OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan...

110
OPTIM DALAM RAN DI P Diajukan Kepada Fa Persyarat PRO ( A FA MALISASI PERANAN MEDIATOR NGKA MEMINIMALISIR PERCERA PENGADILAN AGAMA DEPOK Skripsi akultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi S tan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) Oleh: CHOIRUNNISYA NIM. 1111044200004 OGRAM STUDI HUKUM KELUARGA A H W A L S Y A K H S I Y Y A H ) AKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M AIAN Salah Satu

Transcript of OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan...

Page 1: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

OPTIMALISASI PERANAN MEDIATORDALAM RANGKA MEMINIMALISIR PERCERAIAN

DI PENGADILAN AGAMA DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah SatuPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:CHOIRUNNISYA

NIM. 1111044200004

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA( A H W A L S Y A K H S I Y Y A H )FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1437 H/ 2016 M

OPTIMALISASI PERANAN MEDIATORDALAM RANGKA MEMINIMALISIR PERCERAIAN

DI PENGADILAN AGAMA DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah SatuPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:CHOIRUNNISYA

NIM. 1111044200004

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA( A H W A L S Y A K H S I Y Y A H )FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1437 H/ 2016 M

OPTIMALISASI PERANAN MEDIATORDALAM RANGKA MEMINIMALISIR PERCERAIAN

DI PENGADILAN AGAMA DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah SatuPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:CHOIRUNNISYA

NIM. 1111044200004

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA( A H W A L S Y A K H S I Y Y A H )FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1437 H/ 2016 M

Page 2: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 3: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 4: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 5: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

iv

ABSTRAK

Choirunnisya. NIM 1111044200004. OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA MEMINIMALISIR PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA DEPOK. Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam, Program Studi Hukum Keluarga, Faklutas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H/Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H/2015 M. Ix + 63 halaman + 33 lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan mediator dalam memaksimalkan mediasi dengan berbagai cara, yaitu memberikan nasihat kepada kedua belah pihak dengan dakwah juga dengan mendalami persoalan yang sedang dirasakan oleh kedua belah pihak serta mencari jalan keluar agar perkara yang sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik sesuai dengan Perma No. 1 Tahun 2008.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kualitatif, yakni mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan. Dan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan wawancara dan observasi langsung ke Pengadilan Agama dengan hakim mediator.

Implementasi mediasi di Pengadilan Agama Depok sudah menjalankan proses menurut Perma No. 1 Tahun 2008 meskipun hasil mediasi tersebut belum mambawa hasil yang segnifikan bagi pihak yang berperkara. Implementasi sudah dikatakan baik apabila ruangan yang disedikan untuk mediasi memiliki fasilitas yang lengkap dalam artian para pihak yang berperkara dipastikan nyaman ketika melakukan mediasi. Sedangkan tingkat keberhasilan mediasi dipengadilan agama adalah sudah berjalan dengan efektif hanya saja meskipun sudah berjalan dengan baik dari kedua belah pihak belum menemui titik terang dan jalan satu-satunya yaitu pada perceraian yang dipengaruhi oleh benyaknya faktor diantaranya karena adanya pihak ketiga, pertengkaran yang terus menerus masalah ekonomi dan adanya perbedaan prinsip. Hakim Mediator menegaskan, bahwa perceraian yang terjadi sebelum adanya mediasi, berarti kedua belah pihak telah mempunyai kesepakatan dengan adanya perceraian baik-baik.

Kata Kunci : Optimalisasi, Implementasi, Mediasi.

pembimbing : Dr. Moh. Ali Wafa, SH., S.Ag., M.Ag

Daftar Pustaka : 1984 s.d 2015

Page 6: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala Puji dan Syukur penulis panjatkan Kepada Allah SWT,

atas karunia dan rahmat yang telah ia berikan. Tidak ada kekuatan apapun dalam

diri ini selain dengan kekuasaan Allah SWT. Shalawat dan salam kepada baginda

besar Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi kita, semoga sifat-

sifat beliau bisa kita tanamkan dalam keseharian kita.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Sarjana

Syari’ah (S.Sy) pada Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam, Universitas

Islam Negi Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis

memperoleh banyak dukungan dan saran dari berbagai pihak, sehingga ucapan

trimakasih penulis sampaikan dengan tulus dan sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Abdul Halim, M.Ag., dan Arip Purkon, MA., Ketua Program Studi dan

Sekertaris Program Studi Ahwal al Syakhsiyah Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Moh. Ali Wafa, SH., S.Ag., M.Ag., Dosen Pembimbing Skripsi yang

sangat bijaksana dan dengan besar hati sabar serta bersedia meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan bagi penulis dalam

penulisan skripsi ini.

Page 7: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

vi

4. Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, MA., Dosen Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis.

5. Dosen pengajar pada lingkungan Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal

Syakhsiyyah) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya

kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan fasilitas bagi penulis untuk mengadakan studi kepustakaan.

7. Ketua Pengadilan Agama Depok, Risman Kamal, SH dan Suryadi S,Ag., SH.,

M.H Mediator Pengadilan Agama, Ai Salamah, Farid Muzaky dan semua

pihak yang penulis tidak bisa disebutkan namanya satu persatu terimakasih

telah membantu dan telah memberikan data-data bagi penulis dalam

menyesaikan skripsi ini.

8. Arif Sasongko, SH Ketua Pos Bantuan Hukum Keluarga Amanah,

Muhammad Syaikhoni, S.Sy, Rachmatullah Tiflen, S.Sy dan semua pihak

yang berpartispasi moril maupun matreril sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan segenap usaha.

9. Ayahanda tercinta Sholeh Muhammad yang telah lama berpulang ke

pangkuan Ilahi Rabbi dan Ibunda tersayang Sundari, sujud abdiku kepada

kalian atas doa, pengorbanan dan memberikan motivasi terbesar kalian selama

ini, “Allahummaghfirlii waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani

Page 8: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

vii

shogiro”. Kakak ku tersayang Rina Kurniati, Yeyet Sukmawati, Nengsri

Supriyanti Ningsih dan Saudara-saudariku terkasih Susi Susanti, Rio

Hadikusuma, Finkant Adzania Madina dan Helga Geulisya Angelia yang

selalu memberikan bantuan dan Support bagi penulis.

10. Terimakasih untuk sahabat terbaikku Ovy Verina Wardhani, Nurul Via

Rachmanengsih dan Eka Purnamasari terimakasih telah memberikan

dukungan doa dan semangatnya kepada penulis dari awal perkuliahan hingga

penulis menulis skripsi dan dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Seluruh teman-teman Administrasi Keperdataan Islam 2011 yang tidak bisa

penulis sebutkan namanya satu persatu, yang telah menjadi teman

seperjuangan penulis dari awal masuk kuliah sampai penulis menyelesaikan

skripsi ini, trimakasih untuk canda tawa kalian, semangat dan doa akan selalu

menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan.

Penulis pun menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini

selanjutnya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat dijadikan

rujukan penyusunan skripsi selanjutnya.

Jakarta, 05 Januari 2016

Penulis

Page 9: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................................. iii LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................... v KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7 D. Review Studi Terdahulu .................................................................. 8 E. Metode Penelitian ............................................................................ 9 F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 12

BAB II MEDIASI DALAM LINGKUP PERADILAN AGAMA A. Pengertian Mediasi........................................................................... 14 B. Landasan Hukum Mediasi ............................................................... 16 C. Proses Mediasi di Pengadilan Agama............................................. 20 D. Faktor Yang Menjadi Penghambat dan Pendukung Mediasi ........ 25 E. Peraturan Mediasi Menurut Perma No. 1 Tahun 2008 .................. 31

BAB III PROFIL PENGADILAN AGAMA DEPOK A. Struktur Organisasi ......................................................................... 36 B. Kewenangan Pengadilan ................................................................ 44 C. Gambaran Permohonan Perkara di Pengadilan Agama Depok ... 47

BAB IV UPAYA IMPLEMENTASI DAN KEBERHASILAN MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA DEPOK

A. Optimalisasi dan Upaya Hakim Mediasi Meminimalisir Perceraian ........................................................................................ 49

B. Implementasi Mediasi di Pengadilan Agama Depok ................... 57 C. Tingkat Keberhasilan Mediasi di Pengadilan Agama Depok ...... 58

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 63 B. Saran ................................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 70

Page 10: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah SWT, yang dibekali

keinginan untuk melakukan perkawinan, karena perkawinan itu adalah salah

satu faktor untuk menjaga keberlangsungan kehidupan umat manusia di muka

bumi. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia

dan kekal. 1

Perkawinan merupakan fitrah cinta yang timbul antara pria dan wanita

yang bukan mahram, menjadi jalan yang paling bermanfaat dan paling afdhal

dalam upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan, karena dengan

perkawinan inilah seseorang bisa terjaga dirinya dari apa yang diharamkan

Allah. Sebagai mana dijelaskan bahwa perkawinan menurut hukum Islam

ialah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaaqan ghaliidzan untuk

menaati perintah Allah.2 Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi

1 Asrorun Ni’am Sholeh, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, (Jakarta :Elsas, 2008), h.3.

2 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta : Akademika Pressindo, 2010), Cet ke-4, h. 32.

Page 11: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

2

wasallam mendorong untuk mempercepat nikah, mempermudah jalan

untuknya dan memberantas kendala-kendalanya.3

Perkawainan mengkaruniakan kepada manusia rasa cinta, kasih dan

sayang diantara suami istri. Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman penting

bagi umat islam terhadap pengaruh perkawinan tersebut, hal ini terlihat

dengan banyaknya nash yang menjelaskan tentang perkawinan, diantara salah

satunya firman Allah didalam QS. Ar-Rum [30] : 21.4

Ayat tersebut, selain mengarah kepada perkawinan, juga menunjukan

bahwa dengan adanya perkawinan menjunjung tujuan tertinggi dalam syari’at

islam, yaitu memelihara regenerasi, memelihara gen manusia, dan masing-

masing suami istri mendatangkan ketenangan jiwa karena kecintaan dan kasih

sayangnya yang tersalurkan, demikian juga halnya pasangan suami istri

sebagai tempat peristirahatan lelah dan tegang. Islam mengatur hubungan

suami istri dengan syari’at terbatas dan menegakkan peraturan rumah tangga

atas adanya pemimpin dalam rumah tangga yaitu suami.5

Menjalani kehidupan berkeluarga, tentu ada saja waktu terjadinya

perselisihan antara dua pasangan suami istri. Karena itu komunikasi sangat

penting untuk dijaga oleh kedua belah pihak. Untuk mengatasi permasalahan

yang seyogyanya akan timbul didalam kehidupan berumah tangga, maka

3 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, h. 32.

4 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, h. 36.

5 Asrorun Ni’am Sholeh, Fatwa-Fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga, h.3.

Page 12: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

3

pemerintah telah memberikan solusi berupa tindakan preventif agar kedua

calon suami dan istri memahami secara benar makna dan tujuan pernikahan itu

sendiri sehingga terwujudlah keluarga hermonis. Tak jarang kehancuran

rumah tangga ini memang ada yang berakhir dengan damai kembali, namun

bila suami istri sudah tidak dengan sungguh hati mencari jalan keluar untuk

berdamai sehingga percekcokan terus menerus maka tak jarang hubungan

suami istri tersebut berujung pada perceraian.

Setiap perkawinan tentunya diharapkan adanya kelanggengan dalam

membina rumah tangga dengan mawaddah dan harmonis menjadikan keluarga

sakinah mawaddah warrahmah juga bertahan seumur hidupnya. Namun ada

kalanya perkawinan ini tidak mencapai kebahagiaan. Maka demi kebaikan

bersama terbukalah pintu bagi perceraian. Dengan demikian kasus perceraian

menjadi perkara yang paling banyak ditangani hakim di pengadilan.6

Dampak perceraian dari segi kejiwaan akan memberikan dampak negative

terhadap jiwa orang-orang yang terlibat. Ada sebuah kajian di Ottawa

menyatakan bahwa pria maupun wanita akan mengalami depresi dua tahun

pertama perceraian. Menurut penelitian ini, ternyata pria berusia 20 sampai 64

tahun yang telah mengalami perceraian atau perpisahan, enam kali lebih

banyak merasa tertekan, dibanding mereka yang tetap dalam hubungan

6 Muhammad Ichsan, Jangan Pernah Bercerai, (Yogyakarta: Ichsan Media, 2009), h. 14.

Page 13: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

4

pernikahan. Sedangkan wanita hanya 3,5 lebih depresi dibandingkan mereka

yang bertahan dalam pernikahan.7

Pengadilan Agama Depok beberapa tahun ini banyak sekali menerima

perkara perceraian khususnya perkara cerai gugat. Karena itu keseimbangan

kedudukan suami istri dalam menangani kasus perceraian sangat penting.

Perceraian terjadi karena beberapa factor diantaranya adalah karena kurangnya

suami dalam memberi nafkah kepada anak dan istri, tindakan kekerasan dalam

rumah tangga yang dilakukan suami terhadap istri dan sebaliknya, adapun

dikarenakan masing-masing mempunyai wanita atau laki-laki lain (Wil/Pil).

Akan tetapi perceraian banyak yang terjadi karena factor ekonomi, dari

perceraian ini maka berdampak sangat besar bagi psikologis anak dari kedua

belah pihak.8

Kasus perceraian dilaporkan terdapat 2746 Istri cerai gugat suami selama

tahun 2013 ditambah dengan priode Januari sampai akhir Juni 2014 sebanyak

1451, sehingga menjadi 4197 Istri cerai gugat pada priode tersebut. Tingginya

angka gugat cerai istri terhadap suami ditambah dengan kasus cerai talak,

telah menyumbang angka perceraian di Pengadilan Agama Depok cukup

tinggi dibuktikan dengan data di Pengadilan Agama Depok 4197 Kasus

selama priode tahun 2013 sampai bulan Juni 2014. Tingginya perkara cerai

gugat yang diajukan oleh pihak istri ini tentulah banyak dilatar belakangi oleh

7 Muhammad Ichsan, Jangan Pernah Bercerai, h. 14.

8Hasil Data Wawancara dengan Ai Salamah, SH Staf Pengadilan Agama Depok, diRuang Panitera Muda Hukum Hari jum’at tanggal 25 Februari Tahun 2015 pada pukul 12.30 Wib.

Page 14: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

5

banyak faktor, sayangnya tingginya angka perceraian ini tidak dibarengi

dengan upaya mediasi yang maksimal dari pihak hakim mediator. Dari proses

mediasi yang berjumlah 3056 Hanya 153 yang berhasil dan tidak terjadi

perceraian. Ini artinya tugas berat bagi Pengadilan Agama dan Kementrian

Agama untuk memaksimalkan peran mediasi di dalam pengadilan.9

Penyeselesaian perselisihan atau konflik yang terbaik adalah dengan cara

perdamaian atau mediasi. Hukum Islam mementingkan penyelesaian

peselisihan dengan cara perdamaian, sebelum dengan cara putusan pengadilan,

karena putusan pengadilan dapat menimbulkan dendam yang mendalam,

terutama bagi pihak yang terkalahkan. Untuk itu sebelum diperiksa hakim

wajib berusaha mendamaikan kedua belah pihak terlebih dahulu, apabila hal

ini belum dilakukan oleh hakim bisa berakibat bahwa putusan yang dijatuhkan

batal demi hukum.10

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, penulis akan

mengkajinya dalam skripsi yang berjudul “Optimalisasi Peranan Mediator

Dalam Rangka Meminimalisir Perceraian di Pengadilan Agama Depok”.

B. Batasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk mempermudah penulisan dan pembahasan dalam skripsi ini, perlu

kiranya penulis membatasi masalah sehingga jelas masalah yang akan dibahas.

9 Rekapitulasi Data Perkara Masuk dan Putus di Pengadilan Agama Depok Tahun 2013-2014.

10Jaenal Arifin, Pengadilan Agama Dalam Bingkai Reformasi Hukum di Indonesia,(Jakarta : Kencana Perdana Media Group, 2008), h. 351.

Page 15: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

6

Dalam skripsi ini penulis membatasi masalahnya yaitu masalah mediasi.

Namun yang menjadi focus bahasannya adalah optimalisasi peranan mediator

dalam rangka meminimalisir perceraian di Pengadilan khususnya di

Pengadilan Agama Depok di tahun 2011 sampai tahun 2014.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pasal 15 ayat (4) PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang proses

mediasi di Pengadilan Agama, mediator wajib mendorong para pihak untuk

menulusuri, menggali kepentingan mereka dan mencari berbagai pilihan

penyelsaian yang tebaik bagi para pihak. Ini artinya peran mediator dituntut

untuk mendamaikan para pihak.

Namun pada kenyataannya hakim belum bisa mendamaikan atau

meminimalisir angka perceraian, hal tersebut menyebabkan semakin tingginya

angka perceraian di Pengadilan Agama. Dan puncaknya pada tahun 2012-

2014.

Rumusan masalah tersebut penulis rinci dalam bentuk pertanyaan sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah optimalisasi dan upaya-upaya mediator dalam rangka

meminimalisir angka perceraian di Pengadilan Agama Depok?

2. Bagaimanakah implementasi mediasi di Pengadilan Agama Depok?

3. Bagaimanakah tingkat keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Depok?

Page 16: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Segala sesuatu yang ditulis oleh seseorang tentu memiliki tujuan

tersendiri, begitu halnya dalam pembahasan judul ini. Penulis tentu memiliki

beberapa tujuan tertentu agar tidak menyimpang dari rumusan masalah yang

diutarakan diatas. Maka dengan adanya penilitian ini, bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui optimalisasi dan upaya-upaya hakim mediasi dalam

rangka meminimalisir angka perceraian di Pengadilan Agama Depok.

2. Untuk mengetahui implementasi mediasi di Pengadilan Agama Depok.

3. Untuk mengetahui bagaimana tingkat keberhasilan mediasi di Pengadilan

Agama Depok.

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis dalam menambah

wawasan, pengalaman, dan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam rangka mengembangkan dan memperkaya khasanah pengetahuan,

terutama pengetahuan yang berkaitan dengan perkawinan dan perceraian.

2. Hasil penilitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi para hakim dan

praktisi hukum dalam melakukan mediasi pada perkara perceraian di

Pengadilan Agama.

3. Hasil penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian

selanjutnya.

Page 17: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

8

D. Studi Terdahulu

Pada hakikatnya membina rumah tangga yang sakinah mawaddah

warrahmah tidak semudah yang diinginkan, bahwa memelihara keharmonisan

dalam berumah tangga bukan merupakan hal yang mudah untuk dilaksanakan.

Beberapa penyelesaian mengenai perkara mediasi dalam perkara perceraian

telah dibahas pada judul skripsi terdahulu. Adapaun beberapa judul skripsi

yang pernah penulis baca pada perpustakaan yang tersedia di UIN Jakarta

adalah sebagai berikut :

Pertama, judul skripsi tentang : “Efektifitas Mediasi di Pengadilan Agama

(Studi Implementasi Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di

Pengadilan Agama Bekasi).” Oleh Nur Hidayat Tahun 1432 H/ 2011 M. Pada

judul skripsi tersebut hanya membahas tentang faktor-faktor penghambat dan

pendukung proses mediasi di Pengadilan Agama, yang mana di Pengadilan

Agama banyak menerapkan proses mediasi yang tidak sesuai dengan PERMA

tentang Mediasi.

Kedua, judul skripsi tentang : “Efektifitas dan Peranan Pengadilan Agama

Jakarta Selatan Dalam Mewujudkan Proses Mediasi.” Oleh Ubaidillah Tahun

2011 M. Pada judul skripsi tersebut hanya membahas tentang Efektifitas dan

Peranan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Dalam Mewujudkan Proses

Mediasi, hanya membahas perkara semua perkara yang perlu di mediasi.

Kewarisan, perceraian dan kasus-kasus yang masuk diterima pengadilan

Agama Jakarta Selatan.

Page 18: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

9

Dari kedua skripsi di atas, penilitan penulis ini jelas akan berbeda dengan

keduanya. Penulis akan membahas tentang pengoptimalan dan implementasi

mediasi dalam mengurangi tingkat perceraian khususnya di Pengadilan

Agama Depok karena selama ini proses mediasi hanyalah sebagai formalitas

berjalannya persidangan.

E. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah dengan cara menggunakan metode penelitian

kualitatif, yaitu dengan memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum

yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala dalam kehidupan manusia.11

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu

penelitian bersifat pendekatan survei dengan melakukan observasi langsung

dan melakukan wawancara kepada hakim yang ditunjuk sebagai hakim

mediator dan para pihak yang berperkara.

Penelitian yang terdiri dari studi pustaka dan studi lapangan (Library

Research and Field Research), untuk memperoleh informasi pada responden

yang terkait dengan judul skripsi ini sehingga diperoleh data yang valid dan

dapat dipertanggung jawabkan.

2. Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan dua jenis sumber data

yaitu :

11 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 20.

Page 19: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

10

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penelitian sendiri selama

penelitian berjalan.12 Data primer merupakan bahan hukum yang terdiri atas

peraturan perundang-undangan yang diurutkan berdasarkan hierarki peraturan

Perundang-undangan dengan Undang-undang No. 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Badan Hukum Premier tersebut

yaitu PERMA No. 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

2. Data skunder

Data Skunder merupakan data yang diperoleh dari bahan Kepustakaan.13

bahan hukum yang terdiri atas buku-buku (textbook) yang ditulis para ahli

hukum yang berpengaruh (de hersende leer), jurnal-jurnal hukum, pendapat

para sarjana, kasus-kasus hukum, yurisprudensi, dan hasil-hasil symposium

mutakhir yang berkaitan dengan topik penelitian skripsi ini. Bahan hukum

skunder tersebut terdiri dari buku-buku hukum, kitab-kitab fikih yang

berkaitan dengan mediasi, media cetak, artikel-artikel baik dari internet

maupun berupa data digital.

3. Teknik Pengumpulan Data

Karena pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka

teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan melalui

metode wawancara. Wawancara dilakukan pada pihak yang menangani proses

12 Modul Perancangan Undang-undang, (Jakarta: Sekertaris Jendral DPR RI, 2008), h. 7.

13 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1992),h.51.

Page 20: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

11

mediasi yakni hakim mediator. Dan melakukan obesrvasi langsung ke

Pengadilan Agama Depok.

Selain itu pada penelitian ini juga menggunakan teknik documenter untuk

mendapatkan data yang lebih lengkap. Teknik ini sangat penting dilakukan,

karena beberapa bahan materi terdapat di dalam buku, jurnal, arsip dan

dokumen.

Dalam upaya pengumpulan data yang diperlukan, digunakan metode

sebagai berikut :

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari hal-hal atau variable berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, media online, majalah, prasasti, notulen, rapat,

agenda, dan sebagainya.14

b. Metode Interview

Metode interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara.15 Dalam penulisan proposal

ini Penulis akan melakukan wawancara dengan para pakar hukum, seperti

hakim dan pengamat hukum lainnya.

14 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, h. 201.

15 Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.205.

Page 21: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

12

c. Teknis Analisis Bahan Hukum

Analisis bahan hukum merupakan langkah-langkah yang berkaitan dengan

pengelolahan terhadap bahan-bahan hukum yang telah dikumpulkan untuk

menjawab isu hukum yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis berpedoman pada

prinsip-prinsip yang telah diatur dan dibukukan dalam buku pedoman

penulisan skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

d. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif

kualitatif, yaitu menganalisa dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan

hasil wawancara yang diperoleh. Sehingga didapat suatu kesimpulan yang

objektif, logis, konsisten dan sistematis sesuai dengan tujuan yang dilakukan

penulis dalam penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan pola dasar pembahasan skripsi dalam

bentuk bab dab sub bab yang saling berkaitan merupakan suatu bahasan dari

masalah yang diteliti. Maka masing-masing dengan sistematikanya sebagai

berikut :

Pertama pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi terdahulu,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Page 22: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

13

Kedua, berisi tentang mediasi persfektif hukum positif dan hukum islam

yaitu meliputi pengertian mediasi, landasan hukum mediasi, proses mediasi,

factor penghambat dan pendukung mediasi, mediasi menurut perma No. 1

Tahun 2008.

Ketiga, berisi tentang profil Pengadilan Agama Depok yakni meliputi,

sejarah singkat dan letak geografis, visi misi, struktur organisasi, kewenangan

pengadilan dan gambaran permohonan.

Keempat, berisi tentang analisa implementasi dan keberhasilan hakim

mediasi yakni meliputi , Optimalisasi Mediator di Pengadilan Agama Depok,

implementasi mediasi, dan Tingkat Kebrhasilan Mediasi di Pengadilan Agama

Depok.

Kelima, berisi Penutup dari semua bab yang memuat kesimpulan dan

saran-saran.

Page 23: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

14

BAB II

MEDIASI DALAM LINGKUP PERADILAN AGAMA

A. Pengertian Mediasi

Secara etimologi, istilah mediasi berasal dari bahsa latin, mediare yang

berarti berada ditengah. Makna ini menunjukan pada peran yang ditampilkan

pihak ketiga sebagai mediator dalam menjalankan tugasnya menengahi dan

menyelesaikan sengketa antara para pihak.1 Mediasi berdasarkan Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam

penyelesaian suatu perselisihan sebagai penasehat.2

Mediasi sebagaimana dicantum pada pasal 1851 KUHP adalah, suatu

persetujuan dimana kedua belah pihak dengan menyerahkan, menjanjikan,

atau menahan suatu barang, mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung

atau mencegah timbulnya suatu perkara.3 Kemudian dalam pasal 130 HIR dan

154 RBg yang berbunyi “bila pada hari yang telah ditentukan para pihak

datang menghadap, maka Pengadilan Negeri dengan perantara ketua berusaha

mendamaikan, jika dapat dicapai perdamaian, maka di dalam sidang itu juga

dibuatkan suatu akta dan para pihak dihukum untuk menaati perjanjian yang

telah dibuat, dan akta itu mempunyai kekuatan serta dilaksanakan seperti suatu

1 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syari’ah, Hukum Adat, dan HukumNasional, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 2.

2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 640.

3 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta:Pradyna Paramitha, 2004), h. 468.

Page 24: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

15

surat keputusan biasa”.4 Begitu juga perdamaian yang dimuat di KHI

khususnya berkaitan dengan hukum keluarga, pasal 115: “Perceraian hanya

dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan Agama setelah Pengadilan Agama

tersebut berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak”, Pasal

143 ayat (1): “Dalam pemeriksaan gugatan perceraian, Hakim berusaha

mendamaikan kedua belah pihak”. (2): “selama perkara belum diputuskan

usaha untuk mendamaikan dapat dilakukan pada setiap sidang pemeriksaan.”

Dan pasal 144: “Apabila terjadi perdamaian, maka tidak dapat diajukan

gugatan perceraian baru berdasarkan alasan atau alasan-alasan yang ada

seblum perdamaian dan telah diketahui oleh penggugat pada waktu dicapainya

perdamaian.” 5

Dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di

Pengadilan disebutkan pengertian mediasi adalah cara penyelesaian sengketa

memalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak

dengan dibantu oleh mediator.6

4 Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam Direktorat Jendral PembinaanKelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-UndanganDalam Lingkungan Peradilan Agama, (Jakarta: Grafindo Sejahtera, 2001), h. 65.

5 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010), h. 141.

6 Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

Page 25: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

16

B. Landasan Hukum Mediasi

Dalam kitab suci Al-Qur’an ayat yang berhubungan dengan dengan

perdamaian (mediasi) antara lain dalam surat QS. An-Nisa (4) ayat 35 yang

berbunyi :

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, makakirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam darikeluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakanperbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Ayat diatas menganjurkan untuk mengutus kepada keduanya seorang

hakam, yaitu juru damai untuk meyelesaikan kemelut mereka dengan baik.

Juru damai itu sebaiknya dari kedua belah pihak agar sama-sama mengetahui

masing-masing keluhan dan harapan anggota keluarganya. Jika antara

keduanya ingin mengadakan perbaikan atas kemelut rumah tangga antara

suami dan istri tersebut niscaya Allah akan memberi bimbingan kepada

keduanya.7

Walaupun tidak disebut dengan mediasi, penyelesaian sengketa dalam

islam gunakan menyerupai pola yang digunakan dalam mediasi. Dalam

hukum islam mediasi lebih dikenal dengan istilah islah dan hakam.8 Ishlah/

7 Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta:Lentera Hati, 2000), h. 412-413.

8 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di PengadilanAgama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2011), h. 119.

Page 26: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

17

sulhu menurut bahasa adalah perbaikan.9 Menurut syara’ adalah suatu akad

dengan maksud untuk mengakhiri suatu suatu persengketaan antara kedua

belah pihak yang bersengketa.10 Selain islah dikenal juga dengan hakam

berfungsi untuk menyelesaikan perselisihan perkawinan yang disebut dengan

syiqaq.

Untuk mengatasi kemelut rumah tangga antara suami dan istri, islam

memerintahkan antara kedua belah pihak bermaksud untuk mencari jalan

keluar terhadap kemelut rumah tangga yang dihadapi suami istri. Sebagai

pedoman, hakam dapat diambil dari penjelasan pasal 76 ayat (2) Undang-

undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama bahwa,

“Hakim adalah orang yang ditetapkan pengadilan dari pihak keluarga suami

atau pihak keluarga istri atau pihak lain untuk mencari upaya penyelesaian

perselisihan terhadap syiqaq”.11

Kemudian dasar hukum mediasi berdasarkan Peraturan Perundang-

undangan seperti dalam Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 7

Tahun 1989 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo Undang-Undang

Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pengadilan Agama yang berbunyi:

9 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Kamus Arab- Indonesia, (Surabaya:Pustaka Progressif, 1997), h. 789.

10 As Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunnah Juz III, (Beirut: Dar Al-Fiqr, 1997), h. 350.

11 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 joUndang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama pasal 76 ayat 2.

Page 27: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

18

(1) Pada sidang pertama pemeriksaan gugatan perceraian, Hakim berusaha

mendamaikan kedua belah pihak.

(2) Selama perkara belum diputuskan, usaha mendamaikan dapat dilakukan

pada setiap sidang pemeriksaan.12

Dalam pemeriksaan perkara di muka sidang pengadilan, ketua Majlis

Hakim diberi wewenang menawarkan perdamaian kepada para pihak yang

berperkara. Tawaran perdamaian dapat diusahakan sepanjang pemeriksaan

perkara sebelum majlis hakim menjatuhkan putusan. Perdamaian ditawarkan

bukan hanya pada sidang hari pertama, melainkan juga pada setiap kali sidang.

Hal ini sesuai dengan sifat perkara bahwa inisiatif berperkara datang dari

pihak-pihak, karenanya pihak-pihak juga yang dapat mengakhirinya secara

damai melalui perantaraan majlis hakim di muka sidang pengadilan. Menurut

ketentuan Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 jo

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Kekuasaan Kehakiman, pengadilan tidak menutup kemungkinan untuk upaya

penyelesaian perkara perdata secara perdamaian.13

Lalu mengenai pemeriksaan perkara perceraian di pengadilan, ada pasal-

pasal lain yang mengatur masalah perdamaian ini, yaitu dalam Pasal 56 ayat

(2), 65, 83 Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 tentang Pengadilan Agama

12 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 joUndang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama pasal 82 ayat 1 dan 2.

13 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Acara Perdata Indonesia, (Bandung : PTCitra Aditya Bakti, 2000), h. 93.

Page 28: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

19

dan Pasal 31, 33 PP No. 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UU No. 1 Tahun

1974 Tentang Perkawinan.14

Selain itu dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) juga menganjurkan

kepada Hakim agar selalu berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang

berperkara di dalam persidangan, yaitu dalam pasal 143 ayat 1dan 2 yang

berbunyi :

(1) Dalam pemeriksaan gugatan perceraian Hakim mendamaikan kedua belah

pihak.

(2) Selama perkara belum diputuskan, usaha mendamaikan dapat dilakukan

setiap sidang pemeriksaan.15

Begitu juga dalam Pasal 130 HIR/154 RBG.16 Disebutkan bahwa apabila

pada hari sidang yang telah ditentukan kedua belah pihak hadir, maka

pengadilan dengan perantaraan kedua sidang berusaha mendamaikan mereka.

1. Jika persidangan tercapai pada waktu persidangan dibuat suatu akta

perdamaian yang mana kedua belah pihak dihukum untuk melaksanakan

perjanjian itu, akta perdamaian tersebut berkekuatan dan dapat dijalankan

sebagaimana putusan yang biasa akan tetapi ketentuan ini tidak berlaku

14 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun2006 jo Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama pasal 56 ayat2 ayat 65,83 dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan UUNo. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.15 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010), h. 141.

16 Mohammad Taufik Makarao, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, (Jakarta : PTRineka Cipta, 2004), h. 61.

Page 29: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

20

bagi perkara perceraian hanya saja berlaku bagi hak asuh anak, harta

bersama, waris dan sebagainya.

2. Terhadap putusan yang sedemikian itu tidak dapat dimohonkan banding.

Dalam Peraturan Mahkamah Agung No. 01 Tahun 2008 Tentang Prosedur

Mediasi di Pengadilan, pada Pasal 1 butir 7 disebutkan bahwa:

Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan

untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.

C. Proses Mediasi di Pengadilan Agama

Tahapan mediasi yang dilakukan dilakukan oleh pengadilan sesuai dengan

PERMA No. 1 Tahun 2008, proses mediasi dibagi kedalam tiga tahap, yaitu

tahap pramediasi, tahap pelaksanaan mediasi,17 tahap akhir implementasi hasil

mediasi, ketiga tahap ini merupakan jalan yang akan ditempuh oleh mediator

dan para pihak dalam menyelesaikan sengketa mereka.

1. Tahap Pramediasi

Tahap pramediasi adalah tahap awal dimana mediator menyusun sejumlah

langkah dan persiapan sebelum mediasi benar-benar dimulai. Tahap ini

menentukan berjalan atau tidaknya proses mediasi selanjutnya. Mediator

melakukan beberapa langkah antara lain : membangun kepercayaan diri,

menghubungi para pihak, menggali dan memberikan informasi awal mediasi,

mengkordinasikan pihak bertikai, mewaspadai perbedaan budaya, menentukan

siapa yang hadir, menentukan tujuan pertemuan, kesepakatan waktu dan

17 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan HukumNasional, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 36.

Page 30: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

21

tempat, dan menciptakan rasa aman bagi kedua belah pihak untuk bertemu dan

membicarakan permasalahan mereka.18

Tahap pra mediasi menurut PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang prosedur

mediasi di Pengadilan pasal 7 ayat (1) bahwa: “pada hari sidang yang telah

ditentukan yang dihadiri kedua belah pihak, hakim mewajibkan para pihak

untuk menempuh mediasi”, pada hari itu juga paling lama 2 hari kerja,

berikutnya para pihak ataupun kuasa hukum mereka wajib memilih mediator

dengan alternative pilihan sebagaimana pada pasal 8 PERMA ini lalu

menyampaikannya kepada Ketua Majlis.19

2. Tahap Pelaksanaan Mediasi

Tahap pelaksanaan mediasi adalah tahap dimana pihak-pihak bersengketa

sudah berhadapan satu sama lain dan memulai proses mediasi. Tahap mediasi

didalam pasal 13 ayat (1) PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang proses mediasi

di Pengadilan: Dalam waktu paling lama 5 hari kerja setelah para pihak

menunjuk mediator yang disepakati, para pihak dapat menyerahkan resume

perkara kepada satu sama lain dan mediator. Selanjutnya mediator

menunjukan jadwal pertemuan, dimana para pihak dapat didampingi kuasa

hukumnya. Pada dasarnya proses mediasi bersifat rahasia dan berlangsung

18 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan HukumNasional, h. 37.

19Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h.73.

Page 31: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

22

paling lama 40 hari kerja sejak pemilihan atau penetapan penunjukan mediator

sebagaimana pada ayat (3) pasal yang sama.20

Dalam proses ini terdapat beberapa langkah, diantaranya sambutan

mediator, presentasi dan pemaparan kisah para pihak, mengurutkan dan

menjernihkan permasalahan, berdiskusi dan bernegosiasi masalah yang

disepakati, menciptakan opsi-opsi, menemukan butir kesepakatan,

merumuskan keputusan, mencatat dan menuturkan kembali keputusan dan

penutup mediasi. Jika tercapai kesepakatan, para pihak dengan bantuan

mediator wajib merumuskan secara tertulis kesepakatan yang telah dicapai dan

ditanda tangani oleh para pihak dan mediator (pasal 17 ayat 1). 21

Dalam menyusun dan mengurutkan permasalahan, mediator harus selalu

mengklarifikasikan dan menanyakan kepada para pihak, apakah persoalan itu

penting bagi mereka, dan apakah kebutuhan-kebutuhan khusus yang berkaitan

dengan tiap-tiap masalah yang telah diurutkan satu persatu. Jika mediator

telah mengurutkan permasalahan dan menemukan kebutuhan-kebutuhan

khusus para pihak, maka ia dapat menuliskan atau menggambarkan pada

kertas, setelah mendapatkan persetujuan masing-masing pihak yang

menyatakan kebutuhan tersebut.22

20 Muslih MZ, “Pengantar Mediasi: Teori dan Praktik”, dalam M. Mukhsin Jamil (ed.),Mengelola Konflik Membangun Damai; Teori, Strategi dan Implementasi Resolusi Konflik,(Semarang: Walisongo Mediation Centre, 2007), h. 120.

21 Muslih MZ, “Pengantar Mediasi: Teori dan Praktik”, dalam M. Mukhsin Jamil (ed.),Mengelola Konflik Membangun Damai; Teori, Strategi dan Implementasi Resolusi Konflik, h.121.

22 Muslih MZ, “Pengantar Mediasi: Teori dan Praktik”, dalam M. Mukhsin Jamil (ed.),Mengelola Konflik Membangun Damai; Teori, Strategi dan Implementasi Resolusi Konflik, h.123.

Page 32: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

23

Hakim kemudian mengukuhkan kesepakatan tersebut sebagai suatu akta

perdamaian, jika tidak mencapai kesepakatan, maka mediator menyampaikan

secara tertulis bahwa proses mediasi gagal, dan memberitahukannya kepada

Hakim (pasal 18 ayat 1) yang kemudian akan melanjutkan pemeriksaan pokok

perkara tersebut.

3. Tahap Akhir Implementasi Hasil Mediasi

Tahap ini merupakan tahap dimana para pihak hanyalah menjalankan

hasil-hasil kesepakatan yang telah mereka tuangkan bersama dalam suatu

perjanjian tertulis tersebut berdasarkan komitmen yang telah mereka tunjukan

selama dalam proses mediasi.23

Dengan mediasi diharapkan dapat menyelesaikan sengketa secara cepat

dan relative murah dan dapat memberikan akses yang lebih besar kepada para

pihak, selain itu akan memfokuskan perhatian para pihak pada kepentingan

mereka secara nyata, juga memberikan kesempatan para pihak untuk

berpartisipasi secara langsung dalam menyelesaikan perselisihan.24

Adapun manfaat dalam gugatan perdata jika perdamaian berhasil

dilaksanakan dari para pihak yang berperkara dengan dibuatnya akta

perdamaian yang dibuat dalam bentuk putusan perdamaian yang dibuat oleh

Hakim yaitu: 25

23 Muslih MZ, “Pengantar Mediasi: Teori dan Praktik”, dalam M. Mukhsin Jamil (ed.),Mengelola Konflik Membangun Damai; Teori, Strategi dan Implementasi Resolusi Konflik, h. 155.

24 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syari’ah, Hukum Adat dan HukumNasional, (Jakarta : Kencana, 2009), h. 26.

25 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Pengadilan Agama,(Jakarta: Kencana, 2008), h. 160.

Page 33: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

24

1. Mempunyai Kekuatan Hukum

Pada pasal 1851 KUHP Perdata dikemukakan bahwa semua putusan

perdamaian yang dibuat sidang Majlis Hakim mempunyai kekuatan hukum

tetap seperti putusan pengadilan lain. Putusan perdamaian itu tidak bisa

dibantah dengan alasan kekhilafan mengenai hukum atau dengan alasan salah

satu pihak telah dirugikan oleh putusan perdamaian itu. Begitu juga dalam

pasal 130 ayat (2) HIR.26

2. Tertutup Upaya Banding dan Kasasi

Putusan perdamaian sama nilainya dengan putusan pengadilan lainnya

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Hal ini berarti terhadap putusan

perdamaian itu tertutup upaya banding dan kasasi. Ketentuan ini mengandung

bahwa pengertian putusan perdamaian itu sejak ditetapkan oleh hakim menjadi

putusan perdamaian itu adalah pasti dan tidak ada penafsiran lagi. 27

3. Memiliki Kekuatan Ekseskutorial

Putusan perdamaian yang dibuat dalam persidangan Majlis Hakim

mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, mempunyai kekuatan hukum

eksekusi dan mempunyai hukum pembuktian. Dalam artian apabila para pihak

tetap ingin mengambil putusan perceraian maka surat kesepakatan perdamaian

tersebut tidak berlaku lagi dan dapat dijadikan bukti dipersidangan bahwa

sebelum berlanjut kepersidangan kedua para pihak sudah melakukan mediasi

26 Bahwa jika perdamaian dapat dicapai, maka pada waktu itu pula dalam persidangandibuatputusan perdamaian dengan menghukum para pihak untuk mematuhi persetujuan damaiyang mereka buat.

27 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Pengadilan Agama, h.161.

Page 34: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

25

dan membuat surat kesepakatan perdamaian akan tetapi dipertengahan jalan

salah satu pihak melanggar kesepakatan tersebut maka pihak yang dirugikan

bisa mencabut kesepakatan tersebut.

D. Faktor Yang Menjadi Penghambat dan Pendukung Mediasi

1. Faktor Penghambat Penerapan Perma No. 1 Tahun 2008

Mahkamah Agung RI dengan Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor :

KMA/059/SK/XII/2003 yang berlaku sejak 30 Desember 2003 dan berlaku

efektif sejak 18 September-November 2004, telah menunjuk beberapa

Pengadilan Negeri yang perlu dibina dan diamati secara khusus dalam rangka

penerapan PERMA No. 2 Tahun 2003 yaitu Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,

Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri Bengkalis dan Pengadilan

Negeri Batusangkar. Keempat Pengadilan Negeri tersebut bertugas

menjalankan kegiatan mediasi berupa:

a. Mengadakan pelaksanaan dan sosialisasi program percontohan mediasi.

b. Mengadakan pelatihan bagi hakim-hakim, wakil advokat, pemuka adat,

wakil pengusaha, dan para dosen mengenai pelaksanaan mediasi.28

Dengan berakhirnya masa pembinaan tersebut, ternyata terdapat beberapa

hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan mediasi berdasarkan PERMA No.

2 Tahun 2003 tersebut. Kemudian lahirlah PERMA No. 1 Tahun 2008 yang

28 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Pengadilan Agama, h.214.

Page 35: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

26

diharapkan dapat mengatasi kekurangan PERMA No. 1 Tahun 2003.29 Akan

tetapi, meski peraturan telah diganti, hambatan pelaksanaan tetap ada

sebagaimana di bawah ini.

Beberapa factor yang mengambat pelaksanaan PERMA, antara lain:

a. Ketiadaan Mekanisme yang Dapat Memaksa Salah Satu Pihak Atau Para

Pihak yang Tidak Menghadiri Pertemuan Mediasi.

Dalam proses persidangan biasa jika salah satu pihak tidak hadir pada

sidang pertama setelah dipanggil secara patut, maka hakim dapat menjatuhkan

hukuman verstek, yang mengalahkan pihak yang tidak hadir. Dalam proses

mediasi, bila ada para pihak yang tidak hadir setelah ditentukan pertemuan

mediasi, berarti ia sebenarnya tidak berkehendak untuk berdamai, sehingga

mereka dengan sengaja ingin bermain-main dengan waktu, yaitu

menghabiskan waktu empat puluh hari yang diwajibkan untuk mediasi. Oleh

karenanya perlu diterapkan suatu konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi

pihak yang tidak hadir. Alternative lain adalah merefisi PERMA dengan

menambah ketentuan bahwa apabila setelah dua hari sejak jadwal pertemuan

mediasi yang disepakati terlewati, maka satu pihak atau para pihak tidak hadir

tanpa alasan yang kuat, maka mediator berwenang untuk mengatakan proses

mediasi gagal, sehingga tidak perlu menunggu masa empat puluh hari habis

untuk menyatakan kegagalan mediasi. Dengan demikian penghematan waktu

29 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,h.154.

Page 36: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

27

dalam penanganan perkara karena tujuan dasar mediasi adalah percepatan

penyelsaian perkara.30

b. Jumlah Mediator dan Jumlah Hakim yang Terbatas

Dengan adanya PERMA No. 1 Tahun 2008, Pasal 8 ayat (1), mediator

pada setiap pengadilan berasal dari kalangan Hakim dan hakim yang memiliki

sertifikat. Hakim diberi tugas sebagai Hakim mediator dimana mereka juga

perlu mendapatkan pelatihan mengenai mediasi. Hakim mediator dapat berupa

Hakim pemeriksa perkara dan Hakim bukan pemeriksa perkara. Kemudian

dengan adanya proses mediasi yang mediatornya adalah salah satu hakim

pemeriksa perkara yang telah mengetahui duduk persoalan sebenarnya melalui

kaukus, tentu cenderung akan berpihak kepada salah satu pihak dan apabila

perdamaian gagal, maka secara psikologis Hakim tersebut tidak lagi impertial

meskipun ada syarat keterpisahan mediasi dari litigasi dalam pasal 19 PERMA

ini.31 Dengan minimnya jumlah Hakim yang telah memiliki sertifikat

mediator, maka Ketua Pengadilan perlu mengeluarkan kebijakan dengan

menunjukan mediator Hakim tambahan terutama apabila jumlah perkara

perdata di wilayah hukumnya tergolong banyak guna terwujud proses mediasi

yang lebih fair dan seimbang.

c. Itikad Baik Para Pihak

Itikad baik sangat penting guna keberhasilan proses mediasi agar tercapai

kesepakatan yang win-win solution. Apabila para pihak tidak mau melihat

30 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,h.183.

31 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,h. 203.

Page 37: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

28

kebutuhan mereka dan hanya mengejar keuntungan, maka perdamaian melalui

mediasi akan sulit tercapai.32

d. Dukungan Para Hakim

Para Hakim Pengadilan Negri dan Pengadilan Agama berpendapat bahwa

tugas pokok mereka adalah menyelsaikan sengketa secara memutus. Disini

Hakim belum memiliki kesadaran idealis, tanpa dukungan dari para Hakim

maka penerapan mediasi yang diwajibkan itu tidak akan pernah berhasil

karena gaji yang diterima merupakan imbalan atas pelaksanaan tugas pokok

itu. Pemberian tugas sebagai mediator yang intinya adalah mendamaikan

adalah berbeda dari tugas pokok, dengan kata lain tugas tambahan, sehingga

mereka berhak atas insentif. Oleh karenanmya perlu upaya penciptaan insentif

yang jelas dan transparan bagi para Hakim yang sukses mendamaikan,

sehingga para Hakim mendukung sepenuhnya proses mediasi. Memang dalam

Pasal 25 ayat (1) PERMA ini telah diatur bahwa hakim yang berhasil

menjalankan fungsi mediator akan diberi insentif dan Mahkamah Agung

menyediakan sarana yang dibutuhkan bagi proses mediasi, akan tetapi

sehingga tahun 2015 pengaturan tersebut belum terealisasi, hanya sekedar

peraturan diatas kertas. Sehingga tidak meningkatkan kesadaran Hakim untuk

mendamaikan.

e. Ruangan Mediasi

Tersedianya ruangan khusus mediasi merupakan factor penting untuk

mendukung pelaksanaan mediasi tersebut. Disamping factor keberhasilannya

32 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,h. 203.

Page 38: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

29

yang harus dijaga, rasa nyaman juga perlu diperhatikan agar para pihak lebih

leluasa mengungkapkan masalahnya dan tidak takut masalahnya didengar

orang lain.

Untuk itu perlu rehabilitasi gedung kantor pengadilan yang saat ini masih

banyak pengadilan yang kekurangan ruangan sehingga melaksanakan proses

mediasi di ruangan Hakim yang apabila dilakukan di luar gedung pengadilan

dan di luar jam kerja, tentu akan menimbulkan hal-hal yang mencurigakan

pihak lain dan akan merusak citra Hakim serta dilarang dalam PERMA No. 1

Tahun 2008.33

f. Dukungan Pengacara dalam Proses Mediasi

Masalah pemberian honorarium kepada pengacara adalah hubungan antara

pengacara dan kliennya sehingga tidak perlu dicampuri oleh Mahkamah

Agung. Akan tetapi, karena dukungan atau penolakan pengacara untuk

menganjurkan kliennya bermediasi akan berpengaruh pada pelaksanaan

PERMA ini, maka hal ini perlu dibahas sebagai satu mata rantai yang saling

berkaitan.34

Pola honorarium terbagi atas tiga pola, yaitu: pertama, pengacara

mempunyai klien tetap dan menerima honor tetap yang biasanya per tahun

atau per bulan, kedua, pengacara menerima honor berdasarkan penanganan

kasus hingga selesai, dan ketiga, pengacara menerima honor dari klien

33 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,h.205.

34 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,h. 209.

Page 39: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

30

berdasarkan jam kerja atau frekuensi atau kunjungan ke persidangan. Pola

yang terakhir inilah yang menyebabkan pengacara cenderung bersikap

negative terhadap upaya pelembagaan mediasi di Pengadilan, karena jika

kasus selesai dengan cepat, maka honornya kecil. Oleh karena itu, PERMA

perlu direvisi dengan mencantumkan bahwa dalam proses mediasi para pihak

tidak perlu didampingi kuasa hukum mereka, walaupun hal ini tentunya akan

bertentangan dengan hak asasi manusia dan juga kemandirian para pihak.35

2. Faktor Pendukung Penerapan Perma No. 1 Tahun 2008

a. Factor keberhasilan mediasi dari aspek para pihak, yaitu usia perkawinan,

tingkat kerumitan perkara yang dihadapi oleh para pihak, para pihak memiliki

I’tikad baik untuk mengakhiri sengketa melalui mediasi dan para pihak

memiliki kesadaran untuk berdamai dan menyadari kekeliruannya.

b. Di Pengadilan Agama Depok ruang mediasi tersedia dengan nyaman dan

cukup memadai. Hal ini dapat membantu proses keberhasilan dalam proses

mediasi.

c. Hakim mediator sebelum melakukan proses mediasi ia mempelajari

dahulu permasalahan penyebab perkara yang di hadapi oleh kedua belah

pihak.36

35 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,255-261.

36 Nuraningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengket Perdata di Pengadilan,h. 298-299.

Page 40: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

31

E. Peraturan Mediasi Menurut Perma No. 1 Tahun 2008

Dengan penerbitan Perma No. 1 Tahun 2008 mengubah secara mendasar

prosedur mediasi di Pengadilan. Mahkamah Agung belajar dari kegagalan

selama lima tahun terakhir. Dari jumlah klausul, Perma 2008 jauh lebih padat

karena memuat 27 Pasal, sementara Perma 2003 hanya 18 Pasal. Perbedaan

jumlah pasal ini setidaknya menunjukan adanya perbedaan diantara keduanya.

Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan mencoba

memberikan pengaturan yang lebih komprehensif, lebih lengkap dan lebih

detail sehubungan mediasi di Pengadilan.37

Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi memang membawa

perubahan mendasar dalam beberapa hal, misalnya rumusan perdamaian,

tingkat banding, kasasi dan peninjauan kembali. Perma No. 2 Tahun 2003

sama sekali tidak mengenal tahapan demikian. Perma No. 1 Tahun 2008

memumgkinkan para pihak atas dasar kesepakatan mereka menempuh

perdamaian terhadap perkara yang sedang dalam proses banding, kasasi atau

peninjauan kembali (PK). Syaratnya, sepanjang perkara belum diputus majlis

pada masing-masing tingkat tadi. 38

Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan adalah

penyempurnaan terhadap Perma No. 2 Tahun 2003 Tentang Pemberdayaan

Pengadilan Tingkat Pertama Menerapkan Lembaga Damai dalam Bentuk

Mediasi. Penyempurnaan tersebut dilakukan Mahkamah Agung karena dalam

Perma No. 2 Tahun 2003 ditentukan beberapa masalah, sehingga tidak efektif

37 Perma No.1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama.

38 Perma No.1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama.

Page 41: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

32

penerapannya di Pengadilan. Mahkamah Agung mengeluarkan Perma No. 1

Tahun 2008 sebagai upaya mempercepat, mempermudah, mempermurah,

penyelesaian sengketa serta memberikan akses lebih besar kepada pencari

keadilan. Mediasi merupakan instrument efektif untuk mengatasi penumpukan

perkara di pengadilan, dan sekaligus memaksimalkan fungsi lembaga

pengadilan dalam menyelesaikan sengketa, disamping proses pengadilan yang

bersifat memutus. Hakim wajib mengikuti prosedur penyelesaian sengketa

melalui mediasi. Bila hakim melanggar atau enggan menerapkan prosedur

mediasi, maka putusan hakim tersebut batal demi hukum (pasal 2 ayat (3)

perma). Oleh karenanya hakim dalam pertimbangan putusannya wajib

menyebutkan bahwa perkara yang bersangkutan telah diupayakan perdamaian

melalui mediasi dengan menyebutkan nama mediator untuk perkara yang

bersangkutan.39

Adanya kewajiban menjalankan mediasi, membuat hakim menunda proses

persidangan perkara. Dalam menjalankan mediasi, para pihak bebas memilih

mediator yang disediakan oleh pengadilan atau mediator di luar pengadilan.

Untuk memudahkan memilih mediator, ketua pengadilan menyediakan daftar

mediator yang membuat sekurang-kurangnya (5) nama mediator yang disertai

dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman para mediator. Ketua

pengadilan mengevaluasi mediator dan memperbaharui daftar mediator setiap

tahun. Bila para pihak yang memilih mediator hakim, maka baginya tidak

39 Perma No.1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama.

Page 42: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

33

dipungut biaya apapun, sedangkan bila memilih mediator non hakim uang

jasa ditanggung bersama para pihak berdasarkan kesepakatan.

Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi

di Pengadilan adalah penyempurnaan terhadap Peraturan Mahkamah Agung

RI No. 2 Tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

Penyempurnaan tersebut dilakukan Mahkamah Agung karena dalam PERMA

No. 2 Tahun 2003 ditemukan beberapa masalah, sehingga tidak efektif

penerapannya di pengadilan. Mahkamah Agung mengeluarkan Perma No. 1

Tahun 2008 sebagai upaya mempercepat, mempermurah dan mempermudah

penyelesaian sengketa serta memberikan akses yang lebih besar kepada

pencari keadilan. Bagian yang tidak terpisahkan dari proses berperkara di

pengadilan. Hakim wajib mengikuti prosedur penyelesaian sengketa melalui

mediasi. Bila hakim melanggar atau enggan menerapkan prosedur mediasi,

maka putusan hakim tersebut batal demi hukum (pasal 2 ayat (3) Perma).40

Pasal 4 Perma No. 1 Tahun 2008 menentukan perkara yang dapat

diupayakan mediasi adalah semua sengketa perdata yang diajukan

kepengadilan tingkat pertama, kecuali perkara yang diselesaikan melalui

prosedur pangadilan niaga, pengadilan hubungan industrial, keberatan atas

Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dan keberatan atas putusan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Perkara yang dapat dilakukan mediasi

40Perma No.1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama.

Page 43: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

34

adalah perkara perdata yang menjadi kewenangan lingkup peradilan umum

dan lingkup peradilan agama.41

Pada prinsipnya mediasi dilingkungan pengadilan dilakukan oleh mediator

yang berasal dari luar pengadilan. Namun, mengingat jumlah mediator yang

sangat terbatas dan tidak semua pengadilan tingkat pertama tersedia mediator,

maka Perma ini mengizikan hakim menjadi mediator. Hakim yang menjadi

mediator bukanlah hakim yang sedang menangani perkara yang akan

dimediasikan, tetapi hakim-hakim lainnya di pengadilan tersebut.42

Dalam Pasal 11 Perma No. 1 Tahun 2008 disebutkan bahwa para pihak

diwajibkan oleh hakim pada sidang pertama untuk memilih mediator atau 2

(dua) hari kerja sejak hari pertama sidang. Proses mediasi dapat berlangsung

selama 40 (empat puluh) hari sejak mediator dipilih oleh para pihak atau

ditunjuk oleh ketua majlis hakim. Atas dasar kesepakatan para pihak, masa

proses mediasi dapat diperpanjang selama 14 (empat belas) hari sejak

berakhirnya masa 40 (empat puluh) hari.43

Perma No. 1 Tahun 2008 memberikan peluang perdamaian bagi para pihak

bukan hanya untuk tingkat pertama, tetapi juga untuk tingkat banding, kasasi

dan peninjauan kembali. Perdamaian terhadap perkara dalam proses banding,

kasasi atau peninjauan kembali dilaksanakan di pengadilan yang mengadili

41 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan HukumNasional, h. 324.

42Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan HukumNasional, h. 324.

43 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan HukumNasional, h. 325.

Page 44: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

35

perkara tersebut pada tingkat pertama atau di tempat lain atas persetujuan para

pihak.para pihak melalui ketua pengadilan tingkat pertama dapat mengajukan

kesepakatan perdamaian secara tertulis kepada majlis tingkat banding, kasasi

atau peninjauan kembali untuk dikuatkan dalam bentuk akta perdamaian. Akta

perdamaian ditandatangani oleh majlis hakim banding, kasasi atau peninjauan

kembali dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak

dicatat dalam register induk perkara.44

44 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan HukumNasional, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 310-316.

Page 45: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

36

BAB III

PROFIL PENGADILAN AGAMA DEPOK

A. Struktur Organisasi

Untuk mengetahui alur tugas pokok dan fungsi, terlebih dahulu harus

diketahui dengan baik tentang struktur organisasi, karena Tupoksi disusun

mengikuti alur garis koordinasi dan garis instruksi pada Struktur organisasi

tersebut.1

Susunan organisasi Pengadilan Agama Depok, sesuai dengan Keputusan

Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 4 Tahun 1991, terdiri dari: unsur

pimpinan yaitu Ketua, Wakil Ketua, dan pejabat fungsional Hakim. Selain itu

ada unsur Kepaniteraan serta Kesekretariatan yang dipimpin oleh

Panitera/Sekretaris yang membawahi: bidang Kepaniteraan, terdiri dari Wakil

Panitera, Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, dan Panitera

Muda Hukum, kelompok fungsional Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita

Pengganti; bidang Kesekretariatan, terdiri dari Wakil Sekretaris, Kepala

Urusan Umum, Kepala Urusan Kepegawaian dan Organisasi dan Tata

Laksana, serta Kepala Urusan Keuangan dan Perencanaan.2 Susunan

organisasi Pengadilan Agama Depok dapat digambarkan sebagai berikut:

1 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 14.

2 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 15.

Page 46: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

37

KETERANGAN:GARIS KOORDINASI STRUKTURALGARIS KOORDINASI FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA DEPOK

KETUA

HAKIMWAKIL KETUA

KASUBAG KEU. & PERENC. KASUBAG UMUM

PANITERA/SEKRETARIS

WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS

JURUSITA / JURUSITA PENGGANTIPANITERA PENGGANTI

SESUAI DENGAN KMA NOMOR 4 TAHUN 1991

PANMUD GUGATAN PANMUD PERMOHONAN PANMUD HUKUM KASUBAG KEPEG. & ORTALA

Dari Struktur Organisasi Pengadilan Agama Depok di atas, Pengadilan

Agama Depok menyusun Tupoksi untuk menjalankan tugas-tugas operasional

perkantoran sehari-hari. Tugas Pokok dan fungsi tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Tugas pokok dan fungsi Unsur Pimpinan / Eselon III

Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Agama Depok memimpin dan

bertanggung jawab terhadap terselenggaranya tugas Pengadilan Agama Depok

baik dalam bidang kepaniteraan maupun dalam bidang kesekretariatan secara

baik dan lancar.3

b. Tugas pokok dan fungsi Hakim

Hakim adalah pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di

lingkungan Pengadilan Agama Depok dan membantu unsur pimpinan untuk

3 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 15.

Page 47: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

38

melaksanakan pengawasan pada bidang tertentu agar terselenggaranya

Pengadilan Agama Depok secara baik dan lancar.4

c. Tugas pokok dan fungsi Panitera/Sekretaris (Eselon III)

Memimpin dan mengatur serta bertanggung jawab atas tugas dalam bidang

kepaniteraan dan kesekretariatan di Pengadilan Agama Depok, dan membantu

unsur pimpinan dalam menjalankan tugasnya.5

d. Tugas pokok dan fungsi Wakil Panitera (Eselon IV)

Wakil Panitera membantu Panitera dalam membina dan mengawasi

pelaksanaan tugas-tugas kepaniteraan serta mengkoordinir pelaksanaan tugas-

tugas Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, dan Panitera

Muda Hukum.6

e. Tugas pokok dan fungsi Wakil Sekretaris (Eselon IV)

Wakil Sekretaris membantu Sekretaris dalam membina dan mengawasi

pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan serta mengkoordinir pelaksanaan

tugas-tugas Kepala Urusan Umum, Kepala Urusan Kepegawaian dan

Organisasi dan Tata Laksana, dan Kepala Urusan Keuangan dan

Perencanaan.7

4 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 16.

5 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h.16.

6 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 16.

7 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 17.

Page 48: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

39

f. Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Gugatan (Eselon IV)

Panitera Muda Gugatan mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada urusan kepaniteraan

gugatan.

g. Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Permohonan (Eselon IV)

Panitera Muda Permohonan mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada urusan kepaniteraan

permohonan.8

h. Tugas pokok dan fungsi Panitera Muda Hukum (Eselon IV)

Panitera Muda Hukum mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas pada urusan kepaniteraan

Hukum.

i. Tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bagian Umum (Eselon IV)

Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan dalam

urusan umum Pengadilan Agama Depok.9

8 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 17.

9 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 17.

Page 49: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

40

j. Tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Organisasi

dan Tata Laksana (Eselon IV)

Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan dalam

urusan kepegawaian dan organisasi dan tata laksana.10

k. Tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

(Eselon IV)

Memimpin dan bertanggung jawab terhadap tugas kesekretariatan dalam

urusan keuangan dan perencanaan.

l. Tugas pokok dan fungsi Panitera Pengganti (Fungsional)

Membantu hakim dalam proses persidangan dan bekerjasama dalam

melaksanakan tugas-tugas kepaniteraan serta membantu tugas-tugas yang

diberikan oleh panitera.11

m. Tugas pokok dan fungsi Jurusita/Jurusita Pengganti (Fungsional)

Melaksanakan tugas-tugas kejurusitaan dan melaksanakan semua perintah

pimpinan, ketua majelis hakim, dan panitera di bidang kejurusitaan. Untuk

menjamin berjalannya tugas Pokok dan Fungsi masing-masing elemen

organisasi, mulai dari pimpinan sampai staf paling bawah serta untuk

memberikan pelayanan terbaik pelayanan prima kepada masyarakat pencari

10 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 17.

11 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 17.

Page 50: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

41

keadilan, maka disusunlah pedoman pelayanan (Standard Operational

Procedure) Pengadilan Agama Depok.12

1. Pelayanan Informasi

Jenis pelayanan atau kegiatan yang pertama pihak penggugat atau

pemohon datang kebagian informasi dalam limit waktu 15 menit pelayanan

untuk penggugat atau pemohon harus sudah terlayani dengan baik.

2. Pelayanan Meja I dan Meja II Perkara

Jenis pelayanan disini yaitu medaftarkan perkara tingkat pertama kebagian

Pos Bantuan Hukum, dalam hal ini para pihak ingin mengajukan surat gugatan

atau permohonan kepada pihak tergugat atau termohon langsung memasukan

data sekaligus wawancara untuk pembuatan surat tersebut. lalu para pihak

langsung mendaftarkan perkara tersebut ke bagaian pendaftaran dan

membayar biaya perkara ke kasir dan bagi yang berperkara prodeo lalu dicatat

dibuku register. 13

3. Pemanggilan

Jenis pelayanan atau kegiatan yang pertama yaitu pemanggilan pihak

(penggugat atau pemohon dan tergugat atau termohon) dengan limit waktu

sekurangnya tiga hari kerja dan panggilan tersebut dilayangkan sebelum hari

sidang. Pelayanan yang kedua yaitu pemanggilan pihak yang dua-duanya

berdomisili di wilayah Kota Depok dengan jangka waktu selambatnya 15 hari

12 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 19.

13 Laporan Tahuna Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 19.

Page 51: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

42

kerja setelah penetapan hari sidang. Pelayanan yang ketiga pemanggilan para

pihak yang salah satunya berdomisili di luar Kota Depok namun masih berada

diwilayah Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta selambatnya 28 hari kerja

setelah adanya penetapan hari sidang. Jenis pelayanan yang keempat

pemanggilan para pihak yang salh satunya berdomisili di luar Kota Depok dan

berada di luar DKI Jakarta selambatnya antara 30 sampai degan 60 hari kerja

setelah adanya penetapan hari sidang. Pelayanan yang kelima tergugat/

termohon yang tidak diketahui tempat tinggalnya (ghoib) dengan jangka

waktu 4 bulan setelah penetapan hari sidang. Jenis pelayanan yang keenam

yaitu pemanggilan tergugat atau termohon yang berada diluar negri dengan

limit waktu antara 2 sampai dengan 6 bulan setelah penetapan hari sidang.

4. Proses Persidangan

Setiap Panitera Pengganti wajib membuat dan menyerahkan daftar perkara

yang akan disidangkan kepada bagian informasi (resepsionis) dan

menempelkannya di papan pengumunan Pengadilan selambat-lambatnya pada

pukul 08.00 wib setiap hari.14

5. Berita Acara Sidang dan Putusan

Jenis pelayanan atau kegiatan pertama yaitu berita acara persidangan siap di

tanda tangani oleh Ketua Majelis dan Panitera Pengganti limit waktu pada saat

persidangan berikutnya. Berita acara persidangan terakhir siap di tandatangani

oleh Ketua Majelis dan Panitera Pengganti selambatya dalam limit waktu 7

14 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 21.

Page 52: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

43

hari kerja setelah putusan dibacakan. pada saat putusan dibacakan konsep

putusan harus sudah ada.15

6. Pemberitahuan Isi Putusan

Jenis pelayanan atau kegiatan pertama yaitu Ketua Majelis membuat

perintah kepada Jurusita/ Jurusita Pengganti untuk memberitahukan isi

putusan kepada pihak yang tidak hadir dalam persidangan selambat-lambatnya

1 hari kerja dan setelah putusan dibacakan. 16

7. Pelayanan Meja III

Jenis pelayanan pertama yaitu Minutasi. Minutasi yang dilakukan oleh

Ketua Majelis jangka waktu kerja selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah

perkara diputus. Panitera Pengganti menyerahkan berkas perkara yang telah

diminutasi (dijahit dan disegel) kepada Wakil Panitera (petugas meja III)

untuk diteruskan kepada Panitera Muda Hukum untuk diarsipkan. Berkas

perkara ikrar talak yang menunggu BHT disimpan di dalam arsip berjalan

dalam limit waktu selambat-lambatnya 1 hari kerja setelah berkas

diminutasi.17

15 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 22.

16 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 23.

17 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 23.

Page 53: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

44

8. Penerbitan Salinan Putusan /Penetapan dan Akta Cerai

Jenis pelayanan atau kegiatan pertama yaitu penerbitan salinan putusan/

penetapan oleh Panitera selmabat-lambatnya 14 hari kerja setelah perkara di

putus. Yang kedua penerbitan akta cerai atas perkara cerai talak selambat-

lambatnya 3 hari kerja setelah ikrar talak di ucapkan. yang ketiga penerbitan

akta cerai atas perkara cerai gugat selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3

hari kerja setelah putusan berkekuatan hukum tetap. Dan yang kelima yaitu

akta cerai dicetak dengan komputer dengan jangka waktu 10 menit.18

9. Pengiriman Salinan Putusan ke Kantor Urusan Agama (KUA)

Pengiriman salinan putusan/penetapan perkara cerai gugat/cerai talak ke

Kantor Urusan Agama Kecamatan di tempat para pihak melaksanakan

perkawinan dan atau di tempat para pihak berdomisili, dilaksanakan oleh

Panitera selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja setelah putusan

berkekuatan hukum tetap.19

B. Kewenangan Pengadilan

Salah satu misi yang ingin disampaikan, Undang- Undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama adalah untuk mempertegas batas-batas wilayah

“Kompetensi Absolut”20 Peradilan Agama sebagai bagian integral lembaga

18 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 25.

19 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Depok Tahun 2014, h. 26.

20 Kompetensi absolute diartikan kewenangan memeriksa, mengadili, memutuskanperkara-perkara berdasarkan pembagian wewenang atau pengadilan yang berwewenang mengadili

Page 54: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

45

pelaksanaan kekuasaan kehakiman dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia secara Konstitusional. 21 Apabila substansi Undang-undang Nomor

7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama diklasifikasi, dapat ditemukan empat

besaran substansi, yaitu tentang Kedudukan Peradilan Agama yang diatur

pada Bab I dari Pasal 1 sampai Pasal 5, Organisasi diatur pada Bab II Pasal 6

sampai dengan pasal 48, Kompetensi Absolut diatur pada Bab II mulai dari

pasal 49 sampai pasal 53, Hukum Acara diatur pada Bab IV Pasal 54 sampai

Pasal 91, dan selebihnya mengatur lain-lain.

Kewenangan Pengadilan Agama ini pada mulanya dirumuskan dalam Stb.

1882 No. 152 kemudian dirubah / ditambah berdasarkan Stb. 1937 No. 116

dan Stb. No. 601. Dalam Stb. 1882 No. 152 pada pasal 2a ayat 1 disebutkan:

“Pengadilan Agama itu semata-mata hanya berkuasa memeriksa perselisihan-

perselisihan antara suami-istri yang beragama islam dan perkara-perkara lain

tentang nikah, talak, rujuk dan perceraian antara orang-orang beragama islam

yang memerlukan hakim agama, dan berkuasa memutuskan perceraian dan

menyatakan bahwa syarat untuk jatuhnya talak yang digantungkan sudah ada,

akan tetapi dalam perselisihan-perselisihan perkara-perkara tersebut semua

tuntutan pembayaran uang dan pemberian-pemberian benda atau barang-

barang yang tertentu, harus diperiksa dan diputus oleh hakim biasa, keperluan

perkara tersebut. adapun Kompetensi relative diartikan kewenangan memeriksa dan mengadiliberdasarkan pembagian daerah hukum yang berhak mengadili. Lihat A. Basiq Djalil, PeradilanAgama di Indonesia: Gemuruhnya Politik Hukum (Hukum Islam, Hukum Barat, dan Hukum Adat)dalam Rentang Sejarah Bersama Pasang Surut Lembaga Peradilan Agama hingga lahirnyaPeradilan Syariat Islam Aceh, h. 146.

21 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam Di Indonesia, (Jakarta : PradynaParamitha, 2006), h.344.

Page 55: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

46

kehidupan istri yang menjadi tanggungan suami (Nafkah), yang segenapnya

diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Agama.

Bila rumusan kewenangan yang disebut dalam pasal 2 ayat 1 dijabarkan,22

dapat disimpulkan bidang-bidangnya meliputi :

1. Memeriksa dan memutus perkara perselisihan antara suami-istri yang

beragama islam.

2. Memeriksa dan memutus apakah suatu pernikahan talak dan rujuk sah

atau tidak.

3. Memeriksa dan memutus perkara Cerai Talak dan Cerai Gugat serta

menyatakan talak yang digantungkan (taliq at talaq) sudah ada/ memenuhi

syarat.

4. Memeriksa dan memutus gugatan nafkah dan mas kawin yang belum

dibayar serta hak hak bekas istri yang di talak, seperti nafkah iddah dan uang

mut’ah.

Dari penjabaran tersebut bila disimpulkan maka kewenangan pengadilan

agama itu adalah meliputi perkara-perkara nikah, talak, dan rujuk dari suami-

istri yang beragama islam serta yang berhubungan dengan perceraian tersebut

seperti gugatan nafkah, mahar dan mut’ah.23

22Anwar Sitompul, Kewenangan Dan Tata Cara Berperkara di Peradilan Agama,(Bandung: Cv. Armico, 1984), h. 5.

23 Anwar Sitompul, Kewenangan Dan Tata Cara Berperkara di Peradilan Agama, h. 6.

Page 56: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

47

C. Gambaran Permohonan Perkara di Pengadilan Agama

Permohonan yang masuk dan diputus di Pengadilan Agama Depok dan

perkara yang dicabut (berhasil di mediasi) dipresentasikan dengan bagan

sebagai berikut :

Tahun Jumlah Perkara

Yang Masuk

Jumlah

Perkara Yang

Diputus

Perkara

Yang

Dicabut

(Mediasi)

Presentase

2011 2564 2414 150 9,66 %

2012 2727 2574 153 10,04%

2013 2917 2709 208 11,8%

2014 3020 2711 309 13,75%

Sumber: data diperoleh dari arsip Panitera Muda Hukum

Berdasarkan table diatas, jumlah permohonan perkara di Pengadilan Agama

Depok pada tahun 2011 untuk jumlah perkara yang masuk 2564 perkara dan

yang diputus seluruhnya 2414 perkara dan yang berhasil di mediasi 150

perkara. tahun 2012 untuk jumlah perkara yang masuk 2727 perkara dan yang

diputus seluruhnya 2574 perkara dan yang berhasil di mediasi 153 perkara.

tahun 2013 untuk jumlah perkara yang masuk 2917 perkara dan yang diputus

seluruhnya 2709 perkara dan yang berhasil di mediasi 208 perkara. tahun 2014

Page 57: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

48

untuk jumlah perkara yang masuk 3020 perkara dan yang diputus seluruhnya

2711 perkara dan yang berhasil di mediasi 309 perkara.24

Dari table diatas menggambarkan mediasi sebagai suatu bentuk cara

mendamaikan pihak yang bersengketa ternyata sangat jauh dari apa yang

diharapkan oleh PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang prosedur mediasi di

Pengadilan. Suatu realita hukum yang tak terbantahkan bahwa banyaknya

jumlah perkara yang tidak berhasil untuk di damaikan.

24 Ai Salamah, S.H., Wawancara Pribadi, 20 September Tahun 2015.

Page 58: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

49

Page 59: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

49

BAB IV

UPAYA IMPLEMENTASI DAN KEBERHASILAN MEDIASI DI

PENGADILAN AGAMA DEPOK

A. Optimalisasi dan Upaya Mediator Meminimalisir Perceraian Depok

1. Optimalisasi Mediasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Optimal artinya adalah terbaik,

kemuadian menggunakan imbuhan Pe- dan -an sehingga menjadi

Pengoptimalan yang artinya adalah proses, cara ataupun perbuatan

menjadikan yang terbaik.1 Sedangkan Optimalisasi artinya sama dengan

pengoptimalan yaitu perbuatan untuk menjadikan yang terbaik. Maksudnya

membuat agar proses mediasi bisa berjalan efektif dalam menangani perkara

yang di terima di Pengadilan. Begitu pula Pengadilan Agama Depok yang

menangani masalah hukum keluarga, di dominasi oleh perkara perceraian.

Dengan adanya mediasi hakim mampu mendamaikan kedua belah pihak

termasuk memberikan solusi-solusi dan jalan keluar bagi kedua belah pihak,

sebagaimana yang tertuang dalam hukum acara Pasal 130 HIR atau 154 R.Bg.

Setiap perkara yang diajukan ke Pengadilan Agama harus mengikuti mediasi.2

Dengan dikeluarkannya PERMA No. 1 Tahun 2008 dimaksudkan untuk

memberi kepastian, ketertiban, kelancaran, dalam proses mendamaikan para

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991) h. 705.

2 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 60: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

50

pihak untuk menyelesaikan suatu sengketa.3 Karena di dalam PERMA No. 1

Tahun 2008 ini mengatur tentang prosedur mediasi tidak hanya di Pengadilan

Agama saja akan tetapi meliputi Pengadilan Tata Usaha Negara dan

Pengadilan Negri.4 Proses mediasi di Pengadilan Agama mampu diterapkan

untuk mencapai target secara maksimal, jika selama ini upaya medamaikan

para pihak yang berperkara dilakukan secara formalitas oleh hakim yang

memeriksa perkara, tetapi sekarang majlis hakim menundanya untuk memberi

kesempatan kepada mediator mendamaikan pihak-pihak yang berperkara. 5

PERMA No. 1 Tahun 2008 merupakan perbaikan atau revisi dari PERMA

No. 2 Tahun 2003 yang sudah di anggap Perma yang lalu sudah usang dan

dibutuhkan pmbaharuan-pembaharuan maka dikeluarkanlah PERMA No. 1

Tahun 2008 dan sekarang PERMA No. 1 Tahun 2008 itu akan di revisi

kembali dan nanti akan keluar PERMA terbaru yang masih dalam tahap

sosialisasi tentang revisi perubahan PERMA No. 1 Tahun 2008, yang memang

banyak terdapat perubahan-perubahan yang segnifikan dan ada pula yang

hanya sekedar menambahi tapi yang lebih jelasnya dari perubahan-perubahan

PERMA Tahun 2003 dan PERMA Tahun 2008 dengan PERMA yang akan

baru dikeluarkan pasti ada perbedaan-perbedaan.6

3 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Persfektif Hukum Syari’ah, Hukum Adat dan HukumNasional, (Jakarta, Kencana, 2009), h. 311.

4 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

5 Anggi Sepri, Skripsi, “Analisis Terhadap Pendapat Hakim Pengadilan AgamaSurabaya Tentang Formalitas Mediasi”, diakses pada tanggal 21 September 2015 dariwww.digilib.sunanampel .ac id .

6 Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Proses Mediasi di Pengadilan Agama.

Page 61: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

51

Untuk perkara perceraian, apabila dalam usaha perdamaian berhasil,

gugatan harus dicabut.7 Namun, masa mediasi itu sangat panjang, diberikan

waktu 40 hari. Apabila para pihak tidak mencapai kesepakatan dalam masa 40

hari sejak para pihak memilih mediator, maka akan ditambah waktunya

sebanyak 14 hari kerja, karena para hakim berharap mediasi tersebut berjalan

maksimal oleh mediator dan para pihak. Apabila mediasi tidak menemukan

titik temu bagi kedua belah pihak maka mediator wajib menyampaikan dan

menyatakan secara tertulis mediasi telah gagal, dan memberitahukan

kegagalan mediasi tersebut kepada hakim. Dilanjutkan dengan membacakan

surat gugatan dalam bahasa yang di mengerti oleh kedua belah pihak, jika

perlu dengan menggunakan penerjemah sesuai dengan ketentuan yang diatur

dalam pasal 131 HIR. Khusus untuk perkara cerai apabila usaha perdamaian

gagal, gugat cerai di periksa dengan sidang tertutup.8

Dalam mengoptimalkan proses mediasi sehingga menjadi efektif dalam

pelaksanaannya, dapat dilihat dari beberapa ketentuan yang sesuai dengan

berlaku efektifnya sebuah hukum diperhatikan dari beberapa hal :

a. Penegak Hukum

Dalam peraturan perudang-undangan, memperhatikan wewenang

Mahkamah Agung dalam mengatur acara peradilan yang belum cukup diatur

oleh peradilan perundang-undangan maka demi kepastian, ketertiban dan

kelancaran dalam mendamaikan para pihak untuk menyelesaika suatu

7 Elfarida A. Gultom, Praktik Hukum Acara Perdata, (Jakarta: Jendela Dunia Ilmu,2010), h. 30.

8 Elfarida A. Gultom, Praktik Hukum Acara Perdata, h. 33.

Page 62: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

52

sengketa perdata, dipandang perlu menetapkan suatu Peraturan Mahkamah

Agung. 9

Mahkamah Agung mengeluarkan PERMA No. 1 Tahun 2008 sebagai

salah satu proses penyelesaian sengketa yang lebih cepat dan murah. Mediasi

dalam proses beracara di pengadilan dapat menjadi salah satu instrumen

efektif mengatasi masalah penumpukan perkara di Pengadilan.

b. Peran Mediator

Mediator yang dimaksud dalam PERMA ini adalah mediator yang

menjalankan tugasnya di Pengadilan, mediator yang bertugas di Pengadilan

dapat saja berasal dari Hakim di Pengadilan atau mediator dari luar

Pengadilan, namun harus memiliki keterampilan mediasi yang memiliki

sertifikat sebagai mediator. Tidak semua hakim di Pengadilan Agama Depok

memiliki sertifikat sebagai mediator. Hakim boleh di tunjuk sebagai mediator

akan tetapi bukan pada perkara yang hakim tersebut tangani, maka hakim

tersebut harus menunjuk hakim lain untuk memediasi para pihak yang sedang

berperkara atau menunjuk mediator non hakim.10 Mediator yang berasal dari

hakim adalah para hakim yang memiliki keterampilan mediasi yang diperoleh

melalui sejumlah training, sedangkan mediator dari non hakim adalah mereka

9 Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Proses Mediasi di Pengadilan Agama.

10 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 63: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

53

yang memiliki keterampilan mediasi yang di buktikan dengan sertifkiat dari

Mahkamah Agung RI.11

c. Para Pihak

Dalam kesadaran hukum, kekuatan mengikatnya adalah dengan kesadaran

para kedua belah pihak itu sendiri. Kepatuhan masyarakat dalam

melaksanakan suatu hukum mempunyai peranan yang sangat penting, karena

hukum tanpa adanya masyarakat yang sadar atas hukum akan menjadikan

hukum tersebut tidak berjalan dengan baik.

Harus ada singkronisasi diantara keduanya. Adapun bentuk

sinkronisasinya dapat dilihat dengan terdapatnya fungsi keterkaitan yaitu :

pertama, hukum melayani keutuhan masyarakat, agar hakim tersebut tidak

ketinggalan oleh karena lajunya perkembangan masyarakat. Kedua, hukum

dalam menciptakan perubahan social dalam masyarakat atau dapat memacu

perubahan yang berlangsung dalam masyarakat. 12

Sebisa mungkin antara kedua belah pihak harus mempunyai sifat

kooperatif artinya kedua belah pihak tersebut tidak mendahulukan ego

masing-masing, apabila sifat kooperatif itu ada pada kedua belah pihak maka

besar kemungkinan mediasi berjalan lancar dan berakhir di perdamaian. 13

11 Syahrizal Abbas, Mediasi Dalam Perssfektif Hukum Syari’ah, Hukum Adat, danHukum Nasional, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 317.

12 Saifullah, Refieksi Sosiologi Hukum, (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 31.

13 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 64: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

54

d. Sarana Prasarana

Dalam mediasi harus mempunyai ruangan tersendiri, dan ruangan tersebut

harus representasi. Tempat dalam pelaksanaan proses mediasi merupakan

unsur penting yang mendukung terselenggaranya proses mediasi.

Kenyamanan tempat penyelenggaraan perundingan mediasi akan

mempengaruhi para pihak untuk membuat kesepakatan-kesepakatan mediasi.14

Karena itu dalam tempat mediasi perlu disediakan tempat senyaman

mungkin, agar para pihak yang di mediasi dapat berfikir lebih tenang dalam

menyelesaikan sengketanya.15 Akan tetapi jika ruang mediasi tidak terasa

nyaman maka berpengaruh besar kepada kedua belah pihak juga mediator

tersebut. Dengan ruangan yang tidak nyaman maka proses mediasi di pastikan

gagal. Khususnya di Pengadilan Agama Depok, tempat dalam melakukan

mediasinya tidak jadi masalah hanya saja mediasi yang terhitung gagal

disebabkan oleh para pihak itu sendiri bukan dari prasarana tersebut.

e. Budaya

Budaya hukum merupakan nilai-nilai yang konsepsi abstrak mengenai apa

yang baik dan apa yang buruk. Nilai-nilai tersebut merupakan norma atau

kaidah yang berisikan pola prilaku manusia.16

Efektifitasi mediasi yang dilihat dari nilai kebudayaan melihat pada

masyarakat yang menilai kebudayaan merupakan dasar dari etika yang baik

14 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015..

15 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

16 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 65: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

55

dan dapat diterima.17 Tetap dianggap efektif mediasi ini dalam rangka

memberikan jalan keluar bagi para pihak. Misalnya sebelum ke pengadilan

kedua belah pihak di mediasi oleh para pihak keluarga terlebih dahulu jika

para pihak keluarga tidak berhasil memediasikan pihak yang berperkara maka

biasanya pihak yang berperkara datang ke BP4 terlebih dahulu, akan tetapi

jika di BP4 masih tidak menemukan jalan keluar barulah para pihak

mendatangi Pengadilan Agama. Dipengadilan Agama itu sendiri tidak

menjamin bahwa proses mediasi yang dilakukan akan berhasil, itu pun

tergantung kesepakatan bersama jika tidak juga menemukan jalan keluar maka

mediasi tersebut di anggap gagal.18

2. Upaya Hakim Mediasi Meminimalisir Perceraian

Dalam melakukan upaya mediasi untuk kedua belah pihak, memerlukan

banyak ilmu. Pertama, ilmu komunikasi. Karena tidak mungkin seorang

mediator itu akan berhasil mendamaikan para pihak jika kamunikasinya

kurang atau tipikal orang yang tidak komunikatif. Ilmu komunikatif tersebut

harus dipelajari terlebih dahulu. Kedua, ilmu psikologi. Karena dengan adanya

ilmu psikologi menyangkut perasaan kedua belah pihak. Ilmu komunikasi

menyangkut dengan kejiwaan seseorang atau masa. 19

Khususnya mediator melakukan beberapa tindakan untuk memaksimalkan

hasil dari mediasi , diantaranya :

17 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

18 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

19 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 66: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

56

a. Memberikan nasihat kepada kedua belah pihak dengan dakwah dan

dengan dalil-dalil yang ada di Al-qur’an dan Hadist yang mengingatkan

tentang ajaran-ajaran islam yang harus diterapkan oleh suami dan istri.

b. Mendalami persoalan yang sedang dirasakan oleh kedua belah pihak

dengan melakukan pendalaman secara emosional kepada para pihak

tersebut. dan melakukan pendekatan kejiwaan dengan menggambarkan

kepada para pihak bahwa jika terjadi perceraian antara suami dan istri,

antara ibu dan bapak itu akan berakibat buruk kepada keluarga besar dan

khususnya kepada anak.

c. Mencari jalan keluar untuk meyelesaikan masalah mereka agar perkara

tidak sampai pada putusan hakim.

d. Dimungkinkan melibatkan keluarga dari para pihak, misalnya anak atau

orang tua.20

Dengan adanya upaya mediasi yang dilakukan oleh mediator tersebut

diharapkan dapat membantu fungsi lembaga peradilan khususnya di mediasi

ini dengan mengupayakan mediasi yang optimal. Dan dengan pendekatan

diatas lebih besar kemungkinan mediasi berhasil.21

20 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

21 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 67: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

57

B. Implementasi Mediasi di Pengadilan Agama Depok

1. Implementasi Mediasi

Implementasi di Pengadilan Agama Depok setelah adanya PERMA No. 1

Tahun 2008 telah menetapkan praktek peradilan di Indonesia yang berkaitan

dengan perkara perdata.22

Mediasi sebagai upaya untuk mendamaikan kedua belah pihak yang

berperkara bukan hanya penting, tetapi harus dilakukan sebelum perkaranya

diperiksa. Kalau selama ini mediasi hanya dilakukan sebagai formalitas

berjalannya persidangan bagi para pihak yang berperkara maka sekarang

Majlis Hakim wajib menundanya untuk memberikan kesempatan kepada

mediator untuk mendamaikan para pihak yang berperkara, dengan difasilitasi

ruangan khusus untuk melakukan mediasi tersebut antara para pihak dan

mediator.23

Mediasi di Pengadilan Agama Depok untuk sekarang masih dalam

perhitungan yang baik dan masih terkoordinir dengan baik pula semenjak

adanya PERMA No. 1 Tahun 2008, jadi para hakim diberi pemahaman yang

sama tentang mediasi agar tidak terjadi diskualitas pola pelaksanaan mediasi

kepada para pihak yang bersengketa. Adapun dalam pelaksanaan mediasi

lebih mengacu pada PERMA yang berlaku berupa langkah-langkah yang

diatur dan ditentukan dalam PERMA No. 1 Tahun 2008.24 Tahapan - tahapan

22 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

23 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

24 Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Proses Mediasi di Pengadilan Agama.

Page 68: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

58

proses mediasi diantaranya, Sidang pra mediasi, Pelaksanaan mediasi,

Laporan mediasi, Sidang lanjutan laporan mediasi.

Implementasi sudah dikatakan baik apabila ruangan yang disedikan untuk

mediasi memiliki fasilitas yang lengkap dalam artian para pihak yang

berperkara dipastikan nyaman ketika melakukan mediasi, Pengaturan

pemilihan hakim mediator dalam maupun mediator luar, dan tingkat

keberhasilannya akan baik bila dilakukan upaya-upaya yang disebutkan diatas.

Meskipun perceraian itu tetap terjadi maka tetap dikatakan berhasil karena

dilakukan dengan cara yang baik dan dengan adanya kesepakatan bersama.25

C. Tingkat Keberhasilan Mediasi di Pengadilan Agama Depok

Penggunaan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa dengan

damai dilatar belakangi oleh banyak factor, seperti mengurangi menumpuknya

perkara, memaksimalkan fungsi lembaga peradilan. Dengan mediasi dapat

menyepakati keinginan para pihak. 26

Dalam masalah perceraian, para pihak tetap harus mengikuti tahapan

proses berperkara di persidangan Pengadilan. Dalam perkara perceraian,

mediasi ditempatkan sebagai forum untuk mempertimbangan kemungkinan-

kemungkinan terjadinya ishlah diantara suami istri sehingga diharapkan

25 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

26 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 69: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

59

diperoleh suatu perubahan sikap di antara mereka dan perceraian sebagai

alternative penyelesaian masalah rumah tangga dapat diurungkan.27

Tingkat keberhasilan juga didukung dari pihak keluarga yang memediasi

para pihak diluar pengadilan seperti memediasi kembali di rumah kedua belah

pihak. Menegtahui keberhasilan mediasi pun dapat dilihat dari laporan

perbulan atau pertahun, biasanya yang menbuat laporan mediasi ada dimeja

tiga. Jumlah mediasi diukur dari jumlah perkara perceraian yang dicabut.28

Dari indikasi tersebut untuk mengetahui presentase perkara yang berhasil

di mediasi dalam satu tahun dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah perkara yang dicabut x 100%

Jumlah perkara yang putus

Misalnya dari data yang didapat, jumlah perkara cerai gugat dan cerai

talak yang putus di Pengadilan Agama Depok tahun 2014 adalah 2997

perkara, dan jumlah perceraian yang berhasil dicabut adalah 309 perkara.29

Maka presentasenya adalah :

309 _ x 100% = 10,31%

2997

Maka dapat diketahui bahwa perkara perceraian yang berhasil dimediasi di

Pengadilan Agama Depok selama tahun 2014 adalah sebesar 10,31 % Dari

semua perkara yang diputus.30

27 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

28 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

29 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 70: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

60

Setelah diketahui nilai presentasi perkara yang berhasil dimediasi tersebut,

maka dibandingkan dengan nilai presentase yang ada pada tahun-tahun

sebelumnya, sehingga dapat diketahui grafik atau perbandingannya. Apabila

presentasi nilai perkara yang berhasil di mediasi mempunyai hasil grafik yang

lebih tinggi dari pada tahun-tahun sebelumnya, maka proses pelaksanaan

mediasi dapat dikatakan berhasil, namun apabila sebaliknya, maka proses

proses pelaksanaan mediasi tersebut tidak berhasil. 31

Dari banyaknya perkara yang masuk tahun ke Pengadilan Agama Depok

di dominasi oleh perkara perceraian, dilihat dari jangka waktu 3 Tahun

terakhir, yaitu pada tahun 2012, 2013, dan 2014 faktor penyebab tingginya

angka perceraian dari tahun ketahun itu karena adanya gangguan dari pihak

ketiga, ketidak harmonisan, ekonomi, dan tidak adanya tanggung jawab

dalam berumah tangga. Empat faktor ini yang menjadi dominan alasan

perceraian dari setiap perkara yang masuk di Pengadilan Agama Depok dapat

dilihat di dalam laporan bulanan Pengadialn Agama Depok.

Dari factor-faktor tersebut maka para mediator sering kali melakukan

metode psikologi kepada para pihak yang bersangkutan.32

Keberhasilan mediasi dilihat dari beberapa faktor, diantaranya adalah

karena adanya kemampuan mediator dalam kepiawaiannya menyelesaikan

30 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

31 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

32 Pengadilan Agama Depok, Laporan Mediasi Bulan Januari- Desember Tahun 2014.Sumber data diperoleh dari Panitra Muda Hukum, Ibu Ai Salamah.

Page 71: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

61

masalah, I’tikad baik dari para pihak, dan karena masih adanya rasa cinta dan

kasih sayang diantara keduanya. 33

Namun dalam penelitian dijelaskan oleh hakim di Pengadilan Agama

Depok, tingkat keberhasilan mediasi tidak hanya karena berhasil yang artinya

terjadinya perceraian, Karena kalaupun perceraian itu terjadi itu tetap

dikatakan berhasil karena dilakukan dengan cara yang baik dengan adanya

akibat perceraian atas kesepakatan bersama.34

Adapun factor-faktor pendukung yang mengakibatkan kebehasilannya

dalam memediasi para pihak ataupun melakukan upaya perdamaian pada

perkara perceraian, diantaranya adalah:

a. Mediator yang professional, baik dari ilmu hukum, ilmu agama, ilmu

komunikasi, ilmu psikologi dan sebagainya.

b. Tempat dan situasi yang nyaman sehingga para pihak yang sedang di

mediasi secara sosiologis lebih siap untuk di mediasi.

c. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi kedua belah pihak

untuk menyampaikan keinginan masing-masing.

d. Waktunya harus khusus agar bisa lebih leluasa untuk bercerita tantang apa

yang kedua belah pihak rasakan.

e. Para pihak yang kooperatif dan mau untuk diajak bicara.

f. Kelembagaan memberikan ruangan yang bebas untuk melakukan mediasi.

33 Pengadilan Agama Depok, Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perceraian, 2012,2013, 2014. Sumber data diperoleh dari Panitera Muda Hukum, Ibu Ai Salamah.

34 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 72: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

62

Sedangkan factor yang menjadi penghambat sehingga mediasi menjadi

gagal dan tidak berhasil,35 diantaranya:

a. Masalah yang dihadapi sudah sangat rumit.

b. Masing-masing kedua belah pihak dan keluarga tidak ada I’tikad baik

untuk berdamai.

c. Adanya ego masing-masing dari para pihak.

d. Sarana prasarana yang kurang kondusif.

35 Suryadi, S.Ag., S.H., M.H, Wawancara Pribadi, 02 Oktober 2015.

Page 73: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengkaji dan memaparkan pembahasan skripsi tentang optimalisasi

peranan mediator dalam rangka meminimalisir perceraian di Pengadilan Agama

Depok, maka penulis dapat menyimpulkan :

1. Penerapan mediator dalam memaksimalkan mediasi tersebut dilakukan

dengan berbagai macam cara, yaitu :

a. Memberikan nasihat kepada kedua belah pihak dengan dakwah dan

dengan dalil-dalil yang ada di Al-Qur’an dan Hadits yang mengingatkan

tentang ajaran-ajaran Islam.

b. Mendalami persoalan yang sedang dirasakan oleh kedua belah pihak

dengan melakukan pendalaman secara emosional kepada para pihak.

c. Mencari jalan keluar untuk meyelesaikan masalah mereka agar perkara

tidak sampai pada putusan hakim.

upaya perdamaian bagi para pihak yang bersengketa di Pengadilan Agama

Depok telah dijalankan dengan baik oleh hakim mediator sesuai dengan

PERMA No. 1 Tahun 2008, HIR, dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). yang

bersifat mengikat mewajibkan para hakim untuk memediasi para pihak pada

hari persidangan yang telah ditentukan.

Page 74: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

64

2. Implementasi Mediasi di Pengadilan Agama Depok sudah menjalankan proses

mediasi menurut PERMA No. 1 Tahun 2008 yang menjadi acuan dalam

mengaplikasikan mediasi, walaupun mediasi tersebut belum membawa

perubahan yang segnifikan. Tahapan - tahapan proses mediasi diantaranya:

Sidang pra mediasi, Pelaksanaan mediasi, Laporan mediasi, Sidang lanjutan

laporan mediasi. Implementasi sudah dikatakan baik apabila ada kerja sama

antara para pihak yang berperkara atau antara suami istri tersebut mempunyai

sifat kooperatif, adanya mediator yang professional, dan ruangan yang

disedikan untuk mediasi memiliki fasilitas yang lengkap dalam artian para

pihak yang berperkara dipastikan nyaman ketika melakukan mediasi.

3. Tingkat keberhasilan mediasi dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama

sudah berjalan dengan efektif akan tetapi proses mediasi belum banyak

mengalami perubahan yaitu mediator sudah melakukan tugasnya sesuai

dengan Perma No. 1 Tahun 2008 akan tetapi disini para pihak itu sendiri yang

mana jika ada pemanggilan mediasi salah satu pihak tersebut tidak hadir

karena ada kesepakatan bersama, ini yang berpengaruh besar kegagalannya

perdamaian diantara kedua belah pihak. Antara lain juga

a. karena adanya pihak ketiga;

b. pertengkaran yang terus menerus;

c. masalah ekonomi;

d. dan adanya perbedaan prinsip. Sehingga para pihak yang berperkara

berfikir hanya perceraianlah satu-satunya jalan keluar.

Page 75: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

65

Keberhasilan mediasi dilihat dari beberapa factor, diantaranya adalah;

adanya kemampuan mediator dan kepiawaiannya menyelesaikan masalah,

I’tikad baik dari para pihak, dan karena masih adanya rasa cinta dan kasih

sayang diantara keduanya. Hakim Mediator di Pengadilan Agama

menegaskan, bahwa sesungguhnya perceraian yang terjadi sebelum adanya

mediasi berarti para pihak tersebut telah mempunyai kesepakatan bersama

dengan adanya perceraian baik-baik.

Indicator keberhasilan mediasi dapat dilihat dari bagaimana mediator itu

sendiri dalam memediasi para pihak yang tentunya mediator tersebut sudah

mempunyai ilmu komunikasi dan psikologis yang baik, adanya para pihak

yang kooperatif, adanya rasa cinta kasih sayang yang masih mendalam, dan

sarana prasarana yang kondusif untuk melakukan mediasi.

B. Saran- saran

Dari pemaparan diatas penulis akan memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Tugas Kementrian Agama yang membawahi Kantor Urusan Agama (KUA),

Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4), sebagai

mitra KUA agar lebih meninjau Kantor Urusan Agama yang belum

mengadakan Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) sebagaimana yang telah

dilaksanakan oleh sebagian besar KUA yang berada di perkotaan, contohnya

dikebanyakan pelosok desa banyak sekali KUA yang belum mengadakan

pembinaan suscatin bagi para calon pengantin yang baru ingin membina

rumah tangga. Akibatnya banyak perceraian di pelosok desa karena pengantin

Page 76: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

66

laki-laki tidak bisa menghargai pengantin perempuan dan sebaliknya

pengantin perempuan tidak bisa menghormati pengantin laki-laki sehingga

hak dan kewajiban yang seharusnya mereka terima tidak mereka dapatkan

sepenuhnya.

2. Kepada Pengadilan Agama Depok agar mengevaluasi tentang pelaksanaan

mediasi dan teknis penyelesaian sengketa atau perselisihan ini telah berjalan,

mencari kekurangan dan mempebaikinya kemudian melaporkan ke

Mahkamah Agung agar menjadi pengalaman dan mungkin menjadi acuan

untuk meningkatkan mediasi di Pengadilan Agama lain.

3. Untuk para hakim yang ditunjuk sebagai mediator, hendaknya mencari cara

dalam upaya penyelesaian sengketa atau perselisihan yang lebih efektif yang

dianggap relevan dan mampu memberikan solusi bagi para pihak yang

berperkara dan pihak yang mencari keadilan khususnya perkara perceraian,

sesuai dengan harapan masyarakat.

4. Untuk segenap civitas akademika UIN Syarif Hidayatulla Jakarta, Khususnya

Fakultas Syari’ah dan Hukum agar lebih mengkaji lagi mengenai penyelesaian

melalui Mediasi karena dikemudian hari itu merupakan tantangan bagi

mahasiswa dan mahasiswi yang ingin berprofesi sebagai hakim atau yang

ingin menjadi mediator.

Page 77: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik

70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 78: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 79: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 80: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 81: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 82: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 83: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 84: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 85: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 86: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 87: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 88: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 89: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 90: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 91: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 92: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 93: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 94: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 95: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 96: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 97: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 98: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 99: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 100: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 101: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 102: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 103: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 104: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 105: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 106: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 107: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 108: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 109: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik
Page 110: OPTIMALISASI PERANAN MEDIATOR DALAM RANGKA … · sedang berjalan tidak sampai kepada putusan hakim. Upaya perdamaian yang dilakukan oleh hakim mediator sudah berjalan dengan baik