otot jantung

2
Dasar Teori Mikrosirkulasi merupakan tempat terjadinya kontak dan pertukaran zat antara darah dan jaringan tubuh. Tempat terjadinya pertukaran tersebut persisnya adalah pada kapiler, yang merupakan pembuluh darah sangat halus dan hanya dapat diamati pada jaringan yang sangat tipis dan tembus cahaya. Diameter pembuluh darah halus (arteriole, kapiler dan venula) dapat dikenali dari jumlah sel darah merah yang berbaris di dalamnya, dan juga kecepatan aliran darahnya. Pembuluh darah yang paling kecil, yaitu kapiler hanya dapat dilewati sel darah merah apabila sel darah merah berbaris satu per satu. Bila pembuluh darah halus hanya dapat dilewati sel darah merah dengan berbaris-baris dua-dua, maka pembuluh darah tersebut adalah arteriole atau venula. Pembuluh darah yang lebih besar dapat dilewati sel darah merah dengan berbaris lebih banyak lagi. Dengan mengamati arah aliran darah di dalamnya, dapat dibedakan antara arteriole dengan venula. Arteriol merupakan arteri yang terkecil dimana arteriol lebih banyak mengandung serat elastik yang sifatnya recoil atau dapat kembali pada posisi semula jika pembuluh tersebut melar (Ganong, 2003). Sedangkan Kapiler merupakan tempat pertukaran bahanbahan antara darah dan jaringan, memiliki percabangan yang luas sehingga terjangkau oleh semua sel. Di kapiler tidak terdapat sistem transportasi yang dperantarai oleh pembawa, kecuali kapiler di otak yang memiliki sistem tersebutdan berperan dalam sawar darah otak. Kapiler merupakan pembuluh ideal untuk difusi sesuai dengan hukum fick yakni kapiler meminimalkan jarak difusi, sementara memaksimalkan luas permukaan da waktu yang tersedia untuk pertukaran. (Sherwood, 2001) Arteriol dibagi menjadi pembuluh berdinding otot lebih kecil yang biasa disebut metaarteriol, dan ini selanjutnya menuju ke kapiler. Dalam beberapa lapisan vaskular metaarteriol langsung dihubungkan dengan satu pembuluh ramai kapiler dan kapiler asli suatu jalinan anastomose pada sisi cabang pembuluh ramai ini. Lubang kapiler asli dikelilingi pada sisi hulu oleh sedikit otot polos sfingter prekapiler. Ketika melalui kapiler, sel darah merah menjadi berbentuk bidal atau parasut, dengan aliran mendorong pusat sel darah merah lebih ke depen dibanding pinggirannya. Dalam otak kapiler menyerupai kapiler dalam otot, tetapi hubungan antara sel endotel lebih ketat, dan transport melaluinya sebagian besar terdapat pada molekul kecil dalam kebanyakan kelenjar endokrin , vili usus dan bagian dari sel sitoplasma endotel ginjal menipis membentuk celah yang desebut fenestrasi. Pertukaran antara darah dan jaringan disekitarnya melalui dinding kapiler berlangsung melalui difusi pasif mengikuti penurunan gradien konsentrasi, mekanisme pertukaran zat terlarut dan bulk flow suatu proses yang melakukan fungsi sangat berbeda dalam melakukan distribusi volume CES antara kompartemen vaskuler dan cairan interstium (Ganong, 2001). Sistem vena melengkapi sirkuit sirkulasi. Darah meningglakan jaringan

description

OTOT JANTUNG

Transcript of otot jantung

Page 1: otot jantung

Dasar Teori Mikrosirkulasi merupakan tempat terjadinya kontak dan pertukaran zat antara darah dan jaringan tubuh. Tempat terjadinya pertukaran tersebut persisnya adalah pada kapiler, yang merupakan pembuluh darah sangat halus dan hanya dapat diamati pada jaringan yang sangat tipis dan tembus cahaya. Diameter pembuluh darah halus (arteriole, kapiler dan venula) dapat dikenali dari jumlah sel darah merah yang berbaris di dalamnya, dan juga kecepatan aliran darahnya. Pembuluh darah yang paling kecil, yaitu kapiler hanya dapat dilewati sel darah merah apabila sel darah merah berbaris satu per satu. Bila pembuluh darah halus hanya dapat dilewati sel darah merah dengan berbaris-baris dua-dua, maka pembuluh darah tersebut adalah arteriole atau venula. Pembuluh darah yang lebih besar dapat dilewati sel darah merah dengan berbaris lebih banyak lagi. Dengan mengamati arah aliran darah di dalamnya, dapat dibedakan antara arteriole dengan venula. Arteriol merupakan arteri yang terkecil dimana arteriol lebih banyak mengandung serat elastik yang sifatnya recoil atau dapat kembali pada posisi semula jika pembuluh tersebut melar (Ganong, 2003). Sedangkan Kapiler merupakan tempat pertukaran bahanbahan antara darah dan jaringan, memiliki percabangan yang luas sehingga terjangkau oleh semua sel. Di kapiler tidak terdapat sistem transportasi yang dperantarai oleh pembawa, kecuali kapiler di otak yang memiliki sistem tersebutdan berperan dalam sawar darah otak. Kapiler merupakan pembuluh ideal untuk difusi sesuai dengan hukum fick yakni kapiler meminimalkan jarak difusi, sementara memaksimalkan luas permukaan da waktu yang tersedia untuk pertukaran. (Sherwood, 2001) Arteriol dibagi menjadi pembuluh berdinding otot lebih kecil yang biasa disebut metaarteriol, dan ini selanjutnya menuju ke kapiler. Dalam beberapa lapisan vaskular metaarteriol langsung dihubungkan dengan satu pembuluh ramai kapiler dan kapiler asli suatu jalinan anastomose pada sisi cabang pembuluh ramai ini. Lubang kapiler asli dikelilingi pada sisi hulu oleh sedikit otot polos sfingter prekapiler. Ketika melalui kapiler, sel darah merah menjadi berbentuk bidal atau parasut, dengan aliran mendorong pusat sel darah merah lebih ke depen dibanding pinggirannya. Dalam otak kapiler menyerupai kapiler dalam otot, tetapi hubungan antara sel endotel lebih ketat, dan transport melaluinya sebagian besar terdapat pada molekul kecil dalam kebanyakan kelenjar endokrin , vili usus dan bagian dari sel sitoplasma endotel ginjal menipis membentuk celah yang desebut fenestrasi. Pertukaran antara darah dan jaringan disekitarnya melalui dinding kapiler berlangsung melalui difusi pasif mengikuti penurunan gradien konsentrasi, mekanisme pertukaran zat terlarut dan bulk flow suatu proses yang melakukan fungsi sangat berbeda dalam melakukan distribusi volume CES antara kompartemen vaskuler dan cairan interstium (Ganong, 2001). Sistem vena melengkapi sirkuit sirkulasi. Darah meningglakan jaringan kapiler memasuki sistem vena untuk dibawa kembali ke jantung. Vena memiliki jari-jari besar sehingga resistensi mereka terhadap aliran rendah. Luas potongan melintang total pada sistem vena secara bertahap berkurang, karena vena-vena yang lebih kecil berkonvergensi menajdi vena yang lebih besar tetapi lebih sedikit, kecepatan aliran darah meningkat pada saat darah mendaki jantung. Vena berfungsi sebagai saluran beresistensi rendah untuk mengembalikan darah ke jantung dan vena juga berfungsi sebagai reservoir darah. Aliran balik vena mengacu kepada volume darah yang masuk tiap-tiap atrium permenit dari vena. Sebagian besar gaya pendorong yang ditimbulkan oleh jantung pada darah telah hilang pada saat darah mencapai sistem vena karena adanya friksi di sepanjang perjalanan darah, terutana ketika darah melaui arteriol yang memiliki resistensi tinggi. Pada saat darah memasuki sistem vena , tekanan rata-ratanya hanya mencapai sekitar 17 mmHg, namun karena tekanan atrium yang mendekati 0 mmHg, sehingga masih terdapat gaya yang kecil tatapi

Page 2: otot jantung

adekuat untuk mendorong darah mengalir melintasi sitem vena yang memiliki jari-jari besar dan resistensi rendah. Jika tekanan atrium meningkat secara patologis akan menimbulkan gagal jantung kongestif (Ganong, 2001). Vasokontriksi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penyempitan pembuluh. Vasodilatasi mengacu kepada pembesaran lingkaran dan jari-jari pembuluh akibat melemasnya lapisan otot polos (Ganong, 2001). Rangsangan panas adalah suatu cara terapi yang bermanfaat untuk meningkatkan aliran darah kesuatu daerah, karena panas menyebabkan vasodilatasi. Sebaliknya, mengompres dengan es ke suatu daerah yang meradang akan menimbulkan vasokontriksi, yang mengurangi pembekakan dengan melawan vasodilatasi yang diinduksi oleh histamine (Sherwood, 2001 ). Pemberian epinefrin dapat menyebabkan vasokontriksi pada mikrosirkulasi. Epinefrin selalu akan dapat menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah dan memicu denyut dan kontraksi jantung sehingga menimbulkan tekanan darah naik seketika danberakhir dalam waktu pendek. Pemberian asetil kolin akan menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah. Adapun ion natrium dan asam dapat menyebabkan vasodilatasi arteriola melalui mekanisme tidak langsung dengan meningkatkan nilai osmolaritas cairan tubuh

Daftar Rujukan Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC Sherwood,Lauralee.2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.EGC Ganong W. F. 2001. Fisiologi Manusia (Review of Medical Physiologi). Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Ganong W.F. 2003. Review of Medical Physiology. Lange Medical Books, McGraw-Hill