Pada Bab Pengumpulan Data

10
Pada bab pengumpulan data, data jumlah permintaan yang telah diramalkan untuk periode 6 bulan kedepan atas produk otopet roda 2, otopet roda 3, free style otopet dan super rider otopet ditambah dengan akumulasi nim terakhir dari setiap anggota kelompok tujuan agar setiap kelompok praktikan PTI-2 memiliki data peramalan yang berbeda-beda sehingga dapat meminimalisir tindak kecurangan yang dapat terjadi. Pada bab ini berisi tentang beberapa hal yaitu: Inventori awal yaitu data yang menunjukan produk tersimpan perusahaan yang berasal dari proses produksi sebelumnya. Waktu pengerjaan yaitu data yang menunjukan waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk. Waktu surogate yaitu waktu pembuatan produk yang dapat mewakili waktu pembuatan produk lainnya (waktu terbesar) Pada bab data variabel produksi ini berisikan data data yang mempengaruhi dalam menghitung perencanaan produksi yang akan dilakukan pada proses selanjutnya, seperti jumlah periode waktu perencanaan, sumber daya dalam perencanaan, kebutuhan sumber per pengerjaan satu produk, jumlah tenaga kerja langsung, jam kerja reguler, biaya reguler time dsb. Tujuan dari diberikannya data ini adalah untuk mempermudah praktikan dalam membuat perencanaan produksi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses perencanaan produksi. Pada bab pengolahan data berisi proses-proses pengolahan data yang berasal dari bab pengumpulan data.

description

sdfsd

Transcript of Pada Bab Pengumpulan Data

Page 1: Pada Bab Pengumpulan Data

Pada bab pengumpulan data, data jumlah permintaan yang telah diramalkan

untuk periode 6 bulan kedepan atas produk otopet roda 2, otopet roda 3, free style

otopet dan super rider otopet ditambah dengan akumulasi nim terakhir dari setiap

anggota kelompok tujuan agar setiap kelompok praktikan PTI-2 memiliki data peramalan

yang berbeda-beda sehingga dapat meminimalisir tindak kecurangan yang dapat terjadi.

Pada bab ini berisi tentang beberapa hal yaitu:

Inventori awal yaitu data yang menunjukan produk tersimpan perusahaan yang

berasal dari proses produksi sebelumnya.

Waktu pengerjaan yaitu data yang menunjukan waktu yang dibutuhkan untuk

membuat satu unit produk.

Waktu surogate yaitu waktu pembuatan produk yang dapat mewakili waktu

pembuatan produk lainnya (waktu terbesar)

Pada bab data variabel produksi ini berisikan data data yang mempengaruhi

dalam menghitung perencanaan produksi yang akan dilakukan pada proses selanjutnya,

seperti jumlah periode waktu perencanaan, sumber daya dalam perencanaan,

kebutuhan sumber per pengerjaan satu produk, jumlah tenaga kerja langsung, jam kerja

reguler, biaya reguler time dsb. Tujuan dari diberikannya data ini adalah untuk

mempermudah praktikan dalam membuat perencanaan produksi dan mengetahui

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses perencanaan produksi.

Pada bab pengolahan data berisi proses-proses pengolahan data yang berasal

dari bab pengumpulan data. Dalam bab pengolahan data ini , juga terdapat beberapa

tabel yaitu:

Tabel konversi surogate produk (waktu pengerjaan) agar dapat menghitung

waktu pengejaan maka didalam tabel ini berisikan beberapa elemen seperti :

o Waktu pengerjaan yaitu data yang menunjukan waktu yang dibutuhkan

untuk membuat satu unit produk.

o Faktor konversi yaitu data yang didapatkan dari proses penginputan

data waktu pengerjaan dan kebutuhan kapasitas waktu dalam satuan

waktu (jam) per unit kedalam rumus yang sudah ada.

o Inventori awal data yang menunjukan produk tersimpan perusahaan

yang berasal dari proses produksi sebelumnya. Data invertori awal

Page 2: Pada Bab Pengumpulan Data

sendiri didapatkan dari proses penginputan faktor konversi dan

inventori awal yang didapatkan dari bab pengumpulan data kedalam

rumus yang sudah ada. Setelah hasilnya didapatkan maka hasil tersebut

diolah kembali dan dikumulatifkan.

o Permintaan yaitu data yang didapatkan dari proses perkalian antara

data aktual yang didapatkan dari bab pengumpulan data dengan faktor

konversi. Proses ini dilakukan berulang kali sesuai jumlah produk dan

periode yang ada. Setelah hasilnya didapatkan maka hasil tersebut

diolah kembali dan dikumulatifkan sesuai dengan periodenya masing-

masing.

Dalam prosesnya hasil kumulatif inventori awal akan dirubah dengan proses

penurunan nilai atau dalam bahasa excell adalah rundown. Alasan dari

diturunkannya nilai inventori adalah karena jumlah inventori yang besar akan

membawa biaya yang besar pula sehingga alangkah baiknya dalam proses

perencanaan produksi praktikan merencanakan produksi dengan meminimalisir

inventori yang terjadi.

Berbeda dengan inventori jumlah permintaan akan dirubah dengan proses

peningkatan nilai atau dalam bahasa excell adalah rundup. Alasan dari dinaikkan

nya nilai permintaan adalah karena setiap produk harus bersifat utuh atau tidak

dalam keadaan terpisah atau decimal dan apabila permintaan dikurangi maka

akan mempengaruhi beberapa hal seperti kepuasan konsumen, pemasukan

perusahaan dsb.maka dari itu alangkah baiknya jika nilai tersebut dinaikan

sehingga kepuasan konsume. tetap terjaga , pemasukan perusahaan tetap stabil

dan apabila produksi berlebih tetap dapat dipakai dengan cara disimpan untuk

menutupi kekurangan produk yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Tabel penghitungan waktu kerja

Dalam tabel ini berisikan elemen-elemen yang menyangkut waktu kerja dalam

proses produksi yaitu jam kerja reguler per hari, jam kerja lembur per hari,

jumlah hari kerja, total jam kerja reguler, total jam kerja lembur selama 6

periode.

o Total jam kerja reguler adalah waktu kerja seorang pekerja selama 1

bulan yang didapatkan dari proses perkalian antara jumlah hari kerja

Page 3: Pada Bab Pengumpulan Data

dan jam kerja reguler per-hari dari proses ini akan didapatkan waktu

pekerjan dalam 1 bulan.

o Total jam kerja lembur adalah waktu kerja seorang pekerja selama 1

bulan yang didapatkan dari proses perkalian antara jumlah hari kerja

dan jam kerja lembur per-hari dari proses ini akan didapatkan waktu

pekerjan dalam 1 bulan

Dalam proses ini hasil yang didapatkan akan menjadi salah satu input data untuk

perencanaan produksi menggunakan software winQS. Seperti total jam kerja reguler

akan menjadi input untuk reguler time capacity dalam winQS juga total jam kerja lembur

yang akan menjadi input untuk overtime capacity in hour dalam winQS.

Pada bab perencanaan produksi ini berrfokus pada mencari biaya termurah

untuk perencanaan produksi dengan menggunakan metode-metode yang ada pada

software winQS. Dalam memilih metode dengan cost terkecil praktikan harus

menginputkan data-data yang dibutuhkan untuk mencari biaya termurah pada winQS

sudah diinputkan seperti data forecast demad, reguler time capacity, overtime capacity

in hour dsb. Selanjunya akan didapatkan total production yang dimiliki perusahaan

apabila total production tidak dapat memenuhi demand maka metode tersebut tidak

dapat memberikan perencanaan produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Jika

demand sudah dapat terpenuhi oleh total production maka dilajutkan dengan mencari

cost yang dikeluarkan apabila perusahaan menggunakan perencanaan produksi yang

dihasilakan oleh metode tersebut sehngga kemudian cost yang didapatkan oleh masing-

masing metode dapat dibandingkan hingga akhirnya menemukan metode dengan cost

yang paling kecil (termurah).

Constant Avarage Production

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode Constant Avarage Production pada

winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada metode ini total production

perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand) konsumen. Dalam hal

ini permintaan yang diberikan konsumen lebih besar dibanding kan kapasitas

total production maupun inventory perusahaan. Sehingga dalam proses

perencanaan produksi yang dilakukan praktikan dengan menggunakan metode

Constant Avarage Production tidak perlu dilakukan perhitungan cost karena

Page 4: Pada Bab Pengumpulan Data

dengan metode ini perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand)

konsumen.

Periodic Avarage Production

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode Periodic Avarage Production pada

winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada metode ini total production

perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand) konsumen. Dalam hal

ini permintaan yang diberikan konsumen lebih besar dibanding kan kapasitas

total production maupun inventory perusahaan. Sehingga dalam proses

perencanaan produksi yang dilakukan praktikan dengan menggunakan metode

Periodic Avarage Production tidak perlu dilakukan perhitungan cost karena

dengan metode ini perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand)

konsumen.

Constant Reguler Time Employee

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode Constant Reguler Time Employee

pada winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada metode ini total

production perusahaan dapat memenuhi permintaan (demand) konsumen.

Dalam hal ini permintaan yang diberikan konsumen dapat dipenuhi atau lebih

kecil dibanding kan kapasitas total production maupun inventory perusahaan.

Sehingga dalam proses perencanaan produksi yang dilakukan praktikan dengan

menggunakan metode Constant Reguler Time Employee ,praktikan perlu

melakukan perhitungan cost karena dengan metode ini perusahaan dapat

memenuhi permintaan (demand) konsumen. Tujuan dari perhitungan cost ini

untuk mempersipkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

melakukan proses produksi.

Constant With Initial Employee

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode Constant With Initial Employee

pada winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada metode ini total

Page 5: Pada Bab Pengumpulan Data

production perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand) konsumen.

Dalam hal ini permintaan yang diberikan konsumen lebih besar dibanding kan

kapasitas total production maupun inventory perusahaan. Sehingga dalam

proses perencanaan produksi yang dilakukan praktikan dengan menggunakan

metode Constant With Initial Employee tidak perlu dilakukan perhitungan cost

karena dengan metode ini perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan

(demand) konsumen.

Constant With Minimum Employee

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode Constant With Minimum Employee

pada winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada metode ini total

production perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand) konsumen.

Dalam hal ini permintaan yang diberikan konsumen lebih besar dibanding kan

kapasitas total production maupun inventory perusahaan. Sehingga dalam

proses perencanaan produksi yang dilakukan praktikan dengan menggunakan

metode Constant With Minimum Employee tidak perlu dilakukan perhitungan

cost karena dengan metode ini perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan

(demand) konsumen.

Up To Demand With Reguler Time Employee

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode Up To Demand With Reguler Time

Employee pada winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada metode ini

total production perusahaan dapat memenuhi permintaan (demand) konsumen.

Dalam hal ini permintaan yang diberikan konsumen dapat dipenuhi atau lebih

kecil dibanding kan kapasitas total production maupun inventory perusahaan.

Sehingga dalam proses perencanaan produksi yang dilakukan praktikan dengan

menggunakan metode Up To Demand With Reguler Time Employee ,praktikan

perlu melakukan perhitungan cost karena dengan metode ini perusahaan dapat

memenuhi permintaan (demand) konsumen. Tujuan dari perhitungan cost ini

untuk mempersipkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

melakukan proses produksi.

Page 6: Pada Bab Pengumpulan Data

Up To Demand With Reguler And Overtime Employee

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode Up To Demand With Reguler And

Overtime Employee pada winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada

metode ini total production perusahaan dapat memenuhi permintaan (demand)

konsumen. Dalam hal ini permintaan yang diberikan konsumen dapat dipenuhi

atau lebih kecil dibanding kan kapasitas total production maupun inventory

perusahaan. Sehingga dalam proses perencanaan produksi yang dilakukan

praktikan dengan menggunakan metode Up To Demand With Reguler And

Overtime Employee ,praktikan perlu melakukan perhitungan cost karena dengan

metode ini perusahaan dapat memenuhi permintaan (demand) konsumen.

Tujuan dari perhitungan cost ini untuk mempersipkan biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan untuk melakukan proses produksi.

Up To Demand With No Hiring/Dismissal

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode Up To Demand With No

Hiring/Dismissal pada winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada metode

ini total production perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand)

konsumen. Dalam hal ini permintaan yang diberikan konsumen lebih besar

dibanding kan kapasitas total production maupun inventory perusahaan.

Sehingga dalam proses perencanaan produksi yang dilakukan praktikan dengan

menggunakan metode Up To Demand With No Hiring/Dismissal tidak perlu

dilakukan perhitungan cost karena dengan metode ini perusahaan tidak dapat

memenuhi permintaan (demand) konsumen.

User Assign/Adjust Production

Setelah data-data yang diperlukan oleh winQS dalam menghitung telah

dimasukan dan telah di olah sesusai metode User Assign/Adjust Production pada

winQS, maka didapatkan kesimpulan bahwa pada metode ini total production

Page 7: Pada Bab Pengumpulan Data

perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand) konsumen. Dalam hal

ini permintaan yang diberikan konsumen lebih besar dibanding kan kapasitas

total production maupun inventory perusahaan. Sehingga dalam proses

perencanaan produksi yang dilakukan praktikan dengan menggunakan metode

User Assign/Adjust Production tidak perlu dilakukan perhitungan cost karena

dengan metode ini perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan (demand)

konsumen.

Setelah semua metode perencanaan agregat yang ada pada winQS dilakukan dan data

hasil direkap maka akan didapatkan metode dengan cost terkecil dan dalam hal ini

metode yang memiliki nilai cost terkecil berjumlah 3 yaitu metode constant reguler time

employee, up to demand with reguler time employee, up to demand with reguler and

overtime employee. Dari hasil metode yang didapatan kemudian data cost dari 3

metode tersebut di rekap dan dipilah yang memilki cost terkecil sehingga didapatkan

metode Up To Demand With Reguler Time Employee sebagai metode perencanaan

produksi yang memiliki cost terkecil untuk dijadikan input dalam proses perhitungan

jadwal induk produksi.