osteosarcoma laporan kasus

6
Pemeriksaan laboratorium Nilai normal Hasil Keterangan Hb 13,5-17,5 g/dl 10,6 g/dl Menurun Hematokrit 41-53 % 32 % Menurun Lekosit 4.000- 11.000 /ul 9800 /ul Normal Alkali fosfatase 45-190 iu/l 419 iu/l Meningkat Trombosit 150.000- 400.000/ul 249.000 /ul Normal LED 0-10 mm/jam 20 mm/jam Meningkat SGOT 5-40 u/l 22 u/l Normal SGPT 5-41 u/l 24 u/l Normal Ureum 15-40 mg/dl 19 mg/dl Normal kreatinin 0,5-1,5 mg/dl 0,8 mg/dl Normal Dari hasil laboratorium yang didapatkan, terdapat beberapa nilai yang mengalami penurunan dan juga peningkatan. Pada nilai hemoglobin dan hematokrit didapatkan penurunan nilai. Hemoglobin merupakan protein didalam sel darah merah yang mengangkut oksigen, sedangkan hematokrit adalah proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah merah. Apabila terjadi penurunan hemoglobin dan hematokrit, dapat dikatakan bahwa jumlah eritrosit dalam tubuh menurun. Penurunan kedua nilai ini dapat dikatakan anemia. Nilai leukosit dalam batasan normal, dapat dikatakan bahwa tidak adanya proses infeksi oleh bakteri ataupun virus. Pada niai alkali fosfatase didapatkan adanya peningkatan 2 kali lipat dari nilai normal. Alkali

description

jibdbsbbfbasfabfbiuf

Transcript of osteosarcoma laporan kasus

Pemeriksaan laboratorium

Nilai normal Hasil Keterangan

Hb 13,5-17,5 g/dl 10,6 g/dl Menurun

Hematokrit 41-53 % 32 % Menurun

Lekosit 4.000-11.000 /ul 9800 /ul Normal

Alkali fosfatase 45-190 iu/l 419 iu/l Meningkat

Trombosit 150.000-400.000/ul 249.000 /ul Normal

LED 0-10 mm/jam 20 mm/jam Meningkat

SGOT 5-40 u/l 22 u/l Normal

SGPT 5-41 u/l 24 u/l Normal

Ureum 15-40 mg/dl 19 mg/dl Normal

kreatinin 0,5-1,5 mg/dl 0,8 mg/dl Normal

Dari hasil laboratorium yang didapatkan, terdapat beberapa nilai yang mengalami

penurunan dan juga peningkatan. Pada nilai hemoglobin dan hematokrit didapatkan

penurunan nilai. Hemoglobin merupakan protein didalam sel darah merah yang mengangkut

oksigen, sedangkan hematokrit adalah proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah

merah. Apabila terjadi penurunan hemoglobin dan hematokrit, dapat dikatakan bahwa jumlah

eritrosit dalam tubuh menurun. Penurunan kedua nilai ini dapat dikatakan anemia. Nilai

leukosit dalam batasan normal, dapat dikatakan bahwa tidak adanya proses infeksi oleh

bakteri ataupun virus. Pada niai alkali fosfatase didapatkan adanya peningkatan 2 kali lipat

dari nilai normal. Alkali fosfatase merupakan enzim yang bertanggung jawab untuk

menghilangkan kelompok fosfat dalam berbagai molekul. Alkali fosfatase dapat meningkat

apabila ada kerusakan pada hati dan adanya tumor pada tulang. Pada pembentukan tulang

normal osteoblas akan menghasilkan sejumlah besar alkali fosfat yaitu ketika sedang aktif

menghasilkan jaringan osteoid. Alkali fosfatase memegang peranan penting dalam

mengendapkan kalsium dan fosfat kedalam matriks tulang. Sebagian dari fosfatase alkali

akan memasuki aliran darah, dengan demikian maka kadar fosfatase alkali didalam darah

dapat menjadi indkator yang baik tentang tingkat pembentukan tulang setelah mengalami

fraktur atau pada keadaan adanya tumor pada tulang. Nilai LED yang meningkat dapat

dikarenakan adanya proses inflamasi pada tubuh. Saat terjadinya proses inflamasi, maka aka

terdapat sitokin yang akan beredar dalam darah, adanya sel-ael inflamasi akan menyebabkan

munculnya protein fase akut. Protein fase akut tersebut dapat menyebabkan peningkatan

LED. Nilai SGOT dan SGPT dalam batasan normal, ini menyatakan bahwa tidak adanya

gangguan fungsi hati dan peningkatan alkali fosfat bukan dikarenakan adanya kerusakan hati.

Ureum dan kreatinin dalam batasan normal, dapat dikatakan bahwa ginjal masih dalam

keadaan baik.

Dafpus

Carter Michael A. Anatomi dan Fisiologi Tulang dan Sendi. Hartanto Huriawati, Susi

Natalia, Wulansari Pita, Mahanani Dewi A, editors. Patofisiologi. 6 th ed. Jakarta: EGC. 2006.

P.1358

Penatalaksanaan

Sebelum dilakukan penatalaksanaan pada ostosarcoma, sebaiknya diberikan rujukan

untuk melakukan biopsi. Biopsi dilakukan untuk menegakan diagnosis pasti. Pada

osteosarcoma biasanya untuk pentalaksanaan dilakukan dengan cara pemberian kemoterapi

dan juga operasi. Kemoterapi biasanya diberikan sebelum operasi, yaitu untuk membunuh

sel-sel kanker dalam upaya untuk menekan penyebaran kanker dan upaya ntuk mengecilkan

ukuran tumor untuk membuat operasi lebih mudah untuk dilakukan.

Obat kemoterapi yang biasa diberikan:

Cisplatin

Cisplatin bekerja untuk menghambat sintesis dari DNA, cisplatin mengikat secara langsung DNA tumor dan denaturasi pada rantai DNA. Cisplatin dapat menimbulkan efek samping seperti, gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik, neuropati perifer dan alopecia.

Cyclophosphamide

Obat ini dapat mencegah replikasi sel dan menekan fungsi sel T dan sel B. Efek samping pada obat ini adalah infertilitas, depresi sum-sum tulang belakang, alopecia dan sistitis hemoragika.

Doxorubicin

Mekanisme kerja nya menghambat sintesa dari DNA dan RNA. Efek samping obat ini adalah kardiomiopati,alopecia dan abnormalitas EKG.

Metotreksat

Obat ini merupakan obat anti kanker yang bekerja sebagai antagonis folat. Dosis yang dibutuhkan untuk mengobati kanker harus dosis yang besar. Efek samping nya dapat mempengaruhi saluran pencernaan seperti mual, ulkus mukosa, dan saluran cerna. Dapat menyebabkan hepatotoksis dan reaksi pseudolimfomatosis.

Setelah dilakukan kemoterapi, dapat dilakukan operasi untuk mengangkat tumor yang

masih tersisa. Amputasi dilakukan apabila sudah terjadi kerusakan jaringan yang meluas atau

juga sudah ada penyebaran kedaerah lain atau metastasis.

Dafpus

Dugdale David C. Osteosarcoma. Available at:

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article. Accessed on December 28,2010.

Mayo clinic. Osteosarcoma. Available at: http://www.mayoclinic.org/osteosarcoma/.

Accessed on May 2, 2011.

Pemeriksaan Roentgen

Pada hasil pemeriksaan radiologis didapatkan hasil yang kurang lengkap pada

identitas, pada hasil roentgen yang dicantumkan hanyalah gambaran tulang yang patologis

tetapi gambaran tulang normalnya tidak dicantumkan. Hasil roentgen juga didapatkan kurang

layak karena sulit untuk membedakan gambaran pada sendi, tulang dan jaringan lunak. Pada

gambaran roentgen didapatkan gambaran osteoblastik yaitu dengan peningkatan densitas

pada tulang. Selain osteoblastik, didapatkan juga adanya gambaran penebalan periostium atau

periosteal reaction pada gambaran tulang. Selain itu juga didapatkan adanya gambaran

sunburst atau penebalan pembuluh darah yang telah terkalsifikasi. Didalam hasil roentgen

juga didapatkan adanya gambaran seperti penonjolan dari lapisan periostium pada sisi-sisi

didekat sunburst. Gambaran penonjolan periostium tersebut dinamakan segitiga codeman.

Adanya gambaran sunburst pada hasil roentgen menunjukan bahwa tulang ini mengalami

osteosarcoma, dikarenakan sunburst merupakan gambaran yang khas atau patognomonik

pada osteosarcoma.