Osmoregulasi

14
Osmoregulasi , ikan uji : ikan nila dan ikan mas Salinitas didefinisikan sebagai jumlah total material pada dalam gram yang terdapat dalam 1 kg air laut, dimana seluruh karbonat telah dikonversi menjai oksida, bromida dan iodida diganti oleh klorin dan seluruh materi organik telah dioksidasi sempurna (Sverdrup et. al, 1942). Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang membutuhkan energi, yang dikontrol oleh penyerapan selektif ion-ion yang melewati insang dan pada beberapa bagian tubuh lainnya dikontrol oleh pembuangan yang selektif terhadap garam-garam (Stickney, 1979 dalam Bestian, 1996). Sedangkan menurut Kinne (1964) dalam Bestian (1996), kemampuan osmoregulasi bervariasi bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis, jenis kelamin dan perbedaan genotip.Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan sehingga proses-proses fisiologis berjalan normal (Raharjo, 1970 dalam Bestian, 1996). Menurut Affandi dan Usman (2002), ikan mempunyai tekanan osmotik yang berbeda dengan lingkungannya, oleh karena itu ikan harus mencegah kelebihan air atau kekurangan air, agar proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung dengan normal. Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh pada ikan ini disebut osmoregulasi.Menurut Gilles dan Jeuniaux (1979), Osmoregulasi pada organisme akuatik dapat terjadi dalam dua cara yang berbeda, yaitu :1. Usaha untuk menjaga konsentrasi osmotik cairan di luar sel (ekstraseluler). Agar tetap konstan terhadap apapun yang terjadi pada konsentrasi osmotik medium eksternalnya.2. Usaha untuk memelihara isoomotik cairan dalm sel (interseluler) terhadap cairan luar sel (ekstraseluler).Menurut Affandi dan Usman (2002), ikan bertulang sejati (telestei), ikan air tawar maupun ikan laut pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk mempertahankan komposisi ion-ion dan osmolaritas cairan tubuhnya pada tingkat yang secara signifikan berbeda dari lingkungan eksternalnya. Proses ini merupakan suatu mekanisme dasar osmotik. Untuk menghadapi masalah

description

Osmoregulasi

Transcript of Osmoregulasi

Page 1: Osmoregulasi

Osmoregulasi , ikan uji : ikan nila dan ikan mas

Salinitas didefinisikan sebagai jumlah total material pada dalam gram yang terdapat dalam 1 kg air laut, dimana seluruh karbonat telah dikonversi menjai oksida, bromida dan iodida diganti oleh klorin dan seluruh materi organik telah dioksidasi sempurna (Sverdrup et. al, 1942).Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang membutuhkan energi, yang dikontrol oleh penyerapan selektif ion-ion yang melewati insang dan pada beberapa bagian tubuh lainnya dikontrol oleh pembuangan yang selektif terhadap garam-garam (Stickney, 1979 dalam Bestian, 1996). Sedangkan menurut Kinne (1964) dalam Bestian (1996), kemampuan osmoregulasi bervariasi bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis, jenis kelamin dan perbedaan genotip.Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan sehingga proses-proses fisiologis berjalan normal (Raharjo, 1970 dalam Bestian, 1996). Menurut Affandi dan Usman (2002), ikan mempunyai tekanan osmotik yang berbeda dengan lingkungannya, oleh karena itu ikan harus mencegah kelebihan air atau kekurangan air, agar proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung dengan normal. Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh pada ikan ini disebut osmoregulasi.Menurut Gilles dan Jeuniaux (1979), Osmoregulasi pada organisme akuatik dapat terjadi dalam dua cara yang berbeda, yaitu :1. Usaha untuk menjaga konsentrasi osmotik cairan di luar sel (ekstraseluler). Agar tetap konstan terhadap apapun yang terjadi pada konsentrasi osmotik medium eksternalnya.2. Usaha untuk memelihara isoomotik cairan dalm sel (interseluler) terhadap cairan luar sel (ekstraseluler).Menurut Affandi dan Usman (2002), ikan bertulang sejati (telestei), ikan air tawar maupun ikan laut pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk mempertahankan komposisi ion-ion dan osmolaritas cairan tubuhnya pada tingkat yang secara signifikan berbeda dari lingkungan eksternalnya. Proses ini merupakan suatu mekanisme dasar osmotik. Untuk menghadapi masalah osmoregulasi hewan melakukan pengaturan tekanan osmotiknya dengan cara :1. Mengurangi gradien osmotik antara cairan tubuh dengan lingkungannya.2. Mengurangi permeabilitas air dan garam.3. Melakukan pengambilan garam secara selektifOsmoregulasi pada ikan air tawar melibatkan pengambilan ion dari lingkungan untuk membatasi kehilangan ion. Air akan masuk ke tubuh ikan karena kondisi tubuhnya hipertonik, shingga ikan banyak mengeksresikan air dan menahan ion (Boyd, 1990 dalam Arista, 2001)Menurut Affandi dan Usman (2002), organisme air dibagi menjadi dua kategori sehubungan dengan mekanisme fisiologisnya dalam menghadapi tekanan osmotik air media, yaitu :1. Osmonkonformer; adalah organisme air yang secara osmotik labil

Page 2: Osmoregulasi

dan mengubah-ubah tekanan osmotik cairan tubuhnya untuk menyesuaikan dengan tekanan osmotik air media hidupnya.2. Osmoregulator, adalah organisme air yang secara osmotik stabil (mantap), selalu berusaha mempertahankan cairan tubuhnya pada tekanan osmotik yang relatif konstan, tidak perlu harus sama dengan tekanan osmotik air media hidupnya.Secara umum dikatakan bahwa cairan tubuh golongan ikan elasmobranchii mempunyai tekanan osmotik yang lebih besar dari lingkungannya. Tekanan osmotik tubuhnya sebagian besar tidak disebabkan oleh garam-garam, melainkan oleh tingginya kadar urea dan Tri Meilamin Oksida (TMAO) dari tubuh. Karena cairan tubuh yang hiperosmotik terhadap lingkungannya, golongan ikan ini cenderung menerima air lewat difusi, terutama lewat insang. Untuk mempertahankan tekanan osmotiknya kelebihan air untuk difusi ini dikeluarkan melalui air seni (Affandi dan Usman, 2002).Menurut Bond (1979) dalam Affandi dan Usman (2002) bahwa osmoregulasi pada ikan-ikan elasmobranchii menyokong teori bahwa tekanan osmosis yang disebabkan oleh garam-garam dalam darah disebabkan oleh penahan urea dan sedikit bahan bernitrogen lainnya. Urea merupakan hasil akhir metabolisme nitrogen yang dikeluarkan di dalam hati dan cuma sedikit saja yang dikeluarkan di dalam hati dan cuma sedikit saja yang dikeluarkan air kencing hiu dan pari. Sewaktu penyaringan glomerulus melalui sepanjang tubuh ginjal, segmen-segmen khusus menyerap kembali urea (70 hingga 90 %), sehingga darah mengandung lebih kurang 350 mmol/l urea daelasmobranchii umumnya.Klasifikasi ikan mas Saanin (1984) dalam Sulistio (2001) adalah sebagai berikut:Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataSubfilum : VertebrataKelas : OsteichthyesSubkelas : TeleosteiOrdo : OstariophysiSubordo : CyprinoideaFamili : CyprinidaeGenus : CyprinusSpesies : Cyprinus carpio LIkan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang dan agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (barbels) yang kadang-kadang satu pasang diantaranya rudimenter, ukuran dan warna badan sangat beragam (Sumantadinata, 1983 dalam Wibawa, 2003).Berdasarkan sistematika yang terdapat pada Tilapias; Taxonomy and Specification oleh Trewavas, 1982 (Saanin dalam Wibawa 2003) mengklasifikasikan ikan Nila sebagai berikut :Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataSub Filum : VertebrataKelas : OsteichtesSub kelas : AcanthoptherigiiOrdo : PercormorphiiSub ordo : PercoidaeFamili : CichlidaeGenus : OreochromisSpesies : O. niloticusIkan nila (Oreochromis niloticus) memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah vertikal (kompress) dengan profil empat persegi panjang ke arah antero posterior. Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembulkan. Pada sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis tersebut kelihatan condong letaknya. Ciri khas nila adalah garis-garis vertikal berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal (ekor) dengan bentuk membulat terdapat warna kemerahan dan bisa digunakan sebagai indikasi kematangan gonad.

Page 3: Osmoregulasi

Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik ikan nila adalah type ctenoid. Ikan nila (Oreochromis niloticus) juga ditandai dengan jari-jari dorsal yang keras, beitu pula pada bagian analnya. Dengan posisi sirip anal dibelakang sirip dada (abdominal). (Suyanto, 1994 dalam Wibawa, 2003).Menurut Suyanto (1994) dalam Wibawa, (2003) ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam yang sempit dan dangkal. Nila juga dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras alirannya, di waduk, rawa, sawah, tambak air payau, atau di dalam jaring terapung di laut.Ikan Nila merah Florida mempunyai tingkat kelangsungan hidup lebih baik pada slinitas 18 ppt dibandingkan dengan salinitas lebih rendah dan yang lebih tinggi, walaupun dapat dipelihara sampai salinitas 36 ppt (Watanabe et al, 1990 dalam Arifin, 1995

BAB ӀPENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang

                        Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup.

Makna osmoregulasi adalah proses mengatur dan menyeimbangkan konsentrasi asupan cairan dan pengeluaran oleh sel atau cairan tubuh organisme hidup. Sementara pemahaman tentang osmoregulasi ikan Tekanan osmotik cairan tubuh pengaturan sesuai untuk kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis fungsi tubuh normal (Homeostasis). ka sel menerima terlalu banyak air maka akan meletus, dan sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga ganda sebagai sarana untuk membuang zat-

Page 4: Osmoregulasi

zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup.

Kebanyakan invertebrata berhabitat di laut tidak secara aktif mengelola sistem osmosis mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer memiliki osmolaritas internal yang sama dengan lingkungan sehingga tidak ada kecenderungan untuk mendapatkan atau kehilangan air. Karena osmoconformer paling hidup dalam lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat stabil (di laut) maka osmoconformer yang cenderung memiliki osmolaritas konstan. Sementara osmoregulator adalah organisme yang menjaga osmolaritas tanpa tergantung pada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu kemampuan untuk mengatur ini osmoregulator kemudian dapat hidup dalam lingkungan air tawar, darat, dan laut. Di lingkungan dengan konsentrasi rendah cairan, osmoregulator akan merilis kelebihan cairan dan sebaliknya.

Untuk organisme akuatik, proses ini digunakan sebagai ukuran untuk menyeimbangkan tekanan osmosa antara substansi dalam tubuh dengan lingkungan melalui sel permeabel. Dengan demikian, semakin jauh perbedaan tekanan osmotik antara tubuh dan lingkungan, semakin banyak energi metabolisme yang dibutuhkan untuk osmoregulasi mmelakukan sebagai adaptasi, hingga batas toleransi yang mereka miliki. Oleh karena itu, pengetahuan tentang osmoregulasi sangat penting dalam mengelola media air pemeliharaan kualitas, terutama salinitas. Hal ini karena dalam osmoregulasi, proses regulasi terjadi melalui konsentrasi ion dan air dalam tubuh dengan kondisi di lingkungan.

1.2.    Tujuan Praktikum                                I.            Mengetahui gradien osmotik  ikan nila antara cairan tubuh dengan lingkungannya.                             II.            Mengetahui permeabilitas air dan garam pada ikan nila                           III.            Melihat respon ikan pada media air percobaan

Page 5: Osmoregulasi

                          IV.            mengetahui pengambilan garam secara selektif

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Ikan NilaMorfologi Dan Klasifikasi Ikan NilaKordy K.(2000) membuat catatan tentang bentuk tubuh (morfologi) seekor ikan nila (oreochromis niloticus) secara umum, yaitu mempunyai bentik badan pipih ke samping memenjang, warna putih kehitaman, makin ke perut makin terang. Ikan nila mempunyai garis vertikal 9-11 buah berwarna hijau kebiruan. Mata ikan nila tampak menonjol agak besar dengan bagian tepi berwarna hijau kebiru-biruan. Letak mulut ikan terminal, posisi sirip perut terhadap sirip dada thorocis, garis rusuk (linea lateralis) terputus menjadi dua bagian, letaknya memanjang diatas sirip dada, jumlah sisik pada garis rusuk 34 buah dan tipe sisik stenoid.Penamaan ikan nila dan mujair di Indonesia menjadi Oreochromis nilotikus dan Oreochromis mossamicus (Sugiarto, 1988). Sehingga klasifikasi ikan nila sebagai berikut

Kingdom          : Animalia                 Filum               : Chordata            Kelas               : Pisces            Ordo                : Percomorphi            Famili              : Cichlidae            Genus              : Oreochromis            Spesies            : Oreochromis nilotikus

Page 6: Osmoregulasi

BAB IIIMETODOLOGI

3.1            Waktu dan TempatPrtikum osmoregulasi ini di lakukan di Vedca Pertanian Cianjur pada :      Hari           : Senin-Kamis      Tanggal     : 16-19 Januari 2013      Waktu       : 15.00 s.d. 16.30 WIB      Tempat     :Hatchery sebelah timur Departemen Perikanan Budidaya PPPPTK Pertanian (VEDCA) Cianjur.

3.2 Alat dan Bahana.       Alat :1.      Toples2.      Aerator3.      Air4.      Timbanganb.      Bahan :1.      Ikan nila (5 ekor)

3.3                                                             Prosedur Kerjaa.       Siapkan wadah dan media pengamatan.b.      Timbang hewan uji dengan menggunakan timbangan digital.c.       Larutkan garam yang sebelumnya telah ditentukan takarannya.d.      Masukkan hewan uji ke dalam wadah pengamatan dengan salinitas 6 ppt.e.       Lakukan pengamatan selama 3 hari.

Page 7: Osmoregulasi

f.       Timbang bobot hewan uji yang mati.g.      Setelah 3 hari timbang bobot hewan uji yang masih hidup.h.      Hitung Survival Rate dan Mortalitas hewan uji tersebut, hitung juga Spesific Growth Rate dari hewan yang telah dijadikan bahan penelitian.

3.4 Analisis Data

  Tingkah laku ikan sampel selama pengamatan osmoregulasi.  Lamanya ikan sampel dapat bertahan dalam salinitas 6 ppt.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HasilJenis ikan         : Ikan Nila Oreochromis niloticusBobot Awal    : Bobot Akhir    :  31,80 gr§  Survival Rate (SR)

=  §  Mortalitas (Mr)

=    §  Specific Growth Rate (SGR)SGR =

Page 8: Osmoregulasi

=   

4.2.    Pembahasan                          Berdasar kan hasil praktek kami tentang osmoregulasi ternyata sama seperti yang dikatakan oleh(Taufik dan Eni, 2006). Osmoregulasi merupakan upaya yang dilakukan oleh ikan untuk mengontrol keseimbangan air dan ion-ion antara tubuh ikan dengan lingkungannya (Taufik dan Eni, 2006).terbukti pada hasil praktikum kami yang mana dari ke 5 sampel ikan nila yang menjadi hewan praktikum,tak ada seekor pun yang mati.Proses adaptasi terhadap kondisi salinitas dilakukan melalui proses osmoregulasi yaitu proses pengaturan antara tekanan osmotik dalam tubuh agar sesuai dengan tekanan osmotik medianya (Rusdi dan Muhammad, 2006).Pengertian Osmoregulasi.Osmoregulasi adalah proses untuk menjaga keseimbangan antara jumlah air dan zat terlarut yang ada dalam tubuh hewan (Isnaeni, 2006).Kemampuan mengatur konsentrasi garam atau air di cairan internal disebut dengan osmoregulasi (Nybakken, 1992).Osmoregulasi adalah proses organisme yang mampu mempertahankan perbedaan keseimbangan garam internal dari medium eksternal (Afrianto, 1996).Organ Osmoregulasi.Hampir semua hewan akuatik, organ yang sering digunakan dalam pertukaran air dengan lingkungannya adalah insang, usus dan ginjal. Dalam bentuk lain, kelompok air tawar seperti amfibi, kulit juga merupakan bagian penting dalam gerakan air (Gordon et. al , 1977).Adapun organ-organ tubuh yang berperan sebagai tempat berlangsungnya osmoregulasi adalah : insang, saluran pencernaan, intergumen (kulit) dan organ ekskresi pada kelenjar antena (Mantel dan Farmer, 1983 dalam Kordi dan Andi, 2007).Garam yang berakumulasi baik melalui makanan yang masuk maupun melalui difusi ke dalam melewati permukaan-permukaan seperti insang, dikeluarkan oleh ginjal dan oleh suatu linear khusus

Page 9: Osmoregulasi

yang mengekskresikan garam yang terdapat dibagian caudal usus hiu (Villee, dkk , 1988).

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan          Dari hasil praktikum saya,yang saya jalani dapat di simpulkan bahwa osmoregulasi adalah proses mengatur dan menyeimbangkan konsentrasi asupan cairan dan pengeluaran oleh sel atau cairan tubuh organisme hidup. Sementara pemahaman tentang osmoregulasi ikan Tekanan osmotik cairan tubuh pengaturan sesuai untuk kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis fungsi tubuh normal (Homeostasis). karena sel menerima terlalu banyak air maka akan meletus, dan sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati.Osmoregulasi merupakan upaya yang dilakukan oleh ikan untuk mengontrol keseimbangan air dan ion-ion antara tubuh ikan dengan lingkungannya, atau Osmoregulasi adalah proses organisme yang mampu mempertahankan perbedaan keseimbangan garam internal dari medium eksternal.

5.2. SaranSebaiknya untuk pelaksanaan praktikum selanjutnya,jangan diadakan ketika dekat dengan UAS atau ujian lainnya, karna dapat menggangu konsetrasi mahasiswa dalam menghadapi UAS ada baiknya di tunda dulu,mengingat mahasiswa juga membutuhkan waktu yang lama untuk menyusun laporan. hanya itu saran saya mohon maaf, terima kasih.

Page 10: Osmoregulasi

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Ridwan. 2002. Fisiologi Hewan Air. Pekanbaru: Unri Press.

Putri, DSR. 2010. Pengaruh Perbedaan salinitas Pada Ikan Nila Gift [terhubung berkala] http://fpik.unpad.ac.id/archives/430   (10 April 2011).

Suyanto  Rachmatun. 2008. Budidaya Ikan Nila. Jakarta: Penebar Swadaya

http://firarosalina.blogspot.com/2012/10/osmoregulasi.html