Orishimo Sadao 37 Tahun Membenahi Pelabuhan Muara Baru · bekal ilmu civil engineering yang...

1
14 FIGUR Juli 2015 Oleh Yuliani Tri Astuti D 37 Tahun Membenahi Pelabuhan Muara Baru Orishimo Sadao Pelabuhan Muara Baru, dahulu bukan apa-apa. Hanya sebuah pelabuhan kosong yang ditandai mercusuar Sunda Kelapa. Namun, laut yang dulu mengelilingi mercusuar kini berubah menjadi lahan luas berwujud kawasan industri khusus hasil laut. Perlu waktu hingga 37 tahun bagi Orishimo Sadao untuk membenahi pelabuhan yang terletak di bagian utara Jakarta ini. PROFIL Nama : Orishimo Sadao Tanggal Lahir : 5 Februari 1948 1967-1972 : Civil Engineering di Tokyo Metropolitan Uni- versity 1971 : Mengawali karir di Pacific Consultant International 1978-2015 : Membangun Pelabuhan Muara Baru Memiliki 1 istri, 3 anak dan 4 cucu. Tanggungjawab Tanggungjawab kerja 仕事の責任 (Shigoto no sekinin) Pelabuhan perikanan 漁港 (Gyokō) Orishimo Sadao

Transcript of Orishimo Sadao 37 Tahun Membenahi Pelabuhan Muara Baru · bekal ilmu civil engineering yang...

14 FIGURJuli 2015

Oleh Yuliani Tri Astuti

Demi pengemba­ngan  PelabuhanMuara Baru—kininamanya Pelabu­

han Perikanan SamuderaNizam Zachman—konsultankonstruksi asal Jepang itupun rela menghabiskan sepa­ruh hidupnya di Indonesia.

Seharusnya bukan perka­ra mudah bagi Orishimo un­tuk membenahi  pelabuhanyang semula kosong menjadipusat kegiatan perikanandi Jakarta. Namun ia justrumengaku sangat menikmatipekerjaannya.  

“Sekarang di Muara Baruini, banyak kegiatan sepertipelelangan ikan, budi dayahasil perikanan, pelayananoperasional kapal­kapalperikanan pengembanganusaha industri perikanan danekspor, ada juga wisata peri­kanan dan lainnya,” jelas Ori­shimo.

M e n g a w a l ipembangunanP e l a b u h a nMuarapadasaatberusiahun,

mengaku tak memiliki ke­sulitan yang berarti. Ia ha­nya agak susah memperolehbambu yang sesuai sebagaisalah satu bahan dasar pem­buatan pondasi.  

Kesulitan yang ia rasakanjustru saat pertama tinggal diIndonesia. “Pertama ke Indo­nesia, saya tinggal di kawasanKebayoran. Di rumah yangsaya tinggali, saya digangguhantu sehingga saya takutdan tidak betah. Untung adaparanormal yang menolongsaya sehingga hantu itu per­gi,” cerita Orishimo.

Sang hantu pergi setelahselama 2,5 tahun, Orishimomenyediakan sesajen di hala­man rumah yang ia tinggalisetiap malam Jumat. “Hampirsaja saya tidak betah,” imbuhdia.

Selama tinggal di Indone­sia, setiap malam, lelaki lulu­san Universitas Tokyo Metro­politan ini selalu memikirkankonsep pembangunan un­tuk Pelabuhan Muara Baru,

memfungsikankosong tersebut, se­

daratan di sekitar80 ha semen­

perairan kurang lebihberpendapat Muarasangat potensial di­jadikan sebuah pusat

giatan perikananJakarta.Tentu dengan

bekal ilmu civile n g i n e e r i n gyang dimiliki,

Orishimo menjelaskan maket Muara Baru kepada mahasiswa

Pelabuhan Muara Baru kini

Dokumentasi Orishimo

Dokumentasi Orishimo

37 Tahun Membenahi Pelabuhan Muara BaruOrishimo Sadao

Pelabuhan Muara Baru, dahulu bukan apa-apa. Hanya sebuah pelabuhan kosong yang ditandai mercusuar Sunda Kelapa. Namun, laut yang dulu mengelilingi mercusuar kini berubah menjadi lahan luas berwujud kawasan industri khusus hasil laut. Perlu waktu hingga 37 tahun bagi Orishimo Sadao untuk membenahi pelabuhan yang terletak di bagian utara Jakarta ini.

PROFILNama : Orishimo SadaoTanggal Lahir : 5 Februari 19481967-1972 : Civil Engineering di Tokyo Metropolitan Uni-

versity1971 : Mengawali karir di Pacific Consultant International1978-2015 : Membangun Pelabuhan Muara BaruMemiliki 1 istri, 3 anak dan 4 cucu.

Me n g a w a l ipembangunanP e l a b u h a nMuara Barupada 1978,saat dirinyaberusia 30 ta­hun, Orishimo 

tuk Pelabuhanbagaimana memfungsikanpelabuhan kosongmentara luas daratantak kurang dari 80tara luas perairan40 ha. Ia berpendapat

Baru sangatjadikankegiatandi Jakarta.

bekale ng i n e e r i n gyang

PROFILPROFILPROFILPROFILPROFILNama : Orishimo SadaoTanggal Lahir : 5 Februari 19481967-1972 :

Orishimo dapat menerapkankonsep­konsep yang ingin iawujudkan. Alhasil, kerja ke­rasnya selama 37 tahun seolah“menyihir” Muara Baru yangsemula bukan apa­apa menjadipelabuhan dengan berbagai ke­giatan industri perikanan.

Pada 1984, ia merasa mulailega karena Pelabuhan MuaraBaru diresmikan dengan namaPelabuhan Perikanan Samu­dera Jakarta (PPSJ). Selanjut­nya sesuai  SK Menteri Kelau­tan dan Perikanan No KEP.04/MEN2004 tentang PerubahanNama, maka nama PPSJ digan­ti menjadi Pelabuhan Perika­nan Samudera Nizam ZachmanJakarta (PPSNZJ).

Meski selama 37 tahunia terus berpikir keras untukmembenahi Pelabuhan MuaraBaru, Orishimo malah terli­hat lebih muda dari usianya.Demikian pula, rambutnya ma­sih berwana hitam pekat. Ke­banyakan orang yang berusia67 tahun seperti dirinya sudahberuban. 

Soal resep awet mudanya,Orishimo mengaku selain en­joy menikmati hidup ini, iarajin mengonsumsi ikan dansayuran serta berolahraga. Dia menyarankan agar tidakbanyak mengonsumsi dagingjika ingin awet muda.

TanggungjawabPelabuhan Muara Baru

layaknya rumah kedua bagiOrishimo. Makanya, ia sendiritak bisa menjawab kapan akan

kembali ke Jepang. “Belumtahu kapan akan kembali keJepang. Karena pekerjaan sayabelum selesai di sini (Indone­sia). Target saya berikutnyaadalah membenahi Pasar Ikandi Jakarta,” katanya.

Ia merasa pasar yang adasekarang ini belum tertatabaik. Masih diperlukan sistemmanajeman mumpuni untukmenjadikan pasar ikan sebagaifish market yang benar­benarterkontrol baik.

Alasan lain, ia belum bisabenar­benar meninggalkanMuara Baru karena baginyakonsultan itu dikiaskan se­perti orangtua dengan anak.“Ibarat anak, kalau anak kitakurang sesuatu harus kitabantu. Demikian juga denganpelabuhan itu. Sebagai konsul­tan saya harus mendukungnyajika memang bantuan saya di­perlukan,” katanya.

Sebelum merasa benar­benar yakin Pelabuhan Muara

Baru tak lagi membutuhkantenaga dan pikirannya, iatak akan kembali ke Jepang.Baginya semua itu ada­lah tanggungjawab sebagaiseorang konsultan.

Di sela­sela kesibukan­nya membenahi Muara Baru,Orishimo sempat menulisbuku tentang pembangunankawasan tersebut dalam Ba­hasa Jepang. Ia juga kadangdiminta menjadi dosen tamudi kampus­kampus yang adadi Indonesia. Sementara diwaktu luangnya, ia habiskanuntuk memotret. 

Hasil jepretannya takkalah dengan fotograferprofesional. Dan PelabuhanMuara Baru menjadi salahsatu objek foto menarik bagiOrishimo. •Tanggungjawab kerja 仕事の責任

(Shigoto no sekinin)Pelabuhan perikanan 漁港 (Gyokō)

Orishimo Sadao

HaloJ

epan

g!Yu

liant

i Tri

Astu

ti

HaloJ

epan

g!Yu

liant

i Tri

Astu

ti