OZIP Magazine | December 2010

64

Transcript of OZIP Magazine | December 2010

ozip.com.au Dec 20104

5ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 20106

7ozip.com.au Dec 2010

PENERBANGAN QANTAS: MASALAH KARENA “NASIB BURUK”

Pada penerbangan hari Kamis, 04/11 Qantas terpaksa mendaratkan pesawat Airbus A380 di Singapura, pukul 11.46 siang waktu lokal secara darurat setelah terjadi peledakan mesin di udara. Sampahnya jatuh di sebuah pulau di Indonesia, di Batam. Potongan metal material pesawat jatuh di sebuah ruang kelas yang berisi banyak anak-anak, di berbagai rumah, dan setidaknya satu mobil. Beberapa anak mengalami luka-luka ringan. Di Singapura, 433 penumpang dan 26 kru pesawat dari penerbangan QF32 yang berasal dari London ini terdampar. Enam pesawat Airbus A380 yang dimiliki Qantas lantas diistirahatkan sementara selama Qantas dan Rolls Royce menyelidiki penyebab mesin tersebut meledak. Qantas CEO, Alan Joyce, menyatakan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh sebuah masalah yang terjadi pada salah satu komponen mesin, RB211 Trent 900, yang dibuat oleh perusahaan Rolls-Royce. Juru bicara Rolls-Royce telah mengatakan kepada media bahwa pihaknya telah menemukan komponen mesin yang cacat yang telah mengakibatkan peledakan tersebut. Mereka pun menyatakan sudah akan memulai program untuk penggantian mesin bagian tersebut. Kerusakan mesin pada Airbus A380 tidak hanya terjadi pada Qantas. Karena mesin RB211 Trent 900 memang termasuk tipe mesin yang paling umum digunakan untuk pesawat A380. Singapore Airlines pun mengalami kebocoran minyak dan terpaksa harus mengistirahatkan tiga pesawat Airbus A380 mereka. Sementara itu, pada penerbangan hari Selasa 16/11, salah satu penerbangan Qantas, tepatnya QF64 dari Johannesburg ke Sydney, Qantas terpaksa membatalkan penerbangan karena salah satu mesin di pesawat tipe Boeing 747 ini mendapat serangan burung. Insiden tersebut terjadi hanya beberapa menit setelah pesawat ini mulai terbang sekitar pukul 6 sore waktu lokal. Sebagai akibatnya, 171 penumpang telah diberikan akomodasi hotel selama semalam dan memberangkatkan penumpang pada penerbangan berikutnya. Menurut seorang juru bicara Qantas, serangan burung tidak sering terjadi, dan Qantas mengalaminya setidaknya dua sampai empat kali dalam setahun. “Ini memang karena nasib buruk saja untuk penerbangannya yang kemarin, dan nasib buruk juga untuk serangan burung ini,” ujar sang juru bicara dengan simpel. (AAP, The Guardian)

PARTAI BURUH & KOALISI: SAINGAN KEBIJAKAN UNTUK KESEHATAN MENTAL

Kampanye partai-partai yang ikut serta dalam Pemilihan Umum di Victoria, yang dilangsungkan tanggal 27/11, dimulai dengan gencar. Koalisi Victoria menjanjikan anggaran $108 juta untuk rencana kesehatan mental mereka. Anggaran ini akan digunakan untuk membeli tempat tidur baru di area-area yang paling membutuhkan, unit depresi untuk ibu-ibu yang baru saja melahirkan di regional Victoria, dan penambahan dana untuk kepentingan pelayanan pasien yang baru saja dikeluarkan dari unit psikiatri. Mary Wooldrige, Juru Bicara Koalisi Victoria untuk kesehatan mental, menyatakan bahwa fokus mereka termasuk perumahan, pendidikan, dan lapangan kerja untuk para pasien. Ia menambahkan bahwa kesehatan mental telah mengalami penurunan drastis selama masa pemerintahan Partai Buruh, dan sektor ini butuh perhatian khusus. “Mereka tidak bisa mengakses perawatan dan harus menunggu di deparement gawat darurat untuk

Berita Australiaberjam-jam lamanya. Bahkan, ketika mereka keluar dari perawatan, mereka juga tidak diperhatikan sama sekali. Sehingga banyak yang harus menjalani perawatan di rumah sakit lagi hanya dalam waktu singkat.” Partai Buruh sendiri telah menganggarkan $108.1 juta untuk kebijakan kesehatan mental mereka. John Brumby mengumumkan bahwa “satu dari lima penduduk Victoria akan mengalami penyakit mental selama masa hidup mereka, dengan 75 per sen penyakit tersebut muncul sebelum umur 25 tahun, dan kita tahu bahwa intervensi dini akan meningkatkan kesempatan untuk penyembuhan dan bahkan menghindari penyakit mental ini.” Sebagai solusi, Partai Buruh telah menganggarkan $48 juta untuk membangun kantor Orygen Youth Health di daerah Parkville, dengan memperbaiki jasa-jasa pelayanan klinik mereka khususnya untuk kaum muda. Mereka juga menyediakan $40 juta untuk 10 cabang baru Prevention and Recovery Care (PARC, Pelayanan Pencegahan dan Penyembuhan) di Victoria, di mana setidaknya tujuh diantaranya akan ditargetkan khusus untuk kaum muda Victoria. Tambahan lainnya, termasuk $7.3 juta untuk ahli-ahli kesehatan mental di sekolah, yang bertujuan untuk mencegah secara dini masalah-masalah mental yang kemungkinan akan mempengaruhi pertum-buhan emosional, sosial, dan pendidikan kaum muda. Hal lainnya yang telah disiapkan termasuk dukungan untuk para perawat yang mengambil studi Kesehatan Mental, pendanaan untuk tim intervensi dini para pemuda, dan pembangunan pusat penanganan masa krisis untuk pemuda. (ABC.net)

AUSTRALIA TUTUP ENAM KANTOR INTELIJEN

Australia telah memutuskan untuk menutup enam kantor agen intelijen asing mereka, termasuk pos Baghdad mereka. Hal ini tetap dilangsungkan bahkan setelah Australia mendapat permintaan dari Amerika Serikat untuk tetap membuka kantor intelijen. Menurut sumber-sumber Australian Secret Intelligence Service (ASIS), penutupan ini dikarenakan tidak adanya biaya. Memang, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun belakangan ini, ASIS mengalami pemotongan anggaran sebesar $8 juta. Namun, hal ini tidak juga menghentikan rumor yang beredar. Banyak pihak lainnya yang tidak percaya bahwa penutupan kantor tersebut untuk penghematan, karena anggaran yang diberikan untuk kantor ini memang meningkat hampir 350 per sen dalam satu dekade belakangan. “Ada pemotongan terhadap jaringan kita di Timur Tengah, namun hal ini bukan karena alasan keuangan, tetapi mungkin karena adanya perubahan struktur organisasi, atau pikiran terburuknya, agen-agen disana terkompromi,” jelas salah seorang sumber kepada seorang jurnalis Sydney Morning Herald. Penutupan yang sebagian besar ditujukan ke kantor Timur Tengah mereka ini memang sudah direncanakan pada akhir tahun lalu, namun Pemerintah membutuhkan waktu delapan bulan untuk bertindak. Stasiun agen intelijen di Baghdad misalnya, baru saja ditutup bulan Juli, beberapa minggu sebelum Pemilu Federal dilangsungkan. Penutupan kantor ini berarti Australia akan mempunyai lebih sedikit agen intelijen di lapangan untuk salah satu daerah yang paling penting, strategis, dan sekaligus juga paling bermasalah. Kurangnya informasi ini bisa mengompromikan keamanan warga Australia yang bekerja di daerah tersebut, termasuk diplomat, staff militer dan kalangan bisnis. Menteri yang bertanggungjawab untuk ASIS, Menteri Luar Negeri Kevin Rudd, yang pada waktu keputusan ini diambil masih menjabat sebagai Perdana Menteri Australia, tidak mau berkomentar mengenai hal ini. “Memang sudah menjadi praktis umum bahwa kami tidak akan berkomentar mengenai masalah intelijen,” ujar seorang juru bicara untuk Rudd. Keputusan ini juga telah mengecewakan salah satu rekan intelijen Australia yang paling dekat, Amerika Serikat. Bahkan, pada bulan Maret tahun ini, salah satu pemimpin militer Amerika Serikat di Baghdad mendatangi perwakilan Australia untuk memohon supaya kantor Baghdad tetap dibuka. Sayangnya hal ini tidak diacuhkan Australia, empat bulan kemudian kantor ini tetap ditutup. Dalam beberapa tahun belakangan ini, kantor Baghdad memang menjadi kantor asing terbesar ASIS, dan telah memainkan peran penting dalam pengumpulan informasi intelijen asing. Beberapa agen intelijen dari kantor Baghdad telah diduga dipindah ke kantor Afganistan ASIS. Agen-agen lainnya dari enam kantor yang ditutup itu juga telah ditugaskan di tempat-tempat lainnya dalam jaringan kantor asing ASIS, yang terdiri dari 24 kantor. (Sydney Morning Herald/Dylan Welch)

ozip.com.au Dec 20108

DISTRIBUTION POINTS

EDITORIAL

CONTRIBUTORS

DISCLAIMER

Column Writers:Andrie Wongso - Jane Lim - Nuim Khaiyath -

Nuni Berger - Muhammad Subhan Zein - Priscilla Handoko

Photographers:Adi Mambo - Aldi Pradhitya Irawa -

Andrew Soegiharto Soebroto - Harsya Pambudi - Mario Blanco - Rudy Lie - Ryan Dion -

Rendy Putra Mahardhika - Sisca Chandra

Article:Arya Sudma (Sydney) - Jeffrey Sinardjo (LA) -

Kate Hill (IKAN) - Kiki Kusprabowo - Mario Blanco - Nugroho Soehendro - Raudin Anwar (Canberra) -

Siska Hermawan - Suhana Lim - Suria Paulus - Tono Soetojo - Untung Sarwono - Yapit Japoetra

Journalists:Cellini Kamil - Citra Ayu Amanda - Harliza Keumala F

The views and reviews expressed in this publication are not necessarily those of the OZIP Magazine and the publisher, nor do we endorse

the advertisements or the contents. Any materials (statements, views, opinions, articles, photographs,

advertisements) supplied to OZIP magazine by any contributor or advertiser are at their own risk or responsibility and do not necessarily represent the views of the publisher, OZIP magazine and its staff. As we accept no liability for any inaccuracy,

misstatement, misrepresentations or omissions. No part of this publication can be produced in whole

part or part without permission of OZIP.

J Fattah JohanMelita RahmaliaJ Fattah JohanYogi OeyonoDominikus B Adyanto

Lydia Johan(0430 933 778)

EDITOR-IN-CHIEFEDITOR

CREATIVE & ART DIRECTORCHIEF DESIGNER

ADV. DESIGNERINFORMATION &

ADVERTISING MGR

OZIP MAGAZINE, Forsper Victoria Pty Ltd

P.O.Box 3211Wheelers Hill , VIC 3150

t. +613 9909 5268f. +613 9574 7363

[email protected]

VICTORIA BORONIA: 777 Asian Grocery | BURWOOD: Chaddy Mart | BRUNSWICK: Mix Groceries, The Uleg Rest | CARLTON: Garage Café&Bar | CARNEGIE: Kimchi Grandma Rest | CAULFIELD: Nusantara Rest, Caulfield Grocery | CHADSTONE: Bamboe Café & Rest, Chaddy Mart | CITY: KJRI Melbourne, Es Teler 77, Laguna Oriental Market, Nelayan, Kantor Garuda Indonesia, Indo Rest | CLAYTON: Mix Oriental , Warung Gudeg | GLENHUNTLY: Indosari Rest | GLEN WAVERLEY: ABC Café, Star East Rest, New Royal Garden Rest | GEELONG: Geelong International Fellowship | HAMPTON PARK: Indah Asian Market | HAWTHORN: Indomart, Laguna, Nelayan Rest | HEIDELBERG: Java Jewellery | POINT COOK: Glory Asian Grocery, Point Cook Town Center | SOUTH MELBOURNE: Garamerica Rest, Meetbowl Rest | SUNSHINE: Cash Stop Financial Services Pty Ltd

SYDNEY CITY: Café Joy, H2O Toko Grocery, Exel Car Rental, Shalom Indo Rest | KINGSFORD: White Lotus Grocery, Rosebery Martabak Bakso’s House, Bakmi Pinangsia, Shalom Indo Rest, AyamGoreng 99, Rest Indorasa | MAROUBRA: KJRI Sydney, Betawi Indo Rest, Mie Kocok Bandung Rest | RANDWICK: Randwick Oriental Supermarket | ULTIMO: Shalom Indo Rest

CANBERRA Indonesian Embassy

Dearest OZIP readers,

menjelang akhir tahun 2010, mulai dari bagian barat, tengah, sampai timur Indonesia mendapat bencana. Teman-teman setanah air di Australia pun maju bergerak, semuanya ingin berkontribusi untuk membantu saudara sebangsa. Salah satu yang OZIP liput secara langsung adalah From Melbourne For Indonesia, yang kisahnya bisa Anda baca di edisi ini (hal. 28). Anda termasuk salah satu yang menyumbang? Tentunya ingin tahu dong, bagaimana pastinya dana yang telah disumbangkan ini disalurkan. Anda bisa membaca wawancara OZIP dengan para koordinator penyaluran dana ini di hal. 24.

Di OZIP edisi ini, kita mengambil tema “fun times”. Akhir tahun, identik dengan bersantai dan berlibur. Makanya, banyak

juga artikel-artikel “santai” dan ringan di edisi ini. Mulai dari artikel tentang demam bersepeda di Melbourne, trend fitness “Zumba”,, dan acara Suzuki Night Market di Victoria Market yang bisa dinikmati sampai bulan Maret di Melbourne.

Selain itu, sebagai persembahan khusus edisi ini, kita juga memuat cerita di balik layar film trilogi legendaris The Godfather dan profil Francis Ford Coppola, sineas, produser, dan penulis film yang bulan lalu baru saja dianugerahi versi Oscar untuk Lifetime Achievement Award untuk prestasi dan karyanya sebagai produser.

Enjoy reading OZIP...and keep your spirit, hope, and joy high for the New Year of 2011!!

YANG TETAP DI OZIP

09 Bener Gak

26 Opini Nuim

30 Kolom Andrie Wongso: Wisdom and Motivation

51 Renungan Rohani by Romo Waris

NEWS & FEATURES

07 Berita Australia

10 Berita Nasional

11 Berita Internasional

12 PPIA Column

14 Rumours

16 Francis Ford Coppola: The Filmmakers’ Godfather

20 The Making of The Godfather

24 Tracking the Funds

28 Liputan: From Melbourne For Indonesia

31 Twitter: Bukan Sekedar Berkicau

32 OZIP Relationship: Long Lasting Marriage

34 Percikan: by Nuni Berger

36 Lifestyle: Zumba Fitness Trend in Melbourne

38 Liputan: PPIA William Angliss “Gado-gado”

39 Hang out : Night Market Season in Melbourne

40 Lifestyle: Demam Sepeda di Melbourne

42 Profile: Closing Bands of Festival Indonesia

44 RU There

46 Entertainment Profile: Chloe Moretz

52 Siraman Rohani Kristen:

Celebrating Christmas on the Outside

55 Travelogue Nuim: Catatan Perjalanan Ke Amerika Serikat

56 Penrose Park

58 Liputan: Shadows to Life

59 Behind the Scene

60 Jaimee Gooley

INFORMASI OZIP

36 Migrasi

50 Health and Beauty

51 OZIP Komputer

48 Movies and Music Review

EDITOR’SLETTER 12/10

CONTENTS

Model: Jaimee GooleyPhotographer: Andrew Soebroto

9ozip.com.au Dec 2010

con

trib

uto

r p

rofi

le

bener ga?

IRINE YUSIANASebagai bagian dari program pasca-sarjananya di bidang Komunikasi dan Media di Universitas Monash, Irine Yusiana memilih untuk menulis tentang Twitter dan demokrasi sebagai tugas akhirnya, yang inti argumentasinya dapat dibaca di artikel “Twitter: Bukan Sekedar Berkicau” di edisi ini. Selain memang penggunaan Twitter merupakan sesuatu yang sedang hangat-hangat-nya diteliti oleh berbagai pihak, Irine sendiri meras bahwa fenomena demokrasi di Twitter memang sangat menarik. “Sadar atau tidak sadar, ternyata Twitter mampu menjadi area publik baru yang mendukung iklim demokrasi. Dimana, setiap pengguna-nya memiliki kebebasan dan merasa terikat untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi bersama sebagai warga sipil,” ujarnya. Melihat khususnya kepada Q Film Festival, Irine merasa itulah sebuah studi kasus terbaru yang dapat menunjukkan bahwa kaum minoritas mendapatkan kesempatan untuk bersuara dan mendapatkan dukungan di Twitter. “I don’t have any particular reason why I am concerned in gay rights, but I am concerned about human rights. Gay or not, we are all human, and we are supposed to have equal rights,” tegasnya. Selain sibuk menulis tesis kuliahnya, Irine yang juga pengantin baru ini suka menulis skenario film di waktu luangnya.

REV AGUS BUDIMAN

Reverend Agus Budiman adalah Pendeta Senior di Indonesian Praise Centre atau IPC di Melbourne, di bawah naungan the Churches of Christ Australia. Tahun 1992, Rev Agus memimpin IPC dan dalam waktu 5 tahun, jemaatnya tumbuh dari 60 ke 420 orang. Jemaat IPC sendiri kebanyakan adalah mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di berbagai universitas di Melbourne. Dilahirkan di Medan, Su-matera Utara, Rev Agus sebenarnya adalah lulusan Teknik Aerodinamik di Jerman. Tahun 1987, ia memutuskan bermigrasi ke Australia dengan keluarganya. Ia bernazar jika ia berhasil berimigrasi ke Australia, maka ia akan menjadi pelayan Tuhan. Rev Agus pun merasa, keberhasilannya diterima sebagai imigran resmi di Australia merupakan jalan Tuhan untuk memanggil-nya. Ia lantas banyak mengikuti pelatihan kepemimpinan dengan Tabor College dari tahun 1991-1994, Dale Carnegie di tahun 1997, dan di Institut Haggai. Hobi Rev Agus termasuk membaca dan menjadi mentor. Di edisi Desember ini, Rev Agus Budiman mempersembahkan renungan rohani “Celebrating Christmas on the Outside” untuk masyarakat Kristen.

DR LILIAN BUDIMAN

Dr. Lilian Budiman adalah Asisten Pendeta di Indonesian Praise Centre – Churches of Christ (IPC). Di tahun 1992, ia memu-tuskan mendedikasikan hidupnya dalam sebuah kerjasama dengan suaminya, Agus Budiman, untuk menjadi pelayan Tuhan melalui IPC. Dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah, dan besar di Surabaya, tahun 1984 ia lulus dari jurusan kedokteran di Essen, Jerman, dan tahun berikutnya bekerja di Essen Hospital. Ia juga banyak mengikuti pelatihan memberikan penyuluhan di Tabor College, pelatihan sebagai Family Therapist di Universitas Swinburne, dan Couple Counselling di Relationship Australia. Ia juga merupakan Clinical Member of Victorian Association of Family Therapist. Lewat pernikahannya dengan Rev Agus Budiman, Dr Lilian telah melahirkan tiga anak perempuan: Ruth (23 tahun), Grace (20 tahun), dan Rebecca (14 tahun), yang semuanya turut aktif di IPC. Di waktu luangnya, Dr. Lilian suka berkebun, berlibur dengan keluarganya, dan menjadi mentoruntuk jemaatnya yang sedang belajar menjadi orangtua.

Dimulai dari beratus-ratus tahun yang lalu, mitos-mitos milik pendahulu kita masih saja banyak yang dipercaya. Dengan majunya teknologi, sekarang manusia dapat membuktikan kebenaran dan validitas dari mitos-mitos tersebut dengan penelitian dan riset. Maka dari itu, ayo kita bertanya lagi, Bener gak sih, kalau….

Bener nggak sih cewek lebih intuitif dari cowok?

Hmm..nggak ada kesimpulan begitu...Intuisi didefinisikan oleh kamus Oxford sebagai “kemampuan untuk mengerti atau mengetahui sesuatu secara langsung, tanpa alasan dan tanpa diajarkan.” Walaupun ada beberapa riset yang menyatakan bahwa wanita dapat menangkap pesan subliminal lebih cepat dan lebih akurat dari pria, termasuk di Universitas Stanford, Amerika Serikat, namun ternyata hasil riset tersebut sekarang mendapatkan kontradiksi.

Prof Richard Wiseman, psikolog dari Universitas Hertfordshire, di Inggris, membuat penelitian melalui internet dengan melibatkan lebih dari 15,000 orang di Inggris. 77 per sen wanita menyatakan diri mereka sebagai “sangat intuitif”. Hanya 58 per sen pria yang mengklaim hal yang sama. Tetapi keber-hasilan mereka dalam menebak senyum mana yang palsu dan mana yang tulus tidak menyamai persepsi mereka akan kemampuan diri. Pria dapat menebak dengan benar 72 per sen senyuman yang tulus, sementara wanita hanya dapat menebak 71 per sen. Sementara pria dapat menebak 76 per sen senyum palsu dari wanita, wanita hanya bisa menebak 67 per sen senyum palsu dari pria.

Menurut Prof Wiseman, “penemuan ini membuat kita mempertanyakan pengertian bahwa wanita lebih intuitif dibanding pria. Mungkin selama ini, pria telah belajar untuk lebih mendengarkan intuisi mereka,” ujarnya.

Tambahan lagi, menurut Laura Day, seorang life coach di Amerika Serikat yang melatih banyak orang untuk menggunakan kemampuan intuisi mereka dalam karir dan hidup, setidaknya 80 persen wanita lebih banyak menggunakan otak kirinya, sementara kurang lebih 80 persen pria lebih banyak menggunakan otak kanannya (pengecualian adalah mereka yang kidal, dan wanita biasanya lebih mudah mengakses kedua otaknya dalam saat yang bersamaan

ketimbang pria). Kalau otak kiri lebih mengendalikan fungsi berbicara dan penggunaan kata-kata dan berorientasi pada detail, otak kanan mengendalikan fungsi intuisi dan penguasaan ruang.

Pria, tegas Laura Day, tidak menggunakan proses analisa atau debat yang panjang dalam mengambil keputusan atau memilih respon apa yang akan ia lakukan dalam suatu keadaan, seperti yang banyak dilakukan wanita. Pria bisa langsung bereaksi dan mengetahui bahwa hal itulah yang paling benar untuk dilakukan. Itulah yang dinamakan insting. Orang-orang banyak menyalahartikan arti kata “intuisi” dengan sensitivitas perasaan seorang wanita. Perasaan

(“feeling”) yang kuat, membuat wanita mampu merespon dengan benar kebutu-han orang lain. Namun, intuisi membuat seseorang mampu membuat keputusan yang benar tanpa mengetahui semua informasi dan data-data dengan cukup, dan tanpa dipengaruhi emosi atau analisa alasan panjang lebar. Kalau banyak kepu-tusan kamu yang diambil tanpa pikir panjang, tanpa banyak informasi yang di-kumpulkan sebelumnya, berarti fungsi intuisi kamu bekerja dengan baik. Menurut Laura, orang-orang yang berada dalam keadaan yang sangat intuitif adalah: para investor hebat yang dapat menebak dengan tepat pergerakan pasar, dan para jenderal perang yang dapat menentukan strategi perang, mengirim prajuritnya, membawa prajuritnya kembali dengan hidup, dan memenangkan perang. (Source: The Guardian/Laura Day/Getty Images)

Berita Nasional October 2010

ozip.com.au Dec 201010

Terdakwa kasus mafia pajak, Gayus Halomoan Tambunan, menangis di depan majelis hakim sambil mengakui bahwa ia memang sempat keluar dari tahanan untuk pergi ke Bali. Gayus terpaksa mengaku setelah penyidik dari kepolisian memergokinya sedang menonton turnamen tenis internasional di sana bersama keluarga besarnya. Foto Gayus dengan rambut palsu dan kacamata, sedang menonton turnamen tenis ini pertama kali dimuat oleh The Jakarta Globe edisi 06/11/ 2010.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada ibu majelis, ketua, dan anggota karena keluar dari tahanan. Saya tidak berbuat macam-macam. Saya kangen sama keluarga,” ujar Gayus yang pergi ke Bali dengan menggunakan nama palsu untuk memesan penginapan di hotel Westin. “Saya cuma mau refreshing. Saya stres.”

Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD sempat mengusulkan bahwa Gayus perlu dimiskinkan supaya tidak terjadi lagi penyuapan kepada pihak penjaga penjara yang telah bisa membuatnya pergi ke Bali ini. Pasalnya, aksi Gayus menyuap polisi untuk keluar itu sangat merugikan rakyat Indonesia. “Orang-orang seperti Gayus harus dihukum dengan cara dimiskinkan,” ujarnya lewat sebuah diskusi di Warung Daun.

“Saya ini sudah minus [harta]. Ya jangan sampailah [dimiskinkan]. Kasihan anak istri saya,” ujar Gayus, menanggapi usulan Mahfud tersebut, sebelum persidangannya dengan agenda pemeriksaan ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (15/11/2010).

Kepergiannya ke Bali yang terjadi karena penyuapan Kepala Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Komisaris Iwan Siswanto, membuat dirinya mendapat sangkaan baru. Ia pun pasrah dan siap menjalani proses hukum.

Juru Bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Iskandar Hasan menyatakan, Gayus menyuap Iwan sebesar Rp 60 juta. Sedangkan bawahan Iwan, Brigadir Satu BH, Brigadir Satu DA, Brigadir Satu DS, Brigadir Satu AD, Brigadir Dua ES,

Mario Blanco, putra dari Antonio Blanco dan Ni Ronji Blanco, mengatakan bahwa sang ibunda, Ni Ronji Blanco, telah meninggal dunia Minggu, (07/11/2010). Ia meninggal di rumahnya di Campu-han, Ubud, sekitar pukul 17.30 WITA. Almarhum Ni Ronji Blanco disemayam-kan sementara di rumah suka duka Kertha Semadi di Jalan Cargo Denpasar.

Gayus Tambunan: Kabur Ke Bali, Enggan Dimiskinkan

Ni Ronji Blanco Berpulang Ke Sang Pencipta

Brigadir Dua JP, Brigadir Dua S, dan Brigadir Dua B, mendapat uang antara Rp 5 juta – Rp 6 juta. Total uang yang dikeluarkan Gayus untuk keluar dari penjara elit ini mencapai sekitar Rp 360 juta.

Karena dugaan suap itu, penyidik mengirimkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan ke Kejaksaan Agung untuk menjadikan Gayus tersangka kasus penyuapan, setelah sebelumnya dikirim SPDP sembilan penjaga rutan tersebut.

Kasus ini telah menarik perhatian SBY secara khusus. Ia bahkan menjadwal-kan waktu khusus untuk sesi tanya jawab dengan Jenderal Timur Pradopo, untuk mendengar penjelasan langsung dari Kapolri itu. Staf Kepresidenan, Heru Lelono mengatakan, Yudhoyono juga ikut mengangkat kasus Gayus dalam pertemuan dengan staf khususnya di rumahnya di Cikeas. Presiden RI itu sangat kecewa dengan kasus ini. “Ia berpikir itu sangat memalukan Indonesia,” ujarnya. Apalagi, Indonesia baru saja ditunjuk untuk memimpin Group of 20 Kelompok Kerja Antikorupsi. SBY juga ikut berpidato di Seoul dalam sebuah pertemuan G20, tentang pentingnya memerangi korupsi. Skandal Gayus ini seperti menabur garam di bekas luka.

Membayar petugas untuk menuruti agendanya bukanlah pertama kalinya dilakukan oleh Gayus. Ia kelihatannya sangat yakin bahwa semua orang bisa dibeli, jika bisa membayar dengan harga yang tepat. Bulan Maret tahun ini, ia juga dibebaskan dari beberapa tuduhan korupsi. Ternyata, hal tersebut karena ia membayar hakim, jaksa dan polisi sampai $2 juta untuk merubah tuduhannya ke skala kriminalitas yang jauh lebih kecil (hal ini juga telah dibatalkan).

Menurut para aktivis anti-korupsi, mereka tidak yakin bahwa Gayus adalah pelaku utama dari lakon drama korupsi ini. Mereka yakin bahwa Gayus didukung dan didanai oleh banyak orang lainnya, dan ada sutradara lainnya dibalik kepergian Gayus ke Bali. “Kasus ini adalah hanya puncak dari gunung es,” komentar Donal Fariz dari Indonesian Corruption Watch. Ia menambahkan bahwa kebanyakan dari perusahaan besar, staf polisi senior dan jaksa yang telah diidentifikasi namanya sebagai orang-orang yang telah menyuap Gayus selama ini, belum mendapat hukuman apa pun. “Kita hanya kuatir bahwa perjalanan Gayus ke Bali itu sebenarnya hanyalah sebuah usaha untuk menghentikan Gayus mengidentifikasi lebih banyak nama lagi di pengadilan,” ujarnya.

Sementara itu, Zainal Arifin, Direktur Pukat (Pusat Kajian Anti Korupsi di UGM), menyatakan bahwa Gayus mempunyai keseksian tersendiri. “Dia punya be-gitu banyak informasi tentang pegawai negeri, pengusaha, dan polisi korup. Hal itu membuatnya seksi, dan dia sangat sadar akan keseksian dirinya. Jadi, masuk akal kalau banyak orang yang mau membantu dan melindungi dia. Tambahan lagi, dia tidak hanya punya uang, tetapi dia juga tahu bagaimana cara menggunakan uang.” (Jakarta Globe/KOMPAS/Indonesia Matters).

Upacara pemakaman khusus diadakan di Desa Penestanan Kelod, Ubud, Gianyar, Bali. Ni Ronji, wanita kelahiran Penestanan di tahun 1932 ini, men-inggalkan 4 orang anak. Semasa hidupnya, ia menjadi inspirasi dan model lukisan suaminya, Antonio Blanco. Seiring dengan beranjaknya usia, Ni Ronji masih menjadi manajer bisnis Blanco, mengurusi museum dan kompleks rumah peninggalan suaminya. OZIP turut berduka cita untuk keluarga yang ditinggalkan. Semoga arwah beliau menemui ketenangan dan diterima di sisi Sang Pencipta, Amin.

11ozip.com.au Dec 2010

Berita Internasional

Setelah dibebaskan dari status tahanan rumah pada akhir pekan 13/11/2010, Aung San Suu Kyi, tokoh simbol demokrasi Myanmar, langsung memulai bekerja untuk menaruh semangat baru pada kegiatan pergerakan politiknya hari Senin, 15/11/2010. Tanpa buang waktu, ia langsung berkonsultasi kepada

para pengacara untuk mendiskusikan strategi agar partai politiknya, yang telah dibubarkan secara paksa, mempunyai kejelasan status hukum yang dibolehkan.

Aung San Suu Kyi memang telah berada di tahanan rumah selama 7,5 tahun. Pada hari Minggu, 14/11/2010, ia menyambut ribuan pendukungnya di markas besar Liga Nasional untuk Demokrasi, badan politik yang didirikannya, bahwa ia akan meneruskan perjuangan untuk hak asasi manusia dan penegakan hukum di

Facebook telah merilis platform pengiriman pesan baru yang akan ditujukan untuk berfungsi sama seperti email atau surat elektronik. Mendapat tanggapan bahwa Facebook akan mengumumkan jasa surat elek-tronik untuk menyaingi Gmail, salah satu juru bicara Facebook menyatakan bahwa aplikasi surat elektronik hanyalah salah satu

komponen dari rencananya.

Mark Zuckerberg sendiri menyatakan, bahwa surat elektronik telah lewat masanya, apalagi sekarang semuanya telah terbiasa menggunakan pelayanan jasa pengiriman pesan singkat atau sistem pengiriman pesan modern. “Kalau kita

Setidaknya 51 orang meninggal dunia ketika gedung empat lantai runtuh di salah satu area sibuk di New Delhi, Selasa (16/11/2010). Para petugas mengatakan bahwa gedung itu mungkin telah melemah karena banjir badang yang dikarenakan oleh salah satu hujan monsoon paling kuat dalam satu dekade, yang menimpa India sebulan yang lalu. Para pekerja penyelamat dan penduduk lokal bekerja sama sepanjang malam untuk memindahkan sampah dan reruntuhan gedung di daerah pekerja

AUNG SAN SUU KYI DIBEBASKAN, HIDUPKAN KEMBALI PARTAI POLITIKNYA

FACEBOOK LUNCURKAN PLATFORM PENGIRIMAN PESAN BARU

GEDUNG EMPAT LANTAI RUNTUH DI NEW DELHI, 51 ORANG MENINGGAL

negara yang dikontrol oleh kekuatan militer ini. Wanita yang berumur 65 tahun ini harus mengimbangi harapan pergerakan pro-demokrasi di negaranya dengan kenyataan bahwa kebebasannya dapat ditarik setiap saat oleh rezim militer penguasa negara ini. Walaupun partai politiknya telah dibubarkan secara resmi, anggota-anggotanya tetap beroperasi dengan struktur yang sama. Namun, tanpa status hukum yang dikenali, jelas ia tetap berada di bawah kekuasaan pemerintah.

Pemerintahan militer ini belum lama menggelar Pemilihan Umum yang pertama dalam waktu 20 tahun. Setelah melakukan hal tersebut, sepertinya pemerintahan militer ini tidak akan melakukan tindakan lainnya yang mendukung demokrasi, seperti misalnya melegalkan status partai Suu Kyi, tanpa meminta timbal balik yang sesuai.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Suu Kyi menyatakan bahwa ia tidak ingin melihat kejatuhan pemerintah militer. “Saya tidak melihat militer jatuh. Saya ingin militer bangkit ke tingkat profesionalisme dan patriotisme yang sesungguhnya,” ujarnya. Ia juga menambahkan, ia tidak takut akan kemungkinan ia ditahan lagi. “Saya tidak takut. Saya tahu selalu ada kemungkinan hal itu terjadi, tentu saja. Mereka melakukannya dulu, tentu saja mereka mungkin melakukannya lagi.”

melakukan pekerjaan ini dengan baik, beberapa orang sudah menyatakan bahwa inilah cara kerja di masa depan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa Project Titan, nama proyek ini, tidak akan menyaingi Gmail. Ia menambahkan bahwa lebih banyak pelajar dan kaum muda yang menggunakan sistem pengiriman pesan instan atau “Chat” daripada surat elektronik, karena lebih simpel, mudah, dan lebih cepat. Walaupun surat elektron-ik tetap menjadi model komunikasi yang utama untuk kategori umur dewasa, tidak demikian halnya untuk kategori demografis yang lebih muda. Mereka lebih banyak menggunakan jasa pelayanan pengiriman pesan singkat untuk berkomunikasi dibandingkan dengan kontak langsung, surat elektronik, telepon, ataupun pengiriman pesan instan. Hal ini diungkapkan oleh Pew Research Centre dalam survei tahun 2009 terhadap remaja di Amerika Serikat.

Facebook menyatakan rencana mereka di San Francisco, dan Andrew Bosworth, Direktur Teknik Facebook, mengatakan bahwa 15 teknisi Facebook bekerja untuk proyek ini selama 15 tahun.

Lalita Park itu. Jalanan sempit membuat peralatan dan mobil pengangkat barang-barang berat yang disediakan petugas sulit masuk mencapai lokasi. Selain 51 korban meninggal, setidaknya 76 orang juga terluka dalam insiden ini, tutur seorang anggota brigade pemadam kebakaran kepada wartawan Press Trust of India. Para saksi menyatakan mereka mendengar teriakan permintaan tolong dari bawah reruntuhan gedung, sementara penduduk lokal menyatakan bahwa mati lampu yang terjadi membuat usaha penyelamatan terhambat. Sheila Dikshit dari pemerintahan New Delhi menyarankan untuk diadakan penyelidikan untuk mengetahui sebab runtuhnya gedung tersebut. “Sepertinya itu adalah keteledoran builder yang telah membangun struktur gedung yang tidak cukup kuat untuk menahan serangan banjir bulan lalu.” ujarnya kepada salah satu stasiun televisi di India. (AFP)

ozip.com.au Dec 201012

ntah apa yang ada di benak Tuhan ketika Dia memu-tuskan untuk memberikan bencana kepada negeri kita tercinta, Indonesia. Belum hilang dari ingatan kita ketika di awal bulan Oktober ujung Timur Indonesia, tepatnya tanah Wasior, Papua, menangis diterpa banjir. Akibat

bencana ini, tidak kurang dari 158 orang tewas, sementara yang mengungsi ke Nabire dan Manokwari mencapai 3,500 orang.Belum berhenti sampai di situ, kesabaran bangsa kita ternyata masih diuji. Tidak lagi di ujung Timur, melainkan dari ujung Barat Indonesia bencana kembali menerpa. Kali ini masyarakat Kepulauan Mentawai yang berduka. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat menyebutkan jumlah korban tewas akibat gempa yang berakibat Tsunami di Kepulauan Mentawai mencapai 431 orang dan 88 orang hilang (1/11).

Hanya selang beberapa hari dari bencana Mentawai, giliran gunung Merapi yang beraksi. Gunung Merapi yang berlokasi di Pulau Jawa, atau bagian Tengah Indonesia, melengkapi derita Indonesia yang ‘diserang’ dari berbagai penjuru: Timur, Barat, dan Tengah. Diawali dengan semburan awan panas yang lazim disebut warga sekitar sebagai ‘wedhus gembel’, Merapi menunjukkan kedigdayaannya dengan melakukan erupsi berkali-kali. Tercatat sebanyak total 185 warga meninggal dan 279,779 warga mengungsi ke daerah-daerah sekitar seperti Magelang, Kulonprogo, Klaten, dan Sleman.

Selain kerugian berupa korban jiwa seperti yang disebutkan di atas, kerugian material berupa sarana dan prasarana tentunya sangat besar. Gedung-gedung yang rusak dan jalan-jalan yang berantakan adalah fakta tidak terelakkan akan besarnya kerugian yang menimpa bangsa Indonesia akibat tiga bencana berturut-turut ini.

Agaknya bukan hanya warga di tiga tempat itu saja yang menangis.

Ebiet G. Ade yang terkenal dengan lagunya ‘Untuk Kita Renungkan’ juga menangis. Demikian juga elemen masyarakat Indonesia yang lain. Seluruh Indonesia menangis.

Dengan dorongan nurani yang tulus, ribuan relawan terjun langsung ke lokasi bencana, baik di Wasior, Mentawai, mau pun Merapi untuk menolong para korban. Uang sejumlah ratusan milyar, atau mungkin juga trilyunan yang berhasil dikumpulkan masyarakat lewat berbagai media pun digelontorkan untuk menggantikan kerugian fisik yang muncul akibat bencana.

PPIA sebagai organisasi induk berkumpulnya mahasiswa Indonesia di Australia juga menangis. Saya selaku Ketua Umum PPIA Pusat kemudian menghimbau rekan-rekan mahasiswa untuk peduli dengan musibah yang menimpa saudara-saudara kita di tanah air. Hal ini antara lain dilakukan dengan mengirimkan dana bantuan ke rekening saya yang kemudian saya kirimkan ke PMI untuk disalurkan kepada para korban bencana. Dari kepedulian teman-teman PPIA, terkumpul dana sejumlah AUD 1,100 untuk korban Wasior dan AUD 7,033.16 untuk korban Mentawai dan Merapi.

Selain PPIA Pusat, PPIA ANU, PPIA Wollongong, PPIA Flinders, PPIA Adelaide juga bergerak gesit. Secara luar biasa, keempat ranting ini melakukan penggalangan dana yang kemudian berujung pada terkumpulnya lebih dari AUD $6,000.

Jumlah dana yang terkumpul secara total tentu besar. Hal ini jelas menunjukkan kepedulian mahasiswa Indonesia terhadap penderitaan yang menimpa saudara-saudara di tanah air. Sekali lagi hal ini membuktikan bahwa PPIA hadir ketika Indonesia dikepung bencana. PPIA ada untuk Indonesia.

E

PPIA & Indonesia yang dikepung bencana

Teks: Mochamad Subhan ZeinPicture: sxc.hu

13ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 2010

NICOLE RICHIE & JOEL MADDEN: FINALLY WILL TIE THE KNOT

Setelah mempunyai dua orang anak, Harlow (2 tahun) dan Sparrow (14 bulan) dan berada dalam hubungan selama empat tahun, akhirnya Nicole Richie dan Joel Madden dilaporkan akan melangsungkan pernikahan di minggu pertama bulan Desember. Seorang sumber mengatakan kepada X17online, “Saya sudah mendengar Nicole Richie mengobrol dengan Christina Aguilera tentang pernikahannya. Dia bilang, 29 hari lagi!” Tambah sumber ini lagi, pernikahan ini bukan satu-satunya acara yang akan diadakan oleh pasangan tersebut. Rencananya, mereka akan mengadakan sebuah acara yang didesain untuk mengalihkan perhatian papparazzi dari acara pernikahan yang sesungguhnya. Christina, yang merupakan teman dekat dan sering menginap di rumah Nicole, juga akan menyanyi di acara pernikahan itu. (x17online.com)

CAREY MULLIGAN: SEMPAT SUPER NERVOUS

Aktris muda Hollywood yang baru saja mendapat perhatian intens dari media dan publik semenjak tahun lalu, Carey Mulligan (Public Enemies, An Education, Wall Street 2: Money Never Sleeps, Never Let Me Go), mengaku selalu merasa sangat gelisah menjelang acara-acara yang mengharuskannya berjalan di karpet merah. Pada waktu itu, ia mendapatkan nominasi Oscar (Academy Awards) untuk peran yang ia mainkan di An Education. “Tahun lalu, saya benar-benar merasa gelisah setiap saat. Apalagi di depan begitu banyaknya fotografer. Akhirnya, saya selalu menangis karena begitu gelisahnya,” curhatnya kepada sebuah wawancara Young Hollywood Roundtable bersama Jesse Eisenberg dan Andrew Garfield yang dilakukan oleh kolum-nis rubrik hiburan Los Angeles Times, Amy Kaufman. Lalu, apa trik yang ia gunakan sehingga ia bisa terlihat selalu tenang dan percaya diri, seperti yang kelihatannya selama ini? “Ya saya tahu baru tahun ini juga, bahwa kalau saya minum martini sebelum berjalan di karpet merah, itu adalah ide yang sangat bagus,” jawabnya bercanda. Namun jawaban sesungguhnya untuk menenangkan syaraf-syarafnya adalah membawa keluarganya ke acara-acara penghargaan industri film tersebut dan melihat kesenangan mereka terhadap prosesi acara tersebut. “Saya datang bersama saudara laki-laki saya, dan dia begitu terkesan dengan banyaknya polisi yang semuanya memegang senjata super besar dan bagaimana mereka selalu mengecek di setiap mobil yang datang apakah ada bom!” Lho, yang ini juga ada di hampir setiap mall di Jakarta...(Los Angeles Times)

KIM KARDASHIAN: LUNCURKAN KARTU KREDIT UNTUK ANAK-ANAK

Selebritas yang satu baru saja bekerjasama dengan Mobile Resource dalam meluncurkan Kardashian Prepaid Master Card. Remaja mulai dari umur 13 tahun bisa menggunakan kartu kredit tersebut untuk membayar hasil belanja mereka di pusat perbelanjaan Claire’s, Amerika Serikat. “Para remaja ini tidak menghabiskan uang mereka untuk barang-barang seperti yang dipikirkan oleh orangtua mereka,” ujar perwakilan dari Mobile Resource, menjelaskan alasan dibalik kartu ini. “Jadi, saya memberikan sedikit uang di kartu tersebut untuk anak saya, dan saya bisa mengetahui uang yang ia belanjakan untuk apa saja di kartu tersebut,” tandasnya. (Famous)

GUY SEBASTIAN: BULLIED AT ARIA 2003

Wah, wah kasihan sekali Guy Sebastian! Baru-baru ini, ia mengakui bahwa dirinya menjadi ‘target’ penggertakan dari sesama musisi di ARIA 2003 setelah ia memenangkan Australian Idol pertama di tahun yang sama. “Saya ingat ada beberapa band yang cukup besar namanya pada waktu itu, dan mereka benar-benar menggertak saya, bahkan di karper merah. Bahkan ada satu orang pria yang datang ke saya selama di karpet merah, dan mengatakan hal-hal seperti, “Oh, kamu yang tidak punya bakat sama sekali...” dan “apakah saya harus mempersilahkan jalan untuk kamu sekarang? dasar keparat...” Maksud saya, itu dilakukan dengan sangat terang-terangan,” ceritanya. “Tidak hanya sepanjang karpet merah, tapi juga sepanjang malam. Bahkan dia mengatakan sesuatu kepada Jules juga (red: Jules adalah wanita yang sekarang menjadi istrinya). Hal itu yang akhirnya membuat saya marah. Ya, begitulah pengalaman saya di ARIA. Begitu banyak sikap yang kurang menyenangkan,” pungkasnya. (OK Magazine)

NICK LACHEY & VANESSA MINNILLO: TUNANGAN

Nick Lachey sudah mengakui di akun Twitternya bahwa ia dan Vanessa Minnillo akan melakukan pertunangan hubungan mereka. “Kalau ada yang dengar rumor tentang pertunangan kami, hal tersebut memang benar. Vanessa dan saya sangat senang,” tulisnya. “Terimakasih untuk semua dukungan yang diberikan.” Dukungan itu juga termasuk dari mantannya, Jessica Simpson, yang mengatakan di slot radio Ryan Seacrest bahwa ia “mengharapkan hal-hal yang terbaik untuk mereka berdua. Saya sangat, sangat senang bahwa ia akan menikah...Kami berpisah sudah cukup lama dan saya tidak tahu kenapa orang bisa berpikir saya sedih mendengarnya. Apalagi saya juga sudah bersama dengan orang lain.” Seorang sumber mengatakan kepada majalah People bahwa Lachey mengajukan lamaran di sebuah pantai di Kalifornia. Tambah Lachey di akun Twitternya, “Saya melakukan lamaran dengan menekuk kedua lutut saya,” tulisnya. “Kami sangat senang dan antusias untuk masa depan kami bersama,” pasangan ini mengatakan dalam sebuah pernyataan untuk pers. Lachey, 37, dan Minnillo, 30, mulai berpacaran di tahun 2006. Mereka sempat berpisah di tahun 2009 setelah Minnillo mulai mengirim tanda-tanda “ayo nikahi saya dong” kepada Lachey. (HollywoodNews.com)

Text

: us.d

etik

hot.c

om |

Pic

ture

s: D

etik

Hot

, Goo

gle

RUMOURS

14

15ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 201016

13 November 2010 yang lalu, Francis Ford Cop-pola merasa sangat bahagia. Sutradara, produser, dan penulis trilogi film “The Godfather” ini, pada tanggal itu berada di Los Angeles, dalam sebuah perayaan yang tertutup untuk umum dan pers, dikelilingi oleh keluarga, teman-teman dan rekan-rekannya dalam industri film.

Di usia 71 tahun, setelah memproduksi dan bertanggungjawab sebagai produser eksekutif dalam 72 produksi film, ia mendapat anugerah Irving G. Thalbert Memorial Award yang diberi-kan oleh The Academy of Motion Picture Arts and Sciences, semacam penghargaan “Lifetime Achievement Award” untuk produser dari organisasi perkum-pulan para pekerja industri film Hollywood yang sudah memberikannya beberapa piala Oscar.

Seseorang dengan kaliber Coppola memang sudah sangat akrab dengan pemberian penghargaan atas karya-karyanya. Piala pertama yang diterimanya adalah di tahun 1970, untuk kontribusinya dalam penulisan skenario sebuah film tentang jenderal Amerika Serikat di zaman Perang Dunia II, “Patton”. Untuk trilogi The Godfather sendiri, ia menerima total lima piala Oscar (dua kategori untuk The Godfather, dan tiga kategori untuk The Godfather Part II).

Bahkan di film kedua The Godfather, ayahnya, seorang musisi (pemain flute solo untuk orkestra NBC, di bawah kepemimpinan Arturo Toscanini) dan komposer musik, Carmine Coppola (ber-sama Nina Rota) juga mendapatkan Oscar untuk Best Original Dramatic Score. Ketika menerima penghargaan ini, ayahnya berkata: “Kalau bukan karena Francis Ford Coppola, saya tidak akan berdiri disini malam ini. Tetapi, kalau bukan karena saya, ia tidak akan ada disini.” (Ibunya Francis, Italia, yang tidak disebut berkomentar setelah mendengar pidato penerimaan piala Car-mine: “Wow, Carmine, hebat ya kamu. Mudah-mudahan waktu melahirkan tidak terlalu sakit.”)

Namun, memang benar apa kata Carmine. Kalau bukan karena ia, mungkin Francis tidak akan menelurkan begitu banyak karya brilian. Coppola mengatakan, salah satu kenangan masa kecilnya adalah walaupun ayahnya dapat terbilang cukup sukses sebagai musisi, ia selalu

mendambakan kesuksesan dan kesempatan yang lebih besar lagi. Hal tersebut juga mempengaruhi keluarganya.

“Saya tumbuh dalam sebuah rumah pria yang sering cemburu [dengan kesuksesan yang diraih orang lain]. Itu merubah diri saya. Saya selalu berkata bahwa saya tidak akan diam saja dan menunggu sukses untuk datang. Saya bilang bahwa saya pasti akan berhasil, dan memang saya telah berhasil,” ujar Francis, mengenai pengaruh ayahnya.

Kalau ayahnya berasal dari dunia musik, bagaimana awal mula Coppola mempunyai minat yang begitu besar terhadap film? Ternyata, itulah berkah dan hikmah dari penyakit polio yang dideritanya waktu ia berumur sembilan tahun. Selama satu tahun enam bulan, ia harus pasrah menghabiskan waktu-waktunya di tempat tidur, karena seluruh badannya hampir lumpuh pada waktu itu. Namun, pikirannya masih sangat berfungsi dengan baik. Ia menonton banyak film, berbagai acara televisi, mendengarkan radio, bermain dengan boneka-boneka, dan juga mainan-mainan dengan teknologi tinggi pada ukuran zaman itu.

“Saya hilang dalam dunia khayalan. Anak-anak yang populer sedang bermain di luar, bukannya hilang dalam introspeksi seperti anak yang sakit, sedih, dan tidak bisa berhenti berpikir seperti saya,” komentarnya. Waktu yang dihabiskan di tempat tidur itu menginspirasikan ketertari-kannya dalam dunia film, yang mana minat itu masih hidup sampai 60 tahun hidupnya ke depan. Di usia 10 tahun, ia akhirnya mempunyai kamera 8mm-nya yang pertama, dan membuat film secara profesional untuk pertama kalinya. “Saya ikut bermain di film itu, dan saya juga berhasil mengumpulkan uang dari situ, karena saya juga menunjukkannya kepada anak-anak tetangga,” kenangnya.

Sejak masa kecil, Coppola tahu bahwa ia mempunyai sesuatu yang istimewa, mempunyai suatu bakat dan kemampuan tertentu, yang tidak bisa dilihat dengan langsung atau kasat mata, seperti anak-anak lainnya yang mungkin mahir menari atau bermain instrumen musik. “Saya selalu merasa, saya punya banyak hal dalam hati

saya. Saya merasa saya punya banyak bakat, dan saya mempunyai secercah emas, dan saya yakin bila saya mengikuti jejak hati saya, saya pasti akan menemukannya.” Di usia 17 tahun, ia pun menemukan panggilan jiwanya. Ia menonton film arahan Sergei Eisenstein, sutradara Rusia, yang berjudul “October/Ten Days that Shook the World”, sebuah mahakarya tentang Revolusi Rusia. Beginilah Coppola menceritakan pengaruh film terse-but pada hidupnya: “Pada sebuah hari Senin saya menonton film Eisenstein tersebut, pada hari Selasa saya memutuskan ingin menjadi seorang pembuat film.”

Walaupun Francis sempat menjadi seorang musisi (ia sangat mahir bermain tuba) dan berhasil mendapatkan beasiswa musik di Akademi Militer New York, minatnya pada film begitu besar dan ia memilih untuk mengikuti nalurinya, sehingga akhirnya ia mendapat beasiswa penulisan drama di jurusan seni teater di Universitas Hofstra, yang mempertemukannya dengan James Caan, aktor yang memerankan salah satu putra Vito Corleone, Sonny Corleone, di The Godfather.

“Saya mati-matian ingin membuat sebuah film. Dengan mengikuti contoh Eisenstein, saya pun belajar teater dengan serius. Saya tahu bagaimana caranya membangun dan mengatur pencahayaan sebuat set panggung. Saya ingin mengetahui segala sesuatu, dari segala aspek, dan saya ingin mempunyai pengetahuan yang sama luasnya dengan Eisenstein, karena begitulah ia memulai karirnya.” Ia pun akhirnya mengajarkan dirinya sendiri teori-teori film, dan selalu setia menonton pemutaran film-film klasik di Museum of Modern Art di New York.

Salah satu sutradara idolanya yang lain adalah Akira Kurosawa. Menurut Coppola, kalau sutradara lain biasanya mempunyai satu atau dua mahakarya, Kurosawa mempunyai delapan mahakarya. “Kurosawa adalah salah satu sutradara terhebat yang ada di dunia perfilman. Karya-karyanya sangat berarti untuk saya ketika saya baru saja memulai karir,” akunya.

Idealis, pemberani, dan dianugerahi

insting dan visi yang luar biasa kuat,

Francis Ford Coppola adalah

gambaran seorang sutradara yang

bukan hanya sebagai sutradara

(yang bertugas mengejawantahkan

visualisasi dari skenario), tetapi juga

sebagai seorang “auteur” yang selalu

berjuang dan enggan mengompro-

mikan visi kreatif pribadinya dalam

setiap filmnya. Coppola sendiri

selalu mengaku ia adalah seorang

pembuat film, atau “film-maker”,

seseorang yang membayangkan

ide, menuliskan skenarionya, dan

sekaligus menerjemahkan skenario

tersebut ke bahasa visual-audio

dalam sebuah produksi film.FRANCIS FORD COPPOLAThe Godfather of FilmMaker

17ozip.com.au Dec 2010

Di Universitas Hofstra, ia sudah menampakkan dorongan kreatifnya yang ambisius. Ia terpilih menjadi ketua The Green Wig, grup drama universitas tersebut, dan Kaleidoscopians, klub komedi musikal. Ia kemudian menggabung-kan keduanya dalam suatu grup bernama The Spectrum Players. Di bawah kepemimpinan-nya, mereka mementaskan produksi baru setiap minggu. Ia juga berkontribusi pada majalah literatur kampus, memenangkan tiga D.H. Lawrence Awards untuk produksi dan arahan teaternya, dan juga menerima Beckerman Award untuk kontribusinya yang luar biasa untuk divisi seni teater sekolahnya. “Kadang-kadang saya berpikir, itulah masa kejayaan saya yang sesungguhnya. Benar-benar tiga tahun yang luar biasa. Dalam rezim saya pada masa itu – dan itu memang benar-benar sebuah rezim – saya memindahkan kontrol departemen seni teater ke tangan para mahasiswa. Saya mengontrol ribuan dollar dan menjadi mahasiswa pertama yang menyutradarai produksi besar.”

Setelah menerima B.A. Seni Teater di tahun 1959, ia masuk ke Universitas California Los Angeles (UCLA) untuk program Pasca Sarjana di bidang Film. Di sana ia memulai workshop sinema dan membeli kamera 16mm -nya yang pertama. Sewaktu disana, ia bekerja sebagai asisten serba bisa untuk produser Roger Corman, dalam ber-bagai film yang dibuat dengan biaya yang ren-dah, namun mampu menghasilkan sukses secara finansial. Roger Corman berspesialisasi dalam film-film murah yang mengusung tema dan genre seperti horor, teror, dan eksploitasi anak muda. Di dekade 1960, Corman menjadi magnet tempat bekerja untuk mereka yang berbakat – orang-orang seperti Jack Nicholson, Robert de Niro, Peter Fonda, dan Martin Scorsese. Sewaktu Corman menanyakan apakah ada mahasiswa yang berbakat pada Dorothy Azner, seorang staf akademik di UCLA dan satu sutradara perempuan yang berhasil pada waktu itu, Azner merekomendasikan Coppola. “Corman menyuruh saya untuk melakukan segalanya. Saya melakukan sedikit proses penyuntingan, sedikit proses penulisan. Saya juga melakukan sedikit fotografi, dalam film-film Corman semua orang harus melakukan segalanya. Bekerja untuk Corman seperti kursus intensif dalam mekanika pembuatan film,” kenang Coppola.

Coppola akhirnya meninggalkan UCLA tanpa memenuhi syarat kelulusannya: memasukkan sebuah tugas akhir berupa satu film yang sudah diselesaikan. Setahun setelah memenangkan sebuah kompetisi penulisan skenario dan me-nyutradarai film profesionalnya yang pertama, “Dementia 13” (“Satu-satunya film yang proses pembuatannya bisa saya nikmati,” komentar Coppola, karena ia mempunyai kebebasan

kreativitas tanpa campur aduk tangan studio atau dibatasi oleh biaya dan tekanan dari para bintang dan eksekutif studio. Di film ini juga ia bertemu dengan wanita yang di tahun 1963 akhirnya dinikahinya, Eleanor), ia menerima tawaran bekerja di Seven Arts Production milik produser Ray Stark, untuk posisi penulis skenario. Pada saat itu, Coppola belum memi-liki gelar Master karena ia belum memasukkan karya filmnya sebagai tugas akhir.

Di Seven Arts inilah ia menerima tugas menulis skenario untuk “Patton”, sebuah karya yang menghantarkan Oscar padanya. Uang yang didapatnya dari Patton, sejumlah $50,000 membuatnya mampu membayar hutang-hutangnya (karena beberapa investasi gagal) sebelum-sebelumnya. Kualitas Patton juga yang membuatnya ditawarkan kesempatan menyutradarai The Godfather.

Namun, saat bekerja di Seven Arts, ia sempat menulis skenario sebagai proyek pribadinya sendiri, berdasarkan “You’re a Big Boy Now”, sebuah novel karangan penulis Inggris David Benedictus. Kisah aslinya, perjuangan seorang pedagang sepatu di Inggris, dirombak oleh Coppola menjadi sebuah cerita tentang petualangan seorang anak muda yang bekerja di Perpustakaan Umum New York. Dengan bayaran $8,000 untuk menulis dan menyutrada-rai film tersebut, Coppola berhasil memasukkan film itu ke Cannes Film Festival tahun 1967, sebagai satu-satunya perwakilan dari Amerika Serikat. Malahan, salah satu artis pembantu film tersebut, Geraldine Page, dinominasikan dalam kategori Best Supporting Actress (Pemeran Pembantu Terbaik) untuk Academy Awards. Berbeda dengan mahasiswa UCLA lainnya yang memasukkan film pendek atau dokumenter untuk tugas mereka, Coppola malah berniat sejak semula untuk memasukkan sebuah feature film. Ia pun memutuskan untuk memasukkan film “You’re a Big Boy Now” sebagai tugas akhir program MFA di UCLA. Tugas akhir tersebut diterima, mungkin pertama kalinya tugas akhir program kuliah yang merupakan produksi Hollywood sesungguhnya, dan pastinya satu-satunya tugas akhir yang mewakili Amerika Serikat di Cannes Film Festival.

Semenjak awal karirnya, Coppola sangat menginginkan kebebasan dan kontrol akan ide kreatif dan eksekusi untuk film-filmnya. Setelah kesuksesannya dengan “You’re a Big Boy Now”, ia kemudian mendapat proyek menyutradarai versi layar lebar dari sebuah drama musikal Broadway, “Finian’s Rainbow”, dari Warner Bros. Sebelum ia bisa membuat film-film secara independen, Coppola merasa ia perlu membuktikan dirinya di jalur studio. Makanya,

ia mengambil tugas tersebut, walaupun ia merasa kurang antusias untuk mengerjakan sebuah drama musikal. Nggak heran, kalau film ini gagal di pasaran. Namun, hikmah yang ia raih dalam mengerjakan film ini, adalah bertemunya ia dengan George Lucas, seorang mahasiswa muda yang mempunyai visi dan idealisme yang sama dengan dirinya, seorang “kindred spirit.” George Lucas pun menjadi salah satu kru produksi dalam film Coppola yang berikutnya, “The Rain People”, lagi-lagi sebuah karya independen Coppola dari skenario yang ditulisnya sendiri dan diprodu-serinya sendiri. Seperti semua karya Coppola yang lahir dari ide pikiran dan hatinya sendiri, hasil film-filmnya pun mengundang acungan jempol dari para kritikus film. Bahkan Lucas juga membuat sebuah film dokumenter dengan Coppola dan proses pembuatan film “The Rain People” sebagai subyeknya.

Tahun 1970, Coppola terlibat hutang sebe-sar $600,000 karena beberapa film kreasinya bersama Lucas, dalam sebuah wadah rumah produksi miliknya, American Zoetrope, gagal di pasaran. Euforia kreatif di rumah produk-sinya hanya bertahan sekitar sembilan bulan. Tidak ada perencanaan yang strategis, jadwal produksi yang teratur, dan akses peralatan-peralatan studio yang diberikan secara gratis perlahan menghilang. Bahkan, Coppola sendiri pun mengakui “banyak orang yang mengkri-tik film saya, namun tidak ada satupun yang dapat mengetahui pangkal masalahnya: saya adalah seorang pembuat film yang sedikit teledor.”

Akhirnya Coppola bergerak cepat: ia memproduksi acara-acara komersil di televisi dan program-program pendidikan. Tahun 1970, ketika ia sudah “in debt and desperate”, datang tawaran menyutradarai The Godfather dari Peter Bart. Ia langsung menolaknya set-elah mencoba membaca buku karangan Mario Puzo tersebut dan cuma bertahan sampai hala-man 50, karena kesan pertamanya untuk buku itu adalah melodrama murahan yang nantinya hanya akan menjadi proyek komersil khas studio Hollywood. Ketika studio filmnya ter-libat hutang lebih dalam, ternyata ia kembali ditawari proyek tersebut lagi. Ia pun akhirnya mau mempertimbangkannya dan memutuskan untuk membaca buku itu sampai habis.

“Akhirnya saya bisa mengerti tema-tema sentral yang diangkat buku itu – sebuah cerita tentang keluarga, hubungan antara ayah dan anaknya, dan pertanyaan-pertanyaan tentang kekuasaan dan penerus kekuasaan itu. Saya berpikir, wah ini cerita yang luar biasa, kalau kita bisa menyunting beberapa aspek bukunya

Bersama Sofia Coppola Menerima Lifetime Achievement Award Memberi pengarahan kepada Al Pacino

ozip.com.au Dec 201018

yang lain. Saya ingin berkonsentrasi pada tema-tema sentralnya, dan itulah yang saya coba lakukan di versi filmnya,” ujarnya.

Instingnya bukan hanya tentang mengangkat tema yang pas, juga tentang siapa para ak-tor yang pas memainkan karakter-karakter di buku itu. Marlon Brando, Al Pacino, Robert de Niro, sampai pemeran karakter pembantu seperti Lenny Montana, semuanya bukanlah pilihan yang disetujui studio pada awalnya – not the obvious choices. Tapi, apapun alasan yang dikemukakan studio Paramount Pictures, dan tantangan yang eksekutif studio lemparkan, Coppola tetap tidak mau mendengarkan dan tetap bersikukuh dengan pilihannya.

Pada akhirnya, terbukti visi dan pemain-pemain yang ia pilih satu-satu dengan khusus, mampu membuat The Godfather sebuah mahakarya Hollywood. Sampai tahun 2010 ini, The Godfather dan The Godfather II sudah menjadi film klasik. Situs film IMDB (The Internet Movie Database) memuat daftar Top 250 Film Sepanjang Masa. Nomor 1 dipegang oleh The Shawshank Redemption, dan nomor 2 dipegang oleh The Godfather (nilai rating 9.1/10, rata-rata dari voting 419,591 orang), dan The Godfa-ther II duduk di nomor 3 (nilai rating 9.0/ 10, rata-rata dari voting 251, 491 orang).

“Yang saya pelajari selama ini adalah, semua hal yang membuat saya mendapat masalah, seperti misalnya pemilihan pemeran untuk The Godfather dan adegan-adegan dalam “Patton” adalah hal-hal yang diingat, dan dianggap seba-gai hasil karya yang sangat bagus,” ujarnya.

Setelah The Godfather membawa kesuksesan yang luar biasa (hasil untung kasar senilai lebih dari 134 juta dollar dengan valuasi tahun 1997, dengan budget yang hanya sebesar 6 juta dollar), Francis tetap pada keinginannya membuat film. The Godfather menjadi alatnya untuk mencapai kesuksesan material yang besar, dan mempunyai pengaruh di Hollywood, sehingga ia akhirnya bisa membuat karya-karya yang personal secara mandiri: mulai dari The Conversation, American Graffiti, The Black Stallion, Apocalypse Now, The Outsiders, Rumble Fish, Youth without Youth, Bram

Stoker’s Dracula, The Rainmaker. Dalam perjalanannya sebagai sutradara, ia berhasil melejitkan bintang-bintang muda berbakat yang akhirnya menjadi nama besar di Hollywood. Seolah-olah berakting di film Coppola menjadi sebuah jaminan kredibilitas dan reputasi. Mulai dari Diane Keaton, Diane Lane, Tom Cruise, Emilio Estevez, Mickey Rourke, sampai Matt Dillon.

Sampai tahun lalu pun ia masih menjalani berbagai proyek film baik sebagai produser, produser eksekutif, maupun sutradara, seperti

“Tetro” yang bersetting di Argentina, dan film terbarunya “Twixt Now and Sunrise”. Ia bisa saja berhenti bek-erja, namun semenjak pertama, uang bukanlah motivasi Coppola membuat film-filmnya, melainkan semata-mata kebutuhan mewujudkan ide-ide dan visi-visi kreatifnya.

Coppola menurunkan minat dan bakat membuat filmnya ini kepada satu-satunya anak perempuan-nya, Sofia Coppola, yang sudah membuat karya-karya independen yang dipuji para kritikus dunia

film seperti “The Virgin Suicides”, “Lost in Translation”, “Marie Antoinette”, dan baru-baru ini meluncurkan film teranyarnya, “Somewhere”. Sama seperti ayahnya, Sofia cenderung mengangkat tema-tema yang personal dan film-filmnya bukanlah film komersil. Dan sama seperti ayahnya, Sofia pun mendapatkan pengakuan industri film pertama kalinya dengan meraih Oscar tahun 2003 lewat skenario orisinil yang ditulisnya untuk “Lost in Translation.”

Makanya, tidak heran kalau lantas Coppola berkomentar tentang perilaku para bintang besar Hollywood, yang dulu sempat bekerja dengan-nya, di waktu mereka “masih muda dan lapar”. Kini, menurut Coppola, bintang-bintang seperti Al Pacino, Robert de Niro, dan Jack Nicholson, seperti Marlon Brando pada masanya, sudah menjadi “malas” dan semakin mengecewakan. Makanya kita nggak dengar lagi karya-karya akting Pacino, de Niro dan Nicholson.

“Waktu dulu saya bertemu Pacino dan De Niro,

mereka belum terkenal, baru saja naik dan merintis karir. Mereka masih muda dan masih merasa tidak percaya diri. Sekarang mereka sudah sangat kaya, dan berkuasa. Saya suka dengan Bob (Robert de Niro), tapi saya tidak tahu apakah dia menyukai dirinya sendiri. Nicholson adalah pria yang sangat intelijen dan dekat dengan para bos-bos besar di studio. Sekarang saya tidak tahu apa yang mereka inginkan lagi, apakah mereka masih meng-inginkan akting. Pacino dulu selalu berkata bahwa ia ingin melakukan teater...dan tidak akan pernah tinggal di Los Angeles, tapi sekarang ia tinggal disana. Bahkan zaman dulu, setelah The Godfather selesai, saya tidak merasa aktor-aktor itu siap untuk mengatakan “ayo, mari kita lakukan hal lain yang lebih ambisius lagi.” Saya tidak merasakan keinginan untuk melakukan sebuah peran lain yang lebih hebat lagi dari pria-pria itu, karena jika keinginan itu ada, pasti mereka akan melakukan-nya, dan mengejar peran-peran itu.”

Apa karakter yang sangat diperlukan untuk menjadi seorang sutradara? Dengan tegas Coppola menjawab, “keberanian.” Kenapa keberanian? “Ya karena tidak ada seorang pekerja seni yang bagus yang tidak meragukan apa yang sedang ia kerjakan. Itu pelajaran yang saya dapatkan ketika melakukan kilas balik hidup saya, ketika saya mengamati hal-hal yang membuat saya harus dipecat dan membuat saya mendapatkan masalah.”

Berbeda dengan aktor-aktor yang dikritisinya, ia masih tetap aktif di film di usia 71. Selain mengawasi bisnis produsen anggurnya di California bagian utara, ia juga menjadi pengawas untuk transfer digital dan berkontribusi beberapa jam material untuk bonus produksi Blu-ray DVD Lionsgate untuk filmnya “Apocalypse Now”. Ia juga menjadi produser eksekutif untuk karya anaknya yang terbaru, Somewhere. Setelah 72 film yang diproduseri, 33 judul yang disutradarainya, dan 27 skenario film yang ditulisnya, ia masih belum selesai dengan urusan pembuatan film.

“Ada sesuatu dalam hati saya yang belum juga terpenuhi, mungkin ini sebuah penyakit. Tapi saya jelas belum merasa puas. Ini bukan masalah uang – saya lebih kaya daripada yang saya kira saya bisa raih selama ini. Bukan juga ketenaran – saya juga lebih terkenal daripada sebelum-sebelumnya. Ini sesuatu yang lain, sesuatu yang pribadi. Saya ingin meninggalkan setidaknya sepuluh film yang saya tulis sendiri skenarionya. Saya rasa itu yang akan bisa memuaskan saya dan menghilangkan “kegatalan” ini.”

(Sources: The Godfather Legacy by Harlan Lebo, Fireside Books, 1997/ IMDB.com/ Oscar.org/Achievement.org/ Francis Ford Coppola: The Making of His Movies by Ronald Bergan, Orion Media, 1998)

19ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 201020

i penghujung tahun 2008, Taschen Books di Inggris, menerbitkan sebuah buku limited edition (hanya ada 1000 kopi) kumpulan fotografi karya Steve Schapiro. Buku yang berjudul The Godfather Family Album tersebut menangkap suasana set pada saat pembuatan

film The Godfather. Buku yang dihargai 1000 poundsterling itu ludes terjual. Begitu cepat lakunya buku tersebut, yang diluncurkan 36 tahun setelah film pertama trilogi itu pertama kali ditayangkan, bisa dilihat sebagai penggambaran kekuatan The Godfather sebagai sesuatu yang lebih dari hanya sekedar sebuah film.

The Godfather adalah sebuah film epik, mahakarya seni dari orang-orang yang terlibat di dalamnya, dan sebuah ikon peninggalan budaya Hollywood. Bukan hanya sebuah mahakarya dari segi kreatifitas, namun menurut ukuran komersil, film ini pun sangat sukses, berhasil meraup keuntungan ratusan juta dollar hanya dengan anggaran 6 juta dollar.

Namun, jika kita lihat kembali pernyataan Coppola di awal artikel ini, seperti itulah benar adanya. Begitu banyak tantangan yang harus dihadapi dalam proses produksi film ini, namun akhirnya menjadi sebuah cerita sukses secara finansial dan kreativitas. Ibarat batu berlian, bersinar setelah melewati proses pengasahan yang keras.

“The Godfather: Buku Laris, Anggaran Tipis”

Ketika cerita The Godfather ditulis oleh pengarangnya, Mario Puzo, dalam sebuah novel, niatnya memang akan menjual cerita yang akan banyak dibeli oleh orang-orang, alias “komersil.” Pada saat itu, Puzo, yang berprofesi sebagai penulis novel, sudah berusia empat puluh lima tahun dan banyak berhutang kepada saudara dan teman-temannya dengan total $20,000.

Akhirnya, ia bertekad menulis cerita komersial yang mempunyai potensi menjual: sebuah cerita tentang keluarga kriminal di New York. Karena dia tidak pernah mengenal satu orang pun anggota geng mafia, dia tekun melakukan riset tentang dunia ini, mengumpulkan cerita-cerita nyata yang didengarnya dari tetangga, menelusuri ratusan berita-berita koran tentang mafia New York, dan sebagainya. Cerita ini ternyata langsung disetujui oleh penerbit buku-bukunya, Putnam. Selain itu, Paramount Pictures, sebuah studio film Hollywood, juga langsung menyatakan ketertarikan mereka pada novel Puzo, dua tahun sebelum buku itu dijual! Hanya dengan berbekal kerangka alur cerita dan 114 halaman manuskrip novel yang tadinya diberi judul “Mafia” itu, Paramount yakin bahwa novel ini akan menjadi buku yang laris dan film yang berkualitas. Nah, siapa yang memutuskan pembelian ini?

Nama eksekutif studio yang berjasa itu adalah Peter Bart. Sepanjang tahun 1967 dan 1968, Bart lewat Paramount ikut membayar Puzo untuk menyelesaikan naskahnya. Januari 1969, tiga bulan sebelum Bart memu-tuskan membeli hak pembuatan film dari novel tersebut seharga $80,000. Lantas, ketika buku itu beredar, terbukti penilaian Bart memang tajam.

Pertamanya ribuan orang yang membeli novel, lalu puluhan ribu, lalu ratusan ribu, lalu menjadi jutaan orang. Enam bulan semenjak pertama kali diterbitkan, novel itu bisa terjual sampai 20 ribu kopi per minggu. Para kritikus novel dari media pun memuji karya Puzo ini. Sebuah cerita tentang keluarga yang fiksional, namun terlibat dalam masalah dunia sebenarnya, seperti korupsi dan pengkhianatan.

Ketika produksi film The Godfather hampir tidak jadi dilaksanakan karena gagalnya film dengan topik yang sama berjudul “The Brotherhood” lagi-lagi Bart, bersama eksekutif lainnya bernama Robert Evans, yang memutuskan untuk fokus melaksanakan film ini. Penyebabnya, banyak studio yang menawar Paramount untuk membeli hak pembuatan The Godfather, apalagi The Godfather terus menjadi buku terlaris di pasaran.

Akhirnya, langkah pertama yang diambil eksekutif studio pun mencari produser. Tetapi hal ini pun menjadi hal yang sulit dilakukan. Bagaimana tidak? Anggaran yang disediakan oleh studio hanya sekitar 2 juta dollar, anggaran yang kecil, bahkan menurut ukuran pada waktu

itu. Apalagi beban atau tekanan untuk mewujudkan sesuatu yang sudah menjadi buku terlaris ke sebuah film yang bagus pasti begitu besar. Nggak heran, kalau banyak produser terkenal yang menolak tawaran Paramount.

Beruntung, mereka berdua sama-sama kenal Albert S. Ruddy, produser muda yang punya reputasi jago memproduksi pertunjukan, baik di televisi ataupun layar lebar, dengan anggaran rendah, kadang-kadang malah di bawah anggaran, dan tepat waktu. Walaupun belum ada karyanya yang besar, sukses, dan terkenal karena Ruddy memang baru saja memproduksi satu acara televisi dan tiga film, mereka yakin Ruddy mampu melakukan film ini dengan anggaran terbatas yang dimiliki. Meskipun karirnya sedang menanjak, Ruddy tetap kaget ketika ditawari memproduksi film ini dan langsung mengiyakan tanpa pikir panjang lagi.

Langkah yang diambil Ruddy setelah resmi menjadi produser, ia malah melanggar aturan tidak tertulis Hollywood: tidak memanggil pengarang buku sebagai penulis skenario. Ruddy malah langsung mendatangi Puzo. “Karena buku itu sangat terkenal, jadi saya pikir sangat penting untuk melibatkan Puzo langsung dalam pembuatan film ini,” ujar Ruddy menjelaskan keputusan yang diambilnya. Ruddy mengatakan dengan lugas pada Puzo: “Tahu kenapa penulis novel tidak berhasil di Hollywood? Karena mereka terlalu dekat pada tulisan novelnya, mereka terlalu posesif

THE MOVIE THAT NEVER DIES

B e h i n d t h e S c e n e S t o r i e s o f

D

“The Godfather was a very under-

appreciated movie when we were

making it. I almost got fired. They

didn’t like the cast. They didn’t like

the way I was shooting it. I was

always on the verge of getting fired.”

- Francis Ford Coppola

21ozip.com.au Dec 2010

pada karyanya.” Mendengar hal itu, Mario Puzo tidak takut. Ia malah mengambil bukunya, dan melemparnya ke lantai. “Saya sekarang tidak harus membaca buku itu lagi. Saya bisa menulis skenarionya.” Ruddy langsung menjawab, “Oke, kalau begitu, Anda masuk ke tim produksi.” Puzo pun tidak menyangka, ia mendapat $100,000 sekaligus persentase keuntungan bersih untuk tugas menulis skenario. Masalahnya, sekalipun Puzo tidak pernah menulis skenario sebelumnya. Untungnya, Puzo punya waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikan skenarionya: sekitar lima bulan. Kenapa lima bulan? Ya, karena sepanjang waktu itulah yang dibu-tuhkan Paramount untuk mendapatkan sutradara untuk film itu.

Setelah menemukan Ruddy sebagai produser yang cocok, masalah kedua adalah mereka tidak bisa menemukan sutradara yang cocok. Masalahnya sama, tidak ada sutradara yang mau menangani film yang satu ini. Kenapa lagi? Ya, itu tadi. Mereka semuanya menolak menangani film yang mem-bawa beban cerita sebuah buku yang laris, dengan anggaran yang begitu tipis, dengan banyaknya keterbatasan. Apalagi, semua sutradara terkenal yang didatangi Paramount, semuanya menyangka bahwa novel Puzo itu hanya mengagung-agungkan kekerasan dan seks, dan hanya akan jadi sebuah film murah tentang dunia gangster. Lagi-lagi, Bart yang berinisiatif menanyakan Francis Ford Coppola untuk menjadi sutradara film itu.

Pada saat itu, Bart memang sudah akrab dengan karya-karya Coppola. Banyak

yang meragukan pilihannya. “Dia tidak pernah buat film yang sukses,

dia tidak disiplin, dan dia tidak punya cukup pengalaman.

Tetapi, saya pikir dia yang paling cocok untuk menjadi sutradara The Godfather, dan saya terus memperjuangkan dia,” tegas Bart.

Bart lantas mempertemukan Ruddy dengan Coppola, sambil mempromosikannya:

“Dia orang Italia, sutradara yang menarik, dan juga penulis

yang hebat,” ujarnya. Ruddy pun menyetujui opini tersebut

setelah bertemu dengan Coppola. Coppola sempat menolak juga, tetapi

berhubung ia terlibat hutang, ia pun mengambil tawaran itu.

Setelah penentuan sutradara selesai, Coppola pun harus mendiskusikan masalah karakter-karakter dalam filmnya. Di dalam novel Puzo, banyak bagian tentang petualangan Johnny Fontane, karakter penyanyi yang gosipnya didasarkan oleh karakter Frank Sinatra, anak baptis Don Corleone. Namun, di tangan Coppola, Ruddy, dan bekerjasama dengan Puzo, kisah Michael Corleone dan hubungannya dengan ayahnya, Vito Corleone, yang menjadi sentral cerita.

Pemilihan Marlon Brando sebagai pemeran Vito Corleone berawal dari opini Puzo, yang menyatakan kepada Coppola bahwa Brando adalah aktor yang paling pantas untuk memerankan Vito. Ide tersebut langsung disam-but Coppola dengan baik, dan ia langsung memperjuangkan Brando. Pada waktu itu, para eksekutif studio Paramount enggan, atau bisa dibilang anti bekerja dengan Brando. Ia terkenal eksentrik, dan suka bertingkah polah aneh, seperti misalnya tidak ada kabar dan tidak muncul di lokasi syuting, yang akhirnya memaksa produksi dan proses syuting harus mundur. Akhirnya, mereka setuju untuk mempertimbangkan Brando, dengan syarat: Brando harus mau menerima gaji yang jauh lebih kecil dari yang ia terima, harus mau mengganti Paramount dengan biaya yang muncul jika ia menunda produksi, dan juga harus menjalani tes audisi, sesuatu yang sebelumnya tidak mau ia lakukan.

Ketika audisi, luar biasa yang dilakukan Brando. Dengan segala cara, apalagi mengenai fisik dan posturnya, ia berusaha agar bisa membawakan sosok Vito Corleone dengan meyakinkan, karena sebenarnya, ia masih sangat muda untuk memerankan Vito. Pipinya ia ganjal dengan tissue, agar menimbulkan efek penuaan. Posturnya ia ubah. Mengisap cerutu yang dibawa oleh Coppola. Gaya bicaranya pun ia ubah. Ia mengikuti su-ara dan gaya bicara Frank Costello, salah satu tokoh mafia terkenal di New York. Mendadak, di mata Coppola, Brando berubah wujud menjadi Cor-leone. Hasil rekaman akting Brando itu, cukup untuk meyakinkan studio

untuk menyerahkan peran Corleone ke Brando. “Luar biasa, kami tidak bisa mengenali dia sama sekali,” begitu komentar Ruddy mengenang momen itu. Dan yang paling luar biasa lagi, semenjak menulis novel pun, Puzo sudah membayangkan Brando sebagai sosok Vito Corleone! Penampilan Brando ini tidak hanya membuat penonton dan kru terkesima. Teman-temannya satu industri pun setuju dan mengganjarnya dengan piala Oscar untuk kategori Aktor Terbaik (untuk peran utama).

Untuk Coppola sendiri, semenjak pertama kali membaca tentang Michael Corleone, aktor yang terbayang di mata Coppola hanya satu: Al Pacino. Namun, berhubung Pacino sendiri belum banyak main di film yang terkenal dan berkualitas atau ibaratnya belum terbukti kredibilitasnya, studio malah tidak setuju dan menyarankannya untuk mencoba beberapa aktor yang lain, yang lebih terkenal. Robert Redford, Ryan O’Neal, Warren Beatty, Jack Nicholson, James Caan, Martin Sheen, adalah nama-nama aktor yang pernah menjalankan audisi pada waktu itu.

Mendiskusikan pilihannya untuk karakter peran utama yang krusial ini, Coppola bertanya dengan banyak orang lainnya, termasuk Diane Keaton, salah satu aktris yang menandatangani kontrak untuk The Godfather pertama kali (untuk memerankan karakter “orang luar” keluarga Corleone, Kay, istri Michael) dan Marsha Lucas, istri George Lucas (kreator cerita film “Star Wars” yang juga teman dekat dan rekan kepercayaan Coppola). Malah, Marsha bilang dengan puitisnya: “Cast Al Pacino...he undresses you with his eyes.”

Apalagi, berkali-kali audisi yang dilakukan Coppola dengan aktor-aktor lain, tidak mengubah pemikirannya bahwa Pacino-lah satu-satunya yang pantas menjadi Michael Corleone. Pacino sendiri juga merupakan keturunan Italia, bahkan langsung dari Sisilia, markas mafia di bagian paling selatan Italia. Kakeknya, James Gerard, berasal dari kota bernama Corleone di Sisilia. Karena posisi sutradara dipegang oleh Coppola, studio tidak mempunyai pilihan selain mengikuti keputusan terakhir Coppola. Sayangnya, Pacino saat itu sudah terikat kontrak dengan studio lain, MGM, untuk film “The gang that couldn’t shoot straight.” Tidak habis akal, Paramount menawarkan untuk menukar Pacino dengan Robert de Niro. Untungnya, semua pihak setuju dan Pacino pun tercatat sebagai pemeran Michael Corleone.

Selama pembuatan film The Godfather, The Godfather Part II, dan The Godfather Part III, Pacino dan Diane Keaton menjalani hubungan cinta yang “on-and-off”. Hal ini karena Pacino tidak pernah mau berkomitmen menikahi Keaton. Capek, akhirnya setelah selesai pembuatan The Godfather Part III, Keaton memutuskan untuk berpisah dengan Pacino setelah hubungan yang terjalin bertahun-tahun itu.

Cerita unik lainnya, adalah ketika Ruddy dan Coppola menemukan pemeran Luca Brasi, salah satu penjaga Don Corleone sekaligus “penjagal” yang sangat loyal kepada keluarga Corleone, yaitu Lenny Montana. Lenny

Montana adalah salah satu kru anggota mafia yang “berkunjung” ke lokasi pengambilan gambar di New York. Begitu melihatnya, Ruddy pun langsung menun-jukkan Montana ke Coppola. Coppola langsung menyetujui pikiran Ruddy.

Keluarga Coppola juga banyak bermain dan berpartisipasi dalam film ini, namun ia sendiri hanya mengusulkan, bukan memerintah. Untung-nya, kru dapat melihat bahwa pilihan untuk memberi peran

kepada keluarganya disetujui oleh tim produksi. Mulai dari Talia Shire, adik Coppola yang menjadi Connie Corleone, putri bungsu Don Corleone, sampai Sofia Coppola, putri bungsu dan satu-satunya anak perempuan Coppola yang mendapat tugas menjadi bayi laki-laki, Michael Francis Rizzi, bayi anak Connie yang dibaptis di akhir film pertama The Godfather. Waktu itu, Sofia memang masih bayi, dan memang Sofia terus bermain di The Godfather sampai Part III.

Apakah dengan begitu pengambilan gambar bisa langsung dimulai? Belum tentu, karena mereka segera mendapat tantangan selanjutnya: di demo dan diawasi oleh banyak orang yang keberatan akan dibuatnya film ini: mulai dari Serikat Warga Italia-Amerika, sampai para anggota Mafia New York.

Diane Keaton and Al Pacino

ozip.com.au Dec 201022

Al Ruddy, sang produser yang charming dan pintar bicara, bahkan menda-pat ancaman-ancaman terhadap hidupnya. Mulai dari ancaman di telepon, sampai kerusakan mobilnya. Pada saat pengambilan gambar di daerah Little Italy, New York, pada adegan dimana Don Vito Corleone ditembak, seorang pimpinan mafia terkuat dan paling berpengaruh di Amerika Serikat, Carlo Gambino (kepala klan Gambino) menonton dari jendela rumah seorang penduduk. Al Ruddy pun harus menyempatkan strategi negosiasi dengan Joseph Colombo, salah satu bos dari lima keluarga Mafia yang menguasai New York, agar proses pengambilan gambar film ini tidak diganggu-gugat dan dapat berjalan lancar.

Dengan pemeran-pemeran yang mantap memainkan karakter-karakternya, The Godfather menjadi film paling top di tahun 1972. Tiga piala Oscar pun digondol pulang untuk kru The Godfather, dan belasan nominasi dalam berbagai kategori diraih film ini. Bahkan dalam satu kategori, Pemeran Pembantu Terbaik, tiga aktor di The Godfather: Al Pacino, Robert Du-vall, dan James Caan, sama-sama mendapat kategori. Ratusan juta dollar pun diraup. Selain melejitkan aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, The Godfather pun menginspirasi banyak orang lainnya untuk terjun ke akting. Salah satunya adalah Meryl Streep. Ia mengaku tertarik berkecimpung di dunia akting setelah menemani suaminya, John Cazale (yang memerankan Fredo Corleone putra kedua Don Corleone yang dibunuh oleh Michael Corleone pada The Godfather Part II), dalam pengambilan gambar untuk The Godfather. Kalau nggak ada The Godfather, tidak ada juga aktris hebat yang akhirnya menyapa penonton lewat film-filmnya seperti “The Devil Wears Prada”, atau “Julie and Julia”. Bahkan Steven Spielberg pernah berkomentar perlunya pensiun dari membuat film, karena jelas tidak akan ada lagi karya layar lebar yang bisa melebihi kualitas The Godfather. Bah-kan puluhan tahun sesudahnya pun, pengaruh The Godfather terus terasa: The Sopranos, acara drama televisi terkenal di Amerika Serikat produksi HBO di awal tahun 2000-an, terinspirasi dari film itu.

“The Sequel & Prequel”

Kesuksesan film ini mengundang Paramount untuk mengajak Coppola membuat sekuel film. Berhubung terbukti kesuksesan film itu, Coppola dipercayai menjadi sutradara, sekaligus produser, dan penulis film ini. Ia punya kebebasan kreatif dan sekarang tidak ada lagi yang mempertanya-kan keputusan-keputusan yang diambilnya. Coppola bertekad tidak mau menjadikan film kedua ini sebagai imitasi murah dari The Godfather. Mala-han, ia berniat membuat film yang lebih bagus lagi. Ambisi Coppola pun terbukti. Di film The Godfather Part II, ia melakukan sekuel dan prekuel sekaligus. Kisah keluarga Corleone di bawah kepemimpinan Michael ini mengambil latar belakang cerita nyata tentang kasino di Havana, Kuba, menjelang jatuhnya Presiden Batista oleh Fidel Castro. Seperti beberapa tokoh lainnya di The Godfather, tokoh Hyman Roth di The Godfather Part II ini pun mengambil cerita tokoh nyata, Meyer Lansky, salah satu ang-gota mafia New York yang ikut membangun kasino Flamingo di Las Vegas bersama Benny “Bugsy” Siegel.

Pada saat yang bersamaan, plot cerita Vito Corleone ketika masih muda dan baru sampai di New York, berjuang demi hidup dan keluarganya, ber-tahan di lingkungan yang keras, membuat film ini lebih menarik lagi. Vito

Corleone muda yang diperankan oleh Robert de Niro, memukau penonton. Robert de Niro mengikuti banyak sesi audisi untuk The Godfather, salah satunya untuk peran Sonny Corleone. Coppola pun terkesima. Begitu per-an untuk Vito Corleone muda terbuka, ia pun terpikir de Niro. Tidak salah lagi pilihannya. The Godfather Part II mendapatkan 11 nominasi Oscar dan memenangkan enam piala, diantaranya untuk Robert de Niro untuk kategori Aktor Peran Pembantu. Al Pacino kembali dinominasikan, namun tidak memenangkannya. Al Pacino sendiri baru menerima Oscar untuk film The Scent of a Woman, 21 tahun semenjak ia pertama kali dinominasi-kan Oscar lewat The Godfather.

Ketika The Godfather Part III hendak dibuat, Coppola sempat enggan dan menolak. Namun, akhirnya ia mau membuat sebuah film yang menutup cerita The Godfather, lagi-lagi karena ia benar-benar dalam kesulitan uang, ia dituntut 6 juta dollar. “Saya sebenarnya tidak merasa The Godfather perlu dibuat dalam lebih dari satu film. Itu adalah sebuah drama, bukan sebuah serial. Film pertama sudah melengkapi semuanya. Untuk mem-buat lebih dari satu film The Godfather, itu sebenarnya hanya kerakusan,” komentar Coppola mengenai tindakan studio memproduksi tiga film The Godfather. Mengambil latar belakang cerita tentang Paus Yohannes Paulus I, yang diduga dibunuh, dan korupsi yang melanda Bank Vatikan, The Godfather Part III memperkenalkan karakter dan aktor baru: Vincent Mancini, putra dari Sonny Corleone yang merupakan anak bimbingan Michael Corleone untuk meneruskan kepemimpinan. Karakter yang di-mainkan oleh Andy Garcia ini juga memberinya nominasi Oscar diantara enam nominasi yang diterima The Godfather Part III. Namun, tetap saja, The Godfather Part III tidaklah sesukses dua film sebelumnya. Selain tidak mendapatkan piala Oscar, The Godfather Part III juga tidak meraup keun-tungan sebesar dua film sebelumnya.

Setiap bulan Desember menjelang Christmas Eve di Amerika Serikat, biasanya penggemar film ini kembali menonton trilogi ini. Konon katanya, tidak pernah bosan. Semakin ditonton, semakin terkesima dan semakin mengerti. Selalu ada hal baru yang dapat ditelusuri. Film ini memang pada awalnya dirilis pada jelang-jelang periode liburan Natal dan Tahun Baru. Pembaca OZIP ada yang belum pernah menonton kisah The Godfather? Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk mulai mengenal film klasik Coppola yang tak pernah lekang dimakan waktu ini. (Dari berbagai sum-ber)

23ozip.com.au Dec 2010

T.REX Bukan Hanya Pemakan Daging

Tyrannosaurus rex atau yang biasa disingkat menjadi T.rex ternyata bukan hanya pemakan daging atau karnivora, melainkan juga pemakan sesama atau kanibal. Peneliti Nicholas Longrich, ahli paleontologi dari Universitas Yale, mengatakan kepada Discovery News, bahwa

telah ditemukan bukti fosil baru yang menunjukkan bahwa dinosaurus spesies ini punya nafsu yang sangat besar terhadap daging sehingga ia memakan juga daging sesama T.rex (binatang dari spesies yang sama). Bersama beberapa koleganya, ia menemukan fosil T.rex dengan bekas gigitan dan ukuran yang menunjukkan bahwa bekas gigitan itu hanya bisa berasal dari spesies T.rex dan bukan dinosaurus lainnya.

Longrich menduga bahwa dalam sebuah pertarungan, jika predator raksasa ini memenangkannya, maka akan memakan binatang yang kalah. Sebelumnya, telah diketahui bahwa dinosaurus dari spesies yang lain, Majungatholus, juga binatang kanibal. Namun, sekarang para ahli paleontologi menyatakan bahwa kemungkinan banyak binatang pemakan daging yang mempunyai badan besar lainnya juga melakukan hal itu (memakan daging sesamanya). Salah satu yang disebutkannya sebagai contoh adalah dinosaurus dari spesies Gorgosaurus.

“Banyak binatang karnivora yang besar yang juga kanibal, seperti misalnya singa, buaya, beruang kutub, “ujar Longrich. “Mereka secara natural mempunyai kemampuan untuk membunuh dan memakan binatang besar, dan kalau mereka sedang sangat kelaparan, binatang yang sesama mereka dan berasal dari satu species, dianggap seperti binatang besar lainnya saja,” pungkasnya. (Discovery News/Flickr)

Sir Isaac Newton, The Alchemist

Alchemy atau alkimia, ilmu yang dipopulerkan di zaman modern ini lewat novel terkenal Paolo Coelho, The Al-chemist, ternyata sudah membuat penasaran orang dari zaman dulu.

Termasuk salah satunya, seorang ilmuwan yang berhasil menciptakan teleskop, merumuskan hukum gravitasi bumi dan menciptakan kalkulus, Sir Isaac Newton.

Selama ini, banyak buku-buku dan artikel yang sudah ditulis Sir Isaac Newton di bidang alkimia yang belum disentuh oleh peneliti-peneliti peninggalan ilmu Sir Isaac Newton. Namun, menurut seorang professor dari Universitas Indiana, William Newman, dalam sebuah kuliahnya di Perimeter Institute for Theoretical Physics, dalam kurun waktu tiga puluh tahun Newton sangat tekun mendalami alkimia, suatu ilmu yang dapat membuat pemilik ilmu tersebut dapat merubah logam metal biasa menjadi emas. Namun, baru-baru ini saja para peneliti sejarah sains mulai menganalisa tulisan-tulisan Newton tentang alkimia. Di abad 17 tersebut, mereka yang menguasai alkimia dianggap sebagai seorang pembuat obat. Pada zaman modern ini, banyak yang menganggap bahwa alchemy adalah bagian dari ilmu hitam dan merupakan “pseudo-science” atau ilmu pengetahuan palsu. (Discovery News/Getty Images)

FAK

TA

ozip.com.au Dec 201024

Sebagai reaksi dari berbagai bencana alam yang menimpa Indonesia, komunitas Indonesia di seluruh Australia pun bergerak menggalang dana untuk mengirimkan bantuan. Pasti, banyak pembaca OZIP juga yang sudah ikut menyumbang untuk kepentingan saudara se-Tanah Air kita. Semoga, semua sumbangan itu sampai ke tangan mereka yang benar-benar membutuhkan dan saudara-saudara kita semuanya diringankan bebannya. Tetapi sebenarnya, bagaimana seterusnya jalur penyaluran dana yang telah dikumpulkan ini? Apa yang terjadi setelah panitia-panitia pengumpulan dana ini menghitung pendapatan?

Walaupun OZIP tidak bisa berbicara dengan semua pihak yang menggalang dana, OZIP sempat berbicara dengan beberapa organisasi-organisasi masyarakat yang bergerak menggalang dana ketika terdengar berbagai bencana tengah menimpa Indonesia. Muhammad Subhan Zein; Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA), Yudo Baskoro; Ketua Muda-Mudi Katolik (MUDIKA), Muhammad Nur Rizal; Ketua MIIS (Monash Indonesian Islamic Society), Yogi Wulan Puspitasari (mantan Wakil Ketua Indomelb) dan Nety Kurniaty (Manager Indomonashis Band,

moderator milis Indomonashis07; komunitas mahasiswa pascasarjana di Universitas Monash, sekarang Event Officer PPIA Victoria); dua koordinator dari acara khusus penggalangan dana From Melbourne For Indonesia, melaporkan kepada OZIP proses penyaluran dana terkumpul itu.

MUHAMMAD SUBHAN ZEIN, PPIA

“Metode pengumpulan dana sangat sederhana. Saya menulis di milis, mengajak teman-teman untuk menyumbang. Di sana saya jelaskan bahwa teman-teman bisa menyalurkan dananya lewat saya. Kemudian mereka kirim deh. Ada yang AUD 50, ada yang 100, 150, 200, 250, 400, ya macam-macam. Ada yang menyalurkan 1700 lebih, seperti PPIA Adelaide yang mengadakan penggalangan dana sendiri, lalu disalurkan lewat saya. Lalu mereka kirim SMS ke handphone saya yang berada di Indonesia, konfirmasi bahwa uangnya sudah dikirim. Setelah tenggat waktu yang ditentukan tercapai, saya hitung semuanya. Jumlahnya mencapai $7,033.16 atau Rp 59,781,000 untuk Mentawai dan Merapi. Sedangkan jumlah sumbangan untuk Wasior mencapai $1100 dalam waktu 4 hari, yang kemudian ditukarkan dengan kurs AUD 1 = Rp 8.200, sehingga menjadi Rp 9.020.000. Dana untuk Wa-sior dan Merapi/Mentawai ini disalurkan untuk korban bencana lewat Palang Merah Indonesia dalam dua waktu yang berbeda. Saya sendiri yang menyerahkannya ke PMI, ketika saya berada di Manado dan Jakarta. Mekanisme selanjutnya, diserahkan kepada PMI untuk mengelolanya. Saya sudah menuliskan laporan resmi lewat mailing list PPIA begitu proses penyaluran dana selesai, dan juga mengirimkan foto bukti transfer uang lewat bank ke rekening kantor pusat PMI.”

NETY KURNIATY, KOORDINATOR & PENGGAGAS ACARA “FROM MELBOURNE FOR INDONESIA”

“Dana yang terkumpul sampai akhir hari pengiriman uang ke Indonesia ada $10,676.25 dan untuk sewa gedung dan sound system sebesar $1,290 sepenuhnya ditanggung oleh KJRI ($790) dan Kabo Lawyers ($500). Dari jumlah tersebut, kami sepakat membagi penyaluran dana dengan MIIS. Kami serahkan penyaluran dana sejumlah $3000 ke MIIS, karena kontribusi dari MIIS untuk menjalankan acara ini sangat besar, terutama di bagian acara Food Bazar juga dalam hal sumbangan acara. Selebihnya, panitia From Melbourne For Indonesia yang menyalurkan langsung. Uangnya, dipegang oleh Yogi dan Yogi yang akan menyalurkan langsung ke pihak yang bersangkutan di Indonesia.

Penyaluran dana dari panitia acara, adalah langsung ke Tim Relawan Desa Pandowoharjo Sleman yang diketuai oleh Bonivasius Esdharyanto, pemilik Royal Garden Restaurant Yogyakarta. Tempat makan tersebut menjadi dapur umum untuk posko pengungsi korban Merapi. Berdasarkan laporan terbaru dari Bonny, sebagian besar dana dipakai untuk membeli perlengkapan sekolah anak-anak pengungsi SD dan SMP sebanyak 136 orang, tiap anak mendapat baju seragam, ikat pinggang, sepatu, kaos kaki, buku, dan alat tulis senilai Rp. 112.000, sisanya dipakai untuk membeli cadangan beras, karena di posko yang dia kelola sudah menampung lebih dari 5000 pengungsi, dan persediaan bahan makanan dari sumbangan dalam negeri mulai menipis. Saya akan menyiapkan laporan dari saya pribadi ke mailing list, baik untuk mailing list Indomelb, Indomonashis, PPIA Victoria, PPIA Monash, Paguyuban Pasundan, MIIS, juga saya umumkan di Wall Event Invitation di Facebook yang saya buat, plus di-update status Facebook saya.”

YOGI WULAN PUSPITASARI, INDOMELB & KOORDINATOR “FROM MELBOURNE FOR INDONESIA”

“Sebelum mengadakan acara penggalangan dana untuk bencana tahun ini, Indomelb tahun lalu juga bekerjasama dengan PPIA Victoria, membuat pengga-langan dana di Ramen Ya untuk bencana di Padang. Sama-sama mendadak, cuma waktu itu kita nggak jualan tiket, jadi pengumpulan dana sekitar $1,500.

Memang ada anggota Indomelb yang berasal dari Padang, dan juga sudah kembali ke Padang. Dari dia, kita bisa tahu butuhnya apa saja. Misalnya kita tahu bahwa mereka butuh uang untuk sediakan air bersih. Begitu tahu ada bencana, banyak orang yang kirim makanan, misalnya Indomie, tapi nggak ada kompor dan nggak ada air bersih untuk masak Indomienya. Kita sebagai panitia acara merasa nggak enak kalau nggak bisa laporan beli apa saja uangnya, dan kapan habisnya. Jadi kita memang pengen bantu sampai tuntas. Kita korespondensi

TRACKING THE FUNDS

Wasior banjir badang

25ozip.com.au Dec 2010

sama empat orang anggota Indomelb yang disana: daerah mana saja yang sudah

menerima dana bantuan dari kita, dan dibelikan untuk apa saja. Dari waktu acara, dua minggu kemudian, uangnya sudah jadi barang dan sudah disalurkan ke korban.

Nah, untuk acara “From Melbourne For Indonesia”, uang yang terkumpul sekitar $12,409.25 dimana $1,642 berasal dari pengumpulan dana di milis Indomelb. Sejumlah $3000 dikirimkan ke MIIS untuk disalurkan melalui link yang sudah dimiliki MIIS. Sisanya, kita salurkan untuk tiga titik: Wasior ($1410.50) Mentawai ($1910.50), dan Merapi ($6,088.25). Kita transfer lewat Kangaroo Service, transfer gratis untuk charity, dan kita mendapatkan nilai tukar Rp 8,800 untuk 1 AU$.

Untuk Wasior kita kirim bantuan ke Medical Emergency Rescue Committee. Kalau untuk Mentawai, kita kirim lewat PMI Pusat. Untuk Merapi, kita salurkan di tiga titik. Titik yang pertama, kebetulan salah satu anggota Indomelb, namanya Pak Wiryono Rahardjo (Pak Wing), adalah salah satu pembimbing Yayasan Griya Mandiri [yayasan yang membangun perumahan untuk rakyat miskin]. Kita salurkan sejumlah $2,821. Mungkin nggak cukup untuk bangun rumah, tetapi bisa untuk bantuan logistik yang sifatnya langsung dan cepat. Dia kontak langsung dengan salah satu orang lapangan yang koordinasi bantuan untuk korban Merapi. Karena kita sudah kenal langsung, makanya kita salurkan paling banyak ke Pak Wing, karena dia pasti bisa kasih laporan pertanggungjawaban uangnya dibelikan untuk apa saja. Kita juga kasih $2,000 untuk Bonny, pemilik restoran yang menampung pengungsi Merapi. Sebenarnya kita nggak kenal langsung, tapi kita merasa aman karena dia sangat update dan transparan, selalu memberitahu mereka butuh apa saja, dan kalau misalnya ada sumbangan, juga diumumkan.Yang terakhir kita salurkan $1, 267.25 ke teman-teman di Sanata Dharma yang membantu menyalurkan bantuan ke daerah yang kurang terjangkau bantuan. Kelompok ini dimotori oleh pak SugengEndarto yang merupakan kenalan dekat salah satu anggota Indomelb yang bisa mempertanggung jawabkan kredibilitas beliau dan kelompoknya.”

MUHAMMAD NUR RIZAL, MIIS

“Untuk pengumpulan dana, MIIS selain berpartisipasi dengan organisasi lainnya, juga membuat beberapa acara lainnya. Kita menargetkan komunitas Monash University, termasuk komunitas mahasiswa internasional, nggak terbatas komunitas Indonesia saja. Kita membuat acara “Pray for Indonesia”, berjualan selama tiga jam bekerja sama dengan Monash University Islamic Society (MUIS). Kita jualan di Monash Clayton, terkumpul sekitar $2,200. Setelah itu kita kerjasama dengan Pengurus Masjid Bedu Monash Clayton dan MUIS, dua kali shalat Jumat, semua pengumpulan dana sedekah pada saat itu diserahkan ke MIIS untuk disalurkan. Kita juga berjualan di food

bazaar kemarin di acara “From Melbourne For Indonesia”, hasilnya sekitar $3,000 disalurkan lewat MIIS. Ada juga penggalangan dana Faculty of Management Monash Clayton yang berhasil mengumpul-kan $750. Mungkin totalnya ada $7000 - $8000.

Untuk tsunami Mentawai, kita kirimkan bantuan sebesar $1,500 lewat Bulan Sabit Merah Indonesia, dan untuk Merapi, kita salurkan $3,900 lewat DERU UGM (Disaster Response Unit Universitas Gadjah Mada). [RED: Berdasarkan berita, DERU UGM terus menyalurkan bantuan logistik ke ratusan barak bantuan, dan perbaikan kerusakan infrastruktur, di tujuh kabupaten DI Yogyakarta dan Jawa Tengah]

Selain itu, kita juga kirimkan bantuan sebesar $1,100 untuk Lembaga KPSRL ICBC-FON, yang bergerak untuk program recovery anak-anak dan ibu-ibu, dimana salah satu anggota MIIS terlibat langsung di lembaga ini. Ada juga anggota MIIS, staff Monash Uni yang saudaranya mengurusi pengungsi korban Merapi di pengungsian Magelang, namanya Ibu Hani Nasution, kita juga sediakan dana ke sana $1,100. Untuk Merapi kita memang langsung ke DERU UGM karena memang kita kenal langsung dengan koordinator di sana, dengan person-in-chargenya. Saya juga langsung komunikasi dengan Rektor UGM langsung bahwa kita akan menyumbang, karena kebetulan saya juga staff UGM. Ada website yang bisa diakses, jumlah korban berapa, butuh peralatan apa saja. Kita nggak terlalu mengurusi atau campur tangan dibelikan untuk apa saja, kita serahkan pada mereka. Karena DERU UGM ini kan institusi resmi yang jalur birokrasinya tidak panjang, jadi bisa jamin bahwa semuanya akan sampai ke para korban.”

YUDO BASKORO, MUDIKA

“Sejauh ini MUDIKA tidak mengadakan acara tertentu tetapi kita banyak berpartisipasi kalau ada acara dari organisasi lainnya. Kita juga langsung membuka Dompet Mudika Peduli, yang tadinya akan ditutup tanggal 15 November, namun kita putuskan untuk

diperpanjang sampai bulan Desem-ber. Sejauh ini, berdasarkan data yang kita hitung tanggal 16 November, jumlahnya sudah mencapai sekitar $7,800. Hasil tersebut adalah galangan dana dari Mudika seluruh Australia, nggak cuma dari Melbourne saja. Yang bertanggungjawab dengan isi kas Dompet Mudika Peduli, dan dia juga yang akan menyalurkannya, adalah Andrien, dari Mudika Brisbane. Hasil penggalangan dana tersebut, akan kita salurkan ke Karitas KAS, Keuskupan Agung Semarang. Kita memang punya link langsung dengan KAS, karena salah satu pastur yang

pernah mengisi acara dan misa MUDIKA di Melbourne, Romo Hari, berasal dari sana. Kita percaya mereka akan tahu pasti dana itu baiknya dibeli untuk apa saja, tergantung yang dibutuhkan disana, karena Romo Hari sendiri memegang sebuah posko pengungsi korban Merapi di Jawa Tengah. Memang sebagian besar, kita akan gunakan dananya untuk bantuan korban Merapi saat ini. Kita mau titip ucapan terima kasih sebanyak - banyaknya untuk semua donatur, kemurahan hati dan kepekaannya terhadap saudara - saudari di Indonesia sangat menginspirasi kami para muda-mudi.”

Foto: Ayu Susanti Aditya, Muhammad Subhan Zein, AFP, The Jakarta Post, Allvoices.com

Tsunami Mentawai

Merapi Eruption

ozip.com.au Dec 201026

Yang tinggal di gurun pasir jarang mandi, karena air memang sulit (di Sumatera Barat ada kawasan bernama Sulit Air yang airnya berlimpah ruah). Yang tinggal di Eropa jarang mandi (setidaknya di waktu lalu) karena udaranya yang dingin dan juga karena dipantangkan oleh para pemimpin agama.

Menurut sejarah, bangsa Eropa, dipelopori oleh Inggris, baru mengenal kebiasaan sering mandi, setelah berkenalan (melakukan penjajahan) dengan Asia.

Ketika Umat Islam tiba di Andalusia (Spanyol) diantara yang pertama dibangun adalah kamar mandi umum. Bukan hanya demi kepentingan kebersihan umum melainkan juga karena suruhan agama Islam agar suami-isteri yang telah bersetubuh (atau lelaki yang mimpi basah; ketika sperma sampai keluar) harus “mandi besar” - mandi junub - untuk menyucikan diri sebelum dapat melakukan sholat. Kalau air tidak ada, cukup dengan tayamum (secara simbolis dengan tanah/pasir). Kar-enanya dibangunlah kamar mandi umum di benua (Eropa) yang waktu itu begitu “alergi” terhadap mandi. Itulah makanya di negara-negara seperti Prancis, di masa lalu, rumah/istana yang sebesar apa pun tidak punya kamar mandi/wc. Tamu yang ingin buang hajat akan minta kepada pembantu rumah tangga agar membawakan semacam timba. Tamu tersebut akan “bersembunyi” di sebalik tirai ruang tempat ia berada dan melepas hajatnya.

Namun ironisnya sekarang ini, sebersih-sebersihnya orang Asia (termasuk Indonesia) niscaya akan masih bisa dikuliahi oleh orang Barat tentang kebersihan. Pada hal dalam bahasa Inggris tidak ada padanan dari kata “kepet” - yang dalam bahasa Indonesia artinya belum/tidak mandi.

Dalam buku sejarah “East and West” tulisan Profesor C. Northcote Parkinson, dikatakan:

“Bangsa Eropa abad ke-16 dan 17 sama sekali tidak gemar akan sabun dan air; biar yang kaya sekali pun sering sangat jorok/kotor. Para pemimpin agama (Kristen) di abad pertengahan lebih menyukai

OZIP Opinikejorokan ketimbang keasusilaan yang mereka sangkutpautkan dengan mandi (yang akan melibatkan pencucian alat kelamin, yang berarti memegang alat kelamin itu) dan bahwa Reformasi (Martin Luther) ternyata belum sampai menyentuh kamar mandi.” (Hal. 199).

Pengembara Italia Marco Polo (1254-1325) mengaku terperanjat melihat orang-orang di Tiongkok “membersihkan diri” (mandi) saban hari, khusus sebelum makan. Pantas Marco Polo terkejut karena kebiasaan mandi, seba-gaimana disebutkan di atas, memang belum dikenal di Eropa waktu itu.

Sebuah pengamatan yang ditulis dalam tahun 1296 atau 1297 mengisah-kan bagaimana penduduk Angkor, Kamboja, sering sakit karena terlalu gemar mandi, khusus setelah bersetubuh. Karena terlalu sering bersetubuh kemudian mandi untuk lantas bersetubuh lagi dan mandi lagi dan seter-usnya, banyak di antara mereka yang sakit. Bukti bahwa segalanya harus berpada-pada.

Sebenarnya di zaman Romawi mandi berendam di kolam-kolam besar sangat populer.

Namun, ini menurut buku “Disgusting Things” (Don Voorhees, Penguin Books), para pemimpin Kristiani pasca Era Romawi menyimpulkan bahwa “kebersihan bukanlah bagian dari Ketuhanan”.

Santo Francis dari Assisi menyatakan “badan yang kepet merupakan lambang keta’atan (beragama)” (lihat Jay Stuller “Cleanliness Has Only Recently Become a Virtue” - Smithsonian February 1991, halaman 126-135).

Namun para biarawan dari waktu ke waktu diperbolehkan mandi dengan air dingin apabila ada “pikiran-pikiran kotor” yang memasuki kepala mereka.

Kalangan-kalangan ningrat pun enggan mandi. Ratu Isabella (Spanyol) membanggakan bahwa seumur hidupnya ia hanya pernah 2 kali mandi - sekali waktu baru lahir dan sekali lagi ketika akan menikah.

Kaum Puritan (sangat ta’at beragama) di Amerika menganggap mandi asusila karena berarti harus telanjang dan karenanya dapat menjurus ke perbuatan-perbuatan nakal. Di apa yang sekarang adalah Negara Bagian Pennsylvania dan Negara Bagian Virginia (Amerika Serikat) ada undang-undang tertulis yang melarang atau sangat membatasi mandi. Yang melanggar undang-undang ini diancam hukuman kurungan.

Di Inggris waktu itu cukai sabun mencapai 100% hingga tidak terjangkau oleh rakyat biasa. Sampai pada abad ke-19 baik warga Eropa maupun Amerika benar-benar hidup dalam kejorokan. Anehnya, mereka berkeyakinan daki yang tebal melindungi mereka dari penyakit.

Tidak mengherankan bahwa dalam bahasa Inggris tidak ada perkataan khusus untuk cebok. Dalam bukunya “Disgusting Things” Don Voorhees mengatakan, ketika Umat Islam, Umat Kristen Timur Tengah dan Bangsa India telah mengenal dan mengamalkan kebiasaan bercebok, orang di Barat masih menggunakan daun, rumput, tungkul jagung, kulit kerang, batu dan sejenisnya untuk keperluan itu. Bagi mereka seakan air diharamkan menyentuh badan.

Bala tentara Mongol yang pernah sangat ditakuti itu, juga tidak pernah mandi, karena menurut kepercayaan mereka air adalah suci dan hanya boleh untuk diminum. Bayangkan puluhan ribu tentara Mongol berkuda menghampiri sebuah kota dan angin bertiup dari belakang. Penduduk kota itu begitu tidak tahan karena bau badan para laskar Mongol itu langsung berhamburan. Banyak penaklukan di zaman Genghiz Khan (pemimpin Mongol) dicapai dengan hanya bau badan tentaranya.

Tidak salah kalau begitu mengapa orang-orang di kampung saya (Gang Bengkok) suka mengucapkan ejekan “Belanda kepet!” Wallahu a’lam.#

Nuim Khaiyath penyiar Radio Australia

MANDI

27ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 201028

Bermula dari menonton tayangan acara televisi lewat parabola di rumahnya, Nety Kurniaty, mahasiswi Universitas Monash yang juga aktif di berbagai organisasi komunitas Indonesia di Melbourne, tergerak untuk memasang status Facebook yang memancing reaksi teman-temannya. “Sejak Senin 26 Oktober kemarin terjadi gunung meletus di Merapi, dan sebelumnya tsunami di Mentawai dan banjir badang di Wasior, Papua, saya hampir setiap hari lihat kondisi Indonesia pada saat itu, dan tiba-tiba kepikiran untuk kirim bantuan...Niat awalnya adalah buat konser amal Indomonashis Band di kampus Monash Clayton, dan saya coba taruh status Facebook yang bisa merangsang komentar,” cerita Nety yang juga manajer Indomonashis Band ini. Tidak disangka-sangka oleh Nety, status tersebut memancing 65 komentar dan 15 jempol. Salah satu yang pertama menanggapi dengan serius adalah Yogi Wulan Puspitasari. Yogi, yang sempat menjadi Wakil Ketua Indomelb, langsung menawarkan untuk mencari tempat di pusat kota, agar bisa menjangkau lebih banyak orang. Hari itu juga, Yogi dan Nety sudah bisa memesan tempat di Melbourne City Conference Centre (MCCC) yang berlokasi di depan Victoria State Library, tepat untuk minggu depan. Otomatis, Nety dan Yogi punya waktu satu minggu untuk persiapan acara. Tetapi hal tersebut tidak lantas membuat Nety dan Yogi pesimis. Mereka langsung bergerak cepat: Nety menghubungi Ketua PPIA Victoria, yang waktu itu masih dipegang oleh Nitya Pramudita Wityasmoro, untuk meminjam ABN PPIA Victoria sebagai organisasi non-profit yang terdaftar. Karena MCCC punya harga khusus yang jauh lebih murah untuk organisasi non-profit terdaftar: dari harga biasa sekitar $4,000 - $5,000, menjadi $1,290 untuk ruangan bazaar, ruangan pertunjukan, sound system, berikut petugasnya. Langkah selanjutnya, menelepon KJRI untuk meminta izin dan dukungan. Dengan komitmen dari KJRI, yang lalu juga ditambah dukungan dari Konfir Kabo pemilik Kabo Lawyers untuk menutupi biaya penyewaan gedung, masalah pemesanan tempat pun sudah teratasi. Beres masalah tempat, ia pun lantas memantapkan konsep acara. Meskipun kerangka konsep acara sudah terbayang di benaknya sejak terbesit ide untuk membuat konser amal, Nety mengaku dalam eksekusinya ia banyak mendapat masukan dari banyak pihak, termasuk salah satunya dari Ekki Syamsulhakim, suaminya yang juga salah satu anggota Indomonashis Band. Ekki menyarankan bahwa untuk menimbulkan efek dramatis di acara ini, sesuatu yang “bisa mengetuk hati penonton”, tidak cukup hanya dengan lagu atau puisi, atau slide show video keadaan bencana di Indonesia. “Harus ada visualisasi dalam bentuk fisik,” ujar Nety menirukan saran suaminya. Tidak hanya masukan dari segi konsep acara, Nety dan teman-teman panitia pun sempat bingung karena butuh kesatuan naratif untuk mengatur acara. Hal ini karena mereka menerima begitu banyak permintaan untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini. Begitu banyaknya bagian komunitas Melbourne yang ingin menyumbangkan sesuatu. Untuk mengakomodir permintaan yang agak sulit ditolak ini, Nety dan teman-teman panitia memutuskan melakukan “segmentasi” acara dan meminta band-band untuk memilih lagu sesuai segmentasi acarayang telah dialokasikan ke mereka. Acara yang berlangsung pada Jumat malam, 5 November 2010 itu diawali dengan bazaar makanan dan minuman dari panitia yang beker-

jasama dengan Monash Indonesian Islamic Society (MIIS). Hasil penjualan bazaar yang dikumpulkan mencapai sekitar $3,000. Acara bazaar sendiri hanya berlangsung sekitar 1 jam, lalu pengunjung dipersilahkan masuk ke ruang pertunjukan MCCC oleh MC Valerina Daniel dan Erwin Renaldi. Dibuka dengan pemutaran video (yang dibuat oleh Leoni dan Arju, mahasiswa jurusan Multimedia Universitas Swinburne) yang menunjukkan kondisi bencana-bencana di Indonesia, acara ini kemudian menampilkan berbagai tarian yang riang dari Sanggar Lenggang Gemulai, Sanggar Les-tari, dan Sanggar Cahaya. Indomonashis Band membawakan lagu “Yogya-karta” dalam penampilan pertamanya malam itu, ditemani oleh Muham-mad Nur Rizal sebagai vokalis utama untuk lagu itu. Tarian Saman dari Indomelb menutup sesi “riang” dari acara ini. Pembukaan acara ini dijelas-kan oleh Nety sebagai segmentasi suasana riang di Indonesia dulu: “Dibuka dari kondisi Indonesia “used to be”, dimana masih indah-indahnya, anak-anak bermain dan menari, dan ada lagu tentang keindahan Yogyakarta.” Pembukaan segmen Indonesia dilanda bencana, yang diwakilkan oleh pembacaan puisi teatrikal oleh Toufani Lesmanawati dan Anggraini Larasati ini, adalah perwujudan saran Ekki untuk menampilkan visualisasi dalam bentuk fisik. Dengan kostum, rias wajah dan rambut yang menampil-kan karakter keduanya sebagai salah satu korban peletusan Gunung Merapi yang menangisi orang-orang disekitarnya yang sudah tiada sambil berteriak dan membacakan puisi, pementasan ini sanggup memusatkan perhatian penonton ke panggung. Penonton terkesima, beberapa ada yang menangis. Bahkan anak-anak di deretan penonton di baris belakang pun ikut berkomentar: “Wow...it’s so scary!” Band-band mulai membawakan lagu-lagu yang bertema bencana dan kesedihan. Madison DX hadir dengan tiga personilnya saja (Harry, Rendi, dan Toro) membawakan lagu-lagu seperti Gugur Bunga, One Love (U2) dan AdaYang Hilang. Pak Istiari Widodo dari IMCV hadir dengan pembacaan renungannya. Indomonashis kembali tampil membawakan lagu Ibu Pertiwi. Six-comelinked membuka penampilannya dengan lagu Lilin-lilin Kecil. Bapak Ade Faisal kemudian memimpin doa bersama dengan pengunjung, sebagai penutup segmen kesedihan dan kelarutan dalam bencana. Segmen selanjutnya? Ajakan untuk bangkit, yang dibuka dengan penampilan Wika & Friends yang membawakan lagu buatannya sendiri, “Bertahanlah”. Fay (mantan anggota band Bunglon) melakukan pembacaan puisi yang mengajak untuk bangkit, dan membawakan lagu You Raise Me Up (Josh Groban). Indomonashis kembali tampil untuk membawakan lagu Man in the Mirror, yang mengajak setiap insan untuk memulai perubahan dari diri masing-masing. Sebagai penutup acara yang manis, penonton bisa menikmati hasil kolaborasi Indomonashis Band dengan MIIS Kids Choir. Tim paduan suara yang satu ini baru terbentuk dua hari sebelum acara, karena anak-anak pun ingin ambil bagian dalam acara ini. Mereka sukses membawakan lagu “Heal The World” Michael Jackson dan mengajak penonton semuanya menyanyikan lagu “Tanah Air”. “Biar yang di Melbourne nggak lupa sama tanah air kita...” pungkas Nety. Tiket acara yang dijual $10 ini hanya tersisa 50 lembar dari 600 lembar yang dicetak oleh Nety. Dari hasil penjualan tiket, bazaar, dan donasi, mereka berhasil mengumpulkan uang dengan jumlah total $10,197.95. (Fotografi: Sisca Chandra).

DARI STATUS FACEBOOK KE $10,000: KONSER AMAL “FROM MELBOURNE FOR INDONESIA”

29ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 201030

Untuk mendapatkan motivasi lebih banyak dan menarik secara rutin, ayo gabung di komunitas luar biasa Andrie Wongso! Ikuti program Share & Be Happy. Gratis kok! Kunjungi www.andriewongso.com danfacebook.andriewongso.com, lalu isi nama/email kamu di formulir yang telah tersedia.

lkisah, di tengah samudera yang maha luas, tampaklah ombak besar sedang bergulung-gulung dengan suaranya yang menggelegar. Ia tampak bersuka ria menikmati kedahsyatan kekuatannya, seakan- akan menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa.

Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, tampak sang ombak kecil bersusah payah mengikuti. Ia terlihat lemah, tertatih-tatih, tak berdaya, dan jauh tersisih di belakang. Akhirnya, ombak kecil hanya bisa menyerah dan mengekor ke mana pun ombak besar pergi. Tetapi, di benaknya selalu muncul pertanyaan, mengapa dirinya begitu lebih lemah dan tak berdaya.

Suatu kali, ombak kecil bermaksud mengadu kepada ombak besar. Sam-bil tertatih-tatih ombak kecil berteriak: “Hai ombak besar...! Tunggu...!!”

Sayup-sayup suara ombak kecil didengar juga oleh ombak besar. Lalu sang ombak besar sedikit memperlambat gerakannya dan berputar-putar mendekati arah datangnya suara.

“Ada apa, sahabat?” jawab ombak besar dengan suara menggelegar hebat.

“Aih... pelankan suaramu! Dengarlah, mengapa engkau bisa begitu besar? Begitu kuat, gagah, dan perkasa? Sementara diriku... ah... begitu kecil, lemah, dan tak berdaya. Apa sesungguhnya yang membuat kita begitu berbeda, wahai ombak besar?”

Ombak besar pun menjawab, “Sahabatku, kamu mengganggap dirimu sendiri kecil dan tidak berdaya, sementara kamu mengganggap aku begitu hebat dan luar biasa. Menurutku, anggapanmu itu muncul karena kamu belum sadar dan belum mengerti jati dirimu yang sebenarnya, hakikat dirimu sendiri!”

“Jati diri? Hakikat diri? Kalau jati diriku bukan ombak kecil, lalu aku ini apa...?” tanya ombak kecil. ”Tolong dong jelaskan, aku semakin bingung dan tidak mengerti.”

Ombak besar meneruskan, ”Memang di antara kita terasa berbeda, tetapi sebenarnya jati diri kita adalah sama! Kamu bukan ombak kecil, aku

pun juga bukan ombak besar. Ombak besar dan ombak kecil ada-lah sifat kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati sama,

kita adalah air. Bila kamu menyadari bahwa kita sama-sama air,

Amaka kamu tidak akan menderita lagi. Maksudku, karena kamu adalah air, setiap waktu kamu bisa menikmati menjadi ombak besar seperti aku: kuat, gagah, dan perkasa.”

Mendengar kata-kata bijak sang ombak besar, mendadak timbul kesadaran dalam diri ombak kecil.

“Ya, benar, aku bukan ombak kecil. Jati diriku adalah air, tak perlu aku berkecil hati dan menderita.”

Dan, sejak saat itu, si ombak kecil pun menyadari dan menemukan potensi dirinya yang maha dasyat. Dengan ketekunan dan keuletannya, ia berhasil menemukan cara-cara untuk menjadikan dirinya semakin besar, kuat, dan perkasa. Ia memacu dirinya secara maksimal, untuk menjadi yang terbaik, sebagaimana sahabatnya yang dulu dianggapnya ”besar”.

Akhirnya, mereka hidup bersama dalam keharmonisan alam. Ada kalanya yang satu lebih besar dan yang lain kecil. Kadang yang satu lebih kuat dan yang lain lemah. Begitulah, mereka menikmati siklus kehidupan dengan penuh hikmat dan kesadaran.

Pembaca OZIP yang LUAR BIASA!!

Sebagai manusia, sering kali kita terjebak dalam kebimbangan akibat situasi sulit yang kita hadapi. Sesungguhnya, itu hanyalah pernak-pernik atau tahapan dalam perjalanan kehidupan. Seringkali kita memvonis keadaan itu sebagai suratan takdir, lalu muncullah kalimat-kalimat seperti ini: ”Aku tidak beruntung”, ”Nasibku jelek”, ”Aku orang gagal”, dan bahkan menganggap kondisi tersebut sebagai ben-tuk ”ketidakadilan” Tuhan!

Dengan memahami bahwa jati diri kita adalah sama-sama manusia, tidak ada ala-san untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain. Karena sesung-guhnya, kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bukan monopoli orang-orang tertentu. Jika orang lain bisa sukses, kita pun juga bisa sukses!

Mari teman-teman, kembangkan potensi terbaik diri Anda! Pacu diri Anda menjadi manusia terbaik, manusia yang sukses, dengan siap menghadapi setiap tantangan berbekalkan mental yang optimis aktif. Siap action, kan? Salam sukses, luar biasa!!

Pic

ture

s: s

xc.

hu

Ombak BesardanOmbak Kecil

Wisdom And Motivation

31ozip.com.au Dec 2010

Bukan Sekedar Berkicau…

“MI 12/11/2009: “Penyebab HIV/AIDS dari Kaum Gay Meningkat

Tajam”. Kata dokter: perilaku seks yang menyimpang adalah sebagai

penular virus tersebut”

Itu adalah salah satu tweet yang dilontarkan oleh Tifatul Sembiring-

Menteri Informasi dan Komunikasi melalui akun Twitternya @

tifsembiring. Selain pernyataan diatas, melalui @tifsembiring, bapak

menteri kita ini juga mengkritisi bagaimana penyebaran AIDS san-

gat didukung oleh perilaku seks kaum homoseksual.

Apa yang dilontarkan oleh @tifsembiring bisa jadi merupakan

tanggapan dari peristiwa penyerangan FPI (Front Pembela Islam)

terhadap Q Film Festival September lalu. FPI melakukan demo serta

mengancam untuk membubarkan Q Film Festival, sebuah festival

film yang dianggap oleh FPI hanya sekedar mengkampanyekan

perilaku homoseksual dan lesbian.

Opini dari @tifsembiring dan FPI mengenai Q Film Festival bisa jadi

salah. Karena pertama, Q Film Festival merupakan film festival yang

tidak melulu membahas mengenai kehidupan homoseksual tetapi

lebih dari itu, film festival ini mengkampanyekan isu-isu

hak asasi manusia, dan juga pencegahan penye-

baran HIV-AIDS. Dan yang kedua, bahwa

perilaku seks kaum homoseksual sudah

tidak dikategorikan sebagai perilaku

seks yang menyimpang oleh WHO.

Jika mungkin Tifatul

Sembiring, bersikap tidak

mendukung dengan apa yang

dilakukan oleh Penyelengara

Q Film Festival dan perilaku

homoseksual. Lain halnya

dengan Goenawan Moehamad,

pendiri majalah Tempo ini melalui

akun Twitternya @gm_gm,

memberikan “KULTWIT” singka-

tan dari “kuliah twitter”. Sebanyak 30

kultweet yang dirangkai oleh Goenawan

Moehamad, menceritakan persahabatannya

dengan seorang gay, dan bagaimana ia menyakini

“born to be gay”.

Goenawan Moehamad tidak sendiri, ada Desi Anwar, yang

terkenal sebagai jurnalis senior Metro TV dan Benny Handoko;

seorang aktivis blogger yang melalui akun twitter juga memprotes

keras apa yang disuarakan oleh @tifsembiring yang terkesan

menyalahkan perilaku kaum gay sebagai penyebar utama

AIDS-HIV. Selain memprotes @tifsembiring tentu saja mereka juga

menolak apa yang dilakukan oleh FPI terhadap film festival ini.

Dua pengguna akun Twitter yang disebut belakangan bahkan tidak

berhenti menyuarakan pendapat mereka hanya melalui Twitter saja.

Bahkan Desi Anwar, dengan sangat jelas menyatakan bahwa Tifatul

Sembiring merupakan menteri yang “never thinking before tweet-

ing” di dalam tulisannya untuk koran harian berbahasa Inggris yang

terbit di Jakarta. Sedangkan Benny Handoko, menuliskan kembali

semua tweetnya yang ditujukan untuk menkritisi Tifatul Sembiring

ke dalam salah satu portal media online. Keduanya secara implisit

menolak stigma terhadap kaum

homoseksual secara umum, dan juga

pengidap HIV-AIDS secara khusus.

Apa yang perlu

digarisbawahi

disini adalah, social

networking media seperti

Twitter bukanlah lagi hanya sekedar

media “narsis”. Dimana Twitter yang termasuk

dalam micro-blog serta memiliki 140 character ini,

yang biasanya hanya digunakan untuk mempromosikan

diri, berhasil menciptakan “public sphere” dimana memungkinkan

para twitter users di dalam berdiskusi mengenai apa saja yang

terjadi di dalam kehidupan mereka, terlebih berkaitan dengan

“civic activities”.

Phenomena Q Film Festival di dunia twitter, juga menunjukan

bagaimana masyarakat secara bebas dan voluntarily mampu

menyuarakan pendapat mereka di ruang diskusi publik. Secara tidak

langsung, apa yang disuarakan oleh Goenawan

Moehamad, Desi Anwar dan Benny

Handoko serta para Twitter Users

lainnya, memberikan kekuatan

kepada komite Q Film Festival

secara khusus dan kaum

minoritas secara umum.

Terbukti dengan banyaknya

pembahasan di media

traditional seperti koran,

Majalah dan Televisi yang

mengusung thema

“Tindakan FPI terhadap

Q Film Festival ramai di

protes di Twitter”.

Tak heran jika Mark Pfeifle,

penasihat keamanan nasional

Amerika Serikat, berkata “Without

Twitter the people of Iran would not

have felt empowered and confident to stand

up for freedom and democracy”, berkaitan dengan

dinominasikannya Twitter dalam Nobel Peace Prize.

Walaupun begitu, beberapa kalangan juga memprotes peranan para

pengguna Twitter di dalam Pemilihan Umum di Iran 2009. Seperti

yang dikatakan oleh Esfandiari ” …no one seemed to wonder why

people trying to coordinate protests in Iran would be writing in any

language other than Farsi,” seperti dikutip di dalam The New Yorker.

Di luar itu semua, walaupun mungkin terlalu cepat untuk mengam-

bil kesimpulan bahwa Twitter mampu memberikan angin segar bagi

sistem demokrasi di Indonesia, mengingat di era orde baru kita tidak

mampu menyuarakan pendapat kita secara bebas dan terbuka

terutama di media, Twitter jelas menjadi pertanda majunya demokrasi

saat ini di Indonesia.

Tetapi seperti kata orang bijak “don’t judge people by its tweeting”,

maka kita pun perlu berhatilah-hati di dalam mengakses informasi di

dunia perkicauan.

Teks: Irine Yusiana

ozip.com.au Dec 201032

Pada abad 20 banyak terjadi perubahan, selain dibidang teknologi dan industri, perubahan yang sangat menyolok terjadi pada pernikahan. Sebelum abad 20, pernikahan berakhir dengan meninggalnya salah satu pasangan atau dengan kematian, tetapi pada abad 20, kebanyakan pernikahan berakhir dengan perceraian. Di tahun 1900, dua per tiga (60%) dari jumlah semua pernikahan berakhir dengan meninggalnya salah satu pasangan, selama 40 tahun pernikahan. Sejak tahun 1974, lebih banyak pernikahan berakhir karena perceraian dari pada kematian. Mulai tahun 1985, angka perceraian meningkat sampai mencapai 50%, artinya dari setiap dua pernikahan, salah satu akan berakhir dengan perceraian. Diakhir abad 20, perceraian dipandang sebagai hal yang “wajar”. Dengan berubahnya akhir sebuah pernikahan dari kematian kepada perceraian, maka banyak dampak negatif pada anak-anak maupun orang dewasa, baik dalam jangka waktu singkat maupun dalam jangka waktu yang cukup lama. Dibawah ini ada beberapa faktor untuk membantu mempertahankan sebuah pernikahan.

Kemampuan untuk mempertahankan sebuah pernikahan berdasarkan pengalaman dari pasangan yang sudah sangat lama menikah:

Saling percayaIni adalah inti sebuah pernikahan. Segala masalah dan konflik bisa dihadapi bersama, asalkan suami istri bisa saling mempercayai. Rasa percaya memberikan rasa aman, ini yang menjadi tanda penting dalam sebuah pernikahan yang bahagia. Dengan saling mempercayai suami istri bisa menjalin keintiman emosional dan seksual, dan ini menjamin kesetiaan. Sebab itu suami istri harus berkomunikasi saling terbuka dan mengakui kesalahan, minta maaf dan memaafkan supaya rasa percaya tidak digantikan dengan keraguan dan kecurigaan.

Kemampuan untuk beradaptasiKarena suami dan istri mempunyai latar belakang, kesukaan, kebiasaan, karakter dan mungkin kebudayaan yang berbeda, maka mereka harus mau saling menyesuaikan.

Mereka tidak menjadikan perbedaan untuk perdebatan atau sumber konflik, melainkan mau saling mengenal dan mengerti. Hampir semua konflik dalam keluarga berasal dari perbedaan antara suami dan istri. Kalau suami istri mau saling belajar menyesuaikan, mereka bisa memiliki sikap yang positif terhadap pasangan, ini yang membuat pernikahan bisa bertahan.

Bisa hidup bersama dengan hal yang tidak bisa diubahPasangan yang pernikahannya bertahan lama dan bahagia, biasanya tidak mengharapkan pernikahan yang sempurna dan ideal, bahwa semua masalah harus bisa diselesaikan bersama. Orang yang berharap bahwa setelah menikah pasangannya akan berubah, pasti menjadi kecewa setelah menikah, karena memang kenyataannya sebagian besar masalah pernikahan itu berasal dari perbedaan yang tidak bisa diubah atau hanya sangat sedikit perubahannya.Justru pasangan yang bisa menerima perbedaan yang tidak bisa diubah yang akan berbahagia.

Contoh:Suami terbiasa tepat waktu, sedangkan istri suka terlambat atau

sebaliknya. Kebiasaan ini sulit diubah, kalau mereka berusaha saling merubah, pasti akan bertengkar. Tetapi mereka bisa menyelesaikan masalah-nya dengan cara; kalau pesta jam 7 malam, suami harus bertanya kepada istri, berapa lama ia perlu waktu untuk berhias, seandainya ia butuh 1 jam, maka suami menyuruh istri berhias mulai jam 6 malam dan isteri juga harus tahu kapan dia harus mulai berhias, supaya jam 7 malam sudah siap. Disini suami juga harus belajar sedikit fleksibel, kalau itu pesta, terlambat 10 menit tidak masalah, tetapi kalau itu sebuah pertemuan penting, maka istri harus menghormati waktu suami. Dengan cara ini masalah bisa diselesaikan.

Komitment pada pernikahanPernikahan bertahan karena pasangan mau berkomitmen pada pernikahan mereka. Mereka harus mempunyai nilai yang sama tentang pernikahan, mau selalu ingat akan janji pernikahan, sehingga apapun yang terjadi, mereka berusaha saling memperbaiki dan memaafkan demi komitmen mereka. Komitmen ini yang menjadi dasar yang solid.

Senang kebersamaan dan menikmati kehadiran pasangannyaMemang pada dasarnya suami istri tidak mungkin bisa setuju dalam segala hal dan bisa mempunyai ketertarikan pada semua hal yang sama. Tetapi pasangan yang bisa menikmati kebersamaan mereka, mereka senang meluangkan waktu untuk bersama, bergurau, saling terbuka berbicara, walaupun kadang terjadi perdebatan, mereka tetap berusaha saling mendengar dan belajar saling mengerti, akan bertahan pernikahannya. Mereka bisa mengatur waktu dengan seimbang, antara kesibukan masing-masing dan waktu bersama. Pasangan ini menunjukkan keintiman secara emotional dan fisik yang bisa dilihat dan dirasakan oleh orang sekitar, karena pasangan yang tidak intim bisa saling melecehkan dan meremehkan.

Adanya saling kebergantungan Suami istri bisa saling bergantung, tanpa ada yang merasa terbeban dan tertekan. Waktu pacaran laki-laki suka dengan wanita yang manja, tetapi setelah menikah, mereka mau istrinya mandiri. Dalam pernikahan yang baik, ada kalanya suami bisa bergantung pada istrinya, dalam arti waktu ia mengalami masalah pekerjaan, dia mendapatkan support secara moral dan emosional dari istri, sedangkan istri waktu mengalami masalah baik itu rumah tangga, anak maupun pekerjaan, dia bisa bergantung pada suaminya dan mendapatkan support dari suami. Hubungan suami isteri yang sehat memang harus ada ikatan batin (attachment), tetapi ini tidak merusak identitas masing-masing, artinya masing-masing bisa tahu kelemahan dan kelebihan istri atau suaminya.

Menghargai pengalaman masa laluBanyak pernikahan dicemari oleh masalah dan konflik, sehingga suami isteri tidak bisa mengingat masa lalu yang manis. Oleh sebab itu penting untuk mengingat masa lalu yang indah, serta mengingat bagaimana mereka menghadapi masalah bersama, sampai pernikahan mereka bisa tetap bertahan, menjadikan itu pedoman di masa sekarang dan masa mendatang dalam menghadapi masalah.

Pernikahan yang bahagia dan bertahan lama, diawali dengan memilih pasangan hidup yang tepat.

Long-lasting Marriage: I’m Possible, not Impossible

RELATIONSHIP

Teks: Dr. Lilian Budiman (Family therapist and counsellor Indonesian Praise Centre )

33ozip.com.au Dec 2010

Migrasi | Yapit Japoetra MARN 0213101 - YNJ Migration Consultants

Pada tanggal 11 November 2010 kemarin, Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan, Chris Bowen, mengumumkan akan diubahnya sistem poin untuk skilled migration mulai 1 Juli 2011, jika perubahan ini disetujui oleh parlemen nantinya.

Sistem poin yang baru ini akan berlaku untuk aplikasi yang dimasukkan mulai 1 Juli 2011, kecuali aplikan mendapatkan pengecualian melalui aturan transisi. Aturan transisi berlaku untuk orang yang pada tanggal 8 Februari 2010, memegang atau telah memasukkan aplikasi visa Skilled Graduate Visa (subclass 485). Sampai akhir 2012, grup ini bisa memasukkan aplikasi visa skilled permanen berdasarkan point test yang berlaku pada tanggal 8 Februari 2010.

Pemegang visa pelajar yang memasukkan aplikasi untuk skilled migration melalui point test mulai 1 Juli 2011 akan dinilai berdasarkan point test yang baru. Orang yang memegang visa mahasiswa yang masih berlaku pada tanggal 8 Februari 2010, masih diperbolehkan memasukkan aplikasi Temporary Skilled Graduate Visa (subclass 485) berdasarkan aturan transisi per 8 Pebruari 2010 sampai akhir 2012.

Pass point yang baru adalah 65.

Jika perubahan ini disetujui oleh parlemen dan mulai berlaku mulai 1 Juli 2011, menurut penulis akan banyak sekali pelajar baru menyelesaikan kuliah per 1 Juli 2011 yang tidak bisa memenuhi syarat untuk permanent skilled migration, karena point yang harus dicapai adalah 65.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai perubahan ini, bisa anda lihat di

HYPERLINK “http://www.immi.gov.au/skilled/general-skilled-migration/pdf/points-testfaq.pdf”http://www.immi.gov.au/skilled/general-skilled-migration/pdf/points-testfaq.pdf

HYPERLINK “http://www.immi.gov.au/skilled/general-skilled-migration/pdf/points-fact.pdf”http://www.immi.gov.au/skilled/general-skilled-migration/pdf/points-fact.pdf

Rencana Point test baru mulai 1 Juli 2011

ozip.com.au Dec 201034

Pembaca Ozip yang budiman, saya sedang tidak menyanyi sebuah lagu dangdut yang dulu sempat popular dinyanyikan oleh penyanyi dangdut kita Vety Vera. Duh…itu sih jadoel banget ya entahlah saya juga heran kenapa tiba-tiba jadi mendadak dangdut gini, ketika sedang memikirkan, judul yang tepat untuk artikel percikan edisi Desember dan menemukan ‘yang sedang-sedang saja’ yang paling cocok.

Hmmm…mungkin kalau dipikir-pikir itu renungan untuk saya dan juga Anda yang menyangkut soal sikap, polah dan tingkah laku terhadap sesama. Maksud saya ga usah terlalu berlebihan, tapi kalau soal kasih sedekah dan semangat bekerja sih justru itu yang dianjurkan. Loh, kok ujug-ujug bisa ‘berceloteh’ seperti ini? Wah ternyata lagi-lagi ada kaitannya dengan dunia maya alias perteman-an di jejaring sosial yang kini makan marak model dan macamnya. Seperti artikel yang saya baca, kadang terlalu aktif di jejaring sosial tersebut bisa menimbulkan banyak sengketa/selisih paham dan ujung-ujungnya berkurangnya jumlah teman.

Ya apa mau dikata, kadang maksud baik kita belum tentu direspon setimpal oleh teman bersangkutan mengingat jenis komunikasi tertulis emang sulit untuk mengetahui apa sesungguhnya keinginan kita. Kadang puja puji yang berlebihan justru bikin saling ‘ketersing-gungan’. Belum lagi faktor teknologi –yang masih buatan manusia’ sering banyak error-nya, maka muncul salah paham, niat iseng/jail orang-orang yang ingin memanfaatkan teknologi untuk kepentin-gan sepihak (hacker).

Maka itu seperti orangtua kita bilang, ‘berhati-hatilah baik itu di dunia maya dan nyata!” Ternyata di mana pun kita bisa menemu-kan segalanya. Itulah pentingnya rambu-rambu untuk mengatur keinginan berbagai niat orang yang berbeda. Sering tarik menarik kepentingan pun menjadi sebab utama mengapa ada perselisihan. Sudah banyak contohnya di dunia nyata, baik dalam lingkup terkecil (keluarga) hingga dalam kehidupan bernegara. Isu yang muncul dan terus berkembang tanpa terpecahkan adalah ‘momok’ bagi kehancuran manusia yang terlibat di dalamnya.

Seperti halnya ketika kita menjalani dan memahami kehidupan

rumah tangga kadang tidak selalu mulus, ada kalanya ups and downs bergantian. Kadang rutinitas hidup bikin kita ‘tegang’ dan tidak bisa berpikir ‘adem’ karena itu refleksi ke belakang memang perlu dilakukan. Setiap orang tentu berbeda menjalani hidupnya agar berimbang dan lebih santai. Ada yang beraktivitas sesuai hobinya, ada yang melakukan kerja sosial, hingga menerima kehidupan yang dijalani dengan apa adanya, kata Meryl Streep dalam film The Devil Wears Prada, “Take it or leave it, just it.”

Kadang kalau kita cermat, memang banyak pesan sosial yang ‘dalem’ disisipkan oleh sang penulis/sutradara dalam filmnya, termasuk dalam tayangan humor sekali pun. Kalo boleh berbagi, saya sih lagi suka nonton serial bernuansa komedi, That’s 70’s Show. Terus terang pemainnya handal berolah peran, ceritanya apik dan pas membahas generasi dan kisah mereka di tahun 70’an. Walau itu dikisahkan terjadi di sebuah surburb di Amerika tetapi tetap real dan membumi alias bisa terjadi pada siapa saja di dunia nyata, yakni, ibu, ayah, anak yang berangkat remaja dan tentunya hubungan sosial di antara mereka dibumbui dengan isu-isu yang menarik pula.

Kalau sudah menyaksikan tayangan ini serasa isu-isu yang bikin ‘bete’ jadi sedikit berkurang. Kata orang Jawa opo tumon (ga perlu heran lagi) ketika membaca berita yang bikin garuk-garuk kepala (walau ga lagi gatal). Seperti ada info konon di sebuah tes penerimaan calon pegawai negeri Departemen Kementerian Dalam Negeri ada per-tanyaan tentang judul lagu terbaru dalam album Presiden SBY. Juga berita-berita sepak terjang kinerja anggota dewan kita yang terhormat. Ngomong-ngomong cepat sekali ya waktu berlalu, saat ini sudah mendekati akhir tahun lagi, apakah kita masih ingat dengan resolusi kita dulu di awal tahun? Wah…saya sepertinya juga harus berintrospeksi dan meninjau kembali nih, apa yang sudah saya kerjakan selama ini? Yuk ah…kita tengok sejenak ke belakang.

Nuni BergerNuni Berger adalah writer dan kindergarten teacher

Yang Sedang-Sedang Saja

PERCIKAN

35ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 201036

Demam fitness baru di Australia ini sudah mulai beredar semenjak tahun 2009. Tapi, di tahun 2010 ini, Zumba mulai ‘menggila’. Bayangkan saja, dua tahun yang lalu, kurang dari satu juta orang yang terdaftar di kelas Zumba. Saat ini menurut data Oktober 2010, lebih dari 10 juta orang yang sudah mencoba kelas fitness Zumba ini, di 90,000 lokasi di 110 negara. DVDnya pun terjual sampai jutaan kopi. Luar biasa? Sebenarnya apa sih keutamaan Zumba ini? Dan kenapa banyak sekali peminatnya?

Zumba adalah program fitness aerobik yang menggunakan irama lagu dan tarian Amerika Latin dan gerakan-gerakan untuk mengencangkan otot dan melatih jantung. “Gerakannya sangat fleksibel, mudah diikuti, tapi dapat membakar kalori,” jelas Nina (20 tahun), yang rutin mengikuti kelas Zumba di kampusnya, Universitas Deakin, setidaknya dua kali seminggu.

Program Zumba ini memang didesain dengan dua tujuan: mengencang-kan otot dan membentuk tubuh Anda, sekaligus juga ikut membakar kalori. Oleh karena itu, dua jenis gerakan ada disini: gerakan yang cepat untuk membakar lemak, dipadukan dengan gerakan yang lambat dan “resistance training” untuk mengencangkan tubuh Anda. Nggak lupa dibalut dengan irama lagu Latin yang mau nggak mau punya kekuatan mengajak tubuh Anda untuk ‘bergoyang’. Formula gerakan-gerakan yang bisa membakar kalori dan suasana “Zumba workout” yang dibuat seolah-olah kita sedang menari di klub atau pesta, membuat program workout ini menjadi salah satu pilihan aktivitas kardio yang paling populer.

Kelebihan Zumba: *Membakar 400 – 500 kalori dalam sebuah sesi yang panjangnya 45 menit*Sekaligus juga mengencangkan tubuh *Melakukannya tidak terasa seperti aerobik biasanya, lebih menyenangkan *Olahraga sambil having fun dan mendengarkan musik*Gerakan-gerakannya mudah diikuti, tidak harus punya pengalaman menari Latin sebelumnya*Tersedia kelas untuk semua level fitness. *Paling cepat mentargetkan daerah perut.

Sebelum Coba Kelas Zumba, Perhatikan Tips ini: *Jangan pakai sepatu untuk berlari, cari sepatu untuk fitness/dance/aerobik. *Kalau Anda punya masalah dengan lutut ataupun punggung bagian bawah, konsultasikan dulu dengan instruktur fitness sebelum memulai. Beritahu mereka, dan ikuti modifikasi gerakan yang mereka usulkan. *Untuk bekerja menurunkan berat badan, atau melihat perbedaan yang nyata dengan bentuk tubuh, sebaiknya rutin melakukan Zumba setidaknya tiga kali seminggu.

Nina, 20 tahun, Mengikuti Kelas Zumba Sejak Juli 2010

“Pertama kali dengar Zumba lewat salah satu teman sekelasku, belum lama kok mungkin baru bulan Juli tahun ini. Begitu dengar, aku langsung coba di kampus. Dan memang...it was fun, I liked it, and I keep doing it. Aku ikut kelas Zumba dua kali seminggu di kampus Deakin, tepatnya di Deakin YMCA, selama satu jam setiap harinya.

Setelah pertama kali aku mencoba, aku memang langsung suka. Kelasnya fun banget, instrukturnya juga fun. Gerakan dan musik yang diberikan pun ada yang bertambah, ada juga gonta-ganti. Jadi nggak bosen dengerin musik yang itu-itu terus.

Manfaat yang aku dapat dari sini, badan jadi terasa lebih ringan, tulang-tulang nggak kaku, nggak enggan untuk dance, jadi hati-hati ya kalau denger musik enak jadi langsung pengen “bergerak” untuk menari, hehe...

Walaupun aku pakai jilbab, tetapi kadang-kadang yang ikut Zumba kebanyakan wanita, jadi aku bisa lepas jilbab. Kalaupun ada pria, untungnya ada kipas angin besar di ruangannya, jadi aku bisa pakai jilbab selama olahraga. It’s fine, I can stand it.

Saran untuk yang ingin coba Zumba, hmmm... shake your booty, and have fun! Hahaha... buat yang punya keterbatasan fisik, tidak perlu melakukan semua gerakan dari instruktur, jika gerakannya terlalu berat lebih baik istirahat...”

Ayu, 22 tahun, Mengikuti Kelas Zumba Sejak Juni 2010

“Pertama kali mendengar Zumba sudah dari awal tahun 2009, sering lihat iklannya di TV. Akhir tahun, aku mulai mendaftar ke gym aku, Fernwood di Camberwell. Dari situ aku benar-benar tahu soal Zumba dan gerakannya. Awalnya aku pikir itu senam aerobik biasa, tetapi aku penasaran, karena banyak teman yang bilang kalau Zumba itu seru. Juni 2010 akhirnya aku ikut kelas Zumba.

Kesan pertama aku, musiknya ini kok Latin banget ya...ya emang karena dari sana kali ya. Menurut aku, seru sih olahraga ini, kita nggak seperti exercise. Kita seperti sedang menari-nari. Memang gerakannya banyak pinjam dari salsa atau belly dancing...mantap kan?

Aku ikut kelas Zumba rutin seminggu sekali setidaknya, hari Jumat pagi atau Rabu malam di gym. Aku suka melakukannya karena seru,

tidak terasa seperti olahraga sih, tapi tahu-tahu sudah keluar keringat banyak banget di akhir sesi. Manfaatnya Zumba, bagus

banget untuk mengecilkan perut. Soalnya, banyak banget gerakan putar-putar pinggul. Saran aku, bawa air putih dan handuk,

itu wajib di setiap kelas Zumba. Yang ada keterbatasan fisik...nggak perlu kuatir. Enjoy the music and the party saja deh...”

Just shake your booty and have fun!

LIFESTYLE

37ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 201038

Untuk acara perdananya, tepat sekali langkah Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia William Angliss untuk fokus ke demo memasak sebagai salah satu faktor penarik acara utamanya. William Angliss, sebagai sebuah institusi pendidikan untuk mereka yang tertarik dengan dunia kuliner (jurusan Commercial Cookery), memang identik dengan makanan. Nggak heran kalau nama acaranya, “Gado-Gado” pun diambil dari nama makanan khas Indonesia, untuk menggambarkan acara ini seperti gado-gado, yaitu mempunyai material dan bahan yang beragam dan membentuk suatu kesatuan yang enak untuk dinikmati dan juga bermanfaat.

Pilihan PPIA WA untuk memilih sesuatu yang dekat dengan identitas mereka, membuat acara ini mampu menawarkan sesuatu yang baru, yang belum pernah dilakukan oleh ranting-ranting PPIA yang lain. “Eventnya menurut gue bagus banget, dan idenya cukup fresh, terutama untuk bagian demo masak. Dimana PPIA yang lain sibuk membuat acara yang besar dengan memanggil artis-artis ternama, PPIA WA membuat sesuatu yang cukup sederhana, namun tetap menarik,” komentar salah seorang pengunjung yang datang ke acara ini.

Apakah hanya ada demo memasak saja di acara yang diadakan hari Minggu, 31 Oktober 2010 ini? Tentu tidak. Seperti namanya, acara perdana mereka ini nggak hanya mengandung satu jenis acara. Tetapi ada juga Seminar Entrepreneurship yang bertema “How to Open Your Business vs Franchise in Australia” yang dibuka oleh Konfir Kabo, pemilik Kabo Lawyers dan sponsor utama acara ini. Dalam semi-nar ini, pengunjung bisa mengambil ilmu yang dimiliki oleh Giang Nguyen (Senior Business Development Manager, Commonwealth Bank) tentang persiapan keuangan dan urusan dengan bank dalam membuka bisnis, Roy Rotty (Pemilik Buset Tabloid) dalam membuka bisnis baru, dan Yudho Baskoro, (franchisee rumah makan Nando’s di daerah Bentleigh dan Bayswater) dalam membeli sebuah bisnis franchise. Semua panelis tampak dengan santai memberikan cerita dan sarannya, berbagi suka dan duka pengalamannya, dan tentu saja mengutarakan motivasi yang mendorong mereka memilih jalur wirausaha. Yudho Baskoro mengaku bahwa memang lebih sedikit kebebasan dan lebih banyak aturan yang harus dipelajari dan dituruti ketika membeli bisnis franchise, tetapi ia juga berbagi keuntungan-nya membeli franchise bisnis di Melbourne. Sementara, Roy Rotty pun

mengaku harus belajar banyak ilmu baru ketika ia memutuskan memulai bisnisnya. Pertanyaan pun mengalir dengan lancar dari pengunjung, yang dijawab dengan cukup lugas dan terbuka oleh para panelis. Sehabis seminar selesai pun, panelis banyak mengobrol dengan para pengunjung.

Sehabis seminar resmi ditutup, mulailah sesi bazaar. Mulai dari perhiasan, piring dan gelas yang dicetak dengan foto pribadi, sampai aksesoris dan baju dengan harga super murah (second hand), semuanya ada disini. Setelah sesi bazaar berlangsung, dimulailah demo masak oleh Aaron dan Tryadi yang hasil masakannya bisa dicicipi dengan bebas oleh para pengunjung: sate lilit dengan sambal mata khas Bali, Thai green curry, dan ditutup dengan dessert fried banana infuse with rosemary and strawberry flambee. “Enak banget...benar-benar kaya rasa...nggak terlalu manis, dan semua rasanya pas semuanya...cuma agak berminyak ya...dan untuk satenya, harum banget...” ujar seorang pengunjung lainnya berkomentar.

Walaupun terkonsep dengan apik dan rapi, PPIA WA untuk acara selanjut-nya perlu mengevaluasi penyebab terlambatnya acara dan sedikitnya jumlah pengunjung sehingga tidak bisa memberikan pasar yang besar untuk mereka (organisasi/individu) yang sudah merogoh kocek untuk bisa membuka stall di sesi bazaar acara ini. Hal-hal diatas membuat acaranya “terkesan kurang persiapan dan kurang ramai karena kurangnya sounding (promosi) acara itu,” ujar pengunjung yang memberikan komentar pertama di artikel ini. Meskipun acaranya telat dan kurang ramai, jika mengabaikan kedua faktor tersebut, acara “Gado-gado” PPIA WA ini terasa memang seperti namanya: nikmat, dan juga bermanfaat untuk para pengunjungnya. Mari kita nantikan acara PPIA WA selanjutnya.

PPIA WILLIAM ANGLISS:

BUAT GEBRAKAN DENGAN “GADO-GADO”

LIPUTAN

Photography by Aldi Pradhitya Irawan

39ozip.com.au Dec 2010

ntuk pembaca OZIP yang baru datang di Melbourne, jangan lewatkan salah satu tradisi Mel-bourne yang paling populer di bulan-bulan musim panas: Suzuki

Night Market di Queen Victoria Market.

Kapan diadakan? Setiap hari Rabu, dari jam setengah enam sore sampai jam 10 malam. Mulai dari tanggal 17 November kemarin, sampai 2 Maret, kecuali tanggal 29 Desember. Jadwal sam-pai 2 Maret ini sebenarnya adalah perpanjangan dari jadwal biasanya. Biasanya, pasar malam ini hanya berlangsung sampai Februari. Karena banyaknya permintaan, maka dipanjangkanlah masanya. Bulan lalu, acara ini juga memenang-kan Best Festival/Event dalam acara RACV Victorian Tourism Award. Makanya, acara ini wajib dikunjungi.

Apa saja sih yang bisa kita lakukan di acara ini?

EATING

Untuk kepuasan perut pengunjung, lebih dari 35 kios makanan dari seluruh dunia tersedia disini. Mulai dari makanan khas Afrika, khas Spanyol, khas Turki, khas Australia, khas India, khas Vietnam, khas Timur Tengah, semuanya ada disini. Salah satu yang wajib banget dicoba adalah Dutch pancake. Yang satu ini selalu mengundang antrian panjang. Memang, tidak ada matinya deh makanan yang biasa kita sebut “poffertjes” ini.

DRINKING

Bar-bar di acara ini semuanya fully licensed, dan yang pasti bakal menyediakan berbagai minuman dari perkebunan anggur dari regional Victoria. Berbagai kios minuman juga menyedia-kan kopi yang berkualitas, jus-jus buah-buahan, dan sebagainya.

SHOPPING

Bawa uang tunai yang banyak untuk belanja di tempat yang satu ini. Lebih dari 200 kios akan tersedia di sana, menjual banyak barang-barang yang “unik” dan tidak biasa. Anda juga bisa mendapatkan banyak pilihan jasa, mulai dari berbagai jenis pijatan, cek mata, sampai peramal pun ada disini.

LIVE ENTERTAINMENT

Di beberapa panggung di sudut pasar, ada hiburan musik dari beberapa band dari berba-gai aliran musik. Banyak artis Melbourne yang akhirnya berhasil masuk studio rekaman setelah sebelumnya mendapat kesempatan manggung di Night Market. Salah satu contoh yang paling populer adalah Bonjah, yang mengusung genre soul, roots dan rock. Sekarang, jangan ditanya...Bonjah sudah sering tampil meramaikan begitu banyak festival musik dan manggung bersama nama-nama besar di dunia musik Australia.

Salah satu keunikan Night Market adalah...bi-asanya mereka menjadi tempat manggung Police Band, yaitu band yang beranggotakan para polisi tersumpah di Victoria, lengkap dengan seragam pekerjaan mereka!

MARKET SESSIONS

Nah, khusus untuk setiap hari Minggu kedua da-lam satu bulan, Queen Victoria Market juga men-gadakan “Market Sessions”. Kalau Night Market diadakan hari Rabu dengan makanan, shopping, dan musiknya, Market Sessions lebih fokus ke penampilan artis lokal gratis, dan memberi kesempatan pada desainer lokal untuk memasar-kan desainnya dalam pakaian, perhiasan, karya seni, dan sebagainya. Bedanya, acara yang satu ini diadakan pada siang hari, dari jam 11 sampai jam 3. Kalau suka yang seperti ini, jangan sampai terlewatkan ya! Catat tanggalnya: Minggu kedua setiap bulan yaitu tanggal 12 Desember, 9 Januari dan 13 Februari. Yuk! Namun, mungkin ada yang penasaran, siapa saja artis yang akan tampil?

12h December 2010: Simon Wright and the Eclective, Leena, and guests9th January 2011: Georgia Fields, San Fran Disco and guests13th February 2011: Angie Hart, Coby Grant, and Patrick Carr

Nggak lupa, acara ini juga dilengkapi dengan taman bir (“beer garden”) yang bisa dinikmati pengunjung sambil mendengar musik. Taking a chill pill is too easy to do in Melbourne!

U

Night Market Season @ Melbourne’s Queen Victoria Market:

TRADISI MELBOURNE

HANGOUT

ozip.com.au Dec 201040

epeda semakin menjamur di kota Melbourne. Seperti kota-kota lainnya yang serius dalam menjiwai prinsip sebagai kota yang ramah lingkungan dan mempromosikan gaya hidup sehat (ya nggak heran dong bahwa partai Greens menguasai Melbourne

pada Pemilu beberapa bulan yang lalu), Melbourne pun mempunyai komunitas pesepeda yang besar, dan keberadaannya sangat diperhatikan oleh pemerintah Victoria. Mulai dari jalur sepeda khusus yang diberi pembatas untuk melindungi para pesepeda, sampai adanya fasilitas penyewaan sepeda yang murah (cukup $2.50 untuk satu hari atau $8 per minggu) di berbagai spot di kota ini.

Di bulan November kemarin, banyak sekali event yang berhubungan dengan sepeda yang dilaksanakan di Melbourne. Contohnya saja Melbourne BikeFest yang diadakan tanggal 24 – 28 November, penuh dengan aktivitas yang ditujukan pada mereka pecinta sepeda: mulai dari penayangan film, seminar yang membahas sepeda sebagai alat perubahan sosial, diskusi tentang bagaimana jenis sepeda yang berbeda menghasilkan pengalaman bersepeda yang begitu berbeda, pertunjukan musik, komedi, pembahasan tentang “revolusi sepeda” di kota ini dan pengaruh yang bisa ditimbulkan oleh sepeda, sampai kompetisi ide-ide inovatif untuk mempermudah gaya hidup bersepeda.

Ada juga peluncuran kalender Northside Ladies’ Cycling di Edinburgh Garden, Fitzroy, tanggal 12 November yang lalu, yang memuat gambar-gambar fotografi unik dan kontemporer dengan tema “wanita dan sepedanya”. Ajang peluncuran kalendar ini menjadi sebuah event tersendiri dimana para wanita-wanita pesepeda ini juga diajak berkumpul untuk melakukan foto bersama, yang nantinya akan diproduksi sebagai sampul depan kalender untuk tahun 2012.

Di akhir pekan yang sama, tanggal 14 November, juga diadakan acara “Ride for Home”, dimana para pesepeda bisa memilih untuk menjalani jalur Eastlink Victoria sepanjang 75 kilometer (Ringwood – Frankston) dengan dihitung waktunya untuk mereka yang profesional dan berpengal-aman, atau setengahnya saja sepanjang 35 kilometer untuk para pesepeda yang lebih bersifat rekreasional. Tujuannya untuk mengumpulkan dana sebesar $450,000 untuk “mematahkan lingkaran kemiskinan di Hanover” dengan membangun rumah untuk para tunawisma disana sehingga bisa mengurangi tingkat homelessness. Setiap peserta acara ini juga bisa mempunyai situs sendiri dimana mereka bisa mengundang teman-temannya untuk ikut mendukung mereka dengan menyumbang.

Dua wanita Indonesia yang kebetulan sama-sama bekerja di firma arsitek-tur di Melbourne, Diena dan Niea (28 tahun), selain bersepeda sehari-hari untuk pergi ke kantor, juga mengikuti acara “Ride for Home” ini untuk jalan-jalan 35 kilometer sambil melihat desain tata kota sepanjang Eastlink (Ringwood-Springvale bolak-balik). Mereka juga sudah sama-sama memi-liki lebih dari satu sepeda, dan bahkan memberi nama sepeda mereka. Simak obrolan OZIP dengan kedua wanita ini, dan jangan lupa simak tips-tips praktis mereka untuk pembaca yang ingin mulai bersepeda setiap hari!

ON WHY THEY DECIDED TO BIKE

DIENA: Pertama kali memutuskan bersepeda adalah setelah saya melihat

sesi latihan pemain footy di St Kilda Football Club, tim favorit saya. Mereka fit sekali dalam menjalani pekerjaan mereka yang begitu menuntut. Karena pekerjaan saya sebagai Graduate Architect juga memerlukan banyak kekuatan fisik (setengah hari kerja dihabiskan di lapangan), saya pun memutuskan untuk menjadi lebih fit. Langkah pertama saya, adalah dengan bersepeda.

NIEA: Aku terinspirasi teman kerja yang kemana-mana naik sepeda. Apalagi teman satu rumah setelah kita pindah ke rumah yang dekat dengan kampusnya, juga mulai berpikir untuk beli sepeda. Keputusan bersepeda akhirnya aku ambil karena pria yang lagi dekat dengan aku juga seorang pesepeda. Jadi, aku pikir enak juga kalau bisa jalan-jalan bersepeda keliling Melbourne bareng housemate, atau ngedate sambil bersepeda sama si pria itu kayaknya seru juga...

ON THE GOODNESS OF BIKING, AND BIKING IN MELBOURNE

DIENA: Semenjak bersepeda, saya merasa lebih fit, karena selain sarana pergi ke kantor juga sepeda menjadi sarana olahraga di pagi dan sore hari. Bersepeda juga lebih cepat daripada naik transport umum. Sebenarnya rasanya bersepeda di kota seperti Melbourne ini tergantung rute kita. Kantor saya dulu berlokasi di sebuah suburb di Essendon, rasanya cukup melelahkan karena jalannya menanjak. Sementara untuk ke kantor saya yang sekarang (sedang pindah lokasi sementara) di Coburg, menyenang-kan, karena banyak tersedia pilihan jalur khusus sepeda itu.

NIEA: “Hemat waktu dan badan lebih sehat! Hemat waktu karena tidak perlu membuat waktu untuk menunggu tram. Kalau belum jago dan belum tahu bike track di melbourne, waktu tempuh sepeda lebih lama daripada tram. Tapi kalau sudah tau medan, waktu tempuh keduanya tidak beda jauh. Soal sehat, jelas lebih sehat, kan bersepeda bisa dihitung berolah raga juga. Selain itu gak perlu berdesak-desakan pada jam berangkat-pulang kantor dan bebas dari kemacetan! Bersepeda di Melbourne itu amazing! Jalur sepeda banyak, kemana-mana gampang, dan tidak perlu takut kendaraan lainnya.

ON FUN BIKE CHALLENGE “RIDE FOR HOME”

DIENA: Bike challenge ini yang ketiga kalinya untuk saya. Sebelum-nya, saya per-nah mengikuti Charity Fun Bike 45 km dari Melbourne CBD ke Williamstown. Saya sempat deg-degan, takut

Demam Sepeda Di Melbourne

Spicture: id-fixed.com

LIFESTYLE

41ozip.com.au Dec 2010

ketinggalan sendiri di belakang. Ternyata, banyak yang datang satu keluarga, tandem dengan anak-anaknya yang masih kecil, jadi memang suasananya cukup santai. Waktu itu benar-benar fun, jalan-jalan sambil menikmati pemandangan, juga dapat beberapa teman baru. Lalu, saya ikut Charity Bootcamp dengan teman-teman dari Fernwood Fitness Club, gym saya, sepanjang 75 km ke arah Geelong, dimulai dari Essendon. Kalau mau ikut 75 km, harus punya endurance dan stamina yang stabil untuk waktu yang panjang.

NIEA: Tertarik karena Diena terus menginformasikannya, atau lebih tepat-nya minta ditemani terus. Akhirnya tertarik, aku pun daftar. Tapi jadi termo-tivasi karena teman kerja ada yang niat mau menyumbang juga. Lagipula aku pikir idenya bagus. Bersenang-senang sambil berbuat kebaikan!

ON PREPARATION FOR 35 KM EASTLINK RIDE:

Diena: Rutin bersepeda ke kantor (20 km bolak-balik dalam sehari), ditambah sebulan sekali atau dua kali melakukan perjalanan panjang sejauh 35 – 50 km, dan memilih rute dengan pemandangan yang bagus. Penting juga untuk menambah jarak perjalanan secara bertahap/interval training, untuk mencapai ketahanan yang bagus saat perjalanan panjang. Kalau untuk persiapan nutrisi, seminggu sebelum perjalanan panjang, kami dianjurkan untuk mulai melipatgandakan asupan karbohidrat seperti kentang, pizza, dan pasta, apalagi 3 hari sebelum perjalanan dimulai, sangat dianjurkan untuk banyak-banyak makan karbohidrat.

Niea: Saya sendiri training tiap hari itupun bisa dikatakan bukan training, karena memang setiap hari selalu bersepeda dari dan ke kantor. Hanya saja, setiap hari Selasa dan Kamis, aku bersepeda dari kantor ke city trus kembali lagi ke rumah. Jarak tempuh total 12km sehari. Tiap weekend, aku menambah jarak tempuh dengan kecepatan sedang.

DIENA’S TIPS ON BIKES & ACCESORIES

*Pertama, saya putuskan perlu sepeda seperti apa. Yang pertama saya beli adalah sepeda mountain bike/off road

dengan suspension, karena untuk olahraga di akhir pekan

bersama teman sambil jalan-jalan di cross-

country route, seperti Great Ocean Road/

Grampians. Suspension penting untuk kenyamanan kita saat melewati bumpy road, dan juga untuk ketahanan/keawetan sepeda kita.

*Ketika mulai bersepeda setiap hari ke kantor, disarankan beli sepeda onroad atau city bike, karena lebih ringan. Sepeda saya yang ini saya beri nama Ggrooey. Kepanjangannya, Grey Giant Rooey. Grey warna sepedanya, Giant merek sepedanya dan Rooey, nickname Nick Riewoldt (kapten St Kilda FC) who is my inspiration to start biking in the first place!

*Saya melengkapi sepeda saya secara bertahap, pertama aksesoris utama seperti helm, lampu depan dan belakang, kunci sepeda, dan built in bel sepeda (aksesoris ini yang diperlukan mountain bike saya dan ggrooey)

* Lalu, saya mulai membeli aksesoris-aksesoris lainnya untuk Ggrooey, karena saya menggunakan setiap hari: botol minum dan bottle holder, basket di belakang untuk menempatkan tas dan jaket saya, mud-guard untuk melindungi dari cipratan air kalau hujan, karena saya tidak mau baju saya dihiasi ‘long-black-strip’ di bagian punggung atau kaki saya penuh cipratan lumpur kalau lagi hujan, hehehe....

*Baru setelah aksesoris diatas terpenuhi, saya beli secara bertahap aksesoris tambahan seperti jaket anti air (untuk hari hujan dan juga berfungsi sebagai windbreaker saat berangin kencang), sarung tangan (supaya tangan tidak licin kalau keringatan, atau tidak beku kalau cuaca dingin), jaket keamanan (supaya kita mudah terlihat oleh pengendara mobil di malam hari), pompa (untuk persiapan perjalanan panjang, karena kalau untuk sehari-hari, beberapa pompa bensin menyediakan fasilitas ban sepeda gratis), dan juga kotak peralatan dasar seperti misalnya untuk mengencangkan kunci sepeda, seperti kunci L dengan 4 macam ukuran dan 4 macam mata obeng.”

NIEA’S TIPS ON FINDING A BIKE & PRICE RANGE

*Rajin-rajin konsultasi dengan teman yang memang pesepeda sejati dan tahu lebih banyak

*Rajin-rajin research di Internet untuk perbandingan harga dan kualitas

*Kalau sudah ketemu toko sepeda yang pas, cek apakah mereka punya sepeda yang kamu mau. Email dan sebutkan dengan jelas tinggi badan, aksesoris yang diinginkan, dan tipe sepeda yang diinginkan. Kalau bisa ketika kesana untuk melihat dan mengambil/memilih sepeda yang akan dibeli, minta ditemani oleh teman yang lebih mengerti.

*Sepeda bagus dan baru bisa dengan harga $250. Dilengkapi dengan akse-sories lainnya seperti helm ($20-250), padlock ($20-100), lampu ($20-150), stand ($15-100). Kalo masih mau di tambah keranjang, perlu merogoh kocek $40-60. Bel sepeda berkisar $10-50. Baju cyclist yang bagus harga kisaran $129 (baru celananya aja) tapi kalau beruntung bisa dapat yang diskon jadi $50.

*Onbike, atau city bike yang bagus itu berharga $4000. Rodanya super tipis. dan sepedanya super ringan. Umumnya yang membeli sepeda seharga ini cyclist sejati yang emang pembalap. Tapi untuk sepeda sehari-hari, sepeda seharga $300 pun udah bagus. *Contohnya sepeda kedua aku, flat bar bike bernama Joey, berharga $300, yang lebih ringan dari sepeda vintage aku yang bernama Mrs Peggy (harga sama). Joey memiliki 21 speed sedangkan Mrs Peggy hanya memiliki 6 speed. Joey tidak mempunyai mudguard, bel, keranjang, dan juga stand. Sedangkan Mrs Peggy punya semuanya termasuk tempat untuk membonceng!

*Kalau Offroad bike yang bagus mulai dari $700 karena mereka ada suspension depan dan belakang. sepeda off-road yang murah umumnya tidak punya suspension. Dan untuk offroad bike, sangat dianjurkan untuk memiliki suspension.

(Foto Kalender http://ladiesbicyclecalendar.com/2011/; Foto Niea & Diena: by Triasri Nisa Pratiwi).

Niea dan Diena

Demam Sepeda Di Melbourne

ozip.com.au Dec 201042

Closing Band Festival Indonesia 2010 Band-band penutup acara Festival Indonesia di Melbourne, Victoria, 2010 mempunyai tugas yang lumayan berat. Berhubung sudah malam, dan kota Melbourne pun semakin dingin, penonton dan panitia mungkin sudah capek dan ingin pulang, mereka harus berusaha lebih keras untuk menghibur sedikit penonton yang masih bertahan, sambil menyajikan penampilan di panggung yang membuat penonton merasa puas mereka menunggu sampai akhir acara. Untungnya, kedua band yang diserahi tanggungjawab tersebut, Verde Nero (Minggu malam) dan Madison DX (Sabtu malam), mampu tampil memukau di luar dugaan.

Nama Madison DX, yang maksudnya adalah Madison The Expatriate (band para perantau Indonesia yang berdomisili di Melbourne), berasal dari Madison Avenue, lokasi rumah salah satu anggota tim yang pertama kali dijadikan markas latihan band ini. Pertama kali terbentuk Agustus 2008 setelah terinspirasi konser Ahmad Dhani di Melbourne, semenjak itu Madison DX pun aktif manggung di berbagai acara komunitas Indonesia, misalnya sebagai band utama untuk Ramen Ya setiap Sabtu malam dua minggu sekali tahun lalu dan berbagai konser amal untuk pengumpulan dana ke Indonesia (saat bencana terjadi). Istimewanya, band yang mengusung aliran musik alternatif-rock-blues ini selain mempunyai situs sendiri, juga sudah menciptakan empat lagu yang sudah bisa didengarkan di situs ReverbNation mereka: You’ll Be Mine, Bring Back That Moment, Cinta, dan Babe (www.reverbnation.com/madisondx). Di situs yang sama, MadisonDX menempati urutan No. 1 untuk Alternative Chart untuk Bandung, dan No. 2 Alternative Chart untuk Indonesia. Komentar-komentar pendukung Madison DX menunjukkan potensi besar yang dimiliki band ini. Selain personil yang kemampuan bermusik yang cukup solid, mereka juga didukung oleh tim manajemen yang berkomitmen penuh mendukung kesuksesan bermusik grup ini. Mereka memang membu-tuhkan hal ini karena ingin lebih profesional dengan melakukan proses rekaman lagu-lagu orisinil mereka, menyiapkan video klip, dan memperkenalkan musik mereka ke Tanah Air.

INTERVIEW WITH REMA MELANDI, MANAGER MADISON DX:

“Madison DX sudah pernah tampil tahun lalu di FI juga, tetapi manggungnya di siang hari. Awal terbentuknya sebenarnya iseng saja sih. Saya ama kakak saya, Rendi, gitaris Madison DX dan Don Demy , memang pengen ada hiburan saja. Bosen kalau cuma kuliah atau ngantor saja. Kita pun mengajak teman-teman kantor, kuliah, dan

teman main, dan akhirnya terbentuklah Madison DX. Harry Mulyadi sebagai Vokalis, Don Demy sebagai drummer, Toroxandy Murwantoro sebagai basis, Rendi Mulyandi sebagai lead guitarist, dan saya sendiri sebagai rhythm guitarist. Dulu tuh kan kita terbentuk setelah nonton Ahmad Dhani dari DEWA yang manggung disini bersama Ahmad band yang merupakan band rock nya Ahmad Dhani (tahun 2008), jadi memang kita ingin mengusung aliran rock. Selain Ahmad Band, kita juga terpengaruh Bon Jovi, Metalicca, Peterpan dan Koil. Seiring dengan semakin padatnya kesibukan maka kita merubah formasi kita saya di gantikan oleh Dimas sebagai rhythm guitarist dan Anton Gauci sebagai drummer mengantikan Don Demy. Saya, Demy bersama Dinno (Operational Project) dan Prissy (Costume Designer) lebih mengurusi Madison di belakang panggung. Di acara FI tahun ini, kita sudah menampilkan dua lagu yang kita buat sendiri. Pertama,You’ll Be Mine dan Bring Back That Moment, yang pertama kali diciptakan oleh Rendi Mulyandi (gitaris), cuma memang diaransemen lagi oleh semua anggota band. Lagu-lagu itu memang sudah direkam (dan bisa diakses di ReverbNation), cuma belum secara bagus, kita ingin cari kualitas rekaman yang lebih bagus lagi. Sebelum fokus di Madi-son DX, kita juga pernah berinisiatif membuat acara jam session di Ramen Ya setiap Sabtu malam dan membuat beberapa band untuk mendukung acara ini. Hanya saja, band yang saya bentuk pada waktu itu tidak bertahan lama. Nah, Madison DX ini band yang benar-benar mau serius menjalani komitmen bermusik. Nah, berhubung kita sering berhubungan sama Pak Konfir (Kabo) untuk acara di Ramen Ya itu, tahun lalu menjelang FI 2009, kita mengajukan diri ke Pak Konfir (salah satu anggota komite perencana FI) untuk tampil, dan mencoba menampilkan karya kita bermusik kepada para Madison Likers di Melbourne. Ke depannya, kita akan pulang ke Indonesia untuk akhir bulan November karena sudah ada undangan manggung bareng bersama band-band lainnya di Bandung. Pengennya, memang untuk professional lagi dan untuk itu kita juga sudah membuat website sendiri, www.madisondx.com”. (Madison DX photo courtesy of Giroy, Prissy, Amanda, dan Ramanda Photography)

MADISON DX

INTERVIEW

43ozip.com.au Dec 2010

Sejak momen pertama vokalis Verde Nero muncul di panggung Festival Indonesia 2010 yang lalu, terlihat sudah kepiawaian mereka membangun antusiasme dan semangat para penonton untuk bergoyang dan larut menikmati pilihan lagu-lagu mereka. Vokalisnya, yang satu mempunyai suara khas dengan range vokal yang luas dan yang satu lagi bersuara natural yang begitu enak didengar,tampil dengan menyanyi sambil melakukan koreografi tarian, ditambah passion dan komitmen yang kuat dari masing-masing personil band untuk musik dan memberikan penampilan yang terbaik lewat instrumen yang dimainkan, membuat Verde Nero mampu menghadirkan aksi panggung yang begitu menghibur dan mengundang penonton untuk berteriak-teriak, WE WANT MORE! Dari yang tadinya direncanakan memainkan empat lagu, Verde Nero akhirnya menambah persembahannya dengan dua lagu lainnya. Jangan kuatir kalau Verde Nero terlewatkan oleh Anda, OZIP yakin masih akan banyak kesempatan untuk melihat band yang ber – genre FUSION ini. Nantikan kejutan-kejutan lain dari mereka, karena masih banyak yang ingin dicapai oleh band ini. “Verde Nero itu artinya hijau dan hitam, dua warna favorit Adolf dan Wikan (para vokalis Verde Nero, yang juga merupakan 2 dari 4 personil asli dari band ini, selain Reza Afrianto (Drummer) dan Leonardi Sutedja (Keyboardist). “Anggota kami kebanyakan anak MUDIKA, tadinya kita sempat beberapa kali ganti personil khususnya untuk bassist dan gitaris, nah yang sekarang ini formasi yang paling baru. Pemain drum Reza Afriyanto, keyboard Leonardi Sutedja, bass William Zhou, gitar Stefanus Kusuma, vokalis ada dua, Ana Marta Wikan Tinartyasning dan saya sendiri”, kata Adolfus Sekawago yang juga mempunyai nama panggung MRDOLF. “Kita juga tahun lalu pernah tampil di Festival Indonesia, tapi kita tampil sewaktu siang, dan personilnya pun beda formasi. Juga waktu itu kita mungkin tidak perlu seheboh penampilan yang sekarang, karena pada waktu itu penontonnya pun lebih banyak”, ujar Reza yang juga bekerja di sebuah hotel dan memiliki sebuah usaha restoran di city. Sebelum itu, Adolf dan Wikan memang sudah sering tampil di festival, berbagai ajang perlombaan, dan acara – acara menyanyi lainnya baik on air maupun off air. Wikan juga menambahkan, “Kita sama-sama pengen nyanyi karena memang suka performing dan menyanyi, terus ketemu anak-anak MUDIKA Melbourne dan akhirnya membentuk band ini ditahun 2009 bersama Adolf dan Leon. Kita pun mendaftar untuk tampil di Festival In-donesia 2009. Namun, setelah tampil di FI 2009, kita sempat ambil break, dankemudian baru siap tampil lagi ketika ada kompetisi band KafeART RMIT 2010, dan akhirnya lalu mendaftar di FI 2010. Kita sempat deg-degan ketika tampil, karena slot malam ini tentunya lebih sepi, tapi ternyata dari pertama lega lihat banyak sekali yang sudah ikut menari dan menikmati lagu-lagu kita.” “Adolf sebenarnya alirannya R & B dan soul, Wikan alirannya pop, Rezasuka Pop dan Rock, William suka funk, Stefanus suka Alternative rock,

Leon suka jazz, dankita blend semua selera dan jadilah Verde Nero, dan juga dari background pendidikan, Adolf berlatar belakang Marketing dan Commerce, Wikan sedang menyelesaikan degree nya di bidang Management, Stefanus sebentar lagi lulus dengan Commerce nya juga, Leon berlatar belakang IT Engineering, dan Reza sudah menyelesaikan studinya di bidang Hospitality Management. Jadi, kita totally different dalam aliran music dan background pendidikan masing – masing yang tentunya sangat berpengaruh dalam berpikir dan ber-musik, tetapi itulah yang membuat kita unique, ciri khas Verde Nero Band yaitu: Aliran music yang beraneka ragam, supaya penonton akan selalu menebak-nebak seperti apa persembahan dari kami. Itu pun juga yang menjadi tujuan kita, yaitu mempersembahkan sesuatu yang baru setiap kali tampil, jadi penonton selalu dikejutkan “ , tambah Leon , panggilan akrab dari Leonardi Sutedja.

Selain berbeda aliran, band ini juga mempunyai jarak umur yang lumayanjauh berbeda. Misalnya kedua vokalis band ini, Adolf dan Wikan yang juga menciptakan koreografi mereka sendiri di atas panggung mempunyai jarak umur 6 tahun. Ketika berbicara dan mendiskusikan sebuah lagu yang akan dimainkan, belum tentu semua anggota tahu dan familiar dengan lagu itu. “Nah, dari berbeda aliran dan berbeda generasi ini, kadang-kadang suka munculkonflik, khususnya dalam pemilihan lagu yang akan kita mainkan. Kuncinya menangani hal ini, adalah dengan selalu bicara terbuka antara anggota band, jangan sampai kesal dan hanya berbicara di belakang, lalu tiba-tiba keluar. Untungnya, karena kita rata-rata sudah berteman baik, jadi apapun yang kita pikirkan, bisa kita keluarkan. Setelah marah-marah sejenak, kita pun bisa ketawa-ketawa lagi, dan langsung mengalihkan pembicaraan ke topik yang lain dengan santai”, tambah William dan Stefanus. Mindset dari band ini adalah selalu mau mencoba hal yang baru, beradaptasi, dan keluar dari zona nyaman kita masing-masing. Harus disiplin, mengevaluasi penampilan – penampilan mereka dengan cara menonton kembali video – video penampilan band ini di youtube (silahkan ketik VERDE NERO BAND sebagai keywordnya), lalu mengembangkannya lagi di penampilan - penampilan berikutnya dan mau menantang kemampuan bermusik mereka. Juga harus ada demokrasi dalam tim. “Dalam pemilihan lagu,biasanya bukan saja kita pilih lagu yang bagus untuk dimainkan, tetapi juga baik untuk perkembangan bermusik, lagu mana yang paling menantang dan menunjukkan kemampuan terbaik kita, bukan lagu pilihan anggota tertentu, atau yang lebih tua mengalah, yang vokalis mengalah, dan sebagainya. Main band juga kita anggap sebagai perkembangan diri dan kepribadian, di mana kita belajar untuk tidak hanya menampilkan kemahiran kita, tapi juga harus bisa mendukung dan memberikan ruang kepada anggota lain untuk bisa menampilkan kemahiran mereka.”, kata band yang juga berharap bisa menulis lagu sendiri dan mengeluarkan album di masa yang akan datang.

VERDE NEROPhotography by Victor Zhou | Make up by Candice

44 ozip.com.au Dec 2010

AREYOUTHERE?

Festival Indonesia 2010 | Photography by: Sisca Chandra & Adi Mambo

Charity Fundraising “From Melbourne For Indonesia” 2010 | Photography by Sisca Chandra

45ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 201046

Di usianya yang baru berusia 13 tahun, Chloe Moretz sudah berhasil memba-ngun karir sukses di dunia akting. Semenjak tahun 2005, Chloe membintangi setidaknya tiga film setiap tahunnya. Hebatnya, di setiap filmnya, Chloe selalu bisa mengambil perhatian penonton.

Namanya menjadi rebutan untuk memainkan peran-peran yang unik dan tidak biasa, di film-film yang biasanya mendapatkan rating ‘dewasa’. Mulai dari The Amityville Horror; Bolt; film independen yang menjadi hit 2009, (500) Days of Summer dimana ia berhasil merebut perhatian sebagai adik Tom, (peran utama dalam film) yang tomboi dan pintar bicara dan suka menasihati kakaknya, Kick Ass; film yang tanpa diduga sukses besar, dimana ia mendapat-kan peran sebagai Hit Girl, gadis cilik yang mampu membunuh dan mengalah-kan banyak pria bersenjata jauh di atas umurnya sambil mengucapkan berbagai kata-kata sumpah serapah, mengundang banyak kontroversi dan protes, dan yang terbaru ditayangkan di Australia, Let Me In; film adaptasi Hollywood tentang vampire drama thriller dari Swedia, Let The Right One In. Di film ini Chloe berperan sebagai vampir yang berteman dengan seorang anak 12 tahun, yang kemudian menjalin hubungan romantis dengannya.

Lucunya, karena usianya yang masih begitu muda, seringkali Chloe tidak bisa atau tidak dibolehkan menonton hasil akhir film-film yang diperankannya. Apalagi banyak film-filmnya yang mengangkat tema “gore and violence” (kekerasan dan horor). Contohnya saja, The Amityville Horror yang dibintang-inya lima tahun yang lalu. Ia juga tidak bisa menonton film asli dari Swedia, Let the Right One In, yang menjadi basis filmnya Let Me In, karena banyaknya adegan yang belum pantas ditonton olehnya. “Mungkin ayah dan ibu saya baru akan mengizinkan saya menontonnya di usia 40 tahun. Tapi rasanya, di usia itu pun, saya akan merasa terlalu takut untuk menontonnya!” ujar Chloe.

Keputusan itu datang dari keluarganya yang sangat protektif terhadap dirinya. Ibunya, yang berprofesi sebagai guru, bertekad untuk memberikannya sebuah kehidupan yang sederhana dan grounded. “Saya bisa memakai baju-baju seperti Vivienne Westwood, Alexander McQueen dan baju-baju “gila” lainnya, tapi ibu saya tidak akan mengizinkan saya untuk membelinya,” ujar Chloe. Ibu Chloe sendiri berperan sebagai pengarah gayanya dan selalu bertanggungjawab atas pilihan-pilihan pakaian yang dikenakannya di acara-acara premiere.

Ia juga tetap harus bersekolah selama tiga jam setiap harinya di set film dengan menggunakan guru dari studio film itu. “Memang agak sulit sih dalam beberapa kesempatan kadang-kadang karena dalam syuting, saya harus menggunakan berbagai emosi dan beraksi, lalu ketika sesi syuting selesai, saya harus kembali belajar matematika dan ilmu pengetahuan alam,” ceritanya.

Ia juga menuturkan, kalau ia juga sama sekali tidak mungkin mengatakan sebagian kecil saja dari sumpah serapah yang dikatakannya dalam film Kick-Ass karena dilarang keras oleh keluarganya. “Kalau saya sampai mengatakannya, mungkin saya akan dilarang keluar rumah selamanya,” ujarnya. Kata-kata sumpah serapah yang diucapkannya di film Kick Ass ini membuat koran The New York Times memuat di halaman depannya komentar dari Nell Minow, seorang pengacara dan kritikus film dari situs non-sekuler Beliefnet: “Apakah sekarang tidak ada batas lagi untuk apa yang bisa dilakukan oleh anak-anak di film?”

Namun, walaupun begitu, ibunya sendiri yang menyadari bahwa peran Hit Girl dalam film Kick Ass, merupakan peran yang sangat cocok dimainkan oleh Chloe. Chloe yang mengaku dirinya agak tomboi (selain akting, hobinya termasuk bermain basket dan skateboard) ini memang sangat ingin memainkan peran sebagai jagoan perempuan seperti Angelina Jolie di film Wanted. Ibunya pun mengetahui hal tersebut, dan langsung menunjukkan skrip Kick Ass yang dibacanya ke Chloe. Begitu Chloe membacanya, hanya satu reaksinya : “I have to be Hit Girl!”

Kakaknya, Trevor, yang menjadi pelatih aktingnya, tidak takut berkata jujur ketika Chloe kurang maksimal dalam berakting. “Dia bisa berkata kepada saya, ‘Itu tadi jelek, Chloe. Kamu perlu memperbaikinya, kamu tidak menggunakan otakmu tadi. Ayo dong, serius berpikir.” Kakaknya sendiri, yang sekarang berumur 24 tahun, adalah orang yang membuatnya berkecim-pung di dunia akting.

Chloe pertama kali tertarik untuk mencoba akting ketika ia melihat bahwa kakaknya berlatih berakting ketika belajar di New York High School of Performing Arts. “Saya ikut membantunya melatih dialog-dialognya. Tetapi kemudian malah saya ingin ikut berakting juga,” jelas gadis kelahiran 10 Februari 1997, di Atlanta, Georgia yang punya empat kakak laki-laki ini.

Walaupun ia baru berusia enam tahun dan baru saja belajar membaca di usia itu, Chloe tidak takut. Malah, menurutnya, berkat keseriusannya berakting, ia mungkin menjadi anak umur enam tahun dengan kemampuan membaca yang jauh lebih bagus daripada anak-anak lain seumurnya. “Ya, bayangkan saja, saya sudah harus membaca dan menghafal begitu banyak skenario. Jadinya, saya benar-benar menguasai ilmu (membaca) itu di usia enam tahun,” komentarnya.

Tidak sekalipun Chloe terlihat atau merasa terganggu dengan proteksi yang diberikan keluarganya kepadanya. “Kami sangat, sangat dekat, dan hubungan kami cukup sehat dibanding dengan apa yang terlihat di beberapa serial televisi...yang memberikan imej yang kurang bagus untuk orang-orang dan keluarga yang bekerja di dunia perfilman ini, padahal semua itu tidak benar...” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan majalah Interview.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan, bahwa dalam kiprahnya di dunia film, ia tidak pernah peduli dengan ketenaran.

“Saya sesungguhnya benar-benar berlatih dan bekerja untuk selalu menyem-purnakan ilmu akting saya. Saya benar-benar ingin menjadi yang terbaik dalam perjalanan karir saya di industri ini. Saya ingin menjadi aktris yang sungguh-sungguh. Banyak orang yang bilang pada saya, “oh jadi kamu ingin terkenal, ya.” Tetapi, saya selalu bilang, “tidak, saya hanya ingin melakukan akting dengan sebaik mungkin. Saya tidak peduli dengan ketenaran, atau apakah saya akan berhasil. Saya hanya ingin orang-orang mengenal saya sebagai aktris dalam bisnis film ini. Kalau mereka bisa mengenal saya sebagai aktris, saya bisa merasa saya cukup berhasil dan nyaman dalam karir ini,” ujarnya dengan tegas.

Pembicaraan Chloe menyiratkan pemikiran dan sikapnya yang terlihat jauh lebih dewasa dari usianya dan dari para aktris lainnya di Hollywood yang kadang-kadang lebih fokus pada ketenaran dan publisitas daripada serius melatih ilmu akting mereka.

Nggak heran kalau sekarang, Chloe pun sedang menyiapkan setidaknya tujuh proyek film, termasuk main bersama Sir Ben Kingsley dan Sacha Baron Cohen di film Hugo Cabret yang akan disutradarai Martin Scorsese (“It’s crazy. love him...He’s the nicest guy ever and he’s so cool,” katanya), film sekuel Kick Ass (kem-bali memainkan perannya sebagai Hit Girl), dan sebuah film adaptasi komik Emily the Strange (sebagai Emily the Strange). The hottest teenage star in Hollywood is on her peak!

Chloe Moretz

500 Days of Summer

Kick AssLet Me InThe Amityville Horror

47ozip.com.au Dec 2010

YOU CAN GET OZIP MAGAZINE AT OUR EXPANDED DISTRIBUTION POINTS:

MOVIE MUSICRoom 922 (Single) – Ron Kingston

The Beginning of A Beautiful Life – Maliq & D’Essentials

Dengan tagline “Can a Bule Sing in Bahasa?” yang tertulis di website resmi dari penyanyi solo ini menimbulkan rasa penasaran dari penulis. Begitu mendengar bule bernyanyi dalam bahasa Indonesia, semua tentunya langsung ingat dengan “Fran-soa”, YouTube phenomenon terbaru yang bernyanyi dalam bahasa Indonesia. Tetapi im-age itu langsung runtuh begitu mendengar lagu “Room 922”

yang dinyanyikan dalam bahasa Indonesia, terdengar bahwa Ron Kingston berhasil membawakan lagu tersebut dengan suaranya yang khas dan terdengar bahwa musisi berbakat ini tidak membuat lirik dalam bahasa Indonesia secara asal-asalan. Lirik yang ringan namun meaningful, petikan gitar yang mendayu serta ambience mellow dari lagu ini terasa saling melengkapi menjadikan lagu ini patut didengarkan bagi para pecinta musik Indonesia ataupun musik pada umumnya. Walaupun Rong Kingston baru membawa-kan satu lagu dibawakan bahasa Indonesia, album-albumnya yang sebelumnya pun patut disimak. Overall lagu ini terasa menyegarkan telinga tanpa mengurangi unsur-unsur musikalitasnya.

The Gist...Lemuel Gulliver (Jack Black) adalah seorang jurnalis di sebuah koran di New York. Ia adalah seseorang yang kerapkali hanya mencapai apa yang dibawah po-tensinya. Walaupun begitu, ia menyimpan keinginan untuk menjadi seorang penulis rubrik jalan-jalan. Ketika akhirnya ia mau keluar dari kota untuk menulis sebuah artikel jalan-jalan di Bermuda, ia harus di-hantam badai di daerah Segitiga Bermuda,

yang akhirnya membuatnya terdampar di sebuah pulau yang dihuni oleh makhluk-makhluk dengan ukuran yang sangat kecil, Liliput. Setelah perkenalan awal yang kurang mengenakkan, akhirnya si raksasa Gulliver bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman kecilnya. Ia memperkenalkan kepada mereka video game musik, dan barang-barang modern seperti PDA, sementara mereka membantu Gul-liver bagaimana bertahan dan melakukan perjalanan di dunia itu dengan cara-cara tradisional. Film ini adalah sebuah adaptasi dari novel klasik Jonathan Swift yang berjudul sama, walaupun tentu banyak detailnya yang sangat berbeda.

Why Should You Watch It? Komedi, fantasi, aksi, dan petualangan, semuanya ada di film ini. Jadi kalau kamu ingin hiburan all-in-one, sempatkan waktu untuk film ini. Apalagi kaliber akting para pemainnya sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Begitu juga dengan kaliber para penulis skenario dan sutradaranya. Rob Letterman adalah sutradara Monsters vs Alien dan Shark’s Tale dan Joe Stillman adalah penulis skenario Shrek. Sementara itu, Nick Stoller adalah penulis komedi-komedi seperti Forgetting Sarah Marshall dan mempu-nyai pengalaman sebagai sutradara Get Him to the Greek.

The Gist...Seorang ballerina muda, Nina (Natalie Portman) akhirnya mencapai kesuksesan dalam dunia ballet. Di tengah-tengah ke-besarannya, tiba-tiba muncul seorang bal-lerina baru yang sangat mirip dengannya, Lily (Mila Kunis). Walaupun mirip secara fisik, Lily sangat berbeda dalam banyak hal lainnya termasuk kepribadiannya. Kalau Nina pemalu dan sedikit kurang percaya diri, Lily sangat percaya diri dan gampang bergaul. Nina mulai menyadari bahwa kesuksesannya bisa terancam oleh bakat

alami Lily. Apalagi ia mendapat tekanan dari berbagai pihak, mulai dari ibunya (Barbara Hershey), koreografer pemen-tasan “The Swan Lake” yang akan dibintanginya (Vincent Cassel), sampai penari utama di grup tariannya (Winona Ryder). Di film ini, penonton bisa menyaksikan sejauh apa Nina akan bertindak untuk mempertah-ankan posisinya di puncak.

Why Should You Watch It? Film ini termasuk yang dijagokan untuk nominasi Academy Awards 2011. Begitu juga hasil review dari kalangan kritikus dan penonton/pengamat festival-festival dunia (Venice Film Festival, Toronto Film Festival), se-muanya mengacungkan jempol untuk film ini. Di film ini juga akan ada adegan intim antara Mila Kunis dan Natalie Portman...tentunya menarik kalau Anda termasuk yang tertarik dengan aksi girl-on-girl.

Maliq & d’Essentials muncul dengan album keempatnya. Dengan nuansa musik soul yang lebih berat dari biasanya, Maliq pun seperti ingin merubah image lagu-lagu mereka yang sebelumnya tergolong ‘easy listening’. Dalam album ini terasa bahwa lagu-lagu mereka not as singable as the previous albums. Band yang digawangi Angga (vokal), Amar (terompet), Indah (vokal), Jawa (bass), Widi (drum),

Ifa (kibord) dan Lale (gitar) itu terdengar lebih dewasa di album mereka kali ini. Nada-nada di lagu-lagu mereka pun tidak se-catchy biasanya. Tapi para penggemar setia band ini tidak perlu kecewa karena album ini tidak kalah dalam segi kualitas dengan album-album sebelumnya. Ada lagu ‘Get Down & Slide’ yang cerita dan seperit mengajak kita menari mengikuti iramanya, ada juga lagu ‘Terlalu’ yang masih cukup mudah untuk kita ikuti. Selain itu ada lagu jagoan mereka yang berjudul ‘Beautiful Life’ yang ditulis oleh Indah dan seluruh liriknya berbahasa Inggris. Bagi pecinta musik soul dan jazz, ‘The Beginning of a Beautiful Life’ jelas bisa jadi album favorit Anda. Walaupun Maliq & d’Essentials telah berevolusi secara musikalitas menjadi lebih dewasa, overall pendewasaan mereka terdengar cukup sukses.

Sum

ber:

HO

YTS,

Pic

ture

: Goo

gle

Harliza Keumala FuadyHarliza Fuady

ozip.com.au Dec 201048

TOP 5 INDO1. Percaya - Bayurisa feat Rayi “RAN”2. Cinta Takkan Salah - Derby & Gita Gutawa 3. Aku atau Dia – Jimmu4. Tertatih - Kerispatih 5. Dari Mata sang Garuda - Pee wee Gaskins

TOP 5 BARAT1. Check it Out - Will.I.Am feat Nicki Minaj 2. Tokyo - The Wombats 3. Katty on a Mission - Katy B 4. Generator 2nd Floor - Freelance Whales 5. Radioactive - Kings of Leon

Gulliver’s Travels

Black Swan

49ozip.com.au Dec 2010

BEAUTY

ozip.com.au Dec 201050

Pada saat berlibur, kadang-kadang kita lebih konsentrasi terhadap jadwal liburan, shopping, makanan-makanan khas, dan sebagainya. Kita pun mengabaikan perubahan cuaca, faktor lingkungan (misalnya

polusi), temperatur yang berbeda dengan negara asal, dimana faktor-faktor tersebut membawa pengaruh terhadap kulit kita. Mari kita simak beberapa tips agar kulit senantiasa terawat sepanjang liburan, terutama liburan yang melibatkan penerbangan jangka panjang:

First Thing First: Bring your regular skin care

Bawa serta perawatan rutin yang biasa dipakai seperti cleanser, toner, moisturizer, sun block , eyecream, lip balm, lip care, dan lain-lain. Akan lebih praktis bila kita masukkan dalam botol-botol kontainer kecil yang cukup dipakai sepanjang perjalanan. Untuk tipe kulit berjerawat, bawa serta obat jerawat yang biasa dipakai. Hindari memakai produk baru perawatan kulit sebelum bepergian jauh ataupun saat di perjalanan untuk menghindari efek yang timbul yang mungkin kita tidak cocok dengan produk tersebut sehingga membawa masalah saat di perjalanan.

On the Plane: Don’t forget your skin when flying

Bawa moisturiser atau hydrating mist selama terbang, untuk memperta-hankan kelembaban kulit, dan secara berkala kita dapat gunakan, agar saat kita sampai di tempat tujuan, kekenyalan kulit tetap terjaga dan terlihat segar. Selama penerbangan, kelembaban didalam pesawat sangat rendah sehingga mengakibatkan kulit menjadi kering. Sebaiknya tidak menggunakan make-up tebal apabila kita akan terbang cukup lama, cukup dengan moisturizer (tanpa foundation). Tujuan kita tidak memakai foundation adalah agar kita bisa menggunakan moisturiser secara berkala dalam penerbangan, atau menggunakan spray “hydrating mist”.

Perut rata adalah idaman kita. Apalagi di musim panas ini kita bisa memamerkan tubuh kita yang indah. Buat kita yang merasa berperut gendut, inilah saatnya untuk mengecilkan perut. Mengecilkan perut

membutuhkan waktu, tapi jika kita ingin membakar lemak perut dengan cepat, hal itu cukup mudah. Namun sekali lagi, disiplin dan kemauan adalah kunci utama kita. Selain itu makanan dan minuman yang sehat dapat mem-bantu membuang kelebihan cairan, mengurangi retensi air dan gas sehingga dapat membantu mengecilkan perut kita.

Mengecilkan Perut Dengan MUFA

MUFA adalah kependekan dari monounsaturated fatty acid (asam lemak tak jenuh tunggal), yaitu lemak nabati yang ditemukan di beberapa makanan ter-lezat di dunia. Studi menunjukkan, bahwa lemak baik ini dapat meningkatkan kesehatan jantung dan melindungi terhadap penyakit kronis. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa diet hebat ini dapat menghilangkan bagian-bagian lemak yang mana sulit dihilangkan termasuk perut kita

Berikut adalah cara-cara yang telah terbukti membantu mengecilkan perut gendut:

Seimbangkan Karbohidrat:

Diet ketosis atau diet Atkins adalah diet dengan komposisi makanan protein tinggi dan karbohidrat sangan rendah, selama 2-4 minggu. Protein dicerna lebih lambat dalam tubuh daripada karbohidrat, sehingga kita akan kenyang lebih lama. Selain itu protein membantu pembentukan otot.

Perbanyak Kalsium:

Studi menunjukkan bahwa kita dapat membakar sekitar 100 atau lebih kalori tubuh setiap hari dengan minum susu. Menurut American College of Sports

*Take Note On Your Holiday:

Apabila kita tinggal di hotel, kita perlu hati-hati dalam menggunakan kosmetik yang tersedia di kamar hotel, terutama lotion atau krim untuk muka.

Apabila kita traveling ke negara-negara yang sedang mengalami musim din-gin, gunakan lebih banyak moisturiser. sebaliknya bila musim panas, gunakan moisturiser secukupnya dan memakai sunblock dan soothing cream atau after sun pada malam hari.

Apabila traveling ke negara-negara yang termasuk mempunyai tingkat polusi tinggi, gunakan pembersih muka dan exfoliation setiap hari agar debu-debu tidak menyumbat pori-pori dan mengakibatkan efek-efek terhadap kulit atau menimbulkan jerawat.

Hati-hati melakukan waxing saat traveling, karena sesaat setelah waxing tidak disarankan untuk langsung berenang baik di kolam ataupun di laut.

Gunakan selalu eye cream setiap malam untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar mata.

Banyak minum air putih, jus, buah-buahan dan salad, karena dehidrasi sepanjang perjalanan dan kurangnya buah dan sayur akan mengganggu kesehatan kulit.

Bawa antiseptic wash dalam botol kecil dan gunakan berkala untuk membasuh tangan terutama apabila kita sering menggunakan toilet umum.

Last word: HAPPY HOLIDAY

Medicine, diet tinggi kalsium berkontribusi langsung terhadap penghilangan lemak perut. Sumber kalsium terbaik adalah susu, keju, yogurt, suplemen kalsium. Diet tinggi kalsium adalah mengkonsumsi 1000mg kalsium bila kita berusia 20-50 tahun.

Serat, Air dan Asam lemak:

Serat, air, dan asam lemak esensial juga diperlukan untuk melancarkan pencer-naan. Serat meningkatkan regulasi gula darah, mengikat dan menghilangkan tok-sin, dan yang terpenting adalah mengurangi nafsu makan sehingga kita kenyang lebih lama tanpa makan banyak.

Asam lemak esensial terbaik adalah Omega 3 dalam ikan dan minyak ikan. Minyak ikan juga baik untuk jantung dan otak kita. Omega 3 dapat menolong mengecil-kan perut. Air juga dapat meningkatkan kualitas pencernaan. Lebih baik lagi bila kita meminum teh hijau. Berdasarkan berbagai penelitian, meminum teh hijau secara rutin dapat mempercepat metabolisme, mencegah lemak perut 76% lebih banyak dari yang tidak minum, dan mengurangi lemak perut buat yang sudah terlanjur buncit.

Setelah mengetahui makanan apa yang baik kita konsumsi, maka mulailah atur pola makan kita seperti yang disarankan agar kita bisa mengecilkan perut kita.

Kulit tetap terawat saat jalan-jalan

Mengecilkan Perut dengan Makanan Sehat

Priscilla HandokoBachelor of Science (Food Science & Technology)

Jane LIM (Yanti)Beauty Therapist & Paramedical AestheticsCantique Skin and Beauty Clinic

HEALTH

51ozip.com.au Dec 2010

ahabat, pernahkah kalian menjumpai seorang bayi kecil montok dan lucu? Perasaan apa yang kalian rasakan? Pasti kalian

gemas ingin mencubit pipinya, ingin membuatnya tertawa. Mungkin kita berkali-kali akan menggumamkan, ‘ihhh kok menggemaskan sihhhh..’ Atau dalam peristiwa yang lain. Kalian yang menyukai tontonan olah raga, sepak bola contohnya, pasti kerap dilanda rasa gemas juga. Melihat permainan yang tidak kunjung membuahkan gol, serangan bertubi-tubi yang hanya membentur mistar gawang, kerap juga membuat hati kita gemas. ‘Gitu aja ga masuk’, komentar penonton yang sebenarnya menendang bola pun dia tidak pernah. Tapi rasa gemas itu tetap ada.

Gemas adalah campuran perasaan jengkel, senang, sayang, marah, cinta, yang teraduk-aduk menjadi satu. Pada contoh pertama, gemas berarti sayang, cinta, dan senang. Sedangkan pada contoh kedua gemas berarti kejengkelan dan kemarahan.

Perasaan gemas, entah dalam arti positif atau negative, kerap juga hadir dalam pengalaman hidup kita. Sepertinya, ini adalah rasa yang senantiasa ada sepanjang zaman. Bisa jadi orang yang ada di sekitar kita juga gemas melihat sikap pri-laku kita, seperti halnya ketika kita juga merasa gemas dengan tingkah polah mereka.

Kegemasan ALLAH

Sahabat, mari kita membayangkan sejenak kejadian dahulu kala di

taman Firdaus. Di sana ada berbagai hal yang indah, semuanya dibuat Allah. Ada binatang beraneka ragam, dan tumbuh-tumbuhan berbagai macam. Namun taman itu kurang lengkap karena tidak ada manusia. Maka dibuatnyalah manusia menyerupai gambar Allah, lelaki dan perempuan.

Kepada manusia diserahkannya seluruh isi taman untuk dinikmati, kecuali buah dari pohon yang di tengah. Awalnya manusia menurut hingga datang sekor ular yang menawarkan manfaat buah itu. Rupanya penjelasan si ular melemahkan ketaatan manusia. Dimakannyalah buah itu, yang berarti perintah Allah telah dilanggar.

Tuhan marah dan gemas. Ia ingin menghukum manusia yang melanggar, tetapi juga hati-Nya penuh kasih sayang. Ia menghukum, namun tetap menjanjikan seorang penebus. Manusia mesti menanggung akibat dari ketidak-taatannya pada Allah; sebaliknya, Allah juga menyertai langkah manusia. Sebelum mengusir manusia keluar dari taman, Ia membuatkan manusia pakaian, dan memakaikannya. Artinya, Allah tetap mencintai meski manusia telah jatuh dalam dosa.

Allah marah dan gemas. Kegemasan Allah itu ia wujudkan dengan mengutus putera-Nya ke dunia. Bukan hal yang sederhana. Yesus yang adalah Allah, dengan menjadi manusia berarti Ia melepaskan seluruh kemegahan dan kemuliaan-Nya, dan merendahkan diri untuk menjadi sama seperti manusia bahkan menjadi seperti seorang hamba yang menderita hingga mati. (bdk. Flp 2:6-8)

Sebuah keputusan besar telah diambil oleh Allah, yaitu memberikan anak-Nya yang tunggal kepada manusia. Sekali lagi, kegemasan Allah karena manusia terus dikuasai dosa dan hidup dalam cengkeraman dosa. Sebenarnya rencana Allah itu sudah dimulai sejak awal manusia jatuh ke dalam dosa. Kepada Adam dan Hawa, Allah telah menjanjikan penebus, yang akan membebaskan manusia dari dosa.

Syukur dan Bahagia

Sahabat, saat ini kita sudah dalam suasana Natal. Sebuah pengenangan sejarah di mana Allah turun dan melepaskan martabat ke-Allah-an-Nya dan menjadi manusia. Kita mengenangkan peristiwa kegemasan Allah yang berbuah keselamatan. Kita mengenangkan peristiwa kasih Allah yang tidak membiarkan manusia terus berada dalam pelukan dosa dan maut.

Ada banyak teman kita gemas dengan yang kita buat ini. Ini beberapa kegemasan mereka. “Kalian ini orang Katolik aneh-aneh saja. Memang ada advent dan natal

di dalam Kitab Suci?” atau, “tanggal 25 Desember itu khan perayaan dewa kafir, mengapa kalian memakai sebagai tanda kelahiran Tuhan?” dan masih banyak ungkapan kegemasan yang mereka lontarkan. Kalau kita susun, bisa menjadi sebuah litani kegemasan.

Menanggapi itu apa yang bisa kita katakan? Saya juga gemas dengan kedegilan hati mereka. Bahwa Tuhan menjadi manusia itu adalah peristiwa sejarah, mengenai tanggal akuratnya tidak perlu kita perdebatkan. Bahwa kita memilih satu hari sebagai pengenangan itu tidak pernah salah. Karena kita hendak bersyukur atas rahmat yang tak pernah tergantikan. Allah mau menjadi manusia, itu yang lebih penting dari segalanya.

Lalu, apa yang bisa kita buat sekarang? Tentu pertama-tama yang saya ajukan adalah bersyukur dan merasa bahagia. Karena Allah tidak membiarkan kita terus berada dalam kuasa dosa. Karena Allah mau membawa kita kembali kepada kehidupan yang merdeka sebagai anak-anak Allah.

Ungkapan syukur itu tidak cukup jika hanya diwujud-kan dalam sebuah perayaan Natal, pesta BBQ bersama teman-teman, atau perayaan ibadah yang indah di Gereja. Rasa syukur itu harus berlanjut dengan membawa Yesus yang telah dianugerahkan kepada manusia ke dalam hidup sehari-hari. Iman akan Yesus yang menjadi manusia, harus mewarnai setiap perbuatan dan tindakan.

Rasa syukur yang lebih nyata adalah dengan berbagi. Allah gemas kepada manusia. Ia berbagi dengan manusia. ia memberikan anakNya yang tunggal. Maka hal yang lebih nyata yang bisa kita buat adalah juga dengan berbagi. Berbagi rahmat Allah dengan saudara-saudara kita yang sedang dilanda derita. Siap menjadi pundak bagi jiwa-jiwa yang lelah. Memberikan sedikit apa yang kita bisa, bahkan kalau sempat dan mampu, memberikan semuanya.

Selamat Hari Natal 2011 dan menjelang tahun baru 2011. Kiranya, langkah hidup kita senantiasa berada di dalam jalan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Kamu Kok Menggemaskan Sih…

Romo Paulus Waris Santoso, O.Carm

Pastor Keluarga Katolik Indonesia di Melbourne ([email protected])

S

ozip.com.au Dec 201052

eberapa tahun yang lalu, ketika kami sekeluarga dalam sebuah perjalanan (dengan kendaraan) dari Los Angeles menuju ke Las Vegas, kami melalui padang gurun Nevada. Setelah beberapa jam melewati padang gurun yang kering dan tandus tersebut, kendaraan kami mendekati sebuah kota kecil. Kami memasuki

sebuah kota yang cukup indah. Tanda-tanda kehidupan mulai terlihat: beberapa rumah-rumah penduduk, lampu-lampu jalanan, dan anak-anak kecil sedang bermain di playground. Kota tersebut dihiasi dengan berbagai jenis lampu yang berwarna-warni, dengan bangunan yang sangat menarik, serta permainan jetcoaster dan kolam renang. Setelah mengendarai kurang lebih 7 menit, kami tiba ke ujung kota tersebut dan kemudian perjalanan kami kembali seperti semula, yaitu, padang gurun yang kering dan tandus.

Sama seperti dalam suatu perjalanan dengan sebuah mobil yang tiba-tiba kendaraan kita melewati sebuah kota kecil, lalu tidak lama kemudian meninggalkan kota tersebut, demikian Natal bagi banyak orang: Mereka memasukki Natal dan kemudian meninggalkan Natal tersebut. Dan yang sangat menyedihkan adalah, mereka tidak mengetahui sama sekali ‘arti’ Natal tersebut. Ketika saya melewati kota kecil di tengah –tengah perjalanan dari Los Angeles ke Las Vegas, saya tidak tahu sama sekali nama kota tersebut (karena tidak ada tertulis sama sekali) dan untuk apa kota tersebut dibuat.

Demikian Natal bagi banyak orang. Mereka memasuki Natal kemudian melewati Natal, tanpa mengetahui banyak tentang Natal tersebut. Dengan kata lain, mereka hanya merayakan Natal dari luar saja bukan dari dalam.

Apakah kita yang hadir hari ini akan merayakan Natal sebagai “outsiders” atau sebagai “insiders”?

Tentunya ada perbedaan yang sangat nyata, antara outsider dan insider. Hal itu terjadi, bila kita sedang berada dalam sebuah peristiwa. Contohnya, dalam pertandingan sepak bola dunia, tahun ini 2010, saya bersama keluarga melihat pertandingan tersebut melalui TV. Ketika itu pertandingan semi-final antara Jerman melawan Argentina. Kami sekeluarga memegang Jerman sebagai favorite. Ternyata Jerman menang, dan tentunya kami bergembira sekali atas kemenangan Argentina. Tetapi suasana hati kami, pada waktu itu, tentunya tidak segembira orang-orang Jerman, karena kami hanya fansnya bukan orang Jerman. Kami hanya sebagai outsiders bukan insiders.

Jadi ada perbedaan yang sangat nyata antara insiders dan outsiders dalam sebuah pristiwa. Demikian halnya dalam peristiwa Natal, tentunya ada perbedaan antara orang-orang yang merayakan Natal sebagai insiders dan sebagai outsiders.

Apabila kita kembali kepada firman Tuhan, maka kita akan menemukan banyak orang yang merayakan Natal, sebagai insiders. Tetapi hari ini kita akan melihat dua orang yang merayakan Natal sebagai outsiders.

Pertama-tama kita membaca dari Lukas 2: 6-7, “Ketika mereka (Maria dan Yusuf) di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.”

Yesus lahir pada waktu itu disebuah kandang binatang. Apabila Maria dan Yusuf boleh memilih tentunya mereka akan memilih agar Yesus lahir di rumah bersalin atau paling tidak disebuah tempat yang bersih dan nyaman. Tetapi kenyataannya tidak demikian.

Alkitab mengatakan bahwa pada waktu Maria dan Yusuf tiba di Betlehem, maka semua tempat penginapan sudah penuh. Akhirnya, pemilik dari sebuah penginapan menyarankan mereka untuk bermalam di sebuah kandang yang sudah tidak dipakai lagi. Karena tidak ada pilihan lagi bagi mereka, maka mereka menerima saran tersebut. Tetapi, pada malam itu juga, tibalah saatnya bagi Maria untuk bersalin. Nah, seandainya pemilik Motel tersebut tahu siapa yang akan lahir malam itu, tentunya ia tidak akan memberikan kepada Maria dan Yusuf untuk tinggal di kandang binatang tersebut. Ia akan memberikan ruang pribadinya. Tetapi sangat disayangkan, pemilik motel ini telah kehilangan kesempatan yang terbaik. Inilah yang dikenal sebagai outsider. Yesus telah lahir diluar tempat tinggal dari pemilik Motel tersebut. Dan yang sangat menyedihkan adalah, Alkitab mengatakan, pada waktu kelahiran Yesus, para malaikat Tuhan memberi-tahukan berita gembira ini kepada para kawanan domba setempat. Bukan kepada pemilik motel tersebut. Mungkin ia sedang tidur pulas, pada malam itu. Pemilik motel ini dikenal sebagai outsider pada Natal pertama.

Aplikasi: Apa yang dapat kita pelajari dari kejadian ini?

Setiap kali dalam perayaan Natal tentunya, ada sekelompok orang seperti pemilik motel tersebut. Banyak orang yang tidak tahu arti dari Natal. Mer-eka merayakan Natal sebagai outsiders. Seandainya mereka tahu arti Natal, tentunya mereka akan membuka pintu hati mereka supaya Yesus tinggal dalam hidup mereka.

Dalam tulisan sebuah artikel, ‘The Age’, yang lalu, tanggal 19 December 2003, dikatakan, di Australia, Natal dirayakan bukan lagi secara rohani melainkan secara sekuler. Di sekolah-sekolah pemerintah, perayaan Natal tidak lagi dirayakan dengan merenungkan arti Natal, bahkan nama Yesus dicabut dari perayaan Natal. Nama Yesus tidak lagi pernah disebut di sekolah seperti itu. Nama Yesus merupakan nama yang tabu, bahkan menjadi sebuah kata sumpah serapah bagi orang-orang Australia. Natal bagi mereka merupakan musim festival. Sungguh menyedihkan. Berita tentang Kristus tidak lagi di kumandangkan, pada hari Natal di Austra-lia. Mereka makan, dan minum, serta mengeluarkan hadiah-hadiah yang kemudian saling menukar satu dengan yang lain. Natal hanyalah sebuah pesta besar untuk yang tidak merayakannya sebagai insider.

Langkah apa yang harus kita ambil seupaya kita dapat menjadi insider pada Natal tahun 2010 ini. Tentunya dua langkah yang harus diambil supaya kita menjadi insider yaitu langkah pertama kita harus menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi dan langkah kedua kita harus percaya kepada Yesus (Injil Yohanes 1: 10-12). Tahun 2010 ini saya harap tidak ada diantara kita yang merayakan Natal sebagai outsider. Mari kita renungkan kembali arti Natal. Tuhan datang ke dunia ini dengan mengambil rupa sebagai seorang manusia bahkan seorang hamba. Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Ia datang untuk menebus dosa kesalahan kita, supaya kita semua dapat kembali kepada Bapa di surga.

Celebrating Christmas

On The Outside

B

Teks: Pdt. Agus BudimanFAITH

53ozip.com.au Dec 2010

ozip.com.au Dec 201054

55ozip.com.au Dec 2010

da yang berkeyakinan bahwa seseorang yang berkunjung ke Las Vegas tetapi kemudian tidak berjudi sama saja seperti orang yang sudah jauh-jauh menempuh jalan yang penuh duri di kala mata hari sedang terik-teriknya, namun setelah tiba di pinggir sungai tidak mandi.

Saya adalah orang seperti itu.

Namun kunjungan saya beserta isteri ke Las Vegas bukanlah untuk mangadu untung di meja judi, melainkan lebih didorong oleh rasa ingin tahu: seperti apakah gerangan sebuah kota yang terkenal begitu megah pada hal dibina di tengah-tengah gurun yang begitu tandus dan gersang? Yang juga dijuluki sebagai Sin City alias kota dosa.

Selama ini, ketika disebut Las Vegas, maka yang langsung terbayang hanyalah casino, yang selain menawarkan kesempatan untuk berjudi (dan biasanya kalah) juga menjanjikan berbagai bentuk hiburan yang menyenangkan. Begitu banyaknya panggung yang menyajikan artis-artis kelas dunia, termasuk dari Australia (Human Nature), hingga terkesan bahwa seseorang biduan atau penari atau pelawak seakan belum sah sebagai profesional sejati kalau ia belum tampil atau ditampilkan di Las Vegas.

Pada hal, Las Vegas yang tersohor sebagai tempat mimpi menjadi kaya raya secara serta merta dan sajian hiburan yang aduhai itu, hanyalah sebagian kecil dari kota Las Vegas, yang memang banyak di antara penduduknya adalah manusia-manusian biasa yang mencari nafkah di industri judi dan hiburan itu, hingga terkesan, tanpa judi dan hiburan yang ditawarkannya, maka niscaya tidak bakalan ada Las Vegas. Ibukota Negara Bagian Nevada adalah Carson City, bukan Las Vegas.

Apa boleh buat, bagi umumnya orang asing, dan kebanyakan rakyat Amerika, kalau mendengar nama Las Vegas maka niscaya akan ter-bayang sebuah kawasan yang tidak terlalu besar yang seakan tidak kenal apa itu siang dan apa itu malam. Inilah yang disebut “The Strip” - sepan-jang hampir 7 kilometer. Namun “jalur” ini menyombongkan hotel-hotel mewah, casino dan resort/tempat hiburan di antara yang terbesar di dunia. Sembilan belas dari ke-25 hotel terbesar dipermukaan bumi ini dengan jumlah kamar sebanyak 67-ribu terdapat di jalur The Strip.

AHarus diakui bahwa arsitektur bangunan-bangunan di jalur ini memang memukau, hingga tidak mengherankan kalau Las Vegas merupakan salah satu tujuan wisatawan yang paling populer di dunia.

Kehidupan di “The Strip” ini memang tidak mengenal perbedaan antara siang dan malam - kehidupan di malam hari sebenarnya lebih meriah dan ramai, apalagi dengan hiasan lampu yang seakan tidak mengenal batas. Mungkin PLN perlu studi banding ke Las Vegas untuk mengeta-hui bagaimana cara menjamin agar aliran listrik tidak pernah terputus.

Tidak ayal lagi, bebangunan di jalur khusus ini terus menerus mengalami pemugaran. Akhirnya, suasana di dalam casino-casino ini, yang umumnya juga merupakan bagian dari hotel-hotel mewah itu, diubah hingga terkesan punya langit dengan taburan bintang. Itu bukan langit-langit melainkan langit-langitan - langit bohongan - hingga yang berada di dalam casino tidak lagi sadar akan perjalanan waktu, karena terkesan hanya malam nan indah, kelap kelip bintang di “langit”, suasana sejuk dan ramai manusia, sedangkan di luar mungkin sudah siang bolong di mana suhu udara di musim panas seakan mata hari sejengkal dari ubun-ubun.

Salah satu daya tarik Las Vegas (di The Strip, tentunya) adalah semburan-semburan air yang begitu indah, setinggi sampai seratus meter ke udara di depan Hotel (dan casino) Bellagio. Secara berkala, dengan iringan musik yang serasi, belasan air mancur menyembur ke udara dengan tingkah laksana penari Jaipong meliuk-liukkan pinggulnya secara propokatip.

Kembali ke pertanyaan: Kenapa ke Las Vegas kalau tidak berjudi?

Karena saya berkeyakinan sungguh tepat apa yang dikatakan orang yang arif lagi bijaksana:

“Seorang optimis adalah ia yang sedang dalam perjalanan menuju rumah judi; seorang pesimis adalah ia yang baru meninggalkan rumah judi.”

Juga, dari Las Vegaslah paling mudah untuk bertamasya ke Grand Canyon, suatu tempat yang sangat mengasyikkan, dan kalau ada kesempatan, jangan sampai dilewatkan. Rugi!!!#

Viva Las Vegas (Sin City?)Travelogue Nuim Khaiyath

ozip.com.au Dec 201056

BISA DIBANGUN DENGAN MODAL KEYAKINAN

Terpencil di jalan raya perbatasan Victoria dan New South Wales (bisa dicapai kurang lebih dengan 1,5 jam perjalanan), tepatnya di Hanging Rock Road, berdiri sebuah rumah ibadah yang dinamakan The Shrine of Our Lady of Mercy, yang lebih dikenal dengan nama “Penrose Park.”

Patung Bunda Maria yang digunakan di kompleks rumah ibadah ini dinamakan Our Lady of Jasna Gora, yang terinspirasi dari penampakan Bunda Maria di Polandia. Kenapa Polandia? Ya, karena Bapak pendiri rumah ibadah ini, Father Augustine Lazur dari Order of St Paul of the First Hermit, berasal dari Polandia.

Berbekal keyakinan yang tangguh, walaupun hanya dengan tabungan yang tipis di bank, ia pun berangkat ke Australia bulan April tahun 1981 untuk membangun sebuah gereja yang didedi-kasikan kepada Bunda Maria. Tibalah ia di sebuah perbukitan di bagian selatan New South Wales. Tidak tahu datangnya dari mana, ia mendapat banyak donatur yang akhirnya membuatnya mampu membeli sebuah properti luas di sana yang dinamakan “Penrose Park” dan membangun tempat peribadahan disana. Donatur terus berdatangan hingga akhirnya ia bisa membangun sebuah biara dan pondokan luas untuk para pastor Ordo itu. Tidak disangka-sangka, tiga tahun kemudian, Uskup Phillip Wilson dari Wollongong mendedikasikan sebuah bangunan gereja di kompleks ini.

Walaupun Father Lazur berasal dari Polandia, sesungguhnya ordo ini sendiri berasal dari Hungaria, dan pertama kali didirikan tahun

1215. Ordo semi-kontemplatif ini memang berciri khas penyendirian diri untuk ibadah mendedikasikan hidup untuk berdoa dan mengingat Tuhan untuk mencapai kedamaian. Sekarang, Biara Penrose Park menjadi Biara utama untuk Ordo ini. Nggak heran kalau aktivitas kontemplasi untuk para jemaahnya menjadi tujuan kompleks ibadah yang satu ini.

Begitu sepinya, seorang pastor dari ordo itu yang bertugas di Penrose Park ketika OZIP mengunjungi kompleks ini, sempat bercerita bahwa ia sendiri sempat mengalami “culture shock.” Kebetulan, dulu sebelum ia ditugaskan di tempat ini, ia sempat bertugas membuat acara radio, di mana ia bisa bertemu dengan banyak orang baru setiap harinya. Namun, setelah akhirnya terbiasa, ia pun merasa tenang di tengah keterpencilan itu.

Begitu juga yang menjadi pengalaman jemaah yang berkunjung kesini. Setelah berjuang dengan masalah dan isu-isu emosional yang dimiliki mereka, hati yang hadir dengan tulus di Penrose Park bisa menemukan kedamaian dan rekonsiliasi. Satu hal yang bisa menjadi hadiah Tahun Baru yang pas untuk diri kita: hati dan semangat hidup baru. Kalau Anda siap memberikan diri Anda hadiah ini, jangan ragu-ragu untuk membuat perjalanan ke perbatasan Victoria-New South Wales.

A LAND OF DEVOTION

Tanah yang menghampar luas di sekitar bangunan gereja/pondok biara di Penrose Park, ditambah perbukitan di belakang bangunan yang dikelilingi oleh banyak pepohonan, membawa suasana alam yang bisa

Untuk umat Katolik yang mencari sebuah tempat wisata rohani yang pas, Penrose Park bisa menjadi pilihan yang tepat.

PENROSE PARK: THE HIDDEN MIRACLE

57ozip.com.au Dec 2010

menghantarkan para jemaah ke dalam keinginan untuk introspeksi dan refleksi.

Kini, patung-patung para santa dan santo, para orang kudus, hadir lengkap menambah keramaian di tanah itu. Setiap santa mempunyai kapel kecilnya sendiri. Tergantung masalah yang dihadapi, jemaat yang datang bisa memilih siapa santa yang paling pas untuk dimintai perantaraannya: setiap patung ditemani oleh keterangan, untuk apa biasanya orang berdoa melalui perantaraan Santa/Santo yang bersangkutan.

Tidak jauh dari kompleks patung orang kudus, Anda bisa memasu-ki Kompleks International Chapels, di mana terdapat puluhan kapel yang merupakan sumbangan dari komunitas berbagai

negara. Komunitas dari negara tersebut mengadakan doa bersama di kapel-kapel yang luasnya berbeda-beda dan rancangannya sangat mewakili ciri khas negara tersebut ini. Mulai dari Filipina, Italia, Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan yang pasti termasuk Indonesia juga, yang kapelnya mengambil desain eksterior dari salah satu tipe rumah tradisional daerah di Indonesia. Berjalan lebih ke belakang lagi, ke arah perbukitan yang mengelilingi Penrose Park, Anda akan menemui replika gua

tempat makam Yesus. Masih di kompleks yang sama terdapat juga gua yang dibuat seperti tempat penampakan Bunda Maria di Lourdes. Tempat duduk disediakan rapi, altar sudah didirikan di bukit. Ternyata, Penrose Park juga menyediakan kesempatan untuk melaksanakan misa di alam terbuka.

Tenang, jauh dari kebisingan kota yang kadang membuat lupa manusia untuk urusan penyembahan kepada Tuhan, Penrose Park adalah tempat ideal untuk kembali mengingat, merenungkan, dan sejenak mendedikasikan waktu untuk berdoa.

FATIMA DAY

Para jemaat sendiri banyak yang datang khususnya di Fatima Day, yang jatuh pada tanggal 13 setiap bulan. Pada hari ini, prosesi dimu-lai dengan misa pada pukul 11 siang. Dilanjutkan dengan makan siang pada jam 12.30 – 1.30, lalu dilanjutkan dengan ibadah lainnya (prosesi Rosario dan sebagainya) sampai pukul 3 sore, di mana para jemaah kembali masuk ke bus masing-masing. Namun, gereja ini jelas terbuka setiap hari untuk semuanya. Belum tentu bisa datang tanggal 13? Penrose Park mengadakan misa tiap jam 11 setiap harin-ya, di hari Minggu dua kali misa dengan layanan Bahasa Inggris.

Untuk informasi pemberitahuan kedatangan rombongan ke Penrose Park dan peta tempat ini, bisa dilihat di www.paulinefathers.org. Fotografi: Harsya Pambudi/Fattah Johan

Kapel sumbangan masyarakat Katolik Indonesia

Replika pemakaman Yesus di bukit belakang Penrose Park

Altar untuk misa di goa belakang bukit, suasana mirip penampakan Bunda Maria di Lourdes

Misa di bukit belakang Penrose Park

ozip.com.au Dec 201058

gaknya memang pantas jika wayang kulit digelari UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Hal ini nampak ketika pementasan wayang kulit mendapat apresiasi positif oleh ratusan warga Australia pada 17 Oktober 2010 di Melbourne.

Pementasan bertajuk “Shadows to Life” kali ini bertempat di Great Hall National Gallery Victoria, sebuah galeri dan museum prestisius kelas dunia dimana karya seperti Van Gogh, Picasso, Rembrandt ataupun Leonardo Da Vinci dipamerkan. Pementasan tersebut juga tergolong unik karena pentas wayang yang justru dimainkan dan ditonton oleh mayoritas warga kulit putih.

Digarap secara apik oleh Ki Poedijono, OAM, pagelaran mengambil lakon The Ramayana: The Fall of Alengka yang dibagi menjadi 8 adegan. Tiga adegan ditampilkan dalam bentuk sendratari, 5 adegan disajikan dalam wayang kulit oleh seorang dalang WN Australia kandidat PhD Melbourne University, Ms. Helen Pausecker, BA (Hons), BLitt, MA.

Pementasan dibuka dengan penampilan tari topeng dilanjutkan tari Kalamarica-Rahwana iringan kelompok Permai dan Yarragam. Dilanjutkan penampilan gamelan Bali mengusung irama dinamis menghentak-hentak mengiringi 8 penari cilik berpakaian kijang membubuhkan warna tersendiri. Yarragam kembali tampil mengiringi penampilan atraktif para penari berpakaian tokoh pewayangan seperti raksasa Rahwana dan Kalamarica, Hanoman, Kijang serta Rama berikut busur panahnya yang cukup mencuri perhatian penonton.

Dialog dibawakan dalam bahasa Inggris sehingga dapat dinikmati dengan baik oleh 700-an penonton yang hampir 80%-nya adalah warga Australia. Tak jarang meledak tawa seperti saat dialog tokoh Semar, Gareng, Petruk dan Bagong disajikan dengan lelucon khas Melbourne. Tak hanya pandai melucu, sang dalang juga cukup piawai memainkan wayang. Sabetan dalang jebolan sekolah pedalangan di Solo era 70-an tersebut mengundang kekaguman khususnya ketika Hanoman menghajar para raksasa pembela raja lalim Rahwana.

Ramuan pertunjukan seni antara drama, tari dan wayang serta alur cerita yang mengalir tanpa putus selama 1,5 jam tersebut berhasil membius

penonton untuk tak beranjak hingga akhir acara. Hadirnya puluhan anak-anak warga setempat yang penuh perhatian ataupun penonton dewasa yang tidak kebagian kursi rela duduk di lantai menikmati acara menjadi pemandangan yang cukup menarik.

Standing ovation di akhir pertunjukan dan tepuk tangan panjang hadir sebagai bentuk apresiasi sangat positif oleh penonton. Banyak di antara mereka yang tidak segera pulang dan mendatangi langsung pemain maupun artistic director untuk sekedar berfoto, bertanya maupun memberikan apresiasinya secara langsung. Sementara Acting Konjen RI Hadi Sapto Pambrastoro menyatakan bahwa seni darimanapun asalnya tidaklah memiliki batasan dan seniman berbakat sanggup melintasi batas-batas. Pengenalan gamelan sejak dini ini diharapkan menjadi satu pondasi yang baik yang bermanfaat kelak ke depan bagi hubungan kedua negara.

Antusiasme warga Australia khususnya di Victoria terhadap gamelan hingga saat ini nampak cukup tinggi tercermin dengan adanya 10 grup gamelan di Melbourne atau bertambah 3 grup dari tahun lalu. Tiga diantaranya berlatih secara intensif setiap minggu di KJRI Melbourne. Hampir di setiap Senin, sekolah-sekolah dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi di Victoria yang mengajarkan bahasa Indonesia mengunjungi KJRI Melbourne untuk mengikuti workshop gamelan. Sementara saat ini di Victoria terdapat sebanyak 535 lebih sekolah (sumber : Victorian Indonesian Language Teacher’s Association, www.vilta.org.au) yang mengajarkan bahasa Indonesia dengan pelajar terdaftar sekitar 66.905 pelajar (sumber : Departement of Education and Early Chilhood). Angka tersebut menunjukkan besarnya potensi pengembangan pengenalan seni budaya Indonesia khususnya di Negara Bagian Victoria Australia yang bisa digarap.

Shadows to Life : Indonesian Shadow puppets, dance and gamelan

SABETAN DALANG MELBOURNE

A

Text & Photo by Totok Yudiadnanto

KJRINEWS

59ozip.com.au Dec 2010

Middle Brighton Beach menjadi pilihan yang tepat untuk sampul OZIP

kali ini yang mempunyai tema “Fun Time”. Kenapa pantai ini?

Niat berfoto di St Kilda Beach berubah karena begitu ramainya St Kilda

Beach, bahkan di waktu siang pada hari kerja! Belum lagi, Middle Brighton

Beach punya koleksi “bathing boxes” yang penuh warna. Walaupun

pengunjung pantai ini jauh lebih sedikit, jelas semua yang hadir

di sekitar lokasi pemotretan sempat mencuri-curi perhatian ke

arah model kita dan fotografer.

Bikini & Bathing Suit Designer: Jennifer Boentaran

Gold blazer & pants combination Designer: Pamela Usanto

Photographer: Andrew Soegiharto Soebroto

Make-up Artist: Monique Gow

Model: Jaimee Gooley from Giant Model Management

With many thanks to: Vania Clarissa, Rio & Mochi

Behind The

Scene

COVERSHOOT

ozip.com.au Dec 201060

Model sampul OZIP kali ini yang baru berusia 19 tahun itu, memang sangat memikat. Istilahnya, gorgeous! Model yang sudah berkecimpung di dunia pemotretan selama 3 tahun ini juga sangat memperhatikan pera-watan wajah dan tubuh. Walaupun simpel, dia sangat disiplin untuk memastikan bahwa moisturiser wajah dan kulit dipakai siang dan malam, dan juga selalu ingat untuk pakai sunblock SPF 15. “Saya juga pakai pembersih untuk membersihkan rias wajah, dan nggak pernah tidur dengan rias wajah!” tegasnya. Ketika masih di bangku sekolah, dia suka memainkan berbagai jenis olahraga: mulai dari berenang, basket, sampai tenis. Setelah masuk kuliah, Jaimee selalu pergi ke gym rutin 4 kali seminggu. Nggak lupa, dia makan teratur dengan banyak-banyak konsumsi sayur dan buah-buahan. Walaupun begitu, dia sama dengan kebanyakan wanita lainnya, sulit menolak godaan cokelat! Cewek keturunan Irlandia-Spanyol ini super serius masalah makanan. Memang minatnya disitu. Jurusan kuliah yang dijalaninya adalah jurusan Nutrisi, dan dia ingin menjadi konsultan nutrisi dan diet setelah lulus kuliah. “Sebenarnya model-model yang lain banyak yang lebih kurus dari saya, kalau saya termasuk gendut untuk model. Kadang-kadang juga saya ditolak untuk kerjaan karena mungkin saya tidak cukup kurus,” ujar model yang punya portfolio beragam ini: mulai dari komersial televisi, katalog, jalan di catwalk, sampai editorial majalah. Biarpun begitu, dia tidak peduli dan tidak terlalu memikirkan pendapat calon-calon kliennya. “Saya nggak mau ngoyo. Saya juga tetap ingin menikmati hidup. Jadi kalau ada yang nggak suka, ya itu urusan mereka. Saya sih begini saja, kalau mereka suka ya bagus, kalau tidak ya tidak apa-apa,” tegasnya mengenai urusan dietnya. Dia sendiri sudah beberapa kali sebelumnya pemotretan di pantai. Foto dengan anjing? Jaimee pun menjalaninya dengan enjoy, dia juga punya anjing peliharaan di rumah.

Jaimee Gooley

COVERMODELPROFILE

61ozip.com.au Dec 2010