Organic Walled Dinoflagellate Cysts Sebagai Indikator Paleoenvirontment Pada Paleogen

download Organic Walled Dinoflagellate Cysts Sebagai Indikator Paleoenvirontment Pada Paleogen

of 1

description

Dinoflagellate Cyst

Transcript of Organic Walled Dinoflagellate Cysts Sebagai Indikator Paleoenvirontment Pada Paleogen

Organic Walled Dinoflagellate Cysts sebagai Indikator Paleoenvirontment pada Paleogen

Dinoflagelata merupakan makhluk hidup bersel satu yang memiliki habitat di laut, merupakan bagian dari plankton eukariotik. Sebagian dari dinoflagelata memiliki siklus hidup yang kompleks, beberapa diantaranya menghasilkan organic walled hynozygotic untuk menempatkan cyst. Cyst merupakan bagian dari siklus hidup dinoflagelata yang biasanya berasosiasi dengan reproduksi seksual.Cyst (dinocyst) ini digunakan sebagai analisis paleoenvirontment yang nantinya mengacu pada perubahan paleoceanografi pada paleogen dan perubahan iklim. Dinocyst ini hidup melimpah pada lingkungan neritik. Lebih dari 30 tahun, organic walled hynozygotic dinocyst merupakan indikator dari paleoenvirontment. Studi pada zaman kuarter menunjukkan bahwa produksi organic walled cyst dinoflagelata ini sensitif terhadap perubahan karakter air permukaan.Rekonstruksi dari produktivitas eukariotik di lingkungan laut menjadi sangat menarik, karena dapat memberikan informasi penting dalam perubahan iklim, seperti bentuk arus permukaan, upwelling system, penggabungan massa air, angin permukaan, dan siklus karbon global. Peneliti menggunakan dinoflagelata sebagai objek penelitian, dikarenakan mikrofosil lainnya memberikan sedikit informasi pada lingkungan neritik, sedangkan dinoflagelata ini sangat melimpah keberadaannya pada neritik. Selain itu juga sisa jejak mikrofosil lainnya seperti cangkang, akan mengalami mineralisasi dan rentan terhadap disolusi kimia. Dinoflagelata resisten terhadap disolusi kimia dan juga sangat sensitif terhadap perubahan kecil dari keberadaan nutrisi di lingkungan laut.Identifikasi dasar dinocyst adalah variasi produktivitas pada paleogen yang didasarkan pada perubahan rasio peridinioid (P) dengan gonyaulacoid (G) cyst. Hal inilah yang menjadi metode penelitian dalam paper ini. P cyst mengacu pada dinoflagelata heterotropik, sedangkan G cyst mengacu pada dinoflagelata autotropik. Peridinioid dinoflagelata mengindikasikan kondisi eutropik.P & G ini sendiri diperkenalkan oleh Harland (1973) yang menggunakan angka spesies. Harland meyebutkan bahwa rendahnya nilai G/P merupakan asosiasi dengan freshwater input. Beberapa penulis menggunakan metode ini, tetapi dibingungkan oleh angka spesies dengan angka spesimen. Melimpahnya P cyst mengindikasikan bahwa nutrisi yang berada di lingkungan tersebut tinggi.Dinocyst dapat menunjukkan denganjelas perbedaan proximal dan distal dari trend, yang memiliki hubungan dengan rekrondtruksi untuk paleoenvirontment yang menyangkut pada transport, runoff, dan perubahan muka air laut. Selain itu juga, yang terpenting untuk rekonstruksi sirkulasi air laut pada Paleogen.