Ordo Lepidoptera

6

Click here to load reader

Transcript of Ordo Lepidoptera

Page 1: Ordo Lepidoptera

ORDO LEPIDOPTERA

Ordo Lepidoptera atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap) karena sayap

sisiknya mempunyai corak serta pola warna.

Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:

a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)

Contohnya:

Hama kelapa (Hidari irava)

Hama daun pisang (Erlonata thrax)

Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)

Kupu sirama-rama (Attacus atlas)

b. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)

Sering juga disebut ngengat.

NGENGAT

Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan kedua-

duanya termasuk kedalam Ordo Lepidoptera. Perbedaan diantara kupu-kupu dan ngengat

lebih dari taksonomi. Kadang nama "Rhopalocera" (kupu-kupu) dan "Heterocera" (ngengat)

digunakan untuk memformalisasikan perbedaan mereka.

Ciri-ciri:

Ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal)

Ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya

Ngengat mempunyai warna sayap cenderung gelap, kusam atau kelabu

Antena ngengat seperti kawat lampu yang ditempel di kepalanya

Ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya

bermetamorfosa menjadi ngengat.

Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot

Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.

Page 2: Ordo Lepidoptera

Ngengat dan ulatnya adalah salah satu hama perkebunan di banyak bagian di bumi.

Ulat dari ngengat gipsi (Lymantria dispar), sebuah spesies invasif menyebabkan kerusakan

yang parah terhadap hutan di amerika Serikat Timur Laut. Di daerah beriklim sedang ngengat

codling menyebabkan kerusakan yang parah terutama pada perkebunan buah. Di daerah

tropis dan subtropis ulat kubis (Plutella xylostella) mungkin adalah hama tanaman kubis-

kubisan yang paling ganas.

Beberapa ngengat pada keluarga Tineidae seringkali di anggap sebagai hama karena

larvanya memakan bahan kain seperti baju dan selimut yang dibuat dari serat alami seperti

woll dan sutra, mereka namun biasanya tidak memakan material yang dicampur dengan serat

buatan. Kapur barus adalah penangkal ngengat yang paling sering digunakan dan dianggap

cukup efektif namun ada kekuatiran akan pengaruhnya pada kesehatan manusia. Larva

ngengat dapat dibunuh dengan membekukan barang yang mereka serang untuk beberapa hari

pada suhu dibawah -8 derajat selsius.

Ngengat cukup tahan banting dan lebih tidak rentan pada pembasmi hama

dibandingkan nyamuk dan lalat. Perlu dicatat bahwa ngengat dewasa namun tidak memakan

bahan kain. Ngengat besar seperti Lun, Polyphemus, Atlas, Prometheus, Cercropia, tidak

mempunyai mulut dan mereka meminum nektar untuk makanannya.

Ngangat dapat ditemukan mengitari cahaya buatan. Satu hipotesis yang diajukan

untuk menjelaskan fenomena ini adalah bahwa mereka menggunakan sebuah teknik navigasi

bintang yang dinamakan orientsi lintant. Dengan menjaga sebuah sudut yang tetap dengan

sebuah objek langit yang terang (bulan) ngengat dapat terbang pada garis lurus. Objek

angkasa ini sangatlah jauh sehingga bahkan setelah terbang dengan jauh tidak ada perbedaan

sudut yang berarti namun hal ini akan berbeda dengan cahaya buatan.

Cahaya buatan manusia belum muncul cukup lama untuk mempengaruhi evolusi

sistem navigasi ngengat. ketika ngengat menemukan sebuah cahaya buatan yang lebih dekat

dan menggunakannya untuk navigasi, sudutnya berubah dengan signifikan setelah menempuh

jarak yang dekat insting dari ngengat tersebut mencoba memperbaikinya dengan berbelok ke

arah cahaya dan hal ini pada akhirnya megakibatkan pola terbang spiral yang semakin

mendeka pada sumber cahaya.

Hal ini dapat berakibat fatal bagi si ngengat apabila sumber cahaya buatan itu dapat

membunuhnya seperti misalnya lilin atau pengejut serangga.

Teori lain yang telah diajukan untuk menjelaskan ketertarikan ngengat jantan

terhadap lilin didasarkan dari indra penciuman. Ada bukti bahwa penciuman mungkin, pada

beberapa kasus, diperantarai dengan pendetaksian spektra infra-merah dari sebuah bahan dan

Page 3: Ordo Lepidoptera

spektra inframerah dari api lilin kebetulan mengandung garis-garis emisi yang mirip dengan

frekuensi getar feromon ngengat betina sehingga ia tertarik pada api lilin.

Bunga yang mekar di malam hari biasanya bergantung kepada ngengat (atau

kelelawar) untuk penyerbukannya, dan cahaya buatan dapat mengundang ngengat jauh dari

bunga yang membutuhkannya. Sebuah cara untuk menghindari ini adalah dengan menaruh

bahan kain atau jala disekitar lampu atau menggunakan cahaya lampu berwarna (disarankan

warna merah) untuk menghalau perhatian ngengat pada chaya buatan tersebut.

Berikut contoh jenis ngengat yang merugikan dalam bidang pertanian

1. Corcyra cephalonica (Stain.), Ngengat beras, Ulat nonol beras, the rice moth

(Pyralidae)

Inang: beras

Deskripsi:

Ngengat berwarna kelabu coklat dan agak pucat, panjang tubuh kurang lebih 11-12

mm. Apabila sayap direntangkan panjangnya antara 12-15 mm. Telur berbentuk bulat dengan

diameter 0,5 mm berwarna putih kelabu, sedangkan ulat yang besar warnanya bervariasi dari

kelabu keputih-putihan sampai agak coklat. Panjang ulat pada pertumbuhan pebuh 13-17

mm. Kepompong berwarna putih kecoklat-coklatan berada dalam kokon dan panjangnya 8-

10 mm. Ngengat pada umumnya aktif pada sore atau malam hari, tetapi kadang-kadang juga

aktif pada siang hari di tempat yang gelap. Ngengat betina dapat hidup selama 10 hari, tetapi

kalau sudah bertelur mereka akan lebih cepat mati. Telur menetas setelah 4-8 hari (rata-rata 6

hari). Setelah menetas ulat segera mengikat atau menggandeng-gandeng bahan dengan

benang suteranya. Menjelang kepompong ulat naik ke permukaan bahan dan membuat kokon

dengan menganyam benang sutera di antara butir-butir bahan simpanan. Periode ulat

berlangsung 28-35 hari sedangkan kepompongnya antara 5-8 hari. Jadi daur hidup serangga

ini berkisar antara 37-51 hari.

2. Sitotroga cerealella (Oliv.), Ngengat gabah (Gelechiidae)

Inang: Gabah, jagung, sorghum

Deskripsi:

Page 4: Ordo Lepidoptera

Ngengat berwarna kuning kecoklat-coklatan mengkilat. Tubuhnya kecil dengan

panjang 3-4 mm, sedangkan sayap depan bila direntangkan kira-kira 11 mm. Telurnya agak

jernih, bulat dan mengkilat dengan diameter ¼ mm dan hanya dapat dilihat jelas di bawah

mikroskup. Ulat kecil berwarna putih kekuning-kuningan dengan kepala berwarna coklat.

Pada pertumbuhan penuh, panjangnya sekitar 6 mm. Kepompong berwarna coklat muda

panjang kurang lebih 3 ½ mm. Ngengat meletakkan telur satu per satu pada gabah dan

diselipkan di bagian yang terlindung dekat lembaga. Setelah 3-4 hari telur menetas dan ulat

menggerek masuk ke dalam butiran. Tiap butiran biasanya hanya ditempati seekor ulat, tetapi

ada kalanya 2 ekor ulat ditemukan dalam satu butir. Sebelum berkepompong, ulat membuat

lubang keluar dan kemudian ditutup dengan anyaman benang suteranya. Periode ulat

berlangsung selama kurang lebih 3 ½ minggu .