Otot Jantung Berbeda Dengan Otot Rangka
-
Upload
faisal-abdullah -
Category
Documents
-
view
7 -
download
4
description
Transcript of Otot Jantung Berbeda Dengan Otot Rangka
Otot jantung berbeda dengan otot rangka. Otot jantung berkontraksi terus menerus
sepanjang hayat. Persyarafan otot jantung adalah syaraf otonom. Karena itu keperluan ATP
sepenuhnya untuk kontraksi metabolisme aerobik . Untuk keperluan energi, otot jantung
sangat membutuhkan aliran darah dan sangat bergantung pada glukosa dan asam lemak
darah.
Untuk sekali denyut jantung diperlukan 2 % dari total produksi ATP sel otot jantung.
Bila otot jantung tidak dapat memproduksi ATP, seluruh ATP akan dipakai dalam waktu < 1
menit. Oleh karena keperluan ATP yang sangat tinggi, otot jantung bergantung pada
metabolisme aerobik (glikolisis aerob, b-oksidasi asam lemak) yang berlanjut dengan
fosforilasi oksidatif melalui rantai transport elektron di dalam mitokondria untuk
menghasilkan ATP.
A. Bahan bakar untuk kontraksi sel otot jantung
Asam lemak darah (60 – 80 %).
Melalui b-oksidasi terbentuk asetil KoA kemudian masuk ke daur TCA
berlanjut ke proses fosforilasi oksidatif sehingga menghasilkan ATP. Setelah daur
TCA berlangsung, elektron dan proton yang dihasilkan masuk ke transport
elektron, lalu mengalir di transport elektron. Pada saat mengalir terjadi gradient
elektrokimia yang digunakan untuk fosforilasi ADP menjadi ATP. ATP terbentuk
dan elektronnya ditangkap oleh oksigen menjadi air.
Glukosa darah ( 20 – 40 %).
Melalui glikolisis (aerob), mengubah glukosa menjadi piruvat, terjadi di
sitosol. Piruvat kemudian dirubah menjadi asetil KoA, masuk ke daur TCA
kemudian fosforilasi oksidatif dan terbentuklah ATP. Kontraktibilitas sel otot
jantung, bergantung pada suplai O2 yang berasal dari arteri koronaria. Bila suplai
O2 atau pO2 kurang, jumlah ATP tidak mencukupi, sel otot jantung beralih ke
metabolisme anaerob. Metabolisme glukosa, glikolisisnya bisa aerob dan
anaerob, sedangkan asam lemak dan protein tidak bisa, harus ada oksigen.
Pada serangan jantung yang disebabkan sumbatan arteri koroner, suplai O2 dan
bahan bakar terputus yang dapat meyebabkan kematian otot jantung atau disebut
infark ( Myocardial infarction, MCI)
B. Kebutuhan energi otot jantung
Kebutuhan yang tinggi dari otot jantung didukung oleh struktur jaringannya
Banyak mioglobin yang mampu mengikat O2 dalam otot jantung kemudian
mentransportnya ke mitokondria.
Banyak mitokondria (> 50 % vol otot jantung ),
Banyak mengandung enzim untuk b-oksidasi asam lemak, seperti:
kreatin kinase untuk pembentukan keratin fosfat yang merupakan sumber
energy. Pada awal kontraksi yang pertama dipecah adalah keratin fosfat, baru
glikogen, kemudian sumber dari darah.
enzim untuk daur TCA
enzim rantai transport elektron
ATP sintase untuk pembentukan ATP
ADP-ATP translokase untuk mengangkut ATP dari dalam mitokondria
keluar, bertukar dengan ADP.
Pada keadaan normoksia, asam lemak darah merupakan substrat utama untuk
metabolisme energi otot jantung. Karena pada keadaan aerob, hasil oksidasi satu molekul
asam lemak, mampu menghasilkan 123 ATP. Sedangkan untuk glukosa dihasilkan 38 ATP.
Ketersediaan asam lemak darah menghambat penggunaan glukosa sebagai sumber energi
karena asam lemak menghambat enzim piruvat dehidrogenase (PDH) dari jalur glikolisis.
Pada keadaan hipoksia/anoksia, oksidasi asam lemak terganggu sehingga asam lemak darah
dan glikolisis anaerob meningkat.
GLIKOLISIS
Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa. Berlangsung di sitosol semua sel.
Dapat berlangsung pada keadaan aerob maupun anaerob. Pada keadaan aerob, glukosa diubah
menjadi piruvat di sitosol, kemudian piruvat masuk ke dalam mitokondria, dioksidasi
menjadi asetil KoA, atom C akan dioksidasi melalui daur TCA menjadi CO2. Elektron dari
substrat akan dioksidasi melalui rantai transport elektron – menghasilkan H2O + ATP.
Oksidasi-b-asamlemak
Berlangsung di dalam mitokondria (pada keadaan aerob). Asam lemak harus diaktifkan
sebelum mengalami katabolisme menjadi asil KoA. Asil KoA tidak dapat menembus
membran dalam mitokondria sehingga memerlukan karnitin. Pada oksidasi-b asam lemak,
oksidasi terjadi pada atom C-b dari asam lemak oleh karena itu pada setiap kali oksidasi-b
akan dilepaskan 1 asetil KoA + asil KoA yang berkurang 2 atom C.