. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
Total Assets to Total Debt Ratio= Total Debt
Total Assetsx 100%
=8.818.101
10.458.881x 100%
= 0,843 atau 84,3%
b. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio tahun 2015
Total hutang tahun 2015 adalah sebesar 11.598.931 sedangkan total aset
tahun 2015 sebesar 16.761.063. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
Total Assets to Total Debt Ratio =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠x 100%
= 11.598.931
16.761.063x 100%
= 0,692 atau 69,2%
c. Total Assets to Total Debt Ratio / Debt Ratio tahun 2016
Total hutang tahun 2016 adalah sebesar14.652.655 sedangkan total aset
tahun 2016 sebesar 20.095.435. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
28
Total Assets to Total Debt Ratio =Total Debt
Total Assetsx 100%
= 14.652.655
20.095.435x 100%
= 0,729 atau 72,9%
Tabel III.3
Perhitungan Total Assets to Total Debt Ratio PT. Adhikarya (persero)
Tbk. Jakarta
Tahun 2014 – 2016
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio(%)
A B (A/B)x100%
2014 8.818.101 10.458.881 84,3%
2015 11.598.931 16.761.063 69,2%
2016 14.652.655 20.095.435 72,9%
Sumber: PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta (data diolah)
Dari tabel III.3 di atas terlihat bahwa pada tahun 2014, Total
Assets to Total DebtRatio menunjukan nilai sebesar 84,3%. Tingkat rasio
ini menunjukan bahwa sebesar Rp.0,84 dari setiap total hutang dibiayai
Rp.1,00 total aktiva. Dan dapat diketahui bahwa antara total hutang
dengan total aktiva masih tinggi atau lebih besar total aktiva.
Pada tahun 2015 Total Assets to Total Debt Ratio menunjukan nilai
sebesar 69,2%. Tingkat rasio ini menunjukan bahwa sebesar Rp. 0,69 dari
29
setiap total hutang dibiayai Rp. 1,00 total aktiva. Pada periode ini Total
Assets to Total Debt Ratio mengalami penurunan.
Pada tahun 2016 Total Assets to Total Debt Ratiomengalami
kenaikan menjadi 72,9%. Ini berarti bahwa aktiva perusahaan yang
didanai oleh hutang sebesar 72,9% sedangkan sisanya sebesar 27,09%
didanai oleh modal. Kenaikan Total Assets to TotalDebt ini terjadi karena
adanya kenaikan total hutang dan juga diikuti oleh kenaikan dari total
aktivanya.
2. Debt to Equity Ratio
a. Debt to Equity Ratio tahun 2014
Total hutang tahun 2014 adalah sebesar 8.818.101 sedangkan total
ekuitas tahun 2014 sebesar 1.640.780. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus:
Debt to Equity Ratio =Total Hutang(Debt)
Ekuitas(equity)x 100%
= 8.818.101
1.640.780x 100%
= 5,374 atau 537,4%
b. Debt to Equity Ratio tahun 2015
Total hutang tahun 2015 adalah sebesar 11.598.931 sedangkan total
ekuitas tahun 2015 sebesar 5.162.131. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus:
30
Debt to Equity Ratio = Total Hutang(Debt)
Ekuitas(equity)x 100%
= 11.598.931
5.162.131x 100%
= 2,246 atau 224,6%
c. Debt to Equity Ratio tahun 2016
Total hutang tahun 2016 adalah sebesar 14.652.655 sedangkan total
ekuitas tahun 2016 sebesar 5.442.779. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus:
Debt to EquityRatio = Total Hutang(Debt)
Ekuitas(equity)x 100%
= 14.652.655
5.442.779x 100%
= 2,692 atau 269,2%
Tabel III.4
Perhitungan Debt to Equity Ratio PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta
Tahun 2014 – 2016
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Tahun Total Hutang Total Ekuitas Rasio(%)
A B (a/b)x100%
2014 8.818.101 1.640.780 537,4%
2015 11.598.931 5.162.131 224,6%
2016 14.652.655 5.442.779 269,2%
Sumber: PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta (data diolah)
31
Dari hasil tabel III.4 dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 total
Debt to Equity Ratio adalah sebesar 537,4% rasio ini menunjukan bahwa
Rp. 5,37 dari setiap total hutang dibiayai Rp. 1,00 modal sendiri.
Pada tahun 2015 total Debt to Equity Ratio perusahaan mengalami
penurunan sebesar 312,8% menjadi 224,6% rasio ini menunjukan bahwa
Rp. 2,24 dari setiap total hutang dibiayai Rp. 1,00 modal sendiri.
Pada tahun 2016 total Debt Equity Ratio perusahaan mengalami
kenaikan menjadi 269,2% yang berarti bahwa Rp. 2,69 dari setiap total
hutang dibiayai Rp. 1,00 modal sendiri. Kenaikan rasio ini disebabkan
oleh naiknya total aktiva dan naiknya total hutang.
Dari perkembangan Debt to Equity Ratio perusahaan mulai tahun
2014 sampai dengan 2016 menunjukan bahwa tingkat rasio yang
dihasilkan mengalami naik turun. Hal ini terjadi karena total hutang dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan. Berdasarkan keseluruhan nilai Debt
to Equity Ratio sesuai dengan standar rasio solvabilitas sebesar 90% ,
hasil rasio tersebut kurang baik karena nilai rasio diatas standar rasio
perusahaan.
3.2.2. Perkembangan Rasio Solvabilitas PT.Adhikarya (Persero) Tbk dari
tahun 2014-2016
Berdasarkan data perhitungan rasio solvabilitas PT.Adhikarya (Persero)
Tbk. Jakarta tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 dengan menggunakan Debt to
Equity Ratio dan Total Assets to Total Debt. Pada tabel III.3 dan III.4 dapat dilihat
32
adanya perbedaan untuk setiap tahunnya.Data perhitungan Debt to Equity Ratio
dan Total Assets to Total Debt tersebut dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan antara rasio solvabilitas untuk setiap tahunnya. Secara lebih jelas
perkembangan Debt to Equity Ratio dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.5
Perkembangan Debt to Equity Ratio PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta
Tahun 2014-2016
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Tahun Total Hutang Total Ekuitas Rasio(%) Kenaikan/
Penurunan
A B (A:B)x100% %
2014 8.818.101 1.640.780 537,4% -
2015 11.598.931 5.162.131 224,6% Turun 312,8%
2016 14.652.655 5.442.779 269,2% Naik 44,6%
Sumber: PT.Adhikarya Jakarta (data diolah)
Berdasarkan tabel III.5 diatas dapat dilihat bahwa Debt to Equity Ratio
pada tahun 2014 adalah sebesar 537,4% dan pada tahun 2015 Debt to Equity Ratio
lebih kecil yaitu sebesar 224,6% . Hal ini menunjukan adanya penurunan Debt to
Equity Ratio pada tahun 2015 sebesar 312,8% dari tahun 2014. Sedangkan Debt to
Equity Ratio pada tahun 2016 adalah sebesar 269,2% lebih besar jika
dibandingkan dengan Debt to Equity Ratio pada tahun 2015, hal ini menunjukan
adanya peningkatan sebesar 44,6% disebabkan oleh naiknya total aktiva dan
naiknya total hutang.
33
Tabel III.6
Perkembangan Total Assets to Total Debt Ratio PT.Adhikarya (Persero) Tbk
Jakarta
Tahun 2014-2016
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio (%) Kenaikan/
Penurunan
A B (A:B)X100% %
2014 8.818.101 10.458.881 84,3% -
2015 11.598.931 16.761.063 69,2% Turun 15,1%
2016 14.652.655 20.095.435 72,9% Naik 3,7%
Sumber : PT.Adhikarya Jakarta (data diolah)
Berdasarkan tabel III.6 diatas dapat dilihat bahwa Total Assets to Total
Debt Ratio pada tahun 2014 adalah sebesar 84,3% dan pada tahun 2015 Total
Assets to Total Debt Ratio lebih kecil yaitu sebesar 69,2% . hal ini menunjukan
adanya penurunan Total Assets to Total Debt Ratio pada tahun 2015 sebesar
15,1% dari tahun 2014. Sedangkan Total Assets to Total Debt Ratiopada tahun
2016 adalah sebesar 72,9% lebih besar dibandingkan dengan Total Assets to Total
Debt Ratio pada tahun 2015, hal ini menunjukan adanya kenaikan sebesar 3,7%
dikarenakan oleh naiknya total hutang dan total aktiva pada tahun 2016.
Berdasarkan keseluruhan nilai Total Assets to Total Debt Ratio dilihat dari standar
rasio solvabilitas sebesar 35%, hasil rasio tersebut kurang baik karena nilai rasio
diatas standar rasio perusahaan.
34
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dari analisa yang telah dilakukan terhadap
laporan keuangan yang telah diperoleh dari PT. Adhikarya (persero) Tbk. Jakarta
selama kurun waktu tiga periode akuntansi yaitu dari tahun 2014,2015 dan 2016
dengan menggunakan analisa rasio solvabilitas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui nilai Debt to Equity pada
tahun 2014 adalah sebesar 537,4% dan pada tahun 2015 Debt to Equity
sebesar 224,6% hal ini mengalami penurunan Debt to Equity pada tahun
2015 sebesar 312,8% dari tahun 2014. Sedangkan Debt to Equity pada
tahun 2016 adalah sebesar 224,6% lebih besar dibandingkan dengan Debt
to Equity pada tahun 2015. Sedangkan hasil Total Assets to Total Debt
Ratio pada tahun 2014 adalah senilai 84,3%. Dan pada tahun 2015
mengalami penurunan sebesar 15,1% sedangkan Total Assets to Total
Debt Ratio pada tahun 2016 senilai 72,9% hal ini mengalami kenaikan
senilai 3,7%. Kenaikan Total Assets to Total Debt ini terjadi karena
adanya kenaikan total hutang dan juga diikuti oleh kanaikan dari total
aktivanya.
2. Total Debt to Equity dan Debt to Assets Ratio pada PT.Adhikarya
(Persero) Tbk. Ini mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak begitu
besar dari tahun 2014,2015 dan 2016. Dengan penurunan tersebut
perusahaanpun masih solvabel karena perbandingan antara jumlah hutang
35
dengan total modal dan total aktiva sangat tinggi maka solvabilitas perusahaan
sudah mampu untuk memenuhi kewajiban jangka panjang perusahaan.
4.2. Saran
Adapun saran saran yangdapat diberikan berdasarkan hasil penelitian untuk
dapat dijadikan masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi PT.Adhikarya Jakarta rasio solvabilitas kurang baik untuk lebih
meningkatkan lagi perusahaan harus memperbesar aktiva dan modal
perusahaan dari kewajiban agar perusahaan mampu membiayai kewajiban.
2. Bagi calon investor didalam menilai sebuah investasi yang baik haruslah
melakukan penelitian-penelitian lain selain melihat rasio keuangan
perusahaan, agar investasi yang dilakukan nantinya dapat mendatangkan
keuntungan yang lebih baik, terutama bagi calon investor yang
mengharapkan rasio pembayaran dividen.
3. Bagi calon peneliti lainnya semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan
bukti pendukung untuk mengkaji faktor-faktor lain yang lebih memberikan
hasil lebih baik untuk melihat hal-hal yang dapat mempengaruhi rasio
keuangan perusahaan dan diharapkan dapat meneliti lebih lanjut mengenai
masalah ini secara mendalam.
37
38
39
Lampiran A1
Laporan Keuangan PT. Adhikarya (Persero) Tbk
Periode 31 Desember 2016, 2015, dan 2014
40
Laporan Keuangan PT. Adhikarya (Persero) Tbk
Periode 31 Desember 2016, 2015, dan 2014