osekim

download osekim

of 17

description

oseanografi

Transcript of osekim

  • MODUL PRAKTIKUM OSEANOGRAFI KIMIA

    Disusun oleh :

    Anna I. S. Purwiyanto, M.Si

    PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    2013

  • 2

    DAFTAR ISI

    Daftar Isi ................................................................................................................................... 2

    1. Larutan, Pengenceran dan Pencampuran ............................................................ 3

    2. Analisis Kandungan Amoniak ................................................................................... 8

    3. Analisis Kandungan Nitrat .......................................................................................... 11

    4. Analisis Kandungan Nitrit ........................................................................................... 13

    5. Analisis Kandungan Fosfat ......................................................................................... 15

  • 3

    1. LARUTAN, PENGENCERAN dan PENCAMPURAN

    LARUTAN Larutan adalah campuran zat-zat yang bersifat homogen. Suatu larutan

    mengandung suatu zat terlarut atau lebih dari satu zat pelarut. Larutan

    dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut

    larutan jenuh. Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan

    jenuh, dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut

    kelarutan. Pembahasan mengenai larutan tidak akan lepas dari yang disebut

    konsentrasi larutan. Secara umum, konsentrasi larutan memiliki definisi

    sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut.

    Konsentrasi larutan tersebut terdapat dalam satuan fisika maupun kimia.

    Beberapa konsentrasi larutan yang umum digunakan terdapat dalam Tabel 1.

    1. Persen Konsentrasi

    a) Persen berat (% WW) = x 100 %

    Persen berat (% WW) = x 100 %

    b) Persen Volume (% VV) = x 100 %

    c) Persen Berat/Volum = x 100 %

    2. Parts Per Million dan Parts Per Billion

    a) 1 ppm = 1 mg zat terlarut 1 L larutan

    b) 1 ppb = 1 g zat terlarut 1 L larutan

    c) ppm = berat zat terlarut x 106 berat larutan

    d) ppb = berat zat terlarut x 109 berat larutan

    Gram zat terlarut

    Gram zat terlarut + gram pelarut

    Gram zat terlarut

    Gram larutan

    ml zat terlarut

    ml larutan

    Gram zat terlarut

    ml larutan

  • 4

    3. Fraksi mol

    a) Fraksi mol A = XA = jumlah mol A

    jumlah mol semua komponen

    b) Fraksi mol zat terlarut = jumlah mol zat terlarut

    jumlah mol zat terlarut + jumlah mol pelarut

    4. Keformalan (F)

    Keformalan = jumlah massa rumus zat terlarut liter larutan

    5. Kemolaran (M)

    Kemolaran (M) = mol zat terlarut liter larutan

    Jika m M adalah massa molar (g mol-1) maka

    Kemolaran = gram zat terlarut m M zat terlarut x liter larutan

    6. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut

    Kemolalan (m) = mol zat terlarut kg pelarut

    Jika m M adalah massa molar (g mol-1)

    Kemolalan (m) = gram zat terlarut m M x kg pelarut

    Catatan :

    M = kemolaran = mol / liter

    M = mol / liter = milimol / mililiter

    Mol = M x liter

    Milimol = M x mililiter

  • 5

    Tabel 1. Konsentrasi larutan secara fisika maupun kimia

    Lambang Nama Definisi

    Satuan Fisika

    % W/W % V/V % W/V % mg ppm ppb

    Persen berat Persen volume Persen berat-volume persen miligram parts per million parts per billion

    gram zat terlarut x 100 gram larutan ml zat terlarut x 100 ml larutan gram zat terlarut x 100 ml larutan mg zat terlarut x 100 100 ml larutan 1 mg zat terlarut 1 L larutan 1 g zat terlarut 1 L larutan

    Satuan Kimia

    X F M m N meq Osm

    fraksi mol Formal Molar molal normal miliequivalen osmolar

    mol zat terlarut mol zat terlarut + mol pelarut massa rumus zat terlarut liter larutan mol zat terlarut liter larutan mol zat terlarut kg pelarut ekivalen zat terlarut liter larutan 1/1000 mol muatan Osmols liter larutan

  • 6

    Lembar Kerja

    1. Hitung berapa % NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g NaCl dalam 55 g

    air

    2. Hitung berapa gram NaCl yang terdapat dalam 500 g NaCl 16% berat

    3. 50 ml alkohol dicampur dengan 50 ml air menghasilkan 96,54 ml larutan.

    Hitung % volume masing-masing komponen

    4. Suatu larutan aseton dalam air mengandung 8,60 mg aseton dalam 21,4 L

    larutan. Jika kerapatan larutan 0,997 g/cm, hitung konsentrasi aseton

    dalam (a) ppm dan (b) ppb

    5. Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol H2O dalam larutan 117 g NaCl dalam 3

    kg H2O

    6. Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 1,90 g Na2SO4 dan 0,085 liter

    larutan. Hitung keformalan (massa rumus Na2SO4 = 142)

    7. Seorang mahasiswa mencampurkan 3,5 liter NaCl 0,150 M dengan 5,5 liter

    NaCl 0,175 M dan memperoleh sebanyak 9 liter. Hitung konsentrasi larutan

    tersebut

    8. Suatu larutan asam sulfat sebanyak 200 ml mempunyai konsentrasi 20%

    berat dan kerapatannya 1,200 g/ml. Hitung kemolalan larutan Mr H2SO4 =

    98

    PENGENCERAN dan PENCAMPURAN

    Pengenceran adalah penambahan pelarut ke dalam suatu larutan. Pada

    prinsipnya jumlah mol zat sebelum dan sesudah diencerkan tetap, maka

    rumusnya :

    M1 x V1=M2 x V2

    Dimana : M = konsetrasi V2 = V1+pelarut

    Pengenceran dilakukan dengan mencampur larutan pekat (konsentrasi

    tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang

    lebih besar. Pelarut yang ditambahkan dalam prose pengenceran merupakan

    pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah

    tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat

  • 7

    menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang

    dilarutkan/diencerkan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan

    disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak

    daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

    Pada pencampuran dua atau lebih larutan yang sejenis tetapi konsentrasinya

    berbeda. Konsentrasi larutan yang terbentuk dapat dihitung dengan

    persamaan :

    Lembar Kerja

    1) Bila diketahui konsentrasi awal 0,25 M. Kemudian dari larutan

    tersebut diambil 10 ml untuk kemudian diencerkan menjadi 0,01 M.

    Maka tentukan berapa volume akuades yang harus ditambahkan

    2) Bila diketahui campuran antara 100 ml NaCl 0,1 M dan 250 ml NaCl

    0,5 M. Tentukan berapa konsentrasi larutan yang terbentuk

    3) Konversikan konsentrasi pada metode analisis nitrat, nitrit,

    ammonia dan fosfat menjadi konsentrasi yang dibutuhkan untuk

    menganalisa sampel

  • 8

    2. ANALISA KANDUNGAN AMONIAK

    Pendahuluan

    Amoniak (NH3-N) merupakan senyawa anorganik penting di perairan. Keberadaan

    amoniak dalam bentuk NH3 merupakan senyawa yang bersifat racun bagi

    organisme. Namun bila amoniak mengalami ionisasi maka keberadaannya penting

    dalam proses fotosintesisi dan mendukung produktivitas primer perairan. Amoniak

    secara umum berasal dari hasil ekskresi organisme maupun timbunan bahan

    organik di perairan.

    Metode pengukuran konsentrasi amoniak dalam air laut cukup banyak. Meski

    demikian, salah satu metoda yang paling umum digunakan adalah menggunakan

    spektrofotometri, yaitu metode phenol. Prinsip metode ini adalah menggunakan

    spektrofotometer untuk mendeteksi keberadaan senyawa indofenol pada panjang

    gelombang 640 nm. Deteksi awal ada tidaknya senyawa indofenol adalah

    berdasarkan warna sampel yang akan berubah menjadi biru. Semakin pekat warna

    biru yang dihasilkan, maka spektrofotometer akan mendeteksi nilai absorban yang

    makin tinggi. Sehingga dapat dikatakan amoniak yang terkandung juga makin tinggi.

    Alat dan Bahan

    Alat

    - Spektrofotometer ( = 640 nm)

    - Timbangan analitik

    - Beaker glass

    - Pipet ball

    - Pipet tetes

    - Gelas ukur

    - Erlenmeyer

    Bahan

    - Larutan phenol : buat 11,1 ml larutan phenol yang kemudian dilarutkan

    kembali dalam 100 ml etyl alcohol 95%

  • 9

    - Sodium nitroprusside : larutkan 0,5 gr sodium nitroprusside dalam 100 ml air

    - Alkaline citrate : larutkan 200 gr trisodium citrate dan 10 gr sodium

    hydroxide pada akuades hingga volume 1 liter

    - Larutan sodium hypochloride

    - Larutan oxidizing : ambil 100 ml larutan alkaline citrate dan campurkan

    dengan 25 ml sodium hypochloride

    - Larutan stok ammonium : timbang 3,82 gr NH4Cl, oven pada suhu 100oC dan

    dinginkan. Larutkan dalam 1 liter akuades 1 ml = 1 mg N = 1 ppm N

    Prosedur

    - Siapkan seluruh bahan, ingat konversikan seluruh ukuran bahan untuk

    digunakan pada sampel 10 ml

    - Ambil 10 ml, masukkan dalam erlenmeyer

    - Campurkan 1 ml phenol, 1 ml sodium nitropruside, 25 ml larutan oxidizing

    - Ingat ukuran campuran tersebut merupakan campuran untuk volume

    sampel 25 ml. Konversikan ukuran campuran tersebut untuk digunakan

    dalam volume sampel 10 ml

    - Hindari sampel dari cahaya sebelum dilakukan pengukuran

    - Ukur sampel dengan spektrofotometer pada 640 nm, blanko yang digunaka

    adalah akuades

    - Siapkan larutan standar dengan cara :

    0 ppm = 10 ml akuades +( phenol + sodium nitropruside + larutan

    oxidizing)**

    0,2 ppm = 0,2 ml larutan stok amonium +( phenol + sodium

    nitropruside + larutan oxidizing)**

    0,5 ppm = 0,5 ml larutan stok amonium +( phenol + sodium

    nitropruside + larutan oxidizing)**

    1 ppm = 1 ml larutan stok aluminium +( phenol + sodium

    nitropruside + larutan oxidizing)**

    Note : ** = sesuaikan dengan kadar yang digunakan dalam sampel

    - Ukur absorbansi larutan standar tersebut

    Note : seluruh ukuran bahan di atas merupakan bahan yang digunakan untuk

    sampel 25 ml

  • 10

    Penghitungan

    - Buat kurva kalibrasi dari hasil pengukuran absorbansi larutan standar,

    dimana sumbu x adalah konsentrasi amoniak (ppm) dan sumbu y adalah

    nilai absorbansinya

    - Dapatkan persamaan regresi y=ax+b dari kurva kalibrasi tersebut

    - Hitung konsentrasi amoniak pada air sampel dengan persamaan Lambert-

    Beer : A = . b. C, dimana A = nilai absorbansi; = nilai a dari

    persamaan regresi; b = tebal kuvet (= 1); C = konsentrasi amoniak

    pada air sampel

  • 11

    3. ANALISA KANDUNGAN NITRAT

    Pendahuluan

    Nitrat memiliki struktur kimia NO3-N. Keberadaan nitrat di alam menjadi faktor

    pembatas dalam proses fotosintesis. Hal ini disebabkan nitrat menjadi salah satu

    senyawa anorganik essensial yang digunakan oleh fitoplankton. Nitrat dapat berasal

    dari alam maupun hasil perombakan. Pada kondisi aerob (oksigen cukup atau

    berlebih), nitrat ini menjadi hasil proses nitrifikasi, namun pada kondisi anaerob

    (minim oksigen atau bahkan tidak ada) nitrat mengalami reaksi denitrifikasi.

    Pengukuran nitrat sama dengan amoniak, yaitu menggunakan spektrofotometer.

    Prinsip yang digunakan adalah UV spektrofotometer. Panjang gelombang yang

    digunakan adalah 220 nm.

    Alat dan Bahan

    Alat

    - Spektrofotometer ( = 640 nm)

    - Timbangan analitik

    - Beaker glass

    - Pipet ball

    - Pipet tetes

    - Gelas ukur

    - Erlenmeyer

    Bahan

    - Larutan stok nitrat : larutkan 0,7218 gr KNO3 yang telah dioven pada suhu

    105oC selama 1 malam, encerkan hingga volume 1 liter

    - Larutan standar nitrat : larutkan 100 ml larutan stok ke dalam 1 liter

    akuades

    - Larutan hydrochloric acid : campurkan 83 ml HCl ke dalam 850 ml akuades,

    kemudian dinginkan dan encerkan hingga 1 liter.

  • 12

    Prosedur

    - Siapkan seluruh bahan, ingat konversikan seluruh ukuran bahan untuk

    digunakan pada sampel 10 ml

    - Perlakuan air sampel : tambahkan 1 ml HCl pada 50 ml sampel, aduk

    - Siapkan larutan standar :

    0 ppm = 10 ml akuades +(HCl)**

    0,5 ppm = 0,5 ml larutan standar nitrat +(HCl)**

    1 ppm = 1 ml larutan standar nitrat +(HCl)**

    4 ppm = 4 ml larutan standar nitrat +(HCl)**

    7 ppm = 7 ml larutan standar nitrat +(HCl)**

    - Ukur absrobansi sampel dan larutan standar

    Penghitungan

    - Buat kurva kalibrasi dari hasil pengukuran absorbansi larutan standar,

    dimana sumbu x adalah konsentrasi nitrat (ppm) dan sumbu y adalah nilai

    absorbansinya

    - Dapatkan persamaan regresi y=ax+b dari kurva kalibrasi tersebut

    - Hitung konsentrasi nitrat pada air sampel dengan persamaan Lambert-Beer :

    A = . b. C, dimana A = nilai absorbansi; = nilai a dari persamaan

    regresi; b = tebal kuvet (= 1); C = konsentrasi nitrat pada air sampel

    Note : seluruh ukuran bahan di atas merupakan bahan yang digunakan untuk

    sampel 50 ml

    Note : ** = sesuaikan dengan kadar yang digunakan untuk air sampel

  • 13

    4. ANALISA KANDUNGAN NITRIT

    Pendahuluan

    Nitrit memiliki struktur kimia NO2-N. Pada perairan, nitrat merupakan hasil reduksi

    senyawa nitrit maupun hasil oksidasi amoniak yang dilakukan oleh

    mikroorganisme. Nitrat sebagai senyawa transisi menjadikan konsentrasi nitrat di

    perairan sangat rendah, yaitu < 0,1 g/l.

    Pengukuran kandungan nitrit yang paling umum dilakukan adalah menggunakan

    spektrofotometer, terutama Sulphanilamite Spectrophotometer. Metode ini

    menggunakan nitrit sulfanilamit yang direaksikan pada kondisi asam sehingga

    menghasilkan senyawa diazonium. Konsentrasi senyawa diazonium yang terbentuk

    sama dengan jumlah konsentrasi nitrit di perairan. Umumnya keberadaan

    kandungan diazonium dideteksi dengan mudah menggunakan warna, dimana

    sampel yang mengandung senyawa ini akan berubah menjadi warna merah.

    Alat dan Bahan

    Alat

    - Spektrofotometer ( = 543 nm)

    - Timbangan analitik

    - Beaker glass

    - Pipet ball

    - Pipet tetes

    - Gelas ukur

    - Erlenmeyer

    Bahan

    - Larutan berwarna : pada 800 ml akuades, tambahkan 100 ml phosphoric

    acid 85% dan 10 gr sulphanilamide. Kemudian tambahkan 1 gr N-(1-

    naphthyl)-ethylenediamine dihydrochloride. Aduk campuran tersebut dan

    larutkan dengan akuades hingga mencapai volume 1 liter.

    - Sodium oxalate : larutkan 3,35 gr Na2C2O4 pada akuade hingga volume 1 liter

  • 14

    Prosedur

    - Siapkan seluruh bahan, ingat konversikan seluruh ukuran bahan untuk

    digunakan pada sampel 10 ml

    - Perlakuan air sampel : tambahkan 2 ml larutan berwarna pada 50 ml

    sampel, aduk. Diamkan selama 10 menit 2 jam

    - Ukur absorbansinya dengan panjang gelombang 543 nm

    Penghitungan

    - Hitung konsentrasi nitrit pada air sampel dengan persamaan Lambert-Beer :

    A = . b. C, dimana A = nilai absorbansi; = nilai a dari persamaan

    regresi; b = tebal kuvet (= 1); C = konsentrasi nitrit pada air sampel

    - Diketahui : persamaan regresi nitrit : y = 0,076x 0,031

    Note : seluruh ukuran bahan di atas merupakan bahan yang digunakan untuk

    sampel 50 ml

  • 15

    5. ANALISA KANDUNGAN FOSFAT

    Pendahuluan

    Fosfat merupakan senyawa anorganik yang menjadi nutrien penting kedua setelah

    nitrogen, bagi fotosintesis fitoplankton. Keberadaan fosfat yang essensial ini berupa

    ortho-fosfat.

    Penentuan konsentrasi orto-fosfat yang umum dilakukan adalah Ascorbic Acid

    Spectrofotmeter. Prinsip metode ini adalah pada pembentukan senyawa kompleks,

    fosfomolibdat yang menghasilkan warna biru pada sampel. Senyawa orto-fosfat

    akan mudah bereaksi dengan amonium molibdat bila dipaparkan pada suasana

    asam. Reaksi tersebut kemudian membentuk senyawa amonium fosfomolibdat.

    Panjang gelombang yang digunakan adalah 880 nm

    Alat dan Bahan

    Alat

    - Spektrofotometer ( = 880 nm)

    - Timbangan analitik

    - Beaker glass

    - Pipet ball

    - Pipet tetes

    - Gelas ukur

    - Erlenmeyer

    Bahan

    - Asam sulfat : larutkan 70 ml H2SO4 pada akuades hingga volume mencapai

    500 ml

    - Larutan potasium antymonil tartrate : larutkan 1.3715 gr K(SbO)C4H4O6.1/2

    H2O pada 400 ml akuades, kemudian encerkan hingga mencapai 500 ml

    - Larutan ammonium molybdate : larutkan 20 gr (NH4)6 Mo7O24.4H2O pada

    500 ml akuades

    - Asam ascorbic : lartukan 1,76 gr asam ascorbic pada 100 ml akuades

  • 16

    - Larutan campuran : campurkan 50 ml H2SO4 + 5 ml potasium antymonil

    tartrate + 15 ml larutan amonium molybdate + 30 ml larutan asam ascorbic

    - Larutan stok fosfat : larutkan 219,5 gr KH2PO4 anhhydrous pada akuades,

    encerkan hingga volume 1 liter

    - Larutan standar fosfat : encerkan 50 ml larutan stok hingga volume menjadi

    1 liter

    Prosedur

    - Siapkan seluruh bahan, ingat konversikan seluruh ukuran bahan untuk

    digunakan pada sampel 10 ml

    - Perlakuan air sampel : ambil 10 ml sampel dan tambahkan 1 tetes

    phenoptalein. Tambahkan 8 ml larutan campuran dan aduk. Jika terdapat

    warna merah, tambahkan H2SO4 hingga warna merah hilang

    - Diamkan selama 10 menit, tapi jangan lebih dari 30 menit

    - Ukur absorbansinya

    - Siapkan larutan standar :

    0 ppm = 10 ml akuades +(phenophtalein + larutan campuran)**

    0,5 ppm = 0,5 ml larutan standar + (phenophtalein + larutan

    campuran)**

    1 ppm = 1 ml larutan standar nitrat + (phenophtalein + larutan

    campuran)**

    4 ppm = 4 ml larutan standar nitrat + (phenophtalein + larutan

    campuran)**

    7 ppm = 7 ml larutan standar nitrat + (phenophtalein + larutan

    campuran)**

    - Ukur absrobansi sampel dan larutan standar

    Note : seluruh ukuran bahan di atas merupakan bahan yang digunakan untuk

    sampel 50 ml

    Note : ** = sesuaikan dengan kadar yang digunakan untuk air sampel

  • 17

    Penghitungan

    - Buat kurva kalibrasi dari hasil pengukuran absorbansi larutan standar,

    dimana sumbu x adalah konsentrasi fosfat (ppm) dan sumbu y adalah nilai

    absorbansinya

    - Dapatkan persamaan regresi y=ax+b dari kurva kalibrasi tersebut

    - Hitung konsentrasi nitrat pada air sampel dengan persamaan Lambert-Beer :

    A = . b. C, dimana A = nilai absorbansi; = nilai a dari persamaan

    regresi; b = tebal kuvet (= 1); C = konsentrasi fosfat pada air sampel