P2M

24
DEFINISI Upaya Pemberantasan Penyakit Menular yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah, mengendalikan dan memberantas penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll). MACAM – MACAM DAN PENULARAN PENYAKIT MENULAR Macam penyakit menular: Penyakit karantina atau wabah (UU No.1 dan 2 tahun 1962): Kolera, Pes, Demam kuning, Deman bolak-balik, Tifus Bercak Wabah, Poliomielitis dan Difteri). Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi: DBD, Diare, Campak, Pertusis dan Rabies, Avian Influenza, HIV/AIDS. Penyakit menular dengan potensi wabah rendah: malaria, meningitis, frambusia, keracunan, influenza, ensefalitis, antraks, tetanus neonatorum dan tifus abdominalis. Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : cacingan, lepra, TBC, Sifilis, Gonore dan Filariasis. [Type text] Page 1

description

p2m

Transcript of P2M

Page 1: P2M

DEFINISI

Upaya Pemberantasan Penyakit Menular yaitu program pelayanan kesehatan

Puskesmas untuk mencegah, mengendalikan dan memberantas penular penyakit

menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).

MACAM – MACAM DAN PENULARAN PENYAKIT MENULAR

Macam penyakit menular:

Penyakit karantina atau wabah (UU No.1 dan 2 tahun 1962): Kolera, Pes,

Demam kuning, Deman bolak-balik, Tifus Bercak Wabah, Poliomielitis dan

Difteri).

Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi: DBD, Diare, Campak, Pertusis

dan Rabies, Avian Influenza, HIV/AIDS.

Penyakit menular dengan potensi wabah rendah: malaria, meningitis,

frambusia, keracunan, influenza, ensefalitis, antraks, tetanus neonatorum

dan tifus abdominalis.

Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : cacingan, lepra, TBC,

Sifilis, Gonore dan Filariasis.

CARA – CARA PENULARAN PENYAKIT MENULAR:

• Penularan lansung dari manusia ke manusia,misalnya TB dan penyakit kelamin

• Penularan tidak langsung

• Perantara benda/yang kotor(ada kumannya) misalnya: perjalanan najis ke

mulut ,biasanya kolera dan disentri

• Perantara serangga atau gigitan binatang,misalnya malaria,filaria,dengue demam

berdarah dan rabies

[Type text] Page 1

Page 2: P2M

TUJUAN PROGRAM

menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan

penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah Malaria,

demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta tuberkulosis paru, HIV/AIDS,

pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit

tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes

mellitus, dan kanker.

RUANG LINGKUP PENULARAN PENYAKIT MENULAR

Ruang Lingkup Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit:

- Imunisasi

- Surveilans epidemiologi

- TBC

- Malaria

- Kusta

- DBD

- Penanggulangan KLB

- ISPA/Pnemonia

- Filariasis

- AFP

- Diare

- Rabies/Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)

- Kesehatan Matra (Haji dan P. Bencana)

- Frambusia

- Leptospirosis

- HIV/AIDS

- Penyakit tidak menular (DM, hipertensi, dll).

[Type text] Page 2

Page 3: P2M

KEGIATAN POKOK

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko:

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,

dan kebijakan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan untuk pencegahan dan

penanggulangan faktor resiko;

Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko sebagai

stimulam;

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman pencegahan

dan penanggulangan faktor risiko;

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melakukan

pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;

Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi kegiatan pencegahan dan

penanggulangan faktor risiko;

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan

konsultasi teknis pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;

Melakukan kajian program pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;

Membina dan mengembangkan UPT dalam pencegahn dan penanggulangan

faktor risiko;

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan pencegahan

dan pemberantasan penyakit.

2. Peningkatan imunisasi:

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,

dan kebijakan peningkatan imunisasi, dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan

imunisasi;

[Type text] Page 3

Page 4: P2M

Menyediakan kebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulan yang ditujukan

terutama untuk masyarakat miskin dan kawasan khusus sesuai dengan skala

prioritas;

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/protap program

imunisasi;

Menyiapkan dan mendistribusikan sarana dan prasarana imunisasi;

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan

program imunisasi

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan imunisasi;

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan

konsultasi teknis peningkatan imunisasi;

Melakukan kajian upaya peningkatan imunisasi;

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan imunisasi;

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan imunisasi.

3. Penemuan dan tatalaksana penderita:

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundangundangan,

dan kebijakan penemuan dan tatalaksana penderita dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penemuan dan

tatalaksana penderita;

Menyediakan kebutuhan penemuan dan tatalaksana penderita sebagai stimulan;

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman program

penemuan dan tatalaksana penderita;

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan

program penemuan dan tatalaksana penderita;

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan penemuan dan

tatalaksana penderita;

[Type text] Page 4

Page 5: P2M

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan

konsultasi teknis penemuan dan tatalaksana penderita;

Melakukan kajian upaya penemuan dan tatalaksana penderita;

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya penemuan dan tatalaksana

penderita;

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan penemuan dan

tatalaksana penderita.

4. Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah:

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,

dan kebijakan peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan

KLB/wabah dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan

surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;

Menyediakan kebutuhan peningkatan surveilans epidemiologi dan

penanggulangan KLB/wabah sebagai stimulan;

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman program

surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;

Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan menanggulangi KLB/Wabah,

termasuk dampak bencana;

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan

program surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan surveilans

epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan

konsultasi teknis peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan

KLB/wabah;

[Type text] Page 5

Page 6: P2M

Melakukan kajian upaya peningkatan surveilans epidemiologi dan

penanggulangan KLB/wabah;

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan surveilans

epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan surveilans

epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.

5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan

pemberantasan penyakit:

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,

dan kebijakan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan

dan pemberantasan penyakit dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan

komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan

penyakit.

Menyediakan kebutuhan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)

pencegahan dan pemberantasan penyakit sebagai stimulan;

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman program

komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan

penyakit;

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan

program komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan

penyakit;

[Type text] Page 6

Page 7: P2M

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan komunikasi informasi

dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit;

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan

konsultasi teknis peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)

pencegahan dan pemberantasan penyakit;

Melakukan kajian upaya peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)

pencegahan dan pemberantasan penyakit;

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan komunikasi

informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit;

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan komunikasi

informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentan Pedoman

Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan. Jenis-jenis penyakit yang

diamati di Puskesmas (STP):

Kolera

Diare

Diare Berdarah

Tifus abdominalis

TB Paru BTA +

TB Paru Klinis

Kusta PB

Kusta MB

Campak

Difteri

Batuk Rejan

Tetanus

Hepatitis Klinis

Malaria Klinis

Malaria Vivax

[Type text] Page 7

Page 8: P2M

Malaria Falsifarum

Malaria mix

Demam Berdarah Dengue

Demam Dengue

Pnemonia

Sifilis

Gonore

Frambusia

Filariasis

Influenza

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Definisi Kejadian Luar Biasa (KLB) = adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian

kesakitan/kematian yang bermakna secara epidmiologis dalam kurun waktu dan daerah

tertentu.

Kriteria Kerja KLB:

1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal.

2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu

berturut-turut menurut jenis penyakitnya.

3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan dengan

periode sebelumnya.

[Type text] Page 8

Page 9: P2M

4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikkan dua kali lipat

atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun

sebelumnya.

5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua kali

lipat atau lebih dibanding dengan angka rata-rata perbulan dari tahun

sebelumnya.

6. Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu

menunjukkan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode

sebelumnya.

7. Proposional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu

menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih periode yang sama dalam kurun

waktu/tahun sebelumnya.

8. Beberapa penyakit khusus: kolera, DBD/DSS:

a. Setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis)

b. Terdapat satu atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu

sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang

bersangkutan.

9. Beberapa penyakit yang dialami 1 atau lebih penderita: keracunan makanan,

keracunan pestisida.

3 M Plus adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan

menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara :

1. Menguras tempat-tempat penampungan air seperti : bak mandi / WC,

tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu

sekali.

2. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum

dan lain-lain.

3. Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar / di luar rumah yang

dapat menampung air hujan.

[Type text] Page 9

Page 10: P2M

Plus tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk :

• Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah di tempat air yang sulit dikuras atau

sulit air dengan menaburkan bubuk Temephos (abate) atau Altosid 2 – 3 bulan

sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram Altosid untuk

100 liter air. Abate dapat diperoleh/dibeli di puskesmas atau di apotik.

• Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

• Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk

• Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok

• Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.

• Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.

Wabah:peningkatan kejadian kesakitan/kematian yang telah meluas secara tepat baik jumlah

kasus maupun luas daerah terjangkit

SIFILIS

Sifilis: penyakit kelamin menular,disebabkan oleh Treponema palillidum,penularan

terutama melalui hubungan kelamin.

Ciri ciri khas:

Masa inkubasi mulai 10 hari-4bulan

Mula ditandai dengan permulaan biasanya di kemaluan,kedua: ruam menyeluruh di

kulit dan selaput lendir,masa terpendam/laten yang lama

Kelainan di kulit,tulang,ssp,dan sistem peredaran darah

Tujuan pemberantasan sifilis adalah menurunkan kesakitan serendah mungkin dan

mencegah penyebaran terjadinya kecacatan penyakit

KEGIATAN

[Type text] Page 10

Page 11: P2M

Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan

Penyuluhan kesehatan

DHF

Demam berdarah(dengue haemorrhagic fever=DHF) : suatu penyakit menular yang

disebabkan oleh virus dengan dan ditularkan melalui nyamuk aedes aegepti,terutama

menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan kematian.

Tanda tanda dan gejala:

Hari ke1: timbul panas mendadak(suhu badan 38-40),badan lemah dan lesu

Hari ke2:petechie pada kulit,muka,lengan,paha

Kadang terjadi perdarahan hidung

Hari ke4-7 Bila keadaan parah penderita gelisah,keringat banyak,ujung ujung kaki

dan tangan dingin

Pemeriksaan laboratorium

Trombocytopenia (100.000/mm atau kurang)

Nilai Hct meningkat = 38-30 x 100 = 26 %

30

Diagnosa adanya 2 atau 3 kriteria klinik yang pertama diserati adanya

trombocitopenia sudah cukup menegakan diagnosa

Cara penularan /penyebaran ditularkan oleh nyamuk aedes agepty

TUJUAN

Tujuan pemberantasan demam berdarah dengue adalah mengusahakan penurunan

angka kematian dan insidensi demam berdarah dengue serendah mungkin

KEGIATAN

Pengamatan Epidemiologi dan tindakan pemberantasan

Surveilance epidemilogi

[Type text] Page 11

Page 12: P2M

Surveilance vektor

Pemberantasan vektor

Pertolongan terhadap penderita

Penyuluhan dan pengarahn masyarakat untuk PSN

Pelaporan penderita dan pelaporan kegiatan

TB PARU

Tubercolosis: penyakit menular yang bersifat menahunoleh kuman Mycobacterium

tubercolosis,penyakit ini menyerang paru paru.

Ciri ciri khas:

Biasanya ditemukan melalui pemeriksaan tubekculine test(hal yang penting bagi anak

dibawah 5 tahun) dan dengan sinar tembusan x

Tingkat lanjut ditemukan mycobacterium dalam dahak,gejala klinis :batuk,terkadang

darah dalam dahak,demam,BB menurun

Mengganas pada bayi dan anak kecil

Tujuan pemberantasan tubercolosis paru adalah mengurangi kesakita tubercolosis

paru serendah mungkin dan mencegah penyebaran penyakit dengan BTA positif

Kegiatan :

Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan

Penderita TB paru yang ditemukan baik pada kunjungan dalam gedung maupun luar

gedung puskesmas harus dicatat dan dialporkan

Penderita tersangka TB paru yang berumur 15 tahun ke atas harus diperiksa dahaknya

sebanyak tiga kali berturut- turutalam

Bila dalam dahaknya ditemukan BTA,berikan penjelasan tentang pengobatanyang

harus dijalani.

PADUAN OBAT TB DAN DOSISNYA

[Type text] Page 12

Page 13: P2M

Nama obatFase intensif setiap hari minggu

ke 1-4

Fase inter miten dua kali

seminggu, minggu ke 5-26

Rifampisin 450 mg ( 1 tablet T B4 ) 600 mg ( 1 kapsul TB 6)

Etambutol 1.000 mg ( 2 tablet T B2 )

I.N.H 40 mg ( 1 tablet TB 4 yang

mengandung Vit.B6 10 mg )

700 mg ( 1 tablet TB 4 dan 1

tablet TB 3 )

Kegiatan :

Penilaian Pengobatan

Rujukan Penderita

Penderita yang mengalami kegagalan pengobatan disertai dengan kekebalan kuman

terhadap salah satu atau beberapa obat anti TB yang pernah dipakai

Penyuluhan kesehatan

Vaksinasi B.C.G

Sasaran

- Anak anak:3-14 tahun

- Anak anak:6-7 tahun(usia masuk sekolah)

- Anak anak: 13- 14 tahun(usia keluar SD)

FRAMBUSIA

PATEK: Penyakit menular ,yang menahun dan tiap kambuh kembali,disebabkan oleh

treponema pertenue,berciri kerusakan kulit granuloma atau borok dan yang akhirnya

menyebabkan parut yang luas,dengan atau tanpa perubahan bentuk dan pembatasan

gerak sebagai akibatnya.Penyakit ditularkan karena kontak dengan eksudat jejas dari

orang yang menderita

Ciri-ciri :

Taraf dini: luka permukaan berupa papiloma yang biasanya bertempat di

lengan bawah tungkai ,pantat,telapak kaki atau tangan

Taraf dini:papiloma lipat ganda /mutiple papilomata

Semua luka permulaan di muka dapat menularkan penyakit

Taraf dini dan larut:hyperkeratosis,hyperpigmentasi

Tujuan pemberantasan frambusia adalah mengurangi kesakitan frambusia serendah

mungkin dan mencegah terjadinya penyebaran serta mencegah terjadinya kecacata

[Type text] Page 13

Page 14: P2M

Kegiatan

- Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan frambusia .yang

ditemukan di puskesmas maupun diluar gedung harus dicatat dan

dilaporkan sesuai dengan ketentuan pencatatan puskesmas

- Penyuluhan

FILARIASIS

1. Disebabkan oleh cacing filaria, ada 3 spesies

Wuchereria bancofti, brugia malayi, dan brugia timeri

Cacing muda hidup di PD dan KGB

Mikrofilarianya dalam PD perifir pada malam hari

2. Ciri-ciri khas

Demam,adenolymphangitis, mendadak dan berulang,

Pada keadaan lanjut terdapat pembesaran kandung buah pelir dan kaki

3. Tujuan : Mengurangi kesakitan serendah mungkin dan mencegah penyebaran

penyaki serta mencegah terjadinya kecacatan

4. Kegiatan

a. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan,

Catat dan laporkan ke kantor dinas kabubaten jikan menemukan kasus baru,

Pengobatan khas dengan diethylcarbamizine, Dosis rendah.

b. Penyuluhan kesehatan

MALARIA

1. Pengertian Adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan

ditularkan melalui gigtan nyamuk anopheles yang terinfeksi

Ada 4 jenis malaria

Malaria tropika (P. falciparum)

Malaria tertiana (P. Vivax)

[Type text] Page 14

Page 15: P2M

Malaria kwartana (P. malariae )

Malaria Ovale (P. Ovale)

Ciri khas: Demam menggigil diserai sakit kepala,pucat, jika berat disertai gangguan

kesadaran, kejang-kejang, diare.

2. Tujuan: Menurunkan kesakitan serendah mungkin dan mencegah penyebaran penyakit.

3. Kegiatan

a. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberatasan.

b. Penemuan penderita secara pasif.

c. Penyemprotan rumah (pemberantasan vektor).

d. Pengamatan dini/terhadap KLB.

4. Penyuluhan kesehatan.

5. Laporan.

GONOREA

1. Pengertian Suatu penyakit kelamin menular yang disebabkan neiserria gonorhhooeae.

Ciri khas : Pria : keluarnya nanah kental kuning dari uretra.

Wanita : salpingitis dan pelvic peritonitis.

2. Tujuan: Mengurangi kesakitan serendah mugkin dan mencegah penularan penyakit.

3. Tindakan

a. Pengamatan epidemiologi dan tindakan pemberantasan

b. Penyuluhan kesehatan

RABIES

1. Pengertian adalah penyakit yang menular akut dari susunan saraf pusat yang

disebabkan oleh infeksi virus rabies

[Type text] Page 15

Page 16: P2M

Gejala yang khas dari rabies

a. Pada manusia: Kejang-kejang, takut melihat air, peka terhadap aliran udara, dan

adanya kelumpuhan.

b. Pada hewan: Perubahan sifat dari hewan dan banyak mengeluarka air liur.

2. Tujuan: Untuk menghindari kematian akibat penyakit rabies pada manusia dan

mengilangkan rabies pada hewan.

3. Kegiatan

a.Laporkan tiap peristiwa rabies pada manusia .

b.Lakukan tindak pencegahan kamtian manusia dengan cara

Pencucian luka

Pengobatan pastur

c.Pencatatan dan pelaporan

d. Penyuluhan kesehatan

KUSTA

1. Pengertian kusta adalah suatu penyakit menular menahun dan disebabkan oleh

mycobaterium leprae yang menyerang saraf tepi. Kuman kusta berbentuk batang,

biasa berkelompok dan ada yang tersebar, ukuran, 1-8 mic lebar 0,2-0,5 mic,

penularanya melalui kontak langsung, dan dalam jangka waktu yang lama.

2. Mendiagnosa Kusta

Dapat dilaksanakan dengan

a. Pemeriksaan klinis: Pemeriksaan saraf dan Pemeriksaan anasthesia

b. Pemeriksaan bakterioskopik

Tanda-tanda klinis . Laboratorium dari masing-masing tipe.

a. Reaksi kusta

Adalah suatu episode yang mendadak pada perjalanan penyakitnya.

b. Pengobatan penderita

c. Penyuluhan kesehatan

[Type text] Page 16

Page 17: P2M

d. Pecatatan dan pelaporan

IMUNISASI

Tujuan kegiatan imunisasi:

1. Memberikan kekebalanpada bayi, anak dan ibu hamil dengan maksud menurunkan

angka kesakitan dan kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari

PD3I.

2. Tercapainya Universal Child Immunization yaitu tercapainya cakupan

imunisasi dasar lengkap > 80% (1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosois Polio,

1 dosis Campak dan 3 dosis Hepatitis B sebelum anak berusia 1 tahun).

3. Tercapainya Eliminasi Tetanus Neonatorum (insiden < 1 per 10.000 KH).

4. Tercapainya Eradikasi Poliomyelitis di seluruh Indonesia.

5. Tercapainya reduksi Campak sebesar 90% dibandingkan sebelum program imunisasi

dilakukan.

Vaksin dibuat dari berbagai cara:

Bibit penyakit yang dimatikan : bakteri pertusis

Bibit penyakit yang dilemahkan: campak, polio, BCG

Toksin yang diubah menjadi toksoid: TT dan DT

Bioteknologi rekayasa genetika: Hepatitis B.

DAFTAR PUSTAKA

[Type text] Page 17