Otot II

5
Pembahasan Pengaruh besar rangsangan pada kekuatan kontraksi Rangsangan minimal : 125 Volt Rangsangan maksimal : 625 Volt Pada percobaan ini, rangsangan diberikan dengan besar yang berbeda-beda. Rangsangan yang diberikan dari subminimal hingga maksimal yaitu sebesar, 25 V, 125 V, 250 V, dan 625 V. Berdasarkan pencatatan pada kimograf, semakin besar rangsangan yang diberikan, semakin besar pula kekuatan kontraksi otot yang dihasilkan. Kontraksi tetanus dan kelelahan otot Summasi kontraksi terjadi pada frekuensi perangsangan = 10 kali/detik Kontraksi tetanus terjadi pada frekuensi perangsangan = 20 kali/detik Sumasi adalah penjumlahan kontraksi kedutan otot untuk meningkatkan intensitas seluruh kontraksi otot. Pada percobaan ini, sumasi kontraksi terjadi pada frekuensi perangsangan 10 kali/detik. Tetanus inkomplit terjadi jika frekuensi rangsangan bernilai lebih besar, sehingga tekanan yang dihasilkan akan mencapai maksimum, dan periode relaksasi menjadi sangat singkat, dan tetanus komplit terjadi jika frekuensi rangsangan bernilai sangat besar sehingga otot tidak diberi kesempatan untuk berelaksasi, dan akan terbentuk garis lurus pada tekanan maksimum.

description

otoot2

Transcript of Otot II

Page 1: Otot II

Pembahasan

Pengaruh besar rangsangan pada kekuatan kontraksi

Rangsangan minimal : 125 Volt

Rangsangan maksimal : 625 Volt

Pada percobaan ini, rangsangan diberikan dengan besar yang berbeda-beda.

Rangsangan yang diberikan dari subminimal hingga maksimal yaitu sebesar, 25

V, 125 V, 250 V, dan 625 V. Berdasarkan pencatatan pada kimograf, semakin

besar rangsangan yang diberikan, semakin besar pula kekuatan kontraksi otot

yang dihasilkan.

Kontraksi tetanus dan kelelahan otot

Summasi kontraksi terjadi pada frekuensi perangsangan = 10 kali/detik

Kontraksi tetanus terjadi pada frekuensi perangsangan = 20 kali/detik

Sumasi adalah penjumlahan kontraksi kedutan otot untuk meningkatkan

intensitas seluruh kontraksi otot. Pada percobaan ini, sumasi kontraksi terjadi pada

frekuensi perangsangan 10 kali/detik. Tetanus inkomplit terjadi jika

frekuensi rangsangan bernilai lebih besar, sehingga tekanan yang

dihasilkan akan mencapai maksimum, dan periode relaksasi

menjadi sangat singkat, dan tetanus komplit terjadi jika frekuensi

rangsangan bernilai sangat besar sehingga otot tidak diberi

kesempatan untuk berelaksasi, dan akan terbentuk garis lurus pada

tekanan maksimum.

Pembebanan di muka dan di belakang

Menghitung tinggi kotraksi otot:h = l x H L

Kerja luar (W) = h x g Keterangan :

h : Tinggi kontraksi otot (cm)H : Tinggi pencatatan kontraksi (cm)L : Jarak pengumpil ke beban (cm)L : Jarak pengumpil ke ujung pencatat (cm)g : Berat beban (gram)W : Kerja luar (gram cm)

Tabel 1 Pembebanan di muka

Page 2: Otot II

Berat beban (gram)

Jarak pengumpil ke beban (cm)

Jarak pengumpil ke ujung pencatat

(cm)

Tinggi pencatatan kontraksi

(cm)

Tinggi kontraksi otot (cm)

Kerja luar (gram cm)

1 1,5 18,3 0,7 0,05 0,052 1,5 18,3 0,8 0,06 0,123 1,5 18,3 0,85 0,07 0,214 1,5 18,3 0,7 0,05 0,205 1,5 18,3 0,5 0,04 0,206 1,5 18,3 1,2 0,10 0,607 1,5 18,3 1,4 0,11 0,778 1,5 18,3 1,2 0,10 0,809 1,5 18,3 1,1 0,09 0,81

Ketika otot berkontraksi, komponen otot mengalami pemendekan.

Pembebanan di muka yang diberikan pada preparat otot saraf didapatkan hasil

pada tabel 1. Tinggi pencatatan kontraksi dari mulai beban terkecil hingga

terbesar mula-mula naik kemudian turun, lalu naik lagi, dan akhirnya turun lagi.

Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan, yakni membentuk kurva

sebaran normal. Hal ini dapat disebabkan oleh preparat otot saraf yang digunakan

telah terlalu lama digunakan sehingga hasil kurang valid. Ataupun penyebab

lainnya adalah jarak ikatan antara tendo achilles dengan pengumpil yang kurang

kuat. Akan tetapi, masih dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar berat

beban yang diberikan, kerja luar yang dihasilkanpun semakin besar.

Pada pembebanan di muka, serabut otot mengalami peregangan sejak awal

karena sekrup di longgarkan sehingga berat beban langsung dirasakan otot,

sedangkan pada pembebanan dibelakang, sekrup dirapatkan sehingga pencatat

kontraksi akan tetap bertahan pada tempatnya. Otot tidak merasakan langsung

berat beban.

Tabel 2. Pembebanan di belakang

Berat beban (gram)

Jarak pengumpil ke beban (cm)

Jarak pengumpil ke ujung pencatat

(cm)

Tinggi pencatatan kontraksi

(cm)

Tinggi kontraksi otot (cm)

Kerja luar (gram cm)

1 1,5 18,3 3,3 0,27 0,272 1,5 18,3 3,2 0,26 0,523 1,5 18,3 2,5 0,20 0,604 1,5 18,3 2,3 0,18 0,725 1,5 18,3 2 0,16 0,78

Page 3: Otot II

6 1,5 18,3 1,7 0,13 0,807 1,5 18,3 1,5 0,12 0,848 1,5 18,3 1,2 0,09 0,729 1,5 18,3 1 0,08 0,72

Pada pengamatan kontraksi otot dengan pembebanan di belakang, otot

tidak dibiarkan memanjang pada saat pemberian beban karena

adanya tumpuan. Tinggi kontraksi yang diperoleh menurun dengan

bertambahnya beban yang diberikan. Hal ini diakibatkan karena

beban yang diangkat semakin berat, sehingga kontraksi otot

dihambat.

Kerja luar yang dihasilkan pada pembebanan di belakang lebih

besar dibanding pembebanan di muka. Hal ini disebabkan karena

pada pembebanan di belakang, beban diangkat secara langsung

oleh otot sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar. Baik pada

pembebanan di depan mupun di belakang, kerja yang optimal terjadi pada beban

terbesar yang diberikan, sedangkan kerja luar yang dihasilkan oleh otot pada

pembebanan di belakang lebih besar daripada kerja luar pada pembebanan di

muka.

Kesimpulan

Semakin besar rangsangan yang diberikan, semakin besar pula

kontraksi otot yang dihasilkan. Otot dapat mengalami tetanus bila

diberi rangsangan dengan frekuensi yang sangat besar. Semakin

besar berat beban yang diberikan pada otot baik pembebanan di

muka maupun di belakang semakin besar pula kerja luar yang

dihasilkan.

Daftar Pustaka

Cunningham JG. 1997. Textbook of Veterinary Physiology Second

Edition. WB Saunders Company.

Guyton AC, JE Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology

Eleventh Edition. Elsevier Saunders.

Page 4: Otot II

Vander, Sherman, Luciano. 2001. Human Physiology Eight

Edition. The McGrawl-Hill Companies.

Pembebanan di muka: otot dibebani dulu baru diangkat

Pembebanan di belakang: langsung diangkat shg energy lebih besar

X beban y kerja luar