Organisasi Jasa Konsultasi
-
Upload
luthfiarahmadianty -
Category
Documents
-
view
54 -
download
0
description
Transcript of Organisasi Jasa Konsultasi
4.1. Klasifikasi Jasa Konsultan Konstruksi
Klasifikasi bidang dan sub bidang usaha jasa konsultan konstruksi (Perencana dan Pengawas)
sesuai peraturan LPJK nomor 11 Tahun 2013 adalah:
BIDANG KODE SUB BIDANG
ARSITEKTUR
AR101
AR102
AR103
AR104
AR105
Jasa Nasehat dan Pra Desain Arsitektural
Jasa Desain Arsitektural
Jasa Penilai Perawatan dan Kelayakan Bangunan
Gedung
Jasa Desain Interior
Jasa arsitektur lainnya
KODE KODE SUB BIDANG
PERENCANA REKAYASA RE101
RE102
RE103
RE104
RE105
RE106
RE107
Re108
Jasa Nasehat dan Konsultansi Rekayasa Teknik
Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta
Struktur Bangunan
Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air
Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Mekanikal dan
Elektrikal Dalam Bangunan
Jasa Desain Rekayasa untuk Proses Industrial dan
Produksi
Jasa Nasehat dan Konsultansi Jasa Rekayasa Konstruksi
BIDANG KODE SUB BIDANG
Jasa Desain Rekayasa Lainnya
KODE KODE
PERENCANAAN
PENATAAN RUANG
PR101
PR102
PR103
PR104
Jasa Perencanaan dan Perancanangan Perkotaan
Jasa Perencanaan Wilayah
Jasa Perencanaan dan Perancangan Lingkungan
Bangunan dan Lansekap
Jasa Pengembangan Pemanfaatan Ruang
BIDANG KODE SUB BIDANG
PENGAWASAN
ARSITEKTURAR201 Jasa Pengawas Administrasi Kontrak
BIDANG KODE SUB BIDANG
PENGAWASAN REKAYASA
RE201
RE202
RE203
RE204
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil
Transportasi
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi dan Instalasi
Proses dan Fasilitas Industri
BIDANG KODE SUB BIDANG
PENGAWASAN TATA PR201 Jasa Pengawas dan Pengendali Tata Ruang
BIDANG KODE SUB BIDANG
RUANG
BIDANG KODE SUB BIDANG
KONSULTANSI SPESIALIS
SP301
SP302
SP303
SP304
SP305
SP306
SP307
SP308
Jasa Pembuatan Prospektus Geologi dan Geofisika
Jasa Survey Bawah Tanah
Jasa Survey Permukaan Tanah
Jasa Pembuatan Peta
Jasa Pengujian dan Analisa Komposisi dan Tingkat
Kemurnian
Jasa Pengujian dan Analisa Parameter Fisikal
Jasa Pengujian dan Analisa Sistem Mekanikal dan
Elektrikal
Jasa Inspeksi Teknikal
BIDANG KODE SUB BIDANG
KONSULTANSI LAINNYA KL401
KL402
KL403
KL404
KL405
KL406
Jasa Konsultansi Lingkungan
Jasa Konsultansi Estimasi Nilai Lahan dan Bangunan
Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Bangunan
Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Teknik
Sipil Transportasi
Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan
Teknik Sipil Keairan
Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan
BIDANG KODE SUB BIDANG
KL407
KL408
Teknik Sipil Lainnya
Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan
Konstruksi Proses dan Fasilitas Industrial
Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan
Sistem Kendali Lalulintas
4.2. Berbagai Macam Tugas dan Jenis Konsultan
4.2.1. Bidang Marketing
Bila suatu perusahaan mempunyai masalah dalam dalam bidang pemasaran dan
menyadari bahwa mereka memerlukan opini berbeda dari perpektif luar, maka
perusahaan ini akan mempekerjakan konsultan marketing. Konsultan marketing
ini akan membantu eskskutif senior dalam menggali pemahaman dan pengertian
terhadap sebuah masalah dan menghadapi tantangan strategis dalam bidang
marketing perusahaan mereka. Konsultan pemasaran ini akan bekerja sama
dengan eksekutif senior seperti marketing manager, product manager bahkan
sales manager dalam merumuskan suatu strategi pemasaran yang cocok untuk
permasalahan perusahaan tersebut dan rencana jangka panjang maupun jangka
pendek yang akan dilakukan. Sebagian konsultan pemasaran di minta untuk
mendampingi perusahaan pada masa implementasi.
4.2.2. Bidang Kuliner Restoran dan Makanan
Untuk perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan ingin menentukan
bagaimana restoran yang kita kelola mampu melakukan penghematan bumbu
dan bahan baku tanpa merubah menu dan resep masakan atau ingin
memperbaiki sistem pelayanan pada konsumen maka anda dapat meminta
bantuan perusahaan konsultan operasi atau Operations Consulting. Atau bila
perusahaan anda ingin memperbarui proses pembelian dan rantai pasokan dari
pabrikan dan supplier, maka anda juga membutuhkan konsultan operasi.
Konsultan ini memiliki ciri khas secara umum untuk membantu implimentasi
dari saran-saran mereka dalam membuat suatu sistem operasi menjadi
efisien.Konsultan operasi ini lebih berfokus pada proses internal klien seperti
distribusi, produksi, order fulfillment, atau customer service. Contoh konsultan
jenis ini antara lain: Accenture, Cap Gemini Ernst & Young, dan Deloitte
consulting.
4.2.3. Bidang Sumber Daya Manusia
Human Resources (HR) Consulting atau konsultan sumber daya manusia
adalah konsultan yang memfokuskan diri pada upaya-upaya untuk
memaksimumkan nilai sumber daya manusia di suatu perusahaan dengan
menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat dan bidang pekerjaan
yang tepat dengan melakukan wawancara atau membuka lowongan pekerjaan
sehingga kesuksesan perusahaan bisa dicapai dengan dukungan karyawan yang
solid. Hal ini disadari mengingat perusahaan banyak berinvestasi pada human
capital, sumber daya manusia dan berharap banyak dari investasi
tersebut.Keterlibatan konsultan sumber daya manusia bisa dimulai sejak proses
rekrutmen, melakukan training dan development, memberikan jasa konseling,
menyusun paket gaji, renumerasi, tunjangan, fasilitas dan struktur kompensasi
karyawan, membangun kultur dan komunikasi dalam perusahaan, dan
sebagainya. Beberapa contoh konsultan bidang ini seperti Hewitt Associates,
Towers Perrin, Watson Wyatt Worldwide, dan Mercer HR.
4.2.4. Bidang Strategi dan Perencanaan
Bain & Company, Boston Consulting Group (BCG), dan McKinsey &
Company adalah perusahaan besar yang bergerak dalam bidang konsultasi
strategi atau konsultan strategi. Konsultan strategi biasanya mendampingi
eksekutif papan atas seperti direktur, komisaris dan CEO dari suatu perusahaan
dalam menggali masalah, memahaminya dan menghadapi tantangan strategis
menyeluruh dari suatu perusahaan. Konsultan strategi ini membantu para
eksekutif senior maupun pemilik perusahaan dalam nerumuskan strategi jangka
panjang dari perusaaan tersebut. Beberapa hanya memberikan rekomendasi dan
melakukan presentasi, ada juga sebagian lain dituntut untuk tetap terlibat dan
mengawasi selama proses implementasi.
4.2.5. Bidang Teknologi Informasi
American Management Systems, Accenture, Cambridge Technology Partners,
Computer Sciences Corporation, dan Electronic Data Systems (EDS) adalah
contoh perusahan konsultan IT atau konsultan Informasi Tehnologi yang besar.
Mereka menangani permasalahan bisnis yang kental dengan isu-isu teknis dari
sistem dan teknologi informasi. Konsultan IT bertanggung jawab mulai dari
proses analisis, desain, hingga impelementasi sistem, untuk memastikan solusi
tersebut mendukung proses bisnis mereka.Contoh proyek yang ditangani oleh
IT consulting firms/konsultan IT misalnya menguji vulnerability sistem internet
banking sebuah bank, instalasi dan troubleshooting modul-modul ERP,
menangani konversi database pelanggan ke server berbasis Oracle, dan
sebagainya.
4.2.6. Bidang Internet dan Programming
E-Consulting adalah konsultan yang menangani masalah-masalah yang
menyangkut e-business dan e-commerce dalam skala yang luas. E-business
biasanya adalah suatu kegiatan bisnis yang dijalankan secara online, sementara
e-commerce umumnya merupakan kegiatan yang melibatkan transfer unit
keuangan melalui media elektronik/internet. Beberapa konsultan bidang ini
antara lain Digitas, Razorfish, dan Sapient. Mereka memiliki spesialisasi mulai
dari front-end design (programming, desain grafis) hingga valuasi, branding,
marketing, jasa B2B, dan sebagainya.
4.2.7. Lain-lain
Beberapa ontoh konsultan yang bergerak di bidang lain adalah Charles River
Associates ( konsultan yang fokus pada bidang ekonomi dan jasa litigasi), L.E.K
Consulting (konsultan strategi bisnis, merger dan akuisisi), atau Marakon
Associates (konsultan yang fokus pada shareholder value methodology).
4.3. Organisasi Jasa Konsultasi
4.3.7. Sejarah
Ikatan Nasional Konsultan Indonesia adalah sebuah asosiasi perusahaan
konsultan independen. Asosiasi ini mulai beroperasi pada tanggal 20 Juni 1979
sebagai hasil penyatuan antara IKINDO (Ikatan Konsultan Indonesia) dan
PKTPI (Persatuan Konsultan Teknik Pembangunan Indonesia). IKINDO sendiri
berdiri tanggal 10 Februari 1970, sedangkan PKTPI berdiri pada tanggal 8
Oktober 1971.
INKINDO teah menjadi Badan Hukum sesuai dengan akte Notaris No. 01
Tanggal 03 Mei 2007. Hukum dan SK Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI Tanggal 21 Januari 2008, No. AHU-04.AH.01.06 Tahun 2008.
Penyatuan semua perusahaan konsultan dalam satu asosiasi ini adalah dalam
rangka mengembangkan profesionalitas praktek-praktek konsultasi secara lebih
efektif. Penyatuan tersebut juga bertujuan mempromosikan INKINDO sebagai
sumber pengembangan utama untuk perusahaan konsultan di Indonesia.
Dengan memperhatikan tujuan-tujuan tersebut diatas, INKINDO membimbing
dan mengembangkan anggota-anggotanya dalam kerangka menunjang
pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.
4.3.8. Visi & Misi
4.3.8.1. Visi:
"Terbina dan berkembangnya Anggota dalam rangka menunjang
pembangunan nasional demi tercapainya masyarakat adil dan
makmur"
4.3.8.2. Misi:
Menggalang persatuan dan kesatuan Anggota
Menegakkan norma profesi konsultan yang luhur, berwibawa, tertib,
disiplin dan terpercaya sesuai dengan Kode Etik dan Tata Laku
Profesi Konsultan
Meningkatkan peran serta seluruh Anggota dalam pembangunan
nasional
Mengupayakan Penataan Usaha Jasa Konsultansi yang sebaik-
baiknya bagi pemakai jasa dan masyarakat umumnya
Melayani dan melindungi para Anggota
4.3.9. Lima Strategi
Kepengurusan Dewan Pengurus Nasional (DPN) Inkindo 2010-2014 memiliki 5
(lima) strategi dalam mengemban misi dan mewujudkan visi Inkindo. Strategi
tersebut pada dasarnya adalah kebijakan utama DPN inkindo 2010-2014.
Keterkaitan antara misi, visi dan strategi tersebut dapat digambarkan dalam
‘Rumah Inkindo’ dibawah ini. Pondasi dasar merupakan misi Inkindindo, ke-5
pilar yanag ada merupakan strategi, serta bagian atap rumah merupakan visi
Inkindo.
Lima strategi tersebut adalah :
1. Peningkatan Kompetensi dan Daya Saing Anggota.
Konsultan memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan. Konsultan
nasional dapat berperan sebagai fasilitator, dinamisator dan katalisator
pembangunan di tingkat nasional maupun daerah. Sebagai asosiasi usaha jasa
konsultansi nasional, Inkindo memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk
mendukung pembangunan nasional melalui peningkatan kualitas dan
kompetensi konsultan nasional. Dalam perspektif global, peningkatan kualitas
dan kompetensi tersebut, juga akan dapat meningkatkan daya saing konsultan
nasional anggota Inkindo di pasar perekonomian global.
Peningkatan kompetensi dan daya saing anggota Inkindo secara garis besar
mencakup dua tataran : (1) Peningkatan kompetensi tenaga ahli usaha jasa
konsultansi nasional, (2) Peningkatan kapasitas usaha jasa konsultansi nasional.
2. Pengembangan Kemitraan Strategis.
Agenda-agenda penting yang harus dilakukan akan lebih optimal pencapaiannya
apabila dilakukan melalui kemitraan. Dalam konteks Inkindo, strategi ini terkait
dengan kemitraan yang bersifat internal Inkindo (kerjasama antar anggota,
kerjasama lintas provinsi) maupun yang bersifat eksternal (kemitraan dengan
berbagai stakeholder di dalam maupun di luar negeri). Stakeholder tersebut
mencakup kalangan dunia usaha, profesi, perguruan tinggi, pemerintah, lembaga
internasional multilateral, organisasi/kelompok masyarakat.
3. Penciptaan Iklim Usaha Strategis.
Eksistensi dan perkembangan usaha jasa konsultansi terkait erat iklim usaha.
Pranata/regulasi yang dikeluarkan oleh regulator (pemerintah) merupakan hal
penting yang mempengaruhi iklim usaha jasa konsultansi. Oleh karena itu
Inkindo menaruh perhatian penting terhadap masalah kepranataan yang
mempunyai dampak besar terhadap kehidupan jasa konsultansi anggota Inkindo,
baik regulasi tentang pengadaan barang dan jasa maupun regulasi sektoral yang
terkait jasa konsultansi.
4. Penguatan Keorganisasian Inkindo
Sebagai organisasi, Inkindo telah melewati berbagai ragam peristiwa, situasi
dan kondisi sejak didirikan tahun 1979 hingga sekarang. Dengan komitmen
bersama, Inkindo sebagai asosiasi usaha jasa konsultansi nasional akan terus
eksis dan berkembang. Situasi dan tantangan yang dihadapi kedepan menuntut
penguatan keorganisasian Inkindo, baik dari aspek kepengurusan, struktur,
budaya, tata kelola, program maupun infrastruktur. Kesemuanya itu
dimaksudkan agar Inkindo kedepan lebih responsif dan adaptif terhadap
tantangan serta dinamika lingkungan yang terjadi. Inkindo harus mampu
menjawab tantangan zaman serta tetap relevan dan dibutuhkan kehadirannya
bagi anggota, serta stakeholder lainnya seperti pemerintah dan masyarakat pada
umumnya.
5. Perluasan Jejaring Informasi
Era global sekarang membuat informasi menjadi sesuatu yang penting.
Informasi menjadi hal penting bagi individu atau kelompok dalam mengambil
keputusan untuk bersikap atau bertindak. Oleh karena itu merupakan tuntutan
bagi setiap individu maupun kelompok, termasuk organisasi, dalam
memperluas jejaring informasi. Bagi Inkindo, penguatan jejaring informasi
berguna dalam mendukung terlaksananya agenda-agenda organisasi, maupun
memberikan akses pasar kepada anggota. Jejaring informasi harus mencakup
bukan hanya ranah nasional, tetapi juga ranah regional dan global. Salah satu
wujud globalisasi ekonomi adalah terjadinya liberalisasi perdagangan jasa,
termasuk jasa konsultansi. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang dalam
meningkatkan pasar usaha jasa konsultansi anggota Inkindo.
Perubahan penting lingkungan usaha yang mendapat perhatian DPN Inkindo
adalah globalisasi ekonomi. Inkindo secara proaktif meningkatkan kemampuan
untuk mengubah tantangan global tersebut menjadi peluang meningkatkan
kinerja secara profesional. Inkindo proaktif meningkatkan kemampuan
profesionalnya melalui progam capacity building. Pembangunan kapasitas
dimulai dari kapasitas anggota perorangan, lalu meningkat ke pembangunan
kapasitas organisasi, antar-organisasi, dan meluas ke pembangunan kapasitas
bangsa. Dengan demikian ini adalah bagian dari ikhtiar Inkindo untuk
meningkatkan daya saing bangsa kita di forum persaingan global.
4.3.10. Kebijakan, Program Kerja
4.3.10.1. Kebijakan
Kebijakan yang dilakukan oleh DPN Inkindo 2010-2014 berdasarkan
pada GBHKO (Garis-Garis Besar Haluan Kebijakan Organisasi) hasil
Musyawarah Nasional (Munas) Inkindo 2010 serta lima strategi yang
digagas oleh Ketua Umum DPN Inkindo terpilih pada Munas Inkindo
2010, yaitu :
Peningkatan kompetensi dan daya saing anggota
Pengembangan kemitraan strategis
Penciptaan iklim usaha strategis
Penguatan keorganisasian Inkindo
Perluasan jejaring informasi
Kebijakan DPN Inkindo 2010-2014 tersebut selanjutnya diwujudkan
dalam pembagian tugas-pokok dan fungsi para Wakil Ketua Umum
(WKU) ditambah Sekretaris Jenderal, Bendahara serta Badan-badan
tingkat nasional, yaitu :
Pengembangan Organisasi & Kaderisasi
Peningkatan Kapasitas Lembaga Provinsi
Pengembangan Usaha Jasa Konsultansi & Hubungan Internasional
Peningkatan Kapasitas Konsultan Kecil & Kerjasama Anggota
Pengembangan & Pengelolaan Sumber Dana
Kelembagaan & Keprofesian
Riset & Pengembangan Teknologi
Kepranataan
Pelayanan & Perlindungan Hukum Anggota
Kesekretariatan
Kebendaharaan
Badan-badan tingkat nasional :
1. Badan Koordinasi Keanggotaan Afiliasi
2. Badan Sertifikasi Anggota Nasional
3. Badan Riset dan Pengembangan
4. Badan Advokasi dan Mediasi
5. Badan Kerjasama Antar Anggota
4.3.10.2. Program Kerja
Kebijakan DPN Inkindo 2010-2014 selanjutnya dielaborasi kedalam
Program Kerja dan Kegiatan DPN Inkindo 2010-2014. Informasi detil
program kerja dan kegiatan DPN Inkindo 2010-2014 dapat dilihat pada
lampiran 3. Secara garis besar, program keraj masing-masing unit
WKU, kesekretariatan, kebendaharaan serta badan-badan tingkat
nasional adalah sebagai berikut :
4.3.10.2.1. Pengembangan Organisasi & Kaderisasi:
Tupoksi dari WKU Pengembangan organisasi dan kaderisasi adalah
membuat program organisasi Inkindo sesuai AD/ART secara
berkesinambungan untuk mengembangkan kader-kader organisasi
secara nasional. Program kerja yang direncanakan adalah :
1. Pemantapan dasar-dasar dan system organisasi
2. Penyusunan hand book organisasi sebagai salah satu materi
kaderisasi.
3. Pelatihan untuk menciptakan kader-kader baru organisasi.
4. Seminar dengan tema tentang : “INKINDO, Masa Kini dan
Mendatang”
4.3.4.2.2. Peningkatan Kapasitas Lembaga Provinsi
Tupoksi dari WKU Urusan Peningkatan Kapasitas Lembaga Provinsi
adalah meningkatkan kapasitas dan kinerja, serta penanganan masalah
sektoral DPP Inkindo. Program kerja yang direncanakan adalah :
Mempersiapkan Sistem Rekrutmen Anggota Baru.
Menyusun Petunjuk Operasional Anggota Pasif
Melakukan kajian Anggota cabang terkait iuran KTA dan penerbitan
SBU di Pusat
Melakukan Team Building dan Capacity Building untuk DPP
Inkindo beserta Kelengkapan Organisasi di tingkat DPP Inkindo.
Melakukan Sinkronisasi program-program DPN Inkindo dan DPP
Inkindo yang akan ditetapkan dalam rekrutmen, serta distribusi
program-program DPN Inkindo di DPP Inkindo atau tingkat
regional
Mengkaji kemampuan BSAP di Provinsi untuk melaksanakan dan
menerbitkan SBU Gred 2 dan Gred 3.
Menginventarisasi dan melengkapi kelembagaan DPP-DPP (jangka
pendek)
Melakukan standarisasi terhadap kelembagaan DPP untuk perkuatan
Melakukan visitasi ke segenap DPP Inkindo
Melakukan peninjauan terhadap kekuatan DPP Inkindo
Memfasilitasi dan men-support hubungan DPP Inkindo dengan
pemangku kepentingan di tingkat provinsi
Memperjuangkan pengakuan Pemerintah Daerah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota) tentang Billing Rate
4.3.4.2.3. Pengembangan Usaha Jasa Konsultansi & Hubungan
Internasional
Tupoksi WKU Pengembangan Usaha Jasa Konsultansi & Hubungan
Internasional adalah mengembangkan usaha jasa konsultansi dan
menjalin hubungan kerjasama dengan instansi Pemerintah
(Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan dan lain-lain),
lembaga internasional (ADB, WB, JICA dan lain-lain), dan asosiasi
konsultan luar negeri. Program kerja yang direncanakan adalah :
Melakukan hearing dengan lembaga donor
Kerja Sama Aktifitas dengan negara donor
Penyelenggaraan Even Organisasi terkait
Road show bersama BAPEKON-PU include pameran
Road show bersama KADIN Indonesia
Pertukaran Pengalaman dengan negara yang memiliki best practice
Pengembangan jaringan pasar, baik dalm negeru maupun luar negeri
4.3.4.2.4. Peningkatan Kapasitas Konsultan Kecil & Kerjasama
Anggota
Tupoksi WKU Peningkatan Kapasitas Konsultan Kecil & Kerjasama
Anggota adalah Meningkatkan kualitas profesionalisme dan
pengembangan kehidupan berbisnis yang cerdas, kuat dan stabil, serta
mengkoordinasikan kerjasama antar anggota dan antar daerah. Program
kerja yang direncanakan adalah :
Merancang model pelatihan yang sesuai untuk Konsultan Kecil yang
akan dilaksanakan di DPP INKINDO seluruh Indonesia.
Meningkatkan aksesibilitas permodalan terhadap Lembaga
Keuangan untuk Konsultan Kecil.
Menerbitkan panduan teknis kerjasama Konsultan
Mengembangkan informasi peluang usaha/pasar/bisnis/jasa bagi
Konsultan Kecil
4.3.4.2.5. Pengembangan & Pengelolaan Sumber Dana
Tupoksi WKU Pengembangan & Pengelolaan Sumber Dana adalah
Mengembangkan sumber dana organisasi sesuai AD/ART Inkindo,
antara lain uang pangkal, iuran anggota, penerimaan dari kegiatan
organisasi, usaha-usaha yang sah, sumbangan yang tidak mengikat.
Program kerja yang direncanakan adalah :
Pengembangan & Pengelolaan Sumber Dana Institusional /
Kelembagaan
Pengembangan dan Pengelolaan Optimalisasi Sumber Dana Internal
4.3.4.2.6. Kelembagaan & Keprofesian
Tupoksi WKU Kelembagaan & Keprofesian adalah membina
hubungan dengan lembaga profesi (KADIN, LPJKN, BNSP, BAN,
AKI, GAPENSI, dan lain-lain) dan asosiasi profesi (HPJI, HATHI,
IAI, IAP, INTAKINDO, ATAKPI dan lain-lain). Program kerja yang
direncanakan adalah :
Program hubungan kelembagaan
Program hubungan keprofesian
4.3.4.2.7. Riset & Pengembangan Teknologi
Tupoksi WKU Riset & Pengembangan Teknologi adalah Melakukan
penelitian, kajian dan pengembangan teknologi, serta bertanggung
jawab mengkoordinasikan komite-komite bidang dan kerjasama
dengan lembaga pendidikan tinggi, lembaga riset nasional maupun
internasional. Program kerja yang direncanakan adalah :
Pembentukan komite - komite bidang
Pengkajian isu-isu strategis kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan
lembaga riset lainnya.
Melakukan benchmarking peningkatan daya saing konsultan
nasional
Menerbitkan hasil karya terbaik anggota
4.3.4.2.8. Pranata Organisasi dan Pranata Usaha
Tupoksi WKU Urusan Pranata Organisasi & Pranata Usaha adalah
Melakukan koordinasi pengembangan dan kepranataan organisasi dan
kepranataan usaha jasa konsultansi antara lain peraturan perundangan
di bidang jasa konsultansi. Program kerja yang direncanakan adalah :
Penyempurnaan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART)
Membangun Kesetaraan Hak dan Kewajiban Anggota terhadap
Organisasi
Melaksanakan Sendiri Proses Penerbitan SBU Non Jasa Konstruksi
Melahirkan UU Jasa Konsultansi
Melahirkan UU Pengadaan Barang dan Jasa
Mengajukan usulan revisi Perpres No.54/2001 tentang Pengadaan
Barang & Jasa
Mempercepat Revisi terhadap UU Jasa Konstruksi No. 18/1999
yang saat ini sedang dibahas Komisu V DPR-RI yang sudah masuk
Prolegnas 2009-2014.
Menyikapi Permen Lingkungan Hidup No.7 Th. 2010 tentang
Sertifikasi Kompetensi Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup dan Persyaratan Lembaga Pelatihan
Kompetensi Penyusunan Dokumen Analisis mengenai Dampak
Lingkungan
Menyikapi Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
46/M-DAG/PER/9/2009 tanggal 16 September 2009 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 36/M-
DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan.
Mengupayakan solusi terhadap pengenaan pajak pada sistem
kerjasama yang berbentuk konsorsium yang saat ini masih
terkendala di KPPN
Mengupayakan perluasan pasar di sektor swasta melalui intervensi
regulasi.
Memperjuangkan pengakuan pemerintah terhadap standar imbalan
jasa/billing rate.
4.3.4.2.9. Pelayanan & Perlindungan Hukum Anggota
Tupoksi WKU Pelayanan & Perlindungan Hukum Anggota adalah
Memberikan pelayanan dan perlindungan anggota di bidang hukum.
Program kerja yang direncanakan adalah :
Meningkatkan layanan advokasi dan mediasi bekerjasama dengan
Lembaga Bantuan Hukum.
Membentuk tim percepatan proses legislasi Rancangan Undang –
Undang Jasa Konsultansi.
Menyikapi regulasi penataan ruang yang melarang pemukiman yang
menghambat perijinan sebagian besar anggota Inkindo yang
bertempat di wilayah permukiman.
Bekerjasama dengan Wakil ketua Umum Pranata Organisasi dan
Pranata Usaha.
4.3.4.2.10. Sekretariat Jenderal
Kesekretariatan merupakan hal yang sangat penting dalam
menggerakan roda organisasi dan memberikan dukungan bagi
pelaksanaan kerja organisasi. Program kerja yang dirancang oleh
sekretariat jenderal DPN Inkindo adalah :
Membuat Kalender Kegiatan untuk tahunan dan empat tahunan.
Mengaktifkan Media Komunikasi dengan anggota.
Revitalisasi struktur organisasi sekretariat.
Penyusunan SOP kesekretariatan secara nasional
Mengintrodusir dan mengembagkan sistem kesekretariatan berbasis
elektronik
Melaksanakan kegiatan konstitusi
4.3.4.2.11. Kebendaharaan
Bidang kebendaharaan berfungsi sebagai pengelola keuangan
organisasi. Rancangan program kerja unggulan bidang kebendaharaan
secara garis besar adalah :
Melakukan pengelolaan arus kas (cashflow management) dan
manajemen asset.
Melakukan pengelolaan akuntansi keuangan organisasi secara
profesional dan accountable.
4.3.4.2.12. Badan-Badan Tingkat Nasional .
1. Badan Koordinasi Keanggotaan Afiliasi (BKKA)
Secara garis besar, program kerja BKKA adalah :
Peningkatan Profesionalisme Anggota
Peningkatan Pelayanan Anggota
Peningkatan Jumlah Anggota BKKA melalui strategy “marketing”
ke Instansi BKPM dan BP Migas serta Kementrian ESDM dan
stakeholders penting lainnya (misal PLN, PGN, ANTAM, dll)
Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi BKKA
Secara lengkap, rencana program kerja BKAA dapat dilihat pada
lampiran 4.
2. Badan Sertifikasi Anggota Nasional (BSAN)
Secara garis besar, program kerja BSAN adalah :
Peningkatan Kinerja Proses Sertifikasi
Peningkatan Pelayanan Anggota
Pemantapan Organisasi
Program Hubungan Antar Lembaga, Stake Holders & Pihak Terkait
Lainnya
Secara lengkap, rencana program kerja BSAN dapat dilihat pada
lampiran 5.
3. Badan Riset dan Pengembangan (BRP)
Program kerja BRP, secara garis besar adalah :
Diskusi/kajian strategis yang bersifat rutin dan temporer
Penelitian strategis
Kajian sinkronisasi program kerja
4. Badan Advokasi dan Mediasi (BAM)
BAM merupakan perangkat operasional WKU Pelayanan &
Perlindungan Hukum Anggota. Oleh karena itu program kerja WKU
Pelayanan & Perlindungan Hukum Anggota juga merupakan program
kerja BAM.
5. Badan Kerjasama Antar Anggota (BKAA)
Program kerja yang akan dilakukan adalah :
Mendorong dibentuknya unit tugas atau BKAA Provinsi pada setiap
DPP Inkindo yang bertugas mengontrol pelaksanaan Ketetapan
DPN Inkindo No : 02/TAP.DPN/XII/2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kerjasama Anggota Antar Provinsi. Hal ini
dimaksudkan agar pelaksanaan ketetapan tersebut dapat berjalan
efektif. Seluruh DPP Inkindo setidaknya harus sudah ada unit tugas
atau bagian yang mengontrol pelaksanaan ketetapan DPN Inkindo
tersebut di atas setidaknya sampai pada akhir tahun 2011.
Bilamana dipandang perlu, akan dilakukan review terhadap
Ketetapan DPN Inkindo No : 02/TAP.DPN/XII/2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Anggota Antar Provinsi, dengan
memperhatikan berbagai perutan perundangan yang berlaku.
Membuat Pedoman Kerjasama Antar Anggota dalam arti luas, tidak
hanya sebatas antar provinsi, setidaknya sampai dengan akhir 2011.
Melakukan sosialisasi/workshop pelaksanaan kerjasama antar
anggota pada awal 2012 melalui rapat koordinasi seluruh DPP
Inkindo.
Pada tahun 2012 s.d. 2014 melakukan monitoring pelaksanaan
kerjasama antar anggota.
4.3.11. Orientasi Pasar
Pasar terus berkembang. Permasalahan, permintaan, kondisi dan peluang yang
dihadapi saat ini berbeda dibandingkan dengan kondisi 10 tahun yang lalu. Agar
dapat memberikan solusi yang tepat, anggota INKINDO dengan segala
keahliannya harus selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan klien.
Pelayanan yang diberikan anggota INKINDO meliputi :
Infrastruktur umum
Perumahan, permasalahan perkotaan dan sanitasi
Transportasi
Pariwisata
Industri
Pertanian dan Kehutanan
Transmigrasi dan pembanguna pedesaan
Pertambangan dan energi
Telekomunikasi
Pembangunan sumber daya air
Bangunan dan industri
Pendidikan
Manajemen kesehatan
Kelautan
Minyak dan Gas
Tipe layanan-layanan meliputi :
Analisis ekonomi, manajemen, keuangan dan layanan penilai
Teknologi informasi dan komunikasi
Sosial, kebudayaan, legal dan pendidikan
Eksplorasi sumber daya alam, survei dan investigasi teknis
Lingkungan
Perencanaan utama, proses disain, disain teknis akhir
Inspeksi teknik
Survei kuantitas, manajemen konstruksi, manajemen proyek dan penilaian
teknis
Konsultasi pembangunan dan layanan-layanan EPC
Konsultansi seni terapan
Program pelatihan
Monitoring dan evaluasi
Pengembangan komunitas
Layanan operasi dan pemeliharaan
4.3.12. Sertifikasi
Dalam menghadapi tantangan global pada masa yang tidak menentu, beberapa
perkembangan yang signifikan telah dicapai. Antara lain Undang-undang Jasa
Konstruksi telah disahkan oleh DPR pada tahun 1999 dan telah mulai
diberlakukan pada bulan Mei 2000. Hal ini merupakan simbol dari
meningkatnya kesadaran dan pentingnya jasa konstruksi di Indonesia.
Pembentukan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Badan
Akreditasi dan Registrasi KADIN Indonesia (BARKI) merupakan cerminan
usaha kami yang tulus untuk meningkatkan profesionalisme perusahaan swasta,
termasuk jasa konsultan di Indonesia.
Kedua lembaga ini bertanggungjawab dalam pengembangan program sertifikasi
untuk perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam BKKA serta sertifikasi
untuk tenaga ahli secara individu, efektif mulai tahun 2001.