P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi...

166
Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional Pemulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik Perdagangan dan Keketatan di Pasar Keuangan Internasional Edisi II 2018 Edisi II 2018

Transcript of P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi...

Page 1: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkem

bang

an Eko

nom

i Keuang

an dan K

erja Sam

a Internasional

Pemulihan Ekonomi Global DibayangiRisiko Konflik Perdagangan dan Keketatan di Pasar Keuangan Internasional

Edisi II 2018

Ed

isi II 2018

Page 2: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.
Page 3: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

i

PERKEMBANGAN EKONOMI KEUANGAN DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

EDISI II 2018

Perkembangan Ekonomi Global

Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

Artikel

Bank Indonesia

Departemen Internasional

Page 4: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2017

ii

Tulisan dalam buku Perkembangan Ekonomi, Keuangan, dan Kerja Sama

Internasional ini bersumber dari berbagai publikasi dan pendapat pribadi para penulis

dan bukan merupakan pendapat dan kebijakan Bank Indonesia.

Pengutipan diizinkan dengan menyebut sumbernya.

Redaksi sangat mengharapkan komentar, saran, dan kritik demi perbaikan terbitan ini.

Redaksi juga mengundang sumbangan artikel, karangan,

laporan untuk dapat dimuat dalam terbitan ini.

Alamat Redaksi:

Divisi Penelitian dan Asesmen Internasional

Departemen Internasional

Bank Indonesia

Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 5

Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350

Telepon: (021) 2981-6925, 2981-8631, Faksimili: (021) 2311529

http://www.bi.go.id/id/publikasi/ekonomi-keuangan-kerjasama-internasional

Page 5: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

iii

KATA PENGANTAR

Bank Indonesia senantiasa mencermati dan mempertimbangkan dinamika perekonomian

dan pasar keuangan global di dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Pemahaman

mengenai perkembangan ekonomi global dan fundamental ekonomi sejumlah negara dan

kawasan yang menjadi mitra utama perekonomian Indonesia juga akan bermanfaat bagi institusi

domestik di dalam menyusun kebijakan, serta bagi dunia akademik. Bank Indonesia secara

berkala mempublikasikan informasi dan perkembangan ekonomi global dalam bentuk Buletin

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional (PEKKI). Pada PEKKI Edisi II/2018

ini tema yang diangkat adalah “Pemulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik Perdagangan

dan Keketatan di Pasar Keuangan Internasional.”

Pemulihan ekonomi dunia berlanjut pada triwulan pertama 2018 (TW1-18), dengan

Amerika sebagai motor penggerak utama. Tiongkok dan India juga berhasil tumbuh cukup

tinggi, dan memberikan spillover positif kepada sejumlah negara lainnya. Di tengah optimisme

tersebut, dunia dikejutkan oleh kebijakan Amerika yang mengenakan tarif terhadap beberapa

produk impor dalam rangka mempersempit defisit neraca perdagangannya. Tindakan tersebut

memicu ancaman dan aksi retaliasi dari sejumlah mitra dagang utama AS. Beberapa negara juga

melakukan negosiasi untuk mendapatkan pengecualian tarif. Kinerja ekonomi AS yang terus

membaik, meski di satu sisi mendorong optimisme terhadap prospek ekonomi dunia, di sisi lain

memicu peningkatan volatilitas di pasar keuangan global terutama sejak pertengahan TW1-18.

Upaya persuasi di berbagai forum kerja sama internasional juga terus bergulir demi

mengantisipasi dampak negatif konflik perdagangan terhadap pemulihan ekonomi global.

Pembahasan pada forum kerja sama juga difokuskan pada penguatan komitmen kerja sama

multilateral dan regional untuk mendukung momentum perbaikan ekonomi, meningkatkan

resiliensi, serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk tantangan dari inovasi

teknologi digital.

Dinamika ekonomi global serta pencapaian dalam kerangka kerja sama ekonomi

internasional telah kami rangkum dalam Buletin Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja

Sama Internasional (PEKKI) ini. Kami berharap informasi yang disampaikan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah kita dalam

berkontribusi bagi perbaikan ekonomi Indonesia.

Jakarta, Juni 2018

Departemen Internasional

Page 6: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2017

iv

Page 7: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

v

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .......................................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................................

Daftar Singkatan .....................................................................................................

RINGKASAN EKSEKUTIF ..........................................................................................

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI DAN PASAR GLOBAL ................................

A. Perkembangan Ekonomi Global ............................................................................

A.1 Kinerja Ekonomi Global ..................................................................................

A.2 Outlook Ekonomi Global ................................................................................

B. Pasar Keuangan Global .........................................................................................

B.1 Pasar Saham ..................................................................................................

B.2 Pasar Obligasi ................................................................................................

B.3 Pasar Valuta Asing ........................................................................................ .

C. Pasar Komoditas ...................................................................................................

BAB II PERKEMBANGAN EKONOMI BEBERAPA NEGARA DAN KAWASAN ......

2.1 Amerika Serikat ..................................................................................................

2.2 Kawasan Euro .....................................................................................................

2.3 Inggris .................................................................................................................

2.4 Jepang ................................................................................................................

2.5 Tiongkok ............................................................................................................

2.6 India ...................................................................................................................

2.7 ASEAN ................................................................................................................

2.8 Brazil ...................................................................................................................

iii

v

viii

1

7

7

7

14

16

17

19

22

25

29

29

38

48

58

70

79

88

96

Page 8: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2017

vi

BAB III PERKEMBANGAN KERJA SAMA DAN LEMBAGA INTERNASIONAL ..............

A. Kerja Sama Regional .................................................................................................

A.1 Kerja Sama Integrasi Sektor Keuangan ...............................................................

A.2 Pantauan atas Perkembangan Ekonomi Global ..................................................

A.3 Penguatan Resiliensi Kawasan dengan Regional Financial Arrangement (RFA) ....

A.4 Kesiapan Komunikasi Pada Saat Krisi .................................................................

B. Kerja Sama Multilateral .............................................................................................

B.1 Pandangan Terhadap Perkembangan Ekonomi Global ......................................

B.2 Kerja sama Mendorong Pertumbuhan dan Pemulihan Ekonomi ...........................

B.3 Kerja Sama Meningkatkan Resiliensi ..................................................................

B.4 Penguatan Kerja sama di Bidang Sistem Pembayaran .........................................

BAB IV ARTIKEL ........................................................................................................

Artikel 1 Risiko Konflik Perdagangan .......................................................................

Artikel 2 Kebijakan Batubara Tiongkok dan Implikasinya terhadap Ekonomi

Indonesia ..................................................................................................

107

108

108

110

112

112

113

113

115

116

117

119

119

129

Page 9: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

vii

LAMPIRAN ................................................................................................................

Tabel 1 Produk Domestik Bruto ..................................................................................

Tabel 2 Angka Pengangguran ....................................................................................

Tabel 3 Inflasi IHK ......................................................................................................

Tabel 4 Suku Bunga Kebijakan Bank Sentral ..............................................................

Tabel 5 Pertumbuhan Uang Beredar ..........................................................................

Tabel 6 Neraca Fiskal .................................................................................................

Tabel 7 Neraca Berjalan .............................................................................................

Tabel 8 Cadangan Devisa ..........................................................................................

Tabel 9 Nilai Tukar Dunia terhadap USD ....................................................................

Tabel 10 Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Dunia .............................................

Tabel 11 Indeks Harga Saham ....................................................................................

Tabel 12 Utang Pemerintah ........................................................................................

Tabel 13 Tabel Harga Komoditas ................................................................................

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

Page 10: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2017

viii

DAFTAR SINGKATAN

AEC ASEAN Economic Community

AMRO ASEAN+3 Macroeconomic Research Office

ASEAN Association of South East Asian Nations

ASEAN5 Negara ASEAN yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,

Filipina

BAR Beijing’s Belt and Road

BIS Bank for International Settlements

BNM Bank Negara Malaysia

BOJ Bank of Japan

BUMN Badan Usaha Milik Negara

CA Current Account

CF Consensus Forecast

CMIM Chiang Mai Initiative Multilateralization

CNH Chinese Yuan (Offshore)

CNY Chinese Yuan/Renminbi

CPI Consumer Price Index

ECB European Central Bank

EEC European Econimic Community

EMEAP Executives Meeting of East Asia Pacific Central Banks

ETFs Exchange-Traded Funds

EU European Union

FAI Fixed Asset Investment

FATF Financial Action Task Force

FDI Foreign Direct Investment

FFR Fed Fund Rate

FOMC Federal Open Market Committee

Page 11: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Individu Negara

ix

FTA Free Trade Area

FWG Framework Working Group

G20 Group-20 yang terdiri dari Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China,

Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab

Saudi, Afrika Selatan, Korea, Turki, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

GFC Global Financial Crisis

GFSN Global Financial Safety Net

GNI Gross National Income

GST Goods and Services Tax

GVCs Global Value Chains

GWM Giro Wajib Minimum

IMF International Monetary Fund

IO International Organization

JPY Japan Yen

J-REITs Japan Real Estate Investments

MPC Monetary Policy Committee

NFP Non Farm Payroll

NPC National People Congress

NPL Non Performing Loans

MBDs Multilateral Development Banks

MPM Monetary Policy Meeting

MRO Main Refinancing Operations

OECD Organisation for Economic Co-operation and Development

OTC Over The Counter

PBC People’s Bank of China

PDB Produk Domestik Bruto

PMI Purchasing Manager Index

PPI Producer Price Index

PPP Public Private Partnership

QQE Quantitative and Qualitative Easing

RBI Reserve Bank of India

RFA Regional Financial Arrangement

Page 12: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2017

x

RMB Renmimbi

ROI Rate of Investment

RRR Reserve Requirement Ratio

SAP Strategic Action Plan

SDR Special Drawing Rights

SGD Singapore Dollar

SLC Senior Level Committee

TFP Total Factor Productivity

TLTRO Targeted Long Term Refinancing Operation

TPIP Transatlantic Trade and Investment Partnership

TW Triwulan

USD US Dollar

WEO World Economic Outlook

WTI Western Texas Intermediate

WTO World Trade Organization

WTV World Trade Volume

Page 13: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

RINGKASAN EKSEKUTIF

1

Momentum pemulihan ekonomi dunia yang terjadi sejak pertengahan 2016

terus berlanjut. Ekonomi yang tumbuh tinggi di atas ekspektasi selama 2017 menjadi landasan

kuat bagi berlangsungnya pemulihan global di awal 2018. Pertumbuhan ekonomi dunia pada

TW1-18 masih berada di level yang cukup tinggi mencapai 3,8% yoy, meski sedikit melambat

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,9%. Kinerja ekonomi global selama TW1-18

dipengaruhi oleh faktor temporer seperti cuaca dingin ekstrem, pemogokan pekerja, dan

perayaan hari besar keagamaan. Selain itu, sentimen kebijakan perdagangan AS yang inward-

looking dan volatilitas pasar keuangan global yang meningkat turut mewarnai perkembangan

ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi dunia pada TW1-18 ditopang oleh aktivitas konsumsi

yang stabil di tengah terjadinya pelemahan kinerja perdagangan dan produksi.1

Konsumsi yang masih stabil mampu mengompensasi pelemahan kinerja perdagangan

dan produksi sehingga PDB global TW1-18 hanya sedikit tertahan. Beberapa faktor

temporer memengaruhi perkembangan konsumsi di tiap negara, seperti cuaca dingin ekstrem

yang berkontribusi besar menahan penjualan ritel di Kawasan Euro, Inggris, dan Jepang. Di AS,

pola konsumsi masyarakat telah kembali normal setelah meningkat signifikan pada akhir 2017

untuk memenuhi kebutuhan perayaan Natal dan Tahun Baru. Sementara di negara berkembang,

aktivitas konsumsi terakselerasi seiring perayaan imlek di Tiongkok dan memudarnya dampak

demonetisasi di India. Konsumsi di negara berkembang yang masih meningkat mampu

mengimbangi pelemahan di negara maju sehingga konsumsi global masih tumbuh stabil.

Perlambatan konsumsi di negara maju berimplikasi terhadap menurunnya

permintaan ekspor sehingga menahan kinerja perdagangan dunia. Pelemahan ekspor

terutama terjadi di negara maju, sementara ekspor negara berkembang masih terakselerasi

–terbantu oleh perdagangan antarnegara berkembang yang membaik– sehingga menahan

penurunan ekspor global yang lebih dalam. Perlambatan permintaan ekspor turut berdampak

pada pelemahan aktivitas produksi terutama sektor industri. Selain dipengaruhi faktor

1 Produksi global didekati dari indikator produksi industri yang terdiri dari sektor industri manufaktur, pertambangan dan utilities.

RINGKASAN EKSEKUTIFPemulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik

Perdagangan dan Keketatan di Pasar Keuangan Internasional

Page 14: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

2

pelemahan demand, produksi dunia juga terimbas oleh faktor temporer seperti cuaca dingin

ekstrem yang menghambat aktivitas pekerja dan mobilisasi masyarakat, serta pemogokan

pekerja yang terjadi di Perancis dan Jerman.

Pemulihan ekonomi global tercermin pada peningkatan tekanan inflasi. Tingkat

inflasi cenderung meningkat moderat, meski tidak merata di seluruh negara sehingga memicu

respons kebijakan moneter yang beragam. Inflasi AS telah berhasil mendekati target sehingga

menjadi pertimbangan the Federal Reserve untuk melakukan normalisasi kebijakan moneter.

Inflasi di Inggris sudah melampaui target, sehingga Bank of England telah menaikkan suku

bunga pada triwulan lalu2. Meski inflasi Jepang juga telah meningkat, Bank of Japan tetap

mempertahankan kebijakan moneter akomodatif untuk menggairahkan ekonomi yang masih

lemah. Di sisi lain, Kawasan Euro justru mengalami disinflasi yang semakin dalam sehingga

tetap mempertahankan kebijakan moneter akomodatif melalui suku bunga rendah dan stimulus

program pembelian aset. Tekanan inflasi di India dan Brazil juga menurun sehingga stance

kebijakan moneter tetap akomodatif, bahkan Bank Sentral Brazil memangkas suku bunganya

hingga dua kali selama TW1-18.

Pertumbuhan ekonomi negara maju sedikit tertahan, sementara di negara

berkembang relatif stabil. Di negara maju, kinerja ekonomi AS semakin solid –meski diterpa

cuaca dingin ekstrem– didukung oleh stimulus fiskal dan perbaikan sektor ketenagakerjaan.

Kendati demikian, perbaikan ekonomi AS belum dapat mengimbangi moderasi pertumbuhan

di Kawasan Euro, Inggris, dan Jepang yang terdampak cuaca buruk, sehingga kinerja ekonomi

negara maju secara umum sedikit melambat. Di sisi lain, perekonomian negara berkembang

tumbuh stabil dan menjadikan ekonomi global tetap dapat tumbuh di level yang relatif tinggi

pada TW1-18. Pelaku usaha dan investor optimis bahwa pemulihan ekonomi global akan

berlanjut sehingga sentimen bisnis juga menguat.

Dengan perkembangan pemulihan ekonomi global yang terus bergulir,

perekonomian dunia diyakini dapat tumbuh di atas ekspektasi dalam jangka

menengah. International Monetary Funds (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia

akan meningkat ke kisaran 3,9% yoy pada 2018 dan 2019. Outlook pertumbuhan tersebut

tidak berubah dari proyeksi interim Januari 2018, namun lebih baik dibanding perkiraan Oktober

2017 yang hanya memprediksi sebesar 3,7% untuk periode yang sama. Perubahan sentimen ini

didukung oleh pemulihan ekonomi global yang diyakini akan semakin merata terutama di AS,

Kawasan Euro, Jepang, Tiongkok yang tumbuh di atas perkiraan pada 2017. Negara eksportir

komoditas turut diprediksi membaik seiring penguatan harga komoditas global.

2 Bank of England menaikkan suku bunga pada November 2017 sebesar 25 bps menjadi 0,5%.

Page 15: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

RINGKASAN EKSEKUTIF

3

Optimisme terhadap ekonomi global yang membaik telah meningkatkan risk

appetite pelaku pasar, sehingga sempat terjadi pergeseran investasi dari AS ke negara

lainnya. Hal ini menyebabkan dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang dunia

di awal triwulan. Arah kebijakan perdagangan AS yang inward-looking turut berkontribusi

terhadap pelemahan USD. Namun demikian, memasuki Februari 2018 mata uang USD berbalik

mengalami apresiasi setelah rilis data ketenagakerjaan dan inflasi AS menunjukkan perbaikan.

Penguatan USD tersebut memicu pembalikan arus modal dari negara berkembang serta

menekan nilai tukar berbagai negara.

Di pasar saham, kekhawatiran terhadap risiko konflik perdagangan dan

sentimen negatif kenaikan FFR yang lebih agresif mengakibatkan penurunan

harga saham –yang sebelumnya cenderung tenang dan relatif insensitif terhadap

perkembangan isu global. Harga saham korporasi juga tertekan dipicu kekhawatiran

penurunan keuntungan perusahaan. Selain memengaruhi harga saham, spekulasi pergerakan

FFR juga berdampak pada pelemahan pasar obligasi pemerintah. Di pasar komoditas, harga

sebagian besar produk mengalami penguatan seiring perbaikan ekonomi dunia. Harga minyak

meningkat dipengaruhi komitmen pemangkasan produksi yang lebih baik oleh anggota OPEC

dan non-OPEC, sedangkan kenaikan harga logam dipicu oleh kebijakan ramah lingkungan

Tiongkok dan kebijakan inward-looking AS. Sementara penguatan harga produk pertanian dan

perkebunan lebih dipengaruhi oleh faktor cuaca.

Ke depan terdapat beberapa faktor yang perlu diwaspadai dan memengaruhi

keberlanjutan pemulihan ekonomi, baik yang bersifat positif (upside risks) maupun

negatif (downside risks). Kepercayaan bisnis dan konsumen yang tetap kuat hingga

TW1-18 menunjukkan optimisme bahwa laju pertumbuhan berpotensi lebih solid dari

perkiraan. Perbaikan permintaan global -yang dipengaruhi pemulihan ekonomi- juga memiliki

kemungkinan lebih kuat dan sustain dari ekspektasi sehingga mengakselerasi aktivitas produksi

dan investasi. Kebijakan moneter dan fiskal yang tetap akomodatif juga diyakini dapat terus

mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.

Di sisi lain, terdapat sejumlah downside risks yang dapat menahan progres

pemulihan ekonomi global, diantaranya kenaikan FFR yang lebih agresif, kenaikan

harga minyak, produktivitas global yang masih rendah, dan peningkatan rasio

ketergantungan pada populasi usia tua (aging population) yang membebani

produktivitas. Di samping itu terdapat risiko geopolitik terkait konflik antarnegara, penarikan

kesepakatan nuklir Iran oleh AS, maupun ketidakpastian politik akibat pemilu di sejumlah

negara. Terlebih lagi, ekonomi dunia tengah menghadapi ancaman konflik perdagangan yang

dapat menahan keberlanjutan pemulihan ekonomi lebih dalam. Presiden Trump mengeluarkan

Page 16: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

4

serangkaian kebijakan yang cenderung melindungi produk dan kepentingan dalam negeri

AS. Kebijakan ini memicu retaliasi dari mitra dagang AS yang merasa dirugikan, baik dalam

bentuk kecaman maupun tindakan balasan seperti Tiongkok yang juga menerapkan tarif

terhadap produk impor dari AS. Pembahasan mengenai risiko konflik perdagangan diulas

secara mendalam pada artikel PEKKI edisi ini diantaranya mengenai latar belakang penerapan

kebijakan inward-looking AS, implementasi, hingga dampak dan reaksi global.

Optimisme berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi global masih

terus mewarnai pembahasan dalam berbagai forum kerja sama internasional pada

TW1-18. Berbagai negara menyepakati bahwa momentum ini perlu dimanfaatkan untuk

meningkatkan upaya mendorong stabilitas ekonomi dan keuangan melalui berbagai kebijakan

untuk memperkuat resiliensi terhadap potensi risiko yang mungkin mengemuka. Forum kerja

sama internasional terus berkomitmen untuk mendukung momentum perbaikan ekonomi,

memantau berbagai risiko, dan meningkatkan resiliensi ekonomi melalui berbagai inisiatif kerja

sama dan pembahasan. Perhatian juga diberikan pada isu inovasi khususnya teknologi digital

dan pembangunan infrastruktur.

Di tataran regional, forum ASEAN melanjutkan proses integrasi Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA). Singapura sebagai Ketua ASEAN yang baru untuk periode 2018

menetapkan tema “Resillience and Innovation” pada era kepemimpinannya. Sementara

itu, monitoring terus dilakukan terhadap implementasi integrasi keuangan ASEAN 2025.

Pembahasan mengenai hal ini dilakukan baik pada high level maupun forum teknis ASEAN.

Forum ASEAN+3 juga terus mendukung upaya penguatan resiliensi kawasan melalui

penguatan Chiang Mai Initiatives Multilateralization (CMIM) dan peningkatan peran ASEAN+3

Macroeconomic Research Office (AMRO).

Dalam kerangka kerja sama yang lebih luas, fora multilateral termasuk

International Monetary Fund (IMF), Forum G20, dan Bank for International Settlement

(BIS), juga menyoroti perkembangan perekonomian dunia dengan tekad untuk

melanjutkan komitmen mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi global yang

berkelanjutan. Berbagai topik khusus yang dibahas dalam forum multilateral juga tidak

terlepas dari perkembangan inovasi digital termasuk ekonomi digital dan financial technology

yang perlu dicermati risiko dan implikasinya terhadap kebijakan dan peran otoritas.

Page 17: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

5

Kinerja ekonomi global melanjutkan momentum pemulihan yang telah terjadi sejak

pertengahan 2016. Upside surprise yang terjadi pada semester 2-2017 menjadikan ekonomi

2017 tumbuh di atas ekspektasi yaitu mencapai 3,8% -level tertinggi sejak tahun 2011.

Ekonomi yang bergerak positif tersebut menjadi pijakan kuat bagi berlangsungnya pemulihan

global pada triwulan awal 2018. Pada TW1-18, ekonomi global tetap tumbuh di level yang

tinggi mencapai 3,8% yoy, meski sedikit melambat dibandingkan TW4-17 sebesar 3,9%.

Kinerja ekonomi ditopang oleh aktivitas konsumsi yang solid, sehingga dapat mengompensasi

pelemahan yang terjadi pada kinerja perdagangan dan produksi. Secara umum, pertumbuhan

global lebih ditopang oleh perbaikan di negara berkembang yang tumbuh stabil, sementara

negara maju cenderung tumbuh melambat.

Kinerja ekonomi global turut diwarnai oleh sejumlah faktor temporer. Selain faktor seasonal

berupa cuaca dingin ekstrem yang dialami AS, Eropa, dan Jepang, juga terdapat pemogokan

pekerja di Jerman dan Perancis, serta libur perayaan Imlek di Tiongkok. Meski dilanda cuaca

dingin yang cukup ekstrem, AS masih mencatatkan level pertumbuhan yang lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya. Stimulus fiskal berupa pemangkasan pajak individu dan

korporasi, diiringi dengan perbaikan di sektor tenaga kerja memberikan daya dorong yang

cukup kuat. Sementara di sisi lain, cuaca buruk menjadi faktor yang menahan kinerja ekonomi

Kawasan Euro dan Inggris.

Berlanjutnya pemulihan ekonomi dapat tercermin dari kinerja inflasi yang mulai terakselerasi

meski secara umum masih moderat. Inflasi di beberapa negara masih berada di bawah target

seperti di Kawasan Euro, Jepang, Korea Selatan, serta di beberapa negara emerging lainnya

(Thailand, Viet Nam, Brazil, Rusia). Sementara di AS, inflasi PCE Core telah mendekati target

yang ditetapkan (2%) yaitu sebesar 1,9% pada Maret 2018.

Perkembangan Ekonomi Global

BAB

1

Page 18: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

6

Tekanan inflasi AS yang telah mendekati target tersebut menjadi pertimbangan the Federal

Reserve (the Fed) untuk melakukan normalisasi kebijakan moneternya. Di bawah kepemimpinan

Jerome H. Powell, the Fed menaikkan Fed Fund Rate sebesar 25 bps pada FOMC Maret 2018

dan melanjutkan pengurangan reinvestasi aset surat berharga secara bertahap. Sebaliknya,

European Central Bank (ECB) masih mempertahankan stance moneter akomodatif dengan

menahan suku bunga di level yang rendah serta melanjutkan stimulus program pembelian

aset. Bank of England dan Bank of Japan juga masih mempertahankan kebijakan moneter

akomodatif untuk menggairahkan kinerja ekonomi.

Tren pemulihan ekonomi global dikhawatirkan tertahan oleh kebijakan perdagangan AS

yang cenderung inward-looking. Langkah Trump untuk mengenakan tarif impor terhadap

sejumlah produk untuk memperbaiki kinerja perdagangannya mendapat reaksi negatif dan

memicu langkah retaliasi dari negara lain. Isu konflik perdagangan masih tetap perlu diwaspadai

meski sejumlah negara telah mendapatkan pengecualian pengenaan tarif impor. Potensi retaliasi

terbesar datang dari Tiongkok yang belum mendapatkan pengecualian dan telah mengenakan

tarif terhadap sejumlah produk impor dari AS. Dunia berharap agar negosiasi perdagangan AS

dan Tiongkok yang sedang bergulir dapat mencapai kesepakatan kongkrit, sehingga dampak

negatif terhadap negara lain yang terlibat dalam value chain Tiongkok dapat terhindarkan.

Dari sisi pasar keuangan, sektor keuangan global diwarnai oleh volatilitas yang meningkat.

Di awal triwulan, dolar AS sempat melemah terhadap sebagian besar mata uang dunia.

Risk appetite investor yang meningkat sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi

global, menggeser minat investasi dari AS ke negara lainnya. Selain itu, depresiasi USD juga

diakibatkan oleh kebijakan perdagangan AS yang cenderung inward-looking dan menimbulkan

kekhawatiran memicu perang dagang. Setelah mengalami tekanan depresiatif di awal triwulan,

USD berbalik menguat pada Februari 2018 pasca rilis data ketenagakerjaan AS dan inflasi

yang semakin membaik. Perbaikan data tersebut menimbulkan spekulasi bahwa the Fed akan

menaikkan FFR yang lebih cepat dari prediksi.

Perkembangan menarik terjadi pada pasar saham. Setelah melewati fase yang tenang dan

cenderung meningkat, pasar saham berfluktuasi akibat sentimen negatif kenaikan FFR yang

lebih agresif dan kebijakan perdagangan AS yang inward-looking. Saham perusahaan eksportir

tergerus karena kekhawatiran penurunan profit. Investor juga terindikasi melakukan aksi profit

taking sehingga semakin menekan harga saham. Selain berdampak negatif pada pasar saham,

spekulasi kenaikan FFR yang lebih cepat juga menurunkan kinerja pasar obligasi. Di sisi lain,

harga komoditas termasuk minyak mengalami penguatan sejalan dengan pulihnya permintaan

global di tengah keterbatasan suplai akibat faktor cuaca.

Laju pertumbuhan pada TW1-18 yang stabil di level tinggi menumbuhkan optimisme bahwa

Page 19: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

7

perekonomian global akan tumbuh di atas perkiraan. IMF memprakirakan, pertumbuhan

ekonomi dunia dapat mencapai 3,9% yoy dalam dua tahun ke depan dengan perbaikan yang

bersifat broad based. Meningkatnya permintaan global disertai dengan kebijakan yang masih

akomodatif menjadi upside risks bagi kinerja pertumbuhan dunia. Namun di sisi lain, terdapat

downside risks yang perlu dicermati seperti potensi kenaikan FFR yang lebih cepat, kebijakan

perdagangan AS yang inward-looking, akselerasi harga minyak, produktivitas rendah dan isu

geopolitik. Kebijakan inward-looking perdagangan AS berpotensi menimbulkan aksi retaliasi

dari negara mitra yang dapat menghambat pemulihan ekonomi global.

A. Perkembangan Ekonomi Global

A.1. Kinerja Ekonomi Global

Pertumbuhan ekonomi global

pada TW1-18 berada di level

yang cukup tinggi di kisaran 3,8%

yoy, kendati sedikit melambat

dibandingkan TW4-2017 sebesar

3,9%. Pertumbuhan lebih didorong oleh

negara berkembang dengan ekonomi

yang tumbuh stabil, sementara negara

maju cenderung melambat. Konsumsi

yang solid menjadi faktor pendorong

pertumbuhan ekonomi global, di tengah

kinerja ekspor dan produksi yang

tertahan3. Ekonomi global yang positif

tersebut dapat tetap tercapai meski

sejumlah faktor temporer mewarnai

kinerja ekonomi selama TW1-18.

Faktor tersebut antara lain cuaca dingin

ekstrem yang melanda sebagian besar

wilayah Amerika, Eropa, dan Jepang,

serta libur perayaan Imlek di Tiongkok.

Sementara di Jerman dan Perancis,

3 Produksi global didekati dari indikator produksi industri yang terdiri dari sektor industri manufaktur, pertambangan dan utilities.

terdapat pemogokan tenaga kerja

yang menghambat laju pertumbuhan

ekonomi.

Pemulihan ekonomi global

yang berlanjut terutama ditopang

oleh ekonomi AS yang mampu

tumbuh lebih tinggi meski juga

mengalami cuaca dingin yang

cukup ekstrem. Kebijakan reformasi

pajak berupa pemangkasan pajak

individu dan korporasi, bersamaan

dengan peningkatan spending

pemerintah dan perbaikan di sektor

tenaga kerja telah berkontribusi positif

bagi aktivitas konsumsi dan investasi

AS. Berbeda dengan AS, ekonomi

Kawasan Euro, Inggris dan Jepang

mengalami perlambatan, sementara

Tiongkok berhasil mempertahankan

pertumbuhannya pada level yang cukup

tinggi. Perlambatan ekonomi yang

disebabkan faktor cuaca di beberapa

negara menumbuhkan harapan bahwa

pelemahan ekonomi TW1-18 bersifat

temporer dan diprakirakan pulih kembali

pada triwulan berikutnya.

Page 20: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

8

cuaca dingin ekstrem, kenaikan inflasi,

dan upah yang tumbuh terbatas. Selain

memengaruhi AS, faktor cuaca juga

menahan penjualan ritel di Kawasan

Euro, Inggris dan Jepang. Sebaliknya

di negara berkembang, peningkatan

penjualan ritel terutama disumbang

oleh perbaikan di Tiongkok dan India

yang memiliki kontribusi besar dalam

konsumsi negara berkembang. Perayaan

imlek mendominasi permintaan domestik

di Tiongkok sedangkan India dipengaruhi

oleh pudarnya dampak demonetisasi.

Dari sisi konsumsi, kinerja

konsumsi global pada TW1-18

tumbuh stabil dengan triwulan

sebelumnya. Pelemahan penjualan

ritel yang terjadi di negara maju

dapat dikompensasi oleh perbaikan di

negara berkembang, sehingga secara

keseluruhan bergerak stabil. Di AS,

konsumsi tertahan akibat perilaku

belanja konsumen yang kembali normal

setelah meningkat tinggi pada Desember

2017 untuk memenuhi kebutuhan

perayaan Natal dan Tahun Baru, faktor

Sumber: Bloomberg, IMF-WEO April 2018, diolah

3,9 3,8

3,2 3,8

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1*

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global

Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB

Grafik 1.3 Perdagangan Dunia (Ekspor)

Grafik 1.4 Produksi Industri

Grafik 1.2 Konsumsi DuniaSumber: Bloomberg

2,7

10,0

7,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10

12

14

16

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1*

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global

Sumber: Bloomberg

6,1

13,5

10,3

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1*

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global

Sumber: Bloomberg

3,0

3,5

2,4

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1*

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global

Page 21: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

9

Sebagaimana telah dikemukakan

sebelumnya, perekonomian global

pada TW1-18 tumbuh di kisaran

3,8% yoy. Ekonomi AS kian solid

dengan sumber pertumbuhan yang

berasal dari stimulus fiskal dan diiringi

dengan perbaikan sektor tenaga kerja.

Namun beberapa negara maju lainnya

seperti Kawasan Euro, Inggris dan

Jepang tumbuh melambat. Pertumbuhan

yang variatif juga terjadi di negara

emerging. Tiongkok tumbuh stabil di

Sebagai implikasi dari

tertahannya konsumsi di negara

maju, kegiatan perdagangan menjadi

sedikit tertahan. Ekspor negara maju

yang melemah diimbangi dengan ekspor

negara berkembang yang terakselerasi

sehingga ekspor global hanya menurun

tipis. Ekspor yang sedikit tertahan

menyebabkan aktivitas produksi global

melemah. Indeks produksi global pada

TW1-18 melambat yang terjadi merata

di negara maju dan berkembang.

Faktor seasonal cukup mendominasi

pergerakan ekspor dan produksi global

di triwulan ini. Faktor yang diyakini

temporer tersebut tidak menjadikan

pebisnis pesimis, tercermin dari indeks

sentimen bisnis (PMI manufaktur) yang

bergerak positif.

Ekonomi global yang membaik

juga tercermin dari inflasi yang mulai

meningkat meski belum sekuat

prediksi. Selain dipengaruhi oleh

perbaikan konsumsi, peningkatan inflasi

juga disebabkan oleh kenaikan harga

minyak dunia. Kenaikan inflasi terjadi di

AS, Kanada, Jepang dan Tiongkok. Meski

demikian, inflasi Jepang masih jauh dari

target, sementara inflasi PCE Core AS

telah mendekati target yang ditetapkan

(2%) yaitu sebesar 1,9% yoy pada Maret

2018. Tekanan inflasi di beberapa negara

lainnya seperti Kawasan Euro, Inggris,

India, dan Brazil sebaliknya cenderung

menurun.

Grafik 1.5 Indeks PMI Manufaktur

Grafik 1.6 Inflasi Dunia

Sumber: Bloomberg

58,2

51,6

54,5

46

48

50

52

54

56

58

60

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global

Sumber: Bloomberg

1,6

3,1

2,4

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0Q

1Q

2Q

3Q

4Q

1Q

2Q

3Q

4Q

1Q

2Q

3Q

4Q

1Q

2Q

3Q

4Q

1Q

2Q

3Q

4Q

1Q

2Q

3Q

4Q

1Q

2Q

3Q

4Q

1*

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Negara Maju Negara Berkembang Global

3,0

2,5

1,7

Page 22: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

10

negara mitra terutama dengan

Tiongkok. Pemerintah AS menempuh

kebijakan inward-looking untuk

mengatasi defisit perdagangan yang

semakin membengkak. Diawali dengan

penerapan tarif impor pada produk mesin

cuci dan panel surya, langkah inward-

looking meluas ke aluminium dan baja.

Langkah tersebut menimbulkan aksi

retaliasi terutama dari Tiongkok yang

belum memperoleh pengecualian seperti

negara-negara Uni Eropa, Kanada,

Meksiko, Brazil dan beberapa lainnya.

Atas dasar penyelidikan

pencurian hak kekayaan intelektual

oleh Tiongkok, AS mengancam akan

mengenakan tarif impor terhadap

produk Tiongkok senilai USD50

miliar. Setelah Tiongkok mengumumkan

retaliasi terhadap produk AS dengan

nilai yang sama, Trump segera

mengumumkan pengenaan tarif impor

tambahan terhadap USD100 miliar

produk Tiongkok. Sampai saat ini,

pemerintah AS dan Tiongkok masih terus

mengupayakan langkah negosiasi untuk

mencari jalan keluar yang terbaik bagi

kedua negara. Isu konflik perdagangan

menjadi tail risk bagi ekonomi global

yang sedang berada dalam fase

pemulihan. Perekonomian global dapat

berbalik melemah –termasuk di AS-

apabila terjadi konflik perdagangan.

Dampak akan meluas termasuk pada

negara-negara di Asia yang menjadi

bagian dari supply chain Tiongkok.

level yang cukup tinggi, diikuti India

yang juga diperkirakan demikian. Rusia

melanjutkan proses recovery, sementara

di sisi lain pertumbuhan Malaysia dan

Indonesia tertahan.

Ekonomi AS tumbuh semakin

membaik di atas ekspektasi sehingga

memberikan kontribusi positif

terhadap pertumbuhan ekonomi

dunia. PDB AS tumbuh meningkat

mencapai 2,8% yoy pada TW1-18

(second estimate), dibandingkan 2,6%

pada TW4-17 dan sesuai ekspektasi

sebesar 2,8%.4 Pertumbuhan ekonomi

AS disumbang oleh aktivitas investasi5

dan belanja pemerintah sejalan dengan

kebijakan stimulus fiskal. Ekonomi yang

kian membaik juga tercermin dari output

gap yang semakin menyempit. Namun

demikian, aktivitas konsumsi AS pada

TW1-18 termoderasi dipengaruhi faktor

temporer cuaca dingin ekstrem. Perbaikan

sektor tenaga kerja yang semakin solid –

ditandai dengan berlanjutnya penurunan

tingkat pengangguran dan akselerasi

upah–, disertai dengan kebijakan

pemotongan pajak individu, diharapkan

dapat memperbaiki kinerja konsumsi

pada kuartal selanjutnya.

Peranan ekspor dalam

perekonomian AS mendapat

tantangan dari masih tingginya

defisit neraca perdagangan dengan

4 Consensus Forecast April 20185 Peningkatan investasi terutama didorong perbaikan

persediaan (inventory).

Page 23: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

11

Kawasan Euro ke depan, terlebih dengan

masih terdapat faktor ketidakpastian

negosiasi Brexit dan belum terbentuknya

koalisi pemerintahan di Italia.

Sebagaimana Kawasan Euro,

pertumbuhan ekonomi Inggris

juga melambat dipengaruhi

ketidakpastian Brexit dan faktor

temporer cuaca dingin ekstrem. Pada

TW1-18, PDB Inggris tumbuh melambat

menjadi 1,2% yoy, dibandingkan

TW4-17 sebesar 1,4%. Perlambatan

disebabkan oleh terhambatnya kegiatan

investasi terutama disektor manufaktur

seiring terganggunya proses produksi

yang terkendala faktor cuaca buruk.

Faktor cuaca juga menahan kegiatan

pembangunan konstruksi dan aktivitas

di sektor pertanian. Berbeda dengan

triwulan sebelumnya, konsumsi Inggris

TW1-18 mengalami perbaikan dengan

membaiknya minat belanja konsumen

seiring dengan peningkatan upah dan

inflasi yang melemah –meski masih di

atas target 2%.

Di Jepang, pertumbuhan

ekonomi turun signifikan menjadi

0,9% di TW1-18, jauh di bawah

ekspektasi dan level pertumbuhan

pada TW4-17 yang mencapai 1,8%.

Penurunan pertumbuhan disebabkan

oleh pelemahan kinerja konsumsi,

investasi, belanja pemerintah dan

eksternal. Aktivitas konsumsi tertahan

oleh cuaca yang lebih dingin pada Januari

2018 dan menghambat mobilisasi

Di Kawasan Euro, pertumbuhan

ekonomi TW1-18 (second estimate)

melambat menjadi 2,5% yoy,

dibandingkan TW4-17 yang tumbuh

2,8%. Pertumbuhan TW1-18 yang lebih

rendah dari prediksi (2,6%) tersebut

menjadikan ekonomi Eropa seolah

kehilangan momentum6, setelah sejak

2017 selalu membukukan kenaikan

pertumbuhan ekonomi. Perlambatan

ekonomi Kawasan Euro selama TW1-

18 dipengaruhi aktivitas konsumsi dan

produksi yang menurun diakibatkan

faktor temporer seperti cuaca buruk

dan aksi mogok pekerja di Jerman dan

Perancis. Perlambatan laju pertumbuhan

ekonomi terjadi pada keempat negara

inti. Penurunan paling tajam dialami

Perancis menjadi 2,1% pada TW1-18

(dari 2,6% pada TW4-17), diikuti oleh

Jerman yang turun ke 2,6% (dari 2,9%

pada TW4-17), dan Italia melambat ke

1,4% (dari 1,6%). Ekonomi Spanyol juga

tertahan menjadi 2,9%, dari sebelumnya

3,1% -pertama kali di bawah 3% sejak

2015. Kinerja ekspor yang menjadi

penopang utama pertumbuhan

terindikasi tertahan oleh apresiasi EUR

yang terus terjadi. Harga input produksi

yang mulai meningkat –seiring kenaikan

harga minyak– juga menahan sentimen

bisnis manufaktur kawasan. Situasi yang

kurang menguntungkan tersebut dapat

terus mewarnai perjalanan ekonomi

6 Dikemukakan oleh Mario Draghi pada press conference pasca Monetary Policy Meeting tanggal 26 April 2018.

Page 24: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

12

Perekonomian Tiongkok

pada TW1-18 tumbuh stabil di

level 6,8% yoy, tidak berubah dari

TW4-17. Kinerja ekonomi tersebut

terutama dikontribusi oleh konsumsi

yang tumbuh meningkat dan investasi

yang stabil sehingga mengompensasi

pelemahan yang terjadi pada net ekspor.

Pengeluaran konsumsi terakselerasi

sejalan dengan tersedianya pembiayaan,

sentimen positif pendapatan seiring

menurunnya tingkat pengangguran,

serta stabilnya kepercayaan konsumen.

Sementara pengeluaran investasi

didominasi oleh sektor properti yang

meningkat seiring kebijakan pemerintah

untuk mendorong pembangunan social

housing. Net ekspor yang tertekan oleh

libur imlek selama hampir dua minggu

diprediksi akan kembali normal pada

periode mendatang. Secara sektoral,

ekonomi Tiongkok lebih dikontribusi

oleh sektor jasa, di tengah terjadi

pelemahan peranan sektor sekunder dan

primer akibat berlangsungnya proses

rebalancing.

Di India, ekonomi diprakirakan

tumbuh relatif stabil di level yang

tinggi sekitar 7,2% yoy pada TW1-

187. Dampak negatif demonetisasi dan

penerapan aturan pajak baru (good and

services tax) yang mulai menghilang,

memberi daya dorong bagi perbaikan

konsumsi dan investasi. Pemerintahan

7 Consensus Forecast April 2018.

penduduk untuk berbelanja. Pelemahan

temporer permintaan domestik di tengah

terjadinya penurunan ekspor –terimbas

apresiasi yen dan perayaan Imlek di

Tiongkok- menyebabkan penurunan

aktivitas investasi. Ekspor yang melemah

dalam dua bulan pertama TW1-18

menjadikan neraca perdagangan

mengalami defisit. Moderasi ekspor

tersebut dapat diimbangi oleh kenaikan

surplus pendapatan primer sehingga

surplus neraca transaksi berjalan masih

tumbuh positif. Kebijakan inward-

looking AS menjadi faktor risiko bagi

ekspor Jepang yang sampai saat ini

belum memperoleh pengecualian.

Di kelompok negara berkembang,

pertumbuhan ekonomi meningkat

ditopang oleh perbaikan ekonomi

beberapa negara emerging utama.

Tiongkok berhasil mempertahankan

pertumbuhan ekonomi di level yang

cukup tinggi. Seperti Tiongkok, ekonomi

India juga diprakirakan tumbuh stabil

dengan triwulan sebelumnya setelah

dampak negatif kebijakan demonetisasi

dan penerapan pajak baru mulai

pudar. Perbaikan ekonomi Filipina yang

disumbang kegiatan infrastruktur turut

memberikan andil positif bagi kinerja

ekonomi negara berkembang. Di sisi lain,

beberapa negara mengalami pelemahan

ekonomi antara lain Turki, Malaysia,

Vietnam, dan Indonesia sehingga

menahan ekonomi negara berkembang

untuk tumbuh lebih tinggi.

Page 25: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

13

terus meningkat, kinerja pasar saham

pada TW1-18 mengalami penurunan.

Pasar bereaksi negatif terhadap kebijakan

perdagangan AS yang cenderung inward-

looking sehingga menurunkan harga

saham perusahaan eksportir. Saham juga

terpengaruh oleh spekulasi kenaikan FFR

yang lebih agresif dan berdampak pada

kenaikan biaya dana korporasi sehingga

dikhawatirkan menggerus keuntungan.

Kondisi tersebut juga diperparah dengan

perilaku profit taking investor setelah

selama ini menikmati gain yang cukup

besar.

Sejalan dengan kinerja pasar

saham, pasar obligasi selama TW1-18

secara umum mengalami pelemahan.

Hal ini ditunjukkan oleh yield obligasi

pemerintah yang mayoritas mengalami

kenaikan. Peningkatan yield terbesar

terjadi pada obligasi AS dipicu oleh

ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed

sejalan dengan perbaikan ekonomi AS.

Kenaikan yield juga terjadi pada obligasi

Jerman, Inggris dan Perancis. Di negara

berkembang, peningkatan yield tertinggi

terjadi pada obligasi Filipina terimbas

sentimen negatif kenaikan FFR dan

pelebaran current account deficit.

Harga komoditas global secara

umum bergerak akseleratif pada

TW1-18. Harga minyak terus meningkat

seiring pemulihan global yang memicu

permintaan, di tengah terjadinya

keterbatasan supply. Komitmen negara

OPEC dan Non OPEC untuk membatasi

Modi yang tengah menggalakkan

pembangunan proyek infrastruktur

dan proyek-proyek welfare menjelang

tahun Pemilu 2019 menjadi faktor yang

menggerakkan investasi domestik. Di sisi

lain, net ekspor masih mengalami defisit

yang cukup besar. Ekspor terkendala

oleh pengetatan aturan trade credit

pasca terjadinya skandal perdagangan

emas fiktif yang cukup material.

Sektor keuangan global

diwarnai oleh volatilitas yang

meningkat. Di awal triwulan, USD

melemah terhadap sebagian besar

mata uang dunia. Risk appetite investor

yang meningkat -sejalan dengan

berlanjutnya pemulihan ekonomi global-

menggeser minat investasi dari AS ke

negara lainnya. Depresiasi USD juga

diakibatkan oleh kebijakan perdagangan

AS yang cenderung inward-looking dan

menimbulkan kekhawatiran perang

dagang. Namun nilai tukar USD berbalik

menguat pasca rilis data ketenagakerjaan

dan inflasi AS yang mengalami perbaikan.

Kondisi tersebut memicu pelarian arus

modal dan pelemahan mata uang

negara berkembang. Selain dipengaruhi

oleh penguatan USD, pelemahan mata

uang negara berkembang juga dipicu

memburuknya sentimen akibat kebijakan

inward-looking perdagangan AS.

Perkembangan menarik terjadi

pada pasar saham. Setelah mengalami

tren positif sejak 2016 dengan

pergerakan yang relatif ‘tenang’ dan

Page 26: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

14

meski volumenya telah dikurangi. Bank

of England dan Bank of Japan juga masih

mempertahankan kebijakan moneter

akomodatif untuk menggerakkan

perekonomian. Senada dengan itu, Brazil

dan Rusia menurunkan suku bunga

secara gradual untuk merespons tekanan

inflasi yang mereda, sekaligus untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sejumlah negara merespons

kenaikan FFR dengan menaikkan suku

bunga. Satu diantaranya adalah PBOC

yang pada 22 Maret 2018 menaikkan

suku bunga operasi moneter tenor 7

hari (7DRR) sebesar 5 bps. Kenaikan ini

memberikan sinyal kehati-hatian PBOC

dalam mengantisipasi potensi tekanan

eksternal. Kebijakan moneter Tiongkok

ke depan -di bawah Gubernur Yi Gang-

akan diarahkan untuk menyeimbangkan

antara tekanan eksternal dan menjaga

momentum pertumbuhan ekonomi

dan reformasi struktural, sembari tetap

mengelola risiko finansial.

A.2. Outlook Ekonomi Global

Pertumbuhan ekonomi global

berpeluang untuk tumbuh lebih

tinggi pada 2018 dan 2019. Setelah

berhasil tumbuh sebesar 3,8% yoy

pada tahun 2017, IMF memprakirakan

ekonomi dunia tumbuh mencapai 3,9%

pada 2018. Peningkatan pertumbuhan

ekonomi akan terjadi pada negara maju

produksi, terbatasnya supply dari

Venezuela dan sentimen geopolitik

di Timur Tengah menjadi faktor yang

menggerakkan harga. Harga minyak

varian Brent sempat diperdagangkan

pada level USD70,42 per-barel pada

pertengahan Januari 2018.8 Sejalan

dengan harga minyak, harga tambang

global juga terakselerasi. Kenaikan harga

logam antara lain dipengaruhi kebijakan

Tiongkok yang mempertahankan

kebijakan environmental regulations

dengan memangkas produksi aluminium

dan baja. Sementara kenaikan harga

komoditas pertanian lebih dipengaruhi

oleh faktor cuaca yang menahan

produksi dan panen.

Respons Kebijakan

Inflasi PCE core AS yang

telah mendekati target menjadi

pertimbangan the Fed untuk mulai

melakukan normalisasi kebijakan

moneternya. The Fed telah menaikkan

FFR pada FOMC Desember 2017 dan

Maret 2018 masing-masing sebesar 25

bps, dan mengurangi reinvestasi aset

surat berharga secara gradual. Berbeda

dengan the Fed, ECB mempertahankan

stance kebijakan moneter akomodatif

dengan suku bunga yang rendah dan

melanjutkan program pembelian aset

8 Kenaikan harga Brent terus berlanjut hingga sempat menyentuh USD80 per barel pada TW2-18.

Page 27: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

15

sejumlah risiko yang dapat bersifat

positif (upside risk) maupun negatif

(downside risk). Upside risks bagi

pertumbuhan ekonomi global adalah

permintaan global yang meningkat

sehingga mengakselerasi produktivitas

dan investasi. Kebijakan moneter dan

fiskal yang cenderung akomodatif juga

menjadi faktor yang memengaruhi.

Namun di sisi lain, terdapat

sejumlah downside risks yang

tidak dapat diabaikan. Beberapa

risiko dimaksud adalah: (i) kebijakan

fiskal ekspansif pemerintah AS yang

dikucurkan saat perekonomian

sedang membaik bersifat pro-cyclical

sehingga dapat memberikan tekanan

inflasi yang dapat direspons dengan

kenaikan FFR yang lebih agresif; (ii)

kebijakan perdagangan AS yang inward-

looking dapat berdampak negatif bagi

transaksi perdagangan dunia termasuk

didalamnya supply chain global; (iii)

kenaikan harga minyak; (iv) produktivitas

global yang masih rendah diiringi dengan

laju kenaikan upah yang gradual; (iv)

risiko geopolitik seperti konflik di Timur

Tengah, penarikan kesepakatan nuklir

Iran oleh AS, dan situasi politik pra/

pasca pemilu di sejumlah negara (Brazil,

Kolombia, Italia, dan Meksiko, India

dan Indonesia). Dalam jangka panjang,

risiko yang perlu dicermati adalah aging

population yang menahan produktivitas

global.

dan berkembang. Selanjutnya, ekonomi

global diprediksi tumbuh stabil di level

3,9% pada tahun 2019.

Ekonomi negara maju dimotori

oleh AS yang didukung kebijakan tax

reform dan pengeluaran fiskal yang

cukup agresif. Perbaikan ekonomi

AS yang meningkatkan permintaan

domestik akan memberikan spillover

positif bagi peningkatan ekspor dari

negara mitra dagang. Kawasan Euro juga

diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi

sejalan dengan pulihnya permintaan

domestik dan peningkatan permintaan

eksternal di tengah stance kebijakan

moneter yang akomodatif.

Tiongkok diyakini dapat

mempertahankan pertumbuhan

pada level yang cukup tinggi di atas

target pemerintah yang hanya 6,5%,

dengan tetap melanjutkan proses

rebalancing-nya. Ekonomi India akan

meningkat setelah dampak demonetisasi

dan penerapan pajak GST mulai pudar

yang diyakini dapat memperbaiki

domestic demand. Kebijakan PM Modi

yang sedang menggalakkan proyek

infrastruktur dan proyek welfare untuk

mendorong pertumbuhan terutama

menjelang Pemilu 2019 juga menjadi

daya dorong bagi ekonomi India.9

Optimisme perbaikan ekonomi

global tersebut tetap dibayangi oleh

9 India akan menghadapi pemilu general election pada 2019.

Page 28: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

16

investasi dari aset dalam USD ke aset di

negara maju lainnya. Akibatnya, nilai tukar

dollar AS terdepresiasi, yang disertai dengan

penguatan mata uang negara lainnya.

Meski dibandingkan triwulan sebelumnya

cenderung terdepresiasi, USD cenderung

menguat secara broad based sejak Februari

2018 dipicu sentimen pemulihan ekonomi AS

yang kian solid. Kondisi ini mengakibatkan

terjadinya pembalikan arus modal dari negara

berkembang sehingga memicu pelemahan

nilai tukar.

Perkembangan menarik terjadi pada

pasar saham global. Indeks harga saham

B. Pasar Keuangan Global

Kinerja pasar keuangan global pada

triwulan pertama 2018 bergerak sangat

variatif dipengaruhi sejumlah faktor

eksternal dan internal suatu negara.

Beberapa isu yang menggerakkan pasar

adalah pemulihan ekonomi dunia yang terus

berlanjut, penguatan ekonomi AS, sentimen

pengetatan kebijakan moneter negara maju,

kebijakan perdagangan yang cenderung

inward-looking, serta berbagai isu geopolitik.

Pemulihan ekonomi global yang

berlanjut menumbuhkan risk appetite

investor sehingga terjadi pergeseran

2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019Dunia 3,8 3,9 3,9 0,1 0,0 0,0 3,0 3,1 3,0 0,3 0,2 0,1AEs 2,3 2,5 2,2 0,0 0,2 0,0 2,3 2,2 1,9 0,4 0,4 0,2Dunia (PDB PPP) - - - - - - 3,7 3,7 3,7 0,3 0,1 0,0Amerika Serikat 2,3 2,9 2,7 0,0 0,2 0,2 2,3 2,5 2,2 0,2 0,3 0,3Kawasan Euro 2,3 2,4 2,0 -0,1 0,2 0,0 2,4 2,1 1,7 0,7 0,6 0,2 Jerman 2,5 2,5 2,0 0,0 0,2 0,0 - - - - - - Perancis 1,8 2,1 2,0 0,0 0,2 0,1 - - - - - - Italia 1,5 1,5 1,1 -0,1 0,1 0,0 - - - - - - Spanyol 3,1 2,8 2,2 0,0 0,4 0,1 - - - - - -Inggris 1,8 1,6 1,5 0,1 0,1 0,0 1,6 1,4 1,5 -0,1 -0,1 0,0Jepang 1,7 1,2 0,9 -0,1 0,0 0,0 1,7 1,3 0,8 0,2 0,3 0,2EMDEs 4,8 4,9 5,1 0,1 0,0 0,1 4,3 4,5 4,7 0,2 0,0 0,0Brazil 1,0 2,3 2,5 -0,1 0,4 0,4 1,0 2,0 2,3 0,7 0,2 0,2Russia 1,5 1,7 1,5 -0,3 0,0 0,0 1,7 1,7 1,8 0,4 0,3 0,4Tiongkok 6,9 6,6 6,4 0,1 0,0 0,0 6,8 6,4 6,3 0,3 0,1 0,0India* 6,7 7,4 7,8 0,0 0,0 0,0 6,7 7,3 7,5 -0,5 -0,2 -0,2Indonesia 5,1 5,3 5,5 - - - 5,1 5,3 5,3 -0,1 0,0 -0,1Malaysia 5,9 5,3 5,0 - - - 5,8 5,2 5,0 0,9 0,3 0,0Filipina 6,7 6,7 6,8 - - - 6,7 6,7 6,7 -0,2 -0,2 -0,1Singapura 3,6 2,9 2,7 - - - - - - - - -Thailand 3,9 3,9 3,8 - - - 3,5 3,6 3,5 0,3 0,3 0,1Viet Nam 6,8 6,6 6,5 - - - 6,7 6,5 6,5 0,4 0,1 0,1

% yoy

WEO April 2018Perubahan dari

WEO Januari 2018

Sumber: IMF WEO April 2018, World Bank Global Economic Prospects Januari 2018Ket: *) Tahun Fiskal dimulai pada bulan April

World Bank(GEP Januari 2018)

Perubahan dariGEP (Juni 2017)

Tabel 1.1 Outlook Ekonomi Global

Page 29: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

17

Pada triwulan ini terdapat

fenomena menarik pada pergerakan

volatilitas. Pasar saham kembali sensitif

ditandai dengan indeks volatility (VIX)10

yang melonjak tajam dan mencerminkan

volatilitas yang cukup tinggi pada

Februari 2018. Sebelumnya pasar

saham cenderung tenang dan terus

bergerak positif selama 2017 meski

terjadi pemburukan indikator ekonomi

10 VIX dikenal sebagai fear index dan merepresentasikan ekspektasi rentang pergerakan saham di AS (diwakili oleh S&P 500).

kini lebih sensitif terhadap perkembangan

indikator atau isu lainnya sebagaimana

ditunjukkan oleh volatility index yang

berfluktuasi –dari pergerakan sebelumnya

yang cenderung tenang. Pemulihan ekonomi

AS yang berlanjut telah menimbulkan

spekulasi kenaikan FFR yang lebih agresif dan

menyebabkan kenaikan US Treasury yield

sehingga terjadi capital outflow dari negara

berkembang.

B.1. Pasar Saham

Kinerja pasar saham pada

triwulan pertama 2018 bergerak

variatif dengan rata-rata indeks

harga saham secara umum cenderung

menguat, namun secara point to

point (ptp) ditutup lebih rendah dari

awal triwulan. Pada periode ini, pasar

saham global mengakhiri periode tenang

yang telah terjadi sepanjang 2017.

Secara point to point (ptp), indeks MSCI

World -yang lebih merepresentasikan

pasar saham negara maju- pada TW1-

2018 mengalami penurunan sebesar

-1,74% ptp. Indeks harga saham negara

emerging juga memperlihatkan tren

serupa, meski masih mencatat gain dan

ditutup menguat 1,07%. Antisipasi

kenaikan suku bunga the Fed dan

ancaman perang dagang AS-Tiongkok

melatarbelakangi penurunan performa

saham global.

Grafik 1.7 MSCI Index

Grafik 1.8 Volatility Index

Sumber: Bloomberg

680

780

880

980

1080

1180

1280

1380

1200

1400

1600

1800

2000

2200

2400IndeksIndeks

MSCI World (lhs)MSCI Emerging Markets (rhs)

TW 1

Sumber: Bloomberg

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Dec-15 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Dec-16 Mar-17 Jun-17 Sep-17 Dec-17 Mar-18

Indeks VIX Index Emerging Market Volatility Index

TW 1

Page 30: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

18

prediksi dan meningkatnya tensi perang

dagang AS- Tiongkok. Saham AS yang

mengalami penurunan signifikan antara

lain discount retailer seperti Walmart

akibat penurunan harga barang

consumer staple dan persaingan dengan

e-commerce. Saham financial companies

juga melemah terimbas sentimen negatif

regulatory action the Fed terhadap

perusahaan yang terlibat skandal fraud.

The Fed melarang Wells Fargo untuk

tumbuh melebihi total aset 2017 akibat

tindakan pelanggaran, yaitu membuka

rekening palsu atas nama nasabah dan

memanipulasi nasabah untuk mengambil

produk perbankan yang tidak perlu

(seperti asuransi mobil, KPR, kartu kredit,

dan online banking account)

Ekspektasi kenaikan suku bunga

AS juga memengaruhi sentimen

pelaku pasar di kawasan Euro dan

UK. Investor mengalihkan dana dari aset

yang lebih berisiko kepada aset yang lebih

aman (obligasi pemerintah). Akibatnya

indeks pasar saham Kawasan Euro dan

UK terkoreksi terutama pada Maret

2018. Di Inggris, apresiasi poundsterling

turut memberikan tekanan penurunan

indeks harga saham.

Kinerja pasar saham Jepang pada

triwulan pertama 2018, dipengaruhi

oleh penguatan yen serta sentimen

politik di dalam maupun luar negeri.

Isu konflik perdagangan dan nuklir

Korea Utara memberi sentimen negatif.

Sementara dari dalam negeri, kontroversi

di sejumlah negara, ketidakpastian

politik dan isu konflik perdagangan.

Pergerakan saham 2017 yang positif

dan relatif tidak bergejolak tersebut

merupakan tren yang tidak biasa (outlier)

dan menunjukkan ketidakpedulian

(ignorance) pasar terhadap berbagai

sumber kerentanan. Pasar yang terlalu

tenang menyimpan risiko tersembunyi

(hidden risk) pemburukan pasar

keuangan global yang dalam jika terjadi

shock pada perekonomian.

Peningkatan volatilitas

terjadi mulai Februari 2018, yang

mengindikasikan pasar mulai

mengambil profit dari steady

increases selama dua tahun terakhir

dan kembali memperhitungkan

berbagai indikator sentimen dan

fundamental. Pelemahan pasar saham

global terutama dipicu concern kenaikan

suku bunga FFR yang lebih agresif –seiring

perbaikan ekonomi AS yang berlanjut–

dan kekhawatiran memanasnya perang

dagang. Pelemahan harga saham AS

kemudian diikuti oleh pergerakan

serupa pada saham negara-negara maju

maupun emerging.

Pasar saham AS pada

awal TW1-18 dibuka dengan

kecenderungan menguat setelah

rilis earnings korporasi yang tinggi

dan direalisasikannya reformasi

pajak. Namun selanjutnya, investor

berhati-hati dalam mengantisipasi

kenaikan suku bunga FFR yang di atas

Page 31: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

19

Sumber: Bloomberg

-10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00

DJIAS&P 500Nasdaq

Stoxx 50FTSE

NikkeiHang Seng

KOSPIShanghai

BEISET

KLCIPCOMP

STI

%

Rata-rata Point to Point

Grafik 1.9 Perubahan Harga Saham TW1-18

Grafik 1.10 Pergerakan

Saham Negara Maju TW1-18

Sumber: Bloomberg

80

100

120

140

160

180

200

220

240

260

Jan-

15Fe

b-15

Mar

-15

Apr

-15

May

-15

Jun-

15Ju

l-15

Aug

-15

Sep-

15O

ct-1

5N

ov-1

5D

ec-1

5Ja

n-16

Feb-

16M

ar-1

6A

pr-1

6M

ay-1

6Ju

n-16

Jul-1

6A

ug-1

6Se

p-16

Oct

-16

Nov

-16

Dec

-16

Jan-

17Fe

b-17

Mar

-17

Apr

-17

May

-17

Jun-

17Ju

l-17

Aug

-17

Sep-

17O

ct-1

7N

ov-1

7D

ec-1

7Ja

n-18

Feb-

18M

ar-1

8

IndeksJan 2013=100

DJIA S&P 500 Nasdaq Stoxx 50FTSE Nikkei KOSPI

ekonomi yang masih terjaga, dan data

makroekonomi Tiongkok 2017 yang lebih

kuat dari perkiraan melatarbelakangi

pergerakan tersebut.

Di sisi lain, investor saham negara

emerging mulai mempertimbangkan

faktor likuiditas global yang mulai

mengetat, perang dagang, serta isu

domestik di beberapa negara seperti

bank deleveraging dan ketegangan

politik. Hal ini menyebabkan indeks

saham berbagai negara emerging mulai

mengalami penurunan terutama sejak

bulan Februari, walaupun optimisme

masih terasa karena solidnya earnings

perusahaan pada kuartal pertama dan

fundamental ekonomi yang masih terjaga.

B.2. Pasar Obligasi

Kinerja pasar obligasi secara

umum mengalami pelemahan

ditandai dengan yield yang

cenderung meningkat. Perkembangan

pasar obligasi pada TW1-18 sangat

dipengaruhi oleh perkembangan

ekonomi AS yang semakin membaik

dengan ditopang oleh stimulus fiskal

sehingga menimbulkan spekulasi

kenaikan FFR yang lebih cepat,

pengetatan likuiditas global, kenaikan

harga minyak dan faktor geopolitik.

Di negara maju, yield obligasi

mayoritas mengalami kenaikan,

dengan akselerasi agresif terjadi pada

penjualan tanah Moritomo Gakuen –

yang melibatkan PM Abe– juga memicu

kekhawatiran walaupun terpilihnya

kembali Kuroda sebagai Gubenur

Bank of Japan membantu memberikan

optimisme bahwa kebijakan moneter

Jepang akan berlanjut.

Kinerja pasar saham emerging

market secara umum mencatat

peningkatan sehingga memberikan

gain yang menarik bagi investor.

Apresiasi nilai tukar domestik di sebagian

negara emerging, pertumbuhan

Page 32: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

20

itu, investor juga dikejutkan oleh skandal

keterlibatan Facebook dalam kampanye

Pemilu AS yang menimbulkan sentimen

negatif pada saham teknologi sehingga

terjadi peralihan investasi kepada aset

safe haven berupa obligasi pemerintah.

Ke depan, yield US Treasury masih

dapat meningkat lebih tinggi sejalan

dengan kegiatan ekonomi dan sektor

ketenagakerjaan AS yang terus membaik.

Sentimen atas potensi kenaikan

FFR yang lebih agresif juga

memengaruhi kinerja obligasi Jerman

dan Eropa lainnya. Yield obligasi Jerman

sempat menyentuh 0,7% -tertinggi

dalam dua tahun- setelah rilis data

inflasi AS yang lebih baik dari prediksi.

Selain isu perbaikan ekonomi AS, yield

obligasi Jerman juga dipengaruhi oleh

faktor domestik khususnya sentimen

politik. Terbentuknya koalisi parlemen

antara partai pendukung Angela Merkel

‘Christian Democratic Union’ dan ‘Social

Democratic Party’ telah mengakhiri

Hung Parliament dan ketidakpastian

pemerintahan Jerman. Kondisi tersebut

mendorong apresiasi euro dan

menggerakkan investasi kepada aset

yang lebih berisiko sehingga beralih dari

German Bund.

Kinerja obligasi negara

emerging sangat terpengaruh oleh

sentimen yang terjadi di negara maju.

Ekspektasi kenaikan FFR yang lebih cepat

dari prediksi dan kekhawatiran konflik

perdagangan memicu aksi safety buying

obligasi US Treasury tenor 10 tahun.

Peningkatan yield obligasi pemerintah

AS dipengaruhi oleh sentimen atas

perbaikan ekonomi AS yang didorong

oleh stimulus fiskal, dan dikhawatirkan

memicu inflasi sehingga memaksa the

Fed melakukan pengetatan kebijakan

moneter yang lebih cepat dari perkiraan.

Yield US Treasury tenor 10

tahun sempat mencapai 2,95% pada

21 Februari 2018 -tertinggi sejak 10

Januari 2014. Peningkatan tersebut

terjadi pasca rilis FOMC Meeting yang

memperlihatkan keyakinan the Fed

bahwa ekonomi AS akan membaik dan

inflasi akan tumbuh meningkat.11 Upside

risks terhadap pertumbuhan ekonomi

AS terakselerasi seiring kebijakan

pemotongan pajak yang menggerakkan

konsumsi dan menambah keyakinan

masyarakat atas prospek ekonomi AS ke

depan.

Yield UST kemudian ditutup

lebih rendah ke level 2,74% pada

akhir Maret 2018, meski masih lebih

tinggi dari awal Januari 2018 sebesar

2,4%. Pelemahan yield disebabkan

kekhawatiran investor terhadap isu

konflik perdagangan terutama setelah

Presiden Trump mengumumkan

pengenaan tarif terhadap produk

Tiongkok yang dianggap melakukan

praktik perdagangan tidak fair. Selain

11 Pada 21 Februari 2018, the Fed merilis FOMC Meeting yang diselenggarakan pada 30-31 Januari 2018.

Page 33: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

21

ekonomi Indonesia yang kuat

menumbuhkan kepercayaan investor

untuk menempatkan dana pada surat

berharga pemerintah sehingga menekan

yield. Namun faktor eksternal perbaikan

ekonomi AS yang lebih kuat dan

menimbulkan spekulasi kenaikan FFR

yang lebih agresif menyebabkan pelarian

arus modal dari emerging termasuk

Indonesia.

dari emerging market. Faktor tersebut

menyebabkan yield obligasi negara

berkembang melonjak tinggi.

Peningkatan yield tertinggi

terjadi pada obligasi Filipina.

Yield obligasi Filipina pada 20

Maret 2018 naik ke 6,18%, dari

sebelumnya sebesar 4,9% dipicu

sentimen menjelang pelaksanaan

FOMC Meeting dan BSP Meeting.

Selain faktor eksternal, kenaikan yield

obligasi Filipina juga dipengaruhi oleh

pemburukan current account deficit,

diakibatkan oleh peningkatan impor

untuk memenuhi kebutuhan proyek

infrastruktur. Pada triwulan ini, Filipina

mencatatkan peristiwa bersejarah berupa

penerbitan pertama Panda Bond di

Tiongkok (22 Maret 2018) yang berhasil

meraih dana senilai RMB 1,46 miliar.

Dana Panda Bond antara lain digunakan

untuk membiayai proyek infrastruktur

pemerintah yang sedang digalakkan

Pemerintahan Duterte. Penerbitan Panda

Bond akan membuka jalan bagi sektor

swasta untuk mendapatkan pembiayaan

dari pasar Tiongkok.

Sejalan dengan Filipina, yield

obligasi Indonesia juga mengalami

peningkatan dan ditutup pada

level 6,67%, cukup tinggi jika

dibandingkan awal tahun sebesar

6,32%. Meski demikian, secara rata-

rata kinerja obligasi Indonesia masih

menguat dengan yield yang menurun

sebesar -12,17% qtq. Fundamental

Sumber: Bloomberg

-40 -20 0 20 40 60 80 100 120 140

Amerika

Jerman

Perancis

Inggris

Jepang

Tiongkok

Korea

Indonesia

Malaysia

Filipina

Singapura

Thailand

bps

Rata-rata Point to Point

Sumber: Bloomberg

-0,4

-0,2

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

Jan-1

6Fe

b-1

6M

ar-1

6A

pr-

16

May

-16

Jun

-16

Jul-

16

Au

g-1

6Se

p-1

6O

ct-1

6N

ov-

16

Dec

-16

Jan-1

7Fe

b-1

7M

ar-1

7A

pr-

17

May

-17

Jun

-17

Jul-

17

Au

g-1

7Se

p-1

7O

ct-1

7N

ov-

17

Dec

-17

Jan-1

8Fe

b-1

8M

ar-1

8

% %

Amerika 10yr Govt Bond, lhsTiongkok 10yr Govt Bond, lhsJerman 10yr Govt Bond, rhsJepang 10yr Govt Bond, rhs

TW1

Grafik 1.11 Perubahan Yield Obligasi

TW1-18 vs TW4-17

Grafik 1.12 Yield Obligasi Negara Maju

Page 34: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

22

kebijakan moneter ECB yang less

accommodative. EUR menguat rata-

rata sebesar 4,33% qtq dan ditutup lebih

tinggi 2,66% ptp, dipicu sentimen positif

pasar terhadap pemulihan ekonomi

Kawasan Euro12 sehingga mendorong

pengalihan investasi kepada aset dalam

EUR –terutama dari USD. Nilai tukar EUR

sempat terdepresiasi pada Februari 2018

seiring perkembangan positif data AS.

Namun demikian, EUR masih terbantu

oleh sentimen positif arah kebijakan ECB

yang memperkuat keyakinan pasar bahwa

stance moneter ECB less accommodative.

Pada Governing Council Meeting Maret

2018, ECB memberikan forward guidance

bahwa kebutuhan untuk menambah

volume pembelian aset (Asset Purchase

Program) dan durasinya telah menurun.

Nilai tukar EUR yang bergerak stabil

hingga akhir triwulan juga dipengaruhi

oleh sentimen positif terbentuknya koalisi

pemerintahan Jerman.

GBP juga melanjutkan tren

penguatannya pada TW1-18. GBP

terapresiasi sebesar 4,80% qtq (rata-

rata) dan 3,71% ptp, didorong oleh

perkembangan positif hasil negosiasi

Brexit serta indikasi pengetatan moneter

lebih lanjut. Namun GBP melemah

pada Februari 2018 karena negosiasi

Brexit yang berjalan alot (meskipun

12 Rilis data PDB TW4-17 pada pertengahan Februari 2018 menunjukkan ekonomi Kawasan Euro tumbuh mencapai 2,8% yoy (tertinggi sejak TW1-11), serta pertumbuhan tahunan 2017 sebesar 2,5% yoy (tertinggi sejak krisis keuangan global 2008).

B.3. Pasar Valuta Asing

Dinamika nilai tukar global pada

TW1-18 diwarnai oleh perubahan

arah pergerakan dolar AS terhadap

sebagian besar mata uang dunia.

Pada awal triwulan, USD cenderung

terdepresiasi akibat pergeseran (shifting)

investasi dari aset dalam USD ke aset di

negara maju lainnya maupun negara

berkembang. Shifting tersebut dipicu

meningkatnya risk appetite investor seiring

optimisme terhadap prospek pemulihan

ekonomi global ke depan. Depresiasi USD

juga dikontribusi oleh sentimen negatif

ketidakpastian keberhasilan stimulus

fiskal dan kebijakan perdagangan AS

yang inward-looking.

Memasuki Februari 2018,

depresiasi USD mulai mereda dan

berbalik menguat setelah rilis

indikator ekonomi AS yang membaik

seperti ketenagakerjaan dan inflasi.

Optimisme terhadap ekonomi AS

mengakibatkan pembalikan arah investasi

dari negara maju dan berkembang

menuju aset dalam USD. Pergerakan USD

(indeks DXY) berlanjut stabil hingga akhir

Maret 2018 dan ditutup lebih rendah

(89,97) dibandingkan TW4-17 (92,12).

Secara rata-rata, indeks DXY melemah

-3,77% qtq atau -2,33% secara point to

point (ptp).

Mata uang Euro (EUR), pada

awalnya terapresiasi seiring perbaikan

kinerja ekonomi domestik dan stance

Page 35: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

23

BOE juga merevisi ke atas proyeksi

ekonomi 2018 menjadi 1,7% (dari

estimasi sebelumnya 1,5%) sehingga

memperkuat sentimen terhadap GBP.

Sebagaimana EUR, GBP juga relatif

bergerak stabil sejak Februari hingga

akhir Maret 2018.

JPY berbalik menguat pada

TW1-18 setelah mengalami tekanan

depresiatif pada triwulan sebelumnya.

Selama TW1-18, JPY mengalami

penguatan sebesar 4,23% qtq dan

6,03% ptp, dari sebelumnya melemah

-1,72% qtq dan -0,15% ptp pada TW4-

17. Pergerakan JPY dipengaruhi oleh

tingginya permintaan eksternal terhadap

Japanese Government Bond (JGB) setelah

terjadi kenaikan yield JGB 10 tahun

akibat pengurangan pembelian JGB oleh

Bank of Japan. Sebagaimana ECB dan

BOE, BOJ juga mulai mengindikasikan

akan melakukan normalisasi moneter

dengan menaikkan suku bunga atau

memperlambat pembelian aset berisiko

seperti Exchange-Traded Funds (ETF).14

Memasuki akhir triwulan, JPY cenderung

melemah terhadap USD seiring sentimen

pemulihan ekonomi AS yang semakin

membaik dan isu konflik perdagangan.

Tekanan apresiasi juga terjadi

pada hampir seluruh mata uang

negara berkembang. Nilai tukar Chinese

Yuan (CNY) rata-rata menguat 3,88%

14 Komentar board member BOJ, Hitoshi Suzuki, pada Februari 2018.

pembahasan antar kedua pihak pada

akhirnya menemui kesepakatan) serta

sentimen investor yang mulai kembali

beralih kepada aset dalam USD. GBP

kembali menguat pasca policy meeting

BOE Februari 2018, terutama setelah

Gubernur Bank of England (BOE)

mengutarakan potensi kenaikan suku

bunga dapat lebih cepat dan lebih tinggi

dari perkiraan.13 Di saat yang bersamaan,

13 Meskipun pada akhirnya BoE belum menaikkan suku bunga pada meeting Mei 2018 karena pertumbuhan ekonomi TW1-18 melemah.

Sumber: Bloomberg

88

90

92

94

96

98

100

102

104

106

Jan-17 Apr-17 Jul-17 Oct-17 Jan-18

Indeks

DXYTW1

Sumber: Bloomberg

-6,00 -4,00 -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00

EURGBP

JPYCHFAUDCNYINR

KRWIDR

MYRTHBSGDPHPRUB

%

Rata-rata

Point to Point

Depresiasi Apresiasi

Grafik 1.13 Indeks Nilai Tukar USD (DXY)

Grafik 1.14 Perubahan Nilai Tukar

TW1-18 vs TW4-17

Page 36: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

24

lebih rendah -1,91% ptp, meski rata-

rata masih sedikit menguat 0,54%

qtq. Perekonomian India masih dalam

fase pemulihan setelah terpuruk pasca

diberlakukannya kebijakan demonetisasi

dan penerapan sistem pajak baru ‘goods

and services tax’. Namun demikian,

concern Reserve Bank of India (RBI)

terhadap risiko kenaikan inflasi,15 diikuti

dengan rilis data kinerja perdagangan

yang melemah memberikan sentimen

negatif sehingga INR cenderung

melemah di akhir Maret 2018.

Nilai tukar rupiah (IDR) pada

TW1-18 mengalami tekanan

depresiatif. Secara rata-rata rupiah

melemah -0,29% qtq atau -1,32% ptp

dan ditutup pada level Rp13,576 per

dolar AS. Rupiah sempat menguat pada

Januari 2018 akibat masuknya aliran

dana asing sejalan dengan persepsi positif

investor atas perekonomian domestik.

Namun, Rupiah mengalami pelemahan

pada Februari 2018 akibat ketidakpastian

pasar keuangan global. Peryataan Fed

Chairman yang lebih hawkish mendorong

ekspektasi pasar akan kenaikan suku

bunga FFR yang lebih cepat. Kondisi

tersebut menyebabkan capital reversal

dari negara emerging termasuk Indonesia.

Pelemahan rupiah masih berlangsung

pada Maret 2018 seiring memburuknya

15 Dalam minutes of meeting Februari 2018, board members RBI menyatakan peningkatan inflasi menjadi concern bagi perekonomian domestik, bahkan salah satu diantaranya mendukung kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

qtq dan 3,52% ptp. Perekonomian yang

tetap robust dengan motor pertumbuhan

yang mulai beralih ke domestik –sejalan

dengan proses rebalancing– berkontribusi

memperbaiki sentimen positif terhadap

Tiongkok. Penguatan CNY sebagian juga

didukung oleh fixing suku bunga kebijakan

yang ditetapkan lebih tinggi oleh People’s

Bank of China (PBOC). Pergerakan CNY

–serupa dengan mata uang lainnya–

juga dipengaruhi perubahan sentimen

terhadap USD. CNY yang menguat pada

awal triwulan, berbalik melemah pada

Februari 2018 seiring perbaikan ekonomi

AS.

Malaysian Ringgit (MYR) menjadi

salah satu mata uang dengan kinerja

terbaik pada TW1-18. MYR rata-rata

menguat 5,93% qtq, dan ditutup

pada level yang lebih tinggi (5,20%

ptp). Pertumbuhan ekonomi Malaysia

yang tetap solid mencapai 5,9% pada

TW4-17 dan secara keseluruhan 2017

juga mencapai 5,9% –tertinggi sejak

2014– memberikan sentimen positif.

Di samping itu, Bank Negara Malaysia

(BNM) menaikkan suku bunga kebijakan

sebesar 25 bps pada 25 Januari 2018

menjadi 3,25%. Tekanan apresiatif MYR

mulai tertahan dan sempat terdepresiasi

pada Februari 2018 dipengaruhi oleh

pergeseran appetite investor dari negara

berkembang terhadap USD seiring

perbaikan ekonomi AS yang kian solid.

Sedikit berbeda, Indian Rupee

(INR) relatif melemah dengan ditutup

Page 37: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

25

dapat memicu terjadinya capital reversal

dan memberikan tekanan terhadap

pasar keuangan negara berkembang.

Otoritas perlu mengantisipasi dengan

menerapkan kebijakan yang tepat

termasuk membangun buffer yang

cukup agar kepercayaan investor dapat

tetap terjaga.

C. Pasar Komoditas

Harga komoditas pada TW1-18

mengalami penguatan seiring perbaikan

ekonomi dunia yang meningkatkan

permintaan. Harga energi dan logam

terakselerasi, harga produk pertanian juga

semakin mahal. Namun di sisi lain, harga

komoditas perkebunan menurun tipis. Secara

umum, pergerakan harga energi dan logam

dipengaruhi oleh komitmen negara eksportir

minyak untuk memangkas produksi, kebijakan

industri ramah lingkungan Tiongkok, dan

kebijakan inward-looking AS. Sementara

harga produk pertanian dan perkebunan

terpengaruh oleh faktor cuaca.

Harga minyak dunia bergerak

fluktuatif dengan kecenderungan

meningkat selama TW1-18. Dibandingkan

triwulan lalu, rata-rata harga minyak telah

mengalami kenaikan sebesar 9,1% qtq

(Brent) dan 13,6% (WTI). Harga Brent ditutup

pada level USD69,13 per barel pada TW1-

18, sementara WTI pada level 69,94 per

barel.16 Beberapa faktor yang memengaruhi

16 Harga Brent dan WTI masing-masing naik dari penutupan TW4-17 sebesar USD66,82 dan USD60,42 per barel.

sentimen pasar terkait penerapan

kebijakan perdagangan AS yang inward-

looking.

Pergerakan mata uang negara

berkembang ke depan akan

menghadapi tantangan yang cukup

berat. Kebijakan fiskal akomodatif

AS di tengah kondisi perekonomian

yang membaik bersifat pro-cyclical

menimbulkan potensi peningkatan inflasi

yang dapat direspons dengan kenaikan

FFR yang lebih agresif. Situasi tersebut

Sumber: Bloomberg

60

65

70

75

80

85

90

70

75

80

85

90

95

100

Jan-1

5Fe

b-1

5M

ar-1

5A

pr-

15

May

-15

Jun

-15

Jul-

15

Au

g-1

5Se

p-1

5O

ct-1

5N

ov-

15

Dec

-15

Jan-1

6Fe

b-1

6M

ar-1

6A

pr-

16

May

-16

Jun

-16

Jul-

16

Au

g-1

6Se

p-1

6O

ct-1

6N

ov-

16

Dec

-16

Jan-1

7Fe

b-1

7M

ar-1

7A

pr-

17

May

-17

Jun

-17

Jul-

17

Au

g-1

7Se

p-1

7O

ct-1

7N

ov-

17

Dec

-17

Jan-1

8Fe

b-1

8M

ar-1

8

Indeks Jan 2013=100

Indeks Jan 2013=100

EUR, lhs GBP, lhsJPY, rhs AUD, rhs

Apresiasi

TW1

Grafik 1.15 Nilai Tukar Negara Maju

Grafik 1.16 Nilai Tukar

Negara Berkembang

Sumber: Bloomberg

75

80

85

90

95

100

105

60

65

70

75

80

85

90

Jan-1

5Fe

b-1

5M

ar-1

5A

pr-

15

May

-15

Jun

-15

Jul-

15

Au

g-1

5Se

p-1

5O

ct-1

5N

ov-

15

Dec

-15

Jan-1

6Fe

b-1

6M

ar-1

6A

pr-

16

May

-16

Jun

-16

Jul-

16

Au

g-1

6Se

p-1

6O

ct-1

6N

ov-

16

Dec

-16

Jan-1

7Fe

b-1

7M

ar-1

7A

pr-

17

May

-17

Jun

-17

Jul-

17

Au

g-1

7Se

p-1

7O

ct-1

7N

ov-

17

Dec

-17

Jan-1

8Fe

b-1

8M

ar-1

8

Indeks Jan 2013=100

Indeks Jan 2013=100

INR, lhs IDR, lhs MYR, lhsCNY, rhs THB, rhs PHP, rhs

Apresiasi

TW 1

Page 38: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

26

Peningkatan harga juga terjadi pada

logam seiring suplai yang terbatas di

tengah naiknya permintaan. Tiongkok tetap

mempertahankan kebijakan environmental

regulations yang menghambat produksi

aluminium sehingga rerata harga menguat

1,7% qtq pada triwulan awal 2018. Kendati

demikian, harga aluminium ditutup jauh lebih

rendah -11,6% ptp akibat meningkatnya tensi

perdagangan antara AS dan Tiongkok pada

Maret 2018. Penguatan harga juga terjadi pada

logam zinc yang mencapai 5,9% qtq karena

pengetatan regulasi Tiongkok, keterbatasan

supply pertambangan, dan kenaikan demand

untuk produksi baja. Rata-rata harga tembaga

dan timbal juga menguat masing-masing

1,9% dan 0,8% qtq. Di akhir triwulan,

produksi zinc dan timbal mulai meningkat

setelah para penambang dapat beradaptasi

terhadap perubahan regulasi Tiongkok (zinc)18

sehingga harga ditutup melemah masing-

18 Pemerintah menerapkan environmental regulation dengan memberikan sanksi terhadap pabrik yang menimbulkan polusi lingkungan (termasuk pabrik produksi logam). Sanksi dapat berupa pajak atau penutupan pabrik selama waktu yang ditentukan. Pada akhir TW1-18, tingkat kepatuhan penambang zinc terhadap regulasi tersebut mulai membaik sehingga proses produksinya dapat terus berlangsung.

pergerakan harga minyak tersebut antara

lain komitmen negara produsen minyak

(OPEC dan non-OPEC) untuk mengurangi

produksi yang lebih baik dari ekspektasi, serta

penurunan tajam produksi minyak Venezuela

(supply turun lebih dari 500.000 barel per hari).

Penurunan harga yang tajam sempat terjadi

pada pertengahan Februari 2018, dipicu

peningkatan produksi shale oil AS dan revisi

ke atas outlook produksi yang cukup tajam

oleh US Energy Information Administration

(EIA). Namun pada Maret 2018, harga

minyak kembali meroket setelah beberapa

pejabat senior AS mengindikasi kemungkinan

Trump akan mundur dari kesepakatan nuklir

Iran,17 pecahnya konflik militer di Suriah, dan

meningkatnya ketegangan hubungan Arab

Saudi-Iran.

17 Sanksi AS terhadap Iran termasuk sanksi bagi negara yang memiliki hubungan dengan Iran. Sanksi ini berlaku sejak 1979 pasca aksi kaum radikal Iran mengambil alih kedutaan besar AS serta melakukan penyanderaan. Pada 2015, AS, Uni Eropa, Iran, Tiongkok, Rusia, Jerman, Perancis, dan Inggris mencapai kesepakatan “Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA)” yang mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran, dengan syarat pembongkaran program nuklir Iran. Pada Mei 2018, AS menyatakan mundur dari kesepakatan tersebut dan memberlakukan sanksi kembali.

Sumber: World Bank

30

50

70

90

110

130

150

Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18

US$, 2010=100

Energi

Agrikultur

Logam

TW1

Ket.: Data per Maret 2018

Grafik 1.17 Indeks Harga Komoditas

Grafik 1.18 Harga MinyakSumber: Bloomberg

75

70

65

60

55

50

45

40

35

30

25

Jan-

16Fe

b-16

Mar

-16

Apr

-16

May

-16

Jun-

16Ju

l-16

Aug

-16

Sep-

16O

ct-1

6N

ov-1

6D

ec-1

6Ja

n-17

Feb-

17M

ar-1

7A

pr-1

7M

ay-1

7Ju

n-17

Jul-1

7A

ug-1

7Se

p-17

Oct

-17

Nov

-17

Dec

-17

Jan-

18Fe

b-18

Mar

-18

USD/barrel

TW1

WTIBrent

Page 39: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 1 - Perkembangan Ekonomi Global

27

akibat kekeringan di AS dan perubahan cuaca di

Kanada. Namun di sisi lain, harga beras menurun

-0,9% qtq seiring perbaikan produksi di India,

Thailand, Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Harga

minyak kelapa sawit juga menurun -5,3% qtq

akibat kecukupan supply dari Indonesia dan

Malaysia.

Sementara di sisi lain, harga komoditas

perkebunan bergerak variatif. Harga kopi

-arabika dan robusta- rata-rata turun sebesar

-5,1% qtq, dipengaruhi sentimen peningkatan

ekspor dan ekspektasi panen yang lebih baik di

Brazil. Sementara harga kakao menguat sebesar

7,4% qtq karena penurunan output yang

signifikan di Pantai Gading dan Ghana akibat

pengaruh cuaca buruk.

masing sebesar -1,4% dan -3,7% ptp. Harga

tembaga juga ditutup lebih rendah -7,4% ptp

akibat menurunnya permintaan dan concern

perlambatan sektor properti di Tiongkok.

Nikel mengalami lonjakan harga logam

tertinggi dengan rata-rata sebesar 14,0%

qtq, disebabkan gangguan supply serta

penguatan pertumbuhan produksi stainless

steel dan permintaan baterai kendaraan

berdaya listrik.19 Harga timah juga terakselerasi

mencapai 6,8% qtq (rata-rata) akibat pasokan

yang terbatas. Rata-rata harga emas juga

menguat 4,1% qtq seiring sifat emas sebagai

safe haven asset di tengah meningkatnya tensi

geopolitik, depresiasi USD, dan kenaikan inflasi

AS. Meskipun permintaan terhadap non-yielding

assets seperti emas cenderung turun saat terjadi

kenaikan suku bunga AS (FFR), permintaan emas

tetap solid karena kenaikan FFR pada Maret

cenderung telah diantisipasi market.

Harga komoditas pertanian cenderung

meningkat, terimbas berkurangnya

penanaman produk pertanian utama di AS

(jagung dan kedelai), serta iklim yang tidak

mendukung di Amerika Latin (kedelai).

Produksi jagung terhambat di AS, Argentina,

dan Afrika Selatan akibat faktor cuaca buruk,

sehingga mendorong kenaikan harga pada

TW1-18 sebesar 1,9% qtq. Gangguan cuaca

di Argentina –produsen kedelai terbesar ketiga

dunia– juga mendorong harga kedelai naik

rata-rata sebesar 1,5% qtq. Kenaikan harga

juga terjadi pada gandum sebesar 2,4% qtq

19 Logam nikel merupakan salah satu komponen untuk produksi stainless steel dan baterai electric vehicles.

Grafik 1.19 Perubahan Harga Komoditas

TW1-18 vs TW4-17

Tabel 1.2 Perubahan Harga Komoditas

Sumber: Bloomberg

-20 -10 00 10 20 30 40

Oil Price - BrentOil Price - WTI

GoldAlumunium

CopperZinc

NickelLead

TinCorn

WheatSoybean

RicePalm Oil

CoffeeCocoa

%

Rata-rata Point to Point

Sumber: Bloomberg

TW1-18 TW4-17 TW1-18 TW4-17

Emas USD/ounce 1.330 1.277 1.325 1.303Alumunium USD/ton 2.159 2.124 2.005 2.268Tembaga USD/ton 6.996 6.864 6.714 7.247Zinc USD/ton 3.387 3.200 3.274 3.319Nikel USD/ton 13.310 11.679 13.300 12.760Timbal USD/ton 2.514 2.495 2.395 2.488Timah USD/ton 21.062 19.723 21.100 20.025Jagung USD/bushel 380 373 396 367Gandum USD/bushel 477 466 469 453Kedelai USD/bushel 1.026 1.011 1.056 983Beras USD/kuintal 13 13 13 12Kelapa Sawit MYR/ton 2.467 2.605 2.394 2.390Kopi USD/pound 125 132 120 131Kakao USD/ton 2.207 2.055 2.584 1.901

Komoditas SatuanRata-Rata Harga Last Price

Page 40: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

28

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 41: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

29

telah menaikkan FFR pada FOMC Maret

2018 sebesar 25 bps, serta melanjutkan

normalisasi balance sheet. Dari sisi fiskal,

pemerintah menerapkan kebijakan fiskal

ekspansif dengan mengucurkan stimulus

fiskal. Namun demikian, kebijakan tersebut

berpotensi meningkatkan beban utang dan

memperlebar defisit anggaran pemerintah.

Ekonomi AS diprakirakan semakin

membaik didorong oleh belanja fiskal

ekspansif dan reformasi pajak. IMF merevisi

ke atas outlook ekonomi AS masing-masing

sebesar 0,2% menjadi 2,9% (2018) dan

2,7% (2019). Senada dengan IMF, OECD juga

memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh

sebesar 2,9% pada 2018, namun kemudian

akan tertahan pada level 2,8% di tahun 2019.

Risiko yang membayangi perjalanan

ekonomi AS ke depan relatif balanced antara

upside risks dengan downside risks. Faktor

yang dapat mendorong pertumbuhan adalah

daya beli masyarakat yang masih terjaga,

tax reform dan pengeluaran pemerintah.

Namun di sisi lain, terdapat downside risks

2.1. Amerika Serikat

Akselerasi ekonomi AS yang telah

berlangsung sejak TW3-2016 kembali

berlanjut. Pada triwulan pertama 2018,

ekonomi AS tumbuh mencapai 2,8% yoy,

cukup impresif dibandingkan capaian TW4-

17 sebesar 2,6% dan sesuai ekspektasi

sebesar 2,8%20. Pertumbuhan terutama

ditopang oleh investasi dan pengeluaran

pemerintah seiring kebijakan stimulus fiskal.

Sementara di sisi lain, konsumsi dan net

ekspor termoderasi. Moderasi konsumsi

dipengaruhi pola konsumsi masyarakat yang

kembali normal setelah tumbuh tinggi di akhir

TW4-17 untuk persiapan Natal dan Tahun

Baru, serta sumber financing yang terbatas.

Pembiayaan kartu kredit semakin mahal

sejalan dengan kenaikan Fed Fund Rate (FFR).

Perbaikan ekonomi AS tercermin

dari output gap yang mulai menyempit

dan tekanan inflasi yang mulai meningkat.

Dengan pertimbangan tersebut, the Fed

20 Second estimate dan Concensus Forecast April 2018.

Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

2BAB

Page 42: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

30

Sumber: Bureau of Economic Analysis

1,2

2,6 2,8

-6,0

-3,0

0,0

3,0

6,0

9,0

12,0

15,0

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

5,0

Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q12013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

GDP, lhs Kosumsi Swasta, lhsPengeluaran Pemerintah, rhs Investasi, rhsEkspor, rhs Impor, rhs

Secara umum, konsumsi rumah

tangga masih memberikan kontribusi

terbesar pada pertumbuhan ekonomi AS

meski laju pertumbuhannya melambat

dibandingkan triwulan sebelumnya22.

Moderasi konsumsi dipengaruhi pola belanja

rumah tangga yang kembali normal setelah

meningkat cukup tinggi pada akhir tahun

2017 untuk memenuhi kebutuhan Natal dan

Tahun Baru. Indikator penjualan ritel rata-rata

tumbuh melambat menjadi 4,1% yoy pada

TW1-2018, lebih rendah dibanding triwulan

sebelumnya yang mencapai 5,3%.

22 Konsumsi memiliki pangsa sekitar 70% dalam PDB AS.

dari apresiasi nilai tukar USD yang dapat

mengurangi competitiveness produk ekspor,

kebijakan inward-looking, kenaikan suku

bunga kartu kredit, akselerasi harga minyak,

serta risiko geopolitik.

Ekonomi AS menunjukkan

perkembangan yang positif. Pertumbuhan

ekonomi pada TW1-18 (1st estimate) tumbuh

sebesar 2,9% yoy, meningkat dari 2,6%

pada TW4-17, dan sesuai estimasi (2,8%).

Dengan performa postitif tersebut, AS telah

mencatatkan kenaikan pertumbuhan ekonomi

berturut-turut sejak TW3-16. Ekonomi AS

TW1-18 terutama didorong oleh investasi dan

pengeluaran pemerintah. Investasi pada TW1-

18 tumbuh sebesar 5,8% yoy, meningkat

cukup tinggi dari 3,6% pada TW4-17,

dipengaruhi oleh perbaikan aktivitas produksi

dan persediaan. Sementara itu, konsumsi

pemerintah tumbuh sebesar 1,1%, meningkat

dari TW4-17 sebesar 0,7%. Pengeluaran

pemerintah yang ekspansif didukung stimulus

fiskal. Berbeda dengan triwulan sebelumnya,

aktivitas konsumsi swasta pada TW1-18

tumbuh melambat sebesar 2,6%, dari 2,8%

pada TW4-17.21 Kinerja perdagangan juga

belum menggembirakan seiring tertahannya

pertumbuhan ekspor dan impor masing-

masing menjadi 4,2% dan 4,3% yoy (dari

5,0% dan 4,7% pada TW4-17).

21 Dengan share konsumsi AS terhadap PDB yang relatif besar (sekitar 70%) maka kontribusi konsumsi terhadap pertumbuhan PDB tetap mendominasi (sekitar 1%).

Grafik 2.1 Pertumbuhan PDB

Grafik 2.2 Penjualan Ritel dan KendaraanSumber: Bloomberg

0

1

2

3

4

5

6

7

-10

-5

0

5

10

15

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy % yoy Penjualan Kendaraan, lhs Penjualan Ritel, rhs

Page 43: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

31

dari 3,0% pada TW4-17. Kenaikan produksi

terutama terjadi pada produk utilites –seiring

meningkatnya kebutuhan energi di saat cuaca

dingin ekstrem-, serta produk manufaktur

terutama produk durable manufacture dan

produk metal. 24

Peningkatan aktivitas produksi

sejalan dengan sentimen bisnis yang

kian optimis. Indeks ISM Manufacturing

mengalami penguatan mencapai 59,7

pada TW1-18, dari 58,7 pada TW4-17. ISM

24 Produksi utilities pada TW1-18 meningkat ke 8% yoy (dari 1,4% pada TW4-17), sedangkan produk manufaktur tumbuh sebesar 2,2% (dari 1,9%).

Perlambatan konsumsi juga

dipengaruhi oleh pertumbuhan upah

yang berjalan lambat. Rata-rata upah

mingguan selama TW1-18 tumbuh 2,7% yoy,

hanya sedikit membaik dari 2,5% di TW4-17.

Bahkan personal income tumbuh menurun

ke 3,6%, dibandingkan TW4-2017 sebesar

3,9%. Sumber financing untuk konsumsi

juga terbatas dengan semakin tingginya

suku bunga kartu kredit sebagai imbas

kenaikan Fed Fund Rate. Kondisi tersebut

juga disertai dengan peningkatan perilaku

saving masyarakat seiring tren peningkatan

suku bunga yang memberikan insentif lebih

besar untuk menabung. Personal saving pada

TW1-2018 tumbuh mencapai 3,1% yoy,

meningkat setelah sepanjang TW4-17 hanya

tumbuh sekitar 2,9%.

Kegiatan konsumsi masyarakat

ke depan diprakirakan mengalami

perbaikan. Indeks keyakinan konsumen

–baik yang dikeluarkan oleh Conference

Board maupun University of Michigan–

masih menunjukkan tren akseleratif di

sepanjang TW1-201823. Optimisme tersebut

didorong keyakinan dampak positif kebijakan

pemotongan pajak, perbaikan sektor tenaga

kerja, dan kenaikan harga rumah.

Konsumsi yang masih solid dan

disertai stimulus pemerintah memperbaiki

aktivitas investasi. Rerata produksi industri

selama TW1-18 tumbuh sebesar 3,9%, naik

23 Keyakinan konsumen menurut Conference Board sebesar 127,1 pada TW1-18 (dari 126 pada TW4-17), sementara menurut University of Michigan sebesar 98,9 (dari 98,4).

Grafik 2.3 Investasi

Grafik 2.4. Keyakinan Bisnis

Sumber: Bloomberg

74

75

76

77

78

79

80

-5,0

-4,0

-3,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

% % yoy Produksi Industri, lhs Utilisasi Kapasitas, rhs

Sumber: Institute of Supply Management

45

47

49

51

53

55

57

59

61

63

65

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

Indeks

ISM Manufacturing ISM Non-Manufacturing

Page 44: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

32

cuaca dingin ekstrem di AS pada Februari

2018 yang melemahkan penyerapan tenaga

kerja menjadi hanya 135 ribu orang. Aktivitas

produksi yang mulai menggeliat di tengah

kondisi ketenagakerjaan yang mendekati

full employment menyebabkan keketatan di

sektor tenaga kerja. Sejumlah perusahaan

mengalami kesulitan untuk mencari tenaga

kerja berkualitas, seperti yang terjadi pada

sektor perumahan.

Tenaga kerja yang terbatas

mendorong kenaikan upah meski

akselerasinya masih lambat. Rata-rata

tingkat upah mingguan pada TW1-18 tumbuh

manufaktur sempat mencapai 60,8 pada

Februari 2018 –tertinggi sejak Mei 2004.

Peningkatan juga terjadi pada sektor jasa

yang membaik ke 57,7 pada TW1-18, dari

triwulan lalu sebesar 56,3. Optimisme di

sektor bisnis didorong oleh kondisi bisnis

yang kuat dan penyerapan tenaga kerja yang

meningkat untuk mendukung aktivitas di

sektor produksi. Namun demikian, optimisme

tersebut dibayangi oleh harga input yang

mulai merangkak naik seiring akselerasi inflasi

dan kenaikan harga minyak dunia.

Perbaikan aktivitas produksi

menjadikan pasar tenaga kerja semakin

positif dan mendekati full employment.

Angka pengangguran bertahan di level yang

sangat rendah di kisaran 4,1%, seiring dengan

peningkatan partisipasi tenaga kerja yang

naik ke 62,9%, dari 62,7% pada TW4-17.

Angka pengangguran tersebut telah berada

di bawah NAIRU25 (4,7%) dan diprediksi akan

mulai menggerakkan inflasi.

Tingkat penyerapan tenaga

kerja (change in non farm payroll)

secara umum masih baik, hanya sedikit

menurun akibat badai salju yang terjadi

pada Februari 2018. Rerata penyerapan

tenaga kerja sektor non pertanian pada TW1-

18 sebesar 212 ribu orang, sedikit melemah

dibandingkan 221 ribu orang pada TW4-17.

Penurunan bersifat seasonal, dipengaruhi

25 Non-accelerating inflation rate of unemployment (NAIRU) adalah level pengangguran yang tidak menimbulkan tekanan inflasi. Jika angka pengangguran sudah di bawah NAIRU maka ke depan akan terjadi kenaikan inflasi.

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

0

1

2

3

4

5

6

62,0

62,2

62,4

62,6

62,8

63,0

63,2

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

%% Unemployment rate, rhs Labor force participation rates, lhs

Grafik 2.5 Sektor Tenaga Kerja

Grafik 2.6 Average Weekly EarningSumber: Federal Reserves

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

23,5

24,0

24,5

25,0

25,5

26,0

26,5

27,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy USD Avg hourly earnings (all employees) private nonfarm (USD)-lhsAvg hourly earnings (all employees) private nonfarm (% yoy)-rhs

Page 45: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

33

Amerika mengedepankan

kebijakan inward-looking perdagangan

dalam mengatasi pemburukan kinerja

eksternal. Sejumlah negara merespons

kebijakan tersebut dengan melakukan retaliasi

–terutama Tiongkok yang menjadi sasaran

pengenaan tarif impor AS di saat beberapa

negara lainnya memperoleh pengecualian

(tit for tat antara AS dan Tiongkok). AS

dan Tiongkok ingin mengedepankan upaya

negosiasi dengan melakukan pertemuan

bilateral. Namun sayangnya pertemuan

tersebut belum menghasilkan keputusan yang

konkrit sehingga konflik perdagangan masih

2,7% yoy, naik tipis dari 2,5% pada TW4-17.

Terbatasnya kenaikan upah dipengaruhi oleh

lemahnya bargaining position pekerja akibat

tingginya penggunaan teknologi dalam proses

produksi. Dengan semakin berkembangnya

teknologi robotik, perusahaan dapat dengan

mudah mengganti tenaga kerja manusia

dengan mesin untuk menekan biaya.

Kinerja sektor eksternal AS diwarnai

oleh penurunan kinerja ekspor dan impor,

diikuti oleh trade balance dan current

account balance yang melemah. Rata-rata

pertumbuhan ekspor TW1-2018 melambat

menjadi 6,8% yoy, setelah tumbuh 7,1% pada

TW4-17. Di sisi lain, impor tumbuh meningkat

ke 9,1% pada TW1-2018, dibandingkan

TW4-2017 sebesar 8,6%. Kenaikan impor

barang dipengaruhi oleh tingginya permintaan

domestik antara lain makanan, pesawat sipil,

komputer, dan minyak mentah. Dari sisi jasa,

impor lebih dipengaruhi pembayaran royalti

broadcast license Winter Olympics. Harga jual

produk Tiongkok yang lebih murah menjadikan

defisit trade balance semakin melebar. Total

defisit neraca perdagangan AS selama TW1-

18 membesar mencapai USD163,4 miliar, dari

sebelumnya USD153,9 miliar.

Sejalan dengan trade balance,

defisit current account juga memburuk.26

Sementara itu, primary income dan secondary

income diperkirakan tidak berubah signifikan.

Pemburukan kinerja sektor eksternal

dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk

defisit fiskal yang meningkatkan impor.

26 Komponen terbesar dalam current account.

Sumber: Bloomberg

-15

-10

-5

0

5

10

15

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

00

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

% yoyMiliar USD

Trade Balance, lhs Exports, rhs Imports, rhs

Grafik 2.7 Neraca Perdagangan

Grafik 2.8 Current AccountSumber: Bloomberg

Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q4Q2

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

-250

-200

-150

-100

-50

0

50

100

Miliar USD

Goods and Services Balance Primary BalancesSecondary Balances Current Account

Page 46: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

34

2018 melebar ke -4% PDB dan berlanjut

hingga mencapai puncaknya pada tahun

2022 yaitu -5,4% PDB. Stimulus fiskal yang

agresif di tengah kondisi ekonomi yang

membaik bersifat pro-cyclical dan berpotensi

mempercepat berakhirnya siklus dan ekspansi

ekonomi AS. Untuk mengatasi kebutuhan

pendanaan di tengah terjadinya penurunan

penerimaan, AS akan menerbitkan surat

utang US Treasury. Tingkat utang pemerintah

akan melonjak hingga mencapai 78% PDB

pada 2018, cukup signifikan dibandingkan

2017 sebesar 76,5%. Pemburukan rasio

utang pemerintah diprediksi berlanjut hingga

di atas 95% PDB pada tahun 2028.27

27 Sumber: Congressional Budget Office.

menjadi faktor downside risks yang perlu

diwaspadai. Konflik perdagangan menjadi

tail risk yang dapat menghambat pemulihan

ekonomi global.

Kebijakan Presiden Donald Trump

untuk meningkatkan pertumbuhan

melalui belanja pemerintah menjadi

faktor yang mengakselerasi perbaikan

ekonomi. Namun keputusan tersebut

menimbulkan konsekuensi pelebaran defisit

fiskal menjadi -3,7% PDB pada Maret 2018,

lebih tinggi dari -3,4% pada Desember

2017. Pelebaran defisit juga dipengaruhi

oleh pemangkasan pajak rumah tangga

dan industri yang menurunkan penerimaan.

Congressional Budget Office (CBO)

memperkirakan defisit fiskal AS pada akhir

Keterangan warna:

* = tarif telah berlaku

Tiongkok

ASRetaliasi (15% & 25%)*1.15% tarif impor: 120 produk (terutama makanan & pipa baja), $977 juta.

• AS menetapkan tarif impor panel surya (30%) & mesin cuci (20%).

Panel Surya & Mesin Cuci*

2.25% tarif: 8 produk (recycledaluminimum, daging babi), $2 miliar.

Retaliasi$50 miliar (1.333 Produk)• Berdasarkan investigasi pencurian HAKI oleh Tiongkok, AS menetapkan 25% tarif untuk 1300 produk ($50 miliar).

Total nilai: $3 miliar

Retaliasi$50 miliar (106 Produk)

TO BE CONTINUED

1. 25% tariff.2. Produk: pesawat, kedelai, cars, beef, chemicals dll.

Ancaman Retaliasi AS $100 miliar• Akibat unfair retaliation Tiongkok, Trump meminta USTR merumuskan tarif impor tambahan untuk produkTiongkoksenilai $100 miliar.• AS membuka pintu negosiasi dengan Tiongkok.

Baja & Aluminium*

• AS menetapkan 25% tarif baja & 10% aluminium, efektif 23 Maret 2018.• Pengecualian: Kanada, Meksiko, EU, NAFTA, Australia, Argentina, Brazil, Korea Selatan.Total nilai: $3 miliar.

Bagan 1.1 Pengenaan Pajak Impor AS dan Tiongkok

Page 47: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

35

mengakibatkan tekanan inflasi. Inflasi

berpotensi meningkat lebih tinggi akibat

kenaikan harga minyak dunia.28 Harga

minyak yang bergerak akseleratif pada TW1-

18, dipengaruhi berlanjutnya komitmen

pemangkasan produksi minyak oleh negara

produsen minyak OPEC dan Non OPEC. Inflasi

headline AS pada Maret 2018 meningkat ke

2,4% yoy, cukup tinggi dibandingkan 2,1%

di akhir Desember 2017. Kenaikan tersebut

28 Rata-rata harga minyak WTI pada TW1-18 sebesar USD62,9 per-barel, meningkat dari USD55,3 per barel pada TW4-17.

Kinerja ekonomi AS yang

semakin membaik juga tercermin dari

penyempitan output gap. Indikator

tersebut terus menyempit mencapai -0,4%

pada 2016 –dari sekitar -4% pasca Global

Financial Crises 2008. Tren penurunan output

gap terus berlanjut mencapai -0,1% pada

2017 dan diprakirakan mulai positif (0,1%)

pada 2018.

Penyempitan output gap,

perbaikan employment dan

pemangkasan pajak individu dapat

Source: Thomson Reuters Datastream

China

Mexico

Canada

USD, bn USD, bnUS trade deficit with:

90 92 94 96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 16 18

100

0

-100

-200

-300

-400

100

0

-100

-200

-300

-400

Grafik 2.9 Trade Deficit AS

dengan Beberapa Negara

Grafik 2.11 Inflasi

Grafik 2.12 Personal Consumption

Expenditure (PCE)

Grafik 2.10 Inflasi dan Output Gap(%, yoy)Source: BEA; Haver Analytics; and IMF staff estimates

Core PCE

Output Gap(percent of potential)

Headline PCE

Projection

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

2010 Q1 Q1 Q1 Q1 Q1 Q12012 2014 2016 2018 2020

Sumber: Bureau of Labor Statisticcs

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

-1,0

-0,5

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy % yoyCPICore CPI

CPI FoodCPI Energy, rhs

Sumber: Bureau of Labor Statisticcs

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy PCE Deflator PCE Core Target

Page 48: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

36

Peningkatan FFR lebih lanjut akan

bersifat “data-dependent.” Dot plot

Maret 2018 memperlihatkan median

FFR untuk tahun 2018 sebesar 2,1%

-mencerminkan kenaikan tiga kali.

Selanjutnya FFR pada 2019 diprakirakan lebih

agresif dengan median sebesar 2,9% (naik

dari estimasi Desember sebesar 2,7%), dan

2020 sebesar 3,4% (naik dari 3,1%).

Pemulihan ekonomi AS yang terus

berlanjut melatarbelakangi revisi ke atas

outlook ekonomi AS. IMF dalam WEO April

2018 mengubah outlook pertumbuhan PDB

diikuti dengan Core CPI yang naik ke 2,1%,

dibandingkan 1,8% pada Desember 2017.

Inflasi Personal Consumption Expenditure

(PCE) core meningkat ke 1,9% -mendekati

target 2%- dibandingkan 1,5% pada

Desember 2017.

Inflasi yang telah mendekati

target serta ekonomi yang semakin

solid mengukuhkan komitmen the Fed

untuk melanjutkan kenaikan suku bunga

dan normalisasi balance sheet dengan

mengurangi volume reinvestasi aset.

The Fed menaikkan FFR sebesar 25 bps

pada FOMC Maret 2018 menjadi kisaran

1,5%-1,75%. The Fed juga melanjutkan

pengurangan reinvestasi penerimaan nilai

pokok UST dan MBS dengan nilai yang

bertambah besar. Penurunan reinvestasi pada

aset US Treasury bertambah sebesar USD6

miliar menjadi USD18 miliar. Sementara

pengurangan reinvestasi pada mortgage

backed securities ditingkatkan sebesar USD4

miliar menjadi USD12 miliar.

Pengurangan reinvestasi aset

diperkirakan menurunkan neraca the

Fed lebih dari USD400 miliar pada 2018.

Pelaku pasar memprakirakan pengurangan

reinvestasi dana pokok jatuh tempo UST

dan MBS secara total akan menurunkan

jumlah reserves the Fed dari USD4,4 triliun

menjadi sekitar USD3 triliun. Meski telah jauh

berkurang, jumlah excess reserves sebesar

USD3 triliun tersebut masih jauh lebih tinggi

dari level excess reserves yang dipertahankan

the Fed sebelum krisis yaitu di bawah USD1

triliun.

Sumber: the Fed

0,50

0,75

1,00

1,25

1,50

1,75

0,2

0,4

0,6

0,8

1,0

1,2

1,4

1,6

1,8

2,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

%

Fed Fund Rate

Sumber: the Fed

Target federal funds rate at year-end%

FOMC projections in March 2018 FOMC projections in December 2017

FOMC projections for midpoint of appropriate federal funds rate target range

5,0

4,5

4,0

3,5

3,0

2,5

2,0

1,5

1,02018 2019 2020 Longer term

Medicans are circled

2,125% 2,125% 2,875% 2,688% 2,875% 2,750%3,375% 3,063%

Grafik 2.13 Fed Fund Rate

Grafik 2.14 Dot Plot Maret 2018

Page 49: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

37

Risiko bagi tercapainya tingkat

pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi

relatif balanced. Sejumlah faktor yang dapat

mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi

antara lain daya beli rumah tangga yang

masih terjaga, kuatnya persepsi konsumen

yang diharapkan dapat mendorong konsumsi

lebih tinggi, keberhasilan tax reform serta

pengeluaran pemerintah. Namun di sisi

lain, terdapat risiko yang dapat menahan

pertumbuhan seperti penguatan USD yang

berpotensi menahan ekspor, kebijakan

inward-looking yang dapat meningkatkan

harga barang input produksi, dan kenaikan

FFR yang berdampak pada kenaikan suku

bunga kredit. Faktor lain yang juga perlu

dicermati adalah kenaikan harga minyak yang

dapat memberikan tekanan inflasi, risiko

konflik perdagangan, serta risiko geopolitik.

AS 2018 dan 2019 masing-masing menjadi

2,9% yoy dan 2,7%, dari estimasi Januari

2018 sebesar 2,7% dan 2,5%. Revisi ke

atas merefleksikan penguatan aktivitas

ekonomi yang diluar perkiraan selama

2017, perbaikan external demand, dan efek

makroekonomi dari kebijakan tax reform.

Penurunan pajak korporasi diharapkan dapat

dialihkan pada investasi. Pemulihan ekonomi

AS juga akan ditopang oleh kenaikan public

spending setelah disetujuinya anggaran fiskal

‘Bipartisan Budget Agreement’ pada Februari

2018. OECD juga memperkirakan ekonomi

AS akan tumbuh lebih tinggi mencapai 2,9%

di 2018, dan sedikit melambat menjadi 2,8%

di 2019. Sementara World Bank merevisi ke

atas outlook PDB AS tahun 2018 dan 2019

masing-masing sebesar 0,3% menjadi 2,5%

dan 2,2%.29

29 World Bank Global Economic Prospect, Januari 2018. Estimasi nilai PDB oleh WB menggunakan constant 2010 US dollar GDP weight.

Tabel 2.1 Outlook Ekonomi AS

2018 2019 2020 Longer Run 2018 2019PDB Riil (% yoy) 2,7 2,4 2 1,8 2,9 2,7Estimasi sebelumnya 2,5 2,1 2 1,8 2,7 2,5Inflasi PCE (% yoy) 1,9 2 2,1 2 2,5 2,4Estimasi sebelumnya 1,9 2 2 2 2,1 2,1Inflasi PCE core (% yoy) 1,9 2,1 2,1 N.A. N.A. N.A.Estimasi sebelumnya 1,9 2 2 N.A. N.A. N.A.Tingkat Pengangguran (%) 3,8 3,6 3,6 4,5 3,9 3,5Estimasi sebelumnya 3,9 3,9 4 4,6 4,1 4,2Fed Fund Rate 2,1 2,9 3,4 2,9 N.A. N.A.Estimasi sebelumnya 2,1 2,7 3,1 2,8 N.A. N.A.Sumber: Federal Reserve, IMF1. Data the Fed: Estimasi sebelumnya adalah Desember 2017.2. Data IMF: Estimasi sebelumnya adalah WEO Januari 2018.

Indikator The Fed-FOMC Maret 2018 (Median)1 IMF2

WEO April 2018

Page 50: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

38

yang diperkirakan lebih kuat dari estimasi

sebelumnya. Sedangkan outlook 2019

dipertahankan ECB pada level 1,9%. IMF juga

merevisi outlook 2018 menjadi 2,4% (dari

2,2%) dan mempertahankan outlook 2019

sebesar 2,0%.

Meski ekonomi diprediksi melambat,

faktor risiko saat ini relatif lebih berimbang.

Tingkat kepercayaan ekonomi yang tetap

tinggi, pengangguran yang terus menurun,

dan kebijakan fiskal yang lebih fleksibel menjadi

upside risks bagi pemulihan ekonomi di

kawasan. Namun ekonomi masih dihadapkan

pada downside risks yang terutama berasal

dari eksternal, seperti stimulus fiskal AS yang

dapat memicu pengetatan keuangan global

dan perdagangan global yang mengarah ke

inward-looking. Ketidakpastian juga datang

dari pemilu Italia yang didominasi oleh partai

populis (meski belum memperoleh suara

mayoritas) yang menyuarakan kebijakan

inward-looking, serta negosiasi Brexit yang

berkepanjangan.

Pemulihan ekonomi Kawasan

Euro terus berlangsung dan mencapai

puncaknya pada 2017. Namun pemulihan

ekonomi Kawasan Euro seolah kehilangan

momentum setelah PDB TW1-18 tumbuh

melambat menjadi hanya 2,5% yoy, dari

2,8% pada TW4-17. Perlambatan tersebut

tercermin dari pergerakan beberapa indikator

utama yang serentak menurun –seperti

penjualan ritel, produksi industri, sentimen

bisnis, perdagangan– diantaranya akibat

2.2. Kawasan Euro

Pemulihan ekonomi Kawasan Euro

pada TW1-18 seolah kehilangan momentum

setelah tumbuh konsisten selama 2017.

Pertumbuhan ekonomi TW1-18 melambat

menjadi 2,5% yoy, dari 2,8% pada TW4-17,

disebabkan pelemahan aktivitas konsumsi

dan produksi. Beberapa faktor temporer

seperti cuaca buruk yang menahan pola

konsumsi konsumen, serta mogok pekerja

yang menghambat proses produksi

mewarnai perjalanan ekonomi Kawasan

Euro. Perlambatan ekonomi terjadi merata

di seluruh negara inti; Jerman tumbuh 2,6%

(dari 2,9%), Perancis 2,1% (dari 2,6%), Italia

1,4% (dari 1,6%), dan Spanyol 2,9% (dari

3,1%).

Tekanan harga kembali melemah pada

TW1-18, menjadi 1,3% pada Maret 2018, dari

1,4% pada Desember 2017. Namun inflasi inti

mencatat perbaikan seiring kenaikan berbagai

harga jasa. Mempertimbangkan inflasi yang

masih rendah, ECB masih menerapkan stance

kebijakan moneter akomodatif, dengan tetap

mempertahankan suku bunga rendah serta

stimulus program pembelian aset hingga

September 2018, meski dengan volume lebih

kecil.

Ke depan, prospek ekonomi

diperkirakan mengalami perlambatan seiring

meredanya faktor pendorong ekonomi

(tailwinds). Kendati demikian, outlook 2018

direvisi ke atas oleh ECB menjadi 2,4%

(dari proyeksi sebelumnya 2,3%) dengan

memperhatikan permintaan domestik

Page 51: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

39

Perlambatan pertumbuhan

ekonomi terjadi secara merata di seluruh

negara inti. Jerman yang merupakan

kekuatan ekonomi terbesar di kawasan

mengalami perlambatan pertumbuhan yang

cukup dalam menjadi 2,3% yoy pada TW1-

18, dari 2,9% pada TW4-17. Indikator-

indikator utama menunjukkan pelemahan,

terutama produksi industri. Aktivitas produksi

terhambat mogok pekerja selama Januari-

Februari 2018 yang berdampak pada industri

otomotif besar Jerman.30 Kondisi bisnis juga

melemah seiring penurunan orders dari

eksternal, kenaikan harga barang input, dan

capacity constraints suppliers. Sentimen bisnis

turut melemah akibat sentimen penerapan

tarif impor oleh AS terhadap produk baja

dan aluminium yang menyulut potensi tariff

war, meski saat ini Uni Eropa mendapat

pengecualian. Di tengah tertahannya

investasi, konsumsi Jerman menunjukkan

indikasi pemulihan, ditandai penjualan

ritel yang naik cukup signifikan dibanding

triwulan lalu, serta kepercayaan konsumen

yang semakin positif.

Laju ekonomi Perancis juga

melambat cukup signifikan. PDB Perancis

30 Serikat pekerja Jerman menuntut (i) kenaikan upah sebesar 8% untuk 27 bulan ke depan; (ii) opsi penurunan jam kerja mingguan dari 35 menjadi 28 jam bagi pekerja untuk merawat anak/orang tua/keluarga sakit; dan pengurangan jam kerja yang sama bagi pekerja dengan pekerjaan berbahaya untuk mengurangi risiko. Bagi pekerja yang mengambil opsi tersebut, agar diperbolehkan kembali kerja full-time setelah dua tahun dan tetap memperoleh upah yang sama. Mogok ini berdampak cukup signifikan terhadap produksi perusahaan otomotif Volkswagen Group dan Daimler AG.

faktor temporer. Eropa sempat mengalami

cuaca buruk (extreme winter) pada Februari

dan Maret 2018 sehingga mengganggu

aktivitas konsumsi. Cuaca buruk tersebut

memicu flu outbreak sehingga semakin

menahan konsumsi. Di sisi produksi, aktivitas

juga menurun karena sempat terkendala

mogok pekerja di Jerman dan Perancis.

Kinerja sektor eksternal juga tertahan seiring

ketidakpastian perdagangan global dan tren

apresiasi EUR yang mulai berdampak pada

penurunan permintaan ekspor.

Sumber: Bloomberg

2,1 2,4

2,7 2,8 2,5

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

-1,5

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

GDP, lhs Household, rhsGovernment, rhs GFCF, rhsExports, rhs Imports, rhs

Sumber: Bloomberg

-4,0

-3,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy

Kawasan Euro JermanPerancis ItaliaSpanyol

Grafik 2.15 Pertumbuhan PDB

Grafik 2.16 Pertumbuhan PDB

Beberapa Negara Kawasan Euro

Page 52: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

40

juga mengalami perlambatan, terutama

barang antara (intermediate) dan energi.

Sementara kinerja eksternal masih cukup baik

dan surplus neraca perdagangan stabil, meski

sedikit menurun karena tertahannya laju

ekspor dan impor.

Pertumbuhan ekonomi Spanyol

termoderasi menjadi 2,9% yoy pada

TW1-18. Level tersebut lebih rendah dari

TW4-17 sebesar 3,1%, serta merupakan

pertumbuhan di bawah 3% untuk pertama

kalinya sejak awal 2015. Perlambatan

tersebut antara lain dipengaruhi oleh

pelemahan permintaan domestik serta

industri pariwisata yang terimbas dampak

ketidakpastian politik Katalonia. Aktivitas

produksi Spanyol juga melemah terutama

produksi energi yang sempat turun drastis

pada Januari 2018 akibat merosotnya

demand karena warm winter. Produksi

barang modal juga melambat signifikan,

mengindikasikan pelemahan investasi. Defisit

neraca perdagangan Spanyol relatif melebar

karena perlambatan ekspor yang melebihi

impor. Meski ekonomi melambat, struktur

perekonomian Spanyol dinilai menjadi

lebih balanced oleh tiga lembaga rating

internasional, sehingga Spanyol memperoleh

rating upgrade oleh S&P, Fitch, dan Moody’s.32

Perbaikan rating tersebut juga merefleksikan

32 Rating Spanyol dinaikkan menjadi A-/stable outlook oleh Fitch pada 19 Januari 2018, A- /positive outlook oleh S&P pada 23 Maret 2018, dan Baa1/stable outlook oleh Moody’s pada 13 April 2018. Pertumbuhan Spanyol di 2017 dinilai lebih balanced atau merata di segala aspek, yakni perbaikan pada ketenagakerjaan, perbankan, fiskal, ketahanan eksternal, serta politik yang mulai stabil.

tumbuh sebesar 2,1% pada TW1-18, jauh

melambat dibandingkan TW4-17 sebesar

2,6%. Perlambatan ini dipengaruhi oleh

pertumbuhan investasi yang turun signifikan

menjadi 3,6%, dari sebelumnya 4,7%.

Sama halnya dengan Jerman, produksi

Perancis terkendala oleh mogok pekerja yang

cukup masif di sektor transportasi sehingga

menghambat supply chains dan logistik.31

Belanja konsumen menurun menjadi 1,2%

dari sebelumnya 1,3% akibat permintaan

yang lesu. Belanja pemerintah juga melambat

menjadi 1,7% (dari 1,8%) seiring upaya

pemerintah menurunkan defisit fiskal. Namun

di sisi lain ekspor terakselerasi moderat ke

5,1% dari 4,9% sementara impor melambat

cukup dalam (2,1% dari 3,6%) di tengah

perlambatan domestic demand.

Perekonomian Italia juga melemah

dibandingkan TW1-18. PDB Italia tumbuh

melambat menjadi 1,4%, dari sebelumnya

1,6% pada TW4-17. Konsumsi berlanjut

turun di Italia terutama konsumsi makanan,

meskipun penjualan kendaraan motor

masih mampu meningkat tipis. Kepercayaan

konsumen dan sentimen bisnis menjadi lebih

pesimis, akibat ketidakpastian hasil pemilu

Italia yang hingga kini belum memperoleh

suara mayoritas di parlemen. Tingkat produksi

31 Mogok pekerja Perancis diikuti oleh berbagai pekerja sektor publik (seperti kereta, maskapai penerbangan, kantor pos, guru sekolah, perawat rumah sakit) yang menyampaikan ketidaksetujuan terhadap reformasi tenaga kerja pemerintah, dengan tuntutan yang berbeda-beda dari tiap sektor (seperti kenaikan upah, remunerasi, ketidaksetujuan terhadap kebijakan yang lebih mengandalkan pekerja kontrak, pemotongan anggaran bagi rail workers’ employment rights, kenaikan pajak bagi pensiunan, dan upah merit-based).

Page 53: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

41

konsistensi pemerintah untuk terus mengatasi

kelemahan di sektor perbankan, meskipun

masih terdapat institutional weaknesses.

Secara umum, ekonomi Kawasan

Euro tetap ditopang oleh permintaan

domestik, meski pertumbuhan konsumsi

menunjukkan pelemahan lebih lanjut

pada TW1-18. Penjualan ritel kembali tumbuh

melambat, dengan rata-rata penjualan sebesar

1,3% yoy pada TW1-18, dari sebelumnya

2,0% pada TW4-17. Moderasi disebabkan

oleh konsumsi konsumen yang tertahan akibat

cuaca buruk yang melanda dataran Eropa

dan memicu illness outbreak, serta timing

perayaan paskah tahun ini yang jatuh lebih

awal (Maret 2018). Tingkat upah yang tumbuh

melemah turut berkontribusi terhadap masih

rendahnya daya beli konsumen, meski tingkat

pengangguran terus menunjukkan penurunan.

Kepercayaan konsumen terhadap

prospek konsumsi ke depan relatif lebih

baik. Consumer confidence mengalami

perbaikan lebih lanjut dengan rata-rata TW1-

18 sebesar 0,5% yoy –pertama kali tumbuh

positif sejak TW3-2000– dari sebelumnya

-0,2% pada TW4-17. Perbaikan sentimen

konsumen terutama disebabkan optimisme

atas perbaikan ketenagakerjaan ke depan.

Meski secara umum membaik, indeks

keyakinan konsumen pada Februari-Maret

2018 cenderung menurun, seiring rilis beberapa

indikator (seperti penjualan ritel, produksi

industri, PMI, inflasi) yang menunjukkan

perlambatan sehingga menimbulkan concern

konsumen atas prospek ekonomi dan kondisi

keuangan ke depan.

Sumber: Bloomberg

-15

-5

5

15

25

-3

-2

-1

0 0

1

2

3

4

5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy % yoy Penjualan Ritel, lhs New Passenger Vehicle Sales, rhsCons. Confidence, rhs Retail trade confidence, rhs

Sumber: Bloomberg

9,4 9 8,9

8,6 8,5

1,5

1,9

1,6 1,5

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

2

2,2

8

8,5

9

9,5

10

10,5

11

11,5

12

12,5

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12013 2014 2015 2016 2017 2018

% Unemployment Rate, lhs Labour Costs, rhs % yoy

Sumber: Bloomberg

-1,5

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% % yoy

Produksi Industri, lhsIndustrial Confidence, lhsBusiness Clim. Indicator, rhs

Grafik 2.17 Indikator Konsumsi

Grafik 2.19 Indikator Investasi

Grafik 2.18 Tingkat Pengangguran

dan Upah

Page 54: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

42

juga terkendala oleh terjadinya mogok pekerja

yang cukup masif di Perancis serta Jerman.

Sejalan dengan perlambatan

produksi, sentimen bisnis turun moderat.

Purchasing Managers Index (PMI) –indikator

cerminan sentimen bisnis– pada TW1-18

juga secara rata-rata melambat menjadi

57,0 (komposit), dari 57,2 pada TW4-17.

Perlambatan ini disebabkan oleh pelemahan

new order (demand) dari eksternal maupun

domestik, (terutama pada sektor manufaktur),

apresiasi EUR yang menurunkan permintaan

eksternal, pelemahan permintaan domestik

akibat faktor cuaca, dan kenaikan harga input

yang meningkatkan harga jual. Penurunan

sentimen terjadi pada dua negara inti utama,

yakni Jerman dan Perancis. Sementara Italia

dan Spanyol masih mencatat kenaikan,

meskipun trennya bergerak terus menurun

sejak awal 2018.34

34 Jerman TW1-18: PMI Komposit (57,2 dari 57,6), Manufaktur (60,0 dari 62,1), Jasa (55,5 dari 54,9).Perancis TW1-18: PMI Komposit (57,7 dari 59,1), Manufaktur (56,0 dari 57,5), Jasa (57,8 dari 58,9). Italia TW1-18: PMI Komposit (56,2 dari 55,5), Manufaktur (57,0 dari 57,8), Jasa (55,1 dari 54,1).Spanyol TW1-18: PMI Komposit (53,4 dari 55,2), Manufaktur (55,3 dari 55,9), Jasa (56,8 dari 54,5).

Pasar tenaga kerja mengalami

penguatan yang berkontribusi menahan

pelemahan konsumsi lebih dalam. Tingkat

pengangguran (unemployment rate) dalam

tren menurun menjadi 8,5% pada TW1-18,

dari 8,6% pada TW4-17, terendah sejak

krisis global 2008.33 Hal ini didorong oleh

bertambahnya ketersediaan lapangan kerja

(employment) di Eropa dengan kenaikan

tahunan 1,6% yoy pada 2017 (dari 1,3%

pada 2016), dan dikontribusi reformasi pasar

tenaga kerja yang cukup efektif. Namun

demikian, pertumbuhan upah di kawasan

masih tertahan di level 1,5% pada TW4-17,

lebih lambat dari TW3-17 sebesar 1,6%.

Arus masuk pekerja imigran ke kawasan yang

masih tinggi serta porsi tenaga kerja part-

time yang masih cukup besar menyebabkan

tingkat upah tertahan di level yang rendah.

Selain konsumsi, aktivitas

produksi juga terindikasi melambat.

Rata-rata produksi industri selama TW1-18

tumbuh sebesar 3,1% yoy, lebih rendah dari

TW4-17 sebesar 4,2%. Pelemahan produksi

terjadi pada barang antara (intermediate),

barang modal, dan durable goods. Di sisi lain,

produksi barang non-durable dan energi masih

terakselerasi akibat kenaikan permintaan di

tengah cuaca dingin. Perlambatan output

ini dipengaruhi oleh faktor cuaca buruk

yang menghambat proses produksi maupun

demand domestik. Permintaan ekspor dari

eksternal juga menurun akibat nilai EUR yang

terus terapresiasi. Selain itu, aktivitas produksi

33 Pada pertengahan 2013, angka pengangguran mencapai 12,1%.

Sumber: Bloomberg

48

50

52

54

56

58

60

62

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

PMI Composite PMI Manufaktur PMI ServicesIndeks

Grafik 2.20 Indikator PMI

Page 55: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

43

pelebaran surplus neraca pendapatan primer

yang signifikan. Namun kedua neraca tersebut

berbalik termoderasi, terutama neraca barang

karena mulai terdampak apresiasi EUR yang

menahan permintaan eksternal. Neraca jasa

juga menunjukkan penurunan dibanding

TW4-17, sementara defisit pendapatan

sekunder semakin menyempit.

Tingkat harga Kawasan Euro

mengalami disinflasi pada TW1-18.

Inflasi melambat menjadi 1,3% yoy pada

Maret 2018, dari 1,4% pada Desember

2017, serta masih jauh dari target inflasi ECB

Kinerja sektor eksternal mulai

melemah setelah berkontribusi signifikan

terhadap ekonomi Kawasan Euro selama

2017. Ekspor TW1-18 secara rata-rata tumbuh

3,0% yoy, lebih rendah dari TW4-17 sebesar

6,2%, antara lain karena imbas penurunan

permintaan global dan apresiasi EUR.

Pertumbuhan impor TW1-18 melambat lebih

dalam menjadi 1,5%, dari 7,6% pada TW4-

17, akibat terjadinya penurunan domestic

demand. Secara nominal, ekspor termoderasi

sementara impor meningkat moderat.

Dengan perkembangan tersebut, surplus

neraca perdagangan TW1-18 menurun

menjadi EUR49,4 miliar, dari EUR67,7 miliar

pada TW4-17.

Kendati surplus neraca

perdagangan menyusut, surplus neraca

transaksi berjalan (current account) masih

melebar. Surplus current account TW1-18

mencapai EUR108,5 miliar, sedikit lebih tinggi

dibanding TW4-17 sebesar EUR105,9 miliar.

Surplus current account sempat meningkat

cukup tajam pada Januari 2018 seiring

ekspor barang yang terakselerasi tinggi dan

Grafik 2.21 Indikator Keyakinan Ekonomi Grafik 2.22 Neraca Perdagangan

Grafik 2.23 Neraca Transaksi Berjalan

Sumber: Bloomberg

90

95

100

105

110

115

120

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

Indeks Indeks

Industrial Confidence, lhsServices Confidence, lhsConsumer Confidence, lhsEconomic Sentiment Indicator, rhs

Sumber: Bloomberg

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

EUR Bn% yoy

Trade Balance, rhs Exports, lhs Imports, lhs

Sumber: Bloomberg

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

Miliar EUR

Barang Jasa Primary IncomeSecondary Income Current Account

Page 56: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

44

yang mendekati 2%. Penurunan tersebut

disebabkan oleh harga unprocessed food

yang lebih rendah pada Februari 2018 akibat

base effect,35 serta perlambatan harga energi

seiring menurunnya demand minyak. Namun

inflasi inti TW1-18 terakselerasi menjadi 1%

pada Maret 2018, dari sebelumnya 0,9% pada

Desember 2017, didorong oleh peningkatan

berbagai harga jasa seperti harga transportasi

dan akomodasi seiring libur paskah.

Pergerakan inflasi headline pada

keempat negara inti cukup beragam

selama TW1-18. Perlambatan laju inflasi

terjadi di Jerman dan Italia, masing-masing

menurun menjadi 1,6% dan 0,8% pada

Maret 2018, dari sebelumnya 1,8% dan

0,9% pada Desember 2017. Sementara

inflasi di Perancis terakselerasi menjadi 1,6%

(dari 1,2%), diikuti juga oleh Spanyol menjadi

1,2% (dari 1,1%).

Meredanya tekanan inflasi juga

terjadi pada indeks harga produsen

yang melambat menjadi 2,1% yoy pada

Maret 2018, dari sebelumnya 2,2% pada

Desember 2017. Pelemahan PPI (Producer

Price Index) di TW1-18 disebabkan oleh harga

intermediate goods dan non-durable goods

yang berangsur turun dan cukup dalam.

Sementara harga komponen lainnya masih

meningkat seperti durable goods, capital

goods, dan energy, meskipun kenaikannya

35 Indeks harga makanan pada Februari 2017 mencapai 102,92 (atau tumbuh 2,5% yoy dari indeks Februari 2016 sebesar 100,39) seiring naiknya permintaan domestik. Sementara indeks Februari 2018 hanya mencapai 104,0 (atau tumbuh 1,0% yoy).

Sumber: Bloomberg

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

Inflasi, lhs Inflasi Inti, lhs Food, lhsServices, lhs Energy, rhs

Sumber: Bloomberg

-1,5

-1,0

-0,5

0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

% yoy

Kawasan Euro JermanPerancis ItaliaSpanyol

Sumber: Bloomberg

-6

-4

-2

0

2

4

6

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

Durable Cons. GoodsNondurable Cons. GoodsCapital GoodsIntermediate GoodsEnergyPPI, rhs

Grafik 2.24 Inflasi Kawasan Euro

Grafik 2.25 Inflasi Headline Negara Inti

Grafik 2.26 Producer Price Index

Page 57: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

45

Dalam Governing Council Meeting 8 Maret

2018, ECB tetap menjaga suku bunga main

refinancing operations (MRO) di level 0,0%;

marginal lending facility rate sebesar 0,25%;

dan deposit facility rate sebesar -0,4%. ECB

juga masih mempertahankan kebijakan

moneter non-konvensional Asset Purchase

Program (APP) dengan nilai pembelian

EUR30 miliar per bulan hingga September

2018. Presiden ECB, Mario Draghi, menilai

bahwa kebijakan moneter akomodatif masih

diperlukan untuk memastikan inflasi bergerak

belum dapat mengimbangi penurunan

intermediate dan non-durable goods yang

lebih signifikan.

Di tengah perlambatan konsumsi,

proses intermediasi perbankan

mengalami perbaikan. Rata-rata penyaluran

kredit oleh lembaga keuangan (Monetary

Financial Institutions (MFI)) pada TW1-18

tumbuh 2,7% yoy, lebih tinggi dibanding

TW4-17 sebesar 2,5%. Pertumbuhan

tersebut didorong oleh meningkatnya rerata

penyaluran kredit kepada Non-Financial

Corporations (NFCs) menjadi 2,1% dari 1,8%.

Sementara pinjaman kepada rumah tangga

(RT) justru termoderasi menjadi 3,0%, dari

sebelumnya 3,1%. Penurunan suku bunga

pinjaman bank yang signifikan di Kawasan

Euro sejak pertengahan 2014 (terutama

karena kebijakan moneter non-konvensional

ECB) dan perbaikan supply dan demand

kredit, menjadi faktor yang mendorong

pemulihan pertumbuhan kredit. Selain itu,

perbankan telah mengalami kemajuan dalam

mengonsolidasikan neracanya. Namun

demikian, tingginya kredit bermasalah (Non-

Performing Loan/NPL) di beberapa negara

anggota36 masih menjadi kendala dalam

mencapai pertumbuhan kredit yang lebih

tinggi.

Dengan mempertimbangkan inflasi

yang masih rendah, ECB melanjutkan

stance kebijakan moneter akomodatif.

36 Negara anggota Kawasan Euro yang memiliki rasio NPL terbesar antara lain Yunani (44,95%), Siprus (32,27%), Portugal (16,62%), Irlandia (11,23%), dan Italia (11,13%).

Grafik 2.27 Pertumbuhan Kredit Perbankan

Grafik 2.28 Nilai Tukar Euro

Sumber: Bloomberg

-2

-1

0

1

2

3

4

5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

% yoy

Loans Made by MFI, lhsLoans to Non-Financial Corporation, lhsLoans to Household, rhs

Sumber: Bloomberg

1

1,1

1,2

1,3

EUR/USD

EUR TW1

Page 58: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

46

hanya turun moderat. Rasio defisit fiskal

TW4-17 mencapai -0,6% terhadap PDB,

tidak berubah dibandingkan TW3-17. Rasio

tersebut merupakan kedua terendah secara

historis sejak pembentukan Kawasan Euro

pada 1999.37

Selain defisit fiskal, utang

pemerintah Kawasan Euro juga

mengalami perbaikan. Utang pemerintah

TW4-17 tercatat sebesar EUR9.685 miliar (atau

81,6% dari PDB), lebih rendah dibandingkan

TW3-17 yang mencapai EUR9.750 miliar (atau

82,4% dari PDB). Rasio tersebut merupakan

yang terendah sejak 2011, dari puncaknya

pada 2014-15 hingga menembus 87% PDB.

Penurunan rasio utang paling besar dialami

oleh Siprus (rasio terhadap PDB turun -5,0%)

dan Slovenia (-4,9%). Rasio utang Portugal

juga turun cukup besar (-4,9%), namun tetap

menjadi negara pengutang ketiga tertinggi

(125,7% PDB), disusul oleh Italia (131,8%)

dan Yunani (178,6%).

37 Kawasan Euro mencatat defisit fiskal terendah saat pra-krisis keuangan global, yakni sebesar -0,4% PDB, atau defisit EUR9.840 miliar pada TW3-08.

mendekati target ECB (di bawah namun

mendekati 2%). Kendati demikian, ECB telah

mulai melakukan perubahan stance menjadi

less accommodative dengan mengubah tone

(atau guidance) pada komunikasinya yang

sebelumnya lebih bersifat easing bias. Dalam

narasi siaran pers, ECB menghilangkan kalimat

bahwa durasi APP dapat diperpanjang atau

volume dinaikkan jika diperlukan. Market

memperkirakan ECB akan mengubah stance

atau guidance lebih lanjut pada meeting Juni

2018 mengenai potensi tapering APP.

Fiskal pemerintah membaik pada

akhir 2017. Defisit fiskal TW4-17 secara

nominal kembali mencatat penyempitan

defisit menjadi EUR16,2 miliar, dari EUR17,4

miliar pada TW3-17. Penerimaan pemerintah

naik cukup signifikan menjadi EUR1.308

miliar (dari EUR1.295 miliar pada TW3-17),

terutama dari penghasilan pajak. Namun total

pengeluaran pemerintah turut meningkat

–seiring kebijakan austherity yang mulai

dilonggarkan– menjadi EUR1.324 miliar

(dari EUR1.312 miliar), sehingga defisit fiskal

Sumber: Bloomberg

0

20

40

60

80

100

-0,5

-0,25

0

0,25

0,5

0,75

1

1,25

1,5

Apr

-14

Jun-

14A

ug-1

4O

ct-1

4D

ec-1

4Fe

b-15

Apr

-15

Jun-

15A

ug-1

5O

ct-1

5D

ec-1

5Fe

b-16

Apr

-16

Jun-

16A

ug-1

6O

ct-1

6D

ec-1

6Fe

b-17

Apr

-17

Jun-

17A

ug-1

7O

ct-1

7D

ec-1

7Fe

b-18

EUR Bil. %

Refinancing Rate (0,00%)

Deposit Facility (-0,4%)Marginal Lending Facility (0,25%)

Asset Purchase Target, rhs

Grafik 2.29 Suku Bunga ECB

Grafik 2.30 Rasio Defisit Fiskal Terhadap PDB

Sumber: Bloomberg

-1,1 -1,3

-0,6 -0,6

-4

-3

-2

-1

0

41

43

45

47

49

51

53

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q42013 2014 2015 2016 2017

% GDP

Govt. RevenueGovt. Expenditure

Fiscal Balance (RHS)

% GDP

Page 59: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

47

proyeksi tersebut masih lebih baik (revisi ke

atas) dari proyeksi ECB sebelumnya, karena

mempertimbangkan domestic demand yang

lebih kuat dari estimasi sebelumnya serta

prospek perbaikan external demand. Sejalan

dengan ECB, IMF –pada rilis World Economic

Outlook April 2018– juga memprediksi

perlambatan ekonomi namun dengan outlook

lebih baik dari rilis sebelumnya (Januari 2018)

menjadi 2,4% pada 2018 dan 2,0% pada

2019.

Inflasi Kawasan diperkirakan

stabil dengan kecenderungan menurun.

Pada rilis outlook Maret 2018, ECB tetap

mempertahankan pandangannya bahwa

inflasi 2018 akan sedikit melambat menjadi

1,4% yoy dari sebelumnya 1,5% pada 2017

karena penurunan inflasi energi. Inflasi

2019 –meskipun diperkirakan tetap stabil di

level 1,4% yoy– direvisi ke bawah oleh ECB

dari estimasi sebelumnya (1,5% pada rilis

Desember 2017), dengan mempertimbangkan

nilai EUR yang tetap terapresiasi sehingga

menahan prospek inflasi menjadi sedikit lebih

rendah.

Ekonomi diperkirakan berangsur

tumbuh dengan pace lebih lambat pada

2018 dan 2019. Setelah tumbuh 2,5% yoy

pada 2017, ECB pada Governing Council

Meeting Maret 2018 memperkirakan PDB

akan tumbuh melemah ke level 2,4%

pada 2018 dan 1,9% pada 2019. Hal ini

disebabkan faktor-faktor pendorong ekonomi

(tailwinds) mulai memudar, seiring dampak

positif kebijakan moneter akomodatif

yang mulai menurun, employment growth

yang perlahan melambat, peningkatan

precautionary savings, dan apresiasi EUR yang

menahan kinerja ekspor. Namun demikian,

Grafik 2.31 Rasio Utang Publik Terhadap PDB

Tabel 2.2 Estimasi Pertumbuhan PDB dan Inflasi

Sumber: Bloomberg

89,2 89,1 88,1

86,7 8,6

8,8

9

9,2

9,4

9,6

9,8

10

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

2013 2014 2015 2016 2017

EUR Tn

% GDP

Govt Debt, rhs Debt to GDP, lhs

% yoy

2017 2018 2019 2017 2018 2019 2017 2018 2019GDP (% yoy) 2,5 2,4 1,9 2,4 2,3 2,0 2,3 2,4 2,0Estimasi Sebelumnya 2,4 2,3 1,9 2,4 2,3 2,0 2,4 2,2 2,0HICP (% yoy) 1,5 1,4 1,4 1,5 1,5 1,6 1,5 1,5 1,6Estimasi Sebelumnya 1,5 1,4 1,5 1,5 1,5 1,6 n.a n.a n.aKet. estimasi sebelumnya: ECB (Desember 2017), EC (Februari 2018), IMF (WEO Januari 2018)

Tabel 2.2 Estimasi Pertumbuhan PDB dan Inflasi

EstimasiECB (Maret 2018) EC (Mei 2018) IMF (WEO April 2018)

Page 60: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

48

sehingga diperlukan pembentukan koalisi

yang pembahasannya hingga akhir TW1-18

masih berlanjut. Selain Italia, tantangan juga

mengemuka dari negosiasi Brexit dengan

UK yang mendekati deadline namun masih

nampak kompleks.

2.3. Inggris

Kinerja ekonomi Inggris TW1-18

melambat menjadi 1,2% (dari 1,4% pada

TW4-17) terimbas cuaca buruk. Extreme

winter yang melanda Inggris selama Februari-

Maret 2018 menyebabkan aktivitas ekonomi

terhambat. Konsumsi rumah tangga masih

lemah di tengah perbaikan upah yang

terbatas, sementara aktivitas produksi –

khususnya gas– terakselerasi karena demand

yang meningkat. Aktivitas sektor eksternal

termoderasi namun secara umum net ekspor

berkontribusi positif terhadap PDB. Belanja

pemerintah juga meningkat yang diimbangi

dengan kenaikan penerimaan pajak.

Berdasarkan sektoral, perlambatan ekonomi

terutama disebabkan oleh penurunan aktivitas

pertanian dan konstruksi akibat faktor cuaca

yang kurang mendukung.

Inflasi menurun, namun masih di

atas target 2%. Inflasi Maret 2018 sebesar

Di tengah ekonomi yang mulai

melambat, faktor risiko saat ini lebih

berimbang (better balanced). Upside risks

terutama berasal dari momentum pemulihan

ekonomi kawasan yang berlanjut, dengan

didukung oleh tingkat kepercayaan ekonomi

yang tetap tinggi, indikator pasar tenaga

kerja yang masih membaik, serta kebijakan

fiskal yang lebih fleksibel dan berkurangnya

austerity. Namun demikian masih terdapat

beberapa risiko yang dapat menahan

pertumbuhan, terutama risiko yang berasal

dari perkembangan eksternal. Kebijakan

fiskal stimulus AS dapat meningkatkan risiko

overheating dan mendorong pengetatan

kondisi keuangan global, di tengah ruang

kebijakan moneter ECB yang relatif terbatas.

Meningkatnya tensi perdagangan antara

AS dan Tiongkok juga mengeskalasi risiko

dari kebijakan inward-looking. Dari sisi

domestik, risiko juga datang dari pemilu

Italia dengan hasil suara tertinggi diperoleh

partai populis dan koalisi partai sayap

kanan.38 Namun demikian kedua pihak

tersebut belum memperoleh suara mayoritas,

38 Partai League dan 5-Star Movement memiliki ideologi populis yang mempromosikan kebijakan anti-imigran (inward-looking). Hal ini menjadi risiko mengingat peran penting imigran dalam mendukung ketenagakerjaan, serta menjaga permintaan domestik karena harga yang lebih kompetitif.

% yoy

2017 2018 2019 2017 2018 2019 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4Kawasan Euro 2,3 2,4 2,0 2,3 2,4 1,9 2,1 2,4 2,7 2,8 2,5 2,5 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,8Jerman 2,5 2,5 2,0 2,2 2,4 1,9 2,1 2,3 2,7 2,9 2,3 2,6 2,3 2,2 2,0 1,9 1,8 1,7Perancis 1,8 2,1 2,0 2,0 2,1 1,8 1,2 2,0 2,3 2,6 2,1 2,1 2,0 1,9 1,9 1,9 1,9 1,8Italia 1,5 1,5 1,1 1,5 1,4 1,2 1,3 1,6 1,8 1,6 1,4 1,5 1,5 1,5 1,4 1,3 1,2 1,1Spanyol 3,1 2,8 2,2 3,1 2,7 2,3 3,0 3,1 3,1 3,1 2,9 2,8 2,7 2,6 2,4 2,4 2,3 2,2Keterangan: cetak miring dan biru merupakan angka proyeksi Consensus Forecast April 2018

Tabel 2.3 Realisasi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

NegaraProyeksi IMF CF

April 2018Realisasi

WEO April 2018 2017 2018 2019

Tabel 2.3 Realisasi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Page 61: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

49

di sektor properti. Sedangkan risiko dari

eksternal meliputi konflik perdagangan,

kenaikan harga minyak dunia, dan tensi

geopolitik.

Faktor cuaca dingin yang ekstrem

dan ketidakpastian negosiasi Brexit

menahan kinerja ekonomi Inggris pada

TW1-18. Memasuki kuartal pertama 2018,

pertumbuhan ekonomi Inggris termoderasi

menjadi 1,2% yoy (2nd estimate), setelah

tumbuh 1,4% pada TW4-17. Capaian

tersebut juga lebih rendah dari ekspektasi

(1,5%).39 Berdasarkan pengeluaran,

perlambatan ekonomi disebabkan oleh

penurunan konsumsi rumah tangga (1,1%

dari 1,2% pada TW4-17) seiring extreme

winter40 dan kenaikan upah yang terbatas.

Sementara itu, investasi, pengeluaran

pemerintah dan kinerja sektor eksternal

masih mengalami peningkatan. Investasi-

tetap (Gross Fixed Capital Formation, GFCF)

tumbuh 4,3% (dari 4,0% pada TW4-17) dan

pengeluaran pemerintah meningkat ke 1,2%

(dari 0,6% pada TW4-17). Di sektor eksternal,

net ekspor berkontribusi positif terhadap PDB

meskipun pertumbuhan ekspor dan impor

termoderasi. Peran konsumsi terhadap PDB

menurun, digantikan oleh meningkatnya

peran sektor eksternal dan investasi.

39 Perkiraan Consensus Forecast April 2018.40 Inggris dilanda gelombang hawa dingin dan badai

salju –dikenal juga sebagai beast from the east– selama Februari – Maret 2018. Suhu rata-rata selama dua bulan tersebut turun hingga 2,4°C, jauh di bawah dari rata-rata 1981-2010 (3,7°C).

2,5% yoy, turun dari 3% pada Desember

2018, dipengaruhi penurunan harga bahan

makanan dan biaya transportasi. Di sisi

ketenagakerjaan, tingkat pengangguran terus

menurun hingga menyentuh rekor terendah

(4,2%). Memperhatikan perkembangan

tersebut, BoE mempertahankan Bank Rate

sebesar 0,50% dan melanjutkan program

pembelian aset pada Monetary Policy

Committee (MPC) 8 Februari 2018 dan 22

Maret 2018. Namun demikian BoE juga

memberikan sinyal potensi kenaikan suku

bunga secara gradual dan terbatas dalam

beberapa tahun ke depan meskipun belum

menentukan timing kenaikan suku bunga

tersebut.

Mempertimbangkan perkembangan

ekonomi TW1-18 yang belum sesuai harapan,

BoE merevisi ke bawah proyeksi PDB 2018

menjadi 1,4% (dari 1,8% pada estimasi

sebelumnya), dan tahun 2019 menjadi

1,7% (dari 1,8%). Sementara IMF dan CF

memprediksi PDB Inggris tahun 2018-2019

tumbuh di kisaran 1,5%-1,6%. Tekanan inflasi

dalam dua tahun ke depan diperkirakan masih

akan berada di atas target, dan diperkirakan

berada di kisaran target pada pertengahan

2020.

Dinamika ekonomi Inggris ke depan

masih dibayangi sejumlah faktor risiko, baik

dari sisi domestik maupun eksternal. Dari sisi

domestik, risiko berasal dari ketidakpastian

negosiasi Brexit terkait belum tercapainya

kesepakatan pengaturan hubungan dagang

internasional, berkurangnya ketersediaan

tenaga kerja unskilled, serta potensi bubble

Page 62: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

50

Perubahan struktur ekonomi tersebut telah

berlangsung pasca referendum Brexit (Juni

2016), dan disebabkan oleh depresiasi GBP

dan perbaikan demand global.

Perlambatan ekonomi terutama

disebabkan oleh penurunan aktivitas

pertanian dan konstruksi. Sektor konstruksi

terkontraksi cukup dalam mencapai -2,7%

yoy (dari 2,3% pada TW4-17) –terendah

sejak TW1-13. Kondisi cuaca ekstrem

menyebabkan aktivitas sektor agrikultur,

kehutanan, dan perikanan terkontraksi

semakin dalam menjadi -1,3% (dari -0,8%

pada TW4-17). Sementara itu, sektor jasa –

share 71%– mengalami perbaikan ke level

1,2% dari 1,1% pada TW4-17 didorong

penguatan sektor informasi dan komunikasi,

serta perdagangan grosir dan ritel. Sektor

industri pengolahan juga tumbuh 2,0%

(dari 1,9%) dipicu akselerasi produksi energi

listrik, gas, dan uap seiring permintaan yang

meningkat untuk mengatasi cuaca dingin.

Sumber: Bloomberg

% yoy% yoy

GDP, lhs Household, rhsGovernment, rhs Gross Fixed Capital Form, rhsExports, rhs Imports, rhs

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1Q32010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Grafik 2.32 Pertumbuhan PDB

Grafik 2.33 Kontribusi Komponen PDB

Grafik 2.35 Penjualan Ritel dan

Kepercayaan Konsumen

Grafik 2.34 Pertumbuhan PDB sektoral

Sumber: Bloomberg

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q12010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy%

Household Cons, lhs Govt Cons, lhsGross Fixed Capital Form, lhs Exports, lhs

Imports, lhsGDP

Sumber: Bloomberg

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q12010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

GDP, lhs Services Agriculture, rhsIndustry, rhs Construction, rhs

Sumber: Bloomberg

Indeks % yoy

Retail Sales (% yoy), lhsGfk Consumer Confidence Index, rhs

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

Page 63: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

51

faktor base effect –yaitu terjadinya lonjakan

penjualan pada Maret 2017 menjelang

kenaikan tarif pajak kendaraan berdasarkan

emisi karbon sejak 1 April 2017.

Sejalan dengan aktivitas konsumsi

yang melemah, pertumbuhan kredit

konsumsi tertahan. Rata-rata pertumbuhan

outstanding kredit konsumsi pada TW1-

18 termoderasi menjadi 9,1% (dari 9,4%

pada TW4-17). Penurunan terutama terjadi

pada kategori kredit lain-lain, termasuk

kredit kendaraan. Masyarakat cenderung

melunasi tagihan kredit untuk mengantisipasi

potensi kenaikan suku bunga, serta dipicu

Konsumsi cenderung masih lemah

–dibandingkan historis– akibat terhambat

faktor cuaca meski rata-ratanya lebih baik

dari triwulan lalu. Rata-rata penjualan ritel

TW1-18 tumbuh sebesar 1,5% yoy, membaik

dari 0,8% pada TW4-17, dikontribusi

penjualan department store dan makanan.41,42

Peningkatan penjualan department store

ditopang oleh lini penjualan online. Lini tersebut

menjadi solusi bagi masyarakat di tengah

mobilisasi yang terhambat akibat musim dingin

ekstrem serta menjelang Mother’s Day dan

Paskah. Sementara itu, penjualan makanan

mengalami kontraksi yang menyempit (-0,4%

dari -0,8%) dipicu penurunan harga bahan

makanan yang signifikan.

Kinerja konsumsi yang lemah juga

terindikasi pada sektor otomotif. Registrasi

mobil-baru masih berada di zona kontraksi,

walaupun menyempit menjadi -8,3%, dari

-12,6% pada TW4-17. Kontraksi disebabkan

ketidakpastian ekonomi terkait negosiasi

Brexit, premi asuransi yang tinggi43, serta

41 Penjualan department store pada TW1-18 tumbuh 2,0% dari 0,0% pada TW4-17, penjualan bahan bakar meningkat 3,2% dari 1,7%.

42 Meski meningkat dibandingkan TW4-17, penjualan ritel TW1-18 masih tergolong lemah karena jauh di bawah rata-rata jangka panjang (rata-rata 2013-2017 sebesar 3,1%). Selain itu, pertumbuhan penjualan ritel pada TW4-17 yang rendah turut disebabkan faktor high base effect –yaitu penjualan ritel pada Oktober 2016 yang tinggi karena Black Friday berlangsung lebih lama dari biasanya.

43 Rata-rata premi asuransi pada TW4-17 sebesar GBP827 (8% yoy), dan diperkirakan terus meningkat di 2018. Pada kenyataannya, rata-rata premi TW1-18 turun menjadi GBP768 (-2% yoy) pasca pengumuman rencana pemerintah untuk mereformasi aturan pembebanan klaim –yang akan berimbas pada berkurangnya kewajiban yang ditanggung perusahaan asuransi.

Grafik 2.36 Penjualan Ritel

Grafik 2.37 Registrasi Mobil-Baru

Sumber: ONS

-18,0

-12,0

-6,0

0,0

6,0

12,0

18,0

24,0

-24,0

-16,0

-8,0

0,0

8,0

16,0

24,0

32,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy% yoy

Automotive fuel, rhsDepartment StoreOnline StoresFood Stores, rhs

Sumber: Bloomberg

-25

-12,5

0

12,5

25

37,5

50

-300

-150

0

150

300

450

600

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

% yoy Units

New Car Registration (units), lhsNew Car Registration (% yoy), rhs

Page 64: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

52

Aktivitas produksi terakselerasi

tipis, didorong peningkatan produksi gas

untuk heater. Rata-rata produksi industri

TW1-18 tumbuh 2,0% yoy (dari 1,9% pada

TW4-17) dipicu lonjakan produksi utilitas

(4,1% dari -1,7%) –tertinggi dalam lima

triwulan terakhir. Akselerasi terutama terjadi

pada produksi gas seiring meningkatnya

kebutuhan pemanas. Mayoritas masyarakat

Inggris menggunakan pemanas berbahan

bakar gas, karena biaya yang lebih murah

dibandingkan menggunakan listrik ataupun

minyak. Sebaliknya, output manufaktur –

share 72%– termoderasi (2,4% dari 2,9%)

karena penurunan produksi makanan,

peralatan elektronik, tekstil, dan kimia seiring

melemahnya aktivitas ekspor dan konsumsi

domestik. Sejalan dengan moderasi tersebut,

tingkat utilisasi kapasitas TW1-18 turun

signifikan menjadi 81,2%, dari 84,7% pada

triwulan sebelumnya.

Sektor konstruksi juga menurun

terimbas kondisi cuaca, ketidakpastian

outlook ekonomi, serta likuidasi Carillion

–kontraktor utama pada proyek-proyek

pemerintah. Rata-rata output konstruksi

TW1-18 terkontraksi -3,6% (dari 2,6%) –

terendah sejak TW1-13. Deselerasi terjadi

hampir di seluruh kategori, baik proyek

swasta maupun pemerintah. Proyek swasta

–share 57%– terkontraksi -2,6% dari

3,8%, terutama karena pelemahan aktivitas

konstruksi komersial akibat ketidakpastian

outlook ekonomi. Sementara itu, pelaksanaan

kekhawatiran terhadap kegagalan negosiasi

Brexit. Sementara pinjaman kartu kredit –

share 34% dari total kredit konsumsi– kembali

meningkat menjadi 9,2% (dari 8,7% pada

TW4-17). Namun demikian, peningkatan

tersebut ditengarai lebih disebabkan

kemudahan pembayaran transaksi, khususnya

sejak diberlakukannya pelarangan pengenaan

biaya (surcharge) bagi transaksi kartu kredit

pada 13 Januari 2018. Sentimen konsumsi

juga masih berada di teritori negatif, dengan

rerata indeks kepercayaan konsumen di level

-8,7 pada TW1-18 (dari -11,7 pada TW4-17).

Sumber: Bloomberg, BoE

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

12,0

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Credit Card Consumer Credit Lain-lain

Sumber: Bloomberg

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

Industrial ProductionManufacturing ProductionConstruction Output, rhs

Grafik 2.38 Kredit Konsumsi

Grafik 2.39 Produksi Industri, Produksi

Manufaktur & Output Konstruksi

Page 65: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

53

bakar, material dasar, dan produk-produk

manufaktur. Berdasarkan negara tujuan,

penurunan terjadi pada ekspor ke Perancis,

Tiongkok, Hong Kong dan Korea Selatan.

Sementara itu, moderasi impor disebabkan

kontraksi impor bahan bakar46 seiring

pulihnya produksi minyak pasca proses

maintenance pada Forties Pipeline System

yang berlangsung selama Desember 2017.

Dengan moderasi impor yang lebih dalam

dibandingkan pelemahan ekspor, defisit

46 Impor bahan bakar terkontraksi menjadi -1,5% dari 8,9% pada TW4-17, dengan impor minyak turun 5,6% dari 18,8%.

proyek infrastruktur pemerintah terhambat44

terimbas likuidiasi Carillion pada 15 Januari

2018. Carillion merupakan kontraktor

multinasional terbesar kedua di Inggris, yang

selama ini dipercaya menangani proyek-proyek

pemerintah. Perusahaan tersebut dilikuidasi

karena mengalami kesulitan pendanaan dan

gagal memperoleh bailout dari pemerintah.

Selain menghambat pembangunan proyek,

likuidasi juga dikhawatirkan berdampak pada

solvabilitas sekitar 25-30 ribu subkontraktor

yang bekerja sama dengan Carillion.

Optimisme bisnis ke depan

cenderung melemah. Indeks PMI komposit

turun ke posisi 53,4 pada TW1-18 (dari 55,2

pada TW4-17). Pelemahan sentimen bisnis

terjadi di sektor manufaktur, jasa, maupun

konstruksi. Bahkan indeks PMI konstruksi

jatuh ke zona kontraksi (49,5 dari 52,0)

akibat kenaikan harga dan kelangkaaan

material, serta order yang menurun karena

ketidakpastian outlook ekonomi.45

Aktivitas ekspor dan impor

tertahan, namun defisit neraca

perdagangan menyempit. Rata-rata

pertumbuhan ekspor TW1-18 melambat

menjadi 4,5%, dari 5,9% pada TW4-17,

sementara impor menjadi 3,0% (dari 6,1%).

Penurunan ekspor terjadi pada ekspor jasa

(6,5%, dari 7,8%) maupun ekspor barang

(2,9%, dari 4,3%) –khususnya bahan

44 Pembangunan rumah publik pada TW1-18 terkontraksi -8,5% dari 5,3% pada TW4-17, dan pembangunan infrastruktur publik terkontraksi makin dalam hingga -14,6% dari -5,6%.

45 PMI manufaktur dan jasa masing-masing melemah ke posisi 54,9 dan 53,1, dari 56,8, dan 54,5 pada TW4-17.

Grafik 2.40 Utilisasi Kapasitas

Grafik 2.41 Purchasing Manager Index

Sumber: Trading economics

70,0

72,5

75,0

77,5

80,0

82,5

85,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12013 2014 2015 2016 2017 2018

%

Sumber: Bloomberg

42

46

50

54

58

62

66

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32014 2015 2016 2017 2018

Indeks PMI Composite PMI ManufacturingPMI Services PMI Construction

Page 66: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

54

Tekanan inflasi Inggris

menunjukkan tren menurun walaupun

masih berada di atas target (2,0%). Inflasi

Maret 2018 tercatat sebesar 2,5%, turun dari

3,0% di Desember 2017 sekaligus merupakan

angka terendah dalam satu tahun terakhir.

Inflasi inti juga terus menurun hingga 2,3%

pada Maret 2017 dari 2,5% pada Desember

2017. Penurunan harga terjadi pada

kelompok bahan makanan seiring apresiasi

poundsterling (imported inflation)47, serta

pada biaya transportasi –khususnya bahan

bakar dan biaya transportasi air. Secara rata-

rata, inflasi headline dan inflasi inti turun

masing-masing menjadi 2,7% dan 2,5%, dari

3,0% dan 2,6% pada TW4-17.

Di sisi ketenagakerjaan, tingkat

pengangguran menurun namun

perbaikan upah tertahan. Tingkat

pengangguran pada Maret 2018 turun

hingga ke rekor terendah yaitu 4,2%, dari

4,4% pada Desember 2017. Perbaikan kondisi

tenaga kerja juga tercermin pada tingkat

penyerapan tenaga kerja (usia 16-64 tahun)

yang meningkat ke level 75,6%, dari 75,2%,

dikontribusi oleh peningkatan lapangan

kerja di sektor jasa –terutama transportasi,

rekreasi, serta administrasi publik– dan sektor

manufaktur. Sementara itu, pertumbuhan

upah stabil, dengan rata-rata kenaikan upah

47 Rata-rata nilai tukar poundsterling selama TW1-18 adalah USD1,39/GBP, menguat dibandingkan rata-rata nilai tukar pada triwulan sebelumnya (USD1,33/GBP). Sekitar 30% bahan makanan yang dikonsumsi masyarakat Inggris dipenuhi dari impor, khususnya dari Kawasan Euro (share 70% dari total impor makanan Inggris), sehingga dinamika nilai tukar berperan penting dalam inflasi Inggris.

neraca perdagangan TW1-18 menyempit

menjadi GBP6,9 miliar, dari GBP7,6 miliar

pada TW4-17. Di sisi neraca pembayaran,

data terkini menunjukkan bahwa defisit

neraca berjalan TW4-17 menyempit menjadi

GBP18,4 miliar (3,6% PDB), dari GBP19,2

miliar (3,7% PDB) karena pelebaran defisit

neraca perdagangan barang dan jasa, yang

diimbangi dengan penyempitan defisit neraca

pendapatan primer dan sekunder.

Sumber: Bloomberg

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

-10

-5

0

5

10

15

20

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 22015 2016 2017 2018

% yoyMiliar GBP

Trade Balance, lhsExports, rhsImports, rhs

Grafik 2.42 Neraca Perdagangan

Grafik 2.43 Neraca Berjalan

Sumber: Bloomberg

-8

-6

-4

-2

0

2

4

-80

-60

-40

-20

0

20

40

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q42013 2014 2015 2016 2017

% GDP Miliar GBP

Goods, lhs Services, lhs Primary Income, lhsSecondary Income, lhs Current Account, lhs CA (%GDP), rhs

Page 67: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

55

Committee (MPC) tanggal 8 Februari 2018

dan 22 Maret 2018. BoE juga melanjutkan

program pembelian aset (Asset Purchase

Program/APP) dengan mempertahankan level

stok pembelian obligasi perusahaan non-

keuangan investment-grade sebesar GBP10

miliar dan pembelian obligasi pemerintah

(gilts) sebesar GBP435 miliar. Keputusan

tersebut dilatarbelakangi tekanan inflasi

yang masih di atas target (overshoot) serta

perbaikan tingkat pengangguran dalam

beberapa bulan terakhir. Inflasi diperkirakan

akan tetap overshoot dalam beberapa

tahun ke depan, sehingga BoE memberikan

sinyal bahwa urgensi bagi bank sentral

untuk memperpanjang kebijakan moneter

akomodatif telah berkurang. Gubernur BoE,

Mark Carney, menekankan bahwa Inggris

harus mempersiapkan diri menghadapi

potensi kenaikan suku bunga secara gradual

dan terbatas dalam beberapa tahun ke depan

meskipun MPC belum menentukan waktu

(timing) dari kenaikan suku bunga tersebut.

nominal mingguan (weekly earnings) sebesar

2,6% selama TW4-17 dan TW1-18. Dengan

tekanan inflasi yang menurun pada triwulan

laporan, upah riil terlepas dari zona kontraksi

dan tumbuh 0,4% dari -0,3% pada TW4-17.

BoE melanjutkan stance

akomodatif pada TW1-18 dengan bias

ketat setelah memperhatikan trade-off

antara upaya mencapai target inflasi

dengan menjaga akselerasi ekonomi

dan perbaikan sektor tenaga kerja.

BoE mempertahankan Bank Rate sebesar

0,5% pada pertemuan Monetary Policy

Grafik 2.44 Inflasi IHK

Grafik 2.45 Ketenagakerjaan

Grafik 2.46 Program Pembelian

Aset dan TFS BoE

Sumber: Bloomberg

-0,4

0

0,4

0,8

1,2

1,6

2

2,4

2,8

3,2

3,6

-10

-5

0

5

10

15

20

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

Food & Non-Alcoholic Beverage, lhsHousing & Household Services, lhsTransport, lhsClothing & Footwear, lhsFurniture & Household Goods, lhsCPI, rhsCore CPI, rhs

Sumber: Bloomberg

% yoy% Unemployment Rate, lhsReal wage, % yoyAverage Weekly Earnings, rhs

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

7,0

8,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

Sumber: BoE

200

250

300

350

400

450

500

550

Jul-1

6

Aug

-16

Sep-

16O

ct-1

6

Nov

-16

Dec

-16

Jan-

17

Feb-

17M

ar-1

7

Apr

-17

May

-…

Jun-

17Ju

l-17

Aug

-17

Sep-

17O

ct-1

7

Nov

-17

Dec

-17

Jan-

18

Feb-

18M

ar-1

8

Miliar GBP Gilts Corporate Bond Purchase Scheme Term Funding Scheme

Page 68: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

56

dengan meningkatnya leverage perusahaan,

tingginya valuasi aset khususnya di sektor

real estate, meningkatnya jumlah nasabah

KPR dengan rasio loan-to-income yang

tinggi, serta menyempitnya spread antara

suku bunga KPR dan obligasi pemerintah.

BoE akan mengevaluasi kembali kesesuaian

tingkat CCyB pada FPC Juni 2018.

Konsolidasi fiskal berlanjut

pada TW1-18 dan keseimbangan fiskal

berhasil membukukan rekor surplus.

Keseimbangan fiskal Inggris pada triwulan

laporan mengalami surplus sebesar GBP12,5

miliar (2,4% PDB), dari defisit GBP13,0

miliar (-2,5% PDB) pada TW4-17. Surplus

disebabkan pemasukan fiskal yang mencapai

GBP205,5 miliar (0,8% yoy) dari GBP178,2

miliar (5,6%) pada TW4-17 dipicu kenaikan

penerimaan pajak pendapatan dan pajak tak

langsung. Sementara itu, belanja pemerintah

naik menjadi GBP196,3 miliar (4,0% yoy),

dari GBP190 (1,8%) miliar pada TW4-17,

karena peningkatan belanja rutin maupun

belanja modal. Belanja rutin –share 90%–

tumbuh 3,2% dari 1,2%, karena kenaikan

belanja pegawai serta belanja tunjangan

sosial (social benefits), sementara belanja

modal terakselerasi signifikan hingga 8,9%

dari 3,8%.

Perundingan Brexit antara Uni

Eropa (UE) dan Inggris telah memasuki

tahap II dan mencapai beberapa

kesepakatan penting khususnya terkait

permasalahan masa transisi. Pada EU

Summit (22-23 Maret 2018), kedua belah

pihak telah sepakat bahwa masa transisi akan

Dalam konteks kebijakan

makroprudensial, BoE mempertahankan

countercyclical capital buffer (CCyB)

perbankan di level 1,0% pada Financial

Policy Committee (FPC) Meeting 12 Maret

2108. 48 Keputusan tersebut dilatarbelakangi

risiko terhadap stabilitas sistem keuangan dari

sisi domestik yang secara umum masih relatif

aman, sementara risiko dari global cukup

signifikan –khususnya berasal dari volatilitas

suku bunga. Dari sisi domestik, BoE menilai

bahwa pertumbuhan utang dalam beberapa

tahun terakhir sejalan dengan pertumbuhan

PDB dan masih di bawah pre-crisis levels.

Biaya utang (debt-servicing cost) juga masih

relatif rendah, baik di kalangan perusahaan

maupun rumah tangga. Namun demikian,

terdapat peningkatan risk appetite domestik

dalam beberapa triwulan terakhir, ditandai

48 Countercyclical capital buffer (CcyB) adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) untuk mengantisipasi kerugian bank jika pertumbuhan kredit berlebihan dan berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan. FPC BOE pada 27 November 2017 telah menaikkan CCyB rate menjadi 1%, dari sebelumnya 0,5%.

Sumber: Bloomberg

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0%

Grafik 2.47 Bank Rate

Page 69: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

57

wilayah Inggris dan sebaliknya akan tetap

mendapatkan hak yang sama seperti saat ini.

Terkait masalah perbatasan antara Irlandia

dan Irlandia Utara, UE dan Inggris sepakat

untuk memasukkan skenario “backstop

agreement” terkait perbatasan pada negosiasi

selanjutnya.49 Adapun tahapan berikutnya

dari negosiasi Brexit adalah pembahasan

mengenai mekanisme border and trade

partnership50 yang ditargetkan disepakati

pada EU Summit Juni 2018.

Memperhatikan perkembangan

ekonomi Inggris pada TW1-18, BoE

merevisi ke bawah outlook PDB tahun

2018-2019. BoE memprediksi ekonomi

Inggris pada tahun 2018 tumbuh 1,4%

(dari proyeksi sebelumnya 1,8%), dan

tahun 2019 tumbuh 1,7% (dari 1,8%).

Ekonomi ke depan diprediksi ditopang sektor

eksternal dan investasi, seiring perbaikan

demand global, depresiasi GBP, dan kondisi

keuangan global yang masih akomodatif.

Sementara konsumsi diprediksi tertahan,

karena pertumbuhan pendapatan riil yang

masih terbatas. Consensus Forecast juga

menurunkan proyeksi 2018 menjadi 1,5%

(dari sebelumnya 1,6%). Namun sebaliknya,

IMF dalam WEO April 2018 merevisi ke

49 Inggris dan Uni Eropa setuju bahwa tidak ada hard border di Irlandia, sehingga Irlandia Utara masih akan menjadi bagian dari customs union. Inggris dan Irlandia Utara sepakat akan melakukan penyelarasan aturan bea cukai, pajak pertambahan nilai, energi, perlindungan lingkungan, serta landasan hukum terkait pertanian dan perikanan.

50 Negosiasi tahap selanjutnya akan meliputi pembahasan mengenai prospek hubungan perdagangan dan perpindahan penduduk (migrasi) dari Inggris ke Uni Eropa maupun sebaliknya.

berlangsung selama 21 bulan pasca keluarnya

Inggris dari UE, yaitu selama 29 Maret 2019-

31 Desember 2020. Selama periode transisi

tersebut, Inggris akan tetap berkontribusi

terhadap anggaran UE, serta diperkenankan

untuk bernegosiasi dan melakukan perjanjian

perdagangan dengan negara di luar UE,

namun penandatanganan kesepakatan

secara formal baru dapat dilakukan setelah

masa transisi berakhir. Selain itu, UE dan

Inggris akan menjamin bahwa selama periode

transisi, warga negara UE yang berada di

Grafik 2.48 Keseimbangan Fiskal

Grafik 2.49 Penerimaan dan

Belanja Pemerintah

Sumber: ONS

-9,0

-6,0

-3,0

0,0

3,0

6,0

9,0

12,0

15,0

-09

-06

-03

00

03

06

09

12

15

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2013 2014 2015 2016 2017 2018

% PDB % yoy

Budget Balance, rhsTotal Revenue, lhsTotal Expenditure, lhs

Sumber: ONS

0

55

110

165

220

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q12010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Miliar GBP

Total revenue Total expenditure

Page 70: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

58

Ekonomi Inggris ke depan masih

dihadapkan pada sejumlah risiko, baik

yang berasal dari domestik maupun

eksternal. Dari sisi domestik, ketidakpastian

negosiasi Brexit antara Inggris dan EU menjadi

risiko utama bagi perekonomian. Belum

dicapainya kesepakatan terkait pengaturan

hubungan perdagangan internasional dapat

memengaruhi aktivitas dan keputusan

bisnis, rumah tangga, dan pelaku pasar

keuangan. Penurunan aktivitas produksi

juga diperkirakan menyebabkan penurunan

penerimaan pajak. Dari sisi ketenagakerjaan,

terdapat risiko berkurangnya tenaga kerja

unskilled akibat rencana pemerintah untuk

membatasi ijin tinggal imigran EU di Inggris.

Selain itu, pada sektor perumahan terdapat

risiko bubble akibat harga properti yang

telah berada di level tinggi. Sedangkan

faktor eksternal yang menjadi tantangan

bagi pertumbuhan ekonomi Inggris antara

lain dinamika ekonomi dan arah kebijakan

konflik perdagangan yang dilakukan oleh

AS, kenaikan harga minyak dunia, dan tensi

geopolitik.

2.4. Jepang

Ekonomi Jepang mengalami

perlambatan dan hanya tumbuh sebesar 0,9%

yoy pada TW1-18, dari 1,8% pada TW4-17.

Meski tumbuh melambat, pertumbuhan yang

masih positif tersebut menandai ekspansi

ekonomi selama 13 kuartal berturut-turut.

Perlambatan tersebut juga diperkirakan

bersifat temporer karena dipengaruhi faktor

atas estimasi PDB 2018 menjadi 1,6% (dari

proyeksi Januari 2018 sebesar 1,5%). Untuk

tahun 2019, IMF dan CF memprediksi PDB

Inggris akan tumbuh sebesar 1,5%.

Tingkat inflasi hingga dua tahun

mendatang diperkirakan masih di atas

target 2% karena tekanan dari sisi

domestik diprediksi meningkat. Sumber

tekanan inflasi antara lain adalah kenaikan

pajak soft drinks dan tarif energi sejak April

2018, serta kenaikan upah. Sementara dari sisi

eksternal, tekanan inflasi berasal dari kenaikan

harga minyak dan pass-through depresiasi GBP

terhadap harga impor non-energi. Namun

demikian, BoE menurunkan proyeksi inflasi

2018 menjadi 2,2% (dari 2,4% pada estimasi

sebelumnya) dan 2019 sebesar 2,1% (dari 2,2)

akibat dampak depresiasi GBP terhadap inflasi

dinilai telah melemah dan lebih cepat daripada

prediksi, serta perbaikan upah yang lebih

lambat dari estimasi sebelumnya.51 Sementara,

CF memperkirakan inflasi 2018 dan 2019

masing-masing sebesar 2,6% dan 2,2%.

Keterangan Referensi:Estimasi terkini: IMF-WEO April 2018, Consensus Forecast April 2018, BoE Inflation Report Maret 2018.Estimasi sebelumnya: IMF-WEO Update Januari 2018, Consensus Forecast Maret 2018, BoE Inflation Report Februari 2018.

51 BoE memperkirakan inflasi akan berada di kisaran target pada pertengahan 2020.

Estimasi IMF

Consensus Forecast

BoE

2018 2019 2018 2019 2018 2019 GDP (% yoy) 1,6 1,5 1,5 1,5 1,4 1,7

Estimasi sebelumnya 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 CPI (% yoy) 2,7 2,2 2,6 2,2 2,2 2,1

Estimasi sebelumnya - - 2,6 2,2 2,4 2,2

Tabel 2.4 Estimasi Pertumbuhan

PDB dan Inflasi

Page 71: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

59

Sejumlah risiko perlu diwaspadai

karena dapat menghambat kinerja ekonomi

Jepang ke depan. Penuaan usia penduduk,

tingginya utang yang mengganggu

sustainabilitas fiskal, akselerasi inflasi yang

belum firm, dan rencana kenaikan pajak

konsumsi, merupakan faktor risiko yang perlu

diperhatikan dari dalam negeri. Sementara

dari sisi eksternal, risiko yang perlu diantisipasi

adalah kebijakan ekonomi AS, kenaikan

FFR yang lebih cepat dari prediksi, konflik

perdagangan, proses rebalancing Tiongkok,

tensi geopolitik, serta menurunnya demand

terhadap beberapa komoditas unggulan

ekspor Jepang khususnya semikonduktor,

komponen elektronik, dan kendaraan.

Ekonomi Jepang pada triwulan

pertama 2018 hanya tumbuh 0,9% yoy

(first estimate), setelah terakselerasi

sebesar 1,8% pada TW4-17.52 Kendati laju

akselerasi tersebut terendah dalam enam

kuartal terakhir dan jauh di bawah ekspektasi

(1,8%)53, angka pertumbuhan TW1-18

yang masih positif menandai kontinuitas

ekspansi ekonomi negeri sakura selama 13

kuartal berturut-turut. Penurunan PDB juga

diperkirakan bersifat temporer karena dipicu

oleh faktor cuaca buruk.

Perlambatan PDB TW1-18

disebabkan oleh deselerasi aktivitas di

52 Secara QoQ SAAR, PDB TW1-18 terkontraksi untuk pertama kalinya dalam dua tahun ke level -0,6% dari 0,6% di triwulan sebelumnya, dan lebih rendah dari ekspektasi (-0,2%).

53 Consensus Forecast, April 2018.

musim dingin yang ekstrem. Penurunan

aktivitas terjadi di berbagai lini, baik

konsumsi, investasi, belanja pemerintah,

maupun sektor eksternal. Meski demikian,

pasar ketenagakerjaan semakin ketat, dengan

tingkat pengangguran yang terus menurun

dan upah yang meningkat pasca negosiasi

upah tahunan antara pengusaha dan serikat

pekerja (shunto talk).

Tekanan inflasi meningkat, akibat

kenaikan harga makanan dan biaya

transportasi seiring hambatan pasokan serta

kenaikan harga minyak dunia. Namun jika

dibandingkan targetnya, inflasi headline dan

core masih jauh di bawah target 2%. Bank

of Japan (BOJ) merespons perkembangan

tersebut dengan mempertahankan stance

kebijakan moneter akomodatif melalui

Qualitative and Quantitative Easing with Yield

Curve Control.

Ekspansi ekonomi diperkirakan

berlanjut secara moderat pada 2018

ditopang kondisi keuangan yang akomodatif,

stimulus fiskal, persiapan penyelenggaraan

Olimpiade 2020, dan akselerasi ekonomi

global. Namun kinerja ekonomi Jepang

diprediksi tertahan pada 2019, karena

adjustment investasi, meredanya demand

terkait persiapan Olimpiade, dan rencana

implementasi kenaikan pajak konsumsi. BOJ

memprediksi pertumbuhan ekonomi 2018

dan 2019 sebesar 1,6% dan 0,8% −revisi ke

atas dari estimasi sebelumnya. Sementara IMF

mempertahankan proyeksi PDB Jepang 2018

dan 2019 masing-masing sebesar 1,2% dan

0,9%.

Page 72: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

60

pada TW4-17) seiring penurunan belanja

pembangunan infrastruktur (public works)

dan belanja pertahanan (national defense).

Aktivitas sektor eksternal pada TW1-18 juga

melemah, baik dari sisi ekspor maupun impor.

Ekspor hanya tumbuh sebesar 4,8% dari

6,5%, sementara impor tumbuh 3,7% dari

5,3% pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan

kontribusi terhadap pertumbuhan PDB

TW1-18, investasi swasta masih menjadi

kontributor terbesar (0,3%), diikuti oleh net

ekspor (0,2%).

Aktivitas konsumsi terhambat

oleh faktor cuaca buruk yang ekstrem.

Penjualan ritel termoderasi menjadi 1,4%

yoy pada TW1-18 (dari 1,8% pada TW4-

17) akibat musim dingin yang ekstrem dan

badai salju yang menghambat mobilisasi

masyarakat.54 Penurunan terjadi pada

penjualan kendaraan bermotor dan suku

cadang55, serta pakaian dan permesinan.

Sementara itu penjualan makanan dan bahan

bakar berkontribusi positif terhadap penjualan

ritel, namun kontribusinya lebih dipengaruhi

oleh kenaikan harga bahan makanan –akibat

pasokan yang terhambat– dan harga minyak

global. Cuaca buruk –serta penguatan yen56–

54 Jepang dilanda musim dingin ekstrem selama Januari- Februari 2018, bahkan pada 22-23 Januari terjadi badai salju terparah dalam empat tahun terakhir, yang menyebabkan dibatalkannya ratusan jadwal penerbangan, terhambatnya perjalanan kereta, penutupan jalan raya, serta terjadinya sejumlah kecelakaan lalu lintas.

55 Kontraksi penjualan kendaraan bermotor dan suku cadang juga sejalan dengan menurunnya demand kendaraan sebagaimana tercermin pada vehicle registrations yang terkontraksi makin dalam (-5,2% dari -3,7%).

56 Sepanjang TW1-18, yen terapresiasi sebesar 5,7% ytd.

seluruh lini, baik konsumsi, investasi,

belanja pemerintah, maupun net ekspor.

Konsumsi swasta hanya tumbuh 0,2% yoy

pada TW1-18 dari 0,8% pada triwulan

sebelumnya, akibat kontraksi belanja durable

goods dan semi-durable goods. Investasi

(gross fixed capital formation) melambat

ke 1,1%, dari 2,0% triwulan sebelumnya.

Investasi residensial mengalami kontraksi

semakin dalam (-5,7% dari -2,4%) sementara

investasi non-residensial terdeselerasi

(2,4% dari 3,2%). Belanja pemerintah

turut termoderasi menjadi 0,3% (dari 0,5%

1,8

0,9

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q1

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

GDP, lhs Household Consumption, rhsGovernment Consumption, rhs GFCF, rhs

Exports, rhs Imports, rhs

Sumber: Bloomberg

Grafik 2.50 Pertumbuhan PDB

Grafik 2.51 Kontribusi Komponen PDB

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q2 Q4 Q12011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

%

Household

Government Consumption

Gross Fixed Capital Form

Exports

Sumber: Bloomberg

Imports

GDP

Page 73: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

61

Output industri menurun karena

pelemahan temporer pada demand

domestik dan ekspor. Produksi industri

tumbuh melambat ke 2,3% yoy (TW1-18),

dari 4,6% (TW4-17) sehingga menurunkan

utilisasi kapasitas menjadi 0,7% dari

2,9% pada TW4-17. Pelemahan terjadi

pada produksi manufaktur (share 99,8%)

maupun pertambangan.58 Penurunan output

manufaktur terjadi di berbagai industri,

khususnya produk logam, alat transportasi,

dan mesin elektrik disebabkan berkurangnya

demand domestik dan aktivitas ekspor.

Pelemahan demand juga menyebabkan

aktivitas produksi lebih didominasi untuk

meningkatkan inventori dibandingkan untuk

58 Output manufaktur terdeselerasi menjadi 2,4% dari 4,6%. Sementara itu, output pertambangan terkontraksi cukup dalam (-7,4% dari 6,7%) –terendah sejak TW4-2010. Aktivitas sektor pertambangan Jepang terus menurun sejak 1980-an karena negara tersebut tidak memiliki banyak sumber daya mineral, letak daerah penghasil mineral cukup jauh, dan kualitas mineral yang dihasilkan relatif rendah sehingga proses produksi dan distribusinya kalah bersaing dibandingkan produk impor.

juga menyebabkan menurunnya kedatangan

turis menjadi hanya 16,8% yoy selama TW1-

18, dari 23,8% pada TW4-17 sehingga turut

menahan penjualan ritel.

Beberapa high frequent indicator

konsumsi lainnya relatif stagnan. Belanja

rumah tangga57 tumbuh 0,6% yoy, dari

0,5% pada TW4-17. Peningkatan terjadi

pada belanja transportasi, serta bahan bakar

dan penerangan, namun dikompensasi oleh

kontraksi belanja pendidikan. Sejalan dengan

stagnasi aktivitas konsumsi, pertumbuhan

kredit konsumsi tertahan di level 2,8%

(sama dengan TW4-17). Ke depan, konsumsi

diperkirakan membaik secara gradual. Hal

tersebut tercermin pada indeks kepercayaan

konsumen yang masih relatif tinggi (di kisaran

44) serta dalam tren meningkat seiring

optimisme terhadap outlook sektor tenaga

kerja dan upah.

57 Indikator belanja rumah tangga meliputi pengeluaran untuk berbagai jenis barang dan jasa, termasuk biaya pendidikan, biaya utilitas, biaya perawatan kesehatan, biaya rekreasi, biaya renovasi rumah, dan furnitur.

Grafik 2.52 Penjualan Ritel, Belanja Rumah

Tangga, dan Kredit Konsumsi

Grafik 2.53 Penjualan Kendaraan dan

Kepercayaan Konsumen

2,2

2,4

2,6

2,8

3

3,2

3,4

3,6

-11,00

-8,25

-5,50

-2,75

0,00

2,75

5,50

8,25

11,00

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

Penj. RitelBelanja RTKredit Konsumsi, rhs

Sumber: Bloomberg

Sumber: CEIC, Bloomberg

36

38

40

42

44

46

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks% yoy Penjualan Kendaraan Consumer Confidence

Page 74: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

62

(compound services)59 tumbuh pesat

hingga 9,5% dari 0,5%, sehingga dapat

mengompensasi penurunan pada beberapa

subsektor jasa, terutama penelitian, jasa agen

perjalanan, jasa ekspedisi, serta informasi dan

komunikasi. Sejalan dengan perkembangan

tersebut, rata-rata PMI jasa sedikit tertahan

menjadi 51,5 pada TW1-18 dari 51,9 pada

kuartal sebelumnya, sehingga PMI komposit

menurun ke posisi 52,1 dari 52,6.

59 Compound services adalah jasa kesehatan bagi individu yang membutuhkan perawatan jangka panjang di rumah. Jasa tersebut mengkombinasikan jasa kesehatan masyarakat di lingkungan yang kecil dan jasa kunjungan perawat.

pengiriman (shipment). Namun demikian,

kondisi tersebut diperkirakan bersifat

temporer antara lain dipengaruhi oleh jumlah

hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan

Januari-Maret 2017, serta faktor cuaca buruk

yang menghambat aktivitas produksi dan

distribusi. Optimisme tersebut terefleksi pada

indeks PMI manufaktur yang secara rata-rata

naik ke level 54,0 dari 53,5.

Kinerja sektor jasa (industri

tersier) termoderasi dengan tumbuh tipis

sebesar 1,0% yoy dari 1,1% pada TW4-

17. Peningkatan aktivitas jasa keperawatan

-19,5

-13,0

-6,5

0,0

6,5

13,0

19,5

-10,8

-7,2

-3,6

0,0

3,6

7,2

10,8

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy IP IP Manufaktur IP Mining, rhs

Sumber: Bloomberg

-10,8

-7,2

-3,6

0,0

3,6

7,2

10,8

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy IP IP-Shipment IP-Inventory

Sumber: Bloomberg

Grafik 2.54 Produksi Industri

berdasarkan Sektor

Grafik 2.56 Purchasing Manager Index (PMI)

Grafik 2.55 Produksi Industri

berdasarkan Peruntukan

Grafik 2.57 Utilisasi Kapasitas dan

Order Mesin Perusahaan Swasta

46

48

50

52

54

56

58

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks PMI Composite PMI Manufacturing PMI Services

Sumber: Bloomberg

Sumber: Bloomberg

-40,0

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

-12,0

-9,0

-6,0

-3,0

0,0

3,0

6,0

9,0

12,0

15,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

Capacity Utilization, rhs

Manufacturing Machine Orders, rhsNon-Manufacturing Machine Orders, rhs

Page 75: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

63

Aktivitas ekspor dan impor

melambat sehingga neraca perdagangan

mengalami defisit untuk pertama kalinya

dalam 9 kuartal terakhir. Pertumbuhan

ekspor pada TW1-18 termoderasi menjadi

5,4% yoy dari 13,2% (TW4-17). Penurunan

ekspor disebabkan apresiasi yen, penerapan

tarif impor baja dan aluminium oleh AS62,

serta jumlah hari efektif bongkar-muat yang

berkurang dibandingkan pada TW1-17.63

Perlambatan terutama terjadi pada ekspor ke

Tiongkok, AS, dan Korea, khususnya ekspor

produk besi dan baja, kimia organik, dan

semikonduktor.

62 Jepang menjadi satu-satunya negara sekutu AS yang tidak memperoleh pengecualian tarif impor meski PM Abe telah melakukan negosiasi bilateral dengan Presiden Trump. Trump keberatan untuk memberikan pengecualian tarif karena tingginya defisit perdagangan AS terhadap Jepang. Pada 2017, Jepang berada di urutan keempat terbesar neraca perdagangan bilateral AS dengan defisit AS sebesar USD68,8 miliar. Adapun peringkat pertama hingga ketiga ditempati Tiongkok (USD375,2 miliar), EU (USD151,4 miliar) dan Meksiko (USD71,1 miliar).

63 Jumlah hari efektif bongkar-muat pada Januari-Maret 2018 sebanyak 52 hari kerja, sementara di 2017 sebanyak 55 hari kerja terpengaruh libur Lunar New Year di Tiongkok.

Ketidakpastian perdagangan

global menyebabkan investasi swasta

tertahan. Order mesin manufaktur yang

sempat tumbuh signifikan pada TW4-17

(14,2% yoy) turun menjadi 13,3% pada TW1-

18. Sementara order mesin di perusahaan

swasta non-manufaktur masih terkontraksi

meski menyempit (-3,1% dari -11%).

Penurunan tersebut turut terkonfirmasi

pada hasil survei Tankan BOJ periode TW1-

18, dengan indeks Business Conditions

manufaktur yang turun ke level 18 dari 19, dan

non-manufaktur yang masih tertahan di angka

15. Rencana investasi-tetap (fixed investment)

di kalangan pemanufaktur (besar, sedang, dan

kecil) pada FY201860 juga melemah menjadi

6% yoy (dari 6,5% pada FY2017).61 Penurunan

optimisme terutama terjadi pada kelompok

pemanufaktur besar yang bergerak di bidang

besi dan baja, logam, dan mesin listrik, seiring

penerapan tarif impor oleh AS yang berpotensi

menyebabkan konflik perdagangan global.

60 Fiscal year.61 Rencana investasi software dan R&D pada FY2018

meningkat masing-masing menjadi 6,3% yoy dan 1,5% yoy, dari 2,7% dan 0,8% pada FY2017.

Grafik 2.59 Survei Tankan Manufaktur dan

Non-Manufaktur

Grafik 2.58 Survei Tankan

Actual Business Condition

-30

-24

-18

-12

-6

0

6

12

18

24

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q12010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

%All Enterprises Manufacturing Non-Manufacturing

-35

-28

-21

-14

-7

0

7

14

21

28

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q12010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

%

Large Manufacturer

Medium ManufacturerSmall Manufacturer

Large Non-Manufacturer

Medium Non-ManufacturerSmall Non-Manufacturer

Sumber: Bloomberg

Page 76: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

64

Pasar tenaga kerja semakin ketat.

Angka pengangguran pada Maret 2018 turun

menjadi 2,5%, dari 2,6% pada Desember

2017. Perbaikan tingkat pengangguran

terutama terjadi pada angkatan kerja usia

15-24 tahun dan 65 tahun ke atas. Angka

partisipasi kerja (Labor Force Participation

Rate/LFPR) juga mengalami kenaikan

signifikan menjadi 61,3% pada Maret 2018,

dari 60,8% pada Desember 2017 –tertinggi

sejak pertengahan 2004. Peningkatan

penyerapan tenaga kerja terjadi di semua

sektor, terutama sektor perdagangan,

Sejalan dengan aktivitas

ekspor yang menurun, transaksi impor

termoderasi menjadi 7,9% dari 17,1%.

Penurunan terjadi pada impor yang berasal dari

Tiongkok, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab,

dengan produk yang mengalami deselerasi

cukup dalam meliputi minyak, batubara, dan

peralatan telekomunikasi. Kebutuhan bahan

bakar fosil Jepang mulai berkurang seiring telah

beroperasinya kembali sejumlah pembangkit

listrik tenaga nuklir pasca bencana tsunami

pada Maret 2011. Meski laju impor termoderasi

lebih dalam dibandingkan ekspor, total nominal

impor selama TW1-18 (JPY20,1 triliun) melebihi

total ekspor (JPY19,9 triliun). Akibatnya, neraca

perdagangan pada TW1-18 mencatat defisit

sebesar JPY0,15 triliun, dari surplus JPY0,74

triliun pada triwulan sebelumnya.

Kendati neraca perdagangan

mengalami defisit, neraca transaksi

berjalan (current account) masih

membukukan surplus ditopang

pendapatan primer. Neraca transaksi

berjalan pada TW1-18 mencatat surplus

sebesar JPY5,8 triliun, dari JPY4,3 triliun pada

TW4-17. Surplus pendapatan primer naik

signifikan hingga mencapai JPY5,6 triliun

dari JPY3,9 triliun seiring meningkatnya

pendapatan investasi portofolio dan investasi

langsung. Perkembangan tersebut sejalan

dengan tingginya aset Jepang di luar negeri

dibandingkan dengan kewajiban negara

tersebut terhadap negara lain, serta imbal

hasil investasi di luar negeri yang lebih tinggi

daripada tingkat return yang diberikan Jepang

kepada investor asing.

-30

-20

-10

0

10

20

30

-3.000

-2.500

-2.000

-1.500

-1.000

-500

0

500

1.000

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Miliar JPY Trade Balance Ekspor, rhs Impor, rhs

Sumber: Bloomberg

-3,5

-2,8

-2,1

-1,4

-0,7

0,0

0,7

1,4

2,1

2,8

3,5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

JPY Triliun Goods & Services Primary IncomeSecondary Income Current Account

Sumber: Bloomberg

Grafik 2.60 Neraca Perdagangan

Grafik 2.61 Neraca Transaksi Berjalan

Page 77: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

65

Seiring perkembangan pasar

tenaga kerja yang semakin ketat, tren

upah semakin terakselerasi. Secara rata-

rata, upah nominal pada TW1-18 meningkat

sebesar 1,3% yoy dari 0,7% di triwulan

sebelumnya. Kenaikan tersebut ditopang

peningkatan upah dasar (1,0% dari 0,4%)

dan bonus (15,9% dari 3,0%). Namun

demikian, rata-rata upah rill pada triwulan

laporan terkontraksi makin dalam menjadi

-0,2% dari -0,1% akibat tekanan inflasi yang

meningkat khususnya selama Januari-Februari

2018.

Kenaikan upah nominal turut

dipicu oleh kesepakatan pada negosiasi

tahunan antara pengusaha dengan

serikat pekerja (shunto talk) pada

pertengahan Maret 2018. Secara rata-

rata, kenaikan upah bulanan yang dihasilkan

dari negosiasi tersebut sebesar 2,42%, atau

sekitar JPY7527 –tertinggi sejak 1998.65

Persentase tersebut melampaui kenaikan

di 2017 (2,06%), namun masih di bawah

harapan Perdana Menteri Shinzo Abe serta

Keidanren (3%).66 Berdasarkan sektor,

kenaikan upah sektor non-manufaktur

mencapai 2,79% −tertinggi dalam 21 tahun,

sedangkan kenaikan upah sektor manufaktur

–yang umumnya mendominasi akselerasi

upah− hanya sebesar 2,27%. Sejalan dengan

65 Selama empat tahun terakhir, kenaikan upah hanya sekitar 2%, dimana 1,8% di antaranya berasal dari kenaikan upah yang otomatis terjadi sesuai aturan ketenagakerjaan Jepang (seniority-based).

66 Keidanren adalah asosiasi bisnis terkemuka dan berpengaruh (powerful) di Jepang, yang beranggotakan lebih dari 1000 perusahaan, di mana lebih dari separuhnya adalah perusahaan asing.

konstruksi, dan manufaktur. Ketatnya pasar

tenaga kerja juga terindikasi pada rasio

lowongan pekerjaan baru terhadap jumlah

pelamar (new jobs-to-applicants ratio) pada

Maret 2018 yang naik signifikan hingga 2,41

dari 2,38 di Desember 2017. Sementara itu,

angka jobs-to-applicants ratio stabil sebesar

1,59 –tertinggi sejak Januari 1974.64

64 New jobs-to-applicant ratio sebesar 2,41 berarti terdapat 2,41 lowongan kerja yang baru dibuka bagi setiap pencari kerja yang baru. Sementara itu, jobs-to-applicant ratio sebesar 1,59 berarti terdapat 159 lowongan kerja bagi setiap 100 orang pelamar.

Grafik 2.62 Net International Investment

Position

Grafik 2.63 Tingkat Pengangguran,

Jobs-to-Applicants Ratio, New Jobs-to-

Applicants Ratio, dan LFPR

Sumber: CEIC

0

110

220

330

440

550

660

770

880

990

1100

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q42014 2015 2016 2017

Triliun JPY Total Aset Total Kewajiban Net IIP

Sumber: Bloomberg

58,5

59,0

59,5

60,0

60,5

61,0

61,5

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

%%Unemployment Rate Jobs-to-Applicants RatioNew Jobs-to-Applicants Ratio LFPR, rhs

Page 78: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

66

akibat musim dingin, serta harga transportasi

dan komunikasi (1,3% dari 0,7%) seiring

kenaikan harga minyak dunia.68 Indikator

inflasi lainnya, yaitu core inflation serta core

core inflation juga naik secara terbatas.69

Inflasi inti pada Maret 2018 sebesar 0,93%,

naik tipis dari 0,87% pada Desember 2017.

Sementara core core inflation naik menjadi

0,3% dari 0,1% dipicu oleh kenaikan biaya

68 Rata-rata harga minyak WTI naik menjadi USD62,9/barel pada TW1-18, dari USD55,3/barel.

69 Inflasi inti Jepang adalah inflasi yang tanpa memperhitungkan harga makanan segar. Sementara itu, core core inflation mengindikasikan perkembangan harga yang tidak memasukkan harga makanan dan energi.

hasil shunto talk tersebut, pertumbuhan upah

nominal pada Maret 2018 melonjak hingga

2,1% dari 1,0% pada Februari 2018, upah riil

juga naik signifikan hingga 0,8% dari -0,8%

pada Februari 2018.67

Kesediaan pengusaha untuk

menaikkan upah turut didorong oleh

kebijakan reward-and-punishment

yang diterapkan pemerintah untuk

meningkatkan konsumsi dan inflasi. Bagi

korporasi yang menaikkan upah sedikitnya

3% per tahun, pemerintah memberikan

keringanan pajak pendapatan (menjadi 25%)

selama tahun fiskal 2018 hingga 2020, dari

tarif pajak yang berlaku sebesar 29,97%.

Selain itu, jika perusahaan tersebut juga

meningkatkan belanja investasi, khususnya

investasi teknologi baru, maka pajak

pendapatan turun hingga 20%. Sebaliknya,

jika perusahaan tidak menempuh kedua

upaya tersebut, maka fasilitas reduksi pajak

yang selama ini diperoleh –misalnya untuk

kegiatan R&D– akan dihentikan.

Inflasi headline terus mengalami

peningkatan namun masih jauh di

bawah target 2% (undershoot). Secara

rata-rata, inflasi headline pada TW1-18

mencapai 1,3%, dari 0,6% pada TW4-17,

dan tertinggi sejak TW1-13. Akselerasi inflasi

dipicu oleh kenaikan harga makanan (2,7%

dari 0,1%) dipicu lonjakan harga sayuran

(12,9% dari -6,6%) karena gagal panen

67 Angka pertumbuhan upah nominal pada Maret 2018 tersebut merupakan tertinggi sejak Juni 2003, sementara secara riil merupakan tertinggi sejak September 2016.

-4,50

-3,75

-3,00

-2,25

-1,50

-0,75

0,00

0,75

1,50

2,25

3,00

0,0

100,0

200,0

300,0

400,0

500,0

600,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoyRibu JPY

Base PayOvertime Pay

Bonus Nominal Wage, rhsReal Wage, rhs

Sumber: Bloomberg

Grafik 2.64 Upah dan Komponennya

Grafik 2.65 Inflasi

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy CPI excl. Food & Energy CPI excl. Fresh Food CPI

Sumber: Bloomberg

Page 79: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

67

base hingga target inflasi 2% tercapai dan

terlampaui secara stabil.

Sejalan dengan komitmen

pencapaian target inflasi, BOJ

melanjutkan ekspansi moneter selama

TW1-18, dengan pace yang melambat.

Monetary base Maret 2018 meningkat

menjadi JPY487,0 triliun, dari JPY480,0

triliun pada Desember 2017. Meski secara

nominal meningkat, laju kenaikan monetary

base termoderasi menjadi 8,9% yoy, dari

9,7%. Total pembelian obligasi pemerintah

(Japanese Government Bond/JGB) oleh BOJ

selama TW1-18 turun menjadi JPY8,1 triliun,

jasa rekreasi, minuman beralkohol, rumah

makan (meals outside the home), dan

makanan siap santap (cooked food).

Dengan realisasi inflasi yang

masih undershoot, BOJ mempertahankan

stance kebijakan akomodatif. BOJ

melanjutkan kombinasi kebijakan QQE

(Qualitative and Quantitative Easing) dengan

yield curve control (YCC) pada Monetary

Policy Meeting (MPM) Januari dan Maret

2018. Kebijakan akomodatif BOJ dilakukan

melalui pengendalian suku bunga jangka

pendek dan jangka panjang (yield curve

control, YCC), serta meningkatkan monetary

Grafik 2.66 Komponen Inflasi Grafik 2.68 Pembelian JGB BOJ

Grafik 2.67 Monetary Base BOJ Grafik 2.69 Penerimaan dan

Belanja Pemerintah

Sumber: Bloomberg

-12.0

-9.0

-6.0

-3.0

0.0

3.0

6.0

9.0

12.0

15.0

18.0

-4.0

-3.0

-2.0

-1.0

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 36 9 122013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy% yoy Food Transport & CommunicationCulture & Recreation Fuel & Utilities, rhs

Sumber: Bloomberg

-70

0

70

140

210

280

350

420

490

560

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

Triliun JPY Triliun JPYTotal Kenaikan Monetary Base (ytd)Monetary Base (akhir periode), rhs

80,3

78,6

57,9

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

12,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

JPY triliun JPY triliun

Net Pembelian JGB Total Pembelian Tahunan, rhs

Sumber: Bloomberg

Sumber: JMOF

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoyJPY Triliun

Belanja FiskalPenerimaan PemerintahPertumbuhan Belanja Fiskal, rhs

Page 80: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

68

Ekspansi ekonomi 2019

diperkirakan tertahan akibat moderasi

permintaan domestik, khususnya

adjustment di sisi investasi-tetap pasca

ekspansi investasi di 2018, meredanya

demand terkait persiapan Olimpiade,

dan dampak kenaikan pajak konsumsi.71

71 Pajak konsumsi direncanakan naik menjadi 10% (dari 8%) pada Oktober 2019. Rencana kenaikan pajak berpotensi mendorong terjadinya lonjakan konsumsi (front loading) menjelang implementasi, dan selanjutnya aktivitas konsumsi terdeselerasi. Hal tersebut sebagaimana terjadi pada kenaikan pajak penjualan dari 5% menjadi 8% yang mulai berlaku pada 1 April 2014.

dari JPY14,3 triliun pada TW4-17. Seiring

perkembangan tersebut, rata-rata yield JGB

10-tahun naik menjadi 0,06% selama TW1-

18, dari 0,05% selama TW4-17.

Di sisi fiskal, utang pemerintah

pada TW1-18 meningkat imbas dari

kenaikan pengeluaran pemerintah

di tengah penerimaan yang masih

terkontraksi. Utang pemerintah Jepang

di akhir TW1-18 naik menjadi JPY1.087,8

triliun, dari JPY1.085,8 triliun pada TW4-17.

Peningkatan tersebut disebabkan kenaikan

belanja fiskal (tumbuh 3,3%, dari -1,9%) –

akibat peningkatan belanja jaminan sosial

(social security). Di sisi lain, penerimaan

pemerintah terkontraksi sebesar -2,4%,

dari -4,3% pada TW8-17 –akibat kontraksi

penerimaan non-pajak (iuran jaminan sosial).

Ekspansi ekonomi Jepang

diprediksi berlanjut secara moderat

selama 2018. Konsumsi rumah tangga

diperkirakan meningkat, seiring kenaikan

upah, kondisi keuangan yang akomodatif,

stimulus fiskal, serta penyaluran kredit

lembaga keuangan. Investasi swasta diprediksi

tetap firm didukung profit yang tinggi dan

sentimen bisnis yang positif, suku bunga

negatif, kebutuhan teknologi yang bersifat

labor-saving70, akselerasi ekonomi global,

serta persiapan menjelang Olimpiade 2020.

Ekspor −penopang utama ekonomi Jepang−

diprediksi meningkat ditopang perbaikan

ekonomi global serta depresiasi yen.

70 Teknologi labor-saving untuk mengatasi permasalahan labor shortage, misalnya melalui penggunaan artificial intelligence (AI) dan robotic process automation (RPA).

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 20Y 30Y

%

April 3, 2013January 28, 2016July 6, 2016September 23, 2016March 30, 2018

(sehari sebelum QQE)

(sehari sebelum QQE dgn suku bunga negatif)

(titik yield terendah dari long-term JGB)

Long -term

interest rate

(sekitar 0%) Short -term policy rate

(-0,1%)

(sehari setelah MPC YCC)

Sumber: Bloomberg

Sumber: JMOF

-0,4

-0,3

-0,2

-0,1

0

0,1

0,2

0,3% 1Y 10Y

Grafik 2.70 Yield Curve

Grafik 2.71 Yield JGB 1-tahun dan

JGB 10-tahun

Page 81: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

69

telah berada di teritori positif sejak akhir 2016

dan diprediksi semakin melebar sebagaimana

tercermin pada utilitas kapasitas produksi

yang membaik dan pasar ketenagakerjaan

yang semakin ketat. Tekanan harga juga

diperkirakan berasal dari kenaikan harga

komoditas global −khususnya minyak− serta

depresiasi yen. Namun demikian, momentum

kenaikan inflasi tersebut belum cukup firm,

sehingga BOJ merevisi ke bawah proyeksi

inflasi tahun fiskal 2018 menjadi 1,3%

(proyeksi sebelumnya sebesar 1,4%) serta

mempertahankan proyeksi inflasi tahun fiskal

2019 sebesar 2,3%. Sementara proyeksi IMF

dan Consensus Forecast lebih moderat, yaitu

di kisaran 1%−1,1% di 2018 dan 2019.

Ekonomi Jepang ke depan masih

dihadapkan pada sejumlah risiko yang

mengarah pada downside, baik dari

sisi domestik maupun eksternal. Risiko

domestik berasal dari persoalan aging

population, kekhawatiran sustainabilitas

Pertumbuhan investasi pemerintah diprediksi

melambat seiring memudarnya efek stimulus

fiskal yang masif di 2016. Stabilitas keuangan

diperkirakan tetap terjaga, ditopang tingkat

modal yang memadai, meski profit lembaga

keuangan tertekan akibat berlanjutnya

kebijakan suku bunga rendah.

BOJ merevisi ke atas proyeksi

ekonomi Jepang untuk tahun fiskal 2018

dan 2019 masing-masing menjadi 1,6%

yoy dan 0,8%, dari proyeksi semula (1,4%

dan 0,7%). Sementara IMF dan Consensus

Forecast memperkirakan PDB Jepang tahun

2018 akan tumbuh sebesar 1,2% dan 1,4%,

dan selanjutnya melambat pada 2019 menjadi

0,9% (2018) dan 1,1% (2019).

Kenaikan inflasi inti diproyeksi

berlanjut menuju target 2%, seiring

output gap yang telah positif serta

meningkatnya ekspektasi inflasi jangka

menengah-panjang. Output gap Jepang

Tabel 2.5 Proyeksi Pertumbuhan PDB dan Inflasi

BoJ Outlook for Economic

Activity and Prices IMF WEO

Consensus Forecast

(April 2018) (April 2018) (April 2018) Tahun 2018 2019 2018 2019 2018 2019

PDB (% yoy) 1,6

(1,4 – 1,7) 0,8

(0,7 – 0,9) 1,2 0,9 1,4 1,1

*Forecast sebelumnya

1,4 (1,3 – 1,5)

0,7 (0,7 – 0,9)

1,2 0,9 1,4 1,1

Inflasi (% yoy) 1,3

(1,2 – 1,3) 2,3

(2 – 2,3) 1,1 1,1 1,0 1,0

*Forecast sebelumnya

1,4 (1,3 – 1,6)

2,3 (2 – 2,5)

- - 1,0 1,1

*Angka sebelumnya bersumber pada BOJ Outlook for Economic Activity and Prices January 2018, IMF WEO Update January 2018, dan Consensus Forecast Maret 2018

Page 82: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

70

perdagangan menurun drastis pada TW1-

18 terimbas libur Imlek dan kenaikan harga

komoditas yang meningkatkan impor.

Tren inflasi secara umum terkendali,

kendati sempat melonjak pada perayaan

Imlek. Inflasi Februari 2018 meningkat

dramatis terpengaruh tingginya permintaan

bahan makanan. Namun, harga kembali

normal setelah perayaan usai. Tekanan inflasi

makanan perlu diantisipasi terkait dengan

pengenaan tarif pada impor daging babi dan

kedelai dari AS—sebagai retaliasi Tiongkok

terhadap kebijakan inward-looking AS. Di

lain sisi, inflasi harga produsen yang melemah

mengonfirmasi perlambatan yang terjadi

pada sektor industri, dan pada gilirannya

berpengaruh negatif pada laba industri.

Di tengah inflasi yang terkendali,

stance kebijakan moneter tidak berubah

menjadi lebih longgar, mempertimbangkan

tingginya level utang dan kelangsungan

reformasi struktural. Komitmen pemerintah

terhadap pengendalian level utang semakin

kongkrit dengan pengetatan regulasi shadow

banking. Bank Sentral Tiongkok menaikkan

suku bunga operasi moneter (7DRR) sebesar 5

bps, sebagai respons dari kenaikan Fed Fund

Rate pada 22 Maret 2018.

Moderasi ekonomi Tiongkok yang

gradual diperkirakan berlanjut pada 2018 dan

2019. Sejumlah risiko ke bawah (downside

risks) yang perlu diwaspadai antara lain

meningkatnya tensi perdagangan dengan

AS, kenaikan FFR yang lebih agresif, dan tensi

geopolitik antara AS dan Korea Utara yang

kebijakan fiskal, akselerasi inflasi yang belum

firm, serta perubahan sentimen konsumsi

di tengah wacana pemberlakuan kenaikan

pajak konsumsi. Sementara risiko eksternal

yang membayangi outlook ekonomi Jepang

berasal dari kebijakan ekonomi AS, kenaikan

FFR yang lebih cepat dari prediksi, konflik

perdagangan, ketidakpastian negosiasi Brexit,

proses rebalancing Tiongkok, serta risiko

geopolitik. Imbas dari berbagai faktor tersebut

terhadap pasar keuangan maupun pasar

modal akan sangat memengaruhi dinamika

ekonomi Jepang sebagai salah satu negara

safe haven. Outlook juga dibayangi oleh

menurunnya demand ekspor semikonduktor,

komponen elektronik, dan mobil Jepang.

2.5. Tiongkok

Stabilitas ekonomi Tiongkok terjaga

dengan peranan sumber pertumbuhan

dari domestik yang semakin dominan.

Pertumbuhan PDB TW1-18 mencapai 6,8%,

sama dengan pencapaian TW4-18 (6,8%)

didukung pertumbuhan solid konsumsi dan

sektor jasa, sehingga kontribusi kedua sektor

tersebut dalam perekonomian semakin

dominan. Konsumsi masyarakat tumbuh

tinggi, didukung faktor musiman perayaan

Tahun Baru China (Imlek), keyakinan

konsumen terhadap penghasilan yang lebih

baik, serta inflasi yang relatif rendah dan

stabil. Investasi mengalami perlambatan

moderat di tengah penyesuaian struktural

untuk mengurangi ketergantungan terhadap

sektor manufaktur. Sementara itu, surplus

Page 83: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

71

melibatkan Tiongkok. Kendati demikian,

Tiongkok masih memiliki banyak bright spots

yang sangat menjanjikan. Reformasi struktural

yang mencakup deleveraging, re-orientasi

pada industri high-tech ramah lingkungan,

serta liberalisasi sektor jasa keuangan,

diharapkan berdampak positif pada kualitas

pertumbuhan dan struktur ekonomi Tiongkok

di masa depan.

Stabilitas ekonomi Tiongkok

terjaga dengan peranan sumber

pertumbuhan dari domestik yang

semakin dominan. Pertumbuhan PDB

TW1-18 mencapai 6,8% yoy, stabil dengan

pencapaian TW4-17 (6,8%). Konsumsi

semakin dominan sebagai lokomotif

penggerak ekonomi dengan kontribusi

terhadap pertumbuhan PDB mencapai 5,3

percentage points (ppts) pada TW1-18, naik

cukup signfikan dari 4,0 ppts pada TW4-17.

Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh perayaan

Tahun Baru China (faktor musiman),

kepercayaan konsumen yang membaik

seiring akselerasi pendapatan masyarakat,

serta inflasi terkendali. Sementara itu,

kontribusi investasi relatif stabil sebesar 2,1

ppts, hanya sedikit lebih rendah dibandingkan

TW4-17 sebesar 2,2 ppts. Stabilitas investasi

ditunjang oleh investasi properti terkait

dengan pembangunan social housing

(program rumah rakyat). Berbeda dengan

konsumsi dan investasi, kontribusi ekspor

neto pada TW1-18 berubah menjadi negatif

(-0,6 ppt), dari berkontribusi positif (+0,6 ppt)

Sumber: National Bureau of Statistics of China

-2

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 12012 13 14 15 16 17 18

Net Ekspor InvestasiKonsumsi Pertumbuhan Total%

yoy, ppts

Sumber: National Bureau of Statistics of China

0

2

4

6

8

10

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 12012 13 14 15 16 17 18

% yoy, ppt

Primer

SekunderTersier

Total

Grafik 2.72 Pertumbuhan Ekonomi

(Kontribusi Pengeluaran)

Grafik 2.74 Penjualan Ritel

Grafik 2.73 Pertumbuhan Ekonomi

(Kontribusi Sektoral)

Sumber: National Bureau of Statistics of China

-10

0

10

20

30

40

50

0

5

10

15

20

25

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 13 14 15 16 17 18

Total, lhs

Catering Services, lhsConsumer Goods, lhs

Online, rhs

%, yoy %, yoy

Page 84: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

72

yoy, meningkat dari TW4-17 sebesar 9,9%.72

Penjualan ritel terkait jasa katering tumbuh

10,6% yoy, meningkat dari 10,1% pada TW4-

17. Sifat konsumsi jasa katering pada penjualan

ritel yang permanen mengindikasikan bahwa

Tiongkok memiliki stabilitas konsumsi.

Penjualan barang-barang kebutuhan rumah

tangga (consumer goods) juga berada pada

angka yang tinggi sebesar 8,9% yoy pada

TW1-18, dibandingkan 7,3% pada TW4-17.

72 Karena ketersediaan data, penjualan ritel TW1-18 merupakan data Maret 2018. Sementara, untuk TW4-17 menggunakan rata-rata sederhana (simple average) dari bulan Oktober, November, dan Desember 2017.

pada periode sebelumnya. Tekanan pada

ekspor neto diakibatkan oleh penurunan

aktivitas pelabuhan selama libur Imlek. Ekspor

diperkirakan akan kembali normal sejalan

dengan meredanya efek musiman tersebut.

Stabilitas ekonomi yang dicapai

Tiongkok ditopang oleh kuatnya

pertumbuhan sektor jasa (tersier).

Kontribusi sektor jasa pada TW1-18 mencapai

4,2 ppts, naik dari 4,1 ppts pada TW4-17.

Pangsa sektor jasa meningkat gradual seiring

dengan peningkatan pendapatan masyarakat

serta reformasi struktural untuk mengurangi

ketergantungan terhadap sektor manufaktur

demi stabilitas dan kesinambungan

lingkungan jangka panjang. Pangsa sektor

jasa Tiongkok berkembang menjadi 56%

pada TW1-18, meningkat substansial

dibandingkan TW1-12 sebesar 49%.

Konsumsi masyarakat Tiongkok

tumbuh persisten di level yang tinggi

didukung keyakinan terhadap kenaikan

pendapatan dan inflasi yang terjaga.

Total penjualan ritel TW1-18 tumbuh 10,1%

Sumber: National Bureau of Statistics of China

40

50

60

70

80

90

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 12012 13 14 15 16 17 18

Current Income SentimentFuture Income SentimentFuture Price Evolution4 per. Mov. Avg. (Future Price Evolution)

Grafik 2.75 Keyakinan Konsumen Grafik 2.76 Fixed Asset Investment (FAI)

Grafik 2.77 Perubahan FAI Sektoral

(∆ Pertumbuhan TW4-17 – TW1-18, ppts)

Sumber: National Bureau of Statistics of China

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 3 6 9 121 3 6 9 121 3 6 9 121 3 6 9 121 3 6 9 121 32013 14 15 16 17 18

Total Primary Secondary Tertiary% yoy

Sumber: Bloomberg

-10 -5 0 5 10 -15

Cultural, Sports, and EntertaimentFarming, Forestery, Animal HusHealth and Social WorkRailways, shipping,aerospace, and otr...EducationRailways TransportationManufacturingMfg General Purpose MachTransport, Storage, and PostMiningPublic Mgt, Social Security, and Social OrgRoad TranspotationWater Concervacy, Environ, Pub UtilitiesProduction and Supply of Power, Gas, and...Automobile

Page 85: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

73

pemerintah daerah (local government) juga

menahan laju investasi, terutama di sektor

konstruksi (infrastruktur). Kendati demikian,

investasi pada sektor real estate diyakini

masih menjaga kinerja investasi keseluruhan.

Investasi pada sektor dimaksud diperkirakan

terkait dengan program pemerintah pada

social housing (perumahan rakyat).

Berbeda dengan sumber

pertumbuhan domestik, dukungan dari

faktor eksternal mengalami tekanan.

Tekanan tersebut disebabkan terhambatnya

ekspor akibat libur Imlek, serta meningkatnya

Selain didukung faktor musiman perayaan

Imlek, peningkatan konsumsi juga didukung

oleh faktor fundamental, seperti keyakinan

terhadap pendapatan yang membaik, serta

inflasi yang relatif rendah dan stabil.

Di tengah penyesuaian struktur

ekonomi, pertumbuhan investasi masih

cukup tinggi.73 Fixed assets investment (FAI)

TW1-18 tumbuh 7,5% yoy, terakselerasi dari

TW4-17 sebesar 7,2%. Akselerasi FAI sektor

tersier (jasa) relatif dapat mengompensasi

perlambatan yang terjadi pada FAI sektor

sekunder (manufaktur). FAI terkait jasa

seperti pendidikan serta budaya, olah raga,

dan hiburan mengalami perkembangan

positif, sedangkan FAI terkait industri-industri

berat, seperti otomotif dan energi, melambat

moderat. Investasi manufaktur pada TW1-

18 tumbuh 2,5% yoy, sedikit turun dari

pertumbuhan TW4-17 sebesar 2,8%.

Moderasi kinerja sektor manufaktur tersebut

tercermin dari PMI manufaktur TW1-18 yang

berada pada level 51,0, dibandingkan 51,7

pada periode TW4-17. Kontraksi persediaan

(inventory) masih berlangsung sebagai

bagian dari reformasi struktural. Selain itu,

kebijakan anti-polusi yang diperkuat pada

akhir 2017 berimbas negatif pada produksi

manufaktur. Produksi industri tumbuh 6,0%

yoy pada TW1-18, melambat dari TW4-17

sebesar 6,2%. Pengetatan aturan investasi

73 Pemerintah merencanakan program reformasi struktural dalam bentuk penguatan sektor tersier (jasa) dan mengurangi peran sektor sekunder (industri). Program tersebut ditujukan untuk mencapai pertumbuhan yang berimbang dan berkesinambungan dalam jangka panjang.

Grafik 2.78 Komponen Fixed Asset

Investment (FAI)

Grafik 2.80 Purchasing Manager Index (PMI)

Sumber: City Research

FAIManufacturingReal EstateInfrastructure

% YoY Ytd FAI and Main Components30

25

20

15

10

5

02013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: National Bureau of Statistics of China

48

50

52

54

56

58

60

48

50

52

54

56

58

60

3 6 9 12 3 6 9 12 3 5 7 9 12 32015 16 17 18

PMI Jasa (official)PMI Mfg (official)PMI Komposit (official)(50 = no change)

Page 86: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

74

dari Desember 2017 sebesar USD3,13 triliun.

Level cadangan devisa relatif memadai, setara

4,34 bulan impor dan berada 17% dari

ambang batas kecukupan untuk menghadapi

situasi darurat (Assessing Reserves Adequacy,

ARA Metric IMF).74 Nilai tukar Yuan terhadap

USD (CNY/USD) pada akhir Maret 2018

tercatat CNY6,2766 per USD, menguat 3,5%

ptp dibandingkan level akhir Desember 2017

sebesar CNY6,5058 per USD. Nilai tukar

74 http://www.imf.org/external/datamapper/ARA/index.html. Kaidah kecukupan cadangan devisa yang umum digunakan adalah 3 bulan impor.

impor karena kenaikan harga komoditas.

Pertumbuhan ekspor TW1-18 tercatat

sebesar 17,4%, meningkat signifikan

dari 9,6% pada TW4-17. Angka tersebut

terpengaruh base-effect liburan Imlek tahun

sebelumnya yang terjadi pada akhir Januari

hingga awal Februari 2017. Ekspor sempat

meningkat tajam pada Desember 2017,

terutama ke AS karena percepatan ekspor

ke AS untuk mengantisipasi pengenaan

tarif yang tinggi pada beberapa produk

Tiongkok (front loading). Di sisi lain, impor

TW1-18 tumbuh lebih tinggi sebesar 19,2%

(dari TW4-17 sebesar 13,1%), dipengaruhi

kenaikan harga komoditas. Akselerasi impor

yang lebih tinggi dibandingkan ekspor

menyebabkan penurunan tajam akumulasi

surplus perdagangan menjadi USD48 miliar

pada TW1-18, dari USD130 miliar pada TW4-

17. Penurunan surplus perdagangan barang

tersebut kemudian menekan keseimbangan

transaksi berjalan, seiring terus memburuknya

defisit transaksi jasa terutama pariwisata

dan logistik. Transaksi berjalan Tiongkok

mengalami defisit sebesar -USD28 miliar (dari

semula surplus +USD62 miliar pada TW4-17),

dan merupakan defisit transaksi pertama kali

dalam 15 tahun.

Meski transaksi berjalan

mengalami tekanan, keseimbangan

eksternal secara keseluruhan masih

cukup kuat. Tekanan pada transaksi berjalan

dan aliran modal keluar, dapat terkompensasi

oleh aliran masuk investasi langsung (FDI).

Cadangan devisa terakumulasi mencapai

USD3,14 triliun pada Maret 2018, meningkat

Sumber: National Bureau of Statistics of China

-40

-20

0

20

40

60

80

100

-40

-20

0

20

40

60

80

100

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 14 15 16 17 18

Neraca Perdagangan, rhsEkspor, lhsImpor, lhs12 per. Mov. Avg. (Neraca Perdagangan, rhs)

% yoy USD Miliar

Sumber: National Bureau of Statistics of China

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

1 2 34 1 2 34 1 2 34 1 2 34 1 2 34 1 2 341 2 34 1 2 34 1 2 34 1 2 34 1 2 34 1 2 34 1 12 342005 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Pendapatan SekunderPendapatan PrimerJasaBarangNeraca Transaksi Berjalan

USD MiliarUSD Miliar

Grafik 2.82 Perdagangan Internasional

Grafik 2.83 Transaksi Berjalan

Page 87: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

75

efektif Yuan terhadap beberapa mata uang

(CFETS, CNY/Basket of currencies) pada

Maret 2018 terapresiasi sebesar 1,3% ptp

dibandingkan Desember 2017.

Tren inflasi melonjak menjelang

perayaan Imlek. Inflasi CPI Maret 2018

mencapai 2,1% yoy, meningkat dari

Desember 2017 sebesar 1,8%. Inflasi

sempat meningkat tajam pada Februari 2018

mencapai 2,9% yoy terpengaruh tingginya

permintaan bahan makanan menjelang

Imlek. Kenaikan harga makanan terutama

terjadi pada kelompok sayuran yang sempat

melonjak hingga 17,7% yoy pada Februari

2018. Setelah itu, inflasi kelompok makanan

menurun signifikan menjadi 8,8% yoy pada

Maret 2018. Meski mereda, risiko inflasi

makanan perlu diantisipasi seiring indikasi

pengenaan tarif impor atas produk daging

babi dan kedelai dari AS, sebagai retaliasi

dari tarif impor yang diberlakukan AS kepada

Tiongkok sebelumnya. Sementara itu, inflasi

harga produsen (producer price index, PPI)

yang semakin melemah ke 3,7% yoy pada

Grafik 2.84 Estimasi Arus Modal Keluar Grafik 2.87 Nilai Tukar Efektif Yuan

Grafik 2.85 Cadangan Devisa

Grafik 2.86 Nilai Tukar Yuan terhadap USD

Sumber: Bloomberg

CA OI (FA)DI (FA) Reserves Assets (FA)PI (FA) Nett Capital & Fin ACCDerivatives (FA)

USD Miliar

2012 2013 2014 2015 2016 2017 20181 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 12 3 4

250

200

150

100

50

0

-50

-100

-150

-200

Sumber: Bloomberg

Perubahan Cadev mtm, lhs

Cadangan Devisa, rhs

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

-150

-100

-50

0

50

100

150

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 13 14 15 16 17 18

USD Miliar USD Miliar

Sumber: Bloomberg

62.400

62.900

63.400

63.900

64.400

64.900

65.400

65.900

CNY SpotCNY FixingCNH spot

Sumber: Bloomberg

88

90

92

94

96

98

100

102

104

90

92

94

96

98

100

102

104

Dec

-15

Jan-

16Fe

b-16

Mar

-16

Apr

-16

May

-16

Jun-

16Ju

l-16

Aug

-16

Sep-

16O

ct-1

6N

ov-1

6D

ec-1

6Ja

n-17

Feb-

17M

ar-1

7A

pr-1

7M

ay-1

7Ju

n-17

Jul-1

7A

ug-1

7Se

p-17

Oct

-17

Nov

-17

Dec

-17

Jan-

18Fe

b-18

Mar

-18

RMB Index (CFETS)RMB Index (BIS)RMB Index (SDR)

Indeks Indeks

Apresiasi

Page 88: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

76

struktural. Monetary condition index (MCI)

berada pada level 86,5 pada Maret 2018,

sedikit meningkat dari 85,5 pada Desember

2017.75 Pembiayaan agregat terakumulasi

sebesar CNY5,6 triliun pada TW1-18,

terkontraksi -19,25% yoy dibandingkan

akumulasi TW1-17 sebesar CNY6,9 triliun.

Uang beredar (M2) rata-rata tumbuh 8,5%

yoy pada TW1-18, melambat dari 8,7% pada

TW4-17. Upaya penurunan pembiayaan

75 Semakin tinggi menunjukkan peningkatan akomodasi moneter (moneter longgar).

Maret 2018, dari 4,9% pada Desember 2017

mengonfirmasi perlambatan yang terjadi

pada sektor industri. Dengan penurunan PPI

tersebut, laba industri melambat menjadi

3,1% yoy pada Maret 2018, cukup tajam

dibandingkan Desember 2017 sebesar

10,8%.

Di tengah inflasi yang

terkendali, stance kebijakan moneter

tidak berubah menjadi lebih longgar

mempertimbangkan tingginya level

utang dan kelangsungan reformasi

Sumber: National Bureau of Statistics of China

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 313 14 15 16 17 18

PPI, lhsCPI, rhsCore-CPI, rhs

%, yoy %, yoy

Sumber: National Bureau of Statistics of China

-10

-5

0

5

10

15

20

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

Apr-

12

Jul-

12

Oct

-12

Jan-1

3A

pr-

13

Jul-

13

Oct

-13

Jan-1

4A

pr-

14

Jul-

14

Oct

-14

Jan-1

5A

pr-

15

Jul-

15

Oct

-15

Jan-1

6A

pr-

16

Jul-

16

Oct

-16

Jan-1

7A

pr-

17

Jul-

17

Oct

-17

Jan-1

8A

pr-

18

Pork, lhsVegetables, lhsFood, rhs

% %

Sumber: National Bureau of Statistics of China

%,yoy %,yoy

Laba Industri, lhsPPI, rhs

2014

35

30

25

20

15

10

5

0

-5

10

-15

10

8

6

4

2

0

-2

-4

-6

-83 9 3 9 3 9 3 9 3 9 3 39

16151413 17 18

Sumber: Bloomberg

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32014 15 16 17 18

Bonds EquityNon-Bank (Shdw Banks) Foreign Bank Loan

Local Bank LoanTotal Social Funds

M2, rhs

RMB, Bn. % yoy

Grafik 2.88 Inflasi CPI dan PPI

Grafik 2.90 Laba Industri

Grafik 2.89 Inflasi Makanan

Grafik 2.91 Pembiayaan Agregat

Page 89: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

77

Kebijakan fiskal cenderung

konsolidatif, sebagai bagian dari upaya

menekan risiko keuangan. Penerimaan

pemerintah tercatat sebesar 5,5% dari PDB

pada TW1-18, meningkat dari TW4-17

sebesar 4,9%. Sementara itu sisi pengeluaran

mencapai 6,9% dari PDB, lebih rendah dari

realisasi triwulan sebelumnya (10,1%). Pada

2018, target defisit fiskal ditetapkan sebesar

2,6% dari PDB, lebih rendah dari realisasi

dan target 2017 (3%). Penurunan target

defisit tersebut di satu sisi juga ditujukan

untuk menahan kenaikan utang domestik.

Total utang domestik pada akhir 2017

telah mencapai 266% dari PDB, meningkat

signifikan dari sebelum krisis keuangan global

(sekitar 160% dari PDB).

Moderasi ekonomi Tiongkok

diperkirakan berlanjut pada 2018 dan

2019. IMF dalam WEO April 2018 memprediksi

pertumbuhan ekonomi Tiongkok 2018 akan

termoderasi menjadi 6,6% yoy.76 OECD

76 Sejalan dengan prediksi consensus forecast (CF) Maret 2018.

(deleveraging) untuk mengurangi level utang

swasta dilakukan cukup konsisten sejak 2016.

Shadow banking yang didukung pendanaan

dari bank telah dimasukkan dalam kerangka

kebijakan makroprudensial. Kebijakan

tersebut menyebabkan penurunan eksposur

bank terhadap shadow banking dari 80%

pada 2016 menjadi 20% pada 2017. Meski

stance moneter tidak mengalami perubahan

signifikan, People’s Bank of China (PBoC)

merespons kenaikan Fed Fund Rate (FFR) the

Fed pada 22 Maret 2018 dengan menaikkan

suku bunga operasi moneter (7-Day Repo

Rate/7DRR) sebesar 5 bps. Kenaikan itu

diperkirakan merupakan sinyal kehati-hatian

PBoC dalam menyikapi potensi tekanan

eksternal. Namun demikian, kenaikan 7DRR

tersebut juga menyebabkan tekanan likuiditas

pada pasar keuangan domestik, sebagaimana

terindikasi pada meningkatnya suku bunga

pasar uang antar bank hingga mendekati

batas koridor atas suku bunga operasi

moneter (Standby Lending Facility, SLF).

Grafik 2.92 Monetary Condition Index (MCI)

Grafik 2.93 Keseimbangan Fiskal

Sumber: Bloomberg

0

5

10

15

20

25

30

0

20

40

60

80

100

120

1 3 6 9 121 3 6 9 121 3 6 9 121 3 6 9 12 3 6 9 121 32013 14 15 16 17 18

Monetary Condition Index (MCI), lhsKredit Domestik, rhsM1, rhsM2, rhs

%, yoy Indeks (2007 = 100)

moneter akomodatif

Sumber: Bloomberg

0

5

10

15

20

30

35

40

45

50

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 12012 13 14 15 16 17 18

Penerimaan, rhs Pengeluaran, rhsUtang Pemerintah, lhs Pengeluaran-Penerimaan, rhs% PDB % PDB

Page 90: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

78

pada pasar keuangan domestik, terlebih

tiga kenaikan FFR terakhir selalu

direspons PBOC dengan menaikkan suku

bunga operasi moneter (7DRR). Tekanan

dari FFR ini dapat teramplifikasi jika program

deleveraging diperkuat. Di luar aspek ekonomi,

tensi geopolitik masih menjadi faktor risiko

yang perlu diwaspadai. Konflik antara AS dan

Korea Utara dapat memperburuk keadaan

ekonomi regional maupun global. Tiongkok

sebagai negara yang memiliki hubungan

paling erat dengan Korea Utara diperkirakan

akan terseret dengan konflik tersebut baik

langsung maupun tidak langsung.

Di tengah faktor risiko yang

dihadapi, Tiongkok memiliki beberapa

bright spots yang sangat menjanjikan.

Perlambatan ekonomi yang moderat

dianggap masih positif karena hal tersebut

terjadi bersamaan dengan upaya reformasi

struktural. Pemerintah Tiongkok melakukan

langkah kongkrit untuk memitigasi risiko

domestik, seperti pengetatan aturan shadow

banking dan pembatasan utang pemerintah

daerah. Deleveraging diharapkan berdampak

memperkirakan pertumbuhan yang lebih

tinggi pada 2018 (6,7%) dengan asumsi

perbaikan pada sektor eksternal Tiongkok

pada 2017 berlanjut hingga 2018. Proses

reformasi struktural pada 2019 menjadikan

pertumbuhan ekonomi termoderasi menjadi

6,4%. Sumber pertumbuhan eksternal

(perdagangan) diperkirakan masih prospektif.

Namun, sejumlah risiko ke bawah (downside

risks) dari eksternal dan domestik perlu

diantisipasi karena berpeluang menurunkan

proyeksi pertumbuhan ekonomi. Risiko

dapat muncul dari kebijakan perdagangan

inward-looking dengan AS, terutama terkait

dengan permintaan resmi AS agar Tiongkok

mengurangi surplus perdagangan bilateralnya

sebesar USD200 miliar. Selain berdampak

langsung terhadap PDB, ketegangan

perdagangan berpeluang menciptakan

ketidakpastian bisnis sehingga secara tidak

langsung akan berdampak negatif pada PDB

melalui pelemahan investasi dan konsumsi

domestik.

Lebih lanjut, risiko percepatan

kenaikan FFR dapat memicu tekanan

Sumber: CF Mei 2018, IMF WEO April 2018, ADO 2018, OECD Interim Maret 2018, dan Hasil-hasil National

People Congress (NPC) Maret 2018.

% yoy

2018 2019 2018 2019Consensus Forecast 6,6 6,4 2,2 2,3IMF 6,6 6,4 2,5 2,6Bank Pembangunan Asia (ADO 2018) 6,6 6,4 2,4 2,3OECD (Maret 2018) 6,7 6,4 1,8 2,0Target Pemerintah 6,5 3,0

InflasiPDB

Tabel 2.6 Outlook PDB dan Inflasi (2018-2019)

Page 91: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

79

kesulitan permodalan akibat lambatnya

proses pengembalian pajak (tax refund)

GST, beberapa tambang bijih besi berhenti

beroperasi akibat kontrak kerja ilegal, serta

dikeluarkannya larangan penerbitan bank

guarantee pasca terkuaknya skandal LoU

(Letters of Undertaking) palsu. Sementara

itu, impor emas terkontraksi tajam akibat

kenaikan harga emas global di tengah

depresiasi rupee, serta ekspektasi bahwa

pajak impor emas akan diturunkan pada

anggaran belanja pemerintah FY18/19.

Kerentanan sektor eksternal India

masih berlanjut dengan defisit neraca

transaksi berjalan (current account, CA)

yang kembali memburuk (menjadi 2% PDB,

dari 1,1% PDB) akibat tingginya defisit pada

neraca perdagangan barang (USD11,3 miliar).

Tekanan inflasi headline menurun,

namun masih di atas target jangka menengah

(4%). Inflasi pada Maret 2018 termoderasi

menjadi 4,3% yoy, dari 5,2% pada Desember

2017 dipengaruhi penurunan harga makanan.

Seiring tekanan inflasi yang menurun serta

perbaikan demand domestik yang terindikasi

berlanjut, RBI mempertahankan suku bunga

kebijakan di level 6,0%, sejalan dengan

stance kebijakan netral RBI untuk mencapai

target inflasi dan mendorong pertumbuhan

ekonomi.

Akselerasi ekonomi diprediksi berlanjut

selama 2018-2019, seiring perkembangan

ekonomi domestik dan global yang kondusif.

RBI, IMF dan CF memprediksi ekonomi India

tumbuh sebesar 7,4% pada FY18/19, dan

positif dan menghasilkan efisiensi pada sektor

industri. Kualitas lingkungan juga sudah

semakin membaik dengan implementasi

kebijakan anti-polusi. Re-orientasi pada

high-tech industry untuk meningkatkan nilai

tambah produk diperkuat dengan program

Made in China 2025. Pada sisi lain, efisiensi

sektor keuangan juga terus diperbaiki dengan

pembukaan akses untuk jasa-jasa keuangan

eksternal. Secara keseluruhan ekonomi

Tiongkok masih mengalami penyesuaian,

namun diperkirakan menjadi ekonomi yang

lebih berkualitas di masa depan.

2.6. India

Momentum pemulihan ekonomi India

terindikasi masih berlanjut. Setelah tumbuh

cukup impresif pada TW4-17 sebesar 7,2%

yoy, ekonomi India pada TW1-18 diperkirakan

tumbuh sekitar 7,1%-7,2% yoy. Momentum

pemulihan berasal dari meredanya

dampak shock kebijakan demonetisasi dan

implementasi GST, program infrastruktur

pemerintah, serta perbaikan demand global.

Konsumsi terindikasi meningkat,

ditandai oleh melesatnya penjualan di

semua tipe kendaraan (untuk keperkuan

konsumsi maupun bisnis). Aktivitas bisnis juga

mengalami akselerasi, khususnya di sektor

manufaktur dan infrastruktur. Pertumbuhan

kredit konsumsi dan usaha meningkat.

Sebaliknya, kinerja ekspor dan impor

mengalami moderasi disebabkan sejumlah

kendala domestik. Eksportir mengalami

Page 92: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

80

tumbuh sekitar 7,1%-7,2% yoy79, sehingga

ekonomi selama tahun fiskal 2017-2018

(FY17/18) 80 tumbuh sebesar 6,6%.

Konsumsi terindikasi meningkat

pada TW1-18. Total penjualan kendaraan

tumbuh signifikan sebesar 24,2% yoy –

79 Proyeksi Monetary Policy Report RBI April 2018 sebesar 7,1%, dan Consensus Forecast April 2018 sebesar 7,2%.

80 FY17/18 (fiscal year 2017-2018) berlangsung selama April 2017 hingga Maret 2018.

meningkat ke kisaran 7,4%-7,9% pada

FY19/20. Sementara tekanan inflasi selama

paruh pertama FY18/19 diprediksi meningkat

hingga 4,7%-5,1%, dan selanjutnya menurun

menjadi 4,4% di paruh kedua.

Di sisi lain, sejumlah risiko baik dari

internal maupun eksternal diperkirakan

semakin menantang. Risiko internal meliputi

peningkatan defisit fiskal, pengetatan aturan

trade credit terhadap aktivitas ekspor-impor,

permasalahan kredit macet, serta pelebaran

defisit current account. Sedangkan risiko

eksternal berasal dari kenaikan FFR, kebijakan

perdagangan yang inward-looking, geopolitik

dan volatilitas harga komoditas global.

Momentum pemulihan ekonomi

India terindikasi masih berlanjut.

Setelah tumbuh cukup impresif pada TW4-

17 sebesar 7,2% yoy, sejumlah leading

indicators sepanjang TW1-18 menunjukkan

peningkatan aktivitas di berbagai lini. Faktor

pendorong momentum pemulihan berasal dari

meredanya dampak shock demonetisasi77 dan

implementasi GST78, program infrastruktur

pemerintah, serta perbaikan demand global.

Ekonomi India pada TW1-18 diperkirakan

77 Pada 8 November 2016, Pemerintah mengumumkan penarikan uang kertas pecahan ₹500 dan ₹1000 dan meluncurkan uang kertas ₹500 dan ₹2000 seri baru (demonetisasi) untuk memberantas korupsi, pencucian uang, dan peredaran uang palsu. Langkah tersebut mengakibatkan kelangkaan uang tunai (cash crunch) sehingga aktivitas ekonomi terhambat –khususnya selama TW4-16 hingga TW2-17.

78 Goods and Service Tax (GST) adalah pajak konsumsi atas penjualan barang dan jasa, berlaku sejak 1 Juli 2017.

Sumber: Bloomberg

7,2 7,1

-20

-10

0

10

20

30

40

-8,0

-4,0

0,0

4,0

8,0

12,0

16,0

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1*

2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy% yoy

GDP, lhs HouseholdGross Fixed Capital Formation Government Consumption, rhsExport, rhs Imports, rhs

Grafik 2.94 PDB Berdasarkan Pengeluaran

Grafik 2.95 Kontribusi PDB

Sumber: Bloomberg

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

-8,0

-4,0

0,0

4,0

8,0

12,0

16,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1*2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy %

Household Consumption Government Expenditure GFCFNet ExportsDiscrepancies GDP, rhs

Page 93: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

81

(dari 20,4% dan 62,3% pada TW4-17).

Sejalan dengan peningkatan konsumsi,

pertumbuhan kredit individu pada TW1-

18 meningkat menjadi 19,4% dari 17,4%,

dikontribusi peningkatan kredit kendaraan

(10,4% dari 8,3%).

Di sisi lain, persepsi masyarakat

terhadap kondisi dan prospek ekonomi

India cenderung melemah. Hasil survei

triwulanan RBI menunjukkan bahwa

masyarakat India masih pesimis terhadap

kondisi ekonomi, sebagaimana tercermin

pada angka current perception index

Maret-2018 yang turun menjadi 95,1 dari

96,9 di Desember 2017. Pesimisme tersebut

disebabkan sentimen negatif terhadap

pendapatan, ketenagakerjaan dan tingkat

harga. Persepsi masyarakat terhadap

outlook ekonomi setahun mendatang masih

optimis, namun optimisme tersebut juga

melemah (117,4, dari 122,6) seiring potensi

meningkatnya tekanan inflasi akibat kenaikan

harga minyak dunia.

tertinggi sejak TW4-10, dari 18,9% pada

TW4-17, dengan kenaikan penjualan di

semua tipe kendaraan. Penjualan passenger

vehicle (barometer permintaan perkotaan/

urban) tumbuh 6,8%, dari 3,6% pada

TW4-17, didorong program promosi dan

peluncuran model baru, dan suku bunga

yang stabil. Sementara itu, meningkatnya

preferensi terhadap skuter dan sepeda motor

di kalangan masyarakat perbatasan (semi-

urban) dan pedesaan (rural) mendorong

penjualan kendaraan beroda dua dan tiga

masing-masing hingga 25,6% dan 84,2%

Grafik 2.96 Penjualan Kendaraan

Grafik 2.97 Kredit Individual Bank Grafik 2.98 Kepercayaan Konsumen

Sumber: CEIC

-60,0

-30,0

0,0

30,0

60,0

90,0

120,0

-25,0

-12,5

0,0

12,5

25,0

37,5

50,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy% yoy Total, rhs Passenger Vehicles 2 Wheel 3 Wheel

Sumber: Bloomberg

-16

-8

0

8

16

24

32

40

48

10

12

14

16

18

20

22

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy

% yoy Personal Loans Vehicle Loans, rhs Credit Card, rhs

Sumber: RBI

80

90

100

110

120

130

140

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12014 2015 2016 2017 2018

Indeks Future Expectation Index

OPTIMIS

PESIMIS

Current Situation Index

Page 94: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

82

dan batubara. Peningkatan produksi semen

dipicu meningkatnya aktivitas konstruksi

seiring pelaksanaan program infrastruktur

pemerintah di berbagai daerah –termasuk

program pembangunan rumah murah

(affordable housing)-, dan pengaruh faktor

base effect.83 Sementara itu, peningkatan

produksi pembangkit listrik ditujukan untuk

mengantisipasi demand energi listrik yang

akan meningkat pada musim panas (April-

Juli). Produksi batubara –yang selama ini

dimonopoli oleh BUMN Coal India Ltd.–

meningkat signifikan untuk mengejar target

produksi FY17/18 serta untuk aktivitas

pembangkit listrik.

Sejalan dengan akselerasi

produksi, aktivitas penjualan kendaraan

untuk keperluan usaha (commercial

vehicle/CV) tumbuh di level yang cukup

tinggi dan pemulihan pertumbuhan

kredit usaha berlanjut. Penjualan CV

tumbuh 29,9% selama TW1-18, tetap tinggi

meski melemah dari 32% pada TW4-17.

Pertumbuhan penjualan CV kelas medium

dan besar (medium and heavy/M&HCV)

didorong meningkatnya aktivitas konstruksi,

aktivitas logistik seiring pertumbuhan

e-commerce, serta pengetatan batas beban

truk di beberapa negara bagian sejak 1 April

2017. Penjualan CV kecil (light/LCV) dipicu

oleh meningkatnya pendapatan masyarakat

pedesaan seiring hasil panen yang melimpah

83 Produksi semen selama paruh pertama 2017 terkontraksi akibat cash crunch. Cash crunch juga menyebabkan stagnasi penjualan properti pada TW1-17 karena pada umumnya transaksi jual-beli tanah dan resale properti didominasi uang tunai.

Aktivitas bisnis secara rata-

rata meningkat, khususnya di sektor

manufaktur dan infrastruktur. Produksi

industri pada TW1-18 tumbuh 6,2%

yoy, dari 5,9% pada TW4-17. Perbaikan

ditopang oleh sektor kelistrikan dan sektor

manufaktur, yang masing-masing tumbuh

6,0% yoy dan 7,2% (dari 3,8% dan 7,0%

pada TW4-17).81 Di sektor manufaktur (share

77,6%), kenaikan terjadi pada produksi

permesinan, makanan, peralatan listrik, dan

pertambangan non-logam. Di sisi lain, kinerja

sektor pertambangan masih tertahan (0,9%

dari 0,8%), terimbas penghentian operasional

tujuh tambang bijih besi di Odisha sejak

31 Desember 2017 dan 88 tambang bijih

besi di Goa sejak 15 Maret 2018 karena

kontrak kerja ilegal. Aktivitas infrastruktur

selama TW1-18 semakin solid dan tumbuh

5,6%, dari 5,3% pada TW4-1782, didorong

akselerasi produksi semen, pembangkit listrik,

81 Berdasarkan jenis produk, akselerasi produksi terutama terjadi pada consumer durables, primary goods, dan capital goods.

82 Berdasarkan indikator 8-core infrastructure industries dan merepresentasikan 40,3% produksi industri.

Sumber: Bloomberg

-12,0

-8,0

-4,0

0,0

4,0

8,0

12,0

16,0

20,0

24,0

28,0

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

12,0

14,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32014 2015 2016 2017 2018

% yoy% yoy Produksi IndustriPertambangan

ManufakturKelistrikan, rhs

Grafik 2.99 Produksi Industri

Page 95: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

83

masing-masing menjadi 49,9 dan 51,8 (dari

50,4 dan 52,5 pada TW4-17). Ekspansi usaha

ke depan diwarnai kekhawatiran terhadap

tekanan inflasi di level produksi, meskipun

pertumbuhan order cukup tinggi sehingga

rekrutmen perusahaan tetap meningkat.

Penurunan PMI sektor jasa dikarenakan

rendahnya pertumbuhan bisnis baru di

tengah lemahnya demand dan meningkatnya

harga input (BBM, emas, dan makanan). PMI

manufaktur juga dibayangi tekanan inflasi

pada harga input produk.

Aktivitas ekspor dan impor

mengalami moderasi dan defisit neraca

selama dua tahun terakhir karena faktor

cuaca yang mendukung (good monsoon).

Seiring peningkatan aktivitas investasi, total

kredit non-personal pada TW1-18 tumbuh

6,2%, meningkat dari 5,8% pada TW4-17.

Ekspansi bisnis ke depan

diperkirakan tertahan. Di tengah perbaikan

kinerja investasi, optimisme bisnis cenderung

melemah karena kekhawatiran terhadap

konflik perdagangan dan kenaikan inflasi.

Rata-rata Purchasing Manager Index (PMI)

komposit pada TW1-18 turun ke posisi 51,

dari 51,5 pada TW4-17, karena penurunan

pada PMI sektor jasa maupun manufaktur,

Grafik 2.100 8-Core Infrastructure Industries Grafik 2.102 Non-Personal Loan

Grafik 2.103 Purchasing Manager IndexGrafik 2.101 Penjualan Kendaraan Usaha

Sumber: Bloomberg

-18,0

-12,0

-6,0

0,0

6,0

12,0

18,0

24,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

12,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32014 2015 2016 2017 2018

% yoy% yoy8-Core Infrastructure Industries Cement production, rhsElectricity generation, rhs Coal production, rhs

Sumber: CEIC

-60

-40

-20

00

20

40

60

80

100

-37,5

-25,0

-12,5

0,0

12,5

25,0

37,5

50,0

62,5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

Commercial Vehicles (CV)Light CVMedium & Heavy CV, rhs

Sumber: Bloomberg

-8,0

-4,0

0,0

4,0

8,0

12,0

16,0

20,0

24,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Non-Personal Loan Jasa Industri Pertanian

Sumber: CEIC

44,0

47,0

50,0

53,0

56,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32014 2015 2016 2017 2018

Indeks PMI Komposit PMI Manufaktur PMI Jasa

Page 96: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

84

engineering goods, batu mulia dan perhiasan,

serta minyak.85,86 Kinerja impor pada TW1-18

juga melambat menjadi 14,6% dari 16,1%

pada TW4-17, terutama disebabkan oleh

kontraksi impor emas dan menurunnya impor

mutiara. Penurunan demand disebabkan

kenaikan harga emas global di tengah

depresiasi rupee, serta ekspektasi bahwa

pajak impor emas akan diturunkan pada

APBN FY18/19.87

Penurunan kinerja ekspor-impor

pada triwulan laporan juga disebabkan

pengetatan aturan trade credit. Sejak

13 Maret 2018, Reserve Bank of India (RBI)

melarang penggunaan Letters of Undertaking

(LoU) dan Letters of Comfort (LoC) sebagai

instrumen pendanaan impor.88 Langkah

tersebut menindaklanjuti terungkapnya

skandal penerbitan LoU palsu oleh oknum

bank yang melibatkan sejumlah perusahaan

pada akhir Januari 2018. Meski secara

pertumbuhan termoderasi, nominal kenaikan

ekspor (USD3,0 miliar) lebih tinggi daripada

85 Ekspor batu mulia dan perhiasan terkontraksi -6,9% (dari 3,5%). Sementara itu, ekspor engineering goods dan minyak tumbuh 5,5% dan 17,9% pada TW1-18, dari 27% dan 29,2% pada TW4-17.

86 Rasio working capital-to-sales pada sektor engineering goods sebesar 47%, batu mulia dan perhiasan sebesar 60,81%, dan sektor minyak sebesar 68,34% −tertinggi di antara komoditas ekspor India.

87 Pada Januari 2018, impor emas turun tajam (-22% yoy) –setelah melonjak hingga 71,5% pada Desember 2017– karena menguatnya wacana penurunan pajak impor emas pada APBN FY18.

88 LoU atau LoC adalah dokumen bank guarantee yang diterbitkan oleh bank lokal sehingga klien bank lokal (sebagai importir) mendapat kredit dari cabang bank lokal di luar negeri (counterpart bank) untuk membayarkan tagihan dari eksportir dengan valuta asing. Bank penerbit LoU menjamin untuk melunasi tagihan kepada eksportir jika importir gagal bayar.

perdagangan menyempit meski masih

di level yang tinggi. Pertumbuhan ekspor

selama TW1-18 turun signifikan menjadi 4,3%

yoy, dari 14,0% pada TW4-17. Tertahannya

ekspor disebabkan oleh eksportir mengalami

permasalahan modal (working capital) akibat

lambatnya proses pengembalian pajak (tax

refund) GST.84 Penurunan ekspor terutama

terjadi pada sektor-sektor dengan rasio

working capital-to-sales yang tinggi, yaitu

84 Proses klaim tax refund GST harus dilakukan secara offline di kantor pajak –di samping secara online, dan kerap terjadi kesalahan ataupun perbedaan data di antara instansi pemerintah terkait.

Sumber: Bloomberg

70,0

74,0

78,0

82,0

86,0

90,0

94,0

98,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ribu INR/Troy Ons

Sumber: Bloomberg

-40,0

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

-25,0

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy

Miliar USD Trade Balance Ekspor, rhs Impor, rhs

Grafik 2.104 Harga Emas di Pasar Domestik

Grafik 2.105 Neraca Perdagangan

Page 97: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

85

impor minyak dan batubara yang meningkat.

Tekanan inflasi India menurun,

namun masih di atas target jangka

menengah (4%). Inflasi pada Maret

2018 termoderasi menjadi 4,3% yoy, dari

5,2% pada Desember 2017, dipengaruhi

penurunan harga makanan. Harga kelompok

makanan (share 45,9%) turun menjadi 3,1%

pada Maret 2018 dari 4,9% pada Desember

2017 disebabkan penurunan signifikan

harga khususnya sayuran (11,7% dari

29,1%) seiring hasil panen sayur-mayur yang

meningkat akibat cuaca yang mendukung

(good monsoons). Di sisi lain, inflasi inti terus

bergerak naik dari 5,1% pada Desember

2017, hingga mencapai 5,4% pada Maret

2018, disebabkan kenaikan biaya transportasi

dan komunikasi.

Rata-rata inflasi headline selama

TW1-17 sebesar 4,6%, sama dengan

angka TW4-17, namun di atas revisi

proyeksi RBI (4,5%).89 Stabilitas inflasi

disebabkan penurunan tipis pada harga

makanan dan bahan bakar yang dikompensasi

oleh kenaikan harga perumahan dan biaya

lain-lain.90 Namun demikian, rata-rata inflasi

inti pada TW1-18 naik menjadi 5,1% dari

4,7% pada TW4-17, disebabkan kenaikan

biaya perumahan, perawatan pribadi

89 Pada MPC 7 Februari 2018, RBI memprediksi inflasi TW1-18 sebesar 5,1%. Selanjutnya, pada 5 April proyeksi direvisi menjadi 4,5% karena penurunan harga makanan selama TW1-18 seiring hasil panen yang meningkat (akibat good monsoons).

90 Harga makanan dan bahan bakar pada TW1-18 turun menjadi 3,7% dan 6,8%, sementara harga perumahan dan kelompok lain-lain naik menjadi 8,3% dan 3,9% (dari 3,8%, 7,5%, 7,4%, dan 3,7%).

kenaikan impor (USD2,2 miliar), sehingga

defisit neraca perdagangan pada TW1-

18 menyempit menjadi USD42 miliar, dari

USD42,7 miliar pada TW4-17.

Kerentanan sektor eksternal India

masih berlanjut dengan defisit neraca

transaksi berjalan (current account, CA)

yang kembali memburuk. Data terkini

menunjukkan defisit CA pada TW4-17

melebar menjadi USD13,5 miliar (2% PDB),

dari USD7,2 miliar pada TW3-17 (1,1% PDB).

Pelebaran defisit terutama dipicu oleh neraca

perdagangan barang (USD11,3 miliar) –akibat

Grafik 2.107 Current Account (% PDB)

Grafik 2.106 Current Account

Sumber: Bloomberg

-6

-5

-4

-3

-2

-1

0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q42011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

% GDP

Current Account

Sumber: Bloomberg

-42

-35

-28

-21

-14

-7

0

7

14

21

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Miliar USDMiliar USD

Goods & Services Primary IncomeSecondary Income Current Account

Page 98: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

86

sementara penerimaan tumbuh 14,2% dari

9,5%. Dengan pertumbuhan pendapatan

yang lebih tinggi dibandingkan belanja

pemerintah tersebut, defisit fiskal pada TW1-

17 menyempit menjadi INR947,5 miliar dari

INR1,22 triliun pada triwulan sebelumnya.

Untuk keseluruhan FY17/18, total belanja

negara hingga Februari 2018 telah mencapai

INR20 triliun atau 90,1% dari APBN-P –seiring

belanja modal yang mencapai 108,9% dari

target. Di sisi lain, total penerimaan negara

hanya sebesar INR12,8 triliun atau 85,3%91,

sehingga defisit fiskal melebar hingga

120,3% APBN-P (INR7,2 triliun). Seiring

perkembangan tersebut, pemerintah merevisi

target defisit fiskal 2017/18 menjadi 3,5%

PDB, dari target semula 3,2% PDB. Namun

revisi target tersebut diprediksi tidak tercapai,

mengingat total defisit hingga Februari 2018

setara dengan 4,2% PDB.

Seiring tekanan inflasi yang

menurun serta perbaikan demand

domestik yang terindikasi berlanjut, RBI

mempertahankan suku bunga kebijakan.

Pada Pertemuan Monetary Policy Committee

(MPC) 7 Februari 2018, RBI mempertahankan

suku bunga kebijakan (repo rate) di level

6,0%. Langkah tersebut sejalan dengan

stance kebijakan netral RBI untuk mencapai

target inflasi headline sebesar 4%±2% dan

mendorong pertumbuhan ekonomi.

Akselerasi ekonomi diprediksi

berlanjut selama 2018-2019, seiring

91 Realisasi penerimaan pajak sebesar 81,6% dari target, dan realisasi penerimaan non-pajak 60,2%.

(personal care), dan kesehatan. Akselerasi

biaya perumahan dipicu oleh kenaikan

tunjangan sewa rumah sebesar 105,6% bagi

pegawai pemerintah pusat yang berlaku sejak

Juli 2017. Berdasarkan penelitian RBI, secara

umun, pengaruh kenaikan tunjangan tersebut

terhadap inflasi IHK mencapai 35 basis points.

Di sisi fiskal, defisit anggaran

pemerintah terindikasi menyempit

seiring meningkatnya penerimaan

pada Januari-Februari 2018. Kenaikan

belanja pemerintah melambat menjadi

6,5% yoy, dari 24,6% pada TW4-17,

Sumber: Bloomberg

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

-3,0

0,0

3,0

6,0

9,0

12,0

15,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

CPI Housing Core CPI, rhsFood & beverages, rhs Fuels & Lighting, rhs Miscellaneous, rhs

Sumber: Bloomberg

-45

-30

-15

00

15

30

45

60

75

90

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

%yoyTriliun INR Penerimaan FiskalBelanja FiskalPertumbuhan Belanja Fiskal, rhs

Grafik 2.108 Inflasi

Grafik 2.109 Belanja & Penerimaan Fiskal

Page 99: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

87

yang bermasalah juga diperkirakan akan

berdampak positif terhadap iklim usaha dan

investasi.93 Pembangunan pedesaan dan

infrastruktur dapat mendorong konsumsi

dan merangsang investasi swasta.94 Pada

saat yang sama, peningkatan aktivitas

perdagangan dunia akan mendorong ekspor

dan investasi. RBI, IMF dan CF memprediksi

ekonomi India tumbuh sebesar 7,4% pada

FY18/19, dan terakselerasi lebih pesat hingga

7,9% di FY19/20.

Tekanan inflasi FY18/19 diprediksi

menurun dibandingkan FY17/18.

Pelemahan tekanan harga makanan

diprediksi masih berlanjut karena faktor

cuaca yang mendukung (normal monsoon)

dan terjaganya stabilitas pasokan makanan

seiring efektivitas kebijakan pengelolaan

logistik pemerintah. Di sisi lain, tekanan

inflasi bersumber dari kenaikan harga minyak

dunia, konsumsi domestik yang diperkirakan

semakin menguat, serta dampak kenaikan

tunjangan perumahan pegawai pemerintah

terhadap angka inflasi hingga pertengahan

2018. Defisit fiskal yang diprediksi melebihi

target juga berpotensi menyebabkan tekanan

inflasi dalam jangka pendek.95 Faktor risiko

93 Pada 24 Oktober 2017, Pemerintah mengumumkan rencana rekapitalisasi perbankan BUMN sebesar INR2,11 triliun untuk mengatasi kredit macet dan aset bermasalah. Di sisi makroprudensial, RBI memperketat pengawasan terhadap rekening debitur bermasalah dan meluncurkan skema restrukturisasi utang korporasi.

94 Pembangunan infrastruktur pedesaan menjadi salah satu fokus Pemerintah pada APBN-P FY17/18, dengan alokasi pendanaan naik menjadi 6,1% APBN, dari alokasi semula 5,8%.

95 Berdasarkan asesmen RBI, kenaikan 100 bps pada rasio defisit fiskal (%PDB) dapat mendorong inflasi hingga 50 bps.

perkembangan ekonomi domestik dan

global yang kondusif. Dari sisi domestik,

faktor pendukung outlook berasal dari

mulai meredanya permasalahan terkait

implementasi GST dan demonetisasi,

pulihnya pertumbuhan kredit konsumsi dan

investasi, serta meningkatnya initial public

offering di pasar saham akan menopang

aktivitas investasi.92 Rekapitalisasi bank

pemerintah dan resolusi terhadap aset bank

92 Berdasarkan Monetary Policy Report RBI April 2018, selama Oktober 2017-Februari 2018, total IPO dan right issues di pasar saham primer meningkat signifikan hingga 610% yoy.

Grafik 2.110 Defisit Fiskal

Grafik 2.111 Suku Bunga Kebijakan

Sumber: Bloomberg

-2,5

-1,875

-1,25

-0,625

0

0,625

1,25

1 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Triliun INR

Sumber: Bloomberg

5,0

5,5

6,0

6,5

7,0

7,5

Mar

-13

Jun

-13

Sep-1

3

Dec

-13

Mar

-14

Jun

-14

Sep-1

4

Dec

-14

Mar

-15

Jun

-15

Sep-1

5

Dec

-15

Mar

-16

Jun

-16

Sep-1

6

Dec

-16

Mar

-17

Jun

-17

Sep-1

7

Dec

-17

Mar

-18

%

Page 100: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

88

tengah berlangsungnya Pemilu di berbagai

negara bagian dan di tingkat pusat selama

2018-2019–, dampak pelebaran defisit fiskal

terhadap yield obligasi pemerintah dan cost of

fund investasi swasta (crowding out), dampak

pengetatan aturan trade credit terhadap

aktivitas ekspor-impor, permasalahan kredit

macet, serta pelebaran defisit current account.

Sementara dari sisi eksternal, risiko berasal

dari kenaikan FFR dan dampaknya terhadap

volatilitas pasar keuangan, inward-looking,

geopolitik, dan volatilitas harga komoditas

global –khususnya minyak.

2.7. ASEAN-5

Kawasan ASEAN-596 mengawali

tahun 2018 dengan kinerja ekonomi yang

positif sejalan dengan berlangsungnya

96 Negara ASEAN-5 adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Viet Nam.

inflasi lainnya adalah reformulasi perhitungan

minimum support price (MSP) atau harga

terendah bagi hasil pertanian sebagaimana

diumumkan pemerintah pada APBN FY18/19.

Sejalan dengan outlook tersebut, RBI

memprediksi tekanan inflasi dalam jangka

pendek akan meningkat hingga 5,1% pada

TW2-18, sedikit menurun menjadi 4,7% pada

TW3-18, dan 4,4% pada TW4-18 dan TW1-

19, dengan bias ke atas. Selanjutnya, inflasi

selama FY19/20 diprediksi berada dalam

rentang 4,5%-4,6%. IMF memperkirakan

inflasi India sebesar 5% di FY18/19 dan

FY19/20, serta proyeksi CF sebesar 4,8%

pada kedua tahun fiskal.

Sejumlah risiko baik dari internal

maupun eksternal diperkirakan semakin

menantang. Dari sisi domestik, permasalahan

yang berpotensi menghambat momentum

pemulihan ekonomi India antara lain adalah

peningkatan defisit fiskal –khususnya di

Monetary Policy Report (MPR) RBI

April 2018

IMF WEO April 2018

Consensus Forecast

April 2018 FY18/19 FY19/20 FY18/19 FY19/20 FY18/19 FY19/20

PDB (% yoy) 7,4 7.4-7.9 7,4 7,8 7,4 7,6 *Forecast

sebelumnya 7,4 - 7,4 7,8 7,4 -

Inflasi (% yoy) H1: 4,7-

5,1 H2: 4,4

4,5-4,6 5,0 5,0 4,8 4,8

*Forecast sebelumnya

H1: 5,1-5,6

H2: 4,5-4,6

- - - 4,7 -

Tabel 2.7 Proyeksi Pertumbuhan PDB dan Inflasi

*Keterangan sumber: IMF WEO Update Januari 2018; Consensus Forecast Januari 2018; RBI MPC Februari & April 2018; RBI MPR April 2018.

Page 101: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

89

industri maupun investasi. Namun, sejumlah

risiko eksternal dan domestik berpotensi

menghambat outlook pertumbuhan

ASEAN-5 ke depan. Risiko eksternal berasal

dari proses normalisasi suku bunga kebijakan

AS yang masih akan berlanjut dan berpotensi

mengakibatkan capital outflow, proses

rebalancing Tiongkok yang dapat berdampak

pada kinerja ekspor. Sedangkan dari sisi

domestik terdapat risiko ketidakpastian

politik yang terjadi di Thailand dan Malaysia,

peningkatan inflasi di Filipina akibat cuaca

yang menyebabkan kekeringan parah,

serta risiko jangka panjang berupa penuaan

struktur penduduk (Singapura dan Thailand)

dan overleveraging sektor rumah tangga

(Thailand, Singapura, dan Malaysia).

Kinerja perekonomian ASEAN-5

pada triwulan awal 2018 secara umum

tumbuh membaik. Thailand, Singapura dan

Filipina berhasil membukukan pertumbuhan

ekonomi yang lebih tinggi. Vietnam juga

tetap tumbuh di level yang cukup tinggi

meski mengalami perlambatan. Pelemahan

cukup dalam dialami ekonomi Malaysia.

Ekonomi Thailand pada TW1-18

tumbuh impresif mencapai 4,8% yoy, dari

4,0% pada TW4-17. Perbaikan terjadi pada

semua komponen pertumbuhan, kecuali

net ekspor. Investasi swasta terakselerasi

signifikan sebesar 3,4% (dari 0,3% pada

TW4-17) terutama investasi permesinan dan

peralatan, serta sektor konstruksi. Konsumsi

rumah tangga turut membaik dengan tumbuh

proses pemulihan ekonomi global.

Pertumbuhan ekonomi yang impresif

terjadi di Thailand, Singapura dan Filipina,

antara lain didorong perbaikan konsumsi

domestik dan pengeluaran pemerintah

untuk pembangunan proyek infrastruktur.

Ekonomi Viet Nam –meski sedikt melambat-

masih tumbuh di level yang cukup tinggi

ditopang oleh sektor industri yang terbantu

oleh kemudahan penanaman modal asing.

Sementara, pelemahan investasi swasta dan

ketidakpastian politik menjelang pemilu

melemahkan kinerja ekonomi Malaysia.

Performa ekonomi yang variatif

tercermin dari laju inflasi yang beragam. Inflasi

Filipina dan Viet Nam meningkat didorong

kenaikan harga bahan makanan dan minyak.

Kenaikan inflasi Filipina lebih tajam pasca

kebijakan kenaikan pajak oleh pemerintah.

Sementara di Malaysia dan Singapura,

tekanan inflasi relatif menurun karena

kemampuan menjaga pasokan makanan.

Tekanan inflasi yang tidak seragam

tersebut menjadikan kebijakan moneter juga

berbeda arah. Bank Negara Malaysia (BNM)

telah menaikkan suku bunga overnight policy

rate sebesar 25 bps menjadi 3,25% pada

MPC 25 Januari 2018. Sementara untuk Bank

Sentral yang lain mempertahankan suku

bunga kebijakan.

Perbaikan global yang masih

berlangsung diproyeksikan menjadi faktor

pendorong akselerasi ekonomi ASEAN-5 pada

2018. Kondisi ini selanjutnya diperkirakan

akan berpengaruh positif pada aktivitas

Page 102: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

90

Ekonomi Filipina tumbuh solid

mencapai 6,8% yoy pada TW1-18, dari

6,5% pada TW4-17. Kinerja tersebut

menjadikan Filipina sebagai negara dengan

pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di

Asia setelah Vietnam. Peningkatan PDB

Filipina didorong perbaikan pengeluaran

pemerintah dan investasi. Dilatarbelakangi

kebijakan pembangunan proyek infrastruktur,

pengeluaran pemerintah tumbuh sebesar

13,6% (dari 12,2% pada TW4-17), dan

investasi meningkat ke 12,5% (dari 8,3%

pada TW4-17). Di sisi lain, konsumsi rumah

tangga termoderasi ke 5,6% (dari 6,2%

pada TW4-17) akibat kenaikan inflasi dan

menurunnya kepercayaan konsumen100.

Net export juga melemah akibat pelemahan

ekspor dan impor.101

Berbeda dengan Singapura

dan Filipina, kinerja ekonomi Viet

Nam mengalami perlambatan. Namun

demikian, posisi Viet Nam sebagai negara

dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi

di Asia belum terkalahkan. Ekonomi Viet

Nam tumbuh sebesar 7,4% yoy pada TW1-

18, termoderasi dari 7,6% pada triwulan

sebelumnya. Sektor industri masih menjadi

sumber utama pertumbuhan dengan

mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,0%

100 Kepercayaan konsumen Filipina TW1-18 menurun ke 1,7 dari 9,5 pada TW4-17. Inflasi Maret 2018 meningkat ke 4,3% yoy, dari 2,9% pada Desember 2018.

101 Ekspor tumbuh melambat menjadi 6,2% (dari 20,6% pada TW4-17). Impor juga tumbuh melambat menjadi 9,3% (dari 18,1% pada TW4-17).

sebesar 3,6% dari TW4-17 sebesar 3,4%

sejalan dengan perbaikan pendapatan rumah

tangga sektor non-agrikultural. Peningkatan

jumlah wisatawan juga telah mendorong

konsumsi di sektor jasa. Konsumsi pemerintah

juga tumbuh signifikan (menjadi 1,9% dari

0,2%) akibat pembangunan jalan raya, jalan

pedesaan, dan irigasi. Namun di sisi lain,

ekspor tumbuh melambat akibat apresiasi

Thai Baht di saat terjadi kenaikan impor.97

Pertumbuhan mengesankan juga

dialami oleh Singapura. Pada TW1-18,

negara yang mendapat julukan negeri Singa

tersebut tumbuh sebesar 4,3% yoy, cukup

tinggi dibandingkan TW4-17 sebesar 3,6%.

Sektor manufaktur tetap menjadi bright spot

ekonomi Singapura dengan mencatatkan

pertumbuhan sebesar 10,1%, naik dari

4,8% pada TW4-17 terutama didorong

oleh produksi elektronik.98 Sektor jasa yang

mendominasi ekonomi Singapura (share 75%)

juga membaik dengan tumbuh 3,8% (dari

3,5%) ditopang oleh kinerja sektor keuangan,

asuransi dan perdagangan ritel. Sementara

sektor konstruksi masih terkontraksi seiring

penurunan aktivitas konstruksi sektor swasta

akibat lesunya sektor properti karena harga

yang terlalu tinggi. 99

97 Ekspor TW1-18 tumbuh melambat ke 6,0% (dari 7,4% pada TW4-17). Impor TW1-18 tumbuh meningkat menjadi 9,0% (dari 7,5%) seiring peningkatan permintaan domestik.

98 Elektronik masih menjadi kontributor terbesar (mencapai 27,4%) bagi sektor manufaktur, meski pertumbuhannya melambat ke 4,8% (dari 17,3% pada TW4-17).

99 Sektor konstruksi TW1-18 terkontraksi -4,4% yoy, dari -5,0% pada TW4-17.

Page 103: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

91

pada TW4-17. Kinerja investasi tumbuh

melambat menjadi hanya 0,1% (dari 4,3%

pada TW4-17) terutama investasi swasta pada

sektor infrastruktur dan properti -residensial

dan commercial properties. Pengeluaran

pemerintah juga menurun menjadi 0,4%

pada TW1-18 (dari 6,8% di TW4-17) akibat

kontraksi pembangunan infrastruktur

pada saat berlangsunya pemilu. Sementara

konsumsi termoderasi tipis menjadi (6,9%

dari 7,0% pada TW4-17) meski masih di

level yang tinggi dipicu perbaikan upah dan

employment. Sementara kinerja eksternal

tertahan dengan terjadinya kontraksi impor

dan pelemahan ekspor –terutama elektronik.

102

Konsumsi ASEAN-5 pada TW1-18

mengalami pergerakan yang variatif.

Ekspansi konsumsi terjadi di Thailand dan

Filipina di, sementara Singapura, Malaysia

dan Vietnam termoderasi. Konsumsi yang

meningkat di Thailand dan Filipina dipengaruhi

permintaan komoditas makan dan minuman.

Khusus di Filipina, akselerasi konsumsi juga

dipicu permintaan yang kembali normal pasca

penerapan kebijakan perpajakan baru pada

triwulan sebelumnya103.

102 Impor TW1-18 terkontraksi -2,0% (dari 7,3% pada TW4-17) terutama consumer goods, ekspor melambat menjadi 3,7% (dari 6,7% pada TW4-17).

103 Pada TW4-17, pemerintah Filipina menerapkan peningkatan pajak terhadap bahan makanan, minuman beralkohol, produk tembakau, serta minuman mengandung artificial sugar.

(dari 8,0% pada TW4-17) seiring masih

tingginya investasi asing akibat kebijakan

pemerintah untuk mempermudah investasi.

Sektor pertanian tumbuh terakselerasi

menjadi 4,1% (dari 2,9%) dipicu peningkatan

produksi komoditas beras. Namun, sebaliknya

sektor jasa tumbuh melambat menjadi

6,5% (dari 7,4%) seiring perlambatan jasa

perdagangan domestik.

Di Malaysia, terjadi penurunan

pertumbuhan ekonomi yang cukup tajam

menjadi 5,4% yoy, lebih rendah dari 5,9%

Sumber: Bloomberg

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

7,0

8,0

9,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

Sumber: Bloomberg, Trading Economics

-10

-5

0

5

10

15

20

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy Malaysia Filipina SingapuraThailand Vietnam

Grafik 2.112 Pertumbuhan PDB

Grafik 2.113 Penjualan Ritel

Page 104: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

92

menyebabkan fluktuasi tinggi pada penjualan

ritel Singapura. Penjualan ritel terkontraksi

tajam mencapai -7,8% pada Januari 2018,

dan kemudian tumbuh signifkan pada

Februari 2018 mencapai 8,6%. Pertumbuhan

yang tinggi antara lain juga diakibatkan

faktor base effect rendahnya penjualan ritel

Februari 2017 seiring pergeseran perayaan

Chinese New Year. 106

Perkembangan yang beragam

juga terjadi pada aktivitas produksi

negara ASEAN5. Kenaikan produksi terjadi

di Filipina, disebabkan peningkatan produksi

mesin non listrik dan basic metals untuk

menunjang pembangunan infrastruktur

Pemerintah.107 Penambahan produksi minyak

di Malaysia dan Filipina turut memberikan

andil positif pada aktivitas produksi kawasan.

Viet Nam juga masih mencatat peningkatan

investasi yang cukup tinggi dengan tumbuh

12,5%, meski termoderasi dari 15,1% pada

TW4-17. Penurunan produksi pakan ternak,

pupuk dan minyak mentah telah menahan

aktivitas produksi Viet Nam. Sementara untuk

produksi utama lainnya seperti elektronik dan

baja masih cukup solid seiring peningkatan

permintaan global. Sementara aktivitas

106 Pada tahun 2018 perayaan Chinese New Year jatuh pada Februari, sementara pada tahun 2017 pada Januari.

107 PBuild Build Build adalah program infrastruktur pemerintah termasuk di dalamnya big ticket item antara lain perluasan bandara Clark, fase pertama pembangunan subway Metro Manila; pembangunan rel kereta yang menghubungkan kota Los Baños dan Tutuban dengan bandara Clark; fase pertama pembangunan rel kereta Mindanao yang menghubungkan Digos, Davao City, dan Tagum; proyek penyediaan air bersih Kaliwa; dan proyek pengendali banjir Cavite.

Sementara itu pelemahan

penjualan ritel di Malaysia dan Singapura

dipicu penurunan penjualan kendaraan

akibat perubahan perhitungan pinjaman

kredit kendaraan di Malaysia104 dan

penerapan sistem perpajakan baru

(Vehicle Emission System) pada awal 2018

di Singapura.105 Penerapan aturan pajak baru

104 Dasar perhitungan pinjaman kredit kendaraan yang baru menyebabkan besaran pinjaman yang disetujui menurun sehingga apabila masyarakat ingin mengganti mobil tidak dapat hanya menggajukan pinjaman, namun juga membutuhkan dana segar.

105 Pemerintah Singapura melakukan perubahan insentif dan disinsentif terkait emisi kendaraan melalui kebijakan Vehicle Emission Scheme (VES). Kebijakan ini bertujuan mengontrol kadar polusi di Singapura.

Sumber: Bloomberg, Trading Economics

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

Sumber: Bloomberg

45

50

55

60

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

Indeks Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

Ekspansi

Kontraksi

Grafik 2.114 Produksi Industri

Grafik 2.115 PMI Manufaktur

Page 105: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

93

menjadi fokus utama Presiden Filipina Rodrigo

Duterte dalam melakukan reformasi struktural

(golden age of infrastructure) dalam 5 tahun

ke depan. Fokus pembangunan infrastruktur

adalah pembangunan sarana transportasi

(jembatan dan jalan baru, terminal airport

dan subway) -sebesar 64%. Sementara

sumber pendanaan utama berasal dari

pemerintah pusat (sebesar 62%). Anggaran

pembangunan infrastruktur 2018 yang

mencapai 6,1% GDP, jauh lebih tinggi dari

rata-rata 50 tahun terakhir (2,6% GDP).

produksi Thailand tercatat mengalami

moderasi akibat penurunan ekspor kendaraan.

Di sisi eksternal, kinerja ekspor

kawasan ASEAN mengalami perlambatan

terimbas pelemahan permintaan global.

Penurunan permintaan Tiongkok terhadap

komoditas elektronik menjadi salah satu

penyebab penurunan ekspor ASEAN. Kinerja

ekspor Thailand tertahan akibat kebijakan

Viet Nam yang memperketat inspeksi seluruh

kendaraan baru yang di impor dari Thailand

-setelah berlakunya kebijakan penghapusan

bea masuk impor pada ASEAN Free Trade

Area. Ekspor Filipina pada TW1-2018 bahkan

terkontraksi -5,9% yoy -terendah sejak TW3-

16- akibat cuaca buruk yang menghambat

proses pengiriman.

Kinerja impor pada TW1-18 juga

menurun. Impor Malaysia mengalami

kontraksi sebesar -0,3% (dari 14,5%)

akibat penurunan impor consumer goods

yang disebebakan pelemahan konsumsi

masyarakat. Namun demikian, impor Thailand

justru mengalami peningkatan seiring dengan

perbaikan permintaan domestik atas bahan

material setengah sejalan dengan akselerasi

kegitan produksi.

Di Filipina, impor mengalami

penurunan disebabkan gangguan cuaca

yang menghambat proses pengiriman

barang. Dalam jangka pendek, Current

Account   defisit Filipina diperkirakan

memburuk akibat kuatnya impor untuk

memenuhi kebutuhan proyek infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur ‘Build Build Build’

Grafik 2.116 Ekspor

Grafik 2.117 Impor

Sumber: Bloomberg

-30

-20

-10

00

10

20

30

40

50

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

Sumber: Bloomberg

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

Page 106: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

94

Kinerja ekonomi dan inflasi yang

variatif menjadikan kebijakan bank

sentral ASEAN-5 juga beragam. Pengetatan

kebijakan moneter ditempuh oleh Malaysia

dan Singapura. Bank Negara Malaysia (BNM)

menaikkan suku bunga overnight policy rate

(OPR) sebesar 25 bps menjadi 3,25% pada MPC

25 Januari 2018. Keputusan tersebut ditempuh

setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi

yang membaik sehingga memberikan ruang

untuk mulai mengurangi derajat kebijakan

akomodatifnya.

Bank sentral empat negara ASEAN

lainnya yaitu Filipina, Thailand dan Viet Nam

dan Singapura masih mempertahankan suku

bunga. Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP)

mempertahankan suku bunga kebijakan pada

level 3,0% sejak Juni 2016, Bank of Thailand

(BoT) pada level 1,5%, dan State Bank of Viet

Nam (SBV) sebesar 6,25%. S e d a n g k a n

Monetary Authority of Singapore (MAS)

mempertahankan slope SGD NEER policy band.

Kebijakan fiskal ASEAN-5 diarahkan

untuk mencapai pertumbuhan ekonomi

dan mendukung reformasi struktural.

Filipina menerapkan kebijakan fiskal yang

cenderung netral dengan target defisit sebesar

3% PDB. Filipina juga melakukan structural

reforms antara lain dengan menerbitkan

Rancangan Undang-undang reformasi prosedur

dan pengelolaan anggaran,108 serta melakukan

reformasi pajak yang terkonsentrasi pada

108 Perbaikan dilakukan dengan cara mengubah perhitungan anggaran menjadi cash basis (sebelumnya obligations), memperkuat cash flow management dan mengimplementasikan Treasury Single Account (TSA).

Inflasi di kawasan ASEAN-5 relatif

beragam dengan peningkatan yang

tajam pada Filipina. Peningkatan inflasi

juga terjadi di Viet Nam karena kenaikan

harga makanan dan bahan bakar, sementara

di Malaysia dan Singapura menurun. Inflasi

Filipina menunjukkan peningkatan yang

signifikan mencapai 4,3% yoy pada Maret

2018, dari 2,9% pada Desember 2017. Inflasi

tinggi disebabkan kenaikan harga pangan

akibat gangguan produksi sayuran karena

cuaca buruk dan berkurangnya pasokan

ikan. Pemberlakuan sin taxes pada minuman

beralkohol dan tembakau juga berkontribusi

meningkatkan laju inflasi.

Di Malaysia, laju inflasi

termoderasi dan masih di bawah target

Bank Negara Malaysia 2,0% - 3,0%). Laju

Inflasi termoderasi menjadi 1,3% yoy pada

Maret 2018 dari 3,5% pada Desember 2017,

disebabkan oleh penurunan biaya transportasi

seiring peningkatan harga minyak dunia yang

tidak setinggi tahun sebelumnya. berbeda

dengan Filipina, harga makanan di Malaysia

menurun seiring dengan terjaganya pasokan.

Sumber: Bloomberg

-2,0

-1,0

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy Malaysia Filipina Singapura Thailand Vietnam

Grafik 2.118 Inflasi

Page 107: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

95

0,9% PDB). Peningkatan surplus dipengaruhi

kontribusi/injeksi dari MAS sebsar S$4,9

miliar dalam bentuk operating revenue, serta

kenaikan Buyer Stamp Duty seiring perbaikan

kinerja sektor properti.

Ekonomi ASEAN-5 dipercaya

mampu terakselerasi lebih tinggi seiring

dengan perbaikan ekonomi global yang

masih berlangsung. IMF memperkirakan

ekonomi ASEAN-5 pada 2018 dapat tumbuh

pajak penghasilan pribadi, cukai dan pajak

pertambahan nilai. Program pembangunan

infrastruktur pemerintah berpotensi

meningkatkan beban utang, antara lain dari

ADB dan Tiongkok. Dalam kaitan ini, Filipina

telah berhasil menerbitkan Panda Bond di pasar

Tiongkok pada 22 Maret 2018.

Sementara Singapura, memperkirakan

anggaran tahun fiskal 2017/2018 - berakhir

31 Maret 2018- akan mencatatkan surplus

sebesar S$9,6 miliar (2,1% PDB), lebih tinggi

dibandingkan estimasi pemerintah pada awal

tahun anggaran (surplus S$1,9 miliar atau

Grafik 2.119 Suku Bunga Kebijakan

Grafik 2.120 Kebijakan Moneter Singapura

Sumber: Bloomberg

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

7,0

8,0

9,0

10,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% Malaysia Filipina Thailand Vietnam

Sumber: Bloomberg dan MAS

119

121

123

125

127

129

Oct

-14

Jan-1

5

Ap

r-15

Jul-

15

Oct

-15

Jan-1

6

Ap

r-16

Jul-

16

Oct

-16

Jan-1

7

Ap

r-17

Jul-

17

Oct

-17

Jan-1

8

Indeks

Pelonggaran Jan-2015: slope S$NEER dirubahmenjadi 1% dari 2%

Pelonggaran Apr-2016: slope S$NEER dirubah menjadi netral (0%)

Pelonggaran Okt-2015:slope S$NEER dirubah

menjadi 0,5% dari 1%

% yoyBank Sentral

2018 2018 2019 2018 2019Malaysia 5,5 - 6,0 5,3 5,0 5,4 5,2Estimasi sebelumnya 5,5 - 6,0 4,8 5,4 5,1F il ipina 7,0-8,0 6,7 6,8 6,6 6,5Estimasi sebelumnya 7,0-8,0 6,7 6,5 6,5Singapura 3,2 2,9 2,7 3,2 2,8Estimasi sebelumnya 3,2 2,6 3,2 2,8Thailand 4,1 3,9 3,8 4 3,7Estimasi sebelumnya 4,1 3,5 3,9 3,7Vietnam 6,7 6,6 6,5 6,6 6,5Estimasi sebelumnya 6,7 6,3 6,6 6,4

IMFNegara

CF

% yoyBank Sentral

2018 2018 2019 2018 2019Malaysia 2,0 - 3,0 3,2 2,4 2,7 2,7Estimasi sebelumnya 2,0 - 3,0 2,9 2,8 2,7F il ipina 4,3 4,2 3,8 4,2 3,6Estimasi sebelumnya 4,3 3,0 4,0 3,5Singapura 1,6 1,2 1,0 0,9 1,4Estimasi sebelumnya 1,6 1,3 0,9 1,4Thailand 1,0 1,4 0,7 1,2 1,5Estimasi sebelumnya 1,0 1,0 1,3 1,5Vietnam <4,0% 3,8 4,0 4,2 4,1Estimasi sebelumnya <4,0% 4,0 4,2 4,4

IMFNegara

CF

Tabel 2.8 Proyeksi Pertumbuhan PDB ASEAN-5

Keterangan:

Sumber estimasi terkini: Otoritas Moneter, IMF WEO April-2018, Consensus Forecast April 2018 Sumber estimasi sebelumnya: Otoritas Moneter, IMF WEO Oktober-2017, Consensus Forecast Maret 2018

Tabel 2.9 Proyeksi Inflasi ASEAN-5

Keterangan:

Sumber estimasi terkini: Otoritas Moneter, IMF WEO April-2018, Consensus Forecast April 2018 Sumber estimasi sebelumnya: Otoritas Moneter, IMF WEO Oktober-2017, Consensus Forecast Maret 2018

Page 108: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

96

2.8. Brazil

Ekspansi ekonomi Brazil tertahan

pada TW1-18 dengan pertumbuhan ekonomi

yang melambat menjadi 1,2% yoy, setelah

tumbuh 2,1% pada triwulan sebelumnya.

Penurunan kinerja eksternal dan moderasi

aktivitas investasi menjadi faktor utama

penyebab pelemahan ekonomi Brazil. Kondisi

tersebut diperburuk dengan pengeluaran

pemerintah yang menurun, seiring komitmen

konsolidasi fiskal pemerintah. Peningkatan

pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang

dipengaruhi penurunan suku bunga, belum

dapat mengompensasi pelemahan di sektor

lainnya.

Moderasi aktivitas ekonomi selama

TW1-18 berimplikasi negatif kepada sektor

ketenagakerjaan. Tingkat pengangguran

kembali meningkat dan kenaikan upah

tertahan. Ekonomi yang lesu tercermin dari

inflasi yang kian menurun hingga di bawah

target (4,5% ± 1,5%). Penurunan harga

dikontribusi oleh kelompok housing and

utilities, serta bahan makanan.

Mempertimbangkan inflasi yang

rendah, Banco Central do Brazil (BCB)

melanjutkan kebijakan moneter longgar. Pada

COPOM Meeting Februari dan Maret 2018,

BCB menurunkan suku bunga masing-masing

sebesar 25 bps menjadi 6,5%.109

Pemulihan ekonomi diperkirakan masih

berlanjut secara gradual, meski performa pada

TW1-18 kurang menggembirakan. BCB dan

109 COPOM adalah Comitê de Política Monetária atau Monetary Policy Meeting Brazil.

lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, kecuali

Filipina yang diprediksi tumbuh stabil. Outlook

yang cenderung positif tersebut ditopang

kinerja perdagangan global yang lebih baik

sehingga berimplikasi positif pada aktivitas

sektor manufaktur dan investasi. Perbaikan

upah juga mampu memperbaiki belanja

konsumen rumah tangga.

Sejumlah risiko eksternal dan

domestik berpotensi menghambat

outlook perekonomian ASEAN-5. Secara

umum, risiko eksternal berasal dari (i) proses

normalisasi kebijakan moneter negara maju

yang akan memperketat likuiditas global

dan memicu capital reversal dari negara

emerging; (ii) proses rebalancing Tiongkok

dan kebijakan perdagangan AS yang inward-

looking berpotensi melemahkan ekspor; (iii)

kenaikan harga minyak dunia; serta (iv) faktor

geopolitik (antara lain sengketa laut China

Selatan, krisis Rohingya).

Sejumlah faktor internal dapat

menghambat pertumbuhan ekonomi

ASEAN. Instabilitas politik di Thailand dan

Malaysia akibat penyelenggaraan pemilu

dapat menimbulkan uncertainty yang

menahan kegiatan investasi dan konsumsi.

Inflasi berpeluang meningkat lebih tinggi

di Filipina akibat kekeringan parah yang

meningkatkan harga pangan. Dalam jangka

yang lebih panjang, ASEAN-5 dihadapkan

pada risiko penuaan struktur penduduk

(Singapura dan Thailand) dan overleveraging

sektor rumah tangga (Thailand, Singapura,

dan Malaysia).

Page 109: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

97

terkontraksi makin dalam -0,8% (dari

-0,4%) sejalan dengan konsolidasi fiskal

pemerintah. Di sektor eksternal, net ekspor

berkontribusi negatif terhadap PDB akibat

pelemahan pertumbuhan ekspor yang lebih

dalam dibandingkan impor.111 Sementara itu,

konsumsi rumah tangga relatif membaik dan

tumbuh sebesar 2,8% pada TW1-18 (dari

2,6% pada TW4-17) ditopang perbaikan

daya beli sebagai imbas dari penurunan suku

bunga dan inflasi. Berdasarkan sektoral,

111 Selama TW1-18, kinerja ekspor menurun cukup dalam menjadi 6,0% dari 9,1% pada TW4-17. Pertumbuhan impor juga menurun menjadi 7,7% dari 8,1%.

IMF memprakirakan ekonomi Brazil tumbuh

masing-masing sebesar 2,6% yoy dan 2,3%

pada 2018, meningkat signifikan dari realisasi

pertumbuhan 2017 sebesar 1,0%. Di dalam

upaya mencapai level pertumbuhan ekonomi

yang lebih tinggi, Brazil menghadapi sejumlah

tantangan baik dari dalam maupun luar

negeri. Dari dalam negeri, risiko berasal dari

peningkatan utang pemerintah, pemburukan

pasar tenaga kerja, masih tingginya slack

dalam perekonomian, ketidakpastian politik

menjelang Pemilu Oktober 2018, progres

reformasi sistem jaring pengaman sosial yang

berjalan lambat, serta meningkatnya cost of

fund pasca penurunan rating oleh S&P dan

Fitch. Sementara faktor eksternal yang perlu

dicermati adalah ketidakpastian risiko konflik

perdagangan global, kenaikan fed fund rate,

rebalancing ekonomi Tiongkok, dan dinamika

harga komoditas global.

Akselerasi pertumbuhan ekonomi

Brazil yang telah berlangsung sejak

TW2-2017 cenderung tertahan. Ekonomi

Brazil pada TW1-18 tumbuh sebesar

1,2%, melambat signifikan dibandingkan

2,1% yoy pada TW4-17, serta di bawah

ekspektasi sebesar 1,5%.110 Pelemahan

pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh

penurunan investasi, konsumsi pemerintah,

dan kinerja sektor eksternal. Pertumbuhan

investasi (Gross Fixed Capital Formation,

GFCF) termoderasi menjadi 3,5% (dari 3,8%

pada TW4-17), dan belanja pemerintah

110 Perkiraan Consensus Estimate Reuters.

Sumber: Bloomberg

-24,0

-18,0

-12,0

-6,0

0,0

6,0

12,0

18,0

-6,0

-4,5

-3,0

-1,5

0,0

1,5

3,0

4,5

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

GDP, lhs

Government Cons, lhs

Household Cons, rhs

GFCF, rhs

Exports, rhs

Imports, rhs

Sumber: Bloomberg

-28,0

-21,0

-14,0

-7,0

0,0

7,0

14,0

21,0

-6,0

-4,5

-3,0

-1,5

0,0

1,5

3,0

4,5

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy% yoy

PDB, lhsServices, lhsAgriculture, rhsIndustries, rhs

Grafik 2.121 Pertumbuhan PDB

Grafik 2.122 Pertumbuhan PDB Sektoral

Page 110: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

98

serta pakaian dan alas kaki.112 Sebaliknya,

penjualan kendaraan meningkat hingga

16,1% pada TW1-18 –tertinggi sejak TW3-

11– setelah tumbuh 15,4% pada TW4-17.

Sentimen konsumsi juga membaik didorong

oleh perbaikan ekspektasi upah riil. Indeks

112 Penjualan pakaian dan alas kaki serta furnitur dan peralatan rumah tangga pada TW1-18 termoderasi masing-masing menjadi -1,7% dan 1,8%, dari 6,9% dan 11,3% pada TW4-17. Sementara penjualan makanan minuman di supermarket dan barang grosir di hypermarket pada TW1-18 meningkat akibat liburan Paskah, masing-masing sebesar 5,8% dan 6,1% (dari 4,4% dan 5,5% pada TW4-17)

deselerasi ekonomi pada TW1-18 dikontribusi

oleh masih lemahnya sektor pertanian, serta

sektor jasa dan industri.

Kendati peranan konsumsi

pada pertumbuhan PDB membaik,

kinerja penjualan ritel belum terlalu

menggembirakan. Rata-rata penjualan

ritel pada TW1-18 tumbuh sebesar 3,7%

yoy, melambat dari 4,2% pada TW4-

17. Penurunan penjualan terjadi pada

sejumlah kategori produk, terutama

furnitur dan peralatan rumah tangga,

Sumber: Bloomberg

-10,5

-7,0

-3,5

0,0

3,5

7,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy

Household Cons

Govt Cons

GFCF

Exports

Imports

GDP, lhs

Sumber: Bloomberg

-6,0

-4,5

-3,0

-1,5

0,0

1,5

3,0

4,5

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q12013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy

Net Taxes on Products and Imports

ServicesIndustries

AgriculturePDB

Grafik 2.123 Kontribusi PDB Grafik 2.125 Penjualan Ritel dan

Kepercayaan Konsumen

Grafik 2.124 Kontribusi PDB Sektoral Grafik 2.126 Penjualan dan Kredit

Kepemilikan Kendaraan

Sumber: Bloomberg

62,5

75

87,5

100

112,5

125

137,5

-12,0

-9,0

-6,0

-3,0

0,0

3,0

6,0

9,0

12,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks % yoy Retail Sales Consumer Confidence, rhs

Sumber: Bloomberg

-15

-12

-09

-06

-03

00

03

06

09

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy Vehicle Sales Vehicle Acquisition Credit, rhs

Page 111: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

99

kepercayaan konsumen naik ke posisi 89,4

pada TW1-18 –tertinggi sejak TW4-14– dari

87,2 pada triwulan lalu, mengindikasikan

prospek kinerja konsumsi yang positif ke

depan.

Pelemahan penjualan ritel

berimplikasi pada moderasi aktivitas

produksi. Rata-rata produksi industri

pada TW1-18 menurun ke 3,2% yoy, dari

4,9% pada TW4-17. Penurunan output

terutama dikontribusikan oleh produksi

intermediate dan consumer goods.113 Sektor

manufaktur dan pertambangan masing-

masing termoderasi menjadi -2,3% dan 4%

(dari 0,4% dan 5,7%), dipicu penurunan

produksi tekstil, karet dan plastik, serta

refined petroleum –karena sejumlah kilang

minyak menjalani proses maintenance. Rata-

rata penggunaan kapasitas industri pada

TW1-18 juga masih lemah dibandingkan

historisnya114, meski pada TW1-18 mengalami

sedikit peningkatan (78,1%) dibandingkan

77,8% pada TW4-17.

Di tengah moderasi aktivitas

produksi, sentimen bisnis ke depan

diprediksi kembali membaik. PMI

komposit kembali ke zona ekspansif di level

51,8 pada TW1-18, dari 49,1 pada TW4-17

seiring meningkatnya kepercayaan bisnis

di sektor jasa. Optimisme terhadap kondisi

bisnis ke depan menyebabkan indeks PMI jasa

113 Produksi intermediate & consumer goods tumbuh melambat menjadi 1,8% dan 4%, dari 4% & 5,5% pada TW4-17.

114 Rata-rata utilisasi kapasitas selama 2013-2017 sebesar 79,4%.

Grafik 2.127 Produksi Industri dan PMI

Grafik 2.128 Utilisasi Kapasitas

Grafik 2.129 Neraca Perdagangan

Sumber: Bloomberg

35

38

41

44

47

50

53

56

-15,0

-12,0

-9,0

-6,0

-3,0

0,0

3,0

6,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

Indeks % yoy

Produksi Industri (% yoy)

PMI Manufaktur, rhsPMI Services, rhs

PMI Komposit, rs

Sumber: Tradingeconomics

72

74

76

78

80

82

84

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

%

Sumber: Bloomberg

-40,0

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

-8000

-6000

-4000

-2000

0

2000

4000

6000

8000

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

% yoyUSD mn Trade Balance, lhs Exports, rhs Imports, rhs

kembali berada di zona ekspansif –pertama

kalinya sejak TW4-14– yaitu mencapai 51,0

(dari 47,7 pada TW4-17). Sementara itu,

Page 112: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

100

Selain produk primer, penurunan

ekspor terjadi pada produk semi-

manufaktur (3,2%, dari 11,5% pada TW4-

17), khususnya ekspor minyak kedelai,

gula tebu, dan produk besi116. Berdasarkan

negara tujuan, penurunan terjadi pada ekspor

ke Tiongkok, Argentina, dan India.

Kinerja impor juga termoderasi.

Rata-rata impor melambat menjadi 12,3%

yoy, dari 14,7% pada TW4-17. Perlambatan

didorong penurunan impor bahan bakar,

barang antara dan bahan mentah, serta

non-durable consumer goods. Impor bahan

bakar tumbuh sebesar 45,9% (dari triwulan

lalu 64,1%) seiring menurunnya kebutuhan

impor etanol untuk bahan bakar kendaraan,

karena Brazil memasuki musim panen tebu

sebagai bahan baku etanol.

Meski penurunan aktivitas ekspor

lebih dalam dibandingkan impor, surplus

neraca perdagangan masih melebar yang

berdampak positif pada cadangan devisa.

Pada TW1-18, ekspor Brazil mengalami

kenaikan sebesar USD1,2 miliar, melebihi

kenaikan impor (USD1,0 miliar), sehingga

surplus neraca perdagangan pada TW1-

18 melebar menjadi USD14,0 miliar, dari

USD13,7 miliar pada TW4-17. Sejalan dengan

perbaikan surplus neraca perdagangan,

defisit neraca transaksi berjalan (current

account) TW1-18 menyempit menjadi USD

-3,2 miliar (setara -0,41% PDB), dari USD

116 Ekspor minyak kedelai, gula tebu, dan produk besi masing-masing melambat menjadi 9%, 7,4%, dan -32,7% (dari 348%, 68,1%, dan -13,3% pada TW4-17).

PMI manufaktur relatif stabil dari 52,4 pada

TW4-17 menjadi 52,6 pada TW1-18, karena

peningkatan order domestik terkompensasi

oleh pelemahan order ekspor.

Pelemahan produksi industri

antara lain dipengaruhi oleh aktivitas

perdagangan Brazil yang menurun.

Kegiatan produksi terkendala oleh cuaca

buruk dan terimbas larangan ekspor. Rerata

pertumbuhan ekspor menurun ke 8,6%

yoy, dari 16,9% pada TW4-17. Penurunan

ekspor terutama terjadi pada produk primer

–pangsa 44,6%– yang hanya tumbuh 0,8%,

turun signifikan dari 33% pada TW4-17

akibat melambatnya ekspor kedelai, bijih

besi, jagung, minyak, dan daging ayam.

Ekspor kedelai menurun drastis akibat panen

yang terhambat curah hujan tinggi. Ekspor

bijih besi terkontraksi akibat penurunan

produksi yang terkendala cuaca serta lesunya

permintaan dari Tiongkok sehingga terjadi

oversupply dan penurunan harga di pasar

global. Ekspor minyak juga melambat karena

aktivitas produksi minyak yang dihentikan

untuk keperluan maintenance. Sementara itu,

ekspor daging ayam terkontraksi karena harga

menurun akibat pelarangan ekspor produk

ayam dari BRF (perusahaan pengolahan

makanan asal Brazil) ke Uni Eropa, karena

perusahaan terlibat dalam skandal suap.115

115 Sejak 16 Maret 2018 otoritas Brazil menghentikan produksi dan sertifikasi bagi produk ekspor poultry BRF karena terbukti menyuap petugas inspeksi untuk meloloskan produk yang mengandung bakteri salmonella dan tidak layak jual. BRF adalah perusahaan multinasional Brazil di bidang pengelolaan daging ayam, dengan market share 14% perdagangan daging ayam global.

Page 113: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

101

pengangguran pada Maret 2018 kembali

meningkat menjadi 13,1% (tertinggi sejak

Mei 2017 dan di atas perkiraan pasar,

12,9%) dari 11,8% pada Desember 2017.

Angka pengangguran tersebut juga masih

jauh di atas rata-rata jangka panjang.118

Kenaikan tingkat pengangguran didorong

oleh berkurangnya lapangan kerja informal

dan pembantu rumah tangga (domestic

118 Rata-rata tingkat pengangguran selama 2013-2017 sebesar 9,3%.

-7,1 miliar (-0,47% PDB) pada TW4-17,

ditopang perbaikan neraca barang dan

jasa.117 Cadangan devisa turut meningkat

menjadi USD383,1 miliar pada Maret 2018,

dari USD382,0 miliar pada Desember 2017.

Moderasi aktivitas industri dan

perdagangan berimplikasi negatif

kepada sektor ketenagakerjaan. Tingkat

117 Surplus neraca barang pada TW1-18 meningkat menjadi USD13 miliar (dari USD12,8 miliar pada TW4-17 TW3-17), sementara defisit neraca jasa menyempit menjadi -USD8,1 miliar (dari -USD9,5 miliar).

Sumber: Bloomberg

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

-5-14

-12

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% GDP Miliar USD

Goods ServicesPrimary Income Secondary Income

Current AccountCurrent Account (% GDP), rhs

Sumber: Bloomberg

386

383

380

377

374

371

368

365

4

3,75

3,5

3,25

3

2,75

2,53 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2013 2014 2015 2016 2017 2018

BRL/USD Miliar USD Cadangan Devisa BRL/USD, rhs

Grafik 2.130 Transaksi BerjalanGrafik 2.132 Tingkat Pengangguran dan

Tingkat Partisipasi Kerja

Grafik 2.131 Cadangan Devisa dan

Nilai Tukar Grafik 2.133 Lapangan Kerja

Sumber: Bloomberg, Tradingeconomics

60,4

60,6

60,8

61,0

61,2

61,4

61,6

61,8

62,0

6,0

7,0

8,0

9,0

10,0

11,0

12,0

13,0

14,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% % Participation Rate, rhs Unemployment Rate

Sumber: Bloomberg

-6

-4,5

-3

-1,5

0

1,5

3

4,5

6

-8,0

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32013 2014 2015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

Private Sector with Contract, rhs Private Sector without ContractDomestic Worker Public Sector

Page 114: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

102

Sejalan dengan pemulihan

ekonomi yang masih lemah, tekanan

inflasi selama TW1-18 semakin menurun

dan di bawah target (4,5%±1,5%). Inflasi

Maret 2018 tercatat sebesar 2,68% yoy –

terendah dalam 9 bulan terakhir, dari 2,95%

pada Desember 2017.119 Penurunan inflasi

dikontribusi oleh kelompok housing and

utilities (4,1%, dari 6,3%) karena penurunan

tarif listrik120 dan harga atau sewa properti di

beberapa kota besar. Pada saat yang sama,

kelompok makanan dan minuman masih

terdeflasi (-1,6% dari -1,9%) ditopang hasil

panen yang melimpah. Secara rata-rata,

inflasi selama TW1-18 stabil di level 2,8%,

sama dengan TW4-17, karena penurunan

biaya housing and utilities dikompensasi

oleh peningkatan biaya transportasi akibat

119 Inflasi inti pada Maret 2018 juga turun menjadi 2,9%, dari 3,8% pada Desember 2017.

120 Tarif listrik selama TW1-18 merupakan yang termurah, seiring curah hujan yang meningkat menyebabkan produksi listrik bertenaga hidro berlimpah. Sekitar dua pertiga kapasitas terpasang (installed capacity) menggunakan sumber energi listrik hidro.

worker) –seiring berakhirnya musim liburan.

Pemburukan sektor ketenagakerjaan juga

ditunjukkan oleh participation rate yang

turun menjadi 61,6%, dari 61,8% pada

TW4-17 antara lain karena meningkatnya

discouraged workers yaitu masyarakat yang

pesimis terhadap ketersediaan lapangan kerja

memilih untuk berhenti mencari kerja.

Seiring kenaikan angka

pengangguran, laju kenaikan upah

kembali tertahan. Laju rata-rata kenaikan

upah pada TW1-18 melambat menjadi 4,0%

yoy, setelah tumbuh 5,0% pada TW4-17.

Pertumbuhan upah riil juga melambat menjadi

3,8% (BRL2.431), dari 4,7% (BRL2.192) pada

triwulan sebelumnya. Kenaikan upah yang

tertahan terjadi baik pada pekerja dengan

kontrak maupun non kontrak, termasuk

kalangan pengusaha. Perlambatan laju

kenaikan upah terjadi pada sektor transportasi,

pertanian, layanan publik, informasi dan

telekomunikasi, dan perdagangan. Upah

minimum per 1 Januari 2018 meningkat

menjadi BRL954/bulan (dari BRL 937).

Sumber: Bloomberg

21

18

15

12

9

6

3

2500

2400

2300

2200

2100

2000

1900

18003 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3

2015 2016 2017 2018

% yoy BRL

Pendapatan Riil, rhsPertumbuhan Pendapatan Riil, lhs

Pendapatan Nominal, rhsPertumbuhan Pendapatan Nominal

Sumber: Bloomberg

-2,5

0,0

2,5

5,0

7,5

10,0

12,5

-4,0

0,0

4,0

8,0

12,0

16,0

20,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% yoy % yoy

CPI, rhs

Food & Beverages

Housing & Utilities

Transportation

Core CPI, rhs

Grafik 2.134 Pendapatan Nominal dan Riil

Grafik 2.135 Inflasi

Page 115: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

103

Jumlah utang pemerintah

mengalami kenaikan untuk menutupi gap

pembiayaan anggaran. Penerimaan fiskal

menurun ke BRL369,5 miliar, dari BRL396,7

miliar pada TW4-17. Pada saat yang sama,

pengeluaran pemerintah selama TW1-18

turun lebih dalam menjadi BRL316,9 miliar,

dari BRL351,4 miliar pada TW4-17, karena

penurunan di berbagai pos pengeluaran,

khususnya jaminan sosial (social security).

Gap anggaran pemerintah yang antara

lain dipenuhi dari pinjaman, mendorong

kenaikan utang pemerintah Brazil pada TW1-

kenaikan harga minyak dunia.121

Tekanan inflasi yang menurun

dan di bawah target memberi ruang

bagi Banco Central do Brasil (BCB)

untuk melanjutkan kebijakan moneter

akomodatif. Selama TW1-18, BCB

menurunkan suku bunga (SELIC rate) pada

Monetary Policy Committee (COPOM)

Meeting tanggal 7 Februari dan 21 Maret

2018 masing-masing sebesar 25 bps, dari

7% menjadi 6,5%. Pelonggaran kebijakan

moneter tersebut sejalan dengan pemulihan

ekonomi yang masih gradual, dan economic

slack yang masih tinggi.122,123

121 Rata-rata biaya housing and utilities dan biaya transportasi masing-masing sebesar 4,8% dan 5,0% pada TW1-18, dari 5,8% dan 3,9% pada TW4-17.

122 Economic slack yang tinggi tercermin pada tingkat utilisasi kapasitas yang masih relatif rendah serta tingkat pengangguran yang masih tinggi, dibandingkan rata-rata jangka panjang.

123 Sejak COPOM 19 Oktober 2016, BCB melakukan pelonggaran kebijakan yang agresif dengan menurunkan SELIC rate selama 13 kali atau sebesar 775 bps, dari 14,25% menjadi 6,5%.

Grafik 2.136 Suku Bunga Kebijakan

Grafik 2.137 Keseimbangan Fiskal

Grafik 2.138 Utang Pemerintah

Sumber: Bloomberg

0,0

3,0

6,0

9,0

12,0

15,0

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 32015 2016 2017 2018

% Inflasi (% yoy) SELIC Rate (%)

Rentang Target Inflasi

Sumber: Bloomberg

-12,0

-10,0

-8,0

-6,0

-4,0

60

90

120

150

180

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% PDBMiliar BRL

Total Revenue Total Expenditure Budget Balance (% PDB), rhs

Sumber: Bloomberg

50,0

55,0

60,0

65,0

70,0

75,0

80,0

2,5

3

3,5

4

4,5

5

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 32015 2016 2017 2018

% PDB Miliar BRL

General government gross debtGeneral Govt Debt (% GDP)

Page 116: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

104

di kisaran target (4,5%±1,5%). Namun,

dengan economic slack yang masih tinggi

dan lemahnya realisasi inflasi pada TW1-18,

BCB pada MPC Mei 2018 merevisi ke bawah

proyeksi inflasi pada akhir 2018 dan akhir

2019 masing-masing menjadi 3,6% dan 3,9%

(dari perkiraan semula 3,8% dan 4,1%). BCB

memandang risiko terhadap inflasi cukup

balanced. Di satu sisi, terdapat faktor yang

dapat menahan inflasi meliputi: (a) second

round–effect125 rendahnya harga makanan

terhadap kelompok harga lainnya, dan (b)

inflation inertia126 menyebabkan ekspektasi

inflasi tetap lemah. Di sisi lain, beberapa faktor

berpotensi meningkatkan tekanan inflasi,

antara lain pelemahan nilai tukar real Brazil

(imported inflation) akibat capital reversal,

dan kenaikan harga komoditas global. IMF

memproyeksikan inflasi Brazil sebesar 3,9%

pada 2018, dan kembali meningkat ke 4,2%

pada 2019. Sementara CF memprediksi dapat

lebih rendah yaitu masing-msing sebesar

3,5% dan 4,1%.

Sejumlah risiko membayangi

outlook perekonomian Brazil, baik dari

dalam maupun luar negeri. Tantangan

dari sisi domestik meliputi kenaikan utang

pemerintah, pemburukan kondisi pasar

tenaga kerja, economic slack yang tinggi,

serta instabilitas politik dan sosial menjelang

pemilu yang akan berlangsung pada Oktober

2018. Progres dan keberhasilan reformasi

125 Tekanan harga makanan yang rendah akan memengaruhi harga komoditas lainnya.

126 Inflation inertia berarti inflasi masa lalu memengaruhi inflasi ke depan.

18 menjadi BRL5 miliar (75,3% PDB), dari

sebelumnya BRL4,9 miliar (74% PDB) pada

akhir TW4-17.

Pemulihan ekonomi diprediksi

masih berlanjut secara gradual. Mengacu

pada Inflation Report BCB edisi terakhir (Maret

2018), ekonomi Brazil berpotensi tumbuh

2,6% yoy pada 2018, meningkat signifikan

dari kinerja 2017 (1,0%). Demand domestik

menjadi pendorong utama pertumbuhan,

mengkompensasi sektor eksternal yang

mulai melemah. Konsumsi rumah tangga

diperkirakan meningkat ditopang perbaikan

upah dan kredit. Investasi juga diprediksi

terakselerasi seiring perbaikan sentimen

bisnis, utang korporasi yang menurun,

serta kebijakan moneter longgar yang

masih berlanjut. Aktivitas ekspor diprediksi

termoderasi akibat kebijakan inward-looking

AS serta larangan impor yang diterapkan

sejumlah negara terhadap produk daging

dari Brazil.124 Sementara itu, IMF merevisi ke

atas proyeksi PDB Brazil 2018-2019 masing-

masing menjadi 2,3% dan 2,5% (dari 1,9%

dan 2,1%), seiring akselerasi kinerja ekonomi

selama TW4-17. Consensus Forecast (CF)

juga optimis terhadap ekonomi Brazil dan

memprediksi PDB tumbuh sebesar 2,7% dan

3% pada 2018-2019.

Tingkat inflasi selama 2018-

2019 diprediksi meningkat dan berada

124 Sejak pertengahan 2017, sejumlah negara, seperti Tiongkok, Chili, Uni Eropa, Korea, Vietnam, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Rusia melarang impor daging sapi, babi, dan ayam dari Brazil pasca terkuaknya skandal suap ekspor oleh otoritas Brazil.

Page 117: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 2 - Perkembangan Ekonomi Beberapa Negara dan Kawasan

105

menghambat investasi. Sedangkan

risiko eksternal berasal dari risiko konflik

perdagangan global, potensi kenaikan Fed

Fund Rate yang lebih agresif, rebalancing

ekonomi Tiongkok sebagai salah satu

mitra dagang utama, serta dinamika harga

komoditas global.

jaring pengaman sosial masih menjadi

sumber ketidakpastian yang signifikan dan

menyebabkan penurunan (downgrade)

peringkat kredit (sovereign credit rating)

oleh lembaga pemeringkat S&P dan Fitch.127

Downgrade tersebut menyebabkan cost

of fund semakin mahal dan berpotensi

127 Pada 11 Januari 2018, S&P menurunkan peringkat kredit Brazil menjadi BB- dengan outlook “Stable”, dari sebelumnya BB dengan outlook “Negative” (15 Agustus 2017). Sementara itu, pada 23 Februari 2018, Fitch turut menurunkan rating Brazil menjadi BB- dengan outlook “Stable”, dari sebelumnya BB dengan outlook “Negative” (5 Mei 2016).

Report March 2018

April 2018 Forecast April 2018

2018 2019 2018 2019 2018 2019 PDB (% yoy) 2,6 - 2,3 2,5 2,7 3

sebelumnya

2,6 - 1,9 2,1 2,7 2,9

In�asi (% yoy) 3,8 4,1 3,5 4,2 3,5 4,1

sebelumnya 4,2 4,2 - - 3,7 4,2

Sumber sebelumnya: BCB In�ation Report December 2017, IMF WEO Update January 2018, Consensus Forecast March 2018

Tabel 2.10 Proyeksi Pertumbuhan PDB dan Inflasi

Page 118: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

106

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 119: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 3 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

107

Pembahasan dalam berbagai forum kerja sama internasional pada triwulan 1 2018

masih didorong oleh keyakinan berlanjutnya momentum penguatan pertumbuhan global.

Realisasi pertumbuhan global yang cukup menggembirakan merupakan momentum yang tepat

untuk mendorong pencapaian pertumbuhan yang kuat, seimbang, berkelanjutan dan inklusif.

Momentum ini juga perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan upaya mendorong stabilitas

ekonomi dan keuangan melalui berbagai kebijakan untuk memperkuat resiliensi terhadap

potensi risiko yang mungkin mengemuka.

Forum kerja sama internasional terus berkomitmen untuk mendukung momentum

perbaikan ekonomi, memantau berbagai risiko dan meningkatkan resiliensi ekonomi melalui

berbagai inisiatif kerja sama dan pembahasan. Perhatian juga diberikan pada isu inovasi

khususnya teknologi digital dan pembangunan infrastruktur.

Dalam wadah kerja sama regional, forum ASEAN melanjutkan proses integrasi

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Singapura sebagai Ketua ASEAN yang baru menetapkan

tema “Resillience and Innovation” pada era kepemimpinannya. Sementara itu, monitoring terus

dilakukan terhadap implementasi integrasi keuangan ASEAN 2025. Pembahasan mengenai

hal ini dilakukan baik pada high level maupun forum teknis ASEAN. Forum ASEAN+3 juga

terus mendukung upaya penguatan resiliensi kawasan melalui penguatan Chiang Mai Initiatives

Multilateralization (CMIM) dan peningkatan peran ASEAN+3 Macroeconomic Research Office

(AMRO).

Dalam kerangka kerja sama yang lebih luas, fora multilateral termasuk International

Monetary Fund (IMF), Forum G20 dan Bank for International Settlement (BIS), juga menyoroti

perkembangan perekonomian dunia dengan tekad untuk melanjutkan komitmen mendorong

PERKEMBANGAN KERJA SAMA DAN LEMBAGA INTERNASIONAL

BAB

3

Page 120: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

108

stabilitas dan pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan. Berbagai topik khusus yang

dibahas di forum multilateral juga tidak terlepas dari perkembangan inovasi digital termasuk

ekonomi digital dan financial technology yang perlu dicermati risiko dan implikasinya terhadap

kebijakan dan peran otoritas.

A. KERJA SAMA REGIONAL

Sebagai respons terhadap kondisi

global dan perkembangan ekonomi di

kawasan, fora kerja sama regional seperti

ASEAN, EMEAP dan ASEAN+3 secara

rutin memantau perkembangan ekonomi

global dan regional, serta berupaya

memitigasi risiko, baik melalui kebijakan

domestik maupun secara kolektif. Selain

itu, isu ekonomi digital, khususnya terkait

financial technology (FinTech) telah menjadi

isu strategis di berbagai fora kerja sama di

kawasan.

A.1. Kerja Sama Integrasi Sektor Keuangan

A.1.1. Keketuaan Singapura di ASEAN 2018

Forum ASEAN terus melanjutkan

kerja sama untuk mendorong integrasi

keuangan untuk mencapai visi ASEAN

Economic Community (AEC) 2025 yaitu

mencapai masyarakat ekonomi yang

terintegrasi dan kohesif, kompetitif,

inovatif, dinamis serta inklusif. Pada

2018, Singapura sebagai Chairman ASEAN

mengangkat tema utama “Resillience and

Innovation”. Dalam kaitan ini, Keketuaan

Singapura memiliki 3 prioritas utama di jalur

keuangan, yaitu:

1. Sustain Growth. Sebagai upaya

untuk mendukung pertumbuhan

ekonomi di kawasan, Keketuaan

ASEAN pada 2018 akan fokus

pada tiga area kerja sama, yaitu

(i) mendorong proses integrasi

keuangan 2025, khususnya terkait

fasilitasi perdagangan intra-ASEAN

dan kerja sama perpajakan; (ii)

mendorong pembiayaan yang

berkelanjutan (sustainable finance),

khususnya melalui pengembangan

green finance; dan (iii) mendorong

pembangunan infrastruktur,

khususnya terkait dengan mobilisasi

modal swasta untuk membiayai

proyek infrastruktur.

2. Boost Resilience. Sebagai respons

terhadap ketidakpastian ekonomi

global dan risiko yang muncul di

era ekonomi digital, Keketuaan

ASEAN 2018 akan fokus pada

tiga area kerja sama, yaitu (i)

meningkatkan ketahanan keuangan

regional (financial resilience)

melalui penguatan kerja sama di

CMIM dan AMRO; (ii) membangun

Page 121: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 3 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

109

implementasi prioritas 2017 dan membahas

rencana kerja prioritas masing-masing WCs di

2018.

Pada Working Committee on

Payment and Settlement System,

prioritas kerja 2018 akan berfokus pada

pembahasan kerangka kerja (framework)

koneksi sistem pembayaran lintas batas

di ASEAN (framework for cross-border

linkage of faster payment system). Bank

Indonesia menyuarakan bahwa framework ini

penting agar setiap negara anggota ASEAN

terlebih dahulu mempersiapkan sistem,

infrastruktur dan regulasi domestik sehingga

proses interkonektivitas tidak berdampak

negatif pada stabilitas makroekonomi dan

sistem keuangan.

Pada Working Committee on

Financial Inclusion, salah satu inisiatif

yang menjadi target pada 2018 adalah

penyusunan dan penerbitan “Guidance

Notes on Digital Financial Services”,

dimana BI menjadi leader dalam program

kerja yang terkait dengan inovasi digital

untuk mendorong keuangan inklusif.

Selain isu-isu di atas, pertemuan WCs

juga membahas isu liberalisasi jasa keuangan,

ASEAN Banking Integration Framework

(ABIF), pendalaman pasar keuangan kawasan

untuk mendukung pembiayaan infrastruktur,

serta beberapa isu lintas sektoral (cross-

cutting), terutama negosiasi paket jasa

keuangan dibawah perjanjian ASEAN

Framework Agreement on Services (AFAS),

inklusi keuangan, dan asuransi bencana alam.

ketahanan cyber (cyber resilience)

melalui kolaborasi antar otoritas

atau regulator di kawasan ASEAN

untuk mengatasi risiko cyber;

(iii) meningkatkan ketahanan

regional terhadap risiko bencana

alam (disaster resilience) melalui

penguatan asuransi bencana alam.

3. Foster Innovation. Sebagai respons

dari pesatnya perkembangan

teknologi, Keketuaan ASEAN 2018

akan fokus pada tiga area kerja sama,

yaitu (i) kerja sama terkait capacity

building dalam rangka meningkatkan

pemahaman dan infrastruktur yang

mendukung inovasi ekonomi digital;

(ii) mendorong inovasi teknologi

dan pemanfaatannya untuk

meningkatkan inklusi keuangan;

(iii) mendorong konektivitas sistem

pembayaran untuk mendukung

transaksi perdagangan di regional

dan remitansi.

A.1.2. Pembahasan Isu di Level Teknis

ASEAN

Mengawali tahun 2018 di

bawah keketuaan yang baru, dalam

mengimplementasikan kerja sama untuk

penguatan integrasi keuangan di ASEAN,

seluruh ASEAN Working Committees

(WCs) dalam jalur keuangan melakukan

rangkaian pertemuan pada Februari 2018.

Pertemuan dilakukan untuk mengevaluasi

Page 122: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

110

Digital Era amidst Global Challenges”. Seluruh

anggota SLC menyadari saat ini tengah terjadi

Revolusi Industri keempat (industry revolution

4.0), yang ditandai dengan meningkatnya

peran cyber physical systems, internet

dan network dalam kehidupan manusia.

Penggunaan teknologi internet dan network

pada satu sisi memberikan manfaat pada

efisiensi biaya dan waktu, serta memperluas

inklusivitas masyarakat dalam mengakses

sumber produksi dan jalur distribusi. Namun

pada sisi lain, perkembangan teknologi

tersebut telah menciptakan kompetisi

dengan pelaku ekonomi tradisional dan

juga menciptakan sumber risiko baru bagi

perekonomian, yaitu cyber risk dan semakin

rentannya perekonomian suatu negara

terhadap spillover dari negara lainnya.

BI sebagai Co-Chair SLC menyampaikan

overview mengenai Digital Innovation and

Global Economy terkait dampaknya pada

4 sektor utama, yaitu (i) real economy; (ii)

financial services; (iii) central bank business;

dan (iv) cross border transaction.

Pada sektor riil, perkembangan

teknologi telah mengubah pola distribusi

dari pasar fisik menjadi pasar digital

(digital market place). Selain itu teknologi

juga telah mengubah pola produksi dari

tenaga manusia menjadi tenaga robot

dan pemanfaatan artificial intelligent (AI).

Pada satu sisi, perubahan tersebut dapat

meningkatkan efisiensi dan akses pasar bagi

UMKM yang selama ini memiliki keterbatasan

dalam mengakses pasar. Namun pada sisi lain,

terjadi kompetisi yang mematikan pasar fisik

A.1.3. Pembahasan Isu Level Deputies di

ASEAN

Di level yang lebih tinggi, Senior

Level Committee (SLC) on ASEAN Financial

Integration yang beranggotakan Deputi

Gubernur bank sentral di ASEAN dan para Co-

chairs dari Working Committees (WCs) juga

melakukan pertemuan pada Februari 2018

untuk memantau kemajuan proses integrasi

keuangan ASEAN 2025.

Selama periode 2016-2018, SLC di

bawah Co-chairmanships Bank Indonesia

(BI) dan Bangko Sentral ng Pilipinas

(BSP) telah menghasilkan berbagai

kemajuan yang meliputi penguatan dari

sisi surveillance maupun governance.

Pada aspek surveillance, pada periode 2016-

2018, SLC telah merumuskan dan memonitor

implementasi Strategic Action Plan (SAP)

dan Key Performance Indicators (KPIs) serta

melakukan risk monitoring process dengan

melibatkan ASEAN Secretariat, AMRO,

dan ADB. Selanjutnya, disepakati Bank

Negara Malaysia (BNM) dan National Bank

of Cambodia (NBC) akan melanjutkan co-

chairmanship SLC periode 2018-2020.

A.2. Pantauan atas Perkembangan

Ekonomi Digital

Isu inovasi digital termasuk

ekonomi digital dan Financial Technology

(FinTech) juga dicermati di forum ASEAN.

Salah satu topik khusus pembahasan pada

ASEAN SLC adalah “Boosting Resilience in a

Page 123: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 3 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

111

masyarakat di era digital yang aman dan

efisien.

Pada transaksi lintas batas,

perkembangan teknologi telah

mempermudah transaksi perdagangan

dan investasi. Pada satu sisi, hal ini

berdampak positif pada perluasan akses pasar

bagi pelaku industri, terutama UMKM, namun

pada sisi lain juga meningkatkan kompetisi

terbuka dengan pelaku industri lintas negara.

Selain itu, semakin terkoneksinya sistem

keuangan lintas negara juga mempercepat

spillover dari negara lain yang dapat

membahayakan stabilitas sistem keuangan.

Sebagai respons. otoritas diharapkan dapat

meningkatkan resiliensi sistem keuangan, baik

cyber resiience maupun financial resilience.

Dalam paper yang berjudul

“Financial Technology and Financial

Services”, IMF melakukan kajian untuk

melihat bagaimana perkembangan

inovasi teknologi menyebabkan

perubahan landscape keuangan dalam

dua hal yaitu (i) jenis layanan; dan (ii)

struktur pasar jasa keuangan. Regulasi perlu

difokuskan untuk mengatasi permasalahan

pada dua aspek tersebut. IMF memberikan

beberapa rekomendasi untuk merespons

perkembangan FinTech, yaitu (i) regulator

harus fokus pada pengaturan entitas bisnis

FinTech dengan risiko tinggi; (ii) melakukan

penguatan governance; (iii) opsi kebijakan

yang mendukung open networks; dan (iv)

memodernisasi prinsip-prinsip hukum terkait

lembaga keuangan.

dan industri yang padat karya (labor intensive)

sehingga berdampak pada meningkatnya

angka pengangguran. Sebagai respons,

otoritas diharapkan dapat memiliki sektor

unggulan yang menjadi sumber pertumbuhan

ekonomi baru dan meningkatkan keahlian

tenaga kerja sesuai dengan perkembangan

teknologi.

Pada sektor keuangan,

perkembangan teknologi telah

melahirkan berbagai layanan jasa

keuangan berbasis FinTech yang memiliki

tiga keunggulan, yaitu faster, simpler,

dan cost-saving. Namun perkembangan

jasa keuangan berbasis FinTech tersebut

menjadi kompetitor bagi lembaga keuangan

tradisional, khususnya perbankan.

Perkembangan FinTech juga menimbulkan

risiko baru dalam sistem keuangan, yaitu

cyber risk, procyclicality dan contagion risk.

Otoritas di setiap negara diharapkan memiliki

strategi yang dapat menyeimbangkan

antara kebutuhan mendorong inovasi

dengan mitigasi risiko yang timbul, termasuk

bagaimana melakukan kolaborasi antara

pelaku FinTech dengan lembaga keuangan

tradisional.

Pada sisi bank sentral,

perkembangan teknologi telah

melahirkan crypto-currency yang dapat

diciptakan oleh swasta dan dijadikan

instrument investasi yang memiliki

volatilitas tinggi sehingga mendorong

perilaku spekulasi. Bank sentral diharapkan

dapat merespons perkembangan digital

currency dan dapat menjawab kebutuhan

Page 124: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

112

agar kualitas kualifikasi fasilitas CMIM sebagai

Regional Financial Arrangement (RFA) dapat

sejalan dengan kualitas kualifikasi fasilitas

IMF sebagai Global Financial Safety Net

(GFSN). Penguatan ERPD Matrix, di samping

menggunakan indikator kuantitatif dan

asesmen kualitatif, juga akan menggunakan

hasil country surveillance AMRO dalam

pengambilan keputusan pemberian fasilitas

CMIM. ERPD Matrix diharapkan juga

dapat digunakan untuk mengukur tingkat

eligibility suatu member terhadap fasilitas

CMIM melalui self assesment oleh member.

Sebagai bagian dari upaya penguatan CMIM,

secara berkala juga dilakukan review untuk

membahas isu terkait CMIM Agreement dan

Operational Guidelines (OG).

A.4. Kesiapan Komunikasi Pada Saat

Krisis

Sebagai upaya meningkatkan

kesiapan bank sentral kawasan Asia

Pasifik terkait komunikasi pada saat

terjadi krisis, pada April 2018 telah

dilaksanakan 6th Executives’ Meeting of

Asia Pacific Crisis Communication Test

(EMEAP CCT) yang diikuti oleh semua

anggota EMEAP. CCT merupakan simulasi

untuk menguji komunikasi, sebagai aspek

penting dalam manajemen krisis antarnegara

anggota EMEAP.

Secara umum simulasi CCT

menunjukkan bahwa koordinasi dan

digunakan dalam pelaksanaan asesmen kualifikasi members untuk fasilitas CMIM Precautionary Line (PL).

IMF menyimpulkan bahwa saat ini,

setiap otoritas harus memiliki awareness

terhadap potential risks yang muncul

dari perkembangan teknologi terhadap

stabilitas makroekonomi dan sistem

keuangan. Otoritas, khususnya bank sentral,

harus segera melakukan asesmen mengenai

dampak dari perkembangan teknologi dan

menetapkan kebijakan yang tepat untuk

memitigasi risikonya tanpa mematikan inovasi.

Berdasarkan hal tersebut, terdapat tiga hal

yang dapat menjadi prioritas bagi bank sentral

dalam merespons perkembangan teknologi,

yaitu: (i) Balancing innovation and stability; (ii)

Cyber security; dan (iii) Safeguard measures.

A.3. Penguatan Resiliensi Kawasan dengan

Regional Financial Arrangement (RFA)

Sepanjang TW1-18, Bank

Indonesia terus aktif dalam kerja sama

ASEAN+3. Kerja sama difokuskan pada

upaya penguatan resiliensi kawasan dalam

menghadapi risiko ketidakpastian ekonomi

global yang terus berlanjut. Upaya tersebut

antara lain dilakukan melalui penguatan

Chiang Mai Initiatives Multilateralisation

(CMIM) dan peningkatan peran ASEAN+3

Macroeconomic Research Office (AMRO).

Dalam kaitan ini, terus dilakukan upaya

pengembangan kerangka kualifikasi yang

tertuang dalam Economic Review and Policy

Dialogue (ERPD) Matrix.128 Hal ini bertujuan

128 Economic Review and Policy Dialogue (ERPD) Matrix merupakan set of eligibility criteria yang akan

Page 125: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 3 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

113

global excess imbalances. Guna memitigasi

potensi risiko dan menjaga momentum

pertumbuhan ekonomi global yang positif

tersebut, fora multilateral memandang

penting untuk melanjutkan implementasi

kebijakan moneter, fiskal, dan struktural

(three-pronged approach), termasuk di

dalamnya kebijakan mikroprudensial dan

makroprudensial untuk menjaga stabilitas

sistem keuangan. Pendekatan tersebut

diharapkan dapat membantu upaya untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat,

seimbang, berkelanjutan dan inklusif. Selain

itu, peningkatan kerja sama multilateral

juga diperlukan guna mengatasi risiko-risiko

global yang bersifat non-ekonomi lainnya,

seperti perubahan iklim, cyber-attack, dan

geopolitical tension.

B.1. Pandangan Terhadap Perkembangan

Ekonomi Global

Pada April 2018, IMF merevisi ke

atas proyeksi pertumbuhan ekonomi

global 2018. IMF memperkirakan

perekonomian global semakin membaik

dan bersifat merata (broad-based). Ekonomi

global diperkirakan akan tumbuh di kisaran

3,9% pada 2018-2019 sebagaimana

dipublikasikan dalam World Economic

Outlook (WEO) IMF April 2018 atau lebih

tinggi dari perkiraan IMF sebelumnya

sebesar 3,7% pada WEO Oktober 2017.

Pertumbuhan tersebut terutama didorong

oleh pemulihan investasi dan perdagangan

global. Selain itu, kebijakan pemotongan

aliran informasi antar negara anggota

EMEAP berjalan cukup baik. Dari hasil CCT

tersebut, members memandang bahwa masih

terdapat ruang perbaikan dalam rangka

meningkatkan efektivitas pelaksanaan CCT

berikutnya, misalnya melalui adopsi skenario

krisis riil yang selanjutnya membutuhkan

resolusi bersama. Hal tersebut dapat dilakukan

misalnya melalui pelaksanaan teleconference

yang melibatkan mock-up discussion atas

kondisi yang terjadi (seperti pada CMIM test-

run), termasuk diskusi regional policy action

yang dapat ditempuh EMEAP.

B. KERJA SAMA MULTILATERAL

Pada triwulan laporan, forum kerja

sama multilateral, seperti International

Monetary Fund (IMF), G20 dan Bank

for International Settlement (BIS)

melanjutkan pembahasan isu-isu global.

Diskusi mengarah pada kesepakatan bahwa

momentum positif pertumbuhan ekonomi

global pada awal 2018 masih berlanjut, yang

terutama didorong oleh pemulihan investasi

dan perdagangan global.

Ke depan, momentum

pertumbuhan positif diperkirakan akan

berlanjut dalam jangka menengah.

Namun, sejumlah potensi risiko yang dapat

memengaruhi prospek pertumbuhan

ekonomi global masih perlu diwaspadai.

Risiko tersebut antara lain bersumber dari

meningkatnya kerentanan di sektor keuangan,

kemungkinan konflik perdagangan, dan

Page 126: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

114

perdagangan dan berpotensi mengganggu

momentum pertumbuhan ekonomi dunia.

Optimisme ekonomi global tetap

tumbuh menguat dan solid juga diyakini

oleh para Gubernur anggota BIS pada

pertemuan Maret 2018. Para Gubernur

mengamati inflasi headline yang perlahan

naik pada TW1-18 dan kenaikan inflasi upah

AS pada Februari 2018 yang di atas perkiraan

menimbulkan koreksi pasar saham dalam

jangka pendek. Meski saham bergejolak,

keuangan global masih akomodatif. Secara

umum para Gubernur berpendapat dalam

beberapa triwulan ke depan realisasi

kebijakan di negara maju utama memainkan

peran penting menentukan kondisi dan risiko

ekonomi global. Kebijakan perdagangan

yang inward-looking akan meningkatkan

ekspektasi inflasi yang semakin memperketat

kondisi keuangan global. Forum menyepakati

bahwa kebijakan tersebut berdampak pada

outlook pertumbuhan jangka pendek.

Kecepatan normalisasi kebijakan moneter

AS juga akan memengaruhi keseimbangan

global yang sedang dalam fase upswing

dan meningkatkan risiko kerentanan makro-

finansial global.

B.2. Kerja sama Mendorong Pertumbuhan

dan Pemulihan Ekonomi

Forum G20 di bawah Presidensi

Argentina pada 2018 terus mendorong

peningkatan kerja sama guna menjaga

momentum pemulihan ekonomi global.

Kunci sukses dari upaya tersebut adalah terus

pajak dan pengeluaran Pemerintah AS juga

diperkirakan akan memberikan spillover

positif pada pertumbuhan ekonomi global.

Dalam jangka menengah, outlook

perekonomian diperkirakan masih

membaik, namun sejumlah potensi

risiko masih membayangi prospek

pertumbuhan tersebut. Forum kerja

sama multilateral (IMF dan forum G20)

memandang bahwa faktor risiko yang

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi

ke arah yang lebih rendah (downside risks)

perlu diantisipasi. Risiko tersebut antara lain

meningkatnya kerentanan sektor keuangan,

konflik perdagangan, dan global imbalances.

Upaya untuk mengantisipasi

downside risks sekaligus menjaga

pertumbuhan perlu terus dilakukan. IMF

dan G20 memandang penguatan kombinasi

kebijakan moneter, fiskal, dan struktural

(three-pronged approach) perlu ditempuh

guna menjaga momentum pertumbuhan

global yang sedang terjadi saat ini dan

memitigasi risiko ke depan. Otoritas dan

pemerintah diharapkan untuk memanfaatkan

momentum perbaikan perekonomian

dunia ini sebagai kesempatan (window of

opportunity) untuk implementasi kebijakan

moneter yang kondusif, membangun fiscal

buffer, melanjutkan reformasi struktural,

dan menerapkan kebijakan mikroprudensial

dan makroprudensial untuk mengantisipasi

potensi peningkatan risiko di sektor keuangan.

Selain itu, negara-negara anggota IMF juga

diharapkan menghindari kebijakan inward-

looking yang dapat mengakibatkan konflik

Page 127: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 3 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

115

perubahan teknologi dirasakan oleh semua

lapisan masyarakat. Dengan memastikan

bahwa perkembangan inovasi teknologi

dapat dirasakan oleh masyarakat luas,

maka peluang untuk mewujudkan Strong,

Sustainable, Balanced, and Inclusive Growth

(SSBIG) akan semakin besar. Pembahasan

dimensi gender juga menjadi salah satu topik

penting yang dikaitkan dengan isu future of

work dan inclusive growth pada Presidensi

Argentina. Negara-negara G20 memandang

bahwa peningkatan partisipasi tenaga kerja

wanita dapat berdampak positif terhadap

pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang

dan mendukung pertumbuhan inklusif.

Investasi infrastruktur juga

masih menjadi prioritas Forum G20.

Mempertimbangkan masih tingginya potensi

gap pembiayaan infrastruktur global jangka

panjang, sementara potensi ketersediaan

dana swasta global diperkirakan masih

cukup besar, negara-negara G20 di bawah

Presidensi Argentina melakukan inisiatif

bersama untuk meningkatkan peran swasta

global dalam mendukung pembiayaan

infrastruktur. Dalam hal ini, salah satu inisiatif

G20 adalah menyusun suatu roadmap

untuk menjadikan infrastruktur sebagai

asset class sehingga dapat menjadi alternatif

outlet investasi global. Para pemimpin

negara-negara G20 berkomitmen untuk

mendukung penyelesaian roadmap tersebut

melalui perbaikan standardisasi proyek,

peningkatan kemampuan pengembangan

proyek dan perbaikan lingkungan investasi.

Di tahun 2018, pembahasan roadmap akan

berupaya mengatasi berbagai aspek secara

simultan dan meningkatkan upaya bersama

(joint actions). Untuk itu, Presidensi Argentina

telah menyusun agenda kerja dengan

mengusung tema “Building Consensesus

for Fair and Sustainable Development”.

Dua isu utama yang dibahas pada G20

Finance track129 adalah (i) future of work

yang membahas dampak inovasi teknologi

(terhadap ketenagakerjaan dan inequality)

dan respons kebijakan yang diperlukan;

serta (ii) infrastructure for development

yang membahas upaya untuk mengatasi

hambatan dalam membangun infrastruktur

dan pembiayaannya, termasuk upaya untuk

menjadikan infrastruktur sebagai kelas aset

(infrastructure as an asset class).

Para pemimpin negara G20

berkomitmen untuk menjadikan

pembahasan future of work yang

mencakup dampak inovasi teknologi

terhadap ketenagakerjaan sebagai salah

satu topik prioritas. Dalam topik future of

work ini, pembahasan akan diarahkan pada

dampak dari perkembangan teknologi yang

berlangsung sedemikian cepat terhadap

perekonomian global, dan berbagai potensi

dampak yang mungkin ditimbulkan. Dalam

hal ini, forum G20 menyepakati diperlukannya

menu of policy options untuk memastikan

adanya fasilitasi inovasi dan adopsi

teknologi baru, serta memastikan manfaat

129 Finance track adalah forum G20 yang membahas isu-isu mengenai makroekonomi dan keuangan. Dalam forum ini, negara diwakili oleh Bank Sentral dan Kementerian Keuangan.

Page 128: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

116

Selain itu, forum G20 juga mendukung upaya

meningkatkan efektivitas IMF lending toolkit,

termasuk instrumen baru sesuai dengan

kebutuhan anggotanya. Secara umum,

negara-negara G20 sepakat bahwa prinsip-

prinsip penyusunan formula kuota yang ada

saat ini masih relevan. Reformasi formula

kuota juga diharapkan dapat memberikan

kesempatan untuk melakukan alignment

share kuota negara anggota, sehingga

dapat lebih mencerminkan posisi relatif

perekonomian negara anggota terhadap

global.

Isu penguatan resiliensi lainnya

yang juga menjadi perhatian adalah

upaya memitigasi risiko dari capital

flows yang berlebih (excessive). Negara

anggota G20 menyoroti pentingnya regulasi

dan kerangka makroekonomi yang kuat

sebagai first line of defense dalam mengatasi

perubahan signifikan dari capital flows. Fokus

pembahasan tahun 2018 adalah perbaikan

pemahaman mengenai definisi Capital

Flows Measures (CFMs)/Macroprudential

Measures (MPM) serta conditionality

penggunaannya. Sebagai langkah awal,

negara G20 menyambut baik upaya untuk

meningkatkan pemahaman terhadap CFM/

MPM dan asesmen lanjutan IMF yang akan

memperhitungkan pengalaman negara

anggota dalam implementasi CFM/MPM.

Di sektor keuangan, forum

G20 terus mendukung finalisasi dan

implementasi reformasi sektor keuangan.

Pembahasan mencakup implementasi aturan-

aturan lembaga keuangan dalam Basel III

difokuskan pada topik contractual and

financial standardization, project preparation,

data collection dan risk mitigation.

Untuk terus mendorong Strong,

Sustainable, Balanced, and Inclusive

Growth (SSBIG), Presidensi Argentina

melanjutkan pembahasan beberapa

isu Presidensi G20 Jerman. Forum G20

berkomitmen untuk meneruskan beberapa

isu yang telah dibahas pada Presidensi Jerman,

seperti (i) inisiasi peningkatan investasi di

Afrika (Compact with Africa), (ii) peningkatan

efektivitas pembiayaan bagi negara-negara

Low Income Countries (LICs), (iii) penguatan

peran Multinational Development Banks

(MDBs), dan (iv) Data Gaps Initiative.

B.3. Kerja Sama Meningkatkan Resiliensi

Dalam pertemuan menteri

keuangan dan gubernur bank sentral

G20 di Argentina, negara anggota G20

menyepakati bahwa upaya bersama

untuk meningkatkan resiliensi perlu

dilanjutkan. Peningkatan resiliensi

diwujudkan antara lain melalui penguatan

jaring pengaman keuangan global atau

Global Financial Safety Net (GFSN) dengan

menempatkan IMF sebagai pusatnya. Forum

G20 juga berkomitmen untuk mendukung

penyelesaian 15th General Review of Quotas

(GRQ), termasuk formula kuota yang baru,

pada pertemuan Spring Meetings IMF

tahun 2019 atau paling lambat pertemuan

tahunan IMF (Annual Meeting) pada 2019.

Page 129: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 3 - Perkembangan Kerja Sama dan Lembaga Internasional

117

penerapan. Untuk itu, para gubernur

memandang perlunya channel yang efektif

dan lebih targeted dalam menyampaikan

pesan kebijakan. Para gubernur juga berbagi

pengalaman mengenai tantangan koordinasi

dengan otoritas pemangku kebijakan terkait

fiskal maupun otoritas sektor perumahan.

B.4. Penguatan Kerja sama di Bidang

Sistem Pembayaran

Bank Indonesia resmi diterima

menjadi anggota Committee on Payments

and Market Infrastructures (CPMI)

yang ditetapkan pada Global Economy

Meeting (GEM) BIS pada 18 Maret

2018 di Buenos Aires, Argentina. Dalam

kesempatan tersebut, seluruh anggota BIS

pada GEM menyetujui masuknya BI bersama

dua bank sentral lain, yaitu Central Bank of

Argentina dan Bank of Spain sebagai anggota

CPMI, yang merupakan penambahan anggota

pertama kali sejak 2009130. CPMI merupakan

komite di BIS yang berperan menetapkan

standar internasional untuk mempromosikan,

memonitor dan membuat rekomendasi terkait

keamanan dan efisiensi sistem pembayaran

serta infrastruktur pasar keuangan. Tugas

CPMI adalah untuk mendukung stabilitas

sistem keuangan dan perekonomian secara

130 Total anggota CPMI saat ini menjadi 28 bank sentral. Anggota CPMI adalah bank sentral yang memiliki sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan yang signifikan atau bersifat sistemik. Dengan bergabung pada CPMI, Bank Indonesia akan terlibat aktif pada kerja sama pengawasan, kebijakan, dan operasional dari sistem pembayaran dan infrastruktur pasar keuangan di dunia.

Principles dan evaluasi dampak reformasi

sektor keuangan terhadap pembiayaan

infrastruktur, asesmen terhadap fintech,

dan cyber security. Forum G20 menyambut

baik penyelesaian Basel III sebagai salah

satu elemen penting reformasi keuangan.

Terkait dengan inovasi teknologi, forum G20

memandang bahwa secara umum hal tersebut

berpotensi untuk meningkatkan efisiensi

dan inclusiveness sistem keuangan dan

perekonomian. Namun, perlu kewaspadaan

terhadap berbagai potensi risiko yang

muncul, termasuk risiko terhadap stabilitas

sistem keuangan yang dapat berpengaruh

pada kepercayaan masyarakat dan juga risiko

terhadap consumer protection dan money

laundering.

Sementara itu Gubernur

Bank Sentral anggota BIS dalam

upaya mendorong kebijakan

penguatan stabilitas, menyoroti topik

“Macroprudential Measures and Housing

Market” dan mendiskusikan pengalaman

negara anggota terkait kebijakan

makroprudensial dalam mengatasi risiko pasar

perumahan. Pada kesempatan pertemuan

Maret 2018, para gubernur bank sentral

berbagi pengalaman mengenai penerapan

makroprudensial terutama di sekitar terjadinya

krisis. Tantangan yang banyak dihadapi oleh

bank sentral adalah mengidentifikasi dampak

dan efektivitas measures jangka pendek dan

jangka panjang. Terkait komunikasi kebijakan,

para gubernur bank sentral memandang

kebijakan makroprudensial cukup kompleks

mengingat banyaknya fitur serta komplikasi

Page 130: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

118

juga menyinggung taksonomi uang yang

berfokus pada kombinasi empat komponen:

issuer (bank sentral/lembaga lain), form

(digital /berbentuk fisik), accessibility (tersedia

secara luas /terbatas), dan technology (token

based/account based). Laporan tersebut

mengemukakan bahwa penggunaan CBDC

dapat lebih menghemat biaya settlement

transaksi keuangan, serta lebih aman dan

efisien. Terkait kebijakan moneter, CBDC dapat

memperkuat efek pass-through kebijakan

tingkat suku bunga terhadap pasar uang dan

kredit, selain memperkuat peran bank sentral

dalam intermediasi keuangan. Penerbitan

CBDC juga akan berdampak pada struktur

pasar sistem pembayaran, yang terbuka

akses pasarnya terhadap non-bank, sehingga

meningkatkan daya saing bank komersial.

Namun, beberapa isu hukum, teknis,

operasional dan kewaspadaan terkait tindak

pidana pencucian uang perlu dipertimbangkan

sebelum CBDC digunakan luas.

umum. Keanggotaan Bank Indonesia dalam

CPMI merupakan bentuk partisipasi aktif

Bank Indonesia setelah keanggotaan pada

Basel Committee on Banking Supervisors

(BCBS) di BIS. Keanggotaan tersebut juga

merupakan pengakuan dunia internasional

atas pencapaian dan komitmen Indonesia

untuk memperkuat sistem pembayaran

dan infrastruktur pasar keuangan. Hal ini

menunjukkan peran penting Indonesia untuk

turut serta menciptakan stabilitas moneter

dan keuangan global, sekaligus meningkatkan

stabilitas keuangan nasional.

Salah satu topik yang menjadi

sorotan CPMI adalah Central Bank

Digital Currencies (CBDC). Pada laporan

CPMI bersama Market Committee (MC) BIS,

diulas mengenai CBDC, khususnya tren mata

uang digital beberapa tahun terakhir serta

implikasinya bagi stabilitas dan efisiensi sektor

keuangan serta kebijakan moneter. Laporan

Page 131: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 - Risiko Konflik Perdagangan

119

Presiden Trump dengan membawa semangat memperjuangkan kejayaan Amerika

menggugat globalisasi dengan menerapkan tarif impor dan berbagai effort lainnya. Di sisi lain,

sebagian negara bersiap melakukan retaliasi atau sekedar menghimbau agar tidak dilanjutkan.

Namun konflik perdagangan sudah dimulai, sehingga perlu upaya penyelesaian sebelum

meluas dan merugikan ekonomi global, terutama negara emerging yang sangat rentan baik di

sisi perdagangan maupun di pasar keuangan.

Artikel

Risiko Konflik Perdagangan

Oleh: M. Noor Nugroho131

131 Analis Eksekutif di Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York

Artikel 1

BAB

4

Pendahuluan

Beberapa tahun yang lalu muncul isu

currency wars akibat tren pelemahan US dollar

yang diikuti oleh penurunan suku bunga atau

intervensi valas untuk melemahkan mata uang

domestik oleh banyak bank sentral. Praktik

seperti itu di tengah penurunan perdagangan

antar negara dan pertumbuhan ekonomi

global menimbulkan kecurigaan terjadinya

perang dagang dalam bentuk currency wars.

Konflik perdagangan kembali mengemuka

pada awal tahun ini, bahkan kali ini muncul

dalam bentuk yang lebih ‘clear’, yaitu dalam

bentuk peningkatan tarif impor. Sebelumnya

konflik perdagangan tersembunyi dibalik

non-tariff barrier atau intervensi pasar valas

untuk melemahkan mata uang domestik

(competitive depreciation) sebagaimana

disinggung di atas.

Kali ini konflik perdagangan dipicu

oleh AS di bawah pemerintahan Presiden

Trump yang mengeluarkan serangkaian

Page 132: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

120

atau de-globalisasi), maka benefit yang

dinikmati oleh ekonomi global akan menurun.

Kerugian bagi perekonomian global bahkan

berlipat ganda mengingat posisi AS sebagai

pasar utama perdagangan global yang

menerima produk-produk yang dihasilkan oleh

banyak negara melalui global supply chains.

Penerapan tarif impor barang ke AS tidak

hanya berdampak langsung ke negara-negara

eksportir, seperti Tiongkok dan Jerman, namun

juga ke negara-negara lain yang memasok

raw material dan intermediary goods ke

kedua negara tersebut. Kinerja ekspor di

negara-negara tersebut akan melemah yang

selanjutnya juga berdampak pada penurunan

pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian,

dampak peningkatan tarif di AS sangat

merugikan perekonomian global.

Terkait kebijakan inward-looking

dimaksud, Pemerintah AS menilai

perdagangan internasional yang melibatkan

AS tidak memberikan mutual benefit bagi

AS. Pemerintah AS menuduh beberapa

kebijakan yang cenderung memproteksi

produk dan kepentingan dalam negeri

AS132. Sebelumnya, Presiden Trump juga

menyatakan AS menarik diri dari perjanjian

Trans Pacific Partnership dan akan melakukan

re-negosiasi ulang NAFTA. Berbagai moves

tersebut terjadi pada saat US dollar dalam

tren menguat yang berpotensi memperburuk

trade balance dan current account balance

AS, sehingga terlihat seperti memulai

terjadinya konflik perdagangan.

Berbagai kebijakan inward-looking

AS tersebut memicu respons balasan dari

negara mitra dagang AS yang merasa

dirugikan. Respons terhadap kebijakan

tersebut bermunculan dalam bentuk sekedar

kecaman hingga tindakan balasan, seperti

yang dilakukan oleh Tiongkok yang juga

mengenakan tarif untuk impor dari AS. Hal

ini menjadikan konflik perdagangan semakin

jelas terjadi dan menjadi concerns banyak

pihak sebagaimana tercermin pada Grafik 4.1

yang menunjukkan peningkatan pencarian

kata ‘trade war’ dan ‘tariffs’ melalui Google

search sejalan dengan peningkatan tarif oleh

Pemerintah AS dan negosiasi perdagangan

AS-Tiongkok.

Secara teoritis perdagangan

internasional meningkatkan welfare negara-

negara yang terlibat melalui alokasi sumber

daya yang lebih optimal dan meningkatnya

consumer surplus. Dengan demikian, apabila

terjadi sebaliknya (penurunan perdagangan

132 Sesuai dengan janji kampanye Trump melalui slogan, ‘To Make America Great Again’, dan sebagainya.

Source: BofA Merrill Lynch Global research, GoogleNote: The values are indexed such that the highest value within the sample period is set equal to100. All other values are indexed relative to that value

Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18

100

Streel-AluminiumTariffs

Trade war

Tariffs

Positive News/Negative news

China-US Traderelations

75

50

25

0

Grafik 4.1 Jumlah Pencarian Informasi

Trade War dan Tariffs

Page 133: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 - Risiko Konflik Perdagangan

121

meningkat, menyerap lebih banyak tenaga

kerja, meningkatkan pendapatan, dan

pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan

ekonomi AS. Namun demikian, dalam

implementasinya terdapat beberapa hal yang

menjadi kendala dan berpotensi memberikan

hasil tidak seperti yang diharapkan. Beberapa

kendala dimaksud adalah (i) upah buruh

(bukan tenaga kerja ilegal) yang relatif mahal,

(ii) berkurangnya pasokan tenaga kerja

(tenaga kerja ilegal semakin terbatas dan

permasalahan aging population yang semakin

berat), (iii) potensi kenaikan harga barang

domestik, dan (iv) iklim investasi yang kurang

kompetitif. Dengan demikian, dampak positif

bagi ekonomi AS diperkirakan akan terbatas

dan bersifat temporer.

Reasoning Inward Looking Policies AS

Kebijakan berorientasi ke dalam

negeri yang ditempuh Pemerintahan Trump

didasari oleh perkembangan trade balance

dan CA balance AS yang terus defisit dan

bahkan defisitnya terus meningkat. Di sisi

lain, mekanisme automatic adjustment134

melalui penyesuaian nilai tukar tidak bekerja

secara efektif oleh karena peran US dollar

sebagai mata uang global (reserve currency)

134 Automatic adjustment bekerja melalui nilai tukar dimana pada saat CA mengalami defisit, nilai tukar akan melemah. Nilai tukar yang lebih lemah menjadikan produk domestik semakin kompetitif (dari sisi harga) di pasar global sehingga ekspor meningkat. Di sisi lain, impor menjadi semakin mahal sehingga impor menurun. Kombinasi ekspor yang meningkat dan impor yang menurun tersebut memperbaiki CA defisit yang terjadi sebelumnya.

mitra dagangnya melakukan praktik unfair

trade. Oleh karena itu, Pemerintah AS

secara sepihak mengenakan ‘penalty’ dalam

bentuk peningkatan tarif impor AS dan/atau

mengajukan gugatan internasional.

Peningkatan tarif tidak hanya

berdampak negatif pada perekonomian

global melalui jalur perdagangan, namun

juga berdampak negatif di pasar keuangan

global. Berbagai pemberitaan mengenai

konflik perdagangan menimbulkan sentimen

negatif (risk-off) di pasar keuangan yang

direspons oleh pelaku pasar (investor global)

dengan melakukan rebalancing investasi

mereka ke arah safe haven assets. Akibatnya,

pasar keuangan global, terutama di emerging

markets, sering kali tertekan oleh proses

rebalancing investasi tersebut. Tekanan yang

lebih berat dirasakan oleh negara-negara

yang memiliki current account (CA) defisit,

termasuk Indonesia – terlepas dari level CA

defisit yang sebenarnya masih dalam batas

aman dan berkaitan dengan proyek-proyek

infrastruktur yang justru memperbaiki

fundamental ekonomi Indonesia.

Di sisi lain, Pemerintah AS

menerapkan kebijakan inward-looking133

ini dengan harapan aktivitas ekonomi akan

133 Kebijakan inward-looking ini diimplementasikan tidak hanya melalui peningkatan tarif impor dan kebijakan perdagangan internasional lainnya, namun juga melalui (i) kebijakan imigrasi yang lebih ketat untuk mencegah tenaga kerja ilegal, (ii) fasilitasi investasi dengan reformasi pajak yang memberikan insentif untuk repatriasi pendapatan dari luar negeri dan pelonggaran penyaluran kredit oleh bank (deregulasi terhadap Dodd-Frank Act), (iii) menarik diri dari kesepakatan konservasi lingkungan hidup, dan sebagainya.

Page 134: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

122

dan safe haven assets135, serta intervensi

pasar oleh bank sentral. Faktor lain yang

juga berkontribusi pada CA defisit AS

adalah defisit fiskal AS yang juga cenderung

meningkat (Grafik 4.2). CA defisit AS sejak

GFC 2008 semakin didominasi oleh impor

produk nonmigas yang menunjukkan

permintaan domestik untuk barang impor

relatif meningkat yang ditengarai didorong

oleh defisit fiskal dan US dollar yang relatif

kuat (Grafik 4.4).

Satu hal yang menarik adalah surplus

di Neraca Jasa (Service, pada Grafik 4.3.a.)

yang mulai flattening di 2014 dan bahkan

mulai menurun di 2016 dan 2017. Penurunan

tersebut diperkirakan akibat Net International

Investment Position (NIIP) yang negatif dan

semakin besar sejalan dengan trade balance

yang mengalami defisit secara persisten.

Akibatnya, income yang dibayarkan kepada

investor asing terus meningkat sehingga

neraca jasa memburuk. Neraca jasa yang

memburuk juga dapat disebabkan oleh

kebocoran Intellectual Property Rights yang

sering disuarakan oleh Presiden Trump.

Ke depan, CA defisit diperkirakan

semakin meningkat sehingga menjadikan

ekonomi AS rentan dan tidak sustainable.

Banyak kajian menunjukkan defisit CA

AS akan terus meningkat bahkan secara

akseleratif apabila trade deficit meningkat,

135 Peran US dollar sebagai reserve currency dan safe haven asset menjadikan permintaan terhadap US dollar cenderung tetap tinggi, meskipun CA terus mengalami defisit. Hal ini menjadikan automatic adjustment tidak bekerja secara efektif.

‘80

5

0

-5

-10

-15

%G

DP

‘85 ‘91 ‘96 ‘01 ‘07 ‘12 ‘18

Source: State Street Global Martkets, Bloomberg

Budget balance External balance

2

1

0

-1

-2

-3

-4

-5

-6

-7

2

1

0

-1

-2

-3

-4

-5

-6

-71985 1989 1993 1997 2001 2005 2009 2013 2017

Sumber: Dept. Of Commerce, Goldman

Non-petroleum goodsPetroleum goodsServicesTotal

Sach

Contribution to Total Exports,as a Percent of GDP

Global Investment Research

Percent of GDP Percent of GDP

Billions of dollars

2013-2017 Change in Trade Balanceby Goods Sector (Excluding Energy)

Com

pute

r

Mac

hine

ry

Tran

spor

tatio

n

Che

mic

al

Elec

tric

al E

quip

men

t

Prim

ary

Met

als

Food

Mis

c. M

anuf

actu

ring

Furn

iture

Agr

icul

ture

Fabr

icat

ed M

etal

s

Plas

tics

Beve

rage

s, T

obac

oo

Pape

r

Non

met

alic

Min

eral

s

Text

ile

App

arel

Billions of dollars0

-5

-10

-15

-20

-25

-30

-35

-40

-45

-50

0

-5

-10

-15

-20

-25

-30

-35

-40

-45

-50

Grafik 4.2 Twin Deficits di AS

Grafik 4.3b Produk Impor Utama AS

Grafik 4.3a CA Deficit dan Kontributornya

Sumber. Dept. of Commerce, GS Global Investment Research

Page 135: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 - Risiko Konflik Perdagangan

123

harus melakukan konsolidasi fiskal, serta

menekan impor sembari mendorong ekspor.

Namun kedua pilihan ini tidak mudah dalam

mengimplementasikannya. Konsolidasi fiskal

akan sulit dilakukan oleh karena posisi utang

pemerintah AS yang sudah sangat besar,

sehingga beban pembayaran bunga dan

refinancing utang yang jatuh tempo semakin

berat. Selain itu, konsolidasi bukan pilihan

yang tepat mengingat hal ini tidak sesuai

dengan janji kampanye Presiden Trump untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi.

Upaya menekan impor dan mendorong

ekspor sebenarnya dapat dilakukan secara

ekonomi AS tumbuh melambat, dan Net

Income (pada Neraca Jasa) mulai berbalik

menjadi negatif, seperti salah satu simulasi

yang dilakukan oleh Goldman Sach (Grafik

4.5, Risk Scenario).

Faktor lain yang mendorong Presiden

Trump menempuh kebijakan inward-looking

adalah (i) hilangnya lapangan kerja bagi

warga negara AS dalam jumlah besar akibat

derasnya produk impor yang lebih murah;

dan (ii) indikasi pengambilalihan teknologi AS

oleh Tiongkok –melalui investasi perusahaan

Tiongkok pada perusahaan AS– untuk

direplikasi dan diproduksi di Tiongkok. Hal

ini semakin menguatkan terjadinya shifting

produksi di Tiongkok dari low technology

products menjadi high technology products

dibawah mega proyek “Made in China

2025”. Apabila hal ini terjadi maka produk-

produk Tiongkok yang semula memiliki

posisi sebagai complementary products akan

menjadi kompetitor bagi produk AS.

Untuk mencegah pemburukan trade

dan CA balance, Pemerintah AS antara lain

Grafik 4.3c Produk Impor Utama AS dari

Negara Asal

Grafik 4.4 Trade & Fiscal Deficits

Grafik 4.5 Simulasi CA Deficits

Percent of GDP

Source: Department of Commerce, Goldman Sachs Global Investment Research

Bilateral US Sector Trade Balances

Transportation, MexicoMachinery, ChinaChemicals, Euro Area

Percent of GDP

2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018

0,0

-0,1

-0,2

-0,3

-0,4

-0,5

0,0

-0,1

-0,2

-0,3

-0,4

-0,5

Percent of GDP Percent of GDP

Source: Department of Commerce, US Treasury, Goldman Sachs Global Investment Research

US Federal Government Balance, 12 MMA Left

Trade Balance, 12 MMA Left

Sep-14 Mar-15 Mar-16Sep-15 Sep-16 Mar-17 Mar-18Sep-17

-2,0

-2,5

-3,0

-3,5

-4,0

-2,5

-2,6

-2,7

-2,8

-2,9

-3,0

-3,1

Percent of GDP

Current Account Balance

BaselineRisk Scenario

Percent of GDP0

-1

-2

-3

-4

-5

-6

-7

-8

0

-1

-2

-3

-4

-5

-6

-7

-8

2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030

Sumber: Dept. of Commerce, GS Global Investment Research

Page 136: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

124

Dengan berbagai kendala tersebut,

Presiden Trump menyiasati dengan solusi

yang bersifat parsial dan lebih spesifik.

Presiden Trump berupaya mendorong

pertumbuhan ekonomi AS melalui konsumsi

dan investasi dengan tax reforms sembari

tetap berupaya mendorong net ekspor

melalui peningkatan tarif impor. Kebijakan

tax reform dimaksud mencakup penurunan

pajak penghasilan (untuk mendorong

konsumsi) dan penurunan pajak untuk

repatriasi keuntungan investasi di luar negeri

simultan oleh automatic adjustment melalui

pergerakan nilai tukar US dollar terhadap mata

uang global yang sesuai dengan fundamental

ekonomi AS, dalam hal ini CA balance. Namun

demikian, automatic adjustment dimaksud

tidak bekerja secara efektif oleh karena

pergerakan US dollar juga dipengaruhi –

bahkan secara lebih kuat– oleh perkembangan

di pasar keuangan AS dan global.

CA balance AS yang mengalami

defisit secara persisten seharusnya diikuti oleh

pelemahan nilai tukar US dollar terhadap mata

uang global, atau setidaknya terhadap mitra

dagang utama. Namun dalam kenyataannya

US dollar tidak mengalami depresiasi, bahkan

terus menguat seperti yang terjadi dalam satu

tahun terakhir. Hal ini disebabkan US dollar

lebih banyak dipengaruhi oleh perkembangan

di pasar keuangan AS dan global. Kebijakan

The Fed yang terus melakukan peningkatan Fed

Fund Rate dan pelepasan aset dari balance sheet-

nya (normalisasi kebijakan moneter) berdampak

pada penguatan US dollar. Apresiasi US dollar

juga didorong oleh potensi keuntungan investasi

di pasar keuangan AS relatif tinggi –terutama

di stock market dalam beberapa waktu terakhir

(Grafik 4.6)– dan status US Treasury notes/bills

sebagai safae haven assets yang menjadi pilihan

investor global. Hal ini menjadikan US dollar tetap

terapresiasi di tengah kondisi risk-off, termasuk

akibat sentimen negatif dari konflik perdagangan.

Apresiasi US dollar tersebut menjadikan nilai

tukar riil terus terapresiasi (Grafik 4.7) meskipun

CA balance terus mengalami defisit. Apresiasi US

dollar secara riil justru menjadikan CA balance

semakin memburuk.

105,0

101.3100.4

97,9

95,0

90,0

Jan 15 Jan 31 Feb 14 Feb 28 Mar 15 Mar 29 Apr 16

Total Return US vs Europe

S&P 500 Total Return on 4/23/18Normalized As Of 12/29/2017

2018

EURO STOXX Total Return FTSE 100 Total Return

Broad Trade-weighted REER(1973M3=100,LHS)Broad Trade-weighted NEER(1973M3=100,LHS)

110

105

100

95

90

85

80

75

70

130

125

120

115

110

105

100

95

902010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Sumber: IMF GMM

Sumber: IMF US Article IV 2017

Grafik 4.6 Return Investasi Saham di AEs

Grafik 4.7 REER US Dollar

Page 137: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 - Risiko Konflik Perdagangan

125

outsourcing produksinya di negara lain

dengan pertimbangan upah buruh yang

lebih rendah dan ketersediaan bahan baku.

Dengan kondisi tersebut, relokasi pabrik

ke dalam negeri diperkirakan tidak akan

berhasil dengan sukses, kecuali pemerintah

memberikan insentif yang menarik.

Implementasi Kebijakan Inward-

looking AS

Sejauh ini, untuk melindungi industri

dan tenaga kerja domestik, Pemerintah AS

telah mengenakan kenaikan tarif impor untuk

produk tertentu serta melakukan investigasi

atas praktik unfair trade atau pelanggaran

intellectual property right oleh negara mitra

dagang AS. Produk impor AS yang dikenakan

tambahan tarif impor adalah (i) mesin cuci, (ii)

panel surya, (iii) produk baja, dan (iv) produk

alumunium. Rincian tarif impor mesin cuci dan

panel surya dimaksud adalah sebagai berikut.

untuk diinvestasikan di AS. Pemerintah juga

berupaya mendorong relokasi pabrik-pabrik

perusahaan multinasional AS kembali ke

wilayah AS. Meningkatnya investasi di AS ini

diharapkan dapat meningkatkan penyerapan

tenaga kerja.

Terkait dengan peningkatan tarif

impor, Presiden Trump telah mengeluarkan

kebijakan peningkatan tarif impor untuk

produk mesin cuci, panel surya, baja dan

alumunium. Ke depan, daftar produk impor

yang terkena peningkatan tarif diperkirakan

akan terus bertambah, termasuk produk

komputer, machinery, alat transportasi dan

peralatan listrik. Produk-produk tersebut

merupakan produk impor AS dengan share

yang besar (Grafik 4.3.b.), sehingga akan

berdampak signifikan bagi AS dan negara-

negara eksportirnya. Namun demikian,

sebagian produk-produk tersebut juga

merupakan produk dari perusahaan

multinasional AS yang melakukan

Sumber: United States Trade Representative

Tabel 4.1 Tarif Impor Mesin Cuci dan Panel Surya ke AS

Tariff-Rate Quotas on Washers

Year 1 Year 2 Year 3

Year 1 Year 2 Year 3 Year 4

20%

30%

* First 2.5 gigawatt of imported cells are excluded from the additional tariffTariff increase

First 1.2 million units of importedfinished washers

All subsequent import of finishedwashers

Covered parts excluded from tariff

Tariff of covered parts

25% 15%20%

18% 16%

50%

50%

45% 40%

50,000 units 70,000 units 90,000 units

45% 40%

Safeguard Tariffs on Imported Solar Cells and Modules

Page 138: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

126

negara yang dicurigai melalukan competitive

devaluation dan pelanggaran intellectual

property rights.

Dampak dan Reaksi Global

Sejauh ini, kebijakan inward-looking

AS belum menyebabkan penyusutan volume

perdagangan dunia secara signifikan. Di

AS, kebijakan ini berdampak langsung pada

penurunan impor dan peningkatan penerimaan

pemerintah. Dampak lanjutannya diperkirakan

akan meningkatkan inflasi, aktivitas produksi

dan penyerapan tenaga kerja. Namun demikian,

mengingat share industri ke empat produk

yang dikenakan tarif impor relatif kecil, dampak

negatif terhadap seluruh perekonomian

diperkirakan relatif minimal. Di sisi lain, negara

eksportir produk-produk tersebut berpotensi

mengalami penurunan ekspor dan aktivitas

ekonomi. Namun demikian, dampak negatif

juga akan dirasakan untuk produk yang

termasuk dalam global production chain

dimana negara-negara yang terlibat dalam

produksi –meski tidak terekspos langsung

dengan ekonomi AS– juga akan mengalami

penurunan ekspor dan aktivitas produksi.

Selain berdampak pada negara-negara

yang terlibat perdagangan produk-produk

tersebut, penerapan tarif impor tersebut justru

berdampak luas di pasar keuangan global.

Pengenaan tarif menimbulkan sentimen

negatif sehingga berdampak pada penurunan

harga aset dan pelemahan nilai tukar di

negara-negara berkembang, terutama yang

Untuk produk baja dikenakan tarif

impor sebesar 25%, dengan pengecualian

untuk impor dari Canada dan Mexico. Negara

yang dikecualikan dari tarif impor baja

dapat bertambah dimana negara yang ingin

memperoleh pengecualian dapat mengajukan

kepada Pemerintah AS. Sementara itu, untuk

produk alumunium dikenakan tarif sebesar

10%.

Pengenaan tarif impor terhadap

ke empat produk tersebut diperkirakan

berdampak terbatas mengingat share-nya

terhadap total impor AS. Namun demikian,

dampak pengenaan tarif impor akan relatif

besar apabila dikenakan pada produk

elektronik dan komputer (Grafik 4.8).

Upaya memperbaiki trade balance,

selain melalui pengenaan tarif impor, juga

dilakukan AS melalui investigasi terhadap

praktik unfair trading terhadap negara

tertentu, termasuk di dalamnya adalah

6

5

4

3

2

1

0

6

5

4

3

2

1

0

Percent

Share of total US goods imports in 2017 from:

Rest of worldRest of Asian countriesChina

Washingmachines

Tariff announced:

Jan.22, 2018 Jan.22, 2018 Mar.8, 2018 Mar.8, 2018

Aluminiumproducts

Steelproducts

Electronicsand

computers

Solar cellsand panels

Percent

Sumber: Dept. of Commerce, Haver Analytical, GS Global Investment Research

Grafik 4.8 Share Produk yang Dikenakan

Tarif Impor terhadap Total Impor 2017

Page 139: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 - Risiko Konflik Perdagangan

127

Daftar Referensi

Bank of America Merrill Lynch, “US Economic

Weekly: War of Words”, April 13, 2018.

BNP Paribas, “Flash Note: Challenges to A

Trade Compromise Abound”, April 8,

2018.

BNP Paribas, “Chi on China: Mega Trends of

China (6): Evolution of China’s Growth

Model”, April 6, 2018.

Goldman Sach Economic Research, “US

Economics Analyst: Living Beyond Our

Means”, April 15, 2018.

Goldman Sach Economic Research, “US Daily:

Tariffs on Imports from China: How,

When and on What?”, March 15,

2018.

Goldman Sach Portfolio Strategy Research,

“Asia Pacific: US Trade Tension: Impact

on Asia Macro and Markets”, March

13, 2018.

Goldman Sach Economic Research, “US Daily:

Trade Policy: A Modest Negative So Far

but Risks Go Beyond Steel”, March 6,

2018.

HSBC Global Research, “Trade Wars: The

Global Impacts if US Tariffs Go Beyond

Steel”, March 13, 2018.

IMF, “United States: 2017 Article IV

Consultation”, IMF Country Report No.

17/239, July 2017.

IMF, “Global Market Monitors”, Monetary

and Capital Market Department,

terdampak langsung oleh kebijakan tersebut.

Tidak berhenti di situ, penerapan

tarif impor oleh AS menimbulkan reaksi dari

berbagai pihak. Sebagian besar mengecam

kebijakan tersebut, sebagian lainnya

mengancam akan melakukan retaliasi,

termasuk Tiongkok yang langsung menyusun

berbagai produk AS yang akan dikenakan tarif.

Dalam scope yang lebih luas,

penerapan tarif impor yang direspons dengan

tindakan retaliasi merupakan set back bagi

globalisasi dan upaya menuju pasar bebas.

Eksistensi WTO juga kembali diuji untuk

mencari jalan tengah guna menghindari

konflik perdagangan yang lebih besar dan

lebih luas.

Penutup

Konflik perdagangan memang sudah

dimulai meski masih terbatas pada sebagian

kecil negara. Namun, risiko akan semakin

meluas dan merugikan perekonomian global

apabila tidak segera diselesaikan secara cepat.

Bagi small open emerging economy seperti

Indonesia, konflik perdagangan sangat

merugikan baik melalui channel perdagangan

–menurunkan ekspor–, maupun melalui

channel keuangan –gejolak di pasar keuangan

dan nilai tukar. Untuk itu, Indonesia perlu

melakukan tindakan antisipatif terhadap

perkembangan konflik perdagangan ini.

Upaya dimaksud mencakup penguatan dan

stabilitas makroekonomi, terutama perbaikan

CA defisit, stabilitas harga aset dan nilai tukar.

Page 140: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

128

State Street Global Market, “Emerging

Market Weekly: the Dollar Effect”, May

17, 2018.

State Street Global Market, “The Dollar Effect

is Toast”, May 7, 2018.

State Street Global Market, “Is DXY Strength

A Longer Term Trend?”, May 2, 2018.

several issues May 2018.

JP Morgan Chase, “Economic Research Note:

Should We Worry About US Sovereign

Debt Crisis?”, Economic Research

Global Data Watch, April 12, 2018.

State Street Global Market, “US Twin Deficits

and One and A Half Trillion Euro

Question”, May 25, 2018.

Page 141: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 -Kebijakan Batubara Tiongkok dan Implikasinya terhadap Ekonomi Indonesia

129

“Taking a driving seat in international cooperation to respond to climate change, China

has become an important participant, contributor, and torchbearer in the global endeavor for

ecological civilization”

President Xi Jinping speech on China’s 19th National Congress (October 18, 2017)

Kebijakan Batubara Tiongkok dan Implikasinya terhadap Ekonomi Indonesia

Oleh: Kiki Nindya Asih136

136 Executive Analyst di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Untuk Wilayah Asia Timur.

Artikel 2

Pendahuluan

Struktur ekonomi Tiongkok

menjadikannya negara dengan permintaan

energi tertinggi di dunia. Ekonomi Tiongkok

lebih energy-intensive dibanding peer negara

berpenghasilan menengah. Pada periode

2007-2014, intensitas penggunaan energi di

Tiongkok rata-rata mencapai 200 unit energi

per 1000 unit PDB, sedangkan rata-rata global

adalah sebesar 150 unit energi per 1000 unit

PDB. Lebih tingginya intensitas penggunaan

energi di Tiongkok adalah karena struktur

ekonomi yang dimotori oleh investasi dan

industri manufaktur. Pangsa industri terhadap

PDB mencapai 40% di 2015-16, sekitar 10%

lebih tinggi dari level normal untuk negara

dengan penghasilan menengah. Sementara

rasio investasi mencapai 43% terhadap PDB,

tertinggi dibanding ekonomi lain sepanjang

sejarah.

250

200

150

100

50

0Lower

middle-income

China

Global

Highermiddle-income

Higherincome

OECDMiddle-income

Source: Thomson DatastreamDNB Markets

Energy intensityEnergy units per 1000 GDP Avg. 2007-14

7

6

5

4

3

2

1

02011 2012 2013 2014 2015 2016

China: Energy intensityManufacturing relative to services

Source: Thomson DatastreamDNB Markets

Grafik 4.9 Intensitas Penggunaan Energi

Grafik 4.10 Intensitas Penggunaan Energi

di Industri Manufaktur vs Jasa Tiongkok

Page 142: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

130

ekonomi, dimana batubara secara gradual

akan digantikan dengan sumber energi yang

lebih bersih, seperti gas alam dan energi

terbarukan (renewable energy).

Rebalancing struktur ekonomi dan

pemanfaatan teknologi baru mendorong

lebih dalamnya perlambatan konsumsi energi

ketimbang pertumbuhan ekonomi. Pasca

puncaknya di tahun 2009, ekonomi Tiongkok

terus mengalami moderasi pertumbuhan,

begitu pula dengan konsumsi energi.

Perubahan struktur ekonomi

Tiongkok dan penemuan teknologi baru

akan menurunkan permintaan energi dunia.

Transisi ekonomi menjadi lebih berorientasi

jasa dan berbasis permintaan domestik

berpotensi mendorong penurunan intensitas

penggunaan energi. Secara rata-rata,

perusahaan jasa hanya memerlukan sekitar

1/6 energi yang digunakan oleh perusahaan

manufaktur untuk memproduksi sejumlah

PDB yang sama. Dengan demikian, pergeseran

fokus ekonomi dari manufaktur ke jasa akan

mengurangi permintaan energi dalam jumlah

yang cukup besar, tanpa mengurangi nilai

output yang dihasilkan. Selain itu, penemuan

teknologi baru dan perbaikan standar kualitas

input tidak saja akan meningkatkan efisiensi

penggunaan energi, namun juga semakin

memperkuat penurunan permintaan energi,

bahkan saat aktivitas produksi mengalami

kenaikan.

Penurunan permintaan energi

Tiongkok juga disertai dengan perubahan

komposisi konsumsi energi primer. Konsumsi

energi Tiongkok secara berturut-turut

dari yang terbesar sampai dengan terkecil

adalah batubara, minyak mentah, tenaga

air, dan gas alam. Batubara memang masih

mendominasi sumber energi primer, namun

terus mengalami penurunan pangsa. Jika

pada 2009 kontribusi batubara mencapai

72% terhadap total pemintaan energi, pada

2017 kontribusinya menjadi 60%. World

Energy Outlook (2017) memproyeksikan

bahwa permintaan energi Tiongkok akan

menurun seiring moderasi pertumbuhan

2017*

2015

2013

2011

2009

2007

2005

2003

2001

1999

1997

1995

0%

Coal Crude Oil Natural Gas Hydro Power

20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: CEIC/NBS, diolah

23

18

13

8

3

-2

-7

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

*

Sumber: CEIC/NBS, diolah

Coal Consumption Energy ConsumptionGDP% yoy

Konsumsi energi 2017 naikal. krn winter yg lbh dingindi bbrp wilayah, konsumsicoal juga naik krn belumlancarnya distribusi gas

2,11,01,4

3,0

3,0 3,5 3,11,1

Grafik 4.11 Komposisi

Konsumsi Energi Tiongkok

Grafik 4.12 PDB vs

Konsumsi Energi Tiongkok

Page 143: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 -Kebijakan Batubara Tiongkok dan Implikasinya terhadap Ekonomi Indonesia

131

dalam 5 tahun terakhir dan digantikan oleh

Mongolia dan Rusia.

Kebijakan Pembatasan Penggunaan

Batubara

Penurunan pangsa batubara dalam

komposisi sumber energi Tiongkok bukanlah

kebetulan semata, melainkan merupakan

bagian dari kebijakan Pemerintah dan

ratifikasi Paris Agreement. Salah satu dari

Uniknya, konsumsi energi melambat lebih

dalam bahkan sejak 2013 hanya tumbuh

antara 1-3%. Konsumsi batubara bahkan

mengalami koreksi lebih tajam hingga

tumbuh negatif selama empat tahun terakhir.

Kendati demikian, konsumsi energi di 2017

sempat membaik antara lain didorong winter

yang lebih dingin di beberapa wilayah.137 Hal

demikian memicu kenaikan konsumsi batubara

untuk menghangatkan area pedesaan, seiring

dengan belum mencukupinya pasokan gas

serta belum lancarnya infrastruktur distribusi

dan transmisi gas.

Produksi batubara Tiongkok

hampir selalu lebih rendah dari konsumsi,

kekurangan dipenuhi melalui impor. Puncak

impor batubara Tiongkok terjadi pada 2013,

seiring dengan turunnya produksi yang

lebih dalam dari konsumsi, yang terjadi

sejak 2012. Selanjutnya impor menurun dan

kembali rebound pada 2016 sejalan dengan

meningkatnya kebutuhan energi di tengah

kebijakan pengurangan kapasitas produksi

batubara. Selain itu, belum tersedianya energi

alternatif pengganti juga mengakibatkan

permintaan batubara kembali naik. Selama ini,

70% permintaan impor batubara Tiongkok

dipenuhi oleh Indonesia dan Australia, yang

pangsanya masing-masing mencapai sekitar

40% dan 30%. Pada 2017, perlu dicermati

sedikit menurunnya pangsa impor batubara

Tiongkok dari Indonesia dan Australia relatif

137 Pemerintah Tiongkok sempat memberlakukan restriksi impor batubara pada Juli 2017, namun restriksi tersebut dicabut sementara guna mengakomodasi strong winter.

Grafik 4.13 Konsumsi dan

Produksi Batubara Tiongkok

Grafik 4.14 Volume dan

Pertumbuhan Volume Impor

Sumber: CEIC/NBS, diolah

Consumption Production% yoy25

20

15

10

5

0

-5

-10

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

*

-1,1

3,7

Sumber: CEIC/NBS, diolah

255,6

270,9

25,2

6,0

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0

50

100

150

200

250

300

350

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

20

16

20

17

*

Total Volume Impor Pertumbuhan Volume Impor (rhs)juta ton

Page 144: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

132

yang berlokasi di wilayah pedesaan yang

terpencil.138 Pada 2013, Pemerintah

memerintahkan penutupan tungku

berkapasitas kurang dari 10 steam ton/jam

di seluruh negeri. Pada saat itu Tiongkok

memiliki sekitar 500 ribu tungku dan hanya

40 ribu yg memenuhi syarat. Kebijakan

semakin diperketat pada 2017. Contohnya,

provinsi Shanxi memerintahkan penutupan

semua tungku berkapasitas sampai dengan

138 Pada 2012, Tiongkok mengkonsumsi 4,15 miliar ton batubara, dimana sekitar 20% (774 juta ton) adalah sanmei (650 juta ton digunakan di industri dan sisanya di rumah tangga).

“three battles” yang ingin dimenangkan

Pemerintah adalah environmental protection.

Tiongkok terus berupaya menguatkan upaya

menjaga lingkungan dan mengurangi polusi

guna menuju pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas dan berkesinambungan. Kebijakan

tersebut setidaknya telah dimulai sejak 12th

Five Year Plan/FYP (2011 - 2015) dan terus

dilanjutkan hingga saat ini dalam 13th FYP

(2016 – 2020), yang semakin diperkuat

komitmennya pada berbagai forum. Pada

September 2016, Tiongkok telah meratifikasi

Paris Agreement, yang memiliki target

“holding the increase in the global average

temperature to well below 2°C above pre-

industrial levels and to pursue efforts to limit

the temperature increase to 1.5°C above pre-

industrial levels, recognizing that this would

significantly reduce the risks and impact of

climate change”. Target tersebut berimplikasi

pada pengurangan drastis emisi karbon.

Ratifikasi Paris Agreement menunjukkan

komitmen dan upaya Tiongkok menjadi

pemimpin dunia untuk urusan lingkungan.

Langkah Tiongkok tersebut lebih “bold dan

strong” ketimbang Amerika Serikat di era

Trump yang justru memilih untuk menarik diri.

Sejak 2013, Tiongkok semakin

gencar merilis kebijakan pengurangan polusi

melalui pembatasan penggunaan batubara.

Kebijakan terutama ditujukan untuk batubara

jenis “sanmei” (dirty coal) yakni batubara

kualitas rendah yang secara teknologi sudah

tidak mampu lagi dikurangi efek polutif-nya.

Sanmei banyak digunakan untuk pemanas di

tungku industri skala kecil dan perumahan

Sumber: CEIC/NBS, diolah

Indonesia Australia Mongolia Rusia Others

42%41%

31%30%

8%

13%

9%11%

6%

10%

20172012-2017

45%

40%

35%

30%

25%

20%

15%

10%

5%

0%

Air PollutionPreventionand ControlAction Plan

Yangtze RiverDelta citiesdevelopmentplan

Boiler energy-efficiencyaction plan

2013 2014

China’s coal-focused policies since 2013

Sumber: WoodMackenzie(2017)

2015 2016 2017

Boiler emissionstandardCoal reductionplans for keyregions

Beijing-Tianjin-Hebelcoal-free areaplan

Coal qualitymanagement

2+2policyHigh pollutedfuels list

Grafik 4.15 Negara Pengimpor Batubara

ke Tiongkok

Grafik 4.16 Kebijakan Batubara Tiongkok

Page 145: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 -Kebijakan Batubara Tiongkok dan Implikasinya terhadap Ekonomi Indonesia

133

HELE: High Efficiency Low Emission coal power

technology). Tiongkok juga menerapkan

kebijakan “coal-fee area.” Kebijakan

“2+26” yang diluncurkan pada 2017 secara

spesifik mengatur area bebas atau terbatas

penggunaan batubara. Terdapat 26 kota di 3

provinsi dan provinsi Anhui yang tergabung

dalam Yangtze River Delta menutup seluruh

tungku batubaranya di akhir 2017. Downside

risk dari kebijakan tersebut adalah masa

transisi guna mengelola beberapa provinsi

yang berbasis “coal economy” (bergantung

dari coal mining sampai coal power

production). Diperlukan kebijakan lanjutan

yang komprehensif guna memastikan transisi

sosial ekonominya.

20 steam ton/jam di daerah-daerah utama.

Sementara sekitar 600 ribu rumah tangga

pedesaan di Beijing dan 50 ribu rumah tangga

di tiap 27 kota mengganti penggunaan heater

batubara menjadi gas dengan tenggat waktu

Oktober 2017. Sepanjang 2013-2016, Beijing

telah menutup pembangkit listrik batubara

di 1.341 pabrik, dan pada 2017 menutup

sebanyak 500 pabrik. Banyak pabrik memilih

mengganti tungku menjadi berkapasitas

besar daripada menggunakan tungku gas

(yang berbiaya tiga kali lipat lebih tinggi). Hal

ini masih diijinkan oleh Pemerintah karena

tungku batubara kapasitas besar lebih efisien

(heat rate lebih tinggi 20%) dan dilengkapi

teknologi yg lebih baik (diistilahkan sebagai

Gambar 4.1 Pembatasan Penggunaan Batubara di Tiongkok

HEILIONGJIANG

JILIN

LIAONING

BEIJING

HEBEI TIANJIN

SHANDONG

JIANGSU

ZHEJIANG

FUJIAN

JIANGXI

GUANDONG

HUNAN

HUBELSHANGHAI

SHANXI

HENAN

ANHUI

SHAANXI

NEI MONGOL

Liaoning

Shandong

Shanxi

Inner Mongolia

Hebei

Jiangsu

Jiangxi

Hubei

Anhui

Zhejiang

Beijing

Zhangjiakou

Cangzhou

LangfangBaoding

Shijiazhuang

Hengshui

XingtaiHandan

Chengde

TangshanQinhuangdao

Tianjin

Lianyungang

Huaibei Xuzhou

Huai’an Yancheng

Yangzhou

Nantong

Zhoushan

Shanghai

ZhenjiangChuzhou

Nanjing

Ma’anshanChaohu

WuhuTongling

Anqing

ChizhouXuancheng

Huzhou

ChangzhouWuxi

Jiaxing

HangzhouGhaoxing

JinhuaTaizhou

Ningbo

Hefei

SuzhouBengbu

Bozhou

Fuyang

Huangshan

Lishui

Wenzhou

Lu’an

Suqian

Huainan

Coal-free areasRestricted coal-use areas

0 200 400km

Page 146: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

134

Evolution of China’s coal power capacity cut policies since 2016 Total announced capacity cut and deferral since 2016

Mar Decommission

Capa

city

cut

and

def

fera

l (G

W)

WG

Cancellation Halt of illegal build Deferral-Jul

National

Deferral-Jan plan

Rationalisationpolicy

‘Traffic-light’ system Halt and cut policy Halt and defer list

Cancel unapprovedprojects plannedbefore 2012

The firstcancellationorder

Including coalbases, captiveplants, CHPplans and UHVsupport projects

Halting non-export coalpower projects thatbegan construction in2016 in 26 provinces

Light Supplystatus

Overbuild

Sufficient

Reasonable

No approval

Cautious

No impact

Impact onnew build

Coal power bases toreduce commissionedcapacity before 2020

projects15

9

12,4 GW

86

13

110 GW

provinces

projects

provinces

Namedindividuals heldresponsible

Limit by gridconnection andfinancial loans

Another 5 GW of decommission

94

23

106 GW

projects

provinces

followingMarch policy

Suspend approvalin 13 provinces

Defer constructionin 15 provinces

Cancel list Defer list

Sep Oct Jan Jul2016

250200150100500

80 GW of cuts anddeferrals are in the top10 provinces on July’ssuspension list

35

30

25

20

15

10

5

0

Shan

xiIn

ner M

ongo

liaN

ingx

iaG

uand

ong

Hen

an

Fujia

nSh

aanx

iSh

ando

ngXi

njia

ngJia

ngxi

Heb

elH

ubel

Sich

uan

Gua

ngxi

Liao

ning

Qin

ghai

Gui

zhou Jiiin

Gan

suH

ello

ngjia

ngYu

nan

Anh

uiTi

anjin

Beiji

ngJia

ngsu

Hai

nan

Zhej

iang

Shan

ghai

Cho

ngqi

ngH

unan

16 5

190 GW

2017

83

65

42

Grafik 4.17 Kebijakan Pengurangan Ekses Kapasitas Pembangkit Listrik Batubara

dari 64% di 2015 (reference year). Gas

alam dan energi terbarukan seperti tenaga

angin dan tenaga surya (photovoltaic) akan

menggantikan peran batubara. Pangsa

energi non fosil ditargetkan naik 15% di 2020

(dari 12% di 2015), sementara pemanfaatan

gas alam ditargetkan naik sekitar 10% (dari

6,5% di 2015). China National Development

and Reform Commission (CNDRC) dan IEA

mencatat bahwa Tiongkok telah melakukan

investasi dan inovasi secara masif guna

pengembangan energi terbarukan.

China National Renewable Energy

Centre (CNERC) dan IEA menyarankan agar

Pemerintah Tiongkok melakukan revisi

terhadap target komposisi konsumsi energi.

Hasil review terhadap pencapaian terkini

target 13th FYP dan skenario pencapaian Paris

Agreement mengindikasikan bahwa target

yang ditetapkan Pemerintah hingga 2020

perlu diperkuat. Batubara diusulkan untuk di-

phase out lebih cepat dan energi terbarukan

diperbesar. Hal demikian perlu dilakukan guna

menargetkan pangsa batubara dalam total

konsumsi energi mendekati 0% pada 2040

Supply side reform sejak 2016

yang menargetkan pengurangan kapasitas

pembangkit listrik tenaga batubara juga

berpotensi menekan demand. Dalam 13th

FYP, coal power dibatasi <1100 GW pada

2020. Hal ini dilakukan untuk mengatasi

ekses kapasitas, seiring dengan perlambatan

ekonomi, beralihnya struktur ekonomi

Tiongkok menuju service-based, dan

isu lingkungan. Pembatasan coal power

generator juga berdampak pada demand

coal. Downside risk dari kebijakan tersebut

adalah pada pengelolaan asset khususnya

pendayagunaan bangunan/mesin bekas

pembangkit listrik dan penyerapan tenaga

kerja yang semula diperkerjakan disana.

Target Pembatasan Pangsa Batubara s.d.

2020 dan Ke Depan

Untuk pertama kalinya di 13th FYP,

Pemerintah menetapkan target mandatory

untuk mengurangi pangsa batubara dalam

total konsumsi energi. Pada 2020, pangsa

batubara ditargetkan mencapai 58%, turun

Page 147: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 -Kebijakan Batubara Tiongkok dan Implikasinya terhadap Ekonomi Indonesia

135

Grafik 4.18 CNERC – Energy Outlook

persetujuan pembangkit listrik baru yang

bertenaga batubara. Kedua, mengurangi

pangsa batubara menjadi 33% di 2030.

Ketiga, provinsi yang bergantung pada

batubara harus segera mengembangkan

rencana tindak.

atau 2050. CNERC139 dan IEA telah menyusun

skenario dengan beragam asumsi kebijakan,

besaran, dan timing guna mewujudkan

target tersebut. Beberapa usulan kebijakan

terkait batubara yang direkomendasikan oleh

CNERC antara lain pertama, menghentikan

139 CNERC (2017) berupaya memperkuat pencapaian target 13th FYP dengan 2 skenario: (1) Stated Policies Scenario (SPS) adalah skenario berbasis implementasi kebijakan saat ini yang diekstrapolasi dan disertai upaya percepatan pencapaian target puncak emisi karbon di 2030; (2) Below 2°C Scenario (B2°C) adalah skenario berdasarkan upaya mencapai target pada Paris Agreement.

6.000

201620182020202220242026202820302032203420362038204020422044204620482050

Total Primary Energy SupplyStated Policies

Mtc

elye

ar

Mtc

elye

ar

Total Primary Energy SupplyBelow 2 oC

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

201620182020202220242026202820302032203420362038204020422044204620482050

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

Coal

Solar

Crude oil

Bio (Solid, Liquid, Gaseous) Geothermal Other

Natural Gas Nuclear Hydro Wind

Electricity generation (China)

New Policies Scenario Sustainable Development Scenario

2010

100%

75%

50%

25%

100%

75%

50%

25%

2020 2030 2040 2010 2020 2030 2040

Other renewables

Solar PV

Wind

Hydro

Nuclear

Oil

Gas

Gas CCS

Coal CCS

Coal

Grafik 4.19 IEA – Energy Outlook

Page 148: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

136

Selain itu, pembiayaan proyek terkait

batubara terindikasi mulai kurang diminati.

Saat ini proyek listrik berbasis batu bara

di Vietnam dan Indonesia masih dibiayai

oleh bank dari Jepang, Korea Selatan, dan

Tiongkok. Namun seiring dengan komitmen

dunia yang lebih tinggi untuk tidak lagi

menggunakan batubara di 2030 sebagaimana

hasil UN Climate Change Conference (COP23)

maka terindikasi arah kebijakan kredit

beberapa bank swasta besar di dunia adalah

mulai membatasi pemberian kredit, baik

untuk penambangan maupun pembangunan

pembangkit listrik berbasis batubara.

Namun demikian, masih terdapat

upside risk dari kondisi internal Tiongkok

seperti kurang dan belum siapnya infrastruktur

gas, belum mencukupinya kapasitas energi

terbarukan, masih berlanjutnya proses

penyiapan transmisi dan distribusi, dan

bahkan faktor cuaca yang mengakibatkan

Tiongkok tetap harus meningkatkan impor

batubara sebagaimana yang terjadi di 2016

- 2017. Selain itu, masih terdapat ruang

bagi Indonesia untuk mengalihkan ekspor

ke negara lain. Hal demikian mengingat

batubara masih akan menjadi sumber bahan

baku untuk listrik di sebagian besar EM Asia.

Batubara merupakan sumber listrik yang

paling ekonomis setidaknya sampai tahun

2025. Disamping itu, kemampuan EM Asia

menyerap teknologi guna pemanfaatan

energi di luar batubara (termasuk penyediaan

infrastruktur transmisi dan distribusi) masih

relatif rendah.

Pengurangan Konsumsi Batu Bara Tiongkok

Konsumsi energi Tiongkok memasuki

era “new normal” sejalan dengan kondisi

perekonomian. Pada 2002 – 2011, konsumsi

energi tercatat tumbuh rata-rata sebesar

9,6% yoy, namun pada 2012 – 2017, rata-

rata konsumsi energi turun hingga mencapai

2,5% yoy. Sementara itu, rata-rata pangsa

impor batubara terhadap konsumsi batubara

mengalami peningkatan, dari hanya 2% di

2002 – 2011, menjadi 7% di 2012 - 2017.

Hal ini mengindikasikan bahwa pengurangan

konsumsi batubara di Tiongkok akan

mengakibatkan penurunan impor batubara

dari Indonesia.

Sumber: CEIC/NBS, diolah

Energy Consumption Share Coal Import to Consumption (rhs)23

18

13

8

3

-2

-7

9%

8%

7%

6%

5%

4%

3%

2%

1%

0%

% yoy

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

*

2002-2011

gEnergy Cons = 9,6%

Share = 2%

2012-2017

gEnergy Cons = 2,5%

Share = 7%

Total Capacity

Hydropower

Wind

Solar

Biomass

Other RE

Share of Total Energy Consumption

Non-fossil Fuel

Coal

13*FYPStated PoliciesScenario

Below 2 oCScenario

676 GW

340 GW

210 GW

110 GW

15 GW

0,55 GW

15%

58%

814 GW

341 GW

259 GW

188 GW

26 GW

0,58 GW

19%

55%

1.119 GW

341 GW

549 GW

200 GW

29 GW

0,58 GW

26%

51%

Grafik 4.20 “New Normal”

Konsumsi Energi dan Impor

Tabel 4.2 Pangsa Batubara a/d

Berbagai Skenario (CNERC)

Page 149: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Bab 4 -Kebijakan Batubara Tiongkok dan Implikasinya terhadap Ekonomi Indonesia

137

dampak dan respons kebijakan dari

penurunan permintaan batubara terhadap

ekonomi daerah yang selama ini pertumbuhan

ekonominya bergantung pada produksi

dan ekspor batubara. Langkah Pemerintah

Tiongkok untuk mempersiapkan transisi

ekonomi di daerah berbasis “coal economy”

a.l. Shanxi, Inner Mongolia, Ningxia, Xinjiang,

dan Shaanxi dapat dijadikan referensi.

Referensi

1. “Global Thermal Coal Short-term

Outlook March 2018: Protectionism

Could Trump Prices”, Wood Mackenzie,

March 2018.

2. “Indonesia’s Domestic Coal Price Cap

Sidelines Miners”, Wood Mackenzie,

March 2018.

3. “BP Energy Outlook: Country and

Regional Insight – China”, BP Energy

Economics, 2018.

4. “China: 2017 in Review and What to

Look For in 2018”, Wood Mackenzie,

January 2018.

5. “Coal industry: 2017 in Review”, Wood

Mackenzie, January 2018.

6. “China Energy Outlook 2017”, OECD/

IEA, 18 December 2017.

7. “Who Will Finance Coal-Fired Power In

Asia”, Wood Mackenzie, December 2017.

8. “China Energy Outlook”, China Update

DNB Markets, 7 December 2017.

Kesimpulan

Dari pemaparan tersebut, dapat

ditarik beberapa kesimpulan. Pertama,

kebijakan Pemerintah Tiongkok semakin

nyata dalam memperhatikan aspek

perlindungan lingkungan demi mewujudkan

pertumbuhan berkualitas yang seimbang

dan berkesinambungan. Kedua, penurunan

permintaan batubara Tiongkok merupakan

konsekuensi logis tidak hanya dari kebijakan

“for beautiful China”, melainkan juga sebagai

dampak dari (i) melambatnya pertumbuhan

ekonomi, (ii) rebalancing struktur ekonomi

menjadi lebih service-based; dan (iii)

efisiensi penggunaan energi seiring dengan

perkembangan teknologi terkini. Ketiga,

kebijakan energi Tiongkok yang menargetkan

pengurangan penggunaan batubara

berpotensi mengurangi investasi Tiongkok

ke sektor batubara dan impor batubara dari

Indonesia. Keempat, perimbangan risiko

mengarah pada downside risk yang lebih

besar bagi prospek ekspor batubara ke

Tiongkok.

Implikasi

Indonesia, sebagai negara yang

mengandalkan ekspor komoditas terutama

batubara, perlu melakukan langkah aksi guna

menggali peluang ekspor batubara ke negara

EM Asia non Tiongkok yang diperkirakan ke

depan masih akan dominan menggunakan

batubara sebagai sumber utama energi.

Selanjutnya perlu dikaji lebih mendalam

Page 150: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

138

13. “Is Coal Still King in South East Asia?”,

Power-Gen Asia 19 September 2017,

Bangkok. Dr.Bikal Pokharel, Principal

Analyst, Power & Renewables,Asia Pacific

14. “China Sets High Target for Coal Power

Capacity Cuts”, Wood Mackenzie,

August 2017

15. “Sanmei: How will Tackling China’s “dirty

coal” Problem Affect Demand?”, Wood

Mackenzie, June 2017.

16. “The Unimaginable: Peak Coal in China”,

Citi Research 4 September 2013.

17. Berbagai artikel media

9. “ASEAN 50 Growth and Opportunities in

South East Asian Coal Markets”, Wood

Mackenzie, Nov. 2017.

10. “China Renewable Energy Outlook

2017”, China National Renewable

Energy Center.

11. “The Energy System for Beautiful China

2050”, China National Renewable

Energy Center.

12. “IEEJ Outlook 2018 –Prospect and

Challenges until 2050- Energy,

Environment, and Economy”, Institute

of Energy Economy Japan, 12 October

2017.

Page 151: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Lampiran

139

Lampiran

Page 152: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

140

2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1

AmerikaAmerika Serikat 1,3 1,0 1,7 2,7 1,7 2,7 3,2 2,7 3,8 3,3 2,4 2,0 1,4 1,2 1,5 1,8 2,0 2,2 2,3 2,6 2,8Argentina 1,3 5,5 2,9 0,2 -1,2 -2,5 -3,9 -2,5 0,6 3,5 4,3 2,6 0,6 -3,4 -3,1 -1,3 0,5 3,3 3,8 4,0 1,7Brazil 2,7 4,0 2,8 2,5 3,5 -0,5 -0,6 -0,2 -1,6 -2,7 -4,3 -5,6 -5,3 -3,4 -2,7 -2,5 0,0 0,4 1,4 2,1 1,2Chili 4,5 4,1 4,6 3,3 2,9 1,6 0,9 1,6 2,0 2,6 2,4 2,2 2,3 0,8 1,2 0,5 -0,5 0,9 2,9 3,3 3,6Meksiko 2,8 0,9 1,5 1,2 1,4 3,6 2,9 3,5 3,4 3,1 3,9 2,7 3,2 2,1 2,2 3,3 2,9 3,1 1,7 1,5 2,2Asia PasifikAustralia 2,3 1,8 2,2 2,4 2,8 2,9 2,6 2,2 2,5 2,1 2,6 2,7 2,7 3,3 2,1 2,5 1,9 2,0 2,9 2,4 2,6Tiongkok 7,9 7,6 7,9 7,7 7,4 7,5 7,1 7,2 7,0 7,0 6,9 6,8 6,7 6,7 6,7 6,8 6,9 6,9 6,8 6,8 6,8India 4,3 6,4 7,3 6,5 5,3 7,9 8,8 6,1 7,3 7,6 8,0 7,2 9,1 8,1 7,6 6,8 6,1 5,6 6,3 7,0 7,7Jepang 0,5 1,8 2,9 2,7 3,0 -0,1 -1,0 -0,4 0,2 2,1 2,1 1,1 0,6 0,8 0,9 1,5 1,4 1,5 1,9 1,8 0,9Korea Selatan 2,1 2,7 3,2 3,5 3,8 3,5 3,4 2,7 2,6 2,4 3,0 3,2 2,9 3,4 2,7 2,6 3,0 2,9 3,8 2,8 2,8ASEAN-6

Indonesia 5,5 5,6 5,5 5,6 5,1 4,9 4,9 5,1 4,8 4,7 4,8 5,2 4,9 5,2 5,0 4,9 5,0 5,0 5,1 5,2 5,1Malaysia 4,3 4,6 4,9 5,0 6,3 6,5 5,6 5,7 5,9 5,0 4,8 4,7 4,1 4,0 4,3 4,5 5,6 5,8 6,2 5,9 5,4Filipina 7,5 7,9 6,8 6,1 5,6 6,8 5,7 6,7 5,1 6,0 6,4 6,7 6,7 7,0 7,1 6,7 6,5 6,6 7,2 6,5 6,8Singapura 2,7 4,1 5,5 5,4 4,6 2,6 3,1 2,8 2,4 2,0 2,1 1,3 2,1 2,0 1,7 3,7 2,5 2,8 5,5 3,6 4,4Thailand 5,4 2,7 2,5 0,2 -0,4 0,8 1,1 2,4 3,0 2,9 3,3 2,9 3,4 3,6 3,1 3,0 3,4 3,9 4,3 4,0 4,8Vietnam 4,8 5,0 5,5 6,0 5,1 5,3 6,1 7,0 6,1 6,5 6,8 7,0 5,5 5,8 6,6 6,7 5,2 6,3 7,5 7,7 6,6

EropaKawasan Euro -1,2 -0,4 0,1 0,8 1,5 1,2 1,3 1,5 1,8 2,0 2,0 2,0 1,7 1,7 1,7 1,9 2,1 2,4 2,7 2,8 2,5Inggris 1,5 2,2 1,9 2,6 2,8 3,1 3,0 3,3 2,7 2,5 2,1 2,1 1,9 1,8 2,0 2,0 2,1 1,9 1,8 1,4 1,2Russia 1,3 1,7 1,6 2,5 0,5 1,3 0,9 0,3 -1,5 -3,3 -2,6 -2,7 -0,5 -0,4 -0,2 0,4 0,6 2,5 2,2 0,9 1,3Turki 8,5 9,8 8,9 6,9 8,7 2,9 3,7 5,9 3,6 7,2 5,8 7,5 4,8 4,9 -0,8 4,2 5,4 5,4 11,3 7,3 5,1AfrikaAfrika Selatan 2,2 2,5 2,1 3,1 2,1 1,7 1,9 1,8 2,5 1,2 0,9 0,5 -0,3 0,6 0,9 1,0 1,1 1,4 1,3 1,5 2,0

Sumber: Bloomberg, Consensus Forecast April 2018, Bloomberg Economic ForecastKeterangan: Cetak miring adalah angka proyeksi dari Consensus Forecast April 2018 dan Bloomberg Economic Forecast

2016 2017(% yoy)

Negara2013 2014 2015

Tabel 1. Produk Domestik Bruto

Page 153: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Lampiran

141

2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1

AmerikaAmerika Serikat 7,7 7,5 7,3 7,0 6,6 6,2 6,1 5,7 5,6 5,4 5,1 5,0 5,0 4,9 4,9 4,7 4,6 4,3 4,3 4,1 4,1Argentina 7,1 7,2 6,8 6,4 7,5 7,5 7,1 6,9 7,1 6,6 5,9 n/a n/a 9,3 8,5 7,6 9,2 8,7 8,3 7,2 -Brazil 8,0 7,4 6,9 6,2 7,2 6,8 6,8 6,5 7,9 8,3 8,9 9,0 10,9 11,3 11,8 12,0 13,7 13,0 12,4 11,8 13,1Chili 6,2 6,2 5,7 5,7 6,5 6,5 6,6 6,0 6,1 6,5 6,4 5,8 6,3 6,9 6,8 6,1 6,6 7,0 6,7 6,4 6,9Meksiko 5,0 5,0 5,0 4,7 5,3 4,8 4,8 4,2 4,3 4,4 4,2 4,3 4,2 4,0 3,9 3,7 3,5 3,3 3,4 3,4 3,3Asia PasifikAustralia 5,6 5,7 5,7 5,9 5,9 6,1 6,2 6,1 6,1 6,0 6,2 5,7 5,6 5,7 5,6 5,8 5,9 5,6 5,4 5,5 5,5Tiongkok 4,1 4,1 4,0 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,0 4,1 4,1 4,0 4,1 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 3,9 3,9India n/a n/a n/a 9,1 n/a n/a n/a 8,6 n/a n/a n/a 8,5 n/a n/a n/a 8,0 n/a n/a n/a 8,8 n/aJepang 4,1 3,9 3,9 3,7 3,7 3,7 3,5 3,4 3,4 3,4 3,4 3,3 3,2 3,1 3,0 3,1 2,8 2,8 2,8 2,7 2,5Korea Selatan 3,1 3,1 3,0 3,2 3,5 3,5 3,5 3,6 3,6 3,8 3,5 3,5 3,7 3,6 3,9 3,5 3,6 3,8 3,7 3,7 4,0ASEAN-6

Indonesia 5,9 n/a 6,2 n/a 5,7 n/a 5,9 n/a 5,8 n/a 6,2 n/a 5,5 n/a 5,6 n/a 5,3 n/a 5,5 n/a -Malaysia 3,3 2,8 3,1 3,0 3,0 2,8 2,7 3,0 3,0 3,1 3,2 3,4 3,5 3,4 3,5 3,5 3,4 3,4 3,4 3,3 3,3Filipina 7,1 7,5 7,3 6,4 7,5 7,0 6,7 6,0 6,6 6,4 6,5 5,6 5,8 6,1 5,4 4,7 6,6 5,7 5,6 5,0 5,3Singapura 2,8 2,9 2,6 2,7 2,9 2,8 2,7 2,7 2,5 2,8 2,9 2,8 2,7 3,0 2,9 3,2 3,2 3,1 3,1 3,0 2,8Thailand 0,7 0,6 0,7 0,6 0,9 1,2 0,8 0,6 1,0 0,8 0,8 0,7 1,0 1,0 0,9 0,8 1,3 1,1 1,2 1,0 1,2Vietnam 2,3 2,2 2,3 1,9 2,2 1,8 2,2 2,1 2,4 2,4 2,4 2,2 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,2 2,2 -

EropaKawasan Euro 12,1 12,1 12,0 11,9 11,8 11,5 11,5 11,3 11,2 11,0 10,6 10,4 10,2 10,1 9,9 9,6 9,4 9,0 8,9 8,7 8,6Inggris 7,8 7,7 7,6 7,2 6,8 6,3 6,0 5,7 5,5 5,6 5,3 5,1 5,1 4,9 4,8 4,8 4,6 4,4 4,3 4,4 4,2Russia 5,7 5,4 5,3 5,6 5,4 4,9 4,9 5,3 5,9 5,4 5,2 5,8 6,0 5,4 5,2 5,3 5,4 5,1 5,0 5,1 5,0Turki 9,4 8,1 9,2 9,6 9,7 9,1 10,5 10,9 10,6 9,6 10,3 10,8 10,1 10,2 11,3 12,7 11,7 10,2 10,6 10,4 10,6AfrikaAfrika Selatan 25,0 25,3 24,5 24,1 25,2 25,5 25,4 24,3 26,4 25,0 25,5 24,5 26,7 26,6 27,1 26,5 27,7 27,7 27,7 26,7 26,7

Sumber: BloombergTanda (-): Data belum rilisn/a: Data tidak tersedia

2016 2017

Tabel 2. Tingkat PengangguranAkhir Periode (%)

Negara2013 2014 2015

Tabel 2. Tingkat Pengangguran

Page 154: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

142

2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1

AmerikaAmerika Serikat 1,5 1,8 1,2 1,5 1,5 2,1 1,7 0,8 -0,1 0,1 0,0 0,7 0,9 1,0 1,5 2,1 2,4 1,6 2,2 2,1 2,4Argentina* 25,0 26,6 36,7 40,2 40,3 38,0 28,0 25,5 24,0 26,9 35,0 47,1 43,1 41,1 35,0 23,4 26,2 26,1 25,4Brazil 6,6 6,7 5,9 5,9 6,2 6,5 6,8 6,4 8,1 8,9 9,5 10,7 9,4 8,8 8,5 6,3 4,6 3,0 2,5 3,0 2,7Chili 1,5 1,9 1,9 2,9 3,9 4,3 4,9 4,6 4,2 4,4 4,6 4,4 4,5 4,2 3,1 2,7 2,7 1,7 1,5 2,3 1,8Meksiko 4,3 4,1 3,4 4,0 3,8 3,8 4,2 4,1 3,1 2,9 2,5 2,1 2,6 2,5 3,0 3,4 5,4 6,3 6,4 6,8 5,0Asia PasifikAustralia 2,5 2,4 2,2 2,7 2,9 3,0 2,3 1,7 1,3 1,5 1,5 1,7 1,3 1,0 1,3 1,5 2,1 1,9 1,8 1,9 1,9Tiongkok 2,1 2,7 3,1 2,5 2,4 2,3 1,6 1,5 1,4 1,4 1,6 1,6 2,3 1,9 1,9 2,1 0,9 1,5 1,6 1,8 2,1India 9,4 9,5 10,5 9,5 8,3 6,8 5,6 4,3 5,3 5,4 4,4 5,6 4,8 5,8 4,4 3,4 3,9 1,5 3,3 5,2 4,3Jepang -0,9 0,2 1,1 1,6 1,6 3,6 3,2 2,4 2,3 0,4 0,0 0,2 0,0 -0,4 -0,5 0,3 0,2 0,4 0,7 1,0 1,1Korea Selatan 1,5 1,2 1,0 1,1 1,3 1,7 1,1 0,8 0,5 0,7 0,5 1,1 0,8 0,7 1,3 1,3 2,2 1,9 2,1 1,5 1,3ASEAN-6

Indonesia 5,0 5,4 7,9 8,1 7,3 6,7 4,5 8,4 6,4 7,3 6,8 3,4 4,5 3,5 3,1 3,0 3,6 4,4 3,7 3,6 3,4Malaysia 1,6 1,8 2,6 3,2 3,5 3,3 2,6 2,7 0,9 2,5 2,6 2,7 2,6 1,6 1,5 1,8 5,1 3,6 4,3 3,5 1,3Filipina 2,7 2,5 2,3 3,8 3,5 3,8 3,9 1,9 1,5 0,6 -0,4 0,7 0,6 1,3 1,7 2,2 3,1 2,5 3,0 2,9 4,3Singapura 3,5 1,8 1,6 1,5 1,2 1,9 0,7 -0,1 -0,3 -0,3 -0,6 -0,6 -1,0 -0,7 -0,2 0,2 0,7 0,5 0,4 0,4 0,2Thailand 2,7 2,3 1,4 1,7 2,1 2,4 1,8 0,6 -0,6 -1,1 -1,1 -0,9 -0,5 0,4 0,4 1,1 0,8 -0,1 0,9 0,8 0,8Vietnam 6,6 6,7 6,3 6,0 4,4 5,0 3,6 1,8 0,9 1,0 0,0 0,6 1,7 2,4 3,3 4,7 4,7 2,5 3,4 2,6 2,7

EropaKawasan Euro 1,7 1,6 1,1 0,8 0,5 0,5 0,3 -0,2 -0,1 0,2 -0,1 0,2 0,0 0,1 0,4 1,1 1,5 1,3 1,5 1,4 1,3Inggris 2,8 2,7 2,7 2,1 1,7 1,7 1,5 0,9 0,1 0,0 0,0 0,1 0,3 0,4 0,7 1,2 2,1 2,7 2,8 3,0 2,7Russia 7,0 6,9 6,1 6,5 6,9 7,8 8,0 11,4 16,9 15,3 15,7 12,9 7,3 7,5 6,4 5,4 4,3 4,4 3,0 2,5 2,4Turki 7,3 8,3 7,9 7,4 8,4 9,2 8,9 8,2 7,6 7,2 8,0 8,8 7,5 7,6 7,3 8,5 11,3 10,9 11,2 11,9 10,2AfrikaAfrika Selatan 5,9 5,5 5,9 5,4 6,0 6,6 5,9 5,3 4,0 4,7 4,6 5,2 6,3 6,3 6,1 6,8 6,1 5,1 5,1 4,7 3,8

Sumber: BloombergKeterangan: *) Buenos Aires CPIn/a: Data tidak tersedia

2016 2017

Tabel 3. Inflasi IHKAkhir Periode (% yoy)

Negara2013 2014 2015

Tabel 3. Inflasi IHK

Page 155: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Lampiran

143

2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1

AmerikaAmerika Serikat (Fed Fund Rate) 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,50 0,50 0,50 0,50 0,75 1,00 1,25 1,25 1,50 1,75Brazil (SELIC Rate) 7,25 8,00 9,00 10,00 10,75 11,00 11,00 11,75 12,75 13,75 14,25 14,25 14,25 14,25 14,25 13,75 12,25 10,25 8,25 7,00 6,50Chili (O/N Rate) 5,00 5,00 5,00 4,50 4,00 4,00 3,25 3,00 3,00 3,00 3,00 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,00 2,50 2,50 2,50 2,50Meksiko (O/N Rate) 4,00 4,00 3,75 3,50 3,50 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,25 3,75 4,25 4,75 5,75 6,50 7,00 7,00 7,25 7,50Asia PasifikAustralia (Cash Target Rate) 3,00 2,75 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,25 2,00 2,00 2,00 2,00 1,75 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50Tiongkok (Lending Rate) 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 6,00 5,60 5,35 4,85 4,60 4,35 4,35 4,35 4,35 4,35 4,35 4,35 4,35 4,35 4,35India (Reverse Repo Rate) 7,50 7,25 7,50 7,75 8,00 8,00 8,00 8,00 7,50 7,25 6,75 6,75 6,75 6,50 6,50 6,25 6,25 6,25 6,00 6,00 6,00Jepang (O/N Call Target) 0,06 0,07 0,06 0,07 0,04 0,06 0,03 0,07 0,02 0,01 0,01 0,04 0,00 -0,06 -0,06 -0,06 -0,06 -0,07 -0,06 -0,06 -0,07Korea Selatan (Call Rate) 2,75 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,25 2,00 1,75 1,50 1,50 1,50 1,50 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 1,50 1,50ASEAN-6

Indonesia (7D RR Rate)* 5,75 6,00 7,25 7,50 7,50 7,50 7,50 7,75 7,50 7,50 7,50 7,50 6,75 5,25 5,00 4,75 4,75 4,75 4,25 4,25 4,25Malaysia (O/N Rate) 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,25Filipina (O/N Rate) 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00Thailand (Repo Rate) 2,75 2,50 2,50 2,25 2,00 2,00 2,00 2,00 1,75 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50

EropaKawasan Euro (Refinancing Rate) 0,75 0,50 0,50 0,25 0,25 0,15 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Inggris (Bank Rate) 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,50 0,50Russia (Key Rate) 5,50 5,50 7,00 7,50 8,00 17,00 14,00 11,50 11,00 11,00 11,00 10,50 10,00 10,00 9,75 9,00 8,50 7,75 7,25Turki (1 Week Repo) 5,50 4,50 4,50 4,50 10,00 8,75 8,25 8,25 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 7,50 8,00 8,00 8,00 8,00 8,00 8,00AfrikaAfrika Selatan (Refinancing Rate) 5,00 5,00 5,00 5,00 5,50 5,50 5,75 5,75 5,75 5,75 6,00 6,25 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 6,75 6,75 6,50

Sumber: BloombergKeterangan: *) Data sebelum penerapan BI 7D RR Rate (19 Agustus 2016) masih menggunakan BI Raten/a: Data tidak tersedia

2016 2017Posisi Akhir Periode (%)

Tabel 4. Suku Bunga Kebijakan Bank Sentral

Negara2013 2014 2015

Tabel 4. Suku Bunga Kebijakan Bank Sentral

Page 156: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

144

2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1

AmerikaAmerika Serikat (M2) 7,3 7,0 6,3 5,4 6,1 6,6 6,1 5,9 6,2 5,6 5,7 5,9 6,2 7,1 7,4 7,1 6,3 5,6 5,2 4,7 4,0Brazil (M3) 13,3 12,2 9,8 8,7 7,4 8,4 11,9 13,0 12,7 12,0 8,1 10,2 11,3 10,7 12,1 11,0 11,6 11,1 11,8 9,7 9,0Chili (M3) 8,9 9,5 12,3 11,6 11,6 9,4 8,4 11,1 9,5 10,3 13,0 12,2 11,7 11,5 9,6 8,2 9,1 8,1 6,0 4,8 3,9Meksiko (M3) 7,0 6,2 8,1 10,1 9,7 11,6 9,9 9,4 9,9 9,6 8,7 7,6 7,3 7,2 9,7 10,4 9,8 8,6 9,4 10,5 10,9Asia PasifikAustralia (M3) 6,9 6,6 6,0 7,0 6,8 7,0 8,1 7,2 7,5 6,7 6,2 5,9 6,0 5,8 5,6 6,7 6,7 7,8 6,8 4,5 3,7Tiongkok (M2) 15,7 14,0 14,2 13,6 12,1 14,7 12,9 12,2 11,6 11,8 13,1 13,3 13,4 11,8 11,5 11,3 10,1 9,1 9,0 8,1 8,2India (M3) 13,8 12,7 13,0 14,8 13,6 11,8 12,4 10,7 10,8 10,6 10,7 10,7 10,2 10,3 11,7 6,2 6,9 7,4 6,0 10,5 9,6Jepang (M3) 2,5 3,1 3,1 3,4 2,9 2,5 2,5 2,9 3,0 3,2 3,1 2,5 2,6 2,9 2,9 3,4 3,5 3,3 3,4 3,1 2,6Korea Selatan (M3) 6,8 6,6 6,7 6,6 6,4 6,7 7,1 8,2 9,3 10,5 10,5 8,9 8,6 7,9 7,8 8,1 7,3 6,7 5,9 6,1 6,7ASEAN-6

Indonesia (M2) 14,0 11,8 14,6 12,8 9,9 13,0 11,9 11,9 16,3 13,0 12,4 9,0 7,4 8,7 5,1 10,0 10,0 10,3 10,9 8,3 7,5Malaysia (M3) 8,7 8,1 6,9 7,3 6,0 5,8 5,4 7,3 7,9 5,9 5,3 2,5 0,8 1,8 2,2 3,1 4,5 4,3 5,0 4,7 5,9Filipina (M3) 13,0 20,2 31,0 31,8 35,3 23,5 16,4 11,2 8,8 9,2 8,8 9,4 11,7 12,5 12,9 12,8 11,7 13,4 14,8 11,9 14,4Singapura (M3) 8,8 9,2 7,5 4,3 1,8 0,6 2,0 3,4 4,2 3,7 3,3 1,7 2,2 4,2 5,0 7,7 7,2 7,0 5,3 3,2 2,8Thailand (M2) 9,5 10,2 7,1 7,3 6,4 4,4 4,0 4,7 6,1 6,1 5,4 4,4 3,8 4,3 3,9 4,2 3,3 4,3 4,9 5,0 6,2

EropaKawasan Euro (M3) 2,4 2,3 2,0 1,0 1,1 1,7 2,3 3,9 4,3 4,6 4,7 4,7 5,2 5,1 5,0 5,0 5,1 4,9 5,2 4,6 3,7Inggris (M4) 0,3 1,6 2,6 0,2 -0,1 -0,5 -2,6 -1,1 -0,6 -0,3 -0,6 0,2 1,5 3,5 6,1 6,2 6,7 5,4 4,9 3,8 2,2Russia (M2) 14,5 15,3 16,0 14,7 8,5 6,6 6,9 1,5 5,1 6,2 5,8 11,3 11,8 12,3 12,8 9,2 11,1 10,5 9,5 10,5 9,9Turki (M3) 16,0 17,2 21,7 20,1 21,2 17,2 14,4 11,8 14,2 18,0 21,9 17,5 14,0 12,0 6,5 16,1 16,3 17,9 18,7 15,5 17,0AfrikaAfrika Selatan (M3) 8,1 9,2 7,0 5,9 7,8 7,2 7,7 7,2 7,3 8,7 8,5 10,5 8,7 5,6 5,6 6,1 5,6 6,1 7,1 6,4 6,4

Sumber: Bloomberg

2016 2017Akhir Periode (% yoy)

Negara2013 2014 2015

Tabel 5. Pertumbuhan Uang Beredar

Page 157: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Lampiran

145

AmerikaAmerika Serikat -10,4 -8,2 -5,5 -3,8 -3,3 -4,0 -4,4 -5,2 -6,0Argentina -1,4 -2,1 -1,9 -2,4 -3,8 -5,8 -6,0 -5,2 -4,9Brazil -2,5 -2,5 -3,0 -5,4 -10,3 -9,0 -7,8 -7,2 -7,1Chili 1,3 0,6 -0,6 -1,6 -2,1 -2,7 -2,8 -1,8 -1,6Meksiko -2,3 -2,3 -2,1 -2,5 -2,7 -2,8 -0,8 -1,5 -2,0Asia PasifikAustralia -4,7 -4,3 -2,6 -2,9 -2,9 -2,7 -2,6 -2,3 -2,0Tiongkok -1,7 -1,5 -2,0 -2,1 -2,4 -2,9 -2,9 -3,5 -3,6India -7,8 -6,9 -6,7 -6,7 -6,3 -6,3 -6,5 -6,3 -6,1Jepang -8,9 -8,3 -7,2 -4,9 -3,3 -3,4 -4,3 -4,0 -3,6Korea Selatan 1,4 1,3 1,0 0,6 0,0 1,0 1,4 1,7 1,2ASEAN-6

Indonesia -1,1 -1,7 -2,2 -2,2 -2,6 -2,5 -2,5 -2,4 -2,4Malaysia -4,7 -4,3 -3,8 -3,4 -3,2 -3,1 -2,9 -2,7 -2,6Filipina -2,0 -2,4 -1,4 -0,6 -1,4 -2,4 -2,2 -2,6 -3,0Singapura 1,1 1,6 1,3 0,1 -1,0 1,4 2,2 -0,1 0,0Thailand -0,6 -1,7 0,5 -0,8 0,1 0,6 -0,9 -1,7 -2,0Vietnam -1,4 -4,0 -6,1 -6,7 -5,4 -5,5 -4,3 -4,1 -4,0

EropaKawasan Euro -4,2 -3,6 -3,0 -2,6 -2,1 -1,5 -1,8 -2,0 -Inggris -7,5 -8,2 -5,4 -5,4 -4,3 -3,0 -1,9 -2,0 -2,0Russia 1,4 0,4 -1,2 -1,1 -3,4 -3,6 -1,5 0,0 0,1Turki -0,6 -1,3 -1,3 -1,1 -0,6 -1,7 -1,8 -2,3 -2,0AfrikaAfrika Selatan -4,5 -3,8 -3,4 -3,1 -3,3 -2,5 -4,3 -3,6 -3,6

Sumber: Moody's Statistical Handbook Mei 2018, www.tradingeconomics.com

2019FNegara 2011 2012 2013

(% PDB)

2014 2015 2016 2017 2018F

Tabel 6. Neraca Fiskal

Page 158: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

146

AmerikaAmerika Serikat -2,9 -2,6 -2,1 -2,1 -2,4 -2,4 -2,4 -3,0 -3,3Argentina -1,0 -0,4 -2,1 -1,6 -2,7 -2,6 -4,8 -5,1 -5,1Brazil -2,9 -3,0 -3,0 -4,2 -3,3 -1,3 -0,5 -1,4 -1,7Chili -1,6 -3,9 -4,0 -1,6 -2,3 -1,4 -1,5 -1,9 -2,0Meksiko -1,0 -1,5 -2,4 -1,8 -2,5 -2,1 -1,6 -1,3 -1,6Asia PasifikAustralia -3,1 -4,3 -3,4 -3,1 -4,7 -3,0 -2,4 -3,0 -3,0Tiongkok 1,8 2,5 1,5 2,3 2,7 1,8 1,3 1,0 0,8India -4,6 -4,8 -1,7 -1,3 -1,1 -0,7 -1,5 -1,9 -1,8Jepang 2,1 1,0 0,9 0,8 3,1 3,9 4,0 3,7 4,3Korea Selatan 1,6 4,2 6,2 6,0 7,7 7,0 5,1 5,4 5,1ASEAN-6

Indonesia 0,2 -2,7 -3,2 -3,1 -2,0 -1,8 -1,7 -1,8 -1,7Malaysia 10,9 5,2 3,5 4,4 3,0 2,4 3,0 2,6 2,4Filipina 2,5 2,8 4,2 3,8 2,5 -0,4 -0,8 -1,4 -1,6Singapura 22,1 17,0 16,5 18,7 18,6 19,0 18,8 17,4 16,2Thailand 2,5 -0,4 -1,2 3,7 8,0 11,7 10,6 10,1 9,6Vietnam 0,2 5,9 4,7 4,9 1,0 4,2 2,9 3,0 2,9

EropaKawasan Euro 0,0 1,4 2,2 2,5 3,2 3,3 2,2 2,4Inggris -2,4 -4,3 -5,5 -5,3 -5,2 -5,8 -4,1 -4,0 -3,8Russia 4,7 3,2 1,5 2,8 4,9 1,9 2,2 3,8 2,4Turki -8,9 -5,5 -6,7 -4,7 -3,7 -3,8 -5,6 -6,7 -4,2AfrikaAfrika Selatan -2,2 -5,1 -5,8 -5,1 -4,6 -2,8 -2,5 -2,7 -3,3

Sumber: Moody's Statistical Handbook Mei 2018, www.tradingeconomics.com

Tabel 7. Neraca Berjalan(% PDB)

2019F2017F 2018FNegara 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Tabel 7. Neraca Berjalan

Page 159: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Lampiran

147

2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1

AmerikaAmerika Serikat 45,6 44,4 43,8 42,7 43,0 46,8 45,3 42,2 39,6 39,5 40,0 39,6 41,1 42,8 43,2 39,2 40,1 41,5 42,4 42,8 44,5 Argentina 34,2 31,5 28,9 25,0 21,3 23,4 22,4 26,0 26,3 28,6 28,1 20,6 24,2 25,0 24,5 33,6 45,8 42,6 44,7 50,1 56,7 Brazil 376,9 369,4 368,7 358,8 363,9 373,5 375,5 363,6 362,7 368,7 361,4 356,5 357,7 364,2 370,4 365,0 370,1 377,2 381,2 374,0 379,6 Chili 39,8 41,0 42,3 41,1 41,0 41,1 40,1 40,4 38,4 38,2 38,2 38,6 39,6 39,7 39,4 40,5 39,0 38,9 37,7 39,0 38,1 Meksiko 167,0 166,5 172,0 176,6 182,7 190,3 190,7 193,0 195,4 192,4 181,0 176,4 176,9 177,3 175,8 176,5 174,9 174,2 173,0 172,8 173,2 Asia PasifikAustralia 39,9 38,2 39,0 42,5 47,1 49,1 43,7 44,7 46,0 39,6 38,0 37,5 37,7 39,0 39,6 46,4 50,8 53,9 48,5 58,7 50,7 Tiongkok 3.440,0 3.500,0 3.660,0 3.820,0 3.950,0 3.990,0 3.890,0 3.840,0 3.730,0 3.690,0 3.514,1 3.330,4 3.212,6 3.205,2 3.166,4 3.010,5 3.009,1 3.056,8 3.108,5 3.139,9 3.142,8 India 259,7 255,3 247,9 268,6 276,4 288,8 287,4 295,4 316,2 330,5 326,6 329,2 332,1 336,6 346,7 336,6 346,3 362,4 375,2 385,1 399,1 Jepang 1.181,8 1.175,9 1.206,3 1.202,4 1.212,9 1.216,0 1.201,1 1.199,7 1.187,9 1.185,9 1.192,9 1.179,0 1.201,2 1.202,7 1.196,2 1.157,8 1.168,9 1.188,1 1.203,2 1.202,1 1.205,1 Korea Selatan 327,4 326,4 336,9 346,5 354,3 366,6 364,4 363,6 362,8 374,8 368,1 368,0 369,8 369,9 377,8 371,1 375,3 380,6 384,7 389,3 396,8 ASEAN-6

Indonesia 98,0 92,1 89,4 93,4 96,4 101,4 105,3 106,1 105,9 102,4 96,2 100,6 101,8 103,8 109,7 110,9 116,1 117,3 123,4 124,1 119,8Malaysia 135,0 131,9 132,0 130,5 125,8 127,4 123,0 111,8 101,2 101,5 89,4 91,4 93,6 93,7 94,2 91,2 92,0 95,5 97,7 98,9 104,2 Filipina 84,0 81,3 83,5 83,2 79,6 80,7 79,6 79,5 80,5 80,6 80,6 80,7 83,0 85,3 86,1 80,7 80,9 81,3 81,0 81,6 80,5 Singapura 258,2 259,8 268,1 273,1 272,9 278,0 266,1 256,9 248,4 253,3 251,6 247,7 246,2 248,9 253,4 246,6 259,6 266,3 275,4 279,9 287,1 Thailand 167,7 162,5 163,5 159,0 158,8 159,3 153,3 149,1 148,5 152,5 148,0 149,3 166,9 170,1 171,9 164,1 172,7 177,3 190,9 194,0 206,9 Vietnam 28,4 24,9 24,4 25,9 33,8 35,8 36,8 34,2 36,9 37,3 30,7 28,3 31,6 35,0 37,6 36,5 37,8 39,2 41,4 49,1 -

EropaKawasan Euro 217,2 215,5 221,9 220,8 227,5 228,9 223,4 227,9 240,5 240,1 242,5 245,6 251,4 255,8 262,9 261,0 261,8 261,2 263,7 269,1 284,8 Inggris 65,3 67,2 70,3 69,6 74,7 76,7 72,9 76,4 88,2 92,9 101,1 101,6 107,7 111,6 115,2 106,5 112,5 117,2 118,0 120,4 126,6 Russia 477,3 475,2 479,5 469,6 442,8 432,0 409,2 339,4 309,1 313,3 322,4 319,8 323,3 329,3 332,2 317,5 330,3 343,5 351,2 355,5 377,5 Turki 105,7 105,6 108,9 112,0 105,9 111,9 112,8 106,3 103,5 100,8 99,6 95,7 95,0 101,9 99,0 92,1 88,6 90,2 91,5 84,1 84,7 AfrikaAfrika Selatan 40,8 39,0 41,8 41,9 41,4 40,5 41,4 41,5 39,0 39,4 38,9 38,9 39,1 38,2 39,1 39,9 38,9 39,6 41,4 42,7 41,8

Negara2013 2014 2015 2016 2017

Akhir Periode (Miliar USD)

Sumber: BloombergKeterangan: Tidak termasuk emasTanda (-): Data belum rilis

Tabel 8. Cadangan Devisa

Page 160: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

148

TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3AmerikaArgentina (Peso) 5,01 5,24 5,58 6,05 7,60 8,06 8,30 8,51 8,69 8,96 9,25 10,16 14,48 14,23 14,95 15,45 15,68 15,74 17,29 Brazil (Real) 2,00 2,07 2,29 2,28 2,36 2,23 2,27 2,55 2,87 3,07 3,54 3,84 3,90 3,50 3,25 3,29 3,14 3,22 3,16 Chili (Peso) 472,44 484,77 507,00 516,63 551,97 554,76 577,55 598,41 624,51 618,11 676,61 698,00 700,77 677,47 661,69 665,42 655,55 664,35 642,30 Meksiko (Peso) 12,64 12,48 12,90 13,02 13,23 12,99 13,12 13,90 14,95 15,32 16,44 16,77 18,03 18,11 18,76 19,85 20,30 18,55 17,82 Asia PasifikAustralia (Dollar) 0,96 1,01 1,09 1,08 1,12 1,07 1,08 1,17 1,27 1,29 1,38 1,39 1,38 1,34 1,32 1,34 1,32 1,33 1,27 Selandia Baru (Dollar) 1,20 1,22 1,25 1,21 1,20 1,16 1,19 1,28 1,33 1,37 1,54 1,50 1,51 1,45 1,38 1,41 1,41 1,42 1,37 Hong Kong (Dollar) 7,76 7,76 7,76 7,75 7,76 7,75 7,75 7,76 7,76 7,75 7,75 7,75 7,77 7,76 7,76 7,76 7,76 7,79 7,81 Tiongkok (Yuan) 6,22 6,16 6,13 6,09 6,10 6,23 6,17 6,15 6,24 6,20 6,30 6,39 6,54 6,54 6,67 6,85 6,89 6,86 6,67 India (Rupee) 54,17 55,96 62,07 61,98 61,79 59,78 60,58 62,01 62,26 63,49 64,91 65,92 67,49 66,94 66,95 67,45 67,00 64,46 64,30 Jepang (Yen) 92,25 98,76 98,89 100,48 102,83 102,14 104,02 114,54 119,17 121,36 122,16 121,44 115,23 107,98 102,37 109,62 113,62 111,13 110,97 Korea Selatan (Won) 1.085 1.122 1.109 1.062 1.069 1.029 1.027 1.087 1.101 1.097 1.170 1.157 1.201 1.163 1.120 1.158 1.153 1.130 1.133 ASEAN-6

Indonesia (Rupiah) 9.707 9.799 10.652 11.596 11.835 11.631 11.769 12.253 12.810 13.127 13.857 13.769 13.520 13.314 13.134 13.253 13.346 13.309 13.333 Malaysia (Ringgit) 3,08 3,07 3,24 3,21 3,30 3,23 3,19 3,37 3,62 3,66 4,05 4,28 4,19 4,01 4,05 4,32 4,45 4,33 4,26 Filipina (Peso) 40,71 41,78 43,68 43,63 44,87 44,11 43,80 44,80 44,44 44,69 46,08 46,88 47,23 46,54 47,08 49,12 50,00 49,86 50,86 Singapura (Dollar) 1,24 1,25 1,27 1,25 1,27 1,25 1,25 1,30 1,36 1,34 1,39 1,41 1,40 1,36 1,35 1,41 1,42 1,39 1,36 Thailand (Bath) 29,80 29,87 31,45 31,74 32,65 32,45 32,11 32,71 32,65 33,25 35,25 35,83 35,64 35,26 34,83 35,42 35,11 34,30 33,37 Vietnam (Dong) 20.881 20.968 21.158 21.108 21.094 21.158 21.218 21.324 21.383 21.713 22.150 22.429 22.343 22.321 22.302 22.503 22.712 22.712 22.730

EropaKawasan Euro (USD/Euro) 1,32 1,31 1,33 1,36 1,37 1,37 1,33 1,25 1,13 1,11 1,11 1,10 1,10 1,13 1,12 1,08 1,07 1,10 1,18 Inggris (USD/GBP) 1,55 1,54 1,55 1,62 1,65 1,68 1,67 1,58 1,51 1,53 1,55 1,52 1,43 1,44 1,31 1,24 1,24 1,28 1,31 Russia (Rubel) 30,42 31,65 32,79 32,55 35,03 34,97 36,29 48,01 62,83 52,72 63,20 66,18 74,56 65,79 64,60 63,01 58,70 57,24 58,95 Turki (Lira) 1,79 1,84 1,97 2,03 2,21 2,11 2,16 2,26 2,46 2,66 2,86 2,91 2,94 2,90 2,97 3,29 3,69 3,58 3,51 AfrikaAfrika Selatan (Rand) 8,95 9,48 9,99 10,16 10,86 10,54 10,77 11,23 11,75 12,08 13,01 14,24 15,81 15,00 14,07 13,91 13,23 13,20 13,18

Sumber: Bloomberg, diolah

2016 2017Rata-Rata Periode

Negara2013 2014 2015 2018

TW4 TW1

17,46 19,23 3,23 3,26

632,74 609,65 18,87 18,85

1,30 1,28 1,44 1,39 7,81 7,82 6,62 6,42

64,95 64,32 112,86 109,45 1.117 1.075

13.528 13.573 4,20 3,96

51,15 51,23 1,36 1,33

33,06 31,82 22.720 22.728

1,18 1,22 1,32 1,38

58,37 57,27 3,79 3,82

13,88 12,21

2017

Tabel 9. Nilai Tukar Dunia terhadap USD

Rata-Rata Periode

Tabel 9. Nilai Tukar Dunia terhadap USD

Page 161: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Lampiran

149

2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1

AmerikaAmerika Serikat (Dollar) 9.707 9.799 10.652 11.596 11.835 11.631 11.769 12.253 12.810 13.127 13.857 13.769 13.520 13.314 13.134 13.253 13.346 13.309 13.333 13.528 13.573 Argentina (Peso) 1.936 1.870 1.907 1.916 1.558 1.444 1.418 1.440 1.475 1.466 1.498 1.355 934 936 878 858 851 846 771 775 706 Brazil (Real) 4.860 4.737 4.657 5.096 5.006 5.219 5.174 4.810 4.459 4.276 3.918 3.581 3.468 3.804 4.045 4.023 4.245 4.136 4.215 4.192 4.169 Chili (Peso) 20,5 20,2 21,0 22,4 21,4 21,0 20,4 20,5 20,5 21,2 20,5 19,7 19,3 19,7 19,8 19,9 20,4 20,0 20,8 21,4 22,3 Meksiko (Peso) 768,2 785,5 825,5 890,5 894,4 895,1 896,9 881,4 856,7 856,7 842,7 821,2 749,8 735,3 700,0 667,6 657,5 717,5 748,2 717,0 720,2 Asia PasifikAustralia (Dollar) 10.085 9.700 9.757 10.746 10.611 10.852 10.882 10.464 10.071 10.210 10.047 9.918 9.765 9.923 9.959 9.924 10.115 9.992 10.526 10.419 10.599 Selandia Baru (Dollar) 8.104 8.041 8.498 9.598 9.897 10.018 9.908 9.582 9.630 9.598 9.017 9.183 8.980 9.195 9.490 9.419 9.491 9.381 9.738 9.418 9.769 Hong Kong (Dollar) 1.252 1.262 1.373 1.496 1.525 1.500 1.518 1.580 1.652 1.693 1.788 1.777 1.739 1.716 1.693 1.708 1.720 1.709 1.706 1.733 1.735 Tiongkok (Yuan) 1.560 1.592 1.739 1.904 1.940 1.866 1.909 1.993 2.054 2.116 2.198 2.153 2.068 2.037 1.970 1.935 1.938 1.940 1.999 2.043 2.115 India (Rupee) 179,2 175,1 171,6 187,1 191,6 194,6 194,3 197,6 205,7 206,8 213,5 208,9 200,3 198,9 196,2 196,5 199,2 206,5 207,4 208,3 211,0 Jepang (Yen) 105,2 99,2 107,7 115,4 115,1 113,9 113,1 107,0 107,5 108,2 113,4 113,4 117,3 123,3 128,3 120,9 117,5 119,8 120,1 119,9 124,0 Korea Selatan (Won) 8,9 8,7 9,6 10,9 11,1 11,3 11,5 11,3 11,6 12,0 11,8 11,9 11,3 11,4 11,7 11,4 11,6 11,8 11,8 12,1 12,6 ASEAN-6

Malaysia (Ringgit) 3.150 3.194 3.289 3.614 3.588 3.595 3.687 3.640 3.538 3.587 3.418 3.215 3.225 3.320 3.241 3.066 3.002 3.074 3.127 3.222 3.427 Filipina (Peso) 238,5 234,5 243,9 265,8 263,8 263,7 268,7 273,5 288,3 293,8 300,7 293,7 286,3 286,1 278,9 269,8 266,9 266,9 262,1 264,5 264,9 Singapura (Dollar) 7.845 7.846 8.403 9.276 9.327 9.285 9.402 9.455 9.443 9.775 9.961 9.783 9.645 9.804 9.711 9.392 9.426 9.560 9.799 9.967 10.243 Thailand (Bath) 325,7 328,1 338,7 365,4 362,5 358,5 366,5 374,6 392,4 394,8 393,1 384,2 379,4 377,6 377,1 374,2 380,1 388,0 399,5 409,2 426,5 Vietnam (Dong) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,6 0,5 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6

EropaKawasan Euro (Euro) 12.813 12.800 14.119 15.789 16.219 15.954 15.597 15.302 14.434 14.530 15.415 15.080 14.927 15.035 14.661 14.286 14.219 14.658 15.671 15.898 16.534 Inggris (GBP) 15.068 15.051 16.523 18.781 19.586 19.579 19.653 19.394 19.405 20.128 21.464 20.882 19.363 19.106 17.248 16.457 16.540 17.036 17.448 17.886 18.722 Russia (Rubel) 319,0 309,7 324,9 356,3 337,9 332,6 324,3 255,2 203,9 249,0 219,2 208,1 181,3 202,4 203,3 210,3 227,4 232,5 226,2 231,7 237,0 Turki (Lira) 5.437 5.328 5.411 5.726 5.345 5.508 5.439 5.416 5.198 4.926 4.852 4.736 4.597 4.595 4.427 4.024 3.612 3.721 3.795 3.570 3.553 AfrikaAfrika Selatan (Rand) 1.085 1.034 1.066 1.142 1.090 1.103 1.093 1.091 1.091 1.086 1.065 967 855 887 934 953 1.009 1.008 1.011 975 1.112

2016 2017

Tabel 10. Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Dunia

Negara2013 2014 2015

Sumber: Bloomberg, diolah

Rata-Rata Periode

Tabel 10. Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Dunia

Page 162: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

150

TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4AmerikaAmerika Serikat (DJIA) 13.994 14.959 15.286 15.736 16.177 16.604 16.954 17.345 17.808 18.004 17.077 17.475 16.663 17.764 18.372 18.865 20.406 20.994 21.891 23.312 Amerika Serikat (S&P 500) 1.514 1.609 1.675 1.769 1.835 1.900 1.976 2.009 2.064 2.102 2.027 2.052 1.951 2.075 2.162 2.185 2.326 2.398 2.467 2.576 Argentina (MERV) 3.264 3.481 3.844 5.324 5.810 7.193 9.503 9.823 9.400 11.639 11.032 12.175 11.841 13.224 15.722 17.046 19.224 21.352 22.852 27.179 Brazil (BVSP) 58.813 53.355 50.234 52.697 47.907 52.741 57.265 52.710 49.624 54.577 48.568 46.354 43.495 50.983 57.171 61.042 64.933 63.858 69.113 74.744 Chili (IGPA) 21.974 20.658 18.681 18.630 17.945 19.038 19.269 18.963 18.963 19.499 18.528 18.392 18.239 19.534 20.319 20.932 21.963 24.269 25.435 26.942 Meksiko (BOLSA) 44.384 41.414 40.926 41.199 40.321 41.675 44.779 43.566 42.867 44.989 43.865 43.888 43.206 45.480 47.147 46.439 47.283 49.247 50.838 48.958 Asia PasifikAustralia (All Ord.) 4.951 4.960 5.075 5.286 5.336 5.438 5.521 5.337 5.691 5.711 5.352 5.228 5.056 5.303 5.518 5.510 5.785 5.841 5.777 5.975 Tiongkok (Shanghai) 2.324 2.205 2.085 2.170 2.052 2.049 2.203 2.641 3.339 4.484 3.540 3.495 2.905 2.920 3.035 3.152 3.200 3.149 3.291 3.386 India (BSE) 19.519 19.336 19.344 20.703 21.107 23.911 26.239 27.490 28.566 27.536 27.087 26.213 24.415 25.984 28.072 26.989 28.308 30.456 31.846 32.918 Jepang (Nikkei 225) 11.458 13.629 14.128 14.951 14.959 14.655 15.553 16.660 18.226 20.058 19.475 19.035 16.843 16.394 16.500 17.952 19.245 19.520 19.873 21.903 Korea Selatan (KOSPI) 1.986 1.934 1.913 2.010 1.946 1.993 2.041 1.948 1.966 2.094 1.987 2.000 1.926 1.980 2.027 2.012 2.095 2.279 2.385 2.511 ASEAN-6

Indonesia (JSX) 4.598 4.938 4.457 4.364 4.530 4.895 5.124 5.077 5.343 5.199 4.566 4.513 4.691 4.833 5.315 5.290 5.383 5.693 5.843 5.990 Malaysia (KLSE) 1.647 1.743 1.769 1.811 1.821 1.868 1.867 1.794 1.789 1.789 1.655 1.674 1.669 1.662 1.669 1.646 1.702 1.766 1.769 1.740 Filipina (PCOM) 6.419 6.850 6.391 6.248 6.197 6.742 7.049 7.187 7.693 7.753 7.288 7.007 6.773 7.399 7.853 7.123 7.259 7.782 8.014 8.359 Singapura (STI) 3.262 3.299 3.171 3.161 3.093 3.259 3.313 3.282 3.393 3.422 3.081 2.929 2.705 2.810 2.868 2.863 3.082 3.211 3.266 3.365 Thailand (SET) 1.501 1.535 1.413 1.400 1.313 1.423 1.549 1.553 1.557 1.518 1.409 1.364 1.321 1.410 1.503 1.498 1.569 1.569 1.603 1.704 Vietnam (Ho Chi Min) 471 497 489 502 566 564 607 580 576 564 591 587 559 606 659 673 704 737 783 859

EropaKawasan Euro (DJ Stoxx 50) 2.677 2.696 2.782 3.018 3.091 3.214 3.173 3.102 3.442 3.621 3.387 3.333 2.974 2.974 2.976 3.091 3.342 3.552 3.480 3.606 Inggris (FTSE 100) 6.300 6.438 6.530 6.612 6.680 6.764 6.756 6.526 6.793 6.920 6.399 6.271 5.988 6.204 6.765 6.923 7.274 7.391 7.380 7.471 Russia (RTS, $ terms) 1.557 1.363 1.349 1.445 1.278 1.265 1.246 975 833 998 835 831 758 913 958 1.037 1.141 1.068 1.060 1.138 Turki (XU100) 81.200 83.784 73.021 74.075 64.761 76.047 79.336 80.785 84.978 83.186 76.977 77.335 74.993 79.950 77.237 76.670 86.316 95.423 106.450 106.927 AfrikaAfrika Selatan (JSE AS) 40.336 39.861 42.078 44.704 46.569 49.486 51.321 49.114 51.483 53.138 50.785 51.789 49.694 52.616 52.599 50.662 52.169 52.941 55.057 58.898

2016 2017Negara

2013 2014 2015 2018TW1

24.993 2.717

31.559 81.234 28.008 48.628

6.087 3.327

34.051 22.443 2.472

6.387 1.820 8.523 3.477 1.788 1.057

3.495 7.385 1.230

114.962

58.661

Tabel 11. Indeks Harga SahamRata-Rata Periode

Sumber: Bloomberg, diolah

Tabel 11. Indeks Harga Saham

Page 163: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Lampiran

151

AmerikaAmerika Serikat 86,2 90,0 91,3 91,8 90,0 93,4 92,4 94,4 96,7Argentina 37,2 37,3 36,4 42,2 37,3 49,6 52,7 54,6 60,7Brazil 51,3 53,7 51,5 56,3 65,5 70,0 74,0 75,7 77,8Chili 11,1 11,9 12,7 15,0 17,3 21,0 23,6 24,8 24,9Meksiko 27,7 28,2 30,8 32,6 35,0 37,1 35,5 34,5 33,7Asia PasifikAustralia 21,9 26,4 28,8 32,4 35,9 39,6 40,7 42,0 43,0Tiongkok 31,4 32,2 35,0 38,8 38,7 36,7 36,2 37,3 37,7India 67,4 66,7 67,1 66,6 68,2 67,7 68,5 68,3 67,3Jepang 190,6 197,1 198,5 202,9 199,7 202,3 203,6 204,2 203,1Korea Selatan 31,6 32,2 34,3 35,9 37,8 38,2 38,2 38,4 38,6ASEAN-6

Indonesia 23,1 23,0 24,9 24,7 27,5 28,3 29,0 29,3 29,2Malaysia 50,0 51,6 53,0 52,7 54,5 52,7 50,8 46,9 46,2Filipina 45,7 44,9 43,4 40,3 40,0 38,3 38,2 37,6 37,7Singapura 40,9 40,0 28,3 25,0 26,4 27,2 27,3 26,9 26,6Thailand 28,0 29,8 29,3 30,2 30,6 31,2 32,6 32,8 32,9Vietnam 39,3 39,4 42,6 46,3 49,2 52,6 51,8 51,3 50,6

EropaKawasan Euro 86,1 89,5 91,4 92,0 90,3 89,2 89,1 88,9 -Inggris 81,3 84,5 85,6 87,4 88,2 88,2 87,7 88,0 87,8Russia 10,8 11,5 12,7 15,6 15,9 15,6 17,4 16,7 16,5Turki 36,5 32,7 31,4 28,8 27,6 28,3 28,5 28,3 28,0AfrikaAfrika Selatan 40,7 43,3 45,9 48,5 50,9 52,5 55,5 55,5 55,6

Sumber: Moody's Statistical Handbook Mei 2018 , www.tradingeconomics.com

2019F

(% PDB)

2017F 2018FNegara 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Tabel 12. Utang Pemerintah

Page 164: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional - Edisi II 2018

152

2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW1 TW2 TW3 TW4 TW1 TW2 TW3 TW4

EnergiMinyak WTI (USD/barrel ) 47,6 59,5 45,1 37,0 48,3 48,2 53,7 50,6 46,0 51,7 60,4 64,9 64,9 48,5 57,8 46,5 42,0 33,4 45,5 44,9 49,2

Batubara (USD/ton) 53,1 53,8 48,7 43,5 40,5 40,2 48,1 51,6 52,6 54,3 59,9 63,0 63,0 53,3 52,9 50,7 46,0 42,3 41,1 40,9 45,0

Gas Alam (USD/juta BTU) 2,6 2,8 2,5 2,3 2,9 2,8 3,7 3,1 2,9 2,9 3,5 2,8 2,8 2,9 2,7 2,7 2,1 2,0 2,1 2,8 3,0

LogamEmas (USD/ounce) 1.184 1.172 1.115 1.061 1.322 1.316 1.152 1.249 1.242 1.280 1.303 1.325 1.325 1.219 1.194 1.125 1.104 1.182 1.258 1.335 1.216

Timah (USD/mt) 16.605 13.920 15.525 14.555 17.050 20.025 21.125 20.175 19.975 20.675 20.025 21.100 21.100 18.393 15.600 15.108 15.047 15.399 16.878 18.579 20.668

Tembaga (USD/mt) 6.041 5.765 5.160 4.705 4.845 4.865 5.536 5.838 5.937 6.481 7.247 6.714 6.714 5.805 6.047 5.274 4.882 4.669 4.728 4.793 5.291

Alumunium (USD/mt) 1.785 1.691 1.577 1.507 1.649 1.673 1.693 1.963 1.919 2.102 2.268 2.005 2.005 1.814 1.788 1.623 1.507 1.515 1.583 1.633 1.709

Nikel (USD/mt) 12.395 11.980 10.400 8.820 9.445 10.575 10.020 10.025 9.390 10.500 12.760 13.300 13.300 14.437 13.082 10.635 9.472 8.540 8.868 10.309 10.836

PanganJagung (USD/bushel) 3,5 3,9 3,6 3,5 3,4 3,1 3,4 3,4 3,5 3,2 3,2 3,5 3,5 3,6 3,5 3,6 3,6 3,5 3,7 3,1 3,3 Gandum (USD/bushel) 5,2 5,7 4,4 4,0 3,3 2,9 3,0 3,0 4,4 3,3 3,4 3,9 3,9 5,2 4,9 4,5 4,2 4,0 3,9 3,1 2,8 Gula (cents /pon) 12,2 12,8 12,6 14,9 20,3 22,6 19,2 16,9 14,0 14,0 15,1 - - 14,3 12,9 12,1 14,4 14,3 17,3 20,4 20,3 Kedelai (USD/bushel) 9,6 10,5 8,7 8,5 11,6 9,2 9,7 9,1 9,1 9,2 9,2 9,9 9,9 9,8 9,6 9,5 8,7 8,7 10,3 9,9 9,7

Beras (USD/mt) 390,8 371,0 341,0 352,0 417,0 365,0 355,0 355,0 400,0 376,0 379,0 420,5 420,5 404,6 378,3 369,7 358,0 360,3 390,4 410,2 355,9

CPO (USD/mt) 580,3 595,5 503,4 511,1 601,1 662,5 712,8 639,0 605,0 643,2 588,5 618,6 618,6 624,6 599,8 511,9 504,3 578,6 649,8 649,4 681,9

20162015Rata-RataAkhir Periode

2015 2016 2017 2018TW1 TW2 TW3 TW4 TW1

51,7 48,1 48,2 54,1 61,7 50,1 52,4 53,0 57,5 60,6 3,0 3,0 2,9 2,9 3,0

1.219 1.258 1.279 1.281 1.315 20.003 19.825 20.369 19.853 20.709 5.855 5.692 6.383 6.850 6.969 1.858 1.913 2.027 2.131 2.146

10.321 9.258 10.594 11.703 12.930

3,5 3,4 3,3 3,1 3,3 3,2 3,3 3,7 3,3 3,8

19,5 15,4 14,5 14,7 13,6 9,9 9,1 9,4 9,4 9,6

355,7 368,5 404,4 381,4 391,0 704,6 634,1 628,7 642,3 618,7

2017Rata-Rata

Sumber: Bloomberg, diolah

Tabel 13. Tabel Harga Komoditas (Spot)

Page 165: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Tim Penyusun PEKKI Edisi II 2018

Penanggung JawabDoddy Zulverdi, Wahyu Pratomo

EditorDiah Indira, Shinta Fitrianti

Tim ProduksiDiah Indira, Shinta Fitrianti, Arief Adrianto Rasyid, Andriadi Pandiatma Rahadi, Argo

Hadianto, Michael Christian, Azmi Utama Nawawi

Kontributor Tulisan, Tabel, dan Grafik Perkembangan Ekonomi Global

Diah Indira (Perkembangan Ekonomi Global); Sari Hadiyati Binhadi (Pasar Saham dan

Pasar Obligasi Pemerintah); Andriadi Pandiatma Rahadi (Pasar Valuta Asing dan Pasar

Komoditas)

Perkembangan Ekonomi Individu Negara

Diah Indira (Amerika Serikat); Shinta Fitrianti (Jepang dan Brazil); Arief Adrianto Rasyid

(Tiongkok); Andriadi Pandiatma Rahadi (Kawasan Euro); Argo Hadianto (Inggris dan

ASEAN-5); Michael Christian (India dan Brazil); Azmi Utama Nawawi (ASEAN-5); Kantor

Perwakilan Luar Negeri Bank Indonesia New York, London, Tokyo, dan Singapura.

Perkembangan Kerja Sama Internasional dan Lembaga Internasional

Bambang Satya Permana dan Rien Ayu Maharani (Kerja Sama Regional); Diah Esti

Handayani dan Wildan Noor Ramadhan (Kerja Sama Multilateral).

Artikel

M. Noor Nugroho (Risiko Konflik Perdagangan); Kiki Nindya Asih (Kebijakan Batubara

Tiongkok dan Implikasinya terhadap Ekonomi Indonesia).

Lampiran, Tabel, dan Grafik

Azmi Utama Nawawi

Page 166: P emulihan Ekonomi Global Dibayangi Risiko Konflik ... · Beberapa faktor temporer memengaruhi perkembangan ... Di AS, pola konsumsi masyarakat telah kembali ... sektor industri.

Perkem

bang

an Eko

nom

i Keuang

an dan K

erja Sam

a Internasional

Pemulihan Ekonomi Global DibayangiRisiko Konflik Perdagangan dan Keketatan di Pasar Keuangan Internasional

Edisi II 2018

Ed

isi II 2018