Osteeomielitis
-
Upload
gitapuspitasari -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
description
Transcript of Osteeomielitis
Oleh :1.Valentine Septiana S 1120141192.Krisna Lalwani 1120141393.Gita Puspitasari 112014147
Pembimbing :dr. Heka Priyamurti, Sp. OT
radang tulang yang disebabkan oleh organisme piogenik
dapat terlokalisasi atau tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks, jaringan kanselosa, dan periosteum.
Berdasarkan perjalanan klinis (proses infeksi dan gejala) :1. Akut2. Kronis
infeksi tulang dan sumsum tulang akut yang disebabkan oleh bakteri piogen dimana mikroorganisme berasal dari fokus ditempat lain dan beredar melalui sirkulasi darah
Banyak pada anak-anak (jarang pada dewasa)
90 % oleh stafilokokus aureus hemolitikus jarang oleh streptokokus hemolitikus
anak umur dibawah 4 tahun sebanyak 50 % disebabkan oleh Hemofilus influenza
B. Colli, B. Aerogenus kapsulata, Pneumokokus, Salmonella tifosa, Pseudomonas aerogenus, Proteus mirabilis, Brucella, dan bakteri anaerobik yaitu Bakteroides fragilis juga dapat menyebabkan osteomielitis hematogen akut.
Umur (bayi dan anak – anak) Jenis kelamin (laki – laki > wanita, 4:1) Trauma (pada daerah metafisis) Lokasi (daerah metafisis karena daerah ini
merupakan daerah aktif tempat terjadinya pertumbuhan tulang)
Nutrisi, lingkungan dan imunitas yang buruk serta adanya fokus infeksi sebelumnya ( seperti bisul, tonsilitis)
Ada 2 cara :1. Umum
sirkulasi darah berupa bakterimia dan septikemia
embolus infeksi yang menyebabkan infeksi multifokal pada daerah - daerah lain
2. LokalSubperiosteal abses akibat penerobosan abses melalui periostSelulitis akibat abses subperiosteal menembus sampai dibawah kulitPenyebaran ke dalam sendi sehingga terjadi artritis septikPenyebaran ke medula tulang sekitarnya sehingga sistem sirkulasi dalam tulang terganggu menyebabkan kematian tulang lokal dengan terbentuknya tulang mati yang disebut sekuestrum.
Berkembang progresif Dapat ditemukan infeksi bakterial pada kulit
atau saluran napas atas Nyeri pada daerah infeksi Ada gangguan fungsi anggota gerak pada
daerah yang terkena Demam, malaise, nafsu makan berkurang
(gejala bakterimia/septikemia)
Nyeri tekan Gangguan pergerakan sendi oleh karena
pembengkakan sendi dan gangguan akan bertambah berat bila terjadi spasme lokal.
Pada foto polos 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan radiologik yang berarti dan mungkin hanya ditemukan pembengkakan jaringan lunak.
> 10 hari (±2 minggu) terdapat gambaran destruksi tulang berupa refraksi tulang yang bersifat difus pada daerah metafisis dan pembentukan tulang baru dibawah periosteum yang terangkat.
Pemeriksaan Ultrasonografi dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi
Proyeksi lateral pada tibia terlihat gambaran sklerotik di diametafisis tibia
Proyeksi AP pada tibia terlihat
gambaran sklerotik di
lateral diametafisis tibia
Tampak destruksi tulang pada tibia dengan pembentukan tulang subperiosteal
Antibiotik (selama 3-6 minggu) Istirahat dan pemberian analgesik juga
diperlukan untuk menghilangkan nyeri. Bila setelah 24 jam pengobatan lokal dan
sistemik antibiotik gagal ( tidak ada perbaikan keadaan umum ), maka dapat dipertimbangkan drainase bedah.
Pada drainase bedah, pus subperiosteal dievakuasi untuk mengurangi tekanan intra-oseus kemudian dilakukan pemerikasaan biakan kuman. Drainase dilakukan selama beberapa hari dengan menggunakan cairan Nacl 0,9% dan dengan antibiotik.
Lanjutan osteomielitis akut yang tidak terdiagnosa atau terobati dengan baik
Bisa terjadi setelah fraktur terbuka/tindakan operatif pada tulang
stafilokokus aureus ( 75 %), atau E. colli, Proteus, Pseudomonas.
Adanya cairan sinus keluar dari luka/sinus setelah operasi yang bersifat menahun
Demam Nyeri lokal Pada PF : adanya fistel/sikatrik bekas
operasi yang nyeri tekan Sekuestrum menonjol keluar kulit
Foto polostanda – tanda porosis dan sklerosis tulang,
penebalan periost, elevasi periosteum dan mungkin adanya sekuestrum.
Proyeksi AP wrist terlihat gambaran lesi osteolitik dan sclerosis extensive dibagian distal metafisis pada radius
Osteomielitis lanjut pada seluruh tibia dan fibula kanan. Ditandai dengan adanya gambaran sekuestrum (panah).
Pemberian antibiotik Mencegah terjadinya penyebaran infeksi
pada tulang sehat lainnya. Mengontrol eksaserbasi akut
Tindakan Operatifbila fase eksaserbasi akut telah reda setelah
pemberian antibiotik yang adekuat
Tujuan operatif : Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak maupun jaringan tulang (sekuestrum) sampai ke jaringan sehat sekitarnya.
Drainase kontinyu selama beberapa hari