Osmoregulasi Dan Ekskresi

31
Osmoregulasi dan Ekskresi Kelompok 3/Offering B: 1.Dewi Novrina 2.Hosnul Khotimah 3.Mutiara Sholihathun 4.Rinda Annisaa 5.Rizky Pradita Y

Transcript of Osmoregulasi Dan Ekskresi

Page 1: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Osmoregulasi dan Ekskresi

Kelompok 3/Offering B:1. Dewi Novrina

2. Hosnul Khotimah3. Mutiara Sholihathun

4. Rinda Annisaa5. Rizky Pradita Y

Page 2: Osmoregulasi Dan Ekskresi

1. Jelaskan mekanisme pengaturan konsentrasi cairan tubuh pada planaria dan cacing tanah ! Sertakan struktur organ ekskresinya !

Page 3: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Planaria

• Pengaturan konsentrasi cairan tubuh Planaria dilakukan dengan organ protonefridia.

• Protonofridia saluran sempi yang ujungnya tertutup oleh sel nyala (solenosit).

• Ujungnya berakhir pada struktur seperti bola lampu dengan lumen berflagel (solenosit) atau bersillia (sel nyala).

Page 4: Osmoregulasi Dan Ekskresi

MEKANISME

• Goyangan flagel atau sillia menimbulkan tekanan negatif dalam lumen protonefridia, sehingga terjadi tekanan hidrostatik eksternalyang mendorong air dan zat terlarut masuk ke dalam lumen protonefridia.

Page 5: Osmoregulasi Dan Ekskresi

GAMBAR ORGAN

Page 6: Osmoregulasi Dan Ekskresi

CACING TANAH

• Pengaturan konsentrasi cairan tubuh Planaria dilakukan dengan organ metanefridia.

• Pembuluh sempit yang tidak bercabang.• Ujung sebelah dalamnya berbentuk corong

terbuka ke rongga coelom

Page 7: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Mekanisme

• Cairan dari coelom masuk ke dalam nefridium melalui nefrosom yang berbentuk coorng. Cairan yang telah melewati saluran nefridium yang panjang ini mengalami perubahan. Saat masuk nefridium cairan isoosmotik, tetapi ogaramnya diabsorbsi pada akhir organ ini dan urin yang dikeluarkan encer.

Page 8: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Jadi, metanefridium berfungsi sebagai ginjal filtrasi reabsorbsi. Cairan mula-mula dibentuk secara ultrafiltrasi, kemudian mengalami rearbsorsi selama mengalami pembuluh.

Page 9: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Gambar Metanefridium

Page 10: Osmoregulasi Dan Ekskresi

2. Jelaskan mekanisme osmoregulasi pada Lobster dan carcinus!

Page 11: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Di dalam air laut -> Cairan tubuh dalam keseimbangan osmotik• Di dalam air payau -> hipertonik• Untuk mempertahankan agar cairan

internalnya normal sel insang menarik garam di sekitarnya -> mensekresikan ke dalam darah -> organ eksresi membuang air yang selalu masuk dalam tubuh (Subiyanto)

Page 12: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Organ renal pada crustacea : kelenjar anternal/kelenjar hijau

• Pada Lobster : urin dibentuk dalam kelenjar anternal melalui filtrasi dan reabsorbsi, ditambah sekresi tubular. Urin filtrasi dapat ditunjukkan dengn penyuntikkan insulin yang kemudian muncul dalam urin

• Lobster menghasilkan Urin dengan Konsentrasi insulin yang sama dengan darah yang menunjukkan bahwa air tidak di reabsorbsi

Page 13: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Carcinus melakukan reabsorbsi air dari ultrafiltasi -> reabsorbsi aktif dari natrium nampaknya diikuti oleh reabsorbsi pasif dan air. Hasilnya adalah bahwa kandungan natrium dalam urin lebih rendah daripada dalam darah. (Suwolo)

Page 14: Osmoregulasi Dan Ekskresi

3. Apakah serangga merupakan regulator hiperosmotik atau regulator hipoosmotik. Bagaimana mekanisme

osmoregulasinya

Page 15: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Serangga merupakan regulator hiperosmotik• Serangga ini cenderung menerima terlalu

banyak air dan mengeluarkan terlalu banyak garam

• Dalam memecahkan masalah ini serangga menegeluarkan banyak kelebihan air sebagai urine, dengan aktig mengabsorbsi garam dari dalam air lewat berbagai mekanisme pengangkutan garam pada permukaan tubuhnya.

Page 16: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Mekanisme osmoregulasi serangga• Kehilangan air pada serangga terutama melalui

penguapan, sebab serangga memiliki luas permukaan tubuh 50 kali lebih besar daripada volume tubuhnya

• Untuk mengurangi kehilangan air, pada kebanyakan serangga menutup spirakelnya saat gerakan pernafasan.

• Oleh karena itu, serangga akan meningkatkan impermiabilitas kulitnya. Serangga memiliki kutikula yang berlilin, yang sangat impermeable terhadap air, sehingga serangga sedikit sekali kehilangan air melalui kulitnya.

Page 17: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Saluran malpighi merupakan saluran ekskresi pada serangga

• organ-organ osmoregulatori invertebrate menggunakan mekanisme filtrasi, reabsorbsi dan sekresi, yang secara prinsip mirip dengan mekanisme ginjal membentuk urin.

• Kerja saluran malpighi: kalium dikeluarkan secara aktif ke dalam lumen saluran malpighi dan air mengikuti secara pasif, karena kekuatan osmosis proses sekresi dan reabsorpsi

Page 18: Osmoregulasi Dan Ekskresi
Page 19: Osmoregulasi Dan Ekskresi

4. Jelaskan tahap-tahap pembentukan urin pada vertebrata!

Page 20: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Pembentukan urin pada vertebrata mencakup tiga tahapan:

a. Proses ultrafiltrasib. Proses reabsorpsic. Sekresi tubular

Page 21: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Proses Ultrafiltrasi

• Proses ultrafiltrasi berlangsung di dalam glomerulus.• Dalam proses ultrafiltrasi, glomerulus bertindak

sebagai filter mekanik khusus, di sana filtrat bebas-protein mirip plasma didorong oleh tekanan darah, bergerak melintasi dinding kapiler, kemudian masuk ke dalam ruang kapsula Bowman yang penuh cairan, kemudian masuk ke dalam pipa nefrik.

Page 22: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Proses Reabsorpsi

• Proses reabsorpsi terjadi di sistem tubular ginjal.• Cairan tubular difilter, beberapa zat vital seperti asam

amino diserap kembali (mengalami reabsorpsi). Banyak diantara reabsorpsi ini merupakan proses transpor aktif yang menggunakan energi untuk mentranspor zat dari cairan tubular, melintasi sel, dan ke dalam pembuluh darah peritubular yang akan mengembalikannya ke sistem sirkulasi.

Page 23: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Sekresi Tubular

• Terjadi utamanya di pipa distal (tubulus contortus distal).

• Selain mereabsorpsi zat-zat dalam jumlah besar dari filtrat plasma, pipa ginjal juga dapat mensekresikan zat-zat tertentu ke dalam cairan tubuhar.

• Proses ini merupakan kebalikan dari reabsorpsi tubular, terjadi sekresi H+, K+, obat-obatan dan berbagai zat organik asing.

Page 24: Osmoregulasi Dan Ekskresi

5. Bagaimana pengaturan cairan tubuh oleh hormon ADH?

Page 25: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• ADH (Anti Diuretic Hormone) adalah hormon yang berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas dinding pipa pengumpul cairan urin dengan cara memperbesar ukuran pori pada membran pipa pengumpul itu. Jumlah air yang tinggal dan konsentrasi akhir urine tergantung dari bagaimana permeabilitas dinding pipa pengumpul.

• Karena ADH meningkatkan permeabilitas dinding pipa pengumpul cairan urin, air akan berdifusi keluar dari pipa pengumpul itu, masuk ke dalam cairan interstitial di sekitarnya (ketika air di dalam pipa pengumpul itu melalui daerah yang hiperosmotik). Hasilnya urin menjadi lebih pekat.

Page 26: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Sebaliknya, apabila dalam tubuh terdapat terlalu banyak air (misalnya terlalu banyak minum), sekresi ADH akan berkurang dan hal tersebut menyebabkan dinding pipa pengumpul relatif menjadi impermeabel sehingga aliran urin dan kandungan air tinggi. Hasilnya urin yang banyak dan encer.

Page 27: Osmoregulasi Dan Ekskresi

6. Bagaimana pengendalian hormonal dalam pengendalian ion Na+, K+, Ca 2+

• Hormon mengatur keseimbangan elektrolit dengan bekerja pada jaringan epitel. Hormon tersebut antara lain:

• Aldosteron: memperkuat penahanan natrium dan klorida oleh ginjal

• Kalsitonin, parathormon (PTH), vitamin D3, dan prolaktin: meregulasi metabolisme kalsium dalam ginjal, plasma, tulang, dan jaringan lain.

Subiyanto. 1994. Fisiologi Hewan. Malang: UM Press.

Page 28: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Kerja aldosteron berperan dalam:Meningkatkan reabsorbsi Na+ dari urin, kelenjar

saliva, keringat.K+ diekskresikan melalui tubula ginjal

menyebabkan diuresis K+. Hal ini menyebabkan Na+ diabsorbsi.

Rastogi, S.C. 1976. Essentials of Animal Physiology. UK: New Age International Publishers.

Page 29: Osmoregulasi Dan Ekskresi

Tortora, Gerrard J & Derrickson, Bryan. 2009. Principles of Anatomy and Physiology 12th edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Page 30: Osmoregulasi Dan Ekskresi

7. Ekskresi nitrogen pada hewan terdapat dalam 3 bentuk, Jelaskan dan berikam masing-masing contohnya!

Page 31: Osmoregulasi Dan Ekskresi

• Amonotelik yaitu hewan yang mengekskresikan terutama amonia sebagai hasil akhir metabolisme protein, contohnya invertebrata aquatik

• Ureotelik yaitu hewan yang mengekskresikan terutama urea, contohnya ikan hiu dan ikan pari

• Uricotelik yaitu hewan yang mengekskresikan terutama asam urat, contohnya insekta, gastropoda darat, kadal, ular, dan burung.