Otitis Media-Annisa Aprianti

download Otitis Media-Annisa Aprianti

of 29

description

otitis media adalah peradangan pada telinga tengah.

Transcript of Otitis Media-Annisa Aprianti

OTITIS MEDIA

OTITIS MEDIAAnnisa Aprianti131.0211.181DefinisiOtitis Media adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid

Otitis media adalah infeksi atau inflamasi pada telinga tengahEpidemiologiInsidens terjadinya otitis media pada anak laki-laki lebih tinggi dibanding dengan anak perempuan. Anak-anak pada ras Native American, Inuit, dan Indigenous Australian menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi dibanding dengan ras lain.EtiologiBakteriStreptococcus pneumoniae (40%)Haemophilus influenzae (25-30%)Moraxella catarhalis (10-15%)Virus respiratory syncytial virus (RSV)influenza virusadenovirus (sebanyak 30-40%). parainfluenza virusrhinovirusenterovirusFaktor Resikoumur jenis kelaminRasfaktor genetikstatus sosioekonomi serta lingkunganasupan air susu ibu (ASI) atau susu formulalingkungan merokok kontak dengan anak lainabnormalitas kraniofasialis kongenital status imunologi infeksi bakteri atau virus di saluran pernapasan atasdisfungsi tuba Eustachius inmatur tuba EustachiusSkema pembagian Otitis MediaKlasifikasi Berdasarkan GejalaOTITIS MEDIA AKUT (OMA)DefinisiOtitis media akut adalah peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telinga tengah dan terjadi dalam waktu kurang dari 3 mingguTanda dan GejalaGejala awal : sakit telinga tengah yang berat dan menetap.Pada anak kecil dan bayi dapat mual, muntah, diare, dan demam sampai 39,5oC, gelisah, susah tidur, diare, kejang, memegang telinga yang sakit.Keluar cairan yang awalnya mengandung darah lalu berubah menjadi cairan jernih dan akhirnya berupa nanah (jika gendang telinga robek).

Skoring OMA

Penilaian derajat OMA dibuat berdasarkan skor. Bila didapatkan angka 0 hingga 3, berarti OMA ringan dan bila melebihi 3, berarti OMA berat.

Stadium OMAStadium Oklusi Tuba Eustachiusterdapat sumbatan tuba Eustachius yang ditandai oleh retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan intratimpani negatif di dalam telinga tengah Edema tuba eustachiusmembran timpani kadang-kadang tetap normal dan tidak ada kelainan, atau hanya berwarna keruh pucat Tidak terjadi demam Stadium OMA2. Stadium Hiperemis/ pre supurasiterjadi pelebaran pembuluh darah di membran timpani, yang ditandai oleh membran timpani hiperemis, edema mukosa dan adanya sekret eksudat serosa yg sulit terlihatGejala-gejala berkisar antara dua belas jam sampai dengan satu hariGK otalgia, telinga rasa penuh dan demam. Pendengaran mungkin masih normal atau terjadi gangguan ringan

MEMBRAN TIMPANI NORMALSTADIUM HIPEREMIS

Stadium OMA3. Stadium supurasiterbentuknya sekret eksudat purulen atau bernanah di telinga tengah dan juga di sel-sel mastoid shg menyebabkan membran timpani menonjol atau bulging ke arah liang telinga luar.edema pada mukosa telinga tengah >> dan sel epitel superfisial hancurGK sangat sakit, nadi dan suhu meningkat , nyeri, gelisah dan tidak dapat tidur nyenyak. Dapat disertai dengan gangguan pendengaran konduktif

Stadium supurasi

Stadium OMA4. Stadium Perforasiditandai oleh ruptur membran timpani sehingga sekret (nanah) yang jumlahnya banyak akan mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar. pengeluaran sekret bersifat pulsasi Jika mebran timpani tetap perforasi dan pengeluaran sekret atau nanah tetap berlangsung melebihi tiga minggu, maka keadaan ini disebut otitis media supuratif subakut.

Stadium OMA5. Stadium Resolusidiawali dengan berkurangnya dan berhentinya otore.ditandai oleh membran timpani berangsur normal hingga perforasi membran timpani menutup kembali dan sekret purulen akan berkurang dan akhirnya kering. (Pendengaran kembali normal ) Apabila stadium resolusi gagal terjadi, maka akan berlanjut menjadi otitis media supuratif kronik. Kriteria Diagnosis OMA1. Penyakitnya muncul secara mendadak dan bersifat akut. 2. Ditemukan adanya tanda efusi (menggembungnya membran timpani atau bulging, terbatas atau tidak ada gerakan pada membran timpani, terdapat bayangan cairan di belakang membran timpani, dan terdapat cairan yang keluar dari telinga) 3. Terdapat tanda atau gejala peradangan telinga tengah, seperti erythema pada membran timpani, nyeri telinga atau otalgia yang mengganggu tidur dan aktivitas normal

Otoskop

Tata LaksanaStadium awal mengobati saluran napasAntibiotikAntipiretikDekongestan lokalStadium oklusi tuba membuka kembali tuba eustachiusAntibiotikobat tetes hidung HCl efedrin 0,5 % dalam larutan fisiologik untuk anak kurang dari 12 tahun atau HCl efedrin 1 % dalam larutan fisiologis untuk anak yang berumur atas 12 tahun pada orang dewasa. Stadium hiperemis Antibiotik (penisilin atau eritromisin asam klavulanat atau sefalosporin)anak : ampisilin 50-100 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam empat dosis, amoksisilin atau eritromisin masing-masing 50 mg/kgBB/hari yang terbagi dalam 3 dosis AnalgesikObat tetes hidung Stadium supurasiAntibiotikdirujuk untuk melakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala cepat hilang dan tidak terjadi ruptur Stadium perforasiObat cuci telinga (ear toilet) H2O2 3% selama 3 sampai 5 hari Antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu Stadium resolusi membran timpani menutupBila tidak terjadi resolusi biasanya sekret mengalir di liang telinga luar melalui perforasi di membran timpani. Antibiotik first-line terapi dengan pemberian amoksisilin 80mg/kgBB/hari selama lima hari. Amoksisilin efektif terhadap Streptococcus penumoniae. Jika pasien alergi ringan, dapat diberikan sefalosporin seperti cefdinir. Second-line terapi seperti amoksisilin-klavulanat efektif terhadap Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis, termasuk Streptococcus penumoniae

Terapi bedahMiringotomi tindakan insisi pada pars tensa membran timpani, supaya terjadi drainase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar. I : nyeri berat, demam, komplikasi OMA seperti paresis nervus fasialis, mastoiditis, labirinitis, dan infeksi sistem saraf pusat. 2. Timpanosintesis pungsi pada membran timpani, dengan analgesia lokal supaya mendapatkan sekret untuk tujuan pemeriksaan I: komplikasi supuratif dan gagal dlm terapi antibiotik

Komplikasi Infeksi pada tulang di sekitar telinga tengah (mastoiditis atau petrositis)Labirintitis (infeksi pada kanalis semisirkuler)Kelumpuhan pada wajahTuliPeradangan pada selaput otak (meningitis)Abses otakPencegahanmenangani ISPA dengan pengobatan adekuatmenganjurkan pemberian ASI minimal enam bulanmenghindarkan pajanan terhadap lingkungan merokok