ORASI ILMIAH - itb.ac.id Orasi_ilmiah_ITB... · menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik...

36
ORASI ILMIAH MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA M. HATTA RAJASA PERCEPATAN DAN PERLUASAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA SERTA PERAN PENDIDIK AN TIN GGI TEKNIK PADA PERINGATAN 91 TAHUN PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK DI INDONESIA AULA BARAT, ITB 9 JULI 2011

Transcript of ORASI ILMIAH - itb.ac.id Orasi_ilmiah_ITB... · menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik...

ORASI IL MIA H

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIA

M. HATTA RAJASA

PERCEPATAN DAN PERLUASAAN

PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA SERTA

PERAN PENDID IK AN TIN GGI TEKNIK

PADA

PERINGATAN 91 TAHUN PENDIDIKAN TINGGITEKNIK DI INDONESIA

AULA BARAT, ITB9 JULI 2011

1

Bismillahhirrahmannirrahim,Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati, Rektor Institut Teknologi Bandung,

Yang saya hormati, Sidang Senat Guru Besar InstitutTeknologi Bandung,

Yang saya hormati dan saya banggakan, seluruh civitasacademica Institut Teknologi Bandung

Serta, seluruh hadirin para undangan Sidang TerbukaInstitut Teknologi Bandung yang saya hormati.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta, karenahanya atas nikmat karuniaNya kita dapat bersama-samamenghadiri Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandungyang pagi ini memperingati 91 tahun berkembangnyapendidikan tinggi teknik di Indonesia.

I. PENDAHULUAN

Berbicara tentang pembangunan ekonomi, Indonesiasesungguhnya telah banyak mengalami berbagai kemajuanhingga saat ini. Meskipun harus diakui bahwa pada masa-masa tertentu negara kita pun mengalami pasang surutkemajuan yang terkadang kondisinya cukupmemprihatinkan, saat ini kita dapat mengamati dengan

2

bangga bahwa Indonesia merupakan salah satu dari sedikitnegara di dunia yang akhir-akhir ini kemajuan ekonominyabanyak diakui oleh para pengamat internasional.

Pengakuan tersebut terutama muncul setelahIndonesia berhasil dengan baik melewati krisis global 2008tanpa pengaruh yang berarti pada upaya peningkatankesejahteraan masyarakat, khususnya bagi golonganmasyarakat yang rentan. Hal tersebut tercermin tidak sajadari kokohnya kondisi ekonomi makro, namun yang lebihpenting lagi adalah membaiknya berbagai indikator sosialseperti terus berkurangnya angka pengangguran,kemiskinan serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Kemajuan ekononomi yang kita capai telahmeningkatkan peran Indonesia dalam perekonomian global.Saat ini Indonesia sudah menempati urutan ekonomi ke-17terbesar di dunia, melebihi beberapa negara maju sepertiSwiss, Norwegia, Swedia, dan Afrika Selatan. Pada tahun2010, pendapatan kita sudah berada di atas US 3.000 yangberarti sudah selayaknya negara ini mulai bergeser darinegara yang berbasis pada factor driven economy menjadinegara yang berbasis pada eficiency driven economy.

Masyarakat internasional memberikan apresiasipositif dari perbaikan yang dicapai Indonesia ini. Hal initercermin dari perbaikan peringkat hutang Indonesia di saat

3

peringkat negara-negara lain justru mengalami penurunan.Mereka memperkirakan bahwa tidak lama lagi Indonesiaakan meraih peringkat investment grade.

Namun kemajuan yang kita alami tersebut ternyata

terencana yang telah dicanangkan Pemerintah sejak akhir60an. Pertanyaan besar berikutnya adalah “apakah kitajuga membutuhkan waktu 40 tahun lagi untuk bisanegara kita menuju pada apa yang disebut sebagaiinnovation driven economy ?”

Tentu hal tersebut harus dihindari dan olehkarenanya perlu dirumuskan langkah-langkah untukmempercepat perwujudan negara ini menjadi negara yangmaju dan berdaya saing global. Kita semua mengetahuibahwa tantangan ke depan yang dihadapi dalampembangunan ekonomi Indonesia tidaklah mudah untukdiselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan globalmengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadapperubahan. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasiekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan AsiaTenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan dirilebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya suatunegara maju dengan hasil pembangunan dan

membutuhkan sekitar 40 tahun kalau dihitung dari upaya

4

kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata olehseluruh masyarakat.

Dalam konteks inilah Pemerintah menyadariperlunya disusun Master Plan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untukmemberikan arah pembangunan ekonomi Indonesia hingga2025. Melalui percepatan dan perluasan pembangunanekonomi ini, kualitas Pembangunan Manusia Indonesiasebagai bangsa yang maju tidak saja diwujudkan melaluipeningkatan pendapatan dan daya beli semata, tapi jugadibarengi dengan membaiknya pemerataan dan kualitashidup seluruh bangsa.

II. POTENSI YANG DIM IL IK I DAN TANTANGAN

YANG DIH ADAPI

Kita sering melupakan bahwa Indonesia memilikipotensi yang luar biasa untuk menjadi bangsa yang besar.Indonesia mempunyai demografi penduduk yangmenguntungkan, kekayaan sumber daya alam, serta posisigeografis yang strategis:

1. Penduduk dan Sumber Daya Manusia.

Indonesia adalah negara dengan jumlah pendudukke-4 terbesar di dunia. Penduduk yang besar dengan

5

daya beli yang terus meningkat adalah pasar yangpotensial, sementara itu jumlah penduduk yangbesar dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)yang terus membaik adalah potensi daya saing yangluar biasa.

Indonesia tengah berada dalam periode transisistruktur penduduk usia produktif. Pada kurun waktu2020 – 2030, penurunan indeks (ratio)ketergantungan Indonesia (yang sudah berlangsungsejak tahun 1970) akan mencapai angka terendah.Implikasi penting dari kondisi ini adalah semakinpentingnya penyediaan lapangan kerja agar

Keadaan Demografi UmurPenduduk Indonesia

Keadaan Demografi UmurPenduduk Indonesia

6

perekonomian dapat memanfaatkan secaramaksimal besarnya porsi penduduk usia produktif.Lebih penting lagi, bila tingkat pendidikan secaraumum diasumsikan terus membaik, produktivitasperekonomian negara ini sesungguhnya dalamkondisi premium, dimana hal tersebut akan sangatbermanfaat untuk tujuan pembangunan ekonomi.

2. Sumber Daya Alam.

Indonesia adalah negara yang kaya dengan potensisumber daya alam, baik yang terbarukan (hasil bumi)maupun yang tidak terbarukan (hasil tambang danmineral). Kekayaan sumber daya alam yang dimilikiIndonesia harus dapat dikelola seoptimal mungkin,dengan meningkatkan industri pengolahan yangmemberikan nilai tambah tinggi dan mengurangiekspor bahan mentah.

Sampai tahun 2010, Indonesia masih menjadi salahsatu produsen besar di dunia untuk berbagaikomoditas, antara lain kelapa sawit (penghasil daneksportir terbesar di dunia), kakao (produsenterbesar kedua di dunia), timah (produsen terbesarkedua di dunia), nikel (cadangan terbesar ke empat

7

di dunia) dan bauksit (cadangan terbesar ke tujuh didunia) serta komoditas unggulan lainnya seperti besibaja, tembaga, karet dan perikanan. Indonesia jugamemiliki cadangan energi yang sangat besar sepertimisalnya batubara, panas bumi, gas alam, dan airyang sebagian besar dimanfaatkan untukmendukung industri andalan seperti tekstil,perkapalan, peralatan transportasi dan makanan-minuman.

3. Letak Geografis.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia,Indonesia memiliki wilayah dengan panjangmencapai 5.200 km dan lebar mencapai 1.870 km.Lokasi geografisnya juga sangat strategis (memiliki

8

akses langsung ke pasar terbesar di dunia) karenaIndonesia dilewati oleh satu Sea Lane ofCommunication (SLoC), yaitu Selat Malaka, di manajalur ini menempati peringkat pertama dalam jalurpelayaran kontainer global.

Berdasarkan data United Nations EnvironmentalProgramme (UNEP, 2009) terdapat 64 wilayahperairan Large Marine Ecosystem (LME) di seluruhdunia yang disusun berdasarkan tingkat kesuburan,produktivitas, dan pengaruh perubahan iklimterhadap masing-masing LME. Indonesia memilikiakses langsung kepada 6 (enam) wilayah LME yangmempunyai potensi kelautan dan perikanan yangcukup besar, yaitu: LME 34 – Teluk Bengala; LME36 – Laut Cina Selatan; LME 37 – Sulu Celebes;LME 38 – Laut-laut Indonesia; LME 39 – Arafura –Gulf Carpentaria; LME 45 – Laut Australia Utara.Sehingga, peluang Indonesia untuk mengembang-kan industri perikanan tangkap sangat besar.

Walaupun potensi yang telah disebutkan di atasmerupakan modal yang amat kuat, tidak otomatis modaltersebut membuat kita menjadi bangsa yang unggul. Masihterdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi untukdapat memanfaatkan potensi-potensi di atas secara

9

optimal, agar kita menjadi bangsa yang unggul dan berdayasaing tinggi.

Tantangan yang pertama adalah struktur ekonomiIndonesia saat ini yang masih terlalu fokus pada pertaniandan industri yang mengekstraksi dan mengumpulkan hasilalam. Industri yang berorientasi pada peningkatan nilaitambah produk, proses produksi dan distribusi di dalamnegeri masih terbatas.

Selain itu, saat ini terjadi kesenjangan pembangunanantara Kawasan Barat dan Kawasan Timur Indonesia. Halini tidak bisa dibiarkan berlanjut ke generasi yang akandatang. Harus pula dipahami bahwa pemerataanpembangunan tidak dapat diwujudkan dalam jangka waktuyang singkat. Walaupun demikian, upaya tersebut harussegera dimulai dari sekarang. Upaya percepatan danperluasan pembangunan ekonomi Indonesia yang saat inidicanangkan adalah titik awal dari pergerakan menujuIndonesia yang lebih merata.

Tantangan yang lain adalah penyediaan infrastrukturuntuk mendukung ekspansi dan integrasi perkonomian.Infrastruktur itu sendiri memiliki spektrum yang sangat luas.Satu hal yang harusmendapatkan perhatian utama adalahinfrastruktur yang mendorong konektivitas antar wilayah.Penyediaan infrastruktur yang mendorong konektivitas akan

10

menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehinggadapat meningkatkan daya saing produk, dan mempercepatgerak ekonomi. Termasuk dalam infrastruktur konektivitasini adalah pembangunan jalur transportasi dan teknologiinformasi dan komunikasi (TIK), serta seluruh regulasi danaturan yang terkait dengannya.

Kualitas sumber daya manusia juga masih menjaditantangan Indonesia. Saat ini sekitar 50 persen tenagakerja di Indonesia masih berpendidikan sekolah dasar danhanya sekitar 8 persen yang berpendidikandiploma/sarjana. Kualitas sumber daya manusia ini sangatterkait dengan kualitas sarana pendidikan, kesehatan, danakses ke infrastruktur dasar.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia jugamenghadapi tantangan akibat perubahan iklim global.Beberapa indikator perubahan iklim yang berdampaksignifikan terhadap berlangsungnya kehidupan manusiaadalah: kenaikan permukaan air laut, kenaikan temperaturudara, perubahan curah hujan, dan frekuensi perubahaniklim yang ekstrem. Demikian pula, pengaruh kombinasipeningkatan suhu rata-rata wilayah, tingkat presipitasiwilayah, intensitas kemarau/banjir, dan akses ke air bersih,menjadi tantangan bagi percepatan dan perluasanpembangunan ekonomi Indonesia.

11

III. PEMBANGUNAN EKONOMI HARUS DIPERCEPAT.

Dengan seluruh potensi dan tantangan yang telahdiuraikan di atas, Indonesia membutuhkan percepatantransformasi ekonomi agar kesejahteraan bagi seluruhmasyarakat dapat diwujudkan lebih dini. Perwujudan itulahyang akan diupayakan melalui langkah-langkah percepatandan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Untuk itudibutuhkan perubahan pola pikir (mindset) yang didasarioleh semangat “Not BusinessAs Usual”.

Perubahan pola pikir paling mendasar adalahpemahaman bahwa pembangunan ekonomi membutuhkankolaborasi bersama antara pemerintah pusat, pemerintahdaerah, BUMN, BUMD dan Swasta (dalam semangatIndonesia Incorporated). Perlu dipahami juga kemampuan

12

pemerintah melalui ABPN dan APBD dalam pembiayaanpembangunan sangat terbatas. Di sisi lain, semakin majuperekonomian suatu negara, maka semakin kecil pulaproporsi anggaran pemerintah dalam pembangunanekonomi. Dinamika ekonomi suatu negara pada akhirnyaakan tergantung pada dunia usaha yang mencakup BUMN,BUMD, dan swasta domestik dan asing.

Pemahaman tersebut harus direfleksikan dalamkebijakan Pemerintah. Regulasi yang ada seharusnyadapat mendorong partisipasi dunia usaha secara maksimaluntuk membangun berbagai macam industri daninfrastruktur yang diperlukan. Karena itu percepatan danperluasan pembangunan ekonomi Indonesia memerlukanevaluasi terhadap seluruh kerangka regulasi yang ada, dankemudian langkah-langkah strategis diambil untuk merevisidan merubah regulasi sehingga mendorong partisipasimaksimal yang sehat dari dunia usaha.

Semangat Not Business As Usual juga harusterefleksi dalam elemen penting pembangunan, terutamapenyediaan infrastruktur. Pola pikir masa lalu mengatakanbahwa infrastruktur harus dibangun menggunakananggaran Pemerintah. Akibat anggaran Pemerintah yangterbatas, pola pikir tersebut berujung pada kesulitanmemenuhi kebutuhan infrastruktur yang memadai bagi

PeningkatanValue Added

Memfasilitasipercepataninvestasiswasta sesuaikebutuhannya

MendorongInovasi

13

perekonomian yang berkembang pesat. Saat ini telahdidorong pola pikir yang lebih maju dalam penyediaaninfrastruktur melalui model kerjasama pemerintah danswasta atau Public-Private Partnership (PPP).

Namun demikian, untuk mempercepat implementasiMP3EI, perlu juga dikembangkan metode pembangunaninfrastruktur sepenuhnya oleh dunia usaha yang dikaitkandengan kegiatan produksi. Peran Pemerintah adalahmenyediakan perangkat aturan dan regulasi yang memberiinsentif bagi dunia usaha untuk membangun kegiatanproduksi dan infrastruktur tersebut secara paripurna.Insentif tersebut dapat berupa kebijakan (sistem maupuntarif) pajak, bea masuk, aturan ketenagakerjaan, perizinan,pertanahan, dan lainnya, sesuai kesepakatan dengan duniausaha. Perlakuan khusus diberikan agar dunia usahamemiliki perspektif jangka panjang dalam pembangunanpusat pertumbuhan ekonomi baru. Selanjutnya, PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah harus membangun linkagesemaksimal mungkin untuk mendorong pembangunandaerah sekitar pusat pertumbuhan ekonomi.

14

Semangat not business as usual, yang terefleksikandalam langkah-langkah strategis dalam MP3EI, percepatandan perluasan pembangunan ekonomi akan menempatkanIndonesia sebagai negara maju pada tahun 2025, denganpendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250–USD 15.500 dengan nilai total perekonomian (PDB)berkisar antara USD 4,0 – 4,5 triliun. Untuk mewujudkannyadiperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4 – 7,5persen pada periode 2011 – 2014, dan sekitar 8,0 – 9,0persen pada periode 2015 – 2025. Pertumbuhan ekonomitersebut akan dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar6,5 persen pada periode 2011 – 2014 menjadi 3,0 persenpada 2025. Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itumencerminkan karakteristik negara maju. Jadi, pada tahun2025 nanti Indonesia sudah akan bertranformasi menjadinegara maju.

15

IV. MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASANPEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA.

Masterplan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia disusun denganmempertimbangkan potensi yang ada dan tantangan yangkita hadapi.

Berdasarkan pemikiran tersebut, dikembangkan tigastrategi utama, yaitu: Pengembangan potensi ekonomimelalui koridor ekonomi; Penguatan konektivitas nasional;dan Penguatan kemampuan SDM dan IPTEK nasional.Perumusan ketiga strategi utama di atas didasarkan padaprinsip-prinsip dasar yang merefleksikan semangat notbusiness as usual yang telah disebutkan sebelumnya.

Dalam rangka membangun tingkat kepercayaanseluruh pemangku kepentingan, MP3EI mengembangkaninisiatif strategik yang pada intinya adalah langkah-langkahawaI implementasi MP3EI dalam rangka mengantarkanIndonesia ke pencapaian visi Indonesia 2025, yaituterwujudnya “Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju,Adil, dan Makmur.

16

Tiga strategi Utama MP3EI

1. Peningkatan Potensi Ekonomi Wilayah MelaluiKoridor Ekonomi

Percepatan dan Perluasan Pembangunan EkonomiIndonesia diselenggarakan berdasarkan pendekatanpengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, baikyang telah ada maupun yang baru. Pendekatan ini padaintinya merupakan integrasi dari pendekatan sektoral danregional. Setiap wilayah mengembangkan produk yangmenjadi keunggulannya. Tujuan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tersebut adalah untuk

17

memaksimalkan keuntungan aglomerasi, menggali potensidan keunggulan daerah serta memperbaiki ketimpanganspasial pembangunan ekonomi Indonesia.

Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomidilakukan dengan mengembangkan klaster industri danKawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan tersebut disertai dengan penguatankonektivitas antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi danantara pusat pertumbuhan ekonomi dengan lokasi kegiatanekonomi serta infrastruktur pendukungnya. Secarakeseluruhan, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dankonektivitas tersebut menciptakan Koridor EkonomiIndonesia.

Dalam mendorong pengembangan pusat-pusatperekonomian baru, Pemerintah memberikan perlakuankhusus bagi pusat-pusat perekonomian yang berlokasi diluar Jawa. Insentif terutama diberikan kepada kepada duniausaha yang bersedia membiayai pembangunan saranapendukung dan infrastruktur. Tujuan pemberian perlakuankhusus tersebut adalah agar dunia usaha memilikiperspektif jangka panjang dalam pembangunan pusat-pusatpertumbuhan ekonomi baru.

18

Dengan memperhitungkan berbagai potensi danperan strategis masing-masing pulau besar (sesuai denganletak dan kedudukan geografis masing-masing pulau), telahditetapkan 6 (enam) koridor ekonomi Indonesia, yaitu:

1) Koridor Ekonomi Sumatera, dengan temapembangunan: “Sentra Produksi dan PengolahanHasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional”;

2) Koridor Ekonomi Jawa, dengan temapembangunan : “Pendorong Industri dan JasaNasional”;

3) Koridor Ekonomi Kalimantan, dengan temapembangunan: “Pusat Produksi dan PengolahanHasil Tambang & Lumbung Energi Nasional”;

4) Koridor Ekonomi Sulawesi, dengan temapembangunan:‘’ Pusat Produksi dan Pengolahan

19

Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas danPertambangan Nasional”;

5) Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara, dengantema pembangunan: ‘’Pintu Gerbang Pariwisata danPendukung Pangan Nasional’’;

6) Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku,dengan tema pembangunan: “Pusat PengembanganPangan, Perikanan, Energi, dan PertambanganNasional”.

20

2. Penguatan Konektivitas Nasional

Konektivitas nasional Indonesia merupakan bagian darikonektivitas global. Oleh karena itu, perwujudan penguatankonektivitas nasional perlu mempertimbangkanketerhubungan Indonesia dengan dengan pusat-pusatperekonomian regional dan dunia (global) dalam rangkameningkatkan daya saing nasional. Hal ini sangat pentingdilakukan guna memaksimalkan keuntungan dariketerhubungan regional dan global/internasional.

Dalam rangka penguatan konektivitas nasional yangmemperhatikan posisi geo-strategis regional dan global,perlu ditetapkan pintu gerbang konektivitas global yangmemanfaatkan secara optimal keberadaan SLoC dan ALKIsebagai modalitas utama percepatan dan perluasanpembangunan ekonomi Indonesia. Konsepsi tersebut akanmenjadi tulang-punggung yang membentuk posturkonektivitas nasional dan sekaligus diharapkan berfungsimenjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbanganekonomi wilayah, yang tidak hanya dapat mendorongkegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayahIndonesia, tetapi dapat juga menciptakan membangunkemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang solid.

21

Konektivitas Nasional merupakan pengintegrasian 4(empat) elemen kebijakan nasional yang terdiri dari SistemLogistik Nasional (Sislognas), Sistem Transportasi Nasional(Sistranas), Pengembangan wilayah (RPJMN/RTRWN),Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT). Upaya iniperlu dilakukan agar dapat diwujudkan konektivitas nasionalyang efektif, efisien, dan terpadu.

22

Hasil dari pengintegrasian keempat komponenkonektivitas nasional tersebut kemudian dirumuskanvisikonektivitas nasional yaitu ‘TERINTEGRASI SECARALOKAL, TERHUBUNG SECARA GLOBAL (LOCALLYINTEGRATED, GLOBALLY CONNECTED)’.

Yang dimaksud Locally Integrated adalahpengintegrasian sistem konektivitas untuk mendukungperpindahan komoditas, yaitu barang, jasa, dan informasisecara efektif dan efisien dalam wilayah NKRI. Oleh karenaitu, diperlukan integrasi simpul dan jaringan transportasi,pelayanan inter-moda tansportasi, komunikasi daninformasi serta logistik.

Visi ini mencerminkan bahwa penguatan konektivitasnasional dapat menyatukan seluruh wilayah Indonesia danmendorong pertumbuhan ekonomi secara inklusif danberkeadilan serta dapat mendorong pemerataan antardaerah.

Sedangkan yang dimaksud globally connectedadalah sistem konektivitas nasional yang efektif dan efisienyang terhubung dan memiliki peran kompetitif dengansistem konektivitas global melalui jaringan pintuinternasional pada pelabuhan dan bandara (internationalgateway/exchange) termasuk fasilitas custom dantrade/industry facilitation.

23

Efektivitas dan efisiensi sistem konektivitas nasionaldan keterhubungannya dengan konektivitas global akanmenjadi tujuan utama untuk mencapai visi tersebut.

3. Penguatan Sumber Daya Manusia dan IptekNasional

Pada era ekonomi berbasis pengetahuan, mesinpertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada kapitalisasihasil penemuan menjadi produk inovasi. Dalam konteks ini,peran sumber daya manusia yang berpendidikan menjadikunci utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yangberkesinambungan.

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang produktif merupakanpenggerak pertumbuhan ekonomi. Untuk menghasilkantenaga kerja yang produktif, maka diperlukan pendidikanyang bermutu dan relevan dengan kebutuhanpembangunan. Dalam ekonomi yang semakin bergeser kearah ekonomi berbasis pengetahuan, peran pendidikantinggi sangat penting, antara lain untuk menghasilkantenaga kerja yang unggul dan produktif, yang semakinmampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yangdibutuhkan, untuk meningkatkan nilai tambah kegiatan

24

ekonomi yang berkelanjutan. Pendidikan tinggi di sini terdiridari program pendidikan akademik, program pendidikanvokasi, serta program pendidikan profesi.

Pengembangan program pendidikan akademikdiarahkan pada penyelarasan bidang dan program studidengan potensi pengembangan ekonomi di setiap koridorekonomi. Program akademik harus menjadi jejaring yangmengisi dan mengembangkan rantai nilai tambah darisetiap komoditas atau sektor yang dikembangkan di setiapkoridor ekonomi. Universitas pusat riset dikembangkansecara nasional sebagai bagian penting dari pusat inovasinasional. Pengembangan universitas pusat riset didasarkanpada prinsip integrasi, resource sharing, danmemanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

25

Program pendidikan vokasi didorong untukmenghasilkan lulusan yang terampil. Oleh karena itu,pengembangan program pendidikan vokasi harusdisesuaikan dengan potensi di masing-masing koridorekonomi.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)Kemampuan suatu bangsa untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan sangat

bergantung pada kemampuan bangsa tersebut dalam

meningkatkan inovasi. Inovasi yang berbasis pada

kapitalisasi produk riset teknologi akan memberi dampak

langsung pada peningkatan produktivitas yang

berkelanjutan yang pada akhirnya dapat mempercepat

pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Kemampuan

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi modal

dasar untuk dapat menghasilkan sebuah inovasi yang

sangat bermanfaat untuk pengembangan ekonomi agar

dapat bersaing secara global.

Peningkatan produktivitas menuju keunggulan kompetitif

akan dicapai seiring dengan upaya memperkuat

kemampuan sumber daya manusia berbasis inovasi.

Warisan ekonomi berbasis sumber daya alam yang

bertumpu pada labor intensive perlu ditingkatkan secara

26

bertahap menuju skilled labor intensive dan kemudian

menjadi human capital intensive. Peningkatan kemampuan

modal manusia yang menguasai Iptek sangat diperlukan

ketika Indonesia memasuki tahap innovation-driven

economy.

Berbagai pemikiran menyangkut hal ini sesungguhnya telah

banyak dikembangkan di Indonesia. Dalam konteks ini saya

menyambut baik pemikiran yang telah dilontarkan oleh

Komite Inovasi Nasional yang menelorkan konsep yang

mereka sebut sebagai 1-747.

V. DIMANA KONTRIBUSI ITB DIBUTUHKAN?

Teknologi dan inovasinya berperan amat penting

dalam menentukan keberhasilan implementasi MP3EI.

Indonesia memerlukan dukungan dari seluruh perguruan

tinggi teknik yang ada. Dalam hal ini, ITB diharapkan dapat

menjadi pelopor. Perguruan tinggi teknik diharapan dapat

memberi kontribusi dalam hal pelaksanaan inovasi, maupun

dalam hal penguatan sistem inovasi nasional.

27

a. Pelaksanaan Inovasi dalam MP3EIInisiatif pelaksanaan Inovasi \implementasi MP3EI

yang perlu menjadi perhatian perguruan tinggi teknik,

dimana kontribusinya amat dibutuhkan, adalah:

1. Pengembangan Klaster Inovasi untuk

Mendukung 6 (enam) Koridor Ekonomi

Pengembangan 6 (enam) koridor ekonomi harus

diiringi dengan penguatan klaster inovasi sebagai

centre of excellence dalam rangka mendukung

peningkatan kemampuan berinovasi untuk

meningkatkan daya saing. Pengembangan centre

of excellence tersebut diharapkan terintegrasi

dengan klaster-klaster industri.

2. Pembentukan Klaster Inovasi Daerah untuk

Pemerataan Pertumbuhan, MP3EI mendorong dan

memberdayakan upaya masyarakat, pelaku usaha,

pemerintah daerah yang sudah memiliki inisiatif

untuk menumbuhkembangkan potensi inovasi pada

beberapa produk dan program unggulan wilayah,

antara lain:

28

1) Model Pengembangan Kawasan Inovasi

Agroindustri, di Gresik Utara Provinsi Jawa

Timur;

2) Model pengembangan kawasan industri

inovasi produk-produk hilir yang terintegrasi,

untuk pengembangan kelapa sawit, kakao,

dan perikanan;

3) Model Pengembangan Kawasan Inovasi

Energi yang berbasis non-renewable dan

renewable energy di Provinsi Kalimantan

Timur.

3. Penguatan Aktor InovasiSalah satu kunci keberhasilan pelaksanaan MP3EI

tergantung pada upaya cerdas dan efektif para

aktor inovasi dari unsur akademisi/peneliti, dunia

usaha/industri, masyarakat, legislator, dan

pemerintah. Beberapa pemikiran berikut harus

diupayakan dalam perencanaan dan pemanfaatan

secara cerdas potensi anak bangsa dalam rangka

membangun Indonesia maju dan bermartabat,

antara lain:

29

1) Menciptakan SDM yang memiliki kompetensi,

berkepribadian luhur, berharkat dan

bermartabat melalui pendidikan sains teknologi,

pranata sosial dan humaniora yang berkualitas;

2) Optimalisasi sumber daya manusia

berpendidikan S2 dan S3 yang telah ada, dan

menambah 7.000-10.000 Ph.D di bidang sains

dan teknologi secara bertahap dan terencana

sampai tahun 2014;

3) Pengadaan laboratorium berstandar

international baik di bidang ilmu-ilmu dasar

maupun terapan di perguruan tinggi, lembaga

litbang LPK dan LPNK serta pusat riset swasta,

untuk kepentingan kemakmuran bangsa;

4) Kerjasama internasional yang mendorong

pemahaman dan penerapan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta pemanfaatan berbagai best

practices yang sudah dikembangkan di

berbagai negara.

30

b. Memperkuat Operasionalisasi Sistem InovasiNasional

Kontribusi perguruan tinggi teknik juga amat

dibutuhkan dalam upaya untuk memperkuat sistem inovasi

nasional. Pengembangan inovasi produk suatu invensi

melibatkan 3 pelaku utama dalam sistem inovasi nasional

yaitu:

(a.) pemerintah sebagai regulator, fasilitator dan

katalisator;

(b.) pelaku usaha/industri sebagai pengguna

hasilinvensi; dan

(c.) lembaga-lembaga penelitian dan perguruan

tinggi (terutama perguruan tinggi teknik)

sebagai penghasil produk invensi.

Kolaborasi ketiga pelaku utama tersebut sangat

penting dan diperlukan untuk berkembangnya produk-

produk inovasi sesuai dengan kebutuhan. Dalam rangka

pengembangan inovasi, Pemerintah akan memberikan:

1. Insentif fiskal kepada Dunia Usaha (swasta,

BUMN) yang melakukan inovasi, dan perusahan

asing yang menggunakan teknologi dalam negeri

31

atau mentransfer teknologi dari luar negeri ke

Indonesia;

2. Dana penelitian kepada pelaku inovasi dengan

syarat bahwa:

a) produk inovasi sesuai dengan kebutuhan atau

minat pihak industri,

b) produk inovasi tersebut sudah terbukti dapat

meningkatkan produktivitas

c) pihak industri yang bersangkutan (return of

investment yang jelas).

Persyaratan ini menjadi penting bagi

pengembangan inovasi secara nasional. Pihak

industri diminta untuk menjadi penggerak utama

inovasi dengan memberikan informasi state of the art

kebutuhan invensi teknologi yang memiliki nilai pasar

yang baik.

PEM

ERIN

TAH

InkubansiInvensi

Produksi QC danPemasaran

nn

32

V. PENUTUP

Kita patut bersyukur dan berbesar hati dengan

prestasi yang telah dicapai oleh perekonomian kita dalam

beberapa tahun terakhir ini. Di tahun 2009, ketika sebagian

besar negara di dunia dunia mengalami kontraksi

perekonomian, ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh

dengan laju 4,5%. Selain itu, kita dapat menjaga

momentum pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Ekonomi

kita diperkirakan akan terus berekspansi dalam beberapa

tahun mendatang.

Akan tetapi, kita tidak boleh bepuas diri, karena kita

masih jauh dari cita-cita kemerdekaan kita. Masih banyak

masyarakat kita yang belum menikmati hasil pembangunan

yang telah kita capai. Selain itu, kita juga harus senantiasa

waspada terhadap perubahan yang terjadi pada

perekonomian dunia.

MP3EI merupakan strategi pembangunan Indonesia

untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat kita,

sekaligus menjawab tantangan integrasi ekonomi di tingkat

regional maupun global. MP3EI akan mendorong terjadinya

pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di daerah,

33

sekaligus meningkatkan daya saing kita dalam menghadapi

persaingan global.

Ke depan, peran perguruan tinggi teknik justru akanlebih penting lagi dalam mengawal keberhasilanimplementasi MP3EI menuju innovation driven economy.Namun demikian, perguruan Tinggi teknik harus melakukanperubahan mengikuti perubahan jaman, bahkan lebih jauhlagi harus mampu mepelopori perubahan, dan mendidikmahasiswa untuk berperan sebagai aktor perubahan.Perguruan Tinggi teknik tidak bisa lagi hanya melaukanriset dan pengembangan di menara gading dengan sekalisekali turun ke masyarakat memberikan jasakonsultansinya.

Peguruan tinggi, di samping pengembangan ilmu-ilmu keteknikan, juga harus mengembangkan ilmu-ilmumanajemen, kepemimpinan dan riset multidisiplin yangsangat diperlukan bangsa Indonesia dan masyarakat dunia.

Civitas Academica dan lulusan Perguruan TinggiTeknik dituntut untuk menyempurnakan keahlian ilmu teknikdengan ilmu kepemimpinan dan manajemen. MahasiswaPerguruan Tinggi Teknik membutuhkan ilmu kepemimpinanyang melatih mahasiswa untuk mengembangkan visi danstrategi. Kemampuan mengembangkan visi akan

34

ditunjukkan dengan kemampuan menjelaskan gambaranmasa depan dengan sistematis. Kemampuaanmengembangkan strategi akan ditunjukkan kemampuanmenjelaskan bagaimana visi tersebut dapat diwujudkan.Kemampuan manajemen akan membuat lulusan PergurunTinggi Teknik mampu mengembangkan perencanaan yangberisi langkah langkah spesifik dan penjadualan dalamimplemantasi strategi. Kemampuan penganggaran, yangakan menkonversikan perencanaan kedalam proyeksikeuangan dan sasaran-sasaran yang hendak dicapai.

Penguasaan kepemimpinan dan manajemen akanmembuat lulusan Perguruan Tinggi teknik mampumengemban tugas dengan keberhasilan jangka pendek danmentransformasikan organisasi sesuai denganperkembangan jaman. Kepemimpinan yang rendah danmanajemen yang rendah akan membuat transformasi tanpaarah, kepemimpinan yang tinggi dengan manajemen yangrendah, akan membuat transformasi berhasil sesaat, tetapiseringkali mengalami kegagalan setelah hasil jangkapendek menjadi berantakan. Kepemimpinan danmanajemen yang tinggi akan menghasilkan keberhasilandalam jangka pendek, dan transformasi yangmengedepankan pengembangan berkelajutan.

35

Akhir kata, saya menyadari sepenuhnya bahwa

untuk menciptakan masyarakat Adil dan Makmur yang kita

cita-citakan tidaklah mudah. Namun, dengan program

pembangunan yang jitu, dan kerja keras kita bersama, saya

optimis visi 2025 akan dapat kita realisasikan.

Terima KasihWassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MENTERI KOORDINATORBIDANG PEREKONOMIAN

M. HATTA RAJASA