BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit...

31
30 BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1. Definisi Penyakit Jantung Jantung adalah kantung berdenyut da terbuat dari otot yang sangat kuat. Otot ini disebut otot jantung (miokardia) yang tidak pernah lelah berkontraksi sekali atau lebih dalam setiap detik. Tugas utama jantung ialah memompa darah keseluruh organ tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan di paru- paru. Kemampuan otot jantung melaksanakan tugas tersebut berangsur-angsur menurun sejalan dengan pertambahan usia. Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain: Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi kebiru- biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan. (Abata, 2014) Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Adapun mengenai macam-macam penyakit jantung, akan bisa kita bedakan sebagai berikut :

Transcript of BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit...

Page 1: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

30

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1. Definisi Penyakit Jantung

Jantung adalah kantung berdenyut da terbuat dari otot yang sangat kuat.

Otot ini disebut otot jantung (miokardia) yang tidak pernah lelah berkontraksi

sekali atau lebih dalam setiap detik. Tugas utama jantung ialah memompa darah

keseluruh organ tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan di paru-

paru. Kemampuan otot jantung melaksanakan tugas tersebut berangsur-angsur

menurun sejalan dengan pertambahan usia.

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung

tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain:

Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung

yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan,

karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit

di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi kebiru-

biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan. (Abata, 2014)

Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak

sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat

penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan

darah kotor tercampur. Adapun mengenai macam-macam penyakit jantung,

akan bisa kita bedakan sebagai berikut :

Page 2: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

31

4.1.1. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa

Yunani kuno yang berarti athero (yang berarti bubur atau pasta) dan

sclerosis (keras). Aterosklerosis adalah kondisi di mana terjadi

penyempitan dan pengerasan di dalam pembuluh darah arteri akibat

pengendapan kolesterol dan zat-zat lemak lainnya. Penyakit ini juga

dikenal dengan istilah pengapuran pembuluh darah.

4.1.2. Infark Miokard Akut

Infark Miokard merupakan kematian otot jantung yang disebabkan

oleh penyumbatan pada arteri koroner. Otot-otot jantung pun akan tidak

tersuplai darah sehingga mengalami kerusakan dan bahkan kematian.

Infark miokard akut atau disebut juga dengan AMI (Akut Miokard

Infark) adalah sebuah kondisi kematian pada miokard (otot jantung)

akibat dari aliran darah ke bagian otot jantung terhambat atau juga

terganggu. Infark miokard akut ini disebabkan adanya penyempitan

ataupun sumbatan pembuluh darah koroner. Dan pembuluh darah

koroner ini adalah pembuluh darah yang memberikan makan serta

nutrisi ke otot jantung untuk menjalankan fungsinya.

4.1.3. Kelainan Katup Jantung

Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung

mengalami kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur

dengan maksimal oleh jantung. Tegasnya, terdapat ketidakmampuan

Page 3: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

32

katup jantung untuk membuka lebar dan sempurna sehingga darah tidak

mengalir sempurna dari vertikel kiri ke aorta. Penyakit katup jantung

diakibatkan dari kerusakan mekanik katup jantung, bisa juga tersebab

kongenital. Ini dapat mengakibatkan penyempitan pembukaan katup

(stenosis) atau penutupan tak lengkap dari katup.

4.1.4. Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung kongestif atau Congestive Heart Failure (CHF)

adalah keadaan jantung yang tidak dapat memompa darah secara

maksimal agar dapar disalurkan secukupnya keseluruh tubuh yang

memerlukan. Dikatakan gagal bukan karena jantung berhenti bekerja,

tapi karena tidak bisa memompa secara maksimal. Akibatnya darah bisa

masuk ke paru-paru atau bagian tubuh lainnya. Ini terjadi sebab laju

darah yang dipompa keluar dari jantung lebih lambat daripada laju darah

yang kembali ke jantung melalui pembuluh vena, menyebabkan

terjadinya akumulasi cairan dalam jaringan.

4.1.5. Kardiomiopati

Penyakit ini adalah karena adanya kerusakan atau gangguan pada

otot jantung, sehingga dinding-dinding jantung menjadi tidak bergerak

secara sempurna ketika memompa darah dan menyedot darah. Penderita

kardiomiopati memiliki resiko tinggi mengidap arritmatia dan gagal

jantung. Penyakit ini bukan diakibatkan oleh kelainan arteri koroner,

kelainan jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup.

Page 4: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

33

Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau

otot jantung, ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung untuk

memompa darah dan berdenyut secara normal.

4.1.6. Arritmatia

Arritmatia memiliki arti “irama jantung tidak normal” diakibatkan

oleh ganguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung yang berat

maupun ringan. Arritmatia yang pada umumnya dikenal sebagai

gangguan jantung, adalah kondisi dimana laju detak jantung terlalu

cepat, terlalu lambat atau tidak teratur. Sedangkan takikardia adalah

kondisi dimana jantung berdetak terlalu cepat. Kemudian radikardia

terjadi ketika detak terlalu lambat. Acapkali arritmatia dapat

menyababkan jantung tidak memompakan cukup darah ke tubuh,

sehingga menyebabkan kemungkinan kerusakan pada otot, jantung dan

organ vital lainnya.

4.1.7. Rematik Jantung

Penyakit jantung rematik atau dalam bahasa medisnya Rheumatic

Heart Disease (RHD) atau Penyakit Jantung Rematik (PJR) ini adalah

kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari katup-katup jantung

yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran. Terutama katup mitral

(stenosis katup mitral) yang disebabkan oleh demam rematik.

Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah salah satu bentuk penyakit

yang paling serius dari penyakit jantung masa kanak-kanak dan remaja.

Page 5: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

34

Penyakit jantung rematik disebabkan karena terjadi kerusakan pada

seluruh jantung dan selaputnya. Penyakit ini merupakan komplikasi dari

demam rematik dan biasanya terjadi setelah serangan demam rematik.

4.1.8. Inflamasi Jantung

Radang atau inflamasi adalah reaksi jaringan hidup terhadap

semua bentuk jejas yang berupa reaksi vascular yang hasilnya

merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari

sirkulasi darah ke jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis

(Robbins & Kumar, 1994). Tujuan inflamasi yaitu untuk memperbaiki

jaringan yang rusak serta mempertahankan diri terhadap infeksi

(Soesatyo, 2002).

Penyakit jantung inflamasi yaitu penyakit yang menjadikan

jaringan jantung sekitarnya atau otot meradang dari paparan akibat

infeksi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan parasit pada

jantung sehingga menyebabkan inflamasi atau peradangan ada jantung.

Penyakit ini terjadi di dinding jantung, di selaput yang menyelimuti

jantung dan bagian dalam jantung yang disebabkan oleh racun dan

infeksi.

4.1.9. Serangan Jantung

Serangan jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan

jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi

mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung

Page 6: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

35

bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya

suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembulh darah

yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat

atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol ataupun oleh

karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang

mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang masih banyak ditemui

dalam obat-obat seperti Decolgen dan nikotin.

4.1.10. Penyakit Jantung Koroner

Perlu kita ketahui bahwa penyakit jantung terutama penyakit

jantung koroner merupakan bahaya yang mematikan hamper diseluruh

belahan dunia ini. Rasa tidak enak seperti ditindih beban berat di dada

bagian tengah adalah keluhan klasik penderita penyempitan pembuluh

koroner.

Penyakit jantung banyak macamnya. Secara medis dapat dibagi

menjadi dua kelompok besar yaitu penyakit jantung genetis (bawaan)

dan penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner muncul sebagai

akibat dari tersumbatnya arteri koroner oleh tumpukan lemak. Ini

disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut ini : merokok, banyak

mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi, kegemukan atau obesitas,

malas berolahraga, kurang istirahat, sering stress yang tinggi, tekanan

darah tinggi, mengidap penyakit diabetes. Itulah di antara beberapa

penyebab penyakit jantung koroner yang perlu diwaspadai.

Page 7: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

36

4.1.11. Tumor Jantung

Tumor adalah setiap jenis pertumbuhan yang tidak normal, baik

bersifat kanker (malignant) atau bukan kanker (benign). Kanker jantung

adalah suatu pertumbuhan bersifat abnormal yang berupa sejenis tumor

ganas yang terjadi pada jantung. Kanker yang menyerang jantung ini

disebabkan oleh penumpukan lemak jenuh pada jaringan jantung ang

tidak bisa dicerna dan kemudian akan menimbulkan infeksi dan

berujung pada keganasan kanker. Tumor yang dimulai di jantung

disebut tumor primer, yang bisa terbentuk di setiap jaringan jantung dan

bisa bersifat kanker atau bukan kanker. Tumor jantung primer langka,

terjadi kurang dari 1 berbanding 2000 orang. Tumor yang berasal dari

beberapa bagian lain dari tubuh, biasanya paru-paru, payudara, darah

atau kulit dan kemudian menyebar (metastasize) ke jantung disebut

tumor sekunder, namun selalu bersifat kanker. Tumor jantung sekunder

pada jantung adalah 30 sampai 40 kali lebih sering terjadi dibandingkan

tumor jantung primer. Sekitar 100% orang yang menderita kanker paru-

paru dan kanker payudara paling sering terjadi merambah ke jantung.

4.2. Kriteria Diagnosa Penyakit Jantung

Untuk diagnosa penyakit jantung, ada 13 kriteria yang digunakan.

Berikut adalah kriteria dalam diagnosa penyakit jantung :

Page 8: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

37

1. Umur pasien

Range umur pasien dalam tabel dibawah ini adalah acuan untuk

penyakit Jantung.

Tabel 4.1 : Tabel range umur dalam penyakit jantung

No Range Keterangan

1 <33 Muda

2 33-58 Paruh Baya

3 >58 Tua

(Nurhayati, 2012)

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin secara umum yang diakui seluruh dunia adalah laki-

laki dan perempuan.

Tabel 4.2 : Tabel keterangan jenis kelamin

No Value Keterangan

1 0 Perempuan

2 1 Laki-laki

3. Jenis Nyeri Dada

Nyeri pada bagian dada merupakan salah satu gejala atau indikasi

akan penyakit jantung karena berkurangnya pasokan darah dalam

jantung (Abata, 2014), namun tidak semua nyeri dada mengarah

pada penyakit jantung. Ada beberapa jenis nyeri pada dada, antara

lain : typical angina, atypical angina, non-angina pain dan

asymptomatic. Typical angina merupakan tipe atau jenis yang paling

umum dari angina. Orang-orang dengan typical angina mempunyai

gejala-gejala angina pada basis yang regular dan gejala-gejalanya

Page 9: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

38

sedikit banyaknya dapat diprediksi, contohnya ketika manaiki tangga

menyebabkan nyeri dada. Untuk kebanyakan pasien, gejalanya

terjadi selama pengerahan tenaga dan umumnya berlangsung kurang

dari lima menit. Dan jenis nyeri ini dapat diredakan dengan istirahat

atau obat, seperti nitroglycerin di bawah lidah. Kemudian atypical

angina kurang umum dan lebih serius. Gejalanya lebih parah dan

kurang dapat diprediksi daripada pola typical angina. Lebih dari itu,

nyerinya lebih sering, berlangsung lebih lama, terjadi waktu istirahat

dan tidak bisa diredakan dengan nitroglycerin di bawah lidah.

Sedangkan non-angina pain adalah nyeri pada dada namun bukan di

karenakan penyakit jantung, melainkan karena masalah otot pada

bagian sekitar dada. Kemudian asymptomatic berarti tidak

menyadari atau tidak ada nyeri pada dada.

Tabel 4.3 : Tabel keterangan jenis nyeri dada

No Value Keterangan

1 1 Typical Angina

2 2 Atypical Angina

3 3 Non-Angina Pain

4 4 Asymptomatic

4. Tekanan Darah

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah mengalir

di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan

tubuh manusia (Gunawan, 2001)

Page 10: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

39

Tabel 4.4 : Tabel range tekanan darah

No Range Keterangan

1 <120 Rendah

2 120-140 Normal

3 >140 Tinggi

5. Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dalam satuan mg/dl

Merupakan lipoprotein plasma yang mengandung sedikit

trigliserida, fosfolipid sedang, protein sedang, dan kolesterol tinggi.

LDL mempunyai peran utama sebagai pencetus terjadinya penyakit

sumbatan pembuluh darah yang mengarah ke serangan jantung,

stroke dan lain-lain.

Tabel 4.5 : Tabel range kolesterol LDL

No Range Keterangan

1 <130 Rendah

2 130-160 Sedang

3 >160 Tinggi

6. Kadar Gula (>120 mg/dl)

Kadar gula adalah tingkat glukosa di dalam darah. Satuan yang

digunakan untuk kadar gula adalah mg/dl (miligram per deciliter).

Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat pasien

puasa 12 jam sebelum pemeriksaan (gula darah puasal nuchter) atau

2 jam setelah makan (gula darah post prandial).

Tabel 4.6 : Tabel keterangan kadar gula darah

No Value Keterangan

1 0 Tidak

2 1 Ya

Page 11: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

40

7. Elektrokardiografi

Elektrokardiografi adalah rekaman gelombang depolarisasi atau

potensial aksi yang dihasilkan oleh serat otot jantung. Alat yang

digunakan untuk merekamnya dinamakan elektrokardiograf.

(Herman, 2014). ST-T Abnormal adalah kelainan pada gelombang

ST-T (Inversi gelombang T atau ST). Sedangkan Hipertrophy atau

lengkapnya Left Ventricular Hypertrophy (LVH) merupakan

kompensasi jantung menghadapi tekanan darah tinggi. LVH sering

berhubungan dengan depresi segmen ST dan inversi dalam dari

gelombang T. (Asih & Effendy, 2004)

Tabel 4.7 : Tabel keterangan data elektrokardiografi

No Value Keterangan

1 0 Normal

2 1 ST-T Abnormal

3 2 Hypertrophy

8. Detak Jantung Maksimum

Detak jantung maksimum atau maximum heart rate adalalah jumlah

detak jantung per satuan waktu, biasanya dinyatakan dalam denyut

per menit atau beats per minute (bpm) yang dicapat seseorang secara

maksimal tergantung usia.

Tabel 4.8 : Tabel range detak jantung maksimum

No Range Keterangan

1 <60 Rendah

2 60-142 Sedang

3 >142 Tinggi

Page 12: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

41

9. Angina Induksi

Adanya gejala dalam keadaan diinduksi oleh latihan yang tampak

sebagai angina.

Tabel 4.9 : Tabel keterangan latihan angina induksi

No Value Keterangan

1 0 Tidak

2 1 Ya

10. Oldpeak

Atau bisa disebut puncak tua yang menjadikan ST depresi

disebabkan oleh olahraga relatif untuk beristirahat. ST depresi

(segmen ST dibawah garis isoelektrik) artinya sama dengan ST

elevasi hanya kedalaman infarknya yang berbeda. Pada ST elevasi

otot yang infark meliputi otot jantung dalam sampai yang terluar

(disebut Transmural) sedangkan pada ST Depresi otot yang terkena

infark hanya meliputi otot jantung bagian dalam (subendocardial).

Depresi ST mungkin horizontal (Flat) lebih spesifik untuk iskemia,

miring ke atas (Upsloping) tidak spesifik atau miring kebawah

(Downsloping) paling terpercaya untuk iskemia. Penyebab depresi

ST antara lain : Iskemia miokardium: deperesi ST horizontal dan

gelombang T tegak, dapat di sebabkan oleh penyakit arteri koronaria

atau penyebab lain mislanya : anemia atau stonosis aorta. Toksisitas

digoksin: miring kebawah. Perubahan non-spesifik depresi segmen

ST yang sering berupa miring ke atas mungkin merupakan varian

normal dan deperkirakan tidak berkaitan dengan patologi apapun.

Page 13: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

42

Dalam pemeriksaan EKG olahraga yang tampakanya memicu

perubahan–perubahan iskemik, tingkat ,waktu, dan sifat perubahan

ST dapat membantu menghitung kemungkinan penyakit jantung

iskemik.

Tabel 4.10 : Tabel range Oldpeak

No Range Keterangan

1 <1.5 Normal

2 1.6-2.55 Beresiko

3 >2.55 Buruk

11. Segmen ST

Segmen ST adalah panjang mulai dari akhir kompleks QRS sampai

ke awal gelombang T. Segmen ST ini merupakan representasi

periode saat semua bagian ventrikel berada dalam keadaan

depolarisasi yang menyeluruh dan tumpang tindih dengan awal

repolarisasi sehingga saling menetralkan.

Gambar 4.1 : Segmen ST pada pemeriksaan EKG

Page 14: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

43

Gambar 4.2 : Jenis Segmen ST pada pemeriksaan EKG

Tabel 4.11 : Tabel keterangan segmen ST

No Value Keterangan

1 1 Upsloping

2 2 Flat

3 3 Downsloping

12. Pembuluh Darah

Saluran-saluran tempat mengalirnya darah. Jika darah keluar dari

pembuluh darah, maka darah akan membeku. Pembuluh darah yang

membawa darah keluar dari jantung disebut arteri. (Herman, 2014).

Dalam penelitian ini, atribut pembuluh darah menunjukkan

gangguan pada pembuluh darah manusia. Arteri koroner merupakan

penyumbatan pembuluh darah yang dapat menghentikan aliran darah

ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri dan menjadi

penyebab penyakit jantung koroner (Utami, 2009). Aneurisma

adalah dilatasi segmental dari arteri. Penyebabnya adalah

Page 15: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

44

abnormalitas congenital pada pembuluh darah arteri. Aneurisma

dapat membuat dinding arteri menjadi lemah, kekuatan tekanan

darah pada aorta dapat menambah dilatasi segmental pada pembuluh

darah tersebut (Baradero, Dayrit, & Siswandi, 2005). Sedangkan

arteri perfier adalah istilah medis untuk penyakit yang menyerang

arteri yang menyuplai darah ke tungkai. Penyebabnya adalah arteri

berada dalam keadaan stress berat akibat peningkatan tekanan darah

dan penyempitan arteri tersebut menyebabkan aliran darah

berkurang. Penyakit arteri perifer menyebabkan nyeri pada tungkai

dan kaki sehingga penderita akan sulit berjalan. (Palmer & Williams,

2007)

Tabel 4.12 : Tabel keterangan pembuluh darah

No Value Keterangan

1 0 Normal

2 1 Arteri Koroner

3 2 Aneurisma

4 3 Arteri Perifer

13. Thalassemia

Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan /

diwariskan, karena adanya kelainan genetik yang menyebabkan

ketidakseimbangan dalam sintesis atau produksi rantai globin.

Akibatnya, produksi hemoglobin berkurang, kondisi sel darah merah

mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari usia sel darah merah

normal (<120 hari), sehingga penderita akan mengalami gejala

Page 16: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

45

anemia / kurang darah (Elastria & Lerin, 2014). Thalassemia

menyebabkan jantung berdebar, sehingga jantung bekerja keras

untuk memenuhi kebutuhan hemoglobin dan semakin lama jantung

akan menjadi lemah dan mudah berdebar-debar. Fixed Defect

merupakan jenis thalasemia mayor adalah jenis thalasemia yang

menunjukkan gejala anemia berat, pembesaran hati dan limpa.

Sedangkan Reversable Defect adalah jenis thalasemia minor yang

tidak menunjukkan gejala yang berarti, selain anemia ringan. (Pandi

& Wirakusumah, 2012)

Tabel 4.13 : Tabel keterangan thalassemia

No Value Keterangan

1 3 Normal

2 6 Fixed Defect

3 7 Reversable Defect

Page 17: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

46

4.3. Contoh Kasus

Tabel 4.14 : Tabel dataset kasus penyakit Jantung

k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 sakit

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Tidak Beresiko Flat Arteri

Perifer

Normal Positif

Tua Perempuan Non-Anginal

Pain

Rendah Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Beresiko Flat Normal Reversable

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Tidak Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Normal Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Tua Perempuan Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Normal Upsloping Arteri

Koroner

Normal Negatif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Tidak Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Ya Hypertrophy Sedang Ya Normal Flat Arteri

Koroner

Fixed

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Normal Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Flat Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Tua Perempuan Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Buruk Flat Arteri

Perifer

Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Flat Normal Reversable

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Laki-Laki Typical Angina Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Buruk Flat Aneurisma Normal Positif

Tua Perempuan Asymptomatic Rendah Sedang Tidak Normal Sedang Tidak Beresiko Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Beresiko Flat Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Ya Hypertrophy Tinggi Ya Buruk Downsloping Normal Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Typical Angina Rendah Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Ya Beresiko Flat Normal Normal Negatif

Page 18: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

47

k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 sakit

Paruh

Baya

Laki-Laki Typical Angina Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Ya Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Negatif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Buruk Flat Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Atyipical

Angina

Normal Tinggi Ya Hypertrophy Tinggi Ya Normal Upsloping Arteri

Perifer

Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Ya Normal Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Rendah Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Beresiko Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Tua Perempuan Non-Anginal

Pain

Rendah Tinggi Ya Hypertrophy Sedang Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Tidak Beresiko Upsloping Normal Fixed

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Buruk Downsloping Normal Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Normal Flat Normal Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Ya Hypertrophy Tinggi Ya Normal Upsloping Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Beresiko Upsloping Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Typical Angina Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Tidak Normal Upsloping Normal Normal Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Page 19: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

48

k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 sakit

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Positif

Tua Perempuan Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Ya Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Atyipical

Angina

Rendah Tinggi Ya Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Negatif

Tua Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Ya Normal Sedang Tidak Beresiko Flat Arteri

Koroner

Fixed

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Ya Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Rendah Sedang Tidak Hypertrophy Sedang Tidak Normal Upsloping Arteri

Perifer

Normal Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Normal Positif

Tua Laki-Laki Atyipical

Angina

Tinggi Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Normal Flat Arteri

Perifer

Fixed

Defect

Positif

Tua Perempuan Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Tidak Normal Flat Arteri

Perifer

Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Beresiko Flat Normal Fixed

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Tinggi Ya Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Ya Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Normal Negatif

Tua Perempuan Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Aneurisma Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Atyipical

Angina

Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Normal Negatif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Buruk Flat Arteri

Koroner

Normal Positif

Muda Laki-Laki Atyipical

Angina

Rendah Rendah Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Normal Negatif

Muda Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak ST-T

Abnormal

Sedang Ya Beresiko Flat Normal Fixed

Defect

Positif

Muda Laki-Laki Asymptomatic Normal Rendah Tidak Hypertrophy Sedang Ya Buruk Flat Arteri

Koroner

Normal Positif

Page 20: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

49

k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 sakit

Tua Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Ya Normal Sedang Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Perempuan Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Normal Tinggi Ya Normal Flat Normal Normal Positif

Tua Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Tidak Normal Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Tinggi Rendah Ya Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Normal Flat Normal Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Perempuan Typical Angina Tinggi Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Laki-Laki Typical Angina Tinggi Tinggi Ya Hypertrophy Tinggi Tidak Beresiko Downsloping Normal Fixed

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Normal Flat Arteri

Koroner

Fixed

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Ya Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Atyipical

Angina

Normal Tinggi Ya Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Aneurisma Normal Positif

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Flat Arteri

Koroner

Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Buruk Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Perempuan Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Ya Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Laki-Laki Atyipical

Angina

Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak ST-T

Abnormal

Sedang Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Tua Perempuan Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Normal Sedang Tidak Normal Upsloping Aneurisma Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Ya Normal Flat Arteri

Perifer

Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Ya Buruk Flat Normal Normal Negatif

Page 21: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

50

k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 sakit

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Muda Perempuan Non-Anginal

Pain

Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Normal Sedang Tidak Beresiko Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Beresiko Flat Normal Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Beresiko Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Normal Flat Normal Fixed

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Typical Angina Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Aneurisma Normal Negatif

Tua Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Tinggi Ya Hypertrophy Sedang Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Laki-Laki Typical Angina Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Buruk Downsloping Normal Reversable

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Atyipical

Angina

Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Tidak Buruk Flat Normal Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Ya Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Perempuan Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Beresiko Flat Normal Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Normal Flat Arteri

Koroner

Normal Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Page 22: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

51

k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 sakit

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Normal Flat Arteri

Koroner

Normal Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Tua Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Tidak Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Atyipical

Angina

Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Rendah Sedang Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Tidak Normal Flat Normal Normal Positif

Paruh

Baya

Perempuan Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Ya Hypertrophy Sedang Tidak Normal Flat Arteri

Perifer

Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Flat Normal Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Rendah Tinggi Tidak Normal Tinggi Ya Normal Flat Normal Normal Negatif

Tua Perempuan Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Buruk Flat Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Tinggi Ya Normal Upsloping Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Muda Perempuan Atyipical

Angina

Rendah Sedang Tidak Normal Sedang Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak ST-T

Abnormal

Sedang Ya Buruk Flat Normal Normal Positif

Muda Laki-Laki Atyipical

Angina

Rendah Rendah Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Tua Perempuan Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Positif

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Rendah Ya Normal Sedang Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Muda Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Sedang Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Page 23: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

52

k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 sakit

Paruh

Baya

Perempuan Atyipical

Angina

Normal Sedang Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Muda Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Perempuan Asymptomatic Tinggi Tinggi Ya Hypertrophy Sedang Ya Buruk Downsloping Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Tua Perempuan Typical Angina Tinggi Sedang Tidak Normal Sedang Tidak Buruk Downsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Ya Hypertrophy Sedang Ya Beresiko Downsloping Normal Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak ST-T

Abnormal

Sedang Tidak Beresiko Flat Arteri

Perifer

Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Sedang Ya Buruk Flat Aneurisma Normal Positif

Paruh

Baya

Laki-Laki Asymptomatic Tinggi Tinggi Tidak ST-T

Abnormal

Sedang Ya Normal Flat Arteri

Koroner

Reversable

Defect

Positif

Tua Perempuan Non-Anginal

Pain

Tinggi Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Upsloping Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Non-Anginal

Pain

Normal Sedang Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Downsloping Arteri

Koroner

Normal Negatif

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Tinggi Sedang Tidak ST-T

Abnormal

Tinggi Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Normal Negatif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Tidak Normal Sedang Ya Beresiko Flat Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Paruh

Baya

Perempuan Non-Anginal

Pain

Normal Tinggi Tidak Hypertrophy Tinggi Tidak Normal Flat Normal Normal Negatif

Paruh

Baya

Laki-Laki Atyipical

Angina

Normal Sedang Tidak Normal Tinggi Tidak Normal Upsloping Arteri

Koroner

Normal Negatif

Tua Laki-Laki Typical Angina Tinggi Rendah Ya Hypertrophy Rendah Tidak Normal Flat Arteri

Koroner

Normal Negatif

Tua Laki-Laki Asymptomatic Normal Tinggi Ya Normal Rendah Ya Normal Upsloping Aneurisma Reversable

Defect

Positif

Keterangan inisialisasi kriteria dari dataset (tabel 4.14) diatas dapat

dilihat pada tabel 4.15 berikut ini :

Page 24: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

53

Tabel 4.15 : Keterangan inisialisasi kriteria

Inisalisasi Kriteria Keterangan Inisalisasi Kriteria

K1 Range umur pasien

K2 Jenis kelamin

K3 Jenis nyeri dada yang dirasakan

K4 Range tekanan darah

K5 Range kolesterol

K6 Keterangan apakah gula darah >120 mg/dl

K7 Hasil pemeriksaan elektrokardiografi

K8 Detak jantung maksimum yang dicapai

K9 Angina induksi

K10 Oldpeak

K11 Segmen ST

K12 Hasil pemeriksaan pembuluh darah

K13 Thalassemia

Sakit Label atau hasil diagnosa penyakit jantung

4.4. Pemodelan Naïve Bayes

Pemodelan Naïve Bayes dilakukan untuk mendapat hasil perhitungan

manual dari contoh kasus yang diteliti dengan memasukkan rumus naïve bayes

kedalam perhitungan. Lihat contoh dataset pada tabel 4.14 kasus penyakit

Page 25: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

54

jantung pada halaman 41, didapatkan perhitungan jumlah data dan jumlah

probabilitas sebagai berikut :

Tabel 4.16 : Jumlah data setiap kriteria

Kriteria Kelompok Peluang

Positif Negatif

Umur

Muda 3 5

Paruh Baya 33 42

Tua 26 25

Jenis Kelamin Laki-Laki 52 38

Perempuan 10 34

Jenis Nyeri

Dada

Asymtomatic 2 8

Non-Anginal Pain 5 20

Atypical Angina 7 26

Typical Angina 48 18

Tekanan

Darah

Rendah 8 20

Normal 34 40

Tinggi 20 12

Kolesterol

Rendah 1 5

Sedang 1 9

Tinggi 60 58

Kadar Gula Ya 9 12

Tidak 53 60

EKG

Normal 20 43

ST-T 4 2

Hypertrophy 38 27

Detak

Jantung

Maksimum

Rendah 1 1

Sedang 39 16

Tinggi 22 55

Angina

Induksi

Ya 33 13

Tidak 29 59

Page 26: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

55

Kriteria Kelompok Peluang

Positif Negatif

Oldpeak

Normal 36 63

Beresiko 13 6

Buruk 13 3

Segmen ST

Upsloping 17 47

Flat 41 21

Downsloping 4 4

Pembuluh

Darah

Normal 22 57

Arteri Koroner 20 11

Aneurisma 12 3

Arteri Perifer 8 1

Thalassemia

Normal 17 60

Fixed 6 3

Reversable 39 9

LABEL Nilai Peluang

Sakit Positif 62

Negatif 72

Keterangan tabel :

1. P (Positif), N (Negatif) : Data penyakit jantung pada tabel 4.14

2. Umur : muda, paruh baya, tua = data umur pada tabel 4.14

Menentukan jumlah umur=muda, Sakit=positif dengan mencari dimana

baris umur=muda dan Sakit=positif, maka didapatkan jumlah 3

Menentukan jumlah umur=muda, Sakit=negatif dengan mencari dimana

baris umur=muda dan Sakit=negatif, maka didapatkan jumlah 5

Menentukan jumlah umur=paruh baya, Sakit=positif dengan mencari

dimana baris umur=paruh baya dan Sakit=positif, maka didapatkan

jumlah 33

Page 27: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

56

Menentukan jumlah umur=paruh baya, Sakit=negatif dengan mencari

dimana baris umur=paruh baya dan Sakit=negatif, maka didapatkan

jumlah 42

Menentukan jumlah umur=tua, Sakit=positif dengan mencari dimana

baris umur=tua dan Sakit=positif, maka didapatkan jumlah 26

Menentukan jumlah umur=tua, Sakit=negatif dengan mencari dimana

baris umur=tua dan Sakit=negatif, maka didapatkan jumlah 25

3. Jenis Kelamin : Laki-laki, perempuan = data jenis kelamin pada tabel 4.14

Menentukan jumlah jenis kelamin=laki=laki, Sakit=positif dengan

mencari dimana baris jenis kelamin=laki=laki dan Sakit=positif, maka

didapatkan jumlah 52

Menentukan jumlah jenis kelamin=laki=laki, Sakit=negatif dengan

mencari dimana baris jenis kelamin=laki=laki dan Sakit=negatif, maka

didapatkan angka 38

Menentukan jumlah jenis kelamin=perempuan, Sakit=positif dengan

mencari dimana baris jenis kelamin=perempuan dan Sakit=positif, maka

didapatkan angka 10

Menentukan jumlah jenis kelamin=perempuan, Sakit=negatif dengan

mencari dimana baris jenis kelamin=perempuan dan Sakit=negatif,

maka didapatkan angka 34

4. Untuk menentukan semua jumlah data dapat dilakukan seperti menentukan

jumlah data pada kriteria umur dan jenis kelamin.

Page 28: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

57

Tabel 4.17 : Jumlah probabilitas setiap kriteria

Kriteria Kelompok Peluang

Positif Negatif

Umur

Muda 3/62 5/72

Paruh Baya 33/62 42/72

Tua 26/62 25/72

Jenis Kelamin Laki-Laki 52/62 38/72

Perempuan 10/62 34/72

Jenis Nyeri

Dada

Asymtomatic 2/62 8/72

Non-Anginal Pain 5/62 20/72

Atypical Angina 7/62 26/72

Typical Angina 48/62 18/72

Tekanan

Darah

Rendah 8/62 20/72

Normal 34/62 40/72

Tinggi 20/62 12/72

Kolesterol

Rendah 1/62 5/72

Sedang 1/62 9/72

Tinggi 60/62 58/72

Kadar Gula Ya 9/62 12/72

Tidak 53/62 60/72

EKG

Normal 20/62 43/72

ST-T 4/62 2/72

Hypertrophy 38/62 27/72

Detak

Jantung

Maksimum

Rendah 1/62 1/72

Sedang 39/62 16/72

Tinggi 22/62 55/72

Angina

Induksi

Ya 33/62 13/72

Tidak 29/62 59/72

Oldpeak

Normal 36/62 63/72

Beresiko 13/62 6/72

Buruk 13/62 3/72

Page 29: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

58

Kriteria Kelompok Peluang

Positif Negatif

Segmen ST

Upsloping 17/62 47/72

Flat 41/62 21/72

Downsloping 4/62 4/72

Pembuluh

Darah

Normal 22/62 57/72

Arteri Koroner 20/62 11/72

Aneurisma 12/62 3/72

Arteri Perifer 8/62 1/72

Thalassemia

Normal 17/62 60/72

Fixed 6/62 3/72

Reversable 39/62 9/72

LABEL Nilai Peluang

Sakit Positif 62/134

Negatif 72/134

Keterangan tabel :

Untuk mengetahui angka probabilitas dihitung Sakit=positif dan Sakit=negatif,

maka didapatkan jumlah Sakit=positif adalah 62 dan Sakit=Negatif adalah 72

Karena Sakit=positif berjumlah 62, maka semua angka dengan label

Sakit=positif dibagi 62. Contoh kriteria umur semua angka dibagi 62

untuk label positif.

Karena Sakit=negatif berjumlah 72, maka semua angka dengan label

Sakit=negatif dibagi 72. Contoh kriteria umur semua angka dibagi 72

untuk label positif.

Contoh kasus : Seorang pasien perempuan bernama Ratmi yang berusia

57 tahun memiliki hasil pemeriksaan tidak merasakan keluhan sakit

pada dada yang berarti Asymptomatic, namun hasil pemeriksaan

laboratorium adalah sebagai berikut : Tekanan tekanan darah 128,

Page 30: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

59

kolesterol LDL 303, kadar gula sebesar 107 mg/dl sehingga tidak

melebihi ambang batas yaitu 120 mg/dl, hasil pemeriksaan

elektrokardiorafi menunjukkan adanya gejala hypertrophy, detak jantung

maksimumnya mencapai 159 bps, Ratmi tidak mengalami angina

induksi, hasil pemeriksaan oldpeak menunjukkan hasil normal, pada

segmen ST terlihat adanya Upsloping, serta pada pembuluh darah ada

kelainan arteri koroner dan hasil thalassemia menunjukkan hasil normal.

Maka untuk menentukan apakah Ratmi positif atau negatif penyakit

jantung, bisa ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut :

Mengacu pada rumus nomor 2 (dua) yang terdapat pada BAB II. Maka

didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut :

1. Likelihood of “positif” (mengalikan semua kriteria data baru dimana

Sakit=positif)

𝑃 𝐶𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 =33

62×

10

62×

48

62×

34

62×

60

62×

53

62×

38

62×

22

62×

29

62×

36

62

×17

62×

20

62×

17

62×

62

134

𝑃 𝐶𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 = 0,53 * 0,16 * 0,77 * 0,55 * 0,96 * 0,85 * 0,61 * 0,35 *

0,46 * 0,58 * 0,27 * 0,32 * 0,27 * 0,46 = 0,0000200

2. Likelihood of “negatif” (mengalikan semua kriteria data baru dimana

Sakit=negatif)

Page 31: BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN … jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 33 Kardiomiopati yang secara harfian berarti penyakit miokardium, atau otot jantung,

60

𝑃 𝐶𝑖 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 =42

72×

34

72×

18

72×

40

72×

58

72×

60

72×

27

72×

55

72×

59

72×

63

72

×47

72×

11

72×

60

72×

72

134

𝑃 𝐶𝑖 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 = 0,58 * 0,47* 0,25 * 0,55 * 0,80 * 0,83 * 0,37 * 0,76 *

0,81 * 0,87 * 0,65 * 0,15 * 0,83 * 0,53 = 0,0002356

3. Probability of “positif” =𝑃(𝐶𝑖|𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 )

𝑃 𝐶𝑖 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 +𝑃(𝐶𝑖|𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 )

=0,0000200

0,0000200 + 0,0002095= 7,82 %

4. Probability of “negatif” =𝑃(𝐶𝑖|𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 )

𝑃 𝐶𝑖 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 +𝑃(𝐶𝑖|𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓 )

=0,0000200

0,0000200 + 0,00002095= 92,18 %

Probability Positif merupakan peluang kemungkinan bahwa pasien yang di

diagnosa menderita sakit jantung, sedangkan Probability Negatif merupakan

peluang kemungkinan bahwa pasien tidak menderita sakit jantung. Karena

probability of “positif” < probability of “negatif”, maka data baru diatas

menunjukkan bahwa Sakit = Negatif atau berarti kemungkinan sebesar 92,18 %

pasien tidak menderita penyakit jantung.